ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA KKP PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNHALU DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA SE-KOTA KENDARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA KKP PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNHALU DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA SE-KOTA KENDARI"

Transkripsi

1 ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA KKP PENDIDIKAN KIMIA FKIP UNHALU DALAM MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN KIMIA DI SMA SE-KOTA KENDARI Oleh Aceng Haetami ABSTRAK Telah dilakukan penelitian terhadap pelaksanaan KKP Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Unhalu Se- Kota Kendari pada semester ganjil 2007/2008. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan dan menganalisis kemampuan mahasiswa KKP Pendidikan Kimia dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran kimia di SMA se-kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan angket sebagai instrumen penelitian yang diberikan pada 12 guru pamong yang tersebar di 8 Sekolah yang dijadikan lokasi KKP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa PPL II Pendidikan Kimia dalam merencanakan pembelajaran berada dalam kategori cukup atau perlu perbaikan dengan penguasaan sebesar 71,60 % dan dalam melaksanakan pembelajaran berada dalam kategori cukup atau perlu perbaikan dengan penguasaan sebesar 64,06 %. Kata kunci : kuliah kerja profesi, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran A. PENDAHULUAN Tujuan pembangunan di bidang pendidikan adalah meningkatkan sumber daya manusia. Sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang menghasilkan tenaga guru, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP} Universitas Haluoleo tidak henti-hentinya berusaha meningkatkan kualitas calon guru seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui program Kuliah Kerja Profesi (KKP). KKP bagi mahasiswa merupakan muara dari seluruh rangkaian program yang harus diikuti semasa mengikuti kuliah di FKIP Unhalu. Oleh sebab itu, cukup beralasan jika KKP dijadikan sebagai salah satu fokus yang strategis dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai guru yang profesional.

2 Pekerjaan profesi guru merupakan pekerjaan yang bersifat kompleks dan menuntut ilmu pengetahuan dan keterampilan, termasuk keterampilan mengajar. Penguasaan keterampilan dasar mengajar harus dibentuk dalam pendidikan, dirancang secara sistematis, terarah dan memerlukan waktu yang panjang. Sehubungan dengan hal itu, Universitas Haluoleo melalui KKP mengembang misi yang sangat penting yaitu mempersiapkan calon guru yang profesional dibidangnya pada masa yang akan datang. Dalam pelaksanaannya, KKP dibimbing oleh dosen pembimbing yang ditunjuk oleh UPT PPL yang dianggap telah memenuhi syarat untuk membimbing. Namun dalam prakteknya, dosen pembimbing yang ditunjuk tidak sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki mahasiswa KKP. Hal ini Disebabkan karena seorang Dosen Pembimbing bertugas membimbing KKP untuk satu atau beberapa sekolah, sehingga mahasiswa bimbingannya terdiri dari beberapa mahasiswa yang berasal dari beberapa program studi. Akibatnya, pembimbingan menjadi tidak efektif. Hal ini terbukti, setelah beberapa kali PPL II dilaksanakan oleh FKIP Unhalu baik di SMA maupun di SMP se-kota Kendari, masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam tugas dan tanggung jawab yang diembannya khususnya pada mahasiswa program studi pendidikan kimia. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri mahasiswa PPL II terutama menyangkut kemampuan mengajar, perlu diadakan evaluasi agar kendala-kendala yang dimiliki mahasiswa KKP dapat teratasi, sehingga pembentukkan calon guru yang profesional dapat terwujud. B. KAJIAN PUSTAKA 1. Kuliah Kerja Profesi Kuliah Kerja Profesi (KKP) adalah salah satu kegiatan terstruktur yang dilaksanakan pada SMP maupun SMA oleh mahasiswa peserta KKP dengan arahan dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru pamong. Kegiatannya meliputi cara-cara pembuatan Program Tahunan (PROTA), program semester (PROSEM). Analisis Materi Pelajaran (AMP), satuan pelajaran (SP), Rencana Pembelajaran (RP),

3 Observasi latihan mengajar terbimbinng, latihan mandiri, refleksi, ujian, mengajarkan/belajar tugas-tugas non mengajar. KKP mempunyai tujuan agar mahasiswa/calon guru dapat : 1. Memiliki suatu standar kompetensi profesional yang dihasilkan oleh suatu lembaga Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). 2. Memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan terutama dalam proses belajar-mengajar. 3. Memiliki dan menghayati nilai-nilai sebagai guru kearah terbentuknya kepribadian guru dalam diri mahasiswa. 4. Mampu mengembangkan inovasi dalam bidang kependidikan terutama inovasi dalam proses belajar mengajar. 5. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administrative, serta lingkungan kerja keguruan. 6. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalamannya selama pelatihan untuk dijadikan bahan refleksi terhadap pembentukan sikap profesional sebagai guru, dan 7. Memiliki kemampuan mengaplikasikan diri pengetahuannya dalam situasi nyata pembelajaran di sekolah (Anonim, 2004). 2. Sistem Penilaian dalam PPL II terintegrasi KKP Dalam pelaksanaan KKP, penilaian didasarkan pada kemampuan mahasiswa KKP terhadap : 1. Kelengkapan administrasi yaitu kelengkapan dalam hal ini perencanaan pengajaran yang mencangkup satuan pelajaran (SP), rencana pelajaran (RP), analisis mata pelajaran (AMP) serta penguasaan keterampilan mengajar berdasarkan rencana pembelajaran yang disusun oleh mahasiswa. 2. Penelitian prosedur pembelajaran dalam hal ini mencangkup tentang keterampilan dasar mengajar yang esensial dengan petunjuk APKG (Alat Penilaian Kemampuan Guru ) yang telah dibakukan oleh pihak UPT PPL II terintegrasi KKP.

4 3. Penilaian terhadap aspek personal sosial, dalam hal ini mencakup tentang kedisiplinan seorang guru, tanggung jawab, kepemimpinan, kemampuan bekerjasama, kesetiakawanan kolega atau sejawat, sikap kepada kepala sekolah, sikap terhadap siswa, sikap terhadap masyarakat sekitar khususnya orang tua siswa. 3. Tugas Mahasiswa KKP Sebagai Guru Mahasiswa KKP pada dasarnya menjadi guru sementara di lokasi tempat ia mengajar, maka dengan sendirinya apa yang menjadi tugas-tugas guru juga menjadi tugas dan tanggung jawab. Menurut Uzer (1995 : 6) bahwa guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas dalam bentuk pengabdian. Oleh karena itu mahasiswa KKP tentunya memiliki tugas dan tanggung jawab tidak ringan disamping dituntut untuk mengajarkan materi pelajaran dengan baik sebagaimana yang diperoleh di bangku kuliah lebih jauhnya tugasnya mencangkup pengabdian dan juga sosial bermasyarakat di sekolah. Dalam hal ini mahasiswa dituntut untuk mampu mengerjakan segala hal, ini didasari pola pikir masyarakat pada umumnya yang menganggap sebagai subyek yang serba bisa. C. METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan bulan Desember tahun 2007 sesuai dengan kalender Pelaksanaan KKP pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2007/2008. Lokasi penelitian adalah seluruh SMA se-kota Kendari yang menjadi mitra LPTK 2. Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah 20 orang mahasiswa Pendidikan Kimia yang melaksanakan PPL-II di 8 SMA se-kota Kendari (SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 7, SMAN 9, SMKN 2, SMA KARTIKA) pada semester ganjil Tahun Akademik 2007/2008.

5 3. Teknik Pengumpulan Data Data dari penelitian ini diperoleh melalui jawaban responden (guru pamong) terhadap angket penelitian yang diajukan. Angket yang diajukan berisi indikatorindikator tentang kemampuan mahasiswa KKP Program Studi Pendidikan Kimia dalam mengajarkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Pemberian angket ini sebagai penganti APKG 1 yang dianggap terlalu rumit oleh guru pamong. 4. Teknik Analisis Data Untuk mendeskripsikan data-data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis yang dimaksud meliputi jawaban tiap responden terhadap butir pernyataan angket (Xi) dan persentase (%Xm). Analisis ini menggunakan rumus sebagai berikut : % Xm = dimana : % Xm Σ Xi f Xi x100% f = persentase jawaban responden tiap butir angket = total jawaban tiap butir angket = jumlah soal dalam angket Adapun kriteria dari penilaian penelitian ini adalah sebagai berikut : Sangat baik = 90% - 100% Baik = 75% - 89% Cukup = 60% - 74% Kurang = 59% (Sudjana, 1996) C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis deskriptif dalam bentuk nilai rata-rata persentase tentang kemampuan merencanakan dan melaksanakan pembelajaran mahasiswa PPL II di SMA se-kota Kendari pada semester ganjil tahun akademik 2007/2008 diperoleh data sebagai berikut :

6 a. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Tabel 1. Persentase Nilai Tiap Indikator Perencanaan Pembelajaran untuk Setiap Mahasiswa PPL II NO INDIKATOR RATA-RATA 1 Penentuan Bahan Pembelajaran dan Perumusan Tujuan 88,75 2 Pemilihan dan Organisasi Materi, Media, dan Sumber Belajar 64,17 3 Rancangan skenario/strategi Pembelajaran 68,33 4 Rancangan Pengelolaan Kelas 61,25 5 Rancangan Prosedur dan Persiapan Alat evaluasi 74,17 6 Kesan Umum Rencana Pembelajaran 72,92 RATA-RATA 71,60 Dari tabel 1, terlihat bahwa rata-rata kemampuan mahasiswa PPL II dalam merencanakan pembelajaran berada dalam kategori cukupatau perlu perbaikan dengan penguasaan 71,60 %. Tingkat Penguasaan (%) Indikator Perencanaan Pembelajaran Gambar 1. Rata-rata Kemampuan Mahasiswa PPL II dalam merencanakan pembelajaran b. Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Tabel 2. Persentase Nilai Tiap Indikator Pelaksanaan Pembelajaran untuk Setiap Mahasiswa PPL II NO INDIKATOR RATA-RATA 1 Mengelola Tugas Rutin, Fasilitas Belajar, Waktu 76,25 2 Menggunakan Strategi Pembelajaran 83,33 3 Berkomunikasi dengan Siswa 71,25 4 Demonstrasi Khazanah Metode Mengajar 61,25 5 Mendorong Penguasaan Mata Pelajaran 65,00

7 6 Mendorong dan Menggalakkan Siswa dalam Proses Pembelajaran 74,69 7 Melaksanakan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar 67,08 8 Menutup Pelajaran 61,88 9 Kesan Umum Pelaksanaan Pembelajaran 69,38 RATA-RATA 64,06 Dari Tabel 2 terlihat bahwa rata-rata kemampuan mahasiswa PPL II dalam melaksanakan pembelajaran berada dalam kategori cukup rendah, atau perlu perbaikan dengan penguasaan sebesar 64,06 %. Tingkat penguasaan (%) Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Gambar 2. Rata-rata Kemampuan Mahasiswa PPL II dalam melaksanakan pembelajaran B. Pembahasan Berdasarkan data angket yang diisi oleh guru pamong, rata-rata penguasaannya hanya 71,60% dengan kategori perlu perbaikan atau cukup. Dari dua belas guru pamong yang memberikan data, terdapat lima indikator yang perlu perbaikan yaitu indikator 2 (pemilihan dan pengorganisasian materi, media, dan sumber belajar) dengan penguasaan 64,17 %, indicator 3 (Perancangan skenario/strategi pembelajaran) dengan penguasaan 68,33 %, indicator 5 (rancangan prosedur dan persiapan alat evaluasi) dengan penguasaan 74,17 % dan indicator 6 (Kesan umum rencana pembelajaran) dengan penguasaan 72,92 %, dengan penguasaan terendah adalah pada indikator 4 (rancangan pengelolaan kelas) dengan nilai 61,25 % dengan kategori cukup atau perlu perbaikan.

8 Rendahnya penguasaan pada indikator 4 adalah mahasiswa PPL II kurang memperhatikan kesesuaian antara rancangan pengelolaan kelas dengan alokasi waktu, juga mahasiswa PPL II hanya kadang-kadang atau bahkan tidak mengorganisasikan siswa agar berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas, dimana mahasiswa PPL II kurang mampu untuk mengatur siswa dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran, misalnya menghentikan tingkah laku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas dan memberikan ganjaran bagi siswa yang tidak menyelesaikan tugas tepat pada waktunya. Sedangkan pada indikator 2, 3, 5, dan 6 rendahnya nilai penguasaan mahasiswa PPL II sampai nilai sekitar 64-74% adalah karena mahasiswa kadangkadang atau bahkan tidak pernah mengkonsultasikan materi yang akan diajarkan kepada guru pamong maupun dosen pembimbing untuk menghindari adanya kesalahan konsep yang akan diajarkan nanti, juga media (alat Bantu) yang digunakan hanya seadanya saja atau bahkan sama sekali tidak menggunakan media apapun. Di samping itu, dalam merancang skenario pembelajaran cenderung monoton dan menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Dalam membuat penilaian tidak mencantumkan secara jelas alokasi waktu yang digunakan dan kunci jawaban dari tiap butir soal yang diberikan. Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh penguasaan hanya sebesar 64,06 % dengan kategori perlu perbaikan atau cukup.terdapat dua indikator yang lulus dengan baik yaitu indikator 1 (mengelola tugas rutin, fasilitas belajar, dan waktu) dan indikator 2 (Menggunakan strategi pembelajaran) sedangkan indikator yang perlu perbaikan adalah indikator 3-9 dengan penguasaan berkisar 61-74%, dengan penguasaan terendah adalah pada indikator 4 (mendemonstrasikan khasanah metode mengajar) yaitu 61,25 %. Penyebab rendahnya penguasaan pada indikator 4 karena mahasiswa PPL kurang menguasai metode mengajar dengan penguasaan materi yang pas-pasan dan

9 terkadang metode yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik siswa yang tentu saja akan berdampak buruk pada prestasi belajar kimia siswa. D. PENUTUP 1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Kemampuan mahasiswa PPL II Pendidikan Kimia dalam merencanakan pembelajaran berada dalam kategori cukup atau perlu perbaikan dengan penguasaan sebesar 71,60 %. b. Kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran berada dalam kategori cukup atau perlu perbaikan dengan penguasaan sebesar 64,06 %. 2. Saran Dengan berpijak pada hasil penelitian, maka dajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pembekalan kepada mahasiswa Pendidikan Kimia menyangkut perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran perlu dilakukan secara terpogram menjelang pemberangkatan PPL II, meskipun dalam mata kuliah PBM telah dilaksanakan. 2. Kepada pihak pengelola PPL, perlu diaktifkan kembali pelatihan guru pamong terkait pelaksanaan PPL II, karena kenyataannya di lapangan, banyak guru pamong yang kesulitan dalam memberikan penilaian terhadap mahasiswa PPL II dengan menggunakan APKG. Hal ini disebabkan karena banyak guru pamong yang merupakan guru yunior. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (1998). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina aksara Anonim, (2004). Buku Petunjuk Pelaksana PPL. FKIP Universitas Haluoleo Kendari. Sudjana, (196) Metode Statistika Edisi ke-6.bandung: Tarsito. Uzer Menjadi guru profesional. Remaja Rosda Karya : Bandung

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu sistem atau model pendidikan sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yang antara lain dipengaruhi oleh peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (2003:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat erat hubungannya dengan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Profesionalisme berkembang sesuai dengan kemajuan masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM. Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM. Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA I SMAN 5 KENDARI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM Oleh : Rimba Hamid dan Aceng Haetami ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA. Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan mahasiswa

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Mahasiswa Peserta PPL FKIP Universitas Kanjuruhan Malang

Analisis Kinerja Mahasiswa Peserta PPL FKIP Universitas Kanjuruhan Malang Analisis Kinerja Mahasiswa Peserta PPL FKIP Universitas Kanjuruhan Malang Choirul Huda & Udik Yudiono Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mahasiswa ketika melaksanakan PPL mahasiswa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh : Nama : PRADIPTA ARDI N NIM : 2401409032 Prodi : Pendidikan Seni Rupa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan dirasakan semakin penting, baik yang bersifat formal maupun nonformal. Hal ini tidak terlepas

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TAHUN AKADEMIK UPT PPL 2016

PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TAHUN AKADEMIK UPT PPL 2016 PETUNJUK TEKNIS PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TAHUN AKADEMIK 2016-2017 UPT PPL 2016 UNIVERSITAS BORNEO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PPL 2016 1 KATA PENGANTAR Pelaksanaan Praktik

Lebih terperinci

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA

PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DAN MINAT MAHASISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2006 FKIP UMS TAHUN 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sebagai lembaga pendidikan mengemban tugas untuk menyiapkan dan menghasilkan guru serta tenaga kependidikan lainnya

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: PERSEPSI MAHASISWA BIOLOGI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) OLEH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UMS TAHUN AKADEMIK 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEGIATAN PPL PADA PROGRAM STUDI/JURUSAN PGSD MAKALAH

IMPLEMENTASI KEGIATAN PPL PADA PROGRAM STUDI/JURUSAN PGSD MAKALAH IMPLEMENTASI KEGIATAN PPL PADA PROGRAM STUDI/JURUSAN PGSD MAKALAH Disampaikan dalam Rangka Seminar dan Lokakarya Peran Microteaching dan PPL dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan dirasakan semakin penting, baik yang bersifat formal maupun nonformal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berakal dan berhati nurani. Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk sumber daya manusia sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Selain itu, melalui pendidikan akan dibentuk manusia

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Progam Praktik Pengalaman Lapangan 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan adalah kegiatan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara berkembang yang terus mengembangkan berbagai kegiatan atau program untuk mensejahterakan bangsanya, salah satunya disektor pendidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN

2016 PERSEPSI SISWA SMA TERHADAP KETERAMPILAN MENJELASKAN MAHASISWA PPL DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI UPI SEMSETER GENAP TAHUN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, tentu harus

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Program PPL adalah program kegiatan yang memadukan antara program kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. Kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi setiap orang. Pendidikan dianggap sebagai suatu kebutuhan yang wajib

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. harus meninggalkan unsur-unsur keagamaan dan hubungan sosial. bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan

I PENDAHULUAN. harus meninggalkan unsur-unsur keagamaan dan hubungan sosial. bukan hanya berarti suatu cara untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan dan I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan Nasional diselenggarakan demi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa harus meninggalkan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI: SMP NEGERI 12 MAGELANG Jalan Soekarno-Hatta Tidar Sawe Magelang Jawa Tengah Disusun Oleh: Umi Sholihah 11202244001 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada ranah dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W 2601409102 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i LEMBAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga. Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah. Kemampuan guru mencakup tiga kategori yang dikenal dengan Tiga Kompetensi yaitu kemampuan profesional, personal, sosial (Arikunto, 1993:238). Kompetensi profesional

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung. proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses

I. PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung. proses pendidikan, salah satu tugas guru adalah melakukan proses 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tugas dan tanggung jawab seorang guru bukan hanya mentransformasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, SMKN 1 Cimahi, SMKN 2 Bandung, SMKN 6 Bandung, dan SMKN 12 Bandung, sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik.

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya sistem tersebut, satu di antaranya, yaitu peran tenaga pendidik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang sangat kompleks membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian dan kemampuan yang dapat bersaing serta siap menghadapi segala kemajuan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 10 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 10 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 10 MAGELANG Disusun oleh Nama : Linda Astrini NIM : 2101409020 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

PENGERTIAN, TUJUAN, BENTUK, PRINSIP DASAR DAN MATERI PPL

PENGERTIAN, TUJUAN, BENTUK, PRINSIP DASAR DAN MATERI PPL PENDAHULUAN Bagi mahasiswa yang belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Karimun, Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah muara dari seluruh proses pendidikan yang dihayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA. Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA. Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : 4201409020 Program Studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan

I. PENDAHULUAN. pemerintah melalui lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan adalah suatu kegiatan secara bertahap berdasarkan perencanaan yang matang dan penuh kesadaran, dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK PALEBON SEMARANG Disusun oleh: Nama : MARTINA DWI PERMATASARI NIM : 7101409062 Program Studi : Pendidikan Administrasi Perkantoran FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting (crucial). Menjadi persoalan yang crucial karena pada kenyataannya keberadaan guru di berbagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN Drs. Uep Tatang Sontani, M.Si 1 Dr. Suwatno, M.Si. Drs. Ade Sobandi, M.Si. Rasto, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMKN 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG Disusun oleh : Nama : Desiana Saraswati NIM : 5301409081 Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009

PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009 0 PENGARUH PENGAJARAN MICRO TEACHING DAN BIMBINGAN GURU PAMONG TERHADAP PRESTASI PPL MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Nama : Nila Puspitasari NIM : 3201409007 Prodi : Pendidikan Geografi JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Dwi Ratna Safitri NIM : 7101409195 Prodi : Pendidikan Ekonomi ( Koperasi ) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL Disusun oleh : Nama : Mualif Tafrichan NIM : 5301409045 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMP NEGERI 1 KANDEMAN Disusun Oleh: Nama : Devi Arostiyani Nim : 2501409100 Jurusan : Sendratasik ( Seni Musik S1 ) FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

( Word Converter - Unregistered )

( Word Converter - Unregistered ) PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP PROFESIONALITAS MAHASISWA PPL (PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN) PRODI PKn di SMPN KOTA MALANG Wika Leny Setyowati, Drs. Edi Suhartono, S.H. M.Pd, Siti Awaliyah, S.Pd, M.Hum Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI. Disusun oleh : Nama : Danang Bayu Aji NIM : Prodi : Pend.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI. Disusun oleh : Nama : Danang Bayu Aji NIM : Prodi : Pend. LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 2 WONOGIRI Disusun oleh : Nama : Danang Bayu Aji NIM : 5201409024 Prodi : Pend. Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012/2013 KATA

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan DESKRIPSI PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ASPEK SOSIAL DAN PERSONAL MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI PADA PROGRAM MAGANG 3 TAHUN AKADEMIK 2016/2017 DI SMP MUHAMMADIYAH SE-KOTA SURAKARTA Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Perencanaan Kegiatan PPL Praktik Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah yang di dalamnya berisi kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DASAR I

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DASAR I PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA DASAR I 1) (Studi Perbaikan Pembelajaran pada Mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Unhalu) Oleh : Aceng Haetami dan Sri

Lebih terperinci

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia PPL BLOK WAKTU Oleh: 1. Pendahuluan a) Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG. Disusun Oleh : : Imam Bukhori NIM : Program Studi : Teknologi Pendidikan LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Imam Bukhori NIM : 1102409024 Program Studi : Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 PROBLEMATIKA CALON GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI I DARUL KAMAL ACEH BESAR Nurasiah Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Supervisi merupakan tahapan proses yang sangat penting bagi suatu organisasi dalam mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program yang telah direncanakan demi tercapainya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I) ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PADA MATA KULIAH PROGRAM LATIHAN PROFESI I (PLP I) Sarah Inayah Dosen Universitas Suryakancana Surel : inayahsarah@unsur.ac.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan yang tercantum pada UU RI No.14 tahun 2005 pasal 1, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan dapat ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M) Judul: Pelatihan Pembuatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru-guru SMA dan SMP se-kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem Oleh: I Gede Partha

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Danu Sumowongso NIM : 2501409134 Program Studi : Pend. Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pertama akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, asumsi penelitian,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG Disusun oleh: Nama : Benny Bakri NIM : 2302408050 Prodi : Pendidikan Bahasa Jepang/S1 FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belakang dan wawasan setiap individu berbeda-beda, sehingga. mengandung 3 komponen yang membentuk sikap, yaitu:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. belakang dan wawasan setiap individu berbeda-beda, sehingga. mengandung 3 komponen yang membentuk sikap, yaitu: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Pandangan Proses pengamatan individu terhadap objek akan melibatkan pengalaman dan perasaannya dalam memberikan pandangan. Latar belakang dan wawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Indonesia dalam pasal 19, satu diantaranya mengatakan bahwa standar proses adalah adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. persiapan pada bidang pekerjaan di waktu yang akan datang. Untuk mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan siswa dalam belajar menjadi tujuan utama dalam pendidikan. Siswa diharapkan benar-benar menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Namun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan yang pada hakikatnya merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mendorong,

Lebih terperinci

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 KARTU BIMBINGAN PPL DI SEKOLAH MITRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 No Hari, tanggal Materi Bimbingan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Tanda tangan Pembimbing LEMBAR OBSERVASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran ekonomi selama ini berdasarkan hasil observasi di sekolahsekolah menengah atas cenderung bersifat monoton dan tidak menghasilkan banyak kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sasaran utama tidaklah hanya berbentuk fasilitas-fasilitas saja, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia Indonesia dapat dilaksanakan secara berhasil bila upaya pembangunan tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan belajar secara keseluruhan sudah efektif baik itu

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG Disusun oleh : Nama : Stella Dila Asmara NIM : 4301409007 Program Studi : Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL Disusun oleh : Nama : Yulian Favorita NIM : 4401409080 Program studi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri atas murid, guru, pegawai serta sarana dan prasarana sekolah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang

Lebih terperinci

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Jaenuddin, Hubungan Kecerdasan Interpersonal dan. PENERAPAN TEKNIK PENAMPINGAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA ISKANDAR HASAN Pengawas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK Dr. TJIPTO SEMARANG Oleh: Nama : Agus Lestari Widodo NIM : 5301409042 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan untuk membangun manusia yang seutuhnya melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan SDM yang berkualitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN

IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN IMPLEMENTASI PROSES PEMBELAJARAN DALAM MENCAPAI KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PERKANTORAN Suwatno, A. Sobandi, Rasto 1 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis (1) tingkat implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi obyek

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Sri Giarti sgiarty@gmail.com Magister Manajemen Pendidikan FKIP UKSW Salatiga ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

tugas pokok baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar. Tuntutan terhadap

tugas pokok baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar. Tuntutan terhadap BAB1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia pada saat ini sedang melaksanakan pembangunan nasional. Dalam konteks tersebut, pendidikan nasional merupakan sarana untuk dapat mencapai cita-cita

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 2 KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 2 KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 2 KENDAL Disusun Oleh : Nama : Mohammad Rizal Febri Ibrahim NIM : 3401409049 Jur/Prodi : Sosiologi dan Antropologi/Pend. Sosiologi dan Antropologi FAKULTAS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian. I. PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen

BAB I PENDAHULUAN. Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mutu guru memegang peranan yang sangat penting di antara komponen yang lainnya. Sebagaimana dikatakan oleh Dantes (2005), bahwa di dalam pendidikan formal,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 15 KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 15 KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 15 KOTA SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Muhammad Afroni NIM : 3301409108 Jur / Prodi : Pkn / PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2012

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II

PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II Lampiran 1 Nama :... NIM :... Program Studi :... PENILAIAN KINERJA DALAM PRESENTASI HASIL MAGANG II No Sikap/Aspek yang dinilai Skor 1. Siap dengan materi presentasi 2. Menguasai materi presentasi 3. Materi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan

Lebih terperinci

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Mudjihartono * FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM. ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.EAID209030 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH 288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Citra Tri Trisnawati NIM : 2101409118 Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi. sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Pendidikan merupakan masalah yang menarik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian

III. METODE PENELITIAN. tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian tindakan,menurut Suharjono dalam Suharsisi Arikunto (2006:18) penelitian tindakan adalah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. SMA Negeri 2 Wonosari.

KATA PENGANTAR. SMA Negeri 2 Wonosari. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah member rahmat dan hidayah-nya, sehinga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan PPL tahun akademik 2015/2016

Lebih terperinci