Cisarua, Cibinong dan Darmaga di Bogor (Prajnanta, 2004). II. TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Yandi Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 II. TINJAUAN PUSTAKA Asal-Usul dan Penyebaran Menurut asal-usulnya, konon tanaman melon berasal dari daerah Mediterania yang merupakan perbatasan Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Secara khusus ada yang menyebutkan bahwa melon berasal dari lembah Persia (Syria). Tanaman ini kemudian menyebar secara luas ke Timur Tengah dan merambah ke Eropa (Denmark, Belanda, Jerman). Dari Eropa, melon dibawa ke Amerika pada abad ke-14 dan ditanam secara luas di daerah Colorado, California dan Texas. Akhirnya, tanaman melon menyebar ke segala penjuru dunia, terutama pada daerah tropis dan subtropis mulai dari Jepang, Cina, Taiwan, Korea, Australia, hingga berkembang di Indonesia. Sebelum tahun 1980, buah melon hadir di Indonesia sebagai buah impor yang dikonsumsi oleh kalangan atas terutama tenaga-tenaga ahli asing yang tinggal di Indonesia. Peraturan pemerintah yang membatasi peredaran buah impor di Indonesia pada saat itu menyebabkan pengusaha agribisnis membudidayakan buah melon di Indonesia. mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 1980-an di daerah Cisarua-Bogor dan Kalianda-Lampung oleh PT Jaka Utama Lampung. Perusahaan agribisnis ini mencoba menanam berbagai varietas melon dari Amerika, Taiwan, Jepang, Cina, Perancis, Denmark, Belanda dan Jerman, bahkan mereka mendatangkan tenaga ahli dari Taiwan untuk membantu teknis budidayanya. Tidak mengherankan bila kemudian varietas melon yang terkenal di Indonesia adalah varietas melon dari Taiwan. Perkembangan selanjutnya daerah sentra melon saat itu di wilayah Bogor yaitu di daerah Cisarua, Cibinong dan Darmaga. Dari Bogor kemudian petani mengembangkan penanamannya ke wilayah Sukabumi, yaitu di daerah Cicurug dan Jampang. Sejak PT Jaka Utama Lampung bubar maka tenaga kerjanya, yang sebagian besar berasal dari daerah Ngawi-Jawa Timur, berusaha menanam melon sendiri di daerah asalnya. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila melon kemudian berkembang di daerah Ngawi, Madiun, Ponorogo sampai wilayah Surakarta (Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Karanganyar dan Klaten), bahkan untuk saat ini daerah-daerah tersebut merupakan pemasok terbesar buah melon di Indonesia dan mengalahkan daerah asal melon pertama ditanam yaitu daerah Cisarua, Cibinong dan Darmaga di Bogor (Prajnanta, 2004) Agronomi Tanaman Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman melon termasuk dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) seperti halnya dengan blewah (Cucumis melo L.), semangka (Citrullus vulgaris Schard.), mentimun (Cucumis sativus L.), pare (Momordica charantia L. Roxb.) dan waluh (Cucurbita moschata). Kedudukan tanaman melon dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Divisi : Spermatophyta 2) Sub-divisi : Angiospermae 3) Klas : Dicotyledonae 4) Sub-klas : Sympetalae 5) Ordo : Cucurbitales 6) Famili : Cucurbitaceae 7) Genus : Cucumis 8) Spesies : Cucumis melo L. Gambar 1. Buah. termasuk tanaman semusim atau setahun (annual) yang bersifat menjalar atau merambat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk pilin. Tanaman melon memiliki akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar lateral (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (tersier). Panjang akar primer sampai pangkal batang berkisar cm, sedangkan akar lateral menyebar sekitar cm (Prajnanta, 2004) Batang tanaman bisa mencapai ketinggian (panjang) antara 1,5-3,0 m, berbentuk segilima, lunak, berbuku-buku, sebagai tempat melekatnya tangkai daun. Helai daun berbentuk bundar bersudut lima dan berlekuk-lekuk, diameternya antara 8-15 cm dan letak antara satu daun dengan daun lainnya berselang-seling (Gillivary, 1961). Dari ketiak-ketiak di antara batang dan tangkai daun muncul tunas atau cabang dalam jumlah cukup banyak, hingga mencapai 20 tunas cabang. Bunga melon terdiri atas tiga 3
2 macam, yaitu bunga betina, jantan dan bunga sempurna. Penyerbukan bunga dilakukan dengan bantuan serangga lebah, dapat juga dibantu oleh tangan manusia (Rukmana, 1994). Buah melon sangat bervariasi, baik bentuk, warna kulit, warna daging buah maupun berat atau bobotnya. Bentuk buah melon antara bulat, bulat oval sampai lonjong atau silindris. Warna kulit buah antara putih susu, putih-krem, hijau-krem, hijau kekuningkuningan, hijau muda, kuning, kuning-muda, kuning jingga sampai kombinasi dari warnawarni tersebut, bahkan ada yang bergarisgaris, totol-totol, dan juga struktur kulit antara berjala (berjaring), semi berjala hingga tipis dan halus. Daging buah melon berwarna jinggatua hingga muda, kuning-jingga, hijau-muda, putih, putih-susu sampai putih kehijauhijauan. Ketebalan daging buah antara agak tebal (sedang) sampai tebal dengan cita rasa manis beraroma harum yang khas. Kandungan kadar gulanya pada kisaran 10-16% dan berat buah antara 0,4-2,0 kg/butir. Umur buah dipanen antara hari setelah pindah tanam, tergantung varietasnya (Rukmana, 1994) Tipe dan Varietas Varietas melon yang beredar di pasaran saat ini sangat beragam yang pada dasarnya merupakan varietas melon hibrida introduksi dari Taiwan, Thailand, Korea, Jerman, Denmark dan Belanda (Prajnanta, 2004). Berdasarkan penampilan kulit buahnya, melon digolongkan menjadi melon tipe berjaring (netted melon) dan tipe tanpa jaring (winter melon). Dari kedua tipe tersebut, netted melon bernilai ekonomi lebih tinggi (Edmond, et al, 1957) Tipe melon berjaring (netted melon) mempunyai ciri-ciri kulit buahnya tebal, keras dan kasar, berjaring dan tahan lama. Tipe netted melon terdiri dari dua tipe yaitu musk melon (Cucumis melo var. reticulatus) dan canteloupe (Cucumis melo var. cantelupensis). Tipe musk melon ini paling banyak ditanam di Indonesia, contohnya varietas Sky Rocket, Action, Aroma, Sweet Star, Select Rocket dan Emerald Sweet. Sedangkan tipe cantaloupe kurang digemari konsumen, sehingga telah hilang dari pasaran. Varietas yang masih bertahan saat ini adalah varietas New Century yang berbentuk lonjong. Tipe melon tanpa jaring (winter melon) berkulit buah halus dan mengkilap. Contoh tipe winter melon adalah casaba melon (Cucumis melo var. inodorous). Contoh melon dalam tipe ini adalah varietas Honey Dew, Honey World, Sun dan Super Salmon. Selain tipe netted dan winter melon, terdapat pula tipe yang kulitnya semi berjaring (semi-netted melon). Varietas Jade Dew dan Ten-Me merupakan contoh melon tipe semi berjaring, tetapi mempunyai penampilan agak mirip winter melon (Prajnanta, 2004). Gambar 2. Berbagai tipe Buah. Sumber : Rukmana, 1994 Variasi dalam bentuk, ukuran, rasa dan aroma buah melon tergantung dari varietasnya (Tjahjadi, 1994). Meskipun varietas melon hibrida jumlahnya banyak dan dari waktu ke waktu bertambah terus, tetapi jenis atau varietas yang berkembang di lapangan masih relatif sedikit. Tanaman melon yang banyak diusahakan sebagai penghasil buah komersial di Indonesia adalah varietas Sky Rocket yang termasuk tipe netted melon. Ciri-cirinya mempunyai kulit buah keras, kasar, berurat, bergambar seperti jala (net) dan tahan lama dengan umur panen antara hari sejak berbunga (Sarwono, 1990). Varietas lain yang mulai banyak ditanam para petani di berbagai daerah adalah : Jade Dew, Ten-Me, Sun, Honey World dan New Century Teknik Budidaya Tanaman Penyiapan Lahan Penyiapan lahan untuk tanaman melon disesuaikan dengan sistem tanam yang dipilih, yaitu sistem lanjaran dan dijalarkan di permukaan tanah. Pada sistem tanam lanjaran, lahan untuk kebun melon tanahnya diolah (dibajak) sampai berstruktur remah, kemudian dibuatkan bedengan-bedengan selebar cm, tinggi cm, selokan atau jarak antar bedengan cm dan panjang bedengan sebaiknya tidak lebih dari 12 m untuk mempermudah pengelolaan (pemeliharaan) tanaman melon. Penyiapan lahan untuk bertanam melon selain dengan cara biasa (konvensional) berupa bedengan-bedengan terbuka, juga dapat menerapkan sistem mulsa plastik. Jenis 4
3 mulsa plastik ini berwarna hitam perak, sehingga popular disebut Mulsa Plastik Hitam Perak (Rukmana, 1994) Penyiapan Benih dan Pembibitan Bersamaan dengan kegiatan penyiapan lahan, dilakukan penyiapan benih melon dan pembibitannya. Untuk lahan seluas satu hektar diperlukan benih melon sekitar gram bila populasinya kurang lebih tanaman atau tergantung jenis melonnya. Benih ini disemaikan dulu dalam polybag kecil ukuran 8 x 10 cm hingga bibitnya berdaun 2-3 helai (Rukmana, 1994) Penanaman Bibit melon dapat dipindah tanamkan dari persemaian ke kebun pada umur hari setelah semai benih, yakni telah berdaun 2-3 helai. Waktu tanam yang paling ideal adalah pagi atau sore hari, agar bibit tidak layu akibat pengaruh terik matahari dan suhu udara tinggi. Gambar 3. Bibit Siap Tanam Pemeliharaan Tanaman Khusus pada sistem tanam yang dirambatkan, seawal mungkin dilakukan pemasangan lanjaran (turus) dari bilah bambu. Ukuran panjang lanjaran cm dan lebar 3-4 cm, dipasang berjajar dekat batang tanaman melon, sehingga membentuk segitiga. Antara satu turus dengan turus yang lainnya dihubungkan dengan gelagar arah mendatar dan diikatkan tali rafia cukup kuat. Pengairan dilakukan secara rutin pagi atau sore hari, terutama pada fase awal pertumbuhan, baik dengan cara dileb (digenangi) maupun disiram. Menjelang pembentukan jaring pada kulit buah melon tipe berjala, penyiraman dihentikan selama 1 minggu. Setelah jaringan jala mencapai sekitar 60% terbentuk, tanaman disiram lagi secukupnya. Hal ini bertujuan agar pembentukan jaring buah dapat sempurna dan merata. Tanaman melon yang ditanam dengan sistem dijalarkan di permukaan tanah, setelah tumbuh memanjang sebaiknya diatur merambat membentuk siku-siku dengan barisan tanaman. Khusus pada pertanaman melon yang ditanam dengan sistem dijalarkan di permukaan tanah, perlu penutupan serasah atau jerami seawal mungkin, terutama untuk melindungi buah agar tidak terkena tanah. Penyerbukan bunga dilakukan bila tidak ada serangga lebah ataupun keadaan cuaca kurang baik (suhu udara terlalu rendah). Tata cara penyerbukannya adalah dengan mengoleskan serbuk sari dari bunga jantan kepada kepala putik dengan alat bantu kuas gambar (Rukmana, 1994) Panen dan Pascapanen Kematangan buah melon siap dipanen sangat tergantung pada varietasnya dan juga dipengaruhi keadaan iklim setempat. Beberapa varietas melon hibrida yang sudah banyak ditanam petani di berbagai daerah, umumnya dapat dipanen pada umur hari setelah pindah tanam (hspt), atau kisaran hari setelah berbunga (hsb). Ciri-ciri umum buah melon siap panen antara lain beraroma harum, warna kulit kekuning-kuningan, tangkai buahnya retak dan garis pemisah antara tangkai dan buahnya tampak jelas. Pada jenis melon yang buahnya berjaring, struktur jaringnya harus sudah penuh dan sempurna. Pemanenan yang terlalu dini akan menyebabkan kualitas buah yang rendah, yakni kadar gulanya belum maksimum sehingga rasanya kurang manis. Panen melon dapat dilakukan sekaligus total, tetapi dapat pula secara bertahap, tergantung kematangan buah. Pada sistem pemeliharaan yang intensif, produksi melon hibrida berkisar antara ton/hektar (sistem tanam lanjaran) atau ton/hektar untuk sitem tanam dijalarkan di permukaan tanah. Di pasar-pasar swalayan, kualitas atau mutu buah melon diklasifikasikan dalam tiga kelas mutu berdasarkan bobot (berat); yaitu M 1 beratnya diatas 1,5 kg/buah, M 2 antara 1,0-1,5 kg/buah dan M 3 dibawah 1,0 kg/buah. Khusus pada jenis melon berjaring, klasifikasi tadi dilengkapi dengan kiteria struktur jaringnya merata, juga diisyaratkan dengan keseragaman buah, kemulusan, aromanya tajam dan tahan simpan (Prajnanta, 2004) Hama dan Penyakit Umumnya, benih melon yang beredar bukanlah asli dari Indonesia sehingga belum beradaptasi secara luas dengan iklim Indonesia. Oleh sebab itu, melon sangat peka terhadap serangan hama dan penyakit. 5
4 Tanaman melon juga dikenal peka terhadap kekurangan unsur hara tertentu. Jenis-jenis hama dan penyakit serta gejala kekurangan unsur hara yang biasa menyerang tanaman melon diuraikan pada tabel-tabel dibawah ini. Tabel 2. Jenis hama yang menyerang tanaman melon. Hama Lalat Buah (Bactrocera cucurbitae Coquilett) Thrips (Thrips parvispinus Karny) Kutu Aphids (Aphis gossypii Glover) Kumbang Daun (Aulacophora femoralis Motschulsky) Ulat perusak daun Hama pemotong bibit Tungau Nematoda Tabel 3. Jenis penyakit yang menyerang tanaman melon Penyakit Layu bakteri (bacterial wilt) Embun bulu (downy mildew) Busuk pangkal batang (gummy stem blight) Busuk leher batang Layu fusarium Kudis Antraknosa Busuk cabang/tangkai Busuk buah Bercak bakteri (angular leaf spot) Powdery mildew Penyakit virus Tabel 4. Defisiensi unsur hara pada tanaman melon Defisiensi Unsur Hara Defisiensi unsur boron Defisiensi unsur kalium Defisiensi unsur magnesium Manfaat dan Kandungan Gizi Buah saat ini tidak hanya dikonsumsi sebagai buah segar saja. Selain sebagai buah meja, melon juga dihidangkan dalam bentuk jus. Berbagai produk makanan maupun minuman seperti sirup, permen dan susu menyajikan melon sebagai pilihan rasa. menjadi salah satu sumber energi karena mengandung kalori, lemak dan karbohidrat yang cukup tinggi. Kandungan vitamin C pada melon akan mencegah terjadinya sariawan dan meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit. Saat ini melon sering digunakan sebagai buah untuk terapi kesehatan. mengandung zat adenosine, yaitu suatu zat antikoagulan yang berfungsi menghentikan penggumpalan keping sel darah. Apabila penggumpalan sel darah ini berlanjut dan tidak dihentikan akan menyebabkan timbulnya stroke/sakit jantung. Penelitian lain menyebutkan bahwa zat karotenoid pada melon cukup tinggi sehingga dapat mencegah penyakit kanker, terutama kanker paru-paru (Wirakusumah, 1995). Tabel 5. Kandungan gizi melon per 100 gram berat yang dapat dimakan Kandungan Gizi Nilai Satuan Kalori (Energi) Protein Lemak Karbohidrat Kalsium Fosfor 21,0 kal 0,6 g 0,1 g 5,1 g 15,0 mg 25,0 mg Besi 0,5 mg Vitamin A Vitamin B 1 Vitamin B 2 Vitamin C Niasin Serat Air 640,0 Sl 0,03 mg 0,02 mg 34,0 mg 0,8 g 0,3 g 93,5 g Sumber : Wirakusumah (1995) Produksi di Indonesia Konsumsi buah melon semakin meningkat seiring dengan pola makan penduduk Indonesia yang membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi sehari-hari. yang awalnya hanya dikenal sebagai buah untuk konsumsi masyarakat golongan atas, sekarang sudah mulai dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat meskipun belum mampu menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Volume permintaan buah melon cukup tinggi, tetapi sering kali permintaan pasar domestik tidak terpenuhi karena keterbatasan produksi melon. Hal ini diakibatkan oleh masih sedikitnya daerah sentra-sentra penanaman melon di Indonesia. Daerah sentra penanaman melon saat ini hanya terdapat di daerah Jawa Timur (Ngawi, Madiun, Ponorogo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Jember dan Banyuwangi selatan) seluas hektar; Jawa Tengah (Semarang, Salatiga, Sragen, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, 6
5 Klaten dan Magelang) seluas 500 hektar; Jawa Barat (Sukabumi dan Cisarua, Bogor) seluas 400 hektar, serta sisanya seluas 50 hektar tersebar di beberapa daerah seperti DIY, Lampung, Aceh, Medan dan Riau (Prajnanta, 2004) Kesesuaian Agroklimat Tanaman Suhu Udara dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di daerah sub tropis dan tropis. Di daerah tropis secara umum berlaku bahwa suhu udara menurun C tiap kenaikan 100 mdpl. Ketinggian tempat yang optimal untuk budidaya melon adalah mdpl. Pada ketinggian tempat tersebut semua tipe melon dapat ditanam. Namun, tanaman melon masih dapat berproduksi dengan baik pada ketinggian mdpl untuk melon tipe musk melon dan pada ketinggian lebih dari 1000 mdpl untuk tipe cantaloupe dan casaba melon. Sedangkan pada ketinggian lebih dari 1500 mdpl tanaman melon tidak dapat berproduksi optimal. Persyaratan kebutuhan iklim tanaman melon adalah sebagai berikut: suhu rata-rata berkisar antara C dan suhu yang optimum sekitar C (Djaenudin, et al, 2000) Tabel 6. Tipe/varietas melon berdasarkan ketinggian tempat dan suhu. Ketinggian Suhu Udara Tipe/Varietas Tempat (mdpl) ( 0 C) ke atas < 10 Musk Musk Oriental Sweet Cantaloupe Casaba (Winter ) Cantaloupe, Casaba melon Sumber : Setiadi (1987) Suhu udara yang sangat rendah menyebabkan : (a) pertumbuhan daun dan buah menurun; (b) pertambahan cabang tersier dan sekunder berkurang; (c) distribusi hasil fotosintesis dari tajuk akan terganggu; (d) respirasi menurun, dan (e) pembungaan dan terjadinya buah meningkat terutama oleh suhu udara pada malam hari yang rendah (William dan Joseph, 1973). Sementara itu keadaan suhu udara yang terlalu tinggi dapat menyebabkan tanaman layu, pada keadaan ekstrim dapat mati, karena laju kehilangan air (transpirasi) melebihi absorbsi air oleh akar. Juga akan mempengaruhi pembungaan dan pembuahan yaitu gagalnya penyerbukan bunga karena mengeringnya tepung sari (Thompson dan Kelly, 1957). Tanaman melon memerlukan penyinaran matahari penuh selama pertumbuhannya. Lama penyinaran matahari yang diperlukan tanaman melon berkisar jam sehari. Sinar matahari membantu proses pembentukan zat gula (pati) yang menyebabkan ukuran buah melon menjadi besar dan manis (Prajnanta, 2004) Curah Hujan dan Kelembaban Udara Tanaman melon memerlukan curah hujan antara mm/tahun. Tanaman melon kurang bagus bila diusahakan di musim hujan. Hujan yang terus menerus akan menggugurkan calon buah yang sudah terbentuk. Curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan kelembaban tinggi di sekitar pertanaman dan akan merangsang perkembangbiakkan hama lalat buah dan berbagai penyakit terutama downy mildew dan kresek daun. Kelembaban udara ideal yang dibutuhkan tanaman melon sekitar 24-80%, namun pada kelembaban 90% melon masih dapat tumbuh baik dan sehat asalkan sirkulasi udara lancar (Tjahjadi, 1994) Tanah Pertumbuhan tanaman melon akan optimal apabila dibudidayakan pada tanah dengan kisaran ph , namun demikian tanaman melon masih dapat tumbuh dan berproduksi pada ph Sistem perakaran tanaman melon agak dangkal. Untuk menunjang pertumbuhan dan produksi tanaman melon, tanaman ini memerlukan tanah yang gembur, mempunyai lapisan olah yang tebal, geluh berpasir (porus/sarang) dan kaya bahan organik. Tanah yang gembur dan berpasir akan memudahkan akar tanaman melon berkembang dan sistem drainase menjadi lebih baik karena tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Berdasarkan fakta di lapangan, tanaman melon dapat ditanam pada berbagai jenis tanah terutama tanah andosol, latosol, 7
6 regosol dan grumosol, asalkan kekurangan dari sifat-sifat jenis tanah tersebut dapat dimanipulasi dengan pengapuran, penambahan bahan organik maupun pemupukan (Setiadi, 1987) Pewilayahan Tanaman dan Evaluasi Lahan Pewilayahan tanaman merupakan salah satu metode evaluasi lahan yang mengidentifikasi lahan yang dapat digunakan untuk tanaman tertentu, sehingga dapat ditentukan kelas-kelas kesesuaian lahan terhadap tanaman dan diperoleh lahan yang potensial untuk pengembangan tanaman. Evaluasi lahan merupakan bagian dari proses perencanaan tataguna tanah dan juga suatu proses dalam menduga potensi lahan tertentu baik untuk pertanian maupun non pertanian. Potensi suatu wilayah untuk suatu pengembangan pertanian pada dasarnya ditentukan oleh kecocokan antara sifat fisik lingkungan yang mencakup iklim, tanah, lereng, topografi dan persyaratan penggunaan lahan atau syarat tumbuh tanaman. Inti dari evaluasi kesesuaian lahan adalah membandingkan persyaratan yang diminta oleh tipe penggunaan lahan yang akan diterapkan, dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh lahan yang digunakan. Dengan cara ini maka akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaian untuk jenis penggunaan lahan tersebut (Khomarudin, 1998). Kesesuaian lahan adalah kecocokan (adaptability) suatu lahan untuk tipe penggunaan lahan (jenis tanaman dan tingkat pengelolaan) tertentu. Penilaian kesesuian lahan dibedakan menurut tingkatannya yaitu, pada tingkat orde dan kelas. Pada tingkat orde kesesuaian lahan dibedakan antara lahan yang tergolong sesuai (S) dan yang tergolong tidak sesuai (N), sedangkan pada tingkat kelas, lahan yang tergolong sesuai (S) dibedakan menjadi tiga kelas. Pertama adalah lahan sangat sesuai (S1), merupakan kelas kesesuaian dimana lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti dan nyata terhadap penggunaan secara berkelanjutan dan tidak akan mereduksi produktivitas secara nyata. Kedua yaitu lahan sesuai (S2), merupakan kelas kesesuaian dimana lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini berpengaruh terhadap produktivitasnya, tetapi biasanya faktor pembatas tersebut mampu diatasi oleh petani itu sendiri. Ketiga adalah lahan sesuai marjinal (S3) merupakan kelas kesesuaian lahan dimana lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, memerlukan tambahan input yang lebih banyak daripada kelas S2. Untuk mengatasi faktor pembatasnya diperlukan modal yang tinggi. Ketiga kelas ini didasarkan pada faktor pembatas yang mempengaruhi kelanjutan penggunaan lahan (Irawan, 2007) Sistem Informasi Geografis Ilmu geografi pada dasarnya mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan alam, yaitu mempelajari bumi yang mencakup bentuk dan pengembangannya, gejala-gejala yang terjadi di atasnya, tampakan vegetasi, hidrologi, lahan dan penggunaannya yang berkaitan dengan kehadiran dan kegiatan manusia dalam konteks keruangan, lingkungan dan wilayah. Oleh karena itu ilmu geografi erat sekali hubungannya dengan disiplin ilmu lain, baik sosial maupun ilmu pengetahuan alam (Purwadhi, 1999). Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi., dengan konsep dasarnya yang merupakan suatu sistem terpadu yang mengorganisir perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan data, yang selanjutnya dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan atau spasial (Widiyawati, 2005). 8
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon Melon (Cucumis melo L.) berasal dari daerah Mediterania kemudian menyebar luas ke Timur Tengah dan Asia. Akhirnya, tanaman melon menyebar ke segala
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Diskripsi Tanaman Melon Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu anggota famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Melon berasal dari Afrika Timur dan Afrika Timur-Laut. Melon
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio:
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Cucurbitales, Famili: Cucurbitaceae,
Lebih terperinciEVALUASI KEBUTUHAN AGROKLIMAT TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA DI JAWA BARAT SAMBA WIRAHMA G
EVALUASI KEBUTUHAN AGROKLIMAT TANAMAN MELON (Cucumis melo L.) DAN POTENSI PENGEMBANGANNYA DI JAWA BARAT SAMBA WIRAHMA G24102025 DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki
Lebih terperinciSumber : Badan Meteorologi dan Geofisika, 2007.
Lampiran 1 Lokasi Stasiun Iklim di Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kabupaten Bujur Lintang Tinggi (mdpl) Pacet Cianjur 107 o 05 E 06 o 73 S 1150 Citeko Bogor 106 o 94 E 06 o 70 S 920 Geofisika Bandung 107
Lebih terperinciTabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Geografis Wilayah Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak antara 5 54' - 7 45' LS dan 106 22' - 108 50 BT dengan areal seluas 37.034,95
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Radish Radish (Raphanus sativus L.) merupakan tanaman semusim atau setahun (annual) yang termasuk dalam famili Cruciferae dan berasal dari Cina bagian tengah. Di Indonesia,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis
16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Mentimun. keluarga labu - labuan (Cucurbitaceae) yang sudah pupuler di dunia. Menurut
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mentimun Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis sayuran dari keluarga labu - labuan (Cucurbitaceae) yang sudah pupuler di dunia. Menurut sejarah tanaman
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciPELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI
PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat),
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Waluh Buah labu kuning atau buah waluh (Jawa Tengah), labu parang (Jawa Barat), pumpkin (Inggris) merupakan jenis buah sayur-sayuran yang berwarna kuning dan berbentuk lonjong
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman merambat termasuk dalam famili
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Melon 2.1.1 Botani Tanaman Melon Melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman merambat termasuk dalam famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Tanaman melon berasal dari Lembah Panas
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Melon a. Agronomi tanaman melon Tanaman melon (Cucumismelo L.) adalah salah satu anggota familia curcubitaceae atau suku timun-timunan dan termasuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Durian 1. Karakteristik tanaman durian Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan salah satu tanaman hasil perkebunan yang telah lama dikenal oleh masyarakat yang pada umumnya
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI
BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT Oleh: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Tanaman cabai (Capsicum annum) dalam klasifikasi tumbuhan termasuk ke dalam family Solanaceae. Tanaman ini berasal dari Amerika Tengah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili Palmae yang berasal dari Afrika. Kelapa sawit pertama kali diintroduksi ke Indonesia
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Kacang Hijau Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia. Kacang hijau termasuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Melon
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Melon Dalam dunia tumbuh tumbuhan (Plantae), tanaman melon termasuk ke dalam keluarga labu-labuan (Cucurbitaceae) sepertinya halnya dengan blewah (Cucumis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Keluarga ini diduga memiliki sekitar 90 genus dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakchoy (Brassica rapa L.) Pakchoy (Sawi Sendok) termasuk tanaman sayuran daun berumur pendek yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Paprika. Syarat Tumbuh
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Paprika Tanaman paprika (Capsicum annum var. grossum L.) termasuk ke dalam kelas Dicotyledonae, ordo Solanales, famili Solanaceae dan genus Capsicum. Tanaman paprika merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga. tumbuhan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakteristik Komoditi Menurut Purwono dan Hartono (2012), kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosa. Kedudukan tanaman kacang hijau dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai
3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis
KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung
Lebih terperinciMODUL BUDIDAYA MELON
MODUL BUDIDAYA MELON PENDAHULUAN Agribisnis melon menunjukkan prospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras, miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciMenurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili
Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. famili Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan) merupakan salah satu tanaman
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) berasal dari bagian utara India, tepatnya di lereng gunung Himalaya yang kemudian masuk ke wilayah mediterania, yaitu Cina. Pada
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini berlangsung di kebun manggis daerah Cicantayan Kabupaten Sukabumi dengan ketinggian 500 700 meter di atas permukaan laut (m dpl). Area penanaman manggis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili
13 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Melon Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili Cucurbitaceae. Melon tersebar ke seluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman mentimun (Cucumis sativa L) termasuk dalam tanaman merambat yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman mentimun (Cucumis sativa L) termasuk dalam tanaman merambat yang merupakan salah satu jenis tanaman sayuran dari keluarga Cucurbitaceae. Pembudidayaan mentimun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang tumbuh merambat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang tumbuh merambat dan bersifat herbacious (Ashari, 2008). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) (2012
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Tanaman buah naga yang awalnya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Buah naga masuk ke Indonesia dan menjadi populer sekitar tahun 2000
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Caisin Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan tanaman asli Asia. Caisin dibudidayakan di Cina Selatan dan Tengah, di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang memiliki lahan pertanian cukup luas dengan hasil pertanian yang melimpah. Pisang merupakan salah
Lebih terperinciII. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.
8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Melon (Cucumis melo L.) Botani Melon (Cucumis melo L.) tergolong dalam famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Di Amerika Serikat, melon yang dibudidayakan dikelompokan dalam dua tipe utama
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh
3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.
Lebih terperinciIII. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR
16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang dan
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt L.) Akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman setelah perkecambahan. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciTeknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat
Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah Oleh : Juwariyah BP3K garum 1. Syarat Tumbuh Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciTugas Lingkungan Bisnis. Budidaya Melon Cucumis melo L.)
Nama : ROCHMAN ZAELANI NIM : 10.11.3687 Tugas Lingkungan Bisnis Budidaya Melon Cucumis melo L.) 1. SEJARAH SINGKAT Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Durian 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian Menurut Rahmat Rukmana ( 1996 ) klasifikasi tanaman durian adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas
24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan
Lebih terperinciGambar 1. Beberapa varietas talas Bogor
II. TINJAUAN PUSTAKA A. TALAS Talas Bogor (Colocasia esculenta (L.) Schott) termasuk famili dari Araceae yang dapat tumbuh di daerah beriklim tropis, subtropis, dan sedang. Beberapa kultivarnya dapat beradaptasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. usahatani. Dalam upaya peningkatan pendapatan petani, pemerintah Indonesia
I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan pertanian terutama pembangunan subsektor tanaman pangan dan hortikultura, bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan petani yang dapat dicapai melalui upaya peningkatan
Lebih terperinciCara Menanam Tomat Dalam Polybag
Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Tanaman Mentimun Mentimun termasuk suku Cucurbitaceae (suku labu-labuan). Kedudukan tanaman mentimun dalam sistematika tumbuhan menurut Sumpena (2004) di klasifikasikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan
21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciPENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
MAKALAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT Disusun oleh: WIDYA ALMAIDA (0910440215) JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN DURIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN Dosen Pengampu: Rohlan Rogomulyo Dhea Yolanda Maya Septavia S. Aura Dhamira Disusun Oleh: Marina Nurmalitasari Umi Hani Retno
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun Tanaman mentimun termasuk ke dalam jenis tanaman sayuran buah semusim atau berumur pendek. Tanaman tersebut menjalar atau memanjat dengan menggunakan alat panjat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Tanaman Pakcoy Pakcoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakcoy berasal dari China dan telah dibudidayakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi dan Morfologi Kacang Tunggak Kacang tunggak (Vigna unguiculata (L.)) merupakan salah satu anggota dari genus Vignadan termasuk ke dalam kelompok yang disebut catjangdan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TinjauanUmumTanaman Melon
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. TinjauanUmumTanaman Melon Melon merupakantanamansemusim(annual) yang hidupmenjalarataumerambatdenganmenggunakansulur. Klasifikasi tanaman melon sebagai berikut,kingdom: Plantae;
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Melon termasuk keluarga tanaman labu-labuan (Cucurbitaceae).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Melon Melon termasuk keluarga tanaman labu-labuan (Cucurbitaceae). Kedudukan tanaman melon dalam sistematika tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisi Sub-divisi
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Tanaman tebu dalam dunia tumbuh-tumbuhan memiliki sistematika sebagai berikut : Kelas : Angiospermae Subkelas : Monocotyledoneae Ordo : Glumaceae Famili : Graminae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Melon Tanaman melon termasuk dalam kelas tanaman biji berkeping dua. Klasifikasi tanaman melon adalah sebagai berikut: Kingdom Subkingdom Superdivisio Divisio Subdivisi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, atau Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati bahwa
Lebih terperinci