Ruli Darliana 1. Vidya Pratiwi, S.Pd. 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ruli Darliana 1. Vidya Pratiwi, S.Pd. 2"

Transkripsi

1 PENERAPAN MODEL COOPERATIF SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PELAJARAN IPA MATERI FUNGSI ALAT INDERA DAN PEMELIHARAANNYA SEMESTER GANJIL DI SDN I TAMAN KECAMATAN SUMBERMALANG KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ruli Darliana 1 Vidya Pratiwi, S.Pd. 2 Abstract: The method can be used to improve student learning outcomes is "Cooperative Script is a method of learning in which students work together in pairs and take turns orally summarizing part dipelajari.jenis part of the material of this study is action research (PTK).At first cycle, by 60% while the second cycle 90%.Berdasarkan above description of student activity in the classical persiklus continue meningkat.berdasarkan results of the analysis of student activity. Cooperative learning science with models Script increased in each cycle. In the first cycle as a whole obtained a percentage of student activity () = 68.74%, when adjusted for student activities such as the criteria in Table 3.1, it is classified as a category is quite active. While in the second cycle of learning has increased by 19.79% from 68.74% to 88.75%, in which case the activity of students during the learning Cooperative Script relatively active. KeyWord: Cooperative Script, learning, and students 1 Alumni FKIP PGSD UNARS Situbondo 2 Dosen FKIP PGSD UNARS Situbondo

2 PENDAHULUAN Sistem pendidikan di Indonesia ternyata telah mengalami banyak perubahan. Perubahanperubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami kemajuan. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Untuk itu diperlukan suatu upaya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah dengan memilih strategi atau cara dalam menyampaikan materi pelajaran agar diperoleh peningkatan prestasi belajar siswa khususnya pelajaran IPA. Misalnya dengan membimbing siswa untuk bersama-sama terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu membantu siswa berkembang sesuai dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang diajarkan. Berdasarkan uraian tersebut di atas penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran, yaitu penerapan menjelaskan bahwa Cooperative Script merupakan metode belajar dimana murid bekerjasama berpasangan, dan secara lisan bergantian mengikhtisarkan bagian bagian dari materi yang dipelajari. Menurut Brosseau yang dikutip oleh Hadi (2007:18) pembelajaran cooperativescript adalah kontrak belajar yang eksplisit antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa mengenai cara-cara berkolaborasi. Siswa bersama

3 dengan pesangannya memecahkan masalah secara bersama-sama. Siswa dituntut untuk beraktivitas sendiri, Siswa menemukan sendiri suatu konsep atau mampu memecahkan masalah sendiri. Berdasarkan pengertian tersebut, dalam pembelajaran cooperative script terjadi suatu kesepakatan untuk berkolaborasi memecahkan suatu masalah dengan mandiri. Pada pembelajaran cooperative script masalah yang dipecahkan bersama akan disimpulkan bersama. Peran guru sebagai fasilitator yang mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu, guru mengontrol siswa selama pembelajaran berlangsung dan guru memberikan pengarahan jika siswa merasa kesulitan. Pada interaksi siswa selama pembelajaran berlangsung terjadi kesepakatan, diskusi, menyampaikan pendapat dari ide-ide pokok materi, saling mengingatkan dari kesalahan konsep yang disimpulkan, membuat kesimpulan bersama. Interaksi belajar yang terjadi benar-benar interaksi dominan siswa dengan siswa. Dalam aktivitas siswa selama pembelajaran cooperative script benar-benar memberdayakan potensi siswa untuk mengaktualisasikan pengetahuan yang telah didapatkan dan juga keterampilannya, jadi benar-benar sangat sesuai jika digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam penyelesaian masalah Dalam metode pembelajaran cooperative script siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah dan untuk melakukan kerjasamanya dengan teman-temannya sedang guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah itu. Dari latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Penerapan Model Cooperatif Script Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pelajaran IPA Materi Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya Semester Ganjil Di SDN 1 Taman Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Pelajaran 2012/2013. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Bagaimanakah langkah langkah peningkatan hasil belajar

4 siwa dengan diterapkannya pembelajaran Model Cooperatif Script? b) Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran Model Cooperatif Script terhadap hasil belajar siswa? Sementara itu tujuan penelitian ini adalah a) Untuk mengetahui kemampuan hasil belajar siswa kelas 4 setelah diterapkannya pembelajaran Model Cooperatif Script pada pelajaran IPA materi fungsi alat indra dan pemeliharaanya semester ganjil SDN I Taman Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Pelajaran 2012/2013. b) Untuk meningkatkan belajar siswa kelas 4 pada pelajaran IPA materi fungsi alat indra dan pemeliharaanya semester ganjil SDN I Taman Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Sukidin dkk. (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian tindakan, yaitu: 1) Penelitian tindakan guru sebagai peneliti 2) Penelitian tindakan kolaboratif 3) Penelitian tindakan simultan terintegratif 4) Penelitian tindakan sosial eksperimental. Keempat bentuk penelitian tindakan di atas, ada persamaan dan perbedaannya. Menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh Kasbolah, (dalam Sukidin, dkk. 2002:55), ciriciri dari setiap penelitian tergantung pada: 1) Tujuan utamanya atau pada tekanannya 2) Tingkat kolaborasi antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar

5 3) Proses yang digunakan dalam melakukan penelitian 4) Hubungan antara proyek dengan sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus/putaran.observasi dibagi dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, dan 2dimana masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif di akhir masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan. HASIL PEMBAHASAN PELAKSANAAN SIKLUS I Perencanaan Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), wacana yang akan dibuat ikhtisar, soal latihan individu, dan pedoman observasi aktifitas siswa. Tindakan Siklus I Sesuai dengan rencana yang telah disusun, pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal pembelajaran di Kelas IV SDN 1 Taman. Untuk siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan rincian pertemuan I untuk pre-tes dan pertemuan II untuk menerapkan model pembelajaran Cooperatif Script sekaligus pemberian post-tes. 1) Pertemuan I (Selasa, 03 Juli 2012) Pada pertemuan pertama, peneliti memberikan pre-tes dengan

6 materi Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaanya. Tujuan dilakukan pre-tes untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya dan mengetahui kesiapan siswa sebelum menerima materi yang berkaitan dengan Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya. Sebelum tes dilakukan, yaitu pada waktu akhir observasi kelas pada 03 Juli 2012, diberikan informasi kepada siswa untuk mempelajari materi tentang Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya. Jumlah soal pada pre-test pada materi Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya terdapat 5 soal, soal bersifat subjektif (essay). Hasil pre-tes tersebut juga digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun pasangan belajar yang disusun berdasarkan kemampuan siswa yaitu siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan tes tersebut, dapat diketahui bahwa 20% saja dari jumlah keseluruhan siswa yang telah mencapai ketuntasan. Kendala yang dihadapi terutama kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya, dan siswa kesulitan mengerjakan soal subjektif. Sehingga, soal-soal tersebut menjadi permasalahan bagi mereka. 2) Pertemuan II (Selasa, 17 Juli 2012) Pertemuan kedua, guru (peneliti) melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan model Cooperative Script dengan materi Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya. Sebelum pelajaran dimulai, guru (peneliti) menyampaikan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran IPA yaitu Cooperative Scriptdan menjelaskan sekilas tentang jalannya pembelajaran IPA, aturan dan langkah-langkah pembelajaran Cooperative Script. a. Pada awal pelajaran, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa. Kemudian guru mengajak siswa untuk mengenal sumber- Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya. Setelah semua siswa siap menerima pelajaran kemudian guru menjelaskan

7 pelajaran secara klasikal dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa. b. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi siswa antusias memperhatikan meskipun terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan karena siswa tersebut duduk pada bangku paling belakang sehingga tidak terfokus pada penjelasan guru. Kemudian guru membagi siswa dalam bentuk berpasangan sesuai dengan daftar yang telah dibuat oleh peneliti sebelumnya. Siswa dibagi dalam 10 pasang karena jumlah seluruh siswa dalam kelas tersebut ada 20 siswa. Guru juga menetapkan siapa yang terlebih dulu menjadi pembicara dan siapa yang menjadi pendengar. Pada saat pembentukan pasangan, suasana kelas tampak gaduh karena siswa sibuk mencari pasangannya, bahkan ada yang berteriak-teriak mencari pasangannya. Akan tetapi kegaduhan tersebut bisa cepat teratasi dan tidak berlangsung lama, sehingga suasana kelas pun dapat dikendalikan.setelah siswa duduk dengan pasangannya masing-masing, guru memberikan wacana untuk dibaca dan dibuat ikhtisar atau ringkasan secara berpasangan. Pada saat membuat ikhtisar atau ringkasan, siswa masih bekerja sendiri-sendiri dan tidak membantu rekannya yang mengalami kesulitan, sehingga kerja sama masih terlihat pasif, bahkan ada siswa yang enggan memberi tahu temannya yang mengalami kesulitan. Hal itu disebabkan, siswa terlihat belum terbiasa dengan situasi tersebut, interaksi antar siswa dengan pasangannya belum terlihat, ada 2 siswa yang masih tidak mau mengerjakan secara berpasangan dan cenderung ramai sendiri. Siswa yang pintar cenderung diam dan tidak membantu siswa yang kesulitan. Ketika pembuatan ikhtisar atau ringkasan berlangsung guru (peneliti) berkeliling melakukan bimbingan kepada pasangan yang membutuhkan penjelasan dan terus memotivasi siswa supaya saling bekerjasama untuk

8 membantu pasangannya.setelah semua selesai membuat ikhtisarnya, guru meminta siswa mempresentasikan hasil setiap pasangan. Guru (peneliti) meminta siswa yang menjadi pembicara untuk maju ke depan kelas dan membacakan ikhtisarnya secara lengkap sambil memasukkan ide dalam ringkasannya, sementara pendengar memperhatikan, mengoreksi, menunjukkan ide yang kurang lengkap serta membantu mengingat, menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya. Setelah pembicara selesai membacakan ikhtisarnya, giliran pendengar yang menjadi pembicara (bertukar peran). Begitu seterusnya dengan pasangan yang lain. Dalam kegiatan presentasi ini guru atau peneliti membimbing siswa supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan lancar. Tetapi dalam pelaksanaan presentasi siswa terlihat gugup, malu, canggung dan takut. Selain itu siswa kurang dapat mengkomunikasikan pengetahuannya sehingga siswa lain mengalami kebingungan. Hal ini disebabkan karena siswa tidak terbiasa untuk presentasi di depan kelas, sehingga keberanian siswa untuk berbicara dan menyampaikan hasil diskusi kurang. Guru membimbing siswa dalam presentasi kelas dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang materi yang kurang dipahami. Setelah presentasi kelas selesai dan seluruh pasangan telah menguasai materi kemudian guru memberikan soal latihan individu untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam menerima pelajaran dengan model pembelajaran yang telah diajarkan. Hal ini bertujuan supaya siswa terbiasa dalam mengerjakan soal-soal pemecahan masalah yang diberikan dalam bentuk soal subjektif. Dalam mengerjakan soal latihan individu, setiap siswa tidak boleh memberikan bantuan kepada siswa lain. Selama siswa mengerjakan latihan soal, guru (peneliti)

9 melihat beberapa perbedaan cara siswa dalam merencanakan pola, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah karena perbedaan ide dalam pembelajaran IPA sangatlah ditekankan. c. Kegiatan akhir, guru (peneliti) melakukan evaluasi terhadap jalannya pembelajaran yang telah dilakukan dan membimbing siswa dalam menyimpulkan materi sekaligus melakukan tanya jawab dengan siswa seputar materi yang telah dipelajarinya, khususnya yang berkaitan dengan topik yaitu Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya dan memecahkan permasalahan sehari-hari. Kemudian diadakan pos-tes yaitu, siswa diberikan soal tes dengan jumlah 5 soal essay, dengan materi Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya dan memecahkan masalah sehari-hari yang berhubungan dengan Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya. Tes ini diadakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan model Cooperative Script. Selama berlangsungnya tes, keadaan siswa dalam kelas tampak cukup tenang. Namun, ada 4 siswa yang masih belum siap dan kurang paham terhadap pelajaran IPA yang telah diajarkan, sehingga pengerjaan tes kurang diperhatikan dan cenderung melihat dan mengganggu pekerjaan temannya, tetapi guru (peneliti) terus mengawasi dan menekankan untuk mengerjakan soal sendiri. Observasi Kegiatan observasi dilaksanakan untuk mengamati semua kegiatan selama pembelajaran dengan model Cooperative Scriptberlangsung. Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi dilakukan pada saat guru dan siswa sedang melaksanakan proses pembelajaran, maupun pada saat siswa sedang membuat ikhtisar dengan pasangannya.

10 Observasi pada siswa pada saat membuat ikhtisar dengan pasangannya dan mempresentasikan hasil ikhtisarnya. Aktifitas siswa yang diamati yaitu kriteria memperhatikan penjelasan guru, bertanya kepada guru, kerjasama dengan pasangannya, dan semangat dalam pembelajaran. Pada siklus I secara keseluruhan siswa cenderung pasif, yaitu ketika pembelajaran siswa kurang berani mengajukan pertanyaan dan kurang memperhatikan guru. Prosentase ketuntasan belajar a. Ketuntasan perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 63 dari skor maksimal 100. Jumlah siswa yang tuntas secara perorangan = 12 siswa Jumlah siswa yang tidak tuntas secara perorangan = 8 siswa b. Ketuntasan klasikal, suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 85% telah mencapai ketuntasan individual 63 dari skor maksimal 100. Persentase ketuntasan klasikal: E = jumlah siswa yang tuntas perorangan jumlah siswa 12 = 100 %= 60 % 20 Refleksi Berdasarkan data analisis aktifitas siswa dalam pembelajaran diperoleh hasil persentase aktifitas siswa pada siklus I, yaitu kriteria memperhatikan penjelasan guru = %; bertanya kepada guru = %; kerjasama dengan pasangan = %; dan semangat dalam pembelajaran = %. Dari data di atas diperoleh aktifitas siswa selama mengikuti pembelajaran IPA dengan model Cooperative Script secara kalsikal pada siklus I sebesar ( p a ) = 68.74%. Apabila disesuaikan dengan kriteria aktifitas siswa seperti pada tabel 3.1, maka nilai % tergolong kategori cukup aktif. Sedangkan berdasarkan hasil analisis pos-tes pada siklus I, menunjukkan bahwasiswa yang mengikuti pos-test dengan jumlah 20 siswa yang tuntas secara perorangan sejumlah 12 siswa dan siswa yang tidak tuntas secara perorangan sebanyak 8 siswa. Persentase x100%

11 ketuntasan belajar klasikal melalui modelcooperative Script pembelajaran pada siklus I sebesar 60 %. Sesuai dengan kriteria ketuntasan, persentase tersebut dikatakan belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Persentase keaktifan siswa dan ketuntasan belajar dengan nilai tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti, maka dilakukan perbaikan dalam hal perencanaan untuk pembelajaran berikutnya yang dilakukan dalam siklus II. Berdasarkan data tes dan hasil observasi siswa pada siklus I, terdapat kelemahan antara lain: 1). Persentase aktifitas siswa belum mancapai 75 % dan ketuntasan hasil belajar belum mencapai 85 %. 2). Siswa kesulitan dalam bertanya dan kurangnya beranian dalam mengajukan pertanyaan. 3). Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru dan kurangnya kekompakan diskusi dengan pasangannya. 4). Siswa kurang memamahi soal. Berdasarkan kelemahankelemahan pada siklus I tersebut, maka dilakukan perbaikan langkahlangkah pembelajaran pada siklus II yang meliputi: 1). Guru meminta siswa mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diberikan. 2). Guru memberikan informasi terlebih dahulu sebelum dilakukan penilaian dengan menyebutkan aspek-aspek yang akan dinilai. 3). Jumlah soal latihan yang berupa soal subjektif ditambah. Secara umum pembelajaran pada siklus I masih terdapat banyak kekurangan sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus II. PELAKSANAAN SIKLUS II Perencanaan Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), wacana yang akan dibuat ikhtisar, soal latihan individu dan pedoman observasi aktifitas siswa.

12 Pemberian Tindakan Siklus II Sesuai dengan rencana yang telah disusun, pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan jadwal pembelajaran di Kelas IV SDN 1 Taman. Untuk siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan rincian pertemuan I untuk pembelajaran Siklus II dan pertemuan II untuk pemberian posttes. 1. Pertemuan I (Selasa, 04September 2012) Pada pertemuan pertama, guru (peneliti) tetap melaksanakan pembelajaran Cooperative Script dengan materi sifat-sifat Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya. Sebelum pembelajaran dimulai, A. Kegiatan awal guru menjelaskan kembali tentang proses pembelajaran dengan model Cooperative Script. Pada awal pelajaran guru menyampaikan materi yaitu Fungsi Alat Indera dan Pemeliharaannya dengan tujuan pembelajarannya, kemudian guru memotivasi siswa tentang kaitan antara pembelajaran yang akan dipelajari dengan realitas yang dikenal siswa. Pertanyaan tersebut yang dapat memancing perhatian siswa untuk lebih mengetahui tentang materi yang akan disampaikan. Pada awal pembelajaran kali ini, siswa terlihat lebih siap dan sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan. B. Kegiatan Inti dilanjutkan dengan presentasi kelas atau penjelasan guru tentang sifatsifat, dan tidak lupa memberikan kesempatan bertanya kepada siswa dari penjelasan materi yang belum dipahami. Pada saat guru menerangkan materi siswa terlihat antusias dan mudah memahami materi, namun ada 3 orang siswa yang mengacungkan tangan dan bertanya karena belum paham dengan yang dijelaskan oleh guru. Kemudian guru menanyakan pada siswa tersebut tentang hal yang

13 belum dimengerti, guru mengulang kembali penjelasan materi dan memberi contoh soal untuk dikerjakan secara klasikal supaya pemahaman materi lebih cepat. Seperti pembelajaran sebelumnya yaitu siswa dibagi menjadi beberapa pasangan, pembagian pasangan tetap seperti pada pembelajaran siklus I. Pada saat pembentukan pasangan kali ini berjalan dengan baik dan tenang karena siswa telah mengetahui pasangan masing-masing. Setelah siswa duduk dengan pasangannya masing-masing, guru memberikan wacana yang akan dibuat ikhtisar oleh masing-masing pasangan. Peneliti melihat secara keseluruhan aktifitas siswa dalam kelompok kali ini mulai mengalami perkembangan. Siswa lebih paham akan maksud soal, interaksi lebih terjalin, keramaian masih terjadi tetapi lebih cenderung kepada saling bertukar pendapat dengan pasangannya. Pada saat proses kegiatan tersebut berlangsung, guru (peneliti) mulai melakukan kegiatan pengamatannya kembali yaitu mengamati aktifitas siswa dengan melakukan pensekoran pada lembar observasi, dan guru kelas melakukan observasi terhadap guru (peneliti) dalam melakukan pembelajaran. Guru (peneliti) berkeliling melakukan bimbingan kepada pasangan yang membutuhkan penjelasan dan terus memotivasi siswa supaya saling bekerjasama untuk membantu teman sekelompoknya.setelah kegiatan membuat ikhtisar selesai selesai, tiap pasangan membacakan ikhtisarnya secara bergantian. Pada setiap pasangan, yang menjadi pembicara membacakan hasil ikhtisarnya kemudian bertukan peran dengan pasangannya yang semula menjadi pendengar sekarang

14 menjadi pembicara Antara pembicara dengan pendengar saling memperhatikan, mengoreksi, melengkapi ideide yang kurang lengkapdengan menghubungkan dengan materi sebelumnya. Selama presentasi di depan kelas, terlihat siswa lebih tertib dan berkonsentrasi pada pembacaan ikhtisar temannya yang sedang maju. Kali ini, siswa tidak ada yang meremehkan pekerjaan temannya dan lebih menghargai pekerjaan temannya. C. Pada akhir pembelajaran, guru (peneliti) mengevaluasi jalannya pembelajaran dan membimbing siswa untuk menarik kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan. Selanjutnya guru (peneliti) menyampaikan informasi kepada siswa bahwa akan dilaksanakan pos-tespada pertemuan berikutnya yaitu pada hari selasa, 11 September 2012 dan menghimbau siswa untuk belajar di rumah tentang materi sifat-sifat Energi dan Penggunaanya. 2. Pertemuan II (Selasa, 11 September 2012) Pada pertemuan kedua, diadakan pos-tes yaitu dengan materi sifat-sifat Energi dan Penggunaanya, sebanyak 10 soal subjektif. Tes ini diadakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan model Cooperative Script. Selama pos-tes II berlangsung, suasana kelas sangat tenang dan tertib. Siswa terlihat sudah lebih siap dan antusias untuk mengerjakan secara individu. Ada 2 siswa mengajukan pertanyaan, mereka belum mengerti dari soal yang diberikan dan guru (peneliti) langsung memberikan penjelasan. Observasi Pada siklus II kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. Aktifitas siswa

15 pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Siswa telah berani mengajukan pertanyaan kepada guru, siswa juga antusias memperhatikan penjelasan b. Ketuntasan klasikal, suatu kelas dinyatakan tuntas apabila terdapat minimal 85% telah mencapai ketuntasan individual 63 dari skor maksimal 100. guru meskipun masih ada yang bercanda dengan teman sebangkunya terutama siswa yang duduk di bangku paling belakang, siswa aktif Persentase klasikal: ketuntasan dalam bekerjasama dengan pasangannya terlihat adanya interaksi yang baik dalam kegiatan pembelajaran yaitu siswa saling membantu teman yang kesulitan dalam menyelesaikan masalah. Secara umum pembelajaran pada siklus II telah berjalan dengan baik dan siswa dalam pembelajaran telah aktif. Prosentase ketuntasan belajar kelas eksperimen a. Ketuntasan perorangan, seorang siswa dikatakan tuntas belajar apabila telah mencapai skor 63 dari skor maksimal 100. Jumlah siswa yang tuntas secara perorangan = 18 siswa Jumlah siswa yang tidak tuntas secara perorangan = 2 siswa E = jumlah siswa yang tuntas perorangan jumlah siswa 18 = 100 %= 90 % 20 Refleksi Berdasarkan data analisis aktifitas pembelajaran pada siklus II, aktifitas siswa pada siklus II pembelajaran rata-rata seluruh aktifitas belajar sebesar % dan dapat dikategorikan aktif. Sedangkan berdasarkan hasil analisis pos-tes pada siklus II menunjukkkan bahwasiswa yang mengikuti pos-tes dengan jumlah 20 siswa yang tuntas secara perorangan sejumlah 18 siswa dan siswa yang tidak tuntas secara perorangan sebanyak 2 siswa. Persentase ketuntasan belajar klasikal melalui model Cooperative x100% Script pada siklus II sebesar 90 %. Sesuai dengan kriteria ketuntasan,

16 persentase tersebut tuntas belajar secara klasikal. oleh peneliti, maka penelitian tindakan kelas ini dinyatakan selesai. Berdasarkan data di atas pada siklus II, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar dan aktifitas siswa. Persentase aktifitas siswa telah mencapai % dan persentase ketuntasan hasil belajar telah mencapai 90 %. Oleh karena telah terjadi peningkatan yang diharapkan RINGKASAN HASIL ANALISIS AKTIFITAS SISWA ANALISIS AKTIFITAS SISWA Berdasarkan hasil analisis aktifitas siswa selama pembelajaran dengan model Cooperative Script berlangsung diperoleh data aktifitas siswa seperti pada tabel berikut: Pembelajaran Aspek Penilaian Aktifitas Siswa Rata-rata Siklus I Siklus II Rata- rata % % % % 78,73 % Keterangan: 1) memperhatikan pelajaran guru; 2) bertanya kepada guru; 3) kerjasama dengan pasangan; 4) semangat dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis aktifitas siswa, pembelajaran IPA dengan model Cooperative Script mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I secara keseluruhan didapat persentase aktifitas siswa ( p a ) = %, apabila disesuaikan dengan kriteria aktifitas siswa seperti pada tabel 3.1, maka tergolong kategori cukup aktif. Sedangkan pada pembelajaran siklus II mengalami peningkatan sebesar % yaitu dari % menjadi %, dalam hal ini aktifitas siswa selama pembelajaran Cooperative Script tergolong aktif. ANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA Ringkasan ketuntasan belajar siswa Kelas IV SDN 1 Taman

17 Kecamatan Sumbermalang Kabupaten Situbondo dapat ditunjukkan dalam tabel 4.6 sebagai berikut: RINGKASAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA Pembelajaran Jumlah siswa Persentase Tuntas Tidak tuntas ketuntasan Siklus I Siklus II Berdasarkan data analisis ketuntasan belajar pada tabel 4.4, pembelajaran melalui model Cooperative Script mengalami peningkatan pada setiap siklus. Hasil analisis data ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang mengikuti pos-test, terdapat 12 siswa yang tuntas secara perorangan dan siswa yang tidak tuntas secara perorangan sebanyak 8 siswa. Sehingga diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal melalui model Cooperative Script pada siklus I sebesar 60 %. Sesuai dengan kriteria ketuntasan, persentase tersebut dikatakan belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Hasil analisis data ketuntasan belajar pada siklus II menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang mengikuti postest, terdapat 18 siswa yang tuntas secara perorangan dan siswa yang tidak tuntas secara perorangan sebanyak 2 siswa. Sehingga diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar secara klasikal melalui model Cooperative Script pada siklus II sebesar 90 %. Sesuai dengan kriteria ketuntasan, persentase tersebut dapat dikatakan sudah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini dinyatakan selesai. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Prestasi belajar mata pelajaran IPA pada siswa Kelas IV SDN 1 Taman Kecamatan Sumbermalang Kabupaten

18 Situbondo sebelum digunakannya model pembelajaran Cooperative Scrip masih sangat rendah. Hal ini ditunjukkan pada hasil pre-test terdapat 4 siswa atau 20% yang mencapai ketuntasan belajar. Aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran melalui model Cooperative Script mengalami peningkatan dan tergolong kriteria aktivitas siswa aktif. Hal tersebut ditunjukkan dengan analisis aktifitas siswa secara klasikal pada pembelajaran Cooperative Learning, pada siklus I persentase aktifitas siswa sebesar % dengan kategori cukup aktif, dan pada siklus II mencapai 88.75% dengan kategori aktif. Pembelajaran IPA dengan model Cooperative Script lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal dan juga secara perorangan pada kelas IV SDN 1 Taman. Pada siklus I diperoleh persentase secara klasikal sebesar 60 % (tidak tuntas), dan pada siklus II mencapai 90 % (tuntas). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineksa Cipta. Combs. Arthur. W The Profesional Education of Teachers. Allin and Bacon, Inc. Boston. Dahar, R.W Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Departemen Pendidiakan dan Kebudayaan, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Balai Pustaka. Djamarah, Syaiful Bahri Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Cipta. Djamarah. Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Jakarta:Rineksa Cipta.

19 Hamalik, Oemar Metode Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti. Hamalik,Oemar Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Hariono, Eko Peningkatan Kualitas Pembelajaran Fisika SLTP Berdasarkan Model Penemuan Terbimbing (Guided Discovery). Makalah dijaukan sebagai salah satu syarat mengikuti ujian komprehensif. Program Pascasarjana Uneversitas Negeri Surabaya. Hasibuan. J.J. dan Moerdjiono Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. KBBI Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R The Action Research Planner. Victoria Dearcin University Press. Kurniawan, Arif Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Sekolah Dasar dengan Menggunakan Metode PenemuanTerbimbing pada Pokok Bahasan Gaya di SDN III Kediri. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya. Lestari, Eko Puji Pengaruh Strategi Pembelajaran Penemuan Terbimbing melalui Diskusi terhapad Peningkatan Pola Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa untuk Pokok Bahasan Dinamika Gerak Lurus. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Surabaya. Margono Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineksa Cipta. Ngalim, Purwanto M Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nur, Moh Pemotivasian Siswa untuk Belajar. Surabaya. University Press. Universitas Negeri Surabaya.

20

21

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Tada Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing Pada Mata Pelajaran IPA Asfian, Lestari, dan Jamaluddin

Lebih terperinci

RICO RASMARA NIM : A54 A100158

RICO RASMARA NIM : A54 A100158 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN 01 PLUMBON KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun dan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo 63 Abstrak : Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PRODUKTIF TKJ DALAM PEMBAHASAN MELAKUKAN INSTALASI JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)PADA SISWA KELAS XI TKJ DI SMK NEGERI 2 PALOPO TAHUN 2011-2012

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER

PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER PENERAPAN METODE LEARNING TOGETHER UNTUK PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PECAHAN PADA SISWA KELAS III SEMESTER GENAP DI SDN PETUNG 02 SUMBERBARU JEMBER TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Siti Rahayu 23 Abstrak. Penelitian

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Umi Maftuchah 69 UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Umi Maftuchah Sekolah Dasar Negeri Lopang I UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kembangbahu Abstrak :

Lebih terperinci

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ISSN : 2303-307X 1 STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Hosniatur Rahmaniyah, S.Pd 1, SD Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN KELAS III SDN 8 KENINJAL KABUPATEN MELAWI ARTIKEL PENELITIAN OLEH HARTONO NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN KELAS III SDN 8 KENINJAL KABUPATEN MELAWI ARTIKEL PENELITIAN OLEH HARTONO NIM F PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN KELAS III SDN 8 KENINJAL KABUPATEN MELAWI ARTIKEL PENELITIAN OLEH HARTONO NIM F43210307 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN SD Negeri 01 Kalirejo, Kecamatan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOMPONEN PETA

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOMPONEN PETA Pristiwanto 127 PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KOMPONEN PETA Pristiwanto SMP Negeri 1 Kalitengah, Lamongan Abstrak: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI GARIS DAN SUDUT KELAS VII.F SMP NEGERI 14 MATARAM TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena 24 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian

Lebih terperinci

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Lebih terperinci

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN HUBUNGAN ANTAR SATUAN BERAT PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II SDN TLOGOSARI TAHUN

Lebih terperinci

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN:

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA SD Dusalan Dosen STKIP Bima Dusalanstkipbima12@gmail.com Abstrak: Matematika merupakan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA (Ngatono) UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Ngatono Sekolah Dasar Negeri Kranji I Kecamatan Paciran, Kabupaten

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab. Imam Rosyidi UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab. Lamongan Abstrak: Tujuan penelitian tindakan ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088 PENERAPAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR HIDUP HEWAN BAGI SISWA KELAS IV SEMESTER I SD N 02 KARANGBANGUN KECAMATAN MATESIH TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT Upaya Meningkatkan Hasil... (Atika Wulansari) 2.393 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT IMPROVING MATHEMATIC LEARNING BY COOPERATIVE LEARNING

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES ISSN : 2303-307X 135 PENINGKATAN KOMPETENSI KETERAMPILAN MENULIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES Hotib 1, SD Jukong 2, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan ABSTRACT Based on the

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI BILANGAN PECAHAN DI KELAS VIIA SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 MUNCAR

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Sakri 21 PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Sakri SDN Gintungan I Kec. Kembangbahu Kab. Lamongan Pos-el. Sakri.cilukbah@gmail.com Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif

Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif 62 Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pembelajaran Kooperatif Model hink-pair-share Pada Siswa Kelas VI SD N 200112 Padangsidimpuan ahun Pelajaran 2016/2017 Ellya Rosa Simbolon,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah/madrasah,

BAB I PENDAHULUAN. berhenti. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah/madrasah, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan kualitas pendidikan Indonesia tidak pernah berhenti. Upaya itu antara lain dalam pengelolaan sekolah/madrasah, peningkatan sumber daya tenaga

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING DI SDN 09 IV KOTO AUR MALINTANG OLEH: REPSA YUNITA NPM. 1110013411250 PROGRAM

Lebih terperinci

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau 1 THE IMPLEMENTATION OF LEARNING METHOD PLANE PROBLEM TO IMPROVE ACTIVITY AND RESULT OF STUDENT LEARNING ON THE SUBJECT SOLUBILITY AND SOLUBILITY PRODUCT IN CLASS XI MIA 2 SMA ISLAM AS-SHOFA PEKANBARU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA PERKALIAN BILANGAN BULAT (APPLICATION OF LEARNING MODELS STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING THE INTEGER MULTIPLICATION) Dewik Irlinawati

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA Wiwik Hidayati SMP Negeri 3 Karangan Email: wiwihiday@yahoo.co.id Desa Sukowetan Karangan Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17) Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI BUNYI DENGAN MENERAPKAN METODE KOOPERATIF MODEL JIGSAW DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KWADUNGAN

Lebih terperinci

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan,   Abstrak Meningkatkan Kemampuan Berpikir... (Rahmat Yulianto) 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS IV SDN I KEPUHSARI,

Lebih terperinci

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SDN 03 BATUNG Disusun Oleh: RENI FIRMASARI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning

Lebih terperinci

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2 PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG SISWA KELAS 2 SD TERPADU MUHAMMADIYAH I BESUKI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: m.ellysuryani@gmail.com Abstract: The purpose of this study to

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN Mira Maryulis 1, Erman Har 1, Edrizon 1. 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG Edi Suarto 1) 1 STKIP PGRI Padang Email: edisoearto@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH Oon Rehaeni oon_rehaeni@gmail.com SMK Negeri I Majalengka ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING Mangita Panjaitan SD Negeri 173569 Hutanamora kec. Silaen, kab. Toba Samosir Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA

PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA PENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SEKOLAH MENEGAH PERTAMA SYAFRIMAR Guru SMP Negeri 2 Pangkalan Kuras syafmar1@gmail.com ABSTRAK Keberhasilan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Sri Wahyuni 1 Amalia Risqi, S.Psi. 2

Sri Wahyuni 1 Amalia Risqi, S.Psi. 2 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGHANTAR PANAS PADA SISWA KELAS VI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi 1 Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi di SDN Kepatihan 06 Jember (Implementation of

Lebih terperinci

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes

Kata Kunci: cooperative learning of jigsaw type, student activities and learning outcomes PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN KETERBAGIAN BILANGAN BULAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS MAHASISWA SEMESTER VI TAHUN AJARAN 2014-2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action 33 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A PADA SUB POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS BANGUN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING Rusmin SMP Negeri 1 Air Joman, kab. Asahan Abstract: The purpose of this study was to determine the

Lebih terperinci

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa 1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Adek Hanna Tri Hartati SD Negeri 200515 Padangsidimpuan, kota Padangsidimpuan Abstract:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA [Fadhil Santosa] UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM POKOK BAHASAN PENGURUSAN JENAZAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TUNTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPAMELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER SMP NEGERI 7 MEDAN Heppy Juriver Siregar Guru SMP Negeri 7 Medan Surel : heppyjuriver2000@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA

ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA ABSTRAK MODEL ARIES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR COGNITIF SISWA Cornelia Pary, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon, 085243270658, E-mail: cornelia_pary@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR

Lebih terperinci

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (1) (2013) Economic Education Analysis Journal http:// http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PERPADUAN METODE CERAMAH DAN METODE

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Reseacrh (CAR). Menurut Nur Hamim PTK merupakan

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN PRISMA DAN LIMAS SISWA KELAS VIII

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 89 APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MATERI SISTEM BILANGAN PADA SISWA KELAS XI RPL 3 SMK NEGERI 6 MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Zuraidah 1, Salmah Unaizatin 2 1 STAIN Kediri,

Lebih terperinci

Kata Kunci : Reading Guid dan Index Card Matc, Pendidikan Kewarganegaraan.

Kata Kunci : Reading Guid dan Index Card Matc, Pendidikan Kewarganegaraan. UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MATERI "KEKUASAAN KEHAKIMAN" DENGAN PENERAPAN METODE READING GUID DAN INDEX CARD MATC PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II SDN WOROMARTO II SULISTYANINGSIH SDN Woromarto

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP N 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode

Lebih terperinci

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang

Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang, Jl. SK Lerik, Kota Baru Kupang MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PENGAJARAN TUNTAS PADA SISWA KELAS III SDI BERTINGKAT OEBOBO2 KUPANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Naomi Edy Kantor Kemenag Kota Kupang,

Lebih terperinci

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Round Table untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Segitiga Kelas VII SMP Negeri 2 Pasirian Tahun Ajaran 2015/2016 Idawati

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING TAHUN AJARAN 2016/2017 ARTIKEL SKRIPSI BAIQ HIDAYAH E1R113012 PROGRAM

Lebih terperinci

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Tjiptaning Suprihati, Mirisa Izzatun Haniyah. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) DENGAN LKS INKUIRI PADA SISWA KELAS XI-TPHP SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Hasil dokumentasi peneliti pada tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran matematika di MI AN-NUR

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI TEKNIK PICK UP CARDS GAME DI SDN KEBONSARI 04 KABUPATEN JEMBER Penulis 1 Chumi Zahroul F Penulis 2 Charisyah Widya Y Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Mimbala Pada Pokok Bahasan Proses Pencernaan Melalui Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Ismail, Minarni Rama Jura, dan Lestari M.P Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27 PENERAPANPEMBELAJARAN KOOPERATIF CLASSWIDE PEER TUTORING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASANOPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR KELASVIII D SMP NEGERI 7JEMBERSEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER Hanismah SD Negeri 013838 Hessa Air Genting, kab. Asahan Abstract: The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. JKKP : Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: doi.org/10.21009/jkkp.041.03 E-ISSN : 2597-4521 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BESUKI TAHUN PELAJARAN 2012 / Mirna Winarni 1 Nur Cholifatuzzahro, S.Pd. 2

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BESUKI TAHUN PELAJARAN 2012 / Mirna Winarni 1 Nur Cholifatuzzahro, S.Pd. 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN SEMESTER I KELAS II DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BESUKI

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI MODEL INKUIRI DI MA Meri Yuniarsih Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl. Bandara Fatmawati e-mail: meri_yuniarsih@gmail.com Abstract: his study aims to determine

Lebih terperinci

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27

Deztyra Nur Imamah 25, Hobri 26 dan Arika Indah K 27 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM CENTERED LEARNING (PCL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR KELAS VII A SEMESTER GANJIL DI SMP NEGERI 14 JEMBER TAHUN

Lebih terperinci

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas 190 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL MENINJAU KEMBALI KESULITAN DI KELAS II SDN 009 TANJUNG PALAS jus.sulastri009@gmail.com SDN 009 Tanjung

Lebih terperinci

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran PE Premiere Educandum 7(1) 87 94 Juni 2017 Copyright 2017 PGSD Universitas PGRI Madiun P ISSN: 2088-550/E ISSN: 2528-517 Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/pe

Lebih terperinci

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2. IMPLEMENTASI MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) DENGAN PENDEKATAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK PERUBAHAN FISIKA DAN PERUBAHAN KIMIA DI SMP NEGERI I JETIS MOJOKERTO Harun

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Pendahuluan Penerapan Metode Permainan Tebak Kata dengan Media Gambar untuk Meningkatkan dan Hasil Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI Dewi Sianipar SMP Negeri 1 Laguboti, kab. Toba Samosir Abstract: The purpose of this action research are: (a) Want

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Harlis Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: harlisaceh@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci