LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 1 JULI SEPTEMBER 2014 LOKASI SMA NEGERI 1 PAKEM JL. KALIURANG 17.5, SLEMAN, D.I.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 1 JULI SEPTEMBER 2014 LOKASI SMA NEGERI 1 PAKEM JL. KALIURANG 17.5, SLEMAN, D.I."

Transkripsi

1 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PERIODE 1 JULI SEPTEMBER 2014 LOKASI SMA NEGERI 1 PAKEM JL. KALIURANG 17.5, SLEMAN, D.I.Y Disusun Oleh : Neni Aristya Sukmawati NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

2 HALAMAN PENGESAHAN Pengesahan laporan kegiatan KKN PPL di SMA Negeri 1 Pakem Nama : Neni Aristya Sukmawati NIM : Jurusan Fakultas : Pendidikan Kimia : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Telah benar-benar melaksanakan kegiatan KKN-PPL di SMA Negeri 1 Pakem dari tanggal 1 Juli 2013 s.d 17 September 2014 dengan hasil kegiatan tercakup dalam laporan ini. Disahkan pada: Sleman, 13 September 2014 Dosen Pembimbing Lapangan, Guru Pembimbing, I Made Sukarna, M.Si NIP MUSTIANTI, S.Pd Pembina, VI/a NIP Mengetahui, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pakem, Koordinator KKN-PPL SMA Negeri 1 Pakem, Drs. AGUS SANTOSA Drs. SIGIT WASKITHA Pembina, VI/a Pembina, VI/a NIP NIP

3 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-nya sehingga penulis dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) serta dapat menyelesaikan pembuatan laporan ini. Penulisan laporan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan program Praktik Pengalaman Lapangan yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa PPL Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan ini telah penulis laksankan di SMA Negeri 1 Pakem selama 2 bulan lebih, mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan tanggal 17 September Melalui 8 Program Studi Kependidikan (Bimbingan dan Konseling; Pendidikan Kimia; Pendidikan Jasmani, Kesehatan & Rekreasi; Pendidikan Fisika; Pendidikan Sosiologi; Pendidikan Sejarah; Pendidikan Ekonomi; dan Pendidikan Biologi) mempunyai misi dan tugas mengembangkan keilmuan dan menghasilkan calon guru/tenaga kependidikan yang berkualitas. Setelah melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 1 Pakem banyak manfaat yang penulis peroleh, yaitu sikap serta pengetahuan dan ketrampilan sebagai tenaga profesional kependidikan dan juga mendapatkan pengalaman bagaimana menjadi seorang tenaga kependidikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan, bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada : 1. Dr. Rahmat Wahab, M.A., selaku rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Tim UPPL UNY yang telah memberikan kami kesempatan untuk dapat melaksanakan kegiatan KKN-PPL dan memberikan panduan tentang pelaksanaan kegiatan KKN-PPL. 3. Bapak Drs. Agus Santosa selaku Kepala SMA Negeri 1 Pakem yang telah memberikan izin serta dukungan dalam setiap program kegiatan kami. 4. Ibu Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si, selaku dosen pembimbing KKN-PPL yang senantiasa memberikan bimbingan-bimbingan dan arahan-arahan kepada kami sehingga kegiatan KKN-PPL ini dapat terlaksana dengan baik. iii

4 5. Bapak I Made Sukarna, M.Pd selaku Dosen pembimbing PPL yang telah memberikan bimbingan-bimbingan serta menjadi tempat sharing terbaik kami selama melaksanakan program PPL di SMA Negeri 1 Pakem. 6. Bapak Drs. Sigit Waskitha selaku koordinator KKN-PPL di SMA Negeri 1 Pakem yang selalu memberikan arahan-arahan dalam KKN-PPL. 7. Ibu Mustianti, S.Pd selaku guru pembimbing PPL saya di SMA Negeri 1 Pakem yang telah memberikan arahan serta semangat kepada saya untuk menjalankan amanah yang diberikan oleh pihak kampus. 8. Bpk/Ibu guru dan karyawan SMA Negeri 1 Pakem yang telah menerima kami dengan hangat dan bisa menjadi keluarga yang baik untuk membantu kami. 9. Seluruh siswa-siswi kelas X, XI, XII SMA Negeri 1 Pakem yang telah menerima mahasiswa PPL untuk mengajar dan juga terhadap apa yang diajarkan meskipun kami hanya praktikan. Terimakasih atas kesan baik dan kerjasama singkat kalian yang luar biasa. 10. Teman-teman KKN-PPL UNY 2014, terimakasih atas bantuan dan kerjasamanya. Semoga persahabatan dan silaturahim diantara kita tetap terjalin. Amiin. 11. Orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan saya agar bisa menjalani praktik lapangan dengan baik dan lancar. 12. Semua pihak yang karena keterbatasan tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Penyusun menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan bagi semua pihak. Sleman, 13 September 2014 Penyusun, Neni Aristya Sukmawati

5 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR LAMPIRAN... vi ABSTRAK... vii RINGKASAN KEGIATAN... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Analisis Situasi... 2 B. Perumusan Program Kerja dan Rancangan Kegiatan PPL C. Laporan Hasil Observasi BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Permbekalan PPL B. Jadwal Pelaksanaan PPL C. Kegiatan PPL D. Analisis Hasil BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA v

6 DAFTAR LAMPIRAN 1. Hasil Observasi Kondisi Sekolah 2. Hasil Observasi Pembelajaran 3. Matriks Pelaksanaan Program Kerja PPL 4. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL 5. Laporan Hasil Kerja PPL 6. Administrasi Pembelajaran/Perangkat Pembelajaran a. Kalender Pendidikan 2014/2015 b. Jadwal Pelajaran Semester Ganjil 2014/2015 c. Program Semester d. Program Tahunan e. Silabus f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) g. Rancangan Penilaian h. Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar i. Soal Ulangan Harian j. Kunci Jawaban Soal Ulangan Harian k. Soal Remidial l. Kunci Jawaban Soal Remidial m. Daftar Nilai Tugas n. Daftar Nilai Ulangan Harian o. Analisis Hasil Ulangan Harian p. Daftar Hadir Peserta Didik 7. Surat Tugas Guru Pembimbing Lapangan 8. Foto Dokumentasi PPL

7 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMA NEGERI 1 PAKEM 2014 Oleh : Neni Aristya Sukmawati NIM ABSTRAK Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa jurusan Kependidikan di Universitas Negeri Yogyakarta pada semester khusus antara semester enam dan tujuh. Praktek Pengalaman Lapangan merupakan sarana pembekalan bagi mahasiswa kependidikan sekaligus persiapan untuk menjadi tenaga kependidikan yang profesional kedepannya. Pada kesempatan ini, mahasiswa melaksanakan praktik pengalaman lapangan di SMA Negeri 1 Pakem yang terletak di Jln. Kaliurang 17.5 Sleman Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk memberikan suatu pengalaman bagi mahasiswa tentang proses pembelajaran sekaligus kegiatan persekolahan lainnya sebagai bekal bagi mahasiswa untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dan kompeten. Pelaksanaan kegiatan PPL dilakukan secara bertahap, yaitu dimulai dengan kegiatan observasi di lingkungan sekolah untuk melihat proses kegiatan pembelajaran. Data yang diperoleh dari observasi, kemudian diolah oleh mahasiswa untuk dijadikan sebagai suatu program kerja PPL. Sambil menyusun program kerja, mahasiswa juga terus mendapatkan pembekalan dari pihak UNY. Setelah persiapan dan pembekalan cukup, maka mahasiswa diterjunkan ke lokasi PPL untuk melaksanakan program kerja yang telah disusun. Di lokasi PPL, mahasiswa melaksanakan praktik pengembangan pembelajaran. Disamping itu, mahasiswa juga melaksanakan kegiatan sekolah yang berupa tugas administrasi dan juga piket harian. Setelah melaksanakan kegiatan PPL selama dua bulan lebih, hasilnya dapat dirasakan oleh mahasiswa berupa penerapan ilmu pengetahuan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing. Dengan pelaksanaan PPL, mahasiswa memperoleh pengalaman dan pengetahuan dibidang kegiatan pembelajaran dan juga pengalaman dibidang pelaksanaan tugas administrasi persekolahan. Selain itu mahasiswa juga belajar menjalin komunikasi yang baik antar sesama mahasiswa, dengan siswa, maupun dengan lembaga sekolah. vii

8

9 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk implementasi terhadap dunia pendidikan dengan memberikan praktik pengajaran kepada peserta didik, khususnya dibidang kimia, sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan cara mengatasinya yang berkaitan dengan dunia pendidikan. PPL merupakan kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa UNY yang mencakup segala tugas-tugas yang berkaitan dengan kependidikan, untuk membentuk calon tenaga kependidikan yang potensial, yang mampu menciptakan situasi dan kondisi dimana siswa atau anak didik dapat belajar secara bermakna (Meaning Learning). PPL bertujuan melatih mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam suatu proses pembelajaran sesuai bidang studinya masing-masing sehingga mahasiswa memiliki pengalaman nyata yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan diri sebagai calon tenaga kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga akademis kependidikan. Harapan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan pengertian, pemahaman dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan, mendapat kesempatan untuk mempraktikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang nyata serta mampu mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kependidikan yang ada disekolah. Sebelum pelaksanaan PPL mahasiswa melakukan kegiatan pra-ppl yaitu kegiatan sosialisasi awal kepada mahasiswa melalui mata kuliah pengajaran mikro dan kegiatan observasi ke lokasi PPL yaitu SMA Negeri 1 Pakem. Kegiatan observasi diharapkan dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang aktivitas sekolah terutama situasi dan kondisinya. 1

10 A. ANALISIS SITUASI 1. Letak Geografis SMA Negeri 1 Pakem terletak di Jalan Kaliurang Km 17.5 Pakem Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Agustus 1963 yang dalam perjalanannya telah mengukir banyak prestasi baik dari prestasi akademik maupun non-akademik. SMA Negeri 1 Pakem menempati gedung sekolah yang luas halamannya adalah m², cukup asri dan sejuk serta upaya dari pihak sekolah yang tak kenal lelah untuk selalu meningkatkan sarana dan prasarana serta mutu pendidikan yang mampu bersaing. Sekolah ini adalah salah satu lokasi yang digunakan untuk KKN- PPL mahasiswa UNY pada semester khusus hingga semester ganjil. Lokasi SMA Negeri 1 Pakem cukup strategis dan mudah ditemukan, karena posisinya tepat dipinggir jalan raya. Jarak tempuh dari Universitas Negeri Yogyakarta ke SMA Negeri 1 Pakem ± 15 KM. a. Sejarah SMA Negeri 1 Pakem merupakan sekolah bernaung di bawah pembinaan Departemen Pendidikan Nasional. Sejak didirikan, SMA Negeri 1 Pakem mengalami banyak perubahan, mulai dari nama sekolah hingga sarana dan prasarana yang ada. Adapun sejarah perjalanan dan perkembangan SMA Negeri 1 Pakem dari dahulu sampai sekarang adalah sebagai berikut: 1) Tahun 1964 s/d 1965 bernama SMA III FIP IKIP Yogyakarta 2) Tahun 1966 s/d 1970 bernama SMA III IKIP Yogakarta 3) Tahun 1971 s/d 1972 bernama SMA Percobaan III IKIP Yogyakarta 4) Tahun 1973 s/d 1974 bernama SM Pembangunan Yogya 5) Tahun 1975 s/d 1986 bernama SMA Negeri III IKIP Yogya 6) Tahun 1987 s/d 1995 bernama SMA Negeri Pakem Yogya 7) Tahun 1996 s/d 2003 bernama SMU Negeri 1 Pakem Yogya 8) Tahun 2003 s/d sekarang bernama SMA Negeri 1 Pakem. SMA Negeri 1 pakem memperingati hari ulang tahun setiap tanggal 13 Agustus. Sekolah tersebut letaknya strategis, karena mudah

11 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta dijangkau oleh siswa dan letaknya dekat dengan jalan raya. Hal ini merupakan potensi fisik yang dapat menunjang proses pembelajaran. 2. Visi dan Misi Sekolah Visi dari SMA Negeri 1 Pakem adalah Unggul berprestasi, berkarakter, berakhlak mulia dengan memiliki wawasan Global dan cinta lingkungan yang berlandaskan akar budaya bangsa. Sedangkan untuk misi yang dilakukan untuk mencapai visi tersebut sebagai berikut: a. Mengembangkan dan membudayakan Pendidikan karakter yang berdasarkan akar budaya bangsa. b. Mengembangkan budaya bersih, tertib, sehat dan nyaman serta cinta lingkungan sekolah. c. Mengembangkan budaya belajar bagi semua warga sekolah. d. Mengembangkan budaya dan kebanggaan prestasi bagi seluruh warga sekolah. e. Mengembangkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar dan Mengajar f. Meningkatkan presrasi dan peringkat sekolah dalam perolehan ujian nasional di timgkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional g. Membentuk peserta didik dan warga sekolah agar disiplin, tertib, berdedikasi, jujur dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. h. Membentuk peserta didik dan warga sekolah agar tertib menjalankan ajaran agamanya agar senantiasa bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. i. Menumbuhkembangkan budaya bersaing di tingkat lokal, nasional dan global bagi seluruh warga sekolah. j. Mendidik pesera didik dan warga sekolah agar kreatif, inovatif, kompetitif bagi seluruh warga sekolah dengan cara yang santun dan bermanfaat. k. Memperkokoh penanaman nilai-nilai budaya bangsa untuk membentuk karakter anak bangsa seta membangun dan menghargai kearifan lokal. 3

12 l. Mengembangkan suasana kehidupan seluruh warga sekolah yang harmonis, selaras, serasi, nyaman, indah, aman dan seimbang. 3. Kondisi Sekolah SMA Negeri 1 Pakem merupakan salah satu SMA unggulan yang keberadaannya sudah cukup lama dan terbukti mampu memberikan sumbangsih dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, berlokasi di Jl. Kaliurang Km. 17,5, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Kondisi atau keadaan sekolah cukup strategis dan kondusif sebagai tempat belajar. Hal ini dapat dilihat dengan letak sekolahnya yang terletak di dekat jalan raya sehingga mudah dijangkau menggunakan kendaraan umum. Selain itu juga suasana yang tidak terlalu ramai sehingga memungkinkan pelaksanaan belajar mengajar berjalan dengan lancar dan tenang. SMA Negeri 1 Pakem merupakan SMA yang sudah dilengkapi dengan beberapa sarana prasarana penunjang KBM. Adapun sarana prasarana yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Pakem diantaranya adalah gedung sekolah yang terdiri dari ruang kelas/ruang belajar, ruang kantor, ruang penunjang dan lapangan yang biasa digunakan untuk kegiatan upacara, olah raga dan untuk pelaksanaan ektrakurikuler. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh sekolah ini selengkapnya adalah: a. Kondisi Fisik Sekolah 1) Ruang Kelas Ruang kelas sebanyak 16 kelas, masing-masing sebagai berikut: a) Kelas X terdiri dari 5 ruang kelas (3 kelas MIA dan 2 kelas IIS). b) Kelas XI terdiri dari 5 ruang kelas (3 kelas MIA dan 2 kelas IIS). c) Kelas XII terdiri dari 6 ruang kelas (3 kelas IPA dan 3 kelas IPS). Masing-masing kelas telah memiliki kelengkapan fasilitas yang menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang tersedia di setiap kelas diantaranya papan tulis, meja, kursi, speaker, jam dinding, lambang pancasila, foto presiden dan wakil presiden, alat kebersihan, papan pengumuman, dan kipas angin. Fasilitas yang ada dalam kondisi baik.

13 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta 2) Ruang Perpustakaan Perpustakaan terdiri dari satu ruang yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi buku dan administrasinya, sekaligus sebagai tempat baca dan koleksi buku-buku. Fasilitas yang ada di perpustakaan, antara lain: rak dan almari, meja baca, dan kursi. Selain itu, di perpustakaan juga terdapat gambar-gambar para pahlawan Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden, peta dunia, globe, dan beberapa slogan. Koleksi buku-buku cukup lengkap untuk bidang keahlian masing-masing dan juga sastra Indonesia, namun perlu adanya penambahan koleksi buku-buku, seperti: Sastra Inggris, Jawa, dan novel-novel yang baik bagi hiburan siswa. Perpustakaan ini dikelola oleh 2 orang pustakawan. Ada beberapa kategori peminjaman buku. 1) Buku cetak umum/paket yang di gunakan di kelas, dan tidak dapat di bawa pulang. 2) Buku cetak yang dapat di bawa pulang. 3) Kamus sangat terbatas, penggunaan kamus hanya di dalam perpustakaan. 4) Ada beberapa kaset namun tidak pernah digunakan. 5) Fasilitas lainnya adalah adanya kotak kritik dan saran, buku tamu bagi siswa dan guru. 3) Ruang Tata Usaha (TU) Semua urusan administrasi yang meliputi kesiswaan, kepegawaian, tata laksana kantor dan perlengkapan sekolah, dilaksanakan oleh petugas Tata Usaha, diawasi oleh Kepala Sekolah dan dikoordinasikan dengan Wakil Kepala Sekolah urusan sarana dan prasarana. Pendataan dan administrasi guru, karyawan, keadaan sekolah dan kesiswaan juga dilaksanakan oleh petugas Tata Usaha. 4) Ruang Bimbingan Konseling (BK) Ruang bimbingan dan konseling baru saja jadi dan saat ini kegiatan yang menyangkut dengan bimbingan dan konseling dilakukan di ruang bimbingan dan konseling SMA Negeri 1 Pakem. Disini ada dua guru pembimbing yang siap melayani siswa-siswi di SMA Negeri 1 Pakem. 5

14 Di dalam ruang bimbingan dan konseling sudah ada dua ruang konseling, ruang tamu, dan komputer. 5) Ruang Kepala Sekolah Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pakem terdiri dari dua bagian, yaitu ruang tamu dan ruang kerja. Ruang tamu berfungsi untuk menerima tamu dari pihak luar sekolah, sedangkan ruang kerja berfungsi untuk menyelesaikan pekerjaan Kepala Sekolah. Selain itu ruang kerja Kepala Sekolah juga dugunakan untuk konsultasi antara Kepala Sekolah dengan seluruh pegawai sekolah. 6) Ruang Wakil Kepala Sekolah Ruang Wakil Kepala Sekolah dimanfaatkan untuk mengadakan pertemuan/rapat dengan antar WaKa, yaitu WaKa Kurikulum, WaKa Kesiswaan dan WaKa Sarpras (Sarana dan Prasarana). 7) Ruang Guru Ruang guru digunakan sebagai ruang transit ketika guru akan pindah jam mengajar maupun pada waktu istirahat. Di ruang guru terdapat sarana dan prasarana seperti meja, kursi, almari, white board yang digunakan sebagai papan pengumuman, papan jadwal mata pelajaran, tugas mengajar guru, dll. Meskipun ruang guru tidak terlalu luas, namun sudah cukup untuk para guru mengerjakan tugasnya. 8) Ruang OSIS Ruang OSIS SMA Negeri 1 Pakem berdampingan dengan Koperasi. Ruang OSIS yang terdapat di SMA Negeri 1 Pakem kurang dimanfaatkan secara optimal, karena hanya untuk menyimpan barangbarang saja. Sedangkan untuk mengadakan pertemuan rutin, para anggota OSIS memanfaatkan perpustakaan atau ruang kelas setelah pulang sekolah. Meskipun demikian, kegiatan OSIS secara umum berjalan baik, organisasi di sekolah cukup aktif dalam berbagai kegiatan seperti MOPDB, perekrutan anggota baru, baksos, tonti, dll. 9) Ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS)

15 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta UKS disekolah ini terdapat dua ruangan yang satu untuk putra dan yang satu untuk putri. Kepegurusan UKS ini dipegang oleh siswa, dalam berjalannya ketika siswa ada yang sakit maka akan ditangani di UKS ini dan apabila tidak bisa ditangani maka akan dirujuk kerumah sakit. Kelengkapan di ruang UKS ini sudah lengkap seperti obatobatannya. 10) Laboratorium Kimia Laboraturium Kimia di SMA Negeri 1 Pakem fasilitasnya sudah sangat komplit, baik larutan maupun alat-alatnya sehingga sangat memadai untuk menunjang praktikum Kimia. Kondisinya juga bersih dan nyaman sehingga kondusif dan nyaman untuk melakukan praktikum. 11) Laboraturium Biologi Laboratorium Biologi di SMA N 1 Pakem memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Lokasi laboratorium berada di samping tempat parkir berdampingan dengan laboratorium Fisika. Kondisi ruang juga cukup kondusif untuk keberlangsungan praktikum Akan tetapi, di laboratorium terdapat awetan hewan maupun tumbuhan yang kurang bisa dipakai sebagai media praktikum. Namun secara umum, dengan adanya laboratorium Biologi telah dapat menunjang siswa dalam melakukan praktikum. 12) Tempat Ibadah Mushola SMA Negeri 1 Pakem terletak di bagian selatan gedung sekolah. Mushola ini cukup bersih dan tertata dengan baik dan dilengkapi buku-buku keagamaan dan kitab suci. Namun ada beberapa hal yang perlu dibenahi yaitu penambahan jumlah mukena dan perlu diadakannya pemasangan papan nama mushola. Mushola ini memiliki struktur pengurus yang dinamakan Rohis terdiri dari siswa-siswi aktif SMA Negeri 1 Pakem dan guru pembimbing. 13) Kamar Mandi 7

16 Kamar mandi dan WC SMA Negeri 1 Pakem ada dua lokasi, pertama terletak di satu lokasi dengan mushola sekolah dan satu lokasi lagi di bagian belakang sekolah berada di sebelah Lab Kimia. Kamar mandi dan WC ini teruntuk siswa dan guru. Kondisi kamar mandi dan wc ini cukup bersih dan terawat. Namun akan lebih baik lagi jika disediakan sabun. 14) Kantin Kantin SMA Negeri 1 Pakem mempunyai satu unit kantin sekolah. Suasana kantin masih kurang bersih dan belum bisa menampung banyak siswa. Kantin ini menyediakan berbagai macam makanan, selain itu juga harganya masih terjangkau. Di kantin sekolah ini juga sudah tersedia wastafel sederhana untuk siswa cuci tangan. Diharapkan dengan kantin yang lebih nyaman siswa tidak harus jajan meninggalkan area sekolah, sehingga keamanan dan ketertiban terjamin. 15) Koperasi Siswa Koperasi bersebelahan dengan ruang OSIS. Pemanfaatan koperasi sudah baik mengingat komoditi yang dijual beragam termasuk barang dan jasa. Selain makanan, koperasi siswa juga menjual buku pelajaran dan alat tulis serta jasa fotokopi sudah tersedia di koperasi siswa. 16) Tempat Ibadah Tempat ibadah di sekolah ini yaitu sebuah mushola. Mushola ini terjaga dan tertata dengan rapi baik tempat wudhu yang banyak dan bersih serta alat ibadah yang mencukupi sehingga tidak mengganggu siswa saat beribadah. Didalam mushola ini juga terdapat perpustakaan yang memuat buku-buku yang berkaitan dengan agama. 17) Kamar Mandi untuk Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Pakem memiliki dua lokasi kamar mandi, yaitu di depan masjid dan disamping perpustakaan. Namun, kamar mandi yang sering digunakan adalah kamar mandi yang berlokasi di depan masjid. Kamar mandi yang berlokasi di depan masjid memiliki 7 ruang, yaitu 1

17 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta ruang untuk guru wanita, 2 ruang untuk guru laki-laki, 2 ruang untuk peserta didik putri dan 2 ruang untuk peserta didik putra. 18) Gudang Gudang digunakan untuk menyimpan prasarana, alat olahraga, ATK dan alat-alat inventaris lainnya (masih dalam perbaikan). b. Potensi Sekolah a. Keadaan Peserta Didik Peserta Didik SMA Negeri 1 Pakem terdiri dari: i. Peserta Didik kelas X yang berjumlah 159 peserta didik yang kesemuanya dibagi ke dalam 4 kelas yang masing-masing kelas berjumlah 32 peserta didik (MIA 1, MIA 2, MIA 3, dan IIS 1) dan 1 kelas berjumlah 31 peserta didik untuk kelas IIS 2. ii. Peserta Didik kelas XI yang berjumlah 154 yang kesemuanya dibagi ke dalam 5 kelas yaitu 3 kelas MIA dan 2 kelas IIS. Kelas XI MIA 1 berjumlah 31 peserta didik, XI MIA 2 berjumlah 31 peserta didik, XI MIA 3 berjumlah 31 peserta didik, XI IIS 1 berjumlah 31 peserta didik dan XI IIS 2 berjumlah 30 peserta didik. iii. Peserta Didik kelas XII yang berjumlah 129 peserta didik yang kesemuanya dibagi ke dalam 6 kelas yaitu 3 kelas IPA dan 3 kelas IPS. Kelas XII IPA 1 berjumlah 21 peserta didik, XII IPA 2 berjumlah 22 peserta didik, XII IPA 3 berjumlah 22 peserta didik, XII IPS 1 berjumlah 22 peserta didik, XII IPS 2 berjumlah 22 peserta didik dan XII IPS 3 berjumlah 20 peserta didik. b. Tenaga Pengajar SMA Negeri 1 Pakem memiliki tenaga pengajar sebanyak 33 orang yang sebagian besar berkualifikasi S1 (Sarjana) dan beberapa guru berkualifikasi S2. Sebagian besar guru sudah berstatus sebagai PNS dan beberapa guru masih berstatus Non PNS. Masing-masing guru mengajar sesuai dengan bidang keahliannya. Selain itu, juga terdapat beberapa guru yang melakukan pembinaan terhadap siswa. c. Karyawan Sekolah 9

18 Karyawan di SMA Negeri 1 Pakem berjumlah 9 orang yaitu Tata Usaha sebanyak 5 orang, bagian perpustakaan 1 orang, pembantu umum (petugas kebersihan, parkir, dapur sekolah) sebanyak 2 orang dan penjaga malam 1 orang. d. Ektrakurikuler Terdapat banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dikelola oleh pihak sekolah dan OSIS yang sifatnya wajib, semi wajib, dan pilihan bagi kelas X dan XI. Ekstrakrikuler tersebut meliputi: 1. Pramuka 2. Pendalaman Materi 3. Peleton Inti 4. Seni Vokal 5. Seni Instrumentalia 6. Seni Budaya Jawa 11. Olimpiade 12. Seni Tari 13. Debat 14. Seni Desain Grafis 15. Menjahit 16. Futsal 7. Jurnalistik 17. Palang Merah 8. Karya Ilmiah Remaja (PMR) Remaja (KIR) 9. Agrobisnis 18. Basket 19. Photograf 10. Kewirausahaan/ Koperasi Siswa Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari Senin-Sabtu setelah kegiatan belajar mengajar berakhir. Melalui ekstrakurikuler inilah potensi peserta didik dapat disalurkan dan dikembangkan, hal ini dibuktikan melalui berbagai macam kejuaraan yang berhasil diraih oleh para siswa. Kejuaraan tersebut berasal dari berbagai macam bidang lomba yang aktif diikuti oleh SMA N 1 Pakem seperti lomba keagamaan (MTQ, Kaligrafi), seni suara, lomba tonti, pramuka, basket, dan debat Bahasa Inggris. Kegiatan OSIS secara umum berjalan dengan baik, organisasi OSIS aktif dalam kegiatan rutin sekolah seperti MOPDB, perekrutan anggota baru, bakti sosial dan pensi sekolah. Anggota OSIS mengadakan pertemuan rutin di perpustakaan atau menggunakan ruang kelas setelah pulang sekolah.

19 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta c. Permasalahan dan Potensi Pembelajaran Kualitas pembelajaran dapat ditentukan oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu guru, fasilitas sekolah, media pembelajaran dan sumber belajar. SMA Negeri 1 Pakem memiliki potensi yang baik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Permasalahan yang ditemukan adalah: 1. Belum Optilmalnya penggunaan sarana dan prasarana yang tersedia untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dan kualitas sekolah, seperti perpustakaan yang kurang diminati siswa serta laboraturium yang jarang dipakai. 2. Motivasi belajar siswa perlu ditingkatkan. Sumber Daya Manusia yang belum optimal dapat menghambat proses perencanaan pengembangan dan pembangunan sekolah. Pendekatan, pengarahan, pembinaan dan motivasi sangat diperlukan agar siswa lebih bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan pembangunan sekolah pun menjadi lebih lancar. Berdasarkan analisis dari hasil observasi, mahasiswa PPL Pendidikan Kimia UNY lokasi SMA Negeri 1 Pakem berusaha memberikan respon awal bagi pengembangan SMA Negeri 1 Pakem. Hal ini dilakukan sebagai wujud dari pengabdian PPL Pendidikan Kimia UNY terhadap masyarakat berdasarkan ilmu dan ketrampilan tambahan yang telah kami dapatkan di bangku kuliah. Program kerja yang direncanakan telah mendapat persetujuan pihak sekolah, Dosen Pembimbing Lapanga dan hasil mufakat antara guru pembimbing mata pelajaran kimia dengan mahasiswa. Program tersebut diharapkan dapat membangun dan memberdayakan seluruh potensi yang dimiliki SMA Negeri 1 Pakem. Mahasiswa PPL Pendidikan Kimia UNY 2014 sadar bahwa kontribusi fisik dan pikiran selama kurang lebih dua bulan dirasa masih sangat kurang dan belum signifikan. Oleh karena itu, upaya pengoptimalan kemampuan sekolah harus didukung oleh kedua belah pihak melalui komunikasi dua arah yang komunikatif dan intensif. Perencanaan dan penentuan kegiatan yang telah disusun mengacu pada pemilihan kriteria berdasarkan: a. Maksud, tujuan, manfaat, kelayakan dan fleksibilitas program 11

20 b. Potensi guru dan siswa c. Waktu dan fasilitas yang tersedia d. Kebutuhan dan dukungan dari guru, karyawan dan siswa e. Kemungkinan yang berkesinambungan B. PERUMUSAN PROGRAM KEGIATAN PPL Kegiatan PPL UNY dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan dua minggu terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai 16 September Berdasarkan analisis situasi sekolah yang telah dilaksanakan, maka praktikan dapat merumuskan permasalahan, mengidentifikasi dan mengklarifikasikannya menjadi program kerja yang dicantumkan dalam matriks program kerja yang akan dilaksanakan selama PPL. Pemilihan, perencanaan, dan pelaksanaan program kerja sesuai sasaran setelah atau pasca penerjunan sangatlah penting dan menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPL. Agar pelaksanaan program PPL berjalan efektif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan, maka dilakukan perumusan program. Dalam pelaksanaan PPL, praktikan menetapkan programprogram sebagai berikut : a. Mempelajari administrasi guru (program tahunan, program semester, matrik alokasi waktu, silabus, RPP, Rancangan Penilaian, serta pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar). b. Menyusun perangkat persiapan pembelajaran (menyiapkan materi, media pembelajaran, RPP, dan evaluasi). c. Praktik mengajar terbimbing dan mandiri. d. Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui media pembelajaran yang lebih menarik, sehingga siswa tidak bosan. e. Meningkatkan wawasan serta apresiasi siswa terhadap ketrampilan kerajian dengan menggunakan berbagai macam media pembelajaran. 1. Rancangan Kegiatan PPL a. Persiapan Pada tahap persiapan pihak UNY terutama dosen pembimbing lapangan menyerahkan mahasiswa PPL kepada pihak sekolah yang bersangkutan untuk melakanakan observasi sekaligus untuk melaksanakan PPL.

21 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta b. Latihan Mengajar di Kampus (Microteaching) Pada saat pengajaran mikro dilaksanakan semua mahasiswa calon guru yang akan melaksanakan PPL dibimbing oleh dosen pembimbing mikro dan dilaksanakan di masing-masing fakultas. Pengajaran mikro ini disetting seperti halnya di sekolah. Pengajaran mikro dibagi kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 9 sampai 10 mahasiswa dimana salah satu mahasiswa diminta untuk menjadi guru dan mahasiswa lainnya sebagai murid di sekolah. Hal ini dilakukan agar pada saat mahasiswa PPL di sekolah, sudah terbiasa mengajar di depan kelas. c. Observasi Lingkungan Sekolah Dalam pelaksanaan observasi praktikan mengamati beberapa aspek yaitu: 1) Kondisi fisik sekolah 2) Potensi peserta didik, guru dan karyawan 3) Fasilitas KBM, media, perpustakaan dan laboratorium 4) Ekstrakurikuler dan organisasi peserta didik 5) Bimbingan Konseling 6) UKS 7) Administrasi 8) Koperasi, tempat ibadah dan kesehatan lingkungan 9) Observasi perangkat pembelajaran Praktikan mengamati bahan ajar serta kelengkapan administrasi yang dipersiapkan guru pembimbing sebelum KBM berlangsung agar praktikan lebih mengenal perangkat pembelajaran. d. Observasi Proses Pembelajaran Tahap ini meliputi kegiatan observasi proses kegiatan belajar mengajar langsung di kelas. Hal-hal yang diamati dalam proses belajar mengajar yaitu mulai dari membuka pelajaran, penyajian materi, metode pembelajaran, penggunaan bahasa, penggunaan waktu, gerak, teknik bertanya, teknik penguasaan kelas, penggunaan media, bentuk dan cara penilaian serta saat menutup pelajaran. e. Observasi Perilaku Peserta Didik Praktikan mengamati perilaku peserta didik ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. 13

22 f. Pembekalan PPL Sebelum mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah yang bersangkutan mahasiswa perlu mempersiapkan mental serta penguasaan materi tambahan yang berhubungan dengan kegiatan mengajar. Materi tambahan yang diberikan kepada mahasiswa pada saat pembekalan diantaranya tentang Kurikulum 2013, kompetensi pengajar dan format lapangan serta materi lainnya sebagai bekal mahasiswa sebelum terjun langsung ke sekolah. g. Membuat perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran meliputi pembuatan Program Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Rancangan Penilaian serta Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Administrasi mengajar yang berupa silabus dan RPP diserahkan kepada guru pembimbing. h. Konsultasi persiapan mengajar Sebelum praktikan mengajar, perlu konsultasi kepada guru pembimbing untuk menentukan materi yang harus diajarkan kepada peserta didik serta konsultasi mengenai metode pembelajaran yang tepat. i. Pembuatan media pembelajaran Pembuatan media pembelajaran untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik agar peserta didik lebih aktif dan termotivasi dalam proses pembelajaran. j. Pelaksanaan praktik mengajar Pelaksanaan praktik mengajar minimal sebanyak 8 kali tatap muka sesuai dengan kebijakan dari Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa melaksanakan praktik mengajar mulai dari tanggal 1 Juli sampai 17 September 2014, tetapi pelaksanaannya baru bisa dimulai setelah libur Hari Raya Idul Fitri. Jadwal mengajar sesuai dengan mata diklat yang diampu oleh masing-masing praktikan. Praktik mengajar ini merupakan inti dari pelaksanaan PPL agar dapat membentuk tenaga kependidikan yang profesional. k. Evaluasi materi pengajaran Evaluasi materi pengajaran dilakukan setiap kali para praktikan selesai mengajar dengan tujuan agar praktik dapat mengetahui

23 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta kekurangan pada saat mengajar kemudian diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. l. Mengajar privat materi kimia Mengajar kimia pada siswa yang belum terlalu memahami materi karena ada kegiatan paskribaka dan paduan suara yang tidak bisa ditinggalkan ataupun untuk mengajari tugas dan juga persiapan ulangan. Kegiatan ini biasaya dilakukan sepulang sekolah. m. Membuat laporan PPL Membuat laporan pelaksanaan PPL merupakan tugas akhir dari kegiatan PPL yang berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban. Selanjutnya laporan PPL diserahkan kepada guru pembimbing sebagai hasil mengajar selama ini. C. LAPORAN HASIL OBSERVASI Observasi merupakan kegiatan pengamatan di lokasi PPL berlangsung. Pengamatan ini dimaksudkan agar mahasiswa medapatkan gambaran yang sesungguhnya mengenai kondisi lembaga dan kondisi peserta didiknya. Selain itu juga agar mahasiswa dapat melihat juga ketersediaan media-media pembelajaran yang ada. Dengan melaksanakan observasi diharapkan mahasiswa dapat menentukan suatu formulasi program yang tepat agar dapat dilaksanakan ketika sudah diterjunkan dalam program PPL. Ada beberapa aspek yang diamati yaitu: a. Observasi lingkungan sekolah Dalam pelaksanan observasi praktikan mengamati beberapa aspek yaitu: 1) Kondisi fisik sekolah 2) Potensi siwa, guru dan karyawan 3) Fasilitas KBM, media, perpustakaan dan laboratorium 4) Ekstrakurikuler dan organisasi siswa 5) Bimbingan konseling 6) UKS 7) Administrasi 8) Koperasi, tempat ibadah dan kesehatan lingkungan. 15

24 b. Observasi perangkat pembelajaran Praktikan mengamati bahan ajar serta kelengkapan administrasi yang dipersiapkan guru pembimbing sebelum KBM berlangsung agar praktikan lebih mengenal perangkat pembelajaran. c. Observasi proses pembelajaran Tahap ini meliputi kegiatan observasi proses kegiatan belajar mengajar langsung di kelas. Hal-hal yang diamati dalam proses belajar mengajar yaitu mulai dari membuka pelajaran, penyajian materi, metode pembelajaran, penggunaan bahasa, penggunaan waktu, gerak, teknik bertanya, teknik penguasaan kelas, penggunaan media, bentuk dan cara penilaian serta saat menutup pelajaran. d. Observasi perilaku siswa Praktikan mengamati perilaku peserta didik ketika mengikuti proses kegiatan belajar mengajar baik di dalam maupun di luar kelas. Adapun hasil observasi di SMA Negeri 1 Pakem tentang kondisi sekolah, dapat kami laporkan sebagai berikut : a. Kondisi Umum SMA Negeri 1 Pakem Secara umum, kondisi SMA Negeri 1 Pakem yaitu lokasi sekolah cukup setrategis dan kondusif sebagai tempat belajar. Jalan menuju sekolah mudah dicapai dan tidak bising atau rame. Fasilitas penunjang cukup lengkap, seperti gedung untuk Proses Belajar Mengajar (PBM), laboratorium, tempat ibadah, parkir, persediaan air bersih, kamar mandi dan toilet. Adanya perawatan yang saat ini semakin baik menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan dengan lancar sehingga siswa merasa nyaman untuk mengikuti KBM di sekolah. b. Kondisi Kedisiplinan di SMA Negeri 1 Pakem Dari hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMA Negeri 1 Pakem sebagai berikut : 1) Jam masuk/pelajaran dimulai tepat jam WIB. Kedisiplinan siswa masih perlu di tingkatkan, karena masih ada beberapa siswa yang terlambat.

25 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta c. Media dan Sarana Pembelajaran Sarana pembelajaran yang digunakan di SMA Negeri 1 Pakem cukup mendukung untuk tercapainya proses KBM, karena ruang teori dan praktik terpisah.sarana yang ada di SMA Negeri 1 Pakem meliputi : 1) Laboratorium 2) Perpustakaan, dan 3) Media pembelajaran seperti White Board dan LCD. d. Kondisi Fisik Sekolah Secara umum, kondisi fisik bangunan gedung sekolah cukup baik, sehingga sangat mendukung untuk kegiatan KBM. Tetapi ada beberapa ruang yang kurang dijaga kebersihannya dan kurang dimaksimalkan penggunaannya. e. Personalia Sekolah Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil kepala sekolah, staf dan tata usaha. f. Perpustakaan Perpustakaan sebagai sumber informasi siswa dan guru yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Pakem, banyak buku buku disana yang dapat dimanfaatkan. g. Laboratorium Sekolah ini memiliki dua labolaturium yaitu laboratorium IPA dan laboraturium komputer. Masing masing telah dilengkapi dengan sarana laboratorium yang cukup memadai. h. Lingkungan Sekolah Sekolah berada dekat dengan perkampungan masyarakat. Lingkungan sekolah cukup bersih dan aman karena ada petugas kebersihan. i. Fasilitas Olah Raga 17

26 Fasilitas olah raga cukup memadai, seperti lapangan basket, lapangan bulu tangkis, dan lapangan volly. j. Kegiatan Kesiswaan Kegiatan kesiswaan SMA Negeri 1 Pakem cukup baik. Seperti organisasi yang ada antara lain : 1) OSIS. 2) Keolah ragaan. 3) Kegiatan ekstra kurikuler

27 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PEMBEKALAN PPL Sebelum pelaksanaan PPL, mahasiswa memperoleh pembekalan yang dilaksanakan dikampus UNY. Pelmbekalan PPL ini termasuk persiapan mahasiswa sebelum diterjunkan di sekolah yang ditunjuk. Adapun materi untuk pembekalan adalah berisi penjabaran kegiatan PPL di sekolah dan memberikan gambaran bagaimana mahasiswa harus bersikap dan belajar di sekolah. Selain itu, dijelaskan pula fungsi dari adanya kegiatan ini untuk setiap mahasiswa yang akan menjadi tenaga kependidikan. Selain yang disebutkan di atas, juga dijelaskan syarat terlaksananya PPL yaitu minimal 8 kali tatap muka bagi mahasiswa. Pembekalan yang dilakukan oleh Dosen Pembimbing Lapangan PPL dilaksanakan oleh kelompok kecil yang sudah ditentukan berdasarkan sekolahan. Pembekalan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat PPL. Dengan mengikuti pembekalan, diharapkan program PPL dapat terlaksana dengan baik. B. JADWAL PELAKSANAAN PPL Program pelaksanaan PPL dalam waktu 12 minggu terhitung sejak tanggal 1 Juli September Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan PPL UNY di SMA Negeri 1 Pakem dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan KKN PPL UNY 2013 No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan Tempat 1. Penerjunan mahasiswa ke SMA Negeri 1 24 Februari 2014 sekolah Pakem 2. Observasi Pembelajaran 3-18 Februari 2014 SMA Negeri 1 Pakem 3. Pembekalan KKN-PPL 3 Mei 2014 UNY 4. Penyerahan Mahasiswa KKN- SMA Negeri 1 1 Juli 2014 PPL Pakem 19

28 5. Praktik Mengajar (PPL) 1 Juli - 16 September Penyelesaian Laporan / Ujian 14 September Penarikan mahasiswa KKN- PPL 16 September 2014 SMA Negeri 1 Pakem SMA Negeri 1 Pakem, UNY SMA Negeri 1 Pakem C. KEGIATAN PPL 1) Persiapan a. Pengajaran Mikro Pemberian bekal kepada mahasiswa PPL adalah berupa latihan mengajar dalam bentuk pengajaran mikro dan pemberian strategi belajar mengajar dirasa perlu bagi mahasiswa calon guru yang akan melaksanakan PPL. Pengajaran mikro merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengambil mata kuliah PPL. Pengajaran mikro merupakan kegiatan praktik mengajar dalam kelompok kecil dengan mahasiswa-mahasiswa lain sebagai siswanya. Kelompok kecil dalam pengajaran mikro terdiri dari sembilan sampai sepuluh orang mahasiswa, dimana seorang mahasiswa pratikan harus mengajar seperti guru dihadapan teman-temannya. Bahan materi yang diberikan oleh dosen pembimbing disarankan untuk mengajar disekolah. b. Kegiatan Observasi Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan terhadap berbagai karakteristik, komponen pendidikan serta norma yang berlaku di sekolah yang nantinya sebagai tempat duduk PPL. Hal ini dilakukan dengan pengamatan ataupun wawancara dengan tujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran yang nyata tentang praktek mengajar dan lingkungan persekolahan. Observasi ini meliputi dua hal, yaitu: 1) Observasi Pembelajaran di Kelas

29 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Sebelum praktek mengajar di kelas, mahasiswa terlebih dahulu melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas yang bertujuan untuk mengenal dan memperoleh gambaran nyata tentang penampilan guru dalam proses pembelajaran dan kodisi siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi perlu dilaksanakan oleh mahasiswa agar memperolah gambaran bagaimana cara menciptakan suasana belajara mengajar yang baik di kelas sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Observasi ini dilakukan dengan mengamati cara guru dalam: a) Cara membuka pelajaran b) Memberi apersepsi dalam mengajar. c) Penyajian materi d) Teknik bertanya e) Bahasa yang digunakan dalam KBM f) Memotivasi dan mengaktifkan siswa g) Memberikan umpan balik terhadap siswa h) Penggunaan media dan metode pembelajar i) Penggunaan alokasi waktu j) Pemberian tugas dan cara menuntup pelajaran. Melalui kegiatan observasi ini mahasiswa pratikan dapat: a. Mengetahui situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Mengetahui kesiapan dan kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran. c. Mengetahui metode, media, dan prinsip mengajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran. Kegiatan observasi pembelajaran dilakukan sebelum pelaksanaan PPL. Hal ini dimaksudkan agar pratikan mendapat gambaran awal mengenai kondisi dan situasi komunikasi sekolah sebelum melaksanakan praktek mengajar. Dalam kegiatan observasi pembelajaran, aspek-aspek yang diamati meliputi: a. Perangkat pembelajaran Satuan Pembelajaran (SP) Rencana Pembelajaran (RP) 21

30 Proses Belajar Mengajar Membuka Pembelajaran Penyajian Materi Metode Pembelajaran Penggunaan Bahasa Alokasi Waktu Gerak Cara memotivasi siswa Teknik bertanya Teknik menguasai kelas Penggunaan media Bentuk dan cara evaluasi Menutup Pembelajaran. b. Perilaku Siswa Di luar sekolah Di dalam kelas Berdasarkan fakta-fakta hasil observasi di kelas, maupun sekolah pratikkan kemudian memberikan deskripsi singkat, yang kemudian disampaikan dalam bentuk laporan. 2) Observasi Lingkungan Fisik Sekolah Kegiatan observasi lingkungan fisik sekolah bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi sekolah yang bersangkutan. Objek yang dijadikan sasaran observasi lingkungan fisik sekolah meliputi: a) Letak dan lokasi gedung sekolah b) Kondisi ruang kelas c) Kelengkapan gedung dan fasilitas yang menunjang kegiatan KBM d) Keadaan personal, peralatan serta organisasi yang ada di sekolah. Observasi lapangan merupakan kegiatan pengamatan dengan berbagai karakteristik komponen pendidikan, iklim dan norma yang berlaku dilingkungan sekolah tempat PPL. Pengenalan lapangan ini dilakukan dengan cara observasi langsung, dan wawancara dengan

31 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta pihak sekolah. Observasi lingkungan antara lain pengamatan yaitu memiliki 16 ruang kelas. Dimana 5 kelas untuk kelas X, 5 kelas untuk kelas XI, dan 6 kelas untuk kelas XII. Selain ruang kelas, pratikan juga mengobservasi kelengkapan gedung / fasilitas yang berada di SMA Negeri 1 Pakem, antara lain: a. Ruang Laboratorium Laboratorium Kimia Laboratorium Biologi Laboraturium Fisika Laboratorium Komputer b. Ruang perkantoran Ruang kantor kepala sekolah Ruang wakil kepala sekolah Ruang guru Ruang tata usaha Ruang BK (Bimbingan Konseling) Ruang Administrasi Ruang Tamu c. Ruang Penunjang Proses Belajar Mengajar Lapangan volly Lapangan basket Ruang perpustakaan Ruang UKS Ruang ketrampilan Mushola Kamar mandi guru Kamar mandi siswa Tempat parkir guru, karyawan, dan siswa d. Ruang Kegiatan Siswa Ruang OSIS Ruang koperasi e. Ruang Lain 1 kantin Aula 23

32 Observasi lingkungan fisik sekolah ini dapat diamati secara langsung oleh pratikan, sehingga dapat dideskripsikan bahwa kondisi fisik bangunan yang mencakup gedung sekolah, pagar, mushola, halaman, lapangan, kamar mandi/ WC, tempat pakir, gudang, kantin, dan lain-lain dalam kondisi yang cukup terawat. Sarana pembelajaran yang dimiliki sekolah cukup lengkap, yang mencakup ruang laboratorium, ruang komputer, ruang perpustakaan, ruang UKS dan lain-lain. Namun dalam hal penggunaannya masih perlu dioptimalkan, sehingga menarik dan memasyarakat pada siswa sekolah yang bersangkutan. c. Persiapan Mengajar Kegiatan praktik mengajar pada dasarnya merupakan wahana latihan mengajar sekaligus sarana membentuk kepribadian guru atau pendidik. Dalam kegiatan mengajar ini, mahasiswa praktikan diharapkan dapat menggunakan keterampilan dan kemampuan yang telah diterima untuk menyampaikan materi. Kegiatan yang dilakukan dalam praktik mengajar adalah: Persiapan mengajar a) Kegiatan sebelum mengajar Sebelum mengajar mahasiswa praktikan harus melakukan persiapan awal yaitu: Mempelajari bahan yang akan diajarkan. Menentukan metode yang paling tepat untuk bahan yang akan disampaikan. Mempersiapkan media dan metode yang akan digunakan Mempersiapkan perangkat pembelajaran (RPP, buku pegangan materi yang akan diajarkan, refensi yang dapat menunjang materi yang akan disampaikan). b) Kegiatan selama mengajar Membuka pelajaran Kegiatan yang dilakukan saat membuka pelajaran adalah: 1. Mengucapkan salam 2. Presensi 3. Memberi apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.

33 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta 4. Mengemukakan pokok bahasan dan sub pokok bahasan materin yang akan diajarkan pada pertemuan tesebut. Penyajian materi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian materi yaitu materi harus dikuasai oleh seorang guru pratikan agar dapat menjelaskan dan memberi contoh dengan benar serta dapat menjawab pertanyaan dari setiap murid. d. Pembuatan Persiapan Mengajar (RPP) Perangkat pembelajaran meliputi pembuatan Program Tahunan, Program Semester, Silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), Rancangan Penilaian serta Pemetaan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Administrasi mengajar yang berupa silabus dan RPP diserahkan kepada guru pembimbing. 2. Pelaksanaan PPL a. Pelaksanaan praktik mengajar Pelaksanaan praktik mengajar minimal sebanyak 8 kali tatap muka sesuai dengan kebijakan dari Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa melaksanakan praktik mengajar mulai dari tanggal 1 Juli sampai 17 September 2014, tetapi pelaksanaannya baru bisa dimulai setelah libur Hari Raya Idul Fitri. Jadwal mengajar sesuai dengan mata diklat yang diampu oleh masing-masing praktikan. Praktik mengajar ini merupakan inti dari pelaksanaan PPL agar dapat membentuk tenaga kependidikan yang profesional. Praktikan melakukan pembelajaran di kelas XI untuk masing-masing kelas XI MIA 1, XI MIA 2 dan XI MIA 3. Berikut jadwal mengajar praktikan selama PPL di SMA Negeri 1 Pakem. Tabel Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kimia kelas XI JAM HARI Senin Selasa Rabu 25

34 Kamis Jum'at Sabtu 1) Pertemuan I akan dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Agustus 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan pertama ini hanya diisi dengan perkenalan dan membahas mengenai identifikasi senyawa C, H, dan O serta kekhasan atom karbon dan klasifikasinya. 2) Pertemuan II akan dilaksanakan pada hari Senin, 11 Agustus 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-2 sampai jam ke-3. Pada pertemuan ini akan berdiskusi tentang Alkana (rumus umum, deret homolog, tata nama, sifat fisika dan kimia, serta isomer). 3) Pertemuan III akan dilaksanakan pada hari Senin, 11 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-4 sampai jam ke-5. Pada pertemuan ini akan berdiskusi tentang Alkana (rumus umum, deret homolog, tata nama, sifat fisika dan kimia, serta isomer). 4) Pertemuan IV akan dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan membahas tentang materi alkana yang sudah didiskusikan, serta melanjutkan berdiskusi tentang alkena. 5) Pertemuan V akan dilaksanakan pada hari Jumat, 15 Agustus 2014 di kelas XI IIS 1 jam ke-3 sampai jam ke-4. Pada pertemuan ini akan membahas mengenai materi identifikasi senyawa C, H, dan O, kekhasan atom karbon, klasifikasi atom karbon, serta alkana. 6) Pertemuan VI akan dilaksanakan pada hari Senin, 18 Agustus 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-2 sampai jam ke-3. Pada pertemuan ini akan Berdiskusi mengenai Isomer alkana serta alkena. 7) Pertemuan VII akan dilaksanakan pada hari Senin, 18 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-4 sampai jam ke-5. Pada pertemuan ini akan berdiskusi mengenai alkuna dan reaksi pada senyawa hidrokarbon.

35 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta 8) Pertemuan VIII akan dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Agustus 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk berdiskusi mengenai Alkana dan Alkena. 9) Pertemuan IX akan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-1 sampai jam ke-2. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk berdiskusi mengenai alkuna dan reaksi pada hidrokarbon 10) Pertemuan X akan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-3 sampai jam ke-4. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk mereviw sedikit mengenai alkana dan alkena. Kemudian dilanjutkan berdiskusi mengenai alkuna dan reaksi pada senyawa hidrokarbon. 11) Pertemuan XI akan dilaksanakan pada hari Kamis, 21Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan membahas mengenai alkuna dan reaksi pada senyawa hidrokarbon. 12) Pertemuan XII akan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-2 sampai jam ke-3. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk berdiskusi kembali mengenai alkuna dan reaksi pada hidrokarbon, kemudian membahas mengenai reaksi pada hidrokarbon. 13) Pertemuan XIII akan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-4 sampai jam ke-5. Pada pertemuan ini akan mempresentasikan hasil diskusi siswa mengenai minyak bumi menggunakan Power Point. 14) Pertemuan XIV akan dilaksanakan pada hari Senin, 25 Agustus 2014 di kelas XII IPA 3 jam ke-7 sampai jam ke-8. Pada pertemuan ini digunakan untuk mendampingi siswa mengerjakan soal mengenai sifat koligatif larutan. 15) Pertemuan XV akan dilaksanakan pada hari Selasa, 26 Agustus 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk membahas mengenai alkana, alkena, alkuna, serta reaksi pada hidrokarbon yang belum dimengerti oleh siswa. 27

36 16) Pertemuan XVI akan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Agustus 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-1 sampai jam ke-2. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk berdiskusi mengenai minyak bumi dengan membuat Power Point yang digunakan untuk presentasi. 17) Pertemuan XVII akan dilaksanakan pada hari Rabu, 26 Agustus 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-3 sampai jam ke-4. Pada pertemuan ini akan membahas kembali mengenai reaksi pada hidrokarbon. 18) Pertemuan XVIII akan dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Agustus 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk latihan soal-soal mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. 19) Pertemuan XIX akan dilaksanakan pada hari Senin, 1 September 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-2 sampai jam ke-3. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk melanjutkan presentasi mengenai minyak bumi. 20) Pertemuan XX akan dilaksanakan pada hari Senin, 1 September 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-4 sampai jam ke-5. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk ulangan harian mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. 21) Pertemuan XXI akan dilaksanakan pada hari Selasa, 2 September 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-5 dan jam ke-6. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk presentasi mengenai minyak bumi. 22) Pertemuan XXII akan dilaksanakan pada hari Rabu, 3 September 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-1 sampai jam ke-2. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk ulangan harian mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. 23) Pertemuan XXIII akan dilaksanakan pada hari Rabu, 3 September 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-3 sampai jam ke-4. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk ulangan harian mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. 24) Pertemuan XXIV akan dilaksanakan pada hari Kamis, 4 September 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-5 sampai jam ke-6.

37 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Pada pertemuan ini akan digunakan untuk menjelaskan mengenai Asas kekekalan energi, kalor, kerja, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm serta latihan soal-soal. 25) Pertemuan XXV akan dilaksanakan pada hari Senin, 8 September 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-2 sampai jam ke-3. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk membahas mengenai sistem dan lingkungan, kalor dan kerja, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram tingkat energi. 26) Pertemuan XXVI akan dilaksanakan pada hari Senin, 8 September 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-4 sampai jam ke-5. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk menjelaskan mengenai macam-macam perubahan entalpi serta latihan soal-soal mengenai materi yang bersangkutan. 27) Pertemuan XXVII akan dilaksanakan pada hari Selasa, 9 September 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk menjelaskan mengenai materi Termokimia yang meliputi hukum kekekalan energi, sistem, lingkungan, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm serta diagram tingkat energi. 28) Pertemuan XXVIII akan dilaksanakan pada hari Rabu, 10 September 2014 di kelas XI MIA 2 jam ke-1 sampai jam ke-2. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk remidial ulangan harian hidrokarbon dan minyak bumi. 29) Pertemuan XXIX akan dilaksanakan pada hari Rabu, 10 September 2014 di kelas XI MIA 3 jam ke-3 sampai jam ke-4. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk dengan remidial ulangan harian hidrokarbon dan minyak bumi. 30) Pertemuan XXX akan dilaksanakan pada hari Kamis, 11 September 2014 di kelas XI MIA 1 jam ke-5 sampai jam ke-6. Pada pertemuan ini akan digunakan untuk demonstrasi mengenai reaksi ekoterm dan reaksi endoterm. b. Metode Pembelajaran Dalam memilih metode mengajar, hendaknya seorang guru terlebih dahulu mengetahui, apakah metode tersebut sesuai dengan materi yang 29

38 bersangkutan. Berikut adalah jenis-jenis metode yang digunakan saat mengajar : a. Metode Ceramah, berarti guru memberikan penjelasan yang dapat membawa siswa untuk berfikir bersama mengenai materi yang disampaikan. Dengan demikian siswa dilibatkan secara langsung dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar dikelas. b. Metode Penugasan, bertujuan untuk melatih keterampilan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal sebagai penerapan dari materi-materi atau teori-teori yang dilakukan. c. Metode Diskusi, adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang sesuatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan untuk mendapatkan jawaban dan kebenaran atas sesuatu masalah. Metode diskusi ini bertujuan untuk memberi kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing dan membantu para siswa belajar berfikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah d. Metode pemutaran video dan audio. e. Dll c. Media Pembelajaran Penggunaan media dilakukan oleh praktikan yang memiliki maksud dan tujuan agar dalam penyampaian materi pelajaran kepada siswa menjadi lebih mudah dan jelas sehingga peserta didik akan lebih mudah dalam memahaminya setiap materi yang disampaikan. Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Pakem menjadikan minat peserta didik untuk belajar dan membaca agak kurang. Media yang dimiliki sekolah ini sama dengan media yang digunakan pada sekolah lain pada umumnya, yaitu papan tulis/white board dan tidak terdapat LCD di setiap ruangan. Sehingga jika akan menggunakan LCD memerlukan beberapa waktu untuk mengoperasikannya. Praktikan hanya menggunakan media papan tulis, kertas untuk melakukan diskusi. Namun, tak adanya penggunaan media yang lebih bagus, tidak terlalu menghambat proses pembelajaran. Karena materi banyak berupa hitungan yang memungkinkan banyaknya penggunaan papan tulis dan kertas untuk diskusi.

39 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta Setelah materi disampaikan, mahasiswa praktikan mengakhiri pelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengadakan evaluasi b. Menyimpulkan materi pelajaran c. Memberikan penugasan untuk dikerjakan di rumah. d. Berdoa lalu dibubarkan. d. Umpan Balik dari Guru Pembimbing Guru pembimbing sangat berperan bagi pratekan, karena sebagai mahasiswa yang sedang berlatih mengajar, banyak sekali kekurangan dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu umpan balik dan bimbingan dari guru pembimbing sangat dibutuhkan guna perbaikan pratikan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, guru pembimbing dalam hal ini selalu memberi masukan-masukan dan evaluasi pada praktekan agar kiranya mahasiswa pratikan dapat mengetahui kesalahan dan kekuranganya sehingga dengan begitu harpannya mahasiswa pratikan dapat lebih baik dalam megajar dipertemuan selanjutnya. Sebelum dan sesudah mengajar, praktikan berkonsultasi dengan guru pembimbing dan menyesuaikan materi dengan silabus untuk kemudian menjadi acuan membuat rencana pembelajaran. Selesai mengajar guru pembimbing memberikan koreksi atau masukan terhadap praktikan sebagai bahan mengajar berikutnya e. Bimbingan dengan Dosen Pembimbing Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta bekerja sama dengan Unit Pengembangan Pengalaman Lapangan (UPPL) memberikan fasilitas kepada mahasiswa PPL untuk konsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangn DPL dari Jurusan tentang permasalahan yang dihadapi pada saat pelaksanaan PPL. Diharapkan dengan adanya bimbingan dengan DPL PPL mahasiswa praktikan bisa memecahkan permasalahan yang dihadapi yang belum bisa terpecahkan ketika bimbingan dengan Guru Pembimbing dari sekolah. Bimbingan DPL dilakukan selama dua kali pertemuan. Materi bimbingan meliputi persiapan mengajar (RPP, media, dan metode pembelajaran yang akan digunakan), monitoring praktik mengajar kelas XI MIA. 31

40 f. Penyusunan Laporan Pelakssanaan Kegiatan PPL harus dilaporkan secara resmi dengan menggunakan format laporan buku sebagai bentuk pertanggung jawaban dan pendiskripsian hasil pelaksanaan PPL. Laporan yang di buat di sesuaikan dengan format yang telah di buat oleh Unit Pengembangan Pengalaman Lapangan (UPPL). D. ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Secara umum, selama melaksanakan kegiatan PPL di lapangan tidak banyak mendapatkan hambatan yang berarti justru di sini mendapatkan pengalaman dan bisa belajar bagaimana menjadi seorang tenaga pengajar dibawah bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan serta Guru Pembimbing di sekolah. Namun, ada sedikit hambatan yang ditemui, yaitu: a. Hambatan Saat Diskusi Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi lebih aktif. Namun, tidak selamanya diskusi memberikan hal yang positif. Pada saat diskusi, terjadi kesenjangan, ada siswa yang benar-benar aktif menjawab soal yang diberikan mahasiswa PPL dan ada siswa yang hanya diam menunggu jawaban dari teman lainnya. Selain itu, siswa kurang paham apabila tidak dijelaskan langsung oleh guru. Sehingga, diskusi juga harus ditambah dengan metode ceramah. Tidak bisa yang murni metode diskusi. b. Hambatan Saran dan Prasarana Sarana dan prasarana sangat penting untuk menunjang pembelajaran di kelas. Media pembelajaran yang banyak dibuat oleh mahasiswa PPL yaitu berupa PowerPoint Presentation. Tanpa adanya proyektor, mahasiswa kesulitan untuk menjelaskan materi yang terkait. Keterbatasan ini yang menghambat kelancaran proses beajar mengajar. Selain itu, pada saat pertemuan mengenai praktikum, siswa tidak dapat bebas melakukan praktikum karena laboraturium sedang digunakan untuk ruang kelas, sehingga hanya dapat dilakukan demonstrasi sederhana dalam kelas. Meskipun demonstrasi, siswa yang harus melakukan demonstrasi itu sendiri, bukan guru atau mahasiswa PPL agar siswa lebih memahami. c. Hambatan dari Siswa Hambatan utama dalam proses mengajar adalah pengetahuan dasar siswa kelas XI yang masih sangat beragam membuat praktikan terlebih dahulu

41 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta menyamakan persepsi dari masing-masing siswa. Mayoritas siswa berorientasi pada nilai sehingga kurang aktif jika tidak diberi penghargaan berupa nilai. Saat ulangan berlangsung, mereka tak melihat proses yang dilakukan karena yang terpenting adalah bisa mendapatkan nilai yang bagus. Hal ini mungkin menjadi masalah klasik pendidikan di Indonesia. Hambatan-hambatan tersebut membutuhkan penanganan yang lebih intensif, berimbas kepada penyampaian materi yang diberikan kepada praktikan. Siswa masih agak sulit dikendalikan sehingga memerlukan penanganan khusus dalam proses pembelajaran dan memerlukan kesabaran dalam penyampaian materi yang diajarkan. Meskipun kondisi siswa yang demikian, cara mengajar praktikan tidak berubah menjadi tegang. Praktikan tetap besikap ramah dan bijak menghadapi siswa dan memberikan perhatian lebih untuk peserta didik tertentu (tidak serius, rendah diri, kurang bergaul, nakal). Adapun usaha-usaha untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut adalah: a. Saat Diskusi Pada saat diskusi, mahasiswa PPL harus berkeliling untuk melihat kelengkapan jawaban dari siswa sambil memonitor siswa agar siswa tidak ada yang pasif dalam diskusi. b. Sarana dan Prasarana Kurang lengkapnya fasilitas menyangkut dari segi kondisi ruangan dan minimnya media pembelajaran serta bahan yangdigunakan untuk demonstrasi dapat diatasi dengan usaha praktikan untuk mengajar dengan menggunakan media yang ada semaksimal mungkin dan seefektif mungkin. Praktikan harus bisa kreatif untuk mengganti yang tidak ada dengan media lain. Sehingga proses pembelajaran berlangsung sebagaimana mestinya. c. Dari Siswa Secara umum peserta didik kelas XI masih dapat dikendalikan dengan perlakuan-perlakuan tertentu seperti memberlakukan sistem point (penilaian afektif) untuk segala aktivitas siswa. Masih tingginya minat siswa untuk belajar dan rasa ingin tahu, menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan kondusif sehingga memudahkan dalam penyampaian meteri yang akan diberikan. Hal ini menjadikan penyampaian materi dari praktikan tidak menjadikan masalah. 33

42 Selain itu pendidik harus bisa memahami siswak dan bisa menjadi seorang teman ataupun sahabat bagi siswanya dengan tetap memiliki wibawa sebagai pendidik. Dengan demikian, siswa tidak tegang dalam belajar. Pendidik sudah seharusnya menanamkan dari awal bahwa belajar itu bukan sebagai suatu keharusan tetapi sebuah kebutuhan yang berorientasikan masa depan bukan untuk mendapatkan nilai.

43 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Secara garis besar, matriks program individu dari seluruh program kerja yang ada telah terlaksana dengan baik. Semua program yang tertuang dalam matriks telah terlaksana secara optimal sesuai kemampuan kami. Dalam pelaksanaan program PPL tidak sama persis sesuai yang terencana dalam matriks, hal ini dikarenakan adanya hambatan-hambatan dalam mengajar, seperti pergantian jadwal mengajar maupun pengurangan jam pelajaran karena beberapa hal. Dalam program PPL ini, kami dituntut untuk memiliki konsekuensi pada pengelolahan dan manajemen yang profesional sehingga dapat menciptakan sistem yang efisien dan efektif. Secara umum pelaksanaan PPL Kimia UNY di SMA Negeri 1 Pakem telah terlaksana dengan baik, namun hanya bersifat stimulan bagi sekolah untuk menindaklanjuti. Adanya keterbatasan kemampuan tenaga, waktu, dan terutama biaya yang menyebabkan adanya program yang terlaksana tidak maksimal sesuai dengan rencana. Pelaksanaan program PPL dapat berjalan dengan baik dikarenakan adanya dukungan dan partisipasi aktif dari pihak sekolah, guru, karyawan, dan seluruh warga SMA Negeri 1 Pakem. B. Saran 1. Kepada UNY, perlu adanya koordinasi yang lebih baik terhadap pihak sekolah akan program kerja yang layak dikerjakan mahasiswa PPL, sehingga pihak sekolah mengerti akan kondisi mahasiswa PPL. Dalam hal ini perlu adanya kejelasan tentang perwujudan pengabdian mahasiswa dalam melaksanakan program PPL bukanlah menjadi fasilitator untuk setiap programnya, akan tetapi sebagai pelaksana yang juga memiliki keterbatasan dan kekurangan. 2. Bagi SMA Negeri 1 Pakem a. Tingkatkan peran guru dan karyawan disekolah sehingga misi dan visi sekolah dapat tercapai. 35

44 b. Tingkatkan motivasi dan bimbingan kepada siswa yang memiliki bakat serta salurkan bakat mereka apabila memang bakat tersebut baik untuk dikembangkan. c. Optimalkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah untuk meningkatkan prestasi siswa di sekolah. d. Kedisiplinan serta perilaku siswa perlu ditingkatkan terutama pada sopan santun antar warga SMA Negeri 1 Pakem. 3. Bagi mahasiswa PPL a. Perlu pengoptimalan dalam kegiatan observasi disekolah guna menentukan program kerja. b. Perlu ditingkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan PPL. c. Perlu adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antar mahasiswa PPL agar tidak terjadi miss komunikasi. d. Perlu adanya sopan santun, baik kepada sesama mahasiswa, murid, guru, staf, maupun karyawan yang ada di SMA Negeri 1 Pakem.

45 PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 1 PAKEM TAHUN 2014 Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA Tim UPPL Panduan KKN-PPL Unit Program Pengalaman Lpangan (UPPL) Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: UPPL. Tim UPPL Materi Pembekalan KKN-PPL UNY. Yogyakarta: UPPL. Tim Penyusun Pedoman Pengajaran Mikro Panduan Pengajaran Mikro. Yogyakarta: UNY 37

46

47 LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) NPma.2 Universitas Negeri Yogyakarta Untuk mahasiswa Nama Sekolah : SMAN 1 Pakem Alamat Sekolah : Jl.Kaliurang Km 17,5 Tegalsari Pakem Nama Mhs. : Neni Aristya Sukmawati Nomor Mhs. : Fakultas/Jurusan : FMIPA/Pend. Kimia NO Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan Keterangan 1 Kondisi fisik sekolah Kondisi fisik sekolah SMA N 1 Pakem termasuk sudah baik dan dapat dikatakan telah memenuhi kriteria standar sebuah sekolah dimana di dalamnya sudah tersedia berbagai penunjang kegiatan belajar mengajar, lokasi sekolah ini juga strategis berada di jalan Kaliurang km 17,5 yang dimana jalan ini adalah jalan utama menuju tempat wisata puncak Kaliurang yang sangat ramai dikunjungi. Kuantitas 16 kelas yang terdiri dari 5 Kelas X(3 kelas MIA dan 2 kelas IIS), 5 Keas XI (3 kelas MIA dan 2 kelas IIS) dan 6 kelas XII (3 kelas IPA dan 3 kelas IPS). 2 Potensi peserta didik Potensi peserta didik di SMA N 1 Pakem termasuk aktif, baik ketika didalam kelas maupun diluar kelas, di SMA ini juga mengirimkan peserta didiknya untuk mengikuti olimpiade dan dalam kegiatan ekstra minat peserta didiknya juga sangat baik. kuantitas 16 kelas, kelas X jumlahnya 159 peserta didik, kelas XI jumlahnya 154 peserta didik dan kelas XII jumlahnya 129 peserta didik. 3 Potensi guru Guru jumlahnya 33 orang yang sebagian besar berkualifikasi S1 dan beberapa guru berkualifikasi S2. Sebagian berstatus PNS dan beberapa Non PNS. Guru telah mengajar sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

48 LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) NPma.2 Universitas Negeri Yogyakarta Untuk mahasiswa NO Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan Keterangan 4 Potensi karyawan Jumlah karyawan ada 9 orang terdiri dari Tata Usaha sebanyak 5 orang, bagian perpustakaan 1 orang, pembantu umum 2 orang dan penjaga malam 1 orang. 5 Fasilitas KBM, media Fasilitas KBM sudah sesuai dengan fasilitas yang dibutuhkan, semisalkan saja LCD, Proyektor, sudah ada kelas yang memiliki sendiri alat tersebut tetapi juga ada yang belum namun disekolah tersebut menyiapkannya dengan cara mengambil di ruangan tersendiri, alat tersebut ada yang sudah dipasang di kelas dan ada yang belum dipasang di setiap kelas karena alasan jumlah. 6 Perpustakaan Perpustakaan terdiri dari satu ruang yang berfungsi sebagai tempat sirkulasi buku dan administrasinya, sekaligus sebagai tempat baca dan koleksi buku-buku. Fasilitas yang ada di perpustakaan, antara lain: rak dan almari, meja baca, dan kursi. Selain itu, di perpustakaan juga terdapat gambar-gambar para pahlawan Indonesia, Presiden dan Wakil Presiden, peta dunia, globe, dan beberapa slogan. Koleksi buku-buku cukup lengkap untuk bidang keahlian masing-masing dan juga sastra Indonesia, namun perlu adanya penambahan koleksi buku-buku, seperti: Sastra Inggris, Jawa, dan novel-novel yang baik bagi hiburan siswa. Perpustakaan ini dikelola oleh 2 orang pustakawan. 7 Laboratorium Laboratorium di sekolah ini ada lab. Komputer yang terdiri dari 25 komputer dan terhubung dengan internet, lab. Fisika yang mempunyai

49 LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) NPma.2 Universitas Negeri Yogyakarta Untuk mahasiswa NO Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan Keterangan alat-alat lengkap, lab. biologi yang terdapat hewan yang disterilkan, anatomi tubuh, lemari alat, neraca dan masih banyak yang lainnya, dan lab. kimia yang telah memiliki peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk praktikum. Dalam laboratorium alat-alat lengkap disertai dengan penjagaan yang baik, ruangan yang memadai dan kendala pada alatalat yang sudah rusak dan belum diganti. 8 Bimbingan Konseling Guru BK di SMA ini ada dua orang, dalam menangani kasus siswa yaitu dengan cara menanggapi kasus yang masuk diproses dan kemudian ditindak lanjut. Bimbingan Konseling ini membantu siswa dalam menangani masalahnya seperti masalah pribadi maupun kelompok, konsultasi keperguruan tinggi. 9 Bimbingan Belajar Bimbingan belajar di SMAN 1 Pakem diadakan untuk kelas XI dan XII. Pada kelas XI diadakan setiap seminggu sekali, tetapi untuk kelas XII diadakan seminggu tiga kali. 10 Ekstra Kurikuler (Pramuka, PMI, Basket, Drumband, dsb) Ekstra Kurikuler disekolah ini berjalan lancar, dimana untuk kelas X ada ekstra yang diwajibkan yaitu Pramuka dan Bahasa Inggris, serta Peleton inti. Untuk Ekstra Kurikuler pilihan terdapat Seni Vokal, Seni Instrumentalia, Seni Budaya Jawa, Agrobisnis, Kewirausahaan/Koperasi Siswa, Olimpiade, Seni Tari,Debat, Fotografi, Seni Desain Grafis, Menjahit, Jurnalistik, KIR, PMR, Basket, danfutsal. Untuk kelas XI ekstra lebih diarahkan ke kegiatan kewirausahaan.

50 LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) NPma.2 Universitas Negeri Yogyakarta Untuk mahasiswa NO Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan Keterangan 11 Organisasi dan Fasilitas OSIS 12 Organisasi dan Fasilitas UKS 13 Administrasi (Karyawan, Sekolah, Dinding) 14 Karya Tulis Ilmiah Remaja Untuk organisasi ada OSIS dan ROHIS. Organisasi disekolah berjalan sangat baik dimana program kerja yang dibuat mampu membuat sekolah ini menjadi ramai dengan kegiatan-kegiatan siswanya untuk menunjukan kreativitas yang dimiliki seperti calass meeting, Festival band, Fotografi dan masih banyak lagi kegiatan yang lain. Untuk Fasilitasnya sendiri ada ruangan OSIS yang berjejeran dengan KOPSIS dan UKS, didalamnya terdapat hasil karya siswa saat mengikuti kegiatan yang diadakan OSIS, Bagan struktur kepungurusan dan alat-alat yang digunakan dalam kegiatan OSIS. Ruangan ini tidak terawat dengan baik karena pengurus lebih sering menggunakan ruang kelas sebagai tempat untuk rapat. UKS disekolah ini terdapat dua ruangan yang satu untuk putra dan yang satu untuk putri. Kepegurusan UKS ini dipegang oleh siswa, dalam berjalannya ketika siswa ada yang sakit maka akan ditangani di UKS ini dan apabila tidak bisa ditangani maka akan dirujuk kerumah sakit. Kelengkapan di ruang UKS ini sudah lengkap seperti obat-obatannya. Administrasi karyawan, sekolah, dan dinding sudah lengkap. Ditangani oleh TU, terpublikasi di ruang TU Substansi bervariasi pada berbagai disiplin keilmuan. Pernah menjadi kegiatan ektrakurikuler, namun terhambat pembimbing. 15 Karya Ilmiah oleh Guru Bersifat tertutup, berupa LKS yang ditujukan bagi siswa

51 LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) NPma.2 Universitas Negeri Yogyakarta Untuk mahasiswa NO Aspek yang diamati Deskripsi hasil pengamatan Keterangan 16 Koperasi Siswa Fasilitas di KOPSIS sudah cukup memadai, keadaan bersih, dan dalam sekolah ini hanya ada satu kantin sehingga kurang mencukupi untuk kebutuhan siswa. 17 Tempat Ibadah Tempat ibadah di sekolah ini yaitu sebuah mushola. Muhola ini terjaga dan tertata dengan rapi baik tempat wudhu yang banyak dan bersih serta alat ibadah yang mencukupi sehingga tidak mengganggu siswa saat beribadah. Didalam mushola ini juga terdapat perpustakaan yang memuat buku-buku yang berkaitan dengan agama. 18 Kesehatan Lingkungan Apabila diamati kesehatan lingkungan di SMA N 1 PAKEM termasuk kesehatan lingkungannya baik selain karena daerahnya yang belum terkena polusi udara walaupun dipinggir jalan raya, ini semua karena guru, karyawan, dan siswa tidak segan untuk menjaga lingkungannya termasuk dalam membuang sampah. 19 Lain-lain... Fasilitas lain, ada ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, kantin, tempat parkir guru dan karyawan, tempat parkir siswa serta ada ruang indosiar disediakan untuk para guru dan/atau karyawan yang ingin merokok serta untuk membuat minuman/makanan. Selain itu ada kamar mandi, ruang gudang.

52 LAMPIRAN 1 HASIL OBSERVASI KONDISI SEKOLAH *) NPma.2 Universitas Negeri Yogyakarta Koordinator PPL Sekolah Untuk mahasiswa Sleman, 13 September 2014 Mahasiswa, Drs. SIGIT WASKITHA Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

53 LAMPIRAN 2 HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 Untuk mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Nama Mahasiswa : Neni Aristya Sukmawati No. Mahasiswa : Tgl. Observasi : 7 September 2014 Pukul : WIB Tempat Praktik : SMA Negeri 1 Pakem Fak/Jur/Prodi : FMIPA/Pend. Kimia NO Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A B Perangkat Pembelajaran 1. Kurikulum 2013 Ada, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tersusun dengan baik. 2. Silabus Ada, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tersusun 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Proses Pembelajaran dengan baik. Ada, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tersusun dengan baik. 1. Membuka pelajaran Guru mengawali pelajaran di kelas dengan mengucapkan salam dan berdoa (untuk jam pertama). 2. Penyajian materi Materi disajikan secara runtut dan jelas, setiap materi dilengkapi dengan latihan soal untuk didiskusikan di kelas. 3. Metode pembelajaran Sebagian besar materi didukung dengan kegiatan diskusi atau siswa membaca buku, kemudian guru mengklarifikasi jawaban siswa. 4. Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan saat kegiatan pembelajaran adalah Bahasa Indonesia yang baik dan sopan. 5. Penggunaan waktu Penggunaan waktu untuk kegiatan pembelajaran sudah efektif. Pembelajaran dimulai dan diakhiri dengan tepat waktu. Dalam pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk bertanya. 6. Gerak Guru sesekali mengelilingi kelas saat berdiskusi untuk mengontrol siswa, menanyakan hal-hal yang tidak dipahami siswa dan membimbing siswa agar dapat memahami materi. 7. Cara memotivasi siswa Memberi pertanyaan kepada siswa. 8. Teknik bertanya Teknik bertanya guru kepada siswa adalah dengan menyebutkan pertanyaan kepada seluruh siswa, kemudian guru akan menunjuk salah satu siswa dengan

54 LAMPIRAN 2 HASIL OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 Untuk mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta NO Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan C menyebutkan namanya. 9. Teknik penguasaan kelas Penguasaan kelas cukup baik dan siswa tidak ada yang sibuk sendiri. 10. Penggunaan media Sebagian besar materi disampaikan dengan media papan tulis untuk memperjelas pembahasan serta buku materi dan LKS sebagai sumber belajar penunjangnya. 11. Bentuk dan cara evaluasi Evaluasi dilakukan dengan memberikan latihan soal. 12. Menutup pelajaran Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Perilaku Siswa 1. Perilaku siswa di dalam kelas Hampir semua siswa memperhatikan penjelasan dari guru, aktif, dan antusias. 2. Perilaku siswa di luar kelas Kegiatan siswa di luar kelas biasanya mengobrol, ke kantin, dan duduk-duduk di depan kelas. Guru Pembimbing, Sleman, 7 September 2014 Mahasiswa PPL, Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

55 Universitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 F01 untuk mahasiswa NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH GURU PEMBIMBING : : : : SMA NEGERI 1 PAKEM Jalan Kaliurang km 17,5, Tegalsari, Pakembinangun, Pakem, Sleman. Mustianti, S.Pd NAMA MAHASISWA NO. MAHASISWA FAKULTAS/PRODI DOSEN PEMBIMBING : : : : Neni Aristya Sukmawati FMIPA/Pendidikan Kimia I Made Sukarna, M.Si No Program/Kegiatan KKN-PPL Individu Persiapan administrasi PPDB a. Persiapan Jumlah Jam Per Minggu I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII b. Pelaksanaan 2 2 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Penerimaan Rapor Semester Genap a. Persiapan b. Pelaksanaan 3 3 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Jumlah Jam

56 Universitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 F01 untuk mahasiswa Persiapan fisik PPDB a. Persiapan b. Pelaksanaan 3,5 3,5 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Penyusunan Agenda Pembelajaran a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan Tindak Lanjut 1 1 Bimbingan dengan guru pembimbing a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan Tindak Lanjut 1 1 Pendampingan Tadarus Al-Quran a. Persiapan 1 1 b. Pelaksanaan 1 1

57 Universitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 F01 untuk mahasiswa c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Menyusun Persiapan Mengajar (RPP) a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan Tindak Lanjut 2 2 Penyusunan Media Pembelajaran a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan Tindak Lanjut 2 2 Menyusun PROSEM dan PROTA a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan Tindak Lanjut 2 2 Menyusun Ulangan Harian dan remidial a. Persiapan 1 1 2

58 Universitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 F01 untuk mahasiswa b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Persiapan 11. b. Pelaksanaan 3 3 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Mengoreksi Hasil Matrikulasi a. Persiapan 12. b. Pelaksanaan 4,5 4,5 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Praktik Mengajar a. Persiapan b. Pelaksanaan 2 10,5 10,5 10, ,5 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut Analisis Butir Soal Ulangan Harian

59 Universitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 F01 untuk mahasiswa a. Persiapan 5 5 b. Pelaksanaan 5 5 c. Evaluasi dan Tindak Lanjut 2 5 Menyususn Pemetaan KI dan KD a. Persiapan 2 2 b. Pelaksanaan 4 4 c. Evaluasi dan tindak lanjut Menyusun Rancangan Penilaian a. Persiapan 2 2 b. Pelaksanaan c. Evaluasi dan tindak lanjut Program Layanan Khusus a. Persiapan 2 2 b. Pelaksanaan 3 3 c. Tindak Lanjut

60 Universitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL UNY TAHUN 2014 F01 untuk mahasiswa 15. Penyusunan Laporan a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Tindak Lanjut JUMLAH JAM 278,5 DosenPembimbing Guru Pembimbing Sleman, 13 September 2014 Mahasiswa PPL I Made Sukarna, M.Si NIP Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

61 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta Nama Mahasiswa : Neni Aristya Sukmawati Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem NIM : Alamat Sekolah : Jl.Kaliurang Km 17,5Pakem, Sleman, DIY Fak/Prodi : FMIPA/Pend. Kimia Guru Pembimbing : Mustianti, S.Pd Dosen Pembimbing : I Made Sukarna, M.Si No. Hari/Tanggal Materi Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1. Senin, Penerjunan TIM PPL Penyerahan secara resmi oleh Dosen Tidak ada hambatan, semuanya Januari 2014 UNY 2014 di SMA Pembimbing Lapangan PPL, Ibu dapat berjalan dengan lancar Negeri 1 Pakem Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si dari UNY kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Pakem Bapak Drs. Agus Santosa dan dihadiri oleh jajaran guru dan karyawan serta TIM PPL UNY 2014 di SMA Negeri 1 Pakem dengan tidak dihadirinya salah satu anggota TIM PPL UNY karena ada halangan. 2. Jumat, Observasi Observasi kegiatan pembelajaran mata Tidak ada hambatan, semuanya 8 Februari Pembelajaran pelajaran kimia di kelas X MIA 2 dapat berjalan dengan lancar

62 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta 2014 dengan pendidik Bapak Sigit Waskhita selaku pengampu mata pelajaran bersangkutan. 3. Jumat, 9 Mei Pendampingan Belajar Pendampingan pembelajaran oleh tim 2014 Siswa SMA Negeri 1 PPL secara bergantian di setiap Pakem kelasnya dikarenakan Bapak/Ibu guru di SMA Negeri 1 Pakem harus menghadiri acara diklat yang tidak dapat ditinggalkan sehingga proses pembelajaran didampingi oleh tim PPL UNY. 4. Sabtu, 10 Pendampingan Belajar Pendampingan pembelajaran oleh tim Mei 2014 Siswa SMA Negeri 1 PPL secara bergantian di setiap Pakem kelasnya dikarenakan Bapak/Ibu guru di SMA Negeri 1 Pakem harus menghadiri acara diklat yang tidak dapat ditinggalkan sehingga proses pembelajaran didampingi oleh tim Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar

63 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta PPL UNY. 5. Senin, 23 Persiapan Persiapan administrasi yang Tidak ada hambatan, semuanya Juni 2014 Administrasi PPDB dibutuhkan akan digunakan pada dapat berjalan dengan lancar pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru di SMA Negeri 1 Pakem berupa formulir perndaftaran dan formulir daftar ulang bagi peserta didik SMA Negeri 1 Pakem kelas X dan XI. 6. Selasa, 24 Penerimaan Rapor Turut serta dalam kegiatan persiapan Tidak ada hambatan, semuanya Juni 2014 penerimaan rapor meliputi merekap dapat berjalan dengan lancar nilai belajar peserta didik, memasukkan lembar nilai ke rapor peserta didik, mengecek lembar nilai peserta didik dan mempersiapkan rapor yang akan diambil ke masingmasing kelas. 7. Kamis, 26 Persiapan Fisik PPDB Persiapan fisik Penerimaan Peserta Tidak ada hambatan, semuanya Juni 2014 Didik Baru di SMA Negeri 1 Pakem dapat berjalan dengan lancar

64 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta meliputi kegiatan penataan ruang aula sebagai Loket IV dan ruang tunggu wali murid calon peserta didik SMA Negeri 1 Pakem, menempel contoh pengisian formulir perndaftaran, denah loket-loket. 8. Senin, 14 Juli Pendampingan Pendampingan Pendidikan Karakter Tidak ada hambatan, semuanya 2014 Pendidikan Karakter dengan materi Etika Pergaulan Remaja dapat berjalan dengan lancar dan Kenakalan Remaja kaitannya dengan sikap tabayyun di kelas XI MIA 2 yang beragama Islam dengan guru pendamping Ibu Sutinah, S.Pd. Acara dilakukan dengan diskusi yang dilanjutkan dengan presentasi. 9. Selasa, 15 Pendampingan Pendampingan Pendidikan Karakter Tidak ada hambatan, semuanya Juli 2014 Pendidikan Karakter dengan materi Sikap Tabayyun dalam dapat berjalan dengan lancar Menghadapi Berbagai Perbedaan di kelas XI MIA 2 yang beragama Islam

65 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta dengan guru pendamping Ibu Sutinah, S.Pd. Acara dilakukan dengan diskusi yang dilanjutkan dengan presentasi. 10. Rabu, 16 Juli Pendampingan Pendampingan kunjungan peserta Tidak ada hambatan, semuanya 2014 Kunjungan ke Panti didik baru SMA Negeri 1 Pakem dapat berjalan dengan lancar Wredha Abiyoso bersama OSIS SMA Negeri 1 Pakem dalam acara bakti sosial ke Panti Wredha Abiyosa yang terletak ±1 km dari sekolah. 11. Kamis, 17 Pendampingan Pendampingan tadarus Al-Qur an bagi Tidak ada hambatan, semuanya Juli 2014 Tadarus Al-Qur an peserta didik kelas XI MIA 1 SMA dapat berjalan dengan lancar Negeri 1 Pakem yang dilakukan secara khusus sebelum pembelajaran dimulai selama pembelajaran di bulan Ramadhan. 12. Jumat, 18 Juli Pendampingan Pendampingan tadarus Al-Qur an bagi Tidak ada hambatan, semuanya 2014 Tadarus Al-Qur an peserta didik kelas XI MIA 1 SMA dapat berjalan dengan lancar Negeri 1 Pakem yang dilakukan secara

66 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta 13. Kamis, 7 Agustus Jumat, 8 Agustus Jumat, 8 Agustus 2014 khusus sebelum pembelajaran dimulai selama pembelajaran di bulan Ramadhan. Observasi Kegiatan Observasi kegiatan pembelajaran Pembelajaran Kelas kimia di kelas XI MIA 3 dengan guru XI mata pelajaran yaitu Ibu Mustianti, S.Pd. Matrikulasi Berpartisipasi dalam kegiatan rekapitulasi skor dan nilai hasil ujian matrikulasi peserta didik baru kelas X di SMA Negeri 1 Pakem sebagai salah satu pertimbangan pembagian kelas peminatan MIA dan IIS. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam ke-5 dan 6 yang dimulai dengan perkenalan dilanjutkan membahas tentang identifikasi senyawa C,H, dan O, kekhasan atom karbon, serta Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar

67 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta klasifikasi atom karbon. 16. Sabtu 9 Agustus Senin, 11 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Agustus 2014 ke-2 dan 3 yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar berdiskusi tentang Alkana (rumus umum, deret homolog, tata nama, sifat fisika dan kimia, serta isomer). 18. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya ke-4 dan 5 yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar Senin, 11 berdiskusi tentang Alkana (rumus Agustus 2014 umum, deret homolog, tata nama, sifat fisika dan kimia, serta isomer). 19. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Kamis, 14 Agustus 2014 ke-5 dan 6, membahas tentang materi alkana yang sudah didiskusikan, serta melanjutkan berdiskusi tentang alkena. dapat berjalan dengan lancar 20. Jumat, 15 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI IIS 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya

68 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta Agustus 2014 ke-3 dan 4, membahas mengenai dapat berjalan dengan lancar materi identifikasi senyawa C, H, dan O, kekhasan atom karbon, klasifikasi atom karbon, serta alkana. 21. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Siswa sulit untuk diajak Guru sebagai pengajar Senin, 18 ke-2 dan 3 yang diisi dengan membayangakan isomer-isomer. menggunakan plastisin sebagai Agustus 2014 berdiskusi mengenai Isomer alkana bahan ajar untuk siswa agar mudah serta alkena. memahami materi isomer. 22. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Senin, 18 ke-4 dan 5 yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar Agustus 2014 berdiskusi mengenai alkuna dan reaksi pada senyawa hidrokarbon. 23. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Selasa, 19 ke-5 dan 6 yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar Agustus 2014 berdiskusi mengenai Alkana dan Alkena. 24. Rabu, 20 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Agustus 2014 ke-1 dan 2, yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar

69 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta berdiskusi mengenai alkuna dan reaksi pada hidrokarbon. 25. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya ke-3 dan 4, yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar Rabu, 20 mereview sedikit mengenai alkana dan Agustus 2014 alkena. Kemudian dilanjutkan berdiskusi mengenai alkuna dan reaksi pada senyawa hidrokarbon. 26. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Kamis, 21 Agustus 2014 ke-5 dan 6 membahas mengenai alkuna dan reaksi padda senyawa hidrokarbon. dapat berjalan dengan lancar 27. Praktik Mengajar Mendampingi mahasiswa PPL kimia Tidak ada hambatan, semuanya kelas X MIA 2 pada jam ke-1 dan 2 dapat berjalan dengan lancar Sabtu, 23 yang membahas mengenai teori atom, Agustus 2014 penemuan elektron dan penemuan neutron. 28. Senin, 25 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya

70 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta Agustus 2014 ke-4 dan 5 yang diisi dengan dapat berjalan dengan lancar berdiskusi kembali mengenai alkuna dan reaksi pada hidrokarbon, kemudian membahas mengenai reaksi pada hidrokarbon. 29. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Senin, 25 Agustus 2014 ke-4 dan 5 diisi dengan presentasi hasil diskusi siswa mengenai minyak bumi menggunakan Power Point. dapat berjalan dengan lancar 30. Praktik Mengajar Mendampingi siswa kelas XII IPA 3 Tidak ada hambatan, semuanya Senin, 25 pada jam ke-7 dan 8 mengerjakan soal dapat berjalan dengan lancar Agustus 2014 mengenai sifat koligatif larutan. 31. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya ke-5 dan 6 yang membahas mengenai dapat berjalan dengan lancar Selasa, 26 alkana, alkena, alkuna, serta reaksi Agustus 2014 pada hidrokarbon yang belum dimengerti oleh siswa. 32. Rabu, 27 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya

71 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta Agustus 2014 ke-1 dan 2 yang berdiskusi mengenai dapat berjalan dengan lancar minyak bumi dengan membuat Power Point yang digunakan untuk presentasi. 33. Rabu, 27 Agustus 2014 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam ke-3 dan 4 membahas kembali mengenai reaksi pada hidrokarbon. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar 34. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Kamis, 28 ke-5 dan 6 diisi dengan latihan soal- dapat berjalan dengan lancar Agustus 2014 soal mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. 35. Senin, 1 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya September ke-2 dan 3 diisi dengan melanjutkan dapat berjalan dengan lancar 2014 presentasi mengenai minyak bumi. 36. Senin, 1 September 2014 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam ke-4 dan 5 diisi dengan ulangan Harian mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar

72 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta 37. Selasa, 2 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya September ke-5 dan 6 yang diisi dengan presetasi dapat berjalan dengan lancar 2014 mengenai minyak bumi. 38. Rabu, 3 September 2014 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 yang diisi dengan ulangan Harian mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar 39. Rabu, 3 September 2014 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 yang diisi dengan ulangan Harian mengenai senyawa hidrokarbon dan minyak bumi. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar 40. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya Kamis, 4 ke-5 dan 6 menjelaskan mengenai dapat berjalan dengan lancar September Asas kekekalan energi, kalor, kerja, 2014 reaksi eksoterm dan reaksi endoterm serta latihan soal-soal. 41. Senin, 8 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Tidak ada hambatan, semuanya September ke-2 dan 3 membahas mengenai dapat berjalan dengan lancar

73 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta sistem dan lingkungan, kalor dan kerja, reaksi eksoterm dan endoterm, serta diagram tingkat energi. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam Senin, 8 ke-4 dan 5 mengenai macam-macam September perubahan entalpi serta latihan soalsoal 2014 mengenai materi yang bersangkutan. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam ke-5 dan 6 mengenai materi Selasa, 9 Termokimia yang meliputi hukum September kekekalan energi, sistem, lingkungan, 2014 reaksi eksoterm dan reaksi endoterm serta diagram tingkat energi. Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 2 pada jam Rabu, 10 ke-1 dan 2 yang diisi dengan remidial September ulangan harian hidrokarbon dan 2014 minyak bumi. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar

74 LAPORAN MINGGUAN PELAKSANAAN PPL TAHUN 2014 F02 untuk mahasiswa UniversitasNegeri Yogyakarta 45. Rabu, 10 September 2014 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 3 pada jam ke-3 dan 4 yang diisi dengan remidial ulangan harian hidrokarbon dan minyak bumi. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar 46. Kamis, 11 September 2014 Praktik Mengajar Mengajar di kelas XI MIA 1 pada jam ke-5 dan 6 yang diisi dengan demonstrasi mengenai reaksi ekoterm dan reaksi endoterm. Tidak ada hambatan, semuanya dapat berjalan dengan lancar Mengetahui, DosenPembimbingLapangan, Guru Pembimbing Kimia, Sleman, 13 September 2014 Mahasiswa PPL, I Made Sukarna, M.Si NIP Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

75 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN HASIL KERJA PPL TAHUN 2014 F03 untuk mahasiswa NOMOR LOKASI NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH : : : SMA NEGERI 1 PAKEM JALAN KALIURANG KM 17,5, TEGALSARI, PAKEMBINANGUN, PAKEM, SLEMAN. Serapan Dana (dalam Rupiah) No. Nama Kegiatan Hasil Kuantitatif/Kualitatif Swadaya/ Sekolah/ Lembaga Mahasiswa Pemda Kabupaten Sponsor/ Lembaga Lainnya Jumlah 1. Print RPP 1 bendel RPP hidrokarbon dan minyak bumi - Rp ,- - - Rp ,- 2. Foto copy LKS untuk diskusi 93 bendel LKS alkana, alkena, dan alkuna - Rp ,- - - Rp ,- 3. Foto copy soal alkana dan alkena 93 lembar soal alkane dan alkena - Rp ,- - - Rp ,-

76 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN HASIL KERJA PPL TAHUN 2014 F03 untuk mahasiswa 4. Beli plastisin untuk alat 3 set plastisin untuk alat peraga - Rp ,- - - Rp ,- peraga hidroarbon 5. Foto copy soal ulangan 32 bendel soal ulangan harian - Rp ,- - - Rp ,- harian 6. Foto copy soal remidi 32 bendel soal ramidi hidrokarbon dan minyak bumi - Rp ,- - - Rp ,- 7. Foto copy lembar praktikum 93 bendel lembar praktikum reaksi eksoterm dan reaksi endoterm - Rp ,- - - Rp ,- TOTAL PENGELUARAN Rp ,00

77 Universitas Negeri Yogyakarta LAPORAN HASIL KERJA PPL TAHUN 2014 F03 untuk mahasiswa Dosen Pembimbing PPL Guru Pembimbing Kimia Sleman, 13 September 2014 Mahasiswa PPL I Made Sukarna, M.Si NIP Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

78 PROGRAM SEMESTER Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Semester : 1 Tahun Pelajaran : 2014/2015 Perhitungan Alokasi Waktu No Nama Bulan Banyak Pekan dalam Semester 1. Juli 3 pekan 2. Agustus 4 pekan 3. September 4 pekan 4. Oktober 5 pekan 5. November 4 pekan 6. Desember 5 pekan Banyak Pekan yang tidak Efektif 2 pekan 0 pekan 0 pekan 1 pekan 0 pekan 5 pekan Banyak Pekan yang Efektif 1 pekan 4 pekan 4 pekan 4 pekan 4 pekan 0 pekan Jumlah 25 pekan 8 pekan 17 pekan Banyaknya Jam Pelajaran yang efektif : 17 pekan x 4 jam pelajaran = 68 jam pelajan

79 PROGRAM SEMESTER Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Program : XI / IPA Semester : I Tahun Akademik : 2014/2015 No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Materi Sosialisasi KI, KD, sistem penilaian, dan KKM 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku Alokasi Bulan waktu Juli Agustus September Oktober November Desember (menit) x 45 2

80 jujur, disiplin, dan tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3 Memahami,

81 menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

82 kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4 Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan 12x45

83 penggolongan senyawanya. 4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. Identifikasi senyawa C,H, dan O. Kekhasan atom karbon. Klasifikasi atom karbon primer, sekunder, tersier, 2x45 2

84 dan kuartener. Alkana (Rumus umum, tata nama, sifat, dan isomer) Alkena (rumus umum, tata nama, sifat dan isomer) Alkuna (rumus umum, tata nama, sifat, dan isomer) Reaksi-reaksi alkana, alkena, alkuna Kegunaan senyawa hidrokarbon 3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan 4x x x

85 fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya. Asal mula minyak bumi Komposisi minyak bumi Proses pengolahan minyak bumi Fraksi minyak bumi dan kegunaannya Bensin

86 Dampak pembakaran bahan bakar Sumber energi alternatif 4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan

87 kesehatan serta upaya untuk mengatasinya. Ulangan harian 1 2 x Membedakan reaksi 4 x 45 eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaab 4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.obaan dan diagram tingkat energi. Hukum pertama termodinamika (Azas Kekekalan energi), Sistem, lingkungan, 2x45 2

88 kalor reaksi ( H & E). Reaksi Endoterm dan Eksoterm dan diagram tingkat energi. 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. 4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi. Perubahan entalpi standar H 0, entalpi 2x x 45 2 x 45 2

89 pembentukan standar H 0 f, entalpi penguraian H 0 d, entalpi pembakaran 0 standar H c Penentuan entalpi reaksi melalui percobaan (kalorimetri), Penentuan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess Penentuan entalpi reaksi berdasarkan tabel entalpi pembentukan, Penentuan entalpi reaksi berdasarkan energi ikatan 2 x x 45 2

90 Ulangan harian 2 2 x Memahami teori 2 x 45 2 tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia. 4.6 Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia. Teori tumbukan 2 x 45 2 (pengaruh konsentrasi dan luas permukaan, pengaruh suhu, dan pengaruh katalisator) 3.7 Menganalisis faktorfaktor 10 x 45 yang mempengaruhi laju

91 reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. Kemolaran, Konsep 2 x 45 2 Laju reaksi, Teori tumbukan Faktor-faktor yang 4 x mempengaruhi laju reaksi Persamaan laju reaksi 2 x45 2

92 dan orde reaksi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Ulangan harian 3 2 x Menganalisis faktorfaktor 7 x 45 yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbanganyang diterapkan dalam industri. 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran arah

93 kesetimbangan. Konsep keseimbangan dinamis (reaksi reversible dan irreversible, keadaan setimbang, waktu untuk mencapai kesetimbangan, sifatsifat kesetimbangan, kesetimbangan homogen dan heterogen) Pergeseran kesetimbangan (Azas Le Chatalier, pengaruh konsentrasi, pengaruh tekanan, pengaruh komponen padat dan cair, pengaruh suhu, 2 x x 45 3

94 pengaruh katalisator) Pembuatan amonia menurut proses Habber-Bosch Pembuatan asam sulfat menurut proses Kontak 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. 4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Hukum Kesetimbangan, 1 x x x 45 2 x 45 2

95 Persamaan tetapan kesetimbangan, tetapan kesetimbangan tekanan (K p ), tetapan kesetimbangan untuk kesetimbangan heterogen, hubungan K p dan K c Hubungan nilai tetapan kesetimbangan antara reaksi-reaksi, penggabungan persamaan tetapan kesetimbangan, menentukan nilai tetapan kesetimbangan Makna tetapan kesetimbangan (memberi informasi 3 x x 45 2

96 tentang posisi kesetimbangan dan meramalkan arah reaksi), kesetimbangan disosiasi Ulangan harian 4 2 x 45 2 Cadangan 6 x Ulangan Akhir 2 x 45 Semester Jumlah 68 x 45 Keterangan: = Libur Semester Genap = Libur Akhir Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri = Ujian Tengah Semester = Ujian Akhir Semester = Remidial dan Class Meeting = Libur Semester Ganjil

97 Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

98 PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : KIMIA Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Kelas/Program : XI / IPA Tahun Pelajaran : 2014/2015 Alokasi Waktu : 1 JP = 45 menit Semester Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Waktu (JP) 3.1 Menganalisis struktur dan sifat Identifikasi dan kekhasan 2 senyawa hidrokarbon atom karbon berdasarkan pemahaman Penggolongan dan tata 6 kekhasan atom karbon dan nama senyawa hidrokarbon penggolongan senyawanya Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta Asal mula minyak bumi Komposisi minyak bumi Pengolahan minyak bumi Fraksi minyak bumi dan kegunaannya Bensin Dampak pembakaran bahan bakar 4 cara mengatasinya. 3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Entalpi dan Perubahannya 4 Penentuan H reaksi Memahami teori tumbukan Konsentrasi larutan dan 2

99 (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia. 3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 3.8 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri. 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Teori tumbukan Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, Orde reaksi, dan Peranan katalis dalam reaksi dan makhluk hidup Kesetimbangan dinamis dan Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan Proses Haber Bosch dan Proses kontak Hubungan kuantitatif antara pereaksi dan hasil reaksi dalam reaksi kesetimbangan Ulangan harian 4x 8 Ulangan Mid 2 Ulangan Akhir Semester 2 Remidi 4 Cadangan 6 Jumlah Menganalisis sifat larutan Teori asam basa dan ph 12 berdasarkan konsep asam basa larutan asam-basa dan/atau ph larutan Menentukan konsentrasi/kadar asam atau basa berdasarkan data hasil titrasi asam basa. Stoikiometri larutan dan Grafik titrasi asam dan basa Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis. Hidrolisis garam Menganalisis peran larutan Larutan penyangga 12

100 penyangga dalam tubuh makhluk hidup Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan dan hasil kali kelarutan Menganalisis peran koloid Pembuatan koloid (cara 3 dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya kondensasi, dispersi, peptisasi) Sistem koloid, sifat koloid 3 dan peranan kloid dalam kehidupan Ulangan Harian 5x 10 Ulangan Mid 4 Ulangan Kenaikan Kelas 6 Remidi 8 Cadangan 4 Jumlah 98 Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 13 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

101 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : XI Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Alokasi Sumber Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Waktu Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat Senyawa Mengamati(Observing) Tugas 3 mgg x 4 Buku

102 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, hidrokarbon Mengkaji dari berbagai sumber tentang Membuat bahan kesetimbangan kimia, larutan dan koloid (Identifikasi senyawa hidrokarbon presentasi tentang sebagai wujud kebesarantuhan YME atom C,H dan Mengamati demonstrasi pembakaran minyak bumi, dan pengetahuan tentang adanya O) senyawa karbon (contoh pemanasan bahan bakar keteraturan tersebut sebagai hasil Kekhasan gula). alternatif selain pemikiran kreatif manusia yang atom karbon. dari minyak bumi kebenarannya bersifat tentatif. Atom C Menanya(Questioning) dan gas alam primer, Mengajukan pertanyaan mengapa dalam kerja 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia sekunder, senyawa hidrokarbon banyak sekali kelompok serta berupa minyak bumi, batubara dan gas tertier, dan terdapat di alam? mempresentasikan alam serta berbagai bahan tambang kuarterner. Bagaimana cara mengelompokkan lainnya sebagai anugrah Tuhan YME Struktur senyawa hidrokarbon? Observasi dan dapat dipergunakan untuk Alkana, Bagaimana cara memberi nama senyawa Mengamati sikap kemakmuran rakyat Indonesia. alkena dan hidrokarbon? ilmiah dalam Alokasi Waktu jp Sumber Belajar kimia Lembar kerja molymo d Berbagai sumber dari migas atau yang lainnya

103 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki alkuna Mengajukan pertanyaan senyawa apa melakukan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Isomer yang dihasilkan pada reaksi pembakaran percobaan dan terbuka, mampu membedakan fakta dan Sifat-sifat senyawa karbon? presentasi dengan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, fisik alkana, Dari unsur apa senyawa tersebut lembar kritis, kreatif, inovatif, demokratis, alkena dan tersusun? pengamatan komunikatif) dalam merancang dan alkuna Bagaimana reaksinya? melakukan percobaan serta berdiskusi Reaksi Portofolio yang diwujudkan dalam sikap seharihari. senyawa Mengumpulkan data (Eksperimenting) Laporan hasil hidrokarbon Menganalisis senyawa yang terjadi pada identifikasi atom pembakaran senyawa karbon berdasarkan C,H dan O dalam hasil pengamatan sampel 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, Menentukan kekhasan atom karbon Hasil rangkuman toleran, cintadamai dan peduli Menganalisis jenis atom C berdasarkan lingkungan serta hemat dalam jumlah atom C yang terikat dari rantai Tes tertulis uraian memanfaatkan sumber daya alam. atom karbon (atom C primer, sekunder, menganalisis : tertier, dan kuarterner) Kekhasan atom 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktifsertabijaksana sebagai Menentukan rumus umum Alkana, karbon. wujud Alokasi Waktu Sumber Belajar

104 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian kemampuan memecahkan masalah dan alkena dan alkuna berdasarkan analisis Atom C primer, membuatkeputusan rumus strukturnya sekunder, tertier, Mendiskusikan aturan IUPAC untuk dan kuarterner. 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa memberi nama senyawa alkana, alkena Struktur akana, hidrokarbon berdasarkan pemahaman dan alkuna alkena dan alkuna kekhasan atom karbon dan Mendiskusikan pengertian isomer serta tatanama penggolongan senyawanya. (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri) menurut IUPAC Memprediksi isomer dari senyawa Isomer hidrokarbon Sifat-sifat fisik 3.2 Memahami proses pembentukan dan Menganalisis reaksi senyawa alkana, alkena dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak hidrokarbon alkuna bumi serta kegunaannya. Pemahaman 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran Mengasosiasi(Associating) reaksi senyawa senyawa hidrokarbon terhadap Menghubungkan rumus struktur alkana, karbon lingkungan dan kesehatan serta cara alkena dan alkuna dengan sifat fisiknya Mengevaluasi mengatasinya. Berlatih membuat isomer senyawa dampak 4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan karbon pembakaran Alokasi Waktu Sumber Belajar

105 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan Berlatih menuliskan reaksi senyawa minyak bumi dan pemahaman kekhasan atom karbon dan karbon gas alam. penggolongan senyawanya. Mengkomunikasikan (Communicating) Minyak Menyampaikan hasil diskusi atau 4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang bumi ringkasan pembelajaran dengan lisan atau proses pembentukan dan teknik fraksi tertulis, dengan menggunakan tata bahasa pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi minyak yang benar. beserta kegunaannya. bumi mutu bensin Mengamati (Observing) Dampak Menggali informasi dengan cara 4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran membaca/ mendengar/menyimaktentang, pembakaran hidrokarbon terhadap bahan bakar proses pembentukan minyak bumi dan lingkungan dan kesehatan serta upaya dan cara gas alam, untuk mengatasinya. mengatasiny komponen-komponen utama penyusun a minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu Senyawa bensin, dampak pembakaran hidrokarbon hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya Alokasi Waktu Sumber Belajar

106 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian dalam Menanya (Questioning) kehidupan Mengajukan pertanyaan yang berkaitan sehari-hari. dengan bagaimana terbentuknya minyak bumi dan gas alam, cara pemisahan (fraksi minyak bumi), bagaimana meningkatkan mutu bensin, apa dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengumpulkan data (Eksperimenting) Mengumpulkan informasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar

107 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. Mengasosiasi (Associating) Menjelaskan proses penyulingan bertingkat dalam bagan fraksi destilasi bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya. Mendiskusikan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya Mendiskusikan bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengkomunikasikan (Communicating)

108 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Mempresentasikan hasil kerja kelompok tentang. proses pembentukan minyak bumi dan gas alam, komponen-komponen utama penyusun minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, lajureaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm Perubahan Mengamati (Observing) Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati/sistem dan lingkungan, perubahan suhu, kalor yang dihasilkan pada pembakaran bahan Tugas Merancang percobaan reaksi eksoterm, reaksi endoterm dan 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja

109 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian keteraturan tersebut sebagai hasil entalpi reaksi bakar, dan dampak pembakaran tidak mengkaitkannya pemikiran kreatif manusia yang - Kalorimeter sempurna dari berbagai bahan bakar dengan peristiwa kebenarannya bersifat tentatif. - Hukum sehari-hari 1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia Hess Menanya (Questioning) Merancang berupa minyak bumi, batubara dan gas - Energi Mengajukan pertanyaan yang berkaitan percobaan alam serta berbagai bahan tambang ikatan dengan: penentuan lainnya sebagai anugrah Tuhan YME reaksi eksoterm dan endoterm dalam perubahan entalpi dan dapat dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, bagaimana dengan kemakmuran rakyat Indonesia. menentukan perubahan entalpi reaksi Kalorimeter dan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki mengkaitkannya rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Mengumpulkan data (Eksperimenting) dengan peristiwa terbuka, mampu membedakan fakta dan Mendiskusikan pengertian sistem dan sehari-hari opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, lingkungan Merancang kritis, kreatif, inovatif, demokratis, Mendiskusikan macam-macam percobaan kalor komunikatif) dalam merancang dan perubahan entalpi pembakaran bahan melakukan percobaan serta berdiskusi Merancang dan mempresentasikan bakar yang diwujudkan dalam sikap sehari- Observasi Alokasi Waktu Sumber Belajar - Berbagai sumber lainnya

110 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian hari. rancangan percobaan Sikap ilmiah dalam - Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm melakukan - Penentuan Perubahan Entalpi dengan percobaan dan 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, Kalorimeter presentasi, toleran, cintadamai dan peduli - Penentuan Kalor Pembakaran Bahan misalnya: melihat lingkungan serta hemat dalam Bakar skala volume memanfaatkan sumber daya alam. Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan suhu, cara dan reaksi endoterm; penentuan menggunakan 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktif perubahan entalpi dengan Kalorimeter pipet, cara serta bijaksana sebagai wujud dan penentuan kalor pembakaran bahan menimbang, kemampuan memecahkan masalah dan bakar keaktifan, kerja membuat keputusan Mengamati dan mencatat hasil sama, komunikatif, percobaan dan peduli 3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi lingkungan, dsb) Mengasosiasi (Associating) endoterm berdasarkan hasil percobaan Menganalisis data untuk membuat dan diagram tingkat energi. Portofolio diagram siklus dan diagram tingkat Laporan percobaan Alokasi Waktu Sumber Belajar

111 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan Mengolah data untuk menentukan harga hukum Hess, data perubahan entalpi perubahan entalpi (azas Black) Tes tertulis uraian pembentukan standar, dan data energi Membandingkan perubahan entalpi Pemahaman reaksi ikatan. pembakaran sempurna dengan eksoterm dan pembakaran tidak sempurna melalui reaksi endoterm perhitungan Membuat diagram 4.4 Merancang, melakukan, menyimpulkan Menghubungkan perubahan entalpi siklus dan diagram serta menyajikan hasil percobaan reaksi reaksi dengan energi ikatan tingkat eksoterm dan reaksi endoterm. Menghitung perubahan entalpi berdasarkan data 4.5 Merancang, melakukan, dan berdasarkan hukum Hess dan energi Menentukan menyimpulkan serta menyajikan hasil ikatan perubahan entalpi percobaan penentuan H suatu reaksi. Mengkomunikasikan (Communicating) ( H) reaksi Membuat laporan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Mempresentasikan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Alokasi Waktu Sumber Belajar

112 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat Teori Mengamati (Observing) Tugas hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, tumbukan Mencari informasi dengan cara Merancang kesetimbangan kimia, larutan dan koloid Faktor-faktor membaca/ melihat/ mengamati reaksi percobaan faktorfaktor sebagai wujud kebesaran Tuhan YME penentu laju yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang dan pengetahuan tentang adanya reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh mempengaruhi laju keteraturan tersebut sebagai hasil Orde reaksi petasan, perkaratan (korosi) reaksi pemikiran kreatif manusia yang dan Menanya (Questioning) kebenarannya bersifat tentatif. persamaan Observasi Mengajukan pertanyaan terkait hasil laju reaksi Sikap ilmiah dalam 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki observasi mengapa ada reaksi yang melakukan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, lambat dan reaksi yang cepat percobaan dan terbuka, mampu membedakan fakta dan Mengumpulkan data (Eksperimenting) presentasi, opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, Mendiskusikan pengertian laju reaksi misalnya: melihat komunikatif) dalam merancang dan Mendiskusikan faktor-faktor yang skala volume melakukan percobaan serta berdiskusi mempengaruhi laju reaksi dan suhu, cara yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Merancang dan mempresentasikan hasil menggunakan rancangan faktor-faktor yang pipet, cara Alokasi Waktu 3 mgg x 4 jp Sumber Belajar - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

113 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, mempengaruhi laju reaksi (ukuran, menimbang, santun, toleran, cinta damai dan peduli konsentrasi, suhu dan katalis) untuk keaktifan, kerja lingkungan serta hemat dalam menyamakan persepsi sama, komunikatif, memanfaatkan sumber daya alam. Melakukan percobaan faktor-faktor yang tanggungjawab, mempengaruhi laju reaksi. dan peduli 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktif Mengamati dan mencatat data hasil lingkungan, dsb) serta bijaksana sebagai wujud percobaan kemampuan memecahkan masalah dan Mengasosiasi (Associating) Portofolio membuat keputusan Mengolah data untuk membuat grafik Laporan percobaan laju reaksi Tes tertulis uraian 3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) Mengolah dan menganalisis data hasil Menganalsis data untuk menjelaskan reaksi kimia. percobaan faktor-faktor yang hasil percobaan 3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan Mengolah dan menganalisis data hasil mempengaruhi laju menentukan orde reaksi berdasarkan percobaan untuk menentukan orde reaksi reaksi data hasil percobaan. dan persamaan laju reaksi Alokasi Waktu Sumber Belajar

114 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 4.6 Menyajikan hasil pemahaman terhadap Menghubungkan faktor katalis dengan Membuat grafik teori tumbukan (tabrakan) untuk pengaruh katalis yang ada dalam industri laju reaksi menjelaskan reaksi kimia. Mengkomunikasikan (Communicating) berdasarkan data menganalisis data 4.7 Merancang, melakukan, dan Membuat laporan hasil percobaan dengan hasil percobaan menyimpulkan serta menyajikan hasil menggunakan tata bahasa yang benar. untuk menentukan percobaan faktor-faktor yang Mempresentasikan hasil orde reaksi dan mempengaruhi laju reaksi dan orde percobaandengan menggunakan tata persamaan laju reaksi. bahasa yang benar. reaksi Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Kesetimbang an dinamis Pergeseran arah kesetimbanga n Tetapan kesetimbanga Mengamati (Observing) Mengamati dengan cara membaca/mendengar/ melihat dari berbagai sumber tentang kesetimbangan kimia, contoh demonstrasi reaksi timbal sulfat dengan kalium iodida yang terbentuk warna kuning, setelah penambahan natriumsulfat kembali Tugas Merancang percobaan faktorfaktor yang menggeser arah kesetimbangan 4 mgg x4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

115 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki n (Kc dan terbentuk endapan putih. Observasi rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, Kp) Sikap ilmiah dalam terbuka, mampu membedakan fakta dan Menanya (Questioning) melakukan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, Mengajukan pertanyaan mengapa terjadi percobaan dan kritis, kreatif, inovatif, demokratis, reaksi balik (reaksi kesetimbangan presentasi, komunikatif) dalam merancang dan dinamis), dan faktor-faktor apa yang misalnya: melihat melakukan percobaan serta berdiskusi mempengaruhi pergeseran skala volume yang diwujudkan dalam sikap seharihari. kesetimbangan? dan suhu, cara Mengumpulkan data (Eksperimenting) menggunakan 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, Mendiskusikan reaksi yang terjadi pipet, cara toleran, cinta damai dan peduli berdasarkan hasil demonstrasi menimbang, lingkungan serta hemat dalam Mendiskusikan terjadinya reaksi keaktifan, kerja memanfaatkan sumber daya alam. kesetimbangan sama, komunikatif, dan peduli 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan dan jenis-jenisnya lingkungan, dsb) pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud Menuliskan persmana reaksi dalam kemampuan memecahkan masalah dan kesetimbangan membuat keputusan. Merancang percobaan faktor-faktor yang Portofolio Alokasi Waktu Sumber Belajar

116 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 3.8 Menganalisis faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan dan Laporan percobaan mempengaruhi pergeseran arah mempresentasikannya untuk kesetimbangan yang diterapkan dalam menyamakan persepsi Tes tertulis uraian industri. Melakukan percobaan faktor-faktor yang menganalisis data 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara menggeser arah kesetimbangan faktor-faktor yang pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu (konsentrasi, volum, tekanan dan suhu) menggeser arah reaksi kesetimbangan. Mengamati dan mencatat data hasil kesetimbangan percobaan menentukan 4.8 Merancang, melakukan, dan Mengasosiasi (Associating) komposisi zat menyimpulkan serta menyajikan hasil dalam keadaan percobaan faktor-faktor yang Mengolah dan menganalisis data faktorfaktor yang menggeser arah setimbang, derajat mempengaruhi pergeseran arah disosiasi (α), kesetimbangan. kesetimbangan tetapan Mengaplikasikan faktor-faktor yang 4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kesetimbang-an menggeser arah kesetimbangan untuk kuantitatif antara pereaksi dengan hasil (Kc dan Kp) dan mendapatkan hasil yang optimal dalam reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. hubungan Kc industri dengan Kp Diskusi informasi untuk menentukan Alokasi Waktu Sumber Belajar

117 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian komposisi zat dalam keadaan setimbang, derajat disosiasi (α), tetapan kesetimbangan (Kc dan Kp) dan hubungan Kc dengan Kp Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Perkembanga n konsep asam dan basa Indikator ph asam lemah, basa lemah, dan Mengamati (Observing) Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati dan menyimpulkan data percobaan untuk memahami teori asam dan basa, indikator alam dan indikator kimia, ph (asam/basa lemah, asam/basa kuat) Tugas Merancang percobaan indikator alam dan indikator kimia Merancang percobaan kekuatan asam dan 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

118 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki ph asam kuat Menanya (Questioning) basa rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, basa kuat Mengajukan pertanyaan yang berkaitan terbuka, mampu membedakan fakta dan dengan adakah bahan-bahan disekitar Observasi opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kita yang dapat berfungsi sebagai Sikap ilmiah dalam kritis, kreatif, inovatif, demokratis, indikator melakukan komunikatif) dalam merancang dan Apa perbedaan asam lemah dengan asam percobaan dan melakukan percobaan serta berdiskusi kuat dan basa lemah dengan basa kuat presentasi, yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Mengumpulkan data (eksperimenting) misalnya: melihat Menganalisis teori asam basa berdasarkan skala volume konsep Arrhenius, Bronsted Lowry dan dan suhu, cara menggunakan 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, Lewis pipet, cara toleran, cintadamai dan peduli Mendiskusikan bahan alam yang dapat menimbang, lingkungan serta hemat dalam diguna-kan sebagai indikator keaktifan, kerja memanfaatkan sumber daya alam. Merancang dan mempresentasikan sama, komunikatif, rancangan percobaan indikator alam dan Alokasi Waktu Sumber Belajar

119 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan indikator kimia, untuk menyamakan dan peduli pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud persepsi lingkungan, dsb) kemampuan memecahkan masalah dan Melakukan percobaan indikator alam dan membuat keputusan indikator kimia. Portofolio Mendiskusikan perbedaan asam/basa Laporan percobaan 3.10 Menganalisis sifat larutan berdasarkan lemah dengan asam/basa kuat konsep asam basa dan/atau ph larutan. Merancang dan mempresentasikan Tes tertulis uraian rancangan percobaan membedakan Pemahaman 4.10 Mengajukan ide/gagasan tentang asam/basa lemah dengan asam/basa kuat konsep asam basa penggunaan indikator yang tepat untuk yang konsentrasinya sama dengan Menghitung ph menentukan keasaman asam/basa atau indikator universal atau ph meter untuk larutan asam/basa titrasi asam/basa. menyamakan persepsi lemah dan Melakukan percobaan membedakan asam/basa kuat asam/basa lemah dengan asam/basa kuat Menganalisis yang konsentrasinya sama dengan kekuatan asam indikator universal atau ph meter basa dihubungan Mengamati dan mencatat hasil percobaan dengan derajat Alokasi Waktu Sumber Belajar

120 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Mengasosiasi (Associating) ionisasi ( α ) atau Menyimpulkan konsep asam basa tetapan ionisasi Mengolah dan menyimpulkan data bahan (Ka ) alam yang dapat digunakan sebagai indikator. Menganalisis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan asam dan basa atau titrasi asam dan basa Memprediksi ph larutan dengan menggunakan beberapa indikator. Menyimpulkan perbedaan asam /basa lemah dengan asam/basa kuat Menghitung ph larutan asam/basa lemah dan asam/basa kuat Menghubungkan asam/basa lemah dengan asam/basa kuat untuk mendapatkan derajat ionisasi ( α ) atau Alokasi Waktu Sumber Belajar

121 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian tetapan ionisasi ( Ka ) Alokasi Waktu Sumber Belajar Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Mengkomunikasikan bahan alam yang dapat digunakan sebagai indikator asam basa 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Titrasi asam basa Kurva titrasi Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai sumber tentang titrasi asam basa. Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan apa fungsi indikator dalam titrasi asam basa, Indikator apa yang tepat untuk Tugas Merancang percobaan titrasi asam basa Membuat kurva/grafik titrasi Observasi 2 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

122 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki titik titrasi asam basa, kapan titrasi Mengamati sikap rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, dinyatakan selesai? ilmiah dalam terbuka, mampu membedakan fakta dan Bagaimana menguji kebenaran melakukan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, konsentrasi suatu produk,misalnya cuka percobaan dan kritis, kreatif, inovatif, demokratis, dapur 25%. presentasi, komunikatif) dalam merancang dan misalnya: melakukan percobaan serta berdiskusi Mengumpulkan data (Eksperimenting) merangkai alat yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Merancang percobaan dan titrasi melihat mempresentasikan hasil rancangan titrasi skala volume, cara 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, asam basa untuk menyamakan persepsi mengisi buret, cara toleran, cintadamai dan peduli Memprediksi indikator yang dapat menggunakan lingkungan serta hemat dalam digunakan untuk titrasi asam basa pipet, cara memanfaatkan sumber daya alam. Melakukan percobaan titrasi asam basa. menimbang, 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktif Mengamati dan mencatat data hasil titrasi keaktifan, kerja sama, komunikatif, serta bijaksana sebagai wujud Mengasosiasi (Associating) dan peduli kemampuan memecahkan masalah dan Mengolah data hasil percobaan lingkungan, dsb) membuat keputusan. Alokasi Waktu Sumber Belajar

123 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 4.11 Menentukan konsentrasi/kadar asam atau Menentukan konsentasi pentiter atau zat basa berdasarkan data hasil titrasi asam yang dititer Portofolio basa. Menentukan kemurnian suatu zat Laporan percobaan 4.11 Merancang, melakukan, dan Menganalisis kurva titrasi dan Kurva titrasi menyimpulkan serta menyajikan hasil menentukan titik ekivalen melalui titik percobaan titrasi asam-basa. akhir titrasi Tes tertulis uraian Menentukan Mengkomunikasikan (Communicating) konsentasi pentiter Membuat laporan titrasi asam basa dan atau zat yang mempresentasikannya dengan dititer menggunakan tata bahasa yang benar Menganalisis kurva Menngkomunikasikan bahwa untuk titrasi dan menentukan kemurnian suatu zat dapat menentukan titik dilakukan dengan cara titrasi asam basa. ekivalen melalui titik akhir titrasi 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat Sifat garam Mengamati (Observing) Tugas hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, yang Mencari informasi dari berbagai sumber Merancang Alokasi Waktu 3 mgg x 4 jp Sumber Belajar - Buku kimia

124 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian kesetimbangan kimia, larutan dan koloid terhidrolisis tentang hidrolisis garam percobaan sebagai wujud kebesaran Tuhan YME Tetapan Melakukan identifikasi ph garam dengan hidrolisis garam dan pengetahuan tentang adanya hidrolisis menggunakan kertas lakmus atau keteraturan tersebut sebagai hasil (Kh) indikator universal atau ph meter Observasi pemikiran kreatif manusia yang ph garam Menanya (Questioning) Sikap ilmiah dalam kebenarannya bersifat tentatif. yang Mengajukan pertanyaan yang berkaitan melakukan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki terhidrolisis dengan sifat garam yang berasal dari: percobaan dan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, - asam kuat dan basa kuat, presentasi, terbuka, mampu membedakan fakta dan - asam kuat dan basa lemah, misalnya: cara opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, - asam lemah dan basa kuat, menggunakan kritis, kreatif, inovatif, demokratis, - asam lemah dan basa lemah kertas lakmus, komunikatif) dalam merancang dan indikator universal Mengumpulkan data (Eksperimenting) melakukan percobaan serta berdiskusi atau ph meter; Merancang percobaan dan yang diwujudkan dalam sikap seharihari. melihat skala mempresentasikan hasil rancangan volume dan suhu, identifikasi ph garam untuk cara menggunakan Alokasi Waktu Sumber Belajar kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

125 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, menyamakan persepsi pipet, cara toleran, cintadamai dan peduli Melakukan percobaan identifikasi garam. menimbang, lingkungan serta hemat dalam Mengamati dan mencatat hasil titrasi keaktifan, kerja memanfaatkan sumber daya alam. sama, komunikatif, Mengasosiasi (Associating) dan peduli 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktif Mengolah dan menganalisis data hasil lingkungan, dsb) serta bijaksana sebagai wujud pengamatan kemampuan memecahkan masalah dan Menyimpulkan sifat garam yang Portofolio membuat keputusan terhidrolisis Laporan percobaan Menganalisis rumus kimia garam-garam 3.12 Menganalisis garam-garam yang dan memprediksi sifatnya mengalami hidrolisis. Menentukan grafik hubungan perubahan Tes tertulis uraian harga ph pada titrasi asam basa untuk Menganalisis menjelaskan sifat garam yang grafik hubungan 4.12 Merancang, melakukan, dan terhidrolisis perubahan harga menyimpulkan serta menyajikan hasil Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan ph pada titrasi percobaan untuk menentukan jenis ph larutan garam yang terhidrolisis asam basa untuk Alokasi Waktu Sumber Belajar

126 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian garam yang mengalami hidrolisis. melalui perhitungan menjelaskan sifat garam yang Mengkomunikasikan (Communicating) terhidrolisis Membuat laporan percobaan identifikasi Menentukan garam dan mempresentasikannya dengan tetapan hidrolisis menggunakan tata bahasa yang benar (Kh) dan ph larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya Sifat larutan penyangga ph larutan penyangga Peranan Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai sumber tentang larutan penyangga, sifat dan ph larutan penyangga serta peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup Tugas Merancang percobaan larutan penyangga 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja

127 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian keteraturan tersebut sebagai hasil larutan Mencari informasi tentang darah yang Observasi pemikiran kreatif manusia yang penyangga berhubungan dengan kemampuannya Sikap ilmiah dalam kebenarannya bersifat tentatif. dalam tubuh dalam mempertahankan ph terhadap melakukan 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki makhluk penambahan asam atau basa dan percobaan dan rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, hidup pengenceran presentasi, terbuka, mampu membedakan fakta dan Menanya (Questioning) misalnya: cara opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, Mengajukan pertanyaan bagaimana menggunakan kritis, kreatif, inovatif, demokratis, terbentuknya larutan penyangga kertas lakmus, komunikatif) dalam merancang dan Mengapa larutan penyangga phnya indikator universal melakukan percobaan serta berdiskusi relatif tidak berubah dengan penambahan atau ph meter; yang diwujudkan dalam sikap seharihari. sedikit asam atau basa melihat skala Apa manfaat larutan penyangga dalam volume dan suhu, 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, tubuh makhluk hidup cara menggunakan pipet, cara menimbang, toleran, cintadamai dan peduli keaktifan, lingkungan serta hemat dalam Mengumpulkan data (Eksperimenting) kerja sama, memanfaatkan sumber daya alam. Menganalisis terbentuknya larutan komunikatif, dan Alokasi Waktu Sumber Belajar - Berbagai sumber lainnya

128 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktif penyangga peduli lingkungan, serta bijaksana sebagai wujud Menganalisis sifat larutan penyangga dsb) kemampuan memecahkan masalah dan Merancang percobaan untuk mengetahui membuat keputusan larutan yang bersifat penyangga atau Portofolio larutan yang bukan penyangga dengan Laporan percobaan 3.13 Menganalisis peran larutan penyangga menggunakan indikator universal atau ph dalam tubuh makhluk hidup. meter serta mempresentasikan hasil Tes tertulis uraian racangan untuk menyamakan persepsi Menganalisis data untuk 4.13 Merancang, melakukan, dan Merancang percobaan untuk mengetahui menyimpulkan menyimpulkan serta menyajikan hasil sifat larutan penyangga atau larutan yang larutan yang percobaan untuk menentukan sifat bukan penyangga dengan penambahan bersifat penyangga larutan penyangga. sedikit asam atau basa atau bila Menghitung ph diencerkan serta mem-presentasikan hasil rancangan untuk menyamakan persepsi larutan penyangga Menganalisis Melakukan percobaan grafik hubungan Mengamati dan mencatat data hasil perubahan harga Alokasi Waktu Sumber Belajar

129 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian pengamatan ph pada titrasi Mengasosiasi (Associating) asam basa untuk Mengolah dan menganalisis data untuk menjelaskan sifat menyimpulkan larutan yang bersifat larutan penyangga penyangga Menentukan ph larutan penyangga melalui perhitungan Menentukan grafik hubungan perubahan harga ph pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat larutan penyangga Mengkomunikasikan (Communicating) Membuat laporan percobaan identifikasi garam dan mempresentasikannya dengan mengguna-kan tata bahasa yang benar Mengkomunikasikan sifat larutan penyangga dan manfaat larutan Alokasi Waktu Sumber Belajar

130 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian penyangga dalam tubuh makhluk hidup. Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi Kelarutan dan hasilkali kelarutan Memprediksi terbentuknya endapan Pengaruh penambahan ion senama Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai sumber dengan membaca/mendengar/mengamati tentang kelarutan dan hasilkali kelarutan serta memprediksi terbentuknya endapan dan pengaruh penambahan ion senama Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan kelarutan dan hasilkali kelarutan. Mengapa Kapur (CaCO 3 ) sukar larut dalam air? Mengumpulkan data (Eksperimenting) Mendiskusikan reaksi kesetimbangan kelarutan Tugas Merancang percobaan reaksi pengendapan Observasi Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara 4 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

131 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Mendiskusikan rumus tetapan menimbang, kesetimbangan (Ksp) keaktifan, kerja 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, Merancang percobaan kelarutan suatu zat sama, komunikatif, santun, toleran, cintadamai dan peduli dan mempresentasikan hasil rancangan tanggung jawab, lingkungan serta hemat dalam untuk menyamakan persepsi dan peduli memanfaatkan sumber daya alam. Melakukan percobaan kelarutan suatu zat lingkungan, dsb) Mengamati dan mencatat data hasil percobaan Portofolio 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktif serta bijaksana sebagai wujud Mengasosiasi (Associating) Laporan percobaan kemampuan memecahkan masalah dan Diskusi informasi tentang hubungan membuat keputusan kelarutan dan hasil kali kelarutan Tes tertulis uraian Diskusi informasi tentang pengaruh ion Menghitung kelarutan dan 3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari senama pada kelarutan. hasilkali kelarutan suatu reaksi berdasarkan prinsip Memprediksi kelarutan suatu zat Memprediksi kelarutan dan data hasil kali kelarutan Menghitung kelarutan dan hasil kali kelarutan suatu zat (Ksp). kelarutan Alokasi Waktu Sumber Belajar

132 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 4.14 Mengolah dan menganalisis data hasil Mengolah data hasil percobaan percobaan untuk memprediksi Mengkomunikasikan (Communicating) terbentuknya endapan. Membuat laporan percobaan dan mempresen-tasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan Sistem koloid Sifat koloid Pembuatan koloid Peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan industri Mengamati (Observing) Mencari informasi dari berbagai sumber dengan membaca/mendengar/mengmati tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari Mencari contoh-contoh koloid yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan yang berkaitan Tugas Membuat peta konsep tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, pembuatan koloid dan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari dan mempresentasi- 3 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbagai sumber lainnya

133 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, dengan perbedaan larutan sejati, koloid kannya kritis, kreatif, inovatif, demokratis, dan suspensi, sistem koloid yang terdapat komunikatif) dalam merancang dan dalam kehidupan (kosmetik, farmasi, Merancang melakukan percobaan serta berdiskusi bahan makanan dan lain-lain) percobaan yang diwujudkan dalam sikap seharihari. Mengapa piring yang kotor karena pembuatan koloid minyak harus dicuci menggunakan sabun? Observasi 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, Mengumpulkan data (Eksperimenting) Sikap ilmiah dalam santun, toleran, cintadamai dan peduli Mendiskusikan hasil bacaan tentang melakukan lingkungan serta hemat dalam sistem koloid, sifat-sifat koloid, percobaan dan memanfaatkan sumber daya alam. pembuatan koloid dan peranan koloid presentasi, dalam kehidupan sehari-hari misalnya: melihat Merancang percobaan pembuatan koloid skala volume/suhu, 2.3 Menunjukkan perilaku responsive dan dan mempresentasikan hasil rancangan cara menggunakan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud untuk menyamakan persepsi senter (effek kemampuan memecahkan masalah dan Melakukan percobaan pembuatan koloid Tyndall) membuat keputusan Mengamati dan mencatat data hasil cara menggunakan Alokasi Waktu Sumber Belajar

134 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian 3.15 Menganalisis peran koloid dalam percobaan pipet, menimbang, kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya Mendiskusikan bahan/zat yang berupa keaktifan, kerja koloid dalam industri farmasi, kosmetik, sama, komunikatif, 4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk bahan makanan, dan lain-lain tanggung jawab, memodifikasi pembuatan koloid Mengasosiasi (Associating) dan peduli berdasarkan pengalaman membuat Menganalisis dan menyimpulkan data lingkungan, dsb) beberapa jenis koloid. percobaan Menghubungkan sistem koloid dengan Portofolio sifat koloid Laporan percobaan Diskusi informasi tentang koloid liofob dan hidrofob Tes tertulis uraian Mengkomunikasikan (Communicating) Pemahaman sistem Mempresentasikan hasil rangkuman koloid, sifat koloid, tentang sistem koloid, sifat-sifat koloid, dan pembuatan pembuatan koloid dan peranan koloid koloid dalam kehidupan sehari-hari Membuat laporan percobaan dan Alokasi Waktu Sumber Belajar

135 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian mempresen-tasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar Mengkomunikasikan peranan koloid dalam industri farmasi, kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain. Alokasi Waktu Sumber Belajar

136 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Materi Pokok : 1. Senyawa hidrokarbon (identifikasi atom C, H, dan O) 2. Kekhasan atom karbon 3. Atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener Alokasi Waktu : 2 JP A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI 2

137 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. Indikator: Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. Membedakan atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener. 4. KD pada KI Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. C. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 1. Siswa dapat menyebutkan pengertian senyawa hidrokarbon. 2. Siswa dapat mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon. 3. Siswa dapat mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon. 4. Siswa dapat membedakan atom karbon primer, sekunder, tertier, dan kuartener. E. MATERI PEMBELAJARAN : Identifikasi Senyawa C, H, dan O Hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Namun demikian, hidrokarbon merupakan sumber utama untuk membentuk senyawa karbon yang lebih besar dan kompleks. Senyawa hidrokarbon terdiri dari atom karbon dan atom hidrogen. Untuk mengetahui adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon dapat

138 dilakukan suatu percobaan sederhana. Misalnya, pada pembakaran kayu, kertas, ikan, atau gula diperoleh zat yang berwama hitam. Zat yang berwarna hitam tersebut adalah karbon atau arang. Untuk membuktikan adanya hidrogen dalam senyawa karbon yaitu dengan memanaskan gula dalam tabung reaksi. Bintik air yang terbentuk pada dinding tabung sebelah dalam membuktikan adanya hidrogen. Secara kimiawi, kehadiran karbon dan oksigen dapat dilihat pada rumus atom pembentuk senyawa/molekul itu. Misalnya, metana. Molekul ini memiliki rumus CH 4. Molekul ini terdiri atas atom C dan H. Karbon adalah unsur yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dalam bentuk arang, grafit dan intan. Intan adalah zat padat yang bening berkilauan dan merupakan zat yang paling keras. Penggunaan intan sesuai dengan sifatnya yang keras dan mengkilap sebagian besar digunakan untuk perhiasan. Intan alam yang tidak cukup baik untuk perhiasan dan intan buatan digunakan untuk membuat alat pemotong. Intan bubuk digunakan untuk membuat ampelas. Grafit merupakan karbon yang bersifat licin dan dapat menghantarkan listrik. Grafit digunakan baik sebagai elektroda, bahan pelumas, bahan pembuat pinsil ataupun bahan pembuat komposit. Arang merupakan karbon yang dibuat dari kayu yang terbakar. Arang digunakan sebagai bahan pengadsorpsi zat warna ataupun sebagai obat sakit perut. Hidrogen merupakan unsur teringan dan dalam keadaan bebas berupa molekul dwiatom yang berwujud gas. Hidrogen umumnya terdapat sebagai air atau zat-zat organik. Gas hidrogen merupakan gas yang tak ber-warna, tak berbau dan tak berasa, sedikit larut dalam air. Senyawa hidrogen umumnya merupakan senyawa kovalen. Dalam kehidupan sehari-hari hidro-gen digunakan sebagai bahan untuk membuat macam-macam persenyawaan organik, untuk mengeraskan minyak, bahan bakar dan pengisi balon udara. Pada mulanya senyawa karbon disebut senyawa organik karena senyawa itu berasal dari makhluk hidup. Namun, setelah diketahui bahwa senyawa organik juga dapat dibuat oleh manusia maka senyawa organik berubah menjadi senyawa karbon. Selain senyawa organik dikenal juga senyawa anorganik, yaitu senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup. Senyawa organik dan anorganik mempunyai perbedaan dalam hal kereaktifan, titik cair, dan titik didih serta kelarutan. Perbedaannya yaitu senyawa organik mempunyai kereaktifan, titik cair, dan titik didih yang lebih rendah dibanding senyawa anorganik. Dalam hal kelarutan, senyawa organik lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar seperti alkohol daripada dalam pelarut polar seperti air.

139 Senyawa karbon didefinisikan sebagai semua senyawa yang mengandung atom karbon (C), dengan pengecualian senyawa karbon seperti oksida karbon, karbonat, dan sianida. Senyawa karbon yang paling sederhana dikenal dengan hidrokarbon, yang hanya terdiri dari atom karbon (C) dan hidrogen (H). Dalam senyawa karbon, selain unsur karbon dan hidrogen terdapat unsur lain seperti oksigen, nitrogen, sulfur atau posfor. Untuk mengetahui keberadaan unsur karbon, hidrogen dalam senyawa karbon dapat dilakukan dengan percobaan sederhana, misalnya dengan pembakaran. Salah satu contoh dari senyawa karbon adalah gula (C 11 H 22 O 11 ). Adanya unsur karbon dan hidrogen pada gula pasir dapat ditunjukkan melalui reaksi pembakaran. Apabila senyawa gula pasir dibakar atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi CO2 dan hidrogen akan berubah menjadi H2O, melalui reaksi: C 11 H 22 O 11 (s) + 32 O 2 (g) 21 CO 2 (g) + 22 H 2 O (g) Adanya H 2 O dapat ditunjukkan dengan terbentuknya embun pada dinding pipa penghubung. Selain itu, keberadaan air tersebut dapat di uji dengan menambahkan CuSO 4 anhidrat. Berubahnya serbuk putih CuSO 4 anhidrat menjadi berwarna biru menunjukkan adanya H 2 O. CuSO 4 (s) + 5 H 2 O (l) CuSO 4.5H 2 O (s) Sedangkan adanya gas CO 2 dapat ditunjukkan dengan timbulnya kekeruhan apabila gas CO 2 tersebut dialirkan pada larutan kalsium hidroksida Ca(OH) 2 atau air kapur, membentuk endapan CaCO 3, menurut persamaan reaksi berikut: CO 2 (g) + Ca(OH) 2 (aq) CaCO 3 (s) + H 2 O(l) Terkadang kurangnya oksigen menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran yang tidak sempurna. Menanggapi hal ini, digunakan oksidator untuk menyebabkan terjadinya reaksi pembakaran sempurna. Dalam kasus pembakaran gula pasir ini, dapat digunakan CuO sebagai oksidator dan uap gula pasir yang akan mengalami reaksi oksidasi, sebagaimana persamaan reaksi: C 11 H 22 O 11 (s) + 2 CuO(s) + 32½ O 2 (g) 21 CO 2 (g) + 22 H 2 O(g) + Cu 2 O(s) Terjadinya reaksi oksidasi sempurnya ditunjukkan dengan terbentuknya zat berwarna merah yaitu Cu 2 O. Kekhasan Atom Karbon Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas atom karbon yang dapat membentuk senyawa dengan berbagai unsur, dengan struktur yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon, antara lain:

140 1. Atom karbon mempunyai nomor atom 6, dengan empat elektron valensi. Keempat elektron valensi itu dapat membentuk pasangan elektron bersama dengan atom lain membentuk ikatan kovalen. Keempat elektron valensi ini dapat digambarkan sebagai tangan ikatan. 2. Atom karbon dengan keempat tangan itu dapat membentuk rantai atom karbon dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan satu jenis senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon. Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokkan berdasarkan: a. Jumlah ikatan Ikatan tunggal, yaitu ikatan antar atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan (sepasang elektron ikatan). Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom-atom karbon dengan dua tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan). Ikatan rangkap tiga, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan tiga tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan). b. Bentuk rantai Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung-ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis dan aromatis. 3. Posisi atom karbon di dalam rantai karbon Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat posisi atom karbon, yaitu: a. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara langsung satu atom karbon yang lain. b. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara langsung dua atom karbon yang lain. c. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara langsung tiga atom karbon yang lain. d. Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang hanya mengikat secara langsung empat atom karbon yang lain. F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Diskusi kelompok 2. Inquiry

141 G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 1. White board dan Spidol 2. Lembar kerja 3. LCD dan Power point 4. Molymod H. SUMBER BELAJAR: 1. Unggul Sudarmo Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga. 2. Sentot Budi Rahardjo Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:Platinum. I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang hidrokarbon. Pernahkah kalian membakar kertas? Apa yang terjadi dengan kertas tersebut? Bagaimana menguji keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengkaji dari berbagai sumber tentang senyawa hidrokarbon. Seorang siswa diminta untuk melakukan demonstrasi pembakaran senyawa karbon (contoh pemanasan gula) dan yang lainnya mengamati hal-hal yang terjadi. Menanya: ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

142 Guru mengajukan pertanyaan: Senyawa apa yang dihasilkan pada reaksi pembakaran senyawa tersebut? Dari unsur apa senyawa tersebut tersusun? Bagaimana reaksi pembakarannya? Mengumpulkan data: Siswa menganalisis senyawa yang terjadi pada pembakaran senyawa karbon berdasarkan hasil pengamatan. Guru mengajukan pertanyaan: Mengapa senyawa hidrokarbon banyak sekali terdapat di alam? Siswa diminta mendiskusikan tentang kekhasan atom karbon dan klasifikasi atom karbon dengan teman sebangkunya. Mengkomunikasi: Seorang siswa melakukan presentasi tentang senyawa hidrokarbon. Siswa yang lainnya menanyakan hal-hal yang belum jelas. Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai senyawa hidrokarbon, kekhasan atom karbon, dan klasifikasi atom karbon. Siswa menyimpulkan tentang senyawa hidrokarbon, kehasan atom karbon, dan mengelompokan atom karbon; primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang senyawa hidrokarbon, kekhasan atom karbon dan klasifikasi atom karbon. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk materi berikutnya. 10 menit

143 J. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi senyawa hidrokarbon (identifikasi senyawa C, H, dan O), kekhasan atom karbon, dan klasifikasi atom karbon. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -Terlampir- Guru Pembimbing Mahasiswa Sleman, 3 Agustus 2014 Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

144 Lampiran 1. Tugas! 1. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon! (skor 2) 2. Sebutkan beberapa macam ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon! (skor 3) 3. Sebutkan beberapa posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain! (skor 4) 4. Mengapa atom karbon dapat mengikat 4 atom lain? (skor 2) 5. Sebutkan 2 bentuk rantai atom karbon! (skor 4) Jawaban: 1. Hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah CO 2 dan H 2 O. 2. Ikatan yang dapat dibentuk oleh atom-atom karbon adalah ikatan tunggal, ikatan rangkap dua, dan ikatan rangkap tiga. 3. Posisi atom karbon yang diikat oleh atom karbon lain ada empat, yaitu atom karbon primer, atom karbon sekunder, atom karbon tersier, dan atom karbon kuartener. 4. Atom karbon dapat mengikat 4 atom lain karena atom karbon memiliki empat elektron valensi. 5. Bentuk rantai atom karbon yaitu rantai terbuka (alifatik) dan rantai tertutup (siklik) rantai tertutup terdapat dua macam yaitu siklik dan aromatik.

145 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Menghargai orang laon Kerjasama Ramah dengan teman Hormat kepada orang tua Kujujuran Menepati janji Kedisiplinan Tanggung jawab Kepedulian Lampiran 2. Daftar Nilai Keaktifan Siswa DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA : JURNAL GURU MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS/SEM. : XI MIA / 1 TAHUN AJARAN : 2014/2015 KKM : 73 SIKAP/KEAKTIFAN No NIS NAMA L/P JML KET

146 dst Keterangan: Tabel Konversi Nilai 1-50 K Kurang C Cukup B Baik SB Sangat Baik

147 *Nb : Total Skor Seluruh Kriteria dilakukan berdasarkan pengamatan tindakan siswa Sleman, 3 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

148 Lampiran 3. Daftar Nilai Pengetahuan MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA/1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN NO NI S NAM A L/P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. UH UT S U A S NR PRD KT Dst Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai rapor Mengetahui, Guru Pembimbing, Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sumawati NIP NIM

149 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Materi Pokok : 1. Alkana 2. Alkena Alokasi Waktu : 2 JP A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,

150 bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. Indikator: Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Mengidentifikasi perbedaan antara alkana dengan alkena. Mengidentifikasi deret homolog dan tata nama alkana serta alkena. Menjelaskan sifat-sifat alkana dan alkena. Menjelaskan isomer pada alkana dna alkena. 4. KD pada KI Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. C. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 1. Siswa dapat menyebutkan pengertian senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. 2. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan antara alkana dan alkena. 3. Siswa dapat mengidentifikasi deret homolog dan tata nama alkana serta alkena. 4. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat alkana dan alkena. 5. Siswa dapat menjelaskan isomer pada alkana dna alkena. E. MATERI PEMBELAJARAN : Kelompok senyawa karbon yang paling sederhana adalah senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa karbon yang hanya terusun dari atom karbon dan hidrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, yang terdiri dari satu atom karbon dengan empat atom hidrogen (CH 4 ). Metana merupakan molekul yang mempunyai struktur ruang tetrahedron dengan atom karbon

151 sebagai pusatnya dan atom hidrogen yang terdapat pada keempat sudutnya. Berdasarkan ikatan yang terdapat pada ranti karbonnya, hidrokarbon dibedakan menjadi: a. Hidrokarbon jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya semua berikatan tunggal. Hidrokarbon ini disebut juga sebagai alkana. b. Hidrokarbon tak jenuh, yaitu hidrokarbon yang pada rantai karbonnya terdapat ikatan rangkap dua atau tiga. Hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua disebut alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga disebut alkuna. 1. Alkana Setiap atom karbon memiliki empat elektron valensi yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan atom lainnya, yang digambarkan sebagai garis ikatan. Jadi, atom karbon pada senyawa karbon selalu mempunyai empat garis ikatan. Pada alkana, keempat garis tersebut apabila tidak digunakan untuk mengikat atom karbon yang lainnya, akan digunakan untuk mengikat atom hidrogen. H H C H H Metana Penggantian (substitusi) sebuah atom H yang manapun pada gambar model molekul metana dengan atom klorin, akan menghasilkan senyawa lain. Hal ini menunjukkan bahwa semua atom H di dalam senyawa CH 4 mempunyai kedudukan yang identik. Jika dua model molekul metana digabungkan, akan didapat molekul hidrokarbon dengan dua atom karbon di dalamnya. H H H C C H H H Gambar diatas menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom karbon akan mengikat enam atom hidrogen sehingga mempunyai rumus molekul C 2 H 6. Jika penggantian atom hidrogen dengan atom karbon dilakukan terus menerus, akan didapatkan beberapa model molekul alkana. Sehingga, dapat dilihat bahwa rumus umum molekul alkana adalah C n H 2n+2. a. Deret Homolog Deret Homolog yaitu deret senyawa karbon. Deretan rumus molekul alkana menunjukkan bahwa pada setiap anggota yang satu ke anggota yang berikutnya

152 bertambah sebanyak CH 2. Tabel dibawah ini menunjukkan beberapa deret homolog alkana. Tabel 1. Deret Homolog Alkana Nama Rumus Nama Rumus molekul molekul metana CH 4 heksadekana C 16 H 34 etana C 2 H 6 heptadekana C 17 H 36 propana C 3 H 8 oktadekana C 18 H 38 butana C 4 H 8 nonadekana C 19 H 40 pentana C 5 H 12 eikosana C 20 H 42 heksana C 6 H 14 heneikosana C 21 H 44 heptana C 7 H1 6 dokosana C 22 H4 6 oktana C 8 H 18 trikosa C 23 H 48 nonana C 9 H 20 tetrakosana C 24 H 50 dekana C 10 H 22 pentakosana C 25 H 52 undekana C 11 H 24 keksakosana C 26 H 54 dodekana C 12 H 26 heptakosana C 27 H 56 tridekana C 13 H 26 oktaoksana C 28 H 58 tetradekana C 14 H 30 nonakosana C 29 H 60 pentadekana C 15 H 32 trikontana C 30 H 62 b. Tata Nama Alkana Perbedaan rumus struktur alkana dengan jumlah C yang sama akan menyebabkan perbedaan sifat alkana yang bersangkutan. Banyaknya kemungkinan struktur senyawa karbon, menyebabkan perlunya pemberian nama yang dapat menunjukkan jumlah atom C dan rumus strukturnya. Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) agar dapat digunakan secara internasional. 1) Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom akrbon yang menyusunnya dan diakhiri dengan akhiran ana. 1 = Meta- 2 = Eta- 3 = Propa- 4 = Buta-

153 5 = Penta- 6 = Heksa- 7 = Hepta- 8 = Okta- 9 = Nona- 10 = Deka- 2) Rantai tidak bercabang (lurus) Jika rantai karbon terdiri dari 4 atom karbon atau lebih, maka nama alkana diberi alawal n- (normal). Contoh: CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 = n-pentana 3) Jika rantai karbon bercabang, maka tentukan rantai induk, yaitu rantai karbon terpanjang dan diberi nomor urut dari ujung yang paling dekat dengan letak cabang. Contoh: 1 CH 3 2 CH 2 3 CH 4 CH 3 CH 3 4 CH 3 3 CH 2 2 CH 1 CH 3 CH 3 Cara penomoran yang salah Cara penomoran yang benar karena tidak dimulai dari ujung yang dekat cabang 1 CH 3 2 CH 2 3 CH 4 CH 3 CH 2 CH CH 3 CH 2 CH CH 3 4 CH 2 5 CH 3 Cara penomoran yang salah Cara penomoran yang benar karena maasih ada rantai yang lebih panjang 4) Menetapkan gugus cabang yag terikat pada rantai utama. Gugus cabang pada alkana umumnya merupakan alkil. Gugus alkil merupakan gugus hidrokarbon (alkana) yang kehilangan sebuah atom hidrogen. Rumus umum alkil adalah C n H 2n+1. Nama gugus alkil disesuaikan dengan nama alkananya dengan mengganti akhiran ana dengan akhiran il. Rumus gugus alkil CH 3 C 2 H 5 Nama IUPAC Metil Etil

154 C 3 H 7 C 4 H 9 C 5 H 11 C 6 H 13 Propil Butil Pentil Heksil 5) Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat pada atom karbon primer diberi nama tertentu. Contoh: CH 3 CH CH 3 C CH 3 CH 3 CH 3 Nama IUPAC: 1-metiletil 1,1- dimetiletil Nama umum: (isopropil atau sekunder propil) (neobutil atau tersier butil) CH 3 CH 2 CH 2 CH CH 2 CH CH 3 CH 2 CH 3 Nama IUPAC Nama umum (trivial) heptana CH 3 : 4-(metiletil)heptana : 4-isopropil heptana atau 4-sekunder propil 6) Urutan penamaan alkana: nomor cabang nama cabang nama rantai utama. Contoh: CH 3 CH CH 2 CH 2 CH 3 Rantai utama dengan 5 atom C (pentana) CH 3 Cabang metil terletak pada atom C nomor 2 Nama: 2-metilpentana 7) Jika terdapat a) 2 gugus alkil pada atom C yang sama, digunakan penomoran dua kali; b) Gugus alkil yang sama dua diberi awalan di, Gugus alkil yang sama tiga diberi awalan tri, dan Gugus alkil yang sama empat diberi awalan tetra; c) Gugus alkil yang tidak sama, diurutkan secara alfabetis. Contoh:

155 CH 3 Metil di nomor 2 CH 3 C CH CH 3 CH 2 CH 3 Metil di nomor 2 CH 2 CH CH 3 CH 3 Rantai utama dengan 6 atom C (hekasana) Metil di nomor 5 Etil di nomor 2 Nama: 3-etil-2,2,5-trimetilheksana c. Isomer Alkana Suatu molekul yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi sifat-sifatnya berbeda (rumus bangun atau namanya berbeda) disebut isomer. Peristiwa terbentuknya isomer disebut isomeri. Isomer yang terbentuk karena perbedaan susunan kerangka atom karbon disebut isomer rangka. Contoh: C 4 H 10 mempunyai 2 isomer, yaitu: CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 n-butana CH 3 CH CH 3 CH 3 2-metilpropana (atau isobutana) d. Sifat Fisik Alkana Alkana merupakan senyawa kovalen yang memiliki titik didih dan titik lebur relatif rendah. Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur rantai atom karbonnya. Secara umum, titik didih dan titik lebur alkana mempunyai pola sebagai berikut: 1) Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu alkana, semakin tinggi titik didih dan titik leburnya. 2) Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak bercabang mempunyai titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada isomer dengan rantai karbon bercabang. 3) Semakin banyak cabang pada rantai karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik leburnya. e. Sifat Kimia Alkana Alkana merupakan hidrokarbon jenuh dan semua ikatan yang ada merupakan ikatan kovalen yang sempurna. Akibatnya, hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif sehingga disebut parafin yang berarti daya gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai karbon, semakin

156 berkurang kereaktifannya. Simak beberapa contoh reaksi pada alkana berikut: 1) Dengan bantuan sinar ultraviolet atau sinar matahari, satu atau lebih atom-atom hidrogen dapat diganti oleh atom halogen (F, Cl, Br, dan I). CH 4 + Cl 2 CH 3 Cl + HCl Metilklorida (klorometana) CH 3 Cl + Cl 2 CH 2 Cl 2 + HCl Metilenklorida (diklorometana) 2) Pada pembakaran sempurna alkana, akan dihasikan gas CO 2 dan H 2 O. CH O 2 CO H 2 O 2. Alkena Alkena merupakan hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua antaratom karbonnya. Anggota alkena paling sederhana adalah etena (etilena). Oleh karena setiap atom karbon mempunyai empat garis ikat dan yang dua garis ikatan digunakan untuk membentuk ikatan rangkap, setiap atom karbon masih mempunyai dua garis ikatan yang digunakan untuk mengikat atom hidrogen. Jadi, rumus umum dari molekul alkena adalah C n H 2n. a. Tata Nama Alkena Nama alkena diturunkan dari nama alkana, yaitu sesuai dengan nama alkana di mana akhiran -ana diganti dengan akhiran -ena. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam penamaan alkena antara lain: 1) Rantai utama diambil dari rantai terpanjang yang mengandung ikatan rangkap. 2) Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap. 3) Ikatan rangkap diberi nomor untuk menunjukkan letaknya. 4) Cara penulisan dan penamaan cabang sama dengan pada alkana. 5) Urutan penamaan alkena: nomor cabang nama cabang nonor ikatan rangkap nama rantai utama. Contoh: CH 3 CH CH CH 2 CH 3 = 3-metil-1-butena

157 CH 3 C CH CH 3 CH 3 = 2-metil-2-butena b. Isomer Alkena Pada alkena dapat terjadi beberapa peristiwa isomeri, yaitu isomeri yang berkaitan dengan struktur rantai atom karbonnya (isomeri rantai dan isomeri posisi) dan isomeri yang berkaitan dengan kedudukan atom atau gugus di dalam ruangan (isomeri geometri). 1) Isomeri rantai Isomeri rantai atau isomeri kerangka atom karbon yaitu peristiwa isomeri yang disebabkan adanya perbedaan rantai atau kerangka atom karbonnya. Isomeri ini dapat dikenali dengan melihat bentuk rantainya, apakah bercabang atau tidak, serta banyaknya atom karbon pada rantai utama. 2) Isomeri posisi Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama. 3) Isomeri geometri Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena tidak dapat memutar (melintir) sebab jika diputar akan memutuskan ikatan rangkap, tentunya memerlukan energi cukup besar sehingga mengakibatkan ketegaran diantara ikatan rangkap tersebut. Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-butena (CH 3 CH=CHCH 3 ), yaitu cis-2-butena dan trans- 2-butena. c. Sifat Fisik Alkena

158 1) Etena, propena, dan butena pada temperatur kamar berwujud gas, sukusuku berikutnya berwujud cair dan suku-suku tinggi berwujud padat. Jika cairan alkena dicampur dengan air maka kedua cairan itu akan membentuk lapisan yang saling tidak bercampur. Karena kerapatan cairan alkena lebih kecil dari 1 maka cairan alkena berada di atas lapisan air. 2) Dapat terbakar dengan nyala yang berjelaga karena kadar karbon alkena lebih tinggi daripada alkana yang jumlah atom karbonnya sama. d. Sifat Kimia Alkena 1) Seperti alkana, jika alkena dibakar secara sempurna, akan dihasilkan CO 2 dan H2O. Tetapi, jika pembakarannya tidak sempurna, akan dihasilkan C, CO, CO 2, dan H 2 O. 2) Mudah diubah menjadi senyawa jenuh, misalnya oleh H 2, Cl 2, Br 2, HCl, dan HBr. Reaksi pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal disebut reaksi adisi. Contoh: CH 2 =CH CH 3 + H 2 CH 3 CH 2 CH 3 Propena CH 2 =CH 2 + HCl CH 3 CH 2 Cl Etena Etil klorida 3) Dapat berpolimerisasi, yaitu molekul-molekul alkena bergabung menjadi molekul yang besar. nch 2 =CH 2 ( CH 2 CH 2 )n Etena (etilena) Polietilena (salah satu jenis plastik) F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Diskusi kelompok 2. Inquiry G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 1. White board dan Spidol 2. Lembar kerja 3. LCD dan Power point H. SUMBER BELAJAR: 1. Unggul Sudarmo Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga. 2. Sentot Budi Rahardjo Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:Platinum.

159 I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon sangat banyak di alam ini, coba tolong sebutkan! Bagaimana agar kita bisa mengenali senyawasenyawa hidrokarbon yang ada di alam? Bagaimana cara menamainya? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Menanya: Guru menanyakan bagaimana cara mengelompokkan senyawa hidrokarbon? Bagaimana aturan penamaan senyawa hidrokarbon menurut IUPAC? Mengumpulkan data: Siswa diminta mengkaji literatur tentang senyawa hidrokarbon jenuh dan tak jenuh. Siswa diberi LKS dan diminta untuk mendiskusikan tentang deret homolog, tata nama, sifat-sifat, dan isomer alkana serta alkena secara berkelompok dan mempresentasikan hasilnya. Mengasosiasi: Siswa diminta untuk berlatih membuat model molekul senyawa alkana dan alkena menggunakan alat peraga. Siswa diminta untuk berlatih membuat isomer senyawa karbon. ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

160 Mengkomunikasi: Siswa melakukan presentasi tentang hal-hal yang sudah didiskusikan. Siswa yang lainnya menanyakan hal-hal yang belum jelas. Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai deret homolog, tata nama, sifat-sifat, dan isomer alkana serta alkena. Siswa menyimpulkan tentang deret homolog, tata nama, sifat-sifat, dan isomer alkana serta alkena. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang alkana dan alkena. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan mengenai alkana dan alkena. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk materi berikutnya. 10 menit J. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi alkana dan alkena. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -Terlampir-

161 Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

162 Lampiran 1: LEMBAR KERJA SISWA ALKANA 1. Sebutkan penggolongan senyawa hidrokarbon berdasarkan bentuk rantai karbonnya serta jenis ikatannya! 2. Lengkapilah tabel di bawah ini! No. Rumus Molekul Rumus Elektron Rumus Bangun 1. CH 4 2. C 2 H 6 3. C 3 H 8 4. C 4 H 10 Berdasarkan tabel diatas, rumus umum dari alkana yaitu Lengkapilah deret homolog alkana berikut ini! Jumlah atom C Rumus Molekul Nama 1 CH 4 Metana 2 3 C 3 H 8 4

163 5 Pentana 6 7 C 7 H C 9 H Bagaimana cara penamaan senyawa alkana? 5. Sebutkan salah satu sifat fisika dan kimia dari alkana! 6. Apa yang dimaksud dengan isomer? Beri satu contoh isomer untuk senyawa alkana!

164 Lampiran 2: LEMBAR KERJA SISWA ALKENA 1. Lengkapilah tabel di bawah ini! Rumus No. Rumus Elektron Molekul Rumus Bangun 1. C 2 H 4 2. C 3 H 6 3. C 4 H 8 Berdasarkan tabel diatas, rumus umum dari alkena yaitu Bagaimana cara penamaan senyawa alkena? 4. Sebutkan salah satu sifat fisika dan kimia dari alkena! 5. Apa yang dimaksud dengan isomer? Beri masing-masing satu contoh isomer untuk senyawa alkena!

165 Lampiran 3: Tugas! 1. Berilah nama senyawa berikut: a. CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 CH 3 CH 2 CH CH 3 CH 2 CH 2 CH CH 3 CH 2 b. CH 3 c. (CH 3) 2 CH (CH 2 ) 2 CH(C 2 H 5 ) CH 2 CH 3 d. CH 3 CH 2 CH CH 3 CH 2 CH CH CH 3 e. CH 3 CH CH CH 2 CH CH 2 f. CH 3 CH CH CH C 2 H 5 CH 3 2. Buatlah struktur dari senyawa berikut: a. 2,3-dimetilheptana b. n-heksana c. 3-metilheksana d. 4-etil-3,6-dimetilheptana e. 1,4-pentadiena f. 2-metil-2-heksena g. 2,7-dimetil-4-nonena 3. Apa yang dimaksud dengan isomer? 4. Tentukan isomer dari C 5 H 12 dan C 4 H 8 serta beri nama untuk masing-masing senyawa! 5. Periksa apakah senyawa-senyawa berikut mempunyai isomer geometri. Bila ya, nyatakan bentuknya dalam cis atau trans! H 3 C CH 3 Cl CH 2 CH 3 a. C = C b. C = C c. H H H 3 C Cl CH 3 H C = C CH 3 CH 3

166 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Menghargai orang laon Kerjasama Ramah dengan teman Hormat kepada orang tua Kujujuran Menepati janji Kedisiplinan Tanggung jawab Kepedulian Lampiran 4. Daftar Nilai Keaktifan Siswa DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA : JURNAL GURU MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS/SEM. : XI / 1 TAHUN AJARAN : 2014/2015 KKM : 73 SIKAP/KEAKTIFAN No NIS NAMA L/P JML KET

167 dst Keterangan: Tabel Konversi Nilai 1-50 K Kurang C Cukup B Baik SB Sangat Baik *Nb : Total Skor Seluruh Kriteria dilakukan berdasarkan pengamatan tindakan siswa

168 Sleman, 3 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

169 Lampiran 5. Daftar Nilai Pengetahuan MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA/1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN N O NIS NAM A L/P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. UH UT S UA S NR PRD KT Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport Mengetahui, Guru Pembimbing, Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sumawati NIP NIM

170 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Materi Pokok : 1. Alkuna 2. Reaksi pada hidrokarbon 3. Kegunaan senyawa hidrokarbon Alokasi Waktu : 2 JP A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI 2

171 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. Indikator: Menjelaskan mengenai senyawa alkuna. Mengidentifikasi deret homolog dan tata nama alkuna. Menjelaskan sifat-sifat alkuna. Menjelaskan isomer pada alkuna. Menjelaskan reaksi-reaksi pada hidrokarbon. Mengidentifikasi kegunaan senyawa hidrokarbon pada kehidupan seharihari. 4. KD pada KI Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. C. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 1. Siswa dapat menjelaskan mengenai senyawa alkuna. 2. Siswa dapat mengidentifikasi deret homolog dan tata nama alkuna. 3. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat alkuna. 4. Siswa dapat menjelaskan isomer pada alkuna. 5. Siswa dapat menjelaskan reaksi-reaksi pada hidrokarbon. 6. Siswa dapat mengidentifikasi kegunaan senyawa hidrokarbon pada kehidupan sehari-hari. E. MATERI PEMBELAJARAN : 1. Alkuna

172 Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap tiga antar-atom karbonnya. Untuk menyusun suatu alkuna minimal diperlukan dua atom karbon dan dapat digambarkan sebagai berikut: H C C H Etuna Jika model tersebut digunakan untuk jumlah atom karbon yang lebih banya, maka dapat disimpulkan untuk rumus umum alkuna yaitu C n H 2n-2. a. Tata Nama Alkuna Alkuna diberi nama seperti pada alkena, dengan akhiran -ena diganti dengan una. Tata cara pemberian nomor ikatan dan cabang sama dengan alkena. Contoh: CH 3 C CH CH 3 CH C CH 3 CH : Propuna : 3-metil-1-butuna (CH 3 ) 2 CH C C CH 3 : 4-metil-2-pentuna b. Isomer Alkuna Pada alkuna, tidak terdapat isomeri geometri seperti alkena, tetapi hanya terjadi isomeri rantai dan isomeri posisi. Contoh: 1-heksuna berisomer posisi dengan 2-heksuna CH C CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 1-heksuna CH 3 C CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 2-heksuna 4-metil-1-pentuna berisomer posisi dengan 4-metil-2-pentuna CH C CH 2 CH CH 3 CH 3 4-metil-1-pentuna CH 3 C C CH CH 3 CH 3 4-metil-2-pentuna 1-heksuna berisomer rangka dengan 4-metil-1-pentuna CH C CH 2 CH 2 CH 2 CH 3 1-heksuna

173 CH C CH 2 CH CH 3 CH 3 4-metil-1-pentuna c. Sifat Fisika Alkuna Sifat fisika alkuna yaitu: Pada temperatur kamar, suku rendah berwujud gas. Makin panjang rantai karbon, makin tinggi titik leleh, titik didih, dan rapat jenisnya. Sifat alkuna yang lain adalah sedikit larut dalam air, tetapi larut dalam karbon tetraklorida (CCl 4 ) dan eter. d. Sifat Kimia Alkuna Sifat kimia alkuna, yaitu: Seperti alkana dan alkena, jika alkuna dibakar sempurna, akan dihasilkan CO2 dan H2O. Tetapi, jika pembakarannya tidak sempurna, akan dihasilkan C,CO, CO2, dan H2O. Alkuna juga dapat mengalami reaksi adisi. 2. Reaksi pada Hidrokarbon a. Reaksi Oksidasi Suatu senyawa alkana yang bereaksi dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air disebut dengan reaksi pembakaran. Perhatikan persamaan reaksi oksidasi pada senyawa hidrokarbon berikut. CH 4 (g) + O 2 (g) CO 2 (g) + H 2 O(g) Reaksi pembakaran tersebut, pada dasarnya merupakan reaksi oksidasi. Pada senyawa metana (CH 4 ) dan karbon dioksida (CO 2 ) mengandung satu atom karbon. Kedua senyawa tersebut harus memiliki bilangan oksidasi nol maka bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa metana adalah 4, sedangkan bilangan oksidasi atom karbon pada senyawa karbon dioksida adalah +4. Bilangan oksidasi atom C pada senyawa karbon dioksida meningkat (mengalami oksidasi), sedangkan bilangan oksidasi atom C pada senyawa metana menurun. b. Reaksi subtitusi, atom atau gugus atom yang terdapat dalam suatu molekul digantikan oleh atom atau gugus atom yang lain. sebagai contoh: c. Reaksi adisi, adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap Pada prinsipnya dalam reaksi ini terjadi pemutusan ikatan rangkap dan ikatan yang terputus digantikan dengan mengikat atom atau gugus atom lain. dalam contoh di atas ikatan rangkap dua mengalami pemutusan

174 kemudian digantikan dengan mengikat -H dan -Cl dari HCl. cara pemilihan letak ikatan -H dan -Cl menggunakan aturan Markovnikov yakni "atom H akan terikat pada atom karbon yang lebih banyak H nya". pada contoh di atas atom C di sebelah kiri ikatan rangkap tidak mengikat H sedangkan atom C di sebelah kanan ikatan rangkap mengikat 1 atom H sehingga atom H dari HCl akan diikat oleh atom C di sebelah kanan ikatan rangkap dan Cl dari HCl akan diikat oleh aotm C di sebelah kirinya. aturan ini juga berlaku untuk reaksi adisi dengan senyawa lain selain HCl. Dengan reaksi adisi dan aturan markovnikov ini kita dapat menentukan letak ikatan rangkap. d. Reaksi Eliminasi, adalah reaksi pembentukan ikatan rangkap. reaksi ini merupakan reaksi kebalikan dari reaski adisi. Untuk membedakan ketiga jenis reaski di atas dapat dilakukan dengan melihat ciri2nya yang dengan mudah akan teramati : Pada reaksi subtitusi ruas kanan dan ruas kiri tidak terdapat ikatan rangkap atau bila di ruas kiri ada ikatan rangkap maka ruas sebelah kanan masih ada ikatan rangkap tersebut. Pada reaksi adisi mempunyai ciri ruas sebelah kanan (sebelum reaksi) terdapat ikatan rangkap sedangkan di ruas sebelah kiri (setelah reaksi) ikatan rangkap tersebut hilang atau berkurang dari rangkap 3 menjadi rangkap 2. Pada reaksi eliminasi mempunyai ciri2 kebalikan dari reaksi adisi, yakni di ruas sebelah kiri tidak ada ikatan rangkap kemudian di ruas sebelah kanan menjadi ada ikatan rangkapnya. 3. Kegunaan Senyawa Hidrokarbon a. Hidrokarbon dalam bidan pangan Glukosa merupakan sumber energi bagi manusia dan hewan. Tetraterpena, merupakan senyawa beta karoten pada wortel. Monoterpena, merupakan senyawa dalam minyak jeruk. Karbohidrat, merupakan glukosa dan senyawa yang penuh dengan energi. b. Hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan.

175 Poliviniklorida (PVC), terbentuk dari viniklorida yang mempunyai ikatan C rangkap 2.Banyak digunakan untuk pembuatan pipa dan karet. Polipropilen/polipropena, yang terbentuk dari propena. Untuk serat, tali plastik, bahan perahu, dan botol plastik. Polistirena. Kegunaanya untuk pembungkus, insulator listrik, sol sepatu, dan berbagai peralatan lainya. Polisoprena, merupakan karet alam. Berguna antara lain sebagai ban kendaraan, sepatu, dan sarung tangan. Etuna, sebagai sintetis serat buatan. Nilon, merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk serat pakaian. Dakron, merupakan seratt pliester untuk pengganti kapas dalam keperluan rumah tangga. contoh kasur dan bantal. c. Hidrokarbon dalam bidang seni dan estetika Polivinil asetat, banyak digunakan sebagai perekat dan cat lateks. Poliestilena merupakan polimer dari etana yang mempunyai ikatan C rangkap 2, melalui reaksi polierisasi. Kegunaan Poliestilena merupakan sebagai kantong plastik, ember, panci, pembungkus makanan, dan lain-lain. Antrasena, digunanakan untuk zat warna. d. Hidrokarbon dalam bidang industri dan perdagangan Etena, digunakan sebagai obat bius. Pentena heksana dan heptana digunakan untuk pelarut sintetis. Propana, untuk sintetis propanal. Metana, untuk zat bakar dan sintesis senyawa metil klorida dan metanol. Teflon sebagai pelapis anti lengket pada alat alat masak. Butena untuk pembuatan karet sintetis. Polistirena untuk membuat kancing sisir pembungkus alat listrik. Propena, untuk sintesis gliserol, isopropil, dan plastik polipropilena. Glisserol, untuk bahan kosmetik, pelembab, dan industri makanan. F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Diskusi kelompok 2. Inquiry G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN

176 1. White board dan Spidol 2. Lembar kerja 3. LCD dan Power point H. SUMBER BELAJAR: 1. Unggul Sudarmo Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga. 2. Sentot Budi Rahardjo Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:Platinum. I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: N O DESKRIPSI KEGIATAN 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan. Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Menanya: Guru menanyakan bagaimana cara mengelompokkan senyawa hidrokarbon? Bagaimana aturan penamaan senyawa hidrokarbon menurut IUPAC? Guru mengajukan pertanyaan mengenai reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon dan kegunaan senyawa hidrokarbon. Mengumpulkan data: Siswa diminta mendiskusikan tentang deret homolog, tata nama, sifat-sifat, dan isomer alkuna serta reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon dan kegunaan senyawa hidrokarbon berkelompok dan mempresentasikan hasilnya. ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

177 Mengasosiasi: Siswa diminta untuk berlatih membuat model molekul senyawa alkuna menggunakan alat peraga. Siswa diminta untuk berlatih membuat isomer senyawa karbon. Siswa diminta mengkaji literatur tentang reaksi pada senyawa hidrokarbon mencatat hasilnya. Mengkomunikasi: Siswa melakukan presentasi tentang hal-hal yang sudah didiskusikan. Siswa yang lainnya menanyakan hal-hal yang belum jelas. Siswa melakukan diskusi dan tanya jawab mengenai deret homolog, tata nama, sifatsifat, dan isomer alkuna serta reaksi yang terjadi pada senyawa hidrokarbon dan kegunaan senyawa hidrokarbon. Siswa menyimpulkan tentang alkuna, reaksi pada senyawa hidrokarbon serta kegunaan senyawa hidrokarbon. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan alkuna, reaksi pada senyawa hidrokarbon serta kegunaan senyawa hidrokarbon. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan mengenai senyawa hidrokarbon. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk materi berikutnya. 10 menit J. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi senyawa alkuna, reaksi pada senyawa hidrokarbon serta kegunaan senyawa hidrokarbon.

178 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -Terlampir- Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

179 Lampiran 1: Diskusikan! 1. Buatlah rumus bangun dan rumus elektron dari C 2 H 2 dan C 3 H 4! 2. Berdasarkan rumus elektron dan rumus bangun diatas, maka rumus umum alkuna adalah Bagaimana penamaan alkuna menurut IUPAC? 4. Sebutkan salah satu sifat fisika dan sifat kimia dari alkuna! 5. Sebutkan serta beri contoh isomer alkuna! 6. Apa yang dimaksud dengan: - Reaksi oksidasi - Reaksi adisi - Reaksi eliminasi - Reaksi substitusi Beri contohnya!

180 Lampiran 2: LEMBAR PENUGASAN 1. Tuliskan rumus struktur senyawa berikut! a. 3-etil-1-pentuna b. 2-pentuna 2. Tuliskan nama IUPAC untuk senyawa berikut! a. CH 3 C CH CH 2 CH 3 b. CH 3(CH 2 ) 3 C CH CH 3 C C CH 2 CH CH 2 CH 3 c. CH 3 3. Tuliskan isomer senyawa pentuna (C 5 H 8 ) serta nama IUPACnya! 4. Selesaikan reaki- reaksi berikut! a. CH CH Br 2 b. Propuna + 2 HCl c. 2-metil-2-butena + H 2 5. Sebutkan 5 kegunaan hidrokarbon dalam bidang sandang dan papan!

181 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Menghargai orang laon Kerjasama Ramah dengan teman Hormat kepada orang tua Kujujuran Menepati janji Kedisiplinan Tanggung jawab Kepedulian Lampiran 3. Daftar Nilai Keaktifan Siswa DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA : JURNAL GURU MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS/SEM. : X / 1 TAHUN AJARAN : 2014/2015 KKM : 73 SIKAP/KEAKTIFAN No NIS NAMA L/P JML KET

182 7. 8. dst Keterangan: Tabel Konversi Nilai 1-50 K Kurang C Cukup B Baik SB Sangat Baik *Nb : Total Skor Seluruh Kriteria dilakukan berdasarkan pengamatan tindakan siswa

183 Sleman, 3 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

184 Lampiran 4. Daftar Nilai Pengetahuan MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA/1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN NO NI S NAMA L /P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. UH U T S UA S NR PRD KT dst Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport Mengetahui, Guru Pembimbing, Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sumawati NIP NIM

185 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Materi Pokok : Minyak bumi 1. Komposisi minyak bumi 2. Pengolahan minyak bumi 3. Fraksi minyak bumi 4. Dampak pembakaran bahan bakar Alokasi Waktu : 2 JP A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI 2

186 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. Indikator: Mengidentifikasi komposisi dari minyak bumi. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi. Menyebutkan fraksi-fraksi minyak bumi. 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya. Indikator: Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar. 4. KD pada KI Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya. C. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 1. Siswa dapat mengidentifikasi komposisi dari minyak bumi. 2. Siswa dapat menjelaskan proses pengolahan minyak bumi. 3. Siswa dapat menyebutkan fraksi-fraksi minyak bumi. 4. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pembakaran bahan bakar. E. MATERI PEMBELAJARAN : Minyak bumi merupakan komoditi hasil tambang yang sangat besar peranannya dalam perekonomian Indonesia. Minyak bumi merupakan campuran

187 dari berbagai senyawa. Penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon, terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatis. Penampakan fisik minyak bumi sangat beragam, tergantung dari komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap, meskipun ada juga minyak bumi yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak hasil pengeboran ini disebut minyak mentah (crude oil). Komposisi penyusun minyak bumi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Jenis Senyawa Jumlah (Persentase) Contoh Hidrokarbon % Alkana, sikloalkana, dan aromatis Senyawa belerang 0,1 7 % Tioalkana (R S R) Alkanatiol (R S H) Senyawa nitrogen 0,01 0,9 % Pirol (C 4 H 5 N) Senyawa oksigen 0,01 0,4 % Asam Karboksilat Organologam Sangat kecil Senyawa logam nikel Proses Terjadinya Minyak Bumi Salah satu teori terjadinya minyak bumi adalah teori dupleks. Menurut teori ini, minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisasisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawasenyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya. Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi.

188 Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana. Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak. Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber. Berikut adalah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi: 1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.

189 2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak. 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berporipori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan

190 penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas. 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang. PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak mentah (crude oil) tidak dapat langsung digunakan. Agar dapat dimanfaatkan, maka minyak bumi harus mengalami proses pengolahan dahulu. Pengolahan minyak bumi dilakukan pada kilang minyak melalui dua tahap. Pengolahan tahap pertama (primary processing) dilakukan dengan cara distilasi bertingkat dan pengolahan tahap kedua (secondary processing) dilakukan dengan berbagai cara. Pengolahan tahap pertama Pengolahan tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil

191 berdasarkan perbedaan titik didihnya. Hasil pada proses distilasi bertingkat ini meliputi dapat dilihat pada gambar skema berikut. 1. Fraksi pertama menghasilkan gas yang pada akhirnya dicairkan kembali dan dikenal dengan nama elpiji atau LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG digunakan untuk bahan bakar kompor gas dan mobil BBG atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya. 2. Fraksi kedua disebut nafta (gas bumi). Nafta tidak dapat langsung digunakan tetapi diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut bensin berat. 3. Fraksi ketiga atau fraksi tengah, selanjutnya dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakart pesawat jet). 4. Fraksi keempat sering disebut solar yang digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel. 5. Fraksi kelima disebut juga minyak berat dan diolah menjadi minyak pelumas 6. Residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya, dan sisanya sebagai aspal dan parafin. Pengolahan tahap kedua Pada pengolahan tahap kedua, dilakukan berbagai proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama. Proses-proses tersebut meliputi:

192 1. Perengkahan (cracking) Pada proses ini, dilakukan perubahan struktur kimia senyawasenyawa hidrokarbon yang meliputi: pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan gugus alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer). 2. Proses ekstraksi Pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan hasil yang lebih banyak dan mutu lebih baik. 3. Proses kristalisasi Proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan akan diperoleh produk sampingan lilin. 4. Pembersihan dari kontaminasi (treating) Pada proses sebelumnya, sering terjadi kontaminasi (pengotoran). Kotoran ini harus dibersihkan dengan cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau proses hidrogenasi. Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokkan berdasarkan titik didih dan jumlah atom karbon pembentuk rantai karbonnya. Titik didih Jumlah atom karbon Kegunaan < 20 o C C 1 C 4 Bahan bakar gas, dikenal sebagai LPG Bahan baku pembuatan berbagai produk petrokimia o C C 5 C 6 Dikenal sebagai petroleum eter, merupakan pelarut non-polar, digunakan sebagai cairan pembersih o C C 6 C 7 Ligrolin atau nafta, pelarut non-polar, dan cairan pembersih o C C 5 C 10 Bensin sebagai bahan bakar minyak o C C 12 C 18 Kerosin (minyak tanah), avtur o C C 12 ke atas Solar, minyak diesel Zat cair C 20 ke atas Oli, pelumas Zat padat C 20 ke atas Lilin parafin, aspal ter

193 BENSIN Hasil pengolahan minyak bumi umumnya digunakan sebagai bahan bakar. Bensin merupakan salah satu bahan bakar hasil pengolahan minyak bumi yang penting. Saat ini ada beberapa jenis bensin yang beredar di pasaran diantaranya premium, pertamax, dan pertamax plus. Mutu bensin ditentukan oleh efektifitas pembakarannya di dalam mesin. Bensin yang baik tidak menimbulkan ketukan (knocking) pada mesin. Ketukan pada mesin terjadi bila bensin terbakar tidak pada saat yang tepat, sehingga akan mengganggu gerakan piston pada mesin. Angka yang digunakan untuk menunjukkan mutu bensin ini disebut angka oktan atau bilangan oktana. Semakin tinggi angka oktan bensin, semakin baik mutu bensin tersebut. Penentuan angka oktan suatu bahan bakar dilakukan dengan pengujian di laboratorium, yaitu dengan membandingkan efisiensi pembakarannya dengan bensin standar. Bensin standar yang mengandung 100 % isooktana diberi angka oktan 100, sedangkan yang mengandung 100% n-heptana diberi angka oktan 0. Jadi, bensin standar yang mempunyai angka oktan 60 artinya mengandung 60% isooktana dan 40% n-heptana. Alkohol yang mempunyai angka oktan 112, bukan berarti bahwa alkohol tersebut mengandung isooktana 112%. Akan tetapi, alkohol tersebut mempunyai efisiensi pembakaran 12% di atas bensin standar yang berkadar isooktana 100%. Jadi, jika suatu bahan bakar mempunyai angka oktan 80 berarti mutu (kualitas) pembakarannya setara dengan bensin standar yang mengandung 80% isooktana dan 20% n-heptana. Bensin yang dihasilkan dari proses penyulingan mempunyai angka oktan Peningkatan angka oktan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menambahkan TEL (Tetra Ethyl Lead) dengan rumus kimia Pb(C 2 H 5 ) 4. Cara ini efektif, tetapi timbal sisa pembakarannya dapat mengendap di mesin. Oleh karena itu, perlu ditambahkan senyawa 1,2-dibroetana (C 2 H 4 Br 2 ), yang nanti akan mengikat timbal menjadi PbBr 2 yang mudah menguap. Adanya PbBr2 yang berasal dari bensin menimbulkan masalah pencemaran. F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Diskusi kelompok 2. Inquiry G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN

194 1. White board dan Spidol 2. Lembar kerja 3. LCD dan Power point H. SUMBER BELAJAR: 1. Unggul Sudarmo Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga. 2. Sentot Budi Rahardjo Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:Platinum. I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang minyak bumi. Di Indonesia kaya akan sumber daya alam yang sangat melimpah. Sumber daya alam itu ada berapa macam? Apa saja? Sebutkan sumber daya alam yang dapat diperbarui! Sedangkan contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui apa saja? Nah, bagaimana pengolahan minyak bumi sehingga bisa kita gunakan? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati: Siswa diminta untuk menggali informasi ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

195 dengan cara membaca/ mendengar/menyimaktentang, proses pembentukan minyak bumi dan gas alam, komponen-komponen utama penyusun minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya untuk mengatasinya. Menanya: Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan bagaimana terbentuknya minyak bumi dan gas alam, cara pemisahan (fraksi minyak bumi), bagaimana meningkatkan mutu bensin, apa dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. Mengumpulkan data: Siswa diarahkan untuk mengumpulkan informasi berkaitan dengan terbentuknya minyak bumi, pemisahan fraksi minyak bumi, dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. Mengasosiasi: Menjelaskan proses penyulingan bertingkat dalam bagan fraksi destilasi bertingkat untuk menjelaskan dasar dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktannya.

196 Mendiskusikan dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta cara mengatasinya. Mendiskusikan bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam. Mengkomunikasikan: Siswa menyampaikan hasil dari pengumpulan data tentang proses pembentukan minyak bumi dan gas alam, komponen-komponen utama penyusun minyak bumi, fraksi minyak bumi, mutu bensin, dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan, kesehatan dan upaya untuk mengatasinya serta mencari bahan bakar alternatif selain dari minyak bumi dan gas alam dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Siswa menyimpulkan tentang komposisi minyak bumi, pengolahan minyak bumi, fraksi-fraksi minyak bumi dan dampak pembakaran bahan bakar. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang komposisi, proses pengolahan, dan fraksi-fraksi minyak bumi dan dampak pembakaran bahan bakar. Guru meminta siswa mencatat soal penugasan mengenai minyak bumi. Guru memberikan tugas baca bagi siswa untuk materi berikutnya. 10 menit J. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap sub materi minyak bumi. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar:

197 Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -Terlampir- Guru Pembimbing Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

198 Lampiran 1: LEMBAR PENUGASAN 1. Zat aditif yang ditambahkan untuk menaikkan bilangan oktan (mutu) bensin adalah Fraksi minyak bumi yang dihasilkan pada suhu antara 140 C 180 C adalah Kerosin adalah salah satu fraksi minyak bumi yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai Bensin yang mengandung 22% n-heptana dan 78% iso-oktana mempunyai harga bilangan oktan Gas yang berbahaya bagi kesehatan dari knalpot kendaraan bermotor yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar minyak bumi adalah Logam berbahaya yang terdapat pada bensin yang mengandung TEL adalah Fraksi minyak mentah yang terakhir dipisahkan dalam destilasi bertingkat digunakan untuk Untuk mendapatkan fraksi-fraksi dalam minyak bumi dapat dilakukan dengan cara Apa yang dimaksud dengan destilasi bertingkat? 10. Sebutkan fraksi-fraksi pada minyak bumi! 11. Apa yang dimaksud dengan proses ekstraksi? 12. Mengapa bisa terjadi ketukan (cracking) pada mesin? 13. Bagaimana penentuan angka oktan pada bensin? 14. Sebutkan dampak-dampak dari pembakaran bahan bakar! 15. Sebutkan sumber energi alternatif selain dari minyak bumi dan gas!

199 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Menghargai orang laon Kerjasama Ramah dengan teman Hormat kepada orang tua Kujujuran Menepati janji Kedisiplinan Tanggung jawab Kepedulian Lampiran 2. Daftar Nilai Keaktifan Siswa DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA : JURNAL GURU MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS/SEM. : X / 1 TAHUN AJARAN : 2014/2015 KKM : 73 SIKAP/KEAKTIFAN No NIS NAMA L/P JML KET

200 dst Keterangan: Tabel Konversi Nilai 1-50 K Kurang C Cukup B Baik SB Sangat Baik *Nb : Total Skor Seluruh Kriteria dilakukan berdasarkan pengamatan tindakan siswa

201 Sleman, 3 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

202 Lampiran 3: Daftar Nilai Pengetahuan MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA/1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN NO NI S NAM A L/P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. UH U T S UA S NR PR DK T Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport Mengetahui, Guru Pembimbing, Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sumawati NIP NIM

203 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Materi Pokok : Termokimia Alokasi Waktu : 10 JP A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam

204 merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. Indikator: Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi. Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan. Menjelaskan kalor reaksi: ΔE dan ΔH. Menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm secara teori. Menjelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm melalui diagram tingkat energi. Menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari. Menuliskan persamaan termokimia. Menghitung entalpi molar. 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. Indikator: Menentukan perubahan entalpi ( H) secara secara kalorimetri. Menentukan perubahan entalpi ( H) menggunakan hukum Hess. Menentukan perubahan entalpi ( H) dengan data perubahan entalpi standar. Menentukan perubahan entalpi ( H) dengan data energi ikatan. 4. KD pada KI Merancang, melakukan, menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Indikator: Merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm.

205 Mendefinisikan perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan. Menjelaskan pembakaran sempurna dan tidak sempurna. 4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi. Indikator: Merancang percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. Melakukan percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. Menyajikan data hasil percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. C. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI Setelah melakukan percobaan ini diharapkan: 1. Siswa dapat menjelaskan hukum/asas kekekalan energi. 2. Siswa dapat menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan. 3. Siswa dapat menjelaskan kalor reaksi: ΔE dan ΔH. 4. Siswa dapat menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm. 5. Siswa dapat menjelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm melalui diagram tingkat energi. 6. Siswa dapat menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari. 7. Siswa dapat menuliskan persamaan termokimia. 8. Siswa dapat menghitung entalpi molar. 9. Siswa dapat menentukan perubahan entalpi ( H) secara secara kalorimetri. 10. Siswa dapat menentukan perubahan entalpi ( H) menggunakan hukum Hess. 11. Siswa dapat menentukan perubahan entalpi ( H) dengan data perubahan entalpi standar. 12. Siswa dapat menentukan perubahan entalpi ( H) dengan data energi ikatan. 13. Siswa dapat menjelaskan pembakaran sempurna dan tidak sempurna. 14. Siswa dapat merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 15. Siswa dapa melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 16. Siswa dapat menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 17. Siswa dapat mendefinisikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan. 18. Siswa dapat merancang percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. 19. Siswa dapat melakukan percobaan penentuan ΔH suatu reaksi.

206 20. Siswa dapat menyajikan data hasil percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. E. MATERI PEMBELAJARAN : a. Hukum/Asas Kekekalan Energi Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Contoh: kayu yang dibakar dengan minyak tanah. Ketika proses pembakaran selesai, energi tidak hilang, melainkan berubah dari energi kimia menjadi energi panas (kalor). b. Sistem dan Lingkungan Sistem adalah reaksi atau proses yang menjadi pusat perhatian. Sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem, yaitu dengan apa sistem berinteraksi. Contoh: sepotong pita magnesium yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi berisi larutan HCl. Yang dimaksud dengan sistem adalah campuran pita magnesium dan campuran HCl. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan adalah tabung reaksi serta udara di sekitarnya. Berdasarkan interaksi sistem dengan lingkungan, sistem dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1. Sistem terbuka : antara sistem dan lingkungan mengalami pertukaran energi dan materi 2. Sistem tertutup : antara sistem dan lingkungan hanya mengalami pertukaran energi. 3. Sistem terisolasi : antara sistem dan lingkungan tidak mengalami pertukaran energi maupun materi. c. Kalor Reaksi Transfer (pertukaran) energi antara sistem dan lingkungan dapat berupa kalor (q) atau bentuk energi lainnya yang secara kolektif disebut kerja (w). Sebagian lain dari energi disimpan dalam sistem, yang digunakan untuk gerakan-gerakan atom-atom atau molekul-molekul, serta mengatur interaksi antar molekul. Bagian energi yang disimpan ini disebut energi dalam (U). Energi dalam (U) adalah total energi kinetik (E k ) dan energi potensial (E p ) yang ada di dalam sistem. Oleh karena itu, energi dalam bisa dirumuskan: Besar energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat diukur sehingga sebagian besar energi dalam dari suatu sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah besar perubahan energi dalam suatu sistem.

207 Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w), yang akan timbul jika suatu sistem bereaksi. Tanda untuk kalor dan kerja: 1. Sistem menerima kalor, q bertanda positif (+) 2. Sistem melepas kalor, q bertanda negatif (-) 3. Sistem melakukan kerja, w bertanda negatif (-) 4. Sistem menerima kerja, w bertanda positif (+) Kalor reaksi adalah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke sistem agar temperatur sistem sesudah reaksi sama dengan temperatur sistem sebelum reaksi. Kalor reaksi: ( ) ( ) Kalor reaksi pada sistem tertutup dan volume tetap: Kalor reaksi pada sistem terbuka dan tekanan tetap: Banyaknya kalor (q) yang dilepas atau diterima oleh suatu sistem sama dengan massa sistem (m) dikalikan kapasitas panas (c) dan kenaikan atau penurunan temperatur, ΔT. Kapasitas panas kalorimeter adalah kapasitas untuk menyerap atau melepas energi pada tiap derajat perubahan temperatur. Sering juga diekspresikan sebagai ekuivalen air. d. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm Pada reaksi endoterm, terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem sehingga suhu lingkungan turun dan menjadi lebih dingin. Reaksi endoterm menyerap sejumlah energi sehingga energi sistem bertambah, artinya entalpi produk (H P ) lebih besar daripada entalpi pereaksi (H R ). Akibatnya perubahan entalpi ( H), yaitu selisih antara entalpi produk dengan entalpi pereaksi (H P H R ) bertanda positif. (bertanda positif) Reaksi endoterm: H = H P H R > 0 Pada rekasi eksoterm, terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan sehingga lingkungan menjadi panas. Reaksi eksoterm akan membebaskan energi sehingga entalpi sistem berkurang, artinya entalpi produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda negatif. Reaksi eksoterm: H = H P H R < 0

208 (bertanda negatif) Interaksi antara sistem dan lingkungan pada reaksi eksoterm dan endoterm ditunjukkan gambar 1 berikut: kalor kalor kalor kalor LINGKUNGAN sistem sistem kalor kalor kalor kalor Gambar 1. Aliran kalor pada reaksi eksoterm dan endoterm Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dinyatakan dengan diagram tingkat energi. Sebagaimana ditunjukkkan dalam gambar 2 berikut. H H P P R R H R < 0 R H = H P H R > 0 P H = H P R P (a) Reaksi endoterm (b) Reaksi eksoterm Gambar 2. Diagram tingkat energi untuk reaksi endoterm dan eksoterm Contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari: Eksoterm 1. Reaksi reaksi pembakaran 2. Respirasi 3. Reaksi antara kapur (CaO) dan air untuk melapisi tembok Endoterm 1. Fotosintesis 2. Dekomposisi termal e. Persamaan Termokimia Persamaan termokimia adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya (ΔH). Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada persamaan termokimia harus sesuai dengan stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang terlibat dalam reaksi sama dengan koefisien reaksinya. Selanjutnya, karena entalpi reaksi juga bergantung pada wujud zat yang terlibat dalam reaksi, maka wujud atau keadaan zat juga harus dinyatakan dalam persamaan reaksi.

209 Contoh: Reaksi gas nitrogen dengan gas oksigen membentuk 1 mol gas NO 2 diperlukan kalor sebesar 33,8 kj. Pernyataan diperlukan menunjukkan bahwa reaksi ini tergolong endoterm sehingga H bertanda positif H = +33,8 kj per mol NO 2 yang terbentuk. Persamaan termokimianya dituliskan sebagai berikut N 2 (g) + O 2 (g) NO 2 (g) H = +33,8 kj/mol atau 2N 2 (g) + O 2 (g) 2NO 2 (g) H= +67,6 kj f. Perubahan Entalpi (ΔH) 1) Entalpi Pembentakan Standar ( ΔH f ⁰): Entalpi pembentukan standar, ΔH f ⁰, (subskrip f berarti pembentukan (formation)) adalah: Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya, semua zat dalam bentuk stabil pada 25⁰C dan 1 atm. Entalpi pembentukan standar (ΔH f ⁰) uap air adalah -242 kj mol -1. Persamaan termokimianya: Contoh: H 2 (g) + ½ O 2 (g) H 2 O (l) ; ΔH f = -242 kj mol -1 2) Entalpi Penguraian Standar (ΔH d ⁰) Entalpi penguraian standar, ΔH d ⁰, (subskrip d berarti penguraian (decompotion)) adalah: Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi penguraian 1 mol suatu senyawa menjadi unsur-unsurnya, semua zat dalam bentuk stabil pada 25⁰C dan 1 atm. Contoh: H 2 O (l) H 2 (g) + ½ O 2 (g) ; ΔH d ⁰ = kj 3) Entalpi Pembakaran Standar (ΔH c ⁰) Entalpi pembakaran standar, ΔH c ⁰, (subskrip c berarti pembentukan (combustion)) adalah: Perubahan entalpi yang terjadi pada reaksi pembentukan 1 mol suatu zat dengan oksigen diukur pada keadaan standar. (Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon menjadi CO 2 dan H 2 O). Contoh: CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2 O(l) ; ΔH c ⁰= -802 kj e. Penentuan Perubahan Entalpi 1) Penentuan ΔH Melalui Eksperimen Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat

210 yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk menghindarkan terlepasnya kalor. Gambar Kalorimeter Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 0 C diperlukan kalor sebesar 4,2 kj atau 1 kkal. Untuk 1 gram air diperlukan kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air dengan lambang c. Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3 faktor yaitu massa air dalam kalorimeter (gram), Perubahan suhu air ( 0 C), dan kalor jenis air. Rumusnya ditulis: q = kalor yang dibebaskan atau diserap m = massa air (gram) c = kapasitas kalor air (J) Δt = perubahan suhu ( 0 C) 2) Penentuan ΔH Berdasarkan ΔH f ⁰ Berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat yang ada dalam reaksi, perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan rumus:

211 ΔH R ⁰= perubahan entalpi reaksi standar Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat dapat dilihat pada Tabel di bawah. Tabel: Perubahan entalpi pembentukan beberapa zat (t = 25 0 C) Perubahan entalpi reaksi kadang-kadang tidak dapat ditentukan secara langsung tetapi harus melalui tahap-tahap reaksi. Misalnya untuk menentukan perubahan entalpi pembentukan CO2 dapat dilakukan dengan berbagai cara.

212 Pada cara 1, reaksi berlangsung satu tahap, sedangkan cara 2 dan cara 3 berlangsung dua tahap. Ternyata dengan beberapa cara, perubahan entalpinya sama yaitu 394 kj. Seorang ilmuwan, German Hess, telah melakukan beberapa penelitian perubahan entalpi ini dan hasilnya adalah bahwa perubahan entalpi reaksi dari suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi, apakah reaksi tersebut berlangsung satu tahap atau beberapa tahap. Penemuan ini dikenal dengan Hukum Hess yang berbunyi: Berdasarkan penelitian Hess ini, perubahan entalpi suatu reaksi yang tidak dapat ditentukan dengan kalorimeter dapat ditentukan dengan perhitungan. Berikut ini contoh perhitungan penentuan perubahan entalpi. 3) Penentuan ΔH Berdasarkan Energi Ikatan Suatu reaksi kimia terjadi akibat pemutusan ikatan-ikatan kimia dan pembentukan ikatan-ikatan kimia yang baru. Pada waktu pembentukan ikatan kimia dari atom-atom akan terjadi pembebasan energi, sedangkan untuk memutuskan ikatan diperlukan energi. Jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antaratom dalam 1 mol molekul berwujud gas disebut energy ikatan. Makin kuat ikatan makin besar energi yang diperlukan. Beberapa harga energi ikatan dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel: Beberapa harga energi ikatan Harga energi ikatan dapat dipakai untuk menentukan ΔH suatu reaksi.

213 Dengan rumus tersebut dapat pula ditentukan energi ikatan rata-rata suatu molekul dan energi yang diperlukan untuk memutuskan salah satu ikatan atau energi ikatan disosiasi dari suatu molekul. F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Pengamatan 2. Demonstrasi 3. Studi literatur 4. Diskusi 5. Presentasi 6. Penugasan G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 1. Media Powerpoint, LKS, handout 2. Alat Laptop, LCD 3. Bahan Bahan presentasi, bahan praktikum. H. SUMBER BELAJAR: 1. Unggul Sudarmo Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga. 2. Sentot Budi Rahardjo Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:Platinum. 3. Michael Purba Kimia untuk kelas XI. Jakarta: Erlangga. I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: Pertemuan ke-1: Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi, menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan, menjelaskan kalor reaksi: ΔE dan ΔH, Menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm dan endoterm secara teori, menyebutkan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan perbedaan antara reaksi eksoterm dan reaksi endoterm melalui diagram tingkat energi.

214 N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan; Saat kita berolahraga, kita mampu melakukan berbagai aktivitas karena tubuh kita memiliki cukup energi untuk melakukannya. Beberapa saat setelah olahraga, tubuh kita mengeluarkan keringat dan suhu badan meninggi. Gejala tersebut merupakan pertanda bahwa tubuh mengeluarkan energi. Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati Mengamati hal-hal di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan kimia, khususnya tentang termokimia. Misalnya saat berolahraga, peristiwa kayu yang dibakar dan peristiwa pembekuan es. Menanya Apakah yang kita keluarkan saat berolahraga? Apakah energi bisa hilang? Pada saat kayu yang dibakar, bagaimana suhu di sekitar kayu tersebut? Pada saat peristiwa pembekuan es, bagaimana suhu disekitarnya? Mengumpulkan data Melakukan studi literatur tentang azas kekekalan energi bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi enegi ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

215 hanya dapat berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Melakukan studi literatur mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Mengasosiasi Mendiskusikan perbedaan mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Mengkomunikasikan Perwakilan siswa maju ke depan untuk mengomunikasikan secara lisan hasil diskusi. Guru mengklarifikasi jawaban siswa. Kegiatan Penutup Siswa dibimbing guru menyimpulkan azas kekekalan energi, sistem dan lingkungan, kalor dan kerja, energi dalam, kalor reaksi, reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Siswa diberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi termokimia yang sudah dipelajari. Siswa diminta untuk maju ke depan mengerjakan soal. 10 menit Pertemuan ke-2: Merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, menyajikan hasil percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm, mendefinisikan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan. N O DESKRIPSI KEGIATAN 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru menanyakan kembali materi pembelajaran sebelumnya yaitu Hukum Kekekalan Energi. ALOKASI WAKTU 5 menit KET

216 Minggu kemarin kita telah mempelajari tentang hukum kekekalan energi, siapa yang masih ingat bagaimana bunyi hukum kekekalan energi itu? Apa yang dimaksud dengan hukum kekekalan energi itu? Guru menanyakan kembali materi pembelajaran sebelumnya yaitu Sistem dan Lingkungan. Kita juga telah mempelajari tentang sistem dan lingkungan. Nah, apa itu sistem? Dan apa itu lingkungan? Dikarenakan energi tidak dapat dimusnahkan tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Kemudian, apa yang akan terjadi jika energi ingin keluar dari sistem menuju lingkungan atau sebaliknya? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Menanya Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan: reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menentukan perubahan entalpi reaksi. Mengumpulkan data Siswa melakukan demonstrasi sederhana mengenai rekaksi eksoterm dan endoterm. Guru memberikan contoh reaksi eksoterm dan reaksi endoterm dalam kehidupan sehari-hari. 75 menit

217 Mengasosiasi Siswa mendiskusikan dan menganalisis data untuk menjelaskan pengertian reaksi eksoterm dan endoterm. Siswa menganalisis data untuk membuat diagram tingkat energi. Siswa menganalisis data untuk meberikan contoh-contoh lain reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari. Mengkomunikasikan Siswa mempresentasikan hasil percobaan dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru mengkonfirmasi hasil yang di dapat siswa. Kegiatan Penutup Siswa dibimbing guru menyimpulkan tentang reaksi eksoterm dan endoterm. Siswa diberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi termokimia yang sudah dipelajari untuk dikerjakan di rumah. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya yaitu tentang persamaan termokimia dan menghitung entalpi molar. Guru menutup pelajaran. 10 menit Pertemuan ke-3: Menuliskan persamaan termokimia dan menghitung entalpi molar. N ALOKASI DESKRIPSI KEGIATAN O WAKTU KET 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. 5 menit Guru menanyakan kembali materi pembelajaran sebelumnya yaitu reaksi

218 eksoterm dan endoterm serta diagram tingkat energi dan contoh reaksi eksoterm dan endoterm dalam kehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan tentang analogi isi dompet bahwa kita dapat mengetahui perubahan isi dompet seseorang walaupun kita tidak mengetahui berapa total uang yang ada di dompetnya. Jika orang tersebut menerima uang 10 ribu, berarti uang dalam dompetnya bertambah 10 ribu. Jika orang tersebut memberikan uang 10 ribu, berarti uang dalam dompetnya berkurang 10 ribu. Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati persamaan reaksi biasa. Menanya Guru mengajukan pertanyaan apa yang membedakan persamaan reaksi biasa dengan persamaan termokimia? Apa yang dimaksud dengan entalpi molar? Mengumpulkan data Membandingkan antara persamaan reaksi biasa dengan persamaan termokimia. Mengasosiasi Siswa mendiskusikan berdasarkan data persamaan reaksi biasa dan persamaan termokimia. Siswa mendiskusikan dengan mengaitkan antara analogi isi dompet dengan entalpi molar. Mengkomunikasikan Perwakilan dari siswa maju ke depan untuk 75 menit

219 mengomunikasikan secara lisan hasil diskusi. Guru mengkonfirmasi jawaba siswa. Dilanjutkan dengan materi macammacam entalpi molar. Kegiatan Penutup Siswa dibimbing guru menyimpulkan tentang persamaan termokimia dan entalpi molar. Siswa diberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi termokimia yang sudah dipelajari untuk dikerjakan di rumah. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran. 10 menit Pertemuan ke-4: menentukan perubahan entalpi ( H) secara secara kalorimetri, merancang percobaan penentuan ΔH secara kalorimetri, melakukan percobaan penentuan ΔH suatu reaksi secara kalorimetri, menyajikan data hasil percobaan penentuan ΔH suatu reaksi secara kalorimetri. N ALOKASI DESKRIPSI KEGIATAN O WAKTU 1. Pendahuluan 5 menit Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bersama siswa mereview materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai persamaan termokimia dan entalpi molar. Guru memberikan pertanyaan: misalkan Anda diminta menentukan jumlah kalor yang dihasilkan pada secarik kertas, bagaimanakah Anda melakukannya? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti 75 menit KET

220 Mengamati Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati mengenai alat yang dapat mengukur perubahan entalpi berdasarkan percobaan. Menanya Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara menghitung perubahan entalpi berdasarkan percobaan? Mengumpulkan data Melakukan percobaan penentuan perubahan entalpi dengan Kalorimeter. Mengamati dan mencatat hasil percobaan yang telah dilakukan. Mengasosiasi Siswa mendiskusikan berdasarkan data hasil percobaan. Mengkomunikasikan Perwakilan dari siswa maju ke depan untuk mengomunikasikan secara lisan hasil diskusi. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. Kegiatan Penutup Siswa dibimbing guru menyimpulkan tentang penentuan entalpi reaksi menggunakan kalorimetri. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran. 10 menit

221 Pertemuan ke-5: Menentukan perubahan entalpi ( H) menggunakan hukum Hess. N ALOKASI DESKRIPSI KEGIATAN O WAKTU KET 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bersama siswa mereview materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai 5 menit persamaan penentuan H secara kalorimetri. Guru memberikan pertanyaan: Tidak semua H dapat ditentukan secara percobaan. Lalu bagaimana penentuan H yang dilakukan tidak dengan percobaan? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati Menggali informasi dengan cara membaca/ 75 menit mendengar/mengamati mengenai H beberapa reaksi. Menanya Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, bagaimana cara menghitung perubahan entalpi namun tidak dengan percobaan? Mengasosiasi Siswa mendiskusikan jawaban dengan cara studi literatur melalui buku-buku teks pelajaran kimia. Mengkomunikasikan Perwakilan siswa maju ke depan untuk mengomunikasikan secara lisan hasil diskusi. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa dan memberikan penjelasan tentang cara perhitungan H melalui Hukum Hess.

222 Kegiatan Penutup Siswa dibimbing guru menyimpulkan tentang penentuan entalpi reaksi menggunakan kalorimetri. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran. 10 menit Pertemuan ke-6: Menentukan perubahan entalpi ( H) dengan data perubahan entalpi standar dan menentukan perubahan entalpi ( H) dengan data energi ikatan, menjelaskan pembakaran sempurna dan tidak sempurna. N ALOKASI DESKRIPSI KEGIATAN O WAKTU KET 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Guru bersama siswa mereview materi pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai 5 menit penentuan H secara kalorimetri dan Hukum Hess. Guru memberikan pertanyaan: Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita tidak asing dengan kata pencemaran, terutama pencemaran dari kendaraan bermotor. Sebenarnya apa yang menyebabkan pencemaran bahan bakar energi itu dapat terjadi? Siswa menerima informasi kompetensi dan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti Mengamati Menggali informasi dengan cara membaca/ mendengar/mengamati mengenai penentuan 75 menit

223 H berdasarkan Tabel Entalpi Pembentukan dan Energi Ikatan, penentuan kalor yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar, dan dampak pembakaran tidak sempurna dari berbagai bahan bakar. Menanya Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, bagaimana cara menentukan H berdasarkan Tabel Entalpi Pembentukan dan Energi Ikatan? Bagaimana cara mengetahui pembakaran sempurna dan tidak sempurna? Pembakaran yang seperti apa yang menyebabkan pencemaran dan apa alasannya? Mengasosiasi Siswa mencoba menghubungkan perubahan entalpi reaksi dengan energi ikatan. Siswa menghitung perubahan entalpi berdasarkan hukum Hess dan energi ikatan. Siswa membandingkan perubahan entalpi pembakaran sempurna dengan pembakaran tidak sempurna melalui perhitungan. Mengkomunikasikan Perwakilan siswa maju ke depan untuk mengomunikasikan secara lisan hasil diskusi tentang pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa. Kegiatan Penutup Siswa dibimbing guru menyimpulkan tentang penentuan H berdasarkan Tabel Entalpi Pembentukan dan Energi Ikatan serta mengenai pembakaran sempurna dan tidak sempurna. Guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. 10 menit

224 Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran. J. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap materi termokimia. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi dan presentasi. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa. Ketrampilan dalam praktikum Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses praktikum berlangsung. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -Terlampir- Guru Pembimbing Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

225 Lampiran 1 SOAL LATIHAN (Pertemuan ke-1) 1. Apa yang dimaksud dengan: b. Sistem c. Lingkungan d. Sistem terbuka e. Sistem tertutup f. Sistem terisolasi 2. Apa yang dimaksud dengan energi dalam? 3. Apakah energi dalam sistem bertambah atau berkurang jika: a. Sistem melepas kalor? b. Sistem menerima kerja? 4. Suatu sitem gas menerima kerja sebesar 10 kj dan melepas kalor sebanyak 6 kj. Berapakah perubahan energi dalam sistem itu? 5. Mengapa kalor reaksi umumnya dinyatakan sebagai perubahan entalpi ( ) dan bukan sebagai perubahan energi dalam ( )? Lampiran 2 SOAL LATIHAN (Pertemuan ke-2) 1. Manakah diantara berikut ini yang benar untuk reaksi eksoterm: a. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan b. Entalpi sistem bertambah c. Berlangsung pada suhu rendah d. Menaikkan suhu lingkungan e. Perubahan entalpi reaksi bertanda negatif 2. Buatlah tabel perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! 3. Tentukan apakah proses berikut tergolong eksoterm atau endoterm: a. ( ) (s) + ( ) b. A A A o o C C 4. Diketahui reaksi berikut: o 25 C

226 ( ) ( ) + ( ) Gambarkan diagram tingkat energi dari reaksi tersebut! Lampiran 3 SOAL LATIHAN (Pertemuan ke-3) 1. Tuliskanlah persamaan termokimia untuk masing-masing reaksi berikut: a. Pembakaran 1 mol gas etena membentuk karbondioksida dan uap air menghasilkan 142 kj b. Reaksi antara 1 mol Fe 2 O 3 dengan karbon membentuk besi dan karbon monoksida memerlukan 621 kj. c. Untuk menguraikan 1 mol kalsium karbonat (CaCO 3 ) menjadi kalsium oksida dan karbondioksida diperlukan 178,5 kj 2. Diketahui persamaan termokimia: 2SO 2 (g) + O 2 (g) 2SO 3 (l) = -198 kj a. Berapakah perubahan entalpi jika SO 2 yang bereaksi 1 mol? b. Berapakah perubahan entalpi jika SO 3 yang terbentuk sebanyak 20 gram? c. Berapakah perubahan entalpi jika volume SO 3 yang terjadi 10 L (25 o C, 1 atm)? 3. Pada pembentukan 2 gram etanol dibebaskan 12,07 kj. a. Tentukan entalpi pembentukan etanol b. Tulislah persamaan termokimia pembentukan etanol 4. Pada pembentukan 10 gram MgSO 4 (s) dibebaskan 107 kj. Tulislah persamaan termokimia reaksi pembentukan MgSO 4 5. Diketahui entalpi pembentukan standar Ca 3 (PO 4 ) 2 (s) adalah kj/mol. Berapa kalor dibebaskan pada pembentukan 5 gram Ca 3 (PO 4 ) 2 dari unsur-unsurnya? 6. Diketahui entalpi pembentukan standar ( ) H 2 O (l) dan H 3 PO 4 (s) adalah - 285,85 kj/mol dan kj/mol. Tentukanlah perubahan entalpi reaksi peruraian berikut: a. 2H 2 O (l) 2H 2 (g) + O 2 (g) b. H 3 PO 4 (s) 6H 2 (g) + 8O 2 (g) + P 4 (s) 7. Diketahui entalpi pembentukan standar ( ) H 2 O (l) adalah -285,85 kj/mol. Berapa kalor diperlukan untuk menguraikan 10 gram air menjadi hidrogen dan oksigen pada keadaan standar? 8. Diketahui persamaan termokimia reaksi pembakaran asetilena sebagai berikut: 2C 2 H 2 (g) + 5O 2 (g) 4CO 2 (g) + 2H 2 O (l) = -2599,1 kj a. Tentukanlah entalpi pembakaran standar C2H2 (g)!

227 b. Berapa kj dihasilkan pada pembakaran 10 L gas asetilena (STP)? 9. Pembakaran sempurna 1 gram CH 4 (g) membentuk gas karbondioksida dan air pada keadaan standar menghasilkan 55,625 kj. Tentukanlah entalpi pembakaran molar standar CH 4 (g) Lampiran 4 SOAL LATIHAN (Pertemuan ke-4) 1. Ke dalam 50 ml larutan tenbaga (II) sulfat 0,4 M ditambahkan serbuk zink (sedikit berlebihan), ternyata suhu karutan naik 20 o C. Dengan menganggap bahwa kalor jenis larutan sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g K dan kapasitas kalor wadah reaksi dapat diabaikan, maka tentukanlah reaksi (massa jenis larutan 1 kg/l) Zn (s) + CuSO 4 (aq) ZnSO 4 (aq) + Cu (s) 2. Pada pelarutan 15,3 gram natrium nitrat dalam sebuah kalorimeter terjadi penurunan suhu dari 25 o C menjadi 21,56 o C. Jika kapasitas kalor larutan dari kalorimeter adalah 1071 J/ o C, maka tentukanlah perubahan entalpi pelarutan 1 mol NaNo 3. NaNo 3 (s) Na + (aq) + NO - 3 (aq) =? 3. Pada pembakaran 0,786 gram belerang dalam suatu kalorimeter terjadi kenaikan suhu dari 25,014 o C menjadi 25,683 o C. 1/8S 8 (s) + O 2 (g) SO 2 (g) Jika kapasitas kalor kalorimeter dan isinya adalah 10,87 kj/mol, maka tentukanlah perubahan entalpi pada pembakaran 32 gram belerang! Lampiran 5 SOAL LATIHAN (Pertemuan ke-5) 1. Diketahui: 2H 2 (g) + O 2 (g) 2H 2 O (l) C 3 H 4 (g) + 4O 2 (g) 3CO 2 (g) + 2H 2 O (l) C 3 H 8 (g) + 5O 2 (g) 3CO 2 (g) + 4H 2 O (l) Tentukanlah perubahan entalpi reaksi: C 3 H 4 (g) + 2H 2 (g) C 3 H 8 (g) = -571,7 kj = kj = kj

228 2. Diketahui entalpi pembakaran untuk grafit (C) dan intan (C) berturut-turut -394 kj/mol dan -396 kj/mol. Tentukan untuk reaksi perubahan grafit menjadi intan. C (grafit, s) C (intan, s) 3. Diketahui data sebagai berikut: S (s) + 3/2 O 2 (g) SO 3 (g) o = -395,2 kj 2SO 2 (g) + O 2 (g) 2SO 3 (g) o = 198,2 kj Tentukan reaksi S (s) + O 2 (g) SO 2 (g) Gambarkan diagram siklus dan diagram tingkat energi reaksi tersebut! Lampiran 6 SOAL LATIHAN (Pertemuan ke-6) 1. Tentukan perubahan entalpi reaksi berikut: a. 2C 2 H 6 (g) + 7O 2 (g) 4CO 2 (g) + 6H 2 O (g) b. 2C 2 H 6 (g) + 7O 2 (g) 4CO 2 (g) + 6H 2 O (l) 2. Diketahui entalpi pembentukan etanol, CO 2 (g), dan H 2 O (l) berturut-turut adalah -278 kj/mol, -393,5 kj/mol, dan -285,85 kj/mol. Tentukanlah perubahan entalpi pada pembentukan 1 gram etanol! 3. Tentukanlah perubahan entalpi reaksi-reaksi berikut ini: a. O2 (g) 2O (g) b. HF (g) H (g) + F (g) 4. Tentukanlah persamaan termokimia reaksi-reaksi berikut ini: a. NF 3 N (g) + 3F (g) b. CH 3 Cl C (g) + 3H (g) + Cl (g) 5. Diketahui CCl 4 (g) C (g) + 4Cl (g) o = 1303,58 kj Tentukanlah energi ikatan rata-rata C-Cl dalam CCl 4 6. Dengan menggunakan tabel energi ikatan, tentukan perubahan entalpi reaksi berikut: a. CH 4 (g) + Cl 2 (g) CH 3 Cl (g) + HCl (g) b. H O H C H O H (g) + O 2 (g) H C O H (g) + H 2 O (g) H

229 Lampiran 7 REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM I. Tujuan Praktikum Mempelajari reaksi eksoterm dan endoterm. II. Dasar teori Reaksi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor. Contoh Eksoterm: membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala api unggun. Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Contoh Endoterm: asimilasi dan fotosintesis. Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi produk (H p ) lebih kecil dari pada entalpi pereaksi (H r ). Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif. Reaksi Eksoterm: ΔH = H p H r < 0 (negatif) Pada reaksi endoterm,sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (H p ) lebih besar dari pada entalpi pereaksi (H r ). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif. Reaksi Endoterm: ΔH = H p H r > 0 (positip) Perubahan entalpi pada reaksi eksoterm dan endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:

230 III. Alat dan Bahan Alat Bahan Tabung reaksi Kristal NaOH Termometer Kristal NH 4 Cl Spatula Akuades IV. Cara Kerja 1. Pengamatan 1 a. Masukkan akuades sebanyak 5mL kedalam tabung reaksi, celupkan termometer kemudian ukur suhunya. Setelah selesai diukur angkat termometer dari tabung reaksi. b. Tambahkan kristal NaOH sebanyak 2 spatula kedalam akuades. c. Aduk menggunakan spatula, kemudian ukur suhunya kembali dan amati perubahan yang terjadi. 2. Pengamatan 2 a. Masukkan 5 ml akuades kedalam tabung reaksi, dan ukur suhunya. b. Tambahkan kristal NH 4 Cl sebanyak 2 spatula kedalam reaksi kemudian ukur kembali suhunya dan amati perubahannya. V. Data Hasil Pengamatan No. Cara Kerja Hasil Pengamatan Pengamatan 1 1. Memasukkan akuades kedalam tabung reaksi

231 2. Memasukkan kristal NaOH sebanyak 2 spatula ke dalam akuades. 1. Memasukkan akuades ke dalam tabung reaksi. Pengamatan 2 2. Menambahkan kristal NH 4 Cl sebanyak 2 spatula ke dalam akuades. VI. Analisis Data/Pertanyaan 1. Bagaimana perubahan suhu pada reaksi 1 dan 2? Jawab: Sebutkan gejala apa yang telah menunjukkan terjadi reaksi kimia pada percobaan 1 dan 2! Jawab: Sebutkan percobaan yang menunjukkan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm! Jawab:......

232 Tuliskan pengertian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm menurut teori! Jawab: VII. 5. Apakah hasil percobaan sudah sesuai dengan teori? Apabila tidak, mengapa? Jawab: Kesimpulan

233 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Menghargai orang laon Kerjasama Ramah dengan teman Hormat kepada orang tua Kujujuran Menepati janji Kedisiplinan Tanggung jawab Kepedulian Lampiran 9. Daftar Nilai Keaktifan Siswa DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA : JURNAL GURU MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS/SEM. : X / 1 TAHUN AJARAN : 2014/2015 KKM : 73 SIKAP/KEAKTIFAN No NIS NAMA L/P JML KET

234 dst Keterangan: Tabel Konversi Nilai 1-50 K Kurang C Cukup B Baik SB Sangat Baik

235 *Nb : Total Skor Seluruh Kriteria dilakukan berdasarkan pengamatan tindakan siswa Sleman, 3 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

236 Lampiran 10. Daftar Nilai Pengetahuan MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA/1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN NO NI S NAM A L/P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. UH U T S UA S NR PR DK T Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport Mengetahui, Guru Pembimbing, Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sumawati NIP NIM

237 LAMPIRAN 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMA N 1 Pakem Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. KD dari KI-1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi 64

238 sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD dari KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD dari KI Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia. Indikator: a. Menjelaskan teori tumbukan dan menghubungkan dengan reaksi kimia. b. Menjelaskan ungkapan laju reaksi. c. Menuliskan persamaan laju reaksi. 3. KD dari KI Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia. Indikator: a. Mempresentasikan hasil analisis mengenai teori tumbukan dan menghubungkan dengan reaksi kimia. C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan teori tumbukan dan menghubungkan dengan reaksi kimia dengan metode kontekstual. 2. Peserta didik dapat menjelaskan ungkapan laju reaksi dengan metode kontekstual. 65

239 3. Peserta didik dapat menuliskan persamaan laju reaksi dengan metode kontekstual. 4. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis mengenai teori tumbukan dan menghubungkan dengan reaksi kimia dengan metode kontekstual. D. Materi Pembelajaran 1. Teori Tumbukan Menurut teori tumbukan ini, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut: 1) Frekuensi tumbukan 2) Energi partikel pereaksi 3) Arah tumbukan Jumlah tumbukan antarpartikel persatuan waktu disebut frekuensi tumbukan. Partikel-partikel yang terdapat dalam gas, zat cair, atau larutan selalu bergerak secara acak. Pergerakan partikel-partikel secara acak ini akan mengakibatkan tumbukan antar-partikel. Tumbukan antar-partikel ini akan menghasilkan energi yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi. Akan tetapi, jumlah energi yang dihasilkan harus mencukupi untuk memulai terjadinya reaksi. Reaksi kimia terjadi akibat adanya tubukan antar partikel-partikel zat pereaksi yang menghasilkan energi yang cukup untuk memulai reaksi. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif. Untuk saling bertumbukan, molekul molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum tertentu. Energi kinetik minimum yang diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat berlangsung disebut Energi Aktivasi (Ea). Suatu reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energi pengaktifan. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang memiliki energi pengaktifan yang besar hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi. 66

240 Energi pengaktifan dapat ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong, sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. 2. Konsep Laju Reaksi Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Berdasarkan hal tersebut, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan mengukur banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilkan pada selang waktu tertentu (Michael Purba, 2006: ). Laju reaksi dapat dinyatakan dengan berbagai cara, seperti perubahan volum, perubahan massa,atau perubahan warna. Untuk sistem homogen, cara yang umum digunakan untuk menyatakan laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu sebagai berikut: Reaksi: mr np [ ] atau [ ] dengan, r = pereaksi (reaktan) p = produk v = laju reaksi t = waktu reaksi [ ] = perubahan konsentrasi molar pereaksi [ ] = perubahan konsentrasi molar produk [ ] = laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam satu satuan waktu. [ ] = laju pepertambahan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam satu satuan waktu. 67

241 Satuan laju reaksi dapat dinyatakan dalam mol L -1 per sekon (mol L -1 s -1 ) atau M s -1 (Michael Purba, 2006: ). E. Metode Pembelajaran Tanya jawab Kontekstual Demonstrasi F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media : Papan Tulis, Power Point Alat : Boardmarker, buku, alat tulis, kertas, alat-alat peraga praktikum. Sumber Pembelajaran : Johari, J. M. C dan M. Rachmawati Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:Esis. Purba, Michael Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. Retnowati, Priscillia Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. G. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran No. Deskripsi Kegiatan Alokasi Keterangan Waktu 1. Pendahuluan: a. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. b. Guru mengabsen peserta didik. c. Persiapan pembelajaran. d. Apersepsi : menghubungan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas. Masih ingatkah kalian, apa yang dimaksud dengan reaksi? Apa syarat terjadinya suatu reaksi? 10 menit Kalian dulu sudah pernah 68

242 mendapatkan konsep mengenai kelajuan dalam pelajaran fisika, nah apa yang dimaksud dengan laju? Lalu, bagaimana cara mengungkapkan laju reaksi? Menyampaikan topik yang akan dibahas: Laju reaksi dan teori tumbukan. 2. Kegiatan Inti: Mengamati: a. Guru meminta peserta didik mengamati mengenai peristiwa tabrakan/tumbukan. b. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar mengenai proses korosi serta video peledakan bom. Menanya: a. Guru mengajukan beberapa pertanyaan mengenai terjadinya tumbukan/tabrakan. b. Guru memberikan pertanyaan mengapa ada reaksi yang berjalan dengan cepat ada reaksi yang berjalan dengan lambat? c. Guru menanyakan apa yang dimaksud dengan laju reaksi? Mengumpulkan data: a. Peserta didik diberikan Lembar Kerja oleh guru. b. Peserta didik diminta untuk mencari informasi mengenai teori tumbukan, menit

243 reaksi kimia, serta laju reaksi. Mengasosiasi: a. Peserta didik diminta untuk menuliskan persamaan laju reaksi. b. Peserta didik diminta untuk mengolah informasi mengenai reaksi kimia berdasarkan teori tumbukan serta ungkapan laju reaksi. Mengkomunikasikan: a. Perwakilan peserta didik mempresentasikan jawaban di depan kelas. b. Guru mengklarifikasi jawaban peserta didik. 3. Penutup: a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal yang belum jelas. b. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang laju reaksi dan teori tumbukan. c. Menyampaikan materi minggu depan. 7 menit H. Penilaian 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep peserta didik terhadap submateri laju reaksi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi beserta hubungannya dengan teori tumbukan. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Keaktifan dalam menjawab 70

244 Nilai didapat dari keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Presentasi Nilai di dapat pada saat peserta didik menyajikan hasil pengamatan ketika proses pembelajaran. Sikap ilmiah Nilai didapat dari keaktifan peserta didik ketika melakukan demonstrasi. 3. Lembar Kerja Peserta didik -Lampiran- 4. Lembar Penilaian Peserta didik -Lampiran- 71

245 Lampiran 1: LEMBAR KERJA SISWA LAJU REAKSI A. TUJUAN 1. Peserta didik dapat menjelaskan ungkapan laju reaksi dengan metode kontekstual. 2. Peserta didik dapat menuliskan persamaan laju reaksi dengan metode kontekstual. 3. Peserta didik dapat menjelaskan teori tumbukan dan menghubungkan dengan reaksi kimia dengan metode kontekstual. 4. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis mengenai teori tumbukan dan menghubungkan dengan reaksi kimia dengan metode kontekstual. B. TEORI Laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu. Satuan laju reaksi dapat dinyatakan dalam mol L -1 per sekon (mol L -1 s -1 ) atau M s -1 (Michael Purba, 2006: ). Menurut teori tumbukan, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel pereaksi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi dapat dijelaskan menggunakan teori tumbukan. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif. Untuk saling bertumbukan, molekul molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum tertentu. Energi kinetik minimum yang diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat berlangsung disebut Energi Aktivasi (Ea). Energi pengaktifan dapat ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong, sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. 72

246 C. ANALISIS PERMASALAHAN 1. Teori Tumbukan Coba perhatikan mengenai peristiwa kecelakaan/tabrakan yang biasa terjadi. Analisislah kejadian tersebut! a. Dapatkah kendaraan A dan B yang berlawanan arah betabrakan pada jalan yang sama, tetapi berada pada lajur kiri (mematuhi peraturan lalu lintas)? Jawab:... b. Dapatkah A dan B yang saling berlawanan arah bertabrakan pada jalan yang sama, tetapi kedua kendaraan tidak bergerak? Jawab:... c. Bagaimanakah jika kendaraan A dan B yang berlawanan arah bertabrakan di jalan, ketika kendaraan A berada di lajur yang benar sedangkan kendaraan B di lajur yang salah dengan kecepatan yang tinggi? Jawab:... d. Bisakah terjadi tabrakan antara kendaraan A dengan kendaraan B kalau keduanya mengendarai dengan kecepatan rendah? Jawab:... e. Pada jalan yang padat dan sepi, manakah yang memungkinkan dapat terjadi tabrakan? Jawab:... f. Apa yang dapat kalian simpulkan mengenai kejadian di atas? Jawab: g. Lalu bagaimanakah terjadinya reaksi kimia berdasarkan teori tumbukan tersebut? Jawab:

247 Laju Reaksi a. Berdasarkan tayangan pada slide terhadap 2 peristiwa yang berbeda, apakah setiap peristiwa memiliki laju reaksi yang sama? Jawab:... b. Mengapa suatu reaksi bisa berbeda kecepatannya? Jawab:... c. Laju reaksi dapat diukur berdasarkan apa? Jawab: d. Apa yang dimaksud dengan laju reaksi? Jawab: D. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

248 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Tenggang rasa Kedisiplinan Kerjasama Ramah dengan teman Hormat pd orang tua Kejujuran Menepati janji Kepedulian Tanggungjawab Lampiran 2: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-1 dan KI-2 : JURNAL GURU SIKAP N O NI S NAM A L /P JM L PRD KT Ds t Keterangan : 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik Tabel Konversi : 1-12 K Kuranga C Cukup B Baik SB Sangat Baik 75

249 Mengetahui, Guru Pemimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

250 Lampiran 3: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ.: 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN N O N I S NAMA L /P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. U H UT S UA S NR PRD KT D st Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport 77

251 Mengetahui, Guru Pembimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

252 Lampiran 4: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-4 : KETRAMPILAN N O N I S NAMA L /P TES PRAKTEK NILAI PROYEK PORTOFOLIO NP PRD KT Ds t Keterangan : R. TP : Nilai rata-rata praktik P : Nilai proyek NP = (2XR.TP) + P + PF 4 PF NP : Nilai portofolio : Nilai praktik 79

253 Yogyakarta, Oktober 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa Praktikan Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

254 LAMPIRAN 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMA N 1 Pakem Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. KD dari KI-1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi 81

255 sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD dari KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD dari KI Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. Indikator: a. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu dan konsentrasi). b. Mengidentifikasi pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. 4. KD dari KI Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. Indikator: a. Merancang percobaan tentang faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu dan konsentrasi). b. Melakukan pengamatan dengan metode demonstrasi tentang pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. 82

256 c. Menyimpulkan hasil pengamatan mengenai pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. d. Mempresentasikan hasil pengamatan mengenai pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan metode kontekstual dan demonstrasi. 2. Peserta didik dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu dan konsentrasi) dengan metode demonstrasi. 3. Peserta didik dapat mengamati tentang pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi dengan metode demonstrasi. 4. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatan mengenai pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. 5. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pengamatan mengenai pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. D. Materi Pembelajaran 1. Konsep Laju Reaksi Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Berdasarkan hal tersebut, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan mengukur banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilkan pada selang waktu tertentu (Michael Purba, 2006: ). Laju reaksi dapat dinyatakan dengan berbagai cara, seperti perubahan volum, perubahan massa,atau perubahan warna. Untuk sistem homogen, cara yang umum digunakan untuk menyatakan laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu sebagai berikut: Reaksi: mr np 83

257 [ ] atau [ ] dengan, r = pereaksi (reaktan) p = produk v = laju reaksi t = waktu reaksi [ ] = perubahan konsentrasi molar pereaksi [ ] = perubahan konsentrasi molar produk [ ] = laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam satu satuan waktu. [ ] = laju pepertambahan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam satu satuan waktu. Satuan laju reaksi dapat dinyatakan dalam mol L -1 per sekon (mol L -1 s -1 ) atau M s -1 (Michael Purba, 2006: ). 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Menurut Michael Purba (2006: ), laju reaksi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat memungkinkan untuk mengendalikan laju reaksi, yaitu dapat melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, yaitu: a. Luas permukaan Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi dalam bentuk padat. Ukuran kepingan zat padat, dapat berpengaruh terhadap laju reaksi. Semakin halus suatu partikel dari suatu zat padat, maka total luas permukaannya akan semakin besar. Kepingan yang lebih halus bereaksi lebih cepat, sedangkan kepingan yang lebih kasar bereaksi lebih lambat. Pada campuran pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran yang selanjutnya disebut dengan bidang sentuh. Oleh karena itu, semakin luas bidang sentuh, semakin cepat reaksi berlangsung. b. Konsentrasi pereaksi 84

258 Sama halnya dengan luas permukaan, semakin besar konsentrasi maka reaksi akan berjalan semakin cepat dan juga sebaliknya. Dengan kata lain semakin pekat suatu larutan maka semakin cepat reaksinya berjalan dan semakin encer suatu larutan maka reaksinya akan berjalan lebih lambat. c. Suhu Laju reaksi dapat juga dipercepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya. Berdasarkan pengalaman sehari-hari, reaksi akan berjalan lebih cepat apabila suhunya dinaikan. d. Katalis Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal (tidak dikonsumsi atau tidak dihabiskan). Katalis dapat dibedakan atas katalis homogen dan katalis heterogen. Katalis homogen adalah katalis yang sefase dengan zat yang dikatalisis. Sedangkan katalis heterogen adalah katalis yang tidak sefase dengan zat yang dikatalisis. Umumnya, katalis heterogen berupa zat padat, dan reaksi berlangsung pada permukaan katalis padat tersebut. 3. Teori Tumbukan Pengaruh dari berbagai faktor terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan teori tumbukan. 1) Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan Konsentrasi dan luas permukaan berhubungan dengan frekuensi tumbukan. Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling bertumbukan, sehingga reaksi bertambah cepat. Begitu juga halnya dengan luas permukaan, semakin luas permukaan, maka semakin banyak tumbukan, reaksi semakin cepat. 2) Pengaruh suhu Menurut teroi kinetik gas, molekul-molekul dalam satu wadah tidaklah mempunyai energi yang sama, tetapi bervariasi menurut suatu kurva yang mendekati kurva normal. Sebagian besar molekul mempunyai energi rata-rata molekul, sehingga jumlah atau fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah. Akibatnya, laju reaksi akan meningkat. 85

259 3) Pengaruh katalis Katalis mempercepat reaksi karena dapat menurunkan energi pengaktifan. Katalis dapat mengubah mekanisme reaksi dengan membuat tahapan reaksi yang memiliki energi pengaktifan lebih rendah. Jadi, walaupun tidak dihabiskan (tidak mengalami perubahan kekal), katalis terlibat dalam reaksi. Katalis bereaksi pada satu tahap, kemudian dibebaskan pada tahap berikutnya. E. Metode Pembelajaran Tanya jawab Kontekstual Demonstrasi F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media : Papan Tulis, Power Point Alat : Boardmarker, buku, alat tulis, kertas, alat-alat peraga praktikum. Sumber Pembelajaran : Johari, J. M. C dan M. Rachmawati Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:Esis. Purba, Michael Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. Retnowati, Priscillia Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. G. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran No. Deskripsi Kegiatan Alokasi Keterangan Waktu 1. Pendahuluan: a. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. b. Guru mengabsen peserta didik. c. Persiapan pembelajaran. d. Apersepsi : menghubungan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas. 10 menit 86

260 Apa kalian pernah mencoba melarutkan gula ke dalam air yang dingin? Apa yang terjadi apabila dibandingkan dengan menggunakan air panas? Mengapa bisa demikian? Menyampaikan topik yang akan dibahas: Laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 2. Kegiatan Inti: Mengamati: a. Peserta didik mencari informasi dengan cara melihat/ mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat di kehidupan sehari-hari, misalnya pada pelarutan gula, korosi, dan sebagainya. Menanya: a. Guru mengajukan pertanyaan terkait hasil observasi mengapa ada reaksi yang lambat dan reaksi yang cepat. Mengumpulkan data: a. Peserta didik diberi LKS dan diminta untuk membaca. (LKS terlampir) b. Perwakilan dari peserta didik melakukan demonstrasi di depan kelas. c. Peserta didik yang lainnya mengamati hasil demonstrasi. Mengasosiasi: menit

261 a. Peserta didik diminta untuk mengolah data hasil percobaan untuk membuat grafik laju reaksi. b. Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Mengkomunikasikan: a. Seorang peserta didik mempresentasikan jawabannya. b. Guru mengklarifikasi jawaban peserta didik. 3. Penutup: a. Guru memberikan kesempatan kepada 7 menit peserta didik untuk mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti. b. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. c. Guru menyampaikan materi minggu depan. H. Penilaian 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep peserta didik terhadap submateri laju reaksi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi beserta hubungannya dengan teori tumbukan. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Keaktifan dalam menjawab Nilai didapat dari keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 88

262 Presentasi Nilai didapat pada saat peserta didik menyajikan hasil pengamatan ketika proses pembelajaran. Sikap ilmiah Nilai didapat dari keaktifan peserta didik ketika melakukan demonstrasi. 3. Lembar Kerja Peserta didik -Lampiran- 4. Lembar Penilaian Peserta didik -Lampiran- 89

263 Lampiran 1: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LAJU REAKSI A. TUJUAN 1. Peserta didik dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (suhu dan konsentrasi) dengan metode demonstrasi. 2. Peserta didik dapat mengamati tentang pengaruh suhu dan konsentras terhadap laju reaksi dengan metode demonstrasi. 3. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatan mengenai pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. B. TEORI Laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu. Satuan laju reaksi dapat dinyatakan dalam mol L -1 per sekon (mol L -1 s -1 ) atau M s -1 (Michael Purba, 2006: ). Menurut teori tumbukan, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel pereaksi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi dapat dijelaskan menggunakan teori tumbukan. Untuk saling bertumbukan, molekul molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum tertentu (Energi Aktivasi (Ea)). Energi pengaktifan dapat ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan yaitu: 1) Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan Konsentrasi dan luas permukaan berhubungan dengan frekuensi tumbukan. Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling bertumbukan, sehingga reaksi bertambah cepat. Begitu juga 90

264 halnya dengan luas permukaan, semakin luas permukaan, maka semakin banyak tumbukan, reaksi semakin cepat. 2) Pengaruh suhu Sebagian besar molekul dalam suatu wadah mempunyai energi rata-rata molekul, sehingga jumlah atau fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah. Akibatnya, laju reaksi akan meningkat. 3) Pengaruh katalis Katalis mempercepat reaksi karena dapat menurunkan energi pengaktifan. Katalis dapat mengubah mekanisme reaksi dengan membuat tahapan reaksi yang memiliki energi pengaktifan lebih rendah. C. ALAT DAN BAHAN 1. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi Alat yang digunakan: Bunsen Kaki tiga dan kassa Termometer Gelas kimia Kertas yang diberi tanda silang Bahan yang digunakan: 20 ml larutan tiosianat (Na 2 S 2 O 3 ) 0,5 M 10 ml larutan HCl 2 M 2. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Alat yang digunakan: Tabung reaksi 3 buah Stopwatch Bahan yang digunakan: Serbuk kalsium karbonat 3 gram 10 ml larutan HCl 0,5 M; 1 M dan 2 M 91

265 D. PROSEDUR KERJA 1. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi Masukkan masing-masing 20 ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,5 M ke dalam gelas kimia. Panaskan larutan Na 2 S 2 O 3 0,5 M pada suhu 32 C; 42 Cdann 52 C. Letakkan gelas kimia yang berisi larutan yang sudah dipanaskan diatas kertas yang telah diberi tanda silang. Masukkan 10 ml larutan HCl 2 M ke dalam gelas yang telah telah berisi larutan Na 2 S 2 O 3 0,5 M yang dipanaskan pada temperatur tertentu. Catat waktu reaksi mulai saat HCl 2 M dimasukkan ke dalam gelas kimia sampai tanda silang pada kertas tidak terlihat karena tertutupi oleh endapan belerang pada dasar gelas kimia. 2. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi Masukkan larutan HCl 0,5 M; 1 M dan 2 M masing-masing ke dalam tabung reaksi. Masukkan serbuk kalsium karbonat ke dalam tabung reaksi masingmasing sebanyak 1 gram. Catat waktu reaksi mulai dari memasukkan serbuk kalsium karbonat habis bereaksi dengan HCl. E. DATA PENGAMATAN 1. Pengaruh suhu terhadap laju reaksi Volume Na 2 S 2 O 3 0,5 M Volume HCl 2 M Temperatur ( C) Waktu (detik) Hasil pengamatan 92

266 2. Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi CaCO 3 Konsentrasi Waktu Hasil pengamatan Bentuk Massa HCl (detik) F. PERTANYAAN 1. Bagaimanakah hubungan antara suhu dengan kecepatan reaksi? Jawab: Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan pengaruh suhu terhadap laju reaksi! Jawab:

267 3. Jelaskan dengan teori tumbukan, mengapa kenaikan suhu bisa mempercepat laju reaksi? Jawab: Bagaimana hubungan antara konsentrasi dengan kecepatan reaksi? Jawab: Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi! Jawab: Jelaskan dengan teori tumbukan, mengapa kenaikan suhu bisa mempercepat laju reaksi? Jawab: G. KESIMPULAN Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

268 H. TUGAS 1. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan antara pengaruh suhu terhadap laju reaksi! 2. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan antara pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi! 95

269 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Tenggang rasa Kedisiplinan Kerjasama Ramah dengan teman Hormat pd orang tua Kejujuran Menepati janji Kepedulian Tanggungjawab Lampiran 2: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-1 dan KI-2 : JURNAL GURU SIKAP N O NI S NAM A L /P JM L PRD KT Ds t Keterangan : 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik Tabel Konversi : 1-12 K Kuranga C Cukup B Baik SB Sangat Baik 96

270 Mengetahui, Guru Pemimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

271 Lampiran 3: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ.: 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN N O N I S NAMA L /P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. U H UT S UA S NR PRD KT D st Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport 98

272 Mengetahui, Guru Pembimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

273 Lampiran 4: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-4 : KETRAMPILAN N O N I S NAMA L /P TES PRAKTEK NILAI PROYEK PORTOFOLIO NP PRD KT Ds t Keterangan : R. TP : Nilai rata-rata praktik P : Nilai proyek NP = (2XR.TP) + P + PF 4 PF NP : Nilai portofolio : Nilai praktik 100

274 Yogyakarta, Oktober 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa Praktikan Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

275 LAMPIRAN 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMA N 1 Pakem Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. KD dari KI-1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi 102

276 sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD dari KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD dari KI Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. Indikator: a. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan dan katalis). b. Mengidentifikasi pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. c. Menjelaskan pengaruh luas permukaan dan katalis berdasarkan teori tumbukan. 4. KD dari KI Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. Indikator: a. Merancang percobaan tentang faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan dan katalis). 103

277 b. Melakukan pengamatan dengan metode demonstrasi tentang pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. c. Menyimpulkan hasil pengamatan mengenai pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. d. Mempresentasikan hasil pengamatan mengenai pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan metode kontekstual dan demonstrasi. 2. Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi dengan metode kontekstual dan demonstrasi. 3. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan dengan metode kontekstual dan demonstrasi. 4. Peserta didik dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan dan katalis) dengan metode demonstrasi. 5. Peserta didik dapat mengamati tentang pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi dengan metode demonstrasi. 6. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatan mengenai pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. 7. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pengamatan mengenai pengaruh konsentrasi, luas permukaan, dan katalis terhadap laju reaksi. D. Materi Pembelajaran 1. Konsep Laju Reaksi Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Berdasarkan hal tersebut, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk. Laju reaksi ditentukan melalui percobaan, yaitu dengan 104

278 mengukur banyaknya pereaksi yang dihabiskan atau banyaknya produk yang dihasilkan pada selang waktu tertentu (Michael Purba, 2006: ). Laju reaksi dapat dinyatakan dengan berbagai cara, seperti perubahan volum, perubahan massa,atau perubahan warna. Untuk sistem homogen, cara yang umum digunakan untuk menyatakan laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu sebagai berikut: Reaksi: mr np [ ] atau [ ] dengan, r = pereaksi (reaktan) p = produk v = laju reaksi t = waktu reaksi [ ] = perubahan konsentrasi molar pereaksi [ ] = perubahan konsentrasi molar produk [ ] = laju pengurangan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam satu satuan waktu. [ ] = laju pepertambahan konsentrasi molar salah satu pereaksi dalam satu satuan waktu. Satuan laju reaksi dapat dinyatakan dalam mol L -1 per sekon (mol L -1 s -1 ) atau M s -1 (Michael Purba, 2006: ). 2. Teori Tumbukan Pengaruh dari berbagai faktor terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan teori tumbukan. Menurut teori ini, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel pereaksi. Akan tetapi, tidaklah setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan yang tepat. Jadi, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut: 1) Frekuensi tumbukan 105

279 2) Energi partikel pereaksi 3) Arah tumbukan Jumlah tumbukan antarpartikel persatuan waktu disebut frekuensi tumbukan. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif. Untuk saling bertumbukan, molekul molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum tertentu. Energi kinetik minimum yang diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat berlangsung disebut Energi Aktivasi (Ea). Suatu reaksi, eksoterm atau endoterm, memerlukan energi pengaktifan. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang memiliki energi pengaktifan yang besar hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi. Energi pengaktifan dapat ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong, sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. 1) Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan Konsentrasi dan luas permukaan berhubungan dengan frekuensi tumbukan. Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling bertumbukan, sehingga reaksi bertambah cepat. Begitu juga halnya dengan luas permukaan, semakin luas permukaan, maka semakin banyak tumbukan, reaksi semakin cepat. 2) Pengaruh suhu Menurut teroi kinetik gas, molekul-molekul dalam satu wadah tidaklah mempunyai energi yang sama, tetapi bervariasi menurut suatu kurva yang mendekati kurva normal. Sebagian besar molekul mempunyai energi rata-rata molekul, sehingga jumlah atau fraksi molekul yang mencapai energi pengaktifan bertambah. Akibatnya, laju reaksi akan meningkat. 3) Pengaruh katalis Katalis mempercepat reaksi karena dapat menurunkan energi pengaktifan. Katalis dapat mengubah mekanisme reaksi dengan membuat tahapan reaksi yang memiliki energi pengaktifan lebih rendah. Jadi, walaupun tidak dihabiskan (tidak 106

280 mengalami perubahan kekal), katalis terlibat dalam reaksi. Katalis bereaksi pada satu tahap, kemudian dibebaskan pada tahap berikutnya. E. Metode Pembelajaran Tanya jawab Kontekstual Demonstrasi F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media : Papan Tulis, Power Point Alat : Boardmarker, buku, alat tulis, kertas, alat-alat peraga praktikum. Sumber Pembelajaran : Johari, J. M. C dan M. Rachmawati Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:Esis. Purba, Michael Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. Retnowati, Priscillia Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. G. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran No. Deskripsi Kegiatan Alokasi Keterangan Waktu 1. Pendahuluan: a. Guru meminta ketua kelas untuk memimpin doa. b. Guru mengabsen peserta didik. c. Persiapan pembelajaran. d. Apersepsi : menghubungan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas. 10 menit Apa kalian pernah menggoreng tempe di rumah? Kira-kira kenapa, ya, ibu kita memotong-motong tempe itu agak tipis? Apa supaya lebih hemat 107

281 minyak goreng, atau ada alasan lainnya? Mengapa bisa demikian? Menyampaikan topik yang akan dibahas: Laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 2. Kegiatan Inti: Mengamati: a. Peserta didik mencari informasi dengan cara melihat/ mengamati reaksi yang berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat di kehidupan sehari-hari, misalnya pada pelarutan gula, korosi, dan sebagainya. Menanya: a. Guru mengajukan pertanyaan terkait hasil observasi mengapa ada reaksi yang lambat dan reaksi yang cepat. Mengumpulkan data: a. Peserta didik diberi LKS dan diminta untuk membaca. (LKS terlampir) b. Perwakilan dari peserta didik melakukan demonstrasi di depan kelas. c. Peserta didik yang lainnya mengamati hasil demonstrasi. Mengasosiasi: a. Peserta didik diminta untuk mengolah data hasil percobaan untuk membuat grafik laju reaksi menit

282 b. Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Mengkomunikasikan: a. Seorang peserta didik mempresentasikan jawabannya. b. Guru mengklarifikasi jawaban peserta didik. 3. Penutup: a. Guru memberikan kesempatan kepada 7 menit peserta didik untuk mengajukan pertanyaan yang belum dimengerti. b. Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang pengaruh suhu dan konsentrasi terhadap laju reaksi. c. Guru menyampaikan materi minggu depan. H. Penilaian 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep peserta didik terhadap submateri laju reaksi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi beserta hubungannya dengan teori tumbukan. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Keaktifan dalam menjawab Nilai didapat dari keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Presentasi Nilai di dapat pada saat peserta didik menyajikan hasil pengamatan ketika proses pembelajaran. 109

283 Sikap ilmiah Nilai didapat dari keaktifan peserta didik ketika melakukan demonstrasi. 3. Lembar Kerja Peserta didik -Lampiran- 4. Lembar Penilaian Peserta didik -Lampiran- 110

284 Lampiran 1: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LAJU REAKSI A. TUJUAN 1. Peserta didik dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan metode kontekstual dan demonstrasi. 2. Peserta didik dapat merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan dan katalis) dengan metode demonstrasi. 3. Peserta didik dapat mengamati tentang pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi dengan metode demonstrasi. 4. Peserta didik dapat menyimpulkan hasil pengamatan mengenai pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. 5. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pengamatan mengenai pengaruh luas permukaan dan katalis terhadap laju reaksi. B. TEORI Laju reaksi adalah laju pengurangan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk dalam satu satuan waktu. Satuan laju reaksi dapat dinyatakan dalam mol L -1 per sekon (mol L -1 s -1 ) atau M s -1 (Michael Purba, 2006: ). Menurut teori tumbukan, suatu reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel pereaksi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi dapat dijelaskan menggunakan teori tumbukan. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif. Untuk saling bertumbukan, molekul molekul pereaksi harus mempunyai energi kinetik minimum tertentu. Energi kinetik minimum yang diperlukan agar tumbukan terjadi dan reaksi dapat berlangsung disebut Energi Aktivasi (Ea). Energi pengaktifan dapat ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong, sehingga dapat 111

285 melewati energi penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. C. ALAT DAN BAHAN 1. Pengaruh luas permukan terhadap laju reaksi Alat yang digunakan: 3 gelas kimia Stopwatch Neraca Bahan yang digunakan: 2 macam garam dapur halus dan kasar atau bongkahan. 10 ml Larutan cuka. 2. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi Alat yangdigunakan: Gelas erlenmeyer Gelas ukur 50 ml Pipet tetes Bahan yang digunakan: Larutan H 2 O 2 5% Larutan NaCl 0,1 M Larutan FeCl 3 0,1 M D. PROSEDUR KERJA 1. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi Masukkan 2 macam garam ke dalam tabung reaksi masing-masing sebanyak 1 gram. Masukkan larutan cuka masing-masing 10 ml ke dalam tabung reaksi. Catat waktu reaksi mulai dari memasukkan garam habis bereaksi dengan cuka. 2. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi 112

286 Masukkan ke dalam 2 gelas erlenmeyer masing-masing 50 ml Larutan H 2 SO 4 5%. Amati kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas tersebut dan catat waktunya. Tambahkan 20 tetes Larutan NaCl 0,1 M ke gelas erlenmeyer I dan 20 tetes larutan FeCl 3 0,1 M ke dalam gelas erlenmeyer II. Bagaimana kecepatan timbulnya gelembung gas pada kedua gelas elenmeyer itu sekarang? Amati dan catat. E. DATA PENGAMATAN 1. Pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi Garam Volume Waktu (detik) Hasil pengamatan Bentuk Massa cuka 2. Pengaruh katalis terhadap laju reaksi Labu Volume Pengamatan (gelembung gas) erlenmeye H 2 O 2 5 NaCl FeCl 3 0,1 r % 0,1 M M I II 113

287 F. PERTANYAAN 1. Bagaimana hubungan antara luas permukaan dengan kecepatan reaksi? Jawab: Jelaskan dengan teori tumbukan, mengapa luas permukaan suatu zat bisa mempengaruhi laju reaksi? Jawab: Bagaimana hubungan antara katalis dengan kecepatan reaksi? Jawab: Mengapa katalis bisa mempercepat laju reaksi? Jelaskan! Jawab: Pada percobaan pengaruh katalis terhadap laju reaksi, zat manakah yang bekerja sebagai katalis pada peruraian hidrogen peroksida, NaCl atau FeCl 3? Jelaskan! Jawab: G. KESIMPULAN 114

288 Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: H. TUGAS 1. Buatlah grafik yang menunjukan hubungan antara pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi! 2. Mengapa obat maag (antasida) dianjurkan supaya dikunyah lebih dulu? 115

289 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Tenggang rasa Kedisiplinan Kerjasama Ramah dengan teman Hormat pd orang tua Kejujuran Menepati janji Kepedulian Tanggungjawab Lampiran 2: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-1 dan KI-2 : JURNAL GURU SIKAP N O NI S NAM A L /P JM L PRD KT Ds t Keterangan : 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik Tabel Konversi : 1-12 K Kuranga C Cukup B Baik SB Sangat Baik 116

290 Mengetahui, Guru Pemimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

291 Lampiran 3: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ.: 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN N O N I S NAMA L /P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. U H UT S UA S NR PRD KT D st Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport 118

292 Mengetahui, Guru Pembimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

293 Lampiran 4: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-4 : KETRAMPILAN N O N I S NAMA L /P TES PRAKTEK NILAI PROYEK PORTOFOLIO NP PRD KT Ds t Keterangan : R. TP : Nilai rata-rata praktik P : Nilai proyek NP = (2XR.TP) + P + PF 4 PF NP : Nilai portofolio : Nilai praktik 120

294 Yogyakarta, Oktober 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa Praktikan Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

295 LAMPIRAN 4: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SMA N 1 Pakem Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Laju Reaksi Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator 1. KD dari KI-1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi 122

296 sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD dari KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD dari KI Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. Indikator: a. Menjelaskan mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi. b. Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan. c. Menentukan orde reaksi kimia berdasarkan data hasil percobaan. 4. KD dari KI Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. Indikator: a. Mempresentasikan mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi. b. Menyajikan data hasil analisis persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 123

297 c. Menyajikan data hasil analisis persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan. C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi dengan metode kontekstual. 2. Peserta didik dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan dengan metode demonstrasi. 3. Peserta didik dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan dengan metode demonstrasi. 4. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi. D. Materi Pembelajaran 1. Persamaan Laju Reaksi Hubungan kuantitatif antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi dinyatakan dalam suatu persamaan, yaitu persamaan laju reaksi. 1) Bentuk Persamaan Laju Reaksi Bentuk persamaan laju reaksi dinyatakan sebagai berikut. Untuk reaksi:...(1.1) Persamaan laju: [ ] [ ]...(1.2) dengan, k = adalah tetapan jenis reaksi x = adalah orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi A y = adalah orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi B Tetapan jenis laju reaksi (k) adalah suatu tetapan yang harganya bergantung pada jenis pereaksi, suhu, dan katalis. Setiap reaksi mempunyai harga k tertentu pada suhu tertentu. Harga k akan berubah jika suhu berubah. Reaksi yang berlangsung cepat mempunyai harga k yang besar, sedangkan reaksi yang berlangsung lambat mempunyai harga k yang kecil. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya memperbesar harga k. 124

298 Pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi disebut orde atau tingkat teaksi. Reaksi (1.1) diatas berorde x terhadap A dan berorde y terhadap B. Orde reaksi keseluruhan adalah x+y. Orde reaksi biasanya ditentukan melalui percobaan, tidak ada kaitannya dengan koefisien reaksi. Orde reaksi biasanya adalah suatu bilangan bulat positif sederhana (1 atau 2), tetapi ada juga yang bernilai 0, ½, atau suatu bilangan negatif, misalnya Makna Orde Reaksi Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Beberapa diantaranya adalah: a) Orde Nol Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak mempengaruhi laju reaksi. v [x] b) Orde Satu Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasinya dilipat-tigakan maka laju reaksi akan menjadi 3 1 atau 3 kali lebih besar. v [x] c) Orde Dua Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila 125

299 konsentrasi zat itu dilipat-tigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 3 2 atau 9 kali lebih besar v [x] Persamaan laju tidak dapat diturunkan dari stoikiometri reaksi tetapi ditentukan melalui awal dari percobaan. Salah satu cara menentukan persamaan laju adalah metode laju awal. Menurut cara ini, laju diukur pada awal reaksi dengan konsentrasi yang berbeda-beda. E. Metode Pembelajaran Tanya jawab Kontekstual F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran Media : Papan Tulis, Power Point Alat : Boardmarker, buku, alat tulis, dan kertas Sumber Pembelajaran : Johari, J. M. C dan M. Rachmawati Kimia SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta:Esis. Purba, Michael Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. Retnowati, Priscillia Seribu Pena Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:Erlangga. G. Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran No. Deskripsi Kegiatan Alokasi Keterangan Waktu 1. Pendahuluan: a. Guru meminta ketua kelas untuk 10 menit memimpin doa. b. Guru mengabsen peserta didik. 126

300 c. Persiapan pembelajaran. d. Apersepsi : menghubungan materi sebelumnya dengan materi yang akan dibahas. Di awal pertemuan sudah disampaikan mengenai pengertian laju reaksi, apa yang dimaksud dengan laju reaksi? Coba tolong tuliskan ungkapan laju reaksi! Menyampaikan topik yang akan dibahas: Persamaan laju reaksi dan orde reaksi. 2. Kegiatan Inti: Mengamati: a. Mencari informasi dengan cara membaca literatur mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi. Menanya: a. Guru memberikan pertanyaan mengenai penentuan persamaan laju reaksi dan mencari orde reaksi. Mengumpulkan data: a. Peserta didik diberi LKS dan diminta untuk membaca. (LKS terlampir) b. Perwakilan dari peserta didik melakukan demonstrasi di depan kelas. c. Peserta didik yang lainnya mengamati hasil demonstrasi. Mengasosiasi: menit

301 a. Peserta didik diminta untuk mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksi. Mengkomunikasikan: a. Seorang peserta didik mempresentasikan jawabannya. a. Guru mengklarifikasi jawaban peserta didik. 3. Penutup: a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal yang belum jelas. b. Menyimpulkan pembelajaran tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi. c. Menyampaikan materi minggu depan. 7 menit H. Penilaian 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep peserta didik terhadap submateri laju reaksi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi beserta hubungannya dengan teori tumbukan. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Keaktifan dalam menjawab Nilai didapat dari keaktifan peserta didik saat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Presentasi Nilai di dapat pada saat peserta didik menyajikan hasil pengamatan ketika proses pembelajaran. Sikap ilmiah 128

302 Nilai didapat dari keaktifan peserta didik ketika melakukan demonstrasi. 3. Lembar Kerja Peserta didik -Lampiran- 4. Lembar Penilaian Peserta didik -Lampiran- 129

303 Lampiran 1: LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERSAMAN LAJU REAKSI DAN PENENTUAN ORDE REAKSI A. TUJUAN 1. Peserta didik dapat menjelaskan mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi dengan metode kontekstual. 2. Peserta didik dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 3. Peserta didik dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 4. Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis mengenai persamaan laju reaksi dan orde reaksi. B. TEORI 1. Persamaan laju reaksi Bentuk persamaan laju reaksi dinyatakan sebagai berikut. Untuk reaksi:...(1.1) Persamaan laju: [ ] [ ]...(1.2) dengan, k = adalah tetapan jenis reaksi x = adalah orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi A y = adalah orde (tingkat atau pangkat) reaksi terhadap pereaksi B 2. Orde reaksi Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju reaksi. Beberapa diantaranya adalah: a) Orde Nol Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. 130

304 Artinya, asalkan terdapat dalam jumlah tertentu, perubahan konsentrasi pereaksi itu tidak mempengaruhi laju reaksi. b) Orde Satu Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasinya dilipat-tigakan maka laju reaksi akan menjadi 3 1 atau 3 kali lebih besar. c) Orde Dua Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu dilipat-tigakan, maka laju pereaksi akan menjadi 3 2 atau 9 kali lebih besar. C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat yang digunakan Gelas kimia Gelas ukur Stopwatch Pipet tetes 2. Bahan yang digunakan Larutan HCl 2 M sebanyak 75 ml Larutan Na-tiosulfat (Na 2 S 2 O 3 ) 0,5 M sebanyak 125 ml D. CARA KERJA 1. Buatlah tanda silang pada sehelai kertas putih 2. Masukkan 10 ml larutan HCl 2M ke dalam gelas kimia dan letakkan gelas kimia tersebut di atas tanda silang. 3. Tambahkan 20 ml larutan Na 2 S 2 O 3 0,5 M dan catat waktu sejak penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari atas larutan. 4. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan Na 2 S 2 O 3 yang diencerkan terlebih dahulu dengan air seperti pada tabel pengamatan I 131

305 5. Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan HCl yang diencerkan terlebih dahulu seperti pada tabel pengamatan II. E. DATA HASIL PERCOBAAN Tabel Pengamatan I Volume HCl 2M (ml) Volume (ml) Na 2 S 2 O 3 Jumlah Air 0,5 M Volume Kemolaran Na 2 S 2 O 3 Waktu (sekon) ( ) Tabel Pengamatan II Volume Volume (ml) Na 2 S 2 O 3 0,5 M (ml) HCl 2M Air Jumlah Volume Kemolaran HCl Waktu (sekon) ( ) F. ANALISIS DATA Tuliskan reaksi yang terjadi pada percobaan diatas! Hitunglah kemolaran masing-masing data! 132

306 G. PERTANYAAN 1. Buatlah grafik ( ) terhadap kemolran Na 2 S 2 O 3 2. Buatlah grafik ( ) terhadap kemolaran HCl 3. Berdasarkan apakah laju tersebut diukur? 4. Mengapa grafik laju reaksi digambarkan sebagai ( )? 5. Tentukan orde reaksi terhadap Na 2 S 2 O 3! 6. Bagaimanakah persamaan lajunya? H. KESIMPULAN

307 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Tenggang rasa Kedisiplinan Kerjasama Ramah dengan teman Hormat pd orang tua Kejujuran Menepati janji Kepedulian Tanggungjawab Lampiran 2: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-1 dan KI-2 : JURNAL GURU SIKAP N O NI S NAM A L /P JM L PRD KT Ds t Keterangan : 1. Kurang 2. Cukup 3. Baik 4. Sangat baik Tabel Konversi : 1-12 K Kuranga C Cukup B Baik SB Sangat Baik 134

308 Mengetahui, Guru Pemimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

309 Lampiran 3: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ.: 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN N O N I S NAMA L /P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. U H UT S UA S NR PRD KT D st Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport 136

310 Mengetahui, Guru Pembimbing, Yogyakarta, Oktober 2014 Mahasiswa Peneliti Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

311 Lampiran 4: MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS / SEM. : XI MIA / 1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-4 : KETRAMPILAN N O N I S NAMA L /P TES PRAKTEK NILAI PROYEK PORTOFOLIO NP PRD KT Ds t Keterangan : R. TP : Nilai rata-rata praktik P : Nilai proyek NP = (2XR.TP) + P + PF 4 PF NP : Nilai portofolio : Nilai praktik 138

312 Yogyakarta, Oktober 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa Praktikan Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

313 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : Kelas XI / Semester 1 Materi Pokok : Kesetimbangan Kimia Alokasi Waktu : 16 JP A. KOMPETENSI INTI KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong-royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR 1. KD pada KI 1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2. KD pada KI Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam

314 merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, cinta damai, dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan. 3. KD pada KI Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri. Indikator: Menuliskan reaksi yang merupakan kesetimbangan homogen dan heterogen. Menjelaskan konsep pergeseran kesetimbangan. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier. 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Indikator: Menjelaskan tetapan kesetimbangan. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan. Menghitung dan menentukan harga Kc dan Kp. 4. KD pada KI Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan. Indikator: Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan percobaan. 4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. Indikator:

315 Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan melalui diskusi. C. TUJUAN PEMBELAJARAN PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Siswa dapat menuliskan reaksi yang merupakan kesetimbangan homogen dan heterogen. 2. Siswa dapat menjelaskan konsep pergeseran kesetimbangan. 3. Siswa dapat enjelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier. 4. Siswa dapat melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. 5. Siswa dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan percobaan. 6. Siswa dapat menjelaskan tetapan kesetimbangan 7. Siswa dapat menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan. 8. Siswa dapat menghitung dan menentukan harga Kc dan Kp 9. Siswa dapat menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan melalui diskusi E. MATERI PEMBELAJARAN : Kesetimbangan Kimia a. Kesetimbangan dinamis b. Kesetimbangan homogen dan heterogen c. Pergeseran kesetimbangan d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan berdasarkan azas Le Chatelier e. Tetapan kesetimbangan Kc dan Kp f. Kesetimbangan kimia dalam industri kimia F. METODE PEMBELAJARAN: 1. Diskusi kelompok 2. Inquiry 3. Percobaan 4. Penugasan G. MEDIA/ ALAT PEMBELAJARAN 1. Media Powerpoint,LKS, handout 2. Alat

316 Laptop, LCD 3. Bahan Bahan presentasi, bahan percobaan 4. Sumber Belajar H. SUMBER BELAJAR: 1. Ari Harnanto dan Raminten Kimia SMA/MA kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. 2. Chang, Raymond Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta: Erlangga. 3. Michael Purba Kimia untuk kelas X. Jakarta: Erlangga. 4. Unggul Sudarmo Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta:Erlangga. 5. Sentot Budi Rahardjo Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA dan MA Kalompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Solo:Platinum. I. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN: Pertemuan ke-1: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru menanyakan apa yang terjadi ketika kita memanaskan air? Guru memotivasi siswa dengan contoh: pemanasan air dalam wadah tertutup. Jika air sudah mendidih dan menguap, maka uap air berubah kembali menjadi air. Mengapa hal itu bisa terjadi? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. ALOKASI WAKTU 5 menit KET

317 Guru menagih secara lisan tugas baca tentang kesetimbangan dinamis 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati dengan cara membaca/mendengar/ melihat dari berbagai sumber tentang kesetimbangan dinamis. Menanya: Mengajukan pertanyaan mengapa terjadi reaksi balik (kesetimbangan dinamis) Mengumpulkan data: Mendiskusikan reaksi yang terjadi berdasarkan hasil demonstrasi Mendiskusikan terjadinya reaksi kesetimbangan dan jenis-jenisnya Mengumpulkan informasi tentang kesetimbangan homogen dan heterrogen Mengasosiasi Menuliskan persamaan reaksi dalam kesetimbangan MembuatrumusanKcdarireaksikesetimbang an Menjelaskan berlakunyaasas Le Chatelier Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang kesetimbangan dinamis, kesetimbangan homogen dan heterogen, rumusan Kc, dan azas Le Chatelier Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya 75 menit 10 menit

318 Pertemuan ke-2: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru menanyakan pupuk apa saja yang biasa digunakan untuk membuat subur tanaman? Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan bagaimana cara membuat pupuk urea dalam suatu industri agar bisa menghasilkan dalam jumlah besar secara cepat serta hanya memerlukan tenaga dan biaya yang lebih sedikit? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menagih secara lisan tugas baca tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati dengancaramenggali informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. Menanya: Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan? Mengumpulkan data: Merancangpercobaan faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan dan mempresentasikannya untuk menyamakan persepsi ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

319 Melakukan percobaan faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan (konsentrasi, volum, tekanan dan suhu) Mengamati dan mencatat data hasil percobaan Mengasosiasi Mengolah dan menganalisis data faktorfaktor yang menggeser arah kesetimbangan Mengkomunikasi: Membuat laporan percobaan dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya. 10 menit Pertemuan ke-3: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi, guru bersama siswa mereview materi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan sampai kapan terjadi titik kesetimbangan? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. ALOKASI WAKTU 5 menit KET

320 Guru menagih secara lisan tugas baca tentang derajat dissosiasi dan tetapan kesetimbangan 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati video tentang percobaan pengaruh perbedaan konsentrasi. Menanya: Berapa banyak konsentrasi zat yang dapat terurai saat mencapai titik kesetimbangan? Mengumpulkan data: Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang derajat dissosiasi dan tetapan kesetimbangan. Mengasosiasi Diskusi kelompok mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang derajat dissosiasi dan tetapan kesetimbangan. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya. 75 menit 10 menit Pertemuan ke-4: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. ALOKASI WAKTU 5 menit KET

321 Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi, guru bersama siswa mereview materi tentang pengaruh konsentrasi yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia. Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan bagaimana perhitungan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menagih secara lisan tugas baca tentang Kc. 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati dengancara menggali informasi tentang konsentrasi dan tekanan yang dapat menggeser kesetimbangan menggunakan rumusan Kc. Menanya: Bagaimana perhitungan Kc agar dapat digunakan untuk menggeser kesetimbangan? Mengumpulkan data: Mengumpulkan informasi tentang perhitungan Kc. Mengasosiasi Diskusi informasi untuk menentukan Kc. Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan 75 menit 10 menit

322 tentang rumusan Kc. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya. Pertemuan ke-5: N O DESKRIPSI KEGIATAN 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi, guru bersama siswa mereview materi tentang perhitungan Kc Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan selain konsentrasi, ada faktorfaktor lain yang mempengaruhi kesetimbangan. Apakah faktor-faktor tersebut juga mempengaruhi perhitungan tetapan kesetimbangan yang lain? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menagih secara lisan tugas baca tentang Kp. 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati dari berbagai sumber bahwa konsentrasi berpengaruh terdapat perhitungan Kc. Menanya: Faktor lain yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan adalah tekanan. Jika konsentrasi berpengaruh terhadap perhitungan Kc, lalu tekanan berpengaruh terhadap perhitungan apa? Mengumpulkan data: Mengumpulkan informasi tentang ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

323 perhitungan Kp. Mengasosiasi Diskusi informasi untuk menentukan Kp Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang rumusan Kp. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya. 10 menit Pertemuan ke-6: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi, guru bersama siswa mereview materi tentang Kc dan Kp Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan adakah hubungan antara Kc dan Kp? 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati dengancara menggali informasi tentang Kc dan Kp Menanya: Bagaimana hubungan Kc dengan Kp? Mengumpulkan data: Mengumpulkan informasi tentang hubungan Kc dan Kp. Mengasosiasi Diskusi informasi untuk menentukan ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

324 hubungan Kc dan Kp Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang rumusan Kc. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya. 10 menit Pertemuan ke-7: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru menanyakan pupuk apa saja yang biasa digunakan untuk membuat subur tanaman? Guru memotivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan bagaimana cara membuat pupuk urea dalam suatu industri agar bisa menghasilkan dalam jumlah besar secara cepat serta hanya memerlukan tenaga dan biaya yang lebih sedikit? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menagih secara lisan tugas baca tentang industrikimia yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan 2. Kegiatan Inti Mengamati: ALOKASI WAKTU 5 menit 75 menit KET

325 Mengamati dengancara menggali informasi tentang industri pupuk urea dan amonia (proses Haber Bosch) Menanya: Bagaimana cara agar proses industri tersebut optimal (biaya sedikit, waktu cepat, tenaga sedikit, tetapi yang dihasilkan banyak? Mengumpulkan data: Mengumpulkan informasi tentang proses industri pupuk urea dan amonia. Mengasosiasi Diskusi kelompok untuk mengaplikasikan faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam industri Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang proses Haber Bosch. Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya. 10 menit Pertemuan ke-8: N DESKRIPSI KEGIATAN O 1. Pendahuluan Siswa memimpin doa. Guru memeriksa kehadiran siswa. Sebagai apersepsi, guru bersama siswa mereview tentang materi proses Haber Bosch. ALOKASI WAKTU 5 menit KET

326 Guru memotivasi siswa dengan menginformasikan bahwa selain pembuatan amonia, juga ada pembuatan sulfat yang menggunakan prinsip kesetimbangan. Guru mengajukan pertanyaan, bagaimana hal tersebut dilakukan? Siswa menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru menagih secara lisan tugas baca tentang proses kontak 2. Kegiatan Inti Mengamati: Mengamati dengancara menggali informasi tentang proses kontak Menanya: Bagaimana cara agar proses industri tersebut optimal (biaya sedikit, waktu cepat, tenaga sedikit, tetapi yang dihasilkan banyak? Mengumpulkan data: Mengumpulkan informasi tentang proses kontak. Mengasosiasi Diskusi kelompok untuk mengaplikasikan faktor-faktor yang menggeser arah kesetimbangan untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam industri Mengkomunikasi: Membuat laporan diskusi dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar. Guru menyamakan persepsi. Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang Proses Kontak. 75 menit 10 menit

327 Guru menginformasikan bahwa akan ada ulangan harian untuk pertemuan selanjutnya. J. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR: 1. Tujuan Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Untuk mengetahui penguasaan konsep siswa terhadap materi kesetimbangan kimia. 2. Jenis Penilaian Proses dan Hasil Belajar: Penilaian sikap pada saat diskusi dan percobaan. Tes Tertulis Nilai diperoleh dari hasil kuis/latihan soal. Nilai ini untuk melihat penguasaan konsep siswa pada aspek kognitif. Keaktifan dalam menjawab Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama proses diskusi berlangsung. Nilai ini untuk melihat aspek afektif siswa. Ketrampilan Nilai diperoleh dari pengamatan guru terhadap siswa selama percobaan berlangsung. 3. Butir Soal dan Kunci Jawaban -Terlampir- Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

328 Lampiran 1: Tugas! 1. Berikan masing-masing 1 contoh reaksi kesetimbangan homogen dan heterogen! 2. Jelaskan konsep pergeseran kesetimbangan! 3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan! 4. Apa yang dimaksud dengan tetapan kesetimbangan? 5. Pemanasan gas SO 3 dalam ruang tertutup pada temperatur tertentu menghasilkan O 2 sebanyak 20% volume. Tentukan derajat disosiasi SO 3! 6. Satu mol A dan B direaksikan sampai mencapai kesetimbangan: A(g) + B(g) C(g) + D(g) Pada saat setimbang, didapat zat A = 0.33mol. Hitung tetapan kesetimbangannya (Kc)! 7. Gas N 2 bereaksi dengan gas H 2 pada suhu 30 membentuk gas NH 3. Pada keadaan setimbang, tekanan parsial gas H 2 = 1/4 atm, gas N 2 = 1/12 atm dan gas NH 3 = 1/4 atm. Tentukan tetapan kesetimbangan Kp pada suhu tersebut! 8. Jelaskan proses industri amonia agar hasilnya optimal (waktunya cepat, biaya sedikit, tenaga sedikit, tetapi hasilnya banyak)! Kunci Jawaban: 1. Kesetimbangan homogen: N 2 (g) + 3H 2 (g) 2NH 3 (g) Kesetimbang heterogen: CaCO 3 (s) CaO (s) + CO 2 (g) 2. Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kanan jika produk bertambah atau pereaksi berkurang. Kesetimbangan dikatakan bergeser ke kiri jika produk berkurang atau pereaksi bertambah. 3. a. Perubahan konsentrasi Jika konsentrasi zat pereaksi ditambah, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat hasil, jika konsentrasi zat pereaksi dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah zat pereaksi. Jika konsentrasi zat hasil ditambah, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat pereaksi, jika konsentrasi zat hasil dikurangi, kesetimbangan bergeser ke arah zat hasil reaksi. b. Perubahan suhu

329 Jika suhu sistem dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke reaksi endoterm (menyerap panas). Jika suhu sistem diturunkan, kesetimbangan, kesetimbangan bergeser ke reaksi eksoterm (melepas panas). c. Perubahan tekanan/volume Jika tekanan dinaikkan/volume diturunkan, kesetimbangan bergeser ke arah koefisien terkecil. Jika tekanan diturunkan/volume dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke arah koefisien terbesar.a(g) + B(g) C(g) + D(g) Mula-mula : 1mol 1mol Bereaksi : Seimbang : Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali produk dipangkatkan koefisien reaksinya dibagi hasil kali reaktan dipangkatkan koefisien reaksinya. Tetapan kesetimbangan mempunyai nilai yang tetap pada suhu tertentu. Jika reaktan dan produk dinyatakan dengan konsentrasi, maka tetapan kesetimbangan ditulis dengan simbol Kc. Tetapan kesetimbangan yang dinyatakan dengan tekanan parsial ditulis dengan simbol Kp. 5. Kc = [C][D] [A][B] = (0.67) 2 (0.33) 2 = SO 3 SO 2 + 1/2O 2 Mula-mula : Bereaksi : Setimbang : ὰ = Mol zat terlarut Mol mula-mula = = 1/2 7. Dengan data: P N2 = 1/2 atm P H2 = 1/4 atm

330 P NH3 = 1/4 atm Sehingga tetapan kesetimbangan Kp 8. Agar optimal, maka kesetimbangan harus bergeser ke kanan yaitu dengan cara: - suhu o C - tekanan atm - menambah katalis, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al 2 O 3, MgO, CaO, dan K 2 O - pengambilan NH 3 secara terus menerus

331 Lampiran 2: PERCOBAAN PERGESERAN KESETIMBANGAN A. Tujuan Mengamati pengaruh perubahan konsentrasi ion Fe 3+ dan ion SCN - serta perubahan volume pada kesetimbangan B. AlatdanBahan: 1. Gelas Kimia 2. Tabung Reaksi 3. Rak tabung reaksi 4. Pipet tetes 5. Aquades 6. Kristal Na 2 HPO 4 1M 7. Larutan FeCl 3 1M 8. Larutan KSCN 1M C. Cara kerja 1. Masukkan aquades sebanyak 25 ml ke dalam gelas kimia. 2. Tambahkan ke dalam aquades tersebut lima tetes larutan FeCl 3 1 M dan lima tetes larutan KSCN 1 M, kemudian campuran tersebut dibagi sama banyak ke dalam lima tabung reaksi. 3. Tambahkan satu tetes larutan KSCN pada tabung reaksi pertama, satu tetes larutan FeCl 3 pada tabung reaksi kedua, sebutir kecil Na 2 HPO 4 (yang mampu mengikat ion Fe 3+ ) ditambahkan pada tabung reaksi ketiga, dan tabung reaksi keempat ditambah 5 ml air. 4. Amati dengan cara melihat dari atas tabung reaksi perubahan warna larutan dalam keempat tabung reaksi dibandingkan tabung reaksi kelima yang digunakan sebagai pembanding. Catat hasil pengamatan dalam tabel. D. Hasil Pengamatan : TabungReaksi Zat yang Ditambahkan Warna Larutan Dibandingkan Tabung ke-5 1 SCN Fe Na 2 HPO Air... 5 Tanpa zat tambahan...

332 E. Pembahasan F. Kesimpulan

333 Keterbukaan Ketekunan belajar Kerajinan Menghargai orang laon Kerjasama Ramah dengan teman Hormat kepada orang tua Kujujuran Menepati janji Kedisiplinan Tanggung jawab Kepedulian Lampiran 3. Daftar Nilai Keaktifan Siswa DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA : JURNAL GURU MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS : KELAS/SEM. : XI MIA / 1 TAHUN AJARAN : 2014/2015 KKM : 73 SIKAP/KEAKTIFAN No NIS NAMA L/P JML KET

334 dst Keterangan: Tabel Konversi Nilai 1-50 K Kurang C Cukup B Baik SB Sangat Baik

335 *Nb : Total Skor Seluruh Kriteria dilakukan berdasarkan pengamatan tindakan siswa Sleman, 3 Agustus 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing, Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

336 Lampiran 4: Daftar Nilai Pengetahuan MATA PELAJARAN : KIMIA WALI KELAS: KELAS / SEM. : XI MIA/1 (Ganjil) TAHUN PELJ. : 2014/2015 KKM : 73 DAFTAR NILAI KI-3 : PENGETAHUAN NO NI S NAM A L/P TES TERTULIS NILAI TES LISAN TUGAS R. U H U TS U A S NR PR DK T Keterangan : R. UH : Nilai rata-rata ulangan harian UTS : Nilai ulangan tengah semester NR = (2XR.UH) + UTS + UAS 4 UAS : Nilai akhir semester NR : nilai raport Mengetahui, Guru Pembimbing, Sleman, 3 Agustus 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

337 RANCANGAN PENILAIAN Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PAKEM Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI / 1 Program : MIA No. KI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ALOKASI WAKTU TES/ NONTES PENUGAS AN TERSTRU KTUR TUGAS MANDIRI WAKTU PELAKS ANAAN 1 Menghayati dan 1.1. Menyadari adanya mengamalkan keteraturan struktur ajaran agama partikel materi sebagai yang dianutnya wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil

338 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

339 dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 2.1 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan proaktifsertabijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon 1. Menjelaskan pengertian senyawa hidrokarbon. 2. Mengidentifikasi unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon. 2 JP Tes Tertulis UH Bentuk Diskusi Tugas Bentuk Uraian

340 faktual, berdasarkan 3. Mendeskripsikan kekhasan Isntrumen: konseptual, pemahaman kekhasan atom karbon dalam senyawa Pilihan prosedural atom karbon dan karbon. Ganda dan berdasarkan rasa penggolongan 4. Membedakan atom karbon Uraian ingin tahunya senyawanya. primer, sekunder, tersier, dan tentang ilmu kuartener. pengetahuan, 5. Mengidentifikasi perbedaan 6 JP Diskusi Tugas teknologi, seni, alkana, alkena, dan alkuna. Bentuk budaya, dan 6. Menjelaskan isomer alkana, Uraian humaniora alkena dan alkuna. dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan 3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak 7. Menjelaskan reaksi senyawa hidrokarbon. 8. Menganalisis kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari. 1. Mengidentifikasi komposisi dari minyak bumi. 2. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi. 2 JP Diskusi Tugas Bentuk Uraian 2 JP Diskusi dan Presentasi

341 pengetahuan bumi serta 3. Menyebutkan fraksi-fraksi Tes prosedural pada kegunaannya. minyak bumi. Tertulis bidang kajian yang spesifik 3.3 Mengevaluasi dampak pembakaran senyawa 1. Menjelaskan dampak pembakaran bahan bakar 2 JP UH Diskusi dan Bentuk Presentasi sesuai bakat dan hidrokarbon terhadap 2. Menganalisis sumber energi Instrumen: minatnya untuk lingkungan dan alternatif bahan bakar. Pilihan memecahkan kesehatan serta cara Ganda dan masalah. mengatasinya. Uraian 3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. 1. Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi. 2. Menjelaskan Sistem, lingkungan, kalor reaksi ( H & E). 3. Menjelaskan reaksi endoterm 2 JP 2 JP Tes Tertulis UH Bentuk Instrumen: Pilihan Tugas Bentuk Uraian Tugas dan eksoterm dan diagram Ganda dan Bentuk tingkat energi. Uraian Uraian 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum 1. Menjelaskan perubahan entalpi standar H 0, entalpi pembentukan standar H 0 f, 2 JP Tugas Bentuk Uraian

342 Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. 3.6 Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia. entalpi penguraian H 0 d, entalpi pembakaran standar H c 0 2. Menentukan entalpi reaksi melalui percobaan (kalorimetri), menentukan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess. 3. Menentukan perubahan entalpi secara kalorimeter, menurut Hukum Hess, menggunakan data perubahan entalpi standar, dan energi ikatan rata-rata. 1. Menjelaskan mengenai teori tumbukan (pengaruh konsentrasi dan luas permukaan, pengaruh suhu, dan pengaruh katalisator). 2 JP Tugas Bentuk Uraian 2 JP Tugas Bentuk Uraian 2 JP Tes Tugas Tertulis Bentuk UH Uraian Bentuk Instrumen:

343 3.7 Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan. 3.8 Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri. 1. Menjelaskan kemolaran, konsep Laju reaksi. 2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3. Menentukan persamaan laju reaksi dan orde reaksi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 1. Menuliskan reaksi yang merupakan kesetimbangan homogen dan heterogen. 2. Menjelaskan konsep pergeseran kesetimbangan. 3. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le 2 JP Pilihan Ganda dan Uraian Tugas Bentuk Uraian 4 JP Diskusi Tugas Bentuk Uraian 2 JP Tugas Bentuk Uraian 4 JP Diskusi Tugas Bentuk Uraian

344 Chatelier. 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. 1. Menjelaskan tetapan kesetimbangan. 2. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang untuk menentukan 2 JP Tes Tertulis UH Bentuk Instrumen: Pilihan Tugas Bentuk Uraian derajat disosiasi dan tetapan Ganda dan kesetimbangan. Uraian 3. Menghitung dan menentukan 2 JP Tugas harga Kc dan Kp. Bentuk Uraian 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan 4.1 Mengolah dan menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan 1. Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya. 8 JP Tes Tertulis UH Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda dan Diskusi Tugas Bentuk Uraian

345 dari yang penggolongan Uraian dipelajarinya di senyawanya. sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 4.2 Menyajikan hasil pemahaman tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya. 4.3 Menyajikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan 1. Mempresentasikan tentang proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi beserta kegunaannya 1. Mempresentasikan hasil evaluasi dampak pembakaran hidrokarbon terhadap lingkungan dan kesehatan serta upaya mengatasinya. 2 JP Tes Tertulis UH Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda dan 2 JP Uraian Presentasi kesehatan serta upaya untuk mengatasinya. 4.4 Merancang, melakukan, 1. Merancang percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 2. Melakukan percobaan reaksi 4 JP Tes Tertulis UH Diskusi Praktikum Tugas Bentuk Uraian

346 menyimpulkan serta eksoterm dan reaksi endoterm. Bentuk Laporan menyajikan hasil 3. Menyajikan hasil percobaan Instrumen: Praktikum percobaan reaksi reaksi eksoterm dan reaksi Pilihan eksoterm dan reaksi endoterm. Ganda dan endoterm. 4. Mendefinisikan perbedaan Uraian reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan. 5. Menjelaskan pembakaran sempurna dan tidak sempurna. 4.5 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H suatu reaksi. 1. Merancang percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. 2. Melakukan percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. 3. Menyajikan data hasil percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. 2 JP Diskusi Praktikum Tugas Bentuk Uraian Laporan Praktikum 4.6 Menyajikan hasil pemahaman terhadap 1. Mempresentasikan hasil analisis mengenai teori 2 JP Tes Tertulis Diskusi Preseentasi

347 teori tumbukan tumbukan dan UH (tabrakan) untuk menghubungkan dengan Bentuk menjelaskan reaksi reaksi kimia. Instrumen: kimia. Pilihan 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. 1. Merancang percobaan tentang faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 2. Melakukan pengamatan dengan metode demonstrasi tentang faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3. Menyimpulkan hasil pengamatan mengenai faktor 4 JP Ganda dan Diskusi Uraian Praktikum Tugas Bentuk Uraian faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 4. Mempresentasikan hasil pengamatan mengenai faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi.

348 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran arah 1. Melakukan percobaan faktorfaktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan percobaan. 2 JP Tes tertulis UH Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda dan Uraian Diskusi Praktikum Tugas Bentuk Uraian kesetimbangan. 4.9 Memecahkan masalah terkait hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. 1. Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan kimia di industri yang didasarkan pada reaksi kesetimbangan melalui diskusi. 2 JP Tes Tertulis UH Bentuk Instrumen: Pilihan Ganda dan Presentasi Uraian

349 Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 13 September 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

350 PEMETAAN KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR Ruang Lingkup: 1. Hidrokarbon meliputi alkana, alkena, alkuna, isomer, reaksi senyawa hidrokarbon, dan kegunaan senyawa hidrokarbon. 2. Minyak Bumi meliputi asal mula minyak bumi, komposisi minyak bumi, pengolahan minyak bumi, fraksi minyak bumi, bensin, dampak pembakaran bahan bakar, dan sumber energi alternatif bahan bakar. 3. Termokimia meliputi asas kekekalan energi, sistem, lingkungan, kerja, kalor, reaksi eksoterm, reaksi endoterm, persamaan termokimia, hukum hess, perubahan entalpi, kalorimetri. 4. Laju Reaksi meliputi kemolaran, konsep laju, teori tumbukan, faktor yang mempengaruhi laju reaksi, persamaan laju reaksi dan orde reaksi. 5. Kesetimbangan meliputi konsep kesetimbangan, sifat kesetimbangan, pergeseran kesetimbangan, proses pembuatan amonia dan asam sulfat, hukum kesetimbangan, persamaan kesetimbangan, dan hubungan K p dan K c. KELAS XI MIA SEMESTER 1 Kompetensi Inti Kompetensi Dasar TB Indikator TB Materi Pokok 1. Menghayati dan 1.1 Menyadari adanya mengamalkan keteraturan struktur partikel ajaran agama materi sebagai wujud yang dianutnya kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang Ruang Lingkup Alokasi Waktu

351 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran,

352 berinteraksi cintadamai dan peduli secara efektif lingkungan serta hemat dengan dalam memanfaatkan lingkungan sosial sumber daya alam. dan alam serta 2.3 Menunjukkan perilaku dalam responsifdan pro- menempatkan aktifsertabijaksana sebagai diri sebagai wujud kemampuan cerminan bangsa memecahkan masalah dan dalam pergaulan membuat keputusan dunia 3 Memahami, 3.1 Menganalisis struktur dan C2 1. Menjelaskan pengertian C2 Identifikasi senyawa 2 JP menerapkan, sifat senyawa hidrokarbon C4 senyawa hidrokarbon. C, H, dan O serta menganalisis berdasarkan pemahaman 2. Mengidentifikasi unsur C1 kekhasan atom pengetahuan kekhasan atom karbon dan C, H, dan O dalam karbon. faktual, penggolongan senyawanya. senyawa karbon. konseptual, prosedural 3. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon C2 berdasarkan rasa dalam senyawa karbon. ingin tahunya tentang ilmu 4. Membedakan atom karbon primer, sekunder, C2

353 pengetahuan, tersier, dan kuartener. teknologi, seni, 5. Mengidentifikasi C1 Alkana, alkena, dan 6 JP budaya, dan perbedaan alkana, alkuna. humaniora alkena, dan alkuna. dengan wawasan kemanusiaan, 6. Menjelaskan isomer alkana, alkena dan C1 kebangsaan, alkuna. kenegaraan, dan peradaban terkait 7. Menjelaskan reaksi senyawa hidrokarbon. C1 Reaksi senyawa hidrokarbon. 2 JP penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 3.2 Memahami proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi serta kegunaannya. C2 8. Menganalisis kegunaan senyawa hidrokarbon dalam kehidupan seharihari. 1. Mengidentifikasi komposisi dari minyak bumi. 2. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi. 3. Menyebutkan fraksifraksi minyak bumi. C4 Kegunaan senyawa hidrokarbon. C1 Minyak bumi 2 JP C1 C1

354 3.3 Mengevaluasi dampak C6 1. Menjelaskan dampak C1 Minyak Bumi 2 JP pembakaran senyawa pembakaran bahan bakar hidrokarbon terhadap 2. Menganalisis sumber C4 lingkungan dan kesehatan energi alternatif bahan serta cara mengatasinya. bakar. 3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil percobaan dan diagram tingkat energi. C2 1. Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi. 2. Menjelaskan Sistem, lingkungan, kalor reaksi ( H & E). 3. Menjelaskan reaksi C1 C1 C1 Hukum kekekalan energi Sistem dan Lingkungan Reaksi eksoterm dan 2 JP 2 JP endoterm dan eksoterm endoterm dan diagram tingkat energi. 3.5 Menentukan H reaksi berdasarkan hukum Hess, data perubahan entalpi pembentukan standar, dan data energi ikatan. C3 1. Menjelaskan perubahan entalpi standar H 0, entalpi pembentukan standar H 0 f, entalpi penguraian H 0 d, entalpi pembakaran standar C1 Perubahan Entalpi 2 JP H c 0

355 2. Menentukan entalpi C3 2 JP reaksi melalui percobaan (kalorimetri), menentukan entalpi reaksi berdasarkan hukum Hess. 3. Menentukan perubahan entalpi secara kalorimeter, menurut Hukum Hess, menggunakan data perubahan entalpi standar, dan energi ikatan rata-rata. C3 2 JP 3.6 Memahami teori tumbukan C2 1. Menjelaskan mengenai C1 Teori tumbukan 2 JP (tabrakan) untuk teori tumbukan menjelaskan reaksi kimia. (pengaruh konsentrasi dan luas permukaan, pengaruh suhu, dan pengaruh katalisator). 3.7 Menganalisis faktor-faktor C4 1. Menjelaskan kemolaran, C1 Konsep laju reaksi. 2 JP

356 yang mempengaruhi laju konsep Laju reaksi. reaksi dan menentukan 2. Menganalisis faktor- C4 Faktor yang 4 JP orde reaksi berdasarkan faktor yang mempengaruhi laju data hasil percobaan. mempengaruhi laju reaksi. reaksi. 3. Menentukan persamaan C3 Persamaan laju reaksi 2 JP laju reaksi dan orde dan orde reaksi. reaksi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari 3.8 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan yang diterapkan dalam industri. C4 1. Menuliskan reaksi yang merupakan kesetimbangan homogen dan heterogen. 2. Menjelaskan konsep pergeseran C2 C1 4 JP kesetimbangan. 3. Menjelaskan faktor- C1 faktor yang mempengaruhi arah pergeseran

357 kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier. 3.9 Menentukan hubungan kuantitatif antara pereaksi dengan hasil reaksi dari suatu reaksi kesetimbangan. C3 1. Menjelaskan tetapan kesetimbangan. 2. Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada C1 2 JP C6 keadaan setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan. 3. Menghitung dan C3 2 JP menentukan harga Kc dan Kp. 4. Mengolah, 4.1 Mengolah dan C4 1. Menganalisis struktur C4 Hidrokarbon 8 JP menalar, dan menganalisis struktur dan dan sifat senyawa menyaji dalam sifat senyawa hidrokarbon hidrokarbon berdasarkan ranah konkret dan berdasarkan pemahaman pemahaman kekhasan ranah abstrak kekhasan atom karbon dan atom karbon dan

358 terkait dengan penggolongan penggolongan pengembangan senyawanya. senyawanya. dari yang 4.2 Menyajikan hasil C2 1. Mempresentasikan C2 Minyak Bumi 2 JP dipelajarinya di pemahaman tentang proses tentang proses sekolah secara pembentukan dan teknik pembentukan dan teknik mandiri, pemisahan fraksi-fraksi pemisahan fraksi-fraksi bertindak secara minyak bumi beserta minyak bumi beserta efektif dan kegunaannya. kegunaannya kreatif, serta 4.3 Menyajikan hasil evaluasi C6 1. Mempresentasikan hasil C2 Minyak Bumi 2 JP mampu dampak pembakaran evaluasi dampak menggunakan hidrokarbon terhadap pembakaran hidrokarbon metoda sesuai lingkungan dan kesehatan terhadap lingkungan dan kaidah keilmuan serta upaya untuk kesehatan serta upaya mengatasinya. mengatasinya. 4.4 Merancang, melakukan, C5 1. Merancang percobaan C5 Reaksi Eksoterm dan 4 JP menyimpulkan serta C4 reaksi eksoterm dan Reksi Endoterm menyajikan hasil C6 reaksi endoterm. percobaan reaksi eksoterm 2. Melakukan percobaan C4 dan reaksi endoterm. reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. 3. Menyajikan hasil C2

359 percobaan reaksi C4 eksoterm dan reaksi endoterm. 4. Mendefinisikan C1 perbedaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan percobaan. 5. Menjelaskan C1 pembakaran sempurna dan tidak sempurna. 4.5 Merancang, melakukan, C4 1. Merancang percobaan C5 Perubahan Entalpi 2 JP dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan penentuan H C5 C6 penentuan ΔH suatu reaksi. 2. Melakukan percobaan C4 (ΔH) suatu reaksi. penentuan ΔH suatu reaksi. 3. Menyajikan data hasil percobaan penentuan ΔH suatu reaksi. C2 C4 4.6 Menyajikan hasil C2 1. Mempresentasikan hasil C2 Teori Tumbukan 2 JP

360 pemahaman terhadap teori C4 analisis mengenai teori tumbukan (tabrakan) untuk tumbukan dan menjelaskan reaksi kimia. menghubungkan dengan reaksi kimia. 4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi. C4 C5 C6 1. Merancang percobaan tentang faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 2. Melakukan pengamatan dengan metode demonstrasi tentang C5 C4 Faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi 4 JP faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3. Menyimpulkan hasil C2 pengamatan mengenai C4 faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 4. Mempresentasikan hasil C2 pengamatan mengenai

361 faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 4.8 Merancang, melakukan, C4 1. Melakukan percobaan C4 2 JP dan menyimpulkan serta C5 faktor-faktor yang menyajikan hasil C6 mempengaruhi percobaan faktor-faktor pergeseran yang mempengaruhi kesetimbangan. pergeseran arah 2. Menjelaskan faktor- C2 kesetimbangan. faktor yang mempengaruhi arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan percobaan. 4.9 Memecahkan masalah C2 1. Menjelaskan kondisi C2 2 JP terkait hubungan optimum untuk kuantitatif antara pereaksi memproduksi bahan dengan hasil reaksi dari kimia di industri yang suatu reaksi didasarkan pada reaksi kesetimbangan. kesetimbangan melalui

362 diskusi. Mengetahui, Guru Pembimbing Sleman, 13 September 2014 Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

363 SOAL ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI (XI MIA) WAKTU : 90 MENIT Petunjuk mengerjakan: 1. Soal terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. 2. Tuliskan Nama, No. Abssen, dan Kelas pada lembar jawaban. 3. Berdoalah sebelum mengerjakan. 4. Kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan. 5. Soal jangan dicorat coret! A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Percobaan pemnasan larutan gula dapat mengeruhkan air kapur atau air barit. Hal ini menunjukkan adanya... a. H 2 O b. C c. C dan H d. CO 2 e. C,H, dan O 2. Di bawah ini yang termasuk senyawa alifatik jenuh adalah... a. b. c. C C C C C C C C C 3. Kekhasan atom karbon yang menyebabkan unsur karbon mempunyai banyak ragam senyawa adalah... a. Memiliki 4 elektron valensi yang dapat digunakan untuk membentuk tangan ikatan. b. Berbentuk tetrahedron. c. Dapat membentuk rantai karbon dengan berbagai bentuk. d. Merupakan zat padat yang stabil pada suhu kamar e. Memiliki konfigurasi elektron yang belum stabil. 4. Perhatikan struktur senyawa dibawah ini! 4 11 CH 3 CH H 3 C CH 2 C CH 3 5 CH 2 CH CH 3 8 CH 2 C CH CH 3 d. e. CH 2 CH 2 HC C H 2 N CH 2 CH 2 CH 2 Yang termasuk atom C sekunder berdasarkan struktur senyawa diatas adalah... a. 1, 4, 5, 8, 11, 12, 13 b. 2, 3, 6 c. 3 dan 10 d. 7 1

364 e. 2, 6, dan 9 5. Rumus molekul yang menyatakan alkena adalah... a. C 4 H 10 b. C 5 H 12 c. C 5 H 8 d. C 6 H 12 e. C 6 H Perhatikan struktur senyawa berikut ini! CH 3 CH 3 CH 2 CH 2 C CH 2 CH 3 CH 3 Nama yang tepat untuk senyawa di atas adalah... a. 1,3,3-trimetilheptana b. 3,3-dimetilheksana c. 3,3,5-trimetilpentana d. 3-etil-1-metilpentana e. 3-metilheptana 7. Perhatikan Struktur senyawa berikut ini! CH 3 H 3 C C CH CH CH 2 CH 3 CH 2 CH Nama yang tepat untuk senyawa diatas adalah... a. 2,3,4-trimetil-1-heksena b. 2,3,4-trimetil-1-heptena c. 2-etil-3,4-dimetil-heksena d. 2-etil-3,4-dimetil-2-heksena e. n-heksena 8. Diantara senyawa hidrokarbon berikut yang memiliki titik didih terendah yaitu... a. n-pentana b. 2-metilbutana c. 3-metilheksana d. 2-metilpentana e. 2,2-dimetilpropana 9. Jumlah isomer posisi dari C 5 H 8 adalah... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e Penamaan alkuna berikut yang tidak sesuai dengan IUPAC adalah... a. 1-heptuna b. 2,3-dimetil-1-pentuna c. 4-heksuna d. 3-metil-1,4-pentadiuna e. 3-metil-1-butuna 11. Diketahui reaksi: 1) CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 + Cl 2 CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 Cl + HCl 2) CH 3 CH=CHCH 3 + H 2 CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 Reaksi nomor 1 dan 2 berturut-turut merupakan reaksi... a. Oksidasi dan eliminasi b. Eliminasi dan adisi c. Adisi dan eliminasi d. Substitusi dan adisi e. Substitusi dan eliminasi 12. Cara yang digunakan untuk memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya yaitu... a. Ekstraksi b. Polimerisasi c. Isomerisasi d. Adisi 2

365 e. Destilasi bertingkat 13. Senyawa hidrokarbon berikut yang digunakan untuk serat pakaian adalah... a. Nilon b. Dakron c. Polipropena d. Polietilena e. Polistirena 14. Urutan fraksi minyak bumi dari yang ringan ke yang berat adalah... a. Kerosin LPG Bensin b. Bensin Avtur Pelumas c. Nafta Bensin Aspal d. Solar kerosin nafta e. LPG Solar Bensin 15. Hujan asam adalah salah satu dampak pembakaran bahan bakar akibat terbentuknya... a. Gas CO b. Gas CO 2 c. Gas SO 2 d. Gas Metana e. Gas NO X B. Jawablah soal soal berikut dengan singkat dan tepat! 1. Tuliskan struktur dari senyawa berikut ini: a. 4 etil 2,4 dimetilheksana b. 3 etil 2 heksena c. 1,4 heptadiena d. 4 etil 3,3 dimetil 1 heptuna e. 6- etil 4,4 dimetil 2 oktuna 2. Tuliskan reaksi dari: a. 1 butuna + HBr b. 2 pentena + Cl 2 c. Propana + F 2 d. Eliminasi butana 3. Jelaskan tahap secondary processing pada pengolahan minyak bumi! 4. Sebutkan bahan kimia yang biasa ditambahkan pada bensin untuk menaikkan angka oktan! 5. Jelaskan 3 sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti bahan bakar minyak! 3

366 KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI 1. D 6. B 11. D 2. A 7. A 12. E 3. C 8. E 13. A 4. E 9. B 14. B/C 5. D 10. C 15. C 1. Struktur senyawa: C 2 H 5 H 3 C CH CH 2 C CH 2 CH 3 a. CH 3 CH 3 H 3 C CH C CH 2 CH 2 CH 3 b. C 2 H 5 c. H 2C CH CH 2 CH CH CH 2 CH 3 CH 3 HC C C CH CH 2 CH 2 CH 3 d. CH 3 C 2 H 5 CH 3 H 3 C C C C CH 2 CH CH 2 CH 3 e. CH 3 C 2 H 5 2. Reaksi: HC C CH 2 CH 3 + HCl H 2 C C Cl HCl CH 2 CH 3 H 3 C C CH 2 CH 3 a. Cl Cl

367 Cl H 3 C CH CH CH 2 CH 3 + Cl 2 H 3 C CH CH CH 2 CH 3 b. Cl c. H 3C CH 2 CH 3 + F 2 H 3 C CH 2 CH 2 F + HF d. Pt H 3 C CH 2 CH 2 CH 3 H 3 C CH 2 CH CH 2 + H 2 3. Secondary Processing: - Cracking: Untuk mengubah struktur senyawa hidrokarbon, meliputi pemecahan rantai, alkilasi, reforming, isomerisasi dan polimerisasi. - Ekstraksi: pembersihan produk menggunakan pelarut. - Kristalisasi: proses pemisahan fraksi berdasarkan titik cairnya. - Treatment: pembersihan produk dari kontaminasi menggunakan NaOH. 4. TEL dan MTBE 5. Sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak: - Tenaga nuklir: pada PLTN, reaksi fusi akan menghasilkan panas dan uap. Inilah yang digunakan untuk menguapkan air yang berfungsi untuk membangkitkan generator listrik. - Tenaga air: air yag mengalir biassanya digunakan untuk pembangkit listrik, air yang mengalir akan menggerakkan generator listrik yang akan menghasilkan daya listrik. - Tenaga angin: melalui penggunaan baling-baling atau kincir, tenaga angin disalurkan ke dalam turbin dan diolah menjadi listrik.

368 SOAL REMIDI HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI (XI MIA) WAKTU : 90 MENIT Petunjuk mengerjakan: 1. Soal terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. 2. Tuliskan Nama, No. Abssen, dan Kelas pada lembar jawaban. 3. Berdoalah sebelum mengerjakan. 4. Kerjakan pada lembar jawaban yang telah disediakan. 5. Soal jangan dicorat coret! A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! 1. Percobaan pemanasan larutan gula dapat mengeruhkan air kapur atau air barit. Hal ini menunjukkan adanya... a. H 2 O b. C c. C dan H d. CO 2 e. C,H, dan O 2. Di bawah ini yang termasuk senyawa alifatik jenuh adalah... C C C 3. Senyawa hidrokarbon paling sederhana yang hanya terdiri dari satu atom karbon adalah... a. Metana b. Metena c. Metuna d. Karbon monoksida e. Asetilena 4. Perhatikan struktur senyawa dibawah ini! 4 11 CH 3 CH H 3 C CH 2 C CH 2 CH CH 2 C 13 CH 3 a. CH 3 5 CH 3 8 CH 3 12 b. c. d. e. C C C C C C CH 2 CH 2 HC C H 2 N CH 2 CH 2 CH 2 Yang termasuk atom C sekunder berdasarkan struktur senyawa diatas adalah... a. 1, 4, 5, 8, 11, 12, 13 b. 2, 3, 6 c. 3 dan 10 d. 7 e. 2, 6, dan 9 5. Rumus molekul yang menyatakan alkena adalah... a. C 4 H 10 b. C 5 H 12 c. C 5 H 8 1

369 d. C 6 H 12 e. C 6 H Perhatikan struktur senyawa berikut ini! CH 3 CH 3 CH 2 CH 2 C CH 2 CH 3 CH 3 Nama yang tepat untuk senyawa di atas adalah... a. 1,3,3-trimetilheptana b. 3,3-dimetilheksana c. 3,3,5-trimetilpentana d. 3-etil-1-metilpentana e. 3-metilheptana 7. Perhatikan Struktur senyawa berikut ini! CH 3 H 3 C C CH CH CH 2 CH 3 CH 2 CH Nama yang tepat untuk senyawa diatas adalah... a. 2,3,4-trimetil-1-heksena b. 2,3,4-trimetil-1-heptena c. 2-etil-3,4-dimetil-heksena d. 2-etil-3,4-dimetil-2-heksena e. n-heksena 8. Diantara senyawa hidrokarbon berikut yang memiliki titik didih terendah yaitu... a. n-pentana b. 2-metilbutana c. 3-metilheksana d. 2-metilpentana e. 2,2-dimetilpropana 9. Jumlah isomer dari C 5 H 12 adalah... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e Penamaan alkuna berikut yang tidak sesuai dengan IUPAC adalah... a. 1-heptuna b. 2,3-dimetil-1-pentuna c. 4-heksuna d. 3-metil-1,4-pentadiuna e. 3-metil-1-butuna 11. Diketahui reaksi: 1) CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 + Cl 2 CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 Cl + HCl 2) CH 3 CH=CHCH 3 + H 2 CH 3 CH 2 CH 2 CH 3 Reaksi nomor 1 dan 2 berturut-turut merupakan reaksi... a. Oksidasi dan eliminasi b. Eliminasi dan adisi c. Adisi dan eliminasi d. Substitusi dan adisi e. Substitusi dan eliminasi 12. Cara yang digunakan untuk memisahkan minyak mentah menjadi fraksi-fraksinya yaitu... a. Ekstraksi b. Polimerisasi c. Isomerisasi d. Adisi e. Destilasi bertingkat 13. Senyawa hidrokarbon berikut yang digunakan untuk pelapis anti lengket adalah... a. Polivinil asetat b. Teflon c. Polipropena 2

370 d. Butena e. Polistirena 14. Perhatikan tabel dibawah ini: Jenis Bahan Massa Jelaga Bakar (gram) 1 1,08 2 7,96 3 0,06 4 2,04 5 5,60 Berdasarkan tabel diatas, bahan bakar bensin yang memiliki mutu paling buruk adalah nomor... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e Hujan asam adalah salah satu dampak pembakaran bahan bakar akibat terbentuknya... a. Gas CO b. Gas CO 2 c. Gas SO 2 d. Gas Metana e. Gas NO X B. Jawablah soal soal berikut dengan singkat dan tepat! 1. Tuliskan struktur dari senyawa berikut ini: a. 4 etil 2,4 dimetilheksana d. 4 etil 3,3 dimetil 1 b. 3 etil 2 heksena heptuna c. 1,4 heptadiena e. 6- etil 4,4 dimetil 2 oktuna 2. Tuliskan reaksi dari: a. 1 butuna + HBr c. Propana + F 2 b. 2 pentena + Cl 2 d. Eliminasi butana 3. Sebutkan 4 fraksi minyak bumi dan kegunaannya! 4. Sebutkan 3 dampak pencemaran akibat pembakaran bahan bakar! 5. Jelaskan 3 sumber energi alternatif yang dapat digunakan untuk mengganti bahan bakar minyak! 3

371 KUNCI JAWABAN ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI 1. D 6. B 11. D 2. A 7. A 12. E 3. A 8. E 13. B 4. E 9. C 14. B 5. D 10. C 15. C 1. Struktur senyawa: C 2 H 5 H 3 C CH CH 2 C CH 2 CH 3 a. CH 3 CH 3 H 3 C CH C CH 2 CH 2 CH 3 b. C 2 H 5 c. H 2C CH CH 2 CH CH CH 2 CH 3 CH 3 HC C C CH CH 2 CH 2 CH 3 d. CH 3 C 2 H 5 CH 3 H 3 C C C C CH 2 CH CH 2 CH 3 e. CH 3 C 2 H 5 2. Reaksi: HC C CH 2 CH 3 + HCl H 2 C C Cl HCl CH 2 CH 3 H 3 C C CH 2 CH 3 a. Cl Cl

372 Cl H 3 C CH CH CH 2 CH 3 + Cl 2 H 3 C CH CH CH 2 CH 3 b. Cl c. H 3C CH 2 CH 3 + F 2 H 3 C CH 2 CH 2 F + HF d. Pt H 3 C CH 2 CH 2 CH 3 H 3 C CH 2 CH CH 2 + H 2 3. Fraksi minyak bumi: - LPG: bahan bakar rumah tangga - Bensin: bahan bakar kendaraan bermotor - Avtur: bahan bakar pesawat terbang - Solar: bahan bakar mesin diesel 4. Dampak pembakaran bahan bakar: - Gas CO: menyebabkan sesak nafas - Gas CO 2 : menyebabkan efek gas rumah kaca - Gas SO2: menyebabkan terjadinya hujan asam. - Gas Nox: menyebabkan radang dan menimbulkan smog 5. Sumber energi alternatif pengganti bahan bakar minyak: - Tenaga nuklir: pada PLTN, reaksi fusi akan menghasilkan panas dan uap. Inilah yang digunakan untuk menguapkan air yang berfungsi untuk membangkitkan generator listrik. - Tenaga air: air yag mengalir biassanya digunakan untuk pembangkit listrik, air yang mengalir akan menggerakkan generator listrik yang akan menghasilkan daya listrik. - Tenaga angin: melalui penggunaan baling-baling atau kincir, tenaga angin disalurkan ke dalam turbin dan diolah menjadi listrik.

373 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 1 NILAI AKUMULASI MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI MIA 1 SEMESTER GASAL No. No. Induk Nama Lengkap Nilai Diskusi Rata- Rata Nilai Tugas Nilai Diskusi Rata-Rata Nilai Tugas AFIA NURHUTAMI , AGUNG RAHADI SAPUTRA , ALFATUR ABDUL RAHMAN H , ANDREAS AGUNG NUGROHO , BERNADETA RETNO AYU W , BERNADETHA VANIA H , BINTANG FATIMATUZAHRA , DEANITA RAMADHANA ARINDA , DYAN MACHFYROH ,

374 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA EARLY ZAHWA ALHARISSA , EKHO YANUAR FITRIYANTO , JOSHUA PASKAH NUGRAHA , KIRANA DESGITA AURELLIA , LULUK AMIROTHUL M , LUTFI ARDIANTI , M MENTARI GAGAT RAYNA , MAGDALENA NAERA C , MARIA NINDA SARI , MARIA WARIH SETYO ASIH , MONICA WAHYU UTAMI , NADIA PURWANINGSIH , RISKA KURNIA DWI HARJANTI ,

375 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA RISQI DWI RACHMADANIATI , TERESIA LISIEUX WIENDSY J. N , ULFAH KHOIRUN NISA , WENING SURI PAWESTRI , YOHANES SATRIA AJI PANGESTU , YOLLANDA PINKAN MAHARANI , YOSAPHAT MADE DHARMA S , YOVITA KALPIKOSARI , YULIANI , Jumlah , Nilai Tertinggi , Nilai Terendah , Rata-Rata 79, ,32 79, ,48 97,74 87,6129

376 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 1

377 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 2 NILAI AKUMULASI MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI MIA 2 SEMESTER GASAL No. No. Induk Nama Lengkap Nilai Diskusi Rata-Rata Nilai Tugas Nilai Diskusi Rata-Rata Nilai Tugas ADNAN FATHIN H , ANNISA NUR HANIFAH , BAGAS SATRIYO W , BAGASKARA PUTRA N , BAGUS NUR CAHYA P , BELINDA WIDYASTUTI , BETY ALFITAMARA , CRISTALIA M , FARDAN KUSUMAHADI ,

378 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA FERINI ROOSMAYANTI , GARIH ANGGORO , HAFIDH SOTYA BASKARA , IYAS RESTU PRATAMA , KUNTHI GARBHARATRI H , MUHAMMAD FURQON F , MUHAMMAD NURSYAHBANI , MUHAMMAD YUDA R , MUHAMMAD YUSUF G , NAUFAL IRFANDI , NUR HERWIN INDAHSARI , OKY BAGUS PRASETYA , R. BAGUS DANANG P. W. K ,

379 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA REZA PAHLEVI , RIFAI SLAMET , RISHA KURNIA DWI H , SEPTIAN DWI PUTRANTO , SITI YULIANTI W , SYAHGIRINDRA ARDYA R , TITA MEYDHALIFAH , TRI MAWARTI , WISNU HERRY KRISNALA , Jumlah Nilai Tertinggi , Nilai Terendah , Rata-Rata 77,97 79,48 79,16 78, ,94 96,13 87,03226

380 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 3 NILAI AKUMULASI MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XI MIA 3 SEMESTER GASAL No. No. Induk Nama Lengkap Nilai Diskusi Rata-Rata Nilai Tugas Rata-Rata Nilai Nilai Tugas Diskusi ALVINA FIKRIATUZUHROH , ANGGUN NOVTALIA BERLIAN , ARNI KURNIAWATI , AYU HANIFAH ARNADA , AYUNANDA HAPPY RIZKA C , BURHAN MAULANA , DENASTI ARHA SHAFIRA A. F , DINI RAHMAWATI , ERLINA HIDAYATI S , FAJAR ASTUTI , GALIH WIJAYANTO , ICA OKTAVIA CINTYA DEVI , IKA MELATI DEWI P , INSAN PRATIWI , ISNA DEVI NURLITA PUTRI , KARINI DIO , LUTFI AMALIA ,

381 DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN KIMIA Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA MUHAMMAD JUNDAN ROZAQI , NARPATI KUNCARA D , NIDA RAHMANISA , NOVRIANTO DWI NUGROHO , NURLAILA ALFATIHAH , OKTA DWI PUSPITA , OKTADHEA FANNY PRAJAKA , PRASETYO FAJAR NUGROHO , PUSPITA PUTRI EFRIALDA , RIFKANA RAMADHANTI A. P , SAFIRA KHOIRUNNISA , SHAFIRA KINTANSWARI A , TRY PUJI HUTAMI , WIDYA SANTI RATNA DEWI , Jumlah , Niai Tertinggi , Nilai Terendah , Rata-Rata 79,19 79,03 79,23 79,15 85,81 99,35 92,58

382 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 1 NILAI ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS XI MIA 1 No. No. Induk Nama Lengkap Nilai UH 1 Nilai Remidi Nilai Akhir AFIA NURHUTAMI 82,2 82, AGUNG RAHADI SAPUTRA 31, ALFATUR ABDUL RAHMAN H ANDREAS AGUNG NUGROHO 55,56 73, BERNADETA RETNO AYU W. 57, BERNADETHA VANIA H. 55,56 73, BINTANG FATIMATUZAHRA 82,2 82, DEANITA RAMADHANA ARINDA 78,89 78, DYAN MACHFYROH 53, EARLY ZAHWA ALHARISSA 95,56 95, EKHO YANUAR FITRIYANTO JOSHUA PASKAH NUGRAHA 26,67 73, KIRANA DESGITA AURELLIA 82,2 82, LULUK AMIROTHUL M. 71,1 73,3 73, LUTFI ARDIANTI 64,4 84,4 73, M MENTARI GAGAT RAYNA 53,3 73, MAGDALENA NAERA C. 73,3 73, MARIA NINDA SARI 55,56 73, MARIA WARIH SETYO ASIH 33,3 75, MONICA WAHYU UTAMI 77,78 77, NADIA PURWANINGSIH 82,2 82, RISKA KURNIA DWI HARJANTI 71, RISQI DWI RACHMADANIATI 75,56 75, TERESIA LISIEUX WIENDSY J. N. 26,67 73, ULFAH KHOIRUN NISA WENING SURI PAWESTRI 55,56 86, YOHANES SATRIA AJI PANGESTU 31,1 73, YOLLANDA PINKAN MAHARANI 62,2 92, YOSAPHAT MADE DHARMA S. 26,67 73, YOVITA KALPIKOSARI 71,1 77, YULIANI 53, Jumlah 1905, , ,49 Nilai Tertinggi 95,56 92,2 95,56 Nilai Terendah 26,67 73,3 73 Rata-Rata 61,46 77,70 75,92

383 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 1 Sleman, 13 September 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

384 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 2 NILAI ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS XI MIA 2 No. No. Induk Nama Lengkap Nilai UH 1 Nilai Remidi Nilai Akhir ADNAN FATHIN H. 68,89 75, ANNISA NUR HANIFAH 64,4 73, BAGAS SATRIYO W. 73,3 73, BAGASKARA PUTRA N. 53,3 73, BAGUS NUR CAHYA PUTRA BELINDA WIDYASTUTI 53,3 77, BETY ALFITAMARA CRISTALIA MEGANTIKASARI 71,1 73, FARDAN KUSUMAHADI 35,56 73, FERINI ROOSMAYANTI 60 82, GARIH ANGGORO 51,1 73, HAFIDH SOTYA BASKARA 42,2 73, IYAS RESTU PRATAMA 68,89 73, KUNTHI GARBHARATRI H. P. 82,2 82, MUHAMMAD FURQON FAJRI 73,3 73, MUHAMMAD NURSYAHBANI 51,1 73, MUHAMMAD YUDA R. 46,67 73, MUHAMMAD YUSUF G. 44,4 73, NAUFAL IRFANDI 55,56 73, NUR HERWIN INDAHSARI 68,89 82, OKY BAGUS PRASETYA 75,56 75, R. BAGUS DANANG P. W. K. 46,67 73, REZA PAHLEVI 68,89 83, RIFAI SLAMET 48,89 86, RISHA KURNIA DWI H. 66,67 92, SEPTIAN DWI PUTRANTO 68, SITI YULIANTI W. 66,67 78, SYAHGIRINDRA ARDYA R. 55,56 84, TITA MEYDHALIFAH 57,78 73, TRI MAWARTI 66,67 81, WISNU HERRY KRISNALA 82,2 82,2 Jumlah 1908, ,2 2291,56 Nilai Tertinggi 82,2 92,2 82,2 Nilai Terendah 35,56 73,3 73 Rata-Rata 61,57 77,89 73,92

385 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 2 Sleman, 13 September 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

386 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 3 NILAI ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS XI MIA 3 No. No. Induk Nama Lengkap Nilai UH 1 Nilai Remidi Nilai Akhir ALVINA FIKRIATUZUHROH 46,67 83, ANGGUN NOVTALIA BERLIAN 62,2 75, ARNI KURNIAWATI 84,4 84, AYU HANIFAH ARNADA 82,2 82, AYUNANDA HAPPY RIZKA C. 75,56 75, BURHAN MAULANA 60 86, DENASTI ARHA SHAFIRA A. F. 44,4 73, DINI RAHMAWATI 62,2 82, ERLINA HIDAYATI S. 55,56 81, FAJAR ASTUTI 60 86, GALIH WIJAYANTO 55,56 75, ICA OKTAVIA CINTYA DEVI 73,3 73, IKA MELATI DEWI P. 35,56 77, INSAN PRATIWI 60 73, ISNA DEVI NURLITA PUTRI 77,78 77, KARINI DIO 48,89 74, LUTFI AMALIA 82,2 82, MUHAMMAD JUNDAN R. 64,4 88, NARPATI KUNCARA D. 64,4 82, NIDA RAHMANISA 53,3 96, NOVRIANTO DWI NUGROHO 73,3 73, NURLAILA ALFATIHAH 77,78 77, OKTA DWI PUSPITA 48,89 73, OKTADHEA FANNY PRAJAKA 82,2 82, PRASETYO FAJAR NUGROHO 71,1 88, PUSPITA PUTRI EFRIALDA 73,3 73, RIFKANA RAMADHANTI A. P SAFIRA KHOIRUNNISA 77,78 77, SHAFIRA KINTANSWARI A. 44,4 77, TRY PUJI HUTAMI 66,67 88, WIDYA SANTI RATNA DEWI 68,89 84,4 73 Jumlah 2012, , ,8 Nilai Tertinggi 84,4 96,67 84,4 Nilai Terendah 35,56 73,3 73 Rata-Rata 64,93 81,62 75,06

387 DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 3 Sleman, 13 September 2014 Mengetahui, Guru Pembimbing Mahasiswa PPL UNY Mustianti, S.Pd Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

388 No. DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 PAKEM JALAN KALIURANG KM. 17,5, PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA ANALISIS HASIL ULANGAN HARIAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PAKEM Kelas/ Kode soal : XI MIA 1 Mata Pelajaran : Kimia Pokok Bahasan : HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI Jumlah butir soal : 20 soal KKM : 73 Jumlah peserta ulangan : 31 Tgl. Pelaksanaan : 1 September 2014 No * 2* 3* 4* 5* Soal Jumla Ketercapaia Nama siswa Bobot h skor n ( ) No. Skor yang diperoleh Absen AFIA NURHUTAMI 1 2 AGUNG RAHADI ALFATUR ABDUL ANDREAS A. N BERNADETA RETNO A BERNADETHA VANIA BINTANG F DEANITA RAMADHANA , , DYAN Perbaikan Y a Tida k

389 MACHFYROH 10 EARLY ZAHWA EKHO YANUAR JOSHUA PASKAH KIRANA DESGITA LULUK AMIROTHUL M LUTFI ARDIANTI M MENTARI GAGAT R MAGDALENA NAERA C MARIA NINDA S MARIA WARIH S MONICA WAHYU NADIA P RISKA KURNIA D RISQI DWI R TERESIA LISIEUX ULFAH KHOIRUN NISA WENING SURI P YOHANES SATRIA AJI YOLLANDA

390 PINKAN M. 29 YOSAPHAT MADE D.S YOVITA KALPIKOSARI YULIANI Jumlah skor Jumlah skor maksimal Persentase skor yang dicapai 52 % Persentase ketuntasan 73 % % 73 % 19 % 73 % 90 % 73 % 87 % 73 % 52 % 73 % 68 % 73 % 61 % 73 % 52 % 73 % 97 % 73 % 74 % 73 % 94 % 73 % 90 % 73 % 68 % 73 % 26 % 73 % 57 % 73 % 57 % 73 % 48 % 73 % 63 % 73 % 78 % 73 % Sleman, 13 September 2014 Guru pembimbing, Mahasiswa, Mustianti, S.Pd. Neni Aristya Sukmawati NIP NIM

391 Senin, 11 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014 Senin, 18 Agustus 2014 Kamis, 21 Agustus 2014 Senin, 25 Agustus 2014 Kamis, 28 Agustus 2014 Senin, 1 September 2014 Kamis, 4 September 2014 Senin, 8 September 2014 Kamis, 11 September 2014 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 1 NAMA SEKOLAH/LEMBAGA : SMA NEGERI 1 PAKEM NAMA MAHASISWA : NENI ARISTYA SUKMAWATI ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA : JLN. KALIURANG 17.5 SLEMAN NO. MAHASISWA : GURU PEMBIMBING : MUSTIANTI, S.Pd FAK/JUR/PRODI : FMIPA/PENDIDIKAN KIMIA DOSEN PEMBIMBING : I MADE SUKARNA, M.Si NO NO. INDUK NAMA AFIA NURHUTAMI AGUNG RAHADI SAPUTRA ALFATUR ABDUL RAHMAN H ANDREAS AGUNG NUGROHO BERNADETA RETNO AYU W.

392 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA BERNADETHA VANIA HARDIANDANI BINTANG FATIMATUZAHRA I DEANITA RAMADHANA ARINDA S DYAN MACHFYROH EARLY ZAHWA ALHARISSA EKHO YANUAR FITRIYANTO JOSHUA PASKAH NUGRAHA KIRANA DESGITA AURELLIA LULUK AMIROTHUL MUNAWAROH LUTFI ARDIANTI M MENTARI GAGAT RAYNA MAGDALENA NAERA CHRISTIANA MARIA NINDA SARI MARIA WARIH SETYO ASIH MONICA WAHYU UTAMI NADIA PURWANINGSIH RISKA KURNIA DWI HARJANTI S RISQI DWI RACHMADANIATI

393 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA TERESIA LISIEUX WIENDSY J. N ULFAH KHOIRUN NISA WENING SURI PAWESTRI YOHANES SATRIA AJI PANGESTU YOLLANDA PINKAN MAHARANI YOSAPHAT MADE DHARMA S YOVITA KALPIKOSARI YULIANI Sleman, 13 September 2014 Guru Pembimbing, Mahasiswa, Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

394 Jumat, 8 Agustus 2014 Senin, 11 Agustus 2014 Senin, 18 Agustus 2014 Rabu, 20 Agustus 2014 Senin, 25 Agustus 2014 Rabu, 27 Agustus 2014 Senin, 1 September 2014 Rabu, 3 September 2014 Senin, 8 September 2014 Rabu, 10 September 2014 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 2 NAMA SEKOLAH/LEMBAGA : SMA NEGERI 1 PAKEM NAMA MAHASISWA : NENI ARISTYA SUKMAWATI ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA : JLN. KALIURANG 17.5 SLEMAN NO. MAHASISWA : GURU PEMBIMBING : MUSTIANTI, S.Pd FAK/JUR/PRODI : FMIPA/PENDIDIKAN KIMIA DOSEN PEMBIMBING : I MADE SUKARNA, M.Si NO NO. INDUK NAMA ADNAN FATHIN HABIBILLAH ANNISA NUR HANIFAH BAGAS SATRIYO WICAKSONO BAGASKARA PUTRA NUGRAHA BAGUS NUR CAHYA PUTRA S

395 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA BELINDA WIDYASTUTI BETY ALFITAMARA CRISTALIA MEGANTIKASARI SARI FARDAN KUSUMAHADI FERINI ROOSMAYANTI GARIH ANGGORO HAFIDH SOTYA BASKARA IYAS RESTU PRATAMA KUNTHI GARBHARATRI H. P. D. H MUHAMMAD FURQON FAJRI MUHAMMAD NURSYAHBANI MUHAMMAD YUDA REWANTO MUHAMMAD YUSUF GEOFANI NAUFAL IRFANDI NUR HERWIN INDAHSARI OKY BAGUS PRASETYA R. BAGUS DANANG PUTRA W. K REZA PAHLEVI I S S

396 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA RIFAI SLAMET RISHA KURNIA DWI HARTANTI SEPTIAN DWI PUTRANTO SITI YULIANTI WERDININGSIH SYAHGIRINDRA ARDYA R TITA MEYDHALIFAH TRI MAWARTI WISNU HERRY KRISNALA Sleman, 13 September 2014 Guru Pembimbing, Mahasiswa, Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

397 Selasa, 19 Agustus 2014 Rabu, 20 Agustus 2014 Selasa, 26 Agustus 2014 Rabu, 27 Agustus 2014 Selasa, 2 September 2014 Rabu, 3 September 2014 Selasa, 9 September 2014 Rabu, 10 September 2014 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA 3 NAMA SEKOLAH/LEMBAGA : SMA NEGERI 1 PAKEM NAMA MAHASISWA : NENI ARISTYA SUKMAWATI ALAMAT SEKOLAH/LEMBAGA : JLN. KALIURANG 17.5 SLEMAN NO. MAHASISWA : GURU PEMBIMBING : MUSTIANTI, S.Pd FAK/JUR/PRODI : FMIPA/PENDIDIKAN KIMIA DOSEN PEMBIMBING : I MADE SUKARNA, M.Si NO NO. INDUK NAMA ALVINA FIKRIATUZUHROH ANGGUN NOVTALIA BERLIAN ARNI KURNIAWATI AYU HANIFAH ARNADA AYUNANDA HAPPY RIZKA C. 78

398 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA BURHAN MAULANA DENASTI ARHA SHAFIRA AYU F. I DINI RAHMAWATI S ERLINA HIDAYATI SUHARDIYOSO FAJAR ASTUTI GALIH WIJAYANTO ICA OKTAVIA CINTYA DEVI IKA MELATI DEWI PROVITASARI S S INSAN PRATIWI ISNA DEVI NURLITA PUTRI KARINI DIO LUTFI AMALIA MUHAMMAD JUNDAN ROZAQI NARPATI KUNCARA DANUDARA NIDA RAHMANISA NOVRIANTO DWI NUGROHO NURLAILA ALFATIHAH OKTA DWI PUSPITA 79

399 DAFTAR HADIR PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta KELAS XI MIA OKTADHEA FANNY PRAJAKA PRASETYO FAJAR NUGROHO PUSPITA PUTRI EFRIALDA RIFKANA RAMADHANTI A. P SAFIRA KHOIRUNNISA SHAFIRA KINTANSWARI ADHINI TRY PUJI HUTAMI WIDYA SANTI RATNA DEWI Sleman, 13 September 2014 Guru Pembimbing, Mahasiswa, Mustianti, S.Pd NIP Neni Aristya Sukmawati NIM

400 Gambar 1. Kelas XI MIA 2 pada saat melakukan presentasi mengenai materi minyak bumi Gambar 2. Kondisi kelas XI MIA 2 yang sedang mendengarkan penjelasan preentasi kelompok lain

401 Gambar 3. Suasana saat mahasiswa PPL menjelaskan uang mengenai presentasi siswa Gambar 4. Suasana kelas XI MIA 3 pada saat presentasi mengenai materi minyak bumi

402 Gambar 5. Suasana kelas XI MIA 1 saat ulangan harian Gambar 6. Pada saat kelas XI MIA 1 melakukan demonstrasi mengenai percobaan eksoterm dan endoterm

403 Gambar 7. Suasana kelas XI MIA 1 saat berdiskusi Gambar 8. Mahasiswa PPL UNY dengan siswa kelas XI MIA 2

404 Gambar 9. Mahasiswa PPL UNY dengan siswa kelas XI MIA 3 Gambar 10. Mahasiswa PPL UNY dengan siswa kelas XI MIA 1

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Lokasi : SMA Negeri 1 Pakem

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Lokasi : SMA Negeri 1 Pakem LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Lokasi : SMA Negeri 1 Pakem ( Jalan Kaliurang km 17,5 Pakem, Sleman, Yogyakarta) Diajukan Sebagai Persyaratan Akhir Pelaksanaan Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern menuntut adanya sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Dalam membentuk manusia yang berkualitas salah satunya diperlukan

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 1 Prambanan terletak di jalan Prambanan-Piyungan Km 4,5 Madurejo, Prambanan, Sleman yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten

BAB I PENDAHULUAN. KKN-PPL Penjas UNY - SMA N 3 Klaten BAB I PENDAHULUAN Mata Kuliah PPL mempunyai sasaran masyarakat sekolah, baik dalam kegiatan yang terkait dengan pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. PPL diharapkan dapat

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro

BAB II KEGIATAN PPL. a. Persiapan di Universitas Negeri Yogyakarta 1) Orientasi Pembelajaran Mikro BAB II KEGIATAN PPL A. KEGIATAN PPL Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di SMA Negeri 7 Purworejo. Penyerahan mahasiswa di sekolah dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2014. Praktik

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi BAB I PENDAHULUAN Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa direncanakan sebaik

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah

A. Analisis Situasi 1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis b. Profil Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

d. Masjid dan Tempat Ibadah

d. Masjid dan Tempat Ibadah BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah salah satu kelompok masyarakat yang terpelajar sehingga diharapkan dapat menerapkan, mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu yang telah dipeloleh di Perguruan Tinggi ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan individu yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan setiap mahasiswa dalam suatu bidang studi kependidikan. Praktek pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SMA NEGERI 1 PAKEM Jl. Kaliurang Km. 17,5 Pakem, Sleman, DIY. Telp. (0274) 895283 1 Juli s/d 17 September 2014 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti. 1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang diselenggarakan Perguruan Tinggi khusus untuk jurusan kependidikan dengan tujuan menyiapkan dan menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Program KKN PPL Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014 dilaksanakan secara resmi pada tanggal 1 Juli 17 September 2014. Pada program KKN PPL tersebut, penulis mendapat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MAN 1 KOTA MAGELANG Disusun oleh : Nama : Stella Dila Asmara NIM : 4301409007 Program Studi : Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH Npma. 2 Untuk mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 4 KLATEN ALAMAT SEKOLAH : Jl. Mataram No. 5 Belangwetan Belangwetan, Klaten Utara, Klaten,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PAKEM

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PAKEM LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI 1 PAKEM Disusun sebagai syarat ujian Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling Dosen Pembimbing Lapangan : Sugiyatno,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Eva Agustiana Rahayu NIM : 4101409149 Program Studi : Pendidikan Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) 2 DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Dwi Ratna Safitri NIM : 7101409195 Prodi : Pendidikan Ekonomi ( Koperasi ) FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 2 Februari 2014 sampai tanggal 16 Februari 2014, SMP Negeri 2 Srandakan yang berlokasi di Godegan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Mengingat besarnya andil tenaga pendidikan (guru) dalam menentukan keberhasilan sistem pendidikan di Indonesia ini maka sangat perlu menciptkan guru-guru profesional. Untuk itu Universitas

Lebih terperinci

a. Keadaan Gedung Kondisi gedung sekolah dalam keadaaan baik meskipun ada beberapa ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Bangunan gedung yang

a. Keadaan Gedung Kondisi gedung sekolah dalam keadaaan baik meskipun ada beberapa ruangan yang masih dalam tahap pembangunan. Bangunan gedung yang 1 BAB I PENDAHULUAN Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 2 TEMPEL Jalan Balangan, Tempel, Sleman, Yogyakarta Disusun dan diajukan guna memenuhi persyaratan dalam menempuh Mata Kuliah PPL Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII BAB I PENDAHULUAN Lembaga pendidikan formal (sekolah) merupakan elemen penting dalam proses pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan bagian dari komponen pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Danu Sumowongso NIM : 2501409134 Program Studi : Pend. Seni Musik FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 PAKEM

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 PAKEM LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 PAKEM Periode 10 Agustus - 12 September 2015 Disusun Oleh: LILA NUNZILIL FURQONATI 12405244008 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah

BAB I PENDAHULUAN. d. Ruang UKS b. Ruang Tata Usaha. e. Ruang BK c. Ruang Kepala Sekolah. f. Tempat ibadah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Pembelajaran SMA Negeri 1 Mertoyudan terletak di Jl. Pramuka no 49 Panca Arga I, Magelang, Jawa Tengah.SMA Negeri 1 Mertoyudan merupakan salah satu tempat yang digunakan

Lebih terperinci

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sebagai segala bentuk kegiatan didik-mendidik (interaksi antara orang yang mendidik dan orang yang dididik, antara pendidik dan peserta didik). Istilah lain dari pendidikan

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) NPma.2 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Nur Aktafiyani Gusriyana PUKUL : 09.00 s/d selesai NO. MAHASISWA : 13207241014 TEMPAT OBSERVASI

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 PAKEM (Jalan Kaliurang Km 17,5 Pakem Sleman Yogyakarta) 15 Juli s/d 15 September 2016 Disusun guna

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) DI SMA N 2 WONOSARI. LOKASI SMA N 2 WONOSARI Jalan Ki Ageng Giring 3, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) DI SMA N 2 WONOSARI. LOKASI SMA N 2 WONOSARI Jalan Ki Ageng Giring 3, Wonosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN ( PPL ) DI SMA N 2 WONOSARI LOKASI SMA N 2 WONOSARI Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah PPL DI SUSUN OLEH : ANA ARIFATUL UMMAH 12317244002 JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PEMBAHASAN PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua setengah bulan, terhitung mulai tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PRAKTIK BAB I PENDAHULUAN A. ALASAN PRAKTIK Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai calon pendidik dan atau tenaga kependidikan. Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 3 KENDAL KAB. KENDAL Disusun oleh : Nama : Mualif Tafrichan NIM : 5301409045 Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN Disusun guna memenuhi tugas akhir pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dosen Pembimbing Lapangan:

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 5 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Febrina Nurmalasari NIM : 2302409077 Program studi : Pendidikan Bahasa Jepang FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 PAKEM

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 PAKEM LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 PAKEM (Jl. Kaliurang Km. 17,5 Pakem Sleman Yogyakarta) 10 Agustus s/d 12 September 2015 Disusun dan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Dani Afianto NIM : 2102408092 Prodi. : Pend Bahasa Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Nur Chayyi NIM : 7101409078 Jurusan Prodi : Pendidikan Ekonomi : Pendidikan Koperasi JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

No Fasilitas Jumlah 1. Ruang Kelas Ruang Guru 1 3. Ruang Kepala Sekolah 1

No Fasilitas Jumlah 1. Ruang Kelas Ruang Guru 1 3. Ruang Kepala Sekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Sekolah SMP Negeri 2 Depok, salah satu sekolah yang digunakan sebagai lokasi KKN-PPL UNY 2014 terletak di Jalan Dahlia Perumnas Condongcatur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman,

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI1 KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI1 KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI1 KALASAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman 2 Juli 17 September 2014 HALAMAN JUDUL Disusun Oleh : Hildegardis Mulu

Lebih terperinci

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMA NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMA NEGERI 2 WONOSARI, GUNUNGKIDUL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegitan PPL merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa kependidikan sebagai perwujudan tri dharma perguruan tinggi. Tri dharma perguruaan tinggi khususnya

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman yang terletak di Jalan Cenderawasih no.125 Mancasan Lor. Secara garis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu cita-cita kehidupan bangsa yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar negara. Oleh karena itu pendidikan memiliki arti yang sangat penting. Berhasil atau

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi 1. Profil Sekolah

A. Analisis Situasi 1. Profil Sekolah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu elemen yang sangat berperan bagi kemajuan suatu bangsa dan negara didunia, dengan adanya pendidikan maka SDM juga akan semakin meningkat, dengan melalui

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 3 PEKALONGAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 3 PEKALONGAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA N 3 PEKALONGAN Disusun Oleh : Nama : Ernawati NIM : 4201409056 Prodi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2013/2014. Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman. 2 Juli 17 September 2014

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2013/2014. Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman. 2 Juli 17 September 2014 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman 2 Juli 17 September 2014 Disusun Oleh : Galuh Werdiningsih 11403241003 JURUSAN

Lebih terperinci

PPL UNY 2014 SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN Page 1

PPL UNY 2014 SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN Page 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Rois Susilowati NIM : 3101409008 Prodi : Pendidikan Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 1 LEMBAR

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan PPL merupakan salah satu upaya dari Universitas Negeri Yogyakarta dalam mempersiapkan tenaga profesional kependidikan yang memiliki nilai serta pengetahuan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMANLAPANGAN SMA ISLAM 1 GAMPING TAHUN 2014

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMANLAPANGAN SMA ISLAM 1 GAMPING TAHUN 2014 LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMANLAPANGAN SMA ISLAM 1 GAMPING TAHUN 2014 Disusun sebagai tugas akhir pelaksanaan Kegiatan PPL Dosen Pembimbing Lapangan: Abdullah Taman, M.Si., Ak. 06 Agustus 2014-17

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya dari Universitas Negeri Yogyakarta dalam mempersiapkan tenaga profesional kependidikan yang memiliki nilai serta

Lebih terperinci