BAB III UPAYA PENGASUH PONDOK PESANTREN AL- ARIFIYAH DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI (SELF CONTROL) SANTRI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III UPAYA PENGASUH PONDOK PESANTREN AL- ARIFIYAH DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI (SELF CONTROL) SANTRI"

Transkripsi

1 BAB III UPAYA PENGASUH PONDOK PESANTREN AL- ARIFIYAH DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN DIRI (SELF CONTROL) SANTRI A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Arifiyah Pesantren al-arifiyah didirikan oleh KH. Zainal Arifin bin Suripudin bin Mbah sireng (panggilan) pada tahun Al-Arifiyah berasal dari kata arafa yang berarti mengetahui. Diharapkan dengan nama ini pesantren al-arifiyah dapat menjadi tempat/ pusat penyaluran ilmu bagi manusia, dan lebih utamanya sebagai tempat atau pusat penyebaran agama islam bagi masyarakat sekitarnya. Akan tetapi, untuk mencapai apa yang diharapkan tampaknya tidak mudah. Sekarang mungkin kita bisa melihat bangunan pondok pesantren al- Arifiyah yang bertingkat, mempunyai ruang dan kamar khusus menginap buat tamu, dan kamar khusus bagi para santri yang ingin menghafal al- Qur an. Dulu pendidikan atau pengajaran pondok dilaksanakan dirumah pemimpin pondok (kiai). Pada mulanya mungkin mudah menciptakan pembelajaran yang aktif diruang yang kecil dikarenakan santrinya masih sedikit. Santri pertama ada dua terus bertambah menjadi empat dan mengalami pertambahan terus. Keempat santri yang diketahui yaitu Nurrakhim, dulbadi, sa ad, dan wondo, merekalah santri pertama yang menyaksikan dengan jelas bagaimana perkembangan pondok. Tapi begitu 54

2 55 bertambahnya santri secara terus menerus sehingga membuat tempat mengaji tidak muat dan sulitnya menciptakan pembelajaran yang efektif. Tapi pemimpin pondok terus-menerus memberikan semangat agar para murid (santri) tidak putus semangat dalam menuntut ilmu karena sempitnya tempat belajar, maka pemimpin pondok memberikan gedung baru yang agak besar agar bisa menampung santri yang begitu banyak, bahkan mengizinkan para santri yang ingin mengenyam pendidikan umum Letak Pondok Pesantren Al-Arifiyah Pesantren al-arifiyah atau lebih lengkapnya Pondok Pesantren al- Arifiyah Assalafiyah Wattahfidzul Qur an berada di Kota Pekalongan lebih tepatnya di jalan Dharma Bhakti Blarakan Gg:12 Sapuro Kebulen Kota Pekalongan terletak dibelakang pasar Grogolan Landungsari Kota Pekalongan. Pondok pesantren yang terletak di tengah-tengah kota Pekalongan itu, dikelilingi rumah-rumah warga masyarakat yang tanpa adanya pembatas, pembatas sebelah timur adanya sungai grogolan yang terus mengalir penuh warna karena aktivitas bisnis perbatikan yang terus dikerjakan dan dikembangkan. Pondok pesantren juga menyatu dengan rumah para pengasuh (KH. Zaenal Arifin dan kiai M. Rodli, M.Pd.I) dan para kalangan keluarga dari keluarga masing-masing pengasuh. Bentuk pondok pesantren yang 1 KH. Zaenal Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 29 Maret 2015.

3 56 sederhana tidak begitu mewah yang terdapat bangunan berlantai dua untuk tempat pembelajaran para santri. 2 Kota Pekalongan terletak di dataran rendah Pantai Utara Pulau Jawa, dengan ketinggian ± 1 M di atas permukaan air laut dengan posisi geografis antara : 6º º Lintang Selatan, 109º º Bujur Timur Batas-batas administratifnya adalah : Sebelah Utara : Laut Jawa. Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan. Sebelah Selatan : Kabupaten Pekalongan. Sebelah Timur : Kabupaten Batang. Secara administratif Kota Pekalongan dibagi menjadi 4 Kecamatan dan 47 Kelurahan dengan luas wilayah ± 45,25 Km² dan jumlah penduduk ± jiwa. Sebagian besar masyarakat Kota Pekalongan mengandalkan sektor industri (batik & tekstil) dan sektor perikanan. Lembaga independen yang menjadi wahana masyarakat untuk membangun kehidupan yang mandiri, sehat lahir batin, aman, tentram, nyaman dan sejahtera baik lingkungan fisik maupun sosial. 2 Arsip Profil Pondok Pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan.

4 57 3. Struktur Organisasi PENGASUH KH. Zaenal Arifin Kiai M. Rodli M.Pd.I PENASEHAT Ustd. Abidin Ustd. Khairudin Ustd. Matori Ustd. Syafaat Ustd. Abdur Rozaq PENASEHAT H. Anisul Fuad Zen Ustd. M.Irfanuddin Ustd. H. Helmi K. Ustd. Amin Maizun Ustd. Fatkhullah KETUA Abdul Rozaq P A. Zuhri Sodiq SEKRETARIS M. Saifudin Abdul Aziz BENDAHARA Rofi urrutab M. Ikromudin SEKSI PENDIDIKAN M. Habibi M. Wartono SEKSI KEBERSIHAN M. Fachuri M. Arismanto SEKSI KEAMANAN Khairul Anwar Abidin SEKSI PERLENGKAPAN M. Ulfan Masruri Aji Priyanto

5 58 4. Keadaan Pengasuh dan Ustadz serta Santri Di bawah ini adalah gambaran umum tentang keadaan ustadz pondok pesantren al-arifiyah yang meliputi rincian nama pengasuh dan ustadz serta tugas masing-masing. 3 Tabel 1 No Nama Mata Pelajaran 1 KH. Zaenal Arifin Tafsir Jalalain, Ta lim Muta alim 2 Kiai M. Rodli, M.Pd.I Alfiyah, Ihya Ulumuddin, Bulughul Maram 3 Ustadz Ibrohim Alfiyah 4 Ustadz Amin Maizun Nashaihuddiniyah 5 Ustadz Fathulloh Musţālahul Hadis, Adabul Alim Wal Muta alim 6 Ustadz Khairuddin Qawaidul I rab 7 Ustadz Abidin Tanbih al-ghofilin, Khulasah 8 Ustadz Anam Akhlaqul Banin 9 Ustadz Nahdliyin Tanqihul Qaul 10 Ustadz Syafaat Matan Ajjurumiyah 11 Ustadz Rozaq B Awamil al-jurjani, Tijanud Darari 12 Ustadz Rozaq P Amriti, Ta lim Muta alim 3 Dokumentasi Pondok Pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan di ambil pada 13 Maret 2015.

6 59 13 Ustadz Rofi Fathul Qarib, Qathul Ghaits 14 Ustadz Saifudin Safinatunnaja, Tafsir Yasin, Tartil Al-Qur an, Tajwid (Hidayatul Mustafid) 15 Ustadz Syato Amtsilatut tashrifiyah, Usfuriyah 16 Ustadz Ulfan M B.Arab (Muhadatsah), Durarul Bahiyah 17 Ustadz Fathuri Arbain Nawawi, Mabadi ul Fiqhiyah 18 Ustadz Masmuala Tauhid (Qami At-tughyan) Keterangan dari mata pelajaran atau kitab-kitab diatas adalah Tafsir Jalalain menjelaskan tentang tafsir al-quran, Ta lim Muta alim tentang adab belajar mengajar, Alfiyah tentang nahwu/ tata bahasa, Ihya Ulumuddin tentang tasawuf, Bulughul Maram tentang hadits-hadits, Nashaihuddiniyah tentang tasawuf, Musţālahul Hadits tentang ilmu hadits, Adabul Alim Wal Muta alim akhlak seorang guru dan pelajar, Qawaidul I rab tentang tata bahasa arab, Tanbih al-ghafilin tentang tasawuf, Khulasah tentang sejarah Nabi Muhammad SAW, Akhlaqul Banin tentang akhlak, Tanqihul Qaul tentang hadits, Matan Ajjurumiyah tentang tata bahasa, Awamil al-jurjani tenntang tata bahasa, Tijanud Darari tentang ketauhidan, Amriti tentang tata bahasa, Fathul Qarib tentang fiqih / hukum Islam, Qathul Qhaits tentang ketauhidan, Safinatun naja tentang fiqih, Hidayatul Mustafid tentang tajwid, Ushfuriyah tentang akhlak, Muhadatsah tentang percakapan bahasa arab, Durarul Bahiyah tentang

7 60 fiqih, Arbain Nawawi tentang hadits, Mabadi ul fiqhiyah tentang hukum Islam, Qami At-Tughyan tentang ketauhidan. Sedangkan keadaan para santri di pondok pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan berjumlah 113 santri, yang terdiri atas 61 santri putra dan 52 santri putri serta 15 diantaranya merupakan pengurus pondok pesantren, yang menjalankan berbagai tugas sebagai ketua, sekretaris pondok, bendahara, seksi pendidikan, seksi keamanan, seksi kebersihan, dan seksi perlengkapan. 5. Sarana dan Prasarana Berikut adalah sarana prasarana yang terdapat di pondok pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan. 4 Tabel 2 No Jenis Jumlah Keadaan 1 Kamar santri 10 Cukup Baik 2 Mushola 2 Baik 3 Aula 1 Baik 4 Kantor 1 Baik 5 Koperasi 1 Baik 6 Ruang tamu 1 Baik 7 Kamar mandi 10 Cukup Baik 4 Dokumentasi Pondok Pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan di ambil pada 13 Maret 2015.

8 61 8 Dapur 2 Baik 9 Gudang 1 Tidak Baik 10 Ruang Kelas 8 Baik 6. Tata Tertib Pondok Pesantren Al-Arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan Kewajiban Santri: a. Mendaftarkan diri selambat-lambatnya satu minggu dari kedatangannya. b. Bermadrasah di madrasah yang diselenggarakan pesantren. c. Berjama ah shalat maktubah. d. Mengaji, baik bandongan, sorogan, muakaroh, dan mentashihkan kepada pengasuh. e. Mujahadah surat yasin dan Asmaul Husna setiap ba da maghrib dan subuh. f. Mengikuti kegiatan berzanji dan khitabah. g. Mujahadah bersama setiap malam jum at dan selasa. h. Memegang kode etik santri al-arifiyah. i. Menjaga keamanan dan ketertiban serta kebersihan pondok secara bergilir. j. Membayar syahriyah setiap bulannya selambat-lambatnya tanggal 10.

9 62 k. Meminta izin apabila akan pulang atau pergi yang meninggalkan kegiatan pondok pesantren dan uzur menjalankan kewajiban. l. Menjaga nama baik pondok pesantren. Larangan Santri: a. Memasukkan kaum hawa baik mahram ataupun yang lainnya ke dalam bilik. b. Menonton kemaksiatan seperti film, video, hiburan musik dangdut. c. Membuka aurat baik di luar ataupun di dalam pondok. d. Mandi telanjang atau tanpa satir. e. Shalat, mengaji, khitabah memakai kaos. f. Memasukkan barang-barang kotor ke dalam bilik seperti sepatu, sandal kecuali ada tempat tertentu. g. Merusak alat-alat inventaris pondok pesantren. h. Mengganggu temannya yang sedang melakukan kewajiban seperti shalat, belajar dll. i. Membunyikan bel tidak pada waktunya. j. Membunyikan alat-alat malahi seperti radio, tape recorder. k. Keluar malam setelah jam WIB kecuali mendapat izin. l. Membaca atau menyimpan majalah tidak bernafas agama Islam.

10 63 7. Kegiatan Ekstrakurikuler Pondok Pesantren Al-Arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan 5 Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di Pondok Pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan adalah sebagai berikut: a) Qiroah b) Istighosah c) Khitabah (Latihan Berpidato/ Ceramah) d) Rebana / Simtudurror e) Berzanji f) Olahraga B. Upaya Pengasuh Dalam Meningkatkan Pengendalian Diri (Self Control) Santri Di Pondok Pesantren Al-Arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan Sebagaimana observasi dan wawancara yang penulis lakukan terdapat gambaran upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri di Pondok Pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan adalah sebagai berikut: 5 Dokumentasi Pondok Pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan di ambil pada 13 Maret 2015.

11 64 1. Upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri Sebagai pondok pesantren yang memiliki jumlah santri cukup banyak dengan latar belakang yang berbeda-beda tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam mendidik para santrinya. Salah satu pendidikan yang ditekankan di pondok ini adalah pendidikan dalam upaya meningkatkan pengendalian diri (self control). Sejalan dengan tujuan dan target tersebut maka diperlukan adanya sebuah upaya untuk mencapainya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan masih sederhana seperti memberikan nasehat- nasehat dan pembinaan kedisiplinan. Hal ini sebagai mana yang dituturkan oleh pengasuh pondok pesantren al-arifiyah KH. Zaenal Arifiin yang mengatakan bahwa: Dengan memberikan nasehat-nasehat setiap selesai shalat wajib (apabila saya tidak ada halangan bepergian) yang bijak yang dapat mendorong santri untuk mampu menghayati, meyakini dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memberikan sikap teladan atau contoh yang baik dari saya (selaku pengasuh) dan mengadakan kegiatan tambahan (ekstrakurikuler) yang dapat meningkatkan ketenangan jiwa dan hati santri seperti kegiatan istighosah. Serta pembinaan kedisiplinan yang tertuang dalam tata tertib pondok pesantren. 6 Sebagaimana juga dituturkan oleh kiai M. Rodli, M.Pd selaku pengasuh utama pondok pesantren al-arifiyah yang mengatakan bahwa: 6 KH. Zaenal Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 29 Maret 2015.

12 65 Dengan memberikan wejangan-wejangan atau masukan yang bijak yang dapat mendorong santri untuk mampu menghayati, meyakini dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memberikan sikap teladan atau contoh yang baik dari saya (selaku pengasuh) dan mengadakan kegiatan tambahan yang bisa menekankan sikap pengendalian diri santri semisal kegiatan istighosah, kegiatan istighosah bisa menenangkan hati kalau hati tenang insya Allah sikap bisa terkendali. Serta dengan pembinaan kedisiplinan yang tertuang dalam tata tertib pondok pesantren. 7 Namun apabila ada santri yang melanggar tentu ada hukuman yang diberikan untuk santri yang melanggar. Sebagaimana yang dikatakan oleh M. Khoirul anwar selaku pengurus di bidang hukuman: Pemberian hukuman pada santri itu tergantung tingkat kesalahan yang dilakukan oleh para santri. Kalau pelanggaran yang dilakukan bersifat ringan maka hukumannya memotong rambut (di gunduli), menguras kolah (membersihkan pondok), menulis Basmalah sebanyak kali. Sedangkan untuk pelanggaran berat maka sanksi yang dikenakan adalah dikeluarkan dari pondok pesantren. 8 Selain dengan memberikan wejangan-wejangan, teladan, kegiatan tambahan serta pembinaan upaya yang dilakukan yakni dengan memasukkan pelajaran akhlak sebagaimana yang dikatakan Tamim Ma arif selaku santri pondok pesantren al-arifiyah, yakni: Ya, di pondok pesantren ini diajarkan ilmu akhlak seperti akhlaqul Banin, Taishirul khalaq dan masih banyak lagi. 9 7 M. Rodli, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Maret M. Khoirul Anwar, Pengurus Bidang Hukuman Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 6 Februari Tamim Ma arif, Santri Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 20 Maret 2015.

13 66 Pengendalian diri begitu ditekankan karena dalam menuntut ilmu para santri bukan hanya dituntut untuk dapat menguasai ilmu agama, namun lebih dari itu, dengan bekal ilmu agama yang dimilikinya ia dituntut agar dapat mengimplementasikan ilmunya tersebut kedalam dirinya agar menjadi pribadi yang memiliki al-akhlak al-akarimah kemudian ia dapat mengamalkan ilmunya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan kiai M. Rodli, M.Pd.I selaku pengasuh pondok pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan yang mengatakan bahwa: Tujuanya adalah santri memliki al-akhlaq al-karimah (integritas tinggi, jujur, sopan, toleransi, suka berbuat kebajikan dan menjauhi kemunkaran) dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan targetnya adalah diharapkan mampu menguasai ilmu agama Islam secara mendalam dan mampu mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat. 10 Adapun data tentang pengendalian diri (self control) di pondok pesantren al-arifiyah yaitu sebagai berikut: Peneliti bersilaturrahmi ke pondok pesantren al-arifiyah untuk melakukan observasi langsung di lapangan. Untuk kegiatan pengasuh, ustadz dan pengurus serta santrisantri, peneliti melakukan observasi langsung di pondok pada kegiatan yang diselenggarakan oleh pondok. 10 M.Rodli, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Maret 2015.

14 67 Pada waktu tengah hari tepat pukul WIB adzan berkumandang dari mushola pondok yang artinya segera menunaikan ibadah shalat dhuhur. Para santri, ustadz dan pengurus segera mengambil air wudlu kemudian langsung menuju mushola pondok. Saya pun tak lupa segera mengambil air wudlu untuk shalat dhuhur berjama ah. Setelah para santri berkumpul dan pak KH. Zaenal Arifin (pengasuh) datang, muadzin pun melantunkan iqomah. Shalat dhuhur berjama ah dipimpin langsung oleh pak kiai. Setelah shalat dhuhur berjama ah kemudian melakukan shalat sunnah, berdzikir dan berdo a serta kemudian pak kiai memberikan wejangan-wejangan atau nasehat-nasehat untuk para santri yang intinya agar selalu senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Sehabis shalat dhuhur, ada sebagian santri yang sedang membaca al-quran ada juga yang mengaji dengan ustadznya di kelas akan tetapi ada juga yang sedang belajar dengan temannya di kamar pondok, itulah benutk motivasi yang tinggi dari para santri dalam mencari ilmu Allah di pondok pesantren. Waktu menunjukkan pukul WIB artinya sudah memasuki waktu shalat ashar. Shalat ashar dilakukan secara berjama ah yang dipimpin oleh pak kiai langsung. Shalat ashar berjalan seperti biasa, sama dengan shalat dhuhur akan tetapi kali ini pak kiai tidak memberikan wejangan karena harus mengajar tafsir Jalalain dikelas untuk santri yang sudah mencakup ilmu yang cukup tinggi. Pembelajaran dimulai pukul WIB sampai pukul WIB.

15 68 Kegiatan pak kiai (pengasuh), ustadz, pengurus dan santri dalam kehidupan sehari-hari yaitu diarahkan pada upaya menciptakan iklim yang kondusif bagi santri untuk mempraktekkan ajaran agam Islam dalam kehidupan nyata bahkan suasan kehidupan pondok pesantren diwarnai oleh ajaran agama Islam, misalnya menunaikan shalat wajib, shalat sunnah, berdzikir, berdo a, menbaca al-quran dan sebagainya. Kepedulian dan keteladanan para pengasuh, ustadz, pengurus terhadap pembinaan amalan ibadah dan kajian kitab adalah untuk memantapkan dan membina serta menjaga hati supaya tetap pada fitrahnya. 11 Dengan demikian upaya yang dilakukan pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri santri dengan cara yang sederhana yakni dengan wejangan-wejangan atau nasehat-nasehat, keteladanan, pembinaan kedisiplinan, dan mengajarkan materi-materi akhlak serta kegiatan tambahan. 2. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terhadap upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri Upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri pondok pesantren al-arifiyah Sapuro Kebulen Kota Pekalongan tidak terlepas dari faktor-faktor baik yang mendukung terlaksananya upaya tersebut maupun faktor yang menghambatnya. 11 Observasi di Pondok Pesantren al-arifiyah, Pekalongan, 2 Maret 2015.

16 69 a. Faktor pendukung terhadap upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri: Ada beberapa faktor yang mendukung terlaksananya upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri, yaitu: 1) Adanya pembelajaran kitab (Ta lim Muta alim dan Ihya Ulumuddin) yang berkaitan dengan pengendalian diri (self control). Sebagaimana wawancara yang dituturkan oleh pengasuh pondok pesantren al-arifiyah kiai M. Rodli, M.Pd.I yang mengatakan bahwa: Dengan mengajarkan materi yang berkaitan akhlak yaitu Ta lim Muta alim dan Ihya Ulumuddin, kajian kitab Ta lim Muta alim sangat berguna dalam membentuk sikap dan pribadi yang berakhlak mulia, sedangkan kitab Ihya Ulumuddin berguna untuk menyucikan hati dari hal-hal yang kurang baik. 12 2) Dukungan dari masyarakat seperti menjalin kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk sama-sama mengawasi perilaku santri di luar lingkungan pondok pesantren. Sebagaimana wawancara dengan kiai M. Rodli, M.Pd.I yang mengatakan bahwa: Adanya kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk samasama mengawasi perilaku santri di luar lingkungan pondok pesantren M. Rodli, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Maret M. Rodli, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Maret 2015.

17 70 3) Adanya pemahaman yang baik dari santri Para santri yang dapat memahami pembelajaran yang telah disampaikan dengan baik serta melaksanakannya, sebagaimana penuturan ustadz Masmuala Arifin: Kalau menurut saya, faktor yang mendukung itu dengan pemahaman santri dari pembelajaran yang telah disampaikan dan santripun akan mempraktikan itu. 14 Hal serupa juga dibenarkan oleh pengasuh pondok pesantren al- Arifiyah kiai M. Rodli, M.Pd.I yang mengatakan bahwa: Santri dapat memahami wejangan atau masukan yang mendidik dan membangun dari pengasuh. Serta motivasi santri belajar di pondok pesantren sangat tinggi. 15 4) Motivasi santri belajar di pondok pesantren. Para santri bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu di pondok pesantren, sebagaimana wawancara dengan santri yang bernama Bahrul Ulum yakni Saya juga setuju karena apabila membawa barang elektronik pasti bisa mengganggu kegiatan belajar mengajar dan barang elektronik apabila di salah gunakan akan menimbulkan madharat. 16 Hal tersebut sesuai dengan penuturan KH. Zaenal Arifin selaku pengasuh pondok pesantren al-arifiyah yang mengatakan bahwa: Dengan mengajarkan materi yang berkaitan akhlak yaitu Ta lim Muta alim dan Ihya Ulumuddin, kajian kitab Ta lim Muta alim sangat berguna dalam membentuk sikap dan 14 Masmuala Arifin, Ustadz Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 6 Maret M. Rodli,Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Maret Bahrul Ulum, Santri Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 17 Maret 2015.

18 71 pribadi yang berakhlak mulia, sedangkan kitab Ihya Ulumuddin berguna untuk menyucikan hati dari hal-hal yang kurang baik. Adanya kerjasama dengan masyarakat sekitar untuk sama-sama mengawasi perilaku santri di luar lingkungan pondok pesantren. Santri dapat memahami nasehat-nasehat yang mendidik dan membangun dari pengasuh. Serta motivasi santri belajar di pondok. b. Faktor penghambat terhadap upaya pengasuh dalam meningkatkan pengendalian diri (self control) santri 1) Kinerja Pengurus kurang Optimal. Sebagian tenaga pengajar (ustadz) dan pengurus yang harus membagi waktunya untuk kuliah apabila sebagai mahasiswa sehingga kurang maksimal dalam mengawasi para santri maupun dalam mendidik santri karena tidak setiap saat ustadz dan pengurus berada di pondok pesantren. 2) Sarana dan prasarana kurang memadai. Sarana- prasarana dalam proses pembelajaran memiliki peranan yang cukup penting. Ada sedikit kendala mengenai masalah ini yakni mengenai kapasitas asrama santri dan tempat belajar santri karena jumlah santri yang tiap tahun terus meningkat maka kapasitas tersebut perlu mendapat perhatian serius. Faktor-faktor penghambat diatas sesuai dengan apa yang dituturkan pengasuh utama pondok pesantren al-arifiyah KH. Zaenal Arifin yang mengatakan bahwa: Faktor penghambat yang dihadapi di pondok ini seperti lingkungan yang kurang kondusif karena pondok menyatu dengan masyarakat tanpa ada pemisah sehingga para santri bisa dengan mudah keluar masuk pondok tanpa sepengetahuan

19 72 pengurus ataupun ustadnya. Kurangnya pengawasan dari ustadz dan pengurus, serta sarana dan prasarana kurang memadai. 17 Sebagaimana penuturan dari kiai M. Rodli, M.Pd.I pengasuh pondok pesantren al-arifiyah yang mengatakan bahwa: Faktor penghambat yang dihadapi di pondok ini seperti lingkungan yang kurang kondusif karena pondok menyatu dengan masyarakat tanpa ada pemisah sehingga para santri bisa dengan mudah keluar masuk pondok tanpa sepengetahuan ustadz atau pengurusnya. Selain itu sebagian tenaga pengajar atau ustadz yang harus membagi waktu untuk bekerja dan sebagian lagi juga ada yang harus membagi waktunya untuk kuliah sehingga kurang maksimal dalam mengawasi para santri maupun dalam mendidik santri karena tidak setiap saat ustadz dan pengurus berada di pondok. Sarana dan prasarana kurang memadai KH. Zaenal Arifin, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 29 Maret M. Rodli, Pengasuh Pondok Pesantren al-arifiyah, Wawancara Pribadi, Pekalongan, 26 Maret 2015.

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG

BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG BAB III PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI MADRASAH DINIYAH PONDOK PESANTREN ADDAINURIYAH 2 SEMARANG A. Gambaran Umum Madrasah Diniyah Pondok Pesantren Addainuriyah 2 Semarang 1. Tujuan Pendidikan Pondok pesantren

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN NURUL HUDA BANIN SIMBANGKULON PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Sorogan dalam Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI

BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI 4.1 Analisis Strategi Dakwah Pondok Pesantren Darul Ma arif III Sintang Kalimantan Barat dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini 113 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan penyajian hasil laporan sebelumnya dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan: 1. Dalam pola kepemimpinannya di Pondok Pesantren Al-Anwar KH. Maimoen

Lebih terperinci

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016

TRANSKRIP OBSERVASI. Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Lampiran 1. TRANSKRIP OBSERVASI Kode : 01 Tanggal pengamatan : 20 agustus 2016 Jam : 06.45 Disusun jam Topik yang diobservasi : 19.30 WIB : Pembiasaan sholat dhuha Transkrip Observasi Setiap pagi sebelum

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.232,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung Batang 1. Pondok Pesantren TPI Al Hidayah dalam Lintas Sejarah Sekitar tahun 1949, keadaan Desa Plumbon

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG

BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG BAB III PELAKSANAAN TAKZIR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN DI PONDOK PESANTREN PUTRI ROUDLOTUT THOLIBIN REMBANG A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin 1. Letak geografis Pondok pesantren

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MADRASAH TARBIYAH ISLAMIAH TG BERULAK KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiah Pondok Pesantren Madrasah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan BAB IV ANALISIS A... P ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Dimaksud dengan persepsi disini adalah tanggapan atau pendapat ulama pemimpin majelis taklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang hidup saling bergantung dan membutuhkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial, tentunya

Lebih terperinci

Darul Aman. Nama Dayah Darul Aman. Lokasi Ds. Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pendiri dan Pengasuh Tgk. H.

Darul Aman. Nama Dayah Darul Aman. Lokasi Ds. Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar. Pendiri dan Pengasuh Tgk. H. Darul Aman Nama Dayah Darul Aman Lokasi Ds. Lubuk Sukon Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Pendiri dan Pengasuh Tgk. H. Muhammad Tahun Berdiri 1998 Jumlah Santri Laki-laki: 138 Perempuan: 143 Jumlah

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PONDOK PESANTREN QOSIM AL HADI

BAB III PROFIL PONDOK PESANTREN QOSIM AL HADI BAB III PROFIL PONDOK PESANTREN QOSIM AL HADI A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Qosim Al Hadi 1. Asal usul nama Qosim Al Hadi Berdirinya Pondok Pesantren Qosim Al-Hadi diawali dengan niat serta ketulusan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA

BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA BAB III GAMBARAN UMUM PON-PES DARUL MA ARIF III SINTANG KALIMANTAN BARAT DAN MASYARAKAT SEKITARNYA SERTA DAKWAHNYA 3.1 Sejarah Pondok Pesantren Darul Ma arif A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Darul

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN KHAFIDUL QUR AN JATIREJO KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG

BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN KHAFIDUL QUR AN JATIREJO KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG BAB III GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN MODERN KHAFIDUL QUR AN JATIREJO KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN PEMALANG A. Telak Geografis Pondok pesantren modern Khafidul Qur an terletak di desa Jatirejo Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, yang mana dalam agama Islam

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pada bab ini, penulis akan menganalisis kebijakan pemerintah kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Progressif, 1997), hlm Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya:

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Progressif, 1997), hlm Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan hukum Islam sangat menjunjung tinggi nilai keadilan. Hukuman yang telah lama ada dan bersumber langsung dari Allah SWT merupakan hukuman yang seadil-adilnya.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Identitas TPQ Raudlatul Muna a) Nama TPQ : TPQ Raudlatul Muna b) Alamat : JL. Sahara Kertonegoro c) No Unit : 354 d) Kecamatan : Jenggawah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBASIS PESANTREN DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH KABUPATEN BATANG A. Analisis Implementasi Sekolah Berbasis Pesantren di SMP Darul Ma arif Banyuputih Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab

BAB IV PENUTUP. (tradisional) adalah pesantren yang tetap mempertahankan pengajaran kitab-kitab BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam khas Indonesia merupakan pendidikan alternatif dari pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah. Pertama, karena pesantren

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Pondok Pesantren Tahaffudzul Qur an Purwoyoso Ngaliyan Semarang Pondok pesantren Tahaffudzul Qur an berdiri atas inspirasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang 4.1.1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang Pada zaman Belanda, desa Bugen Kota

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota

BAB VI PENUTUP. 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pengajian kitab-kitab akhlak di MA Ma arif NU Kota Blitar dan SMA Mambaus Sholihin Kabupaten Blitar sangat efektif sebagai upaya menanamkan nilai-nilai akhlak

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat 159 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasar pada hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembinaan

Lebih terperinci

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.

BAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat. BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil penelitian lapangan sebagai disajikan dalam bab IV dan bab V serta memperhatikan fokus penelitian yang diajukan dalam bab I, maka dapat ditetapkan kesimpulan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

BAB III PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL- UTSMANI WINONG GEJLIG KAJEN

BAB III PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL- UTSMANI WINONG GEJLIG KAJEN BAB III PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL- UTSMANI WINONG GEJLIG KAJEN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH AL-ITTIHADUL UMMAT DESA PESALAKAN KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG Analisis hasil dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Setelah penelitian mengumpulkan data dari hasil penelitian, yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data dokumentasi maka selanjutnya peneliti akan melakukan

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN BAHAUDDIN AL- ISMAILIYAH. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN BAHAUDDIN AL- ISMAILIYAH. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. BAB III PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN BAHAUDDIN AL- ISMAILIYAH A. Sistem Pembelajaran Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah menerapkan sistem pendidikan formal dan non formal, dimana lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT

BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT 34 BAB III SYARAT MENGHAFAL ALQURAN DAN GAMBARAN METODE MENGHAFAL ALQURAN YANG DIGUNAKAN OLEH KH. AHMAD NUR SYAMSI BAGI MASYARAKAT A. Syarat-Syarat Menghafal Alquran di Pondok Pesantren An-Nur Dalam proses

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSSOLIHIN

UNDANG-UNDANG PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSSOLIHIN UNDANG-UNDANG PONDOK PESANTREN ROUDLOTUSSOLIHIN BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Ketentuan dalam peraturan ini berlaku bagi setiap santri pondok pesantren roudlotussolihin Pasal 2 Santri yang melanggar peraturan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal

BAB V PEMBAHASAN. A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal BAB V PEMBAHASAN A. Bentuk-Bentuk Hukuman di Pondok Pesantren Al-Mursyid Ngetal Pogalan Trenggalek Segala sesuatu yang ditetapkan dalam lembaga pendidikan khususnya pada pondok pesantren, mulai dari tata

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN 46 BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN Gambar 3 Peta Kabupaten S idoarjo Gambar 4 Peta Lokasi TPST Janti Berseri 47 A. Kondisi Geografis Letak geografis Desa Janti terletak di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG

BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG 88 BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG Dalam analisis ini penulis berpijak pada perumusan masalah bab terdahulu, analisis yang pertama : Analisis Pembinaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting yang menjadi kebutuhan dan harus dimiliki oleh setiap individu manusia, baik itu pendidikan ilmu pengetahuan umum

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung.

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok. Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung. 112 BAB V PEMBAHASAN 1. Penerapan ta zir dalam meningkatkan kedisiplinan santri di Pondok Pesantren Ma hadul Ilmi wal Amal (MIA) Tulungagung. Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua

Lebih terperinci

--BUDI IHSAN-- Nama Dayah BUDI IHSAN. Lokasi Gampong Bakau Hulu Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan

--BUDI IHSAN-- Nama Dayah BUDI IHSAN. Lokasi Gampong Bakau Hulu Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan --BUDI IHSAN-- Nama Dayah BUDI IHSAN Lokasi Gampong Bakau Hulu Kecamatan Labuhanhaji Kabupaten Aceh Selatan Nomor Telp. Dayah 0852 7697 4700 atau 0852 7528 6951 Pendiri Aja Halimah Pimpinan Dayah Tgk.

Lebih terperinci

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 45 BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro Asal mula berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hilal Senuro berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH A. Sejarah Berdiri 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang dirintis, dikelola, dan dikembangkan oleh

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin

BAB IV. A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Ta zir di Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin Tujuan didirikannya pondok pesantren adalah untuk membantu mewujudkan harapan para orang tua agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Ustadz untuk Meningkatkan Kedisiplinan Santri dalam. Aktivitas Keagamaan di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Metode Ustadz untuk Meningkatkan Kedisiplinan Santri dalam. Aktivitas Keagamaan di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Metode Ustadz untuk Meningkatkan Kedisiplinan Santri dalam Aktivitas Keagamaan di Pondok Modern Darul Hikmah Tawangsari Dalam pendidikan di pondok semua telah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ

TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ TATA TERTIB SANTRI PESANTREN AL-MA TUQ I. TATA TERTIB UMUM 1. Semua santri wajib memiliki : a. Satu buah lemari dengan kuncinya. b. Gayung dan alat mandi sendiri c. Perlengkapan tidur d. Perlengkapan ibadah

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan dan menganalisis data hasil penelitian yang meliputi gambaran umum MI Miftahus Sibyan Tugurejo Semarang, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Paparan data penelitian disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tidak mengalami kendala

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian BAB V PEMBAHASAN Pada pembahasan ini ini peneliti akan menyajikan uraian sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian dan memadukan dengan kajian pustaka.

Lebih terperinci

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan

PERATURAN SISWA. Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan PERATURAN SISWA Setiap siswa/ siswi Madrasah Aliyah YATPI wajib mengikuti ketentuanketentuan sebagai berikut: A. KEWAJIBAN 1. Kehadiran Siswa a. Siswa/i hadir di madrasah pada hari-hari madrasah atau hari-hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Pondok Pesantren Raudlotul Qur an Mangkang Semarang 1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Keberadaan Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan Islam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN. Tulungagung, di dapatkan hasil wawancara sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN LAPANGAN A. Paparan Data Dari hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan di antaranya guru akidah akhlak, waka kesiswaan dan siswa di Madrasah Aliyah Negeri 2 Tulungagung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat, merupakan efek dari berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MORAL PESERTA DIDIK DI SD NEGERI JETAKLENGKONG KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan analisis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan lain: Berdasarkan hasil penelitian ini, maka simpulan yang dapat diambil antara 1. Bentuk-bentuk ta zir yang diterapkan di pondok pesantren putri Roudlotuth Tholibin

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Panti Asuhan Putri Aisyiyah Tuntang Kabupaten Semarang 4.1.1. Sejarah Berdirinya Panti Asuhan Putri Aisyiyah didirikan pada tanggal 13 Oktober 1989

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN 4.1. Sejarah Berdirinya Berdirinya lokalisasi karaoke Sukosari, di Kec.Bawen, Kab. Semarang. Semula daerah yang dahulunya adalah persawahan dan perkebunan

Lebih terperinci

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN ASASUL HUDA DESA CANDIGUGUR KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG

BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN ASASUL HUDA DESA CANDIGUGUR KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG BAB III IMPLEMENTASI PENDIDIKAN LIFE SKILL DI PONDOK PESANTREN ASASUL HUDA DESA CANDIGUGUR KECAMATAN BAWANG KABUPATEN BATANG A. Gambaran umum 1. Sejarah Berdirinya Pondok pesantren Asasul Huda didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur'an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran Islam yang menjadi petunjuk kehidupan umat manusia yang diturunkan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru

BAB V PENUTUP. Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa penjelasan di atas, terkait implementasi Pendidikan Agama Islam Kuikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama di SMP Al-Falah Assalam Tropodo Waru Sidoarjo dan SMP Khadijah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Kendal dikelompokkan menjadi empat yaitu kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. a. Kegiatan harian, meliputi

Lebih terperinci

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN

BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN 57 BAB IV USAHA-USAHA KH. MASRUR QUSYAIRI DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN HIDAYATUL UMMAH PRINGGOBOYO MADURAN LAMONGAN KH. Masrur Qusyairi adalah tulang punggung dalam menentukan perkembangan Pondok

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Profil Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an 1. Sejarah Berdirinya Pengajian Rutinan Tafsir Al-Qur an Pengajian rutinan Tafsir al-qur an ini bermula dari pengajian

Lebih terperinci

POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH

POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH POLA ADAPTASI SOSIAL BUDAYA KEHIDUPAN SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL BAROKAH Yogi Setiawan F 1, Aceng Kosasih 2, Siti Komariah 3 1 SMA Sumatra 40 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi 3 Dosen Program

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian studi kasus yang telah dipaparkan pada bab-bab di atas, mengenai Model Pendidikan Mental Spiritual Bagi Remaja (Studi Kasus Di Jamiyyah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Disiplin Shalat Fardlu terhadap Kecerdasan Spiritual Santri di Pondok Pesantren Salafiyah Darussolihin. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN

DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Lilik Nur Efendi Tempat & Tanggal Lahir : Kudus, 24 Maret 1992 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab Tuhfatul Athfal merupakan salah satu kitab yang berisi tentang tajwid al-qur an yang digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi santri yang sedang mengkaji

Lebih terperinci

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol. Sumbergempol Tulungagung?

PEDOMAN INTERVIEW. 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol. Sumbergempol Tulungagung? LAMPIRAN I PEDOMAN INTERVIEW 1. Tinjauan historis Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol Tulungagung: a. Latar belakang berdirinya Pondok Pesantren Putri Al-Yamani Sumbergempol Tulungagung? b. Kapan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 175 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan diambil dari analisis dan penafsiran terhadap hasil penelitian berdasarkan pada rumusan masalah yang dikemukakan pada Bab I. Oleh karena, itu kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QURAN ROUDLOTUT THOLIBIN HIDAYATUL QURAN PERIODE

BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QURAN ROUDLOTUT THOLIBIN HIDAYATUL QURAN PERIODE BAB II PROFIL PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QURAN ROUDLOTUT THOLIBIN HIDAYATUL QURAN PERIODE 2003-2012 A. Letak Geografis Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Roudlotut Tholibin Hidayatul Quran terletak di sebelah

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GARUT, : a. bahwa sehubungan telah

Lebih terperinci

BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL. A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol

BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL. A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol 1. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Majelis taklim Al-Haq wal

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1437 H

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1437 H PEMBELAJARAN FIQIH PADA PONDOK PESANTREN MANBAUL ULUM PUTRA KECAMATAN KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR OLEH RAHMAT HIDAYATULLAH NIM. 1101210479 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2015 M/1437

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN No Fokus Teori Wawancara Observasi Dokumentasi 1 Implementasi Penanaman Tradisi Keilmuan Islami Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Al- Fattah Desa Tambakroto Sayung Demak Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data. Setelah peneliti melakukan penelitian di Pondok Pesantren Salafiyyah- Syafi iyyah Wonokromo Gondang Tulungagung dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENGATURAN MEMBUKA KEGIATAN USAHA JASA PANGAN DI BULAN RAMADHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 TATA TERTIB PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG SEKOLAH UNGGUL Tahun Pelajaran 2017/2018 A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.10 Wib. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG

TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG TATA TERTIB PESERTA DIDIK SEKOLAH UNGGUL SMA NEGERI 1 LUBUK ALUNG Nama Siswa :... Sekolah Asal :... A. Kegiatan Pembelajaran 1. Peserta didik sudah harus hadir di sekolah pukul 07.15. 2. Tanda masuk berbunyi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan selalu berkenaan dengan upaya pembinaan manusia, sehingga keberhasilan pendidikan sangat tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan pembangunan suatu bangsa. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP PECANDU NARKOBA DI PP. REHABILITASI AT-TAUHID SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP PECANDU NARKOBA DI PP. REHABILITASI AT-TAUHID SEMARANG 37 BAB III PELAKSANAAN TERAPI PSIKORELIGIUS TERHADAP PECANDU NARKOBA DI PP. REHABILITASI AT-TAUHID SEMARANG A. Pondok Pesantren Rehabilitasi At-Tauhid 1. Tinjauan Historis Pondok Pesantren Rehabilitasi

Lebih terperinci