BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL. A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol
|
|
- Siska Sudjarwadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III MORAL PADA REMAJA MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ PONCOL A. Gambaran Umum Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol 1. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol merupakan salah satu majelis taklim yang ada di Pekalongan. Majelis taklim ini terletak di kelurahan Poncol kecamatan Pekalongan Timur. Yang diasuh oleh ustaz Moh. Abdurrozaq. Seperti halnya dengan seorang anak manusia, yang terlahir dari kecil sampai besar serta tumbuh berkembang begitu juga dengan majelis taklim ini, tidak hanya muncul tiba-tiba, tapi memiliki sejarah. Adanya majelis taklim ini diawali dengan seorang pemuda yang ingin mendalami tentang kaidah islam, kemudian dia datang (sowan) pada ustaz dan meminta untuk diajari tentang islam, kemudian terjadilah diskusi hanya 4 mata, sang ustaz dan 1 santrinya, seperti privat. Akhirnya sang santri mengajak temannya, jadi bertambah 2 santri. Tetapi yang paling penting itu bukan banyaknya santri yang belajar tetapi kualitas yang belajar. Semuanya berjalan bagai arus air yang mengalir secara pasti. Dalam perjalanannya, tempat majelis taklim ini berpindah-pindah, pernah dilakukan di rumah mertua selama lima tahun, pindah dikontrakan sang ustaz berlangsung selama 2 tahun, dan terakhir sampai sekarang ada 51
2 52 di rumah sang ustaz tepatnya di Poncol gang Gumuk Indah. Nama majelis taklim ini adalah Al-Haq wal Haż, yang memiiki makna bagian yang benar dan pasti, maksudnya adalah semua yang terjadi di majelis taklim ini, likalikunya adalah rezeki yang pasti dari Allah Swt dan insya Allah membimbing santri dengan benar Letak Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol terletak di daerah Poncol tepatnya di Jl. Tondano gang Gumuk Indah. Daerah Poncol sendiri merupakan salah satu kelurahan dari kecamatan Pekalongan Timur, yang memiliki batasan-batasan: a. Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Klego b. Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Noyontaan c. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Keputran d. Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Dekoro. 2 Berdasarkan observasi yang dilakukan, lokasi majelis taklim Al- Haq wal Haż kurang strategis karena ada dalam gang yang melosok, tempat parkirnya pun kurang luas, sehingga meminjam latar tetangga untuk parkir sepeda para santri. Walau demikian tidak membuat santri berhenti tetapi mereka tetap semangat. 1 Abdul Rozaq, Pengasuh Majlis Ta lim Al-Haq wal Hadh Poncol, Wawancara Bebas, Pekalongan, 30 Agustus Administrator, Monografi Kelurahan Poncol Semester 1 Tahun 2011, poncol.pekalongankota.or.id/index.pekalongantimur, (24 oktober 2011), diakses 03 september 2013.
3 53 3. Visi, Misi, dan Tujuan Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh ustaz Moh. Abdurrozaq majelis taklim Al-Haq wal Haż memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut: a. Visi: melaksanakan ajaran agama Islam dengan sebaik-baiknya b. Misi: mengamalkan ilmu agar bermanfaat untuk sesama, menciptakan ketenangan dan ketentraman bagi santri khususnya, memiliki akhlak moral yang baik c. Tujuan: menciptakan lingkungan yang harmonis dan seimbang antara duniawi dan ukhrowi. 4. Keadaan Pengasuh, Ustaz dan Santri Majelis taklimal-haq wal Haż Poncol a. Keadaan pengasuh Pelaksanaan pendidikan di majelis taklimal-haq wal Haż Poncol Pekalongan di pimpin langsung oleh pengasuh sekaligus ustaz Moh. Abdurrozaq, sebagai pengajar utama. Ustaz Moh. Abdurrozaq sendiri merupakan warga asli kelurahan Poncol. Beliau menempuh pendidikan di SMP Salafiyah Pekalongan kemudian nyantri di pondok pesantren At-Taufiqy Wonopringgo selama kurang lebih selama 10 tahun dan dilanjutkan belajar pada Habib Abdullah al Khaddad selama lebih dari dua tahun.
4 54 b. Keadaan santri Peserta didik dalam pendidikan Islam dikenal dengan sebutan santri. Pendidikan Islam dapat ditempuh melalui pendidikan formal maupun non formal. Menuntut ilmu tidak mengenal usia bagi seseorang mendalami ajaran agamanya. Karena kewajiban seorang muslim adalah mencari ilmu dari sejak lahir sampai akhir hayat. Para santri majelis taklim Al-Haq wal Haż memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu karena menyadari betapa pentingnya ilmu untuk bekal hidup di dunia dan akhirat nanti. Jumlah total santri baik remaja menjelang dewasa dan orang tua yang ada sekitar 30an tetapi yang akan di bahas di sini adalah remaja dewasa berjumlah 15 orang. Diantara para santri remaja majelis taklimal-haq wal Haż adalah : Tabel I Daftar Nama Santri Majelis taklimal-haq wal Haż No. Nama Alamat 1. Ari Poncol 2. Apri Poncol 3. Abdillah Batang 4. Bahrul Poncol 5. Fadli Robbi Poncol 6. Hadi Sampangan 7. Ikhwan Poncol 8. Imam Klego 9. Isnaini Dukuh 10. Nizar Alamsyah Poncol 11. Majdi Noyontaan 12. Nur Nizar Poncol 13. Rifki Poncol 14. Soleh Noyontaan 15. Zidni Poncol
5 55 B. Pelaksanaan Pendidikan Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol 1. Pelaksanaan Pengajian Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Keberadaan majelis taklim Al-Haq wal Haż sebagai tempat belajar agama Islam memiliki peranan penting bagi masyarakat Poncol dan sekitarnya. Hal ini terlihat dari banyaknya santri yang belajar, baik yang berasal dari Poncol maupun sekitarnya. Selain sebagai tempat ngaji, majlis ini juga berfungsi sebagai sarana untuk untuk melaksanakan aktivitas lain yang berkaitan dengan ibadah maupun sosial. Kegiatan pengajaran yang diselenggarakan di majlis ini bertujuan untuk memperbaiki praktek ibadah serta pendalaman ajaran agama para santrinya. Majelis taklim ini masih menggunakan cara-cara tradisional dalam proses belajar mengajarnya, dimana para santri berkumpul dalam majlis dan sang ustaz membacakan kitab lalu menyampaikan maksud dari materi yang dibacakan tersebut. Setelah materi disampaikan maka dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dimana para santri diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi tadi. Kegiatan belajar mengajar di majelis taklim Al-Haq wal Haż di awali dengan dzikir terlebih dahulu, seperti bacaan istigfar dan sholawat nabi, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan kitab dan diakhiri dengan dzikir penutup lalu doa. Yang unik adalah setiap kali selesai pembelajaran sang ustaz memohon maaf atas prilaku dan kata-kata yang jurang berkenan
6 56 selama pengajian. Ini jarang ditemukan ditemui di majelis taklimyang lain, bahkan di sekolah formal pun jarang sang guru meminta maaf Komponen-komponen Pendidikan Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol a. Materi Materi yang dikaji dalam pengajian majelis taklimal-haq wal Haż sangat beragam, yang melingkupi kajian seputar ibadah, akhlak, sholawat, tafsir dan hadist. Menurut ustaz Moh. Abdurrozaq, materi yang dikaji disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam rangka memperbaiki tata cara beribadah, mempertebal iman, serta memperbaiki akhlak moral para santri. Sistem pendidikan yang digunakan majelis taklim Al-Haq wal Haż lebih dominan mengadopsi sitem pondok pesantren, yaitu pondok tempat sang ustaz belajar. Pada saat memutuskan kitab yang akan diajarkan pun beliau minta saran terlebih dahulu kepada sang kyai. Tabel II Materi Pengajian Majelis taklimal-haq wal Haż No. Materi Tujuan pembelajaran 1 Tauhid Meningkatkan dan mempertebal keimanan kepada Allah SWT. 2 Akhlak Memperbaiki tingkah laku dan moral. 3 Tafsir Quran dan Hadits Memahami al-quran dan Hadits sebagai pedoman hidup muslim. 4 Fikih Memperbaiki dan meningkatkan kualits ibadah. 3 Hasil Observasi di Majlis Ta lim dan Dzikir Al- Haq wal Haz Poncol pada tanggal 4 September 2013.
7 57 b. Metode Metode adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Metode merupakan aspek penting untuk mentransfer ilmu pengetahuan dari guru kepada murid. Sehingga terjadi proses pembelajaran dan pemilikan ilmu oleh murid tersebut. Tujuan diadakannya metode adalah menjadikan proses dan hasil belajar mengajar di majelis taklimini lebih berdaya guna dan lebih berhasil dalam membimbing santri yang bertakwa dan memiliki moral yang baik. Adapun metode yang digunakan di majelis taklim Al-Haq wal Haż adalah : 1) Metode Ceramah 2) Metode Tanya Jawab 3) Metode Diskusi 4) Metode Keteladanan 5) Metode Nasehat 6) Metode Bimbingan dan Konseling. Seringkali para santri dihadapkan pada permasalahan hidup yang beragam seperti masalah keluarga, ekonomi dan lainnya. Mereka berusaha mencari jalan keluar dengan cara mengadukan masalahnya kepada ustaz. Kemudian ustaz memberikan pendapat dan bimbingan kepada santri tersebut agar masalahnya dapat segera selesai. 4 4 Hasil Wawancara dengan Pengasuh Majelis Taklim Al Haq wal Haż pada tanggal 7 September 2013
8 58 c. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran di majelis taklimal-haq wal Haż dilaksanakan selama satu minggu, dengan kitab dan kegiatan yang berbeda, satu hari ke hari berikutnya tidaklah sama. Pelaksanaan pengajian kitab dimulai pada pukul WIB dan berakhir pada jam WIB, sedangkan Pembacaan kitab maulid biasanya sampai pukul WIB. 5 d. Jadwal pengajian Tabel III Jadwal dan materi majelis taklim Al-Haq wal Haż No Hari Kitab 1. Ahad Riyadus Sholihin (Hadis) 2. Senin Tafsir Jalalain 3. Selasa Fathul Muin (Fikih) 4. Rabu Al-Hikam (Akhlak Tauhid) 5. Kamis Dalail Khairat (Salawat) 6. Jumat Maulid Simtudduror e. Kegiatan-kegiatan Lain Di samping pengajian kitab, majelis taklimal-haq wal Haż Poncol juga mengadakan kegiatan-kegiatan lain, yang melingkupi keagamaan maupun kegiatan yang bersifat sosial. Dan diantara kegiatan yang diadakan oleh majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol, antara lain: 5 Dokumentasi Majelis Taklim Al Haq wal Haż
9 59 1) Peringatan hari-hari besar Islam Peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh majelis taklim Al-Haq wal Haż. Kegiatan ini dilaksanakan secara sederhana dengan pembacaan kitab Maulid Simtudduror oleh para santri dan dihadiri masyarakat sekitar. 2) Penyembelihan hewan kurban Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dengan cara santri yang memiliki rezeki mengumpulkan uang qurbaan lalu dibelikan sapi, kemudian di sembelih di depan majelis, lalu dagingnya dibagikan kepada warga sekitar majlis. Dan santri dicicipi dengan dimasakkan daging lalu dimakan bersama, menciptakan suasana majelis semakin kekeluargaan dan kebersamaan. 3) Ziarah Kegiatan dilakukan untuk mendoakan ulama yang telah berjasa dalam berdakwah dan sekaligus mengingatkan santri bahwa semua manusia yang hidup akan mati sehingga mereka lebih giat beribadah. Ziarah ini biasanya dilakukan dibulan rajab ke makam Habib Ahmad di Sapuro dan ke Wonobodro Batang. 4) Jamaah sholat subuh
10 60 Kegiatan ini dilakukan setiap waktu subuh, ustaz dan santrinya berjamaah sholat subuh dilanjutkan dengan dzikir kepada Allah Swt. 5) Kegiatan sosial lain Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh majelis taklim Al- Haq wal Haż Poncol adalah silaturrahim dan halal bi halal, anjangsana menengok teman (santri) yang sakit maupun terekena musibah. 6) Istighosah Kegiatan ini dilakukan setiap bulan sekali dengan membaca kitab manakib syaikh Abdul Qadir al-jailani dan tahlil serta menyuguhkan hidangan yang sederhana. C. Moral Pada Remaja Majelis Taklim Al-Haq wal Haż Poncol Degradasi moral remaja merupakan salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Peningkatan tingkat degradasi moral remaja disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pergaulan bebas, kurangnya pengawasan dan perhatian dari orang tua, tingkat pendidikan yang rendah, dan pengaruh budaya asing. Degradasi moral remaja merupakan keprihatinan mendalam suatu bangsa. Dimana tulang punggung suatu bangsa adalah remaja maka jika moral remajanya hancur maka hancurlah bangsa tersebut. Pemasalahan moral remaja juga berkaitan dengan kondisi remaja tersebut.
11 61 Berikut adalah gamabaran umum dari hasil penelitian remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol : 1. Kondisi Biologis Masa remaja adalah masa bergejolaknya bermacam-macam perasaan yang kadang-kadang bertentangan satu sama lain, kondisi ini menyebabkan terjadinya perubahan emosi yang begitu cepat dalam diri remaja, seperti ketidakstabilan perasaan remaja kepada Tuhan. Fitrah beragama merupakan kemampuan dasar yang mengandung kemungkinan untuk berkembang. Namun, mengenai arah dan kualitas perkembangan remaja sangat bergantung pada proses pendidikian yang diterimanya. Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan dalam peribadatan. Secara umum, remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol merupakan remaja yang taat dalam menjalankan ibadah, seperti sholat lima waktu, puasa ramadan, zakat, dan menuntut ilmu. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Imam Alhamdulillah setelah mengaji di majelis, saya selalu rajin mengerjakan sholat. 6 Beberapa remaja majelis taklimjuga aktif dalam kegiatan keagamaan dan seringkali menjadi panitia dalam peringatan Maulid Nabi dan Isra Mi raj. 6 Hasil Wawancara dengan Santri Majlis Ta lim dan Dzikir Al- Haq wal Haz Poncol, pada tanggal 9 September 2013.
12 62 2. Kondisi Psikologis Proses perkembangan psikologis manusia merupakan suatu kodrat alam manusia sebagai makhluk yang memiliki nilai peradaban dengan kemampuan berpikir dan berbudaya, dalam proses ini terdapat perbedaan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Manusia berkembang secara psikologis tidak hanya berdasarkan nalurinya saja, tetapi manusia berkembang melalui proses belajar dan tumbuh dalam lingkungan sosial. Kondisi psikologis adalah kondisi kejiwaan yang menyangkut kecerdasan emosional serta sikap dan tingkah laku; a. Kecerdasan emosional Kecerdasan emosi merupakan kemampuan individu dalam mengendalikan perasaan atas sesuatu atau kejadian yang menimpanya, seperti rasa marah dan senang. Mayoritas remaja majelis taklimmerasa senang dan bahagia apabila mengalami hal-hal yang disukai seperti gajian, memperoleh sesuatu yang diinginkan dan lain lain. Secara keseluruhan, remaja majlis tidak mudah marah, hanya sebagian kecil remaja yang memiliki perasaan mudah marah terhadap ucapan dan perbuatan yang menyinggungnya. b. Sikap dan perilaku Sikap dan perilaku dapat ditumbuhkan dan dikembangkan melalui proses belajar, nilai dan budaya masyarakat. Remaja majelis taklim memiliki sikap yang positif dalam sehari-harinya, seperti sabar,
13 63 tenang, berpakaian sopan dan menutup aurat. Mereka juga mampu menjaga perilakunya sehingga dapat menjadi teladan bagi masyarakat. 3. Kondisi Sosiologis Hubungan sosiologis adalah interaksi antara satu individu dengan individu atau kelompok lainnya. Berikut adalah gambaran umum kondiisi sosioogis remaja majelis taklim Al-Haq wal Haż Poncol. a. Interaksi dengan keluarga Secara keseluruhan, remaja majelis taklimal-haq wal Haż memiliki hubungan dan komunikasi yang baik dengan keluarganya, bahkan sebagian remaja ikut membantu perekonomian keluarganya sebagai wujud bakti terhadap kedua orang tua, seperti yan diungkapkan Bapak Asrofi: setiap malam habis ngaji anak saya membantu saya berjualan nasi. 7 b. Interaksi dengan lingkungan Mayoritas remaja majelis taklimal-haq wal Haż memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitarnya. Hal ini terlihat dengan keikutsertaan mereka dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat, seperti kerja bakti, perayaan Hari Kemerdekaan, peringatan Maulid Nabi dan lainnya. 8 7 Asrofi, Ayah Remaja Majlis Ta lim Al-Haq wal Hadh, wawancara bebas, Pekalongan, 4 Agustus Hasil Observasi Pada Tanggal 9 September 2013.
14 64 c. Interaksi dengan remaja lainnya. Para remaja majelis taklimmampu menghindari diri dari pergaulan negatif seperti miras, narkoba dan tindak kriminal. Mereka mampu bergaul dengan remaja lainnya dengan baik selama kegiatannya positif seperti olahraga, pekerjaan dan lainnya. Hal ini diungkapkan oleh Apri Setiap ada waktu luang, saya sering bermain futsal dengan teman sekampung saya. 9 Agustus Hasil Wawancara dengan Apri, Remaja Ta lim Al- Haq wal Haz Poncol pada tanggal 4
BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL
BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning
BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG
BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Kendal dikelompokkan menjadi empat yaitu kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. a. Kegiatan harian, meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu ajaran Islam mewajibkan kepada setiap muslim untuk berdakwah yang ditujukan kepada seluruh manusia, baik muslim maupun kepada mereka yang belum beragama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK
BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan senantiasa menjadi sorotan bagi masyarakat khususnya di Indonesia yang ditandai dengan adanya pembaharuan maupun eksperimen guna terus
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Kegiatan dakwah yang dilakukan Kyai Abdul Muiz di Pondok Pesantren
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN
23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota
Lebih terperinciTABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah
TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah Para pengurus demak, para peziarah yang datang Setiap hari di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak maupun memanggil umat manusia untuk beriman serta taat kepada Allah Swt, serta sejalan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR JAILANI DI PONDOK PESANTREN AL-QODIRI KEC. GEBANG KAB. JEMBER (1997-2015)
Lebih terperinciBAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. dibantu oleh staffnya atau perangkat desa. yang menimbulkan suatu kebudayaan atau adat kebiasaan.
BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Gambaran Umum Desa Karanganom Desa karanganom adalah suatu desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Didalam menjalankan tugas pemerintahannya kepala
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat
129 BAB V PEMBAHASAN Setelah penyajian data penelitian dilakukan, proses berikutnya adalah menganalisa data-data yang sudah terkumpul. Hal itu dilakukan agar dapat diperoleh simpulan tentang upaya keluarga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Objek Persaingan dalam dunia perekonomian kini telah melanda berbagai penjuru dunia. Sebagian orang terjebak dalam egonya untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan
BAB IV ANALISIS A... P ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Dimaksud dengan persepsi disini adalah tanggapan atau pendapat ulama pemimpin majelis taklim
Lebih terperinciDAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA
DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Status :... 4. Alamat : RT /RW..Desa Truko Kangkung. B. IDENTITAS ORANG TUA 1. Nama
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya, gerak dan tangis yang pertama saat dia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciBAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan
BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom
BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Membangun suasana religius di dalam lingkungan sekolah adalah membudayakan kebudayaan atau kebiasaan islami di sekolah, agar siswa mempunyai akhlak baik sehingga mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan
Lebih terperinciBAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN
42 BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN A. Kondisi Geografis dan Demografis Desa Titik Lokasi penelitian ini berada di wilayah Kabupaten Lamongan, dengan luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBYEKTIF DESA KAMURANG
BAB II KONDISI OBYEKTIF DESA KAMURANG Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri, yang dipimpin atau dikepalai oleh kepala desa. 1 Desa Kamurang
Lebih terperinciBAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH
BAB II KONDISI OBJEKTIF KELURAHAN GELAM DAN MAJLIS TA LIM MIFTAHUL JANNAH A. Latar belakang berdirinya kelurahan Paradigma Pemerintah Daerah yang mengacu pada UU No. 32 Tahun 2004 telah merubah peran lembaga
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN
BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN A. Sejarah Desa Sumberagung Kecamatan Ngaringan Kabupaten Grobogan Desa Sumberagung merupakan desa terbesar sekecamatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode
Lebih terperinciKEMENTERIAN AGAMA. Anggota : M. Samsul Ilmun N. Sekretaris : Qurrotu Ainin S. Wakil : M. Nabila Rosikh. Ketua : Dewi Mutmainah
KEMENTERIAN AGAMA Sekretaris : Qurrotu Ainin S. Ketua : Dewi Mutmainah Wakil : M. Nabila Rosikh Anggota : M. Samsul Ilmun N. PROGRAM KERJA KEMENTERIAN AGAMA 5 Cinta Cinta Sholat Cinta Quran Cinta Rosul
Lebih terperinciBAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH
68 BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH A. Model Komunikasi Dakwah yang Digunakan Da i dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah
Lebih terperinciMUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN PENDIDIKAN M.Nidhamul Maulana 1 (2014100703111119), Mumtaza Ulin Naila 2 (201410070311120), Zubaidi Bachtiar 3 (201410070311121), Maliatul Khairiyah 4 (201410070311122), Devi
Lebih terperinciA. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi
BAB IV ANALISIS PERAN TATA TERTIB PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN KEPRIBADIAN MUSLIM SANTRI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MAMBAUL FALLAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al
Lebih terperinciBAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren
BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH A. Sejarah Berdiri 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang dirintis, dikelola, dan dikembangkan oleh
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis
Lebih terperinciPENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H
WALIKOTA BLITAR SAMBUTAN WALIKOTA BLITAR PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA MEMPERINGATI ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI MASJID AGUNG KOTA BLITAR TAHUN 2012 / 1433 H SENIN, 11 JUNI 2012 Assalamu
Lebih terperinciVII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR
VII. RANCANGAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT MELALUI MAJELIS TA LIM DESA RAMBAH HILIR TIMUR Majelis ta lim sebagai lembaga pendidikan non formal, sebagai lembaga da wah islam mempunyai peran strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad saw diyakini dapat menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, yang mana dalam agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci yang merupakan sumber utama ajaran islam dan menjadi petunjuk kehidupan manusia karena isinya mencakup segala pokok ajaran agama
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pembahasan dalam bab ini meliputi kesimpulan dan saran yang didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian. A. KESIMPULAN Berdasarkan temuan penelitian
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Menanamkan nilai mahabbatulloh dapat meningkatkan keimanan yang
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1. Nilai-nilai mental dalam membentuk karakter religius santri di Pondok Pesantren Nurul Ulum Kota Blitar dan Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Kabupaten Blitar. Penanaman nilai-nilai
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Pada bagian ini peneliti mendeskripsikan dan menganalisis data hasil penelitian yang meliputi gambaran umum MI Miftahus Sibyan Tugurejo Semarang, pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam. Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya, tanpa dakwah Islam akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan menyebut manusia dengan istilah al-basyr, al-insan, dan al-nas. Allah memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo
BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MI WALISONGO PEKAJANGAN Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo Pekajangan Kecerdasan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum lokasi penelitian 1. Sejarah Singkat PSBR Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
70 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada tanggal 4 April 2016 peneliti melakukan penelitian yang pertama. Peneliti datang ke sekolah MTs Darul Hikmah pada pukul 08.30 WIB. Ketika sampai di sekolahan,
Lebih terperinciBAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA
BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA Adanya sebuah lembaga pendidikan agama Islam, apalagi pondok pesantren dalam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN KIAI DALAM MEMBINA AHLAK REMAJA MUSLIM PUTUS SEKOLAH. A. Analisis Peran Kiai dalam Membina Ahlak Remaja Muslim Putus
BAB IV ANALISIS PERAN KIAI DALAM MEMBINA AHLAK REMAJA MUSLIM PUTUS SEKOLAH A. Analisis Peran Kiai dalam Membina Ahlak Remaja Muslim Putus Sekolah di Desa Pringlangu 06 A Kecamatan Buaran Kota Pekalongan
Lebih terperinciSabda Pembuka. Bengkel Sabda Foundation
Sabda Pembuka Sesungguhnya segala puji adalah hak Allah Swt. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena hidayah-nya pula, Alhamdulillah, Amirul Ulum (mas Amir)
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Geografis Kelurahan Murung Raya. Kelurahan Murung Raya adalah bagian dari Kecamatan Banjarmasin
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. Geografis Kelurahan Murung Raya Kelurahan Murung Raya adalah bagian dari Kecamatan Banjarmasin Selatan kota Banjarmasin dengan luas wilayah
Lebih terperinciBAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK
BAB III KEMAMPUAN ORANG TUA MEMBIMBING BELAJAR ANAK A. Profil Orang tua Orang tua adalah figur yang pertama kali mendidik anak. Berpangkal pada kenyataan bahwa pendidikan bermula di lingkungan keluarga.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN
67 BAB IV ANALISIS TENTANG INTERNALISASI NILAI KEJUJURAN MELALUI BUKU CATATAN HARIAN PEMBIASAAN SALAT LIMA WAKTU SISWA SMP NEGERI 15 PEKALONGAN A. Analisis Proses Penanaman Nilai Kejujuran Melalui Buku
Lebih terperinciBAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
BAB III PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Gambaran Umum Desa Sepacar Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan 1. Letak Lokasi Desa Sepacar
Lebih terperinciPENGARUH PEMAHAMAN AJARAN ISLAM DAN KONSEP DIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2007 / 2008
PENGARUH PEMAHAMAN AJARAN ISLAM DAN KONSEP DIRI TERHADAP PARTISIPASI DALAM KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2007 / 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY
BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Metode merupakan suatu hal penting yang harus ada di dalam suatu pelaksanaan kegiatan untuk memberikan kemudahan dan keserasian
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 7 JUNI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK. Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan
17 BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT KAMPUNG RANTAU PANJANG KUCHING SARAWAK A. Letak dan Aksesibilitas Secara umum Kampung Rantau Panjang termasuk dalam kawasan Batu Kawa lama yang terletak 17.4 km dari
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen Kecerdasan interpersonal merupakan salah satu hal penting yang harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi dikalangan umat Islam. 1 Tak ada nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, yang dinyatakan sebagai
Lebih terperinciKISI-KISI PENULISAN SOAL USBN PAI
KISI-KISI PENULISAN USBN PAI Jenjang Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum : Kurikulum 2013 Alokasi Waktu : 120 Menit Bentuk Soal : Pilihan Ganda Nomor 1.s.d.
Lebih terperinciA. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shalat termasuk ibadah yang paling esensial dalam agama Islam. Sejak seorang telah mencapai pubertas, baik lakilaki maupun perempuan mempunyai kewajiban untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI. Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV,
211 BAB V KESIMPULAN, APLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Setelah membahas hasil penelitian yang diketengahkan dalam bab IV, banyak temuan-temuan, untuk selanjutnya pada bab V ini penulis menyimpulkan
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018
PEDOMAN PENYUSUNAN KALENDER PENDIDIKAN MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TENGAH 2017 SALINAN - 1 - KEPUTUSAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI
Lebih terperinciMenggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto
Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung
Lebih terperinciBAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN
BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN A. Sarana dan Prasarana Usia Yayasan Al-Ikhlas hingga saat ini telah mencapai 16 tahun sejak awal berdirinya,
Lebih terperinciSunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah
Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.
Lebih terperinciIrfani ISSN E ISSN Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman
Irfani ISSN 1907-0969 E ISSN 2442-8272 Volume 11 Nomor 1Juni 2015 Halaman 108-115 URGENSI PENDIDIKAN AGAMA LUAR SEKOLAH TERHADAP PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM RUMAH TANGGA Munirah Institut Agama Islam Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya unutuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003, bahwa pendidikan national
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. oleh Durkheim (Betty Schraf, 1995), bahwa fungsi agama adalah. mempertahankan dan memperkuat solidaritas dan kewajiban sosial pada
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam agama di kalangan masyarakatnya. Mulai dari agama Kristen, Budha, Hindu, Islam, Katolik, dan kepercayaan lain yang saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang : a. bahwa pendidikan nasional berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar didunia. Dengan perkiraan 90% dari jumlah total penduduk Indonesia. Islam telah lama mewarnai perjalanan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :
BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan dengan merujuk pada hasil paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada uraian ini peneliti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata Tahlil secara etimologi dalam tata bahasa Arab membahasnya sebagai sebuah kalimat yang berasal dari lafadz hallala-yuhallilu-tahlilan yang berarti mengucapkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru dalam
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Religiusitas Siswa hal Akidah Berdasarkan hasil wawancara narasumber, bahwa nilai aqidah sudah tertanam pada diri
Lebih terperinciJADWAL PENYULUHAN BULAN FEBRUARI 2017
JADWAL PENYULUHAN BULAN FEBRUARI 2017 No Tanggal Tempat Kegiatan Pelaksana Keterangan 1 Rabu, 01 Februari 2017 Lembaga Permasyarakatan Provinsi Sawondro, S.Ag Judul : Menyeimbangkan antara perbuatan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DATA. menguntungkan. Dimanapun dan kapanpun manusia itu menjalani proses
BAB IV ANALISA DATA Manusia hidup di dunia tentunya tidak dapat hidup sendiri tanpa ada hubungan dengan manusia lain yang saling terkait satu sama lain. Hidup yang saling berkaitan akan menumbuhkan saling
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
BAB IV ANALISIS TERHADAP STRATEGI DAKWAH PONDOK PESANTREN DARUL MA ARIF DALAM UPAYA PEMBINAAN AKHLAK SANTRI 4.1 Analisis Strategi Dakwah Pondok Pesantren Darul Ma arif III Sintang Kalimantan Barat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah agama yang sangat menekankan umatnya untuk menuntut ilmu, tidak terkecuali tua muda, laki-laki maupun perempuan, semua diisyaratkan untuk mencari ilmu.
Lebih terperinciBAB IV PENINGKATKAN AKHLAQ AL-KARIMAH MELALUI KAJIAN SIMTUD DURAR PADA JAMA AH MAJLIS TA LIM TSAMROTUL HIKMAH GUNUNGPATI SEMARANG
BAB IV PENINGKATKAN AKHLAQ AL-KARIMAH MELALUI KAJIAN SIMTUD DURAR PADA JAMA AH MAJLIS TA LIM TSAMROTUL HIKMAH GUNUNGPATI SEMARANG A. Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dalam Meningkatkan Akhlaq Al-Karimah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik oleh individu maupun masyarakat secara luas. teknologi telah melahirkan manusia-manusia yang kurang beradab.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting sekali, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan bangsa. Sebab jatuh
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL
BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA
BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab III ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian, yaitu di Panti Asuhan Yatim Putra Muhammadiyah Pekanbaru. Adapun data yang dipaparkan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Akhlak merupakan hal yang sangat fundamental dalam kehidupan manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan sesama manusia. Secara
Lebih terperinciBAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN
BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN A. Gambaran Umum Kelurahan Pringrejo 1) Letak Geografis Kelurahan pringrejo termasuk ke dalam wilayah
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim
69 BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim Dengan berdirinya komplek Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, terbentuklah PKK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB
Lampiran 2 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI. 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah. 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya 3. NSS/NPSN : /
40 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Identitas Sekolah 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya Kecamatan Kemiling, Telp: 0721 271385 3. NSS/NPSN : 102126013021/10814724
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar Sumberagung Keberadaan ustadz sangat penting dalam dunia pendidikan terlebih lagi dalam kegiatan belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah banyak pernyataan yang dikemukakan bahwa Indonesia sekarang krisis keteladanan. Krisis keteladanan maksudnya tidak ada lagi tokoh yang pantas menjadi idola,
Lebih terperinci