Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi"

Transkripsi

1 i

2 KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan dan perdamaian. Untuk memenuhi hak terhadap pendidikan bagi kelompok orang dewasa tertentu, pendidikan masyarakat diharapkan mampu berperan untuk mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat melalui program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan pendidikan nonformal. Melalui berbagai inisiatif beragam program ini diharapkan terdapat investasi pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat. Buku petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan dana program pendidikan masyarakat ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para penyelenggara pendidikan masyarakat untuk mengakses bantuan biaya pelaksanaan berbagai kegiatan program pendidikan masyarakat. iii

3 KATA PENGANTAR iv Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Jakarta, Januari 2012 Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal,, Hamid Muhammad, Ph.D. NIP Pendidikan masyarakat merupakan suatu proses dimana upaya pendidikan yang diprakarsai pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Sejatinya pengembangan pendidikan masyarakat merupakan upaya peningkatan kemampuan personal orang dewasa sebagai anggota masyarakat yang pada gilirannya akan meningkatkan kapasitas masyarakat sebagai investasi masyarakat pembelajaran dalam proses pendidikan sepanjang hayat. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berupaya meningkatkan keaksaraan penduduk dewasa melalui berbagai program yang terintegritasi dengan program keaksaraan usaha mandiri, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pendidikan keorangtuaan, dan penataan kelembagaan penyelenggara pendidikan masyarakat. Seiring dengan kecenderungan perkembangan dan tuntutan masyarakat yang makin kompleks, kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal makin berkembang. Dengan demikian, untuk meningkatkan mutu pendidikan masyarakat, maka disusun buku petunjuk teknis sebagai acuan untuk mengajukan pelaksanaan program Pendidikan Masyarakat melalui APBN v Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan keseluruhan program disusun petunjuk teknis penyelenggaraan program pendidikan masyarakat. Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para pembina, penyelenggara, tutor pendidikan nonformal dan informal, dan pemangku

4 DAFTAR ISI vi kepentingan lainnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi. Semoga Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Kegiatan Pengembangan PKBM Tematik, Perluasan Akses PKBM di Kecamatan, dan PKBM Sentra TKI ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Akhirnya semoga petunjuk teknis yang disusun dengan kesungguhan, komitmen, dan keikhlasan ini dapat bermanfaat untuk kita semua, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-nya kepada semua. Amin. Jakarta, Januari 2012 Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 2 C. Tujuan Petunjuk Teknis... 3 BAB II BANTUAN SARANA BELAJAR MULTIKEAKSARAAN BERBASIS TEKNOLOGI... 4 A. Pengertian... 4 B. Penerima Manfaat Layanan... 4 C. Tujuan Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan... 4 D. Hasil yang Diharapkan... 5 E. Deskripsi Kegiatan... 5 F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA A. Penerima Bantuan B. Persyaratan Kelembagaan C. Mekanisme dan Tahapan Penyaluran Bantuan D. Verifikasi Lembaga E. Penetapan Penerima Batuan F. Penyerahan, Penerimaan, Pengadaan dan Pemanfaatan Sarana Belajar G. Ketentuan Tambahan untuk Mendapatkan Perhatian vii Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. NIP

5 BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN DAN SANKSI. 24 A. Pemantauan B. Evaluasi C. Pelaporan dan Sanksi BAB V Penutup Lampiran Lampiran Lampiran 1. Sistematika Proposal PENDAHULUAN Lampiran 2. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Penduduk buta aksara usia tahun tahun 2011 berjumlah viii Lampiran 3. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak orang.dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: 1 Lampiran 4. Format Bukti Pencairan Bantuan petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal Lampiran 5. Sistematika Laporan dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan Lampiran 6. Format Rekap Laporan Status pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang Lampiran 7. Format Rekapitulasi pertanggungjawaban penggunaan penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena dana (anggaran) Bantuan mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Lampiran 8. Contoh bukti faktur pembelianbarang/bukti pengeluaran. 48 Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Lampiran 9. Contoh Akad Kerjasama Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharan dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa bekeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan. BAB I A. Latar Belakang

6 Atas dasar itu, pada tahun 2012 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan, peningkatan budaya baca masyarakat, Pengarusutamaan Gender dan pendidikan perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal. Kegiatan penyediaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan dan hasil pendidikan keaksaraan. Kegiatan ini dapat diakses oleh para penyelenggara 2 layanan pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan. 3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebagai upaya 3 Agar para penyelenggara dapat memperoleh fasilitasi penyediaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi, disusunlah Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Sarana Belajar Berbasis Teknologi Tahun B. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA); 3. Persaturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 tahun 200 tentang Struktur Organisasi dan Tata kerja Kementerian Pendidikan Nasional; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal; 5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Tahun 2012 C. Tujuan Petunjuk Teknis Petujuk teknis disusun untuk memberikan pemahaman dan pengaturan pada pihak yang terkait antara lain: 1. Lembaga mitra terkait, untuk acuan dalam menyusun dan mengajukan proposal bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi; 2. Panitia seleksi proposal,menjadi salah satu acuan dalam melaksanakan penilaian proposal;. meningkatkan tata kelola, akuntabilitas, dan pencitraan publik dalam mengelola bantuan;. 4. Dinas pendidikan,sebagai salah satu bahan sosialisasi, pedoman mendampingi, membina,serta melakukan pemantauan penyelenggaran pendidikan masyarakat;

7 BAB II BANTUAN SARANA BELAJAR MULTIKEAKSARAAN BERBASIS TEKNOLOGI A. Pengertian berkeaksaraan kritis, (4) berkeaksaraan perdamaian dan multicultural, 4 (5) berkeaksaraan bencana, (6) berkeaksaraan kewirausahaan Sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi merupakan fasilitasi peningkatan mutu layanan pembelajaran keaksaraan, meliputi antara E. Deskripsi Kegiatan lain: (i) keaksaraan fungsional, (ii) keaksaraan kritis, (iii) keaksaraan media dan teknologi, (iv) keaksaraan perdamaian dan multikultural, (v) keaksaraan bencana, dan (vi) keaksaraan kewirausahaan. 2. Bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi informasi merupakan upaya memfasilitasi peningkatan penyelenggaraan berbagai ragam pembelajaran keaksaraan dengan memanfaatkan dan memperluas akses penggunaan teknologi komunikasi dan informasi dalam pendidikan keaksaraan. B. Penerima Manfaat Layanan Peserta didik pendidikan keaksaraan, pendidik/tutor pendidikan keaksaraan, dan/atau tenaga kependidikan nonformal dan masyarakat umum. C. Tujuan Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan 1. Memfasilitasi penyediaan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi pada 50 lembaga; 2. Meningkatkan kualitas layanan penyelenggaraan dan hasil pembelajaranmultikeaksaraan pada 50 lembaga penyelenggara; 3. Membangun kesadaran pentingnya (1) berkeaksaraanmedia dan teknologi, (2) berkeaksaraan fungsional, (3) berkeaksaraan kritis, (4) berkeaksaraan perdamaian dan multicultural, (5) berkeaksaraan bencana, (6) berkeaksaraan kewirausahaan. D. Hasil yang Diharapkan 1. Tersedianya sarana pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi pada 50 lembaga; 2. Meningkatnya kualitas layanan penyelenggaraan dan hasil pembelajaranmultikeaksaraan berbasis teknologi pada 50 lembaga; 3. Warga belajar memiliki kesadaran akan pentingnya pentingnya (1) berkeaksaraan media dan teknologi, (2) berkeaksaraan fungsional, (3) 1. Indikator Keberhasilan a. Diterimanya fasilitas untuk mewujudkan pembelajaran multikeaksaraan oleh 50 lembaga penyelenggara; b. Terwujudnya sarana belajar mutlikeaksaraan pada 50 lembaga penyelenggara layanan keaksaraan; c. Terselenggaranya pembelajaran multikeaksaraan dengan baik oleh 50 lembaga penyelenggara layanan keaksaraan; d. Terwujudnya masyarakat yang berkeaksaraan pentingnya (1) berkeaksaraan media dan teknologi, (2) berkeaksaraan fungsional, (3) berkeaksaraan kritis, (4) berkeaksaraan perdamaian dan multicultural, (5) berkeaksaraan bencana, (6) berkeaksaraan kewirausahaan. 2. Pembelajaran Multikeaksaraan Layanan belajar multikekasaraan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui ragam keaksaraan berbasis teknologi. Satuan pendidikan nonformal dan/atau satuan pendidikan nonformal sejenis menjadi penyelenggara layanan pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi. Peserta didik pendidikan keaksaraan juga dapat belajar ragam keaksaraan secara mandiri dengan memanfaatkan tersedianya dukungan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi.

8 Pembelajaran multikeaksaraan meliputi antara lain: (i) keaksaraan dimanfaatkan sebagai bahan belajar keaksaraan perdamaian dan fungsional, (ii) keaksaraan kritis, (iii) keaksaraan media dan multikultural. teknologi, (iv) keaksaraan perdamaian dan multikultural, dan (v) keaksaraan bencana, dan (vi) keaksaraan kewirausahaan. Pembelajaran b. Sarana Belajar multikeaksaraan diharapkan mendorong: Sebagai suatu pembelajaran berbasis teknologi, keberhasilan pembelajaran multikeaksaraan membutuhkan kelengkapan a. Terwujudnya masyarakat yang melek media dan teknologi; sarana belajar yang mendukung keberlangsungan pembelajaran b. Terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang berkeadaban, e-learning. Untuk dapat memanfaatkan ketersediaan teknologi berkedamaian, dan berkarakter; e-learning terkini, pembelajaran multikeaksaraan membutuhkan c. Terbangunnya masyarakat yang kritis terhadap informasi; 6 sekurang-kurangnya kelengkapan sarana belajar: (1) komputer 7 d. Terbangunnya kesadaran terhadap keberagaman dan toleransi dalam berkehidupan berdasarkan suku, agama, serta ras; e. Terbangunnya kesadaran peserta didik dan masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup (sadar lingkungan) yang sehat, berkesinambungan dan semakin meningkat; f. Mewujudkan kesadaran peserta didik dan masyarakat agar melek bencana serta menumbuhkembangkan rasa peduli terhadap sesama; g. Terbentukanya sikap dan kamauan berwirausaha; 3. Komponen Pembelajaran Multikeaksaraan a. Bahan Belajar Bahan belajar multikeaksaraan mencakup seluruh bahan ajar yang menunjang diperolehnya peningkatan kemampuan warga belajar dibidang keaksaraan media dan perdamaian dan multikultur. Bahan belajar keaksaraan media dan teknologi dapat berupa media massa cetak maupun elektronik (digital). Media massa cetak dan elektronik yang tersedia di masyarakat tetapi tidak secara khusus dirancang sebagai bahan belajar pembelajaran keaksaraan, dapat dimanfaatkan menjadi bahan ajar multikeaksaraan. Bahan belajar keaksaraan perdamaian dan multikultural antara lain berupa buku (tujuh seri bahan ajar perdamaian) serta bahan ajar lain yang relevan. Teknologi informasi yang saat ini tersedia di masyarakat merupakan potensi yang sangat besar untuk personal (PC) atau komputer jinjing atau sejenis, (2) penyediaan sambungan internet (fixline/mobile), (3) fasilitas modem internal/ eksternal (mobilasdl), (4) alat pencetak (printer), (5)biaya operasional langganan sambungan jaringan telepon, (6) tenaga operator sarana belajar multikeaksaraan, (vii) pemeliharaan sarana belajar, (vii) tenaga teknis dan operator, (7) pesawat televisi, (8) LCD proyektor, (9) layar (LCD proyektor screen). c. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memadai (melek teknologi) merupakan komponen yang sangat penting bagi berlangsungnya layanan pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi (e-learning). Kebutuhan sumber daya manusia yang mampu mengelola dan mengoperasikan bahan dan sarana belajar multikeaksaraan harus disiapkan sebaik mungkin. Pelatihan pengelola pembelajaran multikeaksaraan harus dilakukan sebagai usaha untuk menyiapkan sumber daya yang memadai. 4. Layanan Bantuan Sarana Belajar Multikeaksaraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat memberikan layanan bantuan kepada lembaga penyelenggara pendidikan keaksaraan yang menerapkan pendekatan multikeaksaraan berbasis teknologi. Layanan bantuan tersebut diberikan dalam bentuk dana yang dapat dipergunakan untuk mengadakan sarana yang mendukung

9 berlangsungnya pembelajaran multikeaksaraan, khususnya keaksaraan media, perdamaian dan multikultural. Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian kebutuhan sarana pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi (e-learning) yang diperlukan. Kebutuhan sarana belajar yang belum disediakan oleh direktorat merupakan bentuk partisipasi yang harus disediakan oleh masyarakat dan/atau lembaga penyelenggara pembelajaran multikeaksaraan berbasis teknologi. Bantuan yang disalurkan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan 8 Masyarakat kepada lembaga yang memenuhi syarat dalam bentuk tempat lembaga berada/menyelenggarakan pembelajaran 9 dana. Jenis kebutuhan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi selanjutnya diadakan oleh lembaga berdasarkan jenis peruntukan penggunaan dana yang ditetapkan dalam petunjuk teknis. Tahapan dalam pengajuan bantuan seperti berikut. a. Persiapan Lembaga penyelenggara yang memenuhi syarat mengajukan permohonan bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi. Permohonan lembaga dibuat dalam bentuk usulan (proposal) pengajuan bantuan. Proposal disusun dengan mengacu kepada ketentuan struktur penyusunan proposal yang ditetapkan dalam petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan tahun b. Pelaksanaan 1) Ketersediaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan bersifat terbatas. Oleh karena itu penentuan lembaga penerima bantuan bersifat kompetisi. Hanya lembaga yang lulus seleksi dan ditetapkan menjadi penerima yang dapat menerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan. 2) Lembaga yang ditetapkan sebagai penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan akan menerima bantuan dalam bentuk dana sebesar Rp ,00 (sembilan puluh juta rupiah); 3) Dana bantuan tersebut dalam butir (2) semata-mata wajib dipergunakan untuk mengadakan satu paket sarana belajar multikeaksaraan yang sudah disetujui; 4) Rincian jenis, volume, spesifikasi teknis, serta komponen sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan berdasarkan petunjuk teknis terkait, dengan mempertimbangkan dan/atau memperhatikan usulan yang diajukan oleh lembaga, serta hal-hal khusus yang bersifat kearifan lokal multikeaksaraan; 5) Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan bertanggungjawab mutlak atas pemanfaatan, pemeliharaan, dan keamanan, pengadministrasian sarana belajar multikeaksaraan yang sudah diterima. c. Pascapelaksanaan 1) Lembaga juga berkewajiban melakukan pencatatan status keberadaan sarana belajar dan melaporkan kepada dinas pendidikan provinsi dan kabupaten setempat; 2) Lembaga penerima wajib memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan yang diterima sesuai peruntukan yang ditetapkan dan peningkatan penggunaannya; 5. Ruang Lingkup a. Ruang lingkup, jenis, dan kuantitas sarana belajar multikeaksaraan yang penyediaannya melalui fasilitasi bantuan tahun anggaran 2012, meliputi (i) Satu paket/set perangkat keras sarana belajar multikeaksaraan, (ii) satu paket biaya operasional penyelenggaraan layanan pembelajaran multikeaksaraan, (iii) satu paket bahan belajar digital (content). b. Spesifikasi Teknis Sarana Belajar Multikeaksaraan Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan, wajib segera mengadakan sarana belajar multikeaksaraan dengan

10 mematuhi ketentuan spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan. Spesifikasi teknis komponen A (perangkat keras) yang ditetapkan bersifat minimal dan mengikat. Lembaga tidak diizinkan mengadakan sarana belajar dengan spesifikasi teknis yang lebih rendah dari yang ditetapkan. Rincian lengkap sepesifikasi teknis perangkat sarana belajar dapat dilihat dalam lampiran 1. c. Partisipasi Lembaga 7. Layar Projektor LCD (LCD Projector Screen) 1 unit 10 Lembaga calon penerima bantuan wajib berpartisipasi Kamera Digital (Digital Cammera) 1 unit langsung dalam menyediakan kelengkapan kebutuhan untuk 9. Kamera Video (Video Cammera) 1 unit memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan yang tidak 10 Perangkat pemutar Video Digital (DVD Player) 1 unit disediakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, 11. Perangkat pencadang sumber daya listrik (UPS) 2 unit menyediakan: 12. Almari penyimpan/pengaman sarana belajar 1 unit 1) Sambungan langganan daya (listrik) 13. Penyiapan ruang operasional sarana belajar 1 paket 2) Sambungan langganan koneksi internet B Operasional penyelenggaraan/pengoperasian (tahun pertama) 12 bulan 30% 3) Tenaga teknisi trampil untuk operasional dan pemeliharaan 1. Jasa langganan daya listrik 12 bulan (maksimal) rutin 2. Jasa langganan sambungan internet 12 bulan 3. Jasa perawatan sarana belajar (hardware & software) 1 paket 4) Ruang khusus untuk penyimpanan dan pengoperasian yang 4. Bahan pakai habis 12 bulan aman; 5. Honorarium operator teknis sarana belajar (maksimum 2 12 bulan 5) Kelengkapan operasional sarana belajar yang diperlukan; orang). F. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat pada tahun anggaran 2012 memfasilitasi penyediaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan untuk 50 lembaga yang memenuhi syarat. Masing-masing lembaga akan menerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan senilai Rp ,-. Dana tersebut diperuntukkan semata-mata untuk membiayai penyediaan sarana belajar multikeaksaraan tersebut dalam huruf E angka 5 huruf a tersebut di atas, yang meliputi (i) penyediaan perangkat keras (hardware); (ii) biaya operasional penyelenggaraan; (iii) penyediaan bahan belajar multikeaksaraan digital (content). Proporsi alokasi peruntukan bantuan sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan sebagai berikut. No Komponen Sarana Belajar Multikeaksaraan Volume Alokasi (%) A Perangkat Keras (Hardaware) 1 set 50% 1. Komputer Personal/PC(set) 2 unit (maksimal) 2. Mesin pencetak (printer) kualitas setara Inkjet 1 unit 3. Penyediaan sambungan internet/mobile modem 1 unit 4. Perangkat alat pemindai (scanner) 1 unit 5. Televisi LCD (LCD TV) 32 inchi 1 unit 6. Projektor LCD (LCD Pojector) 1 unit C. Bahan pembelajaran multikeaksaraan Digital (Content) meliputi subjek/tema yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran: 1. Keaksaraan media dan teknologi 2. Keaksaraan kritis 3. Keaksaraan fungsional 4. Keaksaraan perdamaian dan multikultural 5. Keaksaraan bencana 6. Keaksaraan kewirausahaan 1 paket 20% (minimal)

11 BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA A. Penerima Bantuan yang dikeluarkan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat Lembaga yang dapat mengajukan permohonan untuk menerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dansatuan pendidikan nonformal sejenis, untuk selanjutnya disebut lembaga. B. Persyaratan Kelembagaan 1. Syarat Administrasi (Umum) Lembaga yang dapat mengajukan permohonan bantuan sarana belajar multikeaksaraan wajib memenuhi ketentuan administrasi kelembagaan berikut. a. Legalitas kelembagaan, dibuktikan dengan surat keputusan pendirian/pembentukan lembaga yang dikeluarkan oleh instansi berwenang; b. Lembaga memiliki domisili yang tetap yang pasti, dibuktikan surat keterangan domisili yang diterbitkan kepala desa/kepala kelurahan; c. Lembaga memiliki status sekretariat yang tetap dibuktikan dengan bukti sah kepemilikan bangunan (sertifikat tanah dan/atau bangunan dan/atau, rekening listrik, dan/atau rekening PAM/ PDAM, bukti pemenuhan kewajiban pajak bumi dan bangunan (PBB), atau bukti sah lainnya), yang memiliki hubungan dengan penanggungjawab lembaga; d. Lembaga memiliki rekening bank atas nama lembaga dengan status aktif dibuktikan dengan copy nomor rekening dan copy cetak (print-out) halaman transaksi pada seminggu terakhir; e. Ketua/penanggungjawab lembaga memiliki status kependudukan pada satu kecamatan yang sama dengan alamat sekretariat lembaga, dibuktikan kartu tanda penduduk (KTP) yang sah dan masih berlaku; f. Lembaga memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama nama lembaga pengusul; g. Khusus untuk PKBM, sudah memiliki surat/keterangan izin operasional PKBM dan/atau izin penyelenggaraan program, dengan status masih berlaku (aktif); h. Lembaga sudah pernah menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun; i. Memperoleh rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat; j. Khusus untuk PKBM sudah memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM). k. Sudah memenuhi kewajiban pelaporan penyelenggaraan program pendidikan masyarakat tahun sebelumnya (khusus lembaga yang pernah memperoleh bantuan); 2. Persyaratan Teknis Lembaga yang dapat mengajukan permohonan bantuan wajib memenuhi persyaratan teknis,lembaga memiliki/sanggup: a. menfasilitasi leyanan pembelajaran multikeaksaraan kepada peserta didik; b. menyediakan nara sumber teknis dan/atau tutor multikeaksaraan; c. menyediakan prasarana pembelajaran pendidikan keaksaraan, seperti ruang belajar, peralatan belajar, meja, kursi, bahan belajar yang relevan, mencukupi, alas duduk (karpet/tikar atau sejenisnya) serta penerangan memadai; d. menyediakan ruang khusus yang layak dan aman untuk penempatan dan pengoperasian sarana belajar multikeaksaraan; e. menyediakan sumber daya listrik cukup untuk mengoperasikan sarana belajar multikeaksaraan;

12 f. menyelenggarakan pembelajaran multikeaksaraan bagi peserta didik keaksaraan hingga tuntas sesuai rencana yang disetujui direktorat; g. memiliki kesanggupan menyediakan tenaga teknis yang memadai untuk mengoperasionalkan sarana belajar multikeaksaraan; h. kesanggupan memelihara sarana belajar multikeaksaraan yang ada. C. Mekanisme dan Tahapan Penyaluran Bantuan b. Proposal disusun mengikuti ketentuan format pada lampiran petunjuk teknis ini; c. Lembaga wajib mengirimkan proposal yang sama masing-masing satu copy (eksemplar) kepada Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat, c.q. Kepala Bidang yang menangani Pendidikan Masyarakat; d. Direktorat menerima proposal sampai dengan 30 April 2012; e. Batas waktu penerimaan proposal tersebut dalam butir 2.d. dapat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menetapkan bahwa diperpanjang apabila masih tersedia alokasi anggaran dan masih 14 mekanisme pengajuan dan penyaluran sarana belajar multikeaksaraan dengan dalam masa anggaran tahun 2012, dan/atau sesuai ketentuan 15 tahapan berikut: perubahan yang disetujui/ditetapkan Direktur Pembinaan 1. Sosialisasi Pendidikan Masyarakat. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyrakat menyosialisasikan 3. Seleksi/Penilaian Proposal tersedianya bantuan melalui berbagai cara, antara lain: a. Seleksi/Penilaian Administrasi a. Pemberitahuan secara tertulis kepada dinas pendidikan provinsi 1) Proposal yang memenuhi ketentuan waktu pemasukan dan kabupaten/kota. Pelaksanaan strategi ini dapat berupa proposal diikutkan dalam seleksi administrasi; pengiriman surat dinas dan/atau juknis; 2) Seleksi administrasi untuk memastikan terpenuhinya syarat b. melalui pertemuan-pertemuan dengan dinas pendidikan provinsi administrasi yang ditetapkan dalam petunjuk teknis; dan kabupaten/kota atau lembaga mitra; 3) Hasil seleksi administrasi ada dua kemungkinan, (i) lembaga c. memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, yaitu dinyatakan lulus administrasi; (ii) lembaga dinyatakan tidak mengunggah petunjuk teknis melalui laman Direktorat lulus administrasi; Pembinaan Pendidikan Masyarakatdengan alamat 4) Proposal yang dinyatakan lulus seleksi administrasi diikutkan paudni.kemdiknas.go.id/dikmas dalam tahap seleksi/penilaian substansi/teknis. 2. Pengajuan Proposal 5) Objek dan instrumen seleksi administrasi mengacu ketentuan a. Lembaga yang memenuhi syarat dapat mengajukan permohonan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis; untuk memperoleh bantuan dengan mengirimkan proposal 6) Pelaksana seleksi administrasi adalah Subdit Sarana dan secara langsung kepada: Prasarana dan/atau tim yang diberi tugas khusus oleh pejabat Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat yang berwenang; u.p Kepala Subbagian Tata Usaha 7) Objek dan kriteria seleksi/penilaian administrasi. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal PAUDNI, Kemdikbud Gedung E Lantai 6 Komplek Kemendikbud Jl. Jenderal Sudirman-Senayan,Jakarta 10270

13 No Objek Administrasi yang diseleksi/dinilai Sesuai/ Tdk Sesuai/ Sesuai/ Tdk Sesuai/ No Objek Administrasi yang diseleksi/dinilai Ada Tdk Ada Ada Tdk Ada (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 Lembaga pengusul memenuhi ketentuan 11 Memiliki rencana pembelajaran keaksaraan dengan 2 Photo copy surat keputusan/bukti pendirian lembaga pendekatan multikeaksaraan; 3 Foto kopi Izin operasional PKBM//penyelenggaraan 12 Bagan/daftar struktur kepengurusan lembaga program PNFI/PAUDNI (khusus PKBM) 13 Melampirkan bukti kepemilikan NILEM (khusus 4 Aslisurat keterangan domisili lembaga yang Kelembagaan PKBM) dikeluarkan oleh Kepala Desa/Kelurahan b. Seleksi/Penilaian Substansi/Teknis 5 Bukti kepemilikan/hakmenggunakan bangunan 16 1) Hanya proposal yang lulus seleksi administrasi yang diikutkan sebagai sekretariat lembaga (sertifikat/ rekening 17 listrik/pdam/ PBB/dan lainnya yang relevan. 6 Photo copy kartu tanda penduduk ketua/pimpinan/ penanggungjawab lembaga yang masih berlaku 7 Berpengalaman 2 (dua) tahun atau lebih sudah; menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan 8 Asli rekomendasi dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. 9 Daftar calon peserta didik pendidikan keaksaraan. 10 Surat pernyataan yang mencakup kesanggupan: i. menyediakan prasarana pembelajaran multikeaksaraan (ruang belajar, ruang pengeoperasian/ penimpnanansarana belajar multikeaksaraan) yang memadai. ii. menyelenggarakan pembelajaran multikeaksaraan pada kelompok belajar pendidikan keaksaraan; iii.memenuhi kelengkapan kebutuhan pengoperasian sarana belajar multikeaksaraan yang belum disediakan direktorat; iv. bertanggungjawab penuh terhadap keutuhan, keamanan, dan perawatan, sarana belajar multikeaksaraan; v. memanfaatkan sarana belajar semata-mata untuk pembelajaran pendidikan keaksaraan; vi.pernyataan sudah memenuhi kewajiban pelaporan atas kegiatan tahun sebelumnya (khusus lembaga yang tahun sebelumnya menerima bantuan dari Direktorat Bindikmas). dalam seleksi/penilaian substansi/teknis; 2) Pelaksana seleksi/penilaian substansi/teknis, adalah panitia/ tim yang diangkat/ditugaskan oleh pejabat yang berwenang; 3) Seleksi/penilaian subtansi/teknis untuk memastikan terpenuhinya persyaratan/aspek-aspek teknis yang ditetapkan dalam petunjuk teknis pengajuan bantuan sarana belajar multikeaksaraan; 4) Hasil seleksi/penilaian substansi/teknis ada tiga kemungkinan yaitu, proposal dinyatakan: a) lulus teknis, b) lulus teknis dengan perbaikan; c) tidak lulus seleksi/penilaian teknis; 5) Lembaga yang dinyatakan lulus seleksi teknis/substansi selanjutnya disusun dalam daftar rangking berdasarkan perolehan akhir skor nilai teknis/substansi. 6) Lembaga yang dinyatakan lulus dengan perbaikan, untuk dinyatakan lulus, wajib memperbaiki proposal sesuai saran/ rekomendasi revisi yang disampaikan tim penilai; 7) Proposal perbaikan harus sudah diterima oleh tim penilai/ direktorat selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kalender terhitung tanggal penerimaan pemberitahuan revisi oleh lembaga; 8) Dalam hal lembaga tidak menyerahkan proposal perbaikan sampai batas waktu yang ditetapkan, dinyatakan kehilangan haknya untuk mengikuti tahapan lebih lanjut seleksi/ penilaian proposal;

14 No 9) Tahapan selanjutnya proses seleksi proposal adalah verifikasi; 10) Hanya lembaga dengan proposal dinyatakan lulus teknis, yang diikutkan dalam tahapan verifikasi; 11) Pelaksanaan dan ketentuan verifikasi lembaga mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam petunjuk teknis. 12) Komponen/aspek teknis yang dinilai: Komponen/Aspek/Indikator Penilaian Proposal A Kualifikasi lembaga Pengalaman lembaga menyelenggarakan program: e. keberadaan calon penerima manfaat sarana belajar multikeaksaraan a. pendidikan keaksaraan. f. ketersediaan dan kualifikasi calon tutor, tenaga pengelola sarana belajar, b. pendidikan masyarakat lainnya dan/atau nara sumber teknis lainnya Pengalaman pengurus/pengelola lembaga dalam menyelenggarakan g. kesiapan insfrastruktur pendukung yang disediakan lembaga untuk program pendidikan keaksaraan memanfaatkan/operasionalisasi sarana belajar multikeaksaraan berbasis a. Ketua/penanggungjawab lembaga teknologi. b. Sekretaris lembaga 3 Bukti kelayakan tenaga teknis untuk menangani sarana dan prasarana c. Pengurus lainnya (wk. ketua, bendahara, dsb) teknologi komunikasi dan informasi 3. Kualifikasi tutor pendidikan keaksaraan (curriculum vitae): a. Tutor ke-1 b. Tutor ke-2 D. Verifikasi Lembaga c. Tutor ke-3 4. Pengalaman Ketua/penanggungjawab lembaga dalam pelatihan/penataran teknis*) yang berkaitan dengan program: a. pendidikan keaksaraan b. pendidikan masyarakat lainnya 5. Penghargaan yang pernah diterima lembaga: a. di bidang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan pendidikan keaksaraan b. di bidang yang tidak secara langsung dengan program pendidikan masyarakat 6. Kesiapan sarana & prasarana pembelajaran keaksaraan yang dimiliki lembaga a. ruang pembelajaran b. bahan pembelajaran c. perlengkapan pembelajaran keaksaraan yang sudah tersedia B Kualifikasi Usulan (Proposal) Kegiatan 1. Urgensi/alasan pentingnya lembaga mengajukan sarana belajar multikeaksaraan 2. Rencana kerja pemanfaatan sarana pembelajaran multikeaksaraan a. tujuan pengajuan bantuan pembelajaran multikeaksaraan b. kesiapan lembaga untuk memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan c. dukungan (kontribusi) prasarana yang dapat disediakan lembaga untuk memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan d. rencana pengelolaan sarana belajar multikeaksaraan Proposal yang dinyatakan lolos penilaian subtansi/teknis,selanjutnya dapat dilakukan verifikasi. Verifikasi dilaksanakan untuk memastikan kesesuaian data, informasi, dokumen yang sudah disampaikan dalam proposal sesuai dengan fakta senyatanya di lembaga. Petugas melakukan verifikasi dengan salah satu atau beberapa cara sekaligus, yaitu visitasi/kunjungan langsung ke lokasi dan alamat lembaga, koresponden/surat menyurat, berkerjasama dengan dinas pendidikan dan/atau pihak terkait lainnya, serta cara lain yang dapat dipertanggungjawabkan. Objek verifikasi lembaga meliputi namun tidak terbatas pada data/ informasi/bukti berkas tertulis yang sudah diserahkan bersama proposal. Hasil akhir verifikasi adalah (i) lembaga dinyatakan lulus verifikasi, (ii) lembaga dinyatakan tidak lulus verifikasi. Hanya lembaga yang dinyatakan lulus verifikasi yang dapat diusulkan untuk ditetapkan menjadi calon penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan.

15 E. Penetapan Penerima Bantuan Lembaga calon penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang.lembaga calon penerima ditetapkan menjadi penerima setelah diusulkan oleh tim berdasarkan hasil rapat pleno tim penilai dan/atau rapat pimpinan direktorat serta mempertimbangkan hasil penilaian proposal dan verifikasi lapangan. F. Penyerahan, Penerimaan, Pengadaan dan Pemanfaatan Sarana Belajar c. Pelaksanaan pengadaan sarana belajar tersebut dalam butir 3.b oleh lembaga nonpemerintah, mengikuti ketentuan prinsipprinsip pengadaan barang/jasa pemerintah sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun d. Lembaga, apabila diperlukan dapat meminta bantuan teknis dari dinas pendidikan kabupaten/kota setempat, atau instansi pemerintah lain yang kompeten dalam melaksanakan pengadaan sarana belajar; Penandatanganan Akad Kerjasama e. Lembaga tidak diperkenankan menggunakan sebagaian atau seluruh 21 Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Direktorat Pembinaan dana bantuan yang diterima untuk mengupah kepada pihak lain atas Pendidikan Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk, menandatangani bantuan teknis pelaksanaan pengadaan sarana belajar; akad kerjasama dengan lembaga penerima. f. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berwenang 2. Penyerahan dan Penerimaan Sarana Belajar memverifikasi proses pelaksanaan dan hasil pengadaan sarana a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyerahkan kepada belajar berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam butir 3.b dia lembaga yang sudah ditetapkan dalam bentuk sejumlah dana; atas. b. Penyerahan dan penerimaan bantuan dilakukan setelah Pejabat g. Lembaga wajib melakukan pencatatan dan pengadministrasian Pembuat Komitmen terkait dan penanggung jawab lembaga sarana belajar hasil pengadaan dengan tertib, rapi, dan akuntabel penerima menandatangani akad kerjasama. sesuai keadaan yang sebenarnya. c. Mekanisme dan tata cara penyerahan dan/atau penerimaan 4. Pemanfaatan Bantuan bantuan akan diatur lebih lanjut dalam akad kerjasama. Lembaga wajib memanfaatkan sarana belajar multikeaksaraan yang d. Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan tidak sudah diterima sesuai dengan peruntukan meliputi antara lain: dikenai biaya apapun untuk penerimaan bantuan sarana belajar a. pertama, mendukung penyediaan media dan bahan pembelajaran multikeaksaraan. untuk penyelenggaraan pembelajaran pendidikan keaksaraan, 3. Pengadaan Sarana Belajar Multikeaksaraan khususnya keaksaraan fungsional, keaksaraan kritis, keaksaraan a. Lembaga yang ditetapkan, setelah menerima bantuan dana media dan teknologi, keaksaraan perdamaian dan multikultural, merencanakan dan melaksanakan pengadaan sarana belajar keaksaraan bencana dan keaksaraan yang relevan, dan sebagainya; multikeaksaraan yang sudah disetujui oleh Direktorat Pembinaan b. kedua, mendukung penyelenggaraan pembelajaran pendidikan Pendidikan Masyarakat; masyarakat lainnya, seperti penyelenggaraan taman bacaan b. Lembaga bertanggungjawab mutlak atas pelaksanaan dan masyarakat, dan/atau pendidikan pemberdayaan perempuan. hasil pengadaan sarana belajar dalam hal ruang lingkup, jenis, c. apabila dikemudian hari diketahui bahwa lembaga terbukti kuantitas, kualitas, spesifikasi teknis, dan waktu yang ditetapkan; melakukan penyimpangan pemanfaatan sarana belajar

16 multikeaksaraan tidak sesuai peruntukan semestinya, Direktorat langsung maupun tidak langsung patut diduga berkaitan dengan Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak meminta penerimaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan; pertanggungjawaban dan/atau mengusulkan/menjatuhkan sanksi 3. Lembaga atau pihak-pihak lain, baik langsung maupun tidak sesuai ketentuan yang berlaku/ditetapkan. langsung patut diduga terkait dengan proses dan/atau pengajuan/ 5. Pengelolaan Sarana Belajar Multikeaksaraan seleksi/penyaluran/ penyerahan/penerimaan bantuan sarana belajar Lembaga wajib menyampaikan pertanggungjawaban tentang multikeaksaraan, tidak diperbolehkan mencoba dan/atau melakukan/ pengadaan dan atas pengelolaan sarana belajar multikeaksaraan memberikan/menawarkan suap/ imbalan/komisi/hadiah atau antara lain meliputi: sejenisnya kepada pegawai/petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan 22 a. pemanfaatan sarana belajar untuk pembelajaran keaksaraan; Masyarakat yang akan dan/atau sedang/telah melaksanakan tugas 23 b. kemanfaatan sarana belajar multikeaksaraan bagi penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan; c. kondisi fisik, yaitu kuantitas dan kualitas sarana belajar yang diperoleh, d. upaya-upaya inovatif yang sudah dan/atau direncanakan/ dilaksanakan untuk pemanfaatan lebih baik (maksimal) sarana belajar. e. melaporkan secara rutin pencatatan (inventarisasi) sarana belajar kepada direktorat dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. Laporan pencatatan status inventaris tersebut dilaksanakan pada setiap akhir tahun anggaran berjalan setelah sarana belajar diterima. G. Ketentuan Tambahan untuk Mendapatkan Perhatian 1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional tidak memungut biaya apapun dan dalam bentuk apapun kepada lembaga yang mengajukan usulan bantuan sarana belajar multikeaksaraan. 2. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat beserta seluruh pegawai/staf baik secara bersama (organisasi) maupun secara perorangan dilarang meminta dan/atau menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun dari lembaga atau pihak lain, baik resmi berkaitan dengan penyaluran bantuan. 4. Pelanggaran terhadap seluruh ketentuan pedoman ini, baik yang dilakukan oleh petugas Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan/atau lembaga pengusul/penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan, akan dikenai sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan. 5. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak mendiskualifikasi usulan/proposal bantuan sarana belajar multikeaksaraan dari lembaga yang tidak memenuhi kewajiban menyerahkan laporan akhir pertanggungjawaban penyelenggaraan program pendidikan masyarakat tahun 2011 dan/atau tahun-tahun sebelumnya. 6. Lembaga pengusul bertanggungjawab atas biaya-biaya yang timbul sebagai akibat pengajuan proposal, seperti biaya administrasi/ materai,pembuatan, penggandaan, dan/atau pengiriman proposalbantuan sarana belajar multikeaksaraan. 7. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi dalam sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak dapat diminta/ ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan alasan apapun.

17 b. Dinas pendidikan provinsi setelah berkoordinasi dan/atau BAB IV bekerjasama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota; PEMANTAUAN, c. Dinas pendidikan kabupaten/kota setempat setelah berkoordinasi/ bekerjasama dengan Penilik Pendidikan Masyarakat setempat; EVALUASI,PELAPORAN, DAN d. Penilik Pendidikan Masyarakat baik secara sendiri maupun SANKSI bersama-sama dengan dinas pendidikan kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada lembaga dalam hal pemanfaatan, pengamanan, perawatan, pelaporan, serta optimalisasi 24 kemanfaatan penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan. 25 A. Pemantauan 1. Tujuan, Subjek, Objek, dan Strategi Pemantauan a. Pemantauan dilakukan dalam kerangka pembinaan, optimalisasi hasil, serta sebagai bagian dari perwujudan akuntabilitas kinerja lembaga dan publik. b. Subjek pemantauan adalah lembaga setelah menerima dan/atau memanfaatkan bantuan sarana belajar multikeaksaraan. c. Objek pemantauan dapat meliputi, keadaan (kondisi) dan kelengkapan sarana belajar, kesesuaian kuantitas dan kualitas, pemanfaatan dan kemanfaatan sarana belajar, keberfungsian, dukungan insfrastruktur yang difasilitasi oleh lembaga penerima, dan lain-lainnya; d. Strategi pemantauan antara lain: (i) kunjungan lapangan; (ii) korespondensi atau laporan tertulis langsung kepada lembaga; (iii) permintaan informasi dan/atau laporan melalui dinas pendidikan setempat, media massa, pihak lain yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Petugas Pelaksana a. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat setelah berkoordinasi dan/atau bekerjasama dengan dinas pendidikan provinsi dan/atau dinas pendidikan kabupaten/kota setempat; B. Evaluasi Direktorat memanfaatkan hasil pemantauan dan pelaporan yang diterima untuk melakukan evaluasi terhadap layanan penyediaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan. Evaluasi tersebut dapat menyangkut (i) efektivitas sarana belajar dan pemanfaatan, (ii) kemanfaatan bagi pembelajaran keaksaraan media dan teknologi, keaksaraan perdamaian dan multikultural, keaksaraan kritis, keaksaraan bencana, dan keaksaraan kewirausahaan, (iii) pemanfaan dan kemanfaatannya untuk menunjang penyelenggaraan pembelajaran program pendidikan masyarakat lainnya; (iv) status kondisi, kuantitas, dan kualitas sarana belajar, dan hal-hal lain yang dianggap perlu. C. Pelaporan dan Sanksi 1. Pelaporan a. Laporan awal Lembaga menyerahkan laporan awal yang diterima Direktorat dalam tiga hari setelah dana diterima di rekening lembaga. Laporan awal lembaga meliputi pernyataan tentang sudah diterimanya dana oleh lembaga dan rencana pelaksanaan kegiatan. Laporan awal dapat dikirimkan melalui alamat ditetapkan oleh masing-masing sub direktorat yang terkait.

18 keaksaraan media dan teknologi, keaksaraan bencana, b. Lembaga wajib menyampaikan kepada Direktur Pembinaan dan/atau keaksaraan perdamaian dan mutlikultural, serta Pendidikan Masyarakat, laporan tertulis tentang penerimaan keaksaraan kewirausahaan; sarana belajar, dilampiri bukti daftar sarana belajar multikeaksaraan 4) Kendala yang ditemui dalam memanfaatkan sarana belajar yang sudah diterima. Laporan ringkas dapat dikirimkan melalui dan solusi yang ditempuh untuk mengatasi kendala; surat elektronik ( ).laporan lengkap tercetak (hard copy) 5) Laporan tersebut pada huruf b) disusun oleh lembaga wajib segera dikirimkan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan penerima bantuan dengan mengikuti format pada lampiran. Masyarakat melalui jasa pengiriman atau ekpedisi menyusul 2. Sanksi laporan ringkas yang dikirim melalui . Lembaga wajib 26 mengirimkan satu salinan (copy) laporan yang sama kepada a. Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan 27 Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten, c.q. Bidang yang menangani Pembinaan Pendidikan Masyarakat. Setiap lembaga penerima bantuan sarana belajar yang terlambat mengirimkan atau tidak mengirimkan laporan hingga batas waktu tertentu, akan dikenai sanksi sesuai ketentuan.laporan akhir lembaga diterima Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat selambat-lambatnya tanggal 28 Desember c. Laporan awal dan ringkasan laporan akhir dapat dikirimkan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat ke alamat berikut ini: d. Lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan wajib memberikan laporan tertulis kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten, c.q. Bidang yang menangani Pendidikan Masyarakat,sekurang-kurangnya sekali dalam satu tahun mengenai: 1) Status kelengkapan dan kondisi sarana belajar yang pernah diterima; 2) Pemanfaatan oleh peserta didik pendidikan keaksaraan dan penerima manfaat lainnya; 3) Kemanfaatan sarana belajar bagi penyelenggaraan pembelajaran keaksaraan fungsional, keaksaraan kritis, berkewajiban memenuhi seluruh kesepakatan yang tercantum dalam akad kerja sama yang sudah ditandatangani. b. Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat berhak menjatuhkan sanksi kepada lembaga yang tidak memenuhi kewajiban sebagaimana tersebut di dalam akad kerja sama, antara lain berupa: 1) penyerahan kembali kepada negara seluruh sarana belajar multikeaksaraan senilai nominal bantuan yang diterima; dan/ atau 2) mengganti seluruh sarana belajar multikeaksaraan yang sudah diterima dan mengirimkan kembali kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat; dan/atau 3) melaporkan kepada Dinas Pendidikan, nama dan penanggungjawab lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan tersebut untuk dimasukkan dalam daftar hitam lembaga tersebut sudah melakukan wanprestasi, apabila setelah mendapatkan teguran secukupnya tetap tidak menunjukkan itikat baik memenuhi kewajiban; 4) merekomendasikan nama dan penanggungjawab lembaga yang bersangkutan untuk tidak diberikan bantuan pada pengajuan tahun berikutnya di seluruh lingkungan Direktorat Jenderal PAUDNI.

19 BAB V PENUTUP ini dalam melaksanakan tugas-tugas pembinaannya. Demikian halnya, penyusun berharap semua pihak yang berkepentingan dapat memperoleh manfaat dari petunjuk teknis pengajuan dan pengelolaan bantuan sarana belajar multikeaksaraan ini. Akhirnya, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sangat senang apabila para pengguna berkenan memberikan masukan membangun guna menyempurnakan petunjuk teknis yang jauh dari sempurna ini. Kami juga sangat senang melayani apabila para penguna memerlukan penjelasan dan/ Layanan ragam keaksaraan dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi atau keterangan lebih lanjut berkaitan dengan petunjuk teknis yang saat komunikasi dan informasi sudah menjadi kebutuhan. Beberapa ini berada ditangan bapak/ibu. Koresponden tertulis kami layani melalui keuntungan yang diperoleh melalui pembelajaran multikeaksaraan alamat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal berbasis teknologi yaitu, pertama dapat mengoptimalkan proses dan hasil Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian pembelajaran. Keuntungan kedua adalah memberikan nilai tambah kepada Pendidikan Nasional, Kompleks Kantor Kemdiknas, Gedung E Lantai 6, manajemen layanan kepada masyarakat, Ketiga menjadi instrument perekat Jalan Jenderal Sudirman- Senayan, Jakarta, 10270, telepon (021) nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, terlebih dengan memperhatikan Informasi lebih lanjut juga dapat diperoleh melalui website kami di alamat: kondisi geografis Indonesia yang sedemikian luas dan menyebar. Keunggulan teknologi komunikasi dan informasi mampu mengatasi ruang dan waktu subdit.sarpras2011@gmail.com yang ditimbulkan kondisi geografis Indonesia. Kemajuan teknologi dan informasi saat ini, sangat bermanfaat untuk mengubah peserta didik pendidikan keaksaraan menjadi melek aksara (literate), yang meliputi melek informasi, melek teknologi, serta melek teknologi komputer. Muara dari semua kemelekan tersebut adalah lahirnya warga masyarakat yang melek informasi. Dampak lanjutan dari masyarakat yang melek informasi, memudahkan mereka menerima pencerahan dalam hidup dan perubahan perilaku sebagai hasil belajar. Atas dasar hal tersebut, pembelajaran ragam keaksaraan sudah selayaknya didukung dengan memanfaatkan, menerapkan ketersediaan dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Petunjuk teknis ini disusun untuk memberikan panduan kepada lembaga yang berkepentingan dalam mengajukan permohonan bantuan sarana belajar multikeaksaraan tahun anggaran Selanjutnya, pembina kegiatan pendidikan masyarakat di lingkungan dinas pendidikan provinsi, kabupaten/ kota serta penilik pendidikan masyarakat, diharapkan terbantu oleh petunjuk

20 Lampiran Lampiran Lampiran: 1. Sistematika Proposal Layanan Penyediaan Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi Cover/Sampul Proposal Proposal Bantuan Tahun Anggaran 2012» keaksaraan kewirausahaan; 30 seberapa penting (urgensi) kebutuhan sarana belajar 31 Diajukan Kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E. Lt. 6, Kantor Kemdiknas, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Oleh Nama Lembaga : Alamat Lembaga (wajib ditulis lengkap) Jalan : (tulislah bila alamat lembaga menggunakan nama jalan) Nomor : (tulis nomor yang lengka, akurat, dan benar) Desa/Kelurahan*) : (tulis lengkap alamat desa/kelurahan lembaga berada) RT/RW : (tulis lengkap dan benar nomor RT dan RW) Kecamatan : (tulis nama kecamatan secara benar dan lengkap) Kabupaten/Kota*) : (tulis dengan lengkap nama kabupaten/kota) Provinsi : (tulis nama provinsi, lokasi kabupaten/kota berada). A. Latar Belakang Menguraikan/menjelaskan rasional tentang: kondisi nyata masyarakat di lokasi sasaran/penerima manfaat layanan pendidikan keaksaraan, meliputi: - data ketersediaan calon peserta didik pendidikan keaksaraan - gambaran tingkat keaksaraan calon peserta didik pendidikan:» keaksaraan media dan teknologi, dan/atau» keaksaraan kritsi, dan/atau;» keaksaraan fungsional, dan/atau;» keaksaraan perdamaian dan multikultural dan/atau» keaksaraan bencana dan/atau; multikeaksaraan untuk pembelajaran keaksaraan sehingga lembaga merasa perlu mengajukan permohonan bantuan; B. Tujuan Bertolak dari uraian latar belakang tersebut di atas: rumuskan dan uraikan (kalau perlu) tujuan yang ingin dicapai apabila lembaga memperoleh bantuan sarana belajar multikeaksaraan. rumusan tujuan yang ingin dicapai harus lugas dan dapat diukur (terukur) setiap satu rumusan tujuan memuat hanya satu tolok ukur pencapaian; C. Hasil Berdasarkan rumusan tujuan di atas, rumuskan capaian yang akan diperoleh lembaga apabila memperoleh bantuan sarana belajar multikeaksaraan. D.Identitas Lembaga 1. Nama : (tulis nama lembaga pengusul sesuai dengan bukti legalitas kelembagaan yang nyata). 2. Alamat : (alamat lembaga wajib ditulis secara lengkap) Jalan (bila ada)...no... Desa/Kelurahan...Rt.../.RW... Kecamatan... Kabupaten/kota... Provinsi... Kode Pos... No Telp....HP Ketua : (tulis nama ketua/pimpinan lembaga sesuai struktur organisasi)

21 4. Bukti Legalitas kelembagaan: 5. Ketersediaan sarana pendukung pengoperasian sarana belajar Akte Notaris/Surat Izin Pendirian/Izin penyelenggaraan*) multikeaksaraan: - Nomor akte/izin :... a. Listrik ( ) ya, ( ) tidak : daya... watt - Pejabat/instansi yang mengeluarkan... b. Telepon ( ) ya, ( ) tidak; jenis ( ) fixline ( ) mobile - Alamat pejabat/instansi... c. Tenaga teknis/operator ( ) ya, ( ) tidak (jika ya, wajib dilampiri - Tanggal dikeluarkan... riwayat pendidikan, pengalaman kerja) 5. Rekening Bank d. Uninterupted power supply (UPS)( ) ya, ( ) tidak/belum Nama Bank :...Cabang /Unit... e. Meja komputer dan almari penyimpan ( ) ya, ( ) tidak No. Rek :... Atas nama :.. 6. Ketersediaan kelengkapan pembelajaran 6. NPWP : (i) Papan tulis ( ) ya, ( ) tidak/belum 32 E.Profil Lembaga (ii) Meja dan kursi peserta didik ( ) ya, ( ) tidak/belum 33 a. Susunan Pengurus Lembaga (sekurang-kurangnya) Ketua :... Wakil Ketua :... Sekretaris :... Bendahara :... (Struktur kepengurusan lembaga, sedapat mungkin dilengkap dengan bagan struktur). b. Sarana & prasarana pembelajaran dan/atau sekretariat 1. Ruang/tempat pembelajaran a. Bangunan khusus (bukan rumah tinggal) : luas... m2 b. Ruangan menyatu dg rumah tinggal : luas... m2 c. Bangunan lainnya (sebutkan) : luas... m2 2. Sekretariat/kantor lembaga a. Bangunan khusus (bukan rumah tinggal) : luas... m2 b. Ruangan menyatu dg rumah tinggal : luas... m2 c. Bangunan lainnya (sebutkan) : luas... m2 3. Status kepemilikan ruang pembelajaran: a. Sewa/kontrak dg perjanjian tertulis, :... tahun b. Sewa/kontrak tanpa perjanjian tertulis :... tahun c. Pinjam pakai secara tertulis :... tahun d. Pinjam pakai tanpa tertulis :... tahun e. Hak milik (SHM) dg bukti kepemilikan ( ) ya, ( )tidak 4. Rencana ruang operasional & penyimpanan sarana belajar: a. Menempati ruang khusus, : luas... m2 b. Tidak dirancang ruang khusus : luas... m2 c. Lain-lain, (sebutkan) : luas... m2 d. Jaminan keamanan ruangan (iii) Bahan belajar keaksaraan ( ) ya, ( ) tidak/belum (iv) Penerangan ruang belajar ( ) ya, ( ) tidak/belum F. Deskripsi Perkiraan Penerima Manfaat Layanan No Unsur Penerima Manfaat 1 Peserta didik keaksaraan media dan teknologi 2 Peserta didik keaksaraan krtisi 3 Peserta didik keaksaraan fungsional 4 Peserta didik keaksaraan perdamaian dan multicultural 5 Peserta didik keaksaraan bencana 6 Peserta didik keaksaraan kewirausahaan 7 Lainnya (sebutkan a. Pendidik/tutor b. Lainnya (sebutkan) c. dst G. Rencana Pembelajaran Multikeaksaraan Jumlah (orang) Keterangan Pada bagian ini, jelaskan/uraikan secara bebas menggunakan kalimat sendiri, rencana pembelajaran multikeaksaraan yang lembaga akan selenggarakan. Rencana tersebut mencakup uraian rencana pembelajaran satu tahun ke depan, dan rencana pembelajaran pasca satu tahun.

22 Penjelasan uraian rencana pembelajaran wajib menjelaskan alasan 5. Perangkat alat pemindai (scanner) 1 unit pentingnya diselenggarakan pembelajaran multikeaksaraan, jenis 6. Televisi LCD (LCD TV) 32 inchi 1 unit keaksaraan multikeaksaraan yang akan dilakukanan/diselenggarakan, 7. Projektor LCD (LCD Pojector) 1 unit sasaran/target tahun pertama (dalam kuantitas dan kualitas), subjek/tema 8. Layar Projektor LCD (LCD 1 unit pembelajaran multikeaksaraan yang akan dipilih sebagai pengalaman Projector Screen) 9. Kamera Digital (Digital Cammera) 1 unit belajar peserta didik, bagaimana langkah kerja penyelenggaraan 10 Kamera Video (Video Cammera) 1 unit pembelajaran multikeaksaraan akan dilaksanakan/diselenggarakan, 11. Perangkat pemutar Video Digital 1 unit potensi dukungan yang tersedia baik sumber daya maupun lingkungan, (DVD Player) sosial dan sebagainya. 12. Perangkat pencadang sumber daya 2 unit 34 listrik (UPS) 35 H. Gagasan Pengembangan Mandiri Bahan Belajar Digital 13. Almari penyimpan dan pengaman 1 unit Multikeaksaraan 14. Penyiapan ruang operasional sarana 1 paket belajar Pada bagian ini, lembagapengusul diminta mengemukakan gagasan/ B Operasional penyelenggaraan 12 bulan ide, untuk menambah koleksi bahan pembelajaran digital dengan cara (tahun pertama) mengembangkan/menyusun secara mandiri. Dengan memanfaatkan sarana 1. Jasa langganan daya listrik 12 bulan belajar yang diterima, sampaikan gagasan tersebut, apa yang akan dibuat 2. Jasa langganan sambungan internet 12 bulan sendiri, dikembangkan/disusun sendiri, bagaimana melakukannya, dan apa 3. Jasa perawatan sarana belajar 1 paket produk/hasil penyusunan/pengembangan bahan belajar gigital yang akan (hardware & software) dihasilkan tersebut. 4. Bahan pakai habis 12 bulan 5. Honorarium 12 bulan 1 paket I. Rencana Anggaran Biaya Penyediaaan Sarana Belajar Multikeaksaraan Kami mengusulkan penyediaan sarana belajar multikeaksaraan dan proporsi alokasi peruntukan dana bantuan sarana belajar multikeaksaraan ditetapkan sebagai berikut. No Usulan Sarana Belajar Multikeaksaraan yang diadakan Volume A Perangkat Keras (Hardaware), 1 set sekurang-kurangnya meliputi: 1. Komputer Personal (PC) 2 unit 2. Mesin pencetak (printer) 1 unit 3. Modem Internet/Penyediaan 1 unit sambungan intenrnet 4. Penyediaan sambungan intenrnet 1 paket Merk/Tipe/ Serie/Jenis Harga Satuan (Rp) Jumlah Harga (Rp) C. Bahan belajar multikeaksaraan Digital (Content) meliputi subjek/ tema yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran multikeaksaraan 1. Keaksaraan media dan teknologi... tema 2. Keaksaraan kritis.. tema 3. Keaksaraan fungsional.. tema 4. Keaksaraan perdamaian dan.. tema multikultural 5. Keaksaraan bencana.. tema 6. Keaksaraan kewirausahaan.. tema 7. Lain-lain (yang relevan)... tema Jumlah Keseluruhan (A + B + C)...

23 J. Spesifikasi Teknis Perangkat Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi Tahun 2012 Spesifikasi teknis adalah ketentuan minimal persyaratan teknis sarana belajar yang harus dipenuhi oleh lembaga penerima bantuan sarana belajar multikeaksaraan. Artinya, sarana belajar yang diadakan oleh lembaga sekurang-kurangnya harus sama dengan ketentuan teknis yang ditetapkan. Lembaga dilarang mengadakan sarana belajar di bawah standar spesifikasi teknis yang ditetapkan, namun diizinkan membeli dengan spesifikasi teknis 36 yang lebih tinggi selama tidak melebihi rencana biaya yang tersedia. Record media card min. SD SDHC, MMC Poratble Batray adapter charger 37 Standar minimal spesifikasi teknis sarana belajar multikeaksaraan berbasis Baru dan berranasi resmi minimal 1 tahun teknologi tahun 2012, ditetapkan sebagai berikut. 6 Televisi LCD 1 unit Screen type & size: LCD 32 inchi, Komponen Sarana (LCD-TV) Resolusi: 1366x 768; No Volume Spesifikasi Teknis Belajar Terminal input/output: USB, 3 HDMI, component audio in; composite/video in VGA/ 1 Komputer personal PC in, audio out. (PC) Contras rasio: 1: sec Baru dan bergaramsi resmi minimal 1 tahun. 2 USDB Internet Modem, atau Penyediaan sambungan internet 2 unit berkecepatan setara 3.0 Ghz Memory : 2 Gb Hardisk : 500 Gb Video Card: setara 512 Mb Optical Disk: DVD-RW Diveice: Srandar Qwerty Keybord Divice: Optical Mouse Monitor : Flat LCD 17 inchi Onbord Network LAN Card Wireless Adapter Card (no onboard) Standar onbord Audio Divice Internal Modem on Board Sistem operasi (OS) semua dalam keadaan baru, bergaransi resmi minimal 1 tahun. 1 unit Download speed up to 720 Mb, atau Sambungan internet fix line 4 Alat pemindai (scanner) 5 Kamera Digital (Digicam) 1 unit Type : Flatbed Optical resolution: 4.800x1440 dpi Preview speed: 9 sec. Max. doc. Size: A4, LTR, 216x297 mm. (8,5 x1 1.7 in). Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun 1 unit Type: Compact digital camera LCD: Minimal 3 inchi Digital Zoom min, 4x 7 DVD Player: 1 unit Playback: DVD/SVCD/VCD/CD/MP3/JPEG, Disk Support: CD-R/-RW/DVD-R/R DL/-RW/ DVD+R/+R DL/+RW. Terminal in/out: 1 HDMI, 1 Video out, 1 DVD component, 1 coaxial, 1 optical, USB port. Baru dan bergaramsi resmi minimal 1 tahun 8 Projektor LCD (LCD Projector) 9 Layar Projektor LCD (LCD Projector Screen) 1 unit ANSI LUMMEN: minimal: 2.500, Terminal port: standar VGA input + ouput Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun 1 unit Ukuran : 160 x 200 cm; warna dasar putih; bertiang penyangga mandiri; baru dan bergaransi minimal 1 tahun 3 Alat pencetak berwarna (Colour Printer) 1 unit Kualifikasi setara InkJet Printer Print speed: black 27 ppm, colour 15ppm Port USB connectivity Tray paper size input A4, legal, Baru, bergaransi resmi minimal 1 tahun

24 10 Kamera Video 1 unit Type: Compact digital camera (comcoder/ (Video Camera)/ handycam) LCD screen size and type: : Minimal 3 inchi, KOP DINAS PENDIDIKAN touch schreen, Digital Zoom min, 60x SURAT REKOMENDASI Type Media simpan: Memory stick pro duo/pro Duo (High speed) SD/SDHC/SDXC memory Nomor:... card Image sensor: 1/8 CCD (minimal) Yang bertanda tangan di bawah ini: Baru dan bergaransi resmi minimal 1 tahun Nama Lembaga : Uninterupted 2 unit kapasitas kurang minimal 700 KV; Jabatan :...(pejabat struktural eselon 3 yang mengelola 39 Power Suply (UPS) 12 A l m a r i penyimpanan perangkat elektronik (lecuali LCD screen dan PC) daya simpan batray skitar 20 menit; output voltase 220 volt 1 unit Kedap debu (silica) bahan : kayu keras, tebal 2,5 cm, atau besi/plat ukuran PxLxT: kurang lebih 170 x 120 x 50 cm Rancangan: Kuat/kokoh, berpengaman kuat baru Lampiran: 2. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan pendidikan masyarakat/pendidikan nonformal Alamat :... Dengan ini menyatakan bahwa: Nama Lembaga :... Alamat :... Nama Ketua :... No. Tlp/HP/Faks. : adalah lembaga yang mempunyai kelayakan untuk melaksanakan program pendidikan masyarakat dan mengusulkan bantuan layanan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tahun Rekomendasi ini kami keluarkan sesuai dengan keadaan senyatanya dan kami bertanggungjawab atas dukungan yang kami berikan Kepala Dinas/Kasubdin/Kabid... *) *) coret yang tidak perlu Tanda Tangan, Stempel (...) NIP...

25 Lampiran: 3. Format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak KOP LEMBAGA Lapiran 4. Format Bukti Pencairan Bantuan BUKTI PENCAIRAN BANTUAN SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini: (di isi sesuai nama bantuan/program YBS) Nama :.... TAHUN 2012 Jabatan dlm lembaga :... Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Alamat Lembaga :... Telp./HP/Faksimili :... Nama :. 40 Jabatan :. 41 Alamat :. Telp/Hp, Fax,., Betindak untuk dan atas nama. (isi nama lembaga ybs) menyatakan dengan sesungguhnya bahwa 1. Belanja bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi akan digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas proses dan hasil layanan pembelajaran keaksaraan orang dewasa usia tahun, dan tidak akan diperguakan untuk keperluan pribadi; 2. Penggunaan belanja bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang diajukan di dalam proposal; 3. Kami sanggup menyerahkan laporan awal dalam tiga hari kerja setelah dana diterima di rekeing lembaga. 4. Kami sanggup menyerahkan laporan akhir pelaksanaan kegiatan dan pertanggungjawaban penggunaan dana bantuan sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi selambat-lambatnya tanggal 28 Desember Apabila dikemudian hari kami terbukti tidak memenuhi kewajiban dan tanggungjawab tersebut di atas, kami bersedia dikenai sanksi sesuai ketentuan yang ditetapkan. Pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya Yang Menyatakan (nama lembaga) Materai Tanda Tangan, 6000 Stempel (nama terang + jabatan.) Bertindak untuk dan atas nama (di isi nama lembaga Saudara)... menyatakan dengan sesungguhnya bahwa kami sudah menerima bantuan di isi nama program/ kegiatan terkait).. yang kami terima melelaui rekening : Nomor : Di Bank : Atas nama : Tanggal diterima : Selanjutnya kami akan memenuhi kewajiban 1. Menyelenggarakan layanan program/penyediaan*). (diisi nama program/kegiatan yg akan dilaksanakan) sesuai usulan yang sudah disetujui dan ketentuan akad kerjasama yang sudah disepakati; 2. Menggunakan bantuan yang diterima sesuai peruntukan yang seharusnya, dan tidak memberi atau mengembalikan kepada siapapun, dalam bentuk apapun, sesuai ketentuan dalam acuan. 3. Bersedia menerima saksi dan/atau mengembalikan sebagian atau seluruh bantuan yang sudah diterima, apabila dikemudian hari ternyata terbukti menggunakan bantuan tidak sesuai dengan peruntukan yang ditetapkan.

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Program Pendidikan Keaksaraan Berbasis Seni Budaya Lokal

Program Pendidikan Keaksaraan Berbasis Seni Budaya Lokal i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik 1 PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS i ii PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

Kegiatan Peningkatan Mutu PKBM dan FK-PKBM

Kegiatan Peningkatan Mutu PKBM dan FK-PKBM i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN

PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN PROGRAM BANTUAN PENYELESAIAN TESIS (S2) BAGI PTK PAUDNI KERJASAMA DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DAN PPS UM TAHUN 2011 A. MAKSUD DAN PENGERTIAN Maksud Program ini pada dasarnya adalah program pembinaan dan peningkatan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3 Lampiran 3 DAFTAR NAMA TLD/FDI PENERIMA DANA INSENTIF TAHUN 2012 PROVINSI :... NO NAMA ALAMAT *) KAB/KOTA NAMA BANK CABANG/UNIT NO. REKENING MASA KERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) *) sesuai dengan

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pemilihan umum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor : 698/C/KU/2010

SURAT EDARAN Nomor : 698/C/KU/2010 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Gedung E Lt 5, Komplek Kemdiknas Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp: (021) 5725610-5725613, 5725057,

Lebih terperinci

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan L No. 9, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. BPSU. e-warong KUBE PKH. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG BANTUAN PENGEMBANGAN SARANA USAHA MELALUI ELEKTRONIK

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 37 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , ,

Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta Telp. : (021) , , , , Direktorat Pendidikan Masyarakat Gd. E Lt.VI Jl. Jend. Sudirman - Senayan Jakarta 10270 Telp. : (021) 5725501, 5725502, 5725507, 5725715, 5725716 Fax. : (021) 5725039 E-mail : dikmas@depdiknas.go.id Website

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.04/2016 PENGAKUAN TERHADAP ASOSIASI MANAJER INVESTASI Yth. 1. Direksi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi; 2. Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia; dan 3. Asosiasi Manajer Investasi Indonesia, di tempat. SALINAN SURAT

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Gedung E Lt 5, Komplek Depdiknas Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 5725610, 5725611, 5725612, 5725613,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG DAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DAN PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA)

IKATAN MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH INDONESIA (IMADIKLUS INDONESIA) PENDAHULUAN Aksara merupakan sistem penulisan suatu bahasa dengan menggunakan tanda-tanda simbol, bukan hanya sebagai huruf atau rangkaian abjad. Aksara merupakan suatu sarana yang menghantar cakrawala

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TATA KELOLA LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 11 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN SUMBANGAN MASYARAKAT BAGI PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KENDAL

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KENDAL PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 351 TAHUN 2011 TENTANG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PERATURAN MENTERI

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pengumpulan sumbangan masyarakat adalah penghimpunan dan/atau

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Pengumpulan sumbangan masyarakat adalah penghimpunan dan/atau LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2015 KESRA. Sumbangan. Masyarakat. Pengumpulan. Penggunaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5677) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN SUMBANGAN MASYARAKAT BAGI PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketunaaksaraan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Ketunaaksaraan juga sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK KABUPATEN KAYONG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP

PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP PETUNJUK TEKNIS LOMBA TATA KELOLA BOS TINGKAT SMP DIREKTORAT PEMBINAAN SMP DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 205 KATA PENGANTAR Dana BOS yang diterima oleh sekolah

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1990, 2016 KEMENAKER. Penempatan Tenaga Kerja. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PENEMPATAN TENAGA KERJA DENGAN

Lebih terperinci

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2015 LKPP. Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sertifikasi. Tingkat Dasar. Juknis. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN

Lebih terperinci

II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN

II. KEBIJAKAN DAK BIDANG PENDIDIKAN SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2012

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGUMPULAN DAN PENGGUNAAN SUMBANGAN MASYARAKAT BAGI PENANGANAN FAKIR MISKIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI INFORMASI PUBLIK. Pengelolaan. Pelayanan. Pedoman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Pedoman Bantuan Beasiswa Uji Kompetensi

Pedoman Bantuan Beasiswa Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pemilihan umum secara langsung

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM (PTAI) TAHUN ANGGARAN 2014 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR LAYANAN INFORMASI PERTAHANAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN, PENGANGGARAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

2013, No

2013, No 2013, No.834 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi

Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi ii Petunjuk Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Masyarakat Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

S U R A B A Y A 60175

S U R A B A Y A 60175 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Jl. Indrapura No. 1 Surabaya Telp. (031) 3531126 s/d 29 Fax. (031) 3534731 e-mail : humas @ dprd-jatimprov.go.id Website : http://www.dprd.jatimprov.go.id

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal PNFI Depdiknas ipembentukan TUK KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal PNFI Depdiknas Pendidikan diselenggarakan secara berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, maupun global sehingga

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH KEPADA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) UNTUK BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI PESERTA

Lebih terperinci

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU RA/MADRASAH BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (STF-GBPNS) TAHUN 2014 A. Dasar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.40/Menhut-II/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :..

PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN : DIAJUKAN OLEH : .( NAMA LEMBAGA) Alamat :.. 0 FORMAT PROPOSAL (Calon Pengusul Tinggal Menyalin dan Mengisinya) PROPOSAL PROGRAM DESA VOKASI (DESI) BIDANG KETERAMPILAN :.. DIAJUKAN OLEH :.( NAMA LEMBAGA) Alamat :..... DITUJUKAN KEPADA : DIREKTUR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PELIBATAN PUBLIK DALAM PENELITIAN TAHUN 2016

BUKU PANDUAN PELIBATAN PUBLIK DALAM PENELITIAN TAHUN 2016 BUKU PANDUAN PELIBATAN PUBLIK DALAM PENELITIAN TAHUN 2016 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2016 KATA

Lebih terperinci

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) ` PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang

Lebih terperinci

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012 ( PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN KEPADA PENGELOLA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DAN PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) BERDEDIKASI DAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemba No.774, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUT. Pelaksanaan. Sewa barang. Milik Negara. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.40/Menhut-II/2014 TENTANG TATA

Lebih terperinci

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan engembangan program pendidikan keaksaraan dan kesetaraan terus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dinamika masyarakat di luar sistem persekolahan,

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G)

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G) i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ /JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAANN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1879, 2014 KEMENHUB. Pelabuhan. Terminal. Khusus. Kepentingan Sendiri. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 73 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci