BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of The Art) Penelitian sebelumnya merupakan teori yang telah melalui proses penelitian sebelum yang dilakukan sebagai dasar atau acuan penelitian ini sebagai data pendukung. Penelitian sebelumnya akan memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada dengan penelitian setelahnya. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat dilihat dari obyek yang diteliti, metode penelitiannya, dan teori yang digunakan. Berdasarkan judul penelitian Pengaruh Aliran Informasi dan Iklim Komunikasi terhadap Citra Perusahaan di Mata Karyawan PT. Bank Central Asia, Tbk Kantor Cabang Utama Kedoya Permai, maka akan dibandingkan dengan penelitian yang terkait dengan judul diatas. Berikut adalah hasil penelitian sebelumnya yang disajikan dalam bentuk tabel : Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Nama / Tahun Judul Variabel 1 Dewi Suryani Downward Communication di PT. - Aliran Komunikasi Susanto / 2013 Commonwealth Life Cabang ke Bawah 2 Abdul Khalik Azhari/ Dewi Winarni Susyanti / Dr. Priti Verma / Shahrina Md Nordin, etc/ 2013 Surabaya Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional tentang Pengaruh Internal Public Relations terhadap Citra PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan) Corporate Social Responsibility dan Internal Media sebagai Pembentuk Citra Perusahaan di Bidang Public Relations Relationship between Organisational Communication Flow and Communication Climate Organizational Communication Climate and Conflict Management: Communications Management in an Oil and Gas Company 9 - Internal Public Relations - Citra Perusahaan - CSR - Media Internal - Citra Perusahaan - Aliran Informasi - Iklim Komunikasi - Iklim Komunikasi Organisasi - Manajemen Konflik

2 10 Berikut adalah keterangan lebih lanjut mengenai tabel penelitian sebelumnya : 1. Dewi Suryani Susanto dari Universitas Kristen Petra Surabaya yang merampungkan jurnalnya pada tahun 2013, dengan judul Downward Communication di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya. Jurnal ini menjelaskan mengenai aliran komunikasi yang berfokus pada aliran komunikasi ke bawah. Jurnal ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif yang tidak bermaksud untuk membuat kesimpulan untuk umum, penelitian terdahulu ini hanya dimaksudkan untuk mengetahui masalah aliran komunikasi ke bawah yang ada di PT. Commonwealth Life Cabang Surabaya. Hasil temuannya adalah aliran komunikasi ke bawah dalam perusahaan ini belum berjalan seperti yang diharapkan. Atasan lebih sering berkomunikasi dengan lisan, seperti rapat dan kontak interpersonal. Atasan diharapkan lebih meluangkan waktu untuk berkomunikasi secara personal dengan bawahannya. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu ini meneliti satu variabel yaitu aliran komunikasi ke bawah dengan metode penelitian kuantitatif deskriptif, sedangkan penelitian sekarang meneliti keseluruhan aliran komunikasi dalam perusahaan dan menggunakan metode penelitian kuantitatif inferensial di mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan untuk umum. Persamaannya dengan penelitian sekarang adalah sama sama meneliti aliran komunikasi ke bawah pada suatu perusahaan. 2. Abdul Khalik Azhari dari Univeristas Sumatera Utara merampungkan jurnalnya pada tahun 2013, yang berjudul Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional tentang Pengaruh Internal Public Relations Terhadap Citra PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan). Hasil temuan penelitian ini adalah hubungan antara internal public relations dan citra perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan sangat kecil, yaitu 2% dihitung dengan koefisien determinasi dan 98% lainnya dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Namun, walaupun koefisien determinasinya terbilang sangat kecil, tetapi internal public relations tetap memiliki pengaruh terhadap citra perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan. Persamaan dari penelitian ini adalah meneliti mengenai citra perusahaan dan meneliti hal yang berkaitan dengan komunikasi dalam

3 11 perusahaan yang dijalankan oleh public relations tersebut. Perbedaannya adalah penelitian terdahulu ini cenderung meneliti event yang diadakan oleh internal public relations perusahaan daripada suasana komunikasi dalam perusahaannya. 3. Dewi Winami Susyanti dari Universitas Politeknik Negeri Jakarta merampungkan jurnal yang berjudul Corporate Social Responsibility dan Internal Media sebagai Pembentuk Citra Perusahaan di Bidang Public Relations pada tahun 2012 dengan melakukan pengamatan di PT. Energizer Indonesia, PT. Trakindo Utama, dan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk. Hasil temuannya adalah Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan di PT. Energizer Indonesia dengan mengadakan Waste Water Treatment meningkatkan perhatian warga dan dapat membentuk citra perusahaan. Kegiatan media internal di PT. Trakindo Utama dikelola oleh bagian komunikasi internal yang berada di bawah divisi Corporate Communication (CorComm) yang berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara atasan dengan bawahan dan sesama karyawan. Tugas utamanya adalah membuat kegiatan yang dapat mempererat hubungan dalam internal perusahaan, terutama dalam mengelola media internal perusahaan. Dan kegiatan komunikasi dengan publik internal di PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dikelola melalui media. Media di Indofood diterbitkan khusus hanya untuk internal perusahaan sebagai sarana komunikasi dengan publik internalnya. Peran media internal ini sangat penting, baik untuk komunikasi vertikal maupun horisontal. Komunikasi vertikal terjadi manakala pihak manajemen menyampaikan kebijakan baru, pencapaian yang diraih, serta informasi yang dapat membuat karyawan well inform. Sedangkan komunikasi horizontal terjadi manakala setiap karyawan pada masing-masing divisi atau unit anak perusahaan memiliki sebuah kegiatan atau informasi yang dapat diinformasikan kepada karyawan lain. Dalam jurnal ini dikatakan bahwa CSR dan media internal merupakan alat untuk membentuk citra. Menyesuaikan dengan penelitian sekarang, maka akan lebih difokuskan kepada media internal yang digunakan untuk membentuk citra di hadapan internal perusahaan. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah jurnal penellitian terdahulu ini menggunakan metode kuantitatif untuk menjelaskan instrumen pembentukan citra perusahaan, dan jurnal ini juga meneliti mengenai CSR.

4 12 Bentuk komunikasi internal yang diteliti dalam jurnal ini lebih mengarah pada media komunikasinya. Persamaannya adalah penelitian ini meneliti bagaimana cara membentuk citra perusahaan di mata internal perusahaan. 4. Dr. Priti Verma merupakan Assistant Professor di Universitas Sharda, India. Ia merampungkan jurnalnya yang berjudul Relationship between Organisational Communication Flow and Communication Climate pada tahun 2013 dengan menggunakan beberapa studi kasus. Penelitian ini mengangkat hubungan antara aliran informasi dan iklim komunikasi. Hasil penelitian ini adalah komunikasi berperan penting dalam kontribusi suatu organisasi. Iklim komunikasi yang ideal diperlukan dalam perusahaan. Iklim komunikasi sendiri dipengaruhi oleh pola atau aliran informasi dalam organisasi. Fokus utama penelitan ini terdapat pada aliran informasi vertikal, terutama vertikal ke bawah, namun penelitian aliran informasi vertikal ke atas dan horisontal juga tetap dibahas dengan beberapa studi kasus pada penelitian ini. Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menghindari pola informasi yang tidak produktif. Persamaan penelitian kali ini adalah menggunakan variabel yang sama yaitu variabel aliran informasi dan iklim komunikasi. Bedanya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan penelitian sekarang menggunakan metode penelitian kuantitatif. 5. Shahrina Md Nordin, Subarna Sivapalan, Ena Bhattacharyya, Hezlina Hashim Wan Fatimah Wan Ahmad, Azrai Abdullah dari Universitas Teknologi Petronas, Malaysia menulis jurnal yang berjudul Organizational Communication Climate and Conflict Management: Communications Management in an Oil and Gas Company pada tahun Dalam jurnal ini dinyatakan bahwa iklim komunikasi penting dalam suatu perusahaan, karena dapat mendukung maupun menghambat aliran komunikasi dalam perusahaan, baik aliran komunikasi ke bawah, ke atas, dan sesama karyawannya. Hasil temuannya membahas dampak dari berbagai strategi komunikatif yang digunakan dalam manajemen konflik terhadap iklim komunikasi organisasi. Temuan menunjukkan bahwa secara keseluruhan manajemen konflik terkait dengan peran personil dalam organisasi. Perbedaan dengan penelitian sekarang adalah jurnal ini meneliti mengenai pengaruh terhadap manajemen konflik, dan penelitian sekarang meneliti pengaruh terhadap citra perusahaan. Persamaannya adalah sama sama meneliti iklim komunikasi dalam

5 13 perusahaan, dan jurnal ini juga membahas keterkaitan iklim komunikasi dengan aliran komunikasi. Jurnal ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk mendapatkan hasil pembahasannya. 2.2 Landasan Teori Di sini akan dibahas mengenai teori teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian beserta penjelasannya. Teori yang dibahas yaitu teori komunikasi, teori komunikasi internal berupa aliran informasi dan iklim komunikasi, dan teori citra perusahaan Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang lambang, tanda tanda, atau tingkah laku. (Harun, 2008 : 3) Harold Lasswell (Pakaya, 2009 : 3-4), mengatakan bahwa cara terbaik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who says, What in, Which channel, to Whom, with What Effect?. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban, yaitu komunikator (sumber), pesan, media, komunikan, efek/dampak Proses Komunikasi Paradigma Lasswell (Pakaya, 2009 : 50 58) membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu: a. Proses Komunikasi secara Primer Yaitu proses penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal dan non verbal yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Prosesnya adalah komunikator menyandi (encode) pesan yang akan

6 14 disampaikan kepada komunikan dengan memformulasikan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa yang diperkirakan akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian komunikan menerjemahkan (decode) pesan dari komunikator dengan menafsirkan lambang tersebut sehingga mendapatkan kesamaan makna. b. Proses Komunikasi Sekunder Yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator menggunakan media kedua dalam menyampaikan pesan karena komunikan berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Media kedua tersebut dapat berupa media cetak dan media elektronik, baik media massa maupun nirmassa Konsep Komunikasi Riswandi (2009 : 7-9) mengemukakan komunikasi dalam tiga konseptual yaitu: a. Komunikasi sebagai tindakan satu arah. Yaitu penyampaian pesan searah dari komunikator kepada komunikan. Dalam pemahaman ini komunikasi bertujuan untuk menyampaikan pesan dan merangsang/membujuk komunikan untuk melakukan sesuatu. Contoh : Pidato yang tidak melibatkan tanya jawab, iklan, dan lainnya. b. Komunikasi sebagai interaksi. Komunikasi mememiliki proses sebab - akibat atau aksi - reaksi, yang arahnya bergantian. Seseorang menyampaikan pesan dan penerima pesan bereaksi dengan memberikan jawaban, kemudian orang pertama yang menyampaikan pesan bereaksi lagi setelah menerima respon atau reaksi dari orang kedua, dan seterusnya.

7 15 c. Komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi dalam pandangan ini adalah proses yang dinamis dan berkesinambungan mengubah pihak yang berkomunikasi. Orang - orang yang berkomunikasi dianggap sebagai komunikator yang secara aktif mengirim dan menafsirkan pesan Tingkatan Komunikasi Menurut Denis McQuail (Riswandi, 2009 : 9-10), secara umum proses komunikasi berlangsung dalam tingkatan sebagai berikut: a. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication) Yaitu komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang yang berupa proses pengolahan informasi melalui panca indera dan sistem syaraf manusia. Misalnya berpikir, merenung, menggambar, dan lainnya. b. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication) Yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan seseorang dengan orang lain dengan corak komunikasi yang lebih bersifat pribadi. Dalam komunikasi ini jumlah perilaku yang terlibat pada dasarnya bisa lebih dari dua orang selama pesan/informasi yang disampaikan bersifat pribadi. c. Komunikasi Kelompok (Group Communication) Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri, atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya. Misalnya diskusi guru dan murid di dalam kelas mengenai topik bahasan.

8 16 d. Komunikasi Antarkelompok Yaitu komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat bisa jadi hanya dua atau lebih, tetapi masing masing membawa peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok masing masing. e. Komunikasi Organisasi (Organization Communication) Yaitu pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam organisasi dan antar organisasi. Komunikasi organisasi lebih bersifat formal dan lebih mengutamakan prinsip prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya. f. Komunikasi Massa (Mass Communication) Yaitu jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media massa (media cetak maupun elektronik) sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Fungsi Komunikasi Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi komunikasi yang meliputi fungsi komunikasi sosial, ekspresif, ritual, dan instrumental (Riswandi, 2009 : 13 23), yaitu: a) Komunikasi Sosial Komunikasi penting untuk membangun konsep diri (pandangan mengenai diri kita melalui informasi yang diberikan oleh orang lain), aktualisasi diri (eksitansi diri), dan untuk kelangsungan hidup (memperoleh kebahagiaan dan memupuk hubungan dengan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan emosional dan mental)

9 17 b) Komunikasi Ekspresif Komunikasi ekspresif merupakan fungsi menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) melalui pesan yang berbentuk non verbal. Perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekpresif lewat perilaku non verbal. Contohnya menggambarkan perasaan sayang dengan memeluk. c) Komunikasi Ritual Komunikasi ritual berfungsi untuk memberikan komitmen mereka kepada tradisi keluarga, komunitas, suku, bangsa, negara, ideologi, atau agama mereka. Suatu komunitas sering melakukan upacara-upacara atau komunikasi ritual berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup, yang disebut para antropolog sebaga rites of passage, mulai dari perayaan agama, upacara kelahiran, sunatan, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan, dan lain-lain. Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau perilakuperilaku tertentu yang bersifat simbolik. d) Komunikasi Instrumental Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap, menggerakkan tindakan, dan juga menghibur Komunikasi Organisasi Perusahaan merupakan suatu organisasi yang terdiri dari suatu kumpulan atau sistem individu individu yang pada umumnya berusaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui hierarki kepangkatan dan pembagian kerja. (Suprapto, 2009 : 109)

10 18 Komunikasi organisasi dibagi menjadi dua dimensi (Effendy, 2007 : 122), yaitu komunikasi internal (komunikasi yang berjalan di dalam perusahaan) dan komunikasi eksternal (komunikasi yang berjalan ke khalayak di luar perusahaan). Penelitian ini akan berfokus mengenai komunikasi internal Komunikasi Internal Komunikasi internal adalah komunikasi antara bagian manajemen perusahaan dengan para karyawannya. Komunikasi internal telah berkembang karena perusahaan mengakui bahwa komunikasi yang baik diantara keduanya memberi kontribusi bagi peningkatan kinerja dan membantu memecahkan berbagai persoalan yang mungkin dapat memunculkan konflik. Komunikasi internal yang baik pada akhirnya bermanfaat bagi perusahaan. Komunikasi internal membantu karyawan memahami visi organisasi, nilai nilai dan budaya, serta menyertakan anggota staf dalam isu yang mempengaruhi kehidupan kerja mereka, dengan demikian staf selalu memperoleh informasi mengenai keputusan penting yang diambil perusahaan. Komunikasi internal dioperasikan dengan menggunakan kode etik yang jelas dan menjadi transparan, jelas, singkat, informatif, dan independen. (Butterick, 2011 : ) Perusahaan perlu menjalankan komunikasi internal karena karyawan yang terinformasi dan terhubung memberikan hasil yang lebih baik bagi perusahaan. Hal ini karena karyawan yang memiliki informasi dan terhubung satu sama lain, akan memiliki perasaan memiliki, pengertian, dan jelas akan tujuan perusahaan. Sehingga mereka dapat berjalan seirama dan memberikan hasil yang lebih maksimal bagi perusahaan. (Smith, 2008 : 2) Ini adalah mengenai bagaimana perusahaan berpikir siapa karyawan tersebut, modal manusia atau brand ambassador. Bagaimana mereka diperlakukan dan bagaimana mereka berkomunikasi secara langsung akan mempengaruhi persepsi mereka

11 19 tentang nilai dan kontribusi kepada organisasi mereka. (Gilis, 2010 : 240) Komunikasi internal yang berjalan dengan baik di dalam suatu perusahaan akan meningkatkan kinerja karyawan perusahaan tersebut. Karyawan akan merasa dihargai dan dihormati oleh perusahaan sehingga kinerja mereka meningkat Aliran Informasi Formal Pace dan Faules (2005 : ), mengatakan dalam struktur organisasi sebuah perusahaan garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing masing sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Informasi dalam perusahaan berpindah secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada yang otoritasnya lebih rendah (komunikasi ke bawah), informasi yang bergerak dari suatu jabatan yang otoritasnya lebih rendah kepada otoritas lebih tinggi (komunikasi ke atas), informasi yang bergerak di antara jabatan yang sama tingkat otoritasnya (komunikasi horisontal), atau informasi yang bergerak di antara jabatan yang tidak menjadi atasan ataupun bawahan satu dengan yang lainnya dan menempati bagian fungsional yang berbeda (komunikasi lintas saluran) Komunikasi dari Atas ke Bawah Informasi pada aliran ini mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada jabatan otoritas lebih rendah. Menurut Katz dan Kahn (Pace dan Faules, 2005 : 185), terdapat lima jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan, yaitu informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan, informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan, informasi mengenai kebijakan dan praktik-praktik organisasi, informasi mengenai kinerja pegawai, informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of mission).

12 20 Aliran komunikasi ke bawah dipengaruhi oleh berbagai faktor (Muhammad, 2011 : ), antara lain sebagai berikut : a. Keterbukaan Kurangnya sifat terbuka akan menyebabkan gangguan dalam pesan. Umumnya pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi ke bawah. Pimpinan mau memberikan informasi ke bawah bila mereka merasa bahwa pesan tersebut penting bagi penyelesaian tugas. Misalnya seorang pimpinan akan mengirimkan pesan untuk memotivasi karyawan guna penyempurnaan produksi, tetapi tidak mau mendiskusikan kebijaksanaan baru dalam mengatasi masalah perusahaan. Atasan hendaknya membagi informasi yang dibutuhkan karyawan dan membantu karyawan merasakan bahwa diberi informasi. b. Kepercayaan pada Pesan Tulisan Kebanyakan para pemimpin lebih percaya pada pesan tulisan dan metode difusi yang menggunakan alat alat elektronik daripada pesan yang disampaikan secara lisan dengan tatap muka. Pimpinan lebih banyak menyampaikan pesan secara tertulis berupa buletin, manual yang mahal, dan lainnya sebagai kontak personal secara tatap muka antara atasan dan bawahan. Hasil penelitian Dahle (Muhammad, 2011 : 111) menunjukkan bahwa pesan akan lebih efektif bila dikirimkan dalam bentuk lisan dan tulisan. Jadi bukan hanya dalam bentuk tertulis saja. Komunikasi tatap muka lebih disenangi oleh karyawan daripada media cetak.

13 21 c. Pesan yang berlebihan Karena banyaknya pesan yang dikirimkan secara tertulis maka karyawan dibebani dengan memo, buletin, surat pengumuman, majalah, dan pernyataan kebijaksanaan, sehingga banyak pesan yang harus dibaca oleh karyawan. Reaksi karyawan terhadap pesan tersebut biasanya cenderung tidak membacanya atau hanya membaca pesan tertentu yang dianggap penting bagi dirinya. d. Timing Ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah. Pimpinan hendaknya mempertimbangkan saat yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial terhadap tingkah laku karyawan. Pesan dikirim pada saat saling menguntungkan kepada kedua belah pihak, yaitu atasan dan bawahan. Bila pesan yang dikirimkan tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka dapat mempengaruhi efektivitasnya. e. Penyaringan Penyaringan pesan dapat disebabkan oleh bermacam macam faktor diantaranya perbedaan persepsi, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi, dan rasa kurang percaya kepada atasan. Untuk itu atasan harus membentuk kepercayaan dan mengurangi garis komunikasi menjadi sependek mungkin. Umumnya komunikasi personal lebih disukai oleh karyawan karena lebih cepat dan lebih jelas Komunikasi dari Bawah ke Atas Dalam arah aliran ini, pesan mengalir dari bawahan ke atasan sesuai dengan struktur perusahaan. Tujuan dari komunikasi ini adalah untuk memberikan umpan balik, memberikan saran, keluhan, dan mengajukan pertanyaan.

14 22 Komunikasi ini memiliki efek pada penyempurnaan moral dan sikap karyawan. Dengan adanya komunikasi ini atasan dapat mengetahui kapan bawahannya siap diberi informasi, dapat memberikan informasi yang berharga bagi pembuatan keputusan, memperkuat apresiasi dan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, atasan dapat mengetahui apakah informasi yang disampaikan kepada bawahan jelas atau tidak, dan dapat membantu karyawan mengatasi pekerjaan serta memperkuat keterlibatan mereka dalam perusahaan. (Pace dan Faules, 2005 : ). Untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam perusahaan dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila pimpinan memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Agar tercapainya keberhasilan komunikasi ke atas, para pimpinan harus percaya penuh kepada bawahannya. (Purwanto, 2011 : 51) Terdapat empat hal yang perlu dikomunikasikan bawahan kepada atasannya (Pace dan Faules, 2005 : 190), yaitu: a. Memberitahukan apa yang dilakukan bawahan, seperti pekerjaan mereka, prestasi, kemajuan, dan rencana-rencana untuk waktu mendatang. b. Menjelaskan persoalan - persoalan kerja yang belum dipecahkan bawahan yang mungkin memerlukan beberapa macam bantuan. c. Memberikan saran atau gagasan untuk perbaikan dalam unit-unit mereka atau dalam organisasi sebagai suatu keseluruhan.

15 23 d. Mengungkapkan bagaimana pikiran dan perasaan bawahan tentang pekerjaan mereka, rekan kerja mereka, dan organisasi Komunikasi Horisontal Komunikasi ini terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam perusahaan dan memiliki atasan yang sama. Konteks dari aliran komunikasi ini bersifat koordinasi, sehingga satu dengan yang lain saling memberikan informasi. Komunikasi horisontal memiliki tujuan tertentu (Muhammad, 2011 : ), diantaranya adalah sebagai berikut : a. Untuk mengkoordinasikan penugasan kerja. Kepala bagian dalam suatu perusahaan terkadang mengadakan rapat atau pertemuan untuk mendiskusikan bagaimana tiap bagian memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan organisasi. b. Untuk berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan. Ide dari banyak orang biasanya akan lebih baik daripada ide satu orang. Komunikasi horisontal diperlukan untuk mencari ide yang lebih baik. Para karyawan perlu saling membagi informasi untuk membuat perencanaan apa yang akan mereka lakukan. c. Untuk memecahkan masalah yang timbul di antara karyawan yang berada pada tingkatan yang sama. Dengan adanya keterlibatan dalam memecahkan masalah akan menambah kepercayaan dan moral dari karyawan. d. Untuk memperoleh pemahaman bersama. Pertemuan dan pembicaraan di antara karyawan yang sederajat dalam tingkatan perusahaan sangat penting untuk memperoleh pemahaman bersama.

16 24 e. Untuk mendamaikan, berdamai, dan berunding. Komunikasi horisontal di antara para karyawan unit kerja merupakan hal pokok dalam mendamaikan perbedaan. Hanya melalui komunikasi horisontal prioritas dapat disesuaikan dan konflik diselesaikan. Penyelesaian konflik akan menciptakan iklim organisasi yang baik. f. Untuk menumbuhkan dukungan interpersonal. Kebanyakan komunikasi horisontal bertujuan untuk memperkuat ikatan dan hubungan antarpersona. Para karyawan sering makan siang bersama dan bertemu pada saat istirahat. Komunikasi horisontal memegang peranan penting dalam pembinaan hubungan di antara para karyawan dan mendorong terciptanya unit kerja yang padu, mengembangkan rasa sosial dan emosional karyawan Komunikasi Lintas Saluran / Diagonal Aliran komunikasi ini dilakukan antar individu atau kelompok pada bagian berbeda dan tingkatan yang berbeda pula. Komunikasi diagonal banyak terjadi pada perusahaan berskala besar dimana ketergantungan antar departemen yang berbeda sangat besar. Kelebihan dari komunikasi ini dapat mempercepat penyebaran informasi dan memungkinkan individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan masalah dalam perusahaan. Kelemahan dari komunikasi ini yaitu penyebaran informasi tidak sesuai dengan jalur rutin dan struktur organisasi yang sudah ada. (Purwanto, 2011 : 53-54) Fayol (Pace dan Faules, 2005 : ) menunjukkan bahwa komunikasi lintas saluran merupakan hal yang pantas, bahkan perlu pada suatu saat. Ada dua kondisi yang harus dipenuhi dalam menggunakan jembatan Fayol, yaitu :

17 25 a. Setiap karyawan yang ingin berkomunikasi melintasi saluran harus meminta izin terlebih dahulu dari atasan langsungnya. b. Setiap pegawai yang terlibat dalam komunikasi lintas saluran harus memberitahukan hasil pertemuannya kepada atasannya Iklim Komunikasi Iklim komunikasi merupakan gabungan dari persepsi suatu evaluasi makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, tanggapan karyawan terhadap karyawan lainnya, harapan, konflik, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam perusahaan tersebut. Beberapa ahli dalam komunikasi organisasi berpendapat bahwa konsep iklim merupakan salah satu gagasan yang paling kaya dalam teori organisasi, karena iklim mendapat perhatian besar dalam literatur teoritis dan empiris. (Pace dan Faules, 2005 : ). Iklim komunikasi merupakan fungsi kegiatan yang terdapat dalam perusahaan untuk menunjukkan kepada anggota perusahaan bahwa perusahaan tersebut mempercayai mereka dan memberikan anggota perusahaan kebebasan dalam mengambil resiko, mendorong dan memberikan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas, menyediakan informasi yang terbuka dan cukup tentang perusahaan, mendengarkan dengan penuh perhatian serta memperoleh informasi yang dapat dipercayai dan terus terang dari anggota perusahaan, secara aktif memberi penyuluhan kepada para anggota perusahaan sehingga mereka dapat melihat bahwa keterlibatan mereka penting bagi keputusan perusahaan, dan menaruh perhatian kepada pekerjaan yang bermutu tinggi dan memberi tantangan. (Pace dan Faules, 2005 : 154). Iklim komunikasi dalam perusahan memiliki konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja karyawan dalam perusahaan. Iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan dan

18 26 mendukung komitmen pada perusahaan. (Pace dan Faules, 2005 : 156). Faktor yang mempengaruhi iklim komunikasi perusahaan adalah sebagai berikut (Pace dan Faules, 2005 : ) : a. Kepercayaan Karyawan di semua tingkat harus berusaha keras untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan, keyakinan, dan kredibilitas didukung oleh pernyataan dan tindakan. b. Pembuatan Keputusan Bersama Karyawan di semua tingkat dalam perusahaan harus diajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam semua wilayah kebijakan perusahaan, yang relevan dengan kedudukan mereka. Karyawan di semua tingkat harus diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan manajemen di atas mereka agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan penentuan tujuan. c. Kejujuran Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterbukaan harus mewarnai hubungan dalam perusahaan, dan para karyawan mampu mengatakan pendapat dan gagasan mereka tanpa mengidahkan apakah mereka berbicara kepada teman sejawat, bawahan, atau atasan. d. Keterbukaan dalam Komunikasi ke Bawah Anggota perusahaan harus relatif mudah memperoleh informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mengkoordinasi pekerjaan mereka dengan orang atau bagian lainnya, dan yang berhubungan luas

19 27 dengan perusahaan, organisasi, para memimpin, dan rencana rencana. Terkecuali untuk keperluan informasi rahasia. e. Mendengarkan dalam Komunikasi ke Atas Karyawan di setiap tingkat dalam perusahaan harus mendengarkan saran atau laporan masalah yang dikemukakan karyawan di setiap tingkat bawahan dalam perusahaan, secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan harus dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan. f. Perhatian pada Tujuan Berkinerja Tinggi Karyawan di semua tingkat dalam perusahaan harus menunjukkan suatu komitmen terhadap tujuan berkinerja tinggi produktivitas tinggi, kualitas tinggi, biaya rendah demikian pula menunjukkan perhatian besar pada anggota perusahaan lainnya Citra Citra merupakan cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan. Berbagai citra perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, anggota internal perusahaan, pesaing, distributor, asosiasi, pemasok, dan lainnya. Terdapat banyak citra perusahaan, misalnya siap membantu, inovatif, sangat memperhatikan karyawan, bervariasi dalam produk, dan lainnya. Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations Technique, menyimpulkan bahwa citra diartikan sebagai kesan seseorang mengenai sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. (Soemitrat dan Ardianto, 2010 : ) Citra perusahaan merupakan citra keseluruhan dari organisasi perusahaan yang dipandang dari kinerja internal. Membentuk citra perusahaan dibutuhkan waktu yang tidak singkat. Citra ini dapat terbentuk dari banyak hal, seperti sejarah, keberhasilan, kualitas produk, reputasi, tanggung jawab sosial, dan lainnya. Melalui hal

20 28 tersebut publik akan mengetahui gambaran pesan yang disampaikan dari perusahaan Publik Internal dan Citra Internal Perusahaan Elvinaro Adrianto dalam bukunya yang berjudul Handbook of Public Relations (2011 : 66-67) menjelaskan bahwa, karyawan memiliki peran yang penting dalam membangun citra perusahaan di masyarakat, mengingat jabatan atau tugas karyawan bertindak sebagai duta perusahaan di masyarakat. Kelompok karyawan adalah manajer, eksekutif, karyawan pelaksana. Sikap bangga karyawan terhadap perusahaan membawa dampak yang menguntungkan. Sutojo (2004 : 97) mengatakan sebelum ke publik eksternal, hendaknya citra tersebut dipasarkan pada publik internal perusahaan karena citra positif dikalangan karyawan dapat meningkatkan kinerja dan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan. Supaya karyawan menghormati, mencintai perusahaan dan atasannya, pihak manajemen harus memperhatikan kebutuhan karyawan dengan memberikan kehidupan yang layak. Membalas jasa keuangan berbentuk gaji, tunjangan, uang lembur, penggantian pengobatan, dan bonus. Membalas jasa nonkeuangan dengan menciptakan suasana kerja yang kondusif atau menyenangkan, dan terbentuk budaya perusahaan yang baik. Suasana yang kondusif dan budaya perusahaan yang baik akan merangsang karyawan untuk menghormati dan mencintai perusahaan dan atasannya. Memberikan perhatian dalam bentuk kontak berkala dan teratur, baik formal maupun informal. Memberikan kesempatan bagi karyawan yang berbakat mendapatkan pendidikan dan mengembangkan karir pekerjaan. Menciptakan rasa aman bagi karyawan dalam menyongsong masa depan kehidupan,

21 29 dalam bentuk asuransi hari tua, kesehatan, kecelakaan, dan dana pesangon. Menetapkan standar kinerja yang sesuai dengan kemampuan masing-masing karyawan. Memberikan teladan yang baik dari pemimpin perusahaan Jenis Jenis Citra Frank Jefkins (Soemitrat dan Ardianto, 2010 : 117) mengemukakan jenis jenis citra menjadi beberapa bagian, yaitu : a. Citra Bayangan (The Mirror Image) Citra ini melekat pada publik internal suatu perusahaan. Biasanya merupakan pandangan dan pengalaman seseorang terhadap perusahaan. Citra ini timbul karena kurangnya informasi, pengetahuan, dan pemahaman yang dimiliki oleh kalangan dalam perusahaan mengenai pendapat pihak luar / hanya berupa ilusi. Citra bayangan cenderung pada persepsi positif. b. Citra yang Berlaku (The Current Image) Kebalikan dari citra bayangan, citra ini merupakan pandangan dari publik eskternal perusahaan mengenai suatu perusahaan. Citra yang terbentuk di eksternal ditentukan dari informasi dan pengalaman yang mereka dapat mengenai perusahaan. c. Citra yang Diharapkan (The Wish Image) Citra ini merupakan citra yang ingin dicapai oleh manajemen perusahaan. Citra ini adalah suatu tujuan dari berbagai kegiatan pencitraan yang dilakukan. Citra yang diharapkan cenderung pada hal yang baik dan kesesuaian dengan publiknya, sehingga dapat menarik respon masyarakat yang lebih luas. Walaupun pencapaiannya

22 30 cukup sulit, perusahaan juga harus mengetahui bagaimana proses public relations mendapatkan informasi kenyataan tentang perusahaan sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi. d. Citra Majemuk (The Multiple Image) Banyaknya jumlah karyawan, cabang, atau perwalian dari perusahaan dapat memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan citra perusahaan keseluruhan. Banyaknya variasi citra harus dapat ditekan seminimal mungkin. Citra tersebut dapat dibentuk melalui tingkah laku, pakaian, seragam, warna, simbol, pelatihan staf, papan nama, dan lainnya Model Pembentukan Citra Citra merupakan kesan yang diperoleh seseorang melalui pengetahuan dan pengertiannya berdasarkan fakta. Citra seseorang terhadap obyek dapat diketahui dari sikapnya terhadap obyek tersebut. (Soemirat dan Ardianto, 2010: 114). Sikap bersumber pada organisasi kognitif, efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra. Tidak akan ada teori atau aksi sosial yang tidak didasarkan pada penyelidikan tentang dasar dasar kognitif. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan. Citra digambarkan melalui persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap. Arti dari keempat komponen dalam model pembentukan citra adalah sebagai berikut :

23 31 a. Kognisi, yang merupakan keyakinan diri pada individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan timbul apabila individu mengerti rangsangan tersebut, sehingga individu harus diberikan infomasi yang cukup yang dapat mempengaruhi perkembangan kognisinya. b. Persepsi, merupakan hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Individu memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalaman mengenai rangsangan. c. Sikap, merupakan kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam mengahadapi obyek, ide, situasi, atau nilai. d. Motivasi, adalah keadaan dalam diri individu yang mendorong keinginan untuk melakukan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Model pembentukan citra ini dijelaskan oleh John S. Nimpoeno yang dikutip Danasaputra, (Soemitrat dan Ardianto, 2010 : ), sebagai berikut : Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra

24 32 Model pembentukan citra tersebut menunjukkan bagaimana stimulus mempengaruhi respon. Stimulus yang diberikan dapat diterima atau ditolak. Jika stimulus ditolak, maka proses selanjutnya tidak akan ada. Artinya stimulus tersebut tidak efektif dalam mempengaruhi individu. Jika stimulus diterima, maka proses selanjutnya akan berjalan. Individu memberi makna terhadap stimulus berdasarkan pengalaman (persepsi). Kemampuan mempersepsi yang dapat melanjutkan proses pembentukan citra. Persepsi akan positif apabila informasi stimulus dapat memenuhi kepercayaan individu (kognisi), sehingga individu harus diberikan informasi informasi yang dapat mempengaruhi kognisinya. Motivasi menggerakkan respon yang diinginkan oleh pemberi stimulus. Kemudian sikap memiliki daya pendorong (kecendurungan berperilaku, bukan perilaku). Sikap menentukan seseorang setuju atau tidak setuju terhadap stimulus yang akhirnya mempengaruhi respon perilaku seseorang terhadap stimulus Peran Citra bagi Perusahaan Setiap perusahaan membutuhkan citra untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya, sehingga perusahaan dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Citra suatu perusahaan biasanya merupakan akumulasi dari citra produk, citra sumber daya manusia dan budaya, citra sistem, kinerja bisnis, dan peraturan perusahaan. Goonroos (Nova, 2011: 303) menjelaskan empat peran citra yaitu: a. Citra yang positif memudahkan perusahaan untuk berkomunikasi dengan publiknya. Selain itu citra yang positif membuat orang-orang untuk lebih mengerti dengan komunikasi dari mulut ke mulut. Sehingga penyebaran

25 33 mengenai citra positif tersebut juga akan semakin cepat dan efektif. b. Citra sebagai penyaring yang mempengaruhi pandangan mengenai kegiatan perusahaan. Apabila perusahaan mempunyai citra yang positif, publik juga akan memandang kegiatan perusahaan sebagai hal yang positif juga. c. Citra adalah gambaran dari pengalaman dan harapan. Publik mempunyai harapan dari pelayanan yang baik yang diberikan oleh perusahaan, sehingga pengalaman tersebut akan berdampak pada citra positif perusahaan. d. Citra mempunyai pengaruh penting pada manajemen perusahaan. Tentunya orang akan merasa senang bekerja di tempat yang memiliki citra dan reputasi yang baik. Hal itu juga akan berdampak pada kinerja dan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan.

26 Kerangka Pemikiran Berikut adalah kerangka pemikiran penelitian : Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Komunikasi 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi menurut Himstreet and Baty dalam Purwanto (2003), komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN JARINGAN KOMUNIKASI Pokok Bahasan 1. Jaringan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations 09 42008 Abstrak Modul ini menjelaskan tentang jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Efek Struktur Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Efek Struktur Organisasi Bagaimana informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Berdasarkan peneitian terdahulu yang dilakukan oleh Indah Wahyu (2005) dengan judul Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja pada CV. Jaya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang

BAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication

BAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:

Lebih terperinci

Pengantar Ilmu Komunikasi

Pengantar Ilmu Komunikasi MODUL PERKULIAHAN Pengantar Ilmu Komunikasi Ruang Lingkup Komunikasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh FIKOM Marcomm 03 85001 Deskripsi Pokok bahasan pengantar ilmu komunikasi membahas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan. penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2013 :31-32) mengemukakan definisi fungsional komunikasi organisasi sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit

Lebih terperinci

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang

Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Iklim Komunikasi Organisasi di Hotel Savana Malang Andy Santoso, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam organisasi merupakan faktor yang sangat penting dalam berjalannya sebuah organisasi. Organisasi yang memiliki komunikasi yang baik akan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan merupakan sebagian dari masalah-masalah yang paling sering dibahas dalam kebanyakan organisasi. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau cara bekerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang

BAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Dasar/ Umum Teori-teori dasar yang dipakai oleh peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah: 2.1.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi

Keterampilan Komunikasi. Mendengarkan Bertingkah laku asertif ( tegas, penuh percaya diri ) Menyelesaikan konflik Membaca situasi Melakukan persuasi KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi Definisi Komunikasi 1) The

Lebih terperinci

PENTINGNYA KOMUNIKASI

PENTINGNYA KOMUNIKASI KOMUNIKASI Peran Komunikasi Pengertian Komunikasi Proses Komunikasi Kontinum Komunikasi Dalam Perilaku Organisasi Media Komunikasi Komunikasi Nonverbal Komunikasi Antar Pribadi PENTINGNYA KOMUNIKASI Barnard

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Pustaka. 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Sumber Internasional :

BAB II. Kajian Pustaka. 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Sumber Internasional : BAB II Kajian Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (State of the Art) Penelitian sebelumnya berasal dari 2 sumber yaitu : sumber lokal dan sumber internasional. Pada penelitian ini membahas sebanyak 5 penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi,

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Litwin dan Stringer (1968) juga Pritchard dan Karasick (1973) menyatakan bahwa iklim komunikasi organisasi, tampaknya merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi organisasi Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI

KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Modul ke: 06 Fakultas Ilmu Komunikasi KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Pokok Bahasan 1. Bentuk Komuniaksi Organisasi 2. Pola dan Arah Aliran Informasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations. Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Komunikasi dalam Organisasi Pengertian Komunikasi proses dimana seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain melalui pesan simbolis. the process

Lebih terperinci

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki

Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT. Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta. Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki Struktur Pertukaran Sosial Antara Atasan dan Bawahan di PT Sirkulasi Kompas Gramedia Yogyakarta Edwin Djaja / Ninik Sri Rejeki PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

159) yaitu, kepercayaan, pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas,

159) yaitu, kepercayaan, pembuatan keputusan partisipatif, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah, mendengarkan dalam komunikasi keatas, 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini akan dikaitkan dengan kepuasan komunikasi organisasi seperti yang telah dinyatakan oleh Litwin dan Stringer juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Humas Humas adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang sama terhadap perusahaan (organisasi), saling memahami signifikansi masing-masing dan membuat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.

BAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia. 64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009:

BAB I PENDAHULUAN. Pesan dalam komunikasi organisasi menurut Muhammad (2009: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi selalu melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi. Komunikasi organisasi sendiri dapat didefinisikan sebagai pertunjukan

Lebih terperinci

Pengertian Komunikasi

Pengertian Komunikasi Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan. Menurut William I. Gordon (Mulyana, 2005), Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja

Lebih terperinci

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Luas Lingkup Komunikasi. Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Luas Lingkup Komunikasi Drs. Alex Sobur, M.Si. Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Untuk Apa Kita Berkomunikasi? (Berbagai Kekeliruan dalam Memahami Komunikasi) Tidak ada yang sukar tentang komunikasi. Komunikasi

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan

BAB IV PEMBAHASAN Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Komunikasi Organisasi Yang Berlangsung Dalam Pelaksanaan Distribusi Penjualan PT. Putri Daya Usahatama adalah suatu organisasi perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi penjualan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL

HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL HUBUNGAN ANTARA IKLIM KOMUNIKASI DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNASIONAL NISSAN DIESEL Esti Theresia 1, Sumartono 1 1Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Jakarta Jl. Arjuna Utara

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB II URAIAN TEORITIS. oleh komunikasi sebesar 22,22% dan 77,8% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian terdahulu 1. Rebecca (2005), skripsi: Pengaruh sistem komunikasi terhadap efisiensi pada karyawan PT.Swadharma Sarana Informatika Medan. Dengan hasil penelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Iklim komunikasi organisasi, menurut Pace dan Faules (2005 :147) merupakan gabungan dari persepsi-persepsi, berkenaan dengan peristiwa komunikasi, perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,

Lebih terperinci

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12

Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik. Pertemuan 11-12 Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik Pertemuan 11-12 Apa yang dimaksud dengan komunikasi? Proses komunikasi, Timbul balik Apa kriteria komunikan? Bisa menyaring informasi Bisa memberi respon yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi terjadi dari interaksi antara individu-individu organisasi yaitu interaksi antara semua orang yang ada didalam organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan organisasi dan memberi kemajuan bagi organisasi karena mempunyai fungsi persuasif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia untuk beroganisasi. Setiap komunikasi organisasi pasti terbentuk suasana kerja atau iklim komunikasi organisasi.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari

Lebih terperinci

Materi Minggu 1. Komunikasi

Materi Minggu 1. Komunikasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 1 Materi Minggu 1 Komunikasi 1.1. Pengertian dan Arti Penting Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain

Lebih terperinci

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya DEFINISI KBBI, Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami Effendy, proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan tujuan

Lebih terperinci

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social

Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto (2006:3) komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot not communicate) sebab setiap manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri dan akan selalu memerlukan

Lebih terperinci

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA

PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA PERANAN KOMUNIKASI INTERNAL DI LINGKUNGAN KERJA Mardani Eka Ningrum, SE Kasubag Perencanaan Sistem Informasi APSI Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAK Sumber daya manusia sebagai salah satu faktor internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya sekarang ini. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan

Lebih terperinci

DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI

DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI MODUL PERKULIAHAN DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI Bentuk-bentuk komunikasi organisasi dan komunikasi manajemen dalam organisasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi Komunikasi Ada banyak definisi tentang komunikasi yang diungkapkan oleh para ahli dan praktisi komunikasi. Akan tetapi, jika dilihat dari asal katanya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. kepemimpinan kepala sekolah terhadap iklim organisasi SMA Negeri di Pematang BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada Bab IV, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, Terdapat pengaruh langsung persepsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan salah satu kegiatan interaksi yang sangat penting dalam semua aspek kehidupan manusia. Komunikasi bagaikan urat nadi kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam suatu organisasi, dan memiliki tujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kerangka Teori Komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kerangka Teori Komunikasi BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi Menurut Carl Hovland, Janis & Kelley dalam buku Ilmu Komunikasi (Riswandi: 2009: 1) komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang (komunikator)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah data yang telah diperoleh peneliti dari informan maupun dari lapangan.

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry.

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling membantu dan mengadakan interaksi. berbagai sarana komunikasi salah satunya adalah Blackberry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi memegang peranan penting bagi kehidupan suatu perusahaan, baik swasta maupun negeri. Komunikasi sangat penting untuk menjalin hubungan kerjasama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Komunikasi 2.1.1. Pengertian Komunikasi Menurut Onong Uchjana Effendy dalam buku Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communications

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, maka terjadi pula perubahan yang sangat signifikan diberbagai bidang dan masyarakat memerlukan saluran informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Salah satu indikasi bahwa manusia sebagai mahluk sosial, adalah perilaku berkomunikasi antarmanusia. Manusia tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan orang lain.

Lebih terperinci

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

JARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Dr. Inge Hutagalung, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi JARINGAN KOMUNIKASI Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Jaringan Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Public Relations KOMUNIKASI INTERNAL 1. Komunikasi vertikal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu

BAB I PENDAHULUAN. seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu elemen penting yang sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Tanpa adanya komunikasi, individuindividu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Komunikasi Rakhmat (1992) menjelaskan bahwa komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan. Thoha (1983) selanjutnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) Pengertian Komunikasi Antar Pribadi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication) 2.1.1 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi Menurut Joseph De Vito, dalam bukunya The Interpersonal Communication

Lebih terperinci

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja

Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Review / Ulasan Edisi 1 No. 3, Juli September 2014, p.16-22 Membangun Komunitas Efektif dalam Mengharmoniskan Hubungan Kerja dan Peningkatan Kinerja Agung Basuki Widyaiswara Madya pada Badan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Harold Laswell menyatakan dalam Mulyana (2010:147) proses komunikasi adalah dengan who says what in which channel to whom with what effect (Siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif dan efisien. Sebagai pemimpin, kepala sekolah berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah bertugas menggali dan mendayagunakan seluruh sumber daya sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dewasa ini banyak pihak semakin menyadari dalam menjalankan roda organisasi baik disuatu perusahaan atau lembaga, bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan sehari hari, maupun dalam kehidupan suatu perusahaan/organisasi. Komunikasi sangat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan

Lampiran 1. Panduan Pertanyaan LAMPIRAN 61 62 Lampiran 1. Panduan Pertanyaan Pertanyaan ditujukan kepada karyawan dari berbagai jabatan baik general manajer, manajer, senior staff, staff, dan non staff pada Departemen HR Human Resource

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Harold Lasswell dalam Mulyana (2014:147) menjelaskan bahwa proses komunikasi meliputi lima unsur yaitu komunikator (Who Says), pesan (What), saluran/media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini membahas mengenai pengetahuan Nasabah Bank Sampah Bintang Mangrove mengenai isi pesan pada banner kegiatan CSR PT. PLN (Persero) Distribusi

Lebih terperinci