POTENSI TANAMAN AZOLLA (Azolla pinnata) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION TIMBAL (II), ION KADMIUM (II) DAN ION KROMIUM (VI)
|
|
- Yuliani Darmadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 POTENSI TANAMAN AZOLLA (Azolla pinnata) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION TIMBAL (II), ION KADMIUM (II) DAN ION KROMIUM (VI) Eka Meilian Sari 1, T. Abu Hanifah 2, Ganis Fia Kartika 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia FMIPA-Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Kimia FMIPA-Universitas Riau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya, Pekanbaru, 28293, Indonesia eka.meilian.sari.ems@gmail.com ABSTRACT The ability of azolla (Azolla pinnata) was tested as phytoremediator for lead, cadmium and chromium in simulation solution. The plants was grown in a glass reactor containing 25 mg/l of lead, cadmium and chromium solution of time exposure 0, 3, 6, 12 and 15 days. Lead, cadmium and chromium content of the simulation solution and plants were analysed before and after treatment using Atomic Absorption Spektrophotometer and UV-Vis spectrophotometer. Lead, cadmium and chromium content in plant tissues increases as the length of time exposure. The highest percent absorption efficiency for lead ion is 58,14% (day 12), for cadmium ion is 40,32% (day 12) and for chromium ion is 32,55% (day 6). The values of bioconcentration factor (BCF) obtained for Pb, Cd, Cr were greater than 1, which indicated for azolla plant is able to be used as a Pb, Cd and Cr ions phytoremediator. Keywords : azolla, BCF, cadmium, chromium, percent absorption efficiency, lead ABSTRAK Potensi tanaman azolla (Azolla pinnata) diuji untuk fitoremediator ion timbal, kadmium dan kromium pada larutan simulasi. Tanaman akan ditumbuhkan dalam reaktor kaca yang berisi larutan simulasi ion timbal, kadmium dan kromium dengan konsentrasi masing-masing 25 mg/l selama waktu pemaparan 0, 3, 6, 12 dan 15 hari. Kandungan ion timbal, kadmium dan kromium dari larutan simulasi dan tanaman dihitung sebelum dan setelah perlakuan menggunakan spektrofotometer serapan atom dan spektrofotometer UV-Vis. Kandungan timbal, kadmium dan kromium dalam jaringan tanaman meningkat seiring lamanya waktu pemaparan. Persen efisiensi penyerapan tertinggi untuk ion sebesar 58,14% (hari ke-12), ion Cd sebesar 40,32% (hari ke-12) dan Cr sebesar 32,55% (hari ke-6). Nilai Faktor Biokonsentrasi (BCF) yang didapat untuk ion logam Pb, Cd dan Cr besar dari 1, yang menunjukkan bahwa tanaman azolla mampu dijadikan sebagai akumulator ion logam Pb, Cd dan Cr. Kata kunci : azolla, BCF, kadmium, kromium, persen efisiensi penyerapan, timbal. 1
2 PENDAHULUAN Perkembangan dalam bidang industri di Indonesia pada saat ini cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya industri yang memproduksi berbagai jenis kebutuhan manusia seperti industri kertas, tekstil, penyamak kulit, dan sebagainya. Seiring dengan perkembangan industri tersebut, maka semakin banyak pula hasil samping yang diproduksi sebagai limbah. Salah satu limbah tersebut adalah limbah logam berat seperti Pb, Cd, Cr, Hg, Zn, Cu dan sebagainya (Yulianti, 2015). Penyebaran logam berat di tanah, perairan, ataupun udara dapat melalui berbagai hal, seperti pembuangan secara langsung limbah indutri, baik limbah padat maupun limbah cair, dapat pula melalui udara karena banyak industri yang membakar begitu saja limbahnya dan membuang hasil pembakaran tanpa melalui pengolahan lebih dulu (Nur, 2013). Limbah ini akan menyebabkan pencemaran serius terhadap lingkungan jika kandungan logam berat yang terdapat di dalamnya melebihi ambang batas serta mempunyai sifat racun yang sangat berbahaya dan akan menyebabkan penyakit serius bagi manusia apabila terakumulasi di dalam tubuh. Saat ini, telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran logam berat di perairan baik secara fisika, kimia maupun secara biologi. Banyak peneliti telah melakukan remediasi terhadap lingkungan tercemar logam berat menggunakan teknik fisika maupun kimia dengan proses pertukaran ion, pengendapan, dan sebagainya. Salah satu teknik remediasi yang gencar dilakukan saat ini untuk mengurangi pencemaran logam berat secara biologi adalah fitoremediasi. Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagian-bagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara exsitu menggunakan kolam buatan atau reaktor maupun in-situ (langsung di lapangan) pada tanah atau daerah yang terkontaminasi limbah. Dimana tujuannya dilakukan remidiasi ini agar lahan yang tercemar dapat digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secara aman. Fitoremediator yang digunakan dapat berupa pohon, semak, dan tanaman air untuk menghilangkan bahan-bahan berbahaya baik organik maupun anorganik di lingkungan. Keuntungan utama dari aplikasi teknik fitoremediasi dibandingkan dengan sistem remediasi lainnya adalah biaya yang dibutuhkan lebih murah dibandingkan dengan teknik lainnya. Tidak semua tumbuhan dapat dijadikan sebagai agen fitoremediasi, menurut Brown et al, (1995) yang digunakan dalam fitoremediasi adalah tumbuhan yang memiliki karakterkarakter sebagai berikut: (i) Tumbuhan memiliki tingkat laju penyerapan unsur dari tanah yang lebih tinggi dibanding tanaman lainnya, (ii) Tumbuhan dapat mentoleransi unsur dalam tingkat yang tinggi pada jaringan akar dan tajuknya, dan (iii) Tumbuhan memiliki laju translokasi logam berat dari akar ke tajuk yang tinggi sehingga akumulasinya pada tajuk lebih tinggi dari pada akar. Salah satu tanaman yang dapat digunakan adalah tanaman azolla (Azolla pinnata). Azolla merupakan tumbuhan jenis paku-pakuan air yang hidupnya mengambang di atas permukaan air. Tumbuhan azolla merupakan tumbuhan akuatik yang dapat kita temukan pada area persawahan dan merupakan emerge plant. Emerge plant adalah tumbuhan yang akar dan sebagian batangnya terendam di dalam air, sedangkan sebagian batang, daun dan bunganya 2
3 muncul di permukaan air (Lumpkin dan Pluncknett, 1980). METODE PENELITIAN a. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah reaktor kaca berukuran 40 x 39 x 25 cm sebanyak 6 buah sebagai media fitoremediasi, Spektrofotometri Serapan Atom (Shimadzu tipe AA-7000), Spektrofotometer UV-VIS (V-1100 D), timbangan analitik (Mettler tipe AE200), pemanas listrik, kertas saring Whatman No.42, dan peralatan kaca yang biasa digunakan di laboratorium. Bahan-bahan yang digunakan adalah Pb(NO 3 ) 2, Cd(NO 3 ) 2.4H 2 O, K 2 Cr 2 O 7, tanaman azolla (Azolla pinnata), HNO 3 pekat 65% p.a, 1,5 difenilkarbazida, H 2 SO 4, H 3 PO 4, aseton, air sumur dan akuades. b. Prosedur penelitian 1. Persiapan tanaman azolla (Azolla pinnata) dan media fitoremediasi Tanaman azolla diambil dari areal persawahan sekitar Desa Simpang Kubu, Kampar. Tanaman azolla ini diambil sebanyak ± 3000 gram dan diambil semua bagian meliputi akar dan daun. Media fitoremediasi yang digunakan berupa reaktor yang terbuat dari kaca dengan ukuran ketebalan 5 mm dengan ukuran 40 x 39 x 25 cm (volume 6 Liter). 2. Aklimatisasi tanaman azolla (Azolla pinnata) Aklimatisasi bertujuan untuk menetralkan tumbuhan azolla terhadap media tanam sebelumnya. Metode aklimatisasi dilakukan dengan mengadaptasikan tanaman pada bak plastik yang berisi air sumur, memilih tumbuhan azolla yang sehat, segar serta tidak tercampur dengan spesies lain. Aklimatisasi tanaman dilakukan selama tujuh hari dengan sistem pencahayaan alami. Aklimatisasi dilakukan selama 1 minggu (Arimby, 2014). 3. Proses fitoremediasi Tanaman Azolla (Azolla pinnata) yang telah diaklimatisasi dipindahkan ke dalam reaktor yang berisi masingmasing larutan simulasi Pb, Cd dan Cr dengan konsentrasi 25 ppm sebanyak 120 gram. Pengamatan dan pengukuran sampel larutan dan tanaman azolla dilakukan pada hari ke 0 (sebelum dilakukan fitoremediasi), 3, 6, 12 dan 15 hari (setelah dilakukan fitoremediasi). Pada penelitian ini terdapat kontrol yang berisi larutan tanpa penanaman tanaman azolla. Terdapat 3 kali pengulangan. Hasil konsentrasi dari ion Pb (II), Cd (II) dan Cr (VI) digunakan untuk menentukan nilai faktor biokonsentrasi (BCF). Faktor biokonsentrasi (BCF) adalah kemampuan tanaman untuk mengakumulasi logam tertentu sehubungan dengan konsentrasi dalam air. BCF = 4. Penentuan kadar air dalam tanaman azolla Tanaman azolla yang akan dianalisis ditimbang massanya. Kemudian azolla dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diketahui berat konstannya. Lalu wadah tersebut dipanaskan dalam oven pada suhu C selama 1 jam. Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit dan ditimbang hingga konstan. 3
4 5. Analisis ion timbal dan kadmium pada larutan simulasi ion timbal dan kadmium Larutan simulasi timbal dan kadmium diambil masing-masing sebanyak 20 ml pada masing-masing reaktor menggunakan pipet gondok (3 kontrol dan 3 perlakuan untuk masingmasing logam). Selanjutnya kandungan Pb dan Cd pada larutan dianalisis menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). 6. Analisis timbal dan kadmium pada bagian tanaman azolla Tanaman azolla (Azolla pinnata) yang telah dipanen, diambil kemudian dikeringkan dalam oven (sebelumnya tanaman dibungkus dengan aluminium foil) pada suhu 110 o C selama 2 jam kemudian digerus hingga menjadi tepung dan ditimbang sebanyak 0,5 gram. Selanjutnya didestruksi dengan menambahkan 10 ml asam nitrat pekat p.a kemudian dipanaskan pada suhu 60 o C selama 7-10 menit sampai larutan berubah warna dan bening. Hasil destruksi kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42, lalu diencerkan dengan akuades dalam labu takar 50 ml dan ion Pb dan Cd dalam tanaman dianalisis menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA). menit, selanjutnya diukur absorbansinya pada panjang gelombang optimum. 8. Analisis kromium pada bagian tanaman azolla Tanaman azolla dari masingmasing reaktor (3 perlakuan) diambil dan dikeringkan dalam oven (sebelumnya tanaman dibungkus dengan aluminium foil) pada suhu 110 o C hingga kering. Setelah kering, sampel digerus hingga halus, kemudian ditimbang sebanyak 0,5 gram. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml dan ditambahkan 10 ml asam nitrat pekat (HNO 3 ) kemudian di panaskan hingga berubah warna dan bening. Lalu disaring menggunakan kertas saring Whatman No.42 ke dalam labu takar 50 ml. Setelah itu ditambahkan akuades hingga tanda batas. Analisis kandungan Cr dalam sampel tanaman di lakukan dengan spektrofotometer UV-Vis. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Kadar air dalam tanaman azolla Hasil analiss kadar air pada tanaman azolla dapat dilihat pada Tabel 1 Tabel 1. Hasil analisis kadar air pada tanaman azolla 7. Analisis ion kromium pada larutan simulasi ion kromium Sebanyak 2,5 ml larutan ion kromium pada masing-masing reaktor (3 kontrol dan 3 perlakuan) dipipet, dimasukkan ke dalam labu takar 25 ml, kemudian ditambahkan 2 ml asam sulfat 2 M, 3 tetes asam phospat dan 0,5 ml 1,5-difenilkarbazida. Kemudian dihomogenkan dan didiamkan selama 20 Penentuan kadar air bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman azolla dalam menyerap air. Kadar air yang terukur berkisar antara 89,62 90,11% yang menunjukkan bahwa tanaman azolla mampu menyerap air dalam jumlah yang banyak. Ion logam bisa terserap oleh tanaman melalui 4
5 penyerapan air untuk metabolisme, saat tanaman menyerap air, maka ion logam yang terlarut di dalam air juga akan terserap oleh tanaman, dengan semakin banyaknya tanaman menyerap air, maka semakin banyak juga ion logam yang akan terserap sehingga kandungan ion logam pada tanaman menjadi meningkat (Agusetyadevi,dkk., 2010). b. Persentase efisiensi penyerapan ion Pb, Cd dan Cr pada sampel larutan simulasi ion timbal, kadmium dan kromium sebelum dan sesudah proses fitoremediasi Persentase efisiensi penyerapan ion logam timbal, kadmium dan kromium dapat dilihat pada Gambar 1. dan Cr) pada larutan simulasi berkurang, namun dihari ke-15 terjadi penurunan persen efisiensi penyerapan hal ini disebabkan karena tanaman telah mengalami kejenuhan, sehingga tidak mampu lagi untuk menyerap ion logam (Pb, Cd dan Cr), sesuai dengan penelitian yang dilakukan Paramita, dkk. (2010) yang menyatakan bahwa titik jenuh adalah batas maksimum yang dapat ditolerir tanaman dalam menyerap ion logam berat, sehingga penyerapan logam berat akan menurun bahkan konsentrasi ion logam berat dalam larutan dapat meningkat karena tanaman dapat melepaskan kembali ion logam yang telah diserap. c. Konsentrasi ion Pb, Cd dan Cr pada sampel tanaman azolla sebelum dan sesudah fitoremediasi Kandungan ion timbal, kadmium dan kromium yang terdapat dalam tanaman azolla dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Histogram persen efisiensi penyerapan ion Pb, Cd dan Cr oleh tanaman azolla Persen efisiensi penyerapan tertinggi ion Pb yang didapatkan sebesar 58,14% pada hari ke-12; Cd sebesar 40,32% pada hari ke-12 dan Cr sebesar 32,55% pada hari ke-6 pemaparan. Persen efisiensi penyerapan dipengaruhi oleh konsentrasi ion Pb, Cd dan Cr pada larutan simulasi yang terdapat pada reaktor kontrol dan perlakuan. Hingga hari ke-12 terjadi kenaikan persen efisiensi yang disebabkan oleh tanaman azolla telah menyerap ion logam (Pb, Cd dan Cr) yang ada pada larutan simulasi, sehingga konsentrasi ion logam (Pb, Cd Gambar 2. Histogram kandungan ion Pb, Cd dan Cr (mg/kg berat kering) pada tanaman azolla Semakin lamanya waktu pemaparan maka kandungan ion timbal, kadmium dan kromium akan semakin besar di dalam tanaman azolla, karena ion logam (Pb, Cd dan Cr) yang ada dalam larutan simulasi akan diserap oleh 5
6 tanaman, sehingga konsentrasi ion timbal, kadmium dan kromium akan berkurang pada larutan simulasi, sebaliknya akan bertambah pada sampel tanaman. Namun di hari ke-15 kandungan logam Pb dan Cd serta hari ke-12 kandungan logam Cr pada tanaman mengalami penurunan, hal tersebut terjadi karena tanaman azolla telah jenuh terhadap ion logam sehingga tanaman tidak mampu lagi untuk menyerap ion logam. Dengan demikian, semakin lama waktu pemaparan tanaman terhadap logam berat maka semakin banyak pula ion logam yang dapat diserap oleh tanaman hingga tanaman tersebut jenuh, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudiro (2013) yang menyimpulkan bahwa semakin lama waktu penyerapan, maka semakin besar pula polutan yang diserap oleh tanaman. Namun faktor ini berlaku apabila tanaman telah mencapai titik jenuh sehingga berapapun waktu kontak berikutnya, tanaman tidak akan mampu menyerap polutan lagi dan hal ini dapat dijadikan pedoman untuk menentukan kapan tanaman tersebut harus direcovery. e. Nilai Faktor Biokonsentrasi (BCF) Nilai faktor biokonsentrasi merupakan nilai perbandingan antara konsentrasi ion logam (Pb, Cd dan Cr) pada tanaman dengan konsentrasi ion logam (Pb, Cd dan Cr) pada larutan simulasi. Nilai Faktor Biokonsentrasi yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai faktor Biokonsentrasi (BCF) pada tanaman azolla Waktu pemaparan (Hari) Ion Logam Faktor Bioakumulasi (BCF) 0-3 8, Pb 11, , , , Cd 10, , , , Cr 8, , ,0117 Gambar 2. menunjukkan nilai faktor biokonsentrasi (BCF) timbal, kadmium dan kromium. Menurut Baker (1981) tanaman dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan nilai BCF yang diperoleh yaitu tanaman sebagai akumulator memiliki BCF > 1, tanaman sebagai excluder mempunyai BCF << 1 dan tanaman sebagai indikator dengan nilai BCF mendekati 1. Berdasarkan kategori dari Baker (1981), maka tanaman azolla termasuk tanaman akumulator karena memiliki nilai BCF yang besar dari 1. Nilai BCF terbesar yang didapat dari masing-masing ion logam Pb, Cd dan Cr berturut-turut 13,8133 pada hari ke-12; 11,7235 pada hari ke-12 dan 8,5426 pada hari ke 6 pemaparan. Nilai BCF yang didapat semakin naik kemudian di hari ke 15 akan turun dikarenakan pengaruh dari konsentrasi ion logam Pb, Cd dan Cr pada tanaman azolla dan pada larutan simulasi. 6
7 KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa anaman azolla (Azolla pinnata) berpotensi sebagai fitoremediator ion timbal, kadmium dan kromium dilihat dari persen efisiensi penyerapan terbesar untuk Pb sebesar 58,14% pada hari ke- 12; Cd sebesar 40,32% pada hari ke-12 dan Cr sebesar 32,55% pada hari ke-6 pemaparan dan dari nilai faktor bioakumulasi (BCF) yang didapatkan untuk ion logam Pb, Cd dan Cr besar dari satu, sehingga tanaman azolla berpotensi sebagai fitoremediator ion logam Pb, Cd dan Cr. Hasil konsentrasi tertinggi Pb, Cd dan Cr yang terakumulasi pada tanaman azolla dari sebelum dan sesudah dilakukannya fitoremediasi dengan waktu pemaparan (0, 3, 6, 12 dan 15 hari) berturut-turut 327,8977 mg/kg pada hari ke-12; 282,9303 mg/kg pada hari ke-12 dan 201,1997 mg/kg pada hari ke-6. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak T. Abu Hanifah, M.Si dan Ibu Ganis Fia Kartika, M.Si yang telah memberikan bimbingan, arahan serta saran dalam penelitian ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan bantuan, dukungan dan masukan kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. DAFTAR PUSTAKA Agusetyadevy, I. Sumiyati, S. dan Sutrisno, E Fitoremediasi Limbah yang Mengandung Timbal (Pb) dan Kromium (Cr) dengan Menggunakan Kangkung Air (Ipomoea aquatic forsk) Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Arimby, C Pemanfaatan Azolla pinnata R. Br dalam penyerapan Zn dari limbah cair pabrik karet sebagai fitoremediator. JOM FMIPA 1(2): 1-8. Baker. A.J Accumulator and excluders strategic in the response of plants to heavy metals, Journal Plant Nutrition 3(1): 1-4 Brown J, Colling A, Park D, Phillips J, Rothery D, Wright J Chemical cycles in the oceans. in: Bearman G. (Ed.). Ocean Chemistry and Deep-Sea Sediments. The Open University and Pergamon Press, Buckinghamshire. Lumpkin, T. A. dan D. L. Plunknett Azolla: botany, physiology and use as a green manure. Economic Botany, 34(2) : Nur, F Fitoremediasi Logam Berat Kadmium (Cd). Biogenesis Jurnal Ilmiah Biologi, 1(1) : Paramita, S. Raya, I. dan Zaki, M Pengaruh penambahan glutation pada bioakumulasi ion pb 2+ dan cr 6+ oleh fitoplankton laut porphyridium crentum. Jurnal Pasca Unhas, 10(1): Sudiro Kajian efektifitas tanaman air Lemna minor dan Hydrilla verticillata dalam mereduksi BOD dan COD sebagai upaya perbaikan kualitas limbah cair 7
8 industri tahu. Jurnal spectra. 21(12): 1-8. Yulianti Pemanfaatan Limbah Cair Pabrik Karet PTPN IX Kebun Batu Jamus Karanganyar Hasil Fitoremediasi dengan Azolla Microphylla Kaulf untuk Pertumbuhan Tanaman Padi (Oryza sativa Linn.). Biosmart,. 7(2) :
POTENSI TANAMAN GENJER (Limnocharis flava) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION TIMBAL (II)
POTENSI TANAMAN GENJER (Limnocharis flava) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION TIMBAL (II) Indri Oktoviana 1, Tengku Abu Hanifah 2, Ganis Fia Kartika 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-Universitas Riau 2 Dosen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Uji Akademi Kimia Analisis Penelitian dilakukan bulan Desember 2011 sampai dengan Februari 2012.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan Teknis Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang menjelaskan/menggambarkan suatu keadaan berdasarkan fakta dilapangan dan tidak
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan
Lebih terperinciPOTENSI TANAMAN GENJER (Limnocharis flava, (L.) Buch) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION KADMIUM (II), KROMIUM (VI) DAN TIMBAL (II)
POTENSI TANAMAN GENJER (Limnocharis flava, (L.) Buch) SEBAGAI FITOREMEDIATOR ION KADMIUM (II), KROMIUM (VI) DAN TIMBAL (II) Ayu Lestari 1, Sofia Anita 2, T. Abu Hanifah 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-Universitas
Lebih terperinciPEMANFAATAN Azolla pinnata R. Br DALAM PENYERAPAN Zn DARI LIMBAH CAIR PABRIK KARET SEBAGAI FITOREMEDIATOR
PEMANFAATAN Azolla pinnata R. Br DALAM PENYERAPAN Zn DARI LIMBAH CAIR PABRIK KARET SEBAGAI FITOREMEDIATOR Citra Arimby 1, Wahyu Lestari 2, Yelmida Azis 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi 2 Dosen Jurusan
Lebih terperinciFITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO
SIDANG TUGAS AKHIR SB 1358 FITOREMEDIASI LOGAM BERAT Cd MENGGUNAKAN KI AMBANG (Salvinia molesta) PADA MEDIA MODIFIKASI LUMPUR SIDOARJO ATIKA AYU PERMATASARI 1505100032 Dosen Pembimbing : Aunurohim, S.Si.,
Lebih terperinciIII MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.
24 III MATERI DAN METODE PENELITIAN 3.1 Materi Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel. 3. Bahan yang digunakan untuk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011
36 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian adalah galah bambu, kantong plastik, ice box, kertas ph, gunting, oven, timbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum yakni tentang analisis penyebaran logam berat tembaga pada air tanah dan aliran sungai di sekitar industri kerajinan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu Tegi Kabupaten Tanggamus dan Laboratorium Nutrisi Ternak Perah Departemen
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang melaksanakan pembangunan di berbagai sektor seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya. Momentum pembangunan dicapai dengan kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perindustrian kini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Akan tetapi, perkembangan industri tersebut juga memberikan dampak negatif bagi lingkungan,
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes)
PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) Emi Erawati dan Harjuna Mukti Saputra Program Studi Teknik Kimia Jl. A.Yani. Tromol Pos I Pabelan, Kartasura,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut Lampung untuk pengambilan biomassa alga porphyridium
Lebih terperinciPENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zul Alfian Departemen Kimia FMIPA Universitas Sumatera Utara Jl. Bioteknologi
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015
BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik FMIPA Universitas Lampung. Penyiapan alga Tetraselmis sp
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Alat Sampel yang digunakan adalah gorengan berlapis tepung yang diolah sendiri. Jenis gorengan yang diolah mengacu pada hasil penelitian pendahuluan mengenai jenis
Lebih terperinciMAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+
MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IV Peran Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciPENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU
PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU 1 Wirdati Mardhatillah, 2 Riad Syech, 3 Walfred Tambunan Mahasiswa Program Studi S1 Fisika
Lebih terperinciANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (II) KADMIUM (II) DAN KROMIUM (VI) PADA KERANG BULU (Anadara Antiquata sp) DI PERAIRAN DUMAI
ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (II) KADMIUM (II) DAN KROMIUM (VI) PADA KERANG BULU (Anadara Antiquata sp) DI PERAIRAN DUMAI Rina Hardianti 1, Sofia Anita 2, T. Abu Hanifah 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Proses pengambilan sampel dilakukan di Perairan Pulau Panggang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada tiga
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan
dan kemudian ditimbang. Penimbangan dilakukan sampai diperoleh bobot konstan. Rumus untuk perhitungan TSS adalah sebagai berikut: TSS = bobot residu pada kertas saring volume contoh Pengukuran absorbans
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran logam berat timbal (Pb) pada tiap lokasi di perairan Waduk Sengguruh. Kecamatan
Lebih terperinciKentang (Solanum tuberosum L.)
Gambar 1. Kentang (Solanum tuberosum L.) Kentang (Solanum tuberosum L.) Gambar. Tanaman Kentang Tanaman Kentang Gambar 3. Hasil Analisis Kualitatif Timbal dan Kadmium Kadmium Timbal Hasil Analisa Kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Tahapan penelitian secara umum tentang pemanfaatan daun matoa sebagai adsorben untuk menyerap logam Pb dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.1. Preparasi
Lebih terperinciFitoremediasi Air terkontaminasi Nikel dengan menggunakan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta)
SIDANG TUGAS AKHIR SB 091358 Fitoremediasi Air terkontaminasi Nikel dengan menggunakan tanaman Ki Ambang (Salvinia molesta) TEGUH WIDIARSO 1507 100 001 Dosen Pembimbing : Aunurohim, S.Si, DEA Tutik Nurhidayati,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )
41 Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-6989.22-2004) 1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan tambahkan 3 butir batu didih. 2. Tambahkan KMnO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskritif yaitu metode yang menjelaskan atau menggambarkan suatu keadaan berdasarkan fakta di lapangan dan tidak
Lebih terperinciKAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF. INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr
KAJIAN AWAL ADSORBEN DARI LIMBAH PADAT LUMPUR AKTIF INDUSTRI CRUMB RUBBER PADA PENYERAPAN LOGAM Cr Nenny Febrina 1, Eka Refnawati 1, Pasymi 1, Salmariza 2 1 Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September
33 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September 2013 di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan pengumpulan dan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011 di Laboratorium Kimia Analitik, Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lapangan dan di laboratoirum. Pengambilan sampel ikan bertempat di DAS Citarum bagian hulu dengan 4 stasiun yang telah ditentukan.
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Analitik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah daun Angsana (Pterocarpus indicus Willd.), HNO 3 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan atau menginterpretasikan datadata yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2013 sampai dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT) Dinas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dimulai pada tanggal 1 April 2016 dan selesai pada tanggal 10 September 2016. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen laboratorium. Penelitian laboratorium merupakan suatu penelitian yang dilakukan di dalam laboratorium,
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi
Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi Gambar 6. Sayur Sawi yang dijadikan Sampel Lampiran 2. Perhitungan Penetapan Kadar Air Metode Gravimetri a. Penetapan Bobot Tetap Cawan Kosong Dengan pernyataan bobot
Lebih terperinciANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM FENTI FATMAWATI 1,, AYUMULIA 2 1 Program Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung. email: fenti.fatmawati@stfb.ac.id.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciidentifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai dengan metode penelitian seperti tampak pada Gambar 3.1. identifikasi masalah penentuan titik sampling penentuan metode sampling
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Percobaan yang dilakukan pada penelitian ini yaitu membuat nata dari bonggol nanas dengan menggunakan sumber nitrogen alami dari ekstrak kacang hijau. Nata yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Sampel dalam penelitian ini diambil di Instalasi PDAM dan di rumah pelanggan PDAM di Kota Gorontalo, sedangkan untuk pemeriksaan cemaran logam
Lebih terperinciANALISIS ION LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDIMEN, AKAR, KULIT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ANALSS ON LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDMEN, AKAR, KULT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM Fitriani, Syarifudding Liong dan Maming Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap: Tahap pertama adalah pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas Teknobiologi, Universitas
Lebih terperinciA = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)
LAMPIRAN 42 Lampiran 1. Prosedur Analisis mutu kompos A. Kadar Air Bahan (AOAC, 1984) Cawan porselen kosong dan tutupnya dimasukkan ke dalam oven selama 15 menit pada suhu 100 o C.Cawan porselen kemudian
Lebih terperinciANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM
ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Zulharmita 1), Meta Zulfaretna 1), Sestry Misfadhila 1) 1) Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu - Alat-alat gelas pyrex - Pipet volume pyrex - Hot Plate Fisons - Oven Fisher - Botol akuades - Corong - Spatula
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif karena tidak dilakukan perlakuan terhadap objek yang diuji (Nazir,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Tahapan dalam penelitian ini di mulai dari studi literatur hingga penyusunan Laporan Tugas Akhir, dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kerangka Penelitian :
Lebih terperinciFITOREMEDIASI LIMBAH YANG MENGANDUNG TIMBAL (Pb) DAN KROMIUM (Cr) DENGAN MENGGUNAKAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica)
FITOREMEDIASI LIMBAH YANG MENGANDUNG TIMBAL (Pb) DAN KROMIUM (Cr) DENGAN MENGGUNAKAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica) Imbar Agusetyadevy, Sri Sumiyati, Endro Sutrisno ABSTRACT Heavy metal contamination
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang berhubungan dengan pembangunan di bidang industri banyak memberikan keuntungan bagi manusia, akan tetapi pembangunan di bidang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di daerah tersebut banyak terdapat penjual jajanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan salah satu jenis metode penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa)
EFEKTIFITAS DEPURASI UNTUK MENURUNKAN KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb dan Cd DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granossa) D 03 Putut Har Riyadi*, Apri Dwi Anggo, Romadhon Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas
Lebih terperinciISSN Penetapan Kadar Pencemaran Logam Pb dan Cr Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) di Muara Sungai Badung
ISSN 1907-566 PENETAPAN KADAR PENCEMARAN LOGAM Pb DAN Cr PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI MUARA SUNGAI BADUNG N. W. Bogoriani 1 1) Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan sampel yaitu, di sekitar kampus Universitas Pendidikan Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN LOGAM TIMBAL, KADMIUM DAN MERKURI DALAM PRODUK JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM TIMBAL, KADMIUM DAN MERKURI DALAM PRODUK JAMU PEGAL LINU YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU Okta Letri Husna 1, T. Abu Hanifah 2, Ganis Fia Kartika 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia 2
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Metode penelitian secara umum tentang pemanfaatan cangkang kerang darah (AnadaraGranosa) sebagai adsorben penyerap logam Tembaga (Cu) dijelaskan melalui
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung (BBPBL), Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri
Lebih terperinciAnis Artiyani Dosen Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI
Kadar N dan P Limbah Cair Tahu Anis Artiyani PENURUNAN KADAR N-TOTAL DAN P-TOTAL PADA LIMBAH CAIR TAHU DENGAN METODE FITOREMEDIASI ALIRAN BATCH DAN KONTINYU MENGGUNAKAN TANAMAN HYDRILLA VERTICILLATA Anis
Lebih terperinciMinimalisir Logam Berat Ni Pada Limbah Cair Industri Elektroplating dengan Pseudomonas fluorescens
Minimalisir Logam Berat Ni Pada Limbah Cair Industri Elektroplating dengan Pseudomonas fluorescens Mardiyono 1, Ratno Agung Samsumaharto 2 1 Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi 2 Fakultas Ilmu Kesehatan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep
BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep sebagai berikut : Konsentrasi tawas dalam perendaman Variabel independen Kadar aluminium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk mengetahui potensi akumulasi tumbuhan mangrove terhadap logam berat Cd di Pantai
Lebih terperinciStudi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis
Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis Cegara Arung D. 1, Erwin Akkas 2, dan Rahmat Gunawan 2,* 1 Laboratorium Riset Program Studi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi terutama bidang industri di Indonesia memiliki dampak yang beragam. Dampak positifnya adalah pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat, di sisi
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis
L A M P I R A N 69 Lampiran 1. Prosedur Analisis A. Pengukuran Nilai COD (APHA,2005). 1. Bahan yang digunakan : a. Pembuatan pereaksi Kalium dikromat (K 2 Cr 2 O 7 ) adalah dengan melarutkan 4.193 g K
Lebih terperinciGambar sekam padi setelah dihaluskan
Lampiran 1. Gambar sekam padi Gambar sekam padi Gambar sekam padi setelah dihaluskan Lampiran. Adsorben sekam padi yang diabukan pada suhu suhu 500 0 C selama 5 jam dan 15 jam Gambar Sekam Padi Setelah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri yang semakin meningkat membawa dampak positif bagi masyarakat dengan terpenuhinya berbagai macam kebutuhan hidup dan tersedianya lapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen, Jurusan Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciANALISIS TEMBAGA (Cu), BESI (Fe) DAN KARBON (C) PADA SEDIMEN KOLAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) TPA MUARA FAJAR PEKANBARU
ANALISIS TEMBAGA (Cu), BESI (Fe) DAN KARBON (C) PADA SEDIMEN KOLAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) TPA MUARA FAJAR PEKANBARU R.Jahninra 1, S.Anita 2, Itnawita 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian ini termasuk eksperimen karena telah dilakukan manipulasi terhadap objek penelitian dan terdapat kontrol
Lebih terperinciADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl
ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl Indri Ayu Lestari, Alimuddin, Bohari Yusuf Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mulawarman Jalan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa Universitas Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air dan sumber-sumbernya merupakan salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidupnya dan berguna untuk memelihara
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT
29 Analisis Cd Pada Sediaan EyeShadow Dari Pasar Kiaracondong Bandung Analysis of Cadmiumon on EyeShadow Derived From Kiaracondong Market Bandung Fenti Fatmawati 1,, Ayumulia 2 1 Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN Widia Purwaningrum, Poedji Loekitowati Hariani, Khanizar
Lebih terperinciADSORBSI ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMINE B DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciJurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 3, Nomor 1, Januari 2011, Halaman ISSN:
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 3, Nomor 1, Januari 2011, Halaman 073 079 ISSN: 2085 1227 Penurunan Logam Timbal (Pb) pada Limbah Cair TPA Piyungan Yogyakarta dengan Constructed Wetlands Menggunakan
Lebih terperinciSNI Standar Nasional Indonesia
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 16: Cara uji kadmium (Cd) dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) nyala ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i
Lebih terperinciBioremediasi Limbah Cair Tercemar Kromium (Cr) Menggunakan Mixed Culture Bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium.
Bioremediasi Limbah Cair Tercemar Kromium (Cr) Menggunakan Mixed Culture Bakteri Bacillus subtilis dan Bacillus megaterium. Anindita Meitamasari *) dan Ipung Fitri Purwanti Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
Lebih terperinci