Pemrograman Dasar C Mikrokontroler AVR By : Deddy Susilo, ST (WORKSHOP PIM FTEK UKSW 2009)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemrograman Dasar C Mikrokontroler AVR By : Deddy Susilo, ST (WORKSHOP PIM FTEK UKSW 2009)"

Transkripsi

1 1 Pemrograman Dasar C Mikrokontroler AVR By : Deddy Susilo, ST (WORKSHOP PIM FTEK UKSW 2009) Sasaran: Setelah membaca bab ini, pembaca akan mampu : Memahami pemrograman dasar C Mikrontroler AVR. Mengaplikasikan mikrokontroler dalam beberapa aplikasi sederhana menggunakan bahasa C Bab ini akan membahas pemrograman dasar mikrokontroler AVR dalam bahasa C. Belajar mikrokontroler apapun lebih bagus jika dimulai dengan bahasa assembly karena akan lebih mudah memahami sifat dan cara penggunaan register dasar dari sebuah mikrokontroler. Hal ini dikarenakan mikrokontroler / mikroprosesor hanya mengenal bahasa mesin (yang biasanya dalam format HEX atau BIN) saja, yang mana bahasa mesin tersebut adalah hasil proses assembling dari bahasa assembly (yang biasanya dalam format ASM). Untuk pembuatan program dalam skala besar (misalnya program mikrokontroler untuk control unit sebuah DVD player, dsb) pemrogram akan mengalami kesulitan jika menggunakan bahasa pemrograman tingkat rendah seperti bahasa assembly AVR. Karena itu kemudian dikembangkan sebuah Kompiler yang dapat menerjemahkan bahasa pemrograman tingkat tinggi (misalnya bahasa C, Pascal, dsb) ke bahasa assembly-nya AVR, sehingga pemrogram dapat membuat perangkat lunak untuk mikrokontroler AVR menggunakan bahasa tingkat tinggi. Salah satu compiler terkenal dan mudah digunakan untuk menerjemahkan bahasa C ke bahasa assembly AVR adalah Code Vision AVR. Dalam mempelajari bahasa C untuk AVR, untuk tiap subbabnya sebelumnya akan dibahas terlebih dahulu bahasa C secara umum (maksudnya bahasa C standar yang untuk PC). Bahasa C cukup universal tidak seperti bahasa assembly, sehingga untuk mempelajari tipe membahas mikrokontroler keluarga yag lain, bahasa C yang digunakan tidak jauh berbeda cara penulisan dan pemakaiannya, sehingga pembaca tidak akan mengalami kesulitan yang berarti Kata-kata Kunci Dalam Bahasa C Kompiler menyediakan tipe data C standar dan beberapa tipe data tambahan untuk menunjang mikrokontroler keluarga AVR. Untuk bahasa C standar ANSI hanya mempunyai 32 kata kunci (perintah baku). Berikut adalah ke-32 kata-kata kunci untuk Turbo C : auto default float register volatile break do for return switch while case double goto short typedef char else if signed union const enum int sizeof unsigned continue extern

2 2 long static void struct Fungsi masing-masing kata kunci di atas dapat dibaca di buku-buku yang khusus membahas bahasa C umum. Meskipun hanya mempunyai 32 kata kunci saja, bukan berarti bahasa C kurang variatif dalam perintah-perintahnya. Karena perintah-perintah tambahan (yang biasanya berupa fungsi) dapat ditambahkan sewaktu penulisan program dengan menambahkan beberapa file pustaka (library) pada program yang ditulis. Sebagai tambahan kata kunci tersebut juga berlaku jika nanti kita mulai belajar mikrokontroler keluarga AVR Struktur Program Dalam Bahasa C Setiap bahasa pemrograman mempunyai ciri khas tersendiri dalam penulisan programnya. Karena itu untuk mengenal lebih jauh penulisan program dengan suatu bahasa pemrograman, haruslah diketahui struktur / pola penulisan bahasa pemrograman tersebut. Struktur dari program C dapat dilihat sebagai kumpulan dari sebuah atau lebih fungsi-fungsi. Dimana masing-masing fungsi tersebut mempunyai nama. Fungsi utama yang harus ada di program C sudah ditentukan namanya, yaitu bernama main( ). Berikut adalah struktur/pola penulisan program dalam bahasa C : penulisan file-file pustaka main( ) statemen-statemen; fungsi_fungsi_lain( ) statemen-statemen; Bahasa C dikatakan sebagai bahasa pemrograman terstruktur, karena strukturnya menggunakan fungsi-fungsi sebagai program-program bagian (subroutine). Jika diinginkan digunakannya perintah-perintah tambahan selain yang ada pada ke-32 kata kunci, maka ditambahkan beberapa file pustaka yang dituliskan pada bagian awal program. Pada file-file pustaka tersebut akan didefinisikan beberapa perintah-perintah tambahan (yang biasanya berupa fungsi-fungsi) yang dapat digunakan pada penulisan program. Salah satu file pustaka yang sering digunakan adalah stdio.h (singkatan dari Standard Input Output). Pada file pustaka tersebut telah didefinisikan beberapa perintah baru yang digunakan untuk masukan dan keluaran standar, misalnya perintah untuk menampilkan sesuatu di layar (perintah printf), perintah untuk memasukkan data (perintah scanf), dsb Contoh Program Bahasa C Yang Sederhana Berikut adalah sebuah contoh program C sederhana. //tempat mendeklarasikan variabel global (jika ada)

3 3 main( ) char nama[10]; printf( masukkan nama anda : ); scanf( %s,&nama); printf( nama anda adalah : %s,nama); //contoh variabel lokal nama bertipe char meminta disediakan tempat di memori sebanyak 10 //statemen-statemen Jika program tersebut dijalankan akan didapatkan hasil : masukkan nama anda : Budi nama anda adalah : Budi Program di atas adalah program bahasa C untuk komputer (PC). Berikut adalah contoh program bahasa C sederhana untuk mikrokontroler AVR (dengan Code Vision AVR) : #include <mega8535.h> #include <reg51.h> void main(void) char simpan; PORTA=0xFF; simpan=portc; //tempat mendeklarasikan variabel global (jika ada) //contoh variabel lokal simpan //statemen-statemen Jika program tersebut dikompilasi ke bentuk hex atau biner dan dimasukkan ke FLASH PEROM AVR, mikrokontroler akan mengeluarkan nilai FFh (= b) di port A, dan akan mengambil nilai yang ada di port C serta menyimpannya di variabel simpan Tipe Data Dalam Bahasa C Untuk AVR Di dalam bahasa pemrograman komputer, data yang digunakan umumnya dibedakan menjadi data nilai numerik (bilangan) dan data nilai karakter (huruf dan kata). Nilai numerik dibedakan lagi menjadi nilai numerik integer (bilangan bulat) dan nilai numerik pecahan. Nilai numerik pecahan dapat dibedakan lagi menjadi nilai numerik pecahan ketepatan tunggal (32 bit) dan nilai numerik pecahan ketepatan ganda (64 bit). Bahasa pemrograman komputer membedakan data ke dalam beberapa tipe data ini untuk tujuan supaya operasi data menjadi efisien dan efektif. Bahasa C menyediakan lima macam tipe data dasar, yaitu tipe data integer (nilai numerik bulat yang dideklarasikan dengan int), floating point (nilai numerik pecahan ketepatan tunggal yang dideklarasikan dengan float), double precision (nilai numerik pecahan ketepatan ganda yang dideklarasikan dengan double), karakter (dideklarasikan dengan char) dan kosong (dideklarasikan dengan void). Selanjutnya int, float, double, dan char dapat dikombinasikan dengan perintah pengubah (modifier) signed, unsigned, long, dan short. Hasil dari kombinasi tipe data ini dapat dilihat di tabel berikut :

4 Tabel 1. Tipe Data AVR 4 Beberapa tipe data akan dijelaskan dengan lebih detail sebagai berikut Tipe Data bit Tipe data ini digunakan untuk mendeklarasikan variabel 1 bit. bit ftek_uksw; ftek_uksw=1; delay_ms(100); ftek_uksw=0; Tipe Data signed char/unsigned char Variabel bernama ftek_uksw bertipe data bit, variasi nilai hanya 0 atau 1 Tipe data ini standar di bahasa C yang digunakan untuk mendeklarasikan bilangan bertanda dan bilangan tak bertanda yang bertipe char (8 bit). Karakter bertanda mempunyai jangkauan -128 hingga +127, karakter tak bertanda mempunyai jangkauan 0 sampai dengan 255. unsigned char bos1,bos2; bos1=0x55; bos2=bos1; //Variabel bernama bos1 dan bos2 bertipe data unsigned char, variasi nilai -128 s/d +127 //variabel bos1 diisi 55 heksa //isi dari variabel bos1 dikopikan ke variabel bos Tipe Data signed short/unsigned short Signed short mempunyai jangkauan hingga , unsigned short mempunyai jangkauan 0 sampai dengan unsigned short suhu,kipas; //Variabel bernama suhu dan kipas bertipe data unsigned short

5 5 suhu=0x0c200 ; kipas=suhu; //isikan nilai C200 heksadesimal ke variabel suhu //kopikan isi variabel suhu ke variabel kipas Tipe Data signed int/unsigned int Signed int mempunyai jangkauan hingga , unsigned int mempunyai jangkauan 0 sampai dengan unsigned int nilai1,nilai2; nilai1=10 ; nilai2=2*nilai1; //Variabel bernama nilai1 dan nilai2 bertipe data unsigned int //isikan nilai1 dengan bilangan 10 desimal //kalikan nilai1 dengan 2 kemudian kopikan ke nilai Tipe Data signed long /unsigned long Signed long dan unsigned long mempunyai jangkauan 4 byte (32 bit) unsigned long suhu; suhu= ; //Variabel bernama suhu bertipe data unsigned long integer //isikan nilai desimal ke variabel suhu Tipe Data float Float digunakan untuk mendeklarasikan variabel floating point. Float x1,x2; x1=31.4 ; x2=sqrt(x1); //Variabel bernama x1 dan x2 bertipe data float //isikan nilai 31,4 ke variabel x1 //akar kuadratkan isi nilai x1 kemudian simpan di variabel x Variabel Variabel adalah suatu pengenal yang digunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Variabel juga didefinisikan sebagai suatu pemesanan tempat di memori RAM untuk menyimpan suatu nilai tertentu. Misalnya ungkapan int x=3, x adalah nama variabel yang memesan sebuah tempat di RAM sebesar 16 bit untuk menyimpan nilai bilangan bulat 3. Nilai variabel tersebut dapat diubah-ubah sewaktu-waktu. Semua variabel-variabel yang akan digunakan di program C harus dideklarasikan terlebih dahulu, begitu juga untuk AVR. Bentuk umum dari mendeklarasikan variabel dapat ditulis sebagai berikut ini : tipe nama_nama_variabel; Tipe adalah tipe data dari variabel yang dikehendaki. Nama_nama variabel adalah satu atau lebih dari nama variabel yang dikehendaki dengan tipe tersebut. Setiap pendeklarasian variabel harus

6 6 diakhiri dengan ;. Berikut adalah beberapa contoh untuk mendeklarasikan variabel : char simpan; Berarti mendeklarasikan variabel yang bernama simpan, yang mana variabel tersebut mempunyai tipe data char (=variabel tersebut akan dipakai untuk menyimpan data 8 bit). Variabel ini otomatis akan disimpan di bagian RAM yang masih kosong. int X,Y,Nilai; Berarti mendeklarasikan variabel-variabel yang bernama X, Y, dan Nilai, yang mana variabel-variabel tersebut mempunyai tipe data integer (variabel tersebut akan dipakai untuk menyimpan bilangan bulat selebar maksimal 16 bit). Variabel ini otomatis akan disimpan di bagian RAM yang masih kosong. bit nilai_biner; Berarti mendeklarasikan variabel yang bernama nilai_biner, yang mana variabel tersebut mempunyai tipe data bit. Variabel ini otomatis akan disimpan di bagian bit addressable yang masih kosong Operator Penulisan program yang berisi instruksi-instruksi mengandung operator dan operand. Operand adalah variabel atau konstanta yang merupakan bagian pernyataan sedangkan operator adalah suatu simbol yang menyatakan suatu operasi akan dilakukan oleh operand tersebut. Contoh dalam operasi matematika : x = y + z; Ada 3 buah operand dalam pernyataan diatas yaitu : x, y dan z dan dua buah operator yaitu = (sama dengan) dan + (penjumlahan). Operator dalam bahasa C dibagi menjadi tiga kelompok yaitu : 1. Unary : operator yang beroperasi pada satu operand, misal : a 2. Binary : operator yang beroperasi pada dua operand, misal : a-b 3. Ternary : operator yang beroperasi pada tiga atau lebih operand, misal : (a-b)*c Operator Aritmatika aritmatika. Operator aritmatika adalah beberapa operator yang digunakan untuk melakukan perhitungan Tabel 2. Operator Aritmatika Operator Pernyataan + operator untuk operasi penjumlahan - operator untuk operasi pengurangan * operator untuk operasi perkalian / operator untuk operasi pembagian % operator untuk operasi sisa pembagian (modulus) Operator *, / dan % memiliki prioritas yang lebih tinggi bila dibanding operator + dan -.

7 Operator Pembanding Operator pembanding adalah beberapa operator yang digunakan untuk membandingkan 2 buah data. Hasil operasinya bukan berupa nilai tetapi hanya nilai true ( 1 ) atau false ( 0 ). Tabel 3. Operator Pembanding Operator Pernyataan Contoh = = bernilai benar jika kedua data sama a = = b! = bernilai benar jika kedua data tidak sama a! = b > bernilai benar jika data pertama lebih besar dari data kedua a > b < bernilai benar jika data pertama lebih kecil dari data kedua a < b >= bernilai benar jika data pertama lebih besar atau sama dengan data kedua a >= b <= bernilai benar jika data pertama lebih kecil atau sama dengan data kedua a <= b Operator Logika Operator logika digunakan untuk membentuk suatu logika atas dua buah kondisi atau lebih. Tabel 4. Operator Logika Operator Pernyataan Contoh && operator untuk logika AND if((a= =b) && (c>=b)) P0=0x0f; operator untuk logika OR if((a<=b) (c>=b)) P0=0x0f;! operator untuk logika NOT if((a= =b) && (c!=b)) P0=0x0f; Operator Bit Operator bit digunakan pada operasi logika yang bekerja pada level bit. Hasil dari operasi ini menghasilkan data bukan kondisi benar atau salah. Tabel 5. Operator Bit Operator Pernyataan & operator untuk logika AND level bit (biner) operator untuk logika OR level bit (biner) ^ operator untuk logika NOT level bit (biner) ~ operator untuk logika NOT level bit (biner) << operator untuk operasi geser kiri >> operator untuk operasi geser kanan Contoh : a = 0x55; b = 0x23; a&b=? a = 0x55 = b = 0x20 = & a&b= 0x01 = b<<1=? Sebelum digeser: Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit

8 8 b<<1=0x46 Setelah digeser kiri : Bit 7 Bit 6 Bit 5 Bit 4 Bit 3 Bit 2 Bit 1 Bit Operator Penugasan dan Majemuk variabel. Operator penugasan digunakan untuk memberikan nilai atau memanipulasi data sebuah Tabel 6. Operator Penugasan Operator Pernyataan Contoh Arti = operator untuk memberi nilai variabel a = 5 Variabel x diberi nilai 5 += operator untuk menambahkan nilai variabel a += 5 a = a + 5 -= operator untuk mengurangi nilai variabel *= operator untuk mengalikan nilai variabel /= operator untuk membagi nilai variabel %= operator untuk memperoleh sisa a -= 5 a = a - 5 a *= 5 a = a * 5 a /= 5 a = a / 5 pembagian a %= 5 a = a % 5 &= operasi bit untuk AND a &= 5 Variabel a di-and-kan dengan 5 = operasi bit untuk OR a = 5 Variabel a di-or-kan dengan 5 ~ = operasi bit untuk komplemen a ~= 5 Variabel a dikomplemenkan a=~(5) a=0xfa ^ = operasi bit untuk XOR a ^= 5 Variabel a di-xor-kan dengan 5 <<= operasi bit untuk geser kiri a<<=1 Variabel a digeser kiri 1 kali >>= operasi bit untuk geser kanan a>>=1 Variabel a digeser kanan 1 kali Operator Penambahan dan Pengurangan Operator penambahan dan pengurangan adalah beberapa operator yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan nilai sebuah variabel dengan selisih 1. Tabel 7. Operator Penambahan dan Pengurangan Operator Pernyataan Contoh Hasil ++ Penambahan nilai variabel dengan 1 a = 1; a = 2 a++; -- Pengurangan nilai variabel dengan 1 b = 3; b = 2

9 9 b--; Operator Berkondisi atau Ternary (?:) Operator berkondisi atau ternary digunakan untuk mengecek logika sebuah ekspresi pernyataan kemudian menentukan ekspresi pernataan berikutnya. Bentuk : ekspresi_1? ekspresi_2 : ekspresi_3; Contoh : P1 = data_a <= data_b? data_a : data_b Program ini akan mengecek apakah nilai variabel data_a lebih kecil atau sama dengan data_b, jika ya maka nilai variabel data_a akan dikeluarkan ke port 1, jika tidak maka nilai variabel data_b yang akan dikeluarkan ke Port Percabangan Semua contoh program di atas berjalan secara berurutan, artinya proses satu statemen ke statemen berikutnya dilakukan secara urut sesuai dengan urutannya. Akan tetapi untuk program yang cukup komplek, proses yang ada tidak selalu berurutan, karena hampir setiap program yang komplek mengandung suatu percabangan. Percabangan-percabangan dalam program tersebut antara lain terjadi melalui penyeleksian kondisi (melalui syarat-syarat tertentu). Meskipun demikian ada pula percabangan dalam program yang dilakukan tanpa adanya penyeleksian kondisi. Untuk percabangan bersyarat (conditional branch), di dalam bahasa C dapat dipergunakan statemen if Statemen If Struktur If Bentuk dari struktur if adalah sebagai berikut : if (ungkapan) statemen1; statemen2; contoh : main() int nilai; printf( Berapa nilai anda : ); scanf( %i,&nilai); if(nilai>80) printf( Selamat Anda Lulus \n ); printf( Tapi jangan cepat-cepat nikah..hehe.. ); //variabel lokal //statemen if, menyeleksi jika isi dari variabel nilai lebih dari 60 maka lakukan pernyataan didalam tanda

10 Bentuk if di atas adalah bentuk if untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk if untuk bahasa C di AVR: 10 #include <mega8535.h> main() PORTA=0x00; DDRA=0x00; PORTC=0x00; DDRC=0xFF; unsigned char suhu; suhu=porta; P0RTC=0x00; if(suhu>=0x1f) PORTC=0xFF; //Port A sebagai input //Port C sebagai output //variabel lokal suhu bertipe char //ambil data dari Port A //Port 0 diberikan nilai biner //statemen if, menyeleksi jika isi dari variabel suhu lebih dari 1F heksa maka lakukan pernyataan didalam tanda Port0 diberi nilai B Statemen if...else Struktur if..else merupakan pengembangan dari struktur if dengan struktur sebagai berikut : if (kondisi) statemen1; else statemen2; Statemen1 yang dapat berupa blok statemen akan diproses bilamana kondisi yang diseleksi benar (terpenuhi) sedang statemen-statemen atau dapat berupa blok statemen akan diproses bilamana kondisi yang diseleksi salah (tidak terpenuhi). Contoh : main() int nilai; printf( Berapa nilai anda : ); scanf( %i, &nilai); if(nilai>60) printf( Anda lulus ); else printf( Anda tidak lulus! ); Bila program tsb dijalankan : Kemungkinan lain : Berapa nilai anda: 70 Anda lulus Berapa nilai anda: 50 Anda tidak lulus //variabel lokal nilai bertipe integer //ambil nilai yang diketikkan pada keyboard //statemen if, menyeleksi jika isi dari variabel nilai lebih dari 60 desimal cetak kalimat Anda lulus, jika tak terpenuhi maka cetak kalimat Anda tidak lulus! Bentuk if else di atas adalah bentuk if else untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk if else

11 untuk bahasa C di AVR: #include <mega8535.h> main() unsigned char suhu; PORTA=0x00; DDRA=0xFF; PORTB=0x00; DDRB=0x00; suhu=portb; PORTA=0x00; if(suhu>=0x1f) PORTA=0x55; else PORTA=0xAA; 11 //variabel lokal suhu bertipe unsigned char //Port A sebagai output //Port B sebagai input //ambil data dari Port B simpan di variabel suhu //Port A diberikan nilai biner //statemen if, menyeleksi jika isi dari variabel suhu lebih dari 1F heksa maka lakukan pernyataan didalam tanda Port A diberi nilai 55 heksa Jika tidak maka Port A diberi nilai AA heksa Statemen switch Bentuk umum : switch (ekspresi) case nilai_1 : pernyataan_1;break; case nilai_2 : pernyataan_2;break; case nilai_3 : pernyataan_3;break; default : pernyataan_default;break; Pada pernyataan switch, masing-masing pernyataan (pernyataan_1 sampai dengan pernyataan_default) dapat berupa satu atau beberapa perintah dan tidak perlu berupa blok pernyataan. Pernyataan_1 akan dikerjakan jika ekspresi bernilai sama dengan nilai_1, pernyataan_2 akan dikerjakan jika ekspresi bernilai sama dengan nilai_2, dan seterusnya. Pernyataan_default bersifat opsional, artinya boleh ada boleh tidak. Jika ada maka pernyataan_default akan dikerjakan apabila nilai ekspresi tidak ada yang sama satupun dengan salah satu nilai_1, nilai_2, nilai_3 dan seterusnya. Setiap akhir dari pernyataan harus diakhiri dengan break, karena dipergunakan untuk keluar dari pernyataan switch. #include <mega8535.h> main()

12 12 char x; PORTA=0x00; DDRA=0xFF; PORTD=0x00; DDRD=0x00; x=portd; switch(x) case 0: PORTA=0x01;break; case 1: PORTA=0x02;break; case 2: PORTA=0x03;break; default : PORTA=0xff;break; //variabel lokal x bertipe char //Port A sebagai output //Port D sebagai input //ambil data dari Port D simpan di variabel x //Jika x bernilai 0 maka PA=0x01 //Jika x bernilai 1 maka PA=0x02 //Jika x bernilai 2 maka PA=0x03 //jika bukan 0,1,2 maka PA=0xff 1.8. Perulangan (Looping) Pada Pemrograman Bahasa C Perulangan merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program aplikasi. Di dalam bahasa C, dikenal tiga macam perulangan, yaitu dengan menggunakan statemen for, while, dan dowhile Struktur Perulangan For Perulangan dengan for digunakan untuk mengulang statemen atau satu blok statemen berulang kali sejumlah yang ditentukan. Perulangan dengan statemen for dapat berbentuk perulangan positif, perulangan negatif, dan perulangan bersarang (nested loop). Perulangan dengan for mempunyai bentuk umum sebagai berikut : for(awal;akhir;peningkatan) statemen; Awal adalah suatu ungkapan yang memberikan nilai awal suatu variabel untuk perulangannya (misalnya x=0 atau i=1). Variabel dalam ungkapan tsb dijadikan penghitung untuk banyaknya perulangan yang akan dilakukan. Akhir adalah ungkapan yang memberikan nilai maksimal pada variabel yang harus dipenuhi supaya perulangan masih dapat terus dilakukan (misalnya x<=20, berarti statemen yang diulang akan terus dilakukan selama nilai x lebih kecil atau sama dengan 20. Contoh lain misalnya i<=10, berarti statemen yang diulang akan terus dilakukan selama nilai i lebih kecil atau sama dengan 10). Peningkatan adalah suatu ungkapan yang mengubah nilai variabel penghitung perulangan setiap kali perulangan dilakukan (misalnya x++ menunjukkan nilai x bertambah satu setiap perulangan dilakukan, atau misalnya i-- menunjukkan nilai i berkurang satu setiap perulangan dilakukan). Contoh : main() int x; //variabel lokal x bertipe integer

13 13 for(x=1;x<=5;x++) printf( Pemrograman Bahasa C \n ); //untuk nilai awal x=1 diperiksa apakah <=5?, jika ya maka tingkatkan nilai x=x+1, dan cetak kalimat. Kemudian loop ke statemen ini lagi periksa apakah x<=5,jika belum maka ulang cetak kalimat, jika sudah hentikan. Jika program tsb dijalankan : Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Bentuk perulangan for di atas adalah bentuk for untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk for untuk bahasa C di AVR: #include <mega8535.h> void delay(void); main() PORTB=0x00; DDRB=0xFF; unsigned char counter=0; PORTB=0; for(counter=0;counter<=255;counter++) PORTB=counter; delay(); void delay(void) long int x; for(x=0;x<=500000;x++); //fungsi tambahan delay // PortB sebagai output //variabel lokal counter bertipe unsigned char //untuk counter=0 diperiksa apakah counter<=255?, jika ya maka tingkatkan nilai counter=counter+1, dan kirim nilai counter ke PortB. Kemudian loop ke statemen ini lagi periksa apakah counter<=255, jika belum nilai counter dikeluarkan ke port B, jika sudah hentikan. //fungsi delay juga merupakan perulangan for Struktur Perulangan While Statemen while digunakan untuk melakukan proses perulangan suatu statemen atau blok statemen terus-menerus selama kondisi ungkapan pada while masih bernilai benar. Struktur perulangan dengan while : while(ungkapan) statemen-statemen; Jadi statemen-statemen yang ada akan terus dilakukan (diulang) selama kondisi ungkapan bernilai

14 benar. Contoh : main() int x=0; while(x<5) printf( Pemrograman Bahasa C \n ); x=x+1; 14 //variabel lokal x bertipe integer diberi nilai 0 /* perintah ini sama dengan perintah x++ */ Bila program tsb dijalankan, akan tertampil di layar : Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Pemrograman Bahasa C Penjelasan : Perulangan dari while akan terus dikerjakan bila kondisinya masih benar. Dalam hal ini kondisinya adalah bila nilai x masih kurang dari 5, berarti kondisi di dalam while masih terpenuhi dan perulangan akan selesai setelah nilai x lebih besar atau sama dengan 5. Tampak pada program di atas bahwa perulangan dilakukan sebanyak 5 kali, karena sewaktu program dijalankan terjadi 5 kali kondisi dimana nilai x masih kurang dari 5, yaitu sewaktu nilai x=0,x=1,x=2,x=3, dan x=4. Perulangan akan berhenti otomatis sewaktu nilai x=5. Bentuk while di atas adalah bentuk while untuk bahasa C di PC, berikut adalah contoh bentuk while untuk bahasa C di AVR: Contoh 1: #include <mega8535.h> void delay(void); main() PORTB=0x00; DDRB=0xFF; unsigned char counter=0; PORTB=0; while(counter<256) PORTB=counter; delay(); counter++; void delay(void) long int x; while(x<500000) //fungsi tambahan delay //portb sebagai output //variabel counter bertipe unsigned char diisi nilai 0 //Port B= b //jika counter<256 maka //Port B=nilai counter //panggil fungsi delay //Naikkan nilai counter //cek lagi kondisi nilai counter

15 15 x++; contoh 2 : #include <mega8535.h> void delay(void); main( ) PORTB=0x00; DDRB=0xFF; Contoh 3: unsigned char counter; PORTB=0; while(1) PORTB=counter; delay(); counter++; if(counter>=256) counter=0; void delay(void) long int x; while(x<500000) x++; #include <mega8535.h> main() bit tombol_1 bit tombol_2 PORTB=0x00; DDRB=0x00; PORTA=0x00; DDRA=0xFF; Bentuk lain dari pernyataan while adalah do-while. Pernyataan ini mempunyai bentuk dasar sebagai berikut : while(1) tombol_1=portb.2 tombol_2=portb.4 if(tombol_1==1) PORTA.7=0; if(tombol_2==1) PORTA.3=1;

16 do Statemen-statemen; while (ekspresi) 16 #include <mega8535.h> void main(void) PORTA=0x00; DDRA=0x00; unsigned char x=20; do PORTA=x; x--; while (x>0); //variabel x bertipe unsigned char diisi nilai 20 desimal Pernyataan didalam dieksekusi seama while bernilai benar

17 17 By : Agus 04 (Asisten Mikrokontroler) Code Vision merupakan IDE untuk mikrokontroller jenis AVR yang sudah dilengkapi dengan compiler C. sebagai sebuah IDE code vision dilengkapi dengan berbagai macam tools semisal Integrated ISP, Code Wizard(ini merupakan fitur paling menarik dari code vision), Integrated Compiler dan Integrated Editor sehingga memudahkan programmer dalam membuat, mengkompile dan mendownloadkan ke target device. Meskipun begitu Code Vision masih memiliki kelemahan, yaitu pada bagian debugging, code vision tidak dilengkapi dengan integrated debugger sehingga programmer mengalami kesulitan ketika akan mendebug programnya. Program yang kita buat dikelompokkan menjadi sebuah project yang nantinya diletakkan pada Project Workspace. berikut adalah tampilan GUI dari Code Vision. Selanjutnya agar dapat membuat project baru kita memilih File-New, sehingga muncul tampilan sebagai berikut pilih project dan tekan OK selanjutnya akan muncul pilihan untuk menggunakan Code Wizard atau tidak, nah disinilah letak ketangguhan Code Vision yang sebenarnya, pilih YES

18 18 maka akan muncul window lagi sebagai berikut pada bagian Chip pilihlah yang sesuai dengan IC yang anda gunakan, pastikan juga kecepatan clocknya juga sesuai, jika sudah klik tab Ports sehingga muncul tampilan sebagai berikut AVR dilengkapi dengan internal buffer, tab ports ini berguna untuk menentukan arah data, apakah data masuk ke mikro atau keluar dari mikro, hal ini berbeda dengan MCS51 dimana programmer dapat langsung saja menentukan kapan port berfungsi sebagai input dan kapan sebagai output, pada AVR hal harus dilakukan dengan merubah nilai register DDR., setelah menentukan konfigurasi port yang akan kita pakai selanjutnya kita dapat menentukan konfigurasi yang lain semisal UART, SPI, ADC sampai LCD, kita coba mulai dulu dari UART, jika kalian klik tab USART akan muncul pilihan sebagai berikut

19 19 dari contoh konfigurasi diatas saya memilih konfigurasi UART hanya dapat menerima data saja 9600bps dengan format 810, serta interrupt Rx(mirip RI pada MCS51) juga ON, jadi data tersebut saya proses di ISR, dengan panjang buffer 32 Byte, singkatnya dengan Code Vision kalian tidak direpotkan dengan urusan inisialisasi sehingga cukup mudah bukan? Selanjutnya kalian dapat juga mengaktifkan fitur ADC yang dimiliki oleh AVR klik saja tab ADC sehingga muncul pilihan sebagai berikut. pilih clock yang paling cepat, kecepatan clock disini tergantung konfigurasi kristal yang kalian masukan pada tab Chip. Mungkin diantara semua fitur fitur AVR fitur ini dan fitur SPI lah yang paling menarik, selanjutnya jika kita masih kurang fitur kalian dapat mencoba fitur SPI hardware, SPI ini digunakan untuk berkomunikasi dengan IC lain yang mensupport SPI semisal SEEPROM, RTC, LCD dsb. Dengan SPI hardware programmer tidak direpotkan untuk membuat protocol SPI sendiri, selain itu karena fitur ini diintegrasikan secara hardware menjadikan MCU menjadi tidak terbebani pada saat proses pengiriman data maupun penerimaan data via SPI.

20 20 mode pengiriman data dapat kalian tentukan sendiri, tergantung dari IC apa yang akan kalian ajak berkomunikasi via SPI, dalam contoh diatas saya mengkonfigurasi SPI hardware dengan AVR sebagai Master Device, Mode 0(baca keterangan di datasheet AVR), dengan frekuensi SCK sekitar 5Mhz. ketika semua konfigurasi dirasa sudah mencukupi pilihlah File-[Generate, Save and Exit]. anda akan dihadapkan pada pilihan untuk men-save project file, code file pilihlah semuanya di-direktori yang sama agar memudahkan jika kita ingin mengedit atau memindah project. Selanjutnya pada IDE akan muncul Editor sebagai berikut, isi teks pada editor merupakan hasil code generate dari code wizard. Coba kalian cari dimana void main pada sourcecode kalian, didalam void main kalian akan menemukan inisialisasi dari code wizard yang sudah kalian konfigurasi sebelumnya, jangan ubah apapun pada bagian inisialisasi tersebut jika kalian sudah yakin akan kemampuan code wizard. Nantinya di sinilah kalian mengetikkan program kalian. Berhenti dan ketiklah didalam main program anda

21 21 variable bmp adalah array hasil konversi dari file bmp, kalian dapat menggenerate array ini dari program bmp2array, nanti akan saya bagikan pada saat praktikum. Pastikan juga library pcf8833.h dan pcf8833.lib(nanti dikasi pada waktu praktikum) sudah terletak pada direktori workspace. pilih Setting-Programmer pastikan kabel ISP yang digunakan adalah STK200 jika sudah tekan OK, selanjutnya pilih Project-Configure

22 22 lalu pilih tab After Build contreng Program the Chip, jangan mengubah settingan yang lain kalo tidak ingin kenapanapa tekan OK(buat yang pake resolusi 1024x768 kebawah geser window ke atas sampai tombol OK kelihatan). Lalu tekan SHIFT+F9 sehingga muncul windows sebagai berikut.

23 pilih Program the chip untuk memulai memprogram AVR, pastikan kabel ISP sudah menancap pada tempatnya. 23

Chapter 1 KONSEP DASAR C

Chapter 1 KONSEP DASAR C Chapter 1 KONSEP DASAR C Sejarah Dan Standar C Akar dari bahasa C adalah BCPL (dikembangkan oleh Martin Richard tahun 1967). Kemudian Tahun 1970, Ken Thompson mengembangkan bahasa tersebut yang di kenal

Lebih terperinci

Achmad Solichin.

Achmad Solichin. Pemrograman Bahasa C dengan Turbo C Sh-001@plasa.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit),

Lebih terperinci

Tipe Data dan Operator

Tipe Data dan Operator Tipe Data dan Operator Dasar Algoritma dan Pemrogrman Eka Maulana, ST, MT, MEng. Klasifikasi Tipe Data 1 Tipe Data Tipe data adalah jenis data yang dapat diolah oleh komputer untuk memenuhi kebutuhan dalam

Lebih terperinci

Struktur Program Bahasa C

Struktur Program Bahasa C Struktur Program Bahasa C Struktur Program Bahasa C /* Komentar */ main( ) { statemen-statemen; } fungsi_tambahan( ) { statemen-statemen } program utama fungsi tambahan yang dapat dipanggil oleh program

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1

MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 MODUL PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA PERTEMUAN 1 Disusun oleh : Tim Asisten JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2011 0 A. Pengantar

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C

Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C Dasar Pemrograman Mikrokontroler dengan Bahasa C Pokok Bahasan: 1. Penggunaan Fungsi (Using Functions) 2. Penanaman bahasa rakitan di dalam Program 'C' Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini,

Lebih terperinci

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1

Bahasa C-M6 By Jamilah, Skom 1 BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1.1 SEJARAH DAN STANDAR C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian

Lebih terperinci

Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada. sekitar tahun C adalah bahasa pemrograman terstruktur, yang membagi

Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada. sekitar tahun C adalah bahasa pemrograman terstruktur, yang membagi 2.. PerangkatLunak 2.1.1. Pemrograman Bahasa C Pencipta bahasa C adalah Brian W. Kernighan dan Dennis M. Ritchie pada sekitar tahun 1972. C adalah bahasa pemrograman terstruktur, yang membagi program dalam

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa C. 1. Struktur penulisan program. #include < [library2.h] > #define [nama2] [nilai] ;

Pengenalan Bahasa C. 1. Struktur penulisan program. #include < [library2.h] > #define [nama2] [nilai] ; Pengenalan Bahasa C 1. Struktur penulisan program #include < [library1.h] > #include < [library2.h] > #define [nama1] [nilai] ; #define [nama2] [nilai] ; [global variables] [functions] void main(void)

Lebih terperinci

P 4 Bab 3 : Dasar Pemrograman C

P 4 Bab 3 : Dasar Pemrograman C Kampus II, Jl. Jembatan Merah, Nomor.C. Gejayan, Yogyakarta, Telp: (0), Fax (0) 00 P Bab : Dasar Pemrograman C. Tujuan Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami identifier, keyword, variable, tipe data,

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN C

BAHASA PEMROGRAMAN C BAHASA PEMROGRAMAN C A. Pengenalan Bahasa C diciptakan oleh Dennis Ritchie tahun 1972 di Bell Laboratories. Kelebihan Bahasa C: - Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer. - Kode bahasa C sifatnya

Lebih terperinci

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C

Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Bab 2. Dasar-Dasar Pemrograman C Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2006 Overview Tipe Data Standar (Standart Data Type) Aturan Pendefinisian Identifier Variabel Mendeklarasikan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C

BAB 4 PENGENALAN BAHASA C Bab 4 Pengenalan Bahasa C 35 BAB 4 PENGENALAN BAHASA C TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa C. 2. Mengerti struktur program bahasa C. 3. Mengerti konsep tipe data, variabel, & operator

Lebih terperinci

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C

Turbo C adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C 1. Pendahuluan Lingkungan Turbo C++ 4.5 Turbo C++ 4.5 adalah tool yang dipakai untuk membuat code program dalam bahasa C ataupun C++. Berikut adalah jendela utama Turbo C++ 4.5. 1 2 3 4 1 : Menu Utama

Lebih terperinci

3. Elemen Dasar C++ S. Indriani S. L., M.T L.,

3. Elemen Dasar C++ S. Indriani S. L., M.T L., 3. Elemen Dasar C++ S. Indrianii L., M.T Himpunan karakter Suatu pengenal berupa satu atau beberapa karakter Huruf A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q

Lebih terperinci

PERCOBAAN I PENGENALAN CODEVISION AVR

PERCOBAAN I PENGENALAN CODEVISION AVR PERCOBAAN I PENGENALAN CODEVISION AVR TUJUAN Memahami cara membuat file project dengan aplikasi CodeVision AVR Memahami cara menggunakan CodeWizzard Memahami cara menampilkan data ke port output Memahami

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN C UNTUK MIKROKONTROLER

DASAR PEMROGRAMAN C UNTUK MIKROKONTROLER DASAR PEMROGRAMAN C UNTUK MIKROKONTROLER Naskan, Jurusan Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl. Ring Road Utara Condong Catur Depok Sleman Yogyakarta Bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

Tipe Data, Variabel, Input/Output

Tipe Data, Variabel, Input/Output Tipe Data, Variabel, Input/Output Pendahuluan Untuk membuat program dengan bahasa pemrograman C harus memperhatikan struktur dasarnya. Strukturnya diawali dengan bagian preprocessor directive yang biasanya

Lebih terperinci

BAHASA C CodeVisionAVR (CVAVR)

BAHASA C CodeVisionAVR (CVAVR) BAHASA C CodeVisionAVR (CVAVR) mohammad iqbal iqbal.umk@gmail.com Teknik Elektro Universitas Muria Kudus Mengapa Bahasa C Bahasa C lebih mudah dan membutuhkan waktu cepat dibandingkan assembly. Walaupun

Lebih terperinci

Sejarah C. Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs.

Sejarah C. Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs. Sejarah C Dirancang oleh Denis M. Ritchie tahun 1972 di Bell Labs. Pengembangan dari bahasa BCPL(Martin Richard, 1967) dan bahasa B (Ken Thompson, 1970) Dibantu Brian W. Kernighan, Ritchie menulis buku

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 DASAR PEMROGRAMAN C

PRAKTIKUM 3 DASAR PEMROGRAMAN C PRAKTIKUM 3 DASAR PEMROGRAMAN C A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya) 2. Menjelaskan tentang Variabel 3. Menjelaskan tentang konstanta 4. Menjelaskan tentang

Lebih terperinci

KONSEP DASAR BAHASA C

KONSEP DASAR BAHASA C . SEJARAH DAN STANDAR C KONSEP DASAR BAHASA C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 967. Bahasa ini memberkan ide kepada ken thompson yang kemudian mengembangkan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh

PRAKTIKUM 2. perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh PRAKTIKUM 2 1. Variabel Pengenal (identifier) merupakan nama yang biasa digunakan untuk suatu perubah (variabel), konstanta, fungsi, atau obyek lain yang didefinisikan oleh pemrogram. Variabel adalah suatu

Lebih terperinci

OPERATOR BAHASA C. Obyektif : 4. Mengetahui macam-macam operator dalam Bahasa C. 5. Mengetahui dan dapat menggunakan format pada tiap tipe data..

OPERATOR BAHASA C. Obyektif : 4. Mengetahui macam-macam operator dalam Bahasa C. 5. Mengetahui dan dapat menggunakan format pada tiap tipe data.. OPERATOR BAHASA C Obyektif : 4. Mengetahui macam-macam operator dalam Bahasa C. 5. Mengetahui dan dapat menggunakan format pada tiap tipe data.. Operator adalah suatu tanda atau simbol yang digunakan untuk

Lebih terperinci

Pengenalan CodeVisionAVR

Pengenalan CodeVisionAVR Pengenalan CodeVisionAVR Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Sub Pokok Bahasan Pengenalan CodeVision Menampilkan Data Ke Port Output Membaca Data Dari Port Input 2 CodeVisionAVR C Compiler CodeVisionAVR C

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman

Algoritma & Pemrograman Algoritma & Pemrograman Bahasa Pemrograman C Oleh: Supatman HP: 081578865611 Bahasa C Ditemukan Oleh: Dennis M. Ritche (1972) Kemampuan C Portable Kecepatan Library Programming Sistem Operasi (Unix, MicroShell,

Lebih terperinci

PENGENALAN BAHASA C. A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini:

PENGENALAN BAHASA C. A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini: PENGENALAN BAHASA C A. Struktur Kode Program dalam Bahasa C Secara garis besar, suatu kode program dalam bahasa C memiliki struktur umum seperti ini: Kebanyakan pemrogram jarang memberikan keterangan/

Lebih terperinci

INSTRUKSI. TTH2D3 Mikroprosesor

INSTRUKSI. TTH2D3 Mikroprosesor INSTRUKSI TTH2D3 Mikroprosesor AT Mega 32 pin diagram Port B Port A Port D Port C ATMega32 Pin out & Descriptions Mega32/Mega16 (XCK/T0) PB0 PA0 (ADC0) (T1) PB1 PA1 (ADC1) (INT2/AIN0) PB2 PA2 (ADC2) (OC0/AIN1)

Lebih terperinci

Java Basic. Variabel dan Tipe Data. Lokasi di dalam memori komputer yang digunakan untuk menyimpan suatu informasi (nilai)

Java Basic. Variabel dan Tipe Data. Lokasi di dalam memori komputer yang digunakan untuk menyimpan suatu informasi (nilai) Variabel dan Tipe Data Lokasi di dalam memori komputer yang digunakan untuk menyimpan suatu informasi (nilai) Nilai variabel dapat diubah di pernyataan manapun di dalam program Java Basic By Didit Setya

Lebih terperinci

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler

Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pendahuluan Pemrograman Mikrokontroler Pokok Bahasan: 1. Pemrograman C 2. Pengalokasian Memory Tujuan Belajar: Setelah mempelajari dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Memahami dan Menjelaskan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MODUL PELATIHAN MIKROKONTROLLER UNTUK PEMULA DI SMK N I BANTUL OLEH: TIM PENGABDIAN MASYARAKAT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016 MIKROKONTROLER UNTUK PEMULA

Lebih terperinci

Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement

Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement Tipe Data dan Identifier Program adalah kumpulan instruksi yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai urutan nalar yang tepat untuk

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 [TIK] BAB VIII PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJEK [Alfa Faridh Suni] KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017 BAB VIII

Lebih terperinci

1.1. Sejarah Bahasa C

1.1. Sejarah Bahasa C Bab 1 Pendahuluan 1.1. Sejarah Bahasa C Sejarah perkembangan dan latar belakang munculnya bahasa C adalah seperti dalam Gambar 1. Gambar 1: Sejarah Bahasa C Boleh dikatakan bahwa akar dari bahasa C adalah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 DASAR PEMROGRAMAN C

PRAKTIKUM 3 DASAR PEMROGRAMAN C PRAKTIKUM 3 DASAR PEMROGRAMAN C A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya) 2. Menjelaskan tentang Variabel 3. Menjelaskan tentang konstanta 4. Menjelaskan tentang

Lebih terperinci

ELEMEN DASAR C++ C++ mempunyai cara untuk menyatakan karakter-karakter yang tidak mempunyai kode tombol (seperti karakter tombol) misalnya \n.

ELEMEN DASAR C++ C++ mempunyai cara untuk menyatakan karakter-karakter yang tidak mempunyai kode tombol (seperti karakter tombol) misalnya \n. 1 ELEMEN DASAR C++ HIMPUNAN KARAKTER Himpunan karakter pada C++ terdiri huruf, digit maupun simbol-simbol lainnya (termasuk spasi dan karakter kontrol). Huruf, contoh : A s/d Z dan a s/d z Digit, contoh

Lebih terperinci

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Dasar Pemrograman C Objectives Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya Menjelaskan

Lebih terperinci

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM DASAR ALGORITMA DAN PEMROGRAMAN BUKU PETUNJUK LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG PERATURAN PRAKTIKUM PERATURAN

Lebih terperinci

JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH

JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH JOBSHEET II ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN TOGGLE SWITCH 1 TUJUAN Mengetahui dan memahami cara mengantarmukakan mikrokontroler dengan rangkaian input saklar toggle. Mengetahui dan memahami bagaimana memrogram

Lebih terperinci

BAB 3 TYPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR

BAB 3 TYPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR BAB 3 TYPE DATA, VARIABLE DAN OPERATOR Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai atau data. Sedangkan Java sendiri dikenal sebagai bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dala

Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dala Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dalam tipe data dasar adalah bilangan logik, bilangan bulat,

Lebih terperinci

Tipe Data dan Variabel

Tipe Data dan Variabel PRAKTIKUM 3 Tipe Data dan Variabel A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya) 2. Menjelaskan tentang Variabel 3. Menjelaskan tentang konstanta 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY

BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY Bab 5 Perulangan dan Array 66 BAB 5 PERULANGAN DAN ARRAY TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan seleksi kondisi 3. Praktikan

Lebih terperinci

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan)

Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan) Bab 3. Decision 1 (Pengambilan Keputusan) Konsep Pemrograman Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Overview Kondisi & Operator Kondisi Operator Relasi Operator Logika Prioritas Operator Relasi & Logika

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman Java

Dasar Pemrograman Java Dasar Pemrograman Java Tessy Badriyah, SKom. MT. http://lecturer.eepis-its.edu/~tessy Tujuan Pembelajaran Penggunaan Komentar dalam program Memahami perbedaan identifier yang valid dan yang tidak valid

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pembahasan mengenai proses implementasi dan pengujian alat yang telah dirancang sebelumnya akan dibahas pada bab ini. Tahap implementasi merupakan penerapan perancangan

Lebih terperinci

elemen Dasar Bahasa Pemrograman C

elemen Dasar Bahasa Pemrograman C Elemen-elemen elemen Dasar Bahasa Pemrograman C Algoritma dan Pemrograman Tahar Agastani Teknik Informatika UIN - 2008 Identifier : Elemen Dasar C Nama pengenal (identifier) adalah nama-nama yang ditentukan

Lebih terperinci

Desain dan Analisis Algoritma. Pengenalan Bahasa C. I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom.

Desain dan Analisis Algoritma. Pengenalan Bahasa C. I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom. Desain dan Analisis Algoritma Pengenalan Bahasa C I Ketut Resika Arthana, S.T., M.Kom resika.arthana@gmail.com http://www.rey1024.com Intro Sadarilah Kawan, Pemrograman Itu Indah Bahasa Pemrograman mudah

Lebih terperinci

Modul 1 Dasar Dasar Bahasa Pemrograman C

Modul 1 Dasar Dasar Bahasa Pemrograman C Modul 1 Dasar Dasar Bahasa Pemrograman C 1. C dan Pengolahan Sinyal Digital C adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi. Sebab bahasa pemrogramannya menggunakan keyword dan syntax yang mudah dimengerti

Lebih terperinci

Elemen Dasar Dalam Bahasa Java

Elemen Dasar Dalam Bahasa Java Elemen Dasar Dalam Bahasa Java 1. Kata Kunci Kata kunci adalah kata-kata yang didefenisikan oleh compiler dan memiliki arti dan tujuan spesifik. Java tidak mengizinkan kata-kata tersebut dipakai sebagai

Lebih terperinci

BAB II DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C

BAB II DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C BAB II DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C Tujuan : 1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya) 2. Menjelaskan tentang Variabel 3. Menjelaskan tentang konstanta 4. Menjelaskan tentang

Lebih terperinci

2 TIPE DATA DAN VARIABEL

2 TIPE DATA DAN VARIABEL BAB 2 TIPE DATA DAN VARIABEL Kompetensi Dasar dan Indikator : Setelah mengikuti materi kuliah ini mahasiswa mampu menggunakan tipe data dan variable yang ada dalam Java, dengan indikator mahasiswa mampu:

Lebih terperinci

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED 1 TUJUAN LED Menjelaskan rangkaian antarmuka mikrokontroler dengan LED. Mempraktekkan pemrograman mikrokontroler untuk menyalakan LED. Sebuah LED (Light Emitting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini

BAB 2 LANDASAN TEORI. Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroller ATMega 8535 Mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s RISC Processor) dari Atmel ini menggunakan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computing) yang artinya proses

Lebih terperinci

Algoritma dan Pemrograman

Algoritma dan Pemrograman Algoritma dan Pemrograman bagian 2 2009 Modul ini menjelaskan tentang bahasa C dan apa saja yang dibutuhkan bila kita akan menulis suatu program dengan bahasa C. Editor yang dipakai adalah Turbo C++ 4.5.

Lebih terperinci

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New:

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New: Kondisi sistem: Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535, dalam hal ini untuk memudahkan digunakan DI-Smart AVR System. Tujuan pemrogram adalah untuk menyalakan LED yang active-low dan terhubung

Lebih terperinci

Tipe Data dan Variabel. Dosen Pengampu Muhammad Zidny Naf an, M.Kom

Tipe Data dan Variabel. Dosen Pengampu Muhammad Zidny Naf an, M.Kom Tipe Data dan Variabel Dosen Pengampu Muhammad Zidny Naf an, M.Kom Format Pseudocode Lengkap Judul program/algoritma PROGRAM Euclidean Program untuk mencari GCD dari dua buah bilangan bulat positif m dan

Lebih terperinci

Dasar Pemrograman C. Hendawan Soebhakti. Oktober 2009

Dasar Pemrograman C. Hendawan Soebhakti. Oktober 2009 Dasar Pemrograman C Hendawan Soebhakti Oktober 2009 Tujuan Mampu membuat program mikrokontroler dengan bahasa C Mampu menjelaskan struktur bahasa C Sistem Mikrokontroler Hendawan Soebhakti 2 Sub Pokok

Lebih terperinci

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel.

Tipe Data Dasar. Data bisa dinyatakan dalam bentuk konstanta atau variabel. Dasar Pemrograman C Objectives Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis operator dan pemakaiannya Menjelaskan

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA

Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA Dasar-dasar Pemrograman C DASAR PEMROGRAMAN & ALGORITMA TUJUAN Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar Menjelaskan tentang Variabel Menjelaskan tentang konstanta Menjelaskan tentang berbagai jenis

Lebih terperinci

Teknik-Teknik Penyesuaian Sensor

Teknik-Teknik Penyesuaian Sensor Teknik-Teknik Penyesuaian Sensor Workshop Teknologi Sensor & Aktuator Untuk Kontes Robot Indonesia Nopember 2007 riyanto@eepis-its.edu Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Materi 1. Teknik-Teknik Penyesuaian

Lebih terperinci

MATERI/BAHAN PRAKTIKUM PENDAHULUAN DAN PENGENALAN (IDENTIFIER)

MATERI/BAHAN PRAKTIKUM PENDAHULUAN DAN PENGENALAN (IDENTIFIER) MATERI/BAHAN PRAKTIKUM PENDAHULUAN DAN PENGENALAN (IDENTIFIER) I. TUJUAN 1. Mahasiswa mengenal struktur bahasa pemrograman C dan C++ 2. Mahasiswa mengenal perintah-perintah dasar C dan C++ 3. Mahasiswa

Lebih terperinci

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu :

Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : 1 Struktur Dasar Bahasa C Tipe Data Dalam bahasa C terdapat lima tipe data dasar, yaitu : Contoh Program : { int x; float y; char z; double w; clrscr(); /* untuk membersihkan layar */ x = 10; /* variable

Lebih terperinci

Elemen Bahasa Pemrograman. Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng.

Elemen Bahasa Pemrograman. Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng. Elemen Bahasa Pemrograman Aditya Rizki Yudiantika, M.Eng. Algoritma dan Struktur Data (SI063) Ganjil 2017/2018 Outline Pengenalan bahasa C++ Struktur penulisan kode dan elemen Tipe data Konstanta Operator

Lebih terperinci

OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI

OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI PRAKTIKUM KE 2 OPERATOR, PERULANGAN DAN SELEKSI KONDISI TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikan mengerti macam macam operator yang tersedia dalam bahasa C / C++. 2. Praktikan mengerti apa yang dimaksud dengan perulangan.

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C

BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C BAB 1 KONSEP DASAR BAHASA C 1. Sejarah dan Standar C Akar dari bahasa C adalah bahasa BCPL yang dikembangkan oleh Martin Richard pada tahun 1967. Bahasa ini memberikan ide kepada Ken Thompson yang kemudian

Lebih terperinci

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New:

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New: Kondisi sistem: Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535, dalam hal ini untuk memudahkan digunakan DI-Smart AVR System. Tujuan pemrogram adalah untuk menampilkan tulisan Apa Kabar Dunia? SEMANGAT!

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Remote TV adalah suatu pengontrol, yang fungsinya untuk merubah dan

BAB II LANDASAN TEORI. Remote TV adalah suatu pengontrol, yang fungsinya untuk merubah dan BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori sangat membantu untuk dapat memahami suatu sistem. Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system. Dengan pertimbangan

Lebih terperinci

IF ELSE IF ELSE. BU : if (kondisi1) Statement; else if (kondisi2) Statement;

IF ELSE IF ELSE. BU : if (kondisi1) Statement; else if (kondisi2) Statement; CONTROL STATEMENT IF SEDERHANA BU : if (kondisi) statemen ; Contoh : Tanpa Blok statemen if(jumlah > 2) Tunjangan = 0.3; Dengan blok statement : if(jumlah>2) Tunjangan = 0.3; Potongan = 0.07; } IF - ELSE

Lebih terperinci

Variable. Variable (cont) Variable (cont) Tipe Data

Variable. Variable (cont) Variable (cont) Tipe Data Variable Variable (cont) Variable dapat didefinisikan sebagai bagian dari memory untuk menyimpan nilai yang telah ditentukan. Setiap variable memrlukan identifier yang dapat membedakannya dari variable

Lebih terperinci

MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL

MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL MODUL 2 TIPE DATA, KONSTANTA DAN VARIABEL Program yang dijalankan dengan menggunakan aplikasi console pada Visual C++ 2008 akan membaca data dari command line dan hasilnya akan ditampilkan dalam command

Lebih terperinci

Tujuan : A. Percabangan Percabangan di dalam Java terdapat 2 macam, yaitu dengan memakai if dan switch.

Tujuan : A. Percabangan Percabangan di dalam Java terdapat 2 macam, yaitu dengan memakai if dan switch. Modul 2 Percabangan dan Loop Tujuan : 1. Praktikan mengetahui macam macam percabangan pada Java 2. Praktikan mengetahui macam macam loop pada Java 3. Praktikan mampu memahami logika percabangan dan loop

Lebih terperinci

3. Struktur Perulangan dalam C++

3. Struktur Perulangan dalam C++ 3. Struktur Perulangan dalam C++ Obyektif Praktikum : Mengerti struktur perulangan dalam C++ Dapat menggunakan struktur perulangan berdasarkan penggunaannya Struktur perulangan (loops) Loops merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Mikrokontroller ATMega8535 Perkembangan teknologi telah maju dengan pesat dalam perkembangan dunia elektronika, khususnya dunia mikroelektronika. Penemuan silicon

Lebih terperinci

Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement

Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement Kurikulum Qt { Basic OOP } Chapter 2 Tipe Data, Identifier, Operator dan Control Statement. Agenda Tipe data dan identifier Tipe data bahasa C++ Variabel dan Konstanta Statement Operator dan Ekspresi Control

Lebih terperinci

BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA

BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA BAB II VARIABEL DAN TIPE DATA Bahasa pemrograman pada umumnya, mengenal adanya variabel yang digunakan untuk menyimpan nilai atau data. Sedangkan Java sendiri dikenal sebagai bahasa pemrograman dengan

Lebih terperinci

1. Joko Priyanto ( ) 2. Astriyer J. Nahumury ( ) 3. Rico N. Tubalawony ( ) 4. Heberson Pakpahan ( ) 5.

1. Joko Priyanto ( ) 2. Astriyer J. Nahumury ( ) 3. Rico N. Tubalawony ( ) 4. Heberson Pakpahan ( ) 5. 1. Joko Priyanto (672007001) 2. Astriyer J. Nahumury (672007218) 3. Rico N. Tubalawony (672007193) 4. Heberson Pakpahan (672007195) 5. Agus Andriyanto (672007309) Sejarah C++ Bahasa B dikembangkan menjadi

Lebih terperinci

I. Tipe Data - Variabel

I. Tipe Data - Variabel Chapter II. TIPE DATA DAN VARIABEL I. Tipe Data - Variabel Di dalam memprogram sering dilakukan penyimpanan nilai dalam suatu variabel (mis: a = b+c ). Terlebih dahulu dilakukan deklarasi variabel. pesan

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan. Konsep Pemrograman Oleh Tita Karlita

Pengambilan Keputusan. Konsep Pemrograman Oleh Tita Karlita Pengambilan Keputusan Konsep Pemrograman Oleh Tita Karlita Topik Menjelaskan tentang operator kondisi (operator relasi dan logika) Menjelaskan penggunaan pernyataan if Menjelaskan penggunaan pernyataan

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. PENGENAL dan VARIABEL

DASAR PEMROGRAMAN. PENGENAL dan VARIABEL DASAR PEMROGRAMAN 1 PENGENAL dan VARIABEL Pengenal (identifier) merupakan nama yang biasa digunakan untuk variabel, konstanta, fungsi atau obyek yang lain yang didefinisikan oleh program. Variabel adalah

Lebih terperinci

Praktikum 3 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C

Praktikum 3 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C Praktikum 3 DASAR-DASAR PEMROGRAMAN C A. TUJUAN 1. Menjelaskan tentang beberapa tipe data dasar (jenis dan jangkauannya) 2. Menjelaskan tentang Variabel 3. Menjelaskan tentang konstanta 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

Identifier, Keywords, Variabel, Tipe Data Primitif dan Operator PBO. Ramos Somya

Identifier, Keywords, Variabel, Tipe Data Primitif dan Operator PBO. Ramos Somya Identifier, Keywords, Variabel, Tipe Data Primitif dan Operator PBO Ramos Somya Identifier Merupakan nama yang digunakan untuk menamai class, variabel, method dan interface. Aturan: - Tidak ada batasan

Lebih terperinci

.::BAB II.::MENGENAL PASCAL

.::BAB II.::MENGENAL PASCAL .::BAB II.::MENGENAL PASCAL Pascal adalah bahasa pemrograman terstruktur yang membedakan blok-blok pendeklarasian tipe, variable dan penulisan kode program. Pascal memiliki keunggulan untuk dipelajari

Lebih terperinci

Tipe Data dan Operator. Ekohariadi FT Unesa

Tipe Data dan Operator. Ekohariadi FT Unesa Tipe Data dan Operator Ekohariadi FT Unesa Tipe Data Tipe data variabel adalah penting sebab ia menentukan operasi yang diijinkan dan rentang nilai yang disimpan. C++ menentukan beberapa tipe data, dan

Lebih terperinci

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON

AP2B Dini Triasanti STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON STRUKTUR PEMROGRAMAN PYTHON 1. Aturan Penulisan Program-program yang ditulis dalam Python secara khas jauh lebih pendek dibandingkan dengan program-program C atau C++, karena beberapa pertimbangan: tipe

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom

DASAR PEMROGRAMAN. PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom DASAR PEMROGRAMAN PENGANTAR BAHASA C ( Sejarah, Struktur Pemrograman, Tipe Data, Operator ) Djoko Soerjanto, M.Kom https://www.facebook.com/groups/dasarpemrogramanc TUJUAN Mengenal sejarah, struktur, sintaks

Lebih terperinci

OPERATOR DAN STATEMEN I/O

OPERATOR DAN STATEMEN I/O OPERATOR DAN STATEMEN I/O PEMROGRAMAN TURBO C++ OPERATOR Operator adalah symbol yang biasa dilibatkan dalam program untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi. OPERATOR PENUGASAN Operator Penugasan

Lebih terperinci

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom

Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar dalam Bahasa Pemrograman Turbo Pascal Tonny Hidayat, S.Kom Pengantar Bahasa Pemrograman Pascal Page 1 / 11 Pengenalan Pascal Pascal merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pemrograman

Lebih terperinci

BAB I SEKILAS TENTANG C

BAB I SEKILAS TENTANG C BAB I SEKILAS TENTANG C Tujuan : 1. Menjelaskan sejarah dan ruang lingkup pemakaian bahasa C 2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan bahasa C 3. Menjelaskan proses kompilasi dan linking program C 4. Menjelaskan

Lebih terperinci

KENDALI PROSES. 6.1 PENYELEKSIAN KONDISI (Selection)

KENDALI PROSES. 6.1 PENYELEKSIAN KONDISI (Selection) KENDALI PROSES 6.1 PENYELEKSIAN KONDISI (Selection) Penyeleksian yang dilakukan untuk pengambilan keputusan berdasarkan suatu syarat atau kondisi. Pada C terdapat dua buah statemen yang dapat digunakan

Lebih terperinci

LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom LAB PEMROGRAMAN I (JAVA FUNDAMENTAL) PERTEMUAN 3 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom BAB III DASAR-DASAR PEMROGRAMAN Tipe Data Data adalah sekumpulan kejadian/fakta yang dipresentasikan dengan huruf, angka,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan instalasi, hubungkan

Lebih terperinci

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika

Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika Pengenalan C++ Oleh : Dewi Sartika Pendahuluan Bahasa Pemrograman C++ merupakan bahasa tingkat menengah dimana bahasa ini didasarkan atas bahasa C, keistimewaan dari bahasa C++ adalah bahasa ini mendukung

Lebih terperinci

TIPE DATA PADA JAVA. Pertemuan (K-04/L-04)

TIPE DATA PADA JAVA. Pertemuan (K-04/L-04) TIPE DATA PADA JAVA Pertemuan (K-04/L-04) Alangkah baiknya kita mempelajari terlebih dahulu tentang apa itu tipe data dan mengenal ada berapa tipe data yang digunakan dalam Bahasa Pemrograman Java. Sudah

Lebih terperinci

VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2

VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2 VARIABEL, TIPE DATA DAN EKSPRESI Bab 2 2.1 IDENTIFIER Indentifier adalah nama yang diberikan untuk nama objek, nama fungsi, nama variable, dll ( sifatnya case sensitive ). Identifier pada C++ terdiri dari

Lebih terperinci

I.1. MEMBUAT PROGRAM C DENGAN VISUAL C

I.1. MEMBUAT PROGRAM C DENGAN VISUAL C MODUL I MEMULAI BAHASA C I.1. MEMBUAT PROGRAM C DENGAN VISUAL C++ 2008 Microsoft Visual C++ 2008 (MVC++ 2008) adalah IDE (Integrated Development Environtment) yang digunakan dalam kuliah ini. Ikuti langkah-langkah

Lebih terperinci

BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 1 BAHASA PEMROGRAMAN JAVA PUTU INDAH CIPTAYANI JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA IDENTIFIER Identifier adalah suatu tanda yang mewakili nama-nama variabel, method, class, dsb. Ingat : Bahasa

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. PBO java

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. PBO java Badiyanto, S.Kom., M.Kom PBO java Apa yang Disebut Java? Bahasa pemrograman berorientasi objek murni yang dibuat berdasarkan kemampuankemampuan terbaik bahasa pemrograman objek sebelumnya (C++, Ada, Simula).

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER. Paralel Input Output LAPORAN PRAKTIKUM MIKROKONTROLER Paralel Input Output Disusun Oleh Nama : Yudi Irwanto NIM : 021500456 Prodi Jurusan : Elektronika Instrumentasi : Teknofisika Nuklir SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN

Lebih terperinci