BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ruslan Burhani, 28 Oktober 2010, (Guangming Daily, 29 Agustus 2012, id.china-embassy.
|
|
- Sukarno Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah perkembangan global yang penuh ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh. Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 diperkirakan tumbuh 6,5% yang merupakan pertumbuhan tertinggi setelah krisis ekonomi tahun Hal ini karena didukung oleh investasi, ekspor, dan konsumsi masyarakat. (Ruslan Burhani, 28 Oktober 2010, Ekonomi Indonesia yang telah mengalami perkembangan pesat dengan pertumbuhan di atas 6 persen telah mengundang perhatian seluruh dunia dan tampaknya berkontras tajam dengan ekonomi dunia yang berada dalam resesi serius. Faktor-faktor pendorong utama lainnya adalah peluang, letak geografis, dan kestabilan situasi dalam negeri. (Guangming Daily, 29 Agustus 2012, id.china-embassy.org) Namun perkembangan pesat tersebut hanya bertahan sampai tahun Pertumbuhan perekonomian Indonesia dilaporkan melambat pada triwulan ke-2 tahun Pertumbuhan ekonomi yang semula sudah mencapai level diatas 6 persen, kini justru menuju pada 5,9 persen. (Inung, 28 Agustus Sampai pada akhirnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 ditutup pada tingkat pertumbuhan 5,78 persen. (Satyagraha, 5 Februari 2012, Lalu untuk tahun 2014 Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi tidak akan jauh berbeda dengan tahun 2013, yaitu diperkirakan di angka 5,8 hingga 6,2 persen. (Maya Nawangwulan, 19 Februari 2014, Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia ini dapat mempengaruhi keputusan-keputusan yang ada dalam perusahaan untuk kelangsungan hidup usahanya. Masalah pendanaan dan investasi yang terjadi di perusahaan-perusahaan di Indonesia akan dikelola untuk kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu perusahaan pun harus menjaga keseimbangan finansialnya. Dimana keseimbangan 1
2 2 finansial tersebut dapat dicapai oleh perusahaan apabila jumlah dana tersedia seimbang dengan jumlah modal yang dibutuhkan. Semakin terbukanya akses terhadap sumber dana bagi perusahaan, selain menciptakan kemudahan juga menciptakan konsekuensi dan dampak finansial yang berbeda pula. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dalam mengambil keputusan pendanaan harus mempertimbangkan secara cermat manfaat maupun biaya dari sumber dana yang akan dipilih. Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk menjalankan usahanya. Dana diperoleh dari modal internal dan eksternal perusahaan. Dimana modal internal perusahaan diperoleh melalui modal sendiri (equity), sedangkan modal eksternal perusahaan diperoleh dari hutang (debt) yang dipinjam melalui bank, lembaga bukan bank, atau perusahaan menerbitkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Dana yang diterima perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap yang nantinya digunakan untuk memproduksi barang atau jasa, membeli bahan-bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan, untuk piutang dagang, untuk mengadakan persediaan kas, dan membeli surat berharga yang sering disebut efek atau sekuritas untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prima (2008) dalam upaya memenuhi kebutuhan dana, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa hal, antara lain berapa besar kebutuhan dana tersebut, dalam bentuk apa sumber dana tersebut, dan berapa lama dana itu akan digunakan. Kebutuhan dana untuk pengeluaran operasional perusahaan dibiayai dengan menggunakan sumber dana jangka pendek. Sumber dana jangka pendek ini digunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari (revenue expenditure), misalnya membayar gaji pegawai, membeli bahan baku, membayar biaya administrasi dan lain-lain. Dana yang dikeluarkan untuk keperluan operasional ini diharapkan dapat kembali dalam jangka waktu relatif pendek atau kurang dari satu tahun melalui hasil penjualan. Sementara itu, kebutuhan dana untuk pengeluaran kapital (capital expenditure) dibiayai dengan sumber dana jangka panjang. Sumber dana ini
3 3 digunakan untuk perluasan perusahaan dan modernisasi perusahaan. Sumber dana jangka panjang antara lain adalah penerbitan saham, penerbitan obligasi, dan laba ditahan. Hasil pengembaliannya dapat diterima kembali dalam waktu yang relatif lama atau lebih dari satu tahun. Penggunaan sumber dana jangka panjang seperti hutang jangka panjang, saham, dan laba ditahan yang dilakukan oleh perusahaan akan membentuk struktur modal perusahaan. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan memberikan efek langsung terhadap posisi finansial perusahaan. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal yang tidak baik, dimana mempunyai utang yang sangat besar akan memberikan beban yang berat pada perusahaan yang bersangkutan (Riyanto, 2008: ). Menurut Riyanto (2008: ) struktur modal suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, dimana fakor-faktor yang utama ialah tingkat bunga, stabilitas dari earning, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar, sifat manajemen dan ukuran suatu perusahaan. Dalam penelitian ini penulis mengambil dua faktor diatas yang terlihat menarik untuk diteliti, antara lain struktur aktiva dan ukuran perusahaan. Struktur aktiva dan ukuran perusahaan memiliki sudut pandang yang serupa yakni dalam sisi investasi suatu perusahaan. Di sisi lain, perusahaan pun dapat mendapatkan pendanaan dari besarnya struktur aktiva dan ukuran perusahaan. Alasan lain dalam memilih variabel struktur aktiva dan ukuran perusahaan karena variabel tersebut dapat dilakukan perhitungan secara kuantitatif berdasarkan data yang ada dalam laporan keuangan perusahaan. Selain itu, dalam penelitian sebelumnya variabel-variabel tersebut telah diuji dengan kurun waktu, sektor industri dan dengan variabel lain yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil yang akan diperoleh nantinya dapat mendekati hasil atau berbeda dengan penelitian sebelumnya. Struktur aktiva dalam perusahaan memiliki pengaruh terhadap sumbersumber pembiayaan. Dimana semakin tinggi struktur aktiva (jumlah aktiva tetap yang semakin besar) maka penggunaan terhadap modal sendiri akan semakin
4 4 tinggi. Dengan kata lain, penggunaan modal asing semakin rendah, sehingga mengakibatkan struktur modal yang akan semakin rendah pula. Ukuran perusahaan berbeda dengan struktur aktiva. Dimana semakin besar ukuran perusahaan, maka perusahaan tersebut akan cenderung menggunakan dana eksternal yang semakin besar. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan dana yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Salah satu alternatif pendanaan yang tersedia adalah pendanaan eksternal. Dimana perusahaan dengan skala besar akan cenderung memilih hutang jangka panjang dibandingkan hutang jangka pendek. Hal ini dikarenakan perusahaan yang berskala besar memiliki arus kas yang lebih stabil, maka kemungkinan untuk pailit lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan dengan skala kecil. Dengan kata lain, seiring dengan meningkatnya dana eksternal atau hutang, maka struktur modal pada suatu perusahaan akan ikut meningkat. Berikut adalah grafik yang menunjukkan perkembangan struktur aktiva, ukuran perusahaan dan struktur modal pada perusahaan sektor pertambangan periode : Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal pada Sektor Pertambangan Periode Sumber: data diolah Struktur Aktiva Ukuran Perusahaan Struktur Modal
5 5 Pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa struktur modal pada tahun 2009 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Sedangkan, struktur aktiva mengalami sedikit penurunan. Hal ini bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Weston dan Brigham (2005:713), bahwa terdapat hubungan positif antara struktur aktiva dan struktur modal yakni semakin tinggi struktur aktiva maka semakin tinggi struktur modalnya. Berbeda dengan struktur aktiva, ukuran perusahaan cenderung mengalami sedikit kenaikan pada tahun Ketika struktur modal naik, ukuran perusahaan pun naik, hal ini sesuai dengan pernyataan yang dilakukan oleh Riyanto (2008:300), bahwa perusahaan dengan ukuran besar akan dengan mudah mendapat hutang atau dengan kata lain dapat meningkatkan struktur modalnya. Pada tahun 2010, struktur modal mengalami penurunan yang signifikan, diikuti kondisi struktur aktiva yang terlihat mengalami sedikit kenaikan. Hal tersebut masih bertentangan dengan teori yang dikemukakan oleh Weston dan Brigham(2005:713), bahwa bukan hubungan negatif yang terjadi pada struktur aktiva dan struktur modal, tetapi hubungan yang positif. Untuk ukuran perusahaan kondisinya masih terus meningkat. Dengan penurunan yang dialami struktur modal dan kenaikan yang dialami ukuran perusahaan maka pernyataan Riyanto (2008:300) adalah bertentangan. Selanjutnya pada tahun , struktur modal terus mengalami kenaikan yang cukup signifikan, struktur aktiva pun masih memiliki hubungan negatif dengan struktur modal, yakni terus mengalami penurunan selama tahun Oleh karena itu, pernyataan dari Weston dan Brigham (2005:713) masih bertentangan dengan perkembangan yang terjadi antara struktur modal dan struktur aktiva. Disisi lain, ukuran perusahaan konsisten mengalami kenaikan. Dengan kenaikan yang dialami ukuran perusahaan, dan kenaikan pula yang dialami struktur modal, maka pernyataan Riyanto (2008:300) adalah sesuai. Dengan ketidaksesuaian yang terjadi antara apa yang terjadi di lapangan dengan teori maka penulis tertarik untuk meneliti pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan sektor pertambangan yang listing di BEI periode
6 6 Sektor pertambangan menjadi unit analisis penelitian dikarenakan dewasa ini sektor pertambangan menjadi sektor primadona di kalangan investor. Fenomena ini tidak mengherankan, sebab perusahaan-perusahaan pertambangan Indonesia dianggap memiliki keunggulan kompetitif untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan yang relatif tinggi. Oleh karenanya menarik untuk dikaji bagaimana perusahaan perusahaan pertambangan melakukan kebijakan pendanaan, serta faktor apa yang mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan. Perusahaan-perusahaan pertambangan Indonesia memiliki keunggulan kompetitif di pasar global, sebab Indonesia masuk kedalam jajaran produsen terbesar dunia untuk beberapa komoditas tambang. Indonesia juga dinilai sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat menjanjikan. Posisi Indonesia dalam hal potensi sumber daya komoditas pertambangan, mengalahkan Peru, Australia, Mexico, dan Afrika Selatan (Asteria, 14 Maret 2008, ekonomi.inilah.com). Sektor pertambangan dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dikarenakan melonjaknya permintaan akan komoditas tambang seperti nikel dan timah dengan tajam, akibat tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di kawasan asia terutama China dan India, selain itu dari sektor energi, peningkatan kebutuhan energi dunia seperti minyak bumu, gas alam, dan batu bara telah menyebabkan jumlah permintaan yang tinggi pula di dunia. Selain pertumbuhan yang tinggi, perusahaan pertambangan juga memiliki tingkat risiko yang tinggi pula. Risiko yang dihadapi perusahaan pertambangan adalah risiko fluktuasi harga komoditas barang tambang di pasar komoditas dunia, serta risiko dalam kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan (Qomariyah, 18 Oktober 2008, Selain itu struktur modal perusahaan sektor pertambangan misalnya migas lebih khusus lagi perusahaan migas nasional, sebagian besar dananya bersumber dari hutang termasuk 42,83 % diantaranya merupakan hutang bank. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan sektor pertambangan cukup bersahabat dengan hutang. Dengan tingkat hutang yang tinggi ini berarti struktur modal yang
7 7 dimiliki sektor pertambangan akan baik. (Egenius Soda, 18 April 2013, Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal Pada Sektor Pertambangan Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia Periode Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan struktur aktiva dan ukuran perusahaan pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode ? 2. Bagaimana besarnya pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap struktur modal pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode ? 3. Bagaimana besarnya pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode ? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode Disamping itu, penelitian ini untuk memenuhi salah satu prasyarat yang harus dipenuhi oleh penulis dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Sarjana Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung.
8 8 Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui perkembangan struktur aktiva dan ukuran perusahaan pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode Untuk mengetahui besarnya pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan secara simultan terhadap struktur modal pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode Untuk mengetahui besarnya pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan secara parsial terhadap struktur modal pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia periode Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitian yang diperoleh diharapkan membawa guna dan manfaat diantaranya: 1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan dan pertimbangan yang berarti dalam membuat keputusan keuangan dimasa yang akan datang khususnya yang mempengaruhi kebijakan struktur modal. 2. Bagi penulis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru yang berhubungan dengan struktur aktiva dan ukuran perusahaan serta struktur modal. Selain itu dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan antara teori dalam penelitian dengan penerapan dalam dunia usaha yang sebenarnya. 3. Bagi investor Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi, tolak ukur atau pertimbangan, khususnya bagi individual investor yang tertarik untuk mengambil keputusan investasi. 4. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia selanjutnya.
9 9 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan membutuhkan keuangan untuk dapat memperlancar operasinya. Keuangan merupakan ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah. (Sundjaja dan Barlian, 2002:34) Keuangan sendiri harus diatur kegunaannya dengan kata lain perusahaan harus mengatur keuangannya agar dapat digunakan dengan optimal demi tujuan perusahaan. Hal ini biasanya disebut dengan manajemen keuangan. Manajemen keuangan adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usahausaha menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. (Sutrisno, 2003:3) Dalam kegiatan manajemen keuangan, banyak keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan dan berbagai kegiatan yang harus dijalankannya. Meskipun demikian, kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kegiatan utama, yaitu kegiatan penggunaan dana dan pencarian dana. Dua hal itulah yang disebut sebagai fungsi manajemen keuangan. Adapun beberapa fungsi manajemen keuangan menurut Sutrisno (2003;5), antara lain : 1. Keputusan investasi, yaitu masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana dalam bentuk bentuk investasi yang akan dapat mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. 2. Keputusan pendanaan, pada keputusan ini manajer keuangan dituntut untuk mempertimbangkan dan menganalisis kombinasi dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan guna membelanjai kebutuhan kebutuhan investasi serta kegiatannya. 3. Keputusan dividen, dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu dividen ini merupakan penghasilan yang diharapkan oleh para pemegang saham. Dalam proses pencarian dana atau pendanaan, dana diperoleh dari modal internal dan eksternal perusahaan. Dimana modal internal perusahaan diperoleh
10 10 melalui modal sendiri (equity), sedangkan modal eksternal perusahaan diperoleh dari hutang (debt) yang dipinjam melalui bank, lembaga bukan bank, atau perusahaan menerbitkan obligasi untuk ditawarkan kepada masyarakat. Dana yang diterima perusahaan digunakan untuk membeli aktiva tetap yang nantinya digunakan untuk memproduksi barang atau jasa, membeli bahan-bahan untuk kepentingan produksi dan penjualan, untuk piutang dagang, untuk mengadakan persediaan kas, dan membeli surat berharga yang sering disebut efek atau sekuritas untuk kepentingan transaksi maupun untuk menjaga likuiditas perusahaan. Proses atau keputusan pendanaan secara langsung mempengaruhi besaran struktur modal. Hal ini dilihat dari sedikit/banyaknya modal atau hutang yang digunakan, jika perusahaan menggunakan hutang dengan banyak maka struktur modal pun akan tinggi, begitu pula sebaliknya, jika perusahaan hanya memiliki hutang yang sedikit maka besaran struktur modal pun akan rendah. Setelah melakukan pencarian dana, perusahaan dapat melakukan investasi. Investasi dapat dilakukan pada aktiva tetap dengan menyewa bangunan, membeli kendaraan, membeli mesin dan membeli jenis aktiva tetap berwujud lainnya. Hal ini disebut dengan investasi pada struktur aktiva. Struktur aktiva menggambarkan penggunaandana yang digunakan oleh perusahaan, dimana perusahaan yang modalnya tertanam dalam aktiva tetap cenderung akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal sendiri dan hutang hanya sebagai pelengkap. Sedangkan perusahaan yang sebagian besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Hubungan struktur aktiva dengan struktur modal adalah negatif, dimana semakin tinggi struktur aktiva atau semakin besar jumlah aktiva tetapnya, maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi atau penggunaan modal asing semakin kecil. Dengan kata lain struktur modalnya pada suatu perusahaan akan menjadi semakin rendah. (Prabansari dan Kusumah, 2005) Investasi lain yang dapat dilakukan perusahaan adalah investasi untuk ekspansi atau pengembangan perusahaan. Hal ini disebut investasi pada pengembangan ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan dimana ukuran perusahaan yang besar akan relatif
11 11 aman untuk memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang tinggi dibanding dengan perusahaan dengan ukuran kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan dengan skala yang besar cenderung memiliki arus kas yang stabil, sehingga kemungkinan pailit pun akan lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang berskala kecil. Hubungan ukuran perusahaan dengan struktur modal adalah positif, dimana semakin besar ukuran perusahaan maka akan lebih aman bagi perusahaan untuk menggunakan hutang sebagai sumber dana lain. Oleh karena itu, kondisi tersebut akan meningkatkan struktur modal pada perusahaan yang bersangkutan. (Prabansari dan Kusumah, 2005) Ketika perusahaan telah melakukan proses pendanaan dan proses investasi, akan lebih baik jika perusahaan melakukan kewajibannya kepada para pemegang saham yaitu memberikan dividen. Menurut Riyanto (2008:265), politik/kebijakan dividen adalah bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan didalam perusahaan, yang berarti pendapatan tersebut harus ditahan di perusahaan. Kebijakan dividen salah satunya ditentukan dari besarnya laba suatu perusahaan. Laba perusahaan dapat digunakan untuk laba ditahan yang nantinya akan digunakan untuk perluasan atau ekspansi perusahaan atau laba dapat digunakan untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham. Laba memiliki hubungan dengan struktur modal. Struktur modal sendiri dilihat dari besaran hutang, hutang mampu meningkatkan laba perusahaan, karena hutang menimbulkan pengurang yaitu bunga, dengan adanya bunga maka pajak terhadap perusahaan pun akan kecil, maka dari itu dengan adanya hutang maka laba perusahaan akan jauh meningkat dibanding dengan tidak adanya hutang. Struktur atau komposisi modal perlu diatur sedemikian rupa, sehingga akan terjamin stabilitas finansial perusahaan. Tidak ada ukuran yang pasti mengenai jumlah dan komposisi modal setiap perusahaan, namun biasanya didasarkan kepada stabilitas finansial dan terjaminnya kelangsungan hidup usaha. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain, tingkat bunga, stabilitas dari earning, susunan dari aktiva, kadar risiko dari aktiva,
12 12 besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar, sifat manajemen dan ukuran suatu perusahaan. (Riyanto, 2008:296) Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal: Nama No Peneliti 1 Glenn Indrajaya dkk (2011) 2 Bram Hadianto (2008) 3 Christine Dwi Karya (2012) Tabel 1.1 Hasil Penelitian Terdahulu Judul Hasil Sumber Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode : Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa struktur aktiva dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh parsial terhadap struktur modal secara positif dan signifikan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur aktiva memiliki pengaruh terhadap struktur modal secara positif. Sedangkan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal secara negatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa struktur aktiva dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh parsial terhadap struktur modal Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi Volume 06 No. 2 September- Desember Tahun 2011 Jurnal Manajemen Volume 07 No. 02 Tahun 2008 pp Jurnal Keuangan dan Perbankan Volume 16 No. 2 Tahun 2012 pp
13 13 4 Nina Febriyani dan Ceacilia Srimindarti (2010) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan- Perusahaan Lq-45 di Bursa Efek Indonesia Periode secara positif dan signifikan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sedangkan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap struktur modal secara positif dan signifikan. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Nopember 2010, Vol. 2, No.2, Hal: Berdasarkan pemikiran diatas, kerangka pemikiran yang diajukan oleh penulis untuk menggambarkan pengaruh struktur aktiva dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal adalah sebagai berikut: Perusahaan Manajemen Keuangan Pendanaan Investasi Dividen Modal Sendiri Hutang Struktur Aktiva Ukuran Perusahaan Laba Struktur Modal Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran
14 14 Keterangan : Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti 1.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hubungan hal tersebut. Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel independent (variabel X) terhadap variabel dependent (variabel Y) baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian tersebut, maka dapat disusun sebagai berikut: 1. Struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 2. Struktur aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 3. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 1.7 Metode Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory survey dengan metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Zulganef (2008:11) penelitian explanatory adalah : Penelitian explanatory adalah penelitian yang bertujuan menelaah kausalits antar variabel yang menjelaskan suatu fenomena tertentu. Menurut Nazir (2005:89), metode deskriptif adalah : Studi untuk menentukan fakta dengan interpretasi yang tepat, dimana termasuk didalamnya studi untuk melukiskan secara akurat sifat-sifat dari beberapa fenomena kelompok dan individu, serta studi untuk menentukan frekuensi terjadinya suatu keadaan untuk meminimalisasikan bias dan memaksimumkan realibilitas. Metode ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai seluruh variabel penelitian secara independent. Sedangkan Metode verifikatif ini digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis pengaruh variabel independent
15 15 terhadap variabel dependent. Definisi metode verifikatif menurut Rasyad (2003:6) adalah : Metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kausalitas antara variabel melalui suatu pengujian hipotesis melalui suatu perhitungan statistik sehingga didapat hasil pembuktian yang menunjukan hipotesis ditolak atau diterima. Alat analisis statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi, koefisien determinasi, analisis regresi dan pengujian hipotesis. Kemudian metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik secara bersamaan dan analisis statistik secara individu. Analisis statistik bersamaan (simultan) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik F yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel X 1 dan X 2 berpengaruh secara simultan terhadap variabel Y. Sedangkan analisis statistic secara individu (parsial) yaitu uji hipotesis yang dilakukan dengan cara uji statistik t dari masing-masing variabel. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian tersebut, penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia. Penelitian tersebut dilaksanakan secara tidak langsung ke perusahaan yaitu dengan melalui penelitian di Koran Kontan, Koran Bisnis Indonesia, website resmi Kontan website resmi untuk mendapatkan fenomena, dan di website resmi Bursa Efek Indonesia yaitu serta di Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jalan Veteran No. 10 Bandung untuk mendapatkan laporan tahunan (annual report) perusahaan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013 sampai Februari 2014.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan perusahaan swasta yang menyediakan jasa fasilitas perdagangan sekuritas. Salah satu saham yang diperjual-belikan di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan bisnis industri dan pertambangan di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Makin canggihnya teknologi dalam bidang pertambangan, maka sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan yang semakin tajam dalam pasar yang semakin global seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan baik yang skala kecil maupun skala besar mempunyai tujuan yang telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia semakin banyak jumlah perusahaan yang berkembang pesat saat ini, baik yang bergerak dalam bidang industri, perdagangan, dan jasa. Setiap perusahaan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan kegiatan usahanya, baik yang berasal dari pihak internal, maupun eksternal. Pada umumnya, perusahaan lebih mengutamakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia setelah terjadinya krisis ekonomi pada sekitar awal tahun 1997 ternyata masih berbekas, dan bahkan dampak atas krisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Sebagai contohnya perusahaan consumer goods yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang mulai memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan perusahaan semakin tajam. Hal ini menuntut perusahaan untuk melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik untuk pembukaan bisnis maupun dalam pengembangan bisnisnya. Masalah pendanaan tidak akan lepas dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan perusahaan manufaktur cukup pesat, hal ini dapat terlihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri manufaktur di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia perkembangan perusahaan manufaktur cukup pesat, hal ini dapat terlihat dari jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis dari tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan yang pasang surut, hal tersebut diikuti oleh adanya persaingan yang ketat antar perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini telah berkembang dengan pesat suatu kondisi sistem perekenomian di Indonesia (bahkan negara-negara lain) yang saat ini telah banyak diterapkan diberbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, peran serta masyarakat telah aktif dalam pembiayaan pasar modal. Pada dasarnya pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan sebagai organisasi bisnis umumnya memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para ekonom telah lama berbicara mengenai modal (capital), khususnya modal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ekonom telah lama berbicara mengenai modal (capital), khususnya modal ekonomi atau finansial (financial capital). Modal finansial adalah sejumlah uang yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, dunia bisnis sedang memasuki kondisi ekonomi global yang mendorong persaingan bisnis yang ketat antar perusahaan. Perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Kesejahteraan dapat ditingkatkan melalui kinerja perusahaan (firm performance)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal merupakan bagian yang penting dalam setiap aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Oleh karena itu, keputusan pendanaan menjadi pertimbangan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kondisi ekonomi global yang terus maju pada saat ini, akan dapat menimbulkan persaingan usaha yang sangat ketat. Hal ini akan mendorong manajer perusahaan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan
1 BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari penulisan penelitian ini. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan yang menyangkut pembelanjaan internal perusahaan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia bisnissaat ini berada dalam era globalisasi di iringi perkembangan teknologiyang semakin canggih dan memadai yang dapat dirasakan manfaatnya oleh semua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah demikian pesatnya di Indonesia. Hal ini di tandai dengan jumlah transaksi perusahaan yang go
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis global yang berawal pada tahun 2007, semakin dirasakan dampaknya ke seluruh dunia,termasuk negara berkembang pada tahun 2009,gejolak krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia bisnis, semua perusahaan membutuhkan dana yang sekiranya dapat menyokong kegiatan operasional perusahaan. Untuk memenuhi kebutuhan dana maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk tumbuh dan berkembang. Berkembangnya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh manajemen perusahaan itu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin berkembang, menyebabkan perusahaan mulai berlomba-lomba untuk memperluas dan bersaing dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara efisien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat dan munculnya perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini membuat persaingan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dengan jumlah presentase 88,2% jiwa penduduk Indonesia beragama islam (Lugo, 2009). Ini merupakan pasar yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di Indonesia, khususnya sektor makanan dan minuman sangat menarik untuk di cermati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan bisnis properti di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup pesat pada dekade terakhir ini. Banyak indikator yang dapat dilihat di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu kegiatan menggunakan dana (fungsi investasi) dan kegiatan mencari sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedudukan manajemen keuangan dalam perusahaan merupakan pelaksana dari fungsi keuangan perusahaan. Fungsi keuangan yang utama meliputi dua hal yaitu kegiatan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya agar dapat berkembang dari tahun ke tahun membutuhkan modal. Setiap perkembangan usaha juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal pada manajer
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal berperan penting dalam menunjang perekonomian suatu Negara, karena pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara yang dapat menghubungkan pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah (Wirsono, 2007:17) (Husnan, 2003 : 157).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak peneliti dan analis saham menyatakan bahwa, turun-naiknya Indeks Harga Saham di pasar modal ada hubungannya dengan perkembangan ekonomi makro yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini menyebabkan kegiatan perekonomian dunia mengalami perkembangan yang pesat. Hal tersebut mendorong transaksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan di Amerika Serikat (AS) yang terjadi di tahun 2008 sangat menggemparkan dunia. Krisis keuangan ini telah berkembang menjadi masalah serius. Krisis keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan ekonomi dan bisnis di tingkat nasional ataupun dunia meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis perusahaan, baik itu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya pertumbuhan usaha yang semakin pesat, sehingga menyebabkan persaingan antar bidang usaha yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akibat dari perekonomian Indonesia yang terpuruk belakangan ini, ketidak stabilan keamanan, sosial dan politik dan semakin ketatnya persaingan didunia usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk bersaing dalam dunia usaha secara kompetitif. Perusahaan harus mampu berupaya bagaimana mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah pendanaan menjadi tombak dalam dunia usaha dan perekonomian. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan untuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pecking Order Theory Pecking order theory adalah teori struktur modal yang di rumuskan oleh Myes dan Majluf 1984. Disebut sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu bentuk investasi pendanaan dari masyarakat yang berperan untuk digunakan sebagai sumber pembiayaan bagi perusahaan. Pasar modal menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia globalisasi saat ini, saham telah menjadi instrumen investasi yang cukup dikenal oleh masyarakat. Perkembangan investasi ini sudah memungkinkan untuk dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah mengakibatkan para investor baik itu dari dalam maupun dari luar negeri lebih berhati-hati dalam menginvestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat pelaku bisnis. Setiap perusahaan memerlukan dana yang besar untuk tumbuh dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan perekonomian saat ini, perusahaan manufaktur dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat tumbuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( Mayangsari 2009 dalam Indahningrum dan Ratih 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fungsi keuangan adalah salah satu fungsi yang penting bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Salah satu yang harus diperhatikan dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Persaingan usaha yang ketat terjadi ditengah kondisi ekonomi negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan persaingan diantara para pelaku usaha juga semakin kompetitif. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Syarat utama yang diinginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh perusahaan. Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laba merupakan informasi utama yang dipercayai mampu memengaruhi investor untuk membuat keputusan membeli, menjual, atau menahan sekuritas yang diterbitkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jensen dan Meckling (1976) Jensen dan Meckling (1976) Weston dan Brigham (2001:21) Jensen dan Meckling (1976)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penunjukan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan berbenturan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia saat ini cukup pesat, maka dibutuhkan ketepatan dalam mengambil keputusan investasi. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat tertarik menginvestasikan dananya di sektor properti dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti disebabkan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia, negara dengan kekayaan alam begitu melimpah salah satunya adalah pertambangan. Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor penopang pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan Husnan (2000) struktur modal adalah perimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia ekonomi Indonesia. Dengan didukung oleh keterbukaan informasi sekarang ini, para pelaku pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha saat ini terus mengalami perkembangan, dengan adanya globalisasi yang terjadi saat ini, membuat persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi keuangan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu unsur yang perlu diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi di era globalisasi saat ini tidak menjadikan jarak dan waktu sebagai hal yang dapat menghambat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Hasa, 2008) (Lusiana, 2006) (Meyulinda dan Yusfarita, 2010) Weston and Copeland (2010:19)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan harus bisa menjalankan dan mengelola fungsi-fungsi penting di dalam perusahaan dan mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan keadaan yang sedang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar Modal menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1) Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penawaran, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian. suatu negara. (Kamus Pasar Uang dan Modal: 1992)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian suatu negara dapat diketahui dengan menggunakan indikator-indikator tertentu. salah satu indikator yang dapat digunakan adalah aktivitas pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal saat ini mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Karena pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya perekonomian, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan dana yang relatif besar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi negara Indonesia telah berkembang, hal tersebut ditandai dengan tumbuhnya industri-industri sekuritas di pasar modal. Pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat suatu perusahaan khususnya perusahaan manufaktur berusaha meningkatkan nilai dari perusahaan. Meningkatknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. persaingan yang dihadapi. Meningkatkan nilai perusahaan salah satunya dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat melakukan fungsi-fungsi penting yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modal sangat dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal sangat dibutuhkan perusahaan dalam rangka melancarkan kegiatan oprasionalnya. Ketersediaan modal akan membuat perusahaan mampu bertahan dan mampu untuk berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis sudah semakin tajam seiring dengan dibukanya sistem mekanisme pasar bebas. Peranan mekanisme pasar bebas di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan laba atau keuntungan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Emery, Finnertry, and Stowe 2007:14 Brigham dan Ehrhardt (2002:12
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang menjadi penggerak utama dalam perekonomian suatu negara. Setiap perusahaan memiliki tujuan penting salah satunya adalah
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang
Lebih terperinciABSTRAK. Keywords : Likuiditas, Operating Leverage, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal (DER).
ABSTRAK Makmur. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. (dibimbing oleh Drs. Mushar Mustafa, MM., Ak dan Drs. Syarifuddin Rasyid.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi di era globalisasi saat ini, menuntut suatu perusahaan untuk mampu menghadapi dan menyikapi perkembangan tersebut dengan cepat dan tepat. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan kondisi perekonomian global yang semakin pesat merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk selalu melakukan penyesuaian terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia saat ini sedang dalam masa transisi di mana keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih berada dalam keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu menghasilkan produk-produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian suatu negara termasuk Indonesia. Pemerintah dalam hal ini berupaya untuk meningkatkan peran pasar
Lebih terperinci