BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan peraturan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Berdasarkan peraturan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Lembaga keuangan Berdasarkan peraturan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990 (Safrudin, 2008), lembaga keuangan diberikan batasan sebagai badan yang kegiatannya di bidang keuangan, memberikan perhitungan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Meskipun dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan, namun peraturan tersebut tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan hanya untuk investasi perusahaan. Dalam kenyataannya, kegiatan pembiayaan lembaga keuangan bisa diperuntukan bagi investasi perusahaan, kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa. Secara umum fasilitas lembaga keuangan dapat dikelompokan dalam dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank. Pengertian bank pada undang-undang tentang Perbankan No.7 Tahun 1992, Pasal 1 mengemukakan bank adalah badan hukum yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Darius, 2009). Pengertian tersebut disempurnakan lagi menurut UU-RI No.10/1998 tentang Perbankan, bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada 29

2 masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Lembaga keuangan dimaksudkan sebagai perantara pihak pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of fund) dengan pihak pihak yang kekurangan dan memerlukan dana (lack of fund), juga sebagai perantara keuangan dari transaksi yang terjadi di pasar barang tersebut. Menurut UU Perbankan no dan di perbaharui UU no 7 th 1992 lembaga keuangan adalah badan yang melalui kegiatannya di bidang keuangan menarik uang dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat. Dalam perkembangannya, lembaga keuangan secara umum berfungsi sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, pemberi informasi dan pengetahuan, pemberi jaminan, pencipta dan pemberi likuiditas. lembaga keuangan ini bentuknya secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu bank dan bukan bank. Yang termasuk bank yakni bank umum, dan BPR, yang termasuk non bank yakni perusahaan asuransi, pegadaian, lembaga pembiayaan,dana pension, dan lainlain Peran lembaga keuangan dalam Memobilisasi Dana Masyarakat Menurut Siamat (2001) lembaga keuangan memiliki peran pokok dalam proses pengalihan dana dalam perekonomian. Proses intermediasi dilakukan oleh fasilitas lembaga keuangan dengan cara membeli sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit defisit dan dalam waktu yang sama fasilitas lembaga keuangan mengeluarkan sekuritas sekunder kepada penabung atau unit surplus. 30

3 Sekuritas primer antara lain dapat berupa saham, obligasi, commercial paper, perjanjian kredit, dan sebagainya. Sementara yang termasuk sekuritas sekunder adalah giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, polis asuransi, reksa dana, dan sebagainya. Bagi penabung simpanan tersebut merupakan aset finansial, di pihak lembaga keuangan merupakan utang. Selanjutnya sekuritas sekunder tersebut dapat dialihkan menjadi aset misalnya dalam bentuk pinjaman kepada unit deficit atau dengan membelikannya surat-surat berharga di pasar uang atau pasar modal. Siamat (2001) juga menyebutkan bahwa lembaga-lembaga perantara keuangan atau financial intermediary, termasuk juga bank dengan sendirinya mempunyai tiga fungsi umum, yaitu: (1) Memasok dana pinjaman bagi para peminjam yang bonafit, (2) Mengurangi resiko bagi para pemilik dana yang menginginkan kelebihan dana yang dimilikinya dapat ikut diputarkan dalam kegiatan usaha, dan (3) Meningkatkan likuiditas perekonomian tanpa mengurangi jaminan likuiditas para pemilik surat tagihan. Dengan demikian lembaga keuangan pada dasarnya merupakan agent of development (agen pembangunan) dan merupakan urat nadi bagi kelancaran kegiatan perekonomian suatu negara Pengertian Tabungan dan Peranannya dalam Perekonomian Menurut Nopirin (2008) tabungan adalah bagian dari pendapatan konsumen yang tidak dibelanjakan/digunakan untuk konsumsi. Pendapatan yang disisihkan adalah pendapatan saat ini (current income) bukan pendapatan 31

4 masa lalu yang disisihkan. Tabungan dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pensiun, untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak-anak pada masa mereka dewasa, dan untuk berjaga-jaga di dalam menghadapi kesusahan dimasa yang akan datang. Menurut model Solow, adanya suatu tingkat tabungan yang semakin tinggi mengandung arti adanya standar hidup yang lebih tinggi pula dalam jangka panjang (Muana, 2005). Tabungan dalam perekonomian dapat dibedakan kepada dua golongan: tabungan pemerintah dan tabungan masyarakat. Tabungan pemerintah diperoleh dari perbedaan diantara pendapatan pajak dengan pengeluaran pemerintah. Di kebanyakan Negara pembelanjaan pemerintah mengalami deficit, berarti tabungan pemerintah adalah negatif. Untuk membiayai pengeluaran pemerintah memerlukan pinjaman dari masyarakat. Keadaan ini mengurangi tabungan yang dapat digunakan dalam investasi oleh sektor perusahaan. Tingkat tabungan masyarakat sangat bergantung pada pendapatan mereka. Walau bagaimanapun terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhinya sepereti suku bunga, kestabilan ekonomi, kecepatan pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan keteguhan lembaga-fasilitas lembaga keuangan. Dengan demikian, pada suatu tingkat pendapatan tertentu masih terdapat kemungkinan untuki menaikan tingkat tabungan. Apabila keadaan perekonomian dan sektor keuangan menimbulkan insentif untuk menabung, lebih banyak tabungan akan dapat diwujudkan (Sukirno, 2005). 32

5 Terkait dengan pengumpulan dana atau modal melalui fasilitas lembaga keuangan, Sukirno (2006) menjelaskan berdasarkan kepada sumber modal yang dapat digunakan untuk pembangunan nasional, usaha pengerahan modal untuk maksud tersebut dapat dibedakan kepada pengerahan modal dalam negeri dan pengerahan modal luar negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri berasal dari tiga sumber: tabungan sukarela masyarakat, tabungan pemerintah, dan tabungan paksa. Hampir semua Negara berkembang merasakan bahwa tabungan sukarela dan tabungan pemerintah adalah kurang cukup untuk membiayai program pembangunan yang direncanakan dan untuk mencapai suatu tingkat pertumbuhan tertentu. Betapa pentingnya pengerahan dana tersebut, dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tap. No.IV/1976. Pasal 2 Pembangunan nasional memerlukan investasi dalam jumlah yang besar, oleh karena itu diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk mengerahkan dana-dana investasi itu yang bersumber dari tabungan pemerintah, tabungan masyarakat, serta penerimaan devisa yang berasal dari ekspor dan jasa-jasa lainnya. Pengerahan dana dan investasi tersebut harus ditingkatkan dengan baik dan cepat sehingga peranan bantuan luar negeri yang merupakan pelengkap tersebut semakin berkurang dan akhirnya mampu membiayai sendiri seluruh pembangunan-pembangunan, baik pembangunan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang (Sukirnno, 2006). 33

6 2.1.4 Dasar Motivasi yang Mempengaruhi Petani Menabung Istilah motivasi mempunyai definisi yang berbeda-beda bagi setiap orang sesuai dengan tempat dan keadaannya. Menurut Robbins (2006), motivasi merupakan suatu proses yang ikut menentukan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran. Dalam definisi ini terdapat tiga unsur kunci yaitu dimensi intensitas, yang terkait denga seberapa keras seseorang berusaha; dimensi arah yaitu usaha keras tersebut harus diarahkan sesuai sasaran; dan dimensi ketekunan, yaitu usaha keras tersebut berlangsung lama. Motif berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Pentingnya motivasi karena motivasi merupakan suatu konsep hipotesis untuk suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi dan tingkah laku seseorang agar mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak menyenangkan (Uno, 2009). Menurut Rivai (2004), motivasi merupakan serangkaian sikap dan nilai-nilai yuang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Pendapat senada juga disampaikan oleh Arep dan Tanjung (2003) menurutnya motivasi berasal dari kata motif yang berarti dasar pikiran dan pendapat, seuatu yang menjadi pokok, sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Dari pengertian tersebut motivasi merupakan sesuatu yang pokok yang menjadi dorongan bagi seseorang. Dalam kaitannya dengan motivasi seseorang untuk menabung, teori liquidity preference, mengemukakan tiga motif yang menyebabkan orang 34

7 melakukan tabungan (Hasibun, 1987). Motif dari teori permintaan uang Keynes (Liquidity Preference) ini yakni: (1) Permintaan untuk tujuan transaksi (transaction motive), (2) Permintaan untuk tujuan berjaga-jaga (precantionary motive), (3) Permintaan untuk tujuan spekulasi (speculative motive). Penjelasan dari ketiga teori ini adalah sebagai berikut: 1. Permintaan untuk tujuan transaksi (transaction motive) Orang akan melaksanakan tabungan karena dorongan bahwa uang diperlukan untuk pembayaran keperluan-keperluannya pada masa depan dan motif ini akan semakin besar disebabkan (Hasibuan, 1987): a. Adanya perbedaan waktu (time lag) antara penerimaan dengan pengeluaran yang semakin besar. b. Ketidaksempurnaan di dalam pasar kredit (credit market). Jika pasar kredit sempurna, maka orang tidak perlu mempunyai uang tabungan untuk menjembatani GAP antara penerimaanya dan pengeluarannya. 2. Permintaan untuk tujuan berjaga-jaga (precantionary motive) Orang akan mengadakan tabungan (uang kas) disebabkan refleksi dari pada ketidaktentuan yang menyangkut penerimaan dan pengeluaran. Permintaan uang untuk berjaga-jaga dikaitkan dengan pendapatan bahwadiperlukan cadangan untuk suatu hal yang tidak terduga-duga. Misalnya tabungan untuk pengobatan jika ada yang sakit, tamu yang datang dan lain-lainnya (Hasibuan, 1987). 35

8 3. Permintaan untuk tujuan spekulasi (speculative motive) Orang akan mengadakan tabungan (uang kas) adalah didorong oleh pengharapan-pengharapan bahwa pada masa datang harga barang akan lebih murah atau nilai tukar uang akan naik. Tujuan spekulasi pemegang uang (idle money) adalah untuk mencari untung dari perubahan nilai-nilai kekayaan kapitalnya. Speculative motive ini akan bertambah besar apabila orang berspekulasi bahwa harga barang akan turun (nilai tukar uang semakin besar) dan juga orang berspekulasi bahwa pada masa depan tingkat bunga akan naik. Sebaliknya tabungan (uang kas) akan berkurang bilamana orang berspekulasi bahwa harga barang-barang akan naik pada masa depan, demikian pula jika orang berspekulasi bahwa tingkat bunga bank akan turun maka orang akan melepaskan uang kasnya untuk didepositokan. Kebiasaan menabung pada masyarakat pedesaan dimana sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani tidak biasa menabung dalam bentuk uang, penabungan yang mereka lakukan masih bersifat tradisional yaitu dalam bentuk tanah, ternak, perhiasan, dan benda-benda lain. Berdasarkan ketiga motif dari teori permintaan uang Keynes (liquidity preference) diatas dapat diketahui bahwa kesadaran masyarakat pedesaan khususnya petani pada masa itu sangatlah rendah, namun seiring dengan berjalannya waktu pendirian fasilitas lembaga keuangan di pedesaan sesuai dengan dikeluarkannya kebijakan perbankan yang dikenal dengan Pakto 27 tahun 1988 yang bertujuan dalam 36

9 pengerahan dana masyarakat melalui pengadaan kemudahan pembukaan kantor cabang bank di berbagai daerah khususnya di perdesaan, diharapkan terjadinya pergeseran prilaku masyarakat dalam menabung (Edwin, 2010). Berhubung dengan adanya pola pergeseran tersebut, motivasi menabung petani lebih utama dikarenakan adanya faktor kekayaan dengan melihat pendapatan usaha tani dari luasan tanah yang dimilikinya. Menurut Soekartawi (1993), pembentukan modal petani di pedesaan sendiri juga dilakukan dengan cara menabung. Karena petani kecil yang modalnya juga kecil dan sebaliknya bagi petani besar yang modalnya juga relative besar, maka kemampuan untuk menabung juga akan lebih besar. Hal ini dapat dimengerti karena di pedesaan sering dijumpai bahwa kekayaan seseorang sering ditentukan oleh luasnya pemilikan penguasaan tanah. Dengan demikian makin luas tanah yang dimiliki atau dikuasai maka ada kecenderungan semakin besar kemampuan menabung. Faktor yang mempengaruhi masyarakat khususnya petani terkait dengan motivasi menabung, juga disebabkan karena adanya kegiatan fasilitas lembaga keuangan dalam memobilisasi dana. Fasilitas lembaga keuangan yang selalu berusaha untuk merangsang masyarakat berpartisipasi dalam proses akumulasi modal terutama dalam bentuk tabungan. Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada sisi pasiva neraca. Keberhasilan dalam melakukan penghimpunan atau mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (Siamat, 2001): 37

10 1. Kepercayaan masyarakat pada suatu fasilitas lembaga keuangan jelas akan mempengaruhi kemampuan lembaga dalam menghimpun dana dari berbagai sumber terutama dari masyarakat atau institusi. Tingkat kepercayaan masyarakat ini sangat dipengaruhi oleh kinerja lembaga yang bersangkutan, posisi keuangan, kapabilitas, integritas, serta kredibilitas para manajemen fasilitas lembaga keuangan. 2. Ekspektasi/perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya dengan tingkat resiko yang sama. 3. Keamanan yaitu jaminan oleh fasilitas lembaga keuangan atas dana nasabah. Di beberapa Negara untuk memberikan jaminan kepada penabung, pemerintah mndirikan lembaga penjamin simpanan. Di Amerika Serikat dikenal Federal Deposit Insurance Corporator (FDIC). 4. Ketetapan waktu yaitu pengembalian simpanan nasabah yang harus tepat waktu. 5. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel 6. Pengelolaan dana fasilitas lembaga keuangan yang hati-hati Fasilitas lembaga keuangan Dewasa ini banyak berdiri fasilitas lembaga keuangan dengan berbagai jenis produk yang ditawarkan. Dalam menarik minat nasabah terutama dalam memperbanyak tabungannya, lembaga melakukan berbagai macam cara 38

11 terutama dalam penerapan tingkat suku bunga, pelayanan yang memuaskan, serta hadiah yang menggiurkan nasabah (Siamat, 2001) Tingkat Suku Bunga Konsep utama tingkat suku bunga menurut aliran klasik yakni menekankan bahwa tingkat suku bunga merupakan harga yang harus dibayar atas penggunaan uang dalam jangka waktu tertentu, dimana suku bunga merupakan interaksi antara tabungan dan investasi (Sukirno, 2001) Pelayanan Dalam industri lembaga keuangan pelayanan adalah kunci keberhasilan. Dikatakan demikian sebab fasilitas lembaga keuangan adalah industri jasa yang dalam operasional usahanya adalah jual beli kepercayaan. Kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas lembaga keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menjaga kontinuitas usaha lembaga. Untuk itu pelayanan yang baik sangat berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat selaku nasabah. Pelayanan disini diartikan sebagai upaya pihak lembaga untuk memenuhi dan memuaskan segala kebutuhan nasabah atau calon nasabah termasuk juga mendengarkan segala macam keluhan nasabah. Menurut Siamat (2001), keluhan-keluhan nasabah perlu ditanggapi, kalau perlu pengungkapannya dibuat berupa lelucon. Karena suatu keluhan adalah suatu ukuran ketidakpuasan dengan beberapa dampak produk ataupun pelayanan. 39

12 2.1.8 Hadiah Hadiah bisa diartikan sebagai tanda mata/cindera mata atau bisa merupakan ungkapan terimakasih atas jasa pengabdian seseorang. Dalam perkembangannya pemberian hadiah diberikan juga untuk merangsang seseorang agar mau diajak, diperintah, dan mengikuti keinginan orang atau pihak lain. Hadiah dalam usaha fasilitas lembaga keuangan merupakan salah satu usaha promosi penjualan produk dan jasa. Menurut Siamat (2001), cara lain untuk melaksanakan promosi penjualan adalah dengan jalan memberikan hadiah-hadiah berupa kalender setiap tahun kepada nasabah. Berbagai fasilitas lembaga keuangan juga memberikan buku agenda, pena, dan berbagai macam barang lain sebagai promosi penjualan Kondisi sosial ekonomi Agus (2010) mengatakan status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajiban yang dimiliki seseorang dalam masyarakatnya. Orang yang memiliki status sosial yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Dalam status sosial terdapat perbandingan kelas-kelas yang di sebut kelas soasial biasanya terlihat pada tingkatan ekonomi dimana kelas sosial yakni stratifikasi sosial menurut ekonomi. Ekonomi dalam hal ini cukup luas mencakup sisi pendidikan dan pekerjaan Karena pendidikan dan pekerjaan seseorang pada zaman sekarang sangat mempengaruhi kekayaan atau perekonomian setiap individu. 40

13 Pendapatan Usaha Tani Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya satu bulan. Tingkat pendapatan ini sering dihubungkan dengan suatu standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakan yang bersangkutan. Masyarakat berdasarkan pendapatan sering digolongkan ke dalam beberapa golongan yaitu: masyarakat berpendapatan rendah, masyarakat berpendapatan menengah, dan masyarakat berpendapatan tinggi. Pendapatan masyarakat ini secara langsung terhadap tingkat kesehatan, pendidikan, kehidupan moral dan rasa harga diri atau status sosial seseorang dibandingkan orang lain yang mempunyai golongan pendapatan yang berbeda. Tingkat pendapatan juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menabung, semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuannya untuk menabung (Nugroho, 2003) Luas Lahan Yang Diusahakan Lahan dapat diartikan sebagai Land Settlemen yaitu suatu daerah atau tempat dimana penduduk hidup bersama, dimana mereka dapat menggunakan lingkungan setempat untuk mempertahankan, melangsungkan, dan mempertahankan hidupnya (Hassan,I. 2000) Umur dan Pendidikan Umur dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh bagi petani dalam mengambil keputusan. Umur muda dan tingkat pendidikan yang tinggi 41

14 memungkinkan petani lebih dinamis dan lebih dapat menerima inovasi baru, dengan kondisi itulah petani mampu mengelola usaha tani seoptimal mungkin dengan curahan tenaga fisisk yang tersedia (E-Journal Universitas Udayana). 2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada peneliti sebelumnya yang bertujuan untuk memberi dasar kuat dalam penyajian materi, pemantapan variabel maupun konsep-konsep yang dipakai peneliti dalam penelitian lain. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sudartik (2009) tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Periklanan Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menabung Pada PT. BPR Semarang Margatama Gunadana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan nasabah dalam menabung pada PT. BPR Semarang Margatama Gunadana Semarang. Dari hasil peneilitian ini dapat disimpulkan bahwa hendaknya kualitas pelayanan tersebut harus ditingkatkan, terutama mengenai pengelolaan SDM yang dimiliki agar kinerja optimum, misalnya mengadakan pelatihan dan pengembangan karyawan, sebaiknya pihak manajemen perusahaan menyajikan iklan yang lebih menarik perhatian seperti seringnya frekuensi penayangan iklan, sehingga masyarakat tertarik dan ingin menjadi nasabah, dalam usaha meningkatkan keputusan nasabah untuk menabung, maka hendaknya pihak karyawan sering melakukan kontak dengan nasabah seperti pemberitahuan 42

15 naiknya suku bunga bank, sehingga hal itu akan mengingatkan nasabah untuk tetap menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Ludfi (2006) tentang Analisis Pemasaran Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Minat Masyarakat Dalam Menabung di Bank. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kelas sosial, bunga, Keamanan, dan Lingkungan terhadap keputusan masyarakat (nasabah) dalam menabung di Bank. Berdasarkan dari hasil analisis korelasi berganda menunjukan bahwa semua faktor-faktor yang diuji mempunyai korelasi positif dengan keputusan nasabah untuk menabung di bank yaitu keamanan, kelas sosial, bunga, dan lingkungan. Dari hasil analisis regresi linear berganda, pengaruh yang dominan terhadap keputusan nasabah untuk menabung di bank adalah keamanan dan kelas sosial. Penelitian yang dilakukan oleh Irwan Hidayat (2004) tentang Motivasi Petani Menabung di Bank BRI Unit Truko Cabang Kendal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik petani yang menabung di BRI Unit Truko Cabang Kendal, untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi petani terhadap motivasi petani dalam menabung, untuk mengetahui bagaimana hubungan status sosial dan komoditas yang ditanam petani dengan motivasi petani dalam menabung, untuk mengetahui bagaimana hubungan bunga, hadiah dan pelayanan bank dengan motivasi petani dalam menabung. Dari hasil peneilitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi motivasi menabung adalah pendapatan petani dan 43

16 pendidikan petani, makin tinggi pendapatan dan pendidikan seorang petani semakin tinggi motivasinya untuk menabung. Faktor-faktor yang berhubungan dengan hadiah motivasi menabung petani hanya pelayanan dari bank, bunga dan yang diberikan bank dan faktor sosial ekonomi status sosial dan komoditas yang ditanam tidak berhubungan dengan motivasi petani dalam menabung. Penelitian yang dilakukan oleh Zainal Abidin (2009) tentang Hubungan Antara Layanan Kualitas Bank Dengan Minat Menabung Nasabah PT.BRI Kantor Cabang Ungaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas layanan dengan minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kualitas layanan dengan minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran. Sumbangan efektif dalam penelitian ini adalah sebesar 71,5persen. Artinya sebesar 71,5persen minat menabung nasabah PT. BRI di Kantor Cabang Ungaran diprediksi oleh variabel kualitas layanan, sedangkan 28,5persen sisanya ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh Chamdan Purnama (2007) tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Konsumen Dalam Menentukan Jumlah Tabungan Pada Bank Swasta di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh faktor bunga, hadiah, kemanan, lokasi dan 44

17 pelayanan berpengaruh terhadap prilaku konsumen dalam menentukan jumlah tabungan di bank. Penelitian ini menggunakan korelasi berganda serta uji regresi berganda terhadap masing-masing item dengan taraf signifikan 0,1 yang menyatakan bahwa hipotesis yang diajukan secara bersama-sama menyatakan hubungan yang erat antara peubah bebas dengan peubah terikat, dengan kata lain bahwa jumlah tabungan tidak dapat dilihat hanya dari satu peubah saja, tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi yaitu bunga, hadiah, keamanan, lokasi dan pelayanan. Dan dapat diketahui bahwa bunga dan pelayanan memiliki pengaruh yang bermakna terhadap tabungan. Penelitian yang dilakukan oleh Sumastuti (2008) tentang Model Tabungan Rumah Tangga (Sintesis Life Cycle Permanent Income Hypotesis = LC-PIH). Tabungan dalam penelitian ini merupakan selisih antara pendapatan rumah tangga dan pengeluaran rumah tangga, atau bagian pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk keperluan konsumsi rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk (1). mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku dan model tabungan rumah tangga di Kota Semarang ; (2) mengestimasi model tabungan rumah tangga. Penelitian dilakukan terhadap 270 rumah tangga di Kota Semarang antara bulan Juli sampai Agustus 2007, dengan stratifikasi pada lima jenis pekerjaan utama kepala rumah tangga, yaitu (1). Petani dan nelayan (2). Buruh dan angkutan (3). Pengusaha dan pedagang (4). PNS, TNI dan POLRI (5). Pensiunan dan lainnya. Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan model 45

18 LC-PIH III, maka dapat diketahui bahwa tabungan rumah tangga dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh pendapatan, pendidikan kepala rumah tangga dan jenis pekerjaan, serta dipengaruhi secara negatif dan signifikan oleh umur kepala rumah tangga, dependency ratio, kredit dan ekspektasi rasional. 2.3 Rumusan Hipotesis 1. Fasilitas lembaga keuangan secara parsial berpengaruh terhadap motivasi petani untuk menabung di Desa Tihingan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung secara parsial? 2. Kondisi sosial ekonomi secara parsial berpengaruh terhadap motivasi petani untuk menabung di Desa Tihingan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung secara parsial? 46

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Lembaga Keuangan Berdasarkan peraturan pada Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990 (Safrudin, 2008), lembaga keuangan diberikan batasan

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1 II. LEMBAGA KAUANGAN A. Lembaga Keuangan 1. Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk

Lebih terperinci

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui kegiatan-kegiatan di bidang keuangan menarik uang dari masyarakat

Lebih terperinci

EKSI 4205 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NONBANK

EKSI 4205 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NONBANK EKSI 4205 BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NONBANK (by : ANTAIWAN BOWO PRANOGYO) Pertemuan I Modul 1 1. LEMBAGA KEUANGAN 2. SISTEM KEUANGAN KEGIATAN 1 LEMBAGA KEUANGAN PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

Bab 10 Pasar Keuangan

Bab 10 Pasar Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 133 Bab 10 Pasar Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai pasar keuangan, tujuan pasar keuangan, lembaga keuangan. D alam dunia bisnis terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi. Keberadaan bank sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia :

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia : 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jenis Fungsi dan Peranan Perbankan A. Jenis Bank Berikut ini adalah terdapat beberapa jenis bank yang di Indonesia : 1. Bank Sentral Bank sentral adalah suatu institusi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan sektor perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan dalam bentuk giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 10 BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Bank 2.1.1. Definisi Bank Bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien, yang dengan berasaskan demokrasi ekonomi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses pertumbuhan ekonomi disuatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia berperan dalam hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bank Pengertian bank menurut Muchdarsyah Sinungan (2003;3) dalam bukunya Manajemen Dana Bank yaitu: Bank adalah suatu lembaga keuangan, yaitu suatu badan yang

Lebih terperinci

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN 9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN Uang dan Lembaga Keuangan Sistem Keuangan di Indonesia Fungsi Uang Komponen uang beredar (Mo,M1, M2, M3) Peran Bank Sentral Perkembangan terbaru kasus uang dan perbankan (Indonesian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Umum Suku Bunga Keynes berpendapat bahwa suku bunga itu adalah semata-mata gejala moneter, bunga itu adalah sebuah pembayaran untuk menggunakan uang. Karena tingkat bunga

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM MANAJEMEN PERBANKAN By : Angga Hapsila, SE.MM BAB III KEGIATAN PERBANKAN 1. KEGIATAN PERBANKAN 2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUKU BUNGA 3. KOMPONEN DALAM MENENTUKAN BUNGA KREDIT 4. FUNGSI BANK SECARA SPESIFIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank pada dasarnya dikenal dan diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatannya adalah menghimpun dana dari masyarakat baik dalam bentuk giro, tabungan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai salah satu lembaga keuangan, selain berfungsi sebagai penampung dana masyarakat, juga berfungsi sebagai penyalur dana dalam bentuk kredit yang diberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rakyat (BPR) Jawa Timur (Periode ). Penelitian tersebut memiliki BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dari penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni (2007) yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit oleh Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)

Lebih terperinci

SISTEM KEUANGAN INDONESIA

SISTEM KEUANGAN INDONESIA SISTEM KEUANGAN INDONESIA oleh S1 AKUNTANSI NONREG B 2011 Ardilla Hasni, 8335116618 Eshter Marietty, 8335118323 Fella Distiara, 8335116619 Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan

Lebih terperinci

BAB I Lembaga Keuangan

BAB I Lembaga Keuangan BAB I Lembaga Keuangan Sejak dahulu kegiatan perekonomian telah berjalan, bahkan sebelum ditemukannya sebuah alat ukur, alat tukar. Perekonomian tradisional dilakukan dengan sistem barter, yaitu sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dimana untuk mencapai tujuan tersebut perlu memperhatikan keserasian keselarasan, dan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham,

BAB I PENDAHULUAN. aset keuangan (financial asset) atau tagihan-tagihan (claim) misalnya: saham, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian modern dikenal adanya lembaga keuangan sebagai bagian dari sistem keuangan yang melayani masyarakat baik yang suplus dana maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS TUJUAN MATA KULIAH Mahasiswa paham dan menguasai teori perbankan. Mahasiswa dapat menerangkan konsep-konsep utama bisnis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berdasarkan Undang-Undang Repubik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, bank diartikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang memiliki spesialisasi yang tinggi. Hal ini berarti tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi semua apa yang dikonsumsinya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu

Lebih terperinci

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value). A. PENDAHULUAN Uang adalah suatu benda atau alat tukar yang diterima oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan pertukaran barang dengan barang atau lainnya. Ciri-ciri uang agar penggunaannya efisien:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. BANK 1. Pengertian Bank Pengertian Lembaga keuangan menurut Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 1967 menurut Martono, 2002:2 menyatakan bahwa Semua badan melalui kegiatan-kegiatannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : Raden Okky Murdani P.A. tahun 2010 yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama yang penting bagi berlangsungnya pembangunan ekonomi. Di dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN),

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran KTSP Kelas X ekonomi KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami instrumen kebijakan moneter. 2. Memahami kebijakan

Lebih terperinci

Peranan Bank dan Perekonomian

Peranan Bank dan Perekonomian Peranan Bank dan Perekonomian Dialihkan ke OJK Bank yang dimaksud adalah bank komersial Pengertian/Definisi Bank 1.Lembaga intermediasi 2.Lembaga kepercayaan Menurut Undang-Undang Perbankan Peranan Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah, inflasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1998 yakni pada awal masa orde baru perekonomian Indonesia mengalami kemerosotannya. Hal ini terlihat dari nilai tukar yang semakin melemah,

Lebih terperinci

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1

1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan. PIEw9 1 Uang dan Lembaga Keuangan 1.Peran mata uang 2.Lembaga Keuangan PIEw9 1 Sejarah Timbulnya Uang Perekonomian tradisional sistem barter ada masalah mencari kesesuaian antara orang yang membutuhkan dan orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan bank pada masa sekarang memegang peranan penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan bank pada masa sekarang memegang peranan penting, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan bank pada masa sekarang memegang peranan penting, karena jika dilihat dari kondisi masyarakat sekarang hampir semua orang berkaitan dengan lembaga keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara sangat berkaitan erat dengan pembangunan ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan memiliki peranan yang sangat penting dalam suatu negara, dengan adanya pembangunan dapat diketahui suatu negara mengalami kemajuan atau kemunduran. Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank BAB II KONDISI PERUSAHAAN 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Bank Definisi Bank menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) yang mempunyai kegiatan pokok menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang kemudian

Lebih terperinci

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan PERMINTAAN UANG Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Pendahuluan Uang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan, terlebih pada aspek perekonomian. Begitu pentingnya

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan yang berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi membutuhkan modal dasar sebagai alat untuk menggerakkan perekonomian. Modal dasar pembangunan dapat berupa kekayaan alam, sumberdaya manusia, teknologi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Pihak Ketiga, CAR, ROA, dan NPL terhadap volume kredit pada bank yang go public di Indonesia (Studi kasus pada bank umum swasta nasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Bank merupakan perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu lembaga keuangan

Lebih terperinci

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Untuk membuka Usaha membutuhkan Investasi. Definisi Investasi secara Makro adalah terkait dengan barang modal, diantaranya: a. Pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi menempati posisi yang sangat vital pada era perekonomian modern saat ini. Lalu lintas perdagangan dalam skala domestik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan uang sangat penting dalam perekonomian. Seluruh barang dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan perkembangan perekonomian atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pada perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatanya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang tumbuh pesat, membawa dampak terhadap munculnya peluang peluang diberbagai bidang usaha yang menyebabkan dinamika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam pembentukan modal 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan sebagian dari keseluruhan usaha pembangunan secara definitif, pembangunan diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang. dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Lebih terperinci

Indikator Perkembangan Sektor Keuangan

Indikator Perkembangan Sektor Keuangan Financial Deepening Pengantar Perkembangan sektor keuangan termasuk didalamnya perbankan memiliki peran penting dalam membangun fundamental perkonomian yang kuat. Levine (1997) menyatakan bahwa sektor

Lebih terperinci

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan ada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat Nya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya MODUL PERKULIAHAN Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya FAKULTAS Bidang Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh ILMU KOMUNIKASI Public relations/ MK 42005 Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom. Humas 11 Abstract Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary institution) sangat penting dalam suatu sistem perekonomian modern. Lembaga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian bank Pengertian bank menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

I. PENDAHULUAN. badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Menurut SK Menkeu RI No.791 Tahun 1990, lembaga keuangan adalah semua badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. rakyat (Yunan, 2009:2). Pertumbuhan ekonomi juga berhubungan dengan proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berusaha dengan giat melaksanakan pembangunan secara berencana dan bertahap, tanpa mengabaikan usaha pemerataan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Bank Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banca yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Bank 2.1.1.1 pengertian Bank Bank lebih dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan masih berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, artinya perbankan tetap menjadi pemain utama di sistem keuangan nasional.

Lebih terperinci

penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan

penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Bank Dalam perekonomian suatu negara, bank memiliki peranan yang sangat penting. Menurut UU Perbankan No.10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana (Funding) dari masyarakat yang. kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana (Deficit unit) untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, sektor perbankan merupakan sektor yang mempunyai peranan penting bagi perkembangan perekonomian suatu negara. Peran tersebut diwujudkan dalam fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga-lembaga keuangan berfungsi sebagai lembaga yang mempercepat penyaluran dana-dana dari Surplus Spending Unit (SSU) ke Deficit Spending Unit (DSU). Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan adanya faktor keanekaragaman masyarakat. Target utama dari kegiatan perbankan adalah

Lebih terperinci

Bank Umum dan Bank Sentral

Bank Umum dan Bank Sentral Bank Umum dan Bank Sentral Peran Ban dalam Perekonomian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penring dalam penyediaan likuiditas keuangan dalam perekonomian Bank dapat berperan dalam

Lebih terperinci

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan. Copyright 2004 South-Western

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan. Copyright 2004 South-Western Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan 26 Sistem Keuangan Sistem keuangan terdiri dari kelompok lembaga dalam perekonomian yang membantu untuk mencocokkan tabungan seseorang dengan investasi orang lain.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998. 1 PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN BANK Bank berasal dari bahasa Italia BANCO yang kartinya Bangku. Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sebagai landasan dalam penelitian ini, digunakan beberapa penelitian yang dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

Pasar Uang Dan Kurva LM

Pasar Uang Dan Kurva LM Pasar Uang Dan Kurva LM, SE., MM. 1 Permintaan Dan Penawaran Uang Uang Segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat pembayaran yg sah. Fungsi uang Sebagai satuan pengukur nilai, alat tukar dan penimbun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu Negara yaitu sebagai lembaga perantara keuangan. Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi perusahaan, badan pemerintah,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan pada perusahaan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari adanya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bank merupakan perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah ditegaskan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank HIPOTESIS Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran penting perbankan. Peranan penting perbankan dalam era pembangunan nasional adalah sebagai sumber permodalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai perantara keuangan dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi Dan Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan satu lembaga keuangan yang memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Sebab perkembangan suatu negara tidak terlepas dari peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembiayaan perekonomian suatu Negara membutuhkan suatu institusi yang dapat berperan dalam mendukung kegiatan perekonomian salah satunya adalah Dunia perbankan.

Lebih terperinci

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi

I. PENDAHULUAN. sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi dapat terwujud melalui dana perbankan atau potensi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Kehidupan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari keberadaan serta peran penting sektor jasa keuangan pada umumnya dan pada perbankan khususnya. Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

VII. SIMPULAN DAN SARAN

VII. SIMPULAN DAN SARAN VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum dalam perekonomian Indonesia terdapat ketidakseimbangan internal berupa gap yang negatif (defisit) di sektor swasta dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Perkembangan perekonomian saat ini bank banyak dikenal oleh masyarakat sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi keuangan. Sebagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan pokok industri perbankan adalah menghimpun dana dari anggota masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari dunia perbankan. Bank sebagai lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi untuk menghimpun

Lebih terperinci