BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Bank, Dana Pensiun dan Manfaat Pensiun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Bank, Dana Pensiun dan Manfaat Pensiun"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Bank, Dana Pensiun dan Manfaat Pensiun Seperti yang telah dijelaskan diatas, Bank adalah suatu perusahaan yang memilih andil yang sangat besar dalam dunia perekonomian, karena Bank sebagai lembaga keuangan yang memiliki kegiatan atau berfungsi dalam menghimpun dana dari masyarakat berupa simpanan dan kemudian menyalurkannya kembali kepada masyarakat berupa pemberian pinjaman. Dalam bukunya akuntansi perbankan transaksi dalam valuta rupiah Taswan (2012:2-3) menjelaskan secara umum karakteristik lembaga perbankan dapat dipahami sebagai berikut : 1. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana, serta berfungsi untuk memperlancar lalu lintas pembayaran berpijak kepada falsafah kepercayaan. 2. Sebagai lembaga kepercayaan, bank harus menjaga likuiditasnya sehingga mampu memenuhi kewajiban yang harus segera dibayar. Karakteristik ini mengisyaratkan bahwa bank harus memperhatikan sisi sumber dananya.

2 30 3. Bank selalu dihadapkan pada dilema antara pemeliharaan likuiditas atau peningkatan earning power. Kedua hal, berlawanan dalam mengelolah dana perbankan. Artinya kalau menginginkan likuiditas tinggi, maka earning atau rentabilitas rendah dan sebaliknya. Dengan demikian bank bisa menyikapi hal ini. 4. Bank sebagai lembaga kepercayaan mempunyai kedudukan yang strategis untuk menunjang pembangunan nasional. Karekteristik Khusus : 1. Sebagian aset bank adalah monetory assets ataupun alat-alat likuid yang sifat fisiknya tidak tampak, sedangkan aktiva yang berwujud nilainya relatif kecil. 2. Odyek yang diperdagangkan adalah uang dan jasa yang bersifat abstrak, sehingga perlu adanya internal control yang ketat. 3. Di dalam bank uang berfungsi sebagai alat likuid. 4. Perdagangan dan administrasi jenis mata uang relatif banyak. 5. Dalam bertransaksi, bank mengandalkan kepercayaan masyarakat, kode rahasia, dokumen-dokumen, dan sebagainya. 6. Jumlah kantor cabang relatif banyak bahkan bisa diseluruh dunia. 7. Lembaga perbankan selalu diatur secara ketat dimanapun beroperasi.

3 Keunikan Bank : 1. Ada peran monitor to monitor. Artinya bank sebagai lembaga perantara telah menghimpun dana dari deposan dan menempatkannya ke kredit. Deposan akan memonitor bank dan bank akan memonitor debitur, dengan dukungan pengelolaan informasi yang baik, maka biaya informasi untuk memonitoring bagi deposan akan lebih rendah dibandingkan monitoring langsung oleh deposan ke pengguna dana (debitur). 2. Keputusan pemberian kredit kepada perusahaan tertentu akan direspon positif oleh pasar. Perusahaan yang diberi kredit berarti perusahaan yang sehat, maka saham perusahaan tersebut akan direaksi positif oleh pasar. Keunikan ini tidak dimiliki oleh lembaga bisnis lainnya. 3. Mampu memerankan transfer kekayaan dari yang tua ke yang muda (intergenerational wealth transfer). Generasi tua sudah pensiun suka menabung atau tidak produktif lagi, sedangkan generasi muda masih giat berusaha. Yang muda menggunakan dana generasi tua untuk kepentingan yang produktif melalui perantara bank. 4. Dapat bertindak sebagai asset transformer. Bank bisa menerbitkan klaim keuangan berupa surat berharga obligasi, deposito, dan lainnya kemudian ditempatkan dalam bentuk kredit atau yang lain.

4 32 Yang dimaksud dengan dana pensiun dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No (2009) menyebutkan bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelolah dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun Dana pensiun untuk setiap instansi tentunya berbeda seperti : 1. PT. Taspen (Persero), yaitu dana pensiun yang khusus mengelolah manfaat pesiun pada pengawai negeri sipil (PNS), seperti pensiunan Guru, Pegawai instansi pemerintahan lainnya. 2. PT. Asabri (Persero), yaitu dana pensiun yang mengelolah manfaat pensiun para pegawai negeri yang berada dibawah naungan Pertahanan Hukum dan Keamanan, seperti pensiunan dari Polisi dan ABRI. 3. Pengelolah Dana Pensiun lainnya, yaitu pengelolah dana pensiun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Hukum Milik Daerah (BUMD), dan pengelolah dana pensiun perusahaan swasta yang memberikan manfaat pensiun kepada pada pegawainya yang telah purna. Yang dimaksud dengan manfaat pensiun itu sendiri dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No (2009) manfaat pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun

5 2.1.2 Pengertian Kredit dan Kredit Pensiun Bank merupakan lembaga perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank (Taswan, 2012:217). Oleh karena itu kredit merupakan sumber pendapatan bagi Bank. Pendapatan yang diperoleh dari pemberian kredit dapat berupa pendapatan bunga yang disebut interest income dan pendapatan dari administrasi kredit yang dibebankan kepada debitur. Kredit diberikan kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja, investasi dan keperluan konsumtif nasabah. Dalam akuntansi perbankan kredit atau pinjaman yang diberikan kepada nasabah merupakan akun aktiva perusahaan, lebih tepatnya tergolong dalam akun piutang perusahaan, seperti halnya menurut Mintardjo (2010:5) menjelaskan bahwa pinjaman yang diberikan yang dimaksud dengan akun ini adalah pinjaman yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga dimana dalam hal ini bank yang bersangkutan bertindak sebagai kreditur. Selanjutnya Mintardjo (2010:13) juga menjelaskan Bunga yang diterima yang dimaksud dengan akun ini adalah bunga yang diterima oleh bank dari pemberian pinjaman/kredit kepada pihak ketiga baik bank maupun pihak ketiga bukan bank,... kemudian menggolongkan akun bunga yang diterima ini sebagai bagian dari pendapatan operasi bank.

6 34 Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2000:119) Kredit adalah kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa dengan pertukaran suatu janji untuk membayar di kemudian hari Dalam bukunya Taswan (2012: ) juga membagi kredit yang diberikan dalam beberapa jenis : Jenis Kredit Menurut Bentuknya : 1. Kredit Rekening Koran Dalam hal ini debitur diberi hak untuk menarik dana dalam rekening korannya sampai sebesar plafond yang ditetapkan bank. Pelunasan pokok kredit dilaksanakan pada saat jatuh tempo, dengan bunga kredit secara umum dihitung secara harian berdasarkan baki debet (outstanding credit) atau dengan nilai rata-rata baki debet setiap bulannya. 2. Installment Loan Kredit ini adalah kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya masa kredit tersebut. Pada kredit installment angsuran pokok meningkat dan angsuran bunga menurun, sehingga total angsuran menjasi konstan masa kredit.

7 Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu : 1. Kredit Jangka Pendek Yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun, namun termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. 2. Kredit Jangka Menengah Yaitu kredit yang berjangka waktu antara satu sampai dengan tiga tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman. 3. Kredit jangka Panjang Yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari tiga tahun. Misalnya kredit produktif, kredit perumahan, kredit kendaraan. Jenis Kredit Menurut Kegunaannya : 1. Kredit modal kerja Yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha misalnya untuk pembelian barang dagangan. 2. Kredit Investasi Yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya kredit untuk pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan penyiapan infrastruktur lainnya.

8 36 3. Kredit Konsumsi Yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan konsumsi, kredit ini sering disebut juga personal loan. Contoh: Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit untuk pembelian kendaraan, kredit untuk pendidikan, dan sebagainya. Menurut tingkat kolektibilitas atau kelancaran dalam pembayaran angsuran dan pelunasannya kredit dibagi menjadi 5 yaitu : 1. Lancar (pass) Yang dimaksud dengan kolektibilitas lancar (pass) adalah kredit yang dinyatakan lancar dalam pemotongan dan pembayaran angsuran pokok dan bunga setiap bulan sampai dengan jatuh tempo kredit berakhir. 2. Dalam Perhatian Khusus (Special Mention) Yang dimaksud dengan kredit dalam perhatian khusus (special mention) adalah kredit yang tidak tertagih pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut selama 60 sampai dengan 90 hari. 3. Kurang Lancar (Substandard) Yang dimaksud dengan kredit dalam kolektibilitas kurang lancar adalah kredit yang tidak tertagih untuk pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut selama 90 sampai dengan 120 hari.

9 4. Diragukan (Doubtful) Yang dimaksud dengan kredit dalam kolektibilitas diragukan (doubtful) adalah kredit yang tidak tertagih untuk pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut selama 120 sampai dengan 180 hari. 5. Macet (Loss) Yang dimaksud dengan kredit macet (loss) adalah kredit yang tidak tertagih untuk pembayaran angsurannya dalam jangka waktu berturut-turut lebih dari 180 hari. Sedangkan yang dimaksud dengan kredit pensiun adalah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank kepada calon debiturnya yang merupakan pensiunan. Yang menjadi jaminan/agunan kredit dari kredit pensiun adalah Surat Keputusan Pensiun yang dikeluarkan oleh instansi dimana nasabah dulunya bekerja dan dilengkapi dengan Surat Keputusan pemberian manfaat pensiun dari Dana Pensiun jika nasabah atau debitur dahulunya bekerja pada perusahaan BUMN maupun BUMD. Sedangkan untuk pemotongan atau pelunasannya diambil dari manfaat pensiun masing-masing nasabah pensiunan atau debitur, dalam hal ini bank sebagai pemberi fasilitas pinjaman dan sekaligus pihak pemotong manfaat pensiun bekerjasama dengan pengelolah dana pensiun masing-masing pensiunan dalam pembayaran manfaat pensiun.

10 38 Seperti halnya jenis-jenis kredit diatas kredit pensiun juga dibagi menurut jangka waktu (pendek, menengah dan panjang), menurut kegunaannya yang disesuaikan dengan besarnya plafond kredit yang dikehendaki debitur, dan menurut kesehatan kolektibilitasnya Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan utama perusahaan dalam menjual produknya, yang bertujuan untuk mendatangkan keuntungan atau memberi kontribusi laba bagi perusahaan. Kegiatan pemasaran atau penjualan terdiri dari penjualan barang dan jasa, baik secara tunai maupun kredit. Pendapatan yang diperoleh dari kegiatan pemasaran ini selanjutnya akan menambah nilai aktiva perusahaan. Selain untuk mendatangkan dan menambah nilai pada aktiva perusahaan, salah satu kegiatan utama perusahaan demi menjapai tujuannya adalah dengan melakukan penjualan terhadap produk dan jasa yang sesuai dengan permintaan pasar, seperti yang dijelaskan dalam buku manajemen pemasaran oleh Kotler dan Keller (2009:6) pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Karena itu untuk mencapai tujuan diatas dan demi mempertahankan pertumbuhan bisnis yang kuat, perusahaan perlu memperhatikan kebutuhan dan kondisi pasar yang ada. Masih dalam bukunya Kotler dan Keller (2009:6) Asosiasi Pemasaran Amerika menawarkan definisi formal berikut : Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan

11 dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Oleh karena itu perusahaan perbankan harus pandai dalam mengatur strategi pemasarannya demi mempertahankan angka penjualan dan pertumbuhan produknya Pengertian Anggaran Perusahaan Pada tahapan awal bisnis perusahaan sebelum melakukan produksi dan pemasaran produknya adalah melakukan perencanaan dengan menetapkan budget perusahaan yang disusun dalam anggaran perusahaan, karena itu setiap awal tahun manager perusahaan harus mengusulkan untuk menyusun anggaran dalam setiap jangka waktu yang ditentukan perusahaan secara keseluruhan. Horngren et al. (1998:994) menjelaskan bahwa Anggaran merupakan suatu ekspresi kuantitatif dari rencana tindakan yang akan dilakukan perusahaan. Dalam pelaksanaannya, anggaran ini juga berfungsi sebagai alat koordinasi. Horngren et al. (1998:995) menjelaskan bahwa beberapa kegunaan dan keuntungan penyusunan anggaran dalam perusahaan diantaranya: 1. Memberikan arah, sisitem anggaran akan memaksa manajer untuk menentapkan tujuan masa depan yang realistis. Tanpa adanya perencanaan yang formal, maka manajer tidak akan mempunyai pedoman dalam melaksanakan kegiatannya.

12 40 2. Memberikan motivasi pada pegawai, anggaran akan memberikan motivasi pada pegawai perusahaan disemua tingkat untuk mencapai tujuan perusahaan. 3. Mengkoordinasikan aktivitas, anggaran akan mengkoordinasikan semua aktivitas perusahaan. Koordinasi sangat penting karena anggaran untuk satu bagian akan mempengaruhi anggaran bagian yang lain. 4. Membantu dalam melakukan evaluasi pelaksanaan, suatu sistem anggaran akan membantu perusahaan dalam melakukan evaluasi apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan telah dicapai atau belum, dengan melakukan perbandingan antara jumlah biaya/penerimaan yang dianggarkan dengan yang dicapai. Perencanaan penganggaran perusahaan ini sebenarnya pada akhirnya adalah untuk membuat perencanaan aktifitas bisnis dan laba perusahaan, karena itu dalam menyusun anggarannya perusahaan harus dapat mengalokasikan sumber daya yang dimiliki selama periode yang direncanakan. Garrison et al. (2007:4) menjelaskan bahwa anggaran (budget) adalah rencana tentang pemerolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya selama suatu periode waktu tertentu...tindakan penyusunan anggaran disebut pengganggaran (budgeting). Salah satu jenis penggangaran dalam perusahaan adalah Anggaran Induk (master budget) merupakan ringkasan dari rencana perusahaan yang menetapkan target tertentu untuk aktivitas penjualan, produksi, distribusi, dan

13 pendanaan Garrison et al. (2007:4). Untuk selanjutnya anggaran induk dibagi kedalam 2 (dua) jenis utama anggaran yaitu : 1. Anggaran Operasi a. Anggaran penjualan (sales budget) adalah rencana terperinci yang menunjukkan perkiraan penjualan selama periode anggaran dalam perusahaan. Anggaran penjualan ini merupakan kunci keberhasilan dalam perusahaan karena itu harus dibuat seakurat mungkin. b. Anggaran Produksi adalah anggaran produksi ini disusun setelah selesai menyusun anggaran penjualan, anggaran produksi digunakan untuk menentukan anggaran pada biaya produksi. Termasuk dalam penentuan pembelian bahan baku dan fasilitas yang diperlukan dalam produksi barang 2. Anggaran Keuangan Selanjutnya setelah penyususnan anggaran operasi (penjualan, produksi dan seterusnya) untuk langkah selanjutnya adalah dilakukan penyusunan anggaran kas dan keuangan. Anggaran kas (cash budget) adalah rencana terinci yang menunjukkkan kebutuhan dan penggunaan sumber daya kas selama beberapa periode waktu tertentu Garrison et al. (2007:16). Periode anggaran bisa bermacam-macam, dari periode satu minggu, satu bulan dan ada pula yang satu tahun. Dalam perusahaan perbankan biasa menggunakan anggaran dengan periode satu tahun dan sebelum akhir tahun

14 42 perusahaan atau Bank harus memberikan susunan anggarannya tahun depan kepada Bank Indonesia maksimal pada bulan september tahun berjalan, bersamaan dengan itu perusahaan/bank juga harus memberikan laporan terakhir untuk penggunaan dana dan pencapaian target pemasaran produk pada tahun berjalan kepada Bank Indonesia. Dalam menentukan arah dan tujuan akhir perusahaan perlu menyusun anggaran disetiap tahunnya. Anggaran ini dibuat sesuai dengan keperluan dan kemampuan perusahaan serta harus memperhatikan pasar dan lingkungan eksternal dalam perusahaan, walaupun mungkin pada akhirnya target yang ditentukan diawal penyusunan anggaran terkadang tidak sesuai dengan hasil akhir, dan pada akhirnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mencapai hasil kerja yang melebihi target awal perusahaan yang telah dianggarkan, sehingga dapat tercapai hasil dan laba yang sesuai dengan perencanaan Pengertian Analisis SWOT Dalam sebuah kerangka perumusan strategi pemasaran dan penjualan produk dan jasa ada beberapa tahapan, seperti yang dijelaskan David (2009: ) Teknik-teknik perumusan strategi yang penting dapat diintegrasikan ke dalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap,...tahap input (input stage),... tahap pencocokan (matching stage),... tahap keputusan (decision stage)...tahap pencocokan (matching stage), berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan berbagai faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap 2 matrik kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (strengths, weaknesses, opportunities, threats-swot)

15 Oleh karena itu analisis SWOT merupakan salah satu analisis terhadap strategi pemasaran terhadap suatu produk barang dan jasa yang pada akhirnya bertujuan dalam mengukur angka pertumbuhan penjualan dan perkembangan suatu produk dalam pasar, dengan melakukan serangkaian analisis terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu produk, yaitu faktor internal dan eksternal yang dapat memperkuat atau memperlemah pertumbuhan penjualan suatu produk itu sendiri. Evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut analisis SWOT (Kotler dan Keller, 2009:63). Analisis SWOT adalah analisis yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengts) dan peluang (opportunities), dan secara bersamaan dapat digunakan untuk meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT ini selain digunakan dalam mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam perusahaan, juga sering digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi pemasaran bagi perusahaan, sekaligus untuk meminimalisir pengambilan keputusan yang kurang tepat dan tentunya tujuan akhirnya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan. Analisis SWOT ini mencakup hubungan perusahaan dengan lingkungan internal dan eksternal. SWOT sendiri adalah sebuah singkatan dari S yaitu Strengths atau kekuatan, W yaitu Weakness atau kelemahan, O yaitu Opportunities atau kesempatan, dan T yaitu Threats atau ancaman.

16 44 1. Strength atau Kekuatan Yang dimaksud dengan Strengths atau Kekuatan adalah sesuatu yang dimiliki perusahaan yang dapat diunggulkan atau menjadi kekuatan perusahaan seperti halnya keunggulan dalam produk dan pemberian pelayanan yang dapat diandalkan perusahaan yang berbeda dan membuatnya lebih kuat dengan produk lain yang dimiliki pesaing. 2. Weakness atau Kelemahan Yang dimaksud dengan Weakness atau kelemahan adalah kekurangan atau keterbatasan yang dimiliki perusahaan seperti halnya keterbatasan dalam hal sumber daya, fasilitas, keuangan, ketrampilan dan citra merek yang buruk yang dapat menghambat kinerja perusahaan. 3. Opportunities atau Kesempatan Yang dimaksud dengan Opportunities atau Kesempatan adalah berbagai hal ataupun situasi lingkungan yang memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk berkembang. 4. Threats atau Kelemahan Yang dimaksud Threats atau Kelemahan adalah berbagai keadaan baik dalam lingkungan internal maupun eksternal yang dapat mengancam atau menjadi penghambat kelangsungan bisnis perusahaan.

17 Dalam bukunya manajemen strategis konsep David (2009: ) menjelaskan tentang Matrik Kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (strengths, weaknesses, Opportunities, Threats-SWOT) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para manager mengembangkan empat jenis strategi : strategi SO (kekuatanpeluang), strategi WO (kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatanancaman), strategi WT (kelemahan-ancaman). Berikut adalah beberapa strategi dalam mengembangkan matriks SWOT : 1. Strategi SO (SO Strategies) Adalah strategi kekuatan-peluang dengan memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal, strategi ini berusaha memanfaatkan segala kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam bisnisnya dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada dalam lingkungan eksternal. 2. Strategi WO (WO Strategies), Adalah strategi kelemahan-peluang yang bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. 3. Strategi ST (ST Strategies) Adalah strategi kekuatan-ancaman yaitu strategi yang menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

18 46 4. Strategi WT (WT Strategies) Strategi WT atau kelemahan-ancaman merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Dalam proses perencanaan atau perumusan strategi dengan menggunakan analisis SWOT tentunya diperlukan analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman)...analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) (Kotler dan Keller, 2006:64-65). Berikut adalah analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman) dan analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) dalam perumusan strategi perusahaan : 1. Analisis lingkungan eksternal (analisis peluang dan ancaman) Suatu unit bisnis harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografi, ekonomi, teknologi, politik hukum, dan sosial budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi perusahaan dalam memeperoleh laba. Peluang pasar adalah wilayah kebutuhan atau potensi pembeli dimana perusahaan dapat menggarapnya secara menguntungkan. Untuk mengevaluasi peluang, perusahaan dapat menggunakan analisis peluang pasar (market opportunity analysis) untuk menentukan daya tarik dan kemungkinan berhasilnya peluang :

19 a. Dapatkah manfaat yang tercakup dalam peluang itu diartikulasikan secara meyakinkan untuk menentukan pasar sasaran? b. Dapatkah pasar sasaran dilokasikan dan dijangkau dengan media dan saluran perdagangan yang efektif biaya? c. Apakah perusahaan memiliki akses ke kemampuan dan sumber daya penting yang dibutuhkan untuk memberikan manfaat pelanggan? d. Dapatkah perusahaan menyerahkan manfaat yang lebih baik daripada pesaing aktual atau potensial? e. Akankah tingkat pendapatan finalsial mencapai atau melampaui ambang yang dituntut perusahaan atas investasi? Yang dimaksud dengan ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan pemasaran defensif atau tangguh. Begitu manajemen telah berhasil mengidentifikasi ancaman dan peluang utama yang dihadapi oleh unit bisnis tertentu, kita dapat menjabarkan sifat daya tarik unit bisnis tersebut secara keseluruhan. 2. Analisis lingkungan internal (analisis kekuatan dan kelemahan) Evaluasi terhadap kekuatan dan kelemahan harus dilakukan secara periodik. Kekuatan dan kelemahan perusahaan tidak hanya dilihat dari produk dan saluran distribusi ke pasar, tetapi juga dapat dimulai dengan kekuatan team yang kuat dan solid.

20 48 Kemudian dalam journal of American Science, Key Strategic Steps in Setting a Business; a Review of Some Basic Entrepreneurial Facts Hashemi (2012:551) menjelaskan an entrepreneur should do following activitiesnin ordernto avoid failure when start their business : to analysis external and internal business environment (SWOT analysis), to analysis competitive rivalry (Porter s competitive strategy), to hire valuable employee (human resources management), to control cash flow and re-allocate investment capital to achieve cost effective (cost management), to maintain high team-spirit and operational efficiency (organizational structure strategy). Pernyataan diatas dapat dijelaskan bahwa seorang pengusaha harus melakukan kegiatan-kegiatan berikut untuk menghindari kegagalan saat memulai bisnis mereka : melakukan analisis eksternal dan internal terhadap lingkungan bisnis (analisis SWOT), melakukan analisis terhadap persaingan yang kompetitif (Porter s competitive strategy), memiliki karyawan yang handal (manajemen sumber daya manusia) untuk mengontrol arus kas dan kembali mengalokasikan investasi modal untuk mencapai biaya yang efektif (manajemen biaya), mempertahankan semangat team yang tinggi dan efisiensi operasional (strategi struktur organisasi). Kemudian Hashemi (2012:551) juga menjeskan For analysis external and internal business environment, entrepreneur should adopt SWOT analysis. SWOT analysis summaries the key issues from the business environment and the strategy development. This can be useful as a basis against which it judge future strategic choices. SWOT is divided into 4 approaches - Strengths (S), Weakness (W), Opportunity (O) and Threats (T). Dalam melakukan analisis bisnis terhadap lingkungan eksternal dan internal, pengusaha harus mengadopsi analisis SWOT. Analisis SWOT

21 merupakan ringkasan kunci dari isu-isu lingkungan bisnis dan strategi pembangunan. Hal ini berguna sebagai dasar dalam menentukan pilihan strategi dimasa depan. SWOT dibagi menjadi empat pendekatan Kekuatan (S), Kelemahan (W), Peluang (O) dan Ancaman (T). Dalam mengevaluasi faktor-faktor eksternal dan internal pengusaha harus mempertimbangkan beberapa hal : 1. Apa yang menjadi keuntungan dalam menjalankan usahanya dengan melakukan perbandingan terhadap pesaing utamanya melalui beberapa pendekatan: pengendalian biaya, keterbatasan sumber daya, dan struktur organisasi 2. Evaluasi kelemahan, pengusaha dapat menyimpulkan kelemahan internal sehingga dapat mengimplementasikan ukuran tertentu untuk memperbaiki masalah atau setidaknya menggunakan metode alternatif untuk mengurangi dampak. 3. Evaluasi Peluang adalah faktor eksternal dari lingkungan bisnis yaitu untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendukung bisnis pengusaha. 4. Evaluasi ancaman dari faktor eksternal yaitu memprediksi atau memberitahukan faktor yang menguntungkan bagi masa depan dan faktor resiko terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Hashemi (2012:552) juga menjelaskan Ancaman pendatang baru : pendatang baru adalah bisnis yang masuk pasar dengan produk yang sama seperti saat ini anggota industri, hal itu berkaitan dengan biaya absolut keuntungan, kurva belajar eksklusif, akses ke dalam, kebijakan pemerintah, skala

22 50 ekonomi, merek dagang, akses distribusi, hubungan dengan relasi dan kepemilikan produk tingginya intensitas persaingan cenderung mengaibatkan persaingan berdasarkan pada harga rendah. Akibatnya pengusaha harus mengumpulkan banyak informasi dari potensi diri pesaingnya terhadap semua sumber yang tersedia dan kemudian membuat perencanaan strategi sendiri dan pedoman operational untuk perusahaan yang baru lahir. Analisis SWOT ini sangat berguna sebagai dasar dalam mementukan strategi dimasa depan. Selanjutnya Ikhsan dan Aid (2011:168) melakukan penelitian yang bertujuan untuk merumuskan strategi dalam mengelolah dan mengembangkan komoditi karet, dalam pernyataan mereka menambahkan bahwa Dengan analisis SWOT ini akan dispesifikasi tujuan dari kegiatan proyek atau usaha dimaksud dan diidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang bersifat favorable dan unfavorable dalam mencapai tujuan. Analisis SWOT ini merupakan alat formulasi pengambilan keputusan serta untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan kepada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Dalam penelitian yang dilakukan Jubaedah (2010:130) peneliti mencoba untuk menganalisis perencanaan pembangunan dengan analisis SWOT, agar didapat strategi yang layak untuk pembangunan kedepannya dengan tujuan untuk memajukan pembangunan dengan melakukan analisis SWOT terhadap lingkungan masyarakat dan sekitar yang ada. Diharapkan setelah perusahaan melakukan analisis SWOT, perusahaan dapat menentukan strategi pemasaran yang berdaya saing. Strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing ini bertujuan agar perusahaan tidak salah dalam menentukan kemana arah bisnisnya sekaligus untuk menjaga kestabilan

23 pertumbuhan bisnisnya dan tujuan akhirnya dapat meningkatkan laba bagi perusahaan. 2.2 Rerangka Pemikiran Sesuai dengan tinjauan teoretis pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk KC. Surabaya hal yang pertama dilakukan adalah mencari informasi mengenai profil perusahaan, kemudian melakukan penelitian terhadap proses penjualan kredit pensiunan, meneliti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemasaran dan pertumbuhan kredit pensiun, analisis kekuatan dan kelemahan baik terhadap produk, serta melakukan analisis terhadap kinerja karyawan dalam pemasaran kredit pensiun. Kemudian menentukan strategi dan cara pemasaran kredit pensiun yang tepat dalam menjaga dan meningkatkan pertumbuhan kredit pensiun dengan menggunakan analisis SWOT. Selanjutnya untuk grafik rerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1 berikut

24 52 BTPN Purnabakti Kantor Cabang Surabaya Hasil observasi dan penelitian dilapangan Analisis data Analisis faktor yang mempengaruhi kredit pensiun Analisis SWOT pertumbuhan kredit pensiun Analisis kinerja karyawan Penentuan strategi pemasaran kredit pensiun Kesimpulan Gambar 1 Rerangka Pemikiran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti saat ini serta lingkungan bisnis yang sangat dinamis dan tidak pasti semakin lama semakin

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM PERTUMBUHAN KREDIT PENSIUN PADA BTPN KANTOR CABANG SURABAYA

ANALISIS SWOT DALAM PERTUMBUHAN KREDIT PENSIUN PADA BTPN KANTOR CABANG SURABAYA ANALISIS SWOT DALAM PERTUMBUHAN KREDIT PENSIUN PADA BTPN KANTOR CABANG SURABAYA Eny Siti Ma rufah n_nysiti@yahoo.com Sapari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Surabaya ABSTRACT The SWOT analysis is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

Dunia perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi. Sebelum tahun 1980-an, bank-bank masih merupakan lembaga yang berorientasi pada

Dunia perbankan Indonesia telah mengalami perubahan orientasi. Sebelum tahun 1980-an, bank-bank masih merupakan lembaga yang berorientasi pada TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian dan kerangka konseptual akuntansi 2. Menjelaskan karakteristik lembaga perbankan 3. Menjelaskan persamaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi. Kegiatan akuntansi merupakan kegiatan mencatat, menganalisa, manyajikan dan menafsirkan data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur pengertian prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Manajemen Bank

STIE DEWANTARA Manajemen Bank Manajemen Bank Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 4 Pengertian Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat alam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk2 lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Kredit Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu pengertian kredit adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka

Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan Untuk Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga Pada PT. Bank Bjb Kantor Cabang Majalengka Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-04-18 Implementasi Psak No. 31 Tentang Akuntansi Perbankan

Lebih terperinci

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN 2008-2011 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi perekonomian dunia menyebabkan peningkatan perkembangan dunia usaha di Indonesia, banyak perusahaan swasta maupun perusahaan milik negara yang didirikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-Teori 1. Pengertian, Fungsi dan Aktivitas Bank Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan Bank adalah Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi merupakan suatu tindakan pembelanjaan atau penggunaan dana pada saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan dana di masa datang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Bank Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa memerlukan pola pengaturan pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan mendorong lajunya pertumbuhan ekonomi seperti jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional, semakin banyak industri yang didirikan. Salah satu industri yang didirikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kegiatan pokok industri perbankan adalah menghimpun dana dari anggota masyarakat yang memiliki kelebihan dana dan menyalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan

Lebih terperinci

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN

February 09, 2010 KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN KLASIFIKASI KREDIT PERBANKAN 1 KREDIT MENURUT UU NO. 10/1998 TENTANG POKOK-POKOK PERBANKAN Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Bank Pengertian bank menurut Hasibuan (2005:2) adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial assets) serta bermotifkan profit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi merupakan tolak ukur pembangunan nasional. Sektor ekonomi selalu menjadi fokus pemerintah dalam melaksanakan pembangunan baik skala pendek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan dan sistem lembaga keuangan bukan bank. Lembaga keuangan

Lebih terperinci

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim :

JAWABAN BAB 7. Nama : Fitri Gusniawati. Nim : JAWABAN BAB 7 Nama : Fitri Gusniawati Nim : 51912102 Kelas : DKV-3 1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang lembaga keuangan. Apa yang dimaksud dengan lembaga deposito dan non deposito? Apa saja bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari transaksi-transaksi yang terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2002: 17), laporan keuangan didefinisikan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan, dari

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Menurut Martono dan Harjito (2014:51) analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang 13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sektor Perbankan 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Negara Republik Indoneisa Nomor 10 tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan yaitu badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat memprihatinkan karena telah mengakibatkan sendi-sendi dan potensi ekonomi mengalami

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar

DAFTAR ISI. Abstraksi Prakata. Daft ar Tabel dan Gambar Abstraksi ABSTRAKSI Asset dan Liability merupakan dua sisi gambaran keuangan suatu bank, dimana kedua-duanya menggambarkan pos-pos keuangan bank, baik yang berbentuk kekayaan atau harta milik bank, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank,

BAB I PENDAHULUAN. perbankan, juga tidak lepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia bank, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini selain disebabkan oleh perkembangan internal perbankan,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat masyarakat Indonesia sangat tinggi dalam hal keinginan memiliki usaha sendiri, kepemilikan rumah sendiri,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. 1. Pengumpulan Data. 2. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. 1. Pengumpulan Data. 2. Pengolahan dan Analisis Data 122 III. METODE KAJIAN 1. Pengumpulan Data Untuk keperluan kajian membahas analisis kinerja keuangan/kesehatan Lembaga Keuangan Syariah BMT, dilakukan pencarian dan pengumpulan data, serta studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perbankan merupakan urat nadi perekonomian di seluruh negara. Tidak sedikit roda-roda perekonomian terutama di sektor riil digerakkan oleh perbankan baik secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian global pada tahun 2009 hingga saat ini menunjukkan kondisi yang penuh dengan ketidakpastian yang disebabkan oleh krisis ekonomi global. Krisis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perlakuan Akuntansi Perlakuan akuntansi adalah standar yang melandasi pencatatan suatu transaksi yang meliputi pengakuan, pengukuran atau penilaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tangga 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud bank adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip semua pelaku usaha adalah mencari laba yang maksimal atau berusaha untuk meningkatkan labanya. Hal ini menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi. Keberadaan bank sangat penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan terutama untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank merupakan lembaga perantara yang menjembatani sektor yang kelebihan dana (surplus) dengan sektor yang kekurangan dana (minus). Dalam hal ini bank menerima simpanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja keuangan bank merupakan suatu gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu, baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Penilaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang masih labil sering menjadikan dunia usaha, khususnya industri dan manufaktur, berada dalam kondisi penuh ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bab ini akan menjelaskan tinjauan teori baik itu definisi, konsep atau hasil penelitian ilmiah yang berkaitan dengan informasi akuntansi, informasi non akuntansi,

Lebih terperinci

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA

AKUNTANSI PENEMPATAN DANA M 4 AKUNTANSI PENEMPATAN DANA KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. PENGERTIAN & SIFAT PENEMPATAN DANA BANK Penanaman Dana akan dicatat pada sisi Aktiva, meliputi penanaman dana dalam: Alat Likuit atau

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PENELITIAN 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan mempunyai peranan sentral dalam memajukan taraf hidup rakyat banyak sejalan dengan pengertian Bank dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun1998 yaitu Badan Usaha

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berhasil maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari empat bab yang telah diuraikan sebelumnya, maka sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan judul Prosedur pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Bank 1. Pengertian Bank Dalam kehidupan sehari-hari kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan perekonomian,

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing

LANDASAN TEORI. konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan konsumen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh suatu perusahaan, maka dibutuhkan alternatif sumber pembiayaan yang bertujuan untuk mendapatkan tambahan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin tingginya tingkat persaingan antar bank dan resiko perkreditan, menyebabkan pihak manajemen Bank perlu menerapkan suatu pengendalian yang memadai. Pengendalian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertindak sebagai sumber permodalan dan perantara keuangan dengan menyediakan mekanisme transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan menjadi Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peran perbankan di era globalisasi dan perdagangan bebas seperti sekarang ini benar benar amat dirasakan keberadaannya. Tingginya arus perputaran uang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya. A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk, Kantor Cabang Putri Hijau Medan Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan perekonomian di dunia saat ini tidak terlepas dari dunia perbankan. Hampir seluruh aktivitas perekonomian memanfaatkan perbankan sebagai lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan diinginkannya. Disamping sifat sifat di atas

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan diinginkannya. Disamping sifat sifat di atas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi seorang pengusaha dalam menjalankan suatu usaha, sangat diperlukan ketekunan, keuletan dan sifat pantang menyerah untuk mencapai suatu tujuan diinginkannya. Disamping

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE SKRIPSI

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE SKRIPSI PERANAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PERBANKAN PADA PT. BPR GUNUNG LAWU DELANGGU PERIODE 2005-2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2012:5), prosedur adalah urutan kegiatan klerikal yang melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan, terutama menghadapi pasar global. Di dalam melaksanakan bisnis, perbankan Indonesia akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pemerintah berkewajiban mensejahterakan rakyatnya secara adil dan merata. Ukuran sejahtera biasanya dapat dilihat dari kemampuan seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir

BAB 2 LANDASAN TEORI. Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Strategi Persaingan antar organisasi bisnis yang semakin ketat beberapa dekade terakhir sebelum era Millenium baru, nampaknya akan menjadi bertambah sengit setelah

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan 1 BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan yang pesat menjadikan iklim persaingan dalam dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan pelayanan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Situasi perekonomian global dan perdagangan bebas saat ini membuat persaingan antar perusahaan dalam melakukan kegiatan ekonomi menjadi sangat ketat. Menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke bidang finansial, dan bank sebagai wujud objektivitas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. ke bidang finansial, dan bank sebagai wujud objektivitas usaha yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dunia perbankan dalam dasawarsa terakhir ini sangatlah pesat. Masing-masing kelompok dunia usaha berupaya untuk memacu kendali bisnisnya ke bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.

BAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank dan Produk Bank 2.1.1 Pengertian Bank Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan disalurkan dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian suatu negara. Bank di dalam perekonomian sebagai lembaga perantara keuangan, yang dimana perbankan merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Daftar nama bank yang termasuk dalam objek penelitian ini adalah 10 bank berdasarkan total aset terbesar di tahun 2012 dapat dilihat pada tabel 1.1.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era industrialisasi, perbankan merupakan suatu industri jasa yang dominan dan hampir menopang semua sendi perekonomian. Kelancaran modal investasi, modal kerja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,

Lebih terperinci