BAB I TEKHNOLOGI VIDEOCONFRENCE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I TEKHNOLOGI VIDEOCONFRENCE"

Transkripsi

1 PENDAHULUAN Video Teleconference adalah sebuah teknologi yang mengembirakan dan menambah semangat kita semua untuk bergabung dengan internet, pada bagian ini penulis akan sedikit membahas tentang aktivitas video conference bagi kelancaran komunikasi perusahaan. Penggunaan tekhnologi videoconfrence adalah penggunaan video/tekhnologi suara dan komputer yang memungkinkan orang pada lokasi yang berjauhan untuk saling melihat, mendengar, dan berbicara satu sama lain. Tekhnologi videoconfrence ini sangat efisien bagi perusahaan, terutama yang memiliki cabang-cabang perusahaan yang letaknya cukup jauh. Hal ini dikarenakan tekhnologi ini mengurangi biaya perusahaan yaitu biaya perjalanan untuk keperluan rapat atau pertemuan, biaya penginapan, konsumsi dll. Selain itu tekhnologi videoconfrence ini dapat memungkinkan orang yang tidak dapat berpergian dapat saling berkomunikasi secara tatap muka. Jadi, kalau komputer kita sudah tersambung dengan internet, maka sebenarnya telah 95% perlengkapan yang kita butuhkan untuk melakukan video conference telah siap. Sebagian besar perangkat lunak (software) yang dibutuhkan dapat diperoleh di internet dengan istilah men-download dari berbagai sponsor yang ada. Tinggal membutuhkan satu lagi alat dengan apa yang biasa disebut sebagai camera. Ada cukup banyak jenis kamera digital yang dapat dipergunakan untuk keperluan ini, salah satunya yang paling murah adalah Connetix QuickCam, yang dapat diperoleh dengan harga kurang lebih US$ 80,- Dengan kata lain, sebenarnya untuk melakukan video conference peralatan yang dibutuh-kan tidak terlalu mahal. Maka tekhnologi ini adalah solusi yang sangat tepat bagi perusahaan multinasional yang memiliki anak perusahaan di seluruh dunia yang untuk berkomunikasi secara tatap muka tanpa harus datang langsung sekaligus menghemat pengeluaran perusahaan. 1

2 BAB I TEKHNOLOGI VIDEOCONFRENCE Videoconference atau konferensi video merupakan bagian dari dunia teleconference. Video conference dapat diartikan sesuai dengan suku katanya, yaitu video = video, conference = konferensi, maka video conference adalah konferensi video dimana data yang di-transmisikan adalah dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi pertmuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi yang berbeda(point-to-point) atau mengikutsertakan berberapa lokasi sekalgus di dalam satu ruangan konferensi(multi-point). Videoconference ini dapat dibagi atas: 1. Two-way Videoconference 2. One-Way Videoconference 3. Non-motion Videoconference Sejak diperkenalkan oleh AT&T di World Fair pada 1970an lewat Picturephone, banyak produk baru yang berkembang. Pada zaman sekarang videoconference dapat diakses melalui Camfrog, NetMeeting, MSN Messenger, Yahoo Messenger, SightSpeed, Skype. Video conference yang juga dikenal dengan video teleconference adalah suatu teknologi telekomunikasi interaktive yang memungkinkan dua lokasi atau lebih untuk berinteraksi lewat video dan audio secara simultan. Video conference berbeda dengan videophone yang memang didesain untuk melayani video antar dua orang secara individu. Teknologi utama yang digunakan dalam sistem video conference adalah kompresi digital dari suara dan video stream yang real time. Teknologi video conference tidak lepas dari kemajuan teknologi kompresi audio dan video. Dengan banyaknya teknik kompresi yang ada saat ini memungkinkan audio dan video dapat dikirim secara bersamaan dalam jaringan dengan banwidth yang seefisien 2

3 mungkin dan dengan kualitas yang dapat diterima. Hardware atau software yang melakukan fungsi kompresi disebut dengan codec(coder/decoder). Codec merupakan singkatan dari compresi-decompresi yang merupakan proses pembungkusan suara ataupun video analog menjadi data digital dengan metoda tertentu sehinggga pengiriman suara atau video dapat dilakukan dalam bentuk paket-paket data. Codec dapat melewatkan suara atau video dalam jaringan IP dengan bandwidth yang kecil dan kualitas yang masih dapat diterima. Beberapa contoh standar codec yang sering digunakan dalam komunikasi diantaranya : 1. Untuk suara : G.711 ulaw / alaw, G.729,GSM, G.723 dll 2. Untuk Video : H.261, H.263, H.264 dll Pada jaringan digital, pengiriman suara membutuhkan kecepatan sekitar 64 Kbps dan pengiriman video membutuhkan kecepatan 1,5-2 Mbps. Untuk layanan video conference secara keseluruhan akan dibutuhkan kecepatan pengiriman sekitar 9,2 Mbps. Komponen - komponen yang dibutuhkan untuk sebuah sistem video conference diantaranya : o Video input : camera video atau webcam o Video output : monitor computer atau proyektor Audio input : microphones o Audio output : speaker atau headphone o Media transfer data : LAN atau Internet Jenis Video Conference Distributed Video Conference Adalah suatu sistem video conference yang terdiri dari beberapa client yang melakukan konferensi secara langsung antar client yang saling berhubungan tanpa melalui sentral / control unit sebagai pengatur. Server disini berfungsi untuk proses call setup dan 3

4 handshaking. Keuntungannya video dan audio yang dikirimkan mempunyai kualitas yang bagus karena tanpa direlay ke control unit dahulu. Centralized Video Conference Adalah suatu sistem video conference yang melibatkan beberapa client dengan satu MCU (Multiparty Control Unit) untuk memfasilitasi konferensi tersebut. MCU disini berfungsi sebagai pengatur dan pengendali yang melaksanakan proses seperti audio mixing, video switching dan mixing serta distribusi data dalam konferensi multipoint dan mengirimkan kembali datanya ke terminal yang berpartisipasi. MCU juga menyediakan pertukaran antara codec yang berbeda dan mungkin menggunakan multicast untuk mendistribusikan video yang telah diproses. Jenis konferensi ini cocok utuk diterapkan di lingkungan perkantoran karena beberapa alasan yaitu: 1.Praktis dari sisi user 2.Mudah dalam pengaksesan 3.Lebih teratur dalam hal pengaturan peserta konferensi 4

5 Gambar 2.3 Arsitektur Loosely-Coupled Conference Lebih jauh Centralized conference dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Loosely-Coupled Conference Yaitu sistem video conference secara terpusat yang mengijinkan masing-masing clientnya untuk berhubungan secara bebas dengan menggunakan codec dan protocol yang berbeda-beda. Sistem ini menggunakan teknologi multicast dalam proses komunikasinya. 2. Tightly-Coupled Conference Yaitu sistem video conference secara terpusat dengan pengaturan atau policy yang ketat yang hanya mengizinkan client-client yang berhubungan menggunakan protocol yang sama. Dalam sistem ini digunakan focus / single user agent yang mengatur dan mengendalikan komunikasi. 5

6 The Binary Floor Control Protocol (BFCP) Floor control berarti mengatur penggabungan atau akses secara eksklusif ke suatu media atau resource yang dipakai bersama seperti multipoint conference. The Binary Floor Control Protocol (BFCP) adalah protokol yang direkomendasikan (rfc4582) untuk mengendalikan komunikasi antara floor control server dan floor control participant. BFCP ini telah didesain sehingga dapat diterapkan di jaringan yang bandwidthnya rendah. Ada beberapa istilah yang penting dalam arsitektur BFCP yaitu: ] ❶ Floor : Perizinan sementara untuk mengakses atau memanipulasi suatu shared resource ❷ Floor Chair : Entitas logic yang mengatur satu floor (membolehkan, menolak, atau mencabut sebuah request dari client) ❸ Floor Control Server : Entitas logic yang mengelola state dari beberapa floor, termasuk mengendalikan floor yang aktif, mengetahui siapa floor chair dari suatu floor dan menghapus suatu floor. ❹ Floor Participant: Entitas logic yang melakukan request atau permintaan suatu floor atau request informasi mengenai suatu floor. ❺ Participant : Suatu entitas yang berperan sebagai floor participant, media participant 6

7 atau sebagai keduanya ❻ Media Participant : Suatu entitas yang mempunyai akses ke sumber media suatu conference. Dengan membuat orang penggunaan Internet saat ini, cara mereka berkomunikasi tidak boleh sama seperti sebelumnya. Telepon mungkin penemuan yang paling penting untuk komunikasi ke tanggal, dan instrumen ini telah membuka jendela baru untuk komunikasi yang lebih baik dan lebih cepat. Sejalan dengan Internet, orang yang sekarang digunakan untuk mendapatkan fakta bahwa mereka dapat 7

8 melihat, mendengar, dan berkomunikasi dengan baik ide-ide mereka tanpa orang lain pertemuan muka dengan muka. Dengan bantuan Internet, orang sekarang lebih cepat menikmati komunikasi, semua dengan menggunakan konferensi video. Layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional, elemen pendukung layanan video conference terdiri dari: <!--[if!supportlists]-->- Terminal video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang berada di sisi pengguna video conference. - MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi konferensi. - Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi komunikasi video conference berbasis ISDN ke IP dan sebaliknya. Jenis Video Conference Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi menjadi tiga bagian : 1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif. 2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan resolusi yang baik dan interaktif. 3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan hubungan yang seketika dan interaktif. 8

9 Sistem Terminal V ideo Conference Jenis video conference menurut system terminalnya dibagi menjadi 2 bagian : 1. Special video conference terminal, merupakan suatu terminal khusus sebagai hasil integrasi produk-produk modular video conference. Bagian ini pengembangan dari traditional video conference yang ditambahkan dengan perangkat seperti komputer dan faks. 2. PC-based video conference terminal, seperangkat komputer yang dapat ditingkatkan kemampuannya dengan menambahkan video codec, kamera, mikrofon, perangkat lunak dan sistem lainnya. Pemakaian Lebar Pita Frekuensi Video conference Pelayanan video conference berdasarkan pemakaian lebar pita frekuensi dapat dibagi menjadi tiga bagian : 1. Shared Bandwidth, pemakaian lebar pita secara bersama-sama dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti LAN. 2. Dedicated Bandwidth, pemakaian lebar pita frekuensi secara khusus atau tersendiri, dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti saluran terdedikasi atau penyambung LAN. 3. Allocated Bandwdth, pengalokasian lebar pita frekuensi dapat dipenuhi oleh jaringan komunikasi seperti pada system isochronus misalnya FDDI II, IEEE 802.9, Isochronus Ethernet (isoenet), 100mbps Ethernet dengan protocol prioritas permintaan dan Cell Reley serta ATM. 9

10 BAB II PERKEMBANGAN VIDEOCONFRENCE DI INDONESIA DAN LUAR NEGERI Analog videoconference diciptakan pada saat perkembangan dunia televisi mulai berkembang. Beberapa jenis model sistem videoconference terdiri dari dua closed-circuit television system yang terhubung via kabel. Sebagai contoh adalah German network dimulai antara tahun 1938 dan 1940, dan the British GPO lines pada waktu yang sama. Pada saat proyek penerbangan pertama kali keluar angkasa, NASA menggunakan dua radio frequensi (UHF or VHF) links, salah satunya secara langsung. TV channels secara rutin menggunakan videoconference ini pada saat reporting dari jarak yang cukup jauh untuk memudahkan dalam pemantauan. Videoconference pertama kali didemonstrasikan pada tahun 1968 Pada saat itu merupakan tekhnologi yang mahal dan tidak bisa diaplikasikan kedalam banyak kegiatan yang lain seperti sekarang, antara lain telemedicine, pendidikan jarak jauh, pertemuan bisnis, atau teleconfrence dalam jarak yang sangat jauh. Pada prakteknya videoconfrence pertama kali menggunakan jaringan telepon normal dan ditransmisikan dengan video, seperti sistem pertama kali yang dikembangkan oleh AT&T, tetapi banyak sekali kekurangan yang terjadi, antara lain kualitas gambar yang jelek dan tekhnik kompresi video yang kurang baik.. Bandwidth terbesar adalah 1 MHz dan 6 bit rate dari Picturephone di tahun 1970 juga tidak bisa maksimal dalam perkembangannya. 10

11 Hanya pada tahun 1980 transmisi jaringan telpon digital berkembang cukup baik, seperti ISDN, dengan bit rate 128 kilobite untuk mengkompres transmisi video dan audio. Sistem yang pertama kali berjalan dan dijual di pasar adalah jaringan ISDN yang berekspansi keseluruh dunia. Pada tahun 1990 videoteleconfrence sistem berubah dari sistem dan takhnologi yang mahal menjadi sistem tekhnologi yang terjangkau oleh orang-orang di seluruh dunia,termasuk software, hardware, dan jaringan dari tekhnologi videoconfrence.akhirnya pada tahun 1990, IP (Internet Protocol) berbasis videoconfrence akhirnya diciptakan dan kompresi video yang lebih efisien yang telah berkembang, dari komputer atau PC berbasis videoconfrence. Pada tahun 1992 CU-SeeMe berkembang menjadi Cornell by Tim Dorcey et al., IVS di desain oleh INRIA, VTC menyediakan servis gratis, web plugins dan software, dan berbagai instrumen murah lain. Perkembangan tekhnologi videoconfrence masuk ke Indonesia sekitar tahun 1995 ke atas. Berawal dari tekhnologi pengirim pesan melalui jaringan video, menjadi tekhnologi yang sangat populer karena dapat menghubungkan klien-klien bisnis diseluruh penjuru dunia untuk berhubungan secara tatap muka/face to face. Sejak diperkenalkan oleh AT&T di World Fair pada 1970an lewat Picturephone, banyak produk baru yang berkembang. Pada zaman sekarang videoconference dapat diakses melalui Camfrog, NetMeeting, MSN Messenger, Yahoo Messenger, SightSpeed, Skype, dll. 11

12 BAB III MANFAAT TEKHNOLOGI VIDEOCONFRENCE Teknologi komputer dalam video conferencing memungkinkan orang untuk berbagi informasi secara bersamaan melalui empat saluran: melalui video, audio, digital papan tulis, dan data file. Sekelompok orang dapat berbagi baik dan suara mereka sendiri dengan menggunakan kamera gambar hidup mereka ketika mereka berbicara. Orang-orang yang berpartisipasi dalam konferensi video berkata memberikan mereka memiliki pilihan untuk berbagi dan bekerja dengan baik pada dokumen orang dari komputer pribadi. Dengan membahas secara lisan dan saling melihat dari bahasa tubuh dengan menggunakan kamera video, setiap peserta dapat mengedit mereka berbagi informasi dan segera memberikan tanggapan atau umpan balik, semua tanpa harus bertemu satu sama lain secara langsung. Pendekatan ini untuk komunikasi teknologi diaspal dengan cara tidak hanya bagi pengusaha, tetapi untuk masyarakat umum juga. Dengan penurunan pada biaya menangkap video dan teknologi layar, mengingat juga biaya yang murah yang memiliki koneksi internet kecepatan tinggi, setiap orang dapat menggunakan konferensi video dengan menggunakan sistem berdasarkan webcam, sebuah sistem komputer, dan perangkat lunak kompresi juga. Selain itu, perangkat keras yang digunakan untuk teknologi ini semakin lebih baik dan lebih baik dalam kualitas, dengan harga murah untuk boot. Untuk orang-orang yang tuli dan agak tuli, teknologi ini dapat membantu mereka berkomunikasi dalam hal bahasa isyarat, karena metode ini didukung oleh video conferencing. Dengan video-conference pengusaha dapat melakukan pertemuan-pertemuan bisnis penting dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih hemat dibandingkan harus melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Bagi siswa, penggunaan video conferencing memberikan mereka kesempatan untuk belajar oleh benar-benar terlibat dalam komunikasi dua arah pallet. Selain itu, profesor dan guru dari seluruh dunia dapat dibeli di dalam kelas tanpa menggunakan paspor mereka. Video conferencing membantu siswa dari berbagai 12

13 negara dan budaya yang berbeda dan belajar dari satu sama lain. Virtual lapangan juga terlihat dengan penggunaan teknologi ini, khususnya siswa yang terisolasi secara geografis, secara ekonomis atau tidak. Dengan menggunakan konferensi video dengan kemungkinan majikan di kota lain, para siswa dapat lulus efektif terbaik untuk pertanyaan wawancara kemungkinan kerja setelah sekolah. Dalam semua cara mungkin, konferensi video sebenarnya membantu siswa belajar lebih lanjut. Di bidang medis, video conferencing juga dapat membantu dalam hal berbagi diagnosa, konsultasi, dan transmisi foto medis diperlukan. Dengan penggunaan video conferencing, pasien dapat pada dokter dan perawat baik rutin atau dalam situasi darurat, sehingga menyimpan lebih hidup dan membuat penggunaan manfaat kesehatan. Memang, konferensi video telah membuka pintu untuk komunikasi yang lebih baik dan lebih cepat. Dengan terus menggunakan dan kemungkinan perkembangan, pendekatan ini dapat dilihat di mana saja dalam beberapa tahun lagi. 13

14 BAB IV KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR (HARDWARE,SOFTWARE,NETWORK) UNTUK VIDEOCONFRENCE Dalam melakukan perencanaan sebelum menggelar fasilitas konferensi video melalui Internet, kita perlu memperhitungkan kebutuhan bandwidth untuk suksesnya sebuah konferensi video. Secara umum ada dua (2) kebutuhan bandwidth yang perlu di penuhi, yaitu: Kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal gambar / video. Kebutuhan bandwidth untuk mengirimkan sinyal suara / audio. Diantara kedua kebutuhan di atas, kebutuhan bandwidth pengiriman video menjadi sangat penting karena akan memakan sebagian besar bandwidth komunikasi yang ada. Tidak mengherankan jika teknik-teknik untuk melakukan kompresi data menjadi sangat strategis untuk memungkinkan penghematan bandwidth telekomunikasi. Sekedar gambaran singkat, sebuah kanal video yang baik tanpa di kompresi akan mengambil bandwidth sekitar 9Mbps. Sebuah kanal suara (audio) yang baik tanpa di kompresi akan mengambil bandwidth sekitar 64Kbps. Memang akan memakan bandwidth yang sangat lebar. Dengan teknik kompresi yang ada pada hari ini, kita dapat menghemat sebuah kanal video menjadi sekitar 30Kbps dan kanal suara menjadi 6Kbps (half-duplex), artinya sebuah saluran Internet yang tidak terlalu cepat sebetulnya dapat digunakan untuk menyalurkan video dan audio sekaligus. Tentunya untuk kebutuhkan konferensi dua (2) arah dibutuhkan double bandwidth, artinya minimal sekali kita harus menggunakan kanal 64Kbps ke Internet. 14

15 Kebutuhan Bandwidth Suara / Audio Suara / audio akan memakan bandwidth jauh lebih sedikit di banding pengiriman gambar / video. Perkiraan kebutuhan bandwidth beserta gambaran kebutuhan kompresinya, akan diterangkan pada bagian ini. Teknik kompresi suara ini juga menjadi dasar pada internet telepon sehingga dapat melakukan hubungan SLJJ & SLI secara murah. Pada tabel terlampir daftar beberapa teknik kompresi suara yang sering digunakan dengan beberapa parameter yang mencerminkan kinerja dari teknik kompresi suara tersebut. Kompresi Kbps MIPS ms MOS G.711PCM G.726 ADPCM G.728 LD-CELP G.729 CS-ACELP G.729 x2 Encoding G.729 x3 Encoding G.729a CS-ACELP G MPMLQ G ACELP Kolom Kbps memperlihatkan berapa lebar bandwidth yang di ambil untuk mengirimkan suara yang di kompres menggunakan teknik kompresi tertentu. MIPS (Mega Instruction Per Second) memperlihatkan berapa kebutuhan waktu pemrosesan data pada saat melakukan kompresi suara dalam juta instruksi per detik. Mili-detik (ms) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kompresi. Mean Opinion Score (MOS) adalah nilai opini pendengar di ujung pesawat penerima. 15

16 Teknik kompresi dengan standar G.711 yang menggunakan teknik Pulse Code Modulation (PCM) adalah teknik standar yang digunakan oleh operator telekomunikasi, seperti Telkom, dalam mengirimkan suara melalui jaringan data mereka. Standar G.711 merupakan teknik kompresi yang paling tidak effisien, karena akan memakan bandwidth 64Kbps untuk kanal pembicaraan. Memang G.711 akan memberikan kualitas suara terbaik, dengan Mean Opinion Score (MOS) sebesar 4.1. Karena teknik kompresi-nya tidak effisien, G.711 juga tidak memakan banyak kekuatan prosesor (komputer) yaitu hanya 0.34MIPS dan membutuhkan waktu proses 0.125ms. Untuk memperoleh kualitas yang baik, mendekati MOS 4.1, biasa digunakan teknik kompresi dengan standar G.729 yang akan memakan bandwidth 8Kbps (hanya 1/8 dari G.711). Untuk itu membutuhkan prosesor sinyal digital yang cukup cepat dengan kemampuan mengolah data mencapai 20MIPS. Bagi mereka yang menginginkan kompresi suara yang maksimal dapat menggunakan standar G yang akan memakan bandwidth 5-6Kbps per kanal suara. Yang artinya sebuah kanal suara Telkom (64Kbps menggunakan G.711) akan mampu memuat kira-kira 10 kanal suara internet telepon dengan kompresi G Memang kualitasnya tidak sebaik G.729, tapi masih lumayan untuk komunikasi biasa. Pada saat kita berkomunikasi & berkonferensi menggunakan MS NetMeeting biasanya G.729 atau G akan digunakan untuk mengkompres suara kita agar menghemat bandwidth saluran komunikasi Internet. Dengan teknik kompresi yang sama, MS NetMeeting dapat pula digunakan untuk berkomunikasi dengan peralatan gateway internet telepon & kita dapat berbicara menggunakan NetMeeting ketelepon biasa. 16

17 Kebutuhan Bandwidth Video Pada saat ini, ada dua (2) buah standar kompresi video yang umum digunakan dalam pengiriman video melalui saluran komunikasi yang sempit, yaitu: H.261 biasanya menggunakan kanal ISDN dengan kecepatan p x 64Kbps, dimana p adalah 1, 2, 3,, 30. H.263 di arahkan untuk mengirimkan gambar video berkecepatan rendah mulai dari 20-30Kbps ke atas. Pada saat ini standar H.263 merupakan standar kompresi video yang sering digunakan dalam konferensi video melalui Internet. Beberapa hal yang perlu di perhatian adalah: Jika kita menggunakan video hitam-putih akan memakan bandwidth lebih kecil daripada jika kita melakukan konferensi menggunakan video berwarna. Jika kita menggunakan kecepatan pengiriman frame per second (fps) video yang rendah, akan memakan bandwith yang rendah dibandingkan frame per second (fps) yang tinggi. Video yang cukup baik biasanya dikirim dengan kecepatan frame per second (fps) sekitar 30 fps. Jika dikirimkan tanpa kompresi, sebuah video dengan 30fps akan mengambil bandwidth kira-kira 9Mbps, amat sangat besar untuk ukuran kanal komunikasi data. Untuk memberikan gambaran bagaimana upaya untuk penghematan bandwidth dan rasio kompresi yang dibutuhkan, ada baiknya kita perhatikan tabel terlampir. Keterangan Rata-rata PSNR (db) Bitrate (Kbit/s) Rasio Kompresi Orisinil, 30 fps :1 10fps, 20Kbps :1 17

18 10fps, 50Kbps :1 10fps, 100Kbps fps, 500Kbps :1 Tampak pada tabel, sebuah pengiriman video yang asli (tidak di kompres) dengan kecepatan 30fps akan memakan bandwidth 9Mbps. Dalam pengiriman video untuk konferensi video melalui Internet, biasanya kita mengurangi jumlah frame yang dikirim, misalnya menjadi 10fps. Beberapa teknik kompresi digunakan mulai dari yang paling kecil hasilnya yaitu 133:1 s/d yang akan memakan banyak bandwidth (500Kbps) dengan rasio kompresi 6:1. Terlihat bahwa video 10fps hasil kompresi 133:1 dapat dikirimkan dalam kanal 23Kbps dengan rata-rata Signal To Noise Ratio 38.51dB, cukup lumayan. Tentunya jika kita ingin memperoleh kualitas yang lebih baik, PSNR yang lebih baik, kompresi dapat dikurangi hingga rasio 6:1 atau lebih rendah lagi. ITU-T H.263 standar kompresi video Standar H.263 di publikasikan oleh International Telecommunications Union (ITU) untuk mendukung aplikasi konferensi video maupun video telephony. Secara umum pola kerja H.263 adalah sebagai berikut. Video frame akan di tangkap di sumber / pengirim dan di enkode (dikompress) dengan video enkoder. Aliran video yang terkompres kemudian dikirimkan melalui jaringan atau saluran telekomunikasi dan di ujungnya di dekode (dekomresi) menggunakan video dekoder. Frame yang di dekode ini yang kemudian akan di tampilkan. Pada hari ini, cukup banyak standar yang ada, masing-masing di disain untuk keperluan tertentu. Sebagai contoh, JPEG untuk gambar diam, MPEG2 untuk televisi digital, H.261 untuk konferensi video melalui ISDN. H.263 di arahkan 18

19 untuk pengkodean video untuk kecepatan rendah (biasanya 20-30Kbps dan tentu di atasnya). Standar H.263 menentukan kebutuhan untuk enkoder dan dekoder video. H.263 tidak menjelaskan tentang enkoder atau dekoder itu sendiri. Akan tetapi, H.263 menspesifikasikan format dan isi dari aliran data yang di enkode (kompres). Estimasi Gerakan & Kompensasi pada H.263 Langkah pertama yang biasanya dilakukan untuk mengurangi bandwidth yang dibutuhkan dalam pengiriman data adalah dengan cara mengurangi frame video yang dikirimkan sebelumnya dengan frame yang dikirimkan saat ini, oleh karenanya hanya perbedaan atau sisanya saja yang harus di enkode dan di kirimkan. Hal ini berarti bahwa bagian dari frame video yang tidak berubah (misalnya latar belakang) tidak akan di enkode. Pengurangan bandwidth lebih lanjut dapat dilakukan dengan cara mengestimasi daerah dari frame sebelumnya yang bergerak di frame selanjutnya (estimasi gerakan) dan mengkompensasi untuk gerakan tersebut (kompensasi gerakan). Modul untuk estimasi gerakan akan membandingkan setiap 16x16 pixel blok (macroblock) di frame selanjutnya dengan daerah sekelilingnya di frame sebelumnya dalam usaha mencari kecocokan. Daerah yang cocok akan di masukan ke posisi macroblok oleh modul kompensator gerakan. Macroblock gerakan terkompensasi akan dikurangkan dari macroblok dari frame selanjutnya. Jika estimasi gerakan dan proses kompensasi tersebut effisien, sisa macroblock yang ada akan berisi informasi yang sangat sedikit. 19

20 Koding Video H.263 H.263 adalah standar ITU-T (International Telecommunication Unions), yang di publikasi sekitar tahun 1995/1996. H.263 pada saat itu di disain untuk saluran komunikasi data berkecepatan rendah, draft awalnya bahkan menspesifikasikan kecepatan komunikasi data kurang dari 64Kbps, akan tetapi batasan ini telah di buang. Oleh karena itu, diharapkan standar H.263 dapat digunakan untuk berbagai kecepatan, tidak hanya aplikasi dengan kecepatan rendah. Bukan mustahil, standar H.263 akan menggantikan standar H.261 pada banyak aplikasi. Algoritma pengkodean H.263 mirip dengan yang digunakan pada H.261, akan tetapi dengan beberapa perbaikan dan perubahan untuk memperbaiki kinerja dan kemampuan untuk perbaikan karena kesalahan. Beberapa perbedaan algoritma pengkodean antara H.261 dan H.263 dapat dijelaskan berikut ini. Ketelitian setengah pixel digunakan untuk kompensasi gerakan pada H.263, sedang pada H.261 digunakan ketelitian pixel penuh dan filter loop. Beberapa bagian dari struktur hirarki pengiriman data dapat digunakan sebagai pilihan (optional) saja, tidak harus di implementasikan secara ketat, oleh karena itu bagian pengkodean / pendekodean (codec) dapat dikonfigurasi secara relax untuk mengejar kecepatan rendah atau perbaikan kesalahan. Ada empat pilihan yang dapat dinegosiasikan untuk memperbaiki kinerja, yaitu: Unrestricted Motion Vectors. Syntax-based arithmetic coding. Advance prediction. Prediksi forward & backward frame seperti P-B frames pada MPEG. H.263 mendukung lima (5) resolusi. Selain, QCIF & CIF yang juga di dukung oleh H.261, terdapat resolusi SQCIF, 4CIF & 16CIF. SQCIF kira-kira setengah dari resolusi QCIF. 4CIF & 16CIF adalah 4 & 16 kali resolusi CIF. Dengan adanya dukungan resolusi 4CIF & 16CIF berarti codec H.263 dapat berkompetisi dengan koding video dengan kecepatan tinggi seperti standar MPEG. 20

21 Untuk memberikan gambaran dari masing-masing format gambar dapat dilihat dalam tabel berikut. Terlihat bahwa H.261 hanya mensupport QCIF dan sebagai pilihan lain hanya CIF. Berbeda dengan H.261, H.263 mendukung semua format gambar. Untuk memberikan gambaran lebar bandwidth dari masing-masing format untuk kecepatan 10 dan 30 frame per detik (fps), dengan warna hitam putih atau berwarna. Terlihat bahwa 16CIF memiliki jumlah pixel paling banyak, di samping itu kecepatan / bandwidth yang dibutuhkan untuk mengirimkan gambar tanpa di kompress untuk mengirimkan video berwarna adalah yang paling lebar yaitu sekitar 580Mbps, amat sangat boros bandwidth. Untuk format SQCIF yang paling hemat bandwidth, jika tidak di kompress akan membutuhkan 1Mbps untuk mengirimkan video hitam putih. Tentunya bandwidth yang lebar ini dapat di perkecil jika kita dapat mengkompres video. Format Gambar Yang Didukung Bitrate tidak di kompres Forma t Gamb ar Luminan ce pixel Luminan ce lines H.261 menduku ng H.263 menduku ng (Mbit/s) 10 frame/s 30 frame/s Abu Warn Abu Warn 2 a 2 a SQCIF Ya QCIF Ya Ya CIF Pilihan Pilihan CIF Pilihan CIF Pilihan

22 H.261 Pengiriman Video Melalui ISDN Berbeda dengan H.263, H.261 di rancang untuk pengiriman video melalui jaringan Integrated Services Digital Network (ISDN). Pada awalnya di tahun 1984, badan telekomunikasi internasional CCITT (International Telegraph and Telephone Consultative Committee) Study Group XV membentuk sebuah group spesialis untuk melakukan koding untuk telepon visual dengan merekomendasikan sebuah standar koding untuk pengiriman data dengan kelipatan m x 384Kbps (m=1,2,..5). Selanjutnya, penelitian mereka menemukan sebuah standar, p x 64 Kbps (p=1,2,..,30), yang dapat digunakan untuk mengisi penuh seluruh kanal ISDN. Setelah lebih dari lima (5) tahun pengembangan, rekomendasi CCITT H.261, codec video untuk servis audio visual pada p x 64 Kbps, akhirnya berhasil di selesaikan dan di setujui pada bulan Desember Di Amerika Utara, mereka menggunakan rekomendasi H.261 yang sedikit di modifikasi. Untuk p=1 atau 2, karena keterbatasan bandwidth yang ada, hanya digunakan untuk komunikasi visual desktop face-to-face (biasanya dikenal sebagai videophone). Untuk p>=6, dimana bandwidth yang ada cukup lebar >384Kbps, karena kualitas gambar yang dikirim jauh lebih baik, kita dapat melakukan konferensi video. Dari pembahasan di atas terlihat bahwa dibutuhkan bandwidth yang cukup lebar untuk melakukan konferensi video. Artinya hanya perkantoran yang berbandwidth lebar >386Kbps ke Internet yang dapat melakukan konferensi video dengan baik. Kita di Indonesia cukup beruntung, dengan semakin murahnya peralatan Wireless Internet pada 2.4GHz, 5.2GHz, 5.8GHz pada kecepatan 11 s/d 54Mbps dapat menekan investasi untuk membangun sambungan kecepatan tinggi menjadi sekitar Rp. 3.5 s/d 7 juta saja. Gilanya, kita dapat memperoleh akses Internet kecepatan tinggi tanpa perlu menggunakan jasa Telkom sama sekali, artinya tidak perlu membayar pulsa Telkom sama sekali. 22

23 BAB V PERUSAHAAN YANG MENYEDIAKAN PRODUK DAN JASA VIDEOCONFRENCE Video Conference (VICON) Lintasarta menawarkan layanan nilai tambah bagi pelanggan kami oleh memaksimalkan potensi yang ada link. Video Conference (VICON) Lintasarta menyediakan fasilitas sewa kamar virtual yang dapat digunakan untuk video conferencing kegiatan. Video Conference (VICON) Lintasarta adalah unified integrasi yang melayani komunikasi data, audio dan video bundling dengan layanan SJKD. Video Conference (VICON) Lintasarta menyediakan lebih banyak kesempatan dan nilai nilai tambah untuk pelanggan selain melayani sebagai layanan dan penghalang untuk keluar SJKD layanan. Video Conference (VICON) yang berguna untuk: Video conferencing untuk melakukan pelatihan dan briefing staf Video conferencing untuk memfasilitasi pertemuan manajemen Video conferencing untuk berbagi pengetahuan dan konten Video conferencing untuk memfasilitasi peluncuran produk Video conferencing untuk memfasilitasi antar-perusahaan conferencing BENEFITS Menyimpan biaya, seperti menghapuskan biaya transportasi, akomodasi, dll Menyimpan waktu, seperti: mengurangi waktu untuk persiapan ruang pertemuan, tidak perlu melakukan perjalanan ke tempat pertemuan. Meningkatkan produktivitas, seperti: lebih efisien dan efektif rapat, mudah berbagi data dan pengetahuan. 23

24 PAKET Video Conference (VICON) paket FR pelanggan termasuk: Video Conference (VICON) Perawatan FR 512K Video Conference (VICON) Ultimate FR 256K Video Conference (VICON) paket VPN pelanggan termasuk: Video Conference (VICON) Perawatan VPN 512K Video Conference (VICON) Ultimate VPN 256K VICON Care Pelanggan tidak dapat membuat sambungan dengan lintas VICON Ultimate pelanggan. Perbedaan dari VICON Care DAN VICON Ultimate Port koneksi Video Conference (VICON) Perawatan khusus pelanggan menggunakan koneksi port Video Conference (VICON) Ultimate pelanggan bersama-sama menggunakan port (1 port dipakai bersama-sama) Jaringan Video Conference (VICON) Perawatan pelanggan mendapatkan independen konektivitas per lokasi dan dengan demikian konferensi overloading (misalnya penggunaan presentasi konten) tidak dianjurkan Fitur-fitur Video Conference (VICON) Perawatan pelanggan dapat melakukan kustomisasi 24

25 kamar permintaan pemesanan sementara sedangkan VICON Ultimate pelanggan hanya dapat menggunakan konfigurasi default sistem Video Conference (VICON) Perawatan dan Ultimate pelanggan akan mendapatkan dua kamar upaya Video Conference (VICON) Perawatan dan Ultimate pelanggan akan diberi informasi kamar yang keluar pada saat reservasi Akhir-titik Pengaturan Video Conference (VICON) Perawatan pelanggan dapat memanfaatkan akhirtitik dengan pengaturan yang berbeda di setiap lokasi sementara Video Conference (VICON) Ultimate pelanggan harus menggunakan pengaturan yang sama untuk semua mereka akhir-poin Video transcoding Hanya tersedia untuk pelanggan Video Conference (VICON) Perawatan Pelanggan PERSYARATAN Menggunakan jaringan yang sudah ada dari Lintasarta; atau VPN Frame Relay Router dikelola oleh Lintasarta (CPE diperlukan untuk pengaturan) Bukan VSAT Access Setiap pelanggan akan mendapatkan 1 IP khusus yang harus ditetapkan pada akhir-titik Akhir-titik pengaturan konfigurasi untuk pelanggan Alamat IP akhir-point (unik per lokasi) Alamat IP gateway 25

26 Gatekeeper alamat IP (H.323 menggunakan pengaturan, bukan SIP) Lintasarta adalah Visi Solusi untuk Anda. Untuk informasi lebih lanjut tentang layanan ini, silahkan hubungi: 26

27 KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Video conference adalah konferensi video dimana data yang di-transmisikan adalah dalam bentuk video atau audiovisual. Videoconference adalah telekomunikasi dengan menggunakan audio dan video sehingga terjadi pertmuan ditempat yang berbeda-beda. Ini bisa berupa antara dua lokasi yang berbeda(point-to-point) atau mengikutsertakan berberapa lokasi sekalgus di dalam satu ruangan konferensi(multi-point).videoconference ini dapat dibagi atas: oneway videoconference, two-way videoconference, non-motion videoconference. Tekhnologi videoconfrence ini sangat efisien bagi perusahaan, terutama yang memiliki cabang-cabang perusahaan yang letaknya cukup jauh. Hal ini dikarenakan tekhnologi ini mengurangi biaya perusahaan yaitu biaya perjalanan untuk keperluan rapat atau pertemuan, biaya penginapan, konsumsi dll. Selain itu tekhnologi videoconfrence ini dapat memungkinkan orang yang tidak dapat berpergian dapat saling berkomunikasi secara tatap muka. B. SARAN 1. Bagi pengusaha Video-conference dapat membantu untuk melakukan pertemuan-pertemuan bisnis penting dengan biaya yang lebih murah dan waktu yang lebih hemat. 2. Di bidang medis, video conferencing juga dapat membantu dalam hal berbagi diagnosa, konsultasi, dan transmisi foto medis diperlukan. 3. Bagi siswa, penggunaan video conferencing memberikan mereka kesempatan untuk belajar oleh benar-benar terlibat dalam komunikasi dua arah pallet. Video conferencing membantu siswa dari berbagai negara dan budaya yang berbeda dan belajar dari satu sama lain. 27

28 DAFTAR PUSTAKA Anonim. Wikipedia, Videoconfrence. htpp://en.wikipedia.org/wiki. Febrian, J.Pengetahuan Komputer dan Teknologi Informasi, 2004 Bandung: Penerbit Informatika. Sahid,Teknologi Informasi dan Komunikasi 3, Jakarta: Yudhistira. 28

29 29

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Video Conference Video Conference adalah teknologi perangkat jaringan yang dapat menghubungkan secara langsung antara 2 user atau lebih yang terpisah, dengan menggunakan

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol.

VoIP. Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. VoIP Apa itu VoIP???? Merupakan singkatan dari Voice over Internet Protocol. Merupakan suatu cara berkomunikasi dengan mengirimkan paket-paket suara melalui jaringan internet dengan memanfaatkan protokol

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA Nuzul Luthfihadi (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1

ISDN. (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 ISDN (Integrated Service Digital Network) -Overview - Prima K - PENS Jaringan Teleponi 1 1 Purpose Introduction to ISDN ISDN Channels ISDN Access ISDN Interface Applications Prima K - PENS Jaringan Teleponi

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang

1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan biaya yang Powered By http:/ TeUinSuska2009.Wordpress.com Upload By - Vj Afive - Latar Belakang ISDN 1. Adanya pertumbuhan permintaan komunikasi suara, data dan gambar. 2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas dan

Lebih terperinci

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas

WAN. Karakteristik dari WAN: 1. Terhubung ke peralatan yang tersebar ke area geografik yang luas WAN WAN adalah sebuah jaringan komunikasi data yang tersebar pada suatu area geografik yang besar seperti propinsi atau negara. WAN selalu menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk

Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk CARA KERJA INTERNET TV KABEL Internet kabel menggunakan media kabel koaksial sebagai media aksesnya. Asalnya kabel koaksial ini hanya digunakan untuk menyalurkan signal TV saja. Dalam beberapa sistem,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini semua teknologi sudah canggih dan mudah untuk mendapatkan informasi. Apalagi dengan adanya internet dimana semua orang dengan mudah mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TEKNOLOGI DVB-H

BAB II TEKNOLOGI DVB-H BAB II TEKNOLOGI DVB-H 2.1. Pendahuluan Mobile TV adalah pengiriman kanal TV ke terminal pelanggan baik terminal berupa handset, PDA atau sejenisnya. Mobile TV terminal didesign untuk digunakan sesuai

Lebih terperinci

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET

JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET JENIS-JENIS KONEKSI INTERNET Jenis-jenis dari koneksi Internet adalah senagai berikut : A. Koneksi fisik, misalnya ethernet, fiber-optik, modem, ADSL, wave-lan, satelit, dan masih banyak lagi. Dari segi

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto Voice over Internet Protocol Kuliah 6 Disusun oleh : Bambang Sugiarto Session Initiation Protocol (SIP) SIP merupakan protokol kontrol pada layer aplikasi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri

Lebih terperinci

Telemedicine : dalam tinjauan teknologi informasi Oleh : Hanif Al Fatta

Telemedicine : dalam tinjauan teknologi informasi Oleh : Hanif Al Fatta Telemedicine : dalam tinjauan teknologi informasi Oleh : Hanif Al Fatta Abstraks Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi cara manusia dalam melakukan kegiatan bisnisnya termasuk pada dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengantar Tentang VOIP BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Tentang VOIP VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah teknologi yang menjadikan media internet untuk bisa melakukan komunikasi suara jarak jauh secara langsung. Sinyal

Lebih terperinci

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006 Jaringan dan Layanan Jaringan komunikasi sekumpulan perangkat dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi

BAB 1 PENDAHULUAN. sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan jaman media komunikasi merupakan sebuah kebutuhan sekunder bagi semua kalangan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya inovasi teknologi informasi

Lebih terperinci

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi.

9/6/2014. Dua komputer atau lebih dapat dikatakan terinterkoneksi apabila komputer-komputer tersebut dapat saling bertukar informasi. Danny Kriestanto 2 Pengantar Jaringan Komputer Konsep Jaringan Komputer Sesi 1 Pengantar Jaringan Komputer Klasifikasi Jaringan Komputer Terminologi Jaringan Komputer Komponen Jaringan Komputer Kode MK

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

WAN (Wide Area Network)

WAN (Wide Area Network) MELAKUKAN INSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS ( WIDE AREA NETWORK ) Oleh Ariya Kusuma, A.Md. WAN (Wide Area Network) WAN (Wide Area Network) merupakan sistem jaringan dengan skala luas yang menghubungkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN

ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Widya Teknika Vol.18 No.1; Maret 2010 ISSN 1411 0660 : 1-5 ANALISIS KINERJA BASIC RATE ACCESS (BRA) DAN PRIMARY RATE ACCESS (PRA) PADA JARINGAN ISDN Anis Qustoniah 1), Dewi Mashitah 2) Abstrak ISDN (Integrated

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) Husna Amalia, Achmad Affandi Email : husna.amalia@yahoo.com, affandi@ee.its.ac.id Laboratorium Jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System

1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa dapat melakukan instalasi dan konfigurasi 3CX Phone System 2. Mahasiswa dapat mengoperasikan 3CX Phone System Pengertian VoIP ( Voice over Internet Protocol ) Voice over Internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ ~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~ Teknologi WAN Wide area network (WAN) digunakan untuk saling menghubungkan jaringan-jaringan yang secara fisik tidak saling berdekatan terpisah antar kota, propinsi

Lebih terperinci

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV

voip Di susun : Fariansyah Gunawan Nim : Semester : IV voip MATA KULIAH : SISTEM TELEKOMUNIKASI Di susun Nama : Fariansyah Gunawan Nim : 10 313 000 Kelas : G Semester : IV KATA PENGANTAR Assalammualaikum Wr.Wb. Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 1. Processor Intel Core 2 GHz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi ini telah diimplementasikan pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : 1. Processor Intel Core 2 Duo @2,8 GHz 2. 2 GB RAM 3. 2

Lebih terperinci

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10 Overview VOICE OVER INTERNET PROTOCOL (VOIP) Pertemuan ke 10 VoIP (Voice Over Internet Protocol) merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan Internet Protokol untuk menyediakan komunikasi voice secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang pasti membutuhkan informasi. Ada banyak cara yang dapat dilakukan orang untuk mendapatkan informasi, salah satu contohnya adalah melalui banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi 2 Semester 6 PEMBIMBING : Amalia Eka R., ST. MT DISUSUN OLEH : Dwi Definta Oktavia Siswoyo NIM. 1241160069

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network

Gambar 3.1 Workflow Diagram Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Gambar 3.1 Workflow Diagram... 49 Gambar 3.2 Penetapan Koneksi Menggunakan Virtual Path... 55 Gambar 3.3 Arsitektur Protokol User Network Interface... 56 Gambar 3.4 SVC X.25... 63 Gambar 3.5 SVC Frame-Relay...

Lebih terperinci

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW

Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Unjuk Kerja QoS (Quality of Services) Jaringan Voice over Internet Protocol Berbasis SIP yang Diimplementasikan pada Jaringan Ethernet Gedung FEB-UKSW Suryo Aji Tanoyo 1, Eva Yovita Dwi Utami 2 Program

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, telah diputuskan untuk membuat WAN menggunakan teknologi Frame Relay sebagai pemecahan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Content Delivery Network (CDN) Content Delivery Network adalah sebuah sistem yang berfungsi sebagai client pengirim konten yang ada pada suatu web kepada client pengguna. CDN

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS

BAB II PROSES BISNIS BAB II PROSES BISNIS 2.1. Proses Bisnis Utama PT Rahadjasa Media Internet (RadNet) merupakan perusahaan penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider-ISP). Seiring dengan berkembangnya waktu,

Lebih terperinci

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar-dasar GPON GPON atau Gigabit Passive Optical Network merupakan sebuah arsitektur point-to-multipoint yang menggunakan media transmisi berupa fiber optik. GPON mampu mendukung

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 3.1 Sasaran Kemampuan Sistem Untuk menjawab beberapa pertanyaan pada rumusan masalah di bagian pendahuluan, sistem yang diusulkan harus memiliki kemampuan sebagai

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER 2.1 Pengertian Server Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER. : Karyn Vusvyta NIM : DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER NAMA : Karyn Vusvyta NIM : 09011181419007 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Deris Stiawan, M.T. FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016 JARINGAN KOMPUTER PADA KANTOR

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI

Agus Setiadi BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi 3G 3G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: third-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada perkembangan teknologi telepon nirkabel

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323 Lola Yorita Astri, ST, M.S.I Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Program Studi Sistem Komputer, STIKOM Dinamika

Lebih terperinci

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Jaringan Komputer Jaringan Komputer Jaringan Komputer atau biasa dikenal dengan Local Area Network (LAN) adalah hubungan antara 2 komputer

Lebih terperinci

VoIP (Voice Over Internet Protocol)

VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA

TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA. BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA TUGAS AKHIR PERHITUNGAN DAN ANALISA BANDWIDTH VoIP O L E H WISAN JAYA 040402005 DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 PERHITUNGAN DAN ANALISA BANDWIDTH VoIP Oleh:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Content Delivery Network (CDN) CDN adalah sekumpulan server yang saling berhubungan dari komputer di internet yang menyediakan konten web dengan cepat ke banyak pengguna

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA Eko Kurniawan (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA PERANCANGAN SISTEM VIDEO TELECONFERENCE PADA UNIT RADIOLOGI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA Pandapotan SIAGIAN, ST, M.Eng Dosen STIKOM DB Jambi Jalan Sudirman Thehok Jambi Abstrak Makalah ini membahas Perancangan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs

Jaringan Komputer dan Komunikasi Data. Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Jaringan Komputer dan Komunikasi Data Agus Aan Jiwa Permana, S.Kom, M.Cs Diagram Model Sederhana Sistem Komunikasi Diagram Model Sederhana Sistem Komunikasi Model Komunikasi Source (Sumber) Menghasilkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI G

PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI G PERANCANGAN JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE DENGAN STANDAR WIFI 802.11G Panji Krisna Dwi Cahya 1, Wahyu Adi Priyono., Ir., M.Sc. 2, Gaguk Asmugi, ST., MT. 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

Integrated Sevices Digital Network (ISDN)

Integrated Sevices Digital Network (ISDN) Tujuan Mengetahui Jaringan Digital layanan Terpadu sistem telekomunikasi. Mengetahui bagian-bagian penting pada Jaringan Digital layanan terpadu Memahami Jaringan Digital layanan Terpadu beserta sifat-sifatya.

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream \ BAB III Analisis dan Perancangan 3.1 analisis perancangan server streaming Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Video Conference Video conference adalah suatu aplikasi yang mampu melewatkan data audio dan video pada suatu jaringan. Video conference bisa diterapkan pada berbagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. komunikasi dan hiburan. Awal mulanya video berbentuk analog, sesuai

BAB II DASAR TEORI. komunikasi dan hiburan. Awal mulanya video berbentuk analog, sesuai BAB II DASAR TEORI 2.1 Video Video adalah teknologi pemrosesan urutan banyak gambar bergerak yang dihasilkan oleh kamera. Video pada saat ini telah menjadi media informasi, komunikasi dan hiburan. Awal

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK

BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 54 BAB IV IMPLEMENTASI METRO ETHERNET NETWORK 4.1. Pendahuluan Teknologi telekomunikasi saat ini membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Sistem Perancangan aplikasi meliputi server, pengajar dan mahasiswa. Server akan melakukan koneksi dengan pengajar dan mahasiswa secara unicast dengan menggunakan

Lebih terperinci

Internetworking / WAN (Wide Area Network)

Internetworking / WAN (Wide Area Network) SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Internetworking / WAN (Wide Area Network) ISI Internetworking/WAN Modul 1 (Wide Area Network) Team Training SMK TI 1 SMK-TI TRAINING AND CERTIFICATION Modul 1 INTERNETWORKING/WAN

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users

JARINGAN KOMPUTER. APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users JARINGAN KOMPUTER APA ITU JARINGAN COMPUTER PENGGUNA JARINGAN COMPUTER Business application Home application Mobile users APA ITU JARINGAN KOMPUTER Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA TEKNOLOGI AMPS Analog mobile phone system(amps) dimulai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam zaman dimana teknologi terus berkembang secara pesat, banyak aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam zaman dimana teknologi terus berkembang secara pesat, banyak aktivitas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam zaman dimana teknologi terus berkembang secara pesat, banyak aktivitas yang semakin dipermudah dengan adanya teknologi. Berbagai macam teknologi diintegrasikan

Lebih terperinci

VIDEO STREAMING. Pengertian video streaming

VIDEO STREAMING. Pengertian video streaming VIDEO STREAMING Dalam dunia multimedia, saat ini kita berada ditahap pemakai jaringan rumah yang mulai bercampur dengan pemakai jaringan elektronik dan jaringan media. Menurut laporan dari In-Stat (www.in-stat.com),

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia sehingga dapat berkomunikasi dan bertukar informasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi jaringan komputer dan Internet telah mengalami perkembangan yang pesat, sehingga mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di dunia sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP

BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP Laporan Tugas Akhir BAB III IMPLEMENTASI VICON LINTASARTA PADA JARINGAN VPN IP 3.1 Layanan Video Conference (VICON) Dewasa ini banyak suatu perusahaan di dalam perkantoran dan perbankan yang memiliki kantor

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet Protocol Television IPTV (Internet Protocol TV) merupakan sebuah sistem yang mampu menerima dan menampilkan video streaming dalam satu paket internet Protocol. Sebuah

Lebih terperinci

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri

-KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : Dosen : Leli Safitri -KOMUNIKASI DATA- Nama : Novriansyah Kelas : 2.DB.10 NPM : 33109332 Dosen : Leli Safitri PROGRAM DIPLOMA MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA 2010

Lebih terperinci

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN

Jaringan Komputer I. Materi 9 Protokol WAN Jaringan Komputer I Materi 9 Protokol WAN Wide Area Network Jaringan data penghubung jaringan-jaringan akses/lokal Karakteristik Menuju berbasis paket Dari connectionless menuju connection oriented (virtual

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. (titik-ke-titik) atau melibatkan beberapa tempat (multi-titik) dengan lebih dari satu

BAB II DASAR TEORI. (titik-ke-titik) atau melibatkan beberapa tempat (multi-titik) dengan lebih dari satu BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Dalam perkembangan teknologi komunikasi, dimana tuntutan kebutuhan pelayanan bagi pengguna jasa komunikasi makin tinggi, dalam penyampainan ide dan pendapat tidak hanya audio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan Di abad ke 21 ini, teknologi yang memegang peranan kunci adalah teknologi pengumpulan, pengolahan, dan pengiriman informasi atau data, baik data visual

Lebih terperinci

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id

Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. caca.e.supriana@unpas.ac.id Virtual Office Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si., MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Kantor virtual 2 Kantor

Lebih terperinci

Jaringan Komputer Pendahuluan

Jaringan Komputer Pendahuluan Jaringan Komputer Pendahuluan Pengertian Jaringan Komputer Menurut Odom (2004), jaringan komputer adalah kombinasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan yang secara bersama-sama memungkinkan

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI

BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI 50 BAB IV ANALISA HASIL SIMULASI 4.1 Umum Pada bab ini akan menjelaskan tentang performansi dari proses pengkodean yang menggunakan High 4:4:4 Intra dan Main Profile yang akan ditransmisikan pada jaringan

Lebih terperinci

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN)

BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) BAB III MENGENAL LOCAL AREA NETWORK (LAN) DAN WIDE AREA NETWORK (WAN) 3.1 Elemen-Elemen Perangkat Keras Jaringan (LAN) Elemen- elemen perangkat keras yang digunakan untuk membuat LAN diantaranya ialah:

Lebih terperinci

Tutorial Membangun Radio Streaming Arie Widodo

Tutorial Membangun Radio Streaming Arie Widodo Tutorial Membangun Radio Streaming Arie Widodo (arie.widodo@icloud.com) A. Pendahuluan Siaran radio sampai saat ini masih digemari. Orang dapat mendengarkan banyak acara menarik di radio, lalu pesawatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian sistem juga berguna untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA JARINGAN 4.1 Pengujian Coverage Jaringan WLAN Pengujian Coverage WLAN menggunakan 2 cara, yaitu: a. Pengujian dengan deteksi sinyal WLAN di desktop computer, Seperti terlihat

Lebih terperinci

PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT ENCODER INTERNET PROTOCOL TELEVISION

PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT ENCODER INTERNET PROTOCOL TELEVISION 2014, No.104 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT ENCODER INTERNET PROTOCOL TELEVISION PERSYARATAN TEKNIS PERANGKAT

Lebih terperinci

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN WEBHTB PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) CABANG PALEMBANG Agus Rochman Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Dalam PT. Bhanda Ghara Reksa (Persero)

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci