BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengimplementasian dan pengevaluasian aplikasi BlueTTS pada penelitian ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengimplementasian dan pengevaluasian aplikasi BlueTTS pada penelitian ini"

Transkripsi

1 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi Pengimplementasian dan pengevaluasian aplikasi BlueTTS pada penelitian ini menggunakan Matlab 7.1. Beberapa hal yang dibutuhkan dalam pengembangan aplikasi ini adalah: Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah: Microsoft Windows XP Service Pack 2 Bahasa Pemrograman Matlab 7.1 Bahasa Pemrograman Visual Basic Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi BlueTTS adalah: 1 unit perangkat komputer, dengan spesifikasi o Processor : Intel Pentium 4 CPU 2.81 GHz o Memory : 768 DDR Ram o HardDisk : 80 Giga Byte o Keyboard dan mouse 1 unit speaker atau headset 116

2 Rencana Implementasi Aplikasi BlueTTS diuji tingkat keakuratannya dengan melakukan berbagai tahap. Untuk tahap penggunaan metode representasi input, penulis membandingkan nilai error dari arsitektur neural network yang menggunakan metode representasi nilai ASCII dan yang menggunakan metode representasi urutan alfabet. Dari hasil perbandingan tersebut akan dipilih arsitektur yang memiliki nilai error terkecil. Untuk memilih penggunaan jumlah node yang paling baik, penulis membandingkan nilai error dari hasil training pada berbagai arsitektur neural network yang berbeda. Penulis membandingkan penggunaan jumlah node berjumlah 40 node, 100 node, dan 297 node dengan menggunakan 1 hidden layer pada setiap percobaan. Setelah didapat hasil error yang paling kecil, penulis membandingkannya dengan hasil pengujian menggunakan 2 hidden layer. Dari hasil pengujian tersebut akan dipilih arsitektur yang memiliki nilai error terkecil. Pada pengenalan fonem, penulis memasukkan berbagai macam kata ke dalam aplikasi dan akan dihitung jumlah kata yang menghasilkan fonem yang. Hasil keluaran fonem akan dibandingkan dengan fonem yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia. Nilai keakuratan akan dihitung dari jumlah pengenalan fonem pada kata yang bernilai dibagi dengan total kata yang diuji. Tahap terakhir ialah pengujian pengenalan kontekstual, penulis akan memasukkan berbagai macam kalimat yang mengandung homograf yang memiliki hasil kategori sintaksis yang bervariasi. Nilai keakuratan akan dihitung dari jumlah pengenalan yang tepat dibagi dengan total kalimat yang diuji.

3 Implementasi Tampilan Layar a) Form Layar Utama Gambar 4.1 Layar Form Utama

4 119 b) Layar Form Training Data Gambar 4.2 Layar Form Training Data

5 120 c) Layar Form Show Properties Gambar 4.3 Layar Form Show Properties

6 121 d) Layar Form Penggenerasian Fonem Gambar 4.4 Layar Form Penggenerasian Fonem 4.2 Evaluasi Hasil Pengujian Dalam pengujian aplikasi BlueTTS, pengujian dibagi menjadi beberapa bagian di antaranya ialah pengujian metode representasi input, pengujian jumlah node pada neural net yang paling optimal, pengujian fonem yang dikenali dari neural net tersebut, dan pengujian analisa kontekstual dari berbagai kalimat yang mengandung homograf.

7 Pengujian Metode Representasi Input Pada representasi input berupa kata menjadi banyak node yang masing-masing node hanya dapat bernilai 0 hingga 1 terdapat berbagai metode yaitu menggunakan urutan alfabet dan menggunakan representasi ASCII. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penulis menguji aplikasi BlueTTS dengan menggunakan kedua cara sebelum melanjutkan proses training dengan metode yang optimal. Jumlah kata yang digunakan sebagai data ialah 3380 kata dan total perulangan pada backpropagation sejumlah epoch. Pada representasi kata menggunakan ASCII, input layer memiliki 11 kategori dengan 4 node tambahan sebagai kategori sintaksis. Pada setiap kategori, terdiri dari 8 node yang akan menyimpan nilai biner daripada nilai ASCII pada huruf yang bersangkutan dan 1 node lagi untuk menyimpan spasi. Pada metode ini, total jumlah node pada input layer berjumlah 103 buah. Berikut ini hasil training-nya: TRAINGDX, Epoch 10000/10000, MSE /1e-005, Gradient /1e-006 Pada hasil training tersebut dapat dilihat bahwa nilai error berjumlah dengan gradient (tingkat kemiringan) Pada representasi kata menggunakan urutan alfabet, jumlah node yang digunakan akan jauh lebih banyak. Input layer terdiri dari 11 kategori, dengan 26 node yang mewakili urutan alfabet, ditambah dengan 1 node untuk spasi. Selain itu akan ditambah pula 4 node sebagai penentu kategori sintaksis. Total jumlah node yang digunakan berjumlah 301 node. Berikut ini hasil training dengan epoch:

8 123 TRAINGDX, Epoch 10000/10000, MSE /1e-005, Gradient /1e-006 Nilai error pada hasil training tersebut berjumlah dengan nilai gradient Dari kedua proses training tersebut dapat digambarkan grafik perbandingan sebagai berikut: Perbandingan Representasi Node Input error gradient ASCII Alfabet Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Representasi Node Input Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa nilai error pada penggunaan urutan alfabet dalam representasi kata ke dalam bentuk node jauh lebih efektif dibandingkan penggunaan nilai ASCII. Meskipun gradient pada penggunaan nilai ASCII lebih besar daripada penggunaan urutan alfabet, namun selisih perbedaannya tidak terlalu signifikan.

9 124 Berdasarkan hasil pengujian dapat dibuktikan bahwa penggunaan urutan alfabet sebagai metode representasi node input lebih baik daripada penggunaan nilai ASCII sehingga penulis menggunakan metode ini pada penelitian lebih lanjut Pengujian Jumlah Layer dan Node Hingga saat ini masih belum ada rumus pasti bagaimana arsitektur neural net yang terbaik dalam setiap kasus yang berbeda. Ukuran jumlah node dan jumlah layer pada berbagai kasus yang menggunakan neural net, selalu diperoleh melalui pengujian yang berusaha mendapatkan hasil yang terbaik. Pada aplikasi BlueTTS ini penulis menguji beberapa proses training yang menggunakan jumlah node dan layer yang berbeda-beda dengan jumlah perulangan yang sama. Perbandingan akan dilihat dari nilai error akhir pada neural net dengan jumlah training yang sama. Semakin kecil nilai error menunjukkan kinerja neural network yang lebih baik. Gradien menunjukkan tingkat kemiringan proses training. Semakin besar jumlah gradien maka proses training akan berjalan lebih cepat. Penulis melakukan pengujian menggunakan 1 hidden layer dengan 40 node, 100 node, jumlah node yang sama dengan input, dan menggunakan 2 hidden layer dengan jumlah node yang sama dengan input. Pada pengujian menggunakan 40 node pada hidden layer, berikut ini hasil akhir dari training sebanyak epoch: TRAINGDX, Epoch 10000/10000, MSE /1e-005, Gradient /1e-006

10 125 Pada pengujian menggunakan 100 node pada hidden layer, berikut ini hasil akhir dari training sebanyak epoch: TRAINGDX, Epoch 10000/10000, MSE /1e-005, Gradient /1e-006 Dilihat dari 2 macam jumlah node tersebut, hasilnya kurang memuaskan sehingga penulis mencoba menggunakan jumlah kategori dikali dengan jumlah alfabet ditambah dengan spasi yang berarti sejumlah 297 node. Berikut ini hasil akhir dari training sebanyak epoch: TRAINGDX,Epoch 10000/10000, MSE /1e-005,Gradient /1e-006 Hasil training dengan menggunakan jumlah node yang sama dengan jumlah node pada input layer lebih memuaskan. Setelah ini penulis mencoba mentraining data menggunakan 2 hidden layer, dengan masing-masing layer memiliki node yang berjumlah sama dengan input node. Berikut ini hasil dari trainingnya sebanyak epoch: TRAINGDX, Epoch 10000/10000, MSE /1e-005, Gradient /1e-006 Dilihat dari hasil training di atas maka dapat dibuat tabel perbandingan sebagai berikut berdasarkan perulangan sebanyak epoch: Tabel 4.1 Hasil Pengujian Node pada Hidden Layer

11 126 Jumlah node dan hidden layer Error terakhir Gradient terakhir 40 node, 1 hidden layer node, 1 hidden layer node, 1 hidden layer node, 2 hidden layer Berikut ini ditampilkan dalam bentuk grafik: Perbandingan Error dan Jumlah Node pada Epochs Nilai Error error Jumlah Node Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Hasil Training Berdasarkan pengujian tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa pada penelitian ini, hasil terbaik akan didapat dengan menggunakan jumlah node pada hidden layer yang sama dengan jumlah node pada input layer.

12 127 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, training menggunakan 297 node diteruskan sebisanya dalam kurun waktu. Berikut ini ialah hasil training terakhir penulis dengan menggunakan jumlah node tersebut selama kurang lebih 300 jam yang dilakukan tidak secara nonstop dalam waktu 1 bulan: TRAINGDX, Epoch 5876/1e+006, MSE /1e-005, Gradient e-005/1e Pengujian Pengenalan Fonem Dengan menggunakan hasil training yang terakhir tersebut, penulis melakukan beberapa uji coba dengan memasukkan kata-kata yang sudah pernah ditraining dan katakata yang belum pernah dikenali. a) Pengenalan terhadap kata yang dimasukkan sebagai data training Berikut ini ialah hasil pengenalan 3380 kata yang sudah pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 3380 kata Jumlah Benar : 1747 kata Jumlah Salah : 1633 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output Hasil acara V ts V r V V V r V Salah dahaga d V h V g V d V h V V Salah brankas b r V n k V s b r V k V Salah meja m e dz V dz V Salah nenek n e n e k n k salah

13 128 Berikut ini ialah hasil pengenalan 3380 kata yang sudah pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 3380 kata Jumlah Benar : 2801 kata Jumlah Salah : 579 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output hasil acara V ts V r V V ts V r V dahaga d V h V g V d V h V V salah brankas b r V n k V s b r V n k V s meja m e dz V m e dz V nenek n e n e k n e n e k Berikut ini ialah hasil pengenalan 3380 kata yang sudah pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 3380 kata Jumlah Benar : 2962 kata Jumlah Salah : 418 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output hasil jambret dz V m b r e t dz V m b r e t ekstra e k s t r V e k s t r V indera I n r V I n d e r V salah koperasi k Q r V s I k Q p e r V s I salah pesan s V n s V n

14 129 Berikut ini ialah hasil pengenalan 3380 kata yang sudah pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 3380 kata Jumlah Benar : 3008 kata Jumlah Salah : 372 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output hasil telur l U r l U r tabel t V l t V b l salah indera I n r V I n d r V salah kontestan k Q n t e s t V n k Q n t e s t V n gelang l V N l V N Berikut ini grafik perbandingan error dan keakuratan penggenerasian fonem terhadap kata-kata yang sudah pernah di-training:

15 130 Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Keakuratan pada Data Training b) Pengenalan terhadap kata yang belum pernah dikenali sebelumnya Hasil pengenalan 600 kata yang belum pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 600 kata Jumlah Benar : 248 kata Jumlah Salah : 352 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output bayang b V j V N b V V N bioskop b I Q s k Q p b I s k nurani n U r V n I p U r V n I tunggu t U N g U t U N vokal f Q k V l p Q k V l Hasil pengenalan 600 kata yang belum pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 600 kata Jumlah Benar : 420 kata Jumlah Salah : 180 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output hasil bayang b V j V N b V j V N bioskop b I Q s k Q p b I Q s k Q salah nurani n U r V n I n U r V n I

16 131 tunggu t U N g U t U N g U vokal f Q k V l f Q k V l Sedangkan untuk hasil pengenalan kata-kata yang belum pernah dimasukkan ke dalam training sebanyak 600 kata dengan current error , dapat dilihat di bawah ini: Total input : 600 kata Jumlah Benar : 445 kata Jumlah Salah : 155 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output hasil sekolah k Q l V h k Q l V h sepi p I s e p I salah monster m Q n s r m Q n s t r salah koneksi k Q n e k s I k Q n e k s I internal I n r n V l I n r n V l Hasil pengenalan 600 kata yang belum pernah dimasukkan dalam training dengan current error : Total input : 600 kata Jumlah Benar : 448 kata Jumlah Salah : 152 kata Persentase keakuratan : % Sampel data kata target output hasil tetap t V p t V p primer p r I m e r p r I m e r sesuai s U ai s U V I salah

17 132 satelit s V l I t s V t l I t salah renovasi r e n Q f V s I r e n Q f V s I Berikut ini grafik perbandingan tingkat error dengan keakuratan pengenalan fonem terhadap kata-kata yang belum di-training: Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Keakuratan pada Data Baru Pengujian Analisa Kontekstual Pada Analisa kontekstual, penulis akan menguji aplikasi BlueTTS dengan memasukkan beberapa kalimat yang menggunakan homograf untuk dikenali kategori sintaksisnya. Kalimat yang dimasukkan akan dibuat yang belum pernah ada di contoh data kalimat yang sudah dipelajari. Berikut ini hasil pengujian kontekstual dengan kalimat-kalimat yang belum pernah digunakan.

18 133 Tabel 4.2 Hasil Pengujian Kontekstual John memiliki mental baja dalam menghadapi situasi ini. Mental Susi tidak tergoyahkan sedikit pun. Tidak semua orang memiliki mental yang kuat. Satu-satunya yang diuji dalam tes masuk adalah mental. Judul film-film ini berseri semua. Serial sidul Anak Sekolahan menduduki peringkat pertama. Kebanyakan sinetron berseri menjadi favorit anak remaja. Film seri tidak diminati orang dewasa. Apel yang dimakan Stefan sudah busuk. Buah apel baik untuk kesehatan. ujang selalu apel setiap minggu Ibu membeli buah nanas dan apel. Apel yang manis banyak diminati orang. Setiap hari Anton selalu apel ke rumah pacarnya. Budi selalu absen ketika ada apel. Setiap sore Susi selalu mangkal di terasnya. Setiap kali pergi melihat rumah yang dijual, teras menjadi bagian penting dalam kwalitas rumah. Gaji yang diterima John sepersepuluh dari gaji pejabat teras itu. Istri dari pejabat teras selalu dilimpahi harta yang banyak. ujang mental keluar dari halaman bola mental keluar Untuk menjadi pejabat teras sangatlah sulit. Untuk menjadi pejabat teras sangatlah sulit. Nenek sangat doyan dengan terasi. Serangga itu terbang setelah berhasil keluar dari kepompong. Kami sekeluarga pergi ke serang. Satu-satunya kota indah terdapat di serang. Kota serang memiliki jumlah penduduk terbanyak selain kota lainnya. Budaya- budaya di kota serang sangat unik. serang merupakan kota kecil dibagian timur jawa. Tono pergi mengapel dirumah temannya. Teras Andi sudah mulai rapuh. Pejabat teras selalu mengadakan rapat tidak penting. Serang"!! itu kata terakhir dari kapten. Ayah mendapat serangan jantung tiba-tiba. Serangan yang dilakukan Irak berakibat fatal pada Iran. Kita akan melakukan serangan pada subuh hari. salah salah salah salah salah salah salah Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat dituliskan persentase keberhasilan dari pengenalan kontekstual menggunakan N-gram yaitu:

19 134 Jumlah kalimat 37 kalimat Jumlah 30 kalimat Jumlah salah 7 kalimat Persentase Keakuratan % 4.3 Batasan Sistem Batasan-batasan yang dimiliki oleh aplikasi BlueTTS dengan menggunakan backpropagation dan N-gram antara lain: Jika dimasukkan kata asing yang akan mengacaukan pola pengucapan Bahasa Indonesia maka neural net akan semakin sulit untuk menyelesaikan training. Untuk kata-kata yang sangat panjang, tingkat keakuratannya rendah karena data training yang menggunakan kata yang panjang tidak sebanyak yang kata pendek. Untuk kata-kata yang belum pernah dikenali, maka dalam penentuan kontekstual, kata tersebut akan dianggap nomina. Proses training masih belum sempurna dikarenakan keterbatasan waktu Pengenalan kontekstual masih terdapat kesalahan apabila menggunakan imbuhan karena belum dikenali sebagai data yang pernah ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI TEXT-TO-SPEECH CONVERTER BERBAHASA

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Universitas Kristen Duta Wacana atau UKDW merupakan salah satu perguruan tinggi yang terletak di Yogyakarta. Universitas Kristen Duta Wacana berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN Chairisni Lubis 1) Yuliana Soegianto 2) 1) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara Jl. S.Parman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti melakukan penelitan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi arus kas yang rancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Distributor Seragam Aneka Jaya merupakan satu distributor seragam merk Teladan yang berada di kota sidoarjo. Distributor Seragam Aneka Jaya sendiri berdiri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang BAB IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi Sistem Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan agar program simulasi Tata Letak Tempat Sampah dengan Algoritma

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Pengaruh Modal Kerja Terhadap Likuiditas pada PT. Metro Makmur Nusantara yang dibangun dapat dilihat pada gambar gambar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 menggambarkan desain penelitian peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan

BAB III ANALISIS APLIKASI. terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dirasakan perlu untuk melakukan BAB III ANALISIS APLIKASI Analisis aplikasi merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dari komponen dengan maksud untuk melakukan identifikasi dan evaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahapan implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan rancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan sistem yang telah dirancang. Langkah langkah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap 67 BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Peramalan, Curah Hujan, Knowledge Discovery in Database, Jaringan Saraf Tiruan, Backpropagation, Optimalisasasi Backpropagation Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tugas akhir ini penulis membuat sebuah aplikasi Text-to-Speech (TTS)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada tugas akhir ini penulis membuat sebuah aplikasi Text-to-Speech (TTS) BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada tugas akhir ini penulis membuat sebuah aplikasi Text-to-Speech (TTS) Bahasa Indonesia yang bernama BlueTTS. BlueTTS memiliki kemampuan belajar dalam proses penggenerasian

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah sebagai berikut : a. Perangkat Lunak 1. Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan terhadap hasil perancangan yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil perancangan pada tahap perancangan akan diimplemetasikan menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aplikasi Text-to-Speech ( TTS ) merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan pemodelan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 71 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Perhitungan Arus Kas Masuk Dan Arus Kas Keluar Penjualan Mobil Pada CV.Affandi yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi anggaran produksi Pupuk Bokashi Pada PT. Merek Indah Lestari yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini : 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras. Perangkat Keras Spesifikasi Processor Intel Core i3. Sistem Operasi Windows 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan penelitian dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan dapat dilihat pada Tabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari analisa dan perancangan sistem informasi laporan keuangan yang dirancang, berikut keterangannya. 1. Form Login Form

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi sistem yang digunakan dalam melakukan proses pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, pemakaian komputer sebagai pengolah dan pemroses data sangat diperlukan dalam berbagai bidang pekerjaan. Salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah cepat sehingga komputer banyak digunakan di berbagai bidang. Dalam bidang usaha, penggunaan komputer dapat mempermudah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Aplikasi Dalam program yang penulis buat terdiri dari 7 buah form yaitu, form menu utama, form pilihan, form ciri-ciri anak aktif, form ciri-ciri anak hiperaktif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi penentuan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi rute pengiriman barang dengan algoritma Genetik ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer dekstop

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Dibawah ini merupakan tampilan hasil yang dirancang. 1. Form Login Form Login merupakan tampilan pertama yang akan muncul pada sistem informasi pengendalian

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengetahui nilai angka kredit guru itu sangat penting, karena untuk menilai mutu atau kualitas kinerja dari setiap guru, selain itu angka kredit juga berguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari sistem informasi akuntansi arus kas masuk dan kas keluar pada PT. Kereta Api yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini merupakan tampilan hasil dari sistem informasi jual beli barangyang rancang, berikut keterangannya. 1. Tampilan Form Login Form Login merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Piutang Dagang Atas Penjualan Kredit pada PT. Austindo Jaya Agri yang dibangun dapat dilihat pada gambargambar dibawah ini.

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementai aplikasi ini merupakan tahap meletakkan perancangan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang digunakan adalah : 1. Processor Pentium III. 2. Memory 2 GigaByte DDR 2 RAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang digunakan adalah : 1. Processor Pentium III. 2. Memory 2 GigaByte DDR 2 RAM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Software Piranti keras diperlukan untuk membuat perangkat ajar ini. Piranti keras yang digunakan adalah : 1. Processor Pentium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan Sumber Tirta merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam penjualan air minum kemasan merk aqua. Barang yang dijual pada distributor ini

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan perancangan sistem informasi kedalam bentuk bahasa pemrograman juga implementasi aplikasi dalam instansi atau perubahan dan dioperasikan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi aplikasi ini merupakan tahap meletakan perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menentukan harga HP bekas bukanlah pekerjaan yang gampang, sehingga membutuhkan ketelitian dari calon pembeli. HP bekas tentunya memungkinkan banyak bagian yang sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi akuntansi pembelian barang material secara kredit kepada supplier pada PT. Mitra Real Estate Management yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, kemajuan teknologi komputer sudah banyak dimanfaatkan untuk mendukung suatu usaha bisnis. Dengan adanya komputer, data-data mentah dapat diolah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Keutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang system ini adalah: Processor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer saat ini begitu pesat, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi ini untuk kemajuan usahanya. Dengan adanya teknologi komputer,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Di dalam bab ini disajikan hasil dari perancangan program aplikasi yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga ditampilkan hasil percobaan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, dan sistematika penyajian. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Uji Coba Aplikasi chatting ini dirancangan untuk berjalan dalam sistem operasi Windows. Untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilakukan dengan dengan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Maranatha Information and Customer Service (MICS) adalah biro di Universitas Kristen Maranatha yang khusus melayani customer customer. MICS memiliki beberapa tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, perkembangan Teknologi Informasi sudah semakin pesat. Banyak perusahaan yang sudah memakai sistem terkomputerisasi untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data. tahapan implementasi dan waktu yang dibutuhkan: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah informasi perusahaan telah dikumpulkan dan data warehouse telah dirancang maka langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan data warehouse pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Pendahuluan Kehadiran teknologi informasi memang dirasakan manfaatnya dalam mempermudah kegiatan dan kerja manusia dalam melakukan pekerjaannya. Lembaga bisnis pastilah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelolaan barang-barang dagangan yang mempunyai tanggal kadaluarsa harus dikelola dengan benar karena setiap barang mempunyai jangka waktu kadaluarsa yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek kehidupan dari bangsa ini akan selalu dipengaruhi oleh keadaan hujan ataupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara daerah tropis yang diapit antara samuera Hindia dan samudera Pasifik juga antara benua Asia dan benua Austarlia, memiliki dua musim dalam setahun,

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

Form Master Klien untuk Admin. Gambar 4.98 Perancangan Layar Aplikasi Form Master Klien untuk Admin

Form Master Klien untuk Admin. Gambar 4.98 Perancangan Layar Aplikasi Form Master Klien untuk Admin 281 Form Master Klien untuk Admin Pada Form Master Klien, Admin dapat melakukan pengubahan data client dengan memasukan No.Polis (Nomor Polis) terlebih dahulu. Gambar 4.98 Perancangan Layar Aplikasi Form

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu dokter spesialis penyakit mata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu dokter spesialis penyakit mata BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu dokter spesialis penyakit mata yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di Provinsi Gorontalo yaitu

Lebih terperinci

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

milik UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang cukup tinggi salah satunya dipelopori oleh bisnis dalam bidang manufaktur. Perusahaan-perusahaan dalam bidang manufaktur ini

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun sistem informasi ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Implementasi program adalah implementasi dari analisis dan desain

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. Implementasi program adalah implementasi dari analisis dan desain BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Permalan Time Series, Harga Minyak Bumi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation Pengumpulan Data Harga Minyak Bumi di Indonesia Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil meliputi tampilan menu, input sistem, dan output sistem. IV.1.1 Tampilan Menu Menu aplikasi berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam menjalankan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, serta sistematika penyajian yang akan dibahas dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Rumusan Masalah Data Penelitian Studi Literatur Penerapan spread spectrum dan model psychoacoustic pada audio watermarking Metode Pengembangan Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Pembelajaran Musik Klasik (APMK). Pokok bahasan yang terdapat dalam bab ini adalah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation)

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation) BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 IMPLEMENTASI SISTEM Tahap dari proses implementasi system merupakan bagian dari pengembangan system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation) Merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini sudah banyak perusahaan, pabrik maupun toko yang menggunakan teknologi komputer untuk membantu mereka dalam melakukan kontrol, dan manajemen terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap perusahaan yang memiliki banyak karyawan tentunya memiliki beberapa kebijakan yang mengatur pengajian karyawan. Kebijakan pemberian gaji tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini dibahas mengenai hasil dan pembahasan simulasi animasi teknik dasar olah raga bola voli berbasis multimedia. Selain itu bab ini juga akan membahas mengenai spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transaksi harian yang terjadi di supermarket sangat tinggi jumlahnya. Konsumen yang melakukan transaksi tersebut terdiri dari berbagai jenis golongan. Barang

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK 1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi, kebutuhan manusia pun semakin bertambah, sehingga perusahaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan sebagai suatu organisasi yang digerakkan oleh sumber daya manusia dihadapkan pada beragam pilihan dalam rangka menentukan tenaga kerja yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 38 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan program aplikasi ini, diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama adalah konfigurasi dari perangkat keras dan yang kedua

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi =

HASIL DAN PEMBAHASAN. Generalisasi = 6 Kelas Target Sidik jari individu 5 0000100000 Sidik jari individu 6 0000010000 Sidik jari individu 7 0000001000 Sidik jari individu 8 0000000100 Sidik jari individu 9 0000000010 Sidik jari individu 10

Lebih terperinci