III. METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari berbagai lembaga pemerintah seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementrian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu). Data yang digunakan antara lain PDRB Provinsi Lampung, PDRB kabupaten/kota se-provinsi Lampung, Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dan data Potensi Desa (PODES). Data APBD didapat dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia sedangkan data investasi swasta diperoleh melalui BKPM. Periode yang diteliti mulai tahun 2004 hingga Data PDRB yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan BPS yang diterbitkan dalam berbagai publikasi. Nilai PDRB yang digunakan dalam berbagai perhitungan meliputi PDRB yang memasukkan unsur minyak dan gas bumi (migas) dan tanpa memasukkan unsur migas. PDRB juga ditampilkan dengan membedakan menjadi PDRB atas dasar harga berlaku dan PDRB atas dasar harga konstan tahun Data konsumsi rumah tangga dikumpulkan oleh BPS setiap tahun melalui SUSENAS Kor dan setiap tiga tahun sekali melalui SUSENAS Modul Konsumsi. Pendapatan rumah tangga dihitung melalui pendekatan pengeluaran, yang dianggap lebih mencerminkan keadaan sebenarnya. Dalam Program Penanggulangan Kemiskinan Kabinet Indonesia Bersatu II (Kemeninfo, 2011) pemerintah menyatakan beberapa alasan mengapa pengeluaran/konsumsi merupakan indikator yang lebih baik untuk mengukur kemiskinan, yaitu karena: 1. Bagi masyarakat miskin yang tidak memiliki pendapatan tetap, lebih mudah menanyakan jenis barang (termasuk makanan) dan jasa yang telah dikonsumsi atau dibelanjakannya. 2. Lebih mudah mengkonversi jenis makanan yang dikonsumsi menjadi tingkat kalori yang dikonsumsi. Informasi mengenai tingkat kalori yang dikonsumsi menjadi penting karena tingkat kemiskinan dihubungkan dengan seberapa besar kalori yang dikonsumsi. Batas kemiskinan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar makanan minimal yaitu 2100 kalori per orang. 37

2 38 3. Dalam jangka menengah, tingkat pendapatan penduduk miskin akan sama dengan tingkat konsumsinya. Hal ini dikarenakan penduduk miskin tidak mempunyai kelebihan pendapatan yang dapat ditabung Metode Analisis Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis sederhana yang bertujuan mendeskripsikan melalui berbagai tabel dan grafik. Analisis deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk melihat dinamika pertumbuhan ekonomi, pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan di Provinsi Lampung selama periode penelitian Analisis Regresi Data Panel Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel pada level kabupaten. Data panel adalah data yang memiliki dimensi ruang (individu) dan waktu (Gujarati, 2004). Dalam data panel, data cross section yang sama diobservasi menurut waktu. Baltagi (2005) mengungkapkan bahwa penggunaan data panel memberikan banyak keuntungan, diantaranya sebagai berikut: 1. Mampu mengontrol heterogenitas individu. Estimasi yang dilakukan dapat secara eksplisit memasukkan unsur heterogenitas individu. 2. Dapat memberikan data yang informatif, mengurangi kolinearitas antar peubah, meningkatkan derajat bebas dan lebih efisien. 3. Lebih baik untuk studi dynamics of adjustment. Karena berkaitan dengan observasi cross section yang berulang, maka data panel lebih baik dalam mempelajari perubahan dinamis. 4. Lebih baik dalam mengidentifikasi dan mengukur efek yang secara sederhana tidak dapat diatasi dalam data cross section saja atau data time series saja. Selain manfaat yang diperoleh, metode data panel juga memiliki keterbatasan di antaranya adalah: 1. Masalah dalam desain survei panel, pengumpulan dan manajemen data. Masalah yang umum dihadapi diantaranya: cakupan (coverage), nonresponse, kemampuan daya ingat responden (recall), frekuensi dan waktu wawancara.

3 39 2. Distorsi kesalahan pengamatan (measurement errors). Measurement errors umumnya terjadi karena respon yang tidak sesuai. 3. Masalah selektivitas (selectivity) yang mencakup hal-hal berikut: a. Self-selectivity: Permasalahan yang muncul karena data-data yang dikumpulkan untuk suatu penelitian tidak sepenuhnya dapat menangkap fenomena yang ada. b. Nonresponse: Permasalahan yang muncul dalam panel data ketika ada ketidaklengkapan jawaban yang diberikan oleh responden (sampel rumah tangga). c. Attrition: Jumlah responden yang cenderung berkurang pada survei lanjutan yang biasanya terjadi karena responden pindah, meninggal dunia atau biaya menemukan responden yang terlalu tinggi 4. Dimensi waktu (time series) yang pendek. Jenis panel mikro biasanya mencakup data tahunan yang relatif pendek untuk setiap individu. 5. Cross-section dependence: Adanya ketergantungan dalam data cross section dapat memberikan inferensi yang salah. Sebagai contoh, apabila macro panel dengan unit analisis negara atau wilayah dengan deret waktu yang panjang mengabaikan cross-country dependence akan mengakibatkan inferensi yang salah (misleading inference). Terdapat dua pendekatan yang umum diaplikasikan dalam data panel yaitu Fixed Effects Model (FEM) dan Random Effects Model (REM). Keduanya dibedakan berdasarkan pada asumsi ada atau tidaknya korelasi antara komponen error dengan peubah bebas (Firdaus, 2011). a. Fixed Effect Model (FEM) Pada model FEM, terdapat pola yang tidak acak atau korelasi antara efek individu dan peubah penjelas dengan X it sehingga komponen error dari efek individu dan waktu dapat menjadi bagian dari intersep. Pada pendekatan one way error component, komponen error hanya terdiri dari efek individu sedangkan pada two way error component, selain efek individu juga terdapat efek waktu. Penduga pada FEM dapat dihitung dengan beberapa teknik sebagai berikut: 1. Pooled Least Square (PLS), pendekatan ini mengggunakan gabungan seluruh data (pooled) atau menggabungkan data cross section dan time series murni.

4 40 Unit observasi yang terbentuk adalah NxT observasi, dimana N menunjukkan jumlah unit cross section dan T menunjukkan jumlah series yang digunakan. Ketika data digabungkan menjadi pool data, regresi yang dihasilkan cenderung lebih baik dibandingkan regresi yang menggunakan data cross section atau time series murni. Pendekatan ini memiliki kelemahan yaitu dugaan parameter akan bias, karena variasi atau perbedaan antara individu dan waktu tidak dapat terlihat. 2. Within Group (WG), pendekatan ini digunakan untuk mengatasi masalah bias pada PLS. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan data deviasi dari rata-rata individu. Kelebihan dari WG adalah dapat menghasilkan parameter yang tidak bias namun kelemahannya adalah nilai varian parameter tersebut relatif lebih besar dari parameter PLS sehingga dugaan WG relatif lebih tidak efisien. Kelemahan lainnya adalah FEM dengan pendekatan WG tidak memiliki intersep sehingga tidak mengakomodir karakteristik time-invariant pada FEM. 3. Least Square Dummy Variable (LSDV), pendekatan ini menggunakan dummy variable untuk dapat merepresentasikan perbedaan intersep. y it = α i + x it β + u it ; i=1,..., N; t=1,..., T dimana u it = μ i + v it untuk one way error component dan u it = μ i + λ t + v it untuk two way error component dimana μ i adalah efek individu λ t adalah efek waktu dan v it adalah error. Kelebihan dari pendekatan LSDV adalah dapat menghasilkan dugaan parameter yang tidak bias dan efisien namun kelemahannya adalah jika jumlah unit observasinya besar maka terlihat cumbersome. b. Random Effects Model (REM) REM digunakan ketika efek individu dan efek waktu tidak berkorelasi dengan X it. Asumsi ini membuat komponen error dari efek individu dan waktu dimasukkan ke dalam error. Model umum yang digunakan untuk one way error component adalah y it = α i + X it β + u it + λ i sedangkan untuk two way error component y it = α i + X it β + u it + λ i + μ t.

5 Pemilihan Model (Hausman Test) Pemilihan model yang digunakan dalam sebuah penelitian perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan statistik. Dalam memilih apakah fixed atau random effects yang lebih baik, dilakukan pengujian terhadap asumsi ada tidaknya korelasi antara regresor dan efek individu. Untuk menguji asumsi ini dapat digunakan uji Hausman. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H 0 : E(τ i x it ) = 0 atau REM adalah model yang tepat H 1 : E(τ i x it ) 0 atau FEM adalah model yang tepat Nilai statistik uji Hausman dibandingkan dengan nilai statistik Chi square. Stastistik Hausman dirumuskan dengan : H = β REM β FEM M FEM M 1 REM (β REM β FEM )~χ 2 (k) dimana M adalah matriks kovarian untuk parameter β dan k adalah derajat bebas. Jika nilai H lebih besar dari χ 2 tabel, maka cukup bukti untuk melakukan penolakan terhadap H 0 sehingga model yang digunakan adalah model fixed effect, begitu juga sebaliknya Persamaan Simultan Model ekonometrika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan. Model persamaan simultan adalah suatu model ekonometrika terdiri dari beberapa persamaan yang perilaku variabel-variabelnya saling berkaitan dan ditentukan secara bersamaan. Alasan pemilihan metode tersebut mengacu pada tujuan penelitian yang ingin melihat pengaruh investasi terhadap kemiskinan. Investasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kemiskinan tetapi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi tersebut berpengaruh terhadap berbagai faktor yang memengaruhi tingkat kemiskinan. Persamaan simultan adalah suatu himpunan persamaan dimana variabel tak bebas dalam satu atau lebih persamaan merupakan variabel bebas dalam persamaan lainnya. Jika suatu variabel memiliki dua peranan sekaligus maka istilah variabel bebas dan tidak bebas sudah tidak tepat lagi. Dalam persamaan simultan istilah yang digunakan adalah variabel endogen dan variabel predetermined. Variabel endogen adalah variabel yang nilai-nilainya ditentukan dalam model sedangkan variabel predetermined adalah variabel yang nilainya

6 42 ditentukan terlebih dahulu. Variabel predetermined terdiri atas variabel eksogen, yaitu variabel yang nilainya sepenuhnya ditentukan di luar model persamaan dan variabel lagged endogen yaitu variabel yang nilainya ditentukan di dalam sistem persamaan struktural namun berdasarkan nilai yang telah lalu (Juanda, 2009). Untuk menentukan metode yang akan digunakan dalam pendugaan parameter, suatu sistem persamaan harus diidentifikasi terlebih dahulu. Identifikasi model dilakukan dengan rumusan: K M (G 1) (3.1) dimana: K = total peubah dalam model (peubah endogen dan peubah eksogen) M = jumlah peubah endogen dan eksogen yang dimasukkan dalam suatu persamaan tertentu dalam model G = banyaknya persamaan. Kriteria identifikasi model dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Jika K M = (G 1), maka persamaan dalam model dinyatakan teridentifikasi secara tepat. 2. Jika K M < (G 1), maka persamaan dalam model tidak teridentifikasi. 3. Jika K M > (G 1), maka persamaan dalam model dinyatakan teridentifikasi berlebih Pengujian Parameter Model 1. Uji F Uji F diperuntukkan melakukan uji hipotesis koefisien (slope) regresi secara bersamaan. Hipotesis pada uji F adalah: H 0 : β 1 = β 2 = β 3 =.= β k H 1 : Setidaknya terdapat satu slope yang 0 (k adalah banyaknya variabel bebas). Jika nilai statistik uji F memiliki probabilitas < taraf nyata, maka H 0 ditolak. Hal ini berarti minimal terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat, dan berlaku sebaliknya. 2. Uji-t Setelah melakukan uji koefisien regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah menghitung koefisien regresi secara individu dengan menggunakan uji-t. Hipotesis pada uji t adalah:

7 43 H 0 : βj = 0 H 1 : βj 0 dimana j=1,2,3.k (k adalah banyaknya variabel bebas) Nilai statistik uji t dibandingkan dengan t-tabel. Jika t-hitung > t-tabel maka H 0 ditolak yang berarti variabel bebas ke-j secara nyata berpengaruh terhadap variabel terikat. 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (goodnes of fit) merupakan ukuran yang dapat menginformasikan baik atau tidaknya model regresi yang terestimasi karena mampu mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya. Nilai R 2 mencerminkan seberapa besar variasi dari peubah terikat Y yang dapat diterangkan oleh variabel bebas X. Determinasi sama dengan nol (R 2 =0) berarti variasi Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali dan jika R 2 =1 maka variasi Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X Pengujian Asumsi Setelah terpilih model regresi panel terbaik, langkah selanjutnya adalah melakukan uji asumsi. Uji asumsi dilakukan untuk memenuhi persyaratan sebuah model yang akan digunakan. Uji asumsi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. 1. Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar dugaan parameter dalam model regresi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimated) adalah varian dari semua komponen error (u it ) bernilai sama atau konstan. Kondisi demikian disebut sebagai homoskedastis. Sedangkan bila varian tidak konstan atau berubah-ubah disebut dengan heteroskedastis. Heteroskedastisitas menyebabkan uji hipotesis baik uji-t atau uji-f akan memberikan kesimpulan yang tidak akurat. Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode generalized least square yaitu dengan membandingkan sum square residual pada weighted statistics dengan sum square residual pada unweighted statistics. Jika sum square residual pada weighted statistics lebih kecil dari sum square residual pada unweighted statistics, maka terjadi heteroskedastisitas.

8 44 2. Uji Autokorelasi Autokorelasi terjadi jika terdapat korelasi antar observasi dalam satu peubah atau terdapat korelasi antar error masa lalu dengan error masa yang akan datang. Autokorelasi yang kuat dapat menyebabkan variabel yang tidak berhubungan menjadi berhubungan. Bila metode OLS digunakan, maka akan terlihat koefisien signifikansi, atau R 2 yang besar. Pengujian ada tidaknya autokorelasi dalam model dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Statistik Durbin-Watson (DW) didefinisikan sebagai berikut: DW = n 2 t=2 u t u t 1 n u2 t=1 t (3.2) Nilai statistik DW dibandingkan dengan nilai DW tabel. Adapun kerangka identifikasi autokorelasi terangkum dalam Tabel 5. Tabel 5 Kerangka identifikasi autokorelasi Nilai DW 4-dl < DW < 4 4-du < DW < 4 2 < DW < 4-du du < DW < 2 dl < DW < du 0 < DW < dl Sumber: Gujarati, 2004 Hasil Terdapat korelasi serial negatif Hasil tidak dapat ditentukan Tidak terdapat korelasi serial Tidak terdapat korelasi serial Hasil tidak dapat ditentukan Terdapat korelasi serial positif 3.3. Spesifikasi Model Terdapat lima persamaan dalam penelitian ini yaitu persamaan yang menghubungkan investasi dengan pertumbuhan ekonomi, persamaan kedua menghubungkan antara pembangunan manusia dengan pertumbuhan ekonomi, persamaan ketiga yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran, persamaan keempat yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi dengan distribusi pendapatan dan model terakhir yang menghubungkan pembangunan manusia, pengangguran, distribusi pendapatan dengan kemiskinan. Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Model Pertumbuhan Pendapatan Perkapita Persamaan pertama merupakan pengembangan dari fungsi produksi Cobb- Douglas Y = AK α L 1 α dimana A adalah teknologi, K adalah kapital dan L adalah tenaga kerja. Pertumbuhan pendapatan perkapita merupakan fungsi dari

9 45 perubahan investasi swasta, perubahan stok kapital/investasi (infrastruktur jalan, dan fasilitas kesehatan), perubahan modal manusia (rasio murid guru pada pendidikan dasar) dan perubahan jumlah tenaga kerja (dibagi menjadi terdidik dan tidak terdidik). TUMBUHKAP it = α 0 + α 1 LN_INVEST it + α 2 LN_JLN it + α 3 LN_SEHAT it + α 4 LN_DIKSAR it + α 5 LN_TKUNSKILL it + α 6 LN_TKSKILL it (3.3) 2. Model Pembangunan Manusia Persamaan kedua merupakan persamaan yang menghubungkan antara pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan manusia, merupakan pengembangan model berdasarkan Ramirez et al. (2000) dan Priyanto (2011) yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan manusia berdasarkan konsumsi rumah tangga dan pemerintah. Konsumsi rumah tangga ditentukan oleh pengelola keuangan rumah tangga dan bagaimana ia mengelola konsumsi ditentukan oleh tingkat pendidikannya (Rae, 1999). Konsumsi pemerintah yang memengaruhi pembangunan manusia adalah seberapa besar porsi yang digunakan untuk pendidikan dan kesehatan, dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah persentase pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan. Sehingga persamaan ketiga adalah sebagai berikut: IPM it = β 0 + β 1 TUMBUHKAP i(t 1) + β 1 PEM i(t 1) + β 2 SPOUSESLTP it (3.4) 3. Model Pengangguran Berdasarkan hukum Okun, pertumbuhan ekonomi akan mengurangi pengangguran. Ketika pertumbuhan ekonomi melambat, maka pengangguran akan meningkat dan sebaliknya ketika pertumbuhan ekonomi meningkat pengangguran akan berkurang. Persamaan ketiga merupakan salah satu bentuk modifikasi hukum Okun yang menghubungkan antara pertumbuhan pendapatan per kapita dengan jumlah pengangguran. Pengembangan dilakukan dengan menambahkan peran pemerintah melalui variabel persentase pengeluaran pemerintah bagi pendidikan dan kesehatan. PENGANGGURAN it = δ 0 + δ 1 TUMBUHKAP i(t 1) + δ 2 PEM i(t 1) (3.5)

10 46 4. Model Distribusi Pendapatan Persamaan keempat menghubungkan antara pertumbuhan ekonomi dengan distribusi pendapatan. Persamaan ini merupakan pengembangan persamaan Bouguignon (2004) yang menghubungkan antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan pendapatan berdasarkan indeks gini. Modifikasi persamaan dilakukan dengan menambahkan variabel pertumbuhan sektor pertanian (TUMBUHTANI) ke dalam persamaan. GINI it = δ 0 + δ 1 TUMBUHKAP i(t 1) + δ 2 TUMBUHTANI it (3.6) 5. Model Kemiskinan Pada tahap kedua untuk mencapai tujuan bagaimana peran pertumbuhan ekonomi dalam pengentasan kemiskinan dikembangkan persamaan keempat. Model kemiskinan yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Waluyo (2012) dengan menambahkan variabel kualitas manusia (IPM). MISKIN it = γ 0 + γ 1 IPM it + γ 2 GINI it + γ 3 PENGANGGURAN it + γ 4 HARGA it (3.7) Keterangan: TUMBUHKAP = Pertumbuhan PDRB per kapita (persen) TUMBUHTANI = Pertumbuhan PDRB sektor pertanian (persen) INVEST = Nilai investasi PMA dan PMDN (juta Rupiah) JLN = Panjang jalan/luas wilayah kabupaten (Km/Km 2 ) SEHAT = jumlah Puskesmas per penduduk DIKSAR = rasio jumlah murid terhadap guru pada pendidikan dasar TKUNSKILL = Jumlah tenaga kerja dengan pendidikan SLTP (jiwa) TKSKILL = Jumlah tenaga kerja dengan pendidikan > SLTP (jiwa) HARGA = PDRB deflator IPM = Indeks pembangunan manusia PEM = proporsi pengeluaran pemerintah untuk kesehatan dan pendidikan terhadap pengeluaran pemerintah (persen) SPOUSESLTP = persentase pengelola keuangan rumah tangga dengan pendidikan > SLTP (persen) PENGANGGURAN = Tingkat pengangguran (persen) MISKIN = Persentase penduduk miskin/head Count Index (persen)

11 47 GINI = Indeks Gini i = Kabupaten i t = Tahun ke-t Berdasarkan hasil identifikasi model yang dilakukan, seluruh persamaan struktural dalam penelitian ini menunjukkan kondisi teridentifikasi berlebih. Sistem persamaan yang teridentifikasi berlebih dapat diduga parameternya dengan metode two stage least square (2SLS) atau three stage least square (3SLS). Penelitian ini menggunakan metode 2SLS, pada tahap pertama model pertumbuhan dan investasi diestimasi dengan menggunakan OLS antara variabel endogen dengan variabel eksogen. Pada tahap kedua, hasil estimasi dari persamaan pertama digunakan dalam model pengangguran dan distribusi pendapatan kemudian hasil estimasi tersebut digunakan dalam model kemiskinan bersama dengan variabel harga dan pembangunan manusia. Pemilihan model estimasi dilakukan dengan menggunakan software Eviews Definisi Operasional Definisi operasional variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan pertumbuhan PDRB per kapita atas dasar harga konstan (tahun dasar 2000). 2. Investasi swasta adalah seluruh investasi yang dilakukan oleh sektor swasta baik asing (PMA) maupun dalam negeri (PMDN) yang dideflate menggunakan deflator PDRB sebagai pendekatan inflasi dan untuk PMA selain diriilkan dengan inflasi juga dikonversi menjadi satuan mata uang Rupiah berdasarkan rata-rata kurs tengah pada tahun yang sama. 3. Jalan adalah rasio panjang jalan terhadap luas wilayah kabupaten meliputi jalan dalam kewenangan negara, propinsi dan kabupaten. 4. Pendidikan dasar merupakan variabel yang menggambarkan keterjangkauan penduduk usia sekolah terhadap pendidikan pada tingkat dasar, dihitung menggunakan rasio murid guru pada tingkat pendidikan SD dan SLTP sebagai pendekatan pendidikan dasar 9 tahun. 5. Fasilitas kesehatan menggambarkan keterjangkauan masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar, yang dihitung berdasarkan banyaknya Puskesmas yang tersedia per penduduk.

12 48 6. Tenaga kerja tidak terdidik adalah banyaknya penduduk usia kerja yang bekerja dengan pendidikan SLTP. 7. Tenaga kerja terdidik adalah banyaknya penduduk usia kerja yang bekerja dengan pendidikan > SLTP. 8. Pengeluaran pemerintah adalah persentase pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan (menggunakan pendekatan fungsi pengeluaran untuk tahun dan bidang pengeluaran untuk anggaran ) terhadap total pengeluaran pemerintah. 9. Pengelola keuangan rumah tangga adalah kepala rumah tangga atau anggota rumah tangga yang dipercayakan untuk mengelola pendapatan, dengan asumsi pendapatan dikelola oleh perempuan/istri maka pengelola keuangan rumah tangga adalah istri atau kepala rumah tangga perempuan atau kepala rumah tangga laki-laki apabila ia tidak memiliki istri. 10. Distribusi pendapatan adalah seberapa merata pendapatan terdistribusi pada masyarakat diindikasikan dengan indeks Gini. 11. Pertumbuhan pertanian dihitung berdasarkan pertumbuhan PDRB sektor pertanian atas dasar harga konstan (tahun dasar 2000) 12. Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja dan mencari pekerjaan. 13. Harga adalah tingkat harga yang dihitung berdasarkan perbandingan output nominal terhadap output riil (deflator PDB) Simulasi Model Simulasi adalah suatu pendekatan dengan melakukan perubahan dari satu atau beberapa variabel eksogen untuk mengetahui arah dan besar perubahan satu atau beberapa variabel endogen akibat perubahan tersebut. Simulasi model adalah suatu perubahan yang dilakukan di dalam model tanpa merubah sistem atau dunia nyata. Simulasi memiliki beberapa tujuan yaitu untuk melakukan pengujian dan evaluasi terhadap model (ex-post), mengevaluasi kebijakan pada masa lampau (backasting) atau membuat peramalan pada masa datang (ex-ante). Simulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah simulasi historis (expost simulation) untuk mengevaluasi kebijakan yang telah dijalankan. Simulasi pertama bertujuan untuk mengetahui dampak yang terjadi akibat peningkatan

13 49 investasi swasta bagi pengentasan kemiskinan. Kenaikan nilai investasi yang disimulasikan adalah sebesar 11,5 persen, 20 persen dan 35 persen. Besarnya simulasi 11,5 persen berdasarkan target pertumbuhan investasi yang ditetapkan pemerintah agar dapat mengurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan sedangkan simulasi 20 persen dan 35 persen merupakan simulasi pembanding. Simulasi yang kedua adalah kenaikan proporsi pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan kesehatan. Besarnya simulasi yaitu proporsi pengeluaran pemerintah bagi pendidikan dan kesehatan lebih besar 20 dan 35 persen dari nilai aktualnya. Besaran kenaikan 20 persen berdasarkan proporsi minimal bagi pendidikan yang ditetapkan pemerintah sedangkan kenaikan 35 persen adalah sebagai pembanding dengan pertimbangan variabel eksogen yang digunakan dalam simulasi bukanlah proporsi pengeluaran pemerintah bagi pendidikan saja namun juga bagi kesehatan. Simulasi yang terakhir adalah meningkatkan sebesar 20 persen jumlah infrastruktur jalan, pendidikan dasar dan fasilitas kesehatan secara bersama-sama. Tahapan yang dilakukan sebelum melakukan simulasi model adalah validasi model. Tujuan validasi adalah untuk mengetahui tingkat representasi model apabila dibandingkan dengan dunia nyata. Validasi dapat dilakukan dengan membandingkan nilai aktual dengan nilai dugaan dari peubah endogen. Uji validasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji U-Theil (Theil s Inequality Coefficient). Y t s = Y t a = Statistik U-Theil dirumuskan sebagai berikut: keterangan: U = 1 n 1 n n t=1 n t=1 (Y t s Y t a ) 2 Ys 2 t + 1 n n t=1 Y t a 2 nilai hasil simulasi dasar dari variabel observasi nilai aktual variabel observasi n = jumlah periode observasi (3.8) Nilai U-Theil berkisar antara 0 dan 1, dengan kriteria bahwa semakin kecil nilai U-Theil yang dihasilkan, maka semakin baik model tersebut.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari berbagai instansi pemerintah terutama Badan Pusat Statistik (BPS)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Data-data yang akan digunakan diperoleh dari Badan Pusat

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data

3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Departemen Kesehatan. Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data

BAB III METODE PENELITIAN. yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementrian Keuangan. Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari publikasi resmi pemerintah. Data yang digunakan adalah data panel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data). 3.2 Metode Analisis Data 3.2.1 Analisis Weighted

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan).

IV. METODOLOGI PENELITIAN. investasi yang dilakukan oleh pihak korporasi (perusahaan). 91 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Kerangka Analisis 4.1.1. Pilihan Alat Analisis Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis fenomena ekonomi makro seperti liberalisasi keuangan dan kebijakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang BAB III METODOLOGI 3.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang bersumber dari BPS adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia dengan menggunakan data Tingkat Pengangguran Terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Upah Minimum dan Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1.Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah Kemiskinan sebagai variabel dependen, sedangkan untuk variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah Penelitian Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Merumuskan spesifikasi model Langkah ini meliputi: a. Penentuan variabel,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan secara tidak langsung oleh peneliti

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data dan Definisi Operasional Sumber data pada penelitian ini berasal dari COMTRADE (Commodity Trade Statistics Database), WDI (World Development Indicator), GCR (Global

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelian ini adalah data sekunder yang merupakan panel data dengan periode waktu 9 tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2009. Data

Lebih terperinci

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data

BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL. Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data BAB III MODEL REGRESI DATA PANEL Pada bab ini akan dikemukakan dua pendekatan dari model regresi data panel, yaitu pendekatan fixed effect dan pendekatan random effect yang merupakan ide pokok dari tugas

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari 54 V. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas hasil dari estimasi faktor-faktor yang memengaruhi migrasi ke Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari investasi sumber daya manusia. Adapun variabel

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, BAB III METODELOGI PENELTIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini meliputi seluruh wilayah atau 33 provinsi yang ada di Indonesia, meliputi : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah data PDRB, jumlah penduduk dan PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun 2000-2014 yang meliputi kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan, rasio gini dan upah minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia (IPM) sebagai variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan BAB III METODE PENELITIAN A. Obejek Penelitian Obyek kajian pada penelitian ini adalah realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN 35 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa hasil survei tata kelola ekonomi daerah dari KPPOD, terutama provinsi Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, BPS Provinsi di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan analisis mengenai pengaruh jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap retribusi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam pengambilan keputusan, karena efektif atau tidaknya suatu keputusan umumnya bergantung pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Variabel penelitian merupakan atribut atau perlengkapan yang digunakan untuk mempermudah suatu penelitian dan sebagai sara untuk pengukuran serta memberikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan/Desain Penelitian Penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang akan diukur serta mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. OBJEK PENELITIAN Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan, tingkat pengangguran dan rasio gini di lima kabupaten/kota

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A.Ruang Lingkup Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada industri tempe di Tulang Bawang. Ada beberapa faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian dalam menyusun penelitian ini adalah pada 29 kabupaten dan 9 kota di Provinsi Jawa Timur, dengan pertimbangan bahwa Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta). BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara kerja atau prosedur mengenai bagaimana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengumpulkan dan memahami objek-objek yang menjadi sasaran dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data 27 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder time series dari tahun 2001 2010 dan cross section dari 26 propinsi di Indonesia (data panel), yang terdiri dari:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan data tahun 2005 sampai dengan data tahun 2009. Pemilihan dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data merupakan variabel yang diukur dan diperoleh dengan mengukur nilai satu atau lebih variabel dalam sampel atau populasi. Data menurut

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian 34 BAB III Metode Penelitian 3.1 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis penelitian ini menggunakan data yang bersifat kuantitatif. Data kuantitatif yaitu data yang berwujud dalam kumpulan angka-angka. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian dilakukan di kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Dengan pertimbangan di setiap wilayah mempunyai sumber daya dan potensi dalam peningkatan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel 30 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup nasional, yang dilihat adalah migrasi antar provinsi di Indonesia dengan daerah tujuan DKI Jakarta, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian yang dilakukan di Indonesia. Penelitian dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan manusia terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003), penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia sebagai negara berkembang yang dikelompokkan berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakatnya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek penelitian Penelitian yang digunakan ini mengunakan obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang berada di Provinsi Jawa Timur yang totalnya ada 38 Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data panel sebagai acuan sumber data yang digunakan. Dimana penelitian ini berfokus pada bagaimana peforma perusahaan ritel di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Banten. Pemilihan lokasi di Kabupaten/Kota disebabkan karena berdasarkan hasil evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dalam lingkup wilayah Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) melihat bahwa propinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi Jawa Timur ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor. digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis pengaruh kemiskinan, pengeluran pemerintah bidang pendidikan dan pengeluaran pemerintah bidang kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Peneltian dan Definisi Operasional Untuk mempermudah analisis dan memperjelas variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini maka dilakukan variabel operasional

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series) dalam periode tahunan dan data antar ruang (cross section). Data sekunder

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang merupakan data dunia dan satu variabel yang merupakan data nasional. Variabel yang merupakan data dunia yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan Obyek penelitian dari seluruh kabupaten dan kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu, Satu kota madya kota Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lokasi penelitian wilayah Provinsi Bali yang merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Provinsi Bengkulu yang terdiri dari 9 Kabupaten dan 1 kota, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Kabupaten Bengkulu Tengah,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38) bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam analisis perekonomian, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data yang biasa digunakan dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series

III. METODE PENELITIAN. berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun Data time series III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa time series dari tahun 1995 sampai tahun 2011. Data time series merupakan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang menunjukkan alur berpikir dalam penelian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1: Kerangka Pemikiran 31 Pengaruh Belanja Pemerintah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, Indonesia dijadikan sebagai objek penelitian untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk Domestik Regional Bruto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Spesifikasi Model Kajian dalam tesis ini akan menggunakan model hasil penelitian Lutfi (2007) mengenai pengaruh faktor-faktor institusional dan infrastruktur terhadap Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi, BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi, pengeluaran pemerintah dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, berdasarkan permasalahan yang diteliti, penelitian ini digolongkan kepada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Jenis data yang digunakan adalah data panel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang digunakan adalah seluruh kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kota Malang. Pemilihan obyek penelitian di Kota Malang adalah dengan pertimbangan bahwa Kota Malang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan meliputi perancangan penelitian, perumusan masalah, pengumpulan data pada berbagai instansi terkait, pemrosesan data, analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun , BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun 2003-2009, dengan variabel yang mempengaruhinya yaitu pertumbuhan ekonomi, Dana Alokasi Khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Indonesia, dimana menganalisis permintaan tenaga kerja perusahaan industri manufaktur tahun 2000-2016. Alasan memilih karena terdapat

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menjelaskan kedudukan variabel-variabel penelitian yang diteliti serta pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci