RANCANGBANGUN OTOMATISASI POMPA UNTUK MENJAGA TEKANAN ALIRAN FLUIDA GAS SKRIPSI SAPTO ANDRIYONO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGBANGUN OTOMATISASI POMPA UNTUK MENJAGA TEKANAN ALIRAN FLUIDA GAS SKRIPSI SAPTO ANDRIYONO"

Transkripsi

1 RANCANGBANGUN OTOMATISASI POMPA UNTUK MENJAGA TEKANAN ALIRAN FLUIDA GAS SKRIPSI SAPTO ANDRIYONO DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2 RINGKASAN SAPTO ANDRIYONO. Rancangbangun Otomatisasi Pompa Untuk Menjaga Tekanan Aliran Fluida Gas. Di bawah bimbingan I DEWA MADE SUBRATA. Pengukuran tekanan gas, baik udara, uap air, maupun gas tertentu untuk tujuan industri masih menggunakan cara yang sederhana, yaitu dengan pembacaan tekanan melalui gauge meter yang dipasang pada pipa venturi dan orifice. Sehingga pengendalian tekanan gas yang mengalir masih dilakukan dengan memanfaatkan tenaga dan ketelitian manusia yang mengamati alat tersebut. Tekanan aliran gas secara langsung maupun tidak langsung menjadi indikator dari berbagai ukuran, seperti debit, massa jenis, kecepatan aliran, dan sebagainya. Dalam industri, ukuran-ukuran tersebut digunakan untuk menentukan suatu kondisi seperti besar laju produksi hingga alasan keamanan. Peningkatan kapasitas industri akan meningkatkan volume bahan baku dan energi yang digunakan, sehingga otomatisasi menjadi penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan rancangbangun alat ukur tekanan udara yang mengalir dan pengendali pompa udara secara otomatis berdasarkan input yang diberikan oleh sensor pengukur tekanan. Proses industri dengan input yang terkendali menjadikannya lebih efisien sehingga dapat menghemat biaya bahan baku. Selain itu, proses yang terotomatisasi dapat mengeliminasi penggunaan tenaga manusia sehingga biaya untuk menggaji buruh dapat ditiadakan. Dalam penelitian ini, fluida yang digunakan adalah udara. Tekanan udara yang mengalir diukur melalui pipa yang dilengkapi piringan orifice dan sensor tekanan fluida gas MPX5050. Pengolahan sinyal dilakukan dengan mikrokontroler AVR ATmega Sinyal dari sensor diperhalus dengan bantuan filter dan diperkuat dengan penguat operasional sehingga sinyal yang diterima oleh mikrokontroler memiliki kebisingan yang lebih kecil. Pengendalian pompa dilakukan dengan pengendalian sinyal PWM berdasarkan set point yang telah ditentukan sehingga jika penerimaan sinyal berada di bawah set point, sinyal PWM meningkat untuk memperkuat pompa. Dan sebaliknya. Alat yang dibangun telah melalui serangkaian kalibrasi dan pengujian untuk mendapatkan persamaan empiris untuk menentukan tekanan udara yang mengalir berdasarkan tegangan yang diterima oleh sensor. Pengujian otomatisasi dilakukan sebanyak dua kali. Pengujian pertama dilakukan dengan melebihkan tegangan yang diterima pompa sehingga sensor tekanan mendeteksi tekanan yang melebihi set point. Mikrokontroler lalu memproses dan memberikan sinyal PWM yang lebih rendah sehingga tegangan pompa menurun. Pengujian kedua dilakukan dengan menutup kran pipa sebagian sehingga sensor tekanan mendeteksi tekanan di bawah set point yang telah ditentukan. Hal ini menyebabkan mikrokontroler meningkatkan sinyal PWM yang diberikan pada pompa sehingga kekuatan pompa meningkat. Dalam penelitian ini didapatkan bahwa kecepatan respon, yaitu seberapa cepat tekanan udara yang mengalir kembali ke kondisi semula, adalah paling cepat lima detik. Besarnya kebisingan sinyal sangat menentukan seberapa cepat respon alat ini. Kata kunci: fluida, pompa, otomatisasi, mikrokontroler

3

4 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skirpsi berjudul Rancangbangun Otomatisasi Pompa Untuk Menjaga Tekanan Aliran Fluida Gas adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, September 2014 Sapto Andriyono NIM F

5 ABSTRAK SAPTO ANDRIYONO. Rancangbangun Otomatisasi Pompa Untuk Menjaga Tekanan Aliran Fluida Gas. Dibimbing oleh I DEWA MADE SUBRATA. Pengukuran aliran fluida di sektor industri membutuhkan ketepatan dan ketelitian mengenai jumlah fluida yang digunakan. Kesulitan dalam menerapkan hal tersebut diantaranya adalah sifat fluida yang bersifat tidak ideal, terutama gas yang bersifat mampu-mampat (compressible). Selain itu, noise atau kebisingan sinyal dari rangkaian elektronika juga merupakan hambatan dalam pengukuran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meminimalisasi dampak tersebut dan menerapkan pengendalian sederhana berbasis elektronika untuk menstabilkan tekanan aliran fluida. Dalam penelitian ini, fluida yang digunakan adalah udara. Input yang digunakan adalah tegangan dari sensor tekanan yang menggambarkan besar tekanan udara yang mengalir melalui pipa melewati piringan orifice. Tekanan dideteksi dengan sensor tekanan MPX5050 yang mampu mengirimkan sinyal analog antara 0-5 volt sesuai dengan tekanan yang diterimanya. Sinyal ini diperkuat dengan penguat operasional sebelum masuk ke dalam mikrokontroler. Penguatan sinyal diatur sedemikian rupa agar tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu pembacaan sinyal. Dalam penelitian ini, tekanan udara berhasil dikendalikan dengan kecepatan respon paling cepat lima detik. Kata kunci: fluida, pompa, otomatisasi, mikrokontroler ABSTRACT SAPTO ANDRIYONO. Designing And Building Pump Automatization To Stabilize Fluid Pressure. Supervised by I DEWA MADE SUBRATA. Flow measurement in some industrial sectors need to be accurate and precise in discharging certain amount of fluid. The difficulty to fulfill this criteria is due to parameter of this such as non-ideal fluid properties, particularly in compressible gas. In addition, signal noise from electronic circuitry is also a drawback in measurement. This research aims to minimize noise and to apply simple electronic-based controller to stabilize fluid discharge. The fluid used in this research is air. The input is the voltage of pressure sensor which indicates air pressure flow through the orifice pipe. The pressure is detected by sensor MPX5050 that is capable of transmitting analog signal in accordance with measured pressure. This signal is then amplified by an operational amplifier before inputing into microcontroller. Amplification circuitry is equipped with low pass filter so that the noise is minimum. Result of the test showed that air flow pressure could be controlled with response time as fast as five seconds. Keywords: fluid, pump, automatization, microcontroller

6 RANCANGBANGUN OTOMATISASI POMPA UNTUK MENJAGA TEKANAN ALIRAN FLUIDA GAS SAPTO ANDRIYONO Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian Pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

7

8 Judul Skripsi : Rancangbangun Otomatisasi Pompa Untuk Menjaga Tekanan : Aliran Fluida Gas Nama : Sapto Andriyono NIM : F Disetujui oleh Dr. Ir. I Dewa Made Subrata, M. Agr Pembimbing Diketahui oleh Dr. Ir. Desrial, M. Eng Ketua Departemen Tanggal Lulus:

9 PRAKATA Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas terciptanya skripsi yang berjudul Rancangbangun Otomatisasi Pompa Untuk Menjaga Tekanan Aliran Fluida Gas. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Ir. I Dewa Made Subrata M.Agr yang telah mengarahkan penulis kepada jalan yang benar demi penyelesaian penelitian dan skripsi ini, serta Dr. Ir. Gatot Pramuhadi, M.Si dan Dr. Ir. Radite Praeko Agus Setiawan, M.Agr selaku dosen penguji skripsi. Tak lupa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini secara langsung maupun tidak langsung. Bogor, September 2014 Sapto Andriyono

10 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 Tujuan Penelitian 2 Manfaat Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 2 Otomasi 2 Mikrokontroler 3 Sensor 3 Pompa 3 Piringan Orifice 4 METODE PENELITIAN 5 Waktu dan Tempat 5 Alat dan Bahan 5 Prosedur Penelitian 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Diagram Alur Otomasi 9 Rancangan Skema Otomatisasi 10 Hasil Kalibrasi 11 Hasil Pengujian Tekanan 15 Hasil Pengujian Otomasi 19 SIMPULAN DAN SARAN 21 Simpulan 21 Saran 21 DAFTAR PUSTAKA 21 LAMPIRAN 23 RIWAYAT HIDUP 30

11 DAFTAR TABEL Tabel 1. Hasil kalibrasi pada pengujian satu pompa 11 Tabel 2. Hasil kalibrasi pada pengujian dua pompa 12 Tabel 3. Tabel validasi kalibrasi untuk satu pompa 13 Tabel 4. Tabel validasi kalibrasi untuk dua pompa 14 Tabel 5. Hasil perhitungan tekanan pada berbagai kondisi aliran udara dengan satu pompa 16 Tabel 6. Hasil perhitungan tekanan pada berbagai kondisi aliran udara dengan dua pompa 16 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambar sederhana pompa membran 4 Gambar 2. Skema sederhana dari piringan orifice 4 Gambar 3. Diagram alir prosedur penelitian 6 Gambar 4. Diagram alur otomasi 9 Gambar 5. Skema rangkaian elektronik dari sensor ke mikrokontroler 10 Gambar 6. Skema rangkaian elektronik dari mikrokontroler ke pompa 10 Gambar 7. Grafik hasil kalibrasi pada pengujian satu pompa 12 Gambar 8. Grafik hasil kalibrasi pada pengujian dua pompa 13 Gambar 9. Grafik validasi kalibrasi untuk satu pompa 14 Gambar 10. Grafik validasi kalibrasi untuk dua pompa 15 Gambar 11. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 1 17 Gambar 12. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 2 17 Gambar 13. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 3 18 Gambar 14. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 4 18 Gambar 15. Pengujian tekanan pada perubahan mode operasi 19 Gambar 16. Grafik fluktuasi tekanan ketika pengujian otomasi pertama 20 Gambar 17. Grafik fluktuasi tekanan ketika pengujian otomasi kedua 20 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Kode program untuk mikrokontroler 23 Lampiran 2: Desain pipa orifice 26 Lampiran 3: Karakteristik operasi MPX Lampiran 4: Dimensi dari sensor MPX Lampiran 5: Foto alat yang telah dibuat 29

12 PENDAHULUAN Pengukuran tekanan gas, baik udara, uap air, maupun gas tertentu untuk tujuan industri masih menggunakan cara yang sederhana. Cara yang paling banyak dilakukan yaitu dengan pembacaan tekanan melalui gauge meter yang dipasang di pipa venturi dan orifice (Boyes, 2008). Sehingga pengendalian tekanan gas yang mengalir masih dilakukan dengan memanfaatkan tenaga dan ketelitian manusia yang mengamati alat tersebut. Metode lainnya yaitu dengan menggunakan sensor ultrasonik berbasis prinsip efek Doppler, sensor elektromagnetik berbasis hukum Faraday, dan pengukuran frekuensi getaran tuba Coriolis berdasarkan efek Coriolis. Setiap metode memiliki indikator dan batasan tertentu, seperti sensor elektromagnetik hanya bekerja pada fluida yang mengandung ion. Sedangkan sensor ultrasonik sangat bergantung pada sifat akustik dari fluida sehingga fluida yang memiliki massa jenis dan viskositas yang kecil akan lebih sulit dideteksi. Dalam penelitian ini, indikator yang digunakan adalah tekanan dengan menggunakan pipa yang dilengkapi piringan orifice karena kemudahan dalam mendesain dan besarnya beda tekanan yang bisa didapatkan. Sensor tekanan gas juga telah tersedia di pasar dalam harga yang relatif terjangkau. Kelemahan metode ini adalah berkurangnya energi aliran secara drastis sehingga debit aliran fluida berkurang jauh jika dibandingkan dengan aliran yang sama tanpa melewati piringan orifice (Liptak, 1993). Tekanan aliran gas secara langsung maupun tidak langsung menjadi indikator dari berbagai ukuran, seperti debit, massa jenis, kecepatan aliran, dan sebagainya. Dalam industri, ukuran-ukuran tersebut digunakan untuk menentukan suatu kondisi seperti besar laju produksi hingga alasan keamanan. Contoh penerapan pengukuran dan pengendalian tekanan fluida ada pada pengaliran gas dalam pipa jarak jauh, pengendalian aliran gas pada mesin gas berukuran besar dan boiler, serta proses industri yang membutuhkan fluida sebagai input (misal pengendalian debit udara panas pada proses pengeringan bahan pertanian menggunakan pengering semprot). Pengukuran dan penampilan data hasil pengukuran secara digital dapat mempercepat pembacaan dan pengambilan keputusan. Selain itu, pemrosesan secara digital mempermudah otomatisasi. Proses yang terotomatisasi dapat mempermudah dan mempercepat suatu pekerjaan jika dibandingkan dengan tanpa otomatisasi dan dapat meminimalisasi penggunaan tenaga kerja manusia. Pada negara dengan upah buruh yang tinggi, otomasi cenderung menguntungkan karena biaya penggunaan mesin secara jangka panjang dapat lebih murah dibandingkan dengan menggaji buruh setiap bulan. Pemrosesan secara elektronik untuk mengubah nilai pengukuran menjadi output yang dapat dibaca membutuhkan sensor yang dapat memberikan nilai tegangan tertentu pada besaran kondisi tertentu, yang disebut dengan sensor analog. Tegangan tersebut diterima oleh pengubah data analog menjadi data digital (analog to digital converter, ADC) agar dapat dibaca dan diproses oleh pemroses data (CPU). Terkadang tegangan dari sensor tidak cukup besar untuk dibaca oleh ADC sehingga dibutuhkan penguat sinyal.

13 2 Data keluaran dari pemroses data berupa data digital untuk pembacaan di layar dan juga untuk mengendalikan aktuator untuk otomatisasi. Aktuator dapat menerima data digital secara langsung maupun secara tidak langsung dengan mengubahnya terlebih dahulu menjadi data analog dengan bantuan transistor atau digital to analog converter, DAC. Sinyal yang diterima oleh aktuator dapat berupa hasil pemrosesan data secara proporsional, integral, dan diferensial atau kombinasinya. Dalam penelitian ini, hanya dilakukan pengendalian secara proporsional. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan rancangbangun alat ukur tekanan udara yang mengalir dan pengendali pompa udara secara otomatis berdasarkan input yang diberikan oleh sensor pengukur tekanan. Manfaat Penelitian Manfaat dari alat yang dibangun dari penelitian ini adalah untuk otomasi proses industri yang melibatkan penggunaan fluida di dalamnya, terutama fluida mampu-mampat. Proses industri dengan input yang terkendali menjadikan proses tersebut lebih efisien sehingga dapat menghemat biaya bahan baku. Sedangkan proses yang terotomatisasi dapat mengeliminasi penggunaan tenaga manusia sehingga biaya untuk menggaji buruh dapat ditiadakan. TINJAUAN PUSTAKA Otomasi Otomasi adalah penggunaan berbagai sistem kendali untuk mengoperasikan berbagai mesin dan computer serta proses yang terkait. Istilah ini dipopulerkan oleh perusahaan General Motors; pada tahun 1947 mereka mendirikan Automation Department yang bertanggung jawab terhadap otomatisasi sebagian proses pembuatan mobil (Rifkin, 1995). Namun prinsip otomasi secara elektronik sudah diperkenalkan sejak tahun 1930-an dengan ditemukannya pengendalian umpan balik (Bennet, 1993). Tak lama setelah itu, pengendalian otomatis berbasis sinyal digital telah dibuat di kilang Texaco s Port Arthur (Rifkin, 1995) dan yang pertama dilakukan dalam industri.

14 3 Mikrokontroler Mikrokontroler merupakan sebuah komputer pada satu sirkuit terintegrasi yang telah termasuk di dalamnya yaitu mikroprosesor, memori, dan komponen input/output sederhana. Dalam komputer, prosesor mengolah input yang diterimanya dan mengeluarkan sinyal berdasarkan perintah yang dieksekusi. Mikrokontroler mengeksekusi perintah yang disimpan di dalam memori. Sensor Sensor merupakan sebuah transduser yang menghasilkan resistansi atau tegangan untuk menjadi masukan bagi komponen elektronika lainnya. Contoh transduser yang menghasilkan resistansi adalah light dependent resistor (LDR) dan thermistor. Contoh transduser yang menghasilkan nilai tegangan adalah piezoelektrik dan fotovoltaik. Sensor kini dapat dibuat pada ukuran kecil dengan ketelitian tinggi menggunakan teknologi mikroelektromekanik (microelectromechanical system, MEMS) (Poslad, 2009). Dalam penelitian ini, digunakan sensor tekanan berbasis piezoelektrik dengan seri MPX5050 buatan Freescale Semiconductor. Tekanan fluida menekan membran piezoelektrik di dalam sensor, dan perubahan dimensi dari membran ini menghasilkan tegangan listrik. Besarnya tekanan yang diterima oleh membran piezoelektrik ini proporsional dengan tegangan yang dihasilkan. Pompa Pompa merupakan mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida (gas, cairan, dan benda semi padat). Berdasarkan metode pemindahannya, FAO mengklasifikasikan pompa ke dalam enam kategori utama, yaitu direct lift, displacement, velocity, buoyancy, impulse, dan gravity. Jenis pompa yang paling tepat untuk memindahkan fluida jenis gas diantaranya pompa membran, pompa piston (tipe displacement), dan pompa sentrifugal (tipe velocity). Dalam penelitian ini, digunakan pompa membran. Pompa membran atau pompa diafragma bekerja dengan diafragma yang bergerak naik dan turun secara siklus. Pergerakan membran ini dapat dilakukan secara mekanik (dengan kombinasi tuas dan roda gigi) maupun magnetik (dengan perubahan kutub elektromagnetik). Pompa membran memiliki keistimewaan, diantaranya adalah penggunaan membran yang bersifat elastis dan tidak terbuat dari logam. Penggunaan bahan yang elastis dan bersifat ringan mengurangi daya yang terbuang dari pompa, dan penggunaan bahan non-logam dalam pompa membran mengurangi risiko karat, terutama jika gas yang dialirkan bersifat korosif. Namun pompa membran memiliki kelemahan, yaitu debitnya dapat berubah-ubah tergantung pada hambatan di sepanjang pipa. Hambatan

15 4 menyebabkan performa pompa membran tidak maksimal karena adanya tekanan balik. Berikut adalah gambaran sederhana dari pompa membran: Gambar 1. Gambar sederhana pompa membran. Piringan Orifice Piringan orifice merupakan piringan yang memiliki lubang kecil dan diletakkan di dalam pipa. Tujuan dari penggunaan orifice diantaranya adalah pengukuran tekanan udara pada dua titik yang berbeda. Terdapat berbagai jenis orifice yang digunakan untuk pengukuran tekanan, namun yang paling sederhana adalah berupa piringan dengan lubang berbentuk lingkaran dan dipasang sejajar dengan lubang penampang pipa. Berikut adalah skema sederhana dari piringan orifice: Gambar 2. Skema sederhana dari piringan orifice Keterangan gambar: d1 : diameter pipa d2 : diameter lubang orifice P1 : pengukuran tekanan udara sebelum melewati piringan orifice P2 : pengukuran tekanan udara setelah melewati piringan orifice

16 5 METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di lingkungan Institut Pertanian Bogor sejak bulan Juni Juni Alat dan Bahan Bahan yang digunakan untuk merancangbangun pipa orifice diantaranya: a. Pipa b. Papan akrilik c. Lem PVC d. Lem sianoakrilat e. Kran f. Selang plastik Bahan yang digunakan untuk merancangbangun komponen elektronika diantaranya: a. Papan akrilik b. Papan PCB c. Kabel d. Kapasitor e. Resistor f. Transistor g. Sirkuit terintegrasi LM741 h. Sensor tekanan MPX5050 i. Papan mikrokontroler AVR ATmega 8535 j. Dioda k. Trafo 2 A l. Pompa DC Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan pengujian tekanan yaitu: a. Suplai daya dengan tuas pengatur tegangan keluaran b. Resistor daya tinggi c. Multimeter digital

17 6 Prosedur Penelitian Gambar 3. Diagram alir prosedur penelitian Penelitian diawali dengan mengidentifikasi permasalahan yang umum terdapat dalam industri mengenai pengendalian aliran fluida dan merumuskan solusi dari permasalahan tersebut. Setelah perumusan masalah, ditentukan rancangan penelitian yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Rancangbangun dimulai dengan pembuatan pipa orifice dengan bahan yang tersedia di pasar. Setelah itu dilakukan pengujian dengan menggunakan sensor untuk mengetahui jangkauan tegangan yang dikeluarkan oleh sensor tekanan. Data yang didapatkan digunakan untuk merancangbangun sistem penguat sinyal sebelum diterima oleh mikrokontroler. Setelah sistem penguat sinyal selesai dibangun, disambungkan dengan mikrokontroler yang telah diprogram. Setelah disambungkan, dilakukan pengujian untuk mengetahui tekanan aliran aktual yang dikeluarkan oleh pompa udara. Kemudian dilakukan kalibrasi dan validasi. Hasil kalibrasi dan validasi kemudian digunakan untuk memperbarui program mikrokontroler untuk melakukan pengujian tekanan. Setelah dilakukan pengujian tekanan, didapatkan persamaan empiris dan program mikrokontroler diperbarui kembali. Kemudian dilakukan pengujian otomasi.

18 7 Identifikasi dan Perumusan Masalah Pembacaan tekanan aliran sebagian besar masih menggunakan alat sederhana berupa gauge meter yang dipasang pada pipa venturi atau orifice, sedangkan pengendaliannya masih menggunakan tenaga manusia yang juga memantau tekanan dari alat tersebut. Beberapa bahkan hanya memantau tekanan pada titik penampungan awal dan akhir. Hal ini dinilai membahayakan karena jika pemantauan pada pipa diabaikan ketika tekanan terlampau tinggi, risiko ledakan dapat terjadi. Dalam merumuskan permasalahan ada beberapa hal yang harus dijawab, diantaranya: a. Bidang penerapan alat secara spesifik, yaitu tekanan fluida gas yang mengalir b. Metode pembacaan indikator tekanan, yaitu menggunakan pipa yang dilengkapi dengan piringan orifice dan dipasangkan dengan sensor tekanan c. Pengolahan data yang digunakan, yaitu dengan menggunakan mikrokontroler d. Pengendalian aktuator, yaitu dengan PWM e. Tampilan data, yaitu dengan layar LCD Rancangbangun Rancangbangun adalah proses merancang dan membangun alat atau mesin. Dalam penelitian ini, rancangbangun diawali dengan pengumpulan bahan-bahan, pembuatan rancangan dalam bentuk sketsa, lalu membangun struktur yang mendukung sistem. Target dari proses ini adalah rancangan sirkuit pengupat operasional dan filter dan struktur dengan ukuran seramping mungkin. Kalibrasi dan Pengujian Tekanan Kalibrasi dilakukan dengan membandingkan performa sensor dengan manometer kolom udara standar dengan kinerja satu pompa dan kinerja dua pompa. Tegangan listrik yang diterima pompa divariasikan dengan menggunakan potensiometer. Pompa mengalirkan fluida ke pipa yang telah dilengkapi dengan piringan orifice dan pipa manometer dihubungkan ke salah satu titik pengukuran pada orifice, sedangkan pipa manometer lainnya dibiarkan terbuka. Beda tinggi permukaan air pada manometer ditentukan yaitu setiap kelipatan 2.5 mm hingga 10 mm pada pompa tunggal, dan hingga 20 mm pada pompa ganda. Kekuatan pompa yang sama digunakan untuk mengalirkan udara dengan pembacaan tekanan yang dilakukan oleh sensor. Hasil yang didapatkan dari kalibrasi adalah nilai beda tegangan dari sensor yang akan dikonversi menjadi nilai tekanan, dan lalu dibandingkan dengan nilai tekanan yang didapatkan dari pembacaan pada manometer. Beda tinggi permukaan air pada manometer diubah menjadi nilai tekanan dengan persamaan berikut:

19 8 Dengan: P P1-atm : Beda tekanan antara titik P1 dengan atmosfer (Pa) : beda tinggi permukaan air pada manometer (m) : percepatan gravitiasi bumi (m/s 2 ) : massa jenis air (kg/m 3 ) (1) Sedangkan nilai tegangan dari sensor diubah menjadi nilai tekanan persamaan berikut: Dengan: P P1-atm : Beda tekanan antara titik P1 dengan atmosfer hasil perhitungan : dari V P1-atm (Pa) : Output sensor hasil pengukuran beda tekanan antara titik P1 dan : atmosfer (mv) : Tegangan awal ketika pompa tidak bekerja ( mv) : Sensitivitas sensor (90 mv/kpa) : faktor penguatan (20.5) Setelah didapatkan hasilnya, dilakukan pemetaan pada kurva untuk masingmasing kalibrasi sehingga didapatkan persamaan yang dapat menjadi acuan untuk mendapatkan nilai tekanan pada pengujian berikutnya. Target dari kedua proses ini adalah mendapatkan persamaan empiris untuk memperbarui program mikrokontroler yang kemudian digunakan untuk melakukan pengujian pengendalian. (2) Pengendalian Tekanan Pengendalian tekanan dilakukan dengan menetapkan set point di dalam program mikrokontroler yang akan menentukan keluaran dari sinyal PWM. Kode program yang digunakan yaitu: set_point=n; if (volt<set_point) {OCR0++;} if (volt>set_point) {OCR0--;} Perintah di atas akan menurunkan nilai OCR0, yaitu bit untuk mengatur keluaran sinyal PWM, jika tegangan yang diterima lebih tinggi dibandingkan set point. Dengan demikian, kekuatan pompa akan menurun, aliran fluida melemah, dan sinyal yang diterima mikrokontroler dari sensor tekanan akan berkurang. Begitu juga sebaliknya. Target dari proses ini adalah kemampuan program dalam mengeluarkan sinyal PWM untuk mengendalikan pompa serta waktu respon yang relatif singkat.

20 9 Modifikasi Modifikasi dilakukan ketika pengujian otomasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, misal mikrokontroler tidak memberikan sinyal PWM, respon yang lambat, dan sebagainya. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kesalahan pada pemrograman maupun rancangan sirkuit yang menghantarkan sinyal PWM ke pompa. Namun kemungkinan kesalahan ada pada komponen penguat dan alat ukur tetap ada, terutama jika masalah tersebut mengenai lambatnya kecepatan respon yang disebabkan oleh fluktuasi berlebihan dari sinyal yang diterima mikrokontroler. Jika kesalahan ada pada alat ukur dan komponen penguat dan filter, maka kalibrasi dan pengujian tekanan harus dilakukan ulang karena persamaan empirisnya dapat berubah. Target dari tahap ini adalah perbaikan alat yang menghasilkan pengujian otomasi yang sesuai target. HASIL DAN PEMBAHASAN Diagram Alur Otomasi Aliran diawali dengan pompa yang memompakan udara melalui selang menuju pipa yang telah dilengkapi dengan piringan orifice. Udara yang melewati piringan orifice akan menyebabkan terbentuknya perbedaan tekanan udara yang dapat dideteksi oleh sensor. Beda tekanan udara akan menyebabkan sensor mengeluarkan tegangan tertentu yang kemudian menuju ke mikrokontroler melalui penguat sinyal. Mikrokontroler memproses data yang didapatkan untuk kemudian mengatur pompa. Berikut adalah diagram dari alur otomasi yang digunakan dalam penelitian ini: Gambar 4. Diagram dari alur otomasi

21 10 Rancangan Skema Otomatisasi Skema otomatisasi yang dirancangbangun memiliki komponen berupa pipa dengan piringan orifice dan sensor tekanan, pompa, dan mikrokontroler. Sensor tekanan membaca beda tekanan udara di titik sebelum dan setelah piringan orifice (desain pipa orifice bisa dilihat di lampiran). Rangkaian elektronik yang terdiri dari sensor tekanan, penguat, pengkondisi sinyal, mikrokontroler, dan aktuator. Skema rangkaian komponen elektronik dari sensor ke mikrokontroler yaitu: R2 R1 +5V Sensor R3 menuju mikrokontroler C1 C2 C3 C4-12V +12V C5 Gambar 5. Skema rangkaian elektronik dari sensor ke mikrokontroler Keterangan gambar: C1: 1 μf C2: 0.01 μf C3: 470 pf C4: 47 μf C5: 1000 μf R1: 39 kω R2: 1900 Ω R3: 68 Ω Sedangkan rangkaian elektronik pengendali pompa yaitu: 100 ohm BC639 Pompa 5V Dioda Gambar 6. Skema rangkaian elektronik dari mikrokontroler ke pompa Dengan input dari sensor sekitar 180 hingga 220 mv, digunakan resistor yang tersedia di pasar untuk mendapatkan besar penguatan hingga mencapai sekitar 4 V. Sehingga digunakan penguat non-inverting dengan R1 sebesar 39 kilo ohm dan R2 sebesar 1900 ohm. R2 merupakan gabungan dari tiga resistor sebesar 1500 ohm dan dua resistor 200 ohm yang dirangkai seri sehingga membentuk hambatan 1900 ohm, menjadikan besar penguatannya dapat dihitung sebagai berikut:

22 11 (3) (4) (5) Namun karena keberadaan hambatan dan beban yang tidak diduga, maka pembesaran aktual yang terukur hanya 20.5 kali. Demi akurasi dan minimalisasi noise dari sinyal yang dihasilkan, jumlah IC LM741 yang digunakan dibatasi yaitu hanya satu, dengan sumber tegangan simetris yang dipasangkan dengan kapasitor. Karena besar noise dari rangkaian penguat ditentukan dari jumlah IC LM741 yang digunakan dan ketidakstabilan dari sumber tegangan simetris. Pompa yang digunakan merupakan pompa yang terdiri dari dua motor DC. Setiap motor menggerakkan satu membran yang terhubung dengan mekanisme poros engkol sehingga menghasilkan gerakan translasi dari gerak rotasi motor listrik. Pengujian memanfaatkan variasi daya yang bisa diberikan kepada pompa, sehingga didapatkan empat mode penggunaan pompa untuk melakukan pengukuran tekanan, yaitu (1) satu motor dengan suplai daya 4.5 V 20 ma (2) satu motor dengan suplai daya 3 V 200 ma (3) dua motor dengan suplai daya 3 V 200 ma (4) dua motor dengan suplai daya 4.5 V 200 ma Ditambah dengan satu mode off, sebagai kontrol besar tegangan awal dari sensor. Hasil Kalibrasi Berikut adalah tabel hasil kalibrasi. Tabel 1: Hasil kalibrasi pada pengujian satu pompa h (mm) V (mv) Tekanan manometer Tekanan sensor, (Pa) (Pa)

23 12 Tabel 2: Hasil kalibrasi pada pengujian dua pompa h (mm) V (mv) Tekanan manometer Tekanan sensor (Pa) (Pa) Keterangan: h : beda tinggi muka air (mm) V : tegangan yang masuk ke dalam mikrokontroler (mv) Tekanan manometer : beda tekanan antara titik pengukuran P1 dengan : atmosfer hasil perhitungan dari h (Pa) Tekanan sensor : beda tekanan antara titik pengukuran P1 dengan : atmosfer hasil perhitungan dari tegangan sensor (Pa) Ketika dimasukkan ke dalam grafik, akan menjadi: 250 Tekanan Manometer (Pa) y = x R² = Tekanan Sensor (Pa) Gambar 7. Grafik hasil kalibrasi pada pengujian satu pompa

24 Tekanan Manometer (Pa) y = x R² = Tekanan sensor (Pa) Gambar 8. Grafik hasil kalibrasi pada pengujian dua pompa Persamaan yang didapatkan berdasarkan grafik di atas di atas, yaitu: (6) untuk satu pompa, dan: untuk dua pompa, akan digunakan untuk mengkoreksi hasil perhitungan nilai tekanan yang didapatkan dari sensor. (7) Validasi Hasil Kalibrasi Setelah didapatkan persamaan hasil kalibrasi, persamaan (6) dan (7) dimasukkan ke dalam program dengan nilai diisi dengan persamaan (2). Dan nilai yang terbaca dalam layar dicatat. Berikut adalah hasil validasi kalibrasi. Tabel 3. Tabel validasi kalibrasi untuk satu pompa h (mm) V (mv) Tekanan manometer (Pa) Tekanan sensor (Pa)

25 14 Tabel 4. Tabel validasi kalibrasi untuk dua pompa h (mm) V (mv) Tekanan manometer (Pa) Tekanan sensor (Pa) y = 0.997x R² = Tekanan manometer (Pa) Tekanan sensor (Pa) Gambar 9. Grafik validasi kalibrasi untuk satu pompa

26 Tekanan manometer (Pa) y = x R² = Tekanan sensor (Pa) Gambar 10. Grafik validasi kalibrasi untuk dua pompa Validasi menunjukkan bahwa pembacaan dengan mikrokontroler sangat mendekati hasil pembacaan manometer standar, dengan gradien kurva mendekati satu. Hasil Pengujian Tekanan Sensor memiliki dua port dan tegangan keluaran sensor merupakan beda tekanan yang diterima oleh kedua port tersebut. Nilai tekanan yang diterima oleh sensor dapat dihitung dengan persamaan (2): (2) dengan: : tegangan pada sensor (mv) : tegangan awal sensor ( mv) : sensitivitas sensor (90 mv/kpa) Dengan rumus di atas, bisa didapatkan besar beda tekanan di kedua titik (P1 dan P2), sehingga langkah berikutnya adalah melakukan pengujian dan perhitungan. Pengujian dilakukan dengan membaca tegangan secara visual sebanyak sepuluh kali dalam satu mode dan dirata-ratakan. Setelah itu, nilai tekanan didapatkan dengan menggunakan rumus (2) dengan melalui kalibrasi.

27 16 Pengujian menggunakan mode yang telah ditetapkan ditambahkan dengan beberapa mode acak yang didapatkan dengan memvariasikannya menggunakan potensiometer. Tabel 5: Hasil perhitungan tekanan pada berbagai kondisi aliran udara dengan : kalibrasi, satu pompa Mode V P1-P2 (mv) V P1-atm (mv) P P1-P2 (Pa) Acak Acak Acak Tabel 6: Hasil perhitungan tekanan pada berbagai kondisi aliran udara dengan : kalibrasi, dua pompa Mode V P1-P2 (mv) V P1-atm (mv) P P1-P2 (Pa) Acak Acak Acak Keterangan: V P1-P2 : Tegangan sensor ketika mengukur beda tekanan antara titik 1 dan : 2 (mv) V P1-atm : Tegangan sensor ketika mengukur beda tekanan antara titik 1 dan : atmosfer (mv) P P1-P2 : Beda tekanan antara titik pengukuran 1 dan 2 pada pipa orifice (Pa) P P1-P2 didapatkan dengan persamaan hasil kalibrasi seperti yang tertulis pada persamaan (6) dan persamaan (7), dengan nilai diisi dengan persamaan (2). Dengan memasukkan data pada tabel dan mengubahnya menjadi persamaan garis, didapatkan persamaan: untuk pengujian pada satu pompa, dan untuk pengujian pada dua pompa. Persamaan tersebut digunakan untuk pengujian berikutnya, yaitu pengujian stabilitas output sensor per mode. Pada pengujian hubungan tekanan dan tegangan output sensor, dilakukan juga pengujian untuk menguji stabilitas output sensor per mode. Pengujian dilakukan dengan membaca tegangan output sensor setiap 0.1 detik sehingga dalam satu detik terdapat 10 data. Berikut adalah grafik hasil pengujian sensor per mode dengan kurva per lima pergerakan rata-rata (moving average): (8) (9)

28 17 Gambar 11. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 1 Gambar 12. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 2

29 18 Gambar 13. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 3 Gambar 14. Grafik fluktuasi tekanan pada pengujian mode 4 Dalam penelitian ini, diuji juga fluktuasi tekanan ketika terjadi perubahan mode untuk melihat seberapa cepat respon secara keseluruhan terhadap perubahan tekanan. Berikut adalah grafik performa ketika terjadi perubahan dari mode 1 ke mode 4 dengan kurva per 20 pergerakan rata-rata:

30 19 Gambar 15. Pengujian tekanan pada perubahan mode operasi Pada grafik di atas, pompa mengalami perubahan mode operasi pada detik ke 60 dari mode 1 ke mode 4, namun pembacaan tekanan baru mengalami respon yang signifikan pada detik ke , dan mulai stabil pada detik ke 66. Kemudian pada detik ke 120 dilakukan perubahan mode operasi dari mode 4 ke mode 1, dan didapatkan hasil yang kurang lebih sama, yaitu pembacaan tekanan mulai mendapatkan respon signifikan pada satu hingga dua detik setelah perubahan mode operasi dilakukan, dan mulai stabil enam detik setelahnya. Hasil Pengujian Otomasi Pengujian otomasi dilakukan dengan menetapkan set point terlebih dahulu dan membandingkan nilai tegangan yang didapatkan dengan set point. Pengujian menggunakan set point 209 (atau setara dengan 4.1 V tegangan yang diterima mikrokontroler dan 125 Pa tekanan fluida), dan tekanan aliran udara stabil pada sinyal PWM Pengujian dilakukan dua kali, yaitu pengujian ketika tegangan pompa dilebihkan, dan pengujian ketika tekanan udara dikurangi. Melebihkan tegangan bertujuan untuk melebihkan aliran udara sehingga pembacaan tegangan melewati set point, dan dilakukan dengan potensiometer. Sedangkan pengurangan tekanan udara dilakukan dengan menutup sebagian kran sehingga pembacaan tegangan di bawah set point. Pada pengujian pertama, melebihkan tegangan dilakukan dengan potensiometer pada detik ke 60. Dibutuhkan sekitar enam detik bagi sistem untuk kembali ke tekanan normal. Pada pengujian kedua, kran ditutup sebagian pada detik yang sama, dan menunjukkan waktu respon yang lebih singkat, yaitu lima detik.

31 20 Berikut adalah grafik hasil pengujian otomasi dengan kurva per 20 pergerakan rata-rata: Gambar 16. Grafik fluktuasi tekanan ketika pengujian otomasi pertama Gambar 17. Grafik fluktuasi tekanan ketika pengujian otomasi kedua

32 21 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Pengaturan aliran udara berdasarkan input tekanan udara dari piringan orifice sangat dimungkinkan hingga derajat tertentu, namun akurasi dan kecepatan respon sangat ditentukan dari desain piringan orifice dan kualitas komponen elektronika yang dipakai. Noise atau gangguan sinyal yang diterima oleh mikrokontroler akan mempengaruhi hasil komputasi sehingga mempengaruhi sinyal yang diberikan kepada aktuator. Dalam penelitian ini, didapatkan bahwa tekanan udara yang mengalir dapat dipertahankan pada jangkauan sinyal PWM yang luas, yaitu antara 100 hingga 170, dan dengan kecepatan respon paling cepat lima detik. Saran Diperlukan desain piringan orifice yang mampu mendeteksi nilai beda tekanan udara antara dua titik dengan lebih akurat. Penggunaan lubang orifice yang lebih kecil berpotensi mengurangi debit namun meningkatkan nilai beda tekanan yang dideteksi oleh sensor. Penggunaan penguat sinyal sebisa mungkin dihindari karena dapat menghadirkan kebisingan yang mengganggu penerimaan sinyal oleh mikrokontroler. Sangat dimungkinkan untuk mempercepat respon mesin hingga kurang dari satu detik dengan penggunaan pompa yang lebih cepat atau yang tidak memiliki siklus hisap dan tekan (misal pompa tipe kipas). DAFTAR PUSTAKA Bennett S A History of Control Engineering London: Peter Peregrinus Ltd. Boyes W Instrumentation Reference Book, Fourth Edition. Butterworth- Heinemann. FAO. Review of Pumps and Water Lifting Techniques. [8 Mei 2014]. Lipták, BG Flow Measurement. CRC Press. Lipták, BG Process Measurement and Analysis, Volume 1. CRC Press. Perry RH, Green DW, Maloney JO Chemical Engineers' Handbook. McGraw-Hill. Poslad S Ubiquitous Computing Smart Devices, Smart Environments and Smart Interaction. John Wiley and Sons.

33 22 Rifkin J The End of Work: The Decline of the Global Labor Force and the Dawn of the Post-Market Era. Putnam Publishing Group. Rouse-Ball WW "The Bernoullis". A Short Account of the History of Mathematics. Dover. Walsh P dan Fletcher P Gas Turbine Performance. John Wiley and Sons. Zucker RD dan Biblarz O Fundamentals of Gas Dynamics. John Wiley and Sons.

34 23 LAMPIRAN Lampiran 1: Kode program untuk mikrokontroler #include <mega8535.h> #include <math.h> #include <stdlib.h> #include <delay.h> #include <alcd.h> #define ADC_VREF_TYPE 0x60 unsigned char read_adc (unsigned char adc_input) { ADMUX=adc_input (ADC_VREF_TYPE & 0xff); delay_us(10); ADCSRA =0x40; while ((ADCSRA & 0x10)==0); ADCSRA =0x10; return ADCH;} int i; unsigned int volt8; float volt, tekanan; char kata1[32], kata2[32]; void main (void) { PORTA=0x00; DDRA=0x00; PORTB=0x00; DDRB=0x08; PORTC=0x00; DDRC=0xff; PORTD=0x00; DDRD=0x00; TCCR0=0x61; TCNT0=0x00; OCR0= 0xC8; TCCR1A=0x00; TCCR1B=0x00; TCNT1H=0x00; TCNT1L=0x00; ICR1H=0x00; ICR1L=0x00; OCR1AH=0x00; OCR1AL=0x00; OCR1BH=0x00; OCR1BL=0x00;

35 24 ASSR=0x00; TCCR2=0x00; TCNT2=0x00; OCR2=0x00; MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00; TIMSK=0x00; UCSRB=0x00; ACSR=0x80; SFIOR=0x00; ADMUX=ADC_VREF_TYPE & 0xff; ADCSRA=0xA4; SFIOR&=0x0F; SPCR=0x00; TWCR=0x00; lcd_init(16); while (1) { volt8=0; set_point=209; for(i=1;i<=8;i++){ volt8=volt8+read_adc(0); if (set_point>(volt8/i)) {OCR0++;} if (set_point<(volt8/i)) {OCR0--;} delay_ms(80);} volt=volt8/8; volt=(volt/51)*1000; ftoa(volt,2,kata1); lcd_clear(); lcd_gotoxy(0,0); lcd_puts("v=");

36 25 lcd_puts(kata1); lcd_puts(" mv"); // q = x tekanan=volt* ; ftoa(tekanan,2,kata2); lcd_gotoxy(0,1); lcd_puts("q="); lcd_puts(kata2); lcd_puts(" l/menit"); } }

37 26 Lampiran 2: Desain pipa orifice

38 27 Lampiran 3: karakteristik operasi MPX 5050 Karakteristik Minimum Tipikal Maksimum Satuan Jangkauan tekanan 0-50 kpa Tegangan masukan Volt DC Arus masukan ma DC Tegangan output minimum Volt DC Tegangan output maksimum Volt DC Jangkauan tegangan Volt DC Beda tekanan maksimum kpa Sensitivitas mv/kpa Temperatur operasi -40 o o o C Keterangan: 1 : beda tekanan antara P1 dan P2

39 28 Lampiran 4: Dimensi dari sensor MPX 5050

40 29 Lampiran 5. Foto alat yang telah dibuat Kran Pipa orifice P1 P2 Rangkaian mikrokontroler, penguat, dan filter Sensor Pompa

41 30 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 4 September 1990 dan merupakan anak keempat dari lima bersaudara. Penulis lulus dari SMA Negeri 99 Jakarta pada tahun 2008 dan masuk Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) dan diterima di Departemen Teknik Pertanian (sekarang bernama Departemen Teknik Mesin dan Biosistem) Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam organisasi perwakilan mahasiswa, diantaranya di Dewan Perwakilan Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama pada tahun 2009, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun , dan Dewan Pengawas Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian pada tahun Pada tahun , penulis menjadi asisten praktikum mata kuliah Motor dan Tenaga Pertanian. Pada tahun , penulis menjadi Senior Resident Asrama Tingkat Persiapan Bersama dan menjadi pembina Klub Ilmiah Asrama. Di luar kampus, penulis menjadi pengajar di berbagai bimbingan belajar untuk siswa SMP hingga mahasiswa sejak tahun , aktif menjadi penulis dan kontributor di Wikipedia Indonesia sejak tahun 2008, serta aktif dalam mempromosikan Wikipedia Indonesia di masyarakat. Pada tahun 2011, penulis melaksanakan praktik lapangan di Koperasi Peternak Bandung Selatan Pangalengan dengan judul Aspek Teknik Pertanian pada Usaha Peternakan Sapi Perah di KPBS Pangalengan, Bandung.

Listing Program. // Declare your global variables here

Listing Program. // Declare your global variables here Listing Program #include // standart input/output library #include // delay library #include // Alphanumeric LCD functions #include // adc mode avcc 10bit #define ADC_VREF_TYPE

Lebih terperinci

Tabel Data Pengujian 5x Perubahan Posisi. Kanan (V) Kiri (V)

Tabel Data Pengujian 5x Perubahan Posisi. Kanan (V) Kiri (V) LAMPIRAN Tabel Data Pengujian 5x Perubahan Posisi 1. Motor 2 tak Kawasaki Ninja 2011 Waktu (menit) Tengah Kanan Kiri Atas Bawah Ratarata 3 8,60 8,62 8,60 8,63 8,62 8,614 6 8,60 8,52 8,54 8,66 8,65 8,594

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Mekanis Sistem Sistem mekanis yang penulis buat menggunakan bahan plat logam yang sebelumnya telah dihaluskan dan melalui proses quality control sehingga diharapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. #include <mega16.h> //menambahkan library atmega16 #include <delay.h> //menambahkan library delay #define ADC_VREF_TYPE 0x40

LAMPIRAN. #include <mega16.h> //menambahkan library atmega16 #include <delay.h> //menambahkan library delay #define ADC_VREF_TYPE 0x40 LAMPIRAN #include //menambahkan library atmega16 #include //menambahkan library delay #define ADC_VREF_TYPE 0x40 // Fungsi untuk mengaktifkan dan membaca nilai adc unsigned int read_adc(unsigned

Lebih terperinci

Kajian Pustaka. Spesifikasi - Krisbow KW Fitur - Krisbow KW06-290

Kajian Pustaka. Spesifikasi - Krisbow KW Fitur - Krisbow KW06-290 LAMPIRAN Kajian Pustaka Fitur - Krisbow KW06-290 Dua modus memberikan 2.5dB 3.5dB atau akurasi A dan berat C pengukuran tinggi dan rendah berkisar: Rendah (35 sampai 100dB) tinggi (65 sampai 130dB) Resolusi

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur Alat

Standar Operasional Prosedur Alat LAMPIRAN Standar Operasional Prosedur Alat 1. Letakkan sampel/objek yang akan dibersihkan pada keranjang didalam chamber 2. Pastikan chamber telah terisi oleh air sebelum alat dihidupkan. Isi air secukupnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Gambar A. Layout alat tongkat tunanetra. Ubiversitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Pada gambar A. di bawah ini menjelaskan tentang layout atau susunan komponen yang mencakup semuanya alat tongkat tunanetra selanjutnya dapat di lihat pada gambar sebagai berikut : Gambar A.

Lebih terperinci

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New:

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New: Kondisi sistem: Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535, dalam hal ini untuk memudahkan digunakan DI-Smart AVR System. Tujuan pemrogram adalah untuk menampilkan tulisan Apa Kabar Dunia? SEMANGAT!

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi:

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi: 48 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang cara perencanaan dan pembuatan perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi: 3.1 Konstruksi Fisik Pendulum Terbalik

Lebih terperinci

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New:

Langkah-langkah pemrograman: 1. Pilih File >> New: Kondisi sistem: Mikrokontroler yang digunakan adalah ATmega8535, dalam hal ini untuk memudahkan digunakan DI-Smart AVR System. Tujuan pemrogram adalah untuk menyalakan LED yang active-low dan terhubung

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perhitungan Hasil Pengukuran

LAMPIRAN 1 Perhitungan Hasil Pengukuran LAMPIRAN 1 Perhitungan Hasil Pengukuran 1. Hasil Pegujian Volume Cairan Infus pada 1 Menit a. Analisa perhitungan pada Pengaturan 0,50 ml/min 1) Nilai Rata-rata 2) Simpangan D= X s - D= 0,50-0,51 D= -0,01

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROGRAM CODE VISION AVR

LAMPIRAN A PROGRAM CODE VISION AVR LAMPIRAN A PROGRAM CODE VISION AVR A-1 /***************************************************** This program was produced by the CodeWizardAVR V2.05.0 Evaluation Automatic Program Generator Copyright 1998-2010

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RANGKAIAN LENGKAP dan FOTO PENGUAT KELAS D

LAMPIRAN A RANGKAIAN LENGKAP dan FOTO PENGUAT KELAS D A RANGKAIAN LENGKAP dan FOTO PENGUAT KELAS D A1 LAMPIRAN A2 Rangkaian Low Pass Filter Butterworth dan Level Shifter Rangkaian Low Pass Filter Pasif A3 Rangkaian AT mega16 dan L293D B PROGRAM AT MEGA16

Lebih terperinci

OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER

OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER OHMMETER DIGITAL BERBASIS MICROCONTROLLER DISUSUN OLEH : ZULVA TRI DIANTI (7308.030.055) ZENDY KURNIA WIDARTO (7308.030.056) DOSEN : EPYK SUNARNO, SST,MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI POLITEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri. 2008. Pemrograman Mikrokontroler AVR ATmega16 Menggunakan Bahasa C. Bandung: Penerbit Informatika. Bejo, Agus. 2007. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari satu keluaran, yaitu 5 BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Rangkaian Catu Daya Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang ada. Rangkaian Catu daya (Power Supply Adaptor) ini terdiri dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Pembuatan Minimun system dan Penanaman Program 1. Rangkaian Minimum System yang telah dilarutkan, di bor dan dipasang komponen

LAMPIRAN. A. Pembuatan Minimun system dan Penanaman Program 1. Rangkaian Minimum System yang telah dilarutkan, di bor dan dipasang komponen LAMPIRAN A. Pembuatan Minimun system dan Penanaman Program 1. Rangkaian Minimum System yang telah dilarutkan, di bor dan dipasang komponen 2. Rangkaian Driver relay dan sensor suhu yang telah dilarutkan

Lebih terperinci

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S

MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S MIKROKONTROLER ATMEGA BERBASIS CODEVISION AVR (ADC DAN APLIKASI TERMOMETER) dins D E P O K I N S T R U M E N T S ADC Konsep Dasar ADC ADC = Analog to Digital Converter Pengubah sinyal analog menjadi sinyal

Lebih terperinci

C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara membuat timbangan digital? 2. Apa tujuan pembuatan timbangan digital?

C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara membuat timbangan digital? 2. Apa tujuan pembuatan timbangan digital? A. PENDAHULUAN Perkembangan dunia digital akhir-akhir ini tampak semakin berkembang dan banyak sekali peminat dari berbagai kalangan baik itu sebagai pembuat atau programmer maupun sebagai user atau pemakainya.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

Penerima Remote SONY dengan ATmega32

Penerima Remote SONY dengan ATmega32 Pendahuluan Standar Remote Kontrol yang mudah untuk dimengerti dan diaplikasikan adalah standar SIRC atau lebih dikenal dengan standar SONY. Bagian terkecil dari sinyal pembacaan pada standar ini adalah

Lebih terperinci

A-1 LISTING PROGRAM MIKROKONTROLER

A-1 LISTING PROGRAM MIKROKONTROLER A-1 LISTING PROGRAM MIKROKONTROLER de #inclu #include #include #include #include // Alphanumeric LCD functions #include // Declare your global

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi

Gambar 3.1 Blok Diagram Timbangan Bayi 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok sistem merupakan salah satu bagian terpenting dalam perancangan dan pembuatan alat ini, karena dari diagram

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PEMBUATAN

BAB III DESAIN DAN PEMBUATAN 23 BAB III DESAIN DAN PEMBUATAN 3. 1 Prinsip Kerja dan Perencanaan Perancangan dan pembuatan perangkat keras mencakup pembuatan rancangan layout, penempatan komponen elektronika didalam sirkuit PCB sampai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments:

Project : Version : Date : 15/05/2013 Author : F4CG Company : F4CG Comments: 48 Program Keseluruhan ********************************************************************* This program was produced by the CodeWizardAVR V1.25.8 Standard Automatic Program Generator Copyright 1998-2007

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Barry, Gwoollard Elektronika Praktis. PT. Praditya Paramitha, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Barry, Gwoollard Elektronika Praktis. PT. Praditya Paramitha, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Barry, Gwoollard. 1998. Elektronika Praktis. PT. Praditya Paramitha, Jakarta. Bejo, Agus. 2005. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroller AT-MEGA 8535. Penerbit Gaya Media,

Lebih terperinci

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 Materi #6 Peralatan Ukur 2 Terdapat berbagai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Tahap pengujian sistem dilakukan dengan tujuan adalah untuk mengetahui hasil dari perancangan yang telah dibuat pada Bab 3. Pengujian sistem ini terdiri dari beberapa tahapan,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MEDAN AREA

UNIVERSITAS MEDAN AREA DAFTAR PUSTAKA Malvino, Elektronika Terpadu, Penerbit Air Langga Sutrisno, Dasar Elektronika, Penerbit Air Langga NN, Signal Conditioning PC-Based Data Acquisition Handbook, info@mccdaq.com Jacob, Handbook

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 5 PERTEMUAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

Ping))) Paralax Ultrasonic Range Finder By : Hendawan Soebhakti

Ping))) Paralax Ultrasonic Range Finder By : Hendawan Soebhakti Ping))) Paralax Ultrasonic Range Finder By : Hendawan Soebhakti 1. Karakteristik Ping))) Paralax Ultrasonik, sebutan untuk jenis suara diatas batas suara yang bisa didengar manusia. Seperti diketahui,

Lebih terperinci

SKEMATIK RANGKAIAN A V R 12V. Out. Gnd. Kontak Motor. Accu 12V. Klakson ISP CONNECTOR PA0 PB0 PB1 PA2 PA4 MOSI MISO PA6. 10uF SCK RST. 10uF. 47uF.

SKEMATIK RANGKAIAN A V R 12V. Out. Gnd. Kontak Motor. Accu 12V. Klakson ISP CONNECTOR PA0 PB0 PB1 PA2 PA4 MOSI MISO PA6. 10uF SCK RST. 10uF. 47uF. SKEMATIK RANGKAIAN 5V 4 U L N 0 0 3 8 15 13 5V NOR CLOSED NOR OPEN 1V Klakson IGNITION COIL Accu ISP CONNECTOR 5 4 3 1 PB0 PB1 A V R PA0 PA D B 9 M A L E 3 7 4 5 1uF 16 1 1uF 3 4 1uF 5 7 8 14 M A X 3 15

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan

Gambar 3.1. Diagram alir metodologi perancangan 19 BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Metode Perancangan Berikut merupakan diagram alur kerja yang menggambarkan tahapantahapan dalam proses rancang bangun alat pemutus daya siaga otomatis pada Peralatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh: MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355 Oeh: Fatimah N. H. Kusnanto Mukti W. Edi Prasetyo M0209025 M0209031 M0210019 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN UMPAN MAJU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN KENDALI HMI VISUAL BASIC 6.0

PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN UMPAN MAJU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN KENDALI HMI VISUAL BASIC 6.0 LAPORAN TUGAS AKHIR PENGENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN UMPAN MAJU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 DENGAN KENDALI HMI VISUAL BASIC 6.0 The Control Speeds DC with a Forward Based Microcontroler ATMega

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bejo, Agus C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler ATMega 8535.Yogyakarta:Graha Ilmu.

DAFTAR PUSTAKA. Bejo, Agus C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler ATMega 8535.Yogyakarta:Graha Ilmu. DAFTAR PUSTAKA Bejo, Agus.2008. C & AVR Rahasia Kemudahan Bahasa C Dalam Mikrokontroler ATMega 8535.Yogyakarta:Graha Ilmu. Jamilah. Pengenalan Bahasa C. http://jamilah.staff.gunadarma.ac.id/downloads/

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG SISTEM KENDALI ANALOG DAN DIGITAL Disusun Oleh: SELLA MARSELIA NIM. 061330310905 Dosen Mata Kuliah : Ir. Siswandi, M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

CLAMP-METER PENGUKUR ARUS AC BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR

CLAMP-METER PENGUKUR ARUS AC BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR CLAMP-METER PENGUKUR ARUS AC BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR Oleh: TANU DWITAMA (3210701018) Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Program Diploma III Program Studi Teknik Elektro Politeknik Batam

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan, BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian yang dilakukan oleh Imam Suhendra, sistem pengisian air otomatis masih belum menggunakan filter. Dari hasil penelitian yang dilakukan, nilai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER INFOMATEK Volume 19 Nomor 2 Desember 2017 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UJI NDT ULTRASONIC TEST DENGAN METODE MICROCONTROLLER Jojo Sumarjo *), Aa Santosa, Riko Purbowo Jurusan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation Bab III Perancangan Perangkat Keras Sistem Steel Ball Magnetic Levitation Dalam perancangan perangkat keras sistem Steel Ball Magnetic Levitation ini dibutuhkan pengetahuan dasar tentang elektromagnetik,

Lebih terperinci

Control II ( ADC DAC)

Control II ( ADC DAC) Modul 3 Control II ( ADC DAC) KHAMDIMUBAROK MUBAROK, M.ENG TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Parameter dan variabel pada operasi manufaktur 1 Suatu variabel/parameter kontinyu adalah suatu penunjukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan dan realisasi sistem dari setiap modul yang dibuat. Blok Diagram alat yang dibuat ditunjukkan oleh Gambar 3.. Penguat

Lebih terperinci

LAMPIRAN A FOTO REALISASI ALAT

LAMPIRAN A FOTO REALISASI ALAT LAMPIRAN A FOTO REALISASI ALAT A-1 TAMPAK DEPAN TAMPAK BELAKANG A-2 TAMPAK SAMPING PEMBACAAN LCD A-3 PROSES PENGERINGAN PERBANDINGAN PEMBACAAN SENSOR TPA 81 DENGAN DIGITAL THERMOMETER CONSTANT 20T A-4

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penjelasan mengenai sistem instrumen alat ukur kelembaban, dapat dilihat dalam bentuk Blok diagram berikut: Power Supply 5Vdc Sensor Kelembaban HCZ-H6 Non Inverting Amplifier

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Blog Diagram Blog Diagram Input : inputan pada blog input adalah sensor LM35 yang dihubungkan pada port PA.0 pada kaki IC 40.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia memiliki potensi sumber daya alamnya yang kaya akan mineral. Perkembangan sektor industri memacu pertumbuhan

Lebih terperinci

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN

PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN PENGANTAR SISTEM PENGUKURAN Teknik pengukuran telah berperan penting sejak awal peradaban manusia, ketika pertama kali digunakan untuk mengatur transfer barang dalam perdagangan barter agar terjadi pertukaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berikut alat dan bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada pembuatan dan penelitian ini adalah: 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras 3.1.1. Alat dan Bahan Dalam pembuatan modul termometer digital dengan output suara berbasis ATmega 16 ini dalam pengerjaanya membutuhkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai. Perancangan, pembuatan serta pengujian alat dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat Negative Pressure Wound Therapy

Lebih terperinci

Sistem Kontrol Produk Gas Metana pada Digester Tipe Fixed Dome

Sistem Kontrol Produk Gas Metana pada Digester Tipe Fixed Dome Sistem Kontrol Produk Gas Metana pada Digester Tipe Fixed Dome Rizqi Rahmawan Jurusan Teknik Elektro - Fakultas Teknik - Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia email : rizqirahm@gmail.com Abstrak Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1. Pengertian Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variable, parameter) sehingga berada pada suatu harga

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR

ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR Akhmad Dzakwan, Analisis Sistem Kontrol ANALISIS SISTEM KONTROL MOTOR DC SEBAGAI FUNGSI DAYA DAN TEGANGAN TERHADAP KALOR (DC MOTOR CONTROL SYSTEMS ANALYSIS AS A FUNCTION OF POWER AND VOLTAGE OF HEAT) Akhmad

Lebih terperinci

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL

BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL BAB VI INSTRUMEN PENGKONDISI SINYAL Pengkondisian sinyal merupakan suatu konversi sinyal menjadi bentuk yang lebih sesuai yang merupakan antarmuka dengan elemen-elemen lain dalam suatu kontrol proses.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Pendidikan Diploma III Program Studi Instrumentasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad. Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian III. METODE PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Jalan Arif Rachman Hakim, Gg. Kya i Haji Ahmad Thobari No.6, Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Perancangan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa

Lebih terperinci

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016 JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016 Realiasasi Sensor Temperatur LM35DZ Sebagai Sensor Kecepatan Aliran Fluida Berbasis Mikrokontroler ATMega32 dengan Media Penyimpan Data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan

Lebih terperinci

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI

BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI Bab 1 ini berisi tentang konsep kendali dan terminologi yang dipakai dalam pembahasan tentang sistem kendali. Uraiannya meliputi pengertian kendali, sistem kendali,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A DATA SHEET

LAMPIRAN A DATA SHEET LAMPIRAN A DATA SHEET Data Sheet Modul ATMEGA16 A-1 Sensor PIR KC7783R A-2 Sensor PIR #555-28027 A-3 PIR 325 FL65 A-4 Spesifikasi TLP 434A Spesifikasi RLP 434A A-5 HT12E A-6 HT12D A-7 Rangkaian RLP.TLP

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sub bab ini berisikan tentang analisa sistem yang akan dibangun. Sub bab ini membahas teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan 41 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)

TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci