GOUT GOUT ARTHTRITIS / ARTRITIS PIRAI. A. Definisi
|
|
- Iwan Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GOUT GOUT ARTHTRITIS / ARTRITIS PIRAI A. Definisi Gout adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh pengendapan kristal Na-urat dalam jaringan, akibat kadar asam urat dalam cairan ekstra-seluler yang lewat jenuh. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi semakin parah dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. B. Epidemiologi Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Hal ini terutama menyerang pria setelah pubertas, dengan usia puncak 75. Pada wanita, serangan gout biasanya terjadi setelah menopause. Banyak pasien dengan hyperuricemia tidak mengembangkan gout (hyperuricemia asimtomatik), sementara beberapa pasien dengan serangan gout berulang mempunyai kadar asam urat darah yang normal atau rendah. Di antara penduduk laki-laki di Amerika Serikat, sekitar 10% memiliki hyperuricemia. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang benarbenar akan mengembangkan gout. C. Patofisiologi gout arthritis Peningkatan kadar asam urat serum dapat disebabkan oleh pembentukan berlebihan atau penurunan eksresi asam urat, ataupun keduanya. Asam urat adalah produk akhir metabolisme purin. Secara normal, metabolisme purin menjadi asam urat dapat diterangkan sebagai berikut:
2 Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu ; 1. Jalur de novo melibatkan sintesis purin dan kemudian asam urat melalui prekursor nonpurin. Substrat awal ribosa-5-fosfat diubah nukleotida purin (asam inosinat, asam guanilat, asam adenilat). Dikendalikan oleh serangkaian mekanisme yang kompleks, dan enzim yang mempercepat reaksi yaitu: 5-fosforibosilpirofosfat (PRPP) sintetase dan amidofosforibosiltransferase (amido-prt). Terdapat suatu mekanisme inhibisi umpan balik oleh nukleotida purin yang terbentuk, yang fungsinya untuk mencegah pembentukan yang berlebihan. 2. Jalur penghematan (salvage pathway) adalah jalur pembentukan nukleotida purin melalui basa purin bebasnya, pemecahan asam nukleat, atau asupan makanan. Jalur ini tidak melalui zat-zat perantara seperti pada jalur de novo. Basa purin bebas (adenin, guanin, hipoxantin) berkondensasi dengan PRPP untuk membentuk prekursor nukleotida purin dari asam urat. Reaksi ini dikatalisis oleh dua enzim: hipoxantin guanin fosforibosiltransferase (HGPRT) dan adenin fosforibosiltransferase (APRT). Asam urat yang terbentuk (hasil metabolisme purin) difiltrasi secara bebas oleh glomerulus dan diresorpsi di tubulus proksimal ginjal. Sebagian kecil asam urat yang diresorpsi kemudian diekskresikan di nefron distal dan dikeluarkan melalui urin.
3 Pada penyakit gout-arthritis, terdapat gangguan kesetimbangan metabolisme (pembentukan dan ekskresi) dari asam urat tersebut, meliputi: 1. Penurunan ekskresi asam urat secara idiopatik 2. Penurunan eksreksi asam urat sekunder, misalnya karena gagal ginjal 3. Peningkatan produksi asam urat, misalnya disebabkan oleh tumor (yang meningkatkan cellular turnover) atau peningkatan sintesis purin (karena defek enzim-enzim atau mekanisme umpan balik inhibisi yang berperan) 4. Peningkatan asupan makanan yang mengandung purin Peningkatan produksi atau hambatan ekskresi akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Asam urat ini merupakan suatu zat yang kelarutannya sangat rendah sehingga cenderung membentuk kristal. Penimbunan asam urat paling banyak terdapat di sendi dalam bentuk kristal mononatrium urat. Mekanismenya hingga saat ini masih belum diketahui Adanya kristal mononatrium urat ini akan menyebabkan inflamasi melalui beberapa cara:
4 1. Kristal bersifat mengaktifkan sistem komplemen terutama C3a dan C5a. Komplemen ini bersifat kemotaktik dan akan merekrut neutrofil ke jaringan (sendi dan membran sinovium). Fagositosis terhadap kristal memicu pengeluaran radikal bebas toksik dan leukotrien, terutama leukotrien B. Kematian neutrofil menyebabkan keluarnya enzim lisosom yang destruktif. 2. Makrofag yang juga terekrut pada pengendapan kristal urat dalam sendi akan melakukan aktivitas fagositosis, dan juga mengeluarkan berbagai mediator proinflamasi seperti IL-1, IL-6, IL-8, dan TNF. Mediator-mediator ini akan memperkuat respons peradangan, di samping itu mengaktifkan sel sinovium dan sel tulang rawan untuk menghasilkan protease. Protease ini akan menyebabkan cedera jaringan. Gout (asam urat) Ikut plasma darah Terbawa ke jaringan karena kelarutan kurang, terkristalisasi Kec. Difusi molekul urat dari ruang sinovial ke dalam plasma ½ kec.air Kelarutan sodium urat << pd temp.rendah spt pd sendi2 perifer Kristal mengendap di sinovial2 sendi seperti pd ankle dan fingers Kristal monosodium urat spt jarum pinched pain Aktivitas leukosit (fagosit,dll) Reaksi peradangan Kristal >>> Kematian neutrofil Makrofag mengeluarkan IL-1, IL-6, IL-8, TNF Bentuk agregat Enz. Lisosom keluar Mengaktifkan sel sinovium & sel tlg rawan Tofi / tofus
5 Destruktif utk jaringan Cedera jaringan D. Gambaran klinis - Hiperurisemia asimptomatik Hiperurisemia asimptomatik adalah keadaan hiperurisemia tanpa adanya manifestasi klinik gout. Fase ini akan berakhir ketika muncul serangan akut gout arthritis, atau urolithiasis dan biasanya setelah 20 tahun keadaan hiperurisemia asimptomatik. Terdapat 10-40% pasien dengan gout mengalami sekali atau lebih serangan kolik renal, sebelum adanya serangan arthritis. Sebuah serangan gout terjadi ketika asam urat yang tidak dikeluarkan dari tubuh bentuk kristal dalam cairan yang melumasi lapisan sendi, menyebabkan inflamasi dan pembengkakan sendi yang menyakitkan. Jika gout tidak diobati, kristal tersebut dapat membentuk tofi - benjolan di sendi dan jaringan sekitarnya. - Gout arthritis stadium akut Radang sendi timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Pasien tidur tanpa ada gejala apa-apa. Pada saat bangun pagi terasa sakit yang hebat dan tidak dapat berjalan. Biasanya bersifat monoartikuler dengan keluhan utama berupa nyeri, bengkak, terasa hangat, merah dengan gejala sistemik berupa demam, menggigil dan merasa lelah. Lokasi yang paling sering pada MTP-1 yang biasanya disebut podagra. Apabila proses penyakit berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu pergelangan tangan/kaki, lutut, dan siku. Faktor pencetus serangan akut antara lain berupa trauma lokal, diet tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik dan lain-lain. - Gout arthritis stadium interkritikal Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi periode interkritik asimptomatik. Walaupun secara klinik tidak didapatkan tanda-tanda radang akut, namun pada aspirasi sendi ditemukan kristal urat. Hal ini menunjukkan bahwa proses inflamasi terus berlanjut, walaupun tanpa ada keluhan. Keadaan ini dapat terjadi satu atau beberapa kali pertahun, atau dapat 10 tahun tanpa ada serangan akut. Apabila tanpa penanganan yang baik dan pengaturanasam urat yang tidak benar, maka dapat timbul serangan akut yang lebih sering,
6 mengenai beberapa sendi dan biasanyalebih berat, kemudian dapat berlanjut menjadi stadium kronis (menahun) dengan pembentukan tofi. - Gout arthritis stadium menahun Stadium ini terjadi umumnya pada pasien yang mengobati sendiri (self medication) sehingga dalam waktu lamatidak berobat secara teratur pada dokter. Artritis gout kronik ini biasanya disertai tofi (deposit asam urat pada jaringan,misalnya pada kartilage) yang banyak dan terdapat pada banyak sendi (poliartikular). Tofi ini sering pecah dan sulit sembuh dengan obat, yang kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder. Pada tofus yang besar dapat dilakukanekstirpasi, namun hasilnya kurang memuaskan. Lokalisasi tofi paling sering pada cuping telinga, MTP-1, olekranon,tendon Achilles dan jari tangan. Pada stadium ini kadang-kadang disertai nefrolitiasis asam urat dan nefropati Diagnosis Gold standard dalam menegakkan gout arthritis adalah ditemukannya kristal urat MSU (Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus. Untuk memudahkan diagnosis gout arthritis akut, dapat digunakan kriteria dari ACR (American College Of Rheumatology) tahun 1977 sebagai berikut : A. Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau B. Adanya tofus yang berisi Kristal urat, atau C. Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis, laboratoris, dan radiologis sebagai berikut : a. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut b. Inflamasi maksimal terjadi dalam waktu 1 hari c. Arthritis monoartikuler d. Kemerahan pada sendi e. Bengkak dan nyeri pada MTP-1 f. Arthritis unilateral yang melibatkan MTP-1 g. Arthritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal h. Kecurigaan terhadap adanya tofus i. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis) j. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis) k. Kultur mikroorganisme negative pada cairan sendi
7 Yang harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar asam urat normal. Penatalaksanaan Pencegahan penyakit gout sama penting dengan pengobatannya. Pencegahan gout dapat ditempuh dengan cara : 1.Mengatur intake cair an yang adekuat. 2.Pengurangan berat badan (pada pasien obesitas). 3.Perubahan pola makan dengan mengurang konsumsi makanan tinggi purin. 4.Mengurangi konsumsi alkohol. Mengatur intake cairan adekuat dapat mencegah munculnya penyakit gout. Intake cairan yang adekuat mampu mengurangi resiko terbentuknya batu ginjal pada pasien hiperurisemia. Pengurangan berat badan mampu menurunkan resikoserangan gout rekuren. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mengurangi konsumsi makanan berkalori tinggi, dikombinasikan dengan program latihan aerobic secara regular. Perubahan pola makan dengan membatasi pengkonsumsian makanan dengan kandungan purin tinggi mampu mengurangi kadar asam urat dalam darah. Contoh makanan tinggi purin seperti kerang, daging, liver, otak, ginjal, gandum. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa konsumsi daging dan seafood meningkatkan resiko serangan goutakut, sedangkan produk hasil olahan susu mengurangi resiko tersebut. Total konsumsi alkohol sangat berkaitan dengan peningkatan resiko penyakit gout. Alkohol mempunyai efek diuretik yang mampu berkontribusi untuk memacu terjadinya dehidrasi sehingga memperlambat ekskresi asam urat melalui ginjal dan menyebabkan prsipitasi kristal urat. Di samping itu, alkohol juga mempengaruhi metabolisme asam urat dan mampumenyebabkan hiperurisemia. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi ataupun komplikasi lain. Pengobatan gout arthritis akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan dengan obat-obat, antara lain: kolkisin, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), kortikosteroid atau hormon ACTH.
8 Obat penurun asam urat penurun asam urat seperti alupurinol atau obat urikosurik tidak dapat diberikan pada stadium akut. Namun, pada pasien yang secara rutin telah mengkonsumsi obat penurun asam urat, sebaiknya tetap diberikan. Pada stadium interkritik dan menahun, tujuan pengobatan adalah menurunkan kadar asam urat, sampai kadar normal, guna mencegah kekambuhan. Penurunan kadar asam urat dilakukan dengan pemberian diet rendah purin dan pemakaian obat alupurinol bersama obat urikosurik yang lain.
9
10 A. SENDI 1. Embriologi Sendi Sendi mulai berkembang dengan penampakan interzonal mesenchyme pada mingguke-6, pd akhir minggu ke-8 sudah terbentuk sendi dewasa. Klasifikasi sendi : - Fibrous - Cartilaginous - Synovial Fibrous joints Interzonal mesenchyme di antara tulang yang sedang berkembang berdiferensiasimenjadi jaringan fibrous padat. Contoh : sutura cranium Cartilaginous joints Interzonal mesenchyme menjadi hyaline cartilage (contoh: ostochrondral joints) ataumenjadi fibrocartilage (contoh: pubic symphysis) Synovial joints Interzonal mesenchyme : - Bagian perifer membentuk capsula dan ligament lain - Bagian sentral menghilang dan ruangan kosong ini akan menjadi joint cavity dari synovial joint - Di daerah dimana membatasi kapsul dan articular surface, terbentuksynovial membrane (yg mensekresikan synovial fluid) Mungkin karena pergerakan sendi, sel mesenkim lama kelamaan menghilang darisurfaces of the articular cartilages. Suasana intrauterine yang abnormal yang menghambat pergerakan fetal danembryonic dapat mengganggu perkembangan limb dan dapat mengakibatkan jointfixation. B. Anatomi Sendi Sendi/ articulatio/ arthrosis/ junctura adalah daerah tempat pertemuan dua tulang ataulebih, antara tulang dan tulang rawan, atau antara tulang dan gigi. Baik terjadi pergerakan atau tidak terjadi pergerakan. Berdasarkan struktur penyusun, sendi dapat diklasifikasikan menjadi :
11 1. Fibrous Joint : hubungan antar tulang menggunakan jaringan ikat fibrosadan tidak memliki rongga synovial. a. Sutura : hubungan antar tulang-tulang tengkorak yang irregular danberbentuk seperti kunci memberi kekuatan tulang tengkorak b. Syndesmoses : hubungan antar tulang yang cukup jauh danmenyerupai membrane/ ligament c. Gomphoses : kantung akar gigi pada maxilla dan mandibulla 2. Cartilaginous Joint : hubungan antar dua tulang menggunakan jaringankartilago hyaline/ fibrosa a. Synchondrosis/ carilaginousa primer : tulang dihubungkan dengankartilago hyaline Contoh : lempeng epifiseal/ persatuan epifisis dan diafisis, antara costa Idan manubrium sterni tidak ada pergrakan b. Symphisis/ cartilaginousa sekunder : hubungan antar tulangmengunakan jaringan kartilago hyaline, namun memakai juga jaringanfibro-cartilago Contoh : symphysis pubis, sendi antara corpus vertebra 3. Synovial Joint : tulang-tulang yang diliputi oleh selapis cartilage hyaline danujungnya dipisahkan oleh rongga sendi memungkinkan pergerakan yang luas a. Struktur (i) kapsula fibrosa : jaringan ikat padat untuk fleksibilitas danmenjaga agar lokasi tulang tetap pada (ii) (iii) tempatnya membrane synovial : jaringan ikat areolar yang melapisirongga synovial cairan synovial : disekresi oleh membrane synovial.berfungsi untuk mengurangi gesekan, menahan shock, suplai O2 dan nutrisi, membuang mikroba dan debris (iv) kartilago : terletak di permukaan artikulasi kedua ujung tulang b. Jenis (i) Planar joint : 1 poros, memungkinkan gerakan meluncur antar tulang Contoh : intercarpal, (ii) (iii) (iv) (v) (vi) (vii) intertarsal Hinge joint (sendi engsel) :1 poros, memungkinkan gerakanflrksi dan rotasi Contoh : articulation genu (lutut), articulation cubiti (siku) Pivot joint (sendi pasak) : 1 poros, memungkinkan rotasi didalam tempatnya Contoh : articulatio atlanto-axialis Condyloid joint : 2 poros, memungkinkan gerakan fleksi,ekstensi, adduksi, abduksi, dan sedikit rotasi Contoh : metacarpo-phalangeal Saddle joint (sendi pelana) : 2 poros, memungkinkan untukfleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, dan rotasi Contoh : carpometacarpalispollicis ( ibu jari dan metacarpal) Ball and Socket joint (sendi peluru) : banyak poros, kepalasendi yang berbentuk bola pada satu tulang cocok dengan lekuksendi yang berbentuk socket pada tulang lain. Memungkinkanpergerakan luas (fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi lateral,rotasi medial, sirkumduksi) Contoh : articulation humeri (gelang bahu), articulation coxae(pelvic gridle) Ellipsoidea joint : facies articularis berbentuk konveks elipssesuai dengan facies articularis konkav elips. Memungkinkangerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, kecuali rotasi. Contoh : radiocarpalis (pergelangan tangan)
12 C. Histologi Sendi Dalam hsitologi, sendi dapat dikelompokkan sebagai ; 1. Sinartrosis sendi yang tidak memungkinkan untuk bergerak ataumemungkinkan sedikit gerak terdapat 3 tipe sinartrosis, yaitu : a. Sinostosis : pada sendi ini tulang dihubungkan oleh jaringantulang, tidak ada pergerakan sama sekali. Pada orang tua, jenis sendiini menghubungkan tulang-tulang tengkorak. Pada anak dan orangdewasa muda tulang tengkorak ini dihubungka jaringan ikat padafibrosa disebut sendi fibrosa atau sutura b. Sinkondrosis : pada sendi ini tulang-tulang dihubungkan plehtulang rawan hyaline, pergerakan masih dimungkinkansedikit. Contohnya pada lempeng epifisis pada tulanng yang sedangtumbuh. Pada manusia dewasa sinkondrosismenghubungkan igapertama ke sternum dan corpus-corpus vertebrayang berdekatan. c. Sindesmosis : seperti sinkondrosis pada sendi ini pergerakanmasih dimungkinkan sedikit. Tulang dihubungkan oleh ligament jaringanikat padat (fibrosa) yang lebih banyak daripada sinkondrosis.contohnya adalah symphisis pubis, sendi radio-ulnar dab sendi tibio-fibular. 2. Diartrosis sendi yang memungkinkan gerak bebas - Sendi ini pada umumnya menghubungkan tulang-tulang panjang dan memungkinkan gerak bebas, misalnya sendi lutut dansiku. - Pada diartrosis, ligament dan kapsula jaringan ikatmempertahankan hubungan ujung-ujung tulang. - Dalam kapsula terdapat rongga sendi yang berisicairan synovial yang tidaj berwarna, transparent, kental, maka disebut jgaruang synovial. - Permukaan ulang yang berhadapan dilapisi tulangrawan (tulang rawan hyaline) - Tulang rawan sendi tidak memiliki perikondrium,pembuluh darah dan saraf - Membrane synovial adalah lapisan dalam kapsulasendi yang memproduksi cairan synovial, membrane tipis ini mengandungkapilar darah dan banyak mengandung sel lemak dan sel synovial. II. SYNOVIAL FLUID/CAIRAN SENDI A. Definisi : cairan pelumas yang terdapat dalam rongga sendi/tendo B. Asal : terbentuk dari dialisa plasma melewati membrane sinovial + sekresikompleks protein-hyaluronat dari membrane C. Fungsi : pelumas dan nutrisi tulang rawan sendi D. Dapat diperoleh dengan pungsi + antikoagulansia heparin E. Indikasi pungsi cairan sinovial (arthrocentesis) 1. dugaan infeksi (transudat/eksudat) 2. mencari penyebab akumulasi cairan sendi 3. membedakan rtritis (gout, supuratif, sinovitis) 4. memasukkan obat 5. mengeluarkan cairan (mengurangi nyeri)
13 F. Cairan sendi normal : 1. Physical examination : total volume : 0,1-3,5 ml colour : pale yellow viscosity : string 3 6 cm long 2. Microscopic : erythrocyte count : <2000/µl leucocyte count : < 200/µl diff. count : monocyte/macrophage 60%, lymphocyte 30%,neutrophil 10% crystal : 0 III. HYPERURICEMIA A. Definisi : Keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat (AU) darah diatas normal. Hiperuricemia bisa terjadi karena peningkatan metabolisme AU (overproduction),penurunan pengeluaran AU urin (underexcretion), atau gabungan keduanya. Hyperuricemia berkepanjangan dapat menyebabkan Gout, namun tidak semuahyperuricemia akan menimbulkankelainan patologi berupa gout. B. Kadar Normal - Pria : > 7 mg% - Wanita : > 6 mg% C. Penyebab Hyperuricemia 1. Hypeuricemia Primer - Def : peningkatan AU tanpa disebabkan olehpenyakit/penyebab lain - Ada 2 jenis hyperuricemia primer : a. Hyperuricemia primer dengan kelainan molecular yang belum jelas - terbanyak (99%) - terdiri dari 1. underexcretion (80-90%) kemungkinan karena fak.genetik.menyebabkan gangguan pengeluaran AU di tubuli ginjal yang akhirnyamenyebabkan hyperuricemia 2. overproduction (10-20%) b. Hyperuricemia primer karena adanya kelainan enzim spesifik - 1% - Terdiri dari : 1.karena peningkatan varian dari enzimphoribosylpyrophosphate (PRPP) sythetase menyebabkan pembentukkan purine nucleotide melalui synthesis de novo sehingga terjadi hyperuricemia tipe overproduction 2. karena kekurangan sebagian dari enzim hypoxanthinephosphoribosyltransferase (HPRT) disebut sindroma Keley-Seegmiller
14 - enzim HPRT berperan dalam mengubah basa purin menjadipurin nukleotida, dengan bantuan PRPP dalam prosespemakaian ulang dari metabolisme purin - kekurangan enzim HPRT menyebabkan overproduction AUsebagai akibat peningkatan de novo biosynthesis 3 mekanisme over production AU : 1.kekurangan enzim inosine mono phosphate (IMP) / purine nukceotide yang mempunyai efek feedback inhibition proses de novo 2. penurunan pemakaian ulang menyebabkan peningkatan jumlah PRPP yang tidak dipergunakan sehingga menyebabkan bisynthesis de novo meningkat 3. kekurangan enzim HPRT menyebabkan hypoxanthine tidak bisa diubah kembali menjadi IMP, sehingga terjadi peningkatan oksidasihypoxanthine menjadi AU 2. Hyperuricemia Sekunder Dibagi beberapa kelompok : a. Krn kelainan yg menyebabkan peningkatan de novo biosynthesis tdd : - kelainan krn kekuragan menyeluruh enzim HPRT padasyndrome Lesh-Nyhan menyebabkan peningkatanpeningkatan de novo biosynthesis sehingga terjadi hyperuricemiatipe overproduction - kekurangan enzim glucosa-6-phosphate pada glycogenstorage disease (Von-Gierkee) hyperuricemia trjadi karenakombinasi overproduction dan underexcretion krn peningkatanpemecahan ATP. - kelainan karena ekurangan enzim fructose-1-phosphatealdolase b. Krn kelainan yg menyebabkan peningkatan degradasi ATP/pemecahan asam nukleat dr inti sel peningkatan pemecahan ATPakan membentuk AMP dan akan berlanjut membentuk IMP atau purinenucleotide dalam metabolisme purin. Keadaan ini terjadi pada penyakit akut yg berat seperti infark myocard, statusepileptikus, atau pd penghisapan asap rokok yg mendadak c. Kelainan yg menyebabkan underexcretion gangguan pengeluaran AU melalui ginjal (filtrasi, reabsorpsi, sekresi, dan reabsorpsi pasca sekresi) Terjadi pada keadaan : - penurunan masa ginjal (CKD gangguan filtrasi AU) - penurunan fungsi glomerolus (dehidrasi, diabetes insipidus) - penurunan fractional uric acid clearance (hipertensi, myxodema,hiperparatiroid, down syndrome, latihan berat, kelaparan, peminum alcohol,ketoasidosis, dll)
15 - pemakaian obat-obatan ( diuretic dosis terapeutik, salisilat dosis rendah,pirazinamid, etambutol, asam nikotinat, siklosporin) 3. Hyperuricemia Idiopatik hyperuricemia yg tidak jelas penyebab primer, kelainan genetic, dan tidakterdapat kelainan anatomi/fisiologi yang jelas. IV. BIOKIMIA PURIN - Basa Purin & Pirimidin terdapat dlm nukleotida DNA/RNA & Koenzim - Derivate purin: Adenin, Guanin, Hipoxantin, Xantin - Derivate Pirimidin: Sitosin, Timin dan Urasil Asam nukleat (dimakan dalam bentuk nukleoprotein) Enzim Proteolitik di usus Asam nukleat Nuklease (DNAae dan RNAase) ---- di getah pankreas Nukleotida Polinukleotidase=Fosfoesterase --- di usus Mononukleotida Nukleatidase dan Fosfatase Nukleosida Fosforilase ---- di usus Basa purin & pirimidin Guanin Adenosin Xantin Inosin, Hipoxantin Asam urat
16 Absorbsi di usus Ekskresi sebagai asam urat
Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).
I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan
Lebih terperinciANAMNESIS. dengan anamnesis yang benar.
PENDAHULUAN Gout sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu gutta (tetesan) karena dipercaya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh luka yang jatuh tetes demi tetes ke dalam sendi. Kini, asam urat bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Artritis gout merupakan suatu penyakit peradangan pada persendian yang dapat diakibatkan oleh gangguan metabolisme (peningkatan produksi) maupun gangguan ekskresi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia bisa menimbulkan penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU) di jaringan. Endapan kristal
Lebih terperincidalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang
PENDAHULUAN Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperurisemia adalah keadaan di mana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Hiperurisemia dapat terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Salah satu domain perilaku kesehatan adalah pengetahuan. Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gout atau dalam istilah lain asam urat adalah suatu kondisi dimna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gout atau dalam istilah lain asam urat adalah suatu kondisi dimna tubuh tidak dapat mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan kristal asam urat yang berlebihan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASAM URAT. A. Asam urat. 1. Pendahuluan
LAPORAN PENDAHULUAN ASAM URAT A. Asam urat 1. Pendahuluan Proses penuaan Pada penuaan, perubahan fisiologis mengenai sistem muskuloskeletal, saraf, kardiovaskular-respirasi, indra dan integumentum. System
Lebih terperinciANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel
ANATOMI PERSENDIAN rangka tubuh manusia tersusun dari tulang-tulang yang saling berhubungan. Hubungan antartulang disebut sendi. Dengan adanya sendi, kaki dan tanganmu dapat dilipat, diputar dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat
Lebih terperinciBAH III RINGKASAN. Epidemiologi
BAH III RINGKASAN Gout arthritis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan arthritis akut akibat endapan kristal monosodium urat pada sendi. Penyakit ini inerupakan salah satu istilah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam
Lebih terperinciBAB. II PEMBAHASAN I. ANATOMI DAN FISIOLOGI
BAB. I PENDAHULUAN Gout atau dalam istilah awamnya asam urat adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat mengontrol asam urat, sehingga kristal asam urat yang berlebihan akan menumpuk di jaringan tubuh.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada perempuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sirsak 2.1.1. Klasifikasi Tanaman Menurut Tjitrosoepomo (2005) tanaman sirsak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif kronik non inflamasi yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Penyakit ini bersifat progresif lambat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat ini dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN PUSTAKA
BAB I TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Deskripsi Tanaman Salak Tanaman salak diperkirakan berasal dari Thailand, Malaysia dan Indonesia. Bahkan ada yang memperkirakkan bahwa tanaman salak berasal dari Indonesia, pulau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASAM URAT 1. Pengertian Asam Urat Asam Urat merupakan hasil akhir metabolisme purin (Nukleoprotein). Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa
Lebih terperinciBAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi
BAHAN AJAR Mata Kuliah : Kinesiologi Kode Mata Kuliah : IOF 219 Materi : Sendi A. Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.1 Obesitas Kadar lemak berlebih dalam tubuh akan disimpan pada jaringan ekstrahepatik atau jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Pada individu obesitas, kadar lemak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan
Lebih terperinciPENYAKIT MUSKULOSKELETAL DIVISI GERIATRI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN
PENYAKIT MUSKULOSKELETAL PADA LANSIA DIVISI GERIATRI BAGIAN/SMF PENYAKIT DALAM RSUP.H.ADAM MALIK MEDAN PENDAHULUAN Tiga keluhan utama pada sistem muskuloskeletal : - Nyeri - Rasa kaku - Kelemahan Tiga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Serum asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin (Liu et al, 2014). Kadar serum asam urat dapat menjadi tinggi tergantung pada purin makanan, pemecahan purin
Lebih terperincikematian sebesar atau 2,99% dari total kematian di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan RI, 2008). Data prevalensi di atas menunjukkan bahwa PGK
BAB 1 PENDAHULUAN Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang berpotensi fatal dan dapat menyebabkan pasien mengalami penurunan kualitas hidup baik kecacatan maupun kematian. Pada penyakit ginjal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Artritis Reumatoid Artritis reumatoid adalah penyakit autoimun dengan karakteristik adanya inflamasi kronik pada sendi disertai dengan manifestasi sistemik seperti
Lebih terperinciSENDI PADA MANUSIA. Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu
SENDI PADA MANUSIA Anggota : Annisa Rahma Bassalamah [ 4 ] Fadhila Rahma Leilani [ 9 ] Isna Nur Aqidatul Azizah [ 14 ] Najmia Salsabila [ 21 ] Syafiyatulqulub Soka Nugroho [ 27 ] Zulfa Nur Kholishoh [
Lebih terperinciOSTEOARTHRITIS GENU. 1. Definisi
OSTEOARTHRITIS GENU 1. Definisi Osteoarthritis (OA) adalah gangguan sendi yang bersifat kronis disertai kerusakan tulang sendi berupa disintegritas dan perlunakan progesif, diikuti penambahan pertumbuhan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE 2012-2014 Darrel Ash - Shadiq Putra, 2015. Pembimbing I : Budi Liem, dr., M.Med dan Pembimbing II : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi paling sering diderita oleh orang dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rheumatoid arthtritis 1. Definisi Kata arthtritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthtron, yang berarti sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah,
Lebih terperinciMANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI
Manifestasi Asam Urat pada Lansia di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Jurnal Kota STIKES Kediri Selvia David Vol. Richard, 10, No.1, Karmiatun Juli 2017 MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA
Lebih terperinci2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat
Lebih terperinciSENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA. Hedi Ardiyanto Hermawan
SENDI ATAU PERSAMBUNGAN PADA KERANGKA Hedi Ardiyanto Hermawan Pengertian Sendi, Persambungan, atau artikulatio adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari
Lebih terperincisalah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikebal sebagai gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. 1 Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 6,0 mg/dl
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat, sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu dari tumbuhan berkhasiat obat ini adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. OSTEOARTHRITIS 1. Definisi Osteoartritis disebut juga penyakit sendi degeneratif atau artritis hipertrofi. Penyakit ini merupakan penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu tatanan yang menghimpun upaya secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di suatu negara dapat dinilai melalui derajat kesehatan masyarakat. Indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan masyarakat ialah angka kesakitan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir ini telah terjadi perdebatan akan peran asam urat dalam penyakit ginjal dan kardio-vaskuler. Beberapa penelitian besar telah melaporkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga keberadaanya bisa normal dalam darah dan urin. Akan tetapi sisa dari metabolisme protein makanan yang mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat 1. Definisi Asam Urat Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh, yang sebagian kecil berasal dari makanan. Sebagian besar asam urat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi penyakit degeneratif yang meliputi atritis gout, Hipertensi, gangguan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belatang kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, sehingga tingkat yang diwakili oleh angka harapan hidup menjadi indikator yang akan selalu digunakan
Lebih terperinciModel Hewan untuk Gout
2 HIPERURISEMIA DAN GOUT Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme purin dalam tubuh. Dalam keadaan normal
Lebih terperinciPENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I
PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I EPIDEMIOLOGI WHO DEGENERATIF Puluhan juta ORANG DEATH DEFINISI Penyakit degeneratif penyakit yg timbul akibat kemunduran fungsi sel Penyakit
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal adalah system organ yang berpasangan yang terletak pada rongga retroperitonium. Secara anatomi ginjal terletak dibelakang abdomen atas dan di kedua sisi kolumna
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok. Pada kelompok pertama adalah kelompok pasien yang melakukan Hemodialisa 2 kali/minggu,
Lebih terperinciZat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis tidak ditularkan dari orang ke orang. PTM mempunyai durasi yang panjang, umumnya berkembang lama (Riskesdas,
Lebih terperinciNama Pendamping : dr. Meldayeni Busra dan dr. Dwi Sepfourteen. Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Nama Peserta : dr. Frystka Hamelia Sari Nama Wahana : RSUD Sijunjung Topik : Gout Artritis Tanggal (Kasus) : 2015 Nama Pasien : Tn. Tanggal Presentasi : No. RM Nama Pendamping : dr. Meldayeni Busra dan
Lebih terperinciUPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009
BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting
Lebih terperinciPENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan
PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan
Lebih terperincipenyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya
BAB 1 PENDAHULUAN Banyak penyakit yang terjadi pada tubuh manusia, selalu disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri terutama merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan terjadinya kerusakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat 1. Definisi Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proporsi dan jumlah lansia terus meningkat di semua negara. Saat ini, di seluruh dunia terdapat 380 juta orang yang berumur 65 tahun ke atas dan diperkirakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Asam Urat Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. Kadar normal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera dan melibatkan lebih banyak mediator dibanding respons imun yang didapat. Inflamasi dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 5,7 mg/dl darah pada wanita (Soeroso dan Algristian,
Lebih terperinciII. INSIDEN DAN EPIDEMIOLOGI
OSTEOARTHRITIS Osteoartritis adalah gangguan yang terjadi pada satu atau lebih sendi, awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat lokal pada kartilago dan bersifat progresif degeneratif dari kartilago,
Lebih terperinciTriasilgliserol. = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: Asam lemak: 3 asam lemak (gugus asil)
MetabolismeLemak Triasilgliserol = trigliserida 9 kkal/g vs 4 kkal/g (glikogen) Terdiri dari: 3 asam lemak (gugus asil) dan gliserol. Asam lemak: jenuh (cth: as palmitat) tak jenuh (cth: as oleat) Gliserol
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fruktosa banyak dipakai untuk pemanis makanan selama beberapa puluh tahun terakhir. Fruktosa dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktora (high fructose corn syrup) digunakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi
EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Lutut (Regio Genu) BAB IV TINJAUAN PUSTAKA QuickTime and a decompressor are needed to see this picture. Anatomi-Fisiologi Sendi Sebagian besar sendi kita adalah sendi sinovial. Permukaan tulang
Lebih terperinciCREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep
CREATED BY: WINDA DARPIANUR, SKep Program Profesi Ners PSIK FK USU 2009 Gout (asam urat) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang Penyakit asam urat adalah penyakit yang menyerang sendi dan tendon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Inflamasi adalah suatu respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak. Rangsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin,
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan pada Lansia dengan Asam Urat ( Artritis Gout/Pirai ) Created by : Muhammad Ananggadipa ( )
Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Asam Urat ( Artritis Gout/Pirai ) Created by : Muhammad Ananggadipa (081.0062) 2.1 Pendahuluan A. Serangan Asam Urat Asam urat adalah sampah hasil metabolisme normal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Makanan adalah sumber kehidupan. Di era modern ini, sangat banyak berkembang berbagai macam bentuk makanan untuk menunjang kelangsungan hidup setiap individu. Kebanyakan
Lebih terperinciMetabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh
Metabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh Yudha Adi Pradana Djatioetomo 102012436 / F7 16 Oktober 2013 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup saat ini yang kurang memperhatikan keseimbangan pola makan. PGK ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit ginjal kronik (PGK) merupakan penyakit yang cukup banyak terjadi di dunia ini. Jumlah penderita PGK juga semakin meningkat seiring dengan gaya hidup saat ini
Lebih terperinciGOUT AND HYPERURICEMIA
[ARTIKEL REVIEW] GOUT AND HYPERURICEMIA Nur Amalina Dianati Faculty of Medicine, University of Lampung Abstract Gout is a term used to describe the disease state associated with hyperuricemia, while hyperuricemia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Autoimun merupakan suatu respon imun terhadap antigen jaringan sendir yang terjadi akibat kegagalan mekanisme normal yang berperan untuk mempertahankan self tolerance
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin yang berlangsung di dalam tubuh manusia (Stryer, 2000). Asam urat memiliki kadar normal dalam darah,
Lebih terperinciAuthor : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.
Author : Liza Novita, S. Ked Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2009 0 Doctor s Files: (http://www.doctors-filez.tk GLOMERULONEFRITIS AKUT DEFINISI Glomerulonefritis Akut (Glomerulonefritis
Lebih terperinciNONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S)
NONSTEROIDAL ANTI-INFLAMMATORY DRUGS (NSAID S) RESPON INFLAMASI (RADANG) Radang pada umumnya dibagi menjadi 3 bagian Peradangan akut, merupakan respon awal suatu proses kerusakan jaringan. Respon imun,
Lebih terperinciDi seluruh dunia dan Amerika, dihasilkan per kapita peningkatan konsumsi fruktosa bersamaan dengan kenaikan dramatis dalam prevalensi obesitas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini studi tentang hubungan antara makanan dan kesehatan memerlukan metode yang mampu memperkirakan asupan makanan biasa. Pada penelitian terdahulu, berbagai upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam darah di atas normal ( 7,0 mg/dl) (Hidayat 2009). Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan
Lebih terperinciosteoarthritis By : Kelompok 2
osteoarthritis By : Kelompok 2 Defenisi Osteoarthritis adalah penyakit degeneratif tulang rawan sendi dan tulang, mencermikan kegagalan sendi diartrodial (dapat digerakkan, dilapisi oleh sinovium). Penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan teori 1. Articulatio Genu Definisi umum articulatio genu Persendian pada articulatio genu, merupakan persendian sinovial berdasarkan klasifikasi struktural. Penilaian
Lebih terperinciDIAGNOSIS AND TREATMENT GOUT ARTHRITIS
[ ARTIKEL REVIEW ] DIAGNOSIS AND TREATMENT GOUT ARTHRITIS Fatwa Maratus Sholihah Faculty of Medicine, Universitas Lampung Abstract Gouty arthritis is an inflammatory disease of the joints that are affected
Lebih terperinciMYALGIA DEFINISI ANAMNESIS
MYALGIA DEFINISI Myalgia atau yang biasa kita kenal dengan sebutan nyeri otot, atau spasme otot atau pun keram otot merupakan gejala dari banyak penyakit dan gangguan pada tubuh. ANAMNESIS - Sakit/nyeri:
Lebih terperinciTUGAS TUTORIAL ANALISIS MASALAH SKE A BLOK 21 MUSKOSKELETAL NAMA : MANDEEP SINGH MUKAND SINGH NIM : PDU NON REGULER 2012 KELOMPOK 6
TUGAS TUTORIAL ANALISIS MASALAH SKE A BLOK 21 MUSKOSKELETAL NAMA : MANDEEP SINGH MUKAND SINGH NIM : 04121401104 PDU NON REGULER 2012 KELOMPOK 6 PENDIDIKAN DOKTER UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI Sukarmin STIKES Muhammadiyah Kudus Email: maskarmin@yahoo.com Abstrak Di Indonesia, asam
Lebih terperinciEFEK EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA
EFEK EKSTRAK ETANOL DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM URAT PADA MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI POTASSIUM OXONATE SKRIPSI Oleh : ULUL AZMI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peradangan sendi pada artritis gout akan menimbulkan serangan nyeri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Artritis gout merupakan penyakit peradangan sendi yang disebabkan asam urat berlebih dalam darah (Price and Wilson, 2006). Peradangan sendi pada artritis gout akan menimbulkan
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DARAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE ELECTRODE-BASED BIOSENSOR
ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DARAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE ELECTRODE-BASED BIOSENSOR Stevany Jessica Manoach, 2013 Pembimbing I : dr.christine Sugiarto, Sp.PK. Pembimbing II :
Lebih terperinciiii" BAB III KESIMPULAN Kesimpulan.. 12 DAFTAR PUSTAKA... 13
iii BAB III KESIMPULAN Kesimpulan.. 12 DAFTAR PUSTAKA.... 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Rheumatoid disease atau biasa disebut rematik adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur di
Lebih terperinciEFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID
EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tumbuhan sidaguri belum terlalu banyak dibudidayakan di Indonesia, oleh
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Sidaguri Tumbuhan sidaguri belum terlalu banyak dibudidayakan di Indonesia, oleh karenanya tumbuhan sidaguri masih banyak tumbuh secara liar. Proses regenerasi tumbuhan sidaguri
Lebih terperinciRUPTUR TENDO ACHILLES
RUPTUR TENDO ACHILLES LI 1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Lanjut Usia
6 TINJAUAN PUSTAKA Lanjut Usia Perkembangan kehidupan manusia dibagi dalam dua tahap, yaitu masa pertumbuhan (bayi, anak, remaja) dan masa dewasa, dimana tidak terjadi lagi pertumbuhan. Tahap lanjut dari
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Osteoartritis Osteoartitis (OA) merupakan penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan
Lebih terperinciGout Arthritis pada Lansia: Sebuah Laporan Kasus
Gout Arthritis pada Lansia: Sebuah Laporan Kasus Putu Gede Yudi Darma Wijaya Suparta, I Nyoman Astika Program Study Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bagian Penyakit Dalam Program
Lebih terperinciHIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.
1. Hipokalsemia HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dl darah. PENYEBAB Konsentrasi
Lebih terperinci