BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art Merupakan penelitian sebelumnya untuk memperlihatkan persamaan dan perbedaan yang ada di penelitian sebelumnya, dengan penelitian setelahnya. Persamaan atau perbedaan tersebut bisa saja dilihat dari obyek yang diteliti, metode penelitiannya, atau teori yang digunakan. Tabel 2.1 State Of The Art No. Judul Penelitian Teori Metodelogi Hasil 1. Laperissa, Lia Apriani. 1. Teori Televisi 1. Kualitatif 1. Saat pra (2012). Analisis Tugas 2. Program Acara Televisi 2. Jenis produksi, tim Production Assistant 3. Tim Produksi Televisi Deskriptif PA mengikuti Periode Pengertian Analisis 3. Wawancara meeting harian Dalam Proses Produksi Mendalam dan mingguan, Talkshow Bukan Empat dan melakukan Mata Di Trans 7, pembookingan Jakarta. alat untuk proses produksi 2. Proses produksi, tim PA melakukan shooting dengan kru yang lainnya 3. Pasca produksi, tim PA melakukan proses editing jika shooting taping, apabila shooting live tim PA 5

2 6 2. Martina, Sheila. (2013). Tinjauan Kegiatan Tim Asisten Produksi Dalam Program Masterpiece Di RCTI. Pustaka Ilmiah Universitas Padjajaran. 3. Yudhientia, Tantri. (2012). Stategi Manajemen Programing Pada Stasiun Televisi Swasta Lokal JTV Surabaya. Surabaya 1. Teori Produksi Televisi 1. Metode Deskriptif 2. Teknik Pengumpulan Data Observasi Langsung 1. Strategi Manajemen 1. Pendekatan Programing Televsi Kualitatif 2. Teori Audiens 3. Teori Produksi Televisi mengikuti evaluasi dan membereskan alat-alat. Seluruh rangkaian proses produksi program Masterpiece di RCTI telah sesuai dengan teori standart operation procedure television production Strategi manajemen programming ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu perencanaan program, produksi dan pembelian program, eksekusi program, serta pengawasan dan evaluasi program.

3 7 3. White, Melvin R. Beginning Television Production 5. Ewertson, Lena. (2010). Is Seeing Believing? The Experimental Production Of Technical Standarts For HDTV. National Science Council. Taiwan 1. Lighting Units Hasil yang didapat adalah penggunaan tata lampu yang baik dalam produksi sebuah program televisi. Key Light, Fill Light, dan Back Light 1. Television Production Penggunaan 2. Rules Of Technical Penyiaran Standart HDTV Televsi Berbasis HDTV di Seluruh Dunia 2.2 Landasan Konseptual Komunikasi Massa Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, yaitu mass communication, singkatan dari mass media communication (komunikasi media massa). Komunikasi massa merupakan sebuah proses di mana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik atau khalayak secara luas. Di mana khalayak tersbut bersifat heterogen, tersebar, dan anonim. Pesan yang disampaikan diterima oleh khalayak secara serentak (Ardianto Erdinaya, 2004: 32). Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukan kepada massa atau komunikasi dengan menggunakan media massa. Massa di sini adalah kumpulan orang-orang yang berhubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu. Menurut Gerbner (1967), seorang ahli komunikasi, Mass communication is the technologically and institially based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial societies (Rakhmat, 2003: 188).

4 8 Dari berbagai sumber yang ada, peneliti dapat menyimpulkan, komunikasi massa merupakan proses penyampaian informasi atau pesan secara serentak kepada khalayak luas Media Massa Media adalah alat atau sarana yang dugunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak, sedangkan pengertian dari media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara cepat kepada khalayak atau audience yang luas, heterogen, dan mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007: 9). Melembaga menjadi karakteristik media massa, hal ini dikarenakan media massa merupakan lembaga atau organisasi yang terdiri atas perkumpulan orang-orang yang digerakan oleh suati sistem manajemen, dalam mencapai tujuan tertentu (Sudarman, 2008: 10). Media massa ditunjukan kepada khalayak yangjumlahnya banyak dan berlangsung secara bersamaan. Selain itu juga media massa juga menggunakan peralatan mekanis atau teknis seperti radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain (Cangara, 2003: 134) Media massa dapat disimpulkan sebagai alat atau channel, media, yang digunakan untuk melakukan penyebaran informasi kepada khalayak luas Jenis-Jenis Media Massa Media massa, sebagai media yang menunjang komunikasi massa terbagi atas 2 jenis, yaitu media cetak dan media elektronik. 1. Media Cetak Media cetak adalah suatu media atau suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman persitiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya (Ardianto, 2004: 222).

5 9 2. Media Elektronik Media elektronik merupakan media komunikasi atau media massa yang menggunakan alat-alat elektronik yang terdiri dari: (Warren K. Agee., Phillip H Ault & Edwin Emery, 2002: 363). 1. Televisi Televisi merupakan media elektronik yang paling utama dan yang paling sering digunakan oleh manusia untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Dewasa ini, hampir tiap manusia memiliki televisi di rumahnya. Hal ini dikarenakan, karena televisi mempunyai kelebihan dalam memberikan informasi melalui audio dan visual Televisi Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual. Isi pesan audiovisual gerak memiliki kekuatan yang sangat tinggi untuk mempengaruhi mental, pola pikir, dan tidak individu (Baksin, 2006:16). Televisi adalah alat penagkap siaran bergambar, yang berupa audio visual dan penyiaran videonya secara broadcasting. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yaitu tele (jauh) dan vision (melihat), jadi secara harfiah berati melihat jauh, karena pemirsa berada jauh dari studio tv (Ilham Z, 2010:255) Karakteristik Televisi Di dalam buku Elvinaro (2007: ) terdapat 3 macam karakteristik dari televisi, yaitu: 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan dibandingkan dengan media penyiaran lainnya, yakni dapat didengar sekaligus dilihat. Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar yang bergerak. Maka dari itu televisi disebut sebagai media massa elektronik

6 10 audiovisual. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting dari kata-kata, keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. 2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan proses berpikir dalam gambar. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan katakata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Kedua, penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar-gambar individual sedemikian rupa sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoprasian lebih kompleks Dibaningkan dengan radio siaran, pengoprasian televisi siaran jauh lebih kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoprasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. Frank Jefkins juga menyebutkan beberapa karakteristik televisi, yaitu: (Frank, 1992: 92-93) 1. Selain menghasilkan suara, televisi juga menghasilkan gerakan, visi dan warna. 1. Fungsi televisi adalah sebagai media hiburan, namun dibeberapa negara berkembang televisi merupakan simbol status sosial seseorang. 2. Pembuatan program televisi lebih lama dan mahal, apabila dibandingkan dengan program radio. 3. Karena mengandalkan tayangan secara visual, maka segala sesuatu yang nampak harus dibuat semenarik mungkin. 4. Dibandingkan dengan media lainnya, televisi memang jauh lebih mahal. 5. Mengutamakan unsur-unsur isi daripada hubungan. 6. Komunikasinya bersifat satu arah. 7. Umpan baliknya tertunda (delayed).

7 Program Acara Televisi Penayangan sebuah program acara televise bukan hanya bergantung pada konsep kreatifitas penulisan naskah yang dikerjakan tim kreatif, melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja (team work) di dunia broadcast dengan seluruh mata rantai divisi. Keseluruhannya harus saling menunjang tidak bisa berdiri pada posisi masing-masing. Acara yang bagus akan menjadi buruk apabilajam tayangnya tidak tepat. Namun, semua masalah tersebut bisa diantisipasi. Kuncinya ada pada penentuan format acara televisi. (Naratama, 2004 : 62) Suatu program acara televisi selalu mempertimbangkan agar program acara tersebut semakin digemari oleh penontonnya. Semakin banyak penonton, maka program semakin sukses pula pada kepentingan komersilnya. Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikandengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut (Naratama, 2004 : 63). Format acara televisi dibedakan menjadi 3, yaitu: 1. Drama (Fiksi) Format acara televisi yang diproduksi dengan kreatifitas imajinasi dari kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasikan ulang. Format tersebut merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sebuah adegan. Contoh: drama pencitraan, tragedy, horror, komedi, dan aksi. 2. Non Drama (Non Fiksi) Format acara televisiyang diproduksi melalui proses pengolahan dari realitas kehidupan nyata tanpa harus diinterpretasi ulang dan tanpa dunia khayalan. Format tersebut bukan sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Dengan pengertian bahwa non drama merupakan runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh: talkshow, live music, reality show, dan variety show.

8 12 3. Berita (News) Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas peristiwa atau kejadian yang berlangsung pada kehidupan nyata. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan serta kecepatan waktu di mana sifat liputan independen sangat dibutuhkan. Terbagi menjadi 3, yaitu berita keras (hard news), berita lunak (soft news), dan news feature. Dari format ini di dapat berbagai jenis program televisi. Berbagai jenis program ini dapat dikelompokan berdasarkan jenisnya, yaitu program informasi (berita/news) dan program hiburan (entertainment). Menurut Morrisan (2008: ) dalam dunia pertelevisian, program acara tersebut terdiri dari: 1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audience. Program informasi tidak harus program berita dimanapresenter membacakan berita, tapi jug termasuk di dalamnya acara talk show (perbincangan). Program ini dibagi 2, yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). 2. Program Hiburan, segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan pertunjukan. Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara ada baiknya ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu, sedangkan dalam penyusunan jadwal acaranya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien, pekerjaan, kebutuhan, dan ketertarikan audien kepada hal hal tertentu. 3. Permainan atau Game Show Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan.

9 13 Program Sarah Sechan yang ditayangkan oleh NET. termasuk dalam format acara non-fiksi, yang dikategorikan program talkshow yang menghibur Program Talkshow Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengetengahkan pembicaraan seseorang atau lebih mengenai sesuatu yang menarik, atau sedang hangat dibicarakan masyarakat (Wibowo, Fred, 2007 : 67) Talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh sorang pembawa acara (Morissan, 2009 : 28). Talk Show adalah acara perbincangan yang bertujuan untuk tukar menukar pendapat serta diselingi dengan show yang ada relevansinya dengan topik perbincangan, di mana penyaji siaran bertindak sebagai pengantar dan mengambil peranan aktif tanpa menarik suatu kesimpulan (J.B.Wahyudi, 1996 : 135). Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti program talk show Sarah Sechan program ini memiliki keistimewaan pada pembawa acaranya yang memiliki kedekatan dengan para bintang tamu. Pada umumnya pembawa acara untuk program talk show, memiliki pengalaman membawakan acara dengan baik dan latar belakang seorang pembawa acara yang sudah sering tampil. Berbeda dengan Sarah Sechan dimana Sarah Sechan merupakan mantan video jockey (VJ) MTV yang sekarang menjadi wakil pemimpin redaksi majalah Cosmo Girl Tim Produksi Program Televisi Manajemen produksi program acara televisi adalah semua aktifitas atau proses pembuatan produksi program acara tv sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien (Mabruri, Anton: 2013). Berikut tim yang tergabung dalam produksi siaran televisi. Executive Producer Bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pembuatan ide baik program yang bersifat regular atau program-program tertentu yang bersifat spesial/khusus. Pada tahapan ini mulanya excecutive

10 14 producer mendapat ide dan konsep dari tim kreatif kemudian dipresentasikan kepada department programming. Producer Bertanggung jawab untuk mengelola proses produksi secara spesifik, tertuju pada pengelolaan staff dan kru produksi, koordinasi antar departemen, jadwal produksi, rencana produksi, memilih dan menginisiasi konsep program bersama tim kreatif. Bekerja-sama dengan director pada eksekusi dan tetap bertanggung jawab terhadap hasil akhir program secara menyeluruh sampai dengan proses editing. Associate Producer Associate producer memiliki tanggung jawab sama seperti seorang produser tetapi dengan program yang relativ lebih kecil. Dan ia juga memiliki tanggung jawab untuk memaintain program itu sendiri agar tetap mendapatkan rating dan share yang bagus, kemudian menjaga keutuhan dari tim itu sendiri sehingga dapat saling bekerja sama dalam mempertahankan rating dan share program. Production Assistant Adalah mereka yang bertanggung jawab membantu produser dalam menyiapkan hal yang bersifat teknis, mulai dari tahap pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Tim Kreatif Adalah sebuah tim yang mengembangkan ide-ide kreatif dan membuat naskah (script, storyline, dan sceneplay) untuk diproduksi menjadi program acara tv tentunya dengan arahan produser. Program Director/Director Adalah mereka yang bertanggung jawab mengarahkan seluruh aspek teknik sinematografi, broadcast, dan elemen kreatif lainnya dari sebuah produksi program acara tv tentunya atas kesepakatan produser

11 15 sebagai penanggung jawab produksi dan penulis naskah sebagai penanggung jawab ide. Program Director memberikan perintahnya secara langsung kepada kameramen dan Floor Director yang berada di studio. PD mempunyai tanggung jawab yang besar karena sebuah program acara tv berlangsung dengan baik. Teknisi Control Room atau Techical Director Adalah mereka yang bertanggung jawab secara teknik MCR (Master Control Room) terhadap proses jalannya produksi program acara tv baik bersifat live broadcast atau taping (rekaman). Unit Talent Bertanggung jawab mengkoordinasi terhadap kehadiran para pemain (talent) yang akan tampil dalam produksi program acara tv. Termasuk para penonton sebagai pelengkap kemeriahan program acara tersebut. Camera Person Bertanggung jawab mengambil seluruh shot/gambar yang diperlukan dalam proses produksi sesuai naskah atau komando dari Program Director. Seorang camera person yang baik mampu mengeksplorasi gambar/shot tentunya atas persetujuan seorang Program Director. Floor Director (FD) Orang yang bertugas di belakang panggung untuk mengatur keluar masuk nya pengisi acara dan mempersiapkan pengisi acara untuk tampil ke panggung. Mereka mendapat arahan langsung dari Program Director dalam menjalankan tugas. Audioman Bertanggung jawab terhadap audio (suara) sebuah produksi program acara tv. Biasanya seorang audioman akan berkonsultasi

12 16 kepada produser mengenai kebutuhan audio kemudian mengecek guna memastikan baik tidaknya peralatan audio tersebut. Editor Adalah orang yang bertanggung jawab pada tahapan pasca produksi dengan melakukan editing shot/pemotongan gambar hingga menjadi program acara tv yang layak tayang. Editor juga bertugas membuat opening title, credit title, dan sub title serta menambahkan beberapa efek transisi pada sebuah shot/gambar yang diedit. Wardrobe Bertanggung jawab menyiapkan busana dan tata rias untuk talent acara produksi program acara tv. Lighting/Gaffer Bertanggung jawab terhadap seluruh aspek pencahayaan produksi program acara tv. Mereka melakukan koordinasi dengan Program Director untuk menyiapkan segala kebutuhan lampu yang diperlukan dalam produksi program acara tv. Graphic Design Bertanggung jawab menyiapkan kebutuhan desain grafis pada sebuah produksi program acara tv seperti pembuatan opening tune, bumper in/out, dan grafis lain yang menunjang tayangan tersebut Pengertian Production Assistant Televisi Production Assistant atau disebut asisten produksi adalah salah satu crew di bawah kepemimpinan producer. Production Assistant atau asisten produksi bertanggung jawab atas segala hal di lapangan selama proses produksi berlangsung. (Phyman, Crew Produksi. kuliahkomunikasi.blogspot.com)

13 17 Orang yang bertanggungjawab secara teknis atas kelancaran satu acara televisi. Kedudukan suatu program terkait langsung dengan penampilan (show) pada suatu acara pada saat ditayangkan (on air). Dari nol sampai dengan seratus proses produksi, seorang PA harus mengetahui semuanya. Seseorang yang bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi say berlangsungnya sebuah acara, baik live ataupun taping. Pihak yang mengorganisasikan semua aspek teknis dalam proses produksi, berkoordinasi dengan pihak terkait dan bertanggung jawab atas jalannya produksi Tugas Production Assistant Tugas production assistant atau asisten produksi adalah membantu producer atau sutradara selama proses produksi berlangsung. Memberikan masukan atau input-input kepada producer dan program director selama latihan agar dapat memperbaiki program dari segi teknis. (Zettl, 2006 : 369) Adalah mereka yang bertanggung jawab membatu producer dalam menyiapkan pra produksi program, produksi, hingga pasca produksi program (Mabruri, 2010 : 44) Proses Produksi Program Televisi Dalam buku Dasar-Dasar Produksi Televisi (Fachruddin, 2012:10), Gerald Millerson menjabarkan konsep standar operasional prosedur produksi televisi dalam arti luas sebagai berikut: 1. Tahap Pra Produksi Pra produksi adalah tahap paling penting dalam sebuah produksi televisi yaitu merupakan tahapan persiapan sebelum sebuah produksi dimulai. Maka baik sebuah perencanaan produksi, maka akan memudahlan proses produksi televisi. Gerald memulai tahapan pra produksi dengan production planning meeting (konsep program, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai). Script untuk program dialog, variety show, kuis, dan hanya menggunakan outline script yang mencakup apa yang harus dilakukan pengisi acara.

14 18 2. Tahap Produksi 1. Rehearsal: Merupakan bagian dari tahap produksi menurut Geral Millerson, karena perspektif produksi non berita membutuhkan persiapan yang sangat detil beberapa jam sebelum produksi. Hal ini tidak berlaku untuk program live dengan kru yang besar. Program live harus melakukan rehearsal minimal 15 jam sebelum live on cam. Pada produksi televisi yang kompleks melibatkan jumlah talent, kru, dan perlatan yang besar harus melakukan pre-studio rehearsal. 2. Pre Studio rehearsal: Dimulai dengan rapat (briefing) kru, serta reading para pengisi acara yang terlibat dipimpin langsung oleh program director atau sutradara. Sehingga kru dan pengisi suara akan memahami script yang diberikan serta memahami karakter masing-masing dengan keinginan sutradar. 3. Studio Rehearsal: Studio rehearsal sudah siap dilaksanakan apabila seluruh persiapan studio sudah selesai. Pengecekan dimulai dari set design yang menjadi tanggung jawab set designer. Memastikan tata pencahayaan yang disiapkan lighting director sudah terpenuhi dengan baik. Termasuk tata suara beserta penempatan peralatan pendukungnya harus sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. 3. Tahap Pasca Produksi 1. Capturing: Proses capture gambar terjadi pada editing non-linear, yaitu mentransfer audio-visual dari kaset digital ke dalam hard disk computer sehingga materi editing sudah dalam bentuk file. Apabila menggunakan editing linear langsung proses logging gambar. 2. logging: Logging gambar adalah membuat susunan daftar gambar dari kaset hasil shooting secara detail, disertai dengan mencatat time code-nya di kaset berapa atau nama file apa gambar itu berada. Hal ini akan memudahkan proses editing selanjutnya. 3. Editing Pictures: Editing adalah kunci utama dalam proses ini. Pada tahap ini semua footage telah dikumpulkan selama produksi, selanjutnya disusun dan dirangkai menjadi produk final.

15 19 4. Editing Sound: Penyuntingan suara disinkronasi dengan gambar, serta menghidupkan suasana melalui ilustrasi musik. Bila membutuhkan sound effect tentunya akan memperjelas atmosfer yang ingin ditampilkan. 5. Final Cut: Sekarang peralatan yang digunakan dan kompleksitas ilustrasi musik, menentukan bahwa materi program sudah membaur dengan suara pada tahap online. Dibutuhkan studio audio untuk mengerjakan suara final. Program yang sudah lengkap disebut master Pengertian Analisis Analisis adalah sebuah langkah penjabaran sebuah permasalahan dari setiap bagian dari penelaahan bagian itu untuk mendapatkan pemahaman yang tepat serta arti yang keseluruhan dari masalah tersbut (Sugiyono, 2007:66). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), analisis adalah penyelidikanterhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Dari definisi analisis di atas, penelitidapat mengambil kesimpulan, bahwa analisis merupakan penyelidikan terhadap suatu peristiwa. Menganalisis tugas production assistant dapat dilakukan dengan cara identifikasi profesi, pengolahan data di lapangan, dan penafsiran data yang telah terkumpul. Penelahaan juga dilakukan pada teknik analisis dan dihubungkan dengan sesuatu yang sedang diselidiki untuk mendapatkan pemahaman yang benar dan menyeluruh Teori Komunikasi Organisasi Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hieraki jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan (Sendjaja Djuarsa, Sasa, 2007: 4.4). Komunikasi organisasi mempunyai tiga bentuk yaitu pertama komunikasi ke bawah (downward communication), komunikasi ini berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen

16 20 mengirimkan pesan kepada bawahannya. Kedua adalah komunikasi ke atas (upward communication), terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirimkan pesan kepada atasannya. Dan ketiga adalah komunikasi sejajar (horizontal communication), berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara (Sendjaja Djuarsa, Sasa, 2007: 4.5). Dalam penelitian ini peneliti memberikan batasan hanya pada komunikasi sejajar (horizontal communication) karena yang difokuskan adalah PA (Production Assistant) dan tim kreatif Metode Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih yang posisinya setara. Dalam organisasi, komunikasi horizontal berarti terdiri dari penyampaian informasi di antara rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam organisasi dan mempunyai atasan yang sama (Soyomukti, 2010:188). Adapun fungsi arus komunikasi horizontal menurut Sasa Djuarsa Senjaya (2007: 4.6), yaitu: a) Memperbaiki koordinasi tugas; b) Upaya pemecahan masalah; c) Saling berbagi informasi; d) Upaya memecahkan konflik Konsep Analisa SWOT Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atay interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kelemahan dan kekuatan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. (Rangkuti, Freddy, 2013) Selanjutnya Daft (2003 : 314) menjelaskan bahwa analisis SWOT merupakan analisis terhadap empat elemen yang terdiri dari:

17 21 1. Kekuatan (Strenght) Merupakan karakteristik positif internal yang dapat dieksploitasi organisasi untuk meraih sasaran kinerja strategi. 2. Kelemahan (weakness) Merupakan karakteristik internal yang dapat menghalangi atau melemahkan kinerja organisasi. 3. Peluang (opportunity) Merupakan karakteristik dari lingkungan eksternal yang memiliki potensi untuk membantu organisasi meraih atau melampaui sasaran strateginya. 4. Ancaman (threat) Merupakan karakteristik dari lingkungan eksternal yang dapat mencegah organisasi meraih sasaran strategi yang telah ditetapkan.

18 Kerangka Pemikiran Production Assistant Pra Produksi Produksi Pasca Produksi Program Sarah Sechan Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Televisi 2.Program. peniliti lebih Acara. nertemu dengan 3.Tim. membuat tema Televisi. sehingga 4.Pengertian

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Televisi 2.Program. peniliti lebih Acara. nertemu dengan 3.Tim. membuat tema Televisi. sehingga 4.Pengertian BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State Of The Art No. Judul Penelitian 1. Anindika Pribadi (2013). Analysis PA dalam proses produksi program talk show di NET 2. Laperissa, Lia Apriani. (2012). Analisis Tugas Production

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris yaitu, mass. communication, disingkat dari mass media communication (komunikasi media massa).

Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris yaitu, mass. communication, disingkat dari mass media communication (komunikasi media massa). BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Komunikasi Massa Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris yaitu, mass communication, disingkat dari mass media communication (komunikasi media massa). Komunikasi

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3.

Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Produksi suatu program acara terdiri atas tiga bagian utama, yaitu: 1. Praproduksi (perencanaan) 2. Produksi (eksekusi program out door/in door) 3. Pasca Produksi (penyuntingan program) 1. Menemukan Ide/gagasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampurasun Wargi Jabar merupakan salah satu program talk show yang

BAB I PENDAHULUAN. Sampurasun Wargi Jabar merupakan salah satu program talk show yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Sampurasun Wargi Jabar merupakan salah satu program talk show yang diproduksi oleh salah satu televisi lokal Bandung yaitu PT. Indonesia Musik Televisi (IMTV) yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).

Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). DAFTAR ISTILAH A Akurasi: kecermatan, ketepatan. Analisis: penyelidikan thd suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kunci dari sukses tidaknya informasi dapat sampai ke masyarakat. Kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di masa yang modern seperti saat ini, arus informasi berjalan sangatlah cepat. Percepatan arus informasi tersebut tidak lepas dari peranan media yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon

PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DEPARTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 DISAHKAN. Pada tanggal Randy Monthonaro Tampubolon PT. NUSANTARA MEDIA MANDIRI JOBDESK PRODUCTION FACILITIES DERTEMENT NO. PSM/JKO-HRD/04 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal... 2015 Randy Monthonaro Tampubolon DIREKTUR UTAMA 1 PT NUSANTARA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya No Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat 1 Swara Liyan (TVRI) Menyajikan informasi mengenai kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Media Massa Pada era globalisasi seperti sekarang ini media massa sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat.peran media massa dalam menyampaikan informasi sangat di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Istilah televisi terdiri dari dua suku kata, yaitu tele yang berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang 3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Multimedia memiliki cakupan sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini. Perkembangannya-pun sangat pesat. Misalnya resolusi TV BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi (TV) adalah media yang menyajikan informasi berupa audio dan visual. Bermula pada 1920 televisi mulai di komersilkan. Mulai dari situ TV mulai menjadi media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan alat dan teknologi manusia membuat manusia untuk membentuk suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan alat dan teknologi manusia membuat manusia untuk membentuk suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan proses komunikasi berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan alat dan teknologi manusia membuat manusia untuk membentuk suatu komunikasi yang efektif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal

Lebih terperinci

Program Radio dan Televisi

Program Radio dan Televisi Modul ke: 11 Andi Fakultas FIKOM Program Radio dan Televisi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting Fungsi Departemen Program Sta. TV Memproduksi dan membeli atau akuisisi program yang dapat menarik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di Indonesia ini sudah demikian pesat. Informasi yang bisa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa Menurut Rakhmat (2004:189), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Program Sebelumnya Pada kesempatan kali ini pembuat karya akan membuat sebuah program dokumenter mengenai warisan dari Indonesia khususnya kain di seluruh Indonesia. Pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi yang di ajukan oleh Bittner dalam bukunya Mass

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi yang di ajukan oleh Bittner dalam bukunya Mass BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa 2.1.1 Pengertian Komunikasi Massa Definisi yang di ajukan oleh Bittner dalam bukunya Mass Comminication : An Introduction Dia mengatakan bahwa komunikasi massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat kebersamaan antara dua orang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 2.1 Kegiatan Kerja Praktek Lapangan Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan sejak tanggal 02 September sampai dengan 01 Oktober penulis telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV

BAB 2. Landasan Teori Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV BAB 2 Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV Surabaya. Proses pra produksi adalah proses persiapan yang dilakukan dengan perencanaan

Lebih terperinci

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

Modul ke: Divisi Produksi. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting. Modul ke: Divisi Produksi Fakultas FIKOM Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting www.mercubuana.ac.id Departemen Operasional Produksi Stasiun televisi sekaligus menjadi provider content merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan tanpa batas. Sebagai makhluk sosial, manusia harus berkomunikasi dan selalu ingin bertukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kepribadian masing-masing manusia. menarik perhatian setiap manusia sebagai penontonnya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk kepribadian masing-masing manusia. menarik perhatian setiap manusia sebagai penontonnya, dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pribadi serta memberikan dampak yang kuat bagi setiap manusia yang menonton. Televisi bahkan dapat menjadi acuan atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari jurnal penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Hal ini dilakukan

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari jurnal penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Hal ini dilakukan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Penulis dalam merancang penelitian ini juga menggunakan acuan penelitian berasal dari jurnal penelitian yang telah diterbitkan sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar BAB V IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini penulis akan menjelaskan proses produksi pengambilan gambar program acara Morning Tea, seperti yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini proses produksi pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO TEKNIK EDITING EDITING Menggabungkan beberapa hasil pengambilan gambar dan suara dengan urutan urutan yang benar sesuai dengan naskah / script, dan juga menurut panjang dan irama tertentu yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media komunikasi dewasa ini telah memungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi. Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai

Lebih terperinci

TV PRODUCTION (Practical Approach)

TV PRODUCTION (Practical Approach) TV PRODUCTION (Practical Approach) Prepared By: Drs. Wardi Wahid, MM INDOMERICA VIDEOGRAPHY WORKSHOP 7 November 2016 7 November 2016 TV PROD/Indomerica/Wardi Wahid 1 1. PENDAHULUAN JENIS TELEVISI TV Publik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Saat ini, media komunikasi berkembang secara menonjol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia saat ini tidak dapat dibendung lagi. Banyaknya penemuan-penemuan, pada akhirnya memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas sosialnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Langkah langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam Kerja praktik ini adalah : 3.1 Metode Penelitian. Metodologi penelitian merupakan sekumpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat. Informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum. Dalam

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum. Dalam BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Televisi 1. Pengertian Televisi Televisi merupakan media komunikasi yang menyediakan berbagai informasi yang uptodate, dan menyebarkan kepada khalayak umum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi juga dapat dilihat, dengan kata lain media yang dapat dinikmati oleh mata dan telinga, apa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya remaja sering melupakan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat. Dimana para remaja sering melupakan dan tidak perduli

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan media massa di tanah air khususnya media televisi, saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat. Kehadiran media televisi

Lebih terperinci

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI

ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI ANALISIS GENRE PROGRAM QUIZ SHOW BULAN NOVEMBER TAHUN 2013 PADA STASIUN TELEVISI SWASTA NASIONAL DI INDONESIA SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Strata 1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri pertelevisian dewasa ini, membuat persaingan antara media massa televisi tidak terelakkan lagi. Sebagai media audio visual, televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV

PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN PRODUCTION ASSISTANT PROGRAM 100% AMPUH DI GLOBAL TV Disusun oleh : Virgo Manggala D1409048 TUGAS AKHIR Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting, komunikasi dilakukan untuk memperoleh informasi. Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari komunikasi, peran komunikasi sangatlah penting karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan interaksi, informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stasiun televisi menayangkan berbagai jenis program acara setiap harinya dalam jumlah yang banyak dan beragam. Ada program berita yang terbagi menjadi hardnews dan

Lebih terperinci