BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Secara umum, sistem ini tersusun seperti pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram blok sistem Diagram blok sistem bekerja dengan cara sebagai berikut : Ketika sistem aktif, sistem meminta pengguna untuk menekan push button pada sistem untuk memulai pengukuran. Setelah menekan push button, mikrokontroler akan 29

2 30 mengaktifkan relay untuk menutup valve dan menlakan pompa. Pompa udara akan mengisi udara ke dalam cuff (bagian ng terbuat dari karet ng dilapisi oleh kain, dapat menggembung, dan diikatkan secara melingkar ke bagian lengan atas pengguna) ng sebelumn telah dipasang pada lengan pengguna. Sistem menggunakan sensor tekanan ng terhubung ke cuff untuk mengukur tekanan udara ng ada di dalam cuff. Output dari sensor tekanan dibaca oleh ADC channel 3 dari mikrokontroler sehingga mikrokontroler dapat memonitor tekanan udara di dalam cuff ng sedang diisi udara secara real time. Setelah tekanan di dalam cuff mencapai 180 mmhg atau lebih besar 40 mmhg dari tekanan sistolik pengguna, mikrokontroler akan me-nonaktifkan relay ng terhubung dengan pompa udara, sehingga pompa udara berhenti memompa udara ke dalam cuff. Cuff akan mengempis secara perlahan-lahan dengan sendirin karena terhubung dengan lubang kecil untuk mengeluarkan udara. Lubang ini cukup kecil agar saat cuff dipompa volume udara ng masuk lebih bank daripada volume udara ng keluar. Pada tekanan 180 mmhg atau tekanan ng lebih besar 40 mmhg dari tekanan sistolik, pembuluh arteri menjadi menyempit karena tertekan oleh cuff, sehingga darah dapat mengalir melalui pembuluh arteri. Ketika cuff mulai mengempis, rongga pembuluh arteri mulai melebar, sehingga darah dapat mengalir melaluin. Darah ng dipompa oleh denyutan jantung menekan dinding pembuluh arteri dan menyebabkan pembuluh arter berdenyut juga. Denyutan ini dirasakan oleh sensor tekanan udara, karena denyutan pembuluh arteri ini menekan kulit dan ikut menekan cuff ng menghimpit lengan pengguna.

3 31 Denyutan ini merupakan hal ng penting dalam pencarian nilai sistolik dan diastolik pada metode oscillometric. Amplitudo dari denyutan ini berosilasi, di mana pada saat cuff baru mengempis denyutan bernilai kecil kemudian semakin lama semakin besar lalu mengecil lagi, sampai akhirn osilasi berhenti dan nilai amplitudo setiap denyutan hampir berubah ketika darah sudah mengalir dengan lancar di dalam pembuluh arteri. Tekanan sistolik didefinisikan sebagai tekanan udara di dalam cuff ketika terjadi kenaikan mendadak (sudden raise) pada osilasi denyutan sebelum osilasi mencapai puncakn, sedangkan tekanan diastolik didefinisikan sebagai tekanan udara di dalam cuff saat denyutan terakhir sebelum osilasi berhenti. Sistem menggunakan modul filter dan penguat untuk mengambil sinl berupa lonjakan tegangan dari denyutan tersebut. Filter berfungsi untuk memisahkan sinl lonjakan tegangan dengan sinl tekanan di dalam cuff dengan cara memblok sinl tekanan cuff ng memiliki frekuensi rendah. Hal ini dilakukan agar sinl lonjakan tegangan memiliki baseline ng tetap. Filter juga berfungsi untuk menghilangkan noise berfrekuensi tinggi ng berasal dari transducer sensor tekanan. Kemudian sinl lonjakan tegangan diperkuat untuk mempermudah pembuatan algoritma dalam pencarian nilai amplitudo lonjakan, serta nilai tekanan sistolik dan diastolik.

4 32 Gambar 3.2 Sinl tekanan cuff dan sinl lonjakan tegangan Gambar 3.3 Osilasi sinl lonjakan tegangan ng telah di-filter dan diperkuat Sinl lonjakan tegangan ng telah di-filter dan diperkuat, dihubungkan ke ADC channel 4 mikrokontroler, sehingga mikrokontroler dapat mencari amplitudo dari setiap lonjakan tegangan melalui ADC channel 4 sekaligus mengetahui nilai tekanan udara di dalam cuff saat amplitudo terjadi melalui ADC channel 3. Setelah mendapatkan

5 33 60 buah nilai amplitudo atau tekanan udara di dalam cuff sudah lebih rendah dari 40 mmhg, mikrokontroler akan me-nonaktifkan relay ng terhubung dengan valve, sehingga cuff langsung mengempis, dan mikrokontroler segera memproses nilai-nilai amplitudo beserta tekanan udara untuk mencari nilai sistolik dan diastolik. Setelah nilai sistolik dan diastolik didapat, mikrokontroler menampilkan keduan pada lar LCD. Lalu mikrokontroler menunggu apakah ada penekanan push button atau request dari PC untuk mengirimkan data sistolik dan diastolik. Bila ada penekanan push button, maka mikrokontroler akan melakukan pengukuran kembali tanpa mengirim data ke PC. Bila ada request data dari PC, maka mikrokontroler akan mengirimkan data berupa nilai tekanan sistolik dan diastolik menggunakan komunikasi serial melalui modul FTDI232. Program pada PC dapat digunakan oleh pengguna untuk menyimpan data diri berupa nama dan umur beserta nilai sistolik dan diastolikn. Data ng sudah disimpan dapat dilihat kembali untuk mempermudah memantau kondisi tekanan darah pengguna secara berkala.

6 Skematik Rangkaian Berikut adalah skematik dari rangkaian sistem secara keseluruhan: VCC R1 10K R2 10K VCC 3 MPX5050DP 1 2 C1 100pF GND LCD 16x2 MCF51JM128 ADC3 ADC4 GND C2 33uF C3 33uF R3 10K 4 11 U1D LM324B 14 GND VCC2 R POT1 10K Valve 2K1 1 3 Relay Vcc BL1 Vo BL2 Gnd 4 5 Q1 2N3904 RS RW E DB0 DB1 DB2 DB3 DB4 DB5 DB6 DB7 D1 1N4007 VCC PTD0 PTD1 PTD2 PTD3 PTD4 PTD5 PTD6 PTD7 PTF2 PTF1 PTF0 R Rx2 Tx2 PTF4 PTG3 PTG2 R VCC D2 1N4007 Tx PC Rx PC VCC R11 10K 4 5 K2 Q2 2N3904 Relay C6 100nF VCC2 Pompa GND 3 R4 10K U1C LM324B POT2 10K 6 5 R9 1K GND R8 10K VCC 4 11 VCC GND R7 Res1 10K C uF U1B LM324B 7 GND R5 10K R6 10K GND2 GND2 GND C5 GND GND 3.3uF Gambar 3.4 Skematik Rangkaian Keseluruhan

7 Modul MCF51JM128 Modul ini berfungsi sebagai pusat kontrol dari sistem. Mikrokontroler mcf51m128 berfungsi untuk menlakan/mematikan pompa udara serta membuka dan menutup valve melalui relay untuk mengontrol pengisian dan pengempisan udara ke dan dari dalam cuff. Mikrokontroler juga memonitor sinl pulse ng ng telah diproses oleh modul filter dan penguat untuk mendapatkan nilai tekanan sistolik dan diastolik, kemudian menampilkann pada LCD dan mengirimkann ke PC melalui komunikasi serial. Gambar 3.5 Modul MCF51JM128 dan LCD

8 Modul LCD Modul LCD sebagai modul penampil (display) ng berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran ng berupa nilai tekanan darah sistolik, diastolik, dan menampilkan nilai tekanan udara didalam cuff. Modul LCD ng digunakan berukuran 16x2 ng berarti 16 karakter per baris dan memiliki 2 baris. Mode ng digunakan dalam modul LCD adalah mode 8 bit Modul FTDI232 Modul FTDI digunakan sebagai jembatan agar komunikasi serial asynchronous antara sistem dan PC dapat terhubung menggunakan port usb pada PC. Agar sistem dapat berkomunikasi dengan PC, pin Tx dari mikrokontroler dihubungkan ke pin Rx pada FTDI232 dan pin Rx dari mikrokontroler dihubungkan ke pin Tx pada FTDI232. Bila sistem terhubung pada PC, maka sebuah virtual COM port akan muncul sebagai port ng menghubungkan PC dengan sistem.

9 37 Gambar 3.6 Skematik rangkaian FTDI Modul Sensor Tekanan Modul sensor tekanan berfungsi untuk mengukur tekanan udara ng ada pada cuff dan diubah menjadi tegangan ng nantin akan masuk ke ADC sehingga dapat diterima oleh mikrokontroler MCF51JM128. Jenis sensor ng dipakai oleh sistem adalah MPX5050DP ng diproduksi oleh Freescale Semiconductor, sensor menggunakan metode diferensial untuk mengukur tekanan udara dan menggunakan

10 38 teknologi piezoresistive untuk mengubah tekanan udara menjadi sinl listrik. Sensor ini bekerja pada tegangan 4,75 V sampai dengan maksimal 5,25 V dan dapat mengukur antara 0 50 kpa dengan sensitivitas sebesar 90 mv/kpa, di mana 1 Pa (Pascal) sama dengan 0,0075 mmhg sehingga memungkinkan pengukuran antara mmhg dengan sensitivitas pengukuran sebesar 12 mv/mmhg. Gambar 3.7 Skematik rangkaian sensor tekanan udara Modul Band Pass Filter Modul ini berfungsi untuk mem-filter noise pada sinl output berupa lonjakan tegangan dari sensor tekanan. Modul ini merupakan gabungan dari dua buah rangkaian filter, itu HPF (High Pass Filter) dan LPF (Low Pass Filter). Rangkaian HPF memiliki frekuensi cutoff 0,48 Hz, berfungsi untuk memblok sinl tekanan di dalam cuff dengan frekuensi rendah (sekitar 0,04 Hz) ng muncul ketika tekanan udara di dalam cuff menurun pada saat cuff mengempis. Sedangkan rangkaian LPF memiliki frekuensi cutoff 4,8 Hz, berfungsi untuk memblok sinl noise berfrekuensi tinggi ng berasal dari transducer di dalam sensor tekanan.

11 39 Rangkaian filter pada modul ini dirancang menggunakan konfigurasi Sallen-Key Filter dengan pertimbangan kemudahan dalam perancangann, karena nilai komponen ng digunakan sama. Gambar 3.8 Skematik rangkaian HPF Gambar 3.9 Skematik rangkaian LPF

12 Modul Penguat Non-Inverting Modul ini bertujuan untuk memperkuat sinl output sensor tekanan ng telah di-filter oleh modul Band Pass filter. Penguat ng digunakan adalah penguat noninverting agar terjadi pembalikan fase pada sinl. Rangkaian menggunakan potensiometer agar dapat mencari nilai penguatan ng sesuai untuk pencarian amplituo lonjakan tegangan. Gambar 3.10 Skematik rangkaian penguat

13 Perancangan Piranti Lunak Perancangan piranti lunak sistem menggunakan bahasa C untuk pemrograman mikrokontroler dan menggunakan compiler CodeWarrior for Microcontrollers V6.1. Program ng digunakan untuk komunikasi dan penyimpanan data pada PC adalah Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2007.

14 Database pada PC Pada sistem ini database digunakan untuk menyimpan hasil pengukuran dari sistem keseluruhan sehingga pengguna ng menggunakan alat ini dapat memantau perkembangan kesehatann. Komunikasi ng digunakan untuk menghubungkan antara modul pengukuran dengan komputer adalah komunikasi secara serial. Penggunaan database memungkinkan penyimpanan riwat kesehatan lebih dari 1 pengguna dan memudahkan pengguna memonitor pengukuran ng telah dilakukan menggunakan modul pengukuran sehingga bisa dilakukan pencegahan sebelum kesehatan pengguna menurun. Data ng disimpan pada database berupa nama, umur, tanggal dan waktu pengukuran, nilai tekanan sistolik, nilai tekanan diastolik, dan keterangan tekanan darah pengguna. Gambar 3.11 Gambar tabel database pada Ms. Access Gambar 3.12 Struktur tabel database pada Ms. Access

15 Algoritma Sistem Start short amp1[60], amp2[60], delta[60] short stdval,a1,a2, b=0, c, e, n, sbp, dbp, map,map_loc Inisialisasi LCD, SCI & ADC Tampilkan Mulai Memompa pada LCD Pompa Tampilkan Tunggu sebentar pada LCD A stdval=0, c=180 e=0, n=0, map=0 Tampilkan Tekan tombol pada LCD CariNilai Tampilkan nilai variabel sbp dan dbp pada LCD push button ditekan? Ada request dari PC? Push button ditekan? delay(700, 700) e=data serial Tampilkan Tunggu sebentar pada LCD Tutup valve Kalibrasi Nilai e==11? Kirim nilai variabel sbp dan dbp ke PC A Gambar 3.13 Diagram Alir utama sistem

16 44 Algoritma sistem diawali dengan pendeklarasian variabel-variabel serta inisialisasi komponen-komponen ng akan digunakan, itu ADC, SCI, dan LCD. Kemudian program menunggu sampai pengguna menekan push button. Setelah pengguna menekan push button, program meng-clear nilai-nilai di dalam array amp1, lalu menutup valve dan mengkalibrasi nilai variabel stdval ng berfungsi sebagai acuan nilai tekanan udara terendah di dalam cuff. Kemudian program menlakan pompa dan menjalankan rangkaian program Pompa untuk mengetahui nilai tekanan sistolik pengguna secara kasar agar dapat menghentikan pompa pada tekanan ng sesuai dengan pengguna. Bila nilai sistolik didapatkan maka pompa akan berhenti bila tekanan pada cuff telah melebihi 180 mmhg. Kemudian rangkaian program CariNilai dijalankan untuk mencari nilai sistolik dan diastolik. Setelah mendapatkan nilai sistolik dan diastolik dan menampilkann pada lar LCD, program menunggu apakah ada penekanan push button atau ada request dari PC untuk mengambil data sistolik dan diastolik. Bila push button ditekan, maka program akan kembali lagi ke awal dan langsung melakukan proses pengukuran tanpa menunggu pengguna menekan push button. Bila request telah diterima maka program akan mengirimkan data sistolik dan diastolik ke PC melalui komunikasi serial. Setelah keduan terkirim, program kembali lagi ke awal, meng-clear semua nilai variabel, dan menunggu pengguna menekan push button.

17 45 Kalibrasi Nilai Delay(short x,short y) b=60 short a, b b > 0? a=0 stdval = stdval/60 delta[b-1] = ADC3 a++ a < x? b=0 Return Return stdval = stdval+delta[b-1] b-- b < y? delay(200,200) b++ Gambar 3.14 Diagram Alir KalibrasiNilai dan Delay

18 46 B Pompa Nlakan pompa a1 = ADC4 a2 = ADC3 a2=press(a 2,stdval) a1<100? e>0? delta[b]=amp2[b+1]- amp2[b] b++ n==0? amp1[e]=0 b>2 && delta[b- 1]<15 && delta[b- 2]<15 && delta[b- 3]>30? a1>133? c=amp2[b-1]+40 n=1 n=0 e++ n==1? B a2<c? C amp1[e]<a1? Matikan pompa C amp1[e]=a1 amp2[e]=a2 Return Gambar 3.15 Diagram Alir Pompa

19 47 Press(short num, short std) short x x=(num-std)*1.221 x/=12 Return x Gambar 3.16 Diagram Alir Fungsi Press Rangkaian program Pompa berfungsi untuk menlakan pompa sekaligus mencari nilai sistolik pengguna agar pompa dapat dimatikan pada tekanan cuff ng sesuai dengan pengguna. Rangkaian program ini mengambil nilai ADC channel 3 dan 4, di mana nilai ADC 3 adalah nilai tekanan udara di dalam cuff, sedangkan nilai ADC 4 merupakan sinl berupa lonjakan tegangan ng berasal dari denyutan pembuluh arteri pengguna. Secara garis besar, program akan mencari nilai amplitudo setiap lonjakan tegangan dari ADC 4 dan menyimpan nilai tekanan udara di dalam cuff pada saat lonjakan terjadi. Nilai tekanan ng memiliki selisih lebih besar dari 30 mmhg dari tekanan sebelumn, lebih kecil dari 15 mmhg dari tekanan sesudahn dan nilai tekanan sesudahn dengan berikutn lebih kecil dari 15 mmhg dintakan sebagai tekanan sistolik pengguna. Pompa akan dimatikan setelah tekanan udara di dalam cuff lebih besar 40 mmhg atau lebih dari tekanan sistolik pengguna, dan program kembali ke program utama. Pencarian ini dilakukan sampai nilai tekanan cuff mencapai 180 mmhg.

20 48 Bila nilai tekanan cuff sudah melebihi 180 mmhg dan nilai sistolik belum ditemukan maka program akan mematikan pompa dan kembali ke program utama. Algoritma program untuk mencari amplitudo lonjakan tegangan adalah mendeteksi datangn sebuah lonjakan ketika nilai variabel n sama dengan 0, dan mencari amplitudo lonjakan ng telah terdeteksi ketika n bernilai 1. Untuk mendeteksi lonjakan ketika n bernilai 0, program mengambil nilai ADC 4 dan menyimpann di dalam variabel a1. Lalu program mengecek apakah nilai a1 lebih besar dari 133 atau, bila, maka sebuah lonjakan telah terdeteksi dan program mengubah nilai n menjadi 1. Bila, maka program kembali mengambil nilai ADC 4 dan menyimpann di dalam variabel a1 untuk dicek kembali. Ketika variabel n bernilai 1, program mencari amplitudo dari lonjakan dengan cara mengambil nilai ADC 4 selama lonjakan berlangsung dan menyimpann di variabel a1, kemudian nilai a1 tersebut dibandingkan dengan variabel array amp1, bila nilai amp1 lebih kecil maka nilai a1 disimpan ke dalam amp1 dan nilai ADC 3 disimpan ke variabel array amp2, bila nilai amp1 lebih besar, maka program akan mengecek apakah nilai a1 lebih kecil dari 100 atau, bila, maka sebuah lonjakan dianggap telah selesai dan nilai n diubah menjadi 0 untuk menjalankan proses pendeteksian lonjakan berikutn. Bila sudah mendapat lebih dari 1 nilai amplitudo lonjakan, maka program akan mencari selisih tekanan udara dari 2 buah amplitudo ng saling bersebelahan, dan hasiln disimpan di dalam variabel array delta. Setelah terkumpul lebih dari 2 buah array delta, program akan mencari array delta ng bernilai kurang dari 15 serta memiliki nilai delta sebelumn bernilai lebih dari 30 dan nilai delta sesudahn

21 49 bernilai kurang dari 15. Bila ada nilai delta ng memenuhi kondisi tersebut, maka nilai sistolik pengguna merupakan nilai dari variabel amp2 ng dikurangi pada proses perhitungan untuk mencari nilai delta tersebut. Kemudian program mengubah batas tekanan udara maksimum pada cuff menjadi sebesar tekanan sistolik pengguna ditambah dengan 40 mmhg. Bila ada nilai delta ng memenuhi kondisi tersebut sampai nilai tekanan udara pada cuff lebih besar dari 180 mmhg, maka program akan mematikan pompa dan kembali ke program utama untuk mencari amplitudo lonjakan tegangan ketika cuff mengempis.

22 50 CariNilai n==1? n=0 e=0 amp1[e]<a1? D a1 = ADC4 a2 = ADC3 amp1[e]=a1 amp2[e]=a2 a2=press(a 2,stdval) a1<100? n==0? n=0 e++ amp1[e]=0 a1>133? D e<60 && a2>40? n=1 E Gambar 3.17 Diagram Alir CariNilai Rangkaian program CariNilai berfungsi untuk mencari nilai sistolik dan diastolik pengguna. Program mendeteksi lonjakan-lonjakan tegangan ng disebabkan oleh denyutan pada pembuluh arteri pada saat cuff mengempis, serta menyimpan nilai amplitudo lonjakan dan nilai tekanan udara di dalam cuff saat lonjakan terjadi. Data-data amplitudo serta nilai tekanan udara akan digunakan untuk mencari nilai sistolik dan diastolik pengguna. Algoritma ng digunakan untuk mencari nilai amplitudo lonjakan dan nilai tekanan udara di dalam cuff saat lonjakan terjadi sama seperti pada rangkaian program Pompa. Proses pencarian akan berlangsung sampai jumlah amplitudo ng didapat

23 51 mencapai 60 buah atau tekanan udara di dalam cuff sudah lebih rendah dari 40 mmhg. Setelah proses pencarian selesai, program berlanjut ke proses pencarian posisi MAP, selisih antar amplitudo ng bersebelahan, nilai sistolik dan nilai diastolik. E b=2 c<delta[b] && b<(map_loc-1)? map<amp1[b]? map =amp1[b] map_loc=b c=delta[b] sbp=amp2[b+1] delta[b]=amp1[b]- amp1[b+1] b++ b<e? n<delta[b-1] && delta[b]<10? b=0 n=delta[b-1] dbp=amp2[b-1] F b<map_loc? b++ b<(e-1)? F delta[b]=amp1[b+1]- amp1[b] Return Gambar 3.18 Diagram Alir pencarian nilai SBP dan DBP Pencarian lokasi MAP dilakukan dengan cara mencari nilai amplitudo ng paling besar dan mencatat lokasin. Program menggunakan variabel map untuk

24 52 menyimpan nilai lonjakan MAP dan variabel map_loc untuk menyimpan nilai ng menandakan lokasi MAP. Setelah lokasi MAP diketahui, program menghitung selisih nilai dari amplitudo-amplitudo ng bersebelahan dan nilai dari selisih tersebut dimasukkan ke array delta. Kemudian program mencari nilai sistolik dan diastolik. Algoritma ng digunakan untuk mencari nilai sistolik adalah mencari nilai delta terbesar sebelum MAP, sedangkan algoritma untuk mencari nilai diastolik adalah mencari array delta terbesar setelah MAP dan nilai delta berikutn kurang dari 10. Setelah nilai sistolik dan diastolik didapat, program akan menampilkan kedua nilai tersebut pada lar LCD dan menunggu request dari PC untuk mengambil data sistolik dan diastolik. Program akan menunggu data dari modul serial, bila program menerima data dengan nilai desimal 11, maka program akan mengirimkan nilai sistolik, kemudian program menunggu data dari serial lagi. Bila program menerima data dengan nilai desimal 12, maka program akan mengirimkan nilai diastolik, kemudian program kembali lagi ke awal dan menunggu push button ditekan oleh pengguna

25 Algoritma User Interface pada PC Start Inisialisasi program Buka koneksi database A Tampilkan form Main Pilih? Setting serial Simpan Lihat Riwat Tutup Aplikasi A Gambar 3.19 Diagram alir form Main Algoritma interface pada PC diawali dengan melakukan inisialisasi itu membuka koneksi database. Setelah inisialisasi selesai dilakukan maka program akan menampilkan form Main ng berisi menu-menu ng dapat dipilih oleh pengguna.

26 54 Setting Serial Pilih Setting serial dari menu atau tekan tombol Setting serial Tampilkan form Setting serial Pilih COM port Klik tombol Connect COM port sudah dipilih? Tidak Messagebox Pilih Port Buka koneksi serial Return Gambar 3.20 Diagram alir form Setting Serial Setelah form Main terbuka maka pengguna dapat melakukan setting serial terlebih dahulu dengan cara memilih Setting Serial pada menu atau menekan tombol Setting Serial ng telah disediakan pada user interface di PC. Setelah pengguna melakukan salah satu dari memilih menu Setting Serial atau menekan tombol Setting

27 55 Serial ng telah disediakan maka pengguna akan langsung melihat form Setting Serial ng akan digunakan untuk melakukan koneksi dengan sistem melalui komunikasi serial. Setelah form Setting Serial muncul maka pengguna diminta untuk memilih COM port ng akan digunakan untuk menghubungkan antara sistem dengan PC, setelah memilih COM port ng akan digunakan maka pengguna menekan tombol Connect untuk membuka koneksi antara sistem dengan program. Setelah menekan tombol Connect program akan mengecek apakah COM port sudah dipilih dari daftar COM port ng dapat digunakan, jika belum maka program akan mengeluarkan peringatan berupa messagebox dengan kalimat Pilih Port, akan tetapi jika port ng akan digunakan sudah dipilih maka program akan membuka koneksi serial antara sistem dengan PC.

28 56 Simpan Pilih Simpan dari menu atau tekan tombol Simpan Tampilkan form Simpan Tombol apa ng ditekan? Messagebox Serial belum terhubung Messagebox Lengkapi data Klik tombol Simpan Klik tombol Ambil Data Tidak Apakah nama, umur, SBP, dan DBP terisi? Apakah serial terhubung? Tidak B Ya Ya Ambil SBP dan DBP hasil pengukuran dari sistem Tampilkan nilai SBP dan DBP hasil pengukuran sistem serta waktu pengukuran Gambar 3.21 Diagram alir form Simpan Form Simpan berguna untuk menyimpan data hasil pengukuran dari sistem ke database, form ini dapat dibuka dengan memilih Simpan dari menu atau dengan menekan tombol Simpan. Setelah tampilan form Simpan muncul pengguna dapat memilih untuk melakukan simpan hasil pengukuran atau mengambil hasil pengukuran ng telah dilakukan oleh sistem. Jika pengguna memilih untuk melakukan simpan data maka pengguna diharuskan terlebih dahulu mengambil hasil pengukuran ng telah dilakukan dengan menekan tombol Ambil Data pada form Simpan, karena jika pengguna terlebih dahulu mengambil hasil pengukuran maka pada saat pengguna

29 57 menekan tombol Simpan program akan mengecek apakah data seperti hasil pengukuran, nama, dan umur sudah terisi, jika belum terisi maka akan muncul peringatan berupa messagebox untuk melengkapi data. Saat tombol Ambil Data ditekan maka program akan mengecek apakah serial terhubung, jika akan muncul peringatan berupa messagebox untuk menghubungkan koneksi serial terlebih dahulu. Setelah serial terhubung, program akan mengambil SBP dan DBP dari hasil pengukuran ng telah dilakukan dan akan ditampilkan pada form Simpan. Setelah data pengukuran dan waktu pengukuran lengkap, pengguna harus memasukkan nama dan umur untuk melanjutkan simpan data.

30 Gambar 3.22 Diagram alir algoritma penentuan variabel keterangan 58

31 59 Setelah menekan tombol Simpan maka program akan mencari keterangan ng akan disimpan pada database, keterangan ini berisi kategori tekanan darah pada seseorang ng dapat membantu pengguna dalam memantau riwat kesehatan mereka. Data ng akan disimpan sebelumn dicek terlebih dahulu apakah umur pengguna telah mencapai 18 tahun, jika belum maka keterangan ng akan disimpan pada database adalah ada. Jika umur pengguna telah mencapai 18 tahun atau lebih maka program akan mengecek apakah tekanan darah sistolik kurang dari 90, jika maka keterangan ng akan disimpan adalah hipotensi, jika maka program akan melakukan pengecekan ng berikut n. Bila tekanan darah kurang dari 90 maka program akan mengecek apakah tekanan darah sistolik pengguna antara , jika maka keterangan ng akan disimpan adalah normal dan jika maka program akan mengecek apakah tekanan darah sistolik antara Jika tekanan darah sistolik pengguna berada diantara maka keterangan ng akan disimpan adalah prehipertensi, tetapi jika maka program akan kembali melakukan pengecekan berikutn. Jika pada pengecekan sebelumn keterangan belum didapatkan maka program akan kembali mengecek apakah tekanan darah sistolik dari pengguna berada di antara , jika maka keterangan ng akan disimpan adalah hipertensi tingkat 1, jika program akan melakukan pengecekan terakhir. Program akan mengecek apakah nilai tekanan darah sistolik lebih besar dari 159, jika maka keterangan ng akan disimpan adalah hipertensi tingkat 2. Jika keterangan tekanan darah belum didapatkan hingga pengecekan terakhir maka keterangan ng akan disimpan adalah ada.

32 60 Setelah didapatkan keterangan hasil dari pengecekan ng telah dilakukan sebelumn maka program akan berlanjut ke proses simpan data ng akan menyimpan data pada form Simpan dan keterangan ng telah didapatkan sebelumn ke database. Setelah proses penyimpanan data selesai maka semua data ng telah disimpan tersebut akan dikosongkan dari form Simpan.

33 61 C Apakah data pengukuran lengkap? Tidak E Ya Tampilkan form Diagnosa Inisialisasi form diagnosa Me.Width = 323 Me.Height = 326 spcon.panel2.hide() spcon1.panel1.hide() spcon1.panel2.hide() ttpdiag.hide() Tombol apa ng ditekan? Batal E Lanjut Umur >= 18? Tidak Messagebox Diagnosa han untuk umur 18 tahun ke atas Ya Tampilkan hipotensi pada textbox tkndrh dan menampilkan saran untuk penderita hipotensi pada richtextbox saran Ya SBP < 90? Tidak E Tampilkan normal pada textbox tkndrh dan menampilkan saran untuk penderita hipotensi pada richtextbox saran Ya SBP >= 90 & SBP <= 119? Cek D Gambar 3.23 Diagram alir form Diagnosa

34 62 D Tampilkan hasil diagnosa Me.Height = 407 Me.Width = 959 spcon.panel2.show() spcon1.panel1.show() ttpdiag.show() Tombol Tutup ditekan? E Tutup form Diagnosa Return 3.24 Diagram alir tampil hasil diagnosa & tutup form Setelah data tersimpan ke database akan muncul form Diagnosa ng akan membantu pengguna dengan diagnosa dari hasil pengukuran ng telah dilakukan. Sebelum form Diagnosa muncul program akan mengecek terlebih dahulu apakah data ng sebelumn telah diisi pada form Simpan telah lengkap, jika telah lengkap maka program akan menampilkan form Diagnosa, saat form muncul maka akan dilakukan inisialisasi ng merubah ukuran dari form menjadi 323x326 pixels. Setelah merubah ukuran awal dari form maka program akan berlanjut dengan menyembunyikan

35 63 splitcontainer panel 2 dan splitcontainer ke 2 ng berisi panel 1 dan 2, setelah kedua splitcontainer tersebut disembunyikan maka berikutn tombol ttpdiag ng berfungsi untuk menutup form Diagnosa juga disembunyikan sehingga pengguna han melihat tampilan awal untuk melakukan konfirmasi bahwa data ng muncul pada form Diagnosa adalah data ng benar. Jika data ng ditampilkan benar maka pengguna dapat melanjutkan diagnosa dengan menekan tombol Lanjut atau menekan tombol Batal untuk keluar dari form. Jika pengguna menekan tombol Lanjut maka program akan secara otomatis mengecek apakah umur dari pengguna lebih besar atau sama dengan 18 tahun, jika maka program akan mengeluarkan peringatan bahwa program diagnosa han untuk umur minimal 18 tahun dan dengan otomatis form akan tertutup. Jika umur pengguna lebih dari 18 tahun maka program akan mengecek apakah tekanan darah sistolik dari pengguna kurang dari 90, jika maka program akan menampilkan hipotensi pada textbox tkndrh dan menampilkan saran-saran ng dapat dibaca oleh pengguna agar tekanan darah pengguna dapat menjadi normal. Jika tekanan darah sistolik kurang dari 90 maka program akan melakukan cek selanjutn itu apakah tekanan darah sistolik pengguna berada di antara , jika maka program akan menampilkan normal pada textbox tkndrh dan menampilkan saran-saran ng dapat dibaca oleh pengguna. Setelah pengecekan kedua apabila nilai tekanan darah sistolik pengguna masuk kedalam salah satu kategori hipotensi atau normal maka program akan memanggil fungsi cek.

36 64 Gambar 3.25 Diagram alir fungsi cek Fungsi cek akan berjalan jika tekanan darah sistolik pengguna termasuk kedalam kategori normal atau hipotensi, fungsi ini pertama kali akan mengecek apakah pengguna memiliki tekanan darah sistolik antara Jika maka program akan menampilkan prehipertensi pada textbox tkndrh dan menampilkan saran-saran ng dapat dibaca oleh pengguna agar tekanan darah pengguna dapat mencapai angka normal, jika tekanan darah sistolik pengguna lebih dari 139 maka program akan berjalan untuk pengecekan berikutn itu apakah nilai tekanan darah sistolik dari pengguna berada di

37 65 antara Jika tekanan darah sistolik pengguna berkisar antara 140 sampai dengan 159 maka program akan menampilkan hipertensi tingkat 1 pada textbox tkndrh dan menampilkan saran-saran ng dapat dibaca oleh pengguna, sedangkan jika tekanan darah sistolik pengguna melebihi 159 maka program akan menampilkan hipertensi tingkat 2 pada textbox tkndrh dan menampilkan saran-saran ng dapat dibaca oleh pengguna. Setelah didapatkan hasil dari diagnosa ng dilakukan program, maka program akan merubah ukuran dari form Diagnosa menjadi 407x959 pixels dan menampilkan splitcontainer 1 dan 2 ng berisi panel-panel ng memuat hasil diagnosa ng sebelumn telah dilakukan oleh program. Jika pengguna telah selesai melihat hasil diagnosa maka pengguna dapat menekan tombol Tutup untuk menutup form diagnosa.

38 66 Gambar 3.26 Diagram alir form lihat riwat Pengguna dapat memilih untuk melihat riwat pengukuran ng sudah pernah dilakukan dengan cara memilih Lihat Riwat pada menu atau dengan menekan

39 67 tombol Lihat Riwat ng sudah disediakan pada user interface. Setelah pengguna memilih untuk melihat riwat, program akan menampilkan form Lihat Riwat. Agar dapat melihat hasil pengukuran ng pernah dilakukan maka pengguna harus memasukkan nama ke dalam textbox ng telah disediakan dan menekan tombol Cari agar program dapat melakukan pencarian pada database. Pada saat pengguna menekan tombol Cari maka program akan mengecek apakah textbox kosong, jika maka akan muncul peringatan ng berupa messagebox untuk mengingatkan pengguna agar mengisi textbox ng telah disediakan. Jika textbox kosong maka program akan memulai proses pencarian pada database dengan mencocokkan input ng diberikan oleh pengguna melalui textboxt dengan field nama pada database. Jika ditemukan kecocokan antara input dari textbox dengan field nama pada database maka hasil pencarian tersebut akan ditampilkan pada tabel ng sudah disediakan pada form Lihat Riwat. Tutup Aplikasi Pilih Tutup Aplikasi dari menu atau tekan tombol Tutup Aplikasi Tutup koneksi serial Tutup koneksi database Keluar dari aplikasi Gambar 3.27 Diagram alir penutupan aplikasi

40 68 Jika pengguna ingin keluar dari program maka pengguna dapat memilih Tutup Aplikasi dari menu atau dengan menekan tombol Tutup Aplikasi ng telah disediakan. Ketika aplikasi akan ditutup maka program akan otomatis menutup koneksi serial dan koneksi database. 3.3 Rancang Bangun Sistem Sistem memiliki bentuk balok dengan panjang 23 cm, lebar sebesar 14 cm, dan tinggi 8 cm. Case terbuat dari bahan acrylic dan pada sisi-sisi case terdapat beberapa lubang ng digunakan untuk keluar dan masuk dari kabel-kabel seperti untuk kabel catu da, 2 buah kabel USB, dan juga lubang untuk menghubungkan sistem dengan cuff pada sisi samping kiri. Gambar 3.28 Rancang bangun sistem tampak atas

41 69 14 cm 2 cm 11 cm 3,5 cm Gambar 3.29 Rancang bangun sistem tampak samping kiri

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Mikrokontroler MCF51JM128. Sensor tekanan MPX5050DP yang dapat mengukur 0-50 kpa dengan sensitivitas 90 mv/kpa. Modul LCD (Liquid Clear Display) 16x2

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat

Gambar 3.1 Diagram Blok Alat BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Prinsip Kerja Sistem Yang Dirancang Pada dasarnya alat yang dibuat ini adalah untuk melakukan suatu transfer data karakter menggunakan gelombang radio serta melakukan pengecekan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 18 BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada pembahasan perancangan sistem ini akan menjelaskan cara kerja dari keseluruhan sistem kendali on/off dan intensitas lampu menggunakan frekuensi radio. Pengiriman data

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang mencakup perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat keras ini meliputi sensor

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan ng ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat ng dapat mengendalikan suatu beban

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Sistem yang dirancang adalah sistem yang berbasiskan mikrokontroller dengan menggunakan smart card yang diaplikasikan pada Stasiun Kereta Api sebagai tanda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM 42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR TEMPERATUR BERBASIS MIKROKONTROLER Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan alat ukur temperatur berbasis mikrokontroler. Pembuatan alat ukur

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut: BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang 31 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Sistem yang di rancang terdiri dari 2 bagian utama, yaitu bagian yang diletakkan terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ketepatan masing-masing bagian komponen dari rangkaian modul tugas akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Dan Pengukuran Setelah pembuatan modul tugas akhir maka perlu diadakan pengujian dan pengukuran. Tujuan dari pengujian dan pengukuran adalah untuk mengetahui ketepatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan perangkat keras (hardware) yang berupa komponen fisik penunjang seperti IC AT89S52 dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki fungsi untuk menampilkan kondisi volume air pada tempat penampungan air secara real-time. Sistem ini menggunakan sensor

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Diagram blok sistem Sistem pada penginderaan jauh memiliki dua sistem, yaitu sistem pada muatan roket dan sistem pada ground segment. Berikut merupakan gambar kedua diagram blok

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja sistem, baik secara keseluruhan ataupun kinerja dari bagian-bagian sistem pendukung. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen

Lebih terperinci

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171

DT-I/O DT-I/O. Application Note AN171 DT-I/O DT-I/O Application Note AN171 Smart Monitoring and Control System dengan menggunakan jalur komunikasi RS-485 Oleh: Tim IE Komunikasi RS-485 saat ini cukup banyak diaplikasikan dalam dunia industri

Lebih terperinci

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132 DT-BASIC DT-BASIC Application Note AN132 BASIC Analog I/O Oleh: Tim IE Sebuah contoh lagi mengenai aplikasi modul DT-BASIC menggunakan bahasa pemrograman PBASIC dengan bantuan software compiler BASIC STAMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu berupa hardware dan software. Table 3.1. merupakan alat dan bahan yang digunakan. Tabel 3.1. Alat dan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berikut rancangan penulis terkait pembuatan dari alat pengukur tekanan darah berbasis ATMega8 dilengkapi indikator tekanan darah yang meliputi : 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PROSES PERANCANGAN BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Umum Perancangan prototipe sistem pengontrolan level air ini mengacu pada sistem pengambilan dan penampungan air pada umumnya yang terdapat di perumahan. Tujuan

Lebih terperinci

PC-Link. Gambar 1 Blok Diagram AN201. AGND (J3 pin 1) Pin 1 VCC (J3 pin 2) Pin 3 Dapat dipilih salah satu dari A0 s.d. A7 (J3 pin 3 s.d.

PC-Link. Gambar 1 Blok Diagram AN201. AGND (J3 pin 1) Pin 1 VCC (J3 pin 2) Pin 3 Dapat dipilih salah satu dari A0 s.d. A7 (J3 pin 3 s.d. PC-Link PC-Link Application Note AN201 GUI Analog Input PC-Link USB Smart I/O Oleh: Tim IE Aplikasi ini akan membahas software GUI (Grapic User Interface) yang digunakan untuk membaca Input Analog pada

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan alat simulasi Sistem pengendali lampu jarak

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat suatu alat yang dapat mengontrol piranti rumah tangga yang ada pada

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan sistem keamanan pada kendaraan roda dua menggunakan sidik jari berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem manajemen catu daya pada studi kasus manajemen catu daya router. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM BAB III DESAIN DAN PENGEMBANGAN SISTEM 3.1 Perangkat Keras Perancangan perangkat keras untuk sistem kontrol daya listrik diawali dengan merancangan sistem sensor yang akan digunakan, yaitu sistem sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Pegasus PFH-500 (a) dan Pegasus PF-5210 (b)

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Pegasus PFH-500 (a) dan Pegasus PF-5210 (b) BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras Bagian perangkat keras terdiri dari reader RFID Pegasus PF-5210 yang berfungsi mendeteksi tag RFID dan modul pengunci pintu. 3.1.1. Reader RFID Pegasus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Konsep dasar mengendalikan lampu dan komponen komponen yang digunakan pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tekanan Darah 2.1.1 Teori Tekanan darah adalah istilah yang mengacu kepada tekanan yang diberikan oleh cairan darah kepada dinding pembuluh darah ketika sedang mengalir di dalamnya,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Secara umum, sistem ini tersusun dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 Blok Diagram Keseluruhan Sistem 33 34 Modul Utama Pada Modul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram dari sistem AVR standalone programmer adalah sebagai berikut : Tombol Memori Eksternal Input I2C PC SPI AVR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan oleh penulis dalam merancang alat ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Alat Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3. 1 Perencanaan Rangkaian Dalam menyelesaikan modul dan karya tulis ilmiah ini, untuk membantu mempermudah penulis melakukan beberapa langkah perencanaan sehingga diperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi

DQI-03 DELTA ADC. Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC. Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi DQI-03 DELTA ADC Spesifikasi : Resolusi 10 bit 12 Ch ADC USB/RS232 Interface Dilengkapi LCD untuk menampilkan hasil konversi ADC Dilengkapi Zero offset kalibrasi dan gain kalibrasi Delta subsystem protokol

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan diuraikan mengenai perancangan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN78 Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jalur Telepon II Oleh: Tim IE Telepon telah menjadi sarana komunikasi jarak jauh ng cukup vital bagi manusia. Kali ini DT-51 Low Cost Micro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,

Lebih terperinci

DT-Sense Application Note

DT-Sense Application Note DT-Sense DT-Sense Application ote A182 GUI DT-Sense Temperature Oleh : Tim IE Aplikasi ini akan membahas program GUI untuk DT-Sense Temperature agar modul ini dapat dengan mudah dikendalikan melalui sebuah

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note

DT-AVR Application Note DT-AVR DT-AVR Application Note AN198 Pemantauan Suhu dan Kelembaban Relatif Berbasis DT-AVR Low Cost Micro System dan Modul Sensor DHT11 Oleh: Tim IE Saat ini sudah banyak tipe sensor yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4. 1 UMUM Perancangan Mikrokontroler Sebagai Pemroses Data Sistem Informasi Tsunami merupakan suatu sistem yang mampu memberikan informasi secara real time posisi dari buoy

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software Arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler Arduino menggunakan Arduino

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan penelitian. Langkah-langkah tersebut dilukiskan melalui bagan 3.1 berikut. Menentukan prinsip kerja sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC DT-AVR AVR Application te AN95 Wireless Chatting with PC Oleh: Tim IE Chatting dewasa ini telah mewabah di kalangan anak muda, oleh karena itu dalam artikel kali ini kami akan membahas suatu aplikasi berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian RFID dengan Database Online Pengujian RFID dengan database online dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 PERANCANGAN PERANGKAT KERAS Setelah mempelajari teori yang menunjang dalam pembuatan alat, maka langkah berikutnya adalah membuat suatu rancangan dengan tujuan untuk mempermudah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Identifikasi Kebutuhan Proses pembuatan alat penghitung benih ikan ini diperlukan identifikasi kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, diantaranya: 1. Perlunya rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Dalam merancang sistem pengendali sepeda motor berbasis android ini, terdapat beberapa masalah yang harus dicermati dan dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil rancangan dari simulator yang dapat mendeteksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Dengan memahami konsep dasar alat pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem prinsip kerja dan komponen-komponen pembentuk sistem, maka pada bab ini akan dibahas

Lebih terperinci

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT DT-AVR DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT Oleh: Tim IE SMS gateway merupakan aplikasi untuk mengirim dan/atau menerima SMS, baik hanya sekedar untuk kirim dan terima SMS,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini akan dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2011

Lebih terperinci