BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio fetus
|
|
- Lanny Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kehamilan Definisi Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan berakhir pada kehamilan bayi (Yongki, 2012). Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio fetus didalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya dalam kasus kembar atau triplet). Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi dan kelahiran 6 minggu dari pembuahan. Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida sedangkan manusia didalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran) (Bobak, 2004). Masa kehamilan/masa gestasi dimulai sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama hari haid terakhir. Kehamilan cukup bulan adalah masa gestasi minggu, kehamilan kurang bulan adalah masa gestasi kurang dari 37 minggu, kehamilan lewat waktu adalah masa gestasi lebih dari 42 minggu, bayi cukup bulan adalah bayi dengan usia gestasi minggu. Bayi kurang bulan adalah bayi dengan usia gestasi kurang dari 37 minggu (Wafi, 2010).
2 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan Menurut Suryati (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan adalah antara lain: 1. Faktor fisik yang mempengaruhi kehamilan antara lain : a. Status kesehatan salah satu faktor yang termasuk faktor fisik yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu hamil, pengaruh status kesehatan terhadap kehamilan terdiri dari penyakit atau komplikasi akibat langsung kehamilan (misalnya hyperemesis, gravidarium, preeklamsia/eklamsia), penyakit atau kelainan yang tidak langsung berhubungan dengan kehamilan (misalnya penyakit atau kelainan kandungan, penyakit kardiovaskuler, penyakit darah, penyakit saluran napas, penyakit endokrin, dan penyakit menular). Beberapa pengaruh penyakit terhadap kehamilan adalah terjadi abortus, intra uterin fetal death, anemia berat, partus prematur, dimasturia asfiksia, shock dan pendarahan. b. Status Gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Pengaruh gizi terhadap kehamilan sangat penting, berat badan ibu hamil memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal dapat menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan, anak terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persalinan, sebaliknya jika berat badan ibu hamil kurang dari normal kemungkinan ibu berisiko
3 keguguran, anak lahir prematur, berat badan lahir rendah, anak yang dilahirkan juga berukuran lebih kecil dari rata-rata bayi seusianya. c. Gaya hidup selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil antara lain: kebiasaan minum jamu yang dapat berisiko membahayakan tumbuh kembang janin seperti menimbulkan kecacatan, abortus, BBLR, partus prematur dan lain-lain. Efek tersebut terjadi dikarenakan zat-zat yang ada didalam jamu dicampur dengan jenis obat tertentu yang membahayakan kehamilan, kemudian pekerjaan dan aktivitas sehari-hari (misalnya aktivitas yang meningkatkan stres mengangkat sesuatu yang berat, paparan terhadap suhu atau kelembapan yang ekstrim rendah dan tinggi). Kemudian merokok, berhenti merokok atau bahkan menghindari ruangan yang penuh asap rokok adalah merupakan salah satu gaya hidup yang perlu diperhatikan ibu hamil karena akan membantu mempersiapkan awal yang baik bagi bayi. Merokok selama kehamilan berkaitan dengan terjadinya keguguran, kelahiran prematur, dan BBLR. 2. Faktor psikologis pada peristiwa kehamilan merupakan suatu rentang waktu, dimana tidak hanya terjadi perubahan psikologis yang memerlukan penyesuaian emosi, pola berpikir dan perilaku yang berlanjut hingga bayi lahir. Faktor psikologis yang mempengaruhi misalnya (stressor, dukungan keluarga, penyalahgunaan penggunaan obat). 3. Faktor lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil, ekonomi juga selalu menjadi faktor penentu dalam
4 proses kehamilan yang cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan baik Perubahan umum ibu hamil Menurut Rina (2011) beberapa perubahan yang terjadi pada ibu hamil antara lain: a. Pembesaran payudara karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. b. Sering buang air kecil karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing dan perubahan hormonal. c. Konstipasi karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien. d. Morning sickness-mual muntah hal ini terjadi karena adanya peningkatan hormonal. e. Merasa lelah karena tubuh bekerja secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan, juga peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur. f. Sakit kepala merasakan sakit kepala yang lebih sering dari pada biasa, hal mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan tegang bahkan depresi. g. Kram perut dapat terjadi karena adanya pertumbuhan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk menyokong rahim.
5 h. Emosional terjadi karena adanya perubahan hormon dan juga tanggungjawab baru sebagai calon ibu. i. Peningkatan berat badan karena pengaruh dari hormon estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air. Hal yang perlu dihindari ibu hamil antara lain: Nikotin, tar, dan karbon monoksida adalah zat kimia yang berhubungan dengan rokok, kafein dan alkohol yang dapat menambah komplikasi kehamilan. Obat-obatan berbagai jenis obatobatan bisa mempengaruhi janin dan menyebabkan cacat lahir serta masalahmasalah lain (Rina, 2011) Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin Menurut Yongki (2012) faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin sebagai berikut : a. Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi genetik yang terkandung didalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. b. Faktor Lingkungan antara lain adalah gizi ibu hamil, gizi yang jelek lebih sering menghasilkan bayi berat lahir rendah. Kemudian faktor pengaruh obatobatan dan faktor stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.
6 2.2 Konsep Berat Badan Bayi Definisi Berat badan bayi yang dilahirkan ada 4 macam yaitu: Berat badan bayi normal, Berat badan bayi lahir rendah (BBLR), Berat badan lahir sangat rendah dan berat badan bayi ekstrim rendah. Istilah prematur telah diganti menjadi berat badan lahir rendah (BBLR) oleh WHO sejak 1960, hal ini karena tidak semua bayi dengan berat kurang dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi prematur (Syafruddin, 2009). Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram tanpa memandang masa kehamilan. Secara umum bayi BBLR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang belum cukup bulan (Prematur) disamping itu juga disebabkan dismaturitas artinya bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 38 minggu), tapi berat badan lahirnya lebih kecil dari pada masa kehamilannya, yaitu tidak mencapai gram (Atikah,2010) Klasifikasi Berat Badan Bayi Menurut Atikah (2010) Ada beberapa cara dalam mengelompokkan bayi Berat badan bayi yaitu: 1. menurut harapan hidupnya: a. Bayi berat lahir rendah dengan berat lahir gram b. Bayi berat lahir sangat rendah dengan berat lahir gram c. Bayi berat lahir ekstrim rendah dengan berat lahir kurang dari 1000 gram. 2. Menurut masa gestasinya :
7 a. Prematuritas murni: masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi berat atau biasa disebut neonates kurang bulan sesuai untuk masa kehamilannya. b. Dismaturitas bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berat bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya. Prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan atau disebut neonatus kurang bulan masa kehamilan. Menurut WHO bayi premature adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan 37 minggu tanpa memperhatikan berat badan kurang dari 2500 gram adalam bayi premature. Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilannya yaitu berat badan dibawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan Intra uterin, bisa disebut dengan bayi kecil untuk masa kehamilan (Ika, 2010) Tanda-tanda Berat badan lahir rendah : Menurut Atikah (2010) bayi yang lahir dengan berat badan rendah mempunyai ciri-ciri: 1.Umur kehamilan sama dengan atau kuramg 37 minggu 2.Berat badan sama dengan kurang dari gram 3. Panjag badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm. 4. Jaringan lemak subkutan tipis
8 5. Tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya. 6. Tumit mengkilap, telapak kaki halus 7. Genitalia belum sempurna, labia minora belum tertutup oleh labia mayora, klitoris menonjol (Pada bayi perempuan). Testis belum turun kedalam skrotum, pigmentasi dan rugue pada skrotum kurang (Pada bayi Laki-laki). 8. Fungsi otot lemah sehingga bayi kurang aktif 9.Fungsi syaraf yang tidak efektif dan tangisnya lemah Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Berat badan lahir rendah Penyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelainan premature. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR. Menurut Ika (2010) BBLR dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu a. Faktor ibu yaitu penyakit seperti pendarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus. Kemudian usia ibu yaitu usia <16 tahun dan usia >35 tahun, dan multigracvida yang jarak kelahirannya terlalu dekat. b. Keadaan sosial yaitu golongan sosial ekonomi rendah dan pengawasan antenatal yang kurang. c. Penyebab lain yaitu ibu yang perokok, ibu peminum alkohol dan ibu pecandu narkotika. d. Faktor janin yaitu kehamilan ganda dan kelainan kromosom e. Faktor lingkungan yaitu terkena radiasi dan zat-zat racun.
9 2.2.5 Penanganan bayi berat lahir rendah a. Mempertahankan suhu dengan ketat, bayi berat lahir rendah mudah mengalami hipotermia. Oleh karena itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat. b. Mencegah infeksi dengan ketat. Dalam penanganan bayi berat lahir rendah harus memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi karena sangat rentan. Salah satu cara pencegahan infeksi yaitu dengan mencuci tangan sebelum memegang bayi. c. Pengawasan nutrisi dan ASI. Refleks menelan pada bayi dengan berat lahir rendah belum sempurna, oleh karena itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan hati-hati. d. Penimbangan ketat, penimbangan berat badan harus dilakukan secara ketat karena peningkatan berat badan merupakan salah satu status gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan dengan daya tahan tubuh (Syafruddin, 2009) Upaya menurunkan terjadinya Bayi berat lahir rendah 1.Pencegahan kejadian bayi berat lahir rendah Menurut Ika (2010) pada kasus BBLR pencegahan/preventif adalah langkah yang penting. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah: a. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali. b. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. c. Ibu dapat merencanakan persalinannya pada umur reproduksi sehat (20-34 tahun).
10 d. Perlu dukungan sector lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga. 2. Mengurangi Resiko kelainan bawaan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya kelainan bawaan tersebut yaitu : a. Tidak merokok dan menghindari asap rokok b. Menghindari alcohol c. Menghindari obat-obatan terlarang d. Memakan makanan yang bergizi dan mengkonsumsi vitamin prenatal e. Melakukan olah raga dan istirahat yang cukup f. Melakukan pemeriksaan prenatal secara rutin g. Menjalani vaksinansi sebagai perlindungan terhadap infeksi Konsep Rokok Definisi Menurut Jaya (2009) Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hngga 120 mm dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain. Yang dimaksud terpapar asap rokok disini adalah jika ibu terpapar asap rokok dari keluarga yang satu tempat tinggal dengan ibu atau dari perokok yang satu tempat kerja dengan ibu. Sehingga disimpulkan bahwa 100% ibu terpapar asap rokok sebagai perokok pasif. Menurut Bustan (2000) seseorang yang dikatakan perokok berat adalah bila mengkonsumsi rokok batang sehari dengan waktu 6-30 menit. Perokok sedang
11 menghabiskan rokok batang perhari dengan waktu menit. Perokok ringan menghabiskan rokok < 10 batang perhari dengan waktu 60 menit Bahan-bahan yang terkandung dalam rokok Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan zat organic berupa gas maupun partikel yang telah didentifikasi dari daun tembakau maupun asap rokok. Bahan tersebut umumnya bersifat toksik, karsignogenik di samping bebrapa bahan yang bersifat radioaktif dan adiktif. Komponen dalam rokok dapat dibedakan dalam dua bentuk yaitu fase gas dan fase tar. Fase gas adalah berbagai macam fase gas berbahaya yang dihasilkan oleh asap rokok terdiri dari drasin, vinilklorida, uretan, formaldehid, nitrosamine,nitrosopirolidin, hydrogen sianid, akrollein, asetaldehida, nitrogen oksida, ammonia pridin, dan karbon monoksida. Fase tar adalah bahan yang terserap dari penyaringan asap rokok menggunakan filter cartridge denga ukuran pori-pori 0,1 nm. Fase ini terdiri dari bensopirin, dibensakridin, dibensokarbasol,piren, fluoranten, hidrokarbo aromatic, polinukreal, naftalen, nitrosamine yang menguap, nikel arsen, nikotin, alkaloid tembakau, fenol dan kresol (Aila, 2012) Perokok pasif Orang yang tidak merokok tetapi terpaksa mengisap asap rokok disebut sebagai perokok pasif. Perokok pasif bukan tidak mungkin akan menderita berbagai penyakit akibat rokok walaupun dirinya tidak merokok. Kandungan bahan kimia pada asap rokok sampingan ternyata lebih tinggi dari pada asap rokok utama, antara lain karena tembakau yang terbakar pada temperatur lebih rendah ketika rokok sedang tidak dihisap, membuat pembakaran menjadi kurang lengkap dan mengeluarkan lebih
12 banyak kimia. Perokok pasif akan menghisap asap sampingan yang keluar dari ujung batang rokok yang terbakar, selain itu ia juga akan menghisap bagian dari asap rokok yang dihembuskan oleh siperokok aktif. Asap sampingan ini sangat penting perannya bagi kesehatan siperokok pasif karena jumlahnya yang cukup banyak dan kadar bahannya berbahaya cukup tinggi. Karena rokok yang terbakar menghasilkan asap sampingan sejumlah dua kali lebih banyak dari pada asap utama. Dari satu batang rokok yang dinyalakan akan menghasilkan asap sampingan selama sekitar 10 menit, sementara asap utama hanya akan dikeluarkan pada waktu rokok itu dihisap dan biasanya hanya kurang dari 1 menit (Aditama, 2011). Zat toksik lebih banyak didapatkan pada asap samping, antara lain CO lima kali lipat, benzopiren tiga kali lipat dan amoniak 50 kali lipat. Beberapa bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam dalam ruangan setelah rokok berhenti (Syahdrajat, 2007). Sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh Cheng (2005) yang bertujuam umtuk menilai distribusi jaringan dan kemampuan nikotin mencapai jaringan dan kemampuannya untuk meningkat protein dan DNA pada level paparan tertentu dari sebatang rokok. Penelitian ini menggunakan radioaktif yang berlabel nikotin sebagi tiruan dan sampel dianalisis dengan accelerator mass spectrometry. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa label nikotin muncul pada liver, paru-paru, testis, otak, dan plasenta. Kadar tertinggi muncul pada plasenta. Level kerusakan jaringan terlihan menit setelah paparan dan menurun setelahanya. 2.5 Hubungan ibu hamil sebagai perokok pasif dengan Berat badan bayi.
13 Perokok pasif dikenal juga sebagai merokok tanpa sadar, atau menghisap asap rokok di lingkungannya. Adanya paparan asap rokok dilingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Efek terbesar dari paparan asap rokok adalah berat badan bayi yang akan dilahirkan, jika ibu bayi yang tidak merokok rata-rata penurunannya 88 gram, jika ibu bayi yang terpapar berat olaeh asap rokok dilingkungan maka berat bayi yang akan dilahirkan lebih rendah 189 gram dibandingkan dengan ibu yang tidak terpapar (Hruba,2000). Seorang ibu hamil yang kecanduan rokok atau ibu hamil yang tidak merokok tetapi terkena asap rokok dari lingkungannya selama masa kehamilan, ia berisiko mengalami proses kelahiran yang bermasalah. Gangguan kehamilan, kematian janin, Dan janin yang lahir cacat adalah resiko yang sangat besar. (Muctar, 2009). Menurut Dzira (2012) bahaya asap rokok bagi ibu hamil antara lain : a. Lebih mungkin mengalami kelahiran premature, kompliksai kehamilan, dan kematian bayi saat dilahirkan. b. Menempatkan bayi pada resiko yang lebih tinggi untuk terkena sindrom kematian bayi mendadak c. Bayinya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mengalami penurunan fungsi Paru d. Wanita hamil yang merokok terancam resiko yang lebih keguguran hingga 25 persn daripada yang tidak merokok. Selain itu wanita ini memiliki resiko 1,5-2,5 kali mengalami kehamilan ektopik, sehingga untuk mengangkat janin tersebut harus dioperasi.
14 e. Air ketuban lebih awal pecahnya sebelum waktu kehamilan, ini akan mengancam kehamilan janin bahkan ibu hamil tersebut. f. Menghambat pertumbuhan janin g. Mengurangi produksi ASI. Orang yag tidak merokok tetapi terpaksa menghisap asap rokok disebut dengan perokok pasif. Asap sampingan ini menjadi sangat penting perannya bagi siperokok pasif karena jumlahnya yang cukup banyak dan kadar bahannya yang berbahaya tinggi antara lain asetonpada asap sampingan adalah 2 sampai 5 kali lebih tinggi dari pada asap utam, kadar gas CO sekitar 2,5 sampai 4,7 kali lebih tinggi dan kadar nikotin adalah 1,8-3,3 kali lebih tinggi (Aditama,2011) Ada 3 zat dalam rokok yang dapat membahayakn janin antara lain: a. Karbon monoksida bercampur dengan hemoglobin dalam darah, akibatnya jumlah oksigen bagi bayi berkurang. b. Sianida adalah zat yang beracun dan jika bercampur dengan makan bisa mengurangi jumlah gizi bagi janin. c. Nikotin mengurangi pergerakan pernapasan fetus, dan juga menyebabkan kontraksi pembuluh darah arteri pada plasenta dan tali pusat, hingga mengurangi jumlah oksigen ke janin. Kurangnya oksigen dan makanan bergizi menyebabkan cacat pada janin (Suryati, 2011). Asap rokok juga dapat memperlambat kenaikan berat badan ibu dan bayi yang dilahirkan. Maka ibu dan anak akan mudah terserang infeksi, ASI yang dihasilkan kurang berkualitas, sehingga pertumbuhan si anak dapat terganggu. Melahirkan bayi premature sering ditemukan pada wanita perokok. Kelainan yang terjadi pada wanita
15 perokok adalah meningkatknya kelainan letak plasenta baik itu dimuka jalan lahir dan rahim ataupun mudahnya plasenta terlepas, yag tentunya akan berkibat buruk bagi ibu dan bayi, yang juga ditakutkan adalah meningkatnya kelainan bawaan sibayi (Syarifuddin, 2002).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
16 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PARITAS 2.1.1 PENGERTIAN PARITAS Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara
Lebih terperinciPengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia
Pengertian Rokok dan Bahaya Merokok bagi Kesehatan Manusia Posted by Kukuh Ibnu Prakoso. Category: Informasi, Kesehatan Setelah sebelumnya kita mengetahui betapa banyaknyamanfaat merokok yang tidak kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi global berat badan lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefenisikan WHO (2011, hal. 1) sebagai berat saat lahir kurang dari 2500 gram. Prevalensi global berat badan lahir rendah (BBLR) adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok Pengetahuan tentang merokok yang perlu diketahui antara lain meliputi definisi merokok, racun yang terkandung dalam rokok dan penyakit yang dapat ditimbulkan oleh rokok.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Target Milleneum Development Goals (MDGs) sampai dengan tahun 2015 adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Target Milleneum Development Goals (MDGs) sampai dengan tahun 2015 adalah mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari tahun 1990 yaitu sebesar
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rokok dan Kandungan zat berbahaya dalam rokok Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Paparan Asap Rokok Asap rokok mengandung sekitar 4.000 zat kimia seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NO), asam sianida (HCN), amonia (NH4OH), acrolein, acetilen,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kehamilan Risiko Tinggi Kehamilan berisiko adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan 45% wanita yang merokok, dan 27% wanita hamil yang merokok,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. Menurut data World Health Organitation (WHO) pada tahun 2008 diperkirakan 45%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waktu tidur yang dibutuhkan manusia di setiap tahapan umur berbedabeda. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur dan hanya akan terbangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator untuk mengukur derajat kesehatan suatu negara adalah kematian ibu dan angka kematian perinatal. Di dunia, setiap menit seorang perempuan meninggal
Lebih terperinciBAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN
BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN Disusun Oleh : MOHD ABI RAFDI 21040111130028 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 BAB 1 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Prematur Persalinan merupakan suatu diagnosis klinis yang terdiri dari dua unsur, yaitu kontraksi uterus yang frekuensi dan intensitasnya semakin
Lebih terperinciPENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN
PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA DAMPAK ROKOK BAGI KESEHATAN ANAK-ANAK TANJUNG DALAM KECAMATAN LEMBAH MASURAI KABUPATEN MERANGIN Subagiono, Azdy Elfistoni, Armensyah, Nurlina, Suharsyah, Bahyu azri, Dendi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh kemudian dibungkus dengan kertas rokok berukuran panjang 70 120 mm dengan diameter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (PTM), yang merupakan penyakit akibat gaya hidup serta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSAKA 2.1. Definisi Prematuritas didefinisikan sebagai anak yang baru lahir belum berkembang dengan berat lahir rendah yang lahir sebelum 37 minggu kehamilan. Bayi prematur yang memiliki
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1. Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Menurut Saifuddin (2001), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir
Lebih terperinciPENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g
ASUHAN PADA BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH By. Farida Linda Sari Siregar, M.Kep PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari
Lebih terperinciTANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -
Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) REFERENSI Abdul Bari Saifuddin, Buku Acuan Nasional Palayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Ed. 1, Cet. 3. 2002, Jakarta: YBP-SP (Hal :376-378)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Target Milleneum Development Goals sampai dengan tahun 2015 adalah mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar dua per tiga dari tahun 1990 yaitu sebesar 20
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir pada saat permulaan persalinan (Sarwono, 2007). Menurut Sylviati (2008)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanpa memandang masa kehamilan. Dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Definisi BBLR Berat Badan Lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram (Pantiawati, 2010). BBLR adalah bayi yang lahir
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciPerawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH
Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG Penyakit tidak menular terus berkembang dengan semakin meningkatnya jumlah penderitanya, dan semakin mengancam kehidupan manusia, salah satu penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merokok adalah suatu kebiasaan yang sudah umum dan meluas di masyarakat, dan pada faktanya kebiasaan merokok susah untuk dihilangkan. Merokok telah menjadi
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH 6143027 STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS S1 Keperawatan 3A Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kebiasaan yang dapat merusak kesehatan dan sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian mengenai hubungannya dengan berbagai macam penyakit seperti kanker
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Volume maksimum oksigen (VO 2
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Volume maksimum oksigen (VO 2 maks) adalah kemampuan pengambilan oksigen dengan kapasitas maksimal untuk digunakan oleh tubuh, jika pengambilan oksigen terganggu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pekerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 3. UU No 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian buruh Buruh adalah salah satu profesi pekerjaan yang diperintah dan dipekerjakan yang berfungsi sebagai salah satu komponen dalam proses produksi (ml.scribd.com).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia hidup di dunia dengan segala aktivitas yang dijalankannya seharihari mulai dari usia balita, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua sampai lansia. Ketika
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bayi baru lahir yang berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram.
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) 2.1.1. Definisi Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi di negara-negara berkembang. Direktorat Pengawasan Narkotika,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini jumlah perokok terus bertambah, khususnya di negaranegara berkembang. Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Merokok 2.1.1. Kandungan rokok Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN TAHUN 2012
KUESIONER PENELITIAN PENGARUH IKLAN MEDIA LUAR RUANG TERHADAP PERILAKU MEROKOK SISWA DI SMA NEGERI 2 MEDAN I. Karakteristik Responden No responden : TAHUN 2012 Nama : Kelas : Umur : Uang saku : Tanggal
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. sampai dengan saat kelahiran dihitung dari pertama haid terakhir. Berat Lahir adalah
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Masa Gestasi atau Masa Kehamilan 7 Masa Gestasi atau umur kehamilan adalah Masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran dihitung dari pertama haid terakhir. Berat
Lebih terperinciBAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan
BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. prematur atau berat badan lahir rendah adalah : b. Faktor kehamilan : (1) Hamil dengan hidramnion ; (2) Hamil ganda;
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bayi Prematur 1. Pengertian Bayi Prematur Bayi prematur adalah bayi yang dilahirkan dalam usia gestasi kurang dari 37 minggu (PERINASIA, 2003, hlm. 2). 2. Etiologi Faktor-faktor
Lebih terperinciRISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH
PROVINSI JAWA TENGAH RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH Latar Belakang Kehamilan merupakan st proses luar biasa, dimana ibu bertanggung jawab untuk
Lebih terperinciHUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH
HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH NURLAILA RAMADHAN 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh Abtract
Lebih terperinciBab IV Memahami Tubuh Kita
Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan
Lebih terperinciMASA PRANATAL. Siti Rohmah Nurhayati
MASA PRANATAL Siti Rohmah Nurhayati 1 Tahapan Perkembangan Janin dalam Kandungan Permulaan kehidupan manusia dapat ditinjau secara psikologis dan biologis Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh dunia lebih dari 20 juta setiap tahunnya dilahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Di negara berkembang kejadian BBLR 16,5%, 2 kali lebih tinggi dibandingkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Ada banyak penyebab dari terganggunya kesehatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan setiap umat manusia. Setiap manusia menghendaki kehidupan yang sehat jiwa dan raga, tetapi dewasa ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA
HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA KARYAWAN DI YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1 Oleh : MEICA AINUN CHASANAH F
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. inaktivitas fisik, dan stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan
Lebih terperinciHUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUANG NEONATUS RSUD SIDOARJO
HUBUNGAN PENCEMARAN UDARA DENGAN KEJADIAN DI RUANG NEONATUS RSUD SIDOARJO Nyna Puspita Ningrum, Lina Wahyu Nur Rachmawati Program Studi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Email : nyna@unipasby.ac.id
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rokok 1. Pengertian Rokok dan Merokok Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Merokok adalah menghisap gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. (Kamus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Berat Badan Lahir Rendah Berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. sucking. Responden yang digunakan dalam penelitian ini telah sesuai dengan
BAB V PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti mengukur hubungan asfiksia neonatorum dengan daya reflek sucking bayi baru lahir umur 0 hari di RSUD Karanganyar menggunakan instrumen data rekam medis dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang mempunyai plak, kalkulus dan peradangan gingiva. Penyakit periodontal
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Periodontitis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri anaerob gram negatif pada rongga mulut yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi. 4,7,18 Penyakit periodontal
Lebih terperinciDimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel. reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir
Awal kehidupan Dimulai saat konsepsi (pembuahan) yg terjadi secara alamiah sel reproduksi wanita (ovum) dibuahi sel reprod. pria (spermatozoa) ± 280 hari sebelum lahir KARAKTERISTIK YG PENTING PD MASA
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka Usia ibu
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Usia ibu Menurut Wiknjosastro (2005) usia wanita dapat dibagi menjadi 4 bagian 1. Bayi wanita 2. Masa kanak-kanak 3. Masa pubertas Pubertas merupakan masa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akibatnya sering terjadi komplikasi yang berakhir dengan kematian. Bulan Sesuai untuk Masa Kehamilan (NKB-SMK).
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Kematian Bayi BBLR Menurut Departemen Kesehatan (1999) bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, sehingga
Lebih terperinciSTATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN
2003 Zulhaida Lubis Posted: 7 November 2003 STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN Oleh :Zulhaida Lubis A561030051/GMK e-mail: zulhaida@.telkom.net Pendahuluan Status gizi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUD Tidar Magelang. Rumah Sakit Umum Daerah Tidar Magelang terletak di Jln. Tidar No. 30 A,
Lebih terperinciSINOPSIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI KAB BOJONEGORO TESIS OLEH INDRAYANTI
SINOPSIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI KAB BOJONEGORO TESIS OLEH INDRAYANTI PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB 1 PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku merokok nampaknya telah menjadi pemandangan sehari-hari, hampir di setiap tempat dapat kita jumpai di berbagai aktivitas, kantor, pusat perbelanjaan, jalan-jalan,
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KAWASAN TANPA ASAP ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciPerdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan
BAB XXII Perdarahan dari Vagina yang tidak normal Beberapa masalah terkait dengan menstruasi Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan Perdarahan setelah aborsi atau keguguran Perdarahan setelah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tembakau merupakan jenis tanaman yang sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Bentuk-bentuk sediaan tembakau sangat bervariasi dan penggunaannya juga sangat bervariasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Umumnya kehamilan merupakan hal yang paling membahagiakan bagi setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu proses reproduksi yang akan berakhir dengan kelahiran bayi. Namun tak jarang kehamilan sering berakhir dengan keguguran. Umumnya kehamilan merupakan
Lebih terperinciKOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta
KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK SATUAN ACARA PENYULUHAN I. Pokok Bahasan : Bahaya Merokok II. Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian rokok 2. Kandungan rokok 3. Bahaya merokok 4. Penyakit akibat merokok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Definisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) BBLR masih merupakan penyebab utama kematian neonatus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) BBLR masih merupakan penyebab utama kematian neonatus. BBLR dapat terjadi karena berbagai sebab sehingga terkadang agak sulit dilakukan
Lebih terperinciLBM 1 Bayiku Lahir Kecil
LBM 1 Bayiku Lahir Kecil STEP 1 1. Skor Ballard dan Dubowitz : penilaian dilakukan sebelum perawatan bayi, yang dinilai neurologisnya dan aktivitas fisik 2. Kurva lubschenko dan Nellhause : 3. Hyaline
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan masalah yang umum karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diabetes, penyakit lupus, atau mengalami infeksi. Prematuritas dan berat lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bayi yang dilahirkan sebelum masa gestasi 38 minggu dianggap sebagai bayi prematur. Ada banyak alasan yang menyebabkan kelahiran prematur, beberapa faktor seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang menjadi dambaan setiap pasangan suami istri. Kehamilan sebagai hal yang fisiologis akan dapat menjadi patologis jika terdapat kelainankelainan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak. Resiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kandungan Rokok Rokok dan asap rokok mengandung berbagai racun yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok maupun orang-orang disekitarnya. Setiap kali seseorang menghirup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan (oleh akibat-akibat tertentu) pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan merupakan masa paling kritis dalam kelangsungan kehidupan anak. Dari enam juta anak yang meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke lima di tahun
Lebih terperinciBAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap
BAB Ι PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap wanita, menurut Depkes RI kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini ibu harus
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR Mei Vita Cahya Ningsih D e f e n I s i Sejak tahun1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan low birth weight baby ( bayi berat lahir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. filter), rokok arab (rokok shisha), sampai gaya modern (rokok elektrik). Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan kegiatan yang sering dilakukan manusia untuk mendapatkan rasa nikmat disetiap hisapannya. Rokok sekarang sudah berkembang mulai dari merokok dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang menginginkan keadaan sehat karena dengan keadaan sehat setiap orang dapat melakukan segala aktifitas tanpa hambatan. Begitu pula dengan wanita. Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai komplikasi yang dialami oleh ibu hamil mungkin saja terjadi dan memiliki peluang untuk terjadi pada semua ibu hamil. Komplikasikomplikasi ini bila dapat dideteksi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan silent disease yang menjadi penyebab kematian terbanyak diseluruh dunia. Penyakit Tidak Menular (PTM) umumnya dikenal sebagai
Lebih terperinciPMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.
Menjelang haid atau menstruasi biasanya beberapa wanita mengalami gejala yang tidak nyaman, menyakitkan, dan mengganggu. Gejala ini sering disebut dengan sindrom pra menstruasi atau PMS, yakni kumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rokok menimbulkan masalah kesehatan meliputi penyakit kronis dan degeneratif seperti kanker, memperlambat pertumbuhan anak, kanker rahim dan keguguran, mengancam kehamilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asfiksia neonatorum merupakan kegawatdaruratan bayi baru lahir berupa gagal nafas secara spontan dan teratur beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan hipoksemia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kehamilan Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungannya. Dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI
HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRAN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan proses perubahan fisiologis pada daur kehidupan wanita yang lazim terjadi pada setiap wanita. Sebagian wanita, terutama yang memiliki kondisi kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. MEROKOK 1. Pengertian Merokok adalah suatu bahaya untuk jantung kita. Asap rokok mengandung CO (Carbon monoksida) yang mengurai kadar oksigen dalam sel darah merah. Merokok dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu indikator terpenting untuk menilai keberhasilan kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi dapat tercermin dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan
Lebih terperinciKuesioner Penelitian
Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK
Lebih terperinciZat Adiktif dan Psikotropika
Bab 11 Zat Adiktif dan Psikotropika Sumber: image.google.com Gambar 11.1 Berbagai jenis zat adiktif dan psikotropika Di era modern ini banyak sekali kasus penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa
Lebih terperinci2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan. 3. Sebagai bahan masukan atau sebagai sumber informasi yang berguna bagi
2. Sebagai bahan masukan kepada pihak rumah sakit sehingga dapat melakukan konseling kepada ibu hamil mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan sebagai deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dalam rangka
Lebih terperinci