BAB II KAJIAN PUSTAKA. terkandung dalam bahasa. Semantik berasal dari bahasa Yunani yang memiliki

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. terkandung dalam bahasa. Semantik berasal dari bahasa Yunani yang memiliki"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Semantik Semantik adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang makna yang terkandung dalam bahasa. Semantik berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti yaitu Sema (Nomina) yang berarti tanda atau lambang. Verbanya adalah semaino yang memiliki arti menandai atau melambangkan. Berikut penulis mengutip beberapa pendapat para ahli bahasa. Hurford dan Heasley (1983:1) menyatakan bahwa semantics is the study of meaning in language. Menurut Hurford dan Heasley, semantik merupakan sebuah ilmu yang mempelajari makna didalam bahasa. Senada dengan yang diungkapkan oleh Humford dan Heasley, O Grady, dkk (1996:268) berpendapat bahwa semantics is the analysis of meaning. Maksudnya adalah semantik merupakan analisis dari makna. Palmer (1981:1) menambahkan bahwa semantic is a part of language and part of linguistics. Menurutnya, semantik merupakan bagian dari bahasa dan bagian dari linguistik. adalah Pendapat lebih rinci diungkapkan oleh Griffiths (2006:1) bahwa semantik The study of the toolkit for meaning: knowledge encoded in the vocabulary of the language and its patterns for building more elaborate meanings, up to the level of sentence meanings. Menurut Griffiths semantik sebagai suatu kotak alat ilmu untuk kajian mengenai makna, penyandian dalam kosakata bahasa dan suatu pola untuk membentuk lebih banyak makna yang lebih terperinci hingga tingkat kalimat. 6

2 7 Dari pendapat para ahli bahasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa semantik adalah ilmu yang mempelajari makna kata yang terkandung dalam suatu kalimat dan sebagai suatu proses penyandian pada kosakata suatu bahasa juga struktur lainnya, sehingga dapat mengembangkan arti suatu makna yang lebih konkret hingga dapat digunakan atau dikomunikasikan dalam suatu bahasa. 2.2 Makna Seperti yang sudah dijelaskan di atas mengenai semantik yaitu ilmu yang mempelajari makna. Beberapa ahli menjelaskan tentang makna, adapun menurut Catford (1965: 35) yang menyatakan bahwa makna adalah The total network of relations entered into by any linguistics form text, item - in text, structure, element of structure, class, term in system, or whatever it maybe. Menurut pendapat beliau, makna adalah hubungan atas bentuk keseluruhan yang ada dalam linguistik seperti teks, unsur-unsur yang ada didalam teks, struktur, elemen struktur, kelas kata, istilah dalam sistem, atau bentukbentuk lain yang memungkinkan. Sementara itu Lyon (1981:136) menambahkan pengertian makna yaitu, Meaning are ideas or concept, which can be transferred from the mind of hearer by the embodying them, as it were in the forms of one language or another. Makna adalah gagasan atau konsep yang dapat dipindahkan dari pikiran pembicara kepikiran pendengar dengan menerapkannya ke dalam bentuk suatu bahasa atau bentuk lainnya. Dapat disimpulkan bahwa makna adalah apa yang diekspresikan oleh bahasa untuk memudahkan seseorang memahami bahasa yang akan atau sedang digunakannya.

3 Jenis-jenis Makna Catford (1965:36) membagi makna ke dalam tiga jenis yaitu makna gramatikal, makna leksikal, dan makna kontekstual. 1. Makna Gramatikal Makna gramatikal seperti yang disebutkan Catford (1965:36) yaitu hubungan yang bermakna antara hal-hal penting dari struktur gramatikal yang tersusun dengan baik disetiap bagiannya. Senada dengan yang ungkapkan oleh Catford, Nida (1964:57) mengungkapkan The meaningful relationship between the constituent parts of the grammatical construction. 1. The boys borrow the books in the library 2. The boys borrow the book in the library Sufiks s pada kata books mempunyai makna buku dalam jumlah banyak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa makna gramatikal adalah makna yang sudah tertata dengan baik antara satu kata dengan kata lainnya, serta dipengaruhi oleh faktor tenses. 2. Makna Leksikal Makna leksikal adalah makna yang didapat dari kamus. Makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, tidak berhubungan dengan konteks apapun, dan hanya memerlukan indera-indera untuk mengamatinya. Sementara itu Lyons (1981:146) menyatakan bahwa lexical meaning is the meaning of lexemes.

4 9 Menurutnya makna leksikal adalah makna yang terdapat pada leksem atau bersifat leksem. 1. Horse Makna leksem horse adalah large four-legged animal that people ride on or use for pulling carts. 2. She rode a horse. Horse dalam contoh 2 memiliki makna yang sama dengan horse pada contoh 1, karena horse mengacu pada satu referen yang telah dijelaskan pada contoh 1. Kamus pada umumnya hanya memuat makna leksikal yang dimiliki oleh kata yang dijelaskan. Oleh karena itu, banyak yang berpendapat bahwa makna leksikal adalah makna yang terdapat di dalam kamus. Penulis menyimpulkan bahwa jika dilihat dalam kalimat makna leksikal dapat diartikan makna kata tersebut tidak berhubungan dengan konteks melainkan langsung merujuk pada referen tanpa menyesuaikan dengan kata lain yang ada pada kalimat baik sebelum maupun sesudah kata tersebut. Seperti pada contoh 2, makna horse tidak terpengaruh oleh makna kata she ataupun rode.

5 10 3. Makna Kontekstual Makna kontekstual merupakan makna yang berkaitan dengan konteks atau situasi. Sebagaimana diungkapkan oleh Catford (1965:36) bahwa The contextual meaning of an item is the groupment of relevant situational features with which it is related. Maksud dari pengertian tersebut adalah suatu penggabungan dari ciriciri situasional yang relevan dan saling berkaitan. Sementara itu Cruse (1995:16) mengemukakan bahwa contextual meaning is the full set of normality relations which a lexical item contracts with all conceivable contexts. Menurut Cruse makna kontekstual adalah makna yang dihasilkan dari hubungan antara kata dengan konteksnya. 3. I am surfing now. 4. Surfing the Internet. Makna surfing secara leksikal adalah sport of riding on top of the waves using a board seperti yang terdapat pada contoh 3, sedangkan surfing pada contoh 4 bermakna sebuah aktifitas mencari informasi di internet sesuai dengan konteksnya. Pada contoh 4) makna surfing tidak lagi bermakna sport of riding on top of the waves using a board karena terdapat kata internet yang telah mengubah konteksnya. Kedua contoh tersebut membuktikan bahwa makna dari sebuah kata dapat berbeda sesuai dengan konteksnya.

6 11 Dapat disimpulkan bahwa makna kontekstual sangat dipengaruhi oleh situasi penggunaan bahasanya. Penggunaan makna kontekstual banyak diterapkan dalam menganalisis majas. 2.3 Majas Majas dalam bahasa Inggris dikenal dengan figure of speech atau trope. Istilah trope sebenarnya berarti penyimpangan sebagaimana yang diungkapkan Swearingen (1991: 209) Tropes are words and phrases whose meaning has shifted from their "proper" or usual meaning to one that is proximate. Swearingen berpendapat bahwa majas adalah kata dan frasa yang maknanya telah dibelokan dari makna yang sebenarnya ke makna yang terdekat. My car is a lemon. Hurford, et al. (2007: 331) Pada kalimat 1) terdapat penyimpangan makna lemon. Makna lemon yang sebenarnya, yellow citrus fruit with a sour juice, digunakan untuk memaknai kalimat my car is defective. Jadi, rasa asam yang dimiliki lemon merupakan makna terdekat yang digunakan untuk membelokan makna my car is defective.

7 Jenis-jenis Majas Seperti yang kita ketahui, majas sangat beragam dan memiliki banyak jenis, berikut ini penulis memberikan beberapa definisi menurut para ahli linguistik tentang jenis-jenis majas. Pradopo (2000:62) mengemukakan bahwa Jenis majas meliputi perbandingan (simile), metafora, perumpamaan epos (epic simile), personifikasi, metonimia, sinekdoke (synecdoche), dan alegori. Pendapat lainnya yaitu menurut Badrun (1989: 26) berpendapat bahwa jenis majas terdiri dari simile, metafora, personifikasi, sinekdoke, metonimia, simbol, dan alegori. Pernyataan tersebut juga ditambahkan oleh Fananie (2000; 37-40) yang menyatakan bahwa Jenis majas meliputi persamaan atau simile, metafora, personifikasi, alusio, eponim, epitet, alegori, sinekdoke, metonimia, hipalase, inuenda, antifrasis, paranomasia, ironi, sinisme, dan sarkasme. Berdasarkan klasifikasi jenis majas menurut para ahli di atas, dapat penulis simpulkan bahwa, jenis majas ada bermacam-macam dan masing-masing ahli membuat klasifikasi yang berbeda-beda. Namun, Griffiths (2006:79) mengklasifikasikan secara singkat mengenai beberapa jenis majas antara lain majas ironi, metonimia, metafora, dan majas simili, selain itu memberikan beberapa contoh jenis majas sebagai berikut.

8 13 1. Majas Ironi (Irony) Stern (2000: 234) mengungkapkan definisinya mengenai majas ironi sebagai berikut. Irony is a context-sensitive function that yields a contrary from among a set of alternatives themselves determined in the context. Very frequently, the relevant contrary is the opposite. Stern berpendapat bahwa ironi merupakan sebuah konteks yang peka dalam penggunaannya dan menghasilkan sebuah pertentangan diantara sekumpulan alternatif yang ditentukan didalam konteks tersebut. Seringkali pertentangan yang terkait merupakan suatu hal yang berlawanan. Well we really beat them, didn t we? Setelah menderita kekalahan 80-0 dalam sebuah pertandingan sepak bola, salah satu penggemar dari tim yang kalah berkata dengan nada sinis, Well we really beat them, didn t we? Ungkapan tersebut merupakan ironi karena terdapat sebuah pertentangan atau hal yang berlawanan dengan fakta. Dapat disimpulkan bahwa ironi merupakan majas yang berfungsi untuk mengungkapkan sesuatu yang bertentangan dengan fakta. 2. Majas Metonimia (Metonymy) Majas metonimia akan dibahas tersendiri pada bagian 2.3.2

9 14 3. Majas Metafora (Metaphor) Metafora adalah pemahamam tentang pemindahan satu karakter kepada karakter lain. Seperti yang diungkapkan O Grady, dkk (1996: 278) bahwa metafora merupakan the understanding of one concept in term of another. You re wasting my time. Pada kalimat 3, konsep waktu digunakan secara metafora karena time atau waktu dianggap sebagai benda konkret yang dapat dihabiskan. Dalam hal ini terdapat pemindahan sifat atau karakter dari benda konkret ke konsep time seperti yang kemudian dipertegas oleh Stern dengan menyatakan bahwa karakter menentukan isi setiap konteks. Menurut Stern (2000: 16) The meaning of a metaphor is the rule that determines its content for each context, that is, its character. Dapat diartikan bahwa metafora adalah sebuah aturan yang menentukan isi untuk setiap konteks, yaitu karakternya. Hurford, et al. (2007: 331) kemudian menyatakan bahwa Metaphors are conceptual (mental) operations reflected in human language that enable speakers to structure and construe abstract areas of knowledge and experience in more concrete experiential terms. Menurut Hurford metafora merupakan suatu konsep yang dapat membuat si penutur menyusun dan menguraikan konsep abstrak kedalam istilah-istilah konkret.

10 15 Dr Jones is a butcher. Pada kalimat 4 terdapat konsep-konsep abstrak si tukang daging, misalnya seperti yang kita ketahui tukang daging tidak bekerja hati-hati atau tidak terlalu memikirkan akibat dari pekerjaan pisaunya terhadap daging. Dengan demikian terdapat kiasan negatif yang kemudian diterapkan kepada dokter. Dapat disimpulkan bahwa metafora merupakan majas yang memindahkan karakter satu benda ke benda lain dengan menggunakan kata kiasan untuk menyampaikan sebuah ilustrasi baik bermakna negatif ataupun positif. 4. Majas Simili (Simile) Menurut McArthur (1992: 936) dalam kamus The Oxford Companion to English Language definisi simili adalah A figure of speech in which a more or less fanciful or unrealistic comparison is made, using like or as. McArthur berpendapat bahwa simili dibangun dari suatu perbandingan yang tidak realistis atau suatu khayalan dengan menggunakan kata like atau as. The beauty of Queen Sheeba is like the shinning sun. Kalimat tersebut disebut simili karena terdapat perbandingan yang tidak realisitis antara Queen Sheeba dan sun dengan menggunakan kata like. Lain halnya dengan kalimat some cats are like tigers. Walaupun terdapat kata like, kalimat ini bukan termasuk simili. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat

11 16 perbandingan yang tidak realistis antara cats dan tigers sebagaimana yang diungkapkan oleh McArthur, karena secara fisik kucing adalah sebangsa dengan harimau ataupun sebaliknya. Dapat disimpulkan bahwa simili merupakan majas yang membandingkan sesuatu yang tidak realistis dengan menggunakan kata like atau as. Life is like an onion Contoh kalimat di atas Hidup itu seperti bawang kata life dibandingkan dengan onion, karena hidup dalam hali ini life adalah hal yang sangat berbeda dengan onion atau sangat tidak realistis untuk dibandingkan. Sehingga kalimat tersebut termasuk majas simili. Penjelasan tentang beberapa majas di atas merupakan sebagian kecil dari jenis-jenis majas yang ada. Karena dalam penelitian ini penulis hanya memfokuskan pada majas metonimia, maka jenis-jenis majas selain majas metonimia hanya dijelaskan secara umum sebatas pengertian dengan beberapa contoh.

12 Majas Metonimia (Metonymy) Seringkali banyak orang tidak menyadari adanya sisipan berupa majas dalam setiap perbincangan maupun dalam bentuk tulisan, majas metonimia merupakan salah satu majas yang biasanya ada dan dipakai dalam bentuk tulisan, pada bagian ini penulis akan membahas hal-hal terkait pemakaian majas metonimia Definisi Majas Metonimia Menurut Reisigl dan Wodak (2001:57) menyatakan bahwa: Metonymies (from the Greek: renaming, name change ) are substitutions involving two semantically (and materially or cognitively) acent fields of reference: a name of a referent replaced by the name of another referent, which semantically (abstractly or concretely) Adjoins the referent of the replaced name. Jadi menurut teori di atas metonimia berasal dari bahasa Yunani yaitu menamakan kembali, perubahan nama yang dibentuk oleh pergeseran yang melibatkan dua semantik (secara material atau secara kognitif) yang saling berdekatan. Nama sebuah referen diganti dengan nama lain yang masih ada kaitannya. Koch (1999: ) berpendapat bahwa Denominatio [i.e., metonymy ] is a trope that takes its expression from near and close things and by which we can comprehend a thing that is not denominated by its proper word. Jadi menurutnya metonimia adalah sebuah kiasan yang mengambil ekspresi dari hal-hal yang dekat dan dimana kita dapat memahami hal yang tidak tepat kata.

13 18 Riemer (2005:257) juga mendefinisikan metonimia yaitu the concepts related by a metonymy can be understood as contiguous to (neighboring) each other, either conceptually or in the real world. Jadi menurut Riemer konsepkonsep yang terkait dengan sebuah metonimia dapat dipahami sebagai kata yang memiliki kedekatan satu sama lain, baik secara konseptual maupun dalam bahasa sehari-hari. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, majas metonimia disebut sebagai kiasan pengganti nama yang menggunakan nama ciri atau nama hal yang ditautkan pada seseorang, barang, atau suatu hal sebagai penggantinya. Metonimia menyebutkan sesuatu dengan tidak langsung, melainkan dengan menyebutkan benda atau sesuatu yang lain yang masih ada kedekatan hubungan dengan sesuatu yang dimaksud itu. Metonimia adalah penamaan terhadap benda atau hal dengan menggunakan nama yang sudah dikenal dan tidak asing pada bahasannya tersebut Jenis-jenis Majas Metonimia Dikarenakan banyaknya jenis yang bisa dianalisis, penulis membatasi menjadi tujuh jenis dan urutannya berdasarkan teori yang penulis kutip dari Lakoff dan Johnson (2003:38) yang penulis bahas lebih terperinci sebagai berikut:

14 19 1. Sebagian mewakili keseluruhan (The Part for The Whole) - We don t hire longhairs. Maksud dari kata Longhairs tersebut memiliki makna bahwa dalam kata tersebut tidak akan merekrut pekerja yang berambut panjang. - The Giants need a stronger arm in right field. The Giants yang merupakan sebuah klub basket NBA sedang membutuhkan pemain untuk mengisi posisi bagian kanan yang memiliki kekuatan dan permainan yang baik. 2. Pembuat mewakili karyanya (Product for Producer) - Pass me the Shakespeare on the top shelf. William Shakespeare adalah seorang penulis drama sandiwara serta sastrawan yang meliputi komedi, serta penulis puisi, beliau lahir pada tanggal 26 April 1564 di Stratford-upon- Avon, Warwickshire, Inggris. sehingga penggunakan kata tersebut tersebut telah mewakili bahwa karyanyalah yang sedang diminta oleh seseorang tersebut dalam kalimat di atas. - He bought a Ford Ford adalah sebuah produsen mobil asal Amerika Serikat yang didirikan oleh Henry Ford di Dearborn, dekat Detroit, Michigan. Perusahaan ini didirikan pada 16 Juni Sehingga

15 20 hanya dengan menggunakan kata Ford banyak orang sudah memahami bahwa seseorang telah membeli mobil bermerek Ford. - I just bought a new Citroën Serupa dengan contoh Ford di atas, Citroën merupakan perusahaan mobil yang berdiri sejak 1919 di Prancis yang diambil dari nama pemilik perusahaan tersebut yaitu André-Gustave Citroën. Dalam contoh ini pun penggunaan namanya merujuk pada merek sebuah mobil yang terkenal di Prancis. 3. Benda mewakili penggunanya (Object used for user) - The sax has the flu today. Kata yang digarisbawahi telah mewakili benda yang digunakan oleh pemainnya, dalam hal ini saxophone merupakan alat musik, sehingga kata The sax telah mewakili orang yang memainkan alat musik tersebut. - The gun he hired wanted fifty grand. Kata gun yang dimaksud adalah seseorang yang ahli dalam menggunakan senjata, dalam kalimat di atas penggunaan kata gun telah merujuk pada seorang penembak yang menginginkan bayaran lima puluh ribu, demikian maksud kalimat di atas.

16 21 - We need a better glove at third base. Glove merupakan sarung tangan yang digunakan oleh seorang pemain dalam pertandingan baseball maupun softball, dengan mengatakan glove saja dapat dengan mudah diartikan maksudnya bahwa tim tersebut sedang membutuhkan seseorang yang memiliki kemampuan dalam menangkap bola dengan baik. 4. Pengawas mewakili yang diawasi (Controller For controlled) - Nixon bombed Hanoi. Nixon yang bernama asli Richard Nixon merupakan seorang presiden Amerika yang pada Desember 1972 memerintahkan pasukan tentara Amerika untuk menghancurkan kota di Vietnam yang bernama Hanoi. Nixon di atas yaitu seseorang yang mengawasi serta bertanggung jawab dalam penyerangan tersebut. - Schwarzkopf defeated Iraq. Sama seperti Nixon, kata Schwarzkopf merupakan nama seorang pemimpin tentara Amerika yang memimpin, memerintah dan mengawasi pasukannya berperang untuk mengalahkan Irak. Sehingga penggunaan nama tersebut lebih dimaksudkan pada para pasukan tentaranya dibawah pimpinan Schwarzkopf yang mewakilinya dalam kata tersebut.

17 22 5. Institusi mewakili penanggung jawab (Institution for people responsible) - Exxon has raised its prices again Exxon merupakan perusahaan minyak swasta dari Amerika Serikat yang bertempat di Texas, penggunaan kata Exxon dimaksud untuk mewakili petinggi dan staf dalam perusahaan tersebut yang bekerja menyusun dan menaikan harga. - The Army wants to reinstitute the draft. Kata Army merupakan majas metonimia karena dalam kalimat tersebut dimaksud untuk mewakili petinggi atau Jenderalnya, seseorang yang bertugas dan bertanggung jawab dalam sebuah intitusi pertahanan. Yang seharusnya tidak hanya menggunakan kata Army saja. 6. Tempat mewakili Institusi (The Place for The Institution) - The White House isn t saying anything. Arti The White House di sini bukan berarti secara harfiahnya, namun lebih identik dengan tempat di mana presiden Amerika Serikat bekerja. Maka makna yang ada dalam kalimat tersebut adalah pemerintahan ataupun presiden tidak berkata apaapa. Dalam hal ini The White House memiliki kedekatan arti dengan tempat kepresidenan.

18 23 - Wall street is in panic. Seperti yang kita tahu bahwa Wall Street merupakan tempat perdagangan saham di Amerika. Dalam konteks tersebut contoh Wall Street is in panic, menggambarkan tentang situasi yang panik di pasar saham. - Moscow and Kiev certainly don t agree on everything. (Griffiths 2006: 98) Moscow di sini bukan berarti sebuah kota melainkan pemerintahan Rusia, seperti yang kita tahu pemerintahan Rusia berada di Moscow, begitu juga dengan Kiev dalam arti tersebut adalah pemerintahan Ukraina. Contoh di atas merupakan majas metonimia karena penggunaan nama kota tersebut telah mewakili masing-masing pemerintahan yaitu pemerintahan Rusia dan Ukraina. Jadi arti yang sebenarnya Pemerintahan Rusia dan Ukraina tidak setuju dalam hal apapun. 7. Tempat mewakili peristiwa (The Place for The Event) - Let s not let Thailand become another Vietnam. Pada contoh di atas, Vietnam merupakan negara yang pernah berperang dengan Amerika, sehingga dengan menggunakan kata Vietnam saja dalam konteks tersebut sudah menjelaskan maksud dari seseorang berkata atau menuliskan kata tersebut yang lebih menjelaskan apa yang pernah terjadi di negara Vietnam.

19 Surat Kabar Pada awalnya surat kabar sering kali diidentikan dengan pers. Namun, karena pengertian pers sudah semakin luas, dimana televisi dan radio sekarang ini sudah dikategorikan sebagai pers juga, maka muncul pengertian pers dalam arti luas dan sempit. Dalam pengertian pers luas pers meliputi seluruh media massa, baik cetak maupun elektronik. Sedangkan dalam arti sempit, pers hanya melipaui media massa tercetak saja, salah satunya adalah surat kabar. Menurut Kurniawan Junaidi yang dimaksud dengan surat kabar adalah : Sebutan bagi penerbitan pers yang masuk dalam media massa tercetak berupa lembaran berisi tentang berita-berita, karangan-karangan dan iklan serta diterbitkan secara berkala, bisa harian, mingguan, bulanan serta diedarkan secara umum, isinya pun harus actual, juga harus bersifat universal, maksudnya pemberitaanya harus bersangkut-paut dengan manusia dari berbagai golongan dan kalangan (Junaidi, 1991 : 105). Surat kabar hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi pembaca, peredarannya serta penekanan isinya. Sementara pengertian surat kabar menurut Onong Uchjana Effendy adalah Lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa/actual, mengenal apa saja di seluruh dunia yang mengandung nilai-nilai untuk diketahui khalayak pembaca (Effendy, 1993 : 241). Dari beberapa pengetian di atas, dapat disimpulkan bahwa surat kabar adalah sebuah lembaga penerbitan pers berupa lembaran cetak maupun dalam bentuk online, memuat laporan yang terjadi di masyarakat secara periodik, bersifat umum dan mengandung nilai-nilai moral, etika dan lain-lain.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Semantik-Pragmatik Semantik, dalam bahasa Indonesia, berasal dari bahasa Yunani sema, nomina, yang berarti tanda atau lambing. Tanda atau lambang yang dimaksud adalah tanda linguistik.

Lebih terperinci

2015 METAFORA DALAM TUTURAN KOMENTATOR INDONESIA SUPER LEAGUE MUSIM : KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF

2015 METAFORA DALAM TUTURAN KOMENTATOR INDONESIA SUPER LEAGUE MUSIM : KAJIAN SEMANTIK KOGNITIF BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola menjadi cabang olahraga yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain pertandingannya yang menarik terdapat pula fenomena bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK 2.1 Teori-Teori Yang Relevan Dengan Variabel Yang Diteliti 2.1.1 Pengertian Semantik Semantik ialah bidang linguistik yang mengkaji hubungan antara tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat pemakai bahasa membutuhkan satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara tanda - tanda linguistik atau tanda-tanda lingual dengan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara tanda - tanda linguistik atau tanda-tanda lingual dengan hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam linguistik terdapat kajian khusus mengenai makna yang dikenal dengan Semantik. Semantik adalah ilmu tentang makna. Para ahli bahasa memberikan pengertian semantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara sadar ataupun tidak, manusia seringkali menggunakan gaya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Secara sadar ataupun tidak, manusia seringkali menggunakan gaya bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sadar ataupun tidak, manusia seringkali menggunakan gaya bahasa kiasan atau majas untuk mengungkapkan, menyetujui, menggambarkan suatu hal secara tidak langsung.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, Sema (nomina) yang berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, Sema (nomina) yang berarti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Semantik Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, Sema (nomina) yang berarti tanda atau lambang, dan verba Samaino yang bisa disebut sebagai menandai atau melambangkan.semantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Kumpulan kata mempunyai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. tanda atau lambang, dan verba Samaino yang bisa disebut sebagai menandai

BAB II KAJIAN TEORI. tanda atau lambang, dan verba Samaino yang bisa disebut sebagai menandai BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Semantik Kata semantik berasal dari bahasa Yunani, Sema (nomina) yang berarti tanda atau lambang, dan verba Samaino yang bisa disebut sebagai menandai atau melambangkan. Semantik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa merupakan alat komunikasi yang

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU EBIT G. ADE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan oleh : EMA WIDIYAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat vital yang dimiliki oleh manusia dalam mengekspresikan segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemakaian gaya bahasa di kalangan masyaakat sangat beragam, tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga dipakai dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Semantik Semantik berasal dari bahasa Yunani yakni Sema (nomina) yang berarti tanda atau lambang dan Samaino (verba) disebut sebagai menandai atau melambangkan. Semantik merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. Giovanni (2013) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Perubahan Makna BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berdasarkan data-data yang dikumpulkan baik berupa skripsi maupun jurnal penelitian, ditemukan beberapa penelitian yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Semantik berasal dari bahasa Yunani, 'Sema' (kata benda) yang berarti 'tanda' atau

BAB II KAJIAN TEORI. Semantik berasal dari bahasa Yunani, 'Sema' (kata benda) yang berarti 'tanda' atau BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Semantik Semantik adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang makna. Istilah Semantik berasal dari bahasa Yunani, 'Sema' (kata benda) yang berarti 'tanda' atau 'lambang'. Kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya, metafora muncul sebagai suatu gaya bahasa atau figure of

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya, metafora muncul sebagai suatu gaya bahasa atau figure of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awalnya, metafora muncul sebagai suatu gaya bahasa atau figure of speech yang membandingkan satu hal dengan istilah lain yang setara. Pada umumnya, metafora menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORETIS

BAB 3 KERANGKA TEORETIS BAB 3 KERANGKA TEORETIS 3.1 Pengantar Cara berpikir dan bertindak setiap individu selalu terkait dengan metafora. Gambaran mengenai realitas dan pengalaman sehari-hari dapat dipahami dengan mudah melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi dan juga digunakan sebagai alat untuk menyampaikan. pesan atau maksud pembicara kepada pendengar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam menyampaikan dan menerima informasi yang dapat mempengaruhi hidup setiap manusia. Bahasa memegang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan dengan judul skripsi ini. Untuk mempertanggungjawabkan suatu karya ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks.

BAB II LANDASAN TEORI. menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini dipaparkan teori-teori yang digunakan dalam menganalisis data seperti teori pelanggaran maxim dan teori mengenai konteks. Teori mengenai pelanggaran maxim diambil

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat

Satu alat penting yang tidak dapat Anda tinggalkan adalah kamus teknis tentang topik yang sedang Anda terjemahkan. Dengan kamus itu, Anda dapat ix M Course Overview ata kuliah Translation 6 bertujuan memberikan bekal kemampuan menerjemahkan teks berbahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan sebaliknya secara akurat, tepat dan wajar. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mempelajari makna pada hakikatnya berarti mempelajari bagaimana setiap pemakai bahasa dalam suatu masyarakat bahasa saling mengerti. Bahasa dan masyarakat adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin maju.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin maju. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah terkumpul landasan teoretis dan kerangka berpikir pada bab sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah metode. Metode digunakan untuk menyederhanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai,

BAB I PENDAHULUAN. dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Repetisi adalah pengulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberikan tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai, misalnya I wake

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi untuk bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi

Lebih terperinci

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS Compiled by: Theresia Riya Vernalita H., S.Pd. Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antara penutur dan mitra tutur di dalam kehidupan sehari-hari yang memiliki maksud dan tujuan tertentu. Dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam mempelajari bahasa Inggris terutama yang berkenaan dengan makna yang terkandung dalam setiap unsur suatu bahasa, semantik merupakan ilmu yang menjadi pengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik melalui lisan maupun tulisan. Salah satu bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam kelangsungan hidupnya manusia selalu membutuhkan orang lain untuk hidup bersama. Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, memberikan saran atau pendapat, dan lain sebagainya. Semakin tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan yang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya bahasa, manusia tidak dapat mengungkapkan perasaan, menyampaikan keinginan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting agar suatu maksud dari pembicara dapat sampai dengan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Segala hal yang dilakukan seseorang tak terlepas dari bagaimana ia memaknai tindakannya, begitu pula dalam berkomunikasi yang menjadikan bahasa sebagai kunci pokoknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sering kali kita temukan banyak informasi yang dituliskan di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan warna kulit, ras, agama, bangsa dan negara. Bahasa merupakan perwujudan suatu konsep

Lebih terperinci

APLIKASI KAMUS ELEKTRONIK BAHASA ISYARAT BAGI TUNARUNGU DALAM BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB

APLIKASI KAMUS ELEKTRONIK BAHASA ISYARAT BAGI TUNARUNGU DALAM BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB APLIKASI KAMUS ELEKTRONIK BAHASA ISYARAT BAGI TUNARUNGU DALAM BAHASA INDONESIA BERBASIS WEB Yuli Fauziah, Bambang Yuwono, Cornelius D.W.P. Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BENTUK GAYA BAHASA DALAM KARIKATUR POLITIK PADA MEDIA INTERNET NASKAH PUBLIKASI

IDENTIFIKASI BENTUK GAYA BAHASA DALAM KARIKATUR POLITIK PADA MEDIA INTERNET NASKAH PUBLIKASI IDENTIFIKASI BENTUK GAYA BAHASA DALAM KARIKATUR POLITIK PADA MEDIA INTERNET NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) menjadi sebuah proses belajar bahasa yang berada pada fase paling penting bagi penguasaan bahasa siswa, karena siswa

Lebih terperinci

Pengantar Banyak riset yang telah dilakukan untuk membangun aplikasi NL, contoh bahasa yang digunakan : Inggris, Prancis, Arab & China Perbedaan aplik

Pengantar Banyak riset yang telah dilakukan untuk membangun aplikasi NL, contoh bahasa yang digunakan : Inggris, Prancis, Arab & China Perbedaan aplik GAYA DIALOG NATURAL LANGUAGE Pengantar Banyak riset yang telah dilakukan untuk membangun aplikasi NL, contoh bahasa yang digunakan : Inggris, Prancis, Arab & China Perbedaan aplikasi NL (selain domain

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia untuk menyampaikan pesan atau informasi dan berinteraksi dengan sesamanya, maka dari itu manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang harus dipahami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang harus dipahami oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang harus dipahami oleh pemakainya, karena bahasa merupakan suatu sistem yang dapat menghubungkan seseorang dengan lawan bicara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan suatu alat untuk berkomunikasi satu sama lain yaitu dengan menggunakan bahasa. Bahasa digunakan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

GENDER AND POLITENESS: A COMPARISON BETWEEN HILLARY CLINTON S AND BARRACK OBAMA S SPEECHES IN UNITED STATES

GENDER AND POLITENESS: A COMPARISON BETWEEN HILLARY CLINTON S AND BARRACK OBAMA S SPEECHES IN UNITED STATES GENDER AND POLITENESS: A COMPARISON BETWEEN HILLARY CLINTON S AND BARRACK OBAMA S SPEECHES IN UNITED STATES OF AMERICA S 2008 ELECTION A THESIS BY SITTI FATIMAH REG. NO. 080705041 DEPARTMENT OF ENGLISH

Lebih terperinci

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA D3 TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Wiwiek Sundari 6 ABSTRACT This research is aimed at knowing the mastery of English vocabulary of the 2010

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Astri Rahmayanti, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari media massa dapat memberikan aneka sajian yang dapat dinikmati para pembaca setianya. Dalam satu edisi para pembaca mendapatkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Surat kabar sebagai salah satu media massa cetak memiliki peran yang penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi kepada masyarakat,

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU

ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU ANALISIS GAYA BAHASA KUMPULAN CERPEN MATAHARI DI RUMAHKU ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WENNY JUWITA SARI NIM 090388201344 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertentangkan aspek-aspek dua bahasa yang berbeda untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan mempertentangkan aspek-aspek dua bahasa yang berbeda untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan menerjemahkan bukanlah sesuatu yang baru bagi manusia karena sudah sejak lama manusia melaksanakannya. Seiring dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013 Tips Cara Menjawab Test Tertulis Bahasa Inggris A. Membaca (Reading). 1. Menentukan gambaran umum (General Description). Jenis pertanyaannya adalah sebagai berikut: - What is the text about? - What does

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam melakukan komunikasi untuk mendukung proses interaksi. Secara umum bentuk dari bahasa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa sekalipun. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain sebagai hiburan, penghilang stres, dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam sebuah karya sastra, namun berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sangat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam sebuah karya sastra, namun berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sangat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Metafora tidak terbatas menyangkut pada sebuah gaya bahasa yang terdapat dalam sebuah karya sastra, namun berkaitan dengan hal-hal yang dianggap sangat dekat dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan untuk mengetahui sampai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Pengkajian teori tidak akan terlepas dari kajian pustaka atau studi pustaka karena teori secara nyata dapat dipeoleh melalui studi atau kajian kepustakaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada umumnya frasa merupakan kelompok kata atau gabungan dua kata atau lebih, tetapi Murcia dan Freeman (1999:83) dalam bukunya The Grammar Book: an ESL/ EFL- Teacher

Lebih terperinci

ABSTRAK MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI

ABSTRAK MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI ABSTRAK MAKNA IDIOM BAHASA JEPANG: KAJIAN METABAHASA SEMANTIK ALAMI Tesis ini membahas mengenai makna idiom bahasa Jepang. Idiom bahasa Jepang yang digunakan dibatasi pada idiom yang memakai nama anggota

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR

ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.193 ANALISIS GAYA BAHASA PADA PUISI AKU KARYA CHAIRIL ANWAR Risma Despryanti 1, Riska Desyana 2, Amalia Siddiqa Rahayu 3, Yeni

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Semantik Semantik berasal dari bahasa Yunani yakni Sema (nomina) yang berarti tanda atau lambang dan Samaino (verba) disebut sebagai menandai atau melambangkan. Semantik merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan 1 I. PENDAHULUAN Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan mengenai latar belakang penelitian mengenai gaya bahasa dalam kumpulan puisi Doa Untuk Anak Cucu karya W.S. Rendra

Lebih terperinci

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap Lesson 58 : everything, anything each, every Pelajaran 58 : semuanya, apapun Masing-masing/sesuatu, setiap Reading (Membaca) Is everything okay? (Apakah semuanya baikbaik?) Don t worry, everything will

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, semantik adalah bidang yang fokus mempelajari tentang makna baik yang berupa text BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan seharihari. Ketika berbahasa ada bentuk nyata dari pikiran yang ingin disampaikan kepada mitra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa Orientasi Siswa (selanjutnya disebut MOS) merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak sekolah untuk menyambut kedatangan siswa baru. Kegiatan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak. pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak. pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kategori kata dalam kajian gramatik bahasa Indonesia tidak pernah lepas dari pembicaraan. Begitu kompleks dan pentingnya permasalahan kategori ini sehingga tidak

Lebih terperinci

Appendices. Appendix 1. The code of questionnaire items. hal penting dalam belajar bahasa Inggris). selalu mencarinya dalam kamus). kamus elektronik).

Appendices. Appendix 1. The code of questionnaire items. hal penting dalam belajar bahasa Inggris). selalu mencarinya dalam kamus). kamus elektronik). 73 Appendices Appendix 1. The code of questionnaire items Item Number Coding Statement 1 Q1 In my opinion have a dictionary is an important thing in learning English (Menurut saya memiliki kamus merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dramasangat beragam. Misalnya saat membandingkandua buah objek yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dramasangat beragam. Misalnya saat membandingkandua buah objek yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangannya, bahasa yang digunakan dalam penulisan naskah dramasangat beragam. Misalnya saat membandingkandua buah objek yang tidak realistis, para penulisnovel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. alam pikiran sehingga terwujud suatu aktivitas. dalam pikiran pendengar atau pembaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi sehari-hari oleh para penuturnya. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses berpikir maupun dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar

BAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang kita dapat dengan mudah memperoleh informasi mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam atau luar negeri melalui media elektronik atau cetak. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunakan majas pada percakapan sehari-hari merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunakan majas pada percakapan sehari-hari merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunakan majas pada percakapan sehari-hari merupakan hal yang biasa dan bahkan sering dijumpai. Berbeda dengan majas pada jaman dahulu yang hanya digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu informasi pada dasarnya mensyaratkan kecukupan (sufficient) dalam struktur internal informasi itu sendiri sehingga orang yang diajak komunikasi dapat memahami

Lebih terperinci

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA CERPEN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2016 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MARIATI NIM 120388201091 JURUSANPENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

MEANING DALAM PENERJEMAHAN OLEH MOH. FATAH YASIN

MEANING DALAM PENERJEMAHAN OLEH MOH. FATAH YASIN MEANING DALAM PENERJEMAHAN OLEH MOH. FATAH YASIN Mencermati masalah makna dalam studi bahasa adalah kegiatan yang sangat penting karena makna tidak dapat dilepaskan dari kegiatan berbahasa sehari-hari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, baik dalam bidang pendidikan, pemerintahan, maupun dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti yang sama atau mirip. Sinonimi juga dapat disebut persamaan kata

BAB I PENDAHULUAN. memiliki arti yang sama atau mirip. Sinonimi juga dapat disebut persamaan kata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sinonimi adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun, memiliki arti yang sama atau mirip. Sinonimi juga dapat disebut persamaan kata atau padanan kata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam menggunakan bahasa saat berkomunikasi baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Di dalam berbahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penerjemahan merupakan suatu kegiatan pengalihan makna atau pengungkapan kembali isi suatu teks ke bahasa lain. Mengalihkan dan memindahkan makna serta memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Blair (2008: 46) dalam The Power of Personification menyatakan bahwa people

BAB I PENDAHULUAN. Blair (2008: 46) dalam The Power of Personification menyatakan bahwa people BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia seringkali menggunakan gaya bahasa kiasan atau majas untuk mengungkapkan, menyetujui, menggambarkan suatu hal secara tidak langsung. Salah satu gaya bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditulis oleh sastrawan terdahulu, namun dewasa ini penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditulis oleh sastrawan terdahulu, namun dewasa ini penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majas atau gaya bahasa salah satu cara untuk menyatakan sesuatu dengan maksud tertentu. Majas lebih sering digunakan didalam karya sastra walaupun tidak menutup kemungkinan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tenses yang tepat. Kesulitan ini mungkin disebabkan adanya fakta bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. tenses yang tepat. Kesulitan ini mungkin disebabkan adanya fakta bahwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit ketika mempelajari suatu bahasa, dalam konteks ini bahasa Inggris. Kita pun sering kesulitan dalam memilih

Lebih terperinci

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA

PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA PERGESERAN BENTUK DALAM TERJEMAHAN ARTIKEL DI MAJALAH KANGGURU INDONESIA Dewi Nurmala 1, Alfitriana Purba 2 1,2 Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan Jl. Garu II No. 93 Medan Sumatera Utara email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling penting dalam kehidupan manusia. Manusia dapat mengungkapkan buah pikirannya, perasaannya,

Lebih terperinci

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) Doretha Amaya Dhori 1, Wahyudi Rahmat², Ria Satini² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat Jenis dan Contoh Noun Noun merupakan salah satu part of speech ( unsur kalimat dalam bahasa Inggris) yang berupa orang atau sesuatu seperti benda,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi bahasa juga

Lebih terperinci

PENGGUNAAN GAYA BAHASA IKLAN POSMETRO PADANG

PENGGUNAAN GAYA BAHASA IKLAN POSMETRO PADANG PENGGUNAAN GAYA BAHASA IKLAN POSMETRO PADANG Julius Toili Kunen, S 1), Elvina A. Saibi 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2) Dosen Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PRAGMATIK. Disarikan dari buku:

PRAGMATIK. Disarikan dari buku: PRAGMATIK Disarikan dari buku: Nadar, F.X. 2009. Pragmatik dan Penelitian Pragmatik. Graha Ilmu: Yogyakarta. Cutting, Joan. 2006. Pragmatics and Discourse 2 nd Edition. New York: Rouledge. Wijana, I Dewa

Lebih terperinci

Bahasa tak sekadar sistem tanda: Berkenalan dengan. Ludwig Wittgenstein. Mata kuliah Bahasa Indonesia Riko, S.S.

Bahasa tak sekadar sistem tanda: Berkenalan dengan. Ludwig Wittgenstein. Mata kuliah Bahasa Indonesia Riko, S.S. Bahasa tak sekadar sistem tanda: Berkenalan dengan Ludwig Wittgenstein Mata kuliah Bahasa Indonesia Riko, S.S. Bahasa adalah. Wittgenstein memang tidak seperti Saussure yang dengan sengaja menelusuri hakikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem lambang bunyi yang bermakna dan dihasilkan oleh alat ucap manusia (Keraf, 2004:1), sedangkan

Lebih terperinci

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Lesson 36: Infinitive 1 Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1 Reading (Membaca) My dream is to live in New York. (Impianku adalah tinggal di New York.) I would like to learn more about your country! (Saya

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Menulis Artikel Ilmiah

Menulis Artikel Ilmiah Menulis Artikel Ilmiah Disampaikan dalam rangka kegiatan PPM Pelatihan penulisan Artikel Ilmiah bagi Guru-guru Bahasa Prancis Se-Karisidenan Banyumas di SMAN 1 Cilacap pada Tanggal 28-29 Mei 2011 Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah alat komunikasi yang vital. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi, mengajak, menciptakan dan memelihara suatu hubungan dengan orang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

Lesson 47: like better, like the best. much more, more and more. Pelajaran 47: Lebih suka, paling suka, lebih, lebih dan lebih

Lesson 47: like better, like the best. much more, more and more. Pelajaran 47: Lebih suka, paling suka, lebih, lebih dan lebih Lesson 47: like better, like the best much more, more and more Pelajaran 47: Lebih suka, paling suka, lebih, lebih dan lebih Reading (Membaca) Which do you like better, English or Spanish? I like English

Lebih terperinci

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah Lesson 19: What Pelajaran 19: Apakah Reading (Membaca) What is it? (Apakah ini?) What is your name? (Saiapa namamu?) What is the answer? (Apakah jawabannya?) What was that? (Apakah itu tadi?) What do you

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang penamaan ini telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dalam rangka penyusunan skripsi. Dalam

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA (2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru tentang kategorisasi dan pemetaan metafora konseptual kata penyakit dalam bahasa Indonesia. BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci