Sofie Egita Vermalia Sri Ayu Dinda Lestari, Lestari Dyah Ningtyas, Weka Nastiti Prana.
|
|
- Teguh Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kapal ( Kesehatan Anak Panti Asuhan Milenium) Guna Meningkatkan Pentingnya Pola Hidup Sehat Pada Anak Panto Asuhan Di Dusun Tenggulunan Candi Kabupaten Sidoaro Sofie Egita Vermalia (sofie.egita@gmail.com), Sri Ayu Dinda Lestari, Lestari Dyah Ningtyas, Weka Nastiti Prana. Abstak Anak-anak yang kurang beruntung adalah anak-anak yang terlantar dari keluarganya dan telah ditinggal oleh kedua orang tuanya (yatim dan piatu). Anak-anak ini berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang biasanya tumbuh dengan keluarga yang lengkap dengan penuh kasih.menurut mentri sosisal (mensos) 2016, terdapat 4,1 juta anak terlantar di Indonesia. Namun,yang telah tertangani sekitar 20 % dari sekian banyak anak terlantar. Pemerintah telah memberikan upaya penanganan kepada anak-anak yang kurang beruntung seperti anak jalanan dan yatim piatu. Di Indonesia dikateggorikan mempunyai banyak penduduk kurang lebihnya banyak juga anak-anak yang lahir menjadi gelandangan dan yatim piatu, kita mengatasi hal ini dengan memperlihatkan kepada masyarakat untuk memperbaharui panti asuhan milenium ini yang merupakan tempat penampungan anak-anak kurang beruntung. Kami mencoba dengan adanya program ini tidak dilakukan hanya semata-mata untuk tugas pkm yang diwajibkan untuk jurusan administrasi negara. Bahwasannya dengan adanya kegiatan ini, dapat dan mampu membuat kita menjadi lebih peka terhadap masyarakat di sekitar kita. Panti asuhan milenium sendiri sebenarnya mempunyai peluang potensi yang tinggi, dengan adanya program ini dapat membuka peluang bagi panti asuhan utnuk menjadi yang lebih baik dan layak dengan syarat kebersihan pada umunya. Pengelolaan yang kurang layak keberisihannya mendorong kami untuk memilih panti asuhan millennium sebagai tujuan kami untuk menjalankan program ini berlangsung. Tugas kami disini juga mensosialisasikan kepada masyarakat melalu program kami bahwasanya, panti asuhan milenium sudah lebih dapat mengenal bagaimana kebersihan itu penting. Kita juga berharap dan mempromosikan panti asuhan ini, kepada masyarakat diluar sehingga dapat mengenal dan mengetahui panti asuhan milenium ini. Key words: Panti asuhan, Kebersihan 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak yang kurang beruntung adalah anak-anak yang terlantar dari keluarganya dan telah ditinggal oleh kedua orang tuanya (yatim dan piatu). Anak- anak ini berbeda dengan anak-anak pada umumnya yang biasanya tumbuh dengan keluarga yang lengkap dengan penuh kasih. Menurut mentri sosisal (mensos) 2016, terdapat 4,1 juta anak terlantar di Indonesia. Namun,yang telah tertangani sekitar 20 % dari sekian banyak anak terlantar. Pemerintah telah memberikan upaya penanganan kepada anak-anak yang kurang beruntung seperti anak jalanan dan yatim piatu. Di Indonesia dikategorikan mempunyai banyak penduduk kurang lebihnya banyak juga anakanak yang lahir menjadi gelandangan dan yatim piatu, kita mengatasi hal ini dengan memperlihatkan kepada masyarakat untuk memperbaharui panti asuhan milenium ini yang merupakan tempat penampungan anak-anak kurang beruntung. Panti asuhan milenium sendiri sebenarnya ada pengurus atau pemilik tetapi. Pengelolaan yang kurang terarah membuat Kebersihan dan lingkungan kurang layak. Sehingga tidak berjalan dengan baik, anak-anak disana yang terlantar tidak mendapatkan kebersihan yang mereka harapkan karena kurangnya pengembangan dari panti asuhan sendiri. Tugas kami disini juga mensosialisasikan kepada masyarakat melalui program kami bahwasanya, panti asuhan milenium mendapat perhatian terhadap kesehtan yang lebih layak. Kita juga berharap dan kan mempromosikan panti asuhan ini, kepada masyarakat diluar sehingga dapat mengenal dan mengetahui panti asuhan milenium ini. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka beberapa masalah yang dikaji dalam penelitian ini, adalah : 1. Bagaimana upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak asuh di panti asuhan Milenium Sidoarjo? 2. Bagaimana cara mengembangkan panti asuhan Millenium agar layak ditempati? 1.3 Tujuan Program 19
2 PKM- (Program Kreativitas Mahasiswa) Pengabdian Masyarakat Program ini tentu memiliki tujuan, di mana tujuan tersebut adalah harapan untuk terciptanya sebuah perubahan pola hidup pada anak panti asuhan. Tujuan tersebut yaitu sebagi berikut : 1. Memberikan wawasan dan pengetahuan kepada anak-anak panti asuhan tentang pentingnya kesehatan 2. Meningkatkan dan memfasilitasi kualitas hidup anak-anak panti asuhan milenium Sidoarjo 1.4 Luaran yang diharapkan Luaran yang diharapkan adalah program KAPAL ( Kesehatan Anak Panti Asuhan Milenium) Pembelajaran Guna Meningkatkan Pola Hidup Sehat dapat menjadi program aplikatif yang menaruh perhatian khusus terhadap kesehatan dan kebersihan anak panti asuhan yang dibawah standart kualitas seharusnya. Selain itu, memperkenal hasil program ini kepada masyarakat sekitar. 1.5 Manfaat program Manfaat yang diharapkan dari program ini diantaranya yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan pola hidup sehat mampu diterapkan oleh anak anak panti asuhan dalam kehidupan mereka sehari hari. 2. Meningkatkan kesehatan anak panti asuhan lebih terjamin, mereka pun juga akan sangat jarang terjangkit penyakit. 3. Meningkatkan rasa nyaman yang tumbuh pada diri mereka ketika tinggal dalam panti asuhan tersebut. 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN 2.1 Kondisi Masyarakat Sasaran Panti Asuhan Millinium adalah sebuah panti asuhan yang menampung anak-anak yatim/piatu/yatim piatu/telantar/duafa. Panti asuhan ini terletak di Jalan Tenggulunan, Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur,dengan lahan seluas kurang lebih meter persegi dan bangunan berarsitektur paduan Bali-Islam. Menara musalanya yang tinggi dan berciri Bali bisa terlihat dengan jelas dari Jalan Tenggulunan. Di dalam panti asuhan tersebut jumlah anak-anak yang diasuh dan dirawat mencapai 120 orang. 30 diantaranya bayi dan sisanya balita.hal tersebut sampaikan oleh pihak Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Sidoarjo. Sangat disayangkan karena kondisi sesungguhnya panti 20 asuhan ini tidak memenuhi syarat kesehatan dan kebersihan panti asuhan pada umumnya. Hal ini disampaikan oleh Dinas Sosial yang telah meninjau langsung panti asuhan tersebut.mulai dari minimnya jumlah pengasuh, balita yang diberikan fasilitas seadanya dan bahkan ada yang diperlakukan tak wajar. Seperti cara memandikan bayi juga langsung dari pancuran kran air tanpa menggunakan bak mandi, biasanya anak bayi dikasih susu seperti bay yang lain tetapi ini di kasih air gula.dan yang lebih menyayat hati, tak peduli anak laki-laki maupun perempuan yang seumuran anak SD banyak yang digunduli karena kepala mereka disebut menderita penyakit korengan.kondisi anak-anak di Panti Asuhan Pondok Millenium, Sidoarjo, Jawa Timur, membuat miris dan terenyuh siapapun yang melihat langsung bocah-bocah yang ditampung di tempat ini.puluhan anak nampak tak terurus, kekurangan gizi, dan sebagian dalam kondisi sakit sehingga sangat memprihatinkan dan tak diberikan fasilitas yang layak. 2.2 Upaya Meningkatkan Kualitas Kesehatan Anak Panti Asuhan Sejauh ini yannng ada dalam kenyataan dapat dilihat bahwa kesehatan anak anak panti asuhan kurang mendapatkan perhatian yang khusus, akibatnya mereka banyak yang terkena sakit. Ini disebabkan karena pola hidpu mereka yang terbiasa kumuh, sehingga dapat dipastikan bahwa kuman kuman atau bakteri mampu masuk ke dalam tubuh anak anak panti asuhan yang menjadikan mereka menjadi sakit. Pengurus panti asuhan pun juga kurang memperhatikan hal tersebut. Padahal kesehatan anak juga berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, karena anak yang sehat tentu akan lebih cepat bertumbuh kembang. Sedangkan anak yang sering sakit tentu mereka akan menjadi sulit untuk bertumbuh kembang karena tumbuh anak yang sakit akan semakin kurus. Sakit juga menghambat aktivitas mereka seperti bermain, tentu ini juga membuat mereka stres. Anak anak pada umumnya ingin beraktivitas sesuai apa yang mereka inginkan, pada seumuran tersebut mereka cenderung lebih aktif. Mereka sangat menyukai bermain dengan teman teman seusia mereka, sehingga jika mereka sakit mereka pasti tidak akan dapat melakukannya. Di Panti Asuhan Millenium ini keadaannya hampir sam persis dengan gambaran tersebut, yang mana kebersihan dalam lingkungan tempatnya kurang diperhatikan, tentu hal ini mempengaruhi kesehatan anak anak yang tinggal dalam panti asuhan tersebut. 2.3 Cara Mengembangkan Panti Asuhan Millenium Kekumuhan pada panti sauhan tersebut tidak dapat dibiarkan begitu saja, perlu adanya upaya untuk mengatasinya. Meskipun mungkin telah ada penerapan beberapa cara untuk mengatasinya, namun masih dirasa kurang karena pada kenyataannya kekumuhan tersebut masih terlihat pada panti asuhan tersebut.
3 Bahkan panti asuhan ini pernah didatangi oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) yang ingin memastikan langsung keadaan tempat tinggal anak anak. Karena KPAI tidak menginginkan anak di Indonesia ini kurang mendapatkan apa yang seharusnya mennjadi hak seorang anak. Namun campur tangan pemerintah saja masih kurang apalagi pemeritah telah lama tidak melakukan pemantauan aatau pengontrolan kembali pada panti asuhan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya partisipasi lainnya, sehingga tercapainya tujuan untuk menciptakan kesehatan pada anak pantia asuhan dengan menerapkan kebersihan, namun anak anak akan tidak mau jika hanya disuruh membersihkan tanpa ada suatu hal yang seru. Maka dari itu perlu ada suatu program yang dapat membuat mereka mau menjaga kebersihan tanpa adanya rasa terpaksa. Pada program ini mengupayakan anak anak panti asuhan memiliki pola hidup sehat yakni dengan menjaga kebersihan. Dalam program ini juga akan ada pelayanan kesehatan untuk memastikan mereka dalam keadaan yanng sehat. 2.4 Harapan yang dapat diterima untuk Panti Asuhan Yang menempati panti asuhan tersebut tentu bukan hannya anak anak saja namun juga ada para pengurusnnya. Dalam program ini terdapat harapan yang sangat besar untuk merubah cara hidup mereka yang kurang bersih. Dengan begitu akan ada suatu peningkatan kualitas kesehatan pada anak anak. Karena sehat itu sangat berharga, masih berharga sebuah kesehatan daripada sebuah uang. Karena di mana orang yang sehat akan dapat melakukan segalanya terutama dalam mencari uang. Namun uang tidak sepenuhnya dapat membeli kesehatan, mmungkin hannya bagi mereka yang memiliki kekayaan yanng mampu membayar berapapun ketika mereka sakit. Akan tetapi meskipun demikian uang tidak dapat menentukan kapan oarng sakit itu akan sembuh. Oleh karna itu perlu menjaga kesehatan mulai sejak anak anak, yang mana usia tersebut masih rawan dan mudah terjadinya penyakit. 3. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Program akan dilaksanakan di panti asuhan Milenium kecamatam Larangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Program dilaksanakan secara bertahap selama 4 bulan. 3.2 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Dalam melaksanakan program pemberdayaan kualitas gaya hidup sehat, program ini memliki beberapa tahapan pelaksanaan kegiatan yaitu antara lain : 1. Menjalin kerja sama dengan pihak terkait seperti pemilik panti asuhan 2. Melakukan sosialisasi kepada sasaran tentang program-program yang dimiliki oleh tim penulis. 3. Mengajarkan anak panti asuhan tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan 4. Pelaksanaan dan pendampingan program yang dilakukan setiap minggunya. 5. Mengevaluasi pelaksanaan program yang dilakukan secara berkala 3.3 Rancangan Pelaksanaan Program Adapun pelaksanaan programyang akan dilaksanakan di panti asuhan Milenium Sidoarjo secara teknis adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait, yaitu: 1. Pemilik dan pemimpin Panti Asuhan Milenium Sidoarjo Traning atau pelatihan Pelatihan atau training yaitu pembekalan tentang progam ini, kepada pengurus panti asuhan dan. Training di lakukan oleh tim penulis. training yang diajarkan meliputi proses penjelasan program-program yang telah dirancang untuk program peningkatan kualitas gaya hidup sehatpanti asuhan Milenium Sidoarjo. Identifikasi kebutuhan Proses seleksi dilakukan sebelum mengadakan program ini. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi kebutuhan yang diperlukan pada program yang kami selenggarakan. Proses ini dilakukan oleh tim penulis dengan cara melakukan mengamati serta wawancara langsung dengan pengurus panti. 2. Pelaksanaan dan Pendampingan Program Keunggulan dari program pemberdayaan kualitas gaya hidup anak panti asuhan adalah program-program yang diusungnya. Program KAPAL ini akan terbagi lagi menjadi beberapa program namun yang menjadi program intinya yaitu program KAPAL itu sendiri. Dengan adanya prgoram ini 21
4 PKM- (Program Kreativitas Mahasiswa) Pengabdian Masyarakat 22 diharapkan dapat menjadi acuan untuk lebih memperhatikan gaya hidup sehat di panti asuhan. Program-program tersebut diantaranya: 1. Sosialisasi Sosialisasi merupakan tahap awal untuk menginformasikan tujuan dari program ini. Diantara lainnya dilakukannya pembelajaran tentang pentingnya kesehatan dan kebersihan gaya hidup. Selain itu tahap ini dilakukan secara terbuka untuk seluruh penghuni panti asuhan dan pengurus nya. 2. Program Gerak Aksi Program Gerak Aksi adalah program menjalankan rencana-rencana atau merealisasikan dari tahap sosialisasi tersebut. Program ini meliputi kegiatan gotong royong membenahi kebersihan panti asuhan, mengupgrade saran dan prasarana yang sudah tidak layak pakai. Tujuan dari kegiatan ini adalah supaya ada peningkatan kualitas hidup sehat dan tempat tinggal yang layak di panti asuhan. 3. Program KAPAL ( Kesehatan Anak Panti Asuhan Millenium) Program ini merupakan program unggulan dalam PKM ini, yang mana di sini tujuannya untuk meningkatkan kualitas hidup sehat anak anak panti asuhan. Pada program ini terdapat kegiatan memberikan beberapa fasilitas yang dibutuhkan oleh pihak Panti Asuhan Millenium, untuk menunjang kesehatan anak anak panti asuhan. Kegiatan lainnya yaitu pemberian vitamin. Di sini juga memastikan apakah anak anak telah melakukan apa yang diajarkan tentang pola hidup sehat pada Metode Pengenalan Pola Hidup Sehat. Dengan cara melakukan check up pada anak anak panti asuhan. 4. Metode Pengenalan Pola Hidup Sehat Metode ini berisi tentang kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat. Metode ini meliputi pembelajaran kepada anak-anak panti asuhan tentang pentingnya kesehtan itu ddilakukan dengan cara memperkenalkan mana yang harus dilakukan agar dapat selalu menjaga kebersihan dan kesehatan. Dalam kegiatan ini juga akan diputarkan sebuah video tentang cara menjaga kesehatan dengan merawat diri. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dalam dua minggu sekali. Dan diharapkan dari kegiatan ini dapat membawakan dampak positif 5. Evaluasi Pada bagian evaluasi ini akan terdapat kegiatan sharing, yang mana berbagai kritik, saran, komentar, tanggapan, dan lainnya yang merupakan penilaian tentang program ini. Dalam evaluasi ini pula penanaman kebersihan dan kesehatan akan lebih dimantapkan lagi. 6. KESIMPULAN Dengan adanya program ini, dapat menimbulkan efek secara tidak langsung terhadap pihak yang terkait yaitu panti asuhan millennium sendiri, program ini dapat berjalan bahwasanya tidak semata-mata karena adanya pkm saja, tetapi kami melihat bahwa panti asuhan millennium mempunyai potensi tinggi untuk mengembangkan panti asuhan yang lebih baik, terarah serta kelayakan tempat tinggal. Disini kami hanya sebagai perantara untuk memberdayakan anak-anak panti asuhan untuk lebih mengenal betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan dengan dimulai dari kegiatan sederhana dapat membuat anak-anak paham dan mengethaui arti penting kesehatan. Kami berharap program ini dapat berkelanjutan dengan cara kami memberikan amanah kepada pihak panti asuhan yang terkait dengan cara memberikan modul agar dapat membimbing anak panti asuhan secara berkala. Daftar Pustaka Ministry of Health (2000): Petunjuk pelaksanaan program imunisasi di Indonesia (Guidelines for the implementation of immunization program in Indonesia) Jakarta, Indonesia: Ministry of Health Ministry of Health (2001a): National Strategic Plan for Making Pregnancy Safer (MPS) in Indonesia Jakarta, Indonesia: Ministry of Health
5 Ministry of Health (2001b): Yang perlu diketahui petugas kesehatan tentang kesehatan reproduksi (What health service providers need to know about reproductive health) Jakarta, Indonesia: Ministry of Health 23
BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis moneter yang berkepanjangan di negara kita telah banyak menyebabkan orang tua dan keluarga mengalami keterpurukan ekonomi akibat pemutusan hubungan kerja atau
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI SETTING PENELITIAN
BAB IV DESKRIPSI SETTING PENELITIAN A. Gambaran Umum Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Gelandangan dan pengemis (gepeng) dapat tumbuh subur, seirama dengan pertumbuhan dan perkembangan kota. Fenomena
Lebih terperinciPENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI
PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI Sri Mukhodim Faridah Hanum Universitas Muhammadiyah Sidoarjo srimukhodimfaridahhanum@umsida.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekian banyak ciptaannya, makhluk ciptaan yang menarik, yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara sekian banyak ciptaannya, makhluk ciptaan yang menarik, yang dapat mengidentifikasi apa yang dilakukannya.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng
BAB IV ANALISIS DATA A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng Klingsingan Surabaya Faktor penyebab klien terkena epilepsi terjadi karena faktor eksternal. Yaitu faktor yang terjadi bukan
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi negara berkembang seperti Indonesia, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) sangat penting untuk membantu kemajuan dalam berbagai bidang. Salah satu cara untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PMKS secara umum dan secara khusus menangani PMKS anak antara lain, anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan sosial secara umum di Indonesia mencakup berbagai jenis masalah yang berkaitan dengan anak. Saat ini Departemen Sosial menangani 26 jenis PMKS
Lebih terperinciPENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL MELALUI PROGRAM SAUDARA ANGKAT
A. Latar Belakang PENGUATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL MELALUI PROGRAM SAUDARA ANGKAT 1. Semakin meningkatnya jumlah penyandang masalah sosial di Indonesia terutama disebabkan oleh serangkaian faktor-faktor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hak setiap warga negara Indonesia. Sebagaimana dalam hadits yang berbunyi uthlubul ilma minal mahdi ilallahdi yang menunjukkan kewajiban menuntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. (Sumber:
BAB I PENDAHULUAN Pengertian panti jompo menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata panti jompo diartikan sebagai tempat merawat dan menampung jompo. Perda No, 15 Tahun 2002 mengenai Perubahan atas Perda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanpa disadari kehidupan anak terlantar di Indonesia semakin meningkat, yang termasuk di dalam nya yaitu anak yatim piatu, anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang
BAB I PENDAHULUAN l.l Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Merekalah yang akan menerima kepemimpinan dikemudian hari serta menjadi penerus perjuangan bangsa. Dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan yang
121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kehidupan menjadi sandiwara, ada yang kaya dan ada yang miskin. Permasalahan kaya dan miskin tidak akan pernah selesai tanpa adanya sistem berbagi. Kehidupan
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN FAKIR MISKIN DAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciDinas Kesehatan balita 4 Program Perencanaan Penanggulangan
1 Menanggulangi kemiskinan secara 1 Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan terpadu dan berkelanjutan Sembilan Tahun 2 Program pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, RSUD Dr. Soeroto 3 Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan salah satunya adalah kebutuhan akan penghargaan. Seorang yang mencapai aktualisasi diri memiliki sifat-sifat khusus pengaktualisasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kesejahteraan masyarakat secara rata-rata di suatu daerah dicerminkan oleh besar kecilnya angka PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDRB Per Kapita. Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA
55 BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG SERTA FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBATNYA A. Analisis penerapan fungsi manajemen
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya Pesantren Millinium Raudhatul Jannah
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah berdirinya Pesantren Millinium Raudhatul Jannah Beberapa nama-nama tokoh dunia seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY, Prabowo,
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen. 1. Model manajemen kesiswaan MTs Darul Amin berupa :
158 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang manajemen kesiswaan di MTs Darul Amin Kota Palangka Raya, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, perlindungan anak termasuk dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama yang memberikan pengaruh sangat besar bagi tumbuh kembangnya anak. Dengan kata lain, secara ideal perkembangan anak akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya tingkat partisipasi anak balita (bawah lima tahun) ke posyandu (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data laporan tahunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kader kesehatan telah menyita perhatian dalam beberapa tahun terakhir ini, karena banyak program kesehatan dunia menekankan potensi kader kesehatan untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia bawah lima tahun (balita) adalah anak yang berusia 0 59 bulan. Pada masa ini pertumbuhan tubuh dan otak sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan zat gizi yang jumlahnya lebih banyak dengan kualitas tinggi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balita merupakan kelompok masyarakat yang rentan gizi. Balita dengan berat badan BGM menjadi indikator awal bahwa balita tersebut mengalami masalah gizi. Balita merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya yang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan sosial merupakan suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan hidup yang layak bagi masyarakat, sehingga mampu mengembangkan diri dan dapat melaksanakan
Lebih terperinciPanti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang eksistensi proyek Bangsa Indonesia yang mempunyai tujuan untuk menyejahterakan rakyatnya seperti yang tercantum dalam UUD 1945, disebutkan bahwa Dan perjuangan pergerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Landasan hukum upaya pelayanan kesejahteraan sosisal bagi anakanak terlantar diatas menjadi patokan dalam membentuk suatu lembaga pengganti peran dan fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menempati urutan pertama di dunia sebagai negara dengan jumlah panti asuhan terbesar yaitu mencapai 5000 hingga 8000 panti terdaftar dan 15.000 panti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirasakan serta dinikmati oleh manusia. Ketika seorang manusia lahir kedunia
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia memiliki hak untuk hidup dan mendapatkan kenyamanaan dalam kesejahteraan hidupnya. Hak tersebut merupakan hak yang seharusnya bisa dirasakan serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perilaku mendidik anak atau yang kita kenal di masyarakat sebagai pola asuh anak ialah sesuatu hal yang sangat penting dilakukan oleh orang tua untuk mendidik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dewasa ini lebih dititikberatkan pada pembangunan ekonomi dan kualitas sumber daya manusia seutuhnya. Salah satu agenda pembangunan nasional
Lebih terperinciTUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG
TUTORIAL DAN PENDAMPINGAN ASI EKSKLUSIF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN IMUN DAN KECERDASAN ANAK SEJAK DINI BAGI IBU-IBU PKK KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG Dewi Anggraini 1), Wiku Widyo Baskoro 2), Bayu Mahendra
Lebih terperinciDaya Mas Media Komunikasi dan Informasi Hasil Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Volume 1 Nomor 2 September 2016; ISSN :
SOSIALISASI PENCEGAHAN PENELANTARAN DAN EKSPLOITASI TERHADAP ANAK Zulin Nurchayati 1 1 Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun Abstract Law No. 23 of 2002 on child protection.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Anak merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa harus dijaga dan dipelihara karena dalam dirinya melekat harkat, martabat, dan hak-hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari (Kemenkes RI, 2010; h. 15). Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM INISIASI MENYUSU DINI DAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan manusia. Di era globalisasi ini banyak kita temukan penyakit-penyakit yang bukan hal biasa lagi.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 1994
PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 1994 TENTANG PENYERAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DIBIDANG USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL DARI PEMERINTAH DAERAH TINGKAT I KEPADA PEMERINTAH DAERAH TINGKAT
Lebih terperinciFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006
1 LAPORAN KEGIATAN PPM SOSIALISASI MENGENAI PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BAGI PARA IBU MUDA Oleh: Ririn Darini, M.Hum. Puji Lestari, M.Hum. Dyah Kumalasari, M.Pd. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan derap laju pembangunan. Berbagai permasalahan tersebut antara lain
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di abad 21 ini tidak bisa dipungkiri bahwa pembangunan dimana-mana sudah semakin cepat dan kompleks, guna memenuhi kebutuhan manusia yang juga semakin banyak. Namun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sudah enam puluh sembilan tahun Indonesia merdeka, telah banyak tindakantindakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam usaha menyejahterakan rakyat Indonesia.
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MERANTI BERIMBA (MEMBINA RAKYAT PANTI BERSAMA RIMBAWAN) BIDANG KEGIATAN: PKM-M
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MERANTI BERIMBA (MEMBINA RAKYAT PANTI BERSAMA RIMBAWAN) BIDANG KEGIATAN: PKM-M Diusulkan oleh : Mhd. Effsal Hadinata E24120001 (2012) Khoiruddin Hasibuan E24120044
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kodrati memiliki harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Anak merupakan karunia dari Tuhan yang Maha Esa. Keberadaanya merupakan anugrah yang harus dijaga, dirawat dan lindungi.setiap anak secara kodrati memiliki
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat kepadatan penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat dalam hal kepadatan penduduk,
Lebih terperinciPresiden Republik Indonesia,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1958 TENTANG PENYERAHAN TUGAS BIMBINGAN DAN PERBAIKAN SOSIAL KEPADA DAERAH TINGKAT KEBIMBINGAN SOSIAL. DAERAH TINGKAT KE-I. Presiden Republik Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan generasi pewaris kehidupan suatu bangsa. Oleh karena itu, keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut kepada
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang : a. bahwa Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Panti asuhan merupakan lembaga yang bergerak di bidang sosial untuk membantu anakanak yang sudah tidak memiliki orang tua. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia (2011),
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan tentang Penataan Ruang di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Diamanatkan dalam Undang-Undang tersebut bahwa
Lebih terperinciBAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo
BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo Kampung Wonorejo merupakan Kampung yang mempunyai masalah pada lingkungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ini manifestasi dari infeksi system gastrointestinal yang dapat disebabkan berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diare merupakan kehilangan cairan tubuh dalam 24 jam dengan frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari (Word Health Organization, 2009). Gejala ini manifestasi
Lebih terperinciBUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS
BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR, Menimbang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Pemenuhan Hak-Hak Anak di Panti Asuhan Nurul Falah. kehidupan yang layak. Secara tegas hukum di Indonesia menghendaki bahwa
BAB IV ANALISIS DATA A. Pemenuhan Hak-Hak Anak di Panti Asuhan Nurul Falah Setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini harus mendapatkan kehidupan yang layak. Secara tegas hukum di Indonesia menghendaki bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan). Maka kesehatan adalah dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah kebutuhan utama dan mendasar bagi kehidupan manusia. Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Dasar Negara RI 1945 diamanatkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan salah satu aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana yang tercantum
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak umur bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, terutama penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2011). Gangguan kesehatan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
LAPORAN AKHIR USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN USAHA EKONOMI PANTI ASUHAN KOSGORO KABUPATEN BOGOR MELALUI PRODUKSI IKAN LELE SANGKURIANG Bidang Kegiatan: PKM Pengabdian Masyarakat Disusun
Lebih terperinciWAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA
BAB II WAHANA MEMBANGUN KELUARGA SEJAHTERA MAKSUD DAN TUJUAN Apabila Posyandu mampu menghayati fungsi-fungsi tersebut, dan selanjutnya menjadikannya sebagai program untuk memberdayakan keluarga secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini merupakan pertumbuhan dasar anak, selain itu juga terjadi perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia 1-5 tahun adalah periode penting dalam tumbuh kembang anak. Masa ini merupakan pertumbuhan dasar anak, selain itu juga terjadi perkembangan kemampuan berbahasa,
Lebih terperinci3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun
3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia pra sekolah merupakan anak yang berusia antara 3-6 tahun (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada usia ini pertumbuhan
Lebih terperinci2 Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Per
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1325, 2014 KEMENKOKESRA. Rencana Aksi Nasional. Perlindungan. Pemberdayaan. Perempuan. Anak. Konflik Sosial. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
Lebih terperinci- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap kelurahan/rw.
Lebih terperinci2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemeri
No.220, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SOSIAL. Pengasuhan Anak. Pelaksanaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6132) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciManggal Karya Bakti Husuda
LAPORAN INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 DAN PENETAPAN INDIKATOR KABUPATEN SEHAT SEBAGAI TARGET KABUPATEN POLEWALI MANDAR SEHAT (Keputusan Menkes RI No. 1202 /Menkes/SK/VIII/2003) Disajikan Dalam Rangka
Lebih terperinciPELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR
PELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Administrasi
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Menjalani hidup sebagai pemulung bukanlah hal yang mudah.
115 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Menjalani hidup sebagai pemulung bukanlah hal yang mudah. Pekerjaan memulung membutuhkan kekuatan fisik, terutama bagi anak-anak yang dilibatkan. Di samping itu, mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia sebagai penyebab mortalitas dan morbiditas. Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2013
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak, baik oleh keluarga, kelompok dan bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut
Lebih terperinciBAB IV P E N U T U P
BAB IV P E N U T U P 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain
Lebih terperinciBAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL
BAB II RENCANA KEGIATAN KKN REVOLUSI MENTAL 1.1 Permasalahan Berdasarkan survey dan observasi lapangan serta wawancara yang telah dilakukan kepada perangkat Desa khususnya Kepala Desa dan warga sekitar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah Hak Fundamental setiap warga. Hal ini telah ditetapkan oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H
Lebih terperinciSEKOLAH IDEAL. Oleh: Damar Kristianto
1 SEKOLAH IDEAL Oleh: Damar Kristianto Berbicara mengenai Sekolah Ideal, dalam sharing ini saya ingin membicarakan mengenai pandangan saya seperti apa sekolah umum (inklusi) dalam menyelenggarakan pendidikan
Lebih terperinciTugas Akhir Universitas Mercu Buana April 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pertumbuhan penduduk di indonesia semakin hari semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh dinas kependudukan tahun 2000-2025
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perjalanan hidup seorang anak tidak selamanya berjalan dengan baik. Beberapa anak dihadapkan pada pilihan yang sulit bahwa anak harus berpisah dari keluarganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di tengah-tengah masyarakat masih sangat sedikit yang memiliki perhatian pada pengasuhan dan pendidikan anak yatim adalah organisasi Muhammadiyah. Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan SDM yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis moral yang terjadi pada generasi penerus bangsa semakin parah, generasi muda yang seharusnya menjadi harapan bangsa alih-alih menyiapkan masa depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kekurangan stimulasi pada usia ini akan membawa dampak negatif yang menetap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak mengalami periode kritis pada usia perkembangan di bawah 5 tahun, berbagai bentuk penyakit, kekurangan gizi, serta kekurangan kasih sayang maupun kekurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak seluruh dunia, yang menyebabkan 1 miliyar kejadian sakit dan 3-5 juta kematian setiap
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA
PEMBENTUKAN TAMAN BACA SEBAGAI WUJUD PEMENUHAN HAK PENDIDIKAN BAGI ANAK-ANAK DI DESA BERTA, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN BANJARNEGARA Cahya Wulandari, Rindia Fanny Kusumaningtyas Fakultas Hukum Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Anak terlantar merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial yang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Kusuma, 2011). Umumnya, masa remaja sering diartikan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh individu, masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap kehidupan selanjutnya untuk menuju pada
Lebih terperinciOleh: Logan Cochrane
Oleh: Logan Cochrane Pengenalan P. Kepanjangan dari apakah HIV itu? J.Human Immuno-deficiency Virus P. Kepanjangan dari apakah AIDS? J. Acquired Immune Deficiency Syndrome Keduanya memiliki hubungan sebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tris Yuniar, 2015 Peranan panti sosial asuhan anak dalam mengembangkan karakter kepedulian sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak-anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya, akan menjadi penerus perjuangan bangsa nantinya, tetapi masih banyak sekali anakanak yang kehilangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kurang dalam hal pemberian makanan yang baik (Akhsan, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi utama yang ada di Indonesia dewasa ini adalah Kurang Energi Protein (KEP), kurang vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB)dan Gangguan Akibat Kekurangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit. Kelompok usia yang paling rentan yaitu usia 2-4 tahun, hal ini disebabkan karena pada usia
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. 4.1 Kesimpulan
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Analisa Data Secara Integratif Untuk Menghasilkan Database Kecamatan dan Atlas adalah sebagai berikut: 1. Gambaran umum sejauh mana pencapain dari 7
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal
117 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan
Lebih terperinciHUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK
HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA DI KELURAHAN KWADUNGAN KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan modal dasar dalam pembangunan bangsa. 1 Untuk memperoleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas telah dikembangkan
Lebih terperinci