LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAH"

Transkripsi

1 LONTAR: MEMBANGUN LITERASI LINTAS SEKOLAH Disajikan dalam Simposium Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Jenjang pendidikan menengah Drs. Hendro Martono, M.Pd. NIP Guru SMA Negeri 2 Temanggung DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG S M A N E G E R I 2 T E M A N G G U N G JL. PAHLAWAN TEMANGGUNG JAWA TENGAH 2016

2 PENGANTAR Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Perbedaan tugas mengajar, membimbing, dan melatih mengakibatkan terdapat perbedaan jenis guru yaitu guru mata pelajaran/guru kelas, guru bimbingan, dan guru praktik. Guru dinyatakan profesional apabila telah memenuhi syarat-syarat kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi. Kualifikasi akademik adalah ijazah jenjang pendidikan akademik yang harus dimiliki oleh guru dan diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi yang harus dikuasai guru mencakupi empat jenis kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi (pasal 14 Bab IV Undang-Undang tentang Guru dan Dosen), sekaligus berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan (pasal 20 Bab IV UU 14/2005). MASALAH Guru yang ideal mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi, dan pada saat yang bersamaan dapat menunaikan kewajiban profesionalnya. Peningkatan kompetensi berkaitan erat dengan tingkat literasi guru. Guru harus membaca teori-teori pembelajaran, penilaian, dan penelitian dalam meningkatkan kompetensi pedagogik. Guru pun memerlukan bacaan yang berkaitan dengan penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran (Permendiknas No 16 Tahun 2007, Lampiran). Semakin tinggi 1

3 tingkat literasi guru diperkirakan semakin tinggi pula unjuk kerja kompetensinya. Tabel 1. Hasil UKG Guru SMA Kabupaten Temanggung Tahun 2015 Jml Kompetensi Pedagogik Kompetensi Profesional Persentase Mapel Peserta Tertinggi Terendah Rata-Rata Tertinggi Terendah Rata-rata UKG Kelulusan TIK 15 79,36 43,65 60, ,72 86,34 86,67% Sosiologi 14 83,33 35,71 60,94 90,13 51,02 72,76 42,86% Seni Rupa 8 79,36 51,58 63,49 90,13 62,92 71,85 50,00% Seni Musik 6 67,46 47,61 56, ,12 83,84 83,33% Sejarah 17 95,23 47,61 72, ,32 85,11 88,24% PPKn 18 74,40 34,72 52,91 97,78 68,02 81,72 61,11% Penjas 18 83,33 11,90 54,89 86,73 22,10 58,76 27,78% Matematik 34 99,20 33,06 67, ,84 70,13 44,12% Kimia 21 99,20 33,06 74, ,68 74,13 66,67% Geografi 15 99,20 54,56 73,74 99,91 74,40 84,46 93,33% Fisika 18 85,97 39,68 61, ,01 63,97 27,78% Ekonomi 22 94,24 44,64 67,86 99,91 65,90 81,65 86,36% Biologi 22 85,97 39,68 59,22 90,70 48,18 69,31 36,36% BK 22 59,52 23,80 44,91 93,53 51,02 72,27 36,36% Bhs Ing ,59 19,84 68,87 90,70 42,51 66,95 51,72% Bhs Ind ,45 75,86 90,70 34,01 73,91 73,08% Bhs Jawa 8 84,32 49,60 62,00 95,66 68,02 82,36 75,00% Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung Hasil uji kompetensi guru SMA Kabupaten Temanggung tahun 2015 menunjukkan gambaran akan tingkat literasi yang belum memuaskan. Salah satu kemungkinan yang menjadi penyebab adalah guru jarang membaca. Seorang guru Penjas ketika ditanya mengaku bahwa selama menjadi guru (32 tahun) hampir tidak pernah membaca. Apabila guru jarang membaca niscaya tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan yang dimiliki tidak berkembang dan tentu memengaruhi pola pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. Ini adalah ciri guru dengan tingkat literasi yang rendah. Gejala tersebut pada umumnya berlaku di semua sekolah dan semua warga. Maksudnya tidak hanya guru yang jarang membaca. Peserta didik pun akibat ketatnya jadwal pelajaran tidak bisa menyempatkan waktu istirahat untuk membaca. Masih beruntung apabila guru memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar. 2

4 Untuk mengembangkan budaya literasi di Kabupaten Temanggung sejak tahun 2006 telah diterbitkan Tabloid Lontar. Untuk pertama kali tabloid berada di bawah santunan Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung bekerjasama dengan Forum Ikatan Kadang Temanggungan. Forum ini adalah perkumpulan para perantau dari Temanggung yang tersebar di berbagai tempat. Moto Tabloid Lontar adalah Forum belajar masyarakat pendidikan. Tabloid Lontar menyediakan wadah bagi siapa saja yang berkepentingan dengan upaya memajukan pendidikan di Kabupaten Temanggung melalui kegiatan publikasi di media massa. Tidak hanya guru SMA. Guru SMP, SD, dan TK pun berkesempatan berlatih menulis. Tulisan yang dihasilkan dapat dikirim untuk kemudian dimuat di Tabloid Lontar yang terbit secara berkala. Peserta didik pun demikian. Tidak hanya peserta didik SMA yang berkesempatan menulis dan mengirimkan tulisan ke tabloid. Peserta didik SMP, bahkan peserta didik SD pun mempunyai hak yang sama untuk membaca dan menulis di Tabloid Lontar. Dengan demikian masalah pokok yang perlu dikemukakan dalam makalah ini adalah bagaimanakah Tabloid Lontar membangun budaya literasi lintas sekolah? Dengan kata lain apa sajakah yang dilakukan Tabloid Lontar guna membangun budaya literasi bagi guru dan peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah? PEMBAHASAN DAN SOLUSI Tabel hasil uji kompetensi guru SMA Kabupaten Temanggung tahun 2015 memperlihatkan data yang kurang menggembirakan. Dilihat persentase kelulusan di atas 50 persen, hanya guru-guru Teknologi Informasi dan Komunikasi, Seni Musik, Sejarah, Geografi, Ekonomi, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Jawa yang memenuhi syarat. Apabila dilihat hasil rata-rata pada masing-masing jenis kompetensi dan diukur berdasarkan syarat kelulusan UKG data yang diperoleh lebih 3

5 buruk lagi. Guru-guru TIK, Sosiologi, Seni Rupa, Seni Musik, PPKn, Penjas, Matematika, Fisika, Ekonomi, Biologi, BK, Bahasa Inggris ratarata rendah kompetensi pedagogiknya. Sebaliknya untuk penguasaan kompetensi profesional yang berhubungan dengan penguasaan materi, konsep, struktur, dan pola pikir keilmuan, hanya guru Penjas, Fisika, Biologi, dan Bahasa Inggris yang rata-ratanya tidak memenuhi syarat kelulusan UKG (70). Data tersebut adalah data rata-rata per kelompok mata pelajaran. Apabila dilihat per individu, variasi datanya lebih menarik. Sebagai ilustrasi, dua orang guru Penjas mendapat skor UKG untuk kompetensi pedagodik masing-masing hanya sebesar 11, Untuk dua orang guru yang sama, skor UKG untuk kompetensi profesionalnya masingmasing 40, dan 49, Kompetensi pedagogik yang memuat pengetahuan tentang teoriteori belajar dan pembelajaran memiliki dinamika yang tinggi. Baik pengetahuan tentang pendekatan, strategi, model, maupun metode pembelajaran berkembang pesat dalam tiga dasawarsa terakhir. Apabila guru tidak memutakhirkan pengetahuannya niscaya gagal dalam UKG. Aktivitas literasi tidak hanya penting dalam menghadapi uji kompetensi. Aktivitas tersebut justru lebih penting pada saat guru menyajikan pembelajaran yang berkualitas. Guru (Penjas), misalnya, tidak hanya berkalung peluit di leher lalu menyuruh peserta didik berlari sejauhjauhnya. Guru (Penjas) pun perlu memperbarui model pembelajarannya. Betapa penting kegiatan literasi, jauh sebelum ada uji kompetensi guru, dan hampir bersamaan dengan lahirnya undang-undang guru telah tumbuh inisiatif untuk membangun budaya baru yaitu budaya literasi. Inisiatif ini tumbuh karena ditengarai karier kepangkatan guru sebagian besar terhenti pada golongan ruang IV/A akibat kurang membaca. Ada dua kegiatan penting yang berkaitan dengan penumbuhan budaya literasi lintas sekolah di Kabupaten Temanggung. Kegiatan pertama penerbitan tabloid, dan yang kedua pameran buku. Penerbitan 4

6 tabloid direncanakan berkala setiap bulan, sedangkan pameran buku dilakukan setiap tahun. A. Tabloid Lontar Nama tabloid Lontar mengingatkan kita pada tradisi masyarakat Indonesia lama dan yang masih terpelihara dengan ketat di dalam puripuri istana dan bangsawan di Pulau Bali, Lombok dan Sulawesi. Nama Lontar dipilih karena pertimbangan moto, visi, misi, dan tujuan penerbitan (Martono, 2006: 4) Tabloid Lontar bermoto forum belajar masyarakat pendidikan yang dimaksudkan sebagai tempat belajar bagi semua warga pembelajar yaitu guru dan peserta didik. Dengan moto ini diharapkan Tabloid Lontar dapat menampung keinginan guru yang hendak memupuk kepercayaan diri dalam mengekspresikan gagasan dan melatih keterampilan menulis. Sesuai dengan visi penerbitan yakni terbentuknya masyarakat pembelajar, Tabloid Lontar berkeinginan kuat mendorong tumbuhnya iklim belajar di kalangan guru maupun peserta didik dengan mentransformasikan semua sumber belajar dari alam besar ke dalam alam kecil kita. Masyarakat pembelajar adalah masyarakat yang memandang kebutuhan belajar sebagai prioritas tertinggi dalam hidupnya. Guru yang pembelajar adalah guru yang selalu memutakhirkan pengetahuan guna mematangkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan kompetensi profesional. Guna mewujudkan visi itu, misi penerbitan Tabloid Lontar adalah menumbuhkan dan membudayakan keberaksaraan, yakni kemampuan membaca dan menulis. Membaca dan menulis apa saja, di mana saja, dan kapan saja. (Martono, 2006:4). Pendeknya, membaca dan menulis harus menjadi budaya baru sebagai pembayar utang budaya yang hilang akibat lompatan budaya lisan ke budaya menonton. Untuk mewujudkan gagasan tersebut secara resmi Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung menerbitkan surat keputusan nomor 5

7 133.B/SKT/DP/IX/2006 tanggal 25 September 2016 tentang Penerbitan Media Massa Cetak Bidang Pendidikan. SK tersebut menunjuk Hendro Martono sebagai pemimpin redaksi. Sesuai dengan surat keputusan tersebut rubrik yang disiapkan dalam Tabloid Lontar meliputi Wajah Kita, Wacana, Telaah Pustaka, Suara Tokoh, Sastra dan Budaya, Infonet, Debat Siswa, Debat Guru, Cermin, dan Catatan Redaksi. Namun ketika terbit perdana (Oktober 2006), hanya lima rubrik yang sesuai yakni Wajah Kita, Wacana, Suara Tokoh, Cermin, dan Debat Guru. 1. Rubrik Wajah Kita Rubrik ini dibuka untuk memuat informasi tentang profil guru dan peserta didik yang layak mendapat apresiasi karena berprestasi. Pemuatan profil orang-orang yang berhasil diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca Tabloid Lontar. Pembaca Lontar sebagian besar kalangan pendidikan, dan mereka tersebar di daerah perdesaan yang miskin informasi. 2. Rubrik Wacana Rubrik ini berisi artikel yang ditulis guru dengan tema bebas. Dalam terbitan perdana justru tidak ada artikel yang mengisi. Dalam edisi kedua, kolom Wajah Kita, Wacana, Debat Guru, bertumpang tindih karena sulit membedakan jenis tulisan yang akan dimuat. Kolom Debat Guru akhirnya hanya dua kali terbit karena sulitnya mendapatkan naskah. Contoh kolomnya sebagai berikut. 6

8 3. Kolom Puisi Materi tulisan yang paling banyak dibuat dan dikirim ke Tabloid Lontar adalah puisi. Puisi ciptaan para peserta didik maupun guru selalu memenuhi ruangan yang disediakan oleh Redaktur. Rata-rata setiap terbit dimuat antara lima, enam, atau tujuh puisi. Separuh jumlah puisi berasal dari peserta didik, dan hanya kadang-kadang sisanya ditempati puisi karya guru. Salah satu sebab puisi membeludak adalah masa pembuatan yang relatif pendek, penulisnya cenderung tidak melakukan kontemplasi lebih dahulu sehingga menimbulkan kesan puisi yang ditulis sekadar kerajinan kata-kata. Untuk taraf awal dalam konteks menumbuhkan budaya literasi, hal ini harus dihargai. Salah satu contoh puisi yang dimuat dalam edisi terakhir sebagai berikut. Mawar Mawar ini semakin layu Seperti aku yang kini terjatuh Tak bisa lagi menjadi merah Dan takkan bisa seindah dulu Dulu yang jadi hiasan Kini telah dibuang Disingkirkan dan tak dihiraukan. (Fifi, Oktober-November 2016:9). 4. Kolom Cerpen Sumber: Tabloid Lontar edisi September 2013, hal

9 Ismoyo (Sindu Lintang Ismoyo, 2013:12) merupakan salah satu anak berbakat dalam bidang penulisan kreatif. Selain menulis cerita pendek, ia juga menulis cerita bersambung. Keduanya sama-sama dimuat di Tabloid Lontar. Terjadi pertemuan yang serasi dalam konteks literasi. Tabloid Lontar menyediakan wadah berekspresi, Ismoyo berkesempatan menuangkan bakatnya. Sama seperti peserta didik mencipta puisi maupun cerita pendek, guru juga demikian. Contohnya cerita pendek yang dibuat oleh guru SMP Negeri 5 Temanggung berjudul Eyang sebagaimana dimuat dalam Tabloid Lontar edisi nomor 05 tahun IV Februari 2010 (hal 10). 5. Kolom Klinik Guru Satu rubrik yang terpenting untuk diketengahkan adalah kolom Klinik Guru. Rubrik ini terhitung jarang ada pada media massa cetak seperti koran atau majalah. Klinik Guru sebagaimana namanya dimaksudkan untuk memberikan ulasan dan saran perbaikan terhadap artikel yang dimuat dalam kolom Wacana. Redaktur menyediakan waktu khusus untuk mengulas artikel yang secara teknis masih memerlukan perbaikan. Pengasuh rubrik ini bergantian antara Darmadi, guru Bahasa Indonesia dari SMA Negeri 3 Temanggung (sejak 2014 diangkat menjadi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung) dan Hendro Martono, pimred Lontar. Sumber: Lontar edisi April 2007, November 2007, Januari

10 Dalam pengantar rubrik disebutkan bahwa semua artikel guru yang dimuat pada kolom Wacana pada dasarnya dimuat seutuhnya, tanpa penyuntingan dari Redaksi. Untuk mengimbangi artikel-artikel tersebut dari sisi teknis, kolom Klinik Guru dimaksudkan sebagai ruang untuk mendiagnosis kekurangan atau kelebihan artikel pada kolom Wacana. Selain itu, apabila memungkinkan, disertakan juga terapi praktis untuk perbaikan artikel. Ini pun jika terapi itu dianggap tepat, sebab pembetulan yang dilakukan oleh redaksi jangan-jangan malah hiperkorek. Kendati demikian, semangat yang terkandung dalam rubrik ini adalah semangat untuk salih asah, saling asuh. Inilah esensi dari proses belajar menulis. B. Pameran Buku (Temanggung Book Fair) Pameran buku dilaksanakan sebagaimana lazimnya dengan mengundang sejumlah penerbit, khususnya dari Yogyakarta. Pameran diadakan di Pendapa Pengayoman, rumah dinas Bupati Temanggung. Pemilihan tempat karena letaknya strategis, dan terutama karena tidak dipungut biaya sehingga bisa menghemat anggaran. Pameran buku telah diselenggarakan sejak 2011 dan hingga 2016 telah diadakan sebanyak enam kali. Berbagai acara selingan menghiasi pameran buku. Namun ada yang menarik dikemukakan dalam pameran buku 2011 yakni penerbitan voucher belanja buku dari SMK Negeri 2 Temanggung yang dibagikan kepada seluruh peserta didik dan guru (Martono, 2011: 10-11). 1. Prosedur penggunaan voucher belanja buku a. Setiap siswa, guru, dan karyawan SMK Negeri 2 Temanggung berhak mendapatkan 1 (satu) lembar kartu voucher belanja senilai Rp ,- b. Setiap siswa, guru, dan karyawan SMK Negeri 2 Temanggung berhak mendapatkan 1 (satu) lembar kartu voucher diskon dari 1 penerbit senilai 50%. Jadi, setiap pemegang voucher belanja 9

11 dan voucher diskon dapat berbelanja buku senilai Rp ,- (Tujuh puluh lima ribu rupiah). c. Setiap pemegang voucher belanja dan voucher diskon hanya diperkenankan berbelanja pada penerbit yang tertera pada voucher belanja dan voucher diskon. d. Setiap voucher belanja dan voucher diskon hanya dapat digunakan 1 (satu) kali. e. Setelah berbelanja buku, 1) Pemegang voucher (Siswa, Guru, dan Karyawan) menyerahkan voucher belanja dan voucher diskon kepada PENERBIT. 2) Selanjutnya, PENERBIT membuatkan Nota Tagihan kepada SMK Negeri 2 Temanggung dan diberikan kepada pemegang voucher. 3) Pemegang voucher (Siswa, Guru, dan Karyawan) menyerahkan Nota Tagihan kepada Bendahara Sekolah. 4) Bendahara Sekolah akan membayar sejumlah tagihan. f. Pendistribusian buku hasil belanja diatur sebagai berikut. 1) Setengah jumlah buku yang didapat boleh dipakai untuk koleksi pribadi (dibawa pulang) 2) Setengah jumlah buku sisanya diserahkan kepada Perpustakaan Sekolah. 10

12 2. Pelaksanaan kegiatan belanja buku a. Sosialisasi Program pengembangan perpustakaan dengan model pemberian voucher belanja buku telah direncanakan dalam program kerja sekolah beserta anggarannya. Dengan demikian, sejak awal tahun pelajaran program ini telah disampaikan kepada semua warga sekolah, baik guru, karyawan maupun peserta didik dalam rapat dinas maupun upacara bendera. Selain itu, sosialisasi juga dilakukan melalui jejaring sosial (face book) yang telah populer digunakan warga sekolah. b. Pameran buku (Temanggung Book Fair II 2011) Untuk memastikan program berjalan sesuai dengan rencana, telah diundang beberapa penerbit dari Yogyakarta melalui Paguyuban Penerbit Jogja (PARJO) untuk mengadakan pameran buku di Temanggung. Disepakati bahwa pihak penerbit dari Yogyakarta bersedia menyelenggarakan pameran dengan jaminan tersedianya calon pembeli / pengunjung pameran dengan imbalan penerbit menerbitkan voucher diskon senilai 50 persen. Pameran buku diselenggarakan pada tanggal 21 sampai dengan 25 Mei 2011, bertempat di Pendopo Pengayoman, yang merupakan rumah dinas Bupati Temanggung. Terdapat 13 peserta pameran yang menempati 23 stand. Dalam pameran itulah kegiatan berbelanja buku untuk pengembangan koleksi perpustakaan SMK Negeri 2 Temanggung berlangsung. 11

13 Sebagai catatan penting, Tabloid Lontar bersama Yayasan Cendekia Mandiri (pengasuh anak-anak yang telantar pendidikannya), Forum Ikatan Kadang Temanggungan, dan Agupena (Asosiasi Guru Penulis Nusantara) Komisariat Temanggung untuk pertama kali telah merintis penyelenggaraan pameran buku. Penyebab Tabloid Lontar menjadi perintis penyelenggaraan pameran karena pada tahun-tahun 2010 ke belakang memang belum pernah ada inisiatif untuk menyelenggarakan pameran. Pihak penerbit juga berpandangan bahwa untuk ukuran sebuah kegiatan pameran, Temanggung termasuk pasar yang sepi. Guna meyakinkan para peserta pameran, dalam hal ini Paguyuban Penerbit Jogja (PARJO), panitia pameran memberikan jaminan bahwa buku yang akan dipamerkan laku terjual. Penerbitan voucher belanja buku yang dilakukan SMK Negeri 2 Temanggung senilai 50 juta rupiah memang antara lain dimaksudkan sebagai jaminan kepada pihak penerbit. Sesudah mendapat keyakinan bahwa pasar buku Temanggung cukup potensial maka voucher tersebut tidak dikeluarkan lagi. Penerbit cukup optimis bahwa tanpa voucher pun mereka tidak rugi. 12

14 C. Kontribusi Tabloid Lontar dalam Membangun Literasi Tidak ada alat ukur untuk menghitung besar kontribusi Tabloid Lontar dalam menumbuhkan budaya literasi lintas sekolah di Kabupaten Temanggung. Karena misi pokok Tabloid Lontar adalah melahirkan generasi literat yang senang membaca dan menulis dapatlah disajikan sekadar gambaran sebagai berikut. No Kecamatan Karya Peserta Didik Karya Guru 1 Bansari Bejen Bulu Candiroto Gemawang Jumo Kaloran Kandangan Kedu Kledung Kranggan Ngadirejo Parakan Pringsurat Selopampang Temanggung Tembarak Tlogomulyo

15 19 Tretep Wonoboyo 0 4 Jumlah Berdasarkan tabel tersebut hanya dapat dinyatakan bahwa di satu sisi persebaran Tabloid Lontar sebenarnya telah merata di semua kecamatan di Kabupaten Temanggung. Akan tetapi tingkat partisipasi pembaca untuk menulis di Tabloid Lontar belum serata distribusinya. Salah satu kemungkinan, tabloid yang dilanggan satu eksemplar tiap SD itu tidak sampai kepada guru (Maksudnya dibawa pulang oleh Kepala SD). Berdasarkan informasi dari Dinas Pendidikan, hal ini sejalan dengan frekuensi pelatihan guru di luar Kecamatan Temanggung yang juga terhitung jarang. Kecamatan Temanggung memang paling padat karena jumlah sekolah paling banyak dan tingkat melek huruf paling tinggi. Kota Kecamatan Temanggung adalah ibukota kabupaten. Satu hal yang perlu dikemukakan betapapun sedikit kontribusi yang diberikan, salah satu penulis produktif di Tabloid Lontar telah menerbitkan novel. Dialah Sindu Lintang Ismoyo. Memang mungkin tidak ada kaitan sama sekali dengan kehadiran Tabloid Lontar. Paling tidak dia pernah juga mengisi kolom tetap Cerita Bersambung. Sumber: Tabloid Lontar edisi Maret-April 2016, hal

16 KESIMPULAN DAN HARAPAN PENULIS Tabloid Lontar telah memasuki tahun kesebelas dalam upaya berkontribusi menumbuhkan literasi lintas sekolah. Tidak hanya di sekolah menengah, tetapi juga di sekolah dasar (TK, SD, SMP). Selain hadir dalam bentuk terbitan periodik (kadang-kadang terbit dua bulan sekali), Tablois Lontar juga memegang inisiatif mengadakan pameran buku untuk mendekatkan produsen dan konsumen buku. Diharapkan kegiatan yang telah dirintis Tabloid Lontar dapat dijadikan pemantik guna menyalakan api literasi. Kegiatan pameran buku dewasa ini selain diadakan di Pendapa Pengayoman oleh Tabloid Lontar, juga diikuti dengan sangat bersemangat oleh Kantor Perpustakaan Daerah. Hampir setiap bulan dibuka lapak buku dari beberapa penerbit. Diharapkan selain Sindu L Ismoyo akan lahir penulis novel yang lain, penulis puisi yang lain, dan penulis-penulis lain. Dari kalangan guru pun diharapkan lahir penulis-penulis yang berhasil. Apalagi bagi guru PNS yang semakin banyak dituntut oleh Peraturan Menteri Negara PAN&RB nomor 16 tahun Lontar edisi April, November 2007 Lontar edisi Februari 2010 Lontar edisi September 2013 Lontar edisi Oktober-November 2016 DAFTAR PUSTAKA Martono, Hendro Sebuah Nama. Tabloid Lontar. No. 1 Tahun I Oktober Temanggung: Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung. Martono, Hendro Penggunaan Voucher Belanja Buku dalam Mengembangkan Perpustakaan. Naskah Best Practices Kepala Sekolah. (Makalah tidak dipublikasikan). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 15

17

Penutup. Sekapur Sirih

Penutup. Sekapur Sirih Penutup Sensus Penduduk 2010 merupakan kegiatan besar bangsa Indonesia melibatkan petugas yang banyak. Hasil sensus sangat penting untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan. Melalui perencanaan yang matang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan dalam suatu wilayah pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi dan sertifikasi pendidik bahwa ketentuan sertifikasi,

Lebih terperinci

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, sosial, tenaga kerja, koperasi usaha kecil dan menengah, penanaman modal, kebudayaan, pemuda dan olahraga, kesatuan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG SK TIM TEKNIS PWK PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) Jl. Jend. A. Yani Nomor 32 Telp. 0293 492154, Fax. 0293 491801 TEMANGGUNG KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA NOMOR : 500 / / 2013

Lebih terperinci

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9.

hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. hutan, perkebunan dan lahan lainnya. atas sebagaimana tergambar pada tabel 2.9. Januari sampai dengan Desember 2013 adalah sebanyak 124 hari atau rata-rata 10,33 hari/bulan. g. Penggunaan Dilihat dari jenis penggunaan lahan kawasan budidaya terdiri dari penggunaan untuk sawah, permukiman/

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU

MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 555/ 318 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLA LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dengan semakin

Lebih terperinci

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung

Tabel Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam Kabupaten Temanggung Tabel 2.17. Jenis dan Kawasan Potensi Bencana Alam No Jenis Bencana Alam Kecamatan 1 Potensi Tanah Longsor Tretep, Wonoboyo, Bejen, Candiroto, Gemawang, Kandangan, Jumo, Bansari, Kledung, Kaloran, Kranggan,

Lebih terperinci

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan

terendah pada tahun ) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan 2008-2112 Uraian 1 Bekerja 154.014 151.073 168.531 147.789 n.a 2 Mencari Kerja 6.113 7.013 8.699 12.145 n.a 3 Angkatan Kerja 162.135 160.095 177.230 161.945 n.a 4 Partisipasi Angkatan Kerja (%) 95,0 94,4

Lebih terperinci

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB.

1) Struktur Ekonomi Daerah. terbesar dalam penyusunan PDRB. dibandingkan dengan garis kemiskinan yang merupakan rupiah yang diperlukan agar penduduk dapat hidup layak secara minimum pangan dan non pangan esensial, nilainya lebih tinggi sehingga dapat asumsikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak merupakan aset masa depan sebuah bangsa. Sehingga, mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan guru merupakan profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi di dalam mengajar. Menurut Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG dan BUPATI TEMANGGUNG a BUPATI TEMANGGUNG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK. Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016

KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK. Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 KARYA ILMIAH UPAYA MEWUJUDKAN SEKOLAH MELEK LITERASI MELALUI GELIS BATUK Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan Tahun 2016 Oleh: Yati Kurniawati, M.Pd. NIP. 19761102 200212 2 003

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan utama bagi setiap penduduk yang hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik maupun mental.

Lebih terperinci

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA A. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Than 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12, 35, 37, dan 38; 2. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya sesuai dengan UU RI No. 20 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana bagi setiap masyarakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Pendidikan merupakan suatu alat untuk mewujudkan masyarakat yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DALAM LINGKUP PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa guru dapat

Lebih terperinci

3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun. perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan

3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun. perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan 3.1.1.Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2013 dan Perkiraan Tahun 2014 Perekonomian suatu daerah tidak dapat terlepas dengan perekonomian regional, perekonomian nasional bahkan perekonomian global. Ada faktor-faktor

Lebih terperinci

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator

Pencapaian sasaran dan indikator pada misi III ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.21 Pencapaian Misi III dan Indikator Mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan yang layak dan berwawasan lingkungan. Pada misi III yaitu mewujudkan peningkatan infrastruktur permukiman perdesaan dan perkotaan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 KATA PENGANTAR

PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 40 2013 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN GURU YANG DIBERI TUGAS TAMBAHAN SEBAGAI KEPALA SEKOLAH WALIKOTA

Lebih terperinci

yaitu 44 partai seperti tercantum pada tabel

yaitu 44 partai seperti tercantum pada tabel pada tabel 2.161. Tabel 2.161. Jumlah Kegiatan pembinaan politik daerah 2008-2103 Kriteria 1 Jumlah kegiatan 1 1 1 1 1 2 Sumber : Disbudparpora 2013. 3) Jumlah partai politik Jumlah partai politik di Kabupaten

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DESKRIPSI KEGIATAN LOMBA BACA GEGURITAN SISWA SMA/SMK KOTA YOGYAKARTA. Oleh. Suwardi, M. Hum. PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

DESKRIPSI KEGIATAN LOMBA BACA GEGURITAN SISWA SMA/SMK KOTA YOGYAKARTA. Oleh. Suwardi, M. Hum. PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN DESKRIPSI KEGIATAN LOMBA BACA GEGURITAN SISWA SMA/SMK KOTA YOGYAKARTA Oleh Suwardi, M. Hum. PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN 2012 A. Pendahuluan Sejak tahun 2006, pelajaran bahasa Jawa sudah

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DISKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Kondisi Geografis Provinsi Jawa Tengah mempunyai dua puluh sembilan kabupaten dan enam kotamadya, salah satu kabupaten tersebut

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul

Pedoman Pelaksanaan Seleksi Calon Pengawas Sekolah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI CALON PENGAWAS SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL TAHUN I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perhatian terhadap dunia pendidikan merupakan hal yang mutlak untuk terus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran Undang-Undang No. 20 Tahun

Lebih terperinci

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42.

pendapatan masyarakat. h. Jumlah Rumah Tangga Miskin status kesejahteraan dapat dilihat pada tabel 2.42. Tabel 2.41. Perhitungan Indeks Gini Kabupaten Temanggung Tahun 2012 Kelompok Jumlah Rata-rata % Kumulatif Jumlah % Kumulatif Xk-Xk-1 Yk+Yk-1 (Xk-Xk-1)* Pengeluaran Penduduk Pengeluaran Penduduk Pengeluaran

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak, Luas Wilayah dan Pemanfaatan Lahan Kabupaten Temanggung secara geografis terletak antara garis 110 0 23-110 0 00 30 Bujur Timur dan antara garis 07 0 10-07

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DENGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs , Kode Pos TEMANGGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs , Kode Pos TEMANGGUNG PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS.PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalari Pahlawan No 100, Telp/Facs 0293-491148, Kode Pos 56212 TEMANGGUNG KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 18 TAHUN 2006 SERI : E PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR : 18 TAHUN 2006 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007 SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2007 A. Sasaran Sejumlah 190.450 guru kelas dan guru mata pelajaran untuk semua jenjang pendidikan, PNS dan non PNS. Terdiri atas 20.000 guru SD dan SMP yang sudah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung

BAB II GAMBARAN UMUM Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung 1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran umum Kabupaten Temangung 2.1.1 Letak, luas dan batas wilayah Kabupaten Temangung Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah dengan bentangan

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS ~ 1 ~ SALINAN Menimbang BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAYONG

Lebih terperinci

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN Piramida Penduduk Kabupaten Temanggung Tahun 2010 21 Tabel 3.1.1 Penduduk Kabupaten Temanggung Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2010 Kelompok Umur (1) (2)

Lebih terperinci

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG 1 BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 21.1 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DI KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 09 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam proses pengembangan nasional. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia senantiasa harus dikembangkan dan

Lebih terperinci

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009

DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 DASAR DAN TEKNIK PENETAPAN KUOTA PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2009 Disajikan dalam Workshop Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2009 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG SERTIFIKASI BAGI GURU YANG DIANGKAT SEBELUM TAHUN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai

Lebih terperinci

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN HASIL WAWANCARA LAMPIRAN HASIL WAWANCARA Berikut ini merupakan tabel hasil wawancara yang dilakukan dengan Bapak Lelono Broto selaku Kepala Sekolah SMP Providentia, Bapak Halus selaku Pegawai Administrasi, dan Bapak Eko

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN SASTRA, SERTA PENINGKATAN FUNGSI BAHASA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis

dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi Angka kematian ibu per kelahiran hidup turun drastis dengan 7 (tujuh), sedangkan target nomor 8 (delapan) menjadi kewenangan pemerintah pusat. Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup turun drastis pada tahun 2011, hal ini karena kasus kematian ibu

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017 PEDOMAN PELAKSANAAN SIMPOSIUM TENAGA KEPENDIDIKAN TAHUN 2017 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA

Lebih terperinci

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012 I. Dasar 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 58 ayat (2);

Lebih terperinci

MEMBERDAYAKAN GURU DALAM MENULIS AKADEMIK (Academic Writing)

MEMBERDAYAKAN GURU DALAM MENULIS AKADEMIK (Academic Writing) MEMBERDAYAKAN GURU DALAM MENULIS AKADEMIK (Academic Writing) Oleh: Khaerudin Kurniawan Salah satu visi ilmiah guru adalah menuangkan gagasan dan pemikirannya ke dalam bentuk tulisan ilmiah. Karya tulis

Lebih terperinci

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan

a. Gaji dan Tunjangan Belanja Sosial a. Jaminan Kesehatan Temanggung Belanja Hibah Urusan Kesehatan PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 KABUPATEN TEMANGGUNG BAGIAN BULAN :Agustus 2015 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH: Dinas Kesehatan Jumlah No Belanja Tidak Langsung 1 Belanja Pegawai Nama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh beberapa orang yang berfungsi secara relatif untuk mencapai tujuan bersama secara terus-menerus.

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011. Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA TAHUN PELAJARAN 2010 /2011 Digunakan untuk kalangan sendiri SMA NEGERI 1 WARUNGKIARA Jl. Palabuhanratu Km.29 Desa/Kec.Warungkiara Telp/Fax (0266)320248 Website:

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung bujur timur dan LS. Kabupaten Temanggung IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Temanggung 1. Letak Geografis Secara geografis Kabupaten Temanggung terletak antara 110 23 110 46 30 bujur timur dan 7 14 7 32 35 LS. Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku organisasi yang merupakan pencerminan dari perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang

Lebih terperinci

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN riaumandiri.co I. PENDAHULUAN Tujuan pemerintah negara Indonesia sebagaimana dituangkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PARTISIPATIF DI LINGKUP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MESUJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM

LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM LETAK GEOGRAFIS DAN KEADAAN ALAM PETA WILAYAH KABUPATEN TEMANGGUNG Temanggung Dalam Angka Tahun 2011 1 LETAK GEOGRAFI Kabupaten Temanggung terletak antara : 110 o 23' - 110 o 46'30" Bujur Timur 7 o 14'

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN 2012 Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA KEMENTERIAN AGAMA R.I DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 38 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK,

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013 BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 1 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYIAPAN DAN PENGANGKATAN KEPALA SEKOLAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 25 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN BAGI GURU DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA Alamat : Jln K.H.Agussalim Polewali Telp. 0428-22031, email:sman3polewali@yahoo.co.id KEPUTUSAN KEPALA SMA NEGERI 3 POLEWALI NOMOR

Lebih terperinci

Program Beasiswa Bank Indonesia. Unit Komunikasi dan Layanan Publik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan

Program Beasiswa Bank Indonesia. Unit Komunikasi dan Layanan Publik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Program Beasiswa Bank Indonesia Unit Komunikasi dan Layanan Publik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan 2 0 1 5 Outline 2 1 Visi, Misi dan Tujuan Beasiswa Bank Indonesia 2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, karena manusia tidak terlepas dari berkomunikasi, Fungsi utama bahasa adalah alat untuk berkomunikasi. Dalam

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA Jl. Pucanggading Raya, Batursari, Mranggen, Demak. Telp. (024) 76743740 SURAT KEPUTUSAN KEPALA NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG PROSEDUR

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG DAERAH Pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016, merupakan pelaksanaan tahun ketiga dari masa jabatan pasangan Drs. H. M. BAMBANG SUKARNO

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan, dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah

VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN. Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah VISI TK ISLAM PLUS ASSALAMAH UNGARAN Membangun Generasi yang Cerdas,Terampil,Tangguh,Cinta Tanah Air dan Berakhlaqul Karimah Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan Anak

Lebih terperinci

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010 PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 55 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SATUAN PENDIDIKAN YANG DISELENGGARAKAN ATAU DIDIRIKAN PEMERINTAH DAERAH Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN

BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN 3 BUKTI FISIK STANDAR KOMPETENSI LULUSAN - SMK BIMBINGAN AKREDITASI SEKOLAH Disusun oleh : ALMAN 2014 Bukti fisik nomor 32 : STANDAR KOMPETENSI LULUSAN Rata-rata nilai ketuntasan belajar kelompok mata

Lebih terperinci

Sistem Pendidikan Nasional

Sistem Pendidikan Nasional Sistem Pendidikan Nasional Oleh : M.H.B. Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH 1 BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 JUKNIS PENYUSUNAN RENCANA KERJA SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12 G. URAIAN PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015

PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jl. Ki Josuto, Wates, Kulon Progo, Kode Pos 55611 Telp. (0274) 774535, fax (0274) 773916

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd.

LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI. Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd. LAPORAN PELAKSANAAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SEKOLAH RSBI Oleh : Drs. JOKO PURWANTO, M.Pd. DIREKTORAT TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK DAN SEKOLAH DI KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang :

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan JUMLAH REALISASI DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN R S U D P U BAPPEDA DINHUBKOMINFO B L H

Perencanaan Pembangunan JUMLAH REALISASI DINAS PENDIDIKAN DINAS KESEHATAN R S U D P U BAPPEDA DINHUBKOMINFO B L H GGARAN 2015 MENURUT DAN ORGANISASI REKAP APBD DINAS / 1 Pendidikan Kesehatan Pekerjaan Umum Perencanaan Pembangunan Perhubungan Lingkungan Hidup Kependudukan & Capil KB dan Kel. Sejahtera Sosial Tenaga

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian 19 ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Pengertian (1) IPI (dibaca i-pe-i); (2) IPI adalah wadah berkumpulnya para pustakawan dan pemerhati perpustakaan dalam

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN. Nomor : 800 / 0017 / 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN. Nomor : 800 / 0017 / 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SELEKSI PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH DASAR PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN Unit I : Jalan Ki Josuto Wates, Kulon Progo Kode Pos 55611. Telp. 773028 (DIKDAS), 774535, 773916 Unit II : Jalan Terbah Wates, Kulon Progo Kode Pos 55611

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188/395

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188/395 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN Jalan Hayam Wuruk No. 11 Yogyakarta 55212, Telepon 512956 Email: pendidikan@jogjakota.go.id Web:http//pendidikan.jogjakota.go.id KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci