BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Budgeting Pengertian Monitoring Menurut Undang-undang Perbendaharaan Negara tanggal 30 Agustus tahun 1970, Monitoring adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian apakah pelaksanaan suatu pekerjaan atau kegiatan itu dilakukan sesuai dengan rencana, aturan-aturan dan tujuan yang telah ditetapkan. Monitoring juga merupakan bagian dari kegiatan pengawasan, dalam pengawasan ada aktivitas memantau. Pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa apakah program yang telah berjalan itu sesuai dengan sasaran atau sesuai dengan tujuan dari program Tujuan Monitoring Adapun tujuan dari kegiatan monitoring ini diantaranya adalah : a. Pengukuran dan penilaian kinerja pembinaan, sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan baik secara kualitas dan kuantitas yang efektif. b. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan. Secara umum monitoring bertujuan mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan proses program yang sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan segera mempersiapkan kebutuhan dalam proses tersebut Pengertian Budgeting (Anggaran) Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris budget yang sebenarnya berasal dari bahasa perancis bougette. Kata ini mempunyai 9

2 arti sebuah tas kecil. Berdasarkan dari arti kata asalnya, anggaran mencerminkan adanya unsur keterbatasan. Pada dasarnya anggaran perlu disusun karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki pemerintah, baik dana, sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Karena terbatasnya dana misalnya, maka diperlukan alokasi sesuai dengan prioritas dan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, Anggaran dalam hal ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Sedangkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disebut APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Menurut R.A. Chalit, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau juga dikenal dengan Anggaran Daerah adalah suatu bentuk kongkrit rencana kerja keuangan daerah yang komprehensif yang mengkaitkan penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah yang dinyatakan dalam bentuk uang untuk mencapai tujuan atau target yang direncanakan dalam jangka waktu tertentu dalam satu tahun anggaran (R.A. Chalit, 1976). Sedangkan menurut Achmad Fauzi, menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan program pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan dalam satu tahun mendatang, yang diwujudkan dalam satu bentuk uang (Achmad Fauzi, 1982). Ateng Syafruddin, memberikan pengertian bahwa APBD adalah rencana kerja atau program kerja Pemerintah Daerah untuk tahun kerja tertentu, di dalamnya memuat rencana pendapatan dan rencana pengeluaran selama tahun kerja tersebut Prinsip-Prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan dalam pengelolaan keuangan daerah harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip anggaran yang baik. Prinsip-prinsip anggaran daerah ini 10

3 diperlukan untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah (Mardiasmo, 2002), yaitu mencakup : 1. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran Transparansi tentang anggaran daerah merupakan salah satu persyaratan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggungjawab, mengingat anggaran daerah merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada masyarakat, maka APBD harus memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, hasil dari suatu kegiatan atau proyek yang dianggarkan. Selain itu setiap dana yang diperoleh, penggunaannya harus dapat dipertanggungjawabkan. 2. Disiplin Anggaran APBD disusun dengan berorientasi pada kebutuhan masyarakat tanpa harus meninggalkan keseimbangan antara pembiayaan penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan pelayanan masyarakat. Oleh karena itu anggaran yang disusun harus dilakukan berlandaskan asas efisiensi, tepat guna, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. 3. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran Dana yang tersedia harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk dapat menghasilkan peningkatan pelayanan dan kesejahteraan yang maksimal guna kepentingan masyarakat. Oleh karena itu untuk dapat mengendalikan tingkat efisiensi dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan perlu ditetapkan secara jelas tujuan, sasaran, hasil dan manfaat yang akan diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang diprogramkan. 4. Format Anggaran Pada dasarnya APBD disusun berdasarkan format anggaran defisit (deficit budget format). Selisih antara pendapatan dan belanja mengakibatkan terjadinya surplus dan defisit anggaran. Apabila terjadi surplus, daerah dapat membentuk dana cadangan, sedangkan bila terjadi defisit, dapat ditutup melalui sumber pembiayaan pinjaman dan atau penerbitan obligasi daerah sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku. 11

4 Fungsi dan Kedudukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Menurut Ateng Syafrudin (1993) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mempunyai fungsi dan kedudukan sebagai berikut : 1. Sebagai dasar kebijakan menjalankan keuangan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah untuk masa tertentu yaitu satu tahun anggaran. 2. Sebagai pemberian kuasa dari pihak Legislatif yaitu DPRD kepada Kepala Daerah sebagai pimpinan eksekutif untuk melakukan pengeluaran dalam rangka menjalankan roda pemerintahan daerah. 3. Sebagai penetapan kewenangan kepada Kepala Daerah untuk melaksanakan pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat. 4. Sebagai bahan supaya pengawasan yang dilakukan oleh yang behak melaksanakan pengawasan dapat berjalan dengan lebih baik Tujuan Pengelolaan Keuangan Dan Anggaran Anggaran (budget) adalah suatu daftar atau pertanyaan yang terperinci tentang penerimaan dan pengeluaran negara atau daerah yang diharapkan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan pengelolaan anggaran meliputi : 1. Kesejahteraan masyarakat Dengan pengelolaan anggaran yang baik maka akan mendorong kearah perbaikan ekonomi, distribusi pendapatan yang tepat sasaran sehingga akan menciptakan kondisi ekonomi yang stabil dan mengarah kepada pencapaian kesejahteraan masyarakat. 2. Membuka kesempatan kerja Anggaran dikelola dengan baik dan alokasi anggaran yang tepat terhadap objek-objek vital akan menarik tenaga kerja, membuka kesempatan kerja karena adanya lapangan kerja sehingga ada distribusi anggaran kepada para pekerja sehingga daya beli masyarakat menjadi tinggi dan meningkatkan keseahteraan masyarakat. 12

5 3. Mengurangi pengangguran Efektivitas dan efisiensi anggaran dan perubahan alokasi anggaran kepada optimalisasi angkatan kerja dengan berbagai bentuk perluasan lahan pekerjaan yang baru. 4. Pelayanan masyarakat Indikator keberhasilan sebuah pemerintahan adalah bagaimana masyarakat merasa terlayani dengan baik dengan memperoleh tingkat kepuasan yang optimal. Masyarakat merasakan kepuasan maka masyarakat akan semakin sejahtera. Dari keempat tujuan pengelolaan anggaran tersebut di atas dapat dilihat adanya kesinambungan dan keselarasan antara tujuan penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat dengan pengelolaan anggaran sehingga dapat diilustrasikan bahwa penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan dengan baik jika ditopang dengan pengelolaan anggaran yang efektif, efisien dan ekonomis Kegiatan Pelaksanaan Anggaran Penyusunan Rancangan DPA-SKPD DPA-SKPD merupakan dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran atau pengguna barang. Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pendapatan memuat informasi tentang kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan daerah yang dikelola atau diterima oleh SKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundangundangan. Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan belanja memuat informasi tentang kelompok belanja tidak langsung dan belanja langsung yang masingmasing diuraikan menurut jenis, objek dan rincian objek belanja. Dokumen pelaksanaan yang terkait dengan pembiayaan memuat informasi tentang kelompok penerimaan pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup defisit APBD dan pengeluaran pembiayaan yang digunakan untuk memanfaatkan 13

6 surplus APBD yang masing-masing diuraikan menuru jenis, objek dan rincian objek pembiayaan Penyusunan Rencana Pengeluaran Anggaran Rencana pengeluaran anggaran atau yang disebut RPA adalah dokumen perkiraan arus masuk yang bersumber dari penerimaan perkiraan dan perkiraan arus anggaran keluar untuk mengatur ketersediaan dana yang cukup, guna mendanai pelaksanaan kegiatan dalam satu periode. Penyusunan rencana pengeluaran anggaran pada dasarnya dilakukan untuk memberikan informasi yang jelas dan terencana serta mengatur ketersediaan dana yang cukup, mendanai pengeluaran-pengeluaran sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah disahkan Penatausahaan Pengeluaran Anggaran Penatausahaan pengeluaran merupakan serangkaian proses kegiatan menerima, menyimpan, menyetor, membayar, menyerahkan dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang yang berada dalam pengelolaan SKPD. Penatausahaan pengeluaran daerah pada tingkat SKPD dilaksanakan oleh Pengguna Anggaran, Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan Bendahara Pengeluaran. Dokumen yang digunakan, dalam melakukan penatausahaan pengeluaran terdiri atas : 1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2. Surat Penyediaan Dana (SPD) 3. Surat Permintaan Pembayaran (SPP), meliputi: a. SPP-Uang Persediaan (SPP-UP) b. SPP-Ganti Uang Persediaan (SPP-GU) c. SPP-Langsung (SPP-LS) 14

7 4. Surat Perintah Membayar (SPM) 5. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang dikeluarkan oleh BPKAD 2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Pengertian Data dan Informasi Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan, Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta (Nana Danapriatna dan Rony Setiawan, 2005). Setelah data tersebut diproses dengan berbagai langkah dan prosedur yang tepat maka mampu menghasilkan sebuah informasi yang berkualitas. Menurut Kusrini, Informasi merupakan hasil olahan data, dimana data tersebut sudah diproses dan diinterprestasikan menjadi sesuatu yang bermakna untuk pengambilan keputusan. Informasi juga diartikan sebagai himpunan dari data yang relevan dengan satu atau beberapa orang dalam suatu waktu (Kusrini, 2007) Pengertian Sistem Menurut James A O Brien, Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (James A O Brien, 2005). Sistem yang baik adalah sistem yang mempunyai tujuan, batas, subsistem, input, proses, output dan feed back (umpan balik) secara jelas Pengertian Sistem Informasi Menurut Turban, McLean dan Wetherbe, Sistem Informasi merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik (Turban, McLean dan Wetherbe, 1999). Sedangkan menurut Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon, Sistem Informasi (Information System) dapat didefinisikan secara teknis sebagai 15

8 seperangkat lima komponen yang saling berhubungan yang memiliki fungsi untuk mengumpulkan (mengambil), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan sebagai kontrol dalam organisasi. Selain mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengontrolan, sistem informasi juga dapat membantu manajer dan pekerja untuk menganalisa masalah, memvisualisasikan subjek yang kompleks dan menciptakan produk baru. Adapun komponen-komponen sistem informasi berbasis komputer menurut James A O Brien (2005), adalah sebagai berikut : a. Manusia b. Hardware c. Software d. Data e. Jaringan 2.4. Metode Pengembangan Sistem Informasi Ada berbagai model pengembangan sistem salah satunya adalah SDLC (System Development Life Cycle). Model ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membangun dan mengelola sistem dengan baik SDLC ( System Development Life Cycle) SDLC adalah pengembangan atau rekayasa sistem informasi (system development) dan atau perangkat lunak (software engineering) dapat berarti menyusun sistem atau perangkat lunak yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi untuk menyempurnakan yang telah ada sebelumnya (Adi Nugroho, 2010:2) Perancangan SDLC ( Model Waterfall ) Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam pengembangan sistem ini mengacu pada tahapan-tahapan dalam ketentuan SDLC (Systems 16

9 Development Life Cycle) dengan menggunakan model waterfall. Menurut Satzinger dalam Bukunya Ssystem Analys Is Changing the world (2010, p41) model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. (Satzinger, 2010 : 41). Adapun fase-fase dalam model waterfall menurut referensi Satzinger, sebagai berikut : 1. Planning Gambar 2.1 Metode Waterfall (Sumber :Satzinger, 2010 : 41). Fase membuat tujuan dan mengumpulkan data maupun informasi yang dibutuhkan,termasuk didalamnya kegunaan software, rencana waktu pengerjaan, perencanaan anggaran biaya pembuatan sistem yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi atau data biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survei, diskusi maupun studi pustaka. 2. Analysis Tahapan ini sering disebut sebagai proses analisa, analisa data yang telah terkumpul, analisa masalah ditemukan dan analisa dokumen planning. Segala Informasi dan data dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya 3. Design Dalam tahap ini dibuatkan desain sistem yang akan dibangun dari hasil analisa yang sudah dilakukan sebelumnya. Desain sistem ini menggambarkan arsitektur, role, fungsional, modul hingga antarmuka yang diinginkan. 17

10 4. Implementation Ditahap ini barulah mulai proses pengkodean yang dilanjutkan dengan testing kemudian dijalankan pada lingkungan sebenarnya dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum dan masih terdapat kesalahan atau tidak Analisis Sistem Pengertian Analisis Sistem Menurut Whitten L. Jeffery (2004), Analisis Sistem adalah pembelajaran sebuah sistem dan komponen-komponennya sebagai prasyarat sistem desain sistem, spesifikasi sebuah sistem yang baru dan diperbaiki. Berpindah dari definisi klasik analisis sistem ini ke suatu sedikit lebih kontemporer, analisis sistem sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan langkah-langkah awal pengembangan sistem. Sedangkan menurut Yakub (2012), Analsis Sistem (System Analysis) dapat diartikan sebagai suatu proses untuk memahami sistem yang ada, dengan menganalisa jabatan dan uraian tugas (business users), proses bisnis (business process), ketentuan atau aturan (business rule), masalah dan mencari solusinya (business problem & solution), business tolls, dan rencana-rencana perusahaan (busines plan). Analisis sistem sangat penting dan sangat berguna bagi proses pengembangan sistem informasi manajemen. Dengan analisis yang tepat kemungkinan besar sistem informasi yang dirancang tersebut akan sesuai dengan keinginan, namun dengan analisis yang tidak maksimal sulit menghasilkan sebuah sistem informasi manajemen yang berkualitas. Dari definisi di atas bisa disimpulkan bahwa Analsis Sistem adalah suatu kegiatan mempelajari sistem (baik manual ataupun sistem yang sudah komputerisasi) secara keseluruhan mulai dari menganalisa sistem, analisa masalah desain logic dan memberikan keputusan dari hasil analisa tersebut. 18

11 Fungsi Analisis Sistem Fungsi analisis sistem sebagai berikut : a. Mengidentifikasi masalah-masalah dari pemakai atau user b. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhan pemakai. c. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah. d. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistem sesuai dengan permintaan user Model Analisis Sistem Model- model analisis sistem diantaranya : a. Model berbasis skenario, yang menggambarkan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak dari berbagai sudut pandang aktor sistem perangkat lunak. b. Model data, yang menjelaskan ranah informasi untuk permasalahan yang akan diselesaikan. c. Model berorientasi kelas, yang memperlihatkan kelas-kelas dalam konteks pemrograman berorientasi objek (yang memiliki atribut-atribut dan operasi-operasi di dalamnya) dan dengan cara bagaimana kelaskelas tersebut saling bekerjasama untuk mencapai sasaran-sasaran spesifikasi-spesifikasi kebutuhan sistem atau perangkat lunak. d. Model berorientasi aliran, yang menggambarkan elemen-elemen fungsional sistem atau perangkat lunak dan yang menggambarkan bagaimana caranya mereka melakukan transformasi terhadap data, saat data yang bersangkutan melintasi sistem. e. Model prilaku, yang menggambarkan bagaimana perangkat lunak berprilaku terhadap event-event yang datang dari luar sistem. Model-model analisis di atas memberikan pada seorang perancang perangkat lunak informasi-informasi yang dapat diterjemahkan menjadi arsitektur sistem, dan perancangan berperingkat komponen. Terakhir, model-model spesifikasi kebutuhan (dan spesifikasi-spesifikasi kebutuhan perangkat lunak) 19

12 memungkinkan para pengembang melakukan penilaian kualitas saat perangkat lunak selesai dikembangkan Analisis Metode PIECES Perlu diketahui yang menjadi dasar untuk dilakukan analisa sistem dikarenakan adanya suatu masalah dalam sistem itu, untuk mencari kekurangan sistem ataupun kelebihan sistem metode yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan metode PIECES. Analisa PIECES merupakan analisa yang melihat sistem dari sisi Performance, Information, Economic, Control, Efficiency dan Service. Kerangka PIECES disesuaikan untuk menganalisa sistem dari aplikasi manual dan terkomputerisasi. Adapun pengertian dari analisis metode PIECES sebagai berikut (Whitten L. Jeffery, 2004) : 1. Analisis Kinerja (Performance) Analisis kinerja adalah suatu kemampuan dari sistem itu sendiri untuk menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga tujuan bisa tercapai. 2. Analisis Informasi (Information) Analisis informasi merupakan sesuatu yang sangat penting yang nantinya bisa digunakan untuk menentukan pengambilan keputusan. Jika informasi yang dihasilkan dari sistem berkualitas maka perusahaan akan sangat mudah untuk mengambil keputusan untuk kemajuan perusahaan itu sendiri. 3. Analisis Ekonomi (Economic) Analisis ekonomi merupakan biaya yang digunakan untuk mengembangkan sistem seharusnya minimal sesuai dengan hasil yang didapatkan, jangan sampai biaya yang dikeluarkan tinggi namun manfaat yang didapatnya kurang. 4. Analisis Kontrol (Control) Analisis kontrol memiliki tujuan untuk peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahankesalahan yang dan atau akan terjadi. 5. Analisis Efisiensi (Eficiency) 20

13 Analisis Efisiensi membahas bagaimana sumber daya sistem informasi dapat digunakan secara optimal. Operasi pada suatu perusahaan dikatakan efisien atau tidak biasanya didasarkan pada tugas dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan. 6. Analisis Pelayanan (Service) Analisis pelayanan yang diberikan dari sistem tersebut apakah sudah efektif dan efisien. Secara umum pelayanan dengan cara manual masih bisa dikatakan lebih lama jika dibandingkan dengan cara terkomputerisasi Unified Modelling Language (UML) Pengertian UML Unified Modelling Language (UML) adalah himpunan struktur dan tehnik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP). UML adalah metodologi untuk mengembangkan OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. Menurut Braun (2011) menyatakan bahwa UML adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintak dalam memodelkan sistem secara visual. Menurut Satzinger (2010 : p241 ) dalam bukunya System Analys & Desaign Changing the Wold Fifth edition menyatakan bahwa UML merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. 21

14 Gambar 2.2 Diagram-Diagram Pada UML Versi 2.0 (Sumber : Use Case Diagram Menurut Satzinger (2010, p390) Use Case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah apa yang diperbuat sistem dan bukan bagaimana. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dan sistem Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalkan login ke sistem. Sedangkan aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. 22

15 Gambar (Sumber : Satzinger 2010: p244 ) Gambar 2.3 Use Case Diagram (Sumber : Satzinger : 2010) Tabel 2.1 Keterangan Simbol Use Case Use Case Simbol Nama use case Deskripsi Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase. Aktor / Actor Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat. Biasanya menggunakan kata benda di awal frase nama aktor. Nama aktor Asosiasi / Association Komunikasi antara actor dengan use case yang berpartisipasi pada usecase atau usecase memiliki interaksi dengan actor Ekstensi / extend Relasi usecase tambahan ke sebuah usescase dimana usecase yang ditambahkan dapat berdiri sendiri, mirip dengan prinsip inheritance pada OOP. 23

16 «extends» Generalisasi /Generalization Hubungan generalisasi dan spesialisai (umumkhusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya. Include / uses «uses» Include berarti uses case yang ditambahkan akan selalu dipanggil dan melakukan pengecekan apakah case yang ditambhkan telah dijalankan sebelum use case tambahan dijalankan Activity Diagram Menurut Satzinger (2010, p249) Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masingmasing alir berawal, decision yang mungkin terjadi dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada bebearapa eksekusi. Activity diagram merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Untuk mengilustrasikan proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik singkronisasi yang dapat berupa titik, garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggungjawab untuk aktivitas tertentu. 24

17 Gambar 2.4 Activity Activity ( Sumber Satzinger (2010, p249)) Simbol Tabel 2.2 Keterangan Simbol Activity Diagram Deskripsi Status awal Status awal diagram aktivitas system Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, biasanya diawali dengan kata kerja. Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan 25

18 aktivitas lebih dari satu Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu. Status akhir Status akhir yang dilakukan system Swimlane Nama swinlane Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi Sequence Diagram Menurut Satzinger (2010 : p165) Sequence Diagram adalah diagram yang di gunakan untuk mendefinisikan input dan output serta urutan interaksi antara pengguna dan system untuk sebuah use case. Gambar 2.5 Sequence Diagram (Sumber Satzinger (2010 : p165)) 26

19 Tabel 2.3 Keterangan Simbol Sequence Diagram Actor Simbol Deskripsi Orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang akan dibuat biasanya menggunakan kata benda. Top Package::nama aktor Garis hidup / lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek. Objek Menyatakan objek yang berinteraksi pesan. nama objek : nama kelas Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif dan berinteraksi pesan. Pesan tipe create <<create>> Pesan tipe call 1 : nama_metode() Menyatakan suatu objek, membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat. Menyatakan suatu objek memanggil operasi/metode yang ada pada objek lain atau dirinya sendiri, arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi/metode, karena ini memanggil operasi/metode maka operasi/metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas 27

20 Pesan tipe send 1 : masukan Pesan tipe return 1 : keluaran Pesan tipe destroy <<destroy>> sesuai dengan objek yang berinteraksi. Menyatakan bahwa suatu objek mengirim data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. Menyatakan bahwa suatu objek yang telah menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian. Menyatakan suatu objek mengakhiri hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang diakhiri, sebaiknya jika ada create maka ada destory. X Class Diagram Menurut Satzinger (2010 : p391) Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Susunan struktur kelas yang baik dalam class diagram sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas berikut: Kelas main, kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. Kelas view, kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 28

21 Kelas use case (controller), kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case. Kelas ini biasa disebut dengan kelas proses yang menangani proses bisnis perangkat lunak. Kelas model, kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data. Semua tabel yang dibuat di basis data dapat dijadikan kelas Gambar 2.6 Class Diagram (Sumber Satzinger (2010,p 413)) 29

22 Table 2.4 Keterangan simbol Class Diagram Simbol Kelas Deskripsi Kelas pada struktur system nama_kelas -attribute +operation() Antarmuka / interface Sama dengan konsep interface dalam pemrogaman berorientasi objek Nama_interface Asosiasi / association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai multiplicity. Asosiasi berarah / direction association Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain, asosiasi biasanya juga disertai dengan multicplicity. Generalisasi Relasi antar kelas dengan makna generalisasispesialisasi (umum-khusus) Dependency Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas Perangkat Lunak Pendukung Aplikasi XAMPP XAMPP merupakan perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi dan merupakan kompilasi dari beberapa program, XAMPP 30

23 merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, Perl, XAMPP mempunyai tool yang menyediakan paket perangkat lunak kedalam satu buah paket. Dalam paketnya sudah terdapat Apache (web server), MySQL (Database), PHP (Server Side Scripting), Perl, FTP server, phpmyadmin dan berbagai pustaka bantu lainnya. Dengan paket ini maka tidak perlu lagi instal dan konfigurasi web server Apache, PHP, MySQL secara manual fungsinya adalah sebagai server yang terjadi sendiri (Localhost) PHP PHP atau Hypertext Preprocessor adalah salah satu bahasa pemrograman open source yang sangat cocok atau dikhususkan untuk pengembangan web dan dapat ditanamkan pada sebuah script HTML. Bahasa PHP dapat dikatakan menggambarkan beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, dan Perl serta mudah untuk dipelajari. PHP diciptakan untuk mempermudah pengembangan web dalam menulis halaman web dinamis dengan cepat, bahkan lebih dari itu kita dapat mengeksplorasi hal-hal yang luar biasa dengan PHP. Sehingga dengan demikian PHP sangat cocok untuk para pemula, menengah maupun expert seklipun MySQL MySQL adalah salah satu perangkat lunak sistem manajemen basis data (database) SQL atau sering disebut dengan DBMS. Berbeda dengan basis data konvensional seperti.dat,.dbf,.mdb, MySQL memiliki kelebihan yaitu bersifat multhitread, dan multi-user serta mendukung sistem jaringan. MySQL di distribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), namun ada juga yang versi komersial bagi kalangan tertentu yang menginginkannya. (A.M Hirin dan Virgi, 2011:25-26) 2.8. Pengujian Perangkat Lunak Pengujian perangkat lunak adalah sebuah proses yang dikatakan sebagai siklus hidup dan merupakan bagian dari proses rekayasa perangkat lunak secara 31

24 terintegrasi demi memastikan kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah disepakati dari awal (Rizky, 2011:14). Pengujian perangkat lunak merupakan elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Pentingnya pengujian perangkat lunak dan implikasinya yang mengacu pada kualitas perangkat lunak melibatkan sederetan aktivitas produksi dimana peluang terjadinya kesalahan manusia sangat besar, guna memotivasi dilakukannya perencanaan pada pengujian yang baik melalui pengujian yang teliti Whitebox Testing (Pengujian Kotak Putih) Whitebox Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih mahal dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman bagi para tester. (Soetam, 2011:261) Blackbox Testing (Pengujian Kotak Hitam) Blackbox Testing adalah tipe pengujian yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja internalnya, sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup dikenai proses testing dibagian luar. (Soetam, 2011:264) 2.9. Basis Data Pengertian Basis Data Menurut Bambang Hariyanto (2004), Basis Data (Database) adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Basis data mendeskripsikan state organisasi atau 32

25 perusahaan atau sistem. Saat satu kejadian muncul di dunia nyata mengubah state organisasi atau perusahaan sistem maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data yang disimpan di basis data. Sedangkan menurut Ramez Elmasri dan Shamkant B Navathe (2010), Mendefinisikan database is a collection of reloated data. Maksudnya adalah database merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan. Dengan data yang akurat kita akan mengetahui fakta yang telah dicatat dan bisa kita fahami secara lengkap. Secara umum bisa disimpulkan bahwa Basis data (database) adalah kumpulan dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user. 33

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Android versi 2.2 (Froyo :Frozen Yoghurt) Pada 20 Mei 2010, Android versi 2.2 (Froyo) diluncurkan. Perubahanperubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain dukungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

DAFTAR SIMBOL. Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. DAFTAR SIMBOL Use case nama use case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Aktor / actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Simbol-simbol pada Usecase. No Simbol Nama Keterangan. Fungsionalitas yang disediakan. sistem sebagai unit-unit yang.

DAFTAR SIMBOL. Simbol-simbol pada Usecase. No Simbol Nama Keterangan. Fungsionalitas yang disediakan. sistem sebagai unit-unit yang. DAFTAR SIMBOL Simbol-simbol pada Usecase Fungsionalitas yang disediakan 1. Usecase sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor. Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI

PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI PENGEMBANGAN WEBSITE KOMUNITAS STUDI KASUS : KOMUNITAS FOTOGRAFI TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara yang semakin terbuka, Pemerintah selaku perumus dan pelaksana kebijakan APBN berkewajiban untuk terbuka dan bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN OUTSOURCING BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

6 Bab II Tinjauan Pustaka

6 Bab II Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Komputer Berikut ini ada beberapa definisi tentang komputer yang disajikan oleh beberapa para ahli : Sujatmiko (2012:156), Komputer adalah mesin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Seni dan Budaya Bali Di Bali sampai saat ini seni dan kebudayaannya masih tetap bertahan dan lestari. Hal ini terjadi karena salah satunya adalah pendukungnya tidak berani

Lebih terperinci

Unified Modelling Language UML

Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language UML Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fungsi dan Tujuan Peta Menurut Y. Sri Pujiastuti dkk (2007) Peta berfungsi untuk menggambarkan suatu wilayah dalam bentuk yang diperkecil, baik secara detail maupun secara menyeluruh.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web

BAB II LANDASAN TEORI Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Membangun Aplikasi Berbasis Web Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dijalankan melalui browser dan diakses melalui jaringan komputer. Aplikasi berbasis web

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Radite Purwahana dalam tugas akhirnya telah membuat tugas akhir yang berjudul RAPOR ONLINE SMA N 8 SURAKARTA BERBASIS PHP, MYSQL, DAN SMS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Sistem Menurut Jogiyanto (2001) terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Informasi 2.1.1 Data Salah satu tujuan dibuatnya sistem informasi yaitu untuk menyimpan dan mengelola data. Dimana data-data tersebut disimpan disebuah tempat bernama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Web WEB merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet, sedangkan aplikasi berbasis web (web base aplication)

Lebih terperinci

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML

Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML Bagian 7 ANALISIS DESAIN PADA PEMROGRAMAN BERORIENTASI OBJECT DENGAN UML Apa itu UML? Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka yang berhubungan dengan topik yang penulis bahas adalah sistem penerimaan siswa baru SMA Al-Muayyad Surakarta (http://psb.sma-almuayyad.sch.id/),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab Tinjauan Pustaka memuat uraian gambaran umum dan fungsi-fungsi pada perpustakaan, pengertian sistem informasi, dan kaitan antara perpustakaan dan sistem informasi. 2.1. Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. BAB II LANDASAN TEORI Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem. 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perjalanan Dinas 2.1.1 Pengertian Perjalanan Dinas Perjalanan dinas secara umum adalah perjalanan yang dilakukan oleh karwaran atau pegawai suatu perusahaan yang berkitan dengan

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Sistem Menurut Alfattah (2007:3) sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek yang biasa dilihat

Lebih terperinci

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM MAKALAH T02/Use Case Diagram ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM Nama : Abdul Kholik NIM : 05.05.2684 E mail : ik.kyoe.san@gmail.com Sumber : http://artikel.webgaul.com/iptek/unifiedmodellinglanguage.htm

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB

PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PEMBUATAN APLIKASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem juga merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling terkait dan bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem tersebut dan

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

BAB II. KAJIAN PUSTAKA BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. PROFIL MA NEGERI 1 PURWOKERTO 1. Profil MA Negeri 1 Purwokerto beralamat di Jalan Senopati No. 1 Arcawinangun, Purwokerto Timu Telp (0281) 637509, Kecamatan Purwokerto Timur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemodelan Objek Pemodelan objek merupakan suatu metode untuk menggambarkan struktur sistem yang memperlihatkan semua objek yang ada pada sistem. (Nugroho, 2005, hal:37).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah ada. Beberapa alasan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sudah ada. Beberapa alasan sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Sistem Pengembangan sistem berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang sudah ada.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian LPJ dan Fungsinya LPJ merupakan singkatan dari Laporan Pertanggung Jawaban. LPJ adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II Landasan Teori BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi sistem informasi, namun harus diketahui terlebih dahulu definisi sistem dan informasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Pendukung Keputusan / Decision Support Sistem (DSS) Sistem pendukung keputusan / Decision Support Sistem (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Aplikasi Web Web aplikasi-disebut "webapps," jaringan-centric ini kategori perangkat lunak mencakup beragam aplikasi. Dalam bentuk yang paling sederhana, webapps bisa sedikit

Lebih terperinci

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM

Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Citra Noviyasari, S.Si, MT SI - UNIKOM Diagram class sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. WORKFLOW 2.1.1 Definisi Workflow Menurut WFMC (Workflow Management Coalition), Workflow didefinisikan sebagai berikut: "The automation of a business process, in whole or part,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Aplikasi Web Aplikasi merupakan sekumpulan program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melakukan tugas tertentu. Dengan kata lain, aplikasi bisa disebut juga dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Metode Penelitian Banyak metode pengembangan sistem yang tersedia, diantara metode pengembangan sistem tersebut yang paling terkenal adalah System Development Life Cycle (SDLC).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) CRM merupakan suatu strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang di desain untuk meningkatkan keuntungan, pendapatan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Menurut (Adam Suseno & Ricky Agus; 2012 : 1), Sistem informasi yang memiliki kepaduan antara teknologi informasi dan aktifitas dari orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Inspeksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan hasil studi lapangan (wawancara) Inspeksi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ASET SERTIFIKAT TANAH BERBASIS WEB DI PT PLN PERSERO DISTRIBUSI JAWA BARAT Ir. Johni S Pasaribu. 1, Nurfitria 2 Konsentrasi Teknik Informatika, Program Studi Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Framework Salah satu alasan mengapa orang menggunakan framework terutama dalam membangun sebuah aplikasi adalah kemudahan yang ditawarkan. Didalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas. Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komponen Sumber Daya Manusia dalam Ruang Lingkup Fakultas Nuraeny (2010) mengemuckakan bahwa Sumber Daya Manusia yang ada dalam ruang lingkup Universitas khususnya pada tiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadiankejadian dan kesatuan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki

BAB III LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki BAB III LANDASAN TEORI 1.1. Inventori Secara umum pengertian inventori adalah stock barang yang harus dimiliki oleh prusahaan baik bahan baku, barang yang sudah diproses, dan barang jadi. (Ballou, 2004)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem II.1.1 Sistem Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri dari suatu interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan yang semua beroperasi yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Produksi Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian secara keseluruhan, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang dan/atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

Diagram Use Case. Pertemuan 3

Diagram Use Case. Pertemuan 3 Diagram Use Case Pertemuan 3 Definisi Use Case Diagram Use Case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 PERANCANGAN SISTEM Untuk memudahkan pembuatan aplikasi sistem pakar berbasis website, maka akan dibuat model menggunakan UML (Unified Modeling Language). Perlu diketahui metode

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI. Aplikasi chatting mobile phone yang menggunakan NetBeans IDE 6.0 yang di BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Tahapan analisis merupakan tahapan yang paling awal dalam membuat sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini dilakukan perancangan terhadap Aplikasi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Aplikasi Menurut Supriyanto (2005: 117) aplikasi adalah software program yang memiliki aktifitas pemrosesan perintah yang diperlukan untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP...

2.4.4 Activity Diagram... II Sequence Diagram... II Collaboration Diagram... II Implementasi... II PHP... DAFTAR ISI ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR SIMBOL... xii BAB I... I-1 PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Yakub menuliskan dalam bukunya (Yakub, 2012) bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global

Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global Sistem Informasi Aplikasi Penilaian Sidang Skripsi Berbasis Web di STMIK Bina Sarana Global Arni Retno Mariana 1, Agus Budiman 2, Nina Septiana 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beberapa landasan teori yang digunakan dalam perancangan sistem informasi penjualan ini adalah sebagai berikut: 1. Pengertian Perancangan Pengertian perancangan menurut Soewondo

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: E-learning, Online test, Penilaian, Pendidikan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: E-learning, Online test, Penilaian, Pendidikan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penerapan teknologi di dalam pendidikan sangatlah berguna untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah. Penggunaan teknologi yang berupa aplikasi E- learning berbasis framework codeigniter untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum 1.1.1 Aplikasi SMS Lokal Komputer Aplikasi SMS Lokal Komputer digunakan untuk pengiriman SMS ke pelanggan dengan menggunakan PC yang disambungkan dengan Handphone agar

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Definisi Berita Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. METODE PENELITIAN 2.1.1. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan data informasi yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web dan android

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN... i ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR SIMBOL... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Notasi dalam UML. Actor

Notasi dalam UML. Actor Notasi dalam UML Actor Gambar 1. Notasi Actor Actor menggambarkan segala pengguna software aplikasi (user). Actor memberikan suatu gambaran jelas tentang apa yang harus dikerjakan software aplikasi. Sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi mengalami perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang menginginkan sistem informasi yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah)

PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) PEMANFAATAN ARDUINO DALAM PENGEMBANGAN SISTEM RUMAH PINTAR BERBASIS MOBILE DAN WEB (Studi Kasus : Penjadwalan Lampu Rumah) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TKT REKLAME MAGUWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Indri Pratiwi

SISTEM INFORMASI PENJUALAN TKT REKLAME MAGUWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Indri Pratiwi SISTEM INFORMASI PENJUALAN TKT REKLAME MAGUWOHARJO SLEMAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Indri Pratiwi 12.02.8341 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Suatu organisasi terdiri atas sejumlah unsur, orang-orang yang mempunyai berbagai peran, kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan, tempat kerja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Planet Production adalah salah satu perusahaan manufaktur di bidang industri garment yang telah berdiri sejak 16 Agustus 1996 di Bandung yang telah berperan aktif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Informasi Geografis Secara garis besar, sistem dapat diartikan sebagai sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini pengetahuan tentang teknolongi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan ataupun instansi. Dibutuhkan teknologi yang baik

Lebih terperinci