BAB II SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN ( )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN ( )"

Transkripsi

1 BAB II SEJARAH BERDIRINYA UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN ( ) 2.1 Sejarah berdirinya Universitas HKBP Nomensen di Sumatera Utara Dalam suatu masyarakat atau bangsa, pendidikan merupakan masalah yang sangat penting untuk diperhatikan. Pada zaman abad pertengahan di Eropa, pendidikan yang dilaksanakan merupakan pendidikan yang bercorak keagamaan. Demikian pula halnya di Indonesia pada umumnya. Pada zaman tradisional pendidikan yang dilaksanakan juga pendidikan yang bercorak keagamaan. Pendidikan pada masa itu biasanya diselenggarakan oleh misi keagamaan seperti pendidikan yang diselenggarakan oleh missionaries penyebar agama Kristen dan juga oleh para kaum ulama. Sebagian besar masyarakat Indonesia telah sadar akan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik. Dimana-mana tampak orang bersaing atau pun berlomba untuk mendapatkan pendidikan, walaupun ada sejumlah kasus dimana orang tua menolak menyekolahkan anaknya dengan alas an tidak mempunyai biaya. Bagi masyarakat yang mampu, rata-rata berusaha untuk menyekolahkan anak-anak mereka setinggi mungkin. Jika anak mereka tidak dapat masuk dalam perguruan tinggi negeri, mereka berusaha memasukkan ke perguruan swasta. Berdasarkan kenyataan di atas, dapat dilihat bahwa kebutuhan akan

2 pendidikan swasta dewasa ini sangat meningkat. Kebutuhan akan pendidikan ini bukan saja meningkat di kota-kota besar tetapi juga sampai ke daerah desa. Medan merupakan kota metropolitan dan juga sebagai ibukota propinsi Sumatera Utara. Sebagai sebuah ibukota propinsi, Medan ikut serta dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut. Meningkatnya kebutuhan akan pendidikan, jika dilihat dari naiknya jumlah anak usia sekolah, menyebabkan perlu untuk menambah sarana pendidikan baik swasta maupun negeri dari tingkat TK, SD, SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. Perguruan tinggi sebagai wadah para mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan melalui pengajaran teori maupun secara praktik secara mendalam. Perguruan Tinggi merupakan suatu wadah atau tempat dimana para mahasiswa dan mahasiswa memperoleh ilmu pengetahuan melalui teori maupun melalui praktek. Dengan kata lain, perguruan tingi berfungsi untuk membentuk manusia yang berintelektual tinggi, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri, bekerja keras dan mempunyai pengertian serta pandangan yang luas. Beberapa perguruan tinggi yang terdapat di Medan antara lain USU, UNIMED, UHN, UNIKA, UISU, UMSU, UDA, UMA, IAIN, STT, dan lain-lain. Dalam skripsi ini, penulis tidak akan membahas semua perguruan tinggi yang terdapat di Medan. Penulis hanya lebih memfokuskan kepada Universitas HKBP Nomensen (UHN) Medan sebagai universitas swasta yang berdiri di tahun 1954 yang memiliki dua kampus di Medan dan di Pematang Siantar. Dr. I.L. Nomensen, perintis kekristenan di tanah batak meskipun bukan misionaris yang pertama di tanah batak, namun sejak awal kehadirannya di tanah batak telah memberi perhatian yang amat besar terhadap masalah pendidikan. Hal ini

3 dapat kita lihat dari ucapannya yang berbunyi : Bila kita menabur kerohanian saja, tidak mungkin kita menemui manusia seutuhnya. Hal ini berarti untuk mencapai manusia seutuhnya tiada jalan lain selain mengembangkan pendidikan, agar masyarakat lebih pandai dan lebih matang dalam berpikir. Nomensen juga selalu mendesak orang-orang Kristen agar selain membangun gereja juga membangun sekolah 6. Atas desakan dan anjuran Nomensen, pada tahun 1868 didirikanlah sebuah sekolah zending pertama di Sipirok, karena suatu hal maka sekolah tersebut dipindahkan ke Tapanuli Utara pada tahun Pada tahun 1883 ditempat baru ini kemudian dibangun kembali sebuah sekolah pendeta, dan 18 tahun kemudian kedua sekolah ini dipindahkan lagi ke Sipoholon. Kenyataan membuktikan bahwa para lulusan perguruan tersebut dapat melayani masyarakat dan gereja dengan baik, bahkan umumnya menjadi tempat bertanya pada zamannya. Sejak saat itu, HKBP secara giat menyediakan sarana pendidikan (sekolah) untuk masyarakat di daerahdaerah pelayanannya. Sebelum Perang Dunia II, HKBP telah memiliki puluhan sekolah dibawah asuhannya, beberapa sekolah menengah kejuruan/umum dan sebuah seminarium. Jumlah dan jenis-jenis sekolah ini semakin bertambah setelah zaman kemerdekaan. Sekolah-sekolah tersebut didirikan bukan hanya sekedar menyediakan 6 Pasaribu, Patar, Dr. Ingwer Ludwig Nommensen Apostel di Tanah Batak, Medan : Universitas HKBP Nomensen Medan press hal.197.

4 tenaga berpendidikan untuk memenuhi kebutuhan HKBP, melainkan untuk mencerdaskan masyarakat khususnya angkatan muda 7. Sebelum dekade 50-an telah banyak pemuda HKBP yang telah menamatkan pelajarannya dari sekolah-sekolah menengah tingkat atas dan banyak pula dari mereka untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi ke perguruan tinggi. Akan tetapi pada saat itu semua perguruan tinggi yang ada di Indonesia berada di pulau Jawa dan kebanyakan warga HKBP khususnya dan mayarakat Sumatera Utara umumnya tidak mampu untuk mengirim anak-anak mereka ke Pulau Jawa untuk belajar di Perguruan Tinggi. Walaupun sejak 1952 dua universitas yakni USU dan UISU telah mulai beroperasi di Medan akan tetapi daya tampungnya masih terbatas. Selain dari masalah daya tampung, program-program perkuliahan yang tersedia pun masih sangat terbatas. Keadaan-keadaan seperti disebutkan diatas dan keinginan-keinginan para tokoh-tokoh gereja HKBP saat itu untuk menyediakan sarana pendidikan yang berlatar belakang kekristenan bagi penduduk Sumatera Utara adalah alasan-alasan yang terpenting untuk mendirikan suatu universitas milik HKBP. Diprakarsai oleh DR. Justin Sihombing sebagai Ephorus HKBP 8, rencana pendirian universitas ini dicetuskan dalam Sinode Godang HKBP tahun 1952 dan pada saat itu dibentuk panitia persiapan pendirian universitas yang diketuai langsung oleh DR. Justin 7 Yayasan Universitas HKBP Nomensen, Rencana Induk Pengembangan Universitas HKBP Nomensen, Medan, Ephorus. Sebutan bagi pemimpin tertinggi gereja HKBP.

5 Sihombing 9. Dalam kurun waktu dua tahun panitia pendirian universitas merampungkan tugasnya dan melaporkan hasil kerja pada Sinode Godang Dalam Sinode Godang ini diputuskan bahwa gereja HKBP akan mendirikan sebuah universitas. Adapun ketetapan yang diambil mengenai pendirian universitas tersebut adalah sebagai berikut : 1. Universitas yang akan didirikan tersebut diberi nama Universitas HKBP Nomensen, pemberian nama ini adalah sebagai penghargaan kepada DR. Ingwer Ludwig Nomensen atas jasanya dalam pengembangan agama Kristen di tanah Batak. 2. Universitas ini akan didirikan pada dua tempat yakni Medan dan Pematang Siantar. 3. Peresmian Universitas ini dilakukan di Pematang Siantar pada tanggal 07 Oktober 1954 dan ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Universitas HKBP Nomensen. 4. Bahwa motto universitas adalah PRO DEO ET PATRIA yang berarti untuk Tuhan dan Tanah Air. 5. Universitas HKBP Nomensen adalah milik gereja HKBP. 6. Untuk penyelenggaraan universitas, gereja HKBP menyerahkan kepada satu yayasan yang disebut dengan Yayasan Universitas HKBP Nomensen. 9 Sinode Godang adalah rapat umum para pemimpin dan pengurus gereja HKBP seluruh Indonesia yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali.

6 Adapun susunan pengurus Yayasan Universitas HKBP Nomensen adalah sebagai berikut : Ketua Dewan Pimpinan : Ephorus HKBP Sekretaris Dewan Pimpinan : Sekretaris Jenderal HKBP Bendahara : Bendahara HKBP Anggota : 75%(11 orang) dipilih oleh Sinode Godang dan 25% lainnya dipilih oleh Dewan Pimpinan sendiri 10. Peraturan terbaru yang mengatur masalah pendirian atau pembentukan sebuah universitas adalah UU No.22 tahun1961. Undang-undang ini berisikan hal-hal mengenai proyek peningkatan perguruan tinggi swasta yang diusahakan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi yang lebih dikenal dengan Pedoman Persyaratan Pendirian Badan Hukum Penyelenggara. Berarti sebelum dibentuknya sebuah universitas para pendiriannya harus memiliki Badan Hukum Penyelenggara. Dalam pendirian badan hukum penyelenggaraan tersebut, para pendiri diharuskan memenuhi 4 syarat yang merupakan persyaratan pendirian Badan Hukum Penyelenggara 11. Adapun ke-4 syarat tersebut adalah sebagai berikut : 1. Harus legal, yang dimaksud dengan legal dalam hal ini adalah bahwa para pendiri memenuhi syarat hukum pendirian dan mendapat rekomendasi dari Kopertis setempat. 10 Statuta Universitas HKBP Nomensen, Pematang Siantar, 1954 hal.7 11 Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Tentang Pedoman Persyaratan Pendirian Badan Hukum Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta, Jakarta, 1989, hal. 55.

7 2. Harus mempunyai organisasi dan administrasi, hal ini berguna untuk memenuhi persyaratan dalam penyusunan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. 3. Harus memiliki finansial, maksudnya adalah memiliki modal yang meliputi lahan areal kampus, penyediaan bangunan, sarana dan prasarana, menyusun studi kelayakan pendidikan, rencana induk pengembangan dan statusnya serta membiayai kegiatan persiapan lainnya disamping itu juga melakukan jaminan bank. 4. Memiliki personalia, sarana dan prasarana yakni pemimpin, pengajar, tenaga teknis atau administrasi serta lahan gedung dan kampus. Demikianlah uraian mengenai pedoman persyaratan pendirian badan hukum penyelenggara perguruan tinggi swasta. Apabila suatu yayasan telah dapat memenuhi persyaratan tersebut diatas maka yayasan tersebut telah dapat mendirikan sebuah universitas atau perguruan tinggi swasta. Dari uraian diatas kita dapat mengetahui apakah badan hukum seperti yayasan Universitas HKBP Nomensen layak mendirikan sebuah universitas. Untuk mengetahuinya kita lihat apakah Yayasan Universitas HKBP Nomensen telah memenuhi persyaratan badan hukum penyelenggara, meskipun yayasan telah berdirisebelum UU No. 22 tahun 1961 ini disahkan. Dimulai dari persyaratan legalitas, yayasan Universitas HKBP Nomensen telah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan seperti persyaratan hukum pendirian universitas, dalam hal ini pihak Universitas HKBP Nomensen telah mempunyai badan hukum penyelenggara yang berbentuk Yayasan Universitas HKBP

8 Nomensen. Adapun bidang ilmu yang diselenggarakan yayasan Universitas HKBP Nomensen pada tahun pertama dibukanya adalah Ekonomi, Hukum, dan Theologi. Pihak yayasan juga telah memenuhi persyaratan umum seperti izin pendirian yang diberikan oleh koordinator Perguruan Tinggi Swasta dan persyaratan khusus seperti mempunyai gedung dan sarananya serta personil kepengurusan. Selanjutnya persyaratan kedua adalah masalah organisasi dan administrasi yang akan membantu pihak yayasan dalam menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga seperti masalah landasan hukum yang mencakup landasan hukum, konstitusional dan landasan operasional. Dengan demikian yayasan menyesuaikan landasan hukumnya dengan landasan hukum yang ditetapkan oleh pemerintah. Persyaratan yang ketiga yang telah dipenuhi oleh Yayasan Universitas HKBP Nomensen adalah menyangkut masalah finansial seperti modal awal, kesanggupan finansial dan jaminan bank. Modal awal yang dimaksud disini adalah lahan untuk pendirian bangunan kampus, dalam hal ini pihak yayasan telah memiliki lahan yaitu di jalan Asahan Pematang Siantar dan di jalan Sutomo Medan. Masalah penyediaan bangunan, sarana dan fasilitas juga telah dimiliki oleh pihak yayasan seperti bangunan, sarana dan fasilitas juga telah dimiliki oleh pihak yayasan seperti bangunan kampus dan sarana lain yang mendukung perkuliahan. Masalah studi kelayakan pendidikan, rencana induk pengembangan dan statusnya telah dilakukan dan dijalankan pihak yayasan. Hal ini dapat kita lihat dalam usaha untuk menaikkan status perguruan tinggi yang dibina oleh pihak yayasan tersebut. Persyaratan yang keempat adalah masalah personalianya, sarana dan prasarana. Personalianya yang dimaksudkan disini meliputi nama pemimpin tertinggi,

9 nama pengajar dan nama tenaga teknis atau administrasi. Sarana dan prasarana yang dimaksud disini meliputi lahan, gedung kampus, dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya proses belajar mengajar. Sarana dan prasarana ini sudah sebagian besar dimiliki oleh pihak yayasan. Pendirian Universitas HKBP Nomensen tidaklah terlepas dari dukungan jemaat gereja HKBP, hal ini dapat kita lihat dengan sumbangan pertama dari gereja HKBP kepada yayasan sebanyak sepuluh ribu rupiah sebagai dana awal operasional pendirian universitas serta tanah dan bangunan yang nantinya akan digunakan sebagai tempat berlangsungnya operasional universitas. Sesuai dengan ijin pemerintah melalui surat ketetapan Menteri Kehakiman No J.A. 7/1/5 tanggal 26 Januari 1955 Universitas HKBP Nomensen resmi pada awalnya membuka fakultas Theologi, Ekonomi, dan Hukum. Pada saat Universitas HKBP Nomensen diresmikan tepatnya tanggal 7 Oktober 1954 fakultas Ekonomi memiliki 16 orang mahasiswa, fakultas Hukum 18 orang mahasiswa. Sedangkan fakultas Theologia ini pada awalnya memiliki 2 orang mahasiswa. Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1975 fakultas Theologia ini dipisahkan dari Universitas HKBP Nomensen dan diasuh oleh HKBP. Fakultas Hukum pada tahun 1956 ditutup karena masalah sulitnya mendapatkan tenaga pengajar, dengan ditutupnya fakultas Hukum hal ini bukan berarti Universitas HKBP Nomensen mengalami kemunduran dan perkembangan. Yayasan Universitas HKBP Nomensen terus berusaha mengembangkan universitas dan memperluas pelayanan terhadap masyarakat, hal ini dapat kita lihat dengan dibukanya fakultas-fakultas yang baru yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

10 tahum 1961, FKIP tahun 1962, Fakultas Teknik tahun 1975, Fakultas Peternakan tahun 1976, Fakultas Pertanian tahun 1984, Fakultas Bahasa dan Seni tahun 1987, Fakultas psikologi tahun 2001, dan Program Pasca Sarjana Magister Manajemen tahun Dengan pertimbangan yayasan bahwa bayak masyarakat terutama karyawan dan pejabat yang ingin menambah ilmu di bidang hukum serta tenaga pengajar yang sudah tersedia maka fakultas Hukum dibuka kembali. Dengan demikian sampai tahun 2003 Universitas HKBP Nomensen telah memiliki 10 fakultas, diluar fakultas Theologia yang telah diasuh langsung oleh HKBP sendiri. Pembukaan fakultas baru tersebut tidak terlepas dari jumlah atau keadaan mahasiswa yang menuntut ilmu disana. 2.2 Tantangan Yang dihadapi pada awal berdiri Sebagai sebuah universitas baru, pada awal berdirinya Universitas HKBP Nomensen mengalami kendala yang mempengaruhi proses belajar mengajar di kampus. Lokasi belajar yang masih meminjam gedung milik yayasan lain serta dana untuk kelengkapan lainnya yang sulit terpenuhi. Pengurus Yayasan Universitas HKBP Nomensen terus berusaha untuk mencari dana dengan cara meminta sumbangan dari jemaat HKBP dan kas gereja HKBP dengan persetujuan rapat pimpinan gereja. Universitas HKBP Nomensen Medan juga mendapat bantuan dari Kopertis Medan berupa penempatan beberapa dosen melalui Kopertis Wilayah I Medan. Hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga pengajar di Universitas HKBP Nomensen.

11 Dosen-dosen tersebut digaji oleh pemerintah walaupun tenaganya dimanfaatkan oleh Universitas HKBP Nomensen 12. Penutupan fakultas Hukum pada dua tahun berdirinya Universitas HKBP Nomensen yang disebabkan kekurangan tim pengajar adalah merupakan pukulan dan beban yang sangat berat bagi yayasan, sebagai penanggung jawab atas pelaksanaan pendidikan yang berdampak negatif terhadap perkembangan Universitas HKBP Nomensen ini. 2.3 Letak dan Keadaan Kampus Universitas HKBP Nomensen adalah salah satu perguruan tinggi yang berada di Sumatera Utara. Perguruan tinggi ini lebih dikenal dengan nama Universitas Nomensen yang kampusnya terdapat pada dua tempat sekaligus yakni di jalan Asahan Pematang Siantar dan jalan Sutomo Medan dan dalam skripsi ini, penulis hanya meneliti kampus yang berada di Medan. Universitas HKBP Nomensen yang terletak di jalan Sutomo Medan ini meliputi fakultas Ekonomi yang terdiri dari Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Hukum dengan jurusan hukum pidana, perdata dan juga hukum tatanegara, fakultas Aministrasi Niaga, fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan jurusan Program Studi Administrasi Bisnis (S-1) Program Studi Administrasi Negara (S-1) Program Studi Sekretaris (D-3) Program Studi Public Relations (D-3) Program Studi Administrasi Perpajakan (D-3) Program Studi Manajemen Bisnis (D- 3) fakultas Teknik dengan jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, dan Teknik Elektro. Fakultas Pertanian dengan jurusan Agroekoteknologi, Agribisnis dan Ilmu Teknologi 12 Amudi Pasaribu, Op. Cit, hal.21

12 Pangan. Fakultas Peternakan dengan jurusan Produksi Ternak, Nutrisi dan Makanan Ternak, dan Perikanan & Kelautan. Fakultas Bahasa dan Seni yaitu jurusan Seni Musik dan jurusan Bahasa Inggris. Dan fakultas Psikologi yang memiliki jurusan Ilmu Psikologi serta fakultas Pasca Sarjana yaitu jurusan Magister Manajemen. Pada tahun 1954 Universitas HKBP Nomensen yang berada di Medan pada awalnya melaksanakan perkuliahan tidak berada di jalan Sutomo, akan tetapi meminjam gedung milik Orange School dan Perguruan Prayatna. Hal ini terjadi karena pada lahan yang berada di jalan Sutomo sedang dilakukan pembangunan dan baru selesai dua tahun kemudian, jadi perkuliahan dengan menggunakan gedung baru, dilaksanakan pada tahun Struktur Organisasi Dalam sebuah organisasi yang menjalankan suatu kegiatan tentunya mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan dalam penacapaian tujuan tersebut, organisasi menggunakan berbagai cara atau usaha yang berkaitan dengan tujuan tersebut. Organisasi yang menjalankan suatu kegiatan sudah tentu memiliki struktur dalam kepengurusannya. Pada waktu berdirinya Universitas HKBP Nomensen 1954, Universitas ini memiliki struktur organisasi sebagai berikut. Pada tingkat paling atas diduduki oleh pemilik yakni jemaat HKBP, kemudian dalam yayasan universitas terdapat 3 struktur organisasi yakni Dewan Pimpinan, Dewan Kurator dan Dewan pelaksana Harian. Dewan Pimpinan adalah sebuah struktur yang diketuai oleh Ephorus (Pimpinan pusat Gereja HKBP) yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berlangsung di 13 Statuta Universitas HKBP Nomensen, Medan, 1969 hal. 2.

13 universitas, sedangkan Dewan Kurator adalah pelaksana pengawasan terhadap kepentingan dan pelaksanaan kegiatan di universitas, dan Dewan Pengurus Harian adalah yang melaksanakan segala keputusan Dewan Pimpinan dan yang melakukan kegiatan harian. Struktur di tingkat universitas dipimpin oleh Presiden universitas yang memiliki wakil Presiden universitas yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada yayasan universitas atas kelangsungan pelaksanaan pendidikan di Universitas HKBP Nomensen. Dibawah pimpinan presiden Universitas terdapat kepala tata usaha yang mengurusi bagian administrasi universitas yang bertanggung jawab kepada Presiden universitas, dan membawahi setiap kepala tata usaha di setiap fakultas. Kemudian pada tingkat fakultas dipimpin oleh ketua fakultas serta wakilnya, yang mana memiliki hubungan yang vertikal dengan presiden universitas. Pada tahun 1969 sesuai dengan hasil rapat Dewan Pimpinan dan disahkan oleh sinode agung Huria Kristen Batak Protestan maka diadakan perubahan anggaran dasar dan anggaran rumahtangga Universitas HKBP Nomensen, yang mana dalam perubahan tersebut struktur organisasi Universitas HKBP Nomensen juga turut mengalami perubahan. Adapun struktur organisasi yang baru pada Yayasan Universitas HKBP Nomensen secara garis besarnya terdiri dari pemilik, Dewan Pimpinan, Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas. Kemudian di pihak universitas terdiri dari beberapa bagian yaitu pimpinan Universitas (rektor), senat universitas, pegawai rektorat yang mana setiap bagian terdiri lagi dari beberapa jabatan atau unit. Struktur organisasi Yayasan Universitas HKBP Nomensen yang baru tersebut akan diuraikan secara rinci. Dimulai dari pemilik yang merupakan pendiri sekaligus

14 penanggung jawab. Dalam hal ini pemilik adalah gereja HKBP. Di samping pemilik ada pula Dewan Pimpinan yang fungsinya menilai segala kebijakan dan membuat keputusan atas kebijakan yang dilakukan oleh yayasan. Dewan pimpinan ini diketuai oleh Ephorus HKBP. Kemudian ada Dewan Pengurus yang bertugas untuk melaksanakan tugas harian kepengurusan yayasan yang mana Dewan Pengurus ini diangkat oleh Dewan Pimpinan melalui rapat Dewan Pimpinan. Setelah Dewan Pimpinan, ada Dewan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kegiatan yayasan, memberikan nasehat kepada yayasan atas kegiatan yang dilangsungkan yayasan tersebut, serta memberikan laporan dari hasil pengawasan kepada Dewan Pimpinan 14. Dalam pihak universitas sendiri terdapat struktur kepemimpinan yang baru yaitu : Rektor Purek I Purek II Purek III Purek IV Dekan masing-masing fakultas Pudek I Pudek II Pudek III KaBau 14 Yayasan Universitas HKBP Nomensen, Op. Cit, hal 27

15 KaBAAK Sekretaris Rektorat Kepala Perpustakaan Sementara itu Biro Administrasi Umum dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan membawahi beberapa bidang yaitu : 1. Biro Administrasi Umum (BAU) terdiri dari : a. Kasubag Administrasi Umum b. Kasubag Kepegawaian c. Kasubag Peralatan d. Kasubag Keuangan e. Kasubag Perpustakaan 2. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) terdiri dari : a. Kasubag Perencanaan/Akademik b. Kasubag Kemahasiswaan c. Kasubag Registrasi/Statistik d. Penghubung Kopertis Adapun hubungan atau kedudukan masing-masing jabatan tersebut ada yang berupa hubungan timbal balik dan adapula yang searah. Kedudukan tertinggi pada struktur organisasi Yayasan Universitas HKBP Nomensen dijabat oleh ketua Dewan Pimpinan yakni Ephorus HKBP. Semua konsekuensi yang ditimbulkan oleh Yayasan Universitas adalah tanggung jawab Ketua Dewan Pimpinan. Kedudukan dibawah Ephorus ditempati oleh Dewan Pimpinan, Dewan Pengurus, Dewan Pengawas.

16 Dibawah Dewan Pimpinan, Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas ditempati oleh Rektor dan Senat universitas dimana keduanya mempunyai hubungan timbal balik (sejajar) dan keduanya di dalam menjalankan tugas bertanggung jawab kepada Yayasan Universitas HKBP Nomensen. Setelah Rektor, kedudukan selanjutnya adalah ditempati oleh BAU dan BAAK yang kedudukaannya sejajar. Kedua biro ini bertanggung jawab langsung kepada Rektor dan keduanya membawahi beberapa bagian yang telah disebutkan diatas yang berfungsi sebagai pelaksana semua tugas yang diemban oleh BAU dan BAAK. Bagian-bagian yang dibawahi oleh BAU dan BAAK bertanggung jawab kepadanya. Dalam melaksanakan semua kegiatan di lingkungan universitas, tugas lapangan diserahkan kepada para dekan yang memimpin setiap fakultas. Dekan mempunyai hubungan yang vertical dengan BAU dan BAAK. Semua urusan fakultas diproses di BAU dan BAAK yang kemudian masuk ke rektorat. Setiap Dekan membawahi ketua jurusan yang memimpin setiap jurusan dan bertanggung jawab terhadap dekan. 2.5 Dasar dan Tujuan Manusia sebagai ciptaan Tuhan yang diberi akal dan pikiran dalam kehidupan sehari-harinya memerlukan pendidikan yang digunakan untuk kepentingan pribadi maupun masyarakatnya. Pendidikan merupakan dasar dan pegangan hidup untuk menuju masa depan. Pendidkan juga merupakan alat yang akan membebaskan manusia tersebut dari penindasan, kemiskinan, dan kebodohan.

17 Dorongan yang paling mendasar dan tujuan dari pendirian sekolah Kristen pada umumnya adalah firman Tuhan yang terdapat dalam Alkitab yang berbunyi : Kebodohan melekat pada hati orang muda tetapi tongkat didikan itu akan mengusir itu daripadanya (Amsal 22 : 15). Kemudian diperkuat dengan apa yang tertulis dalam ayat sebelumnya (Amsal 22:6) yang berbunyi : Didiklah orang muda itu menurut jalan yang patut baginya, maka pada usia tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. Berdasarkan kedua hal ini maka umat Kristen menitikberatkan penyebaran Injil itu melalui pendidikan dengan memmberikan pengetahuan umum dengan cara merawat, membina, dan mengajar 15. Penyebaran Injil dan pendidikan harus dijalankan seimbang sehingga penciptaan masyarakat yang memiliki keterampilan kerja, peningkatan, dan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. Hal ini memiliki arti bahwa pembebasan umat manusia itu harus dibebaskan secara total dan seutuhnya yakni dengan cara memberikan ajaran-ajaran agama dan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan atau Universitas HKBP Nomensen yang sangat diperlukan nantinya di dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk individu, sosial dan budaya selain memerlukan ajaran-ajaran agama, juga memerlukan pendidikan dalam kehidupannya. Pemberian ajaran agama ini diikutkan dengan pendidikan dan perawatan akan menghasilkan manusia yang sehat jasmani dan rohani. Di samping dasar dan tujuan yang berlandaskan kepada firman Tuhan tersebut, pihak yayasan Universitas HKBP Nomensen dalam menyelenggarakan 15 Statuta Universitas HKBP Nomensen, Medan, 1969 hal.5

18 pendidikan juga memiliki dasar dan tujuan seperti yang dimiliki oleh perguruan tinggi negeri maupun swasta lainnya, yaitu sebagai berikut 16 : 1. Mencerdaskan kehidupan bangsa 2. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi 3. Memberikan pengajaran kepada mahasiswa dalam menggunakan berbagai jenis displin ilmu pengetahuan 4. Menjadikan Universitas HKBP Nomensen sebagai pusat kajian strategis Dengan memperhatikan kedua dasar dan tujuan yang diterapkan oleh pihak yayasan berarti pihak yayasan bertanggung jawab kepada Tuhan serta bangsa dan negara, seperti yang tercantum dalam motto Universitas HKBP Nomensen yakni PRO DEO ET PATRIA yang berarti untuk Tuhan dan Tanah Air. Berdasarkan uraian tentang dasar dan tujuan yang pertama (berlandaskan firman Tuhan) dapat dikatakan bahwa perguran tinggi yang didirikan gereja HKBP adalah alat untuk membantu mewujudkan implikasi-implikasi Injil dalam kehidupan sehari-hari dan ini adalah satu-satunya alasan yang membuat universitas yang dimiliki gereja HKBP tersebut tetap eksis. 2.6 Sistem Pendidikan Universitas HKBP Nomensen menggunakan peraturan akademik yang bersifat umum di tingkat universitas dan berbagai peraturan yang bersifat khusus di fakultas, jurusan dan program studi. Kesemua peraturan yang berlaku mempunyai hierarki administrasi. Peraturan universitas berlaku di semua fakultas dan juga berlaku di semua jurusan atau program studi. Dengan adanya hierarki administrasi 16 Yayasan Universitas HKBP Nomensen, Op. Cit, hal.12

19 tersebut maka peraturan tingkat fakultas tidak boleh bertentangan dengan peraturan di tingkat universitas, dan peraturan tingkat jurusan tidak boleh bertentangan dengan peraturan di tingkat fakultas. Dalam penyelenggaraan pendidikan, Universitas HKBP Nomensen menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS). Ini sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 0124/U/1979 dan juga SK No. 0211/U/1982, serta Petunjuk Pelaksana Dirjen Pendidikan Tinggi tahun Dari penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan Universitas HKBP Nomensen timbul beberapa pengertian yang juga berlaku umum di universitas-universitas lainnya. Yaitu pengertian Sistem Kredit Semester dan Satuan Kredit Semester. Untuk lebih jelasnya, arti kredit adalah satuan hitung untuk mengukur beban studi mahasiswa, dosen dan program. Sistem Kredit adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang berdasarkan pada satuan hitung kredit. Sementara arti semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan satu jenjang lengkap dari awal sampai akhir dan dibagi-bagi dalam penyelenggaraan semester. Dengan demikian kita dapat menarik defenisi dari SKS adalah sistem penyelenggaraan dimana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar atau dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan dinyatakan dalam satuan kredit semester. Defenisi Satuan Kredit Semester adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan terjadwal yang diiringi

20 oleh 2-4 jam per minggu oleh tugas lain yang terstruktur maupun yang mandiri selama satu semester ataupun tabungan pengalaman belajar lainnya setara. Penyelenggaraan pendidikan dengan memakai Sistem Kredit Semester mengandung arti bahwa pendidikan dan kegiatan akademik lainnya dalam setiap semester diselenggarakan dalam tiga kegiatan yaitu : - Kegiatan tatap muka terjadwal - Kegiatan terstruktur - Kegiatan mandiri Besar kredit untuk tiap mata kuliah ditentukan oleh berbagai factor diantaranya jumlah tatap muka tiap minggu keluasan dan pendalaman ilmu dan jenis perkuliahan (misalnya praktikum, tugas lapangan, pembahasan skripsi dan sebagainya). Adapun besar kredit untuk kuliah dalam bentuk ceramah di kelas, satu kredit terdiri dari 50 menit tatap muka, tetapi praktikum besarnya satu kredit terdiri dari 100 menit tatap muka, dan untuk tugas lapangan besar kredit mencapai 200 menit tatap muka. Pengertian Program Semester adalah program bagian dari suatu program pendidikan suatu jenjang. Artinya suatu program pendidikan satu jenjang lengkap dibagi-bagi dalam program semester (ganjil dan genap). Program semester sifatnya lengkap dan merupakan suatu kebulatan. Pengertian program belajar adalah suatu kebulatan program yang harus diambil mahasiswa dalam menyelesaikan satu jenjang pendidikan. Program belajar suatu jenjang pendidikan dapat dibagi-bagi ke dalam program belajar yang lebih

21 kecil, yaitu program belajar yang akan ditempuh oleh setiap mahasiswa setiap semester. Pengertian Program Pendidikan adalah metode atau cara melaksanakan proses belajar dalam satu jenjang. Program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas HKBP Nomensen terdiri dari tiga jenjang pendidikan yaitu : - Program Pendidikan Akademik adalah jenjang pendidikan untuk program S-2 di fakultas Ekonomi. - Program Pendidikan Akademik adalah jenjang pendidikan program S-1 di semua fakultas yang ada. - Program Pendidikan Profesional adalah jenjang pendidikan program D-3 khusus Program Studi Sekretaris (D-3) Program Studi Public Relations (D-3) Program Studi Administrasi Perpajakan (D-3) Program Studi Manajemen Bisnis (D-3). Pengertian Beban Belajar Semester adalah jumlah SKS yang harus diselesaikan oleh mahasiswa dalam satu semester. Pendidikan dengan sistem SKS ini adalah pendidikan yang fleksibel, karena dengan sistem ini kita menyadari bahwa tiap manusia mempunyai kemampuan otak yang berbeda, memiliki jumlah waktu untuk belajar yang berbeda pula. Dengan demikian maka mahasiswa diberi kesempatan merencanakan dan menentukan jumlah kredit yang akan diambil (beban belajar) dalam satu semester.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di

Lebih terperinci

BAB II UNIVERSITAS SIMALUNGUN SEBELUM TAHUN 1977

BAB II UNIVERSITAS SIMALUNGUN SEBELUM TAHUN 1977 BAB II UNIVERSITAS SIMALUNGUN SEBELUM TAHUN 1977 2.1 Berdirinya Universitas Simalungun Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanah Batak. Dialah yang kemudian dijuluki sebagai Apostel Batak yang menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Tanah Batak. Dialah yang kemudian dijuluki sebagai Apostel Batak yang menjadikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Tarutung merupakan salah satu kota wisata rohani bagi pemeluk agama Kristen. Daerah yang dulunya dikenal dengan nama Silindung ini merupakan sebuah lembah

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 3 April 2008

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 3 April 2008 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2008 TANGGAL 3 April 2008 PERSYARATAN DAN TATA CARA PERPANJANGAN BUP PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENDUDUKI JABATAN GURU BESAR/PROFESOR DAN PENGANGKATAN

Lebih terperinci

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN KAMPUS TAMALANREA JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM.10 MAKASSAR 90245 TELEPON : 0411-586200 (6 SALURAN), 584002, FAX. 585188 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENDUDUKI JABATAN GURU BESAR/PROFESOR DAN PENGANGKATAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000

KEPUTUSAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA PERATURAN AKADEMIK TAHUN 2017 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 045/SK/K/STIKOM-DB/VIII/2017 Tentang Perubahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 547/SK/R/UI/2005 Tentang PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KELAS KHUSUS INTERNASIONAL DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 118

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/U/1999 TENTANG KERJASAMA PERGURUAN TINGGI SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/U/1999 TENTANG KERJASAMA PERGURUAN TINGGI SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEPUTUSAN NOMOR 264/U/1999 TENTANG SERTA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 61/DIKTI/Kep/2000 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN KERJASAMA PERGURUAN TINGGI DI INDONESIA DENGAN PERGURUAN TINGGI/LEMBAGA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 234/U/2000 TENTANG PEDOMAN PENDIRIAN PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI 2.1. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab pertama serta hasil analisis pada bab empat. Ada empat hal penulis simpulkan sehubungan dengan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik organisasi pendidikan maupun non pendidikan

BABI PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik organisasi pendidikan maupun non pendidikan BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik organisasi pendidikan maupun non pendidikan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi bersangkutan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, kristenisasi 1 merupakan hal penting

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, kristenisasi 1 merupakan hal penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, kristenisasi 1 merupakan hal penting bagi pemerintah Belanda karena gama Kristen mengajarkan perdamaian. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959

Lebih terperinci

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. 1. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan Universitas Dhyana Pura Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan. Misi Bertolak dari visi tersebut, maka misi universitas adalah

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA RI MEMUTUSKAN

MENTERI AGAMA RI MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA R.I NOMOR : 140 A TAHUN 1996 Tentang PEMBERIAN HONORARIUM TENAGA PENGAJAR/DOSEN LUAR BIASA DAN PENGAMAT UJIAN TERTULIS PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /U/1998 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /U/1998 TENTANG SALINAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223 /U/1998 TENTANG KERJASAMA ANTAR PERGURUAN TINGGI MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN, Menimbang : a. bahwa dengan meningkatnya

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA RI MEMUTUSKAN

MENTERI AGAMA RI MEMUTUSKAN KEPUTUSAN MENTERI AGAMA R.I NOMOR : 140 A TAHUN 1996 Tentang PEMBERIAN HONORARIUM TENAGA PENGAJAR/DOSEN LUAR BIASA DAN PENGAMAT UJIAN TERTULIS PADA PERGURUAN TINGGI AGAMA NEGERI DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi pada awalnya diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokeran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penginjil Rheinische Mission Gesellschaft (RMG) masih sedikit. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. penginjil Rheinische Mission Gesellschaft (RMG) masih sedikit. Keadaan ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ingwer Ludwig Nomensen sebagai perintis pengkristenan di Tanah Batak sebelah Utara berserta teman- teman sekerjanya memberikan perhatian yang sangat besar untuk

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU. Fakultas Kedokteran merupakan fakultas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL ORGANISASI. atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan

BAB II PROFIL ORGANISASI. atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan BAB II PROFIL ORGANISASI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959

Lebih terperinci

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA TAHUN 2007-2013 JAMBI 2007 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER (STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI Nomor : 102/SK/STIKOMDB/VII/07 Tentang PERATURAN AKADEMIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Universitas Terbuka adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PERPANJANGAN BATAS USIA PENSIUN GURU BESAR DAN PENGANGKATAN GURU BESAR EMERITUS DENGAN

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43/PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI 1. Sejarah Ringkas a. Sejarah Ringkas (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir

Lebih terperinci

PROFIL INSTANSI / LEMBAGA

PROFIL INSTANSI / LEMBAGA BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. penjelasan pasal demi pasal PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN PENGURUS YAYASAN BADAN WAKAF UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN REKTOR DAN WAKIL REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Bismillahirrahmanirrahim PENGURUS

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi pertama kali berkedudukan di Banda Aceh. Pada tahun 1961 membuka Fakultas Ekonomi yang bertempat di Medan. Penetapan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dipandang perlu

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: a. bahwa telah dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi USU mempunyai ciri khas tersendiri di dalam kelahirannya. Ciri khas itu dapat ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II PROFIL LEMBAGA. A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB II PROFIL LEMBAGA A. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENGANGKATAN, PEMINDAHAN, DAN PEMBERHENTIAN PEMIMPIN DAN PENDIDIK PADA SATUAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 2013 TENTANG PENGANGKATAN DOSEN TETAP NON PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN DOSEN TETAP PADA PERGURUAN

Lebih terperinci

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL

STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL STANDARD PELAYANAN PRIMA LABORATORIUM SISTEM KONTROL UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 Standard Pelayanan Prima Laboratorium Sistem Kontrol Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pada uraian ini akan dipaparkan beberapa kesimpulan dan saran sebagai jawaban terhadap pertanyaan yang terdapat di dalam rumusan masalah yaitu: 1. Menjelang berdirinya UNIVA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Universitas adalah Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dan masih akan terus berkembang dengan pesat. yakni Huta Dame, yang artinya desa-atau-kampung damai.

BAB V PENUTUP. dan masih akan terus berkembang dengan pesat. yakni Huta Dame, yang artinya desa-atau-kampung damai. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perkembangan agama Kristen Protestan setelah Injil masuk ke daerah Tarutung sangat cepat, tepat dan bermanfaat. Proses pertumbuhan agama ini sudah berlangsung lebih dari seratus

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG PENYALURAN TUNJANGAN KEHORMATAN PROFESOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BUNG HATTA Badan Perencanaan, Pengembangan dan Penjaminan Mutu Universitas Bung Hatta 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kerja praktik ini dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kerja praktik ini dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan Kerja praktik ini dilakukan di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STIKOM) Surabaya. Proyek yang dikerjakan adalah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU A. Sejarah Singkat 1. Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 152 TAHUN 2000 (152/2000) TENTANG PENETAPAN UNIVERSITAS INDONESIA SEBAGAI BADAN HUKUM MILIK NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI

PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI PEDOMAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Pedoman Pembukaan dan Penutupan Program Studi di UK Petra Page 2 of 25 DAFTAR ISI I. Pedoman Umum Pembukaan Dan Penutupan Rogram

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PENGURUS HARIAN BADAN WAKAF UNI- VERSITAS ISLAM INDONESIA TENTANG PEDOMAN PEMBUKAAN, PENGGABUNGAN, DAN PENUTUPAN SA- TUAN PROGRAM PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN UNI- VERSITAS

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

UIN AR-RANIRY BANDA ACEH

UIN AR-RANIRY BANDA ACEH UIN AR-RANIRY BANDA ACEH KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH NOMOR: 02 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENJARINGAN BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. semula bernama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan USU disingkat dengan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. semula bernama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan USU disingkat dengan BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI 2.1. Sejarah Ringkas Program Diploma III Fakultas Ekonomi semula bernama Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan USU disingkat dengan PAAP-USU. PAAP USU berdiri didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa. Melalui pendidikan potensi seseorang akan berkembang dengan

Lebih terperinci

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, - 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM Pusat Penjaminan Mutu Unsimar 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya pembuatan buku Pedoman Revisi dan Penerapan Kurikulum dan Penilaian Hasil Belajar

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera Utara dan Aceh dengan membentuk Yayasan USU dan mendirikan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 3414 (Penjelasan Atas Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 38) UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA

STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN JAKARTA STANDAR NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA 2007 KATA PENGANTAR Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) adalah sebuah universitas swasta yang didirikan pada tahun 1960

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 5 TAHUN 2018 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PELAYARAN SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya saing tinggi sangat dibutuhkan. Untuk menghasilkan lulusan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya saing tinggi sangat dibutuhkan. Untuk menghasilkan lulusan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garis-garis Besar Haluan Negara menegaskan bahwa pembangunan Nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Itu berarti upaya membangun langkah

Lebih terperinci

SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor 222/Dikti/Kep./1996 tentang

SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor 222/Dikti/Kep./1996 tentang BAB II DESKRIPSI LOKASI 1. GAMBARAN UMUM FISIP UNS a. Sejarah perkembangan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta (FISIP-UNS) berdiri pada tahun 1976, bersamaan dengan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 835/SK/R/UI/2006

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 835/SK/R/UI/2006 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 835/SK/R/UI/2006 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di kota Medan atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: UU 5-1991 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 67, 2004 POLITIK. KEAMANAN. HUKUM. Kekuasaaan Negara. Kejaksaan. Pengadilan. Kepegawaian.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

4. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor'17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

4. Peraturan Pemerintah Republik lndonesia Nomor'17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran PERATURAN SENAT UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOMOR 17 TAHUN 2O1O TENTANG TATA CARA PENJARINGAN, PEMBERIAN PERTIMBANGAN, DAN PENGANGKATAN DEKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 270, 2000 PENDIDIKAN TINGGI.INSTITUT.Badan Hukum Milik Negara. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM

BAB 3 ANALISIS SISTEM BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan 3.1.1 Riwayat Perusahaan Dengan berpedoman kepada pengalaman serta sukses yang telah dicapai oleh -Y.A.I dalam mengelola pendidikan, serta atas desakan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERPINDAHAN DOSEN DAN

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB II SISTEM PENDIDIKAN BAB II SISTEM PENDIDIKAN A. PENGERTIAN DASAR Sistem Kredit Semester atau disingkat SKS adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester atau disingkat sks untuk

Lebih terperinci

KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA

KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA KEBIJAKAN NON AKADEMIK UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA TAHUN 2007 2012 JAKARTA 2007 KATA PENGANTAR Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (UAJ) adalah sebuah universitas swasta yang didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1688, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. IAIN Kerinci. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTITUT AGAMA ISLAM

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN. Pedoman Akademik 1 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN NOMOR : 375/H23/DT/2007 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA A. Sejarah singkat Fakultas Ekonomi USU Fakultas Ekonomi lahir di luar kota Medan atau di luar provinsi Sumatera Utara. Jelasnya fakultas ekonomi lahir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang

BAB I PENDAHULUAN. Tapanuli menjadi 4 Afdeling yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keresidenan Tapanuli adalah wilayah administrasi Hindia Belanda yang berdiri pada tahun 1834. Keresidenan Tapanuli dipimpin oleh seorang Residen yang berkedudukan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA POLITEKNIK PARIWISATA PALEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK

Lebih terperinci