HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP N 29 PADANG
|
|
- Bambang Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP N 29 PADANG Ria Okfrima, Fadhlul Hadi T Universitas Putra Indonesia YPTK Padang riaokfrima@upiyptk.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara konformitas dengan kenakalan remaja pada siswa kelas viii di SMP N 29 Padang.Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 29 Padang yang berjumlah 297 orang. Teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik sampling yang digunakan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, jumlah sampel pada penelitian ini adalah siswa SMP N 29 Padang yang berjumlah 168 orang.adapun rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasional yaitu salah satu analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat dipergunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada atau tidaknya hubungan antara variabel yang sedang diteliti.hipotesis penelitian yang diajukan adalah terdapat hubungan antara konformitas dengan kenakalan remaja pada siswa kelas viii SMP N 29 Padang. Hasil uji coba menunjukkan koefisien validitas pada skala konformitasbergerak dari 0,312 sampai 0,878 dengan nilai koefisien reliabilitanya sebesar 0,968. Validitas pada skala kenakalan remaja bergerak dari 0,329 sampai 0,719 dengan nilai koefisien reliabilitasnya sebesar 0,883.Alat ukur yang digunakan adalah skala konformitas berdasarkan teori Baron dan Bayne (2014), dan skala kenakalan remaja berdasarkan teori Sunarwiyati (2011). Metode analisis data yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan korelasi product moment (person), yang menunjukkan bahwa r = 0,351 dengan nilai p = 0,000 (<0,01), artinya terdapat hubungan antara konformitas dengan kenakalan remaja, berarti hipotesis penelitian diterima. Kata kunci: Konformitas, Kenakalan Remaja 1. PENDAHULUAN Masa remaja mempunyai arti yang khusus karena didalam proses perkembangannya menempati fase yang tidak jelas. Remaja bukan termasuk golongan anak maupun golongan dewasa.masa remaja berada diantara masa anak-anak dan masa dewasa sehingga masa remaja disebut juga masa peralihan. Masa remaja berlangsung dari usia 12 tahun hingga usia 21 tahun. Secara labil rinci masa remaja dibagi ke dalam tiga tahap yaitu usia tahun adalah masa remaja awal, tahun adalah masa remaja tengah, dan usia tahun adalah masa remaja akhir (Monks dkk, dalam Saputro dan Soeharto, 2012) [1]. Masa remaja awal merupakan perkembangan otak yang belum matang dapat membuat perasaan atau emosi menghalalkan akal sehat alasan yang memungkinkan remaja untuk membuat pilihan yang tidak bijaksana, seperti penyalahgunaan alkohol atau narkoba dan melakukan aktifitas seksual berisiko (Baird dan Yurgelon dalam Papalia dkk, 2009) [2]. Ketidakmatangan otak dapat membuat beberapa remaja mengabaikan peringatan yang logis sehingga mereka cenderung bertindak diluar kontrol serta melepaskan diri dari ikatan orang tua. Setiap individu pada masa remaja yang berusaha untuk melepaskan diri dari ikatan orang tua bertujuan untuk menemukan jati dirinya. Proses memisahkan diri dari orang tua diikuti dengan 13
2 proses untuk mencari dan bergabung dengan teman-teman sebaya karena merasa senasib (Monks dkk dalam Saputro dan Soeharto, 2012) [1]. Kehidupan sosial dari remaja lebih banyak dengan teman sebayanya seperti teman sekolah atau teman dilingkungan rumah yang cenderung dapat mempengaruhi pola prilaku seorang remaja tersebut. Santrock (dalam Saputro dan Soeharto, 2012) [1] menerangkan bahwa pengaruh teman sebaya maupun kelompok bisa membentuk perilaku remaja menjadi nakal karena disebabkan remaja mendapatkan tekanan-tekanan yang kuat dari teman sebaya agar remaja bersikap konform terhadap tingkah laku sosial yang ada didalam kelompok tersebut. Salah satu bentuk tingkah laku sosial yang sering terjadi pada masa remaja adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja terjadi akibat terlalu mengikuti kemauan teman sebaya untuk menghindari penolakan sosial dan ketakutan akan pengabaian pada teman sebaya atau kelompok. Pandangan terhadap kenakalan remaja lebih luas cakupannya dan lebih dalam bobot isinya. Kenakalan remaja tersebut meliputi perbuatan-perbuatan yang sering menimbulkan keresahan di lingkungan masyarkat sekolah maupun keluarga (Sudarsono, 2012) [3]. Kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan sekolah umumnya berdampak kepada kelancaran proses belajar mengajar yang efektif, beberapa contoh kenakalan remaja di sekolah seperti cabut, merokok, mengompas teman dan lain-lain cenderung meresahkan dan membuat pihak sekolah kesulitan menanganinya. Kehidupan remaja dalam pertemanan dengan teman sebayanya sangat memiliki arti yang dalam dikarenakan mereka cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain bersama temannya baik di sekolah maupun di lingkungan rumah.kelompok memegang peranan yang cukup besar dalam proses berkembanganya prilaku kenakalan pada remaja, karena itulah mereka berusaha untuk merubah atau menyesuaikan perilaku supaya sesuai atau cocok dengan aturan dalam suatu kelompok agar dapat diterima dalam kelompok tersebut dan terjadilah suatu konformitas. Konformitas merupakan suatu tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok terhadap anggotanya namun memiliki pengaruh yang kuat dan dapat menyebabkan munculnya perilaku tertentu pada remaja anggota kelompok tersebut (Zebua dan Nurdjayanti dalam Hartati, 2013) [4].Sikap konformitas selalu dipertahankan di dalam kelompok seperti menjalankan nilainilai baru dan aturan yang berlaku, apapun akan dilakukan para remaja asalkan diterima oleh kelompok tersebut. Remaja cenderung mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh kelompoknya, banyak tujuan yang ingin didapat oleh remaja dengan bersikap konformis, antara lain adanya penerimaan kelompok terhadap dirinya, diakui sebagai anggota kelompok, mempunyai ketergantungan dengan kelompok dan untuk menghindari dari sanksi kelompok (Mulyasri, 2010) [5]. 2. TINJAUAN LITERATUR 2.1 Kenakalan Remaja Kenakalan remaja atau Juvenile deliquency adalah perilaku jahat, atau kejahatan/kenakalan anak-anak muda merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabian sosial, sehingga mereka itu mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang.juvenile berasal dari bahas latin yaitu juvenilis, artinya anakanak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja. Sedangkan Deliquent berasal dari kata latin delinquere yang berarti terabaikan, mengabaikan yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, anti sosial, kriminal, pelanggaran aturan, pembuat ribut, pengacu, penteror, tidak dapat diperbaiki lagi, durjana, dursila, dan lain-lain (Kartono, 2014) [6]. Menurut bentuknya, Sunarwiyati S. (Sarwirini, 2011) [7], membagi kenakalan anak dan remaja ke dalam tiga tingkatan a. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit. 14
3 b. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orangtua tanpa izin. c. Kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks di luar nikah, pemerkosaan dan lainlain. 2.2 Konformitas Konformitas menurut Baron dan Byrne (dalam Saputro dan Soeharto, 2012) [1] adalah suatu jenis pengaruh sosial dimana individu mengubah sikap dan tingkah laku individu agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Menurut Chaplin (dalam Prihardani, 2013) [8] konformitas adalah kecenderungan untuk dipengaruhi oleh tekanan kelompok dan tidak menentang norma-norma yang telah digariskan oleh kelompok. Prayinto (dalam Hartati, 2013) [4] menyebutkan konformitas adalah pengaruh sosial dalam bentuk penyamaan pendapat atau pola tingkah laku seorang terhadap orang lain yang memepengaruhinya. Konformitas adalah suatu bentuk pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial (Baron dkk dalam Sarwono dan Meinarno, 2009) [9]. Menurut Baron dan Bayne (dalam Sugianto, 2014) [10] aspek konformitas di bagi menjadi 2 yaitu : a. Aspek Normatif Aspek ini disebut juga pengaruh sosial normatif aspek ini mengungkapkan adanya perbedaan atau penyesuaian presepsi, keyakinan, maupun tindakan individu sebagai akibat dari pemenuhan penghargaan positif kelompok agar memperoleh persetujuan, di sukai dan terhindar dari penolakan. b. Aspek Informatif Aspek ini disebut juga pengaruh sosial informatif, aspek ini mengungkap adanya perubahan atau penyesuaian presepsi, keyakinan maupun perilaku individu sebagai akibat adanya kepercayaan terhadap informasi yang dianggap bermanfaat yang berasal dari kelompok. Konformitas sebuah kelompok acuan dapat mudah terlihat dengan adanya ciri-ciri yang khas. 3. METODOLOGI Metode pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Variabel independen : Konformitas 2) Variabel dependen : Kenakalan Remaja Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 29 Padang yang berjumlah 297 siswa.teknik pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling. Simple random sampling adalah teknik sampling yang digunakan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono, 2014) [11].Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 169 orang. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa skala konformitasdan skalakenakalan Remaja dengan menggunakan skala model likert. Pengujian daya diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri. Formula korelasi yang tepat bagi skala-skala yang setiap aitemnya diberi skor pada level interval adalah menggunakan formula koefisien korelasi product-moment Pearson.Teknik analisis data menggunakan korelasi product-moment dari Pearson yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer IBM SPSS
4 4. HASIL DAN DISKUSI Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik product moment dan Alpha Cronbach. Diperoleh nilai indeks daya beda item skala konformitas bergerak dari r ix =0,312 sampai dengan r ix =0,878 dengan koefisien reliabilitas α= 0,968. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, maka dari 40 item diperoleh 31 item yang valid dan 9item yang gugur sedangkan untuk skala kenakalan remaja diperoleh nilai indeks daya beda item bergerak dari r ix =0,329 sampai dengan r ix =0,719 dengan koefisien reliabilitas α= 0,883. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, maka dari 30 item diperoleh 21 item yang valid dan 9item yang gugur. 4.1 Uji Normalitas Tabel 1: Uji Normalitas Sebaran Skala Harga Diridan Prokrastinasi Akademik Variabel N KSZ p Sebaran Konformitas 168 0,845 0,472 Normal Kenakalan Remaja 168 1,170 0,130 Normal Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh nilai signifikansi pada skala konformitas sebesar p = 0,472 dengan KSZ = 0,845 hasil tersebut menunjukan bahwa nilai p>0,05, artinya sebaran skala konformitasterdistribusi secara normal, sedangkan untuk kenakalan remaja diperoleh nilai signifikansi sebesar p= 0,130 dengan KSZ = 1,170 hasil tersebut menunjukan bahwa nilai p>0,05, artinya sebaran skala kenakalan remaja terdistribusi secara normal. 4.2 Uji Linieritas Tabel 2: Uji Linieritas N Df Mean Square F Sig ,313 23,351 0,000 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, karena α= 0,01 > sig=0,000 artinya terdapat hubungan yang linier antara konformitas terhadap kenakalan remaja Siswa (Pramesti, 2013) [12]. 4.3 Uji Hipotesis Tabel 3:Uji Korelasi Pearson Antara Harga Diridan Prokrastinasi Akademik P (α) Nilai Korelasi ( r ) R square Kesimpulan 0, ,351 0,123 sig (2-tailed) 0,000 < 0,01level of significant (α), berarti hipotesis diterima Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh nilai signifikansi antara variabel konformitas dengan kenakalan remaja = 0,000 < taraf signifikansi = 0,01 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konformitas dengan kenakalan remaja pada Siswa kelas VIII di SMP N 29 Padang. Untuk mengetahui gambaran konformitasdengan kenakalan remaja pada siswa kelas VIII di SMP N 29 padang mengklasifikasi skor jawaban penelitian mengunakan 3 kategori yaitu : tinggi, sedang dan rendah. Berdasarkan penghitungan dengan rumus klasifikasi tersebut dapat digambarkan bahwa ada 17% Siswa yang memiliki konformitas dengan kategori rendah, 67% Siswa yang memiliki konformitas dengan kategori sedang dan 16% siswa memiliki konformitas 16
5 dengan kategori tinggi. Sementara itu ada 19% Siswa yang memiliki kenakalan remaja dengan kategori rendah, 64% Siswa yang memiliki kenakalan remaja dengan kategori sedang dan 17%Siswa yang memiliki Kenakalan remaja pada kategori tinggi. Besar sumbangan variabel konformitasterhadap variabel kenakalan remaja dapat ditentukan dengan menggunakan rumus koefisien determinan. Koefisien determinan adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dikali dengan 100% (Nugroho dalam Wahyuni, 2015) [13]. Berdasarkan rumus tersebut maka dapat ditentukan besarnya sumbangan konformitasterhadap kenakalan remajaadalah sebesar 12% dan 88% lagi dipengaruhi oleh faktor lainyang tidak diuji secara empiris dalam penelitian. 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengumpulan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yang sekaligus merupakan jawaban dari tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Hasil uji korelasi antara variabel konformitas dan kenakalan remaja didapatkan hasil bahwa hipotesis diterima, artinya terdapat hubungan antara konformitas dengan kenakalan remaja Siswa kelas VIII SMP N 29 Padang. 2. Sumbangan efektif dari variabel konformitasterhadap kenakalan remaja siswa kelas VIII SMP N 29 Padang sebesar 12%. sedangkan88% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kenakalan remaja adalah pola asuh orang tua, urutan kelahiran dan broken home. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan yang dapat bermanfaat, diantaranya: 1. Bagi subjek penelitian Disarankan bagi siswa/siswi kelas VIII SMP N 29 Padang mampu mengontrol diri dari teman-teman yang menimbulkan perilaku atau kegiatan yang tidak baik, serta mampu mengontrol diri dari tindakan yang melanggar aturan. 2. Bagi orang tua Diharapkan bagi orang tua selalu memberikan bimbingan, arahan, dukungan yang positif terhadap anak dan selalu mengawasi dan mendampingi serta memperhatikan pergaulan dan kegiatan anak. 3. Bagi pihak sekolah Diharapkan dapat membimbing anak didik dengan memberikan arahan dan pengajaran yang positif terhadap siswa dan memberikan hukuman bagi siswa yang melanggar aturan yang ada di sekolah. 4. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang berminat mengadakan penelitian dengan topik yang sama, diharapkan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang lebih berkaitan dengan faktor kenakalan remaja agar dapat dikaitkan dengan variabel-variabel lain diantaranya pola asuh orang tua dan brocken home. DAFTAR PUSTAKA [1] Saputro, Bayu Mardi, Triana Noor Edwina Dewani Soeharto Hubungan Antara Konformitas Terhadap Teman Sebaya Dengan Kecenderungan Kenakalan Pada Remaja. Jurnal. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Mercubuana Yogyakarta. [2] Papalia, E. Diana dkk Human Development: Perkembangan Manusia, edisi 10. buku 2. Jakarta : Salemba Humanika. [3] Sudarsono Kenakalan Remaja Prevensi, Rehabilitasi, Resosialisasi. Jakarta : Rineka Cipta. 17
6 [4] Hartati, Sri Utami Sih Hubungan Bentuk Konformitas Dengan Teman Sebaya Terhada Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki Usia Pertengahan di SMAN 97 Jakarta. Skripsi. Jakarta. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. [5] Mulyasri, Dian Kenakalan Remaja Ditinjau Dari Persepsi Remaja Terhadap Keharmonisan Keluarga Dan Konformitas Teman Sebaya. Skripsi. Surakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. [6] Kartono, Kartini Patologi sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta : Raja Grafindo Persada [7] Sarwirini Kenakalan Anak (Juvenile Deliquency): Kausalitas Dan Upaya Penanggulangannya. Jurnal.Surabaya. Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya. [8] Prihardani, Indar Hubungan Anatara Konformitas Geng Denagan Kenakalan Remaja. Naskah Publikasi. Surakarta. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta [9] Sarwono, S.W dan Eko A. M Psikologi Sosial.Jakarta : Salemba Humanika. [10] Sugianto, Reny Hubungan Antara Konformitas Negatif Teman sebaya dengan Kenakalan Remaja Siswa kelas VIII SMP Negeri 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014.Skripsi. Salatiga: Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Kristen Satwa Wacana, Salatiga. [11] Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [12] Pramesti, Getut Smart Olah Data Penelitian Dengan SPSS 21. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada [13]Wahyuni, A.H Hubungan antara Adversity Quotient dengan Prestasi Belajar pada Mahasiswa Psikologi yang Ikut Organisasi di Perguruan Tinggi Sumatera Barat.Skripsi.Fakultas Psikologi UPI YPTK Padang. 18
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA KARTIKA 1-5 PADANG
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA SMA KARTIKA 1-5 PADANG Krisnova Nastasia, Novi Susilowati Universitas Putra Indonesia YPTK Padang E-mail: krisnova88@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
37 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji Asumsi dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis, uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas. Tujuan dari uji asumsi
Lebih terperinciKENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI
KENAKALAN REMAJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI DAN JENIS KELAMIN NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan
Lebih terperinciKORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI
KORELASI ANTARA BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SDN PREMULUNG NO.94 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode korelasi untuk mengetahui hubungan suatu
Lebih terperinciHUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri Oleh: SUCI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DENGAN KENAKALAN REMAJA (JUVENILE DELINQUENCY) PADASISWA DI SMA NEGERI 2 BABELAN Rahmat Hidayat, Erik Saut H Hutahaean, Diah Himawati Fakultas Psikologi, Universitas Bhayangkara
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA. NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KENAKALAN REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian kepada remaja yang berada pada tingkatan sekolah menengah pertama. Penelitian dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional, yaitu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis orang tua dengan kemandirian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia pendidikan sedang berkembang, banyak sekolah-sekolah yang berdiri dengan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk mendukung proses belajar siswa mereka, namun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode disini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI
HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI Mahdiyatul Nasihah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : nasihamahdiyatul@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang meneliti tentang hubungan antara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN SISWA MENTAATI TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD N 01 GEDONGAN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRI MAHAYU WATI A510110020 PROGRAM
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN
BAB V HASIL PENELITIAN Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi Product Moment untuk mencari hubungan antara konformitas teman sebaya dengan perilaku agresif
Lebih terperinciB. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA JURNAL
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA JURNAL Diajukan Kepada Program Studi Bimbingan Dan Konseling Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI
PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Oleh GUNTUR ADHE PRADANA A 410 070 206 PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinci`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di
`BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.
MOTIVASI BEKERJA DI TINJAU DARI PRAKTEK KERJA BISNIS DAN TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Usulan Penelitian Diajukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan empiris di mana data adalah bentuk atau sesuatu yang dapat dihitung atau di
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Subjek Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 dan VII 7 di SMP Negeri 2 Tarik Sidoarjo. Jumlah dalam penelitian ini sebanyak 67 subjek.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).
Lebih terperinciPERAN UNITBINMAS (UNIT PEMBINAAN MASYARAKAT) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA PELAJAR. (Studi Kasus Pada Polsek Kerjo Kabupaten Karanganyar)
PERAN UNITBINMAS (UNIT PEMBINAAN MASYARAKAT) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA PELAJAR (Studi Kasus Pada Polsek Kerjo Kabupaten Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SUKODONO TAHUN AJARAN 2013/2014. JURNAL PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Garmen. Dimana jurusan ini diambil pada saat kelas X. SMK Muhammadiyah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Salatiga. SMK ini terdiri dari 4 jurusan yaitu jurusan tehnik Permesinan, Elektro,
Lebih terperinciArtikel publikasi Diajukan untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh: ENY HIDAYATI A
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 JAMBU TAHUN AJARAN 2014/2015 Artikel
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA Febry Heldayasari Prabandari *, Tri Budi Rahayu Program Studi D3 Kebidanan
Lebih terperinciTotal 202 orang 100 %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, peneliti akan membahas mengenai laporan pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum subjek, hasil uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Pendekatan pendekatan kuantitatif menekankan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMA NEGERI 1 POLANHARJO. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA REMAJA SMA NEGERI 1 POLANHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukanoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciHUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI
HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI M. Sukron Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jambi E-mail : msukron1209@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan survey peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian 1. Variabel Penelitian Untuk menguji hipotesis penelitian, akan dilakukan pengidentifikasian variabel-variabel yang diambil dalam
Lebih terperinciHubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI
Hubungan Antara Kematangan Emosi Dan Kepercayaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Pada Remaja Awal Di SMK PGRI 3 KEDIRI Oleh: Hanggara Budi Utomo Dosen FKIP Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak Seringkali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a) Hasil Uji Validitas Skala Konformitas Terhadap Teman Sebaya
37 BAB IV HASIL PEELITIA DA PEMBAHASA 4. Hasil Analisis Instrumen a) Hasil Uji Validitas Skala Konformitas Terhadap Teman Sebaya Hasil uji validitas item pada skala konformitas terhadap teman sebaya yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciTabel 1. Tabel Krejcie dan Morgan (1970) dalam Uma Sekaran 1
53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Kenakalan remaja, seperti sebuah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini fenomena kenakalan remaja (siswa) semakin meluas, bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Kenakalan remaja, seperti sebuah lingkaran yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan itu juga telah dipelajari secara mendalam. terjadi pada manusia, dan pada fase-fase perkembangan itu fase yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam menghadapi zaman yang semakin modern seperti sekarang ini, banyak yang harus dipersiapkan oleh bangsa. Tidak hanya dengan memperhatikan kuantitas individunya,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995) penelitian eksplanatory yaitu tipe penelitian untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Uji asumsi harus terlebih dahulu dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian kuantitatif yang digunakan menggunakan rumusan masalah asosiatif,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi dalam hidupnya. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, manusia harus dapat melakukan penyesuaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul
Lebih terperinciPENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI
PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PERSEPSI MENGENAI PENEMPATAN KERJA DI PT. TIGA SERANGKAI JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciPENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
PENGARUH KREATIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2012 NASKAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Artikel Skripsi HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI Nama : Kartika Pradita Andriani NPM : 13510847 Jurusan : Psikologi Pembimbing : Prof. Dr. AM. Heru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan koesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Dengan demikian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel.
Lebih terperinciJenis Kelamin Laki-laki Perempuan
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru SD. Oleh: IDA KURNIAWATI A
PENGARUH TANGGAPAN SISWA TENTANG RAGAM MEDIA PEMBELAJARAN GURU TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015/2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gaya kehidupan anak-anak remaja sekarang ini banyak mengalami perubahan. Perubahan itu meliputi cara berpikir, tata cara bertingkah laku, bergaul dan berbagai
Lebih terperinciJenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN
Lebih terperinciJURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017
JURNAL PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF PEER SOCIAL SUPPORT TO THE STUDENTS LEARNING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kenakalan Remaja 2.1.1. Pengertian Kenakalan Remaja Menurut Arif Gunawan (2011) definisi kenakalan remaja adalah : Istilah juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG
HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
Lebih terperinciOleh: HESTI NUFRIDA A
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinci