BAB I PENDAHULUAN. memiliki dampak yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi negara. Hal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. memiliki dampak yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi negara. Hal"

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi suatu bagian industri yang sangat diandalkan oleh Negara Indonesia. Pendapatan pada sektor tersebut dinilai memiliki dampak yang signifikan kepada pertumbuhan ekonomi negara. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya aktivitas perjalanan yang dilakukan masyarakat di dalam negeri (Domestik), perjalanan ke luar negeri (Internasional) dan kedatangan wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi destinasidestinasi wisata serta beragam macam motivasi perjalanan lainnya. Peningkatan aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh masyarakat untuk perjalanan domestik maupun internasional membuat pemerintah Indonesia sangat gencar dalam meningkatkan sarana dan prasarana yang ada dalam menunjang kebutuhan wisatawan yang sedang melakukan kegiatan perjalanan. Baik untuk keperluan berwisata maupun beragam motivasi tertentu. Peningkatan aktivitas perjalanan yang terjadi di Indonesia dijadikan sebuah peluang bagi pemerintah khususnya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk mensosialisasikan agar setiap daerah di seluruh Indonesia membuat berbagai macam kegiatan (Event) dengan memanfaatkan sumber daya alam dan kebudayaan yang mereka miliki masing-masing sebagai salah satu bentuk usaha promosi tersendiri dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Dampak dari meningkatnya aktivitas perjalanan domestik maupun internasional, menjadikan peran sebuah biro perjalanan menjadi amat penting

2 2 dalam memberikan layanan jasa terbaiknya. Baik menyediakan jasa pelayanan transportasi, pembuatan paket perjalanan maupun pengurusan dokumen-dokumen penunjang seperti paspor dan visa. Biro perjalanan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa, artinya ketika menjual berbagai macam produk pemasok seperti maskapai, hotel dan objek wisata komponen servis menjadi suatu komponen yang amat penting diperhatikan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tersebut. Sebagai mitra dari para pemasok, biro perjalanan wajib memberikan pelayanan terbaiknya kepada calon wisatawan yang akan membeli sebuah produk di biro perjalanan tersebut. Karena pelayanan yang diberikan akan sangat mempengaruhi calon wisatawan dalam proses pengambilan keputusan terhadap pembelian produk seperti, jasa pemesanan tiket pesawat, jasa pengurusan paket perjalanan maupun jasa pengurusan dokumen penting seperti paspor dan visa. Selain itu pelayanan yang diberikan akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yang menggunakan layanan jasa dari sebuah biro perjalanan tersebut. Kepuasan pelanggan akan datang dengan sendirinya jika pelayanan yang diberikan baik dan dapat memenuhi harapan pelanggan (Customer Expectations). Sebaliknya jika biro perjalanan tersebut tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan, maka mereka akan kehilangan rasa percaya (Trust) kepada biro perjalanan yang menangani kebutuhan mereka. Iskandaria Tour and Travel merupakan salah satu biro perjalanan yang menyediakan layanan jasa seperti, pemesanan tiket pesawat, pengurusan perjalanan umrah/haji, perjalanan wisata serta pengurusan dokumen-dokumen

3 3 penting seperti paspor dan visa. Berdasarkan hasil observasi ketika melakukan praktek kerja lapangan di biro perjalanan tersebut, masih ditemukan keluhan dari pelanggan mengenai kualitas pelayanan yang diberikan. Baik kepada pelanggan langsung (Walk In Guest) maupun pelanggan tidak langsung (Indirect Guest) yang melakukan transaksi hanya dengan memanfaatkan media komunikasi seperti telepon, sms, fax dan . Berdasakan paparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, membuat penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi untuk menempuh gelar kesarjanaan pada bidang pariwisata yang berjudul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan di Biro Perjalanan Iskandaria Tour and Travel Tangerang, Banten. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dibuat beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Kualitas Pelayanan di Iskandaria Tour and Travel? 2. Apakah terdapat faktor penghambat di Iskandaria Tour and Travel dalam memberikan pelayanan? 3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan Pelanggan di Iskandaria Tour and Travel? 1.3 Tujuan Penelitian Merupakan tujuan dari sebuah penelitian yang sedang dilakukan berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dibuat yaitu :

4 4 1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan di Iskandaria Tour and Travel. 2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor penghambat Iskandaria Tour and Travel dalam memberikan pelayanan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan di Iskandaria Tour and Travel. 1.4 Manfaat Penelitian Merupakan penjabaran mengenai manfaat dari penelitian yang sedang dilakukan. Terdapat 2 manfaat pada penelitian ini yaitu : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai khasanah ilmu pariwisata khususnya pada bidang jasa dan pelayanan. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan yang khususnya bergerak di bidang jasa dan pelayanan pada sektor pariwisata, sebagai bahan evaluasi kinerja serta peningkatan sumber daya manusia terhadap kualitas pelayanan yang diberikan dalam usaha memenuhi kepuasan pelanggan. 1.5 Tinjauan Pustaka Beberapa studi yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya mengenai kualitas pelayanan pernah dilakukan oleh Sucihati (2011) dengan judul Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada Biro Perjalanan Ermi Tour di Padang, Sumatera Barat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitaif yang menggunakan teknik wawancara dan penyebaran kuesioner dalam

5 5 pengumpulan data terkait dengan kualitas pelayanan. Pada penelitian ini penulis memfokuskan kepada upaya peningkatan kualitas pelayanan dengan menganalisis kualitas pelayanan yang diberikan di biro perjalanan tersebut dan faktor penghambat yang ada dalam pemberian pelayanan dengan menggunakan teori 5 dimensi yaitu wujud/bukti nyata (Tangible), keandalan (Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance) dan empati (Emphaty). Berdasarkan hasil analisis data menggunakan metode statistik deskriptif, dari 15 kuesioner pertanyaan yang telah disebar kepada responden mengenai kualitas pelayanan yang diberikan lebih dari 50 % sudah baik. Namun terdapat dua hal yang kurang yaitu pada pertanyaan staf dapat diandalkan pada pengurusan semua dokumen dengan baik dan cepat dengan persentase 53,8 % masih ragu dan pada pertanyaan ketujuh yaitu staf mampu menangani keluhan dengan baik dan profesional dengan persentase 80,8 % masih ragu. Perbedaan penelitian ini dengan penelitan yang sekarang adalah terletak pada fokus penelitian, lokasi yang dipilih serta metode yang digunakan dalam penelitian. Penelitian lainnya mengenai kualitas pelayanan juga pernah dilakukan oleh Ekaristi (2013) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Pada Warnet Padma Net di Babarsari, Sleman Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan yang telah diberikan terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen serta mencari apakah terdapat perbedaan penilaian yang diberikan oleh responden bila ditinjau dari aspek jenis kelamin, usia, pekerjaan, jarak tempat tinggal dan tujuan utama responden.

6 6 Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah 5 dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari wujud/bukti nyata (Tangible), keandalan (Reliability), ketanggapan (Responsiveness), jaminan (Assurance) dan empati (Empathy). Hasil yang didapat berdasarkan analisis uji validitas dan reliabilitas semua pertanyaan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah valid dan reliabel. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis regresi berganda ditemukan fakta bahwa pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen adalah signifikan dengan perolehan nilai sig pada masing-masing variabel adalah 0,00 dibawah 0,05 serta hasil yang didapat berdasarkan uji One Way Anova adalah tidak adanya perbedaan penilaian yang diberikan oleh responden mengenai kualitas pelayanan yang diberikan jika ditinjau berdasarkan karakteristik perbedaan umur dan jenis pekerjaan. Perbedaan penelitian ini dengan yang sekarang adalah terletak pada jumlah variabel yang diteliti yaitu loyalitas, metode pengambilan sampel secara generatif sebanyak 120 orang, penggunaan teknik analisis data One Way Anova serta objek penelitian yang digunakan yaitu warnet Padma Net Bababarsari Sleman Yogyakarta. Penelitian berikutnya mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan juga pernah dilakukan oleh Hardiyati (2010) dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Penginapan (VILLA) Agrowisata Kebun Teh Pagilaran.Penelitian ini memiliki fokus untuk mengetahui apakah kelima dimensi pelayanan seperti Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy,

7 7 memiliki pengaruh terhadap kepuasan para konsumen yang menggunakan villa Agrowisata Kebun Teh Pagilaran sebagai sarana akomodasi, serta menganalisis faktor-faktor yang paling dominan yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen tersebut. Pada penelitian ini juga menggunakan teori 5 dimensi pelayanan seperti Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Sampel di dalam penelitian ini diambil menggunakan metode Non-Probability Sampling dengan pendekatan Accidental Sampling, yaitu para konsumen yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dianggap memiliki kriteria yang sesuai menurut kehendak subjektif peneliti dengan jumlah 100 orang. Hasil yang didapat berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa indikatorindikator yang digunakan pada penelitian tersebut bersifat valid dan reliabel. Serta pada uji asumsi klasik, model regresi yang didapat adalah bebas multikolonieritas dan tidak terjadi heteroskedastisitas serta memiliki distribusi data yang normal. Dari penelitian tersebut juga dapat ditarik kesimpulan bahwa dari kelima teori dimensi pelayanan yang digunakan terdapat komponen-komponen yang paling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan jika diurutkan dari yang memiliki peringkat tertinggi adalah Assurance, Tangible, Responsiveness, Reliability dan Empathy. Berdasarkan hasil tersebut pihak pengelola Agrowisata Kebun Teh Pagilaran perlu mempertahankan hal-hal yang sudah dinilai baik oleh para konsumen serta perlunya memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang. Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang dilakukan saat ini, yaitu terletak pada pendekatan metode pengambilan sampel yang digunakan

8 8 yaitu Accidental Sampling dan teknik analisis yang digunakan pada kelima dimensi pelayanan tersebut dengan cara mengurutkan komponen kualitas pelayanan yang paling memiliki pengaruh tertinggi hingga terendah serta lokasi yang digunakan adalah berupa sarana akomodasi yaitu Villa Agrowisata Kebun Teh Pagilaran. Penelitian lainnya mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan pernah dilakukan juga oleh Mulyanto (2011) dengan judul Analisis Pemgaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Ajisaka Motor Kudus. Penelitian ini memiliki fokus untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan para pelanggan yang menggunakan jasa Bengkel Ajisaka Motor Kudus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 dimensi pelayanan yang meliputi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penlitian ini adalah Accidental Sampling dengan jumlah 100 orang. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pada analisis kuantitatif beberapa alat analisis yang digunakan adalah seperti uji validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji Goodness of Fit melalui uji f dan uji t serta koefisien determinasi (r²). Sedangkan pada analisis kualitatif adalah bentuk interpretasi data yang telah tersaji untuk memberi keterangan dan penjelasan. Hasil penelitian yang didapat oleh penelitian ini adalah nilai koefisien determinasi yang terlihat pada nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,679 yang

9 9 berarti bahwa kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh kelima variabel independen di dalam penelitian tersebut yang meliputi bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati sebesar 67,9 %. Sedangkan sisanya sebesar 32,1 % dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar kelima variabel yang digunakan di dalam penelitian. Secara parsial berdasarkan uji t yang telah dilakukan menunjukkan bahwa, variabel-variabel dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan. Dimana pada bukti fisik memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan variabel lain di dalam penelitian ini, sedangkan daya tanggap adalah dimensi yang memiliki pengaruh paling kecil terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil uji f menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama di dalam penelitian ini yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Perbedaan penelitian ini dengan yang saat ini terletak pada metode pengambilan sampel yang menggunakan Accidental Sampling, teknik analisis yang menggunakan uji asumsi klasik, uji Goodness of Fit dan uji f dan uji t serta lokasi yang digunakan adalah bengkel sepeda motor. Penelitian berikutnya mengenai kualitas pelayanan pernah dilakukan oleh Bandu (2013) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan pada PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat. Pada penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan metode Accidental Sampling yang berjumlah 100 orang dan metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

10 10 Hasil penelitian yang didapat yaitu kualitas pelayanan yang terdiri dari Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy secara bersamasama memiliki pengaruh yang posifif. Berdasarkan uji f kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan dengan kepuasan pelanggan dengan tingkat signifikasi sebesar 0,0000 atau 0 %. Berdasarkan uji parsial (t), semua variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan dengan tingkat signifikansi untuk Reliability sebesar 000 atau 0 %, Responsiveness sebesar 299 atau 2,9 %, Assurance sebesar 531 atau 5,3 %, Empathy 024 atau 2,4 % dan Tangible sebesar 0,86 atau 8,6 %. Dari kelima variabel berdasarkan uji t yang paling dominan adalah variabel Reliability atau keandalan dengan nilai t hitung sebesar (5,155) > t tabel (1,986) memiliki nilai paling besar dari variabel lainnya dan nilai signifikansi yang dipersyaratkan. Perbedaan penelitian ini dengan yang saat ini adalah terletak pada metode pengambilan sampel dengan teknik Accidental Sampling yang berjumlah 100 orang, teknik analisis dengan menggunakan uji f dan t serta lokasi yang digunakan yaitu PT. PLN (Persero) Rayon Makassar Barat. Dari kelima penelitian yang sudah dipaparkan sebelumnya menunjukkan bahwa posisi penelitian yang saat ini dilakukan merupakan penelitian lanjutan mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan yang diterapkan pada sebuah biro perjalanan wisata, dengan persamaan dasar teori yang digunakan adalah 5 dimensi kualitas pelayanan seperti Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy.

11 Landasan Teori Pada bagian ini akan memuat berbagai definisi-definisi maupun pengertian mengenai beberapa teori yang memiliki keterkaitan secara langsung maupun tidak langsung terhadap penelitian yang sedang dilakukan. 1. Pengertian Biro Perjalanan Wisata Menurut Pendit (1999), biro perjalanan wisata merupakan sebuah perusahaan yang memiliki tujuan untuk menyiapkan sebuah perjalanan bagi orang yang merencanakan dan mengadakannya. 2. Pengertian Jasa Menurut Kotler dan Amstrong (2001), jasa merupakan segala macam kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain namun bersifat tidak terlihat dan tidak akan merubah status kepemilikan. Menurut Saladin (2004), jasa merupakan kegiatan berbentuk manfaat yang diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang memiliki sifat tidak berwujud (Intangible) serta tidak dapat menimbulkan efek perpindahan status kepemilikan apapun. Proses produksi yang dibutuhkan bisa dengan melibatkan atau tidak suatu produk fisik. Dari dua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, jasa memiliki karakteristik tidak dapat terlihat, tidak dapat diraba maupun juga dirasakan. Jasa merupakan sebuah kegiatan yang hanya dapat disimpulkan oleh pelanggan setelah proses konsumsi terjadi dengan melahirkan sejumlah persepsi mengenai kinerja jasa yang diterima terhadap kinerja sebuah jasa yang diharapkan.

12 12 3. Karakteristik Jasa Menurut Kotler dan Amstrong (2001), produk jasa memiliki beberapa karakteristik utama yang menjadikan produk tersebut sangat khas dalam kegiatan sebuah pemasaran yaitu tidak berwujud (Intangibility), tidak terpisahkan (Inspirability),Vberubah-Ubah (Variability), dan mudah lenyap (Perishability). 1) Tidak Berwujud (Intangibility) Produk jasa memiliki sifat tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, ataupun diraba. Jasa hanya dapat dirasakan setelah adanya kegiatan transaksi atas suatu produk jasa tertentu. Hal ini menyebabkan proses evaluasi kinerja atas suatu produk jasa hanya dapat dilakukan setelah terjadinya proses konsumsi. 2) Tidak Terpisahkan (Inspirability) Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya yang merupakan satu kesatuan. Dalam hal ini apakah sumber tersebut merupakan sumber daya manusia perorangan, organisasi, maupun produk fisik berupa perangkat mesin. Jasa hanya dapat dikonsumsi pada waktu yang bersamaan. 3) Berubah-Ubah (Variability) Produk jasa sejatinya sangat mudah berubah-ubah atau tidak konsisten, dikarenakan pada produk jasa sangat tergantung pada siapa yang menyiapkan, kapan dan dimana produk jasa itu diberikan. Hal tersebut

13 13 membuat perbedaan yang nyata terhadap hasil akhir dari sebuah kinerja yang diberikan oleh penyedia layanan jasa. 4) Mudah Lenyap (Perishability) Sesungguhnya suatu produk jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan terhadap produk tersebut selalu dinamis dan bagus. Karena dengan permintaan yang bersifat dinamis, penghasilan jasa yang diterima akan sangat mudah diperoleh. Hal ini berlaku juga sebaliknya, jika permintaan terhadap produk tersebut sepi atau bisa dikatakan mengalami penurunan, maka hal tersebut dapat menjadi sebuah permasalahan yang serius. 4. Pemasaran Jasa Ketika berbicara mengenai sebuah produk jasa maka sangatlah tidak terlepas dari kegiatan sebuah pemasaran. Usaha jasa tidak dapat berkembang dan berjalan tanpa adanya kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan suatu bentuk upaya publikasi atas suatu bidang usaha jasa yang sedang berjalan dengan tujuan untuk menambah jumlah pelanggan pengguna jasa. Menurut Kotler (1997), pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdapat individu maupun kelompok dan mereka mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan proses menciptakan, menawarkan serta melakukan kegiatan semacam penukaran produk yang memiliki nilai dengan pihak lain. 5. Strategi Pemasaran Jasa

14 14 Menurut Zeithaml dan Bitner dalam (Hurriyati, 2005), dalam sebuah dunia usaha terdapat 3 strategi pemasaran yang wajib dilakukan. Diantaranya adalah : 1) Pemasaran Eksternal (Eksternal Marketing) Pada strategi pemasaran jenis ini terdapat 4 komponen penting yang merupakan ciri khas pada suatu kegiatan pemasaran. Diantaranya adalah 4P, yang merupakan singkatan dari produk (Product), harga (Price), promosi (Promotion) dan lokasi (Place). 2) Pemasaran Internal (Internal Marketing) Pemasaran sebuah produk layanan jasa tidak bisa hanya dengan menggunakan strategi pemasaran ekternal atau yang sering dikenal dengan istilah (4P). Hal tersebut juga harus disertai dengan proses peningkatan kualitas dan keterampilan dari para staf yang ada di dalam perusahaan tersebut. Selain itu faktor kekompakan dalam suatu tim yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut juga sangat diperlukan. Khususnya ketika menghadapi para pelanggan yang sedang menggunakan produk layanan jasa, sehingga membawa kesan tersendiri yang dapat menumbuhkan keyakinan dalam diri pelanggan tersebut. 3) Pemasaran Interaktif (Interractive Marketing) Tingkat kepuasan pelanggan tidak hanya terletak pada kualitas jasa yang dilihat berdasarkan aspek fisik seperti nilai arsitektur bangunan restoran yang megah dan produk makanan yang menarik dan sehat. Namun tetap harus dipadukan dengan peningkatan komponen dari kualitas pelayanan

15 15 itu sendiri, sehingga peningkatan kualitas pelayanan yang tercipta memberikan nilai tambah pada suatu produk dan menumbuhkan keyakinan dalam diri pelanggan akan jasa pelayanan yang diberikan. 6. Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Parasuraman (1988), kualitas pelayanan merupakan refleksi persepsi evaluatif para pelanggan terhadap pelayanan yang diterima pada suatu waktu tertentu. Kualitas pelayanan dapat ditentukan berdasarkan tingkat kepentingannya pada dimensi-dimensi yang terdapat di dalam suatu pelayanan. Menurut Wyckof dalam (Tjiptono, 2002), kualitas pelayanan merupakan bentuk tingkat keunggulan yang diharapkan serta pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi ekspektasi pelanggan. Dari 2 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, terdapat 2 hal yang mempengaruhi sebuah kualitas pelayanan, yaitu harapan terhadap kualitas pelayanan yang diterima dan pelayanan yang sudah diterima. Apabila jasa yang diterima sudah sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan, maka kualitas pelayanan dapat dipersepsikan baik, sebaliknya jika kualitas pelayanan yang diberikan belum mampu memenuhi harapan mereka, maka dapat dipersepsikan bahwa kualitas pelayanan tersebut tidak baik. Maka baik dan tidaknya sebuah kualitas pelayanan sangat ditentukan oleh kompetensi yang dimiliki oleh seorang penyedia layanan jasa dalam memberikan pelayanan yang baik dalam rangka memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.

16 16 7. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Barry (1988), kualitas pelayanan memiliki 5 (lima) dimensi. Diantaranya adalah : 1) Wujud/Bukti Nyata (Tangibles) Merupakan kemampuan sebuah perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Hal ini berkaitan dengan kualitas pelayanan yang dapat dilihat dengan panca indera seperti perlengkapan dan peralatan yang digunakan dan cara berpenampilan para stafnya. 2) Keandalan (Reliability) Kemampuan sebuah perusahaan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan sejak awal secara tepat, akurat dan meyakinkan. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan, yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama secara merata, pelayanan yang diberikan secara konsisten dan sikap staf yang simpatik serta tingkat akurasi yang tinggi. 3) Ketanggapan (Responsiveness) Suatu kemampuan untuk memberikan pelayanan secara cepat dan tepat kepada pelanggan dengan penyampaian informasi yang jelas dan tidak membiarkan pelanggan memiliki kesan yang negatif dalam sebuah kualitas pelayanan yang diberikan. 4) Jaminan dan Kepastian (Assurance) Merupakan tingkat pengetahuan, wawasan, sikap sopan santun, dan kemampuan para staf perusahaan untuk memberikan rasa percaya

17 17 pelanggan terhadap perusahaan. Hal tersebut terdiri dari 5 komponen utama antara lain : komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun. 5) Empati (Empathy) Merupakan sikap perhatian yang secara tulus diberikan staf kepada para pelanggan dalam upaya memahami keinginan dan mencapai kepuasan konsumen. Kelima dimensi diatas dapat dipergunakan sebagai indikator pengukuran sebuah kualitas pelayanan di dalam suatu perusahaan penyedia layanan jasa. Menurut Tjiptono (2002), kualitas pelayanan dapat diukur dengan mengevaluasi atau membandingkan kinerja suatu jasa dengan seperangkat standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 8. Komponen Utama Kualitas Pelayanan Menurut Gronroos dalam (Tjiptono, 1996), kualitas total pelayanan memiliki tiga komponen utama antara lain : 1) Technical Quality Merupakan komponen yang berkaitan dengan kualitas keluaran (Output) suatu pelayanan yang diterima oleh pelanggan dan terdiri dari beberapa komponen seperti : (1) Search Quality, merupakan kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum membeli sebuah produk. Misalnya komponen mengenai harga produk.

18 18 (2) Experience Quality, merupakan kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah menggunakan produk jasa pelayanan. Contohnya adalah ketepatan waktu, kecepatan pelayanan, dan kerapian hasil. (3) Credence Quality, merupakan kualitas yang sangat sulit dievaluasi pelanggan meskipun mereka telah mengkonsumsi suatu jasa pelayanan. Misalnya kualitas pada jasa operasi jantung yang dilakukan dokter spesialis jantung di sebuah rumah sakit. 2) Functional Quality Merupakan komponen kualitas yang berkaitan dengan ketepatan cara penyampaian dalam suatu pelayanan. 3) Corporate Image Merupakan komponen yang berkaitan dengan profil, reputasi, citra dan daya tarik suatu perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa hasil kinerja sebuah jasa yang disertai ketepatan dalam cara penyampaiannya merupakan faktor yang sangat penting dan dapat dipergunakan untuk mengukur sebuah kualitas layanan jasa. 9. Pengertian Kepuasan Konsumen Menurut Husein (2005), kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan mereka setelah membandingkan antara apa yang telah diterima dengan apa yang diharapkan. Seorang konsumen akan merasa puas jika produk atau jasa yang diberikan memiliki kualitas yang tinggi, sehingga mereka memiliki peluang untuk menjadi konsumen yang loyal.

19 19 Menurut Kotler dan Keller (2007), kepuasan konsumen merupakan bentuk rasa puas maupun kecewa yang timbul setelah membandingkan kinerja hasil sebuah produk atau jasa yang telah diterima dengan sebuah totalitas kinerja yang diharapkan. Hal tersebut sama dengan apa yang dikatakan oleh Umar (2005), jika kinerja sebuah jasa yang diterima jauh dari apa yang menjadi harapan pelanggan, maka mereka akan merasa tidak puas. Sebaliknya jika kinerja yang diterima melebihi dari apa yang menjadi harapan pelanggan, maka mereka akan merasa puas. Dari kedua teori mengenai kepuasan pelanggan diatas dapat disimpulkan bahwa, kepuasan konsumen merupakan komponen yang paling penting bagi sebuah perusahaan. Baik yang bergerak di bidang manufaktur (fisik) maupun pelayanan (jasa). Dengan memberikan kepuasan kepada konsumen, maka tingkat kecenderungan mereka untuk menjadi pelanggan yang loyal akan semakin tinggi. Menurut Lupiyoadi (2001), terdapat 5 faktor utama yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan untuk menentukan kepuasan konsumen. Seperti kualitas produk, kualitas pelayanan, emosional dan harga serta biaya. 1) Kualitas Produk Konsumen akan merasa puas jika mereka mengetahui bahwa produk yang mereka beli memiliki standar kualitas yangbaiki. Dengan kualitas produk yang baik, konsumen akan terbangun rasa percaya bahwa perusahaan tersebut mampu memenuhi harapan mereka akan sebuah produk yang mereka beli.

20 20 2) Kualitas Pelayanan Komponen ini merupakan yang paling penting dalam sebuah perusahaan terutama perusahaan yang bergerak dibidang jasa. Kualitas pelayanan terbaik yang diberikan, mampu merepresentasikan citra dari sebuah perusahaan. 3) Emosional Merupakan salah satu komponen yang berkaitan dengan faktor prestis. Seorang konsumen akan merasa senang dan bangga jika suatu produk yang dibeli memiliki nilai yang berstandar tinggi. Tingkat kepuasan konsumen tidak hanya dibatasi kepada suatu kualitas dari produk itu sendiri, namun nilai sosial yang mereka peroleh membuat mereka akan merasa puas terhadap merek suatu produk tertentu. 4) Harga Merupakan komponen yang perlu diperhatikan oleh sebuah perusahaan dalam menjual beragam produknya. Karena harga merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi daya saing dari sebuah produk, baik yang berupa produk fisik maupun jasa. Harga suatu produk yang memiliki kualitas sama namun dengan penerapan standar harga yang berbeda akan memberikan nilai lebih terhadap suatu produk tersebut. 5) Biaya Komponen ini juga menjadi bagian yang penting dan perlu menjadi perhatian sebuah perusahaan. Sebuah produk suatu fisik maupun jasa yang dapat diperoleh oleh konsumen dengan tanpa harus mengeluarkan biaya

21 21 tambahan maupun pengorbanan waktu yang panjang, akan lebih cenderung memberikan rasa puas. 10. Metode Pengukuran Kepuasan Konsumen Menurut Kotler dalam (Tjiptono, 2002), ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan pengukuran kepuasan pelanggan 1) Sistem Keluhan dan Saran Sebuah perusahaan yang mengutamakan pelanggan biasanya memberikan kesempatan bagi mereka untuk memberikan saran maupun keluhan atas sebuah produk yang mereka beli. Melalui cara tersebut perusahaan dapat memperoleh informasi-informasi penting terkait dengan apa yang menjadi harapan pelanggan. Hal tersebut dapat memicu timbulnya ide-ide cemerlang untuk pengembangan kualitas produk maupun jasa yang mereka sediakan serta membantu menyelesaikan berbagai macam masalah yang timbul. 2) Ghost Shopping Merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh sebuah perusahaan dengan mempekerjakan beberapa orang yang diberikan tugas khusus untuk berperan atau bersikap menjadi seorang pembeli yang potensial. Dengan cara ini perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai kekuatan dan kelemahan suatu produk atau jasa dari para pesaing beserta sistem penanganan keluhan yang digunakan. 3) Lost Customer Analysis

22 22 Merupakan sebuah tindakan dari sebuah perusahaan yang dilakukan terhadap para konsumen yang telah berhenti menggunakan produk atau jasa perusahaan mereka dan lebih memilih berpindah ke pemasok lain, untuk dapat mengetahui mengapa hal tersebut dapat terjadi. Dalam hal ini perusahaan juga melakukan pemantauan terhadap Customer Loss Rate atau besaran hilangnya jumlah pelanggan mereka. Semakin tinggi nilai Customer Loss Rate yang muncul, maka hal tersebut menunjukkan kegagalan sebuah perusahaan dalam mewujudkan rasa puas terhadap pelanggannya. 4) Survei Kepuasan Pelanggan Cara yang ditempuh perusahaan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kepuasan konsumen yang telah menjadi pelanggan mereka. Baik melalui media telepon, surat, , survei maupun wawancara secara langsung. Hal ini akan menumbuhkan citra positif di mata konsumen terhadap perusahaan yang memberikan perhatian besar kepada mereka. 1.7 Hipotesis Merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan dilakukan dan masih harus dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui kebenarannya. Dalam hal ini hipotesis dilakukan terhadap rumusan masalah yang ada pada nomor 3 yaitu : Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Adalah Signifikan

23 Metode Penelitian Pada penelitian yang saat ini sedang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Kedua jenis penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan dengan mengetahui terlebih dahulu kualitas pelayanan yang sudah diberikan dan faktor penghambat yang terdapat didalamnya serta kepuasan yang diterima oleh pelanggan. Dalam penelitian ini terdapat 2 komponen penting terkait dengan prosedur penelitian yang sedang dilakukan seperti teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 1. Metode Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data merupakan salah satu bagian dari prosedur pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Adapun beberapa komponen yang terdapat didalamnya adalah sebagai berikut : 1) Populasi Populasi merupakan keseluruhan pelanggan yang melakukan transaksi di Iskandaria Tour and Travel berdasarkan data penjualan pada Bulan Januari 2014, yaitu sebanyak 276 orang untuk berbagai macam jenis transaksi. Baik yang datang dengan keperluan pemesanan tiket pesawat, pengurusan perjalanan umrah dan haji maupun pengurusan dokumen-dokumen penting seperti paspor dan visa. 2) Penentuan Sampel Penentuan Sampel di dalam penelitian ini menggunakan metode Non Probability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling. Menurut

24 24 Utama dan Ni Made Eka Mahadewi (2012), Non Probability Sampling merupakan metode pengambilan sampel yang bertujuan untuk tidak memberikan kesempatan yang sama kepada calon sampel yang akan dipilih. Sedangkan Purposive Sampling merupakan suatu pendekatan pengambilan sampel yang didasari pertimbangan subjektif peneliti. Dalam metode pengambilan sampel purposif, pemilihan sampel telah ditentukan kriterianya terlebih dahulu. Pelanggan Iskandaria Tour and Travel yang memiliki intensitas transaksi minimal sebanyak 6 kali berdasarkan data penjualan pada bulan Januari 2014 untuk segala jenis produk, baik pada pemesanan tiket penerbangan, pengurusan paket perjalanan umrah dan haji serta pengurusan dokumen-dokumen penting merupakan sasaran sampel yang akan dipilih. Adapun alasan pemilihan kriteria tersebut dikarenakan para pelanggan yang sudah beberapa kali melakukan transaksi di Iskandaria Tour and Travel dinilai dapat memberikan penilaian secara objektif dan memiliki pemahaman secara persis mengenai keunggulan dan kekurangan terkait dengan kualitas pelayanan yang diberikan. Berdasarkan keriteria tersebut, maka jumlah pelanggan yang terpilih sebagai sampel adalah sebanyak 64 orang. 3) Observasi dan Wawancara Observasi dan wawancara merupakan yang suatu metode yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai gambaran umum perusahaan. Peneliti melakukan melakukan wawancara ketika sedang menjalani praktek kerja lapangan (On The Job Training) di Iskandaria Tour and

25 25 Travel selama 3 bulan, yaitu pada periode September hingga desember ) Penyebaran Kuesioner (Survey) Menurut Utama dan Ni Made Eka Mahadewi (2012), kuesioner merupakan suatu daftar berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Kuesioner yang disebar mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Kuesioner yang disebar merupakan kuesioner yang berkaitan dengan variabel-variabel kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Kuesioner yang disebar dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian diantaranya adalah : (1) Bagian pertama, berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, jarak tempat tinggal, dan tujuan utama para pelanggan Iskandaria Tour and Travel. (2) Bagian Kedua, bagian kedua, berisi pertanyaan mengenai kualitas pelayanan yang diukur berdasarkan 5 dimensi seperti wujud/bukti langsung (Tangibles), keandalan (Reliability), daya tanggap (Responsiveess), jaminan (Assurance), dan empati (Empathy) dengan total sebanyak 22 butir pertanyaan. (3) Bagian ketiga, berisi pertanyaan mengenai kepuasan pelanggan dengan total 5 butir pertanyaan. Metode pengukuran dalam lembar kuesioner ini, menggunakan skala likert yang menggunakan angka dari 1 (satu) hingga 5 (lima) yang menunjukkan

26 26 indikator sangat tidak setuju hingga sangat setuju. Untuk lembar kuesioner pada bagian kepuasan pelanggan juga akan menggunakan skala likert yang menggunakan angka 1 (satu) sampai 5 (lima) dengan indikator sangat tidak memuaskan hingga sangat memuaskan sekali. 5) Studi Pustaka Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari sumber-sumber literatur yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian yang sedangg dilakukan. Peneliti melakukan studi pustaka dengan mengunjungi perpustakaan Universitas Gadjah Mada dan beberapa tempat penjualan buku. 6) Jenis Data (1) Data Primer Merupakan data-data yang dikumpulkan secara pribadi oleh peneliti melalui objek penelitian secara langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui kuesioner. (2) Data Sekunder Merupakan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti yang diperoleh oleh peneliti dalam bentuk data yang sudah jadi dan terpublikasi. Baik melalui teknik observasi maupun dengan wawancara ketika melakukan praktek kerja lapangan di Iskandaria Tour and Travel. 7) Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Sugiyono (1999), uji validitas merupakan teknik yang digunakan kepada instrumen penelitian yaitu kuesioner yang disebar kepada

27 27 responden dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner tersebut dapat mengukur apa yang harus diukur. Dalam uji validitas ini digunakan rumus Product Moment. Dimana : R xy = { n x 2 n xy ( x)( y) ( 2 x) }{ n y 2 ( y) 2 } Rxy : Merupakan Koefisien Korelasi N : Merupakan Jumlah Responden X : Nilai Setiap Item Y : Jumlah Total Semua Item Menurut Sugiyono (1999), kuesioner dapat dikatakan valid jika memiliki nilai dengan kriteria (r) hitung lebih besar atau sama dengan nilai r tabel. Nilai tersebut dihitung dengan menggunakan rumus r tabel (df) 2 pada taraf signifikansi sebesar 0,05 %. Dimana df merupakan derajat bebas (Degree of Freedom) dan n merupakan banyaknya pengamatan terhadap sampel yang dipilih yaitu sebanyak 64 responden. Sedangkan uji reliabilitas menurut Trihendradi (2012), merupakan suatu pengujian terhadap alat pengukur yang digunakan dalam penelitian, untuk mengetahui sejauh mana alat tersebut dapat mengukur variabel dengan handal meskipun digunakan dalam tempo berulang kali akan tetap menghasilkan data yang konsisten. Instrumen kuesioner dapat dinyatakan handal bila memiliki kriteria nilai Alpha Cronbach s > 0,60. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan dengan menggunakan paket

28 28 program pengolah data statistik SPSS Hasil dari perhitungan uji validitas dan reliabilitas tersebut, akan dipaparkan pada bagian pembahasan. 2. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan merupakan teknik analisis data kuantitatif. Data yang dikumpulkan merupakan data hasil dari penyebaran kuesioner di Iskandaria Tour and Travel. Data yang telah terkumpul dari hasil penyebaran kuesioner, selanjutnya akan dimasukan ke dalam program pengolah angka Microsoft Excel untuk terlebih dahulu dihitung nilai rata-rata total dari setiap jawaban responden berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Perhitungan tersebut akan mengakumulasi nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan sesuai dengan indikator yang ada. Dimulai dari nilai yang menunjukkan sangat tidak setuju hingga setuju pada bagian kuesioner mengenai kualitas pelayanan dan sangat tidak memuaskan hingga sangat memuaskan sekali pada bagian kuesioner kepuasan pelanggan. Data yang sudah selesai dimasukan ke dalam Microsoft excel kemudian akan diolah lagi menggunakan SPSS 20.0 For Windows dengan 2 teknik analisis data, yaitu statistik deskriptif berupa fitur tabel frekuensi yang didukung dengan diagram batang untuk mengetahui karakteristik pelanggan, kualitas pelayanan yang diberikan dan faktor penghambat dalam memberikan layanan jasa kepada pelanggan di Iskandaria Tour and Travel. Perhitungan ini memiliki dasar ketentuan, jika pada setiap

29 29 pertanyaan memiliki nilai perhitungan statstik > 50 % untuk jawaban setuju dan sangat setuju, maka kualitas pelayanan dipersepsikan positif. Berlaku juga sebaliknya, jika pada hasil perhitungan statistik memiliki nilai persentase < 50 % atas jawaban setuju dan sangat setuju, maka kualitas pelayanan dipersepsikan kurang baik. Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan, akan dianalisis menggunakan program paket pengolah data statistik SPSS 20.0 dengan teknik analisis regresi linear satu variabel independen. Menurut Trihendradi (2012), analisis regresi linear satu variabel independen digunakan untuk meramalkan suatu variabel dependen yang terpengaruh (y) berdasarkan variabel independen yang mempengaruhinya (x). Hipotesis Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan adalah signifikan. Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Pada uji hipotesis tersebut memiliki dasar pengambilan keputusan yaitu : Jika pada analisis regresi linear satu variabel independen masing-masing variabel menunjukkan nilai Sig < α (0,05), maka Ho ditolak

30 30 Jika pada analisis regresi linear satu variabel independen masing-masing variabel menunjukkan nilai Sig > α (0,05), maka Ho diterima. 1.9 Sistematika Penulisan Pada penelitian ini dituliskan dalam 4 bagian yang terdiri dari bagian awal hingga akhir. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. BAB I Merupakan bagian yang memuat latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, tinjauan pustaka, landasan teori dan metode penelitian serta sistematika penulisan. 2. BAB II Bab ini merupakan bab lanjutan yang berisi tentang seputar gambaran umum mengenai obyek penlitian yang akan diteliti. Di bagian ini memuat unsur-unsur karakteristik yang dimiliki oleh obyek penelitian. 3. BAB III Bab ini merupakan bagian yang memuat pembahasan dari rumusan permasalahan yang ada. Pada bagian ini juga memuat analisis-analisis dari setiap variabel-variabel yang diteliti. 4. BAB IV Bab ini merupakan bagian akhir dalam lembar penelitian yang memuat kesimpulan akhir dari permasalahan yang dibahas dalam bab sebelumnya, serta memuat kritik dan saran yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. JASA 1. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia usaha sekarang ini banyak yang secara sadar berorientasi pada konsumen. Hal yang harus dipahami oleh perusahaan selaku produsen,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MIKI TOUR AND TRAVEL CABANG KOTA SOLO Oleh B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra Perusahaan Dan Loyalitas Pelanggan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan).

BAB II LANDASAN TEORI. tempat, organisasi dan gagasan (Kotler, 2001:347). Dari definisi diatas. 1. Intangibility (tidak dapat dilihat, dirasakan). BAB II LANDASAN TEORI A. Jasa Jasa adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Jasa (Pelayanan) Menurut Kotler (2008) Jasa atau pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Banyaknya persaingan dalam dunia usaha baik industri barang atau jasa menyebabkan perusahaan menentukan strategi pemasaran yang dapat memberikan kepuasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pelayanan 2.1.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Goetsh dan Davis (dalam Tjiptono, 2002:51) Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory research). Penelitian eksplanatory bermaksud menjelaskan hubungan kausal antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Secara sederhana, dapat diartikan sebagai pemenuhan kepuasan pelanggan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Pelanggan. membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan Pelanggan 1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api di Stasiun Solo Balapan) NASKAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi

BAB I PENDAHULUAN. implikasikan pada penumpang pesawat udara di Bandara Internasional Adi 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini berisi tentang analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa penerbangan terhadap kepuasan penumpang pesawat udara. Selain itu, akan di implikasikan pada penumpang pesawat

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran Menurut Gronroos dalam Wijaya (2014:4), pemasaran merupakan proses untuk mengidentifikasi dan menetapkan, memelihara, serta meningkatkan hubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI NC TOURS AND TRAVEL

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI NC TOURS AND TRAVEL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI NC TOURS AND TRAVEL PENDAHULUAN Pariwisata yang semakin berkembang pesat dan juga travel yang semakin menjamur di Jakarta ini merupakan faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dulu konsep sebagai variablevariabel yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan BPW atau Biro Perjalanan Wisata (BPW). Semakin

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan BPW atau Biro Perjalanan Wisata (BPW). Semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini perkembangan dari industri pariwisata semakin pesat. Pesatnya perkembangan industri pariwisata didukung oleh berbagai sektor yang dapat menunjang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individual dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Yogya Kembali Yogyakarta)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Yogya Kembali Yogyakarta) PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus Pada Monumen Y.Sudaryanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKP Abstract This research is aimed to describe how service quality influences customer

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak dan pada dasarnya tidak terwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Jasa Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada skripsi ini informasi yang diperoleh dari penelitian dikelola dengan penelitian kuantitatif. Menurut Kountur (2007) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah experimental studies, yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang adanya hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall.

METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center. dan yang berlokasi di Galeria Mall. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek 1. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah semua cabang Larissa Aesthetic Center Yogyakarta, yang berlokasi di Jl. Magelang Km. 5, Jl. C. Simanjuntak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Di Indonesia perkembangan usaha sektor jasa berlangsung cukup pesat, meskipun keadaan perekonomian di Indonesia sedang mengalami masa yang cukup sulit pada saat sekarang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dituju untuk melakukan penelitian dalam mengumpulkan data adalah Bank Bukopin cabang Esa Unggul yang bertempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Banyak ahli yang telah mendefinisikan pengertian jasa sesuai dengan sudut pandang mereka masing-masing, diantaranya: Definisi jasa menurut Kotler dan Keller

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak perhatian bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagai alat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Jenis Penelitian Objek dari penelitian ini adalah Produk Kredit Pegawai pada Bank Lampung dengan subjek yang dipilih adalah nasabah Kredit Pegawai pada Bank

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan memasarkan produk suatu kelompok atau individu untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memperoleh keuntungan. Maka pemasaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kualitas yang tinggi diharapkan akan mendapat tingkat kepuasan pelanggan. Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang berasal dari perbandingan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada 33 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu penelitian analisis yaitu penelitian survey yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, menginterpretasikan

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa

BAB II KERANGKA TEORITIS. Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Kepuasan Pelanggan 2.1.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan Webster s 1928 Dictionary, dalam Lupiyoadi (2013), menyatakan bahwa pelanggan adalah seseorang yang beberapa

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha.

BAB III METODE PENELITIAN. yang pernah berkunjung dan membeli motor Yamaha. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dealer motor Yamaha yang berada di Yogyakarta. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah mereka yang pernah berkunjung dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA MASKAPAI PENERBANGAN EXPRESS AIRLINES DI BANDARA BABULLAH TERNATE Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian Penelitian ini dilakukan pada Swalayan Naraya yang beralamat di Gonjen, Tamantirto, Kasihan, Bantul yang merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran 2.1.1 Definisi Manajemen Pemasaran Menurut Daryanto (2011:1), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Penelitian ini di lakukan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta, Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi yang dapat memperkaya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Dimensi Kualitas Pelayanan Jasa a. Konsep Jasa Jasa merupakan sarana aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDALUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Di era globalisasi saat ini, semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dan semakin beragam pula jenisnya. Dalam kehidupan masyarakat, transportasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam upaya meningkatkan penjualan adalah aspek pemasaran (Kotler, 2009:10) mengemukakan pengertian pemasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel (X) Kualitas Pelayanan dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil objeknya adalah Toko Arjuna Motor Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko ini sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh. dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung

BAB I PENDAHULUAN. kedua dalam penerimaan devisa negara setelah minyak dan gas. Oleh. dibangun dengan harapan agar wisatawan banyak datang berkunjung digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pelayanan menjadi hal yang penting terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Jika pelanggan merasa puas dengan kualitas pelayanan perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PRAMUWISATA LOKAL TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA ALAS KEDATON TABANAN I Kadek Trita Yudi Ni Made Oka Karini Luh Gede Leli Kusuma Dewi Email :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperoleh laba yang besar dan terus meningkat dalam usahanya. Salah satu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena data-data penelitian berupa angka-angka dan disertai dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa (service) itu sendiri mempunyai banyak arti, dari pelayanan pribadi (personal service) sampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika

BAB II LANDASAN TEORI. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda jika dibandingkan dengan barang. Menurut Kotler dan Armstrong (2004: 660) mendefinisikan jasa adalah tindakan atau manfaat

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Menurut Mursid (2010:26), menyatakan bahwa pengertian dari Pemasaran yaitu pemasaran tidak lain daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut Suharsimi (2002) metode purposive area berarti tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian. Populasi penelitian ini yaitu penabung Bank Bukopin Cabang Pembantu Ungaran. Sampel adalah sebagian

Lebih terperinci

Nora Tristiana Abstrak

Nora Tristiana Abstrak PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNA PADA KERETA API BOGOWONTO EKONOMI AC JURUSAN PURWOREJO-JAKARTA Nora Tristiana raraalenna@yahoo.com Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan pengamatan di Katering Sarahfie yang berlokasi di Jalan Cipagalo Girang No. 47 Bandung. Dimana penelitian langsung dilakukan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) UPJ Way Halim. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Bulan Nopember

Lebih terperinci