Rusnoto 1, Tofik Hidayat 2 1 Teknik Mesin, 2 Teknik Industri Fakultas Teknik UPS Tegal.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rusnoto 1, Tofik Hidayat 2 1 Teknik Mesin, 2 Teknik Industri Fakultas Teknik UPS Tegal."

Transkripsi

1 PEMBUATAN MESIN ROLLER UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PENGERINGAN PELEPAH POHON PISANG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERAJINAN PACKING KUB BATIK DAHLIA KAB. TEGAL Rusnoto 1, Tofik Hidayat 2 1 Teknik Mesin, 2 Teknik Industri Fakultas Teknik UPS Tegal tofik.hdt@gmail.com ABSTRACT Besides being known as the "Japanese" Indonesia because of the ability of metal machining, also known as Tegal batik is batik moor. To maintain the quality of batik products and sustainability efforts, the Department of Industry and Trade District. Tegal routinely conduct training, both in terms of product quality and penjualanya system.. We have 5 KUB (Business Group) Batik, each of which has 10 SMEs (Small and Medium Industries) batik spread across the District. Tegal, however there are still many who have not entered SMEs batik Batik KUB. SMEs batik competition is getting tougher this time, the breakthrough efforts made by the owners of SMEs batik, from the style that made up the system packaging or packing batik. One of them is EVAN Collection batik SMEs that develop packing material with a banana tree fronds. The water content is pretty much made the stem of the banana tree is not directly usable. Required drying for 2-3 days before they can dipakai.penelitian aims to provide solutions on how to speed up the drying process while maintaining the quality of banana remain good to use as raw material packing. The method used is the method of experiment. To answer these problems made design aids in the form of a roller machine. Engines designed using the rational method of batik workers and anthropometric data. The engine is operated using manual labor so that it can be used at any time by the owners of SMEs irrespective of electricity. The test results showed the roller machine capable of reducing the moisture content of banana by up to 70% - 80%. After drying after rolling, banana bark will dry within 0.5 to 1 day in sunny weather. With the high engine has been adapted to a worker anthropometry, the workers feel comfortable in operating the machine rollers. Keywords: banana fronds, Packing, roller machine, anthropometry, rational method PENDAHULUAN Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS, 2012), pada tahun 2011 jumlah penduduk yang bekerja meningkat 1,35% dari tahun sebelumnya atau sebesar jiwa. Jika membandingkan jumlah penduduk yang bekerja dengan tenaga kerja pada UKM, terlihat pada tahun 2010 jumlah tenaga kerja yang diserap UKM sebanyak jiwa atau 97,22 persen dari total penduduk yang bekerja, kemudian meningkat pada tahun 2011 menjadi sebanyak jiwa. UKM menyerap 97,24 persen dari total penduduk yang bekerja di Indonesia. (Widdyantoro, 2013). Gambaran tersebut menjelaskan bahwa peran UKM sangat membantu dalam mengatasi permasalahan tenaga kerja. Menurut laporan Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2011, UKM periode mengalami peningkatan sebesar 2,57 persen yaitu dari unit pada tahun 2010, menjadi unit pada tahun Dari sisi penerimaan PBD, pada tahun 2010 nilai PDB atas harga konstan 2000, peran UKM tercatat sebesar Rp.1.282,6 triliun atau 57,83 persen dari total PDB nasional. Pada tahun 2011 kontribusi UKM pada nilai PDB atas harga konstan 2000 sebesar Rp ,3 triliun atau 57,60 persen, meningkat sebesar Rp. 86,8 triliun atau 6,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun memberikan kontribusi yang cukup baik pada perekonomian nasional dan regional, bukan berarti UKM tidak memiliki masalah. Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan pada acara KTT APEC 2013 di Bali menyatakan, sampai saat ini ada tiga masalah yang dihadapi oleh industri UKM di Indonesia. Kendala pertama yang dihadapi oleh sektor UKM adalah persoalan pembiayaan untuk modal. Kedua adalah kemampuan pada penguasaan teknologi. Dan kelemahan ketiga adalah masalah pemasaran. Ketiga kendala yang di kemukakan oleh Menteri Koperasi dan UKM dirasakan oleh UKB Batik Dahlia, misalnya kendala dalam pemasaran. Inovasi pemasaran dikembangkan dengan melakukan kemasan atau packing menggunakan pelepah pohon pisang. Usaha ini cukup berhasil, B-133

2 namun kendala lain muncul pada proses produksi yaitu lamanya proses pengeringan pelepah pisang. Secara alamiah pelepah pisang akan kering jika dilakukan penjemuran selama 3-4 hari. Melihat permasalahan diatas maka perlu upaya untuk membantu UKM terutama pada percepatan proses pengeringan pelepah pisang, sehingga mampu memenuhi kebutuhan produksi dengan cepat. Maka pada penelitian ini kami mengambil judul Pembuatan Mesin Roller Untuk Mempercepat Proses Pengeringan Pelepah Pohon Pisang Sebagai Bahan Baku Pembuatan Kerajinan Packing Di UKB Batik Dahlia Kabupaten Tegal. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Seberapa cepat pengaruh pemakaian mesin roller pada proses produksi pengeringan pelepah pohon pisang?; 2) Apakah penggunaan mesin roller pada proses produksi pengeringan layak dari sisi ekonomi bagi pemilik UKM Batik? Metode Perancangan. Metode perancangan adalah berupa prosedur, teknik-teknik, bantuanbantuan atau peralatan untuk merancang. Metode perancangan menggambarkan sejumlah macam aktifitas dengan jelas yang memungkinkan perancang menggunakan dan mengkombinasikan proses perancangan secara keseluruhan. Tujuan utama metode baru ini adalah usaha untuk membawa prosedur rasional (masuk akal) di dalam proses perancangan. Cross (1992) metode perancangan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar yaitu : metode kreatif ( creative methods ) dan metode rasional ( rational methods ). Dalam penelitian ini metode perancangan yang dipilih untuk merancang mesin siram tadalah metode rasional ( rational methods ). Metode rasional ( rational methods ) adalah metode yang dilandasi pada kebutuhan pemakai dan bekerja secara rasional. Tahap metode rasional yang paling relevan dan paling luas digunakan, serta mencakup keseluruhan proses perancangan adalah: 1) Klarifikasi tujuan. Tahap penting pertama dalam perancangan adalah bagaimana mencoba untuk menjelaskan tujuan/sasaran perancangan. Langkah-langkah pada tahapan ini adalah : Menyiapkan daftar tujuan perancangan, Menyusun ke dalam kumpulan tujuan tingkatan ( level ) tinggi dan level rendah dan Menggambarkan diagram pohon tujuan; 2) Penetapan fungsi. Analisis fungsi (function analysis) adalah untuk menetapkan kebutuhan fungsi dan batas sistem perancangan baru; 3) Penetapan spesifikasi. Metode penetapan spesifikasi pelaksanaan (performance spesification) adalah sesuatu yang diharapkan untuk membantu menjelaskan masalah perancangan. Spesifikasi artinya merupakan kebutuhan pelaksanaan dan bukan merupakan kebutuhan produk. Metode ini menegaskan pelaksanaan bagaimana penyelesaian perancangan harus dicapai dan tidak ada komponen fisik khusus yang memungkinkan cara-cara pencapaian pelaksanaan tersebut. Tujuan metode spesifikasi pelaksanaan adalah untuk membuat spesifikasi akurat dari kebutuhan pelaksanaan suatu penyelesaian perancangan; 4) Pembangkitan alternative. Tujuan utama metode ini adalah perluasan pencarian kemungkinan penyelesaian baru. Pada langkah ini dimungkinkan akan berkembang model baru dari disai yang telah ditetapkan. Ergonomi. Prinsip utama ergonomi adalah bagaimana menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja. Artinya, perancangan suatu alat/desain harus berdasarkan penggunaan oleh manusia, dan harus dipertimbangkan mengenai kemampuan dan kemauan manusia. Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) atau rancang ulang / redesain (Nurmianto, 1996). Tarwaka (2004) menerangkan dalam bukunya seperti yang dikemukakan oleh Manuaba (1999) bahwa salah satu definisi ergonomi menitik beratkan pada penyesuaian desain terhadap manusia. Untuk dapat mendesain sesuai dengan kebutuhan manusia maka diperlukan data antropometri pemakai desain. Dikenal dua macam antropometri, yakni antropometri statis dan antropometri dinamis. Untuk mengetahui apakah data antropometri telah sesuai dengan yang diperlukan dalam penelitian ini maka dilakukan beberapa uji, antara lain: 1) Uji Keseragaman Data. Uji keseragaman data digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah diperoleh itu seragam, apakah berasal dari populasi yang sama, dan apakah data berada diluar batas atau tidak; 2) Uji Kecukupan Data. Apakah sampel data antropometri telah dianggap mencukupi untuk penelitian ini. Rumus yang digunakan adalah: (1) B-134

3 3) Persetil Data. Yang dimaksud persentil adalah nilai yang menunjukkan prosentase tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut. Dalam antropometri, angka 95-th akan menggambarkan ukuran manusia yang terbesar dan 5-th menunjukkan ukuran terkecil. Bilamana diharapkan ukuran yang mampu mengakomodasi 95% dari populasi yang ada maka diambil rentang 2,5-th dan 97,5-th persentil sebagai batas-batasnya. Gambar 1. Distribusi normal dengan data antropometri 95 persentil (Nurmianto, 1991) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Eksperimen dengan membuat mesin roller untuk menjawab permasalahan yang dihadapi KUB dan UKM Evan Collection. Lokasi penelitian dilaksanakan di Kelurahan Kademangaran Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Subjek penelitian ini adalah kelompok pekerja batik di UKM KUB Batik Dahlia di Kelurahan Kademangaran Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Objek penelitian adalah pekerja pada proses pengeringan pelepah pisang di UKM KUB Batik Dahlia di Kelurahan Kademangaran Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal. Gambar 2. langkah-langkah penelitian B-135

4 Sumber Data. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber objek yang diteliti (Djarwanto, 1997). Data primer dalam penelitiaan ini adalah data pengukuran antropometri tubuh pekerja dan data hasil wawancara (voice of customer), pengamatan secara langsung pekerja batik. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber-sumber yang berhubungan dengan penelitian, dengan mengumpulkan data-data yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh pihak lain (Djarwanto, 1997). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data-data yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian, referensi dari perpustakaan dan dari dinas terkait. Populasi dalam pernelitian ini adalah pekerja batik pada KUB Dahlia. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh pupulasi (Sugiyono, 2004). Sampel dalam penelitian ini adalah proses pengeringan pelepah pohon pisang dan pekerja batik pada UKM Evan Collection. HASIL PENELITIAN Perancangan mesin, meliputi: 1) tahap klarifikasi tujuan. Tahapan ini merupakan tahapan dimana peneliti menagkap harapan-harapan yang ungkapkan oleh calon pemakai produk dalam bentuk bagan pohon. Harapan pekerja dari mesin yang baru adalah murah, mudah dioperasikan dan nyaman. 2) Tahap Penetapan Fungsi. Pada tahapan ini, peneliti harus dapat menetapkan fungsi dari alat yang akan dibuat. Tahapan ini dapat dimaknai sebagai jawaban atas pertanyaan penelitian yaitu fungsi dari alat adalah untuk mempercepat proses pengeringan pada pembuatan packing batik; 3)Tahap penetapan spesifikasi. Tahapan ini menetapkan spesifikasi dari produk yang akan dibuat, termasuk bahan yang akan dipakai dan cara kerja dari mesin roller tersebut. Gambar dibawah ini adalah gambar dari mesin roller yang akan dibuat sesuai dengan permintaan pekerja di KUB Dahlia dan UKM Evan Collections. (gambar 4) Gambar 4. Spesifikasi Produk Gambar 5. Roller 4) Tahap Pembuatan Produk. Mesin roller terbuat dari beberapa komponen, seperti rumah mesin, roller, bearing set dan mur baut panjang. Komponen-komponen penyusun ada yang harus dibuat dan B-136

5 ada yang dibeli serta modifikasi komponen yang dibeli. Adapun langkah langkah pembuatan mesin roller adalah sebagai berikut: a) pembuatan roller. Roller terbuat dari besi pejal galvanis. Penggunaan besi galvanis untuk menghindari karat pada mesain, karena roller berhubungan langsung dengan air yang akan dipress anatara roller. (gambar 5); b) pembuatan rumah-rumah. Rumah-rumah terbuat dari besi plat dengan ketebalan 10 mm, hal ini untuk mendukung saat roller bekerja. (gambar 6); c) pembuatan baut panjang, berfungsi untuk merakit dua buah rumah-rumah tempat untuk meletakan roller. Baut yang panjang merupakan modifikasi baut yang di sambung menggunakan besi beton esser yang di lakukan pembubutan dengan diameter yang disamakan dengan mur yang digunakan.(gambar 7); d) perakitan dilakukan ketika semua komponen telah dibuat, seperti terlihat pada gambar 8. Perancangan Dudukan Mesin: 1) Data Anthropometri. Data anthropometri yang diperlukan untuk merancang desain dudukan mesin roller. Desain dudukan dibuat pada posisi pekerjaan dilakukan dengn posisi berdiri, untuk itu data yang dibutuhkan adalah data siku antropometri pekerja. Sedangkan untuk merancang handle atau pemutar mesin didesain menggunkan data antropometri jarak siku ke ujung jari pekerja.(tabel 1); 2) Pengolahan data anthropometri tinggi siku berdiri, terdiri dari: a) Rata-rata Anthropometri Tinggi Siku Berdiri: x = x n 1869 = = 20 93,45 b) Tinggi Dudukan Mesin. Dimensi tinggi siku berdiri adalah penentu dari tinggi meja yang merupakan dimensi maksimal, sehingga nilai tinggi siku berdiri yang digunakan untuk menentukan tinggi dudukan tersebut adalah persentil 5 (P5): 3) Pengolahan Data Anthropometri Jarak Siku ke Ujung Jari Tengah, terdiri dari: a) Rata-rata Anthropometri Jarak Siku ke Ujung Jari Tengah: x = x n = 832 = 20 41,6 b) Menghitung Panjang Handle Pemutar Mesin. Dimensi jarak siku ke ujung jari adalah penentu dari tinggi meja yang merupakan dimensi maksimal, sehingga nilai jarak siku ke ujung jari yang digunakan untuk menentukan panjang handle tersebut adalah persentil 5 (P5): P = x ( 1,645. σx) = 41,6 (1,645. 2,35) = 37,73 cm 38 cm Jadi panjang handle pemutar adalah 38 cm Desain Dudukan Mesin. Dudukan mesin yang sudah jadi kemudian dirakit dengan mesin roller seperti pada gambar 9. Tabel 1. Data anthropometri karyawan B-137

6 Gambar 6. Rumah mesin Gambar 7. Baut panjang modifikasi Gambar 8. Mesin roller yang sudah dirakit Gambar 9. Dudukan mesin Pengujian Mesin. Pengujian mesin dilakukan dengan cara mencoba mesin menggunakan material yang sesungguhnya yaitu pelepah pohon pisang. Hasil pengujian menunjukan mesin dapat beroperasi dengan baik yaitu mampu mengurangi kandungan air pada pelepah pisang. Hasil pengujian menunjukan bahwa pelepah yang telah dilaukan pengerolan mongering setelah dijemur 0,5 sampai 1 hari. Sedangkan waktu normal adalah lebih dari 3 hari.mesin ini didesain dengan kemampuan untuk bekerja dengan ukuran ketebalan palepah pisang beragam, dengan cara mengatur tinggi rendah roller atas. Pengaturan ini juga dimaksudkan untuk mengatur berapa banyak air yang akan dikeluarkan. Mesin didesain menggunakan tenaga manual untuk menyesuaikan daya listrik UKM. Gambar 10. Penggujian mesin KESIMPULAN Dari hasil diketehui bahwa mesin mampu mempercepat proses pengeringan pelepah pisang yang berarti mampu menujukan percepatan produksi secara keseluruhan. Dari sisi operasional mesin sangat mudah dan dapat menggunakan pekerja yang ada dan tidak menambah biaya produksi karena dioperasikan secara manual. PUSTAKA Atmosoeharjo, H.S Penerapan Ergonomi Dalam Rekayasa manusia Mesin/Peralatan (Man- Machine Design). Forum Ilmu Kesehatan Masyarakat XII No. 1-2 : Cross, N Engineering Design Methods Strategies Of product, 2 nd edition, John Wiley & Sons Ltd, England. Grandjean. E Ergonomics In the Home, Tailor and Francis, London. Manuaba, A Pengaruh ergonomi terhadap produktivitas. Seminar Produktivitas Tenaga Kerja, Jakarta. Muller, K.F.H Ergonomic: man in his working environment. Chapman and Hill Inc, London. Nurmianto, Eko Ergonomi konsep dasar dan aplikasiny,. Guna Widya, Jakarta. Nurmianto. E.1998 Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Guna Widyan, Jakarta Prasetyowibowo, Bagas Desain Produk Industri. Penerbit Yayasan Delapan Sepuluh, Bandung. Sritomo Wignjosoebroto Prosiding Lokakarya Pengembangan Kemampuan Rancang Bangun Produk. B-138

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN Purwokerto, 20 Desember2014

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN Purwokerto, 20 Desember2014 Pengembangan Desain Mesin Serba Guna Untuk Mengurangi Kelelahan Pekerja Siram Dan Semprot Tanaman Bawang Merah Di Desa Pesantunan, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes Tofik Hidayat 1*, M. Fajar Nurwildan

Lebih terperinci

Kata kunci :Ergonomi, Antropometri, Prototype Alat Pemupuk dan,metode Rasional

Kata kunci :Ergonomi, Antropometri, Prototype Alat Pemupuk dan,metode Rasional PEMBUATAN PROTOTYPE ALAT BANTU PEMUPUKAN TANAMAN PADI MENGUNAKAN METODE RASIONAL UNTUK MERINGANKAN KELELAHAN PEKERJA TANAMAN PADIDI DESA BANJAR ANYAR KEC BALAPULANG KABUPATEN TEGAL Eko Budi Raharjo 1,

Lebih terperinci

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Modul- 3 Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc Kegiatan Belajar -4 POKOK BAHASAN KONSEP DASAR DAN APLIKASI PENGUKURAN ANTROPOMETRI VARIABEL ANTROPOMETRI

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN SIRAM PORTABLE UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELUHAN MUSKULOSKELETAL PEKERJA SIRAM TANAMAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES

PEMBUATAN MESIN SIRAM PORTABLE UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELUHAN MUSKULOSKELETAL PEKERJA SIRAM TANAMAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES Jurnal Teknik Industri Universitas Bung Hatta, Vol. 2 No. 2, pp. 132-142, Desember 2013 PEMBUATAN MESIN SIRAM PORTABLE UNTUK MENGURANGI TINGKAT KELUHAN MUSKULOSKELETAL PEKERJA SIRAM TANAMAN BAWANG MERAH

Lebih terperinci

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA Sahria 1, Nilda Tri Putri E-mail: two_onenuardi@yahoo.com 1 Penulis Nilda Tri Putri adalah Dosen Pascasarjana

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu

Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu Rancang Bangun Mesin Pengolahan Kopi Terpadu Sri Indriani 1, Sanny Andjar Sari 2 1) Program Studi Teknik Industri, ITN Malang e-mail: indri000@yahoo.com ABSTRAK UD. Karya Aneka Sejahtera, Pakisaji Malang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS

PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS 9 PERANCANGAN SISTEM KERJA KOMPOR EKONOMIS DENGAN BAHAN BAKAR OLI BEKAS Albertus Laurensius Setyabudhi 1), M Isra Nur Abdullah Yuzul ) 1, Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI) Sri Rahayuningsih 1,*, Sanny Andjar Sari 2 1 Universitas Kadiri, 2 Institut Teknologi Nasional Malang Kontak

Lebih terperinci

Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS

Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS Analisis Mesin Pengiris Kentang Spiral Otomatis ANALISIS MESIN PENGIRIS KENTANG SPIRAL OTOMATIS Fauzi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya Email : fauzi.sby@gmail.com Arya Mahendra

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi

Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Performa (2011) Vol. 10, No.1: 11-18 Perancangan Ulang Fasilitas Kerja Alat Pembuat Gerabah dengan Mempertimbangkan Aspek Ergonomi Muhammad Hanafi, Rahmaniyah Dwi Astuti, dan Irwan Iftadi Laboratorium

Lebih terperinci

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH Pram Eliyah Yuliana, S. Tigor B. Tambunan, Sri Rahayu Jurusan Teknik dan Manajemen Industri Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KURSI KERJA PACKING DI PT.X DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANTROPOMETRI UNTUK KENYAMANAN KERJA SKRIPSI

PERANCANGAN KURSI KERJA PACKING DI PT.X DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANTROPOMETRI UNTUK KENYAMANAN KERJA SKRIPSI PERANCANGAN KURSI KERJA PACKING DI PT.X DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ANTROPOMETRI UNTUK KENYAMANAN KERJA SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Studi Strata Satu Dan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK UNTUK HAUL TRUCK 793C CATERPILLAR PADA FUEL STATION DI PT. NEWMONT NUSA TENGGARA DENGAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Dyah Ika Rinawati, Karina Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA Fadilatus Sukma Ika Noviarmi 1, Martina Kusuma Ningtiyas 1 1 Universitas Airlangga fadilasukma@gmail.com Abstrak Stasiun kerja dalam

Lebih terperinci

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Atribut produk vise portable yang diinginkan oleh konsumen adalah harga penjualan murah,

Lebih terperinci

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang

Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Penerapan Alat Steaming Oven Untuk Peningkatan Produksi Rotan Di UD. Rukun Rotan Malang Erni JunitaSinaga 1,*, Mujiono 1, Priscilla Tamara 1 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Meja dan Kursi yang dirancang terbukti menurunkan keluhan kedua operator

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Pengendalian kualitas, peta kendali c, diagram sebab akibat, jam tangan kayu. vii ABSTRAK Dewasa ini persaingan di dunia industri sudah sangat ketat, khususnya industri kreatif. Sehingga setiap perusahaan perlu untuk tetap menjaga kualitas produknya, agar memenuhi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR

IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR IBM KELOMPOK USAHA HASIL LAUT PULAU LAE-LAE MAKASSAR Rahmawati 1, Aulia Wati 1, St. Sabahannur 2 1 Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia 2 Fakultas Pertanian Universitas Muslim Indonesia Email

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT

PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT PERANCANGAN ALAT PEMINTAL BENANG ERGONOMIS KERAJINAN TENUN IKAT Herwina Mulyantari 1, Ary Permatadeny Nevita 2 1,2 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri E-mail: 1 herwinatari@gmail.com,

Lebih terperinci

Penerapan Mesin Pencetak Batako Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang

Penerapan Mesin Pencetak Batako Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang Penerapan Mesin Pencetak Batako Untuk Meningkatkan Hasil Produksi Di Desa Jatiguwi Sumberpucung Malang Erni Junita Sinaga 1, Mujiono 2, I Nyoman Sudiasa 3 1), 2) Prodi Teknik Industri D3, 3) Prodi Teknik

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor 1 2017 ISSN 1412-7350 PERANCANGAN ALAT ANGKUT TABUNG LPG 3 KG YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI UD. X) Ronal Natalianto Purnomo, Julius Mulyono *, Hadi Santosa Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL

PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL PERANCANGAN STASIUN KERJA YANG ERGONOMIS GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PEMBUATAN SOUVENIR BERBAHAN LIMBAH LAMPU TL Moch. Rofieq, Sugianto, dan Agus Suprapto Jurusan Teknik Industri Universitas Merdeka

Lebih terperinci

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes Abstract Quality is the most important element in today's business world competition. A company that

Lebih terperinci

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK Abstrak ANAK Delta Pralian - NPM : 30402264 Program Studi Teknik Industri, Universitas Gunadarma E-mail : dpralian@yahoo.com

Lebih terperinci

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT207 ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG

Lebih terperinci

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut :

Abstrak. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas penulis membatasi permasalahan sebagai berikut : PERANCANGAN MEJA KONVEYOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MEMPERTIMBANGANKAN FAKTOR ANTROPOMETRI DI LABORATORIUM ANALISA PERANCANGAN KERJA FAKULTAS TEKNIK Sigit Antoni 1, Zulfah 2, Tofik Hidayat 3 1.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: roster, serbuk kayu, kuat tekan, metode Taguchi.

ABSTRAK. Kata kunci: roster, serbuk kayu, kuat tekan, metode Taguchi. ABSTRAK Pembangunan sektor perumahan/hunian memacu berkembangnya usaha bahan bangunan terutama industri pasir-semen di daerah Godean. Salah satu produk yang dihasilkan oleh industri pasir-semen adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR LAMPIRAN... x ABSTRAK... xi ABSTRACT... xii BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ Tengku Fuad Maulana 1, Sugiharto 2, Anizar 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

ABSTRAK PERANCANGAN GRAFIS UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE MENGGALI POTENSI REMAJA. Oleh Stevanus Gunawan NRP

ABSTRAK PERANCANGAN GRAFIS UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE MENGGALI POTENSI REMAJA. Oleh Stevanus Gunawan NRP ABSTRAK PERANCANGAN GRAFIS UNTUK MENDUKUNG KAMPANYE MENGGALI POTENSI REMAJA Oleh Stevanus Gunawan NRP 1264038 Masa remaja merupakan sebuah masa yang tepat untuk terus belajar, meningkatkan potensi dan

Lebih terperinci

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI)

DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) DESAIN KAMAR MANDI UNTUK ORANG LANJUT USIA (STUDI KASUS PANTI WREDHA DHARMA BAKTI) Bambang Suhardi 1, Brian Pujo Utomo 2, Taufiq Rochman 3 1,2,3 Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. UMKM dan penyerapan tenaga kerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ) merupakan salah satu pendorong kemajuan ekonomi Indonesia karena perannya dalam memberikan peluang kerja bagi masyarakat.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput dan Penghancur Kotoran Kambing

Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput dan Penghancur Kotoran Kambing Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Rancang Bangun Mesin Pencacah Rumput dan Penghancur Kotoran Kambing Dandung Rudy Hartana, Nizam Effendi, EkaYawara Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU) PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU) Merry Siska, Dedi Suarman Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada tahun 1945 sejak Indonesia merdeka dari penjajahan, Indonesia telah mengalami krisis ekonomi seperti krisis moneter yang mengakibatkan perekonomian di Indonesia menjadi tidak stabil. Krisis

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2016 RANCANG BANGUN MESIN PENGAYAK PASIR ( PENGUJIAN ) Laporan Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Mesin Program Studi Maintenance and Repair

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT Eva Suryani, Muhammad Nursyaifi Yulius Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada Olo Nanggalo

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR

PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS KRIPIK PISANG DENGAN MESIN PERAJANG DI DESA JATI KECAMATAN UDANAWU KABUPATEN BLITAR Muhammad Muhsin 1), Nanang Suffiadi Ahmad 2) 1), Prodi Teknik Elektro Uniersitas

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat cetak ceriping singkong dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Ada tiga alternatif desain alat cetak yang didesain peneliti,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: pengendalian kualitas, diagram pareto, peta kendali p, diagram sebab-akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan Barly Joy Collection merupakan sebuah home industry yang bergerak di bidang manufaktur pakaian. Adapun produk yang dihasilkan adalah baju dengan bahan kaos. Banyak perusahaan pesaing

Lebih terperinci

Perancangan Panggung Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif

Perancangan Panggung Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif ISSN: 1410-233 Perancangan Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif Anggana Pranajaya 1 ; Lamto Widodo 2 ; I Wayan

Lebih terperinci

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ Ririn Regiana Dwi Satya Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : tata tetak (layout), penataan mesin, meminimumkan jarak perpindahan, load distance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tata Letak (layout) merupakan salah satu landasan utama dalam dunia industri. Tata Letak yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efektivitas dan efisiensi kegiatan produksi, mengurangi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Alat dan Bahan A. Alat 1. Las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Bor duduk 8. Alat ukur (Jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA (Studi Kasus: Agen Gas LPG Rutin Makmur Grogol, Sukoharjo) Taufiq Rochman,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA Dwi Nurul Izzhati Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik UDINUS Jl. Nakula I, No.5-11, Semarang E-mail: dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS PROSES PRODUKSI TEH HITAM CTC PTPN XII WONOSARI DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 4500 KG/HARI TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH : SETIAWAN LIMANTORO,LO 6103011071 TEO

Lebih terperinci

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin BAB III METODE PROYEK AKHIR A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan dan perakitan mesin pemotong kerupuk ini di lakukan di Bengkel Kurnia Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK

ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK ANALISIS PENILAIAN KUALITAS DIMENSI PRODUK UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK Ricky C. Putra 1, Uli Karo-Karo 2, Purnawan 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Tingkat beban

Lebih terperinci

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X. ABSTRAK PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur pengolahan logam spesialis pembuatan cetakan

Lebih terperinci

Usulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi

Usulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi Usulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi Anwardi 1, Sahria 2 1) Dosen Jurusan Teknik Industri UIN Suska 2) Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Riau Email: anwardi@uin-suska.ac.id

Lebih terperinci

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN JAGUNG PADA ROTARY DRYER (Determining the Rate of Drying Corn on the Rotary Dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN NILAI INVESTASI, UNIT USAHA DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SURAKARTA (TAHUN )

PERTUMBUHAN NILAI INVESTASI, UNIT USAHA DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SURAKARTA (TAHUN ) PERTUMBUHAN NILAI INVESTASI, UNIT USAHA DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI DI KOTA SURAKARTA (TAHUN 2011-2013) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE A. BAHAN BAB III BAHAN DAN METODE Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Besi plat esser dengan ketebalan 2 mm, dan 5 mm, sebagai bahan konstruksi pendorong batang,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI

PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI PERANCANGAN MEJA KERJA UNTUK ALAT PRES PLASTIK YANG ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE RASIONAL DAN PENDEKATAN ANTHROPOMETRI Oleh : Adi Susanto E12.2006.00205 Fakultas Teknik industri Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT

PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN ABSTRACT PERBANDINGAN PROSES PEMESINAN SILINDER SLEEVE DENGAN CNC TIGA OPERATION PLAN DAN EMPAT OPERATION PLAN Sutiyoko 1), Muhammad Farid Nur 2) 1),2) Jurusan Teknik Pengecoran Logam, Politeknik Manufaktur Ceper,

Lebih terperinci

Analisis Permukaan Hasil Potongan Dengan Jarak Pisau Yang Berbeda Menggunakan Plate Shear

Analisis Permukaan Hasil Potongan Dengan Jarak Pisau Yang Berbeda Menggunakan Plate Shear Analisis Permukaan Hasil Potongan Dengan Jarak Pisau Yang Berbeda Menggunakan Plate Shear Tobok Frangky*, Cahyo Budi Nugroho S.T., M.Sc, Nugroho Pratomo Ariyanto S. T., M.Sc. Batam Polytechnics Mechanical

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1. Proses Pembuatan Proses pembuatan adalah proses untuk mencapai suatu hasil. Proses pembuatan sand filter rotary machine dikerjakan dalam beberapa tahap, mulai

Lebih terperinci

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo Suprapto Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Univet Bantara Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN 4.1 Proses Produksi Produksi adalah suatu proses memperbanyak jumlah produk melalui tahapantahapan dari bahan baku untuk diubah dengan cara diproses melalui prosedur kerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin

BAB III METODOLOGI Diagram Alur Produksi Mesin. Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alur Produksi Mesin Gambar 3.1 Alur Kerja Produksi Mesin 3.2. Cara Kerja Mesin Prinsip kerja mesin pencetak bakso secara umum yaitu terletak pada screw penekan adonan dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEJA LAPTOP PUTAR BERKIPAS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PERANCANGAN MEJA LAPTOP PUTAR BERKIPAS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PERANCANGAN MEJA LAPTOP PUTAR BERKIPAS DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI SKRIPSI Oleh : Wempi Fernando 0832010017 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN PURWARUPA MESIN PENYAPU LANTAI

PROSES PEMBUATAN PURWARUPA MESIN PENYAPU LANTAI PROSES PEMBUATAN PURWARUPA MESIN PENYAPU LANTAI PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun Oleh: RIZAL MOCHTYONO WIDODO NIM. I8110034 PROGRAM DIPLOMA III

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK

LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK LAPORAN PROYEK AKHIR ANALISA KEKUATAN RANGKA MESIN PEMBUAT STIK DAN KERIPIK Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya Teknik Mesin Oleh: HENDRAWAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai dengan Maret 2013. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap pembuatan

Lebih terperinci

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA Suryawirawan Widiyanto Program Studi Teknik Industri, Universitas Ma Chung, Malang Villa Puncak Tidar

Lebih terperinci

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER TUGAS AKHIR PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER (determining the rate of drying green beans on the rotary dryer) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMERAS SARANG MADU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR ERGONOMI DAN WAKTU PROSES PEMERASAN

PERANCANGAN ALAT PEMERAS SARANG MADU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR ERGONOMI DAN WAKTU PROSES PEMERASAN PERANCANGAN ALAT PEMERAS SARANG MADU DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR ERGONOMI DAN WAKTU PROSES PEMERASAN Nuzulia Khoiriyah, Akhmad Syakhroni, Mohamad Komzirudin Arief Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI

PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN USAHA BAGI PARA PENGRAJIN DI KELURAHAN PADANGSARI Nurul Juwariyah, Zulaika Putri R Fakultas Ekonomi Universitas Semarang E-mail : Nurul.ghaniz@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat dan Bahan A. Alat dan bahan 1. Mesin las listrik 2. Mesin bubut 3. Gerinda potong 4. Gerinda tangan 5. Pemotong plat 6. Bor tangan 7. Alat ukur (jangka sorong, mistar)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Kualitas, Produk Cacat, Peta Kendali u, Diagram Sebab Akibat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan era globalisasi dan teknologi yang terus berkembang membuat persaingan konveksi pakaian semakin ketat. Setiap perusahaan harus terus meningkatkan kualitas produknya untuk dapat terus

Lebih terperinci

Perancangan Meja Laptop Portable untuk Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang

Perancangan Meja Laptop Portable untuk Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang Performa (2015) Vol. 14, No.1: 88-95 Perancangan Meja Laptop Portable untuk Mahasiswa Teknik Industri Universitas Singaperbangsa Karawang Dene Herwanto 1), Anwar Jaya Gumelar 2), dan Saeful Aolia 2) 1)

Lebih terperinci

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL

PERBAIKAN WORKSTATION DI PT. YUSHIRO INDONESIA UNTUK MENGURANGI RESIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL Volume 8 No.2 Juli 2016 ISSN : 2085 1669 e-issn : 2460 0288 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek Email : jurnalteknologi@umj.ac.id U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A PERBAIKAN

Lebih terperinci

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las. Sulistiawan I BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Perancangan ulang alat penekuk pipa untuk mendukung proses produksi pada industri las Sulistiawan I 1303010 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding)

NASKAH PUBLIKASI. EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding) NASKAH PUBLIKASI EVALUASI DAN PERBAIKAN PROSES PENJEMURAN KAIN BATIK CABUT PADA INDUSTRI BATIK GRESS TENAN (Studi Kasus: Proses Grounding) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR Pembuatan Pulp. dari Pelepah Pisang dengan Alat Digester. ( Making Of Pulp From Musa Paradiciasa with a Digester )

TUGAS AKHIR Pembuatan Pulp. dari Pelepah Pisang dengan Alat Digester. ( Making Of Pulp From Musa Paradiciasa with a Digester ) TUGAS AKHIR Pembuatan Pulp dari Pelepah Pisang dengan Alat Digester ( Making Of Pulp From Musa Paradiciasa with a Digester ) Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT An increasingly competitive manufacturing industry has demanded the competitors efforts to continue to strive for the best performance results. To achieve this, the company requires a control

Lebih terperinci

DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN

DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN Delta Pralian, Dr. Ir. Hotniar Siringoringo Undergraduate Program, Industry Technology, 2010 Keywords: train,

Lebih terperinci

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN : 2085-2614 JOURNAL HOMEPAGE : http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/rtp Redesign Handle Wheelbarrow Untuk Mengurangi Keluhan Musculoskeletal Menggunakan Metode Quality Function

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii

ABSTRAK. Kata kunci : Pengendalian Kualitas, peta kendali u, diagram sebab akibat, kulit. Universitas Kristen Maranatha. vii ABSTRAK Perusahaan-perusahaan di Indonesia dihadapkan dengan persaingan global, dimana semua perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Untuk memenangkan persaingan ini, semua perusahaan harus memperhatikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT BANTU GUNA MEREDUKSI BEBAN OTOT DAN GAYA YANG DITERIMA OLEH PEKERJA FINE FOCUS ADJUSMENT DI PT ARISAMANDIRI PRATAMA

PERANCANGAN ALAT BANTU GUNA MEREDUKSI BEBAN OTOT DAN GAYA YANG DITERIMA OLEH PEKERJA FINE FOCUS ADJUSMENT DI PT ARISAMANDIRI PRATAMA PERANCANGAN ALAT BANTU GUNA MEREDUKSI BEBAN OTOT DAN GAYA YANG DITERIMA OLEH PEKERJA FINE FOCUS ADJUSMENT DI PT ARISAMANDIRI PRATAMA Dyah Ika Rinawati, Gregorius Budhi Wisnu S. Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Raw material inventory control, MRP, lot sizing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Raw material inventory control, MRP, lot sizing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Nowadays, the snack food industry has rapidly growing. With so many snack food company established, it creates high level competition between them. To maintain the quality of the products is not

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PELEBUR LIMBAH KACA 1) Priscilla Tamara, 2) Peniel I. Gultom, 3) Sanny Andjarsari 1,3) Jurusan Teknik Industri D3, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH PRACETAK

UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH PRACETAK JURNAL TUGAS AKHIR UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE TIPE U-DITCH PRACETAK Oleh : MUHAMMAD ASRUL ANSAR D 0 258 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN GOWA 6 UJI EKSPERIMENTAL KEKUATAN DRAINASE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ergonomi merupakan suatu studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan rancang bangun model pemisah bahan plastik dan bahan organik penelitian ini dimulai sejak bulan Juli hingga November 2009, keteterangan lebih lengkap

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Location Quotients (LQ), Industry Cluster, regional economic

ABSTRACT. Keywords: Location Quotients (LQ), Industry Cluster, regional economic ABSTRACT Progress of development disparities in a district and one city in the province, causing gaps in development indicators in each district / city, so that the progress of each district / city in

Lebih terperinci

PERANAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PADA OPERATOR PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. X TESIS

PERANAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PADA OPERATOR PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. X TESIS PERANAN PROGRAM PELATIHAN DAN PENGHARGAAN PADA OPERATOR PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DI PT. X TESIS Oleh: Claudia Renata Christy Winaryo, S. Farm., Apt. 8112414015 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Persediaan, Metode P, Total biaya

ABSTRAK. Kata Kunci: Perencanaan Persediaan, Metode P, Total biaya ABSTRAK Saat ini terdapat banyak Koperasi susu yang berkembang di Yogyakarta. Salah satunya adalah Koperasi susu di UPP Kaliurang yang memproduksi susu segar. UPP Kaliurang adalah koperasi yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kursi Kerja a. Pengertian Kursi Kerja Kursi kerja merupakan perlengkapan dari meja kerja atau mesin, sehingga kursi akan dapat dijumpai dalam jumlah yang lebih

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR Judul Tugas Sarjana Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Agus Susilo B.S Casing Pompa Sentrifugal Program Studi Teknik Mesin 13103148 Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Ringkasan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Cost accumulation procedure that is used to calculate the cost of products in companies that produce products on the basis of the order is the Job Order Costing Method. As for recording costs

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Budidaya Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs.

ABSTRACT. Keywords: Selling Price, Target Costing, Production Costs. ABSTRACT This study aims to determine how the approach of target costing can be used as a means of determining the selling price and production cost efficiency. The type of data used is quantitative and

Lebih terperinci