BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap fenomena alam terdapat penjelasan tentang teori yang mendasari berlakunya teori yang akan datang. Beberapa penemu diakui telah mampu menjelaskan kejadian dibalik fenomena, diantara mereka: Newton, Pascal, Archimedes, dan Bernoulli. Teori teori yang ditemukan ditulis dan menjadi dasar penemuan teori teori baru. Teori teori ini digunakan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari. Fluida dekat dengan kehidupan manusia. Banyak gejala alam yang indah dan menakjubkan di dunia ini. Aliran talang air hujan di sore hari, aktivitas anak anak bermain semprotan air, bukit-bukit dan ngarai-ngarai yang dalam, terjadi akibat gaya-gaya yang ditimbulkan oleh aliran fluida. Semua fluida mempunyai atau menunjukkan sifat karateristik yang penting dalam dunia rekayasa. Perpipaan menjadi salah satu tema yang menarik. Sistem perpipaan adalah suatu sistem jaringan perpipaan yang merupakan saluran tertutup untuk mengalirkan fluida dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam hal ini, kecepatan, debit, head losses, pressure losses, diameter pipa, dan ketebalan pipa diperhitungkan dalam perancangan. Berbagai macam konstruksi perpipaan yakni pipa seri, parallel, dan cabang. Pipa seri merupakan sebuah pipa tunggal yang membawa fluida dari satu sumber ke suatu titik tujuan. Pipa dikatakan seri jika pipa-pipa terhubung dari ujung ke ujung sehingga cairan mengalir di dalam garis kontinyu tanpa ada percabangan. Pipa paralel merupakan pipa pipa yang saling terhubung sedemikian rupa, pipa ini berawal dari cabangcabang yang mengalir ke dua titik atau lebih, terpisah dan kemudian bersatu dalam hilir. Pipa cabang terdiri dari satu atau lebih pipa yang terpisah menjadi dua atau lebih (atau bergabung untuk satu pun) namun tidak bersatu dalam hilir. (Giles, Evvet, dan Cheng, 1995). 1

2 2 Dalam distribusi fluida terdapat pertimbangan mekanika fluida agar tujuan dari instalasi perpipaan tercapai. Bentuk-bentuk kerugian energi pada aliran fluida antara lain dijumpai pada aliran dalam pipa. Kerugian-kerugian tersebut diakibatkan oleh gesekan dengan dinding, perubahan luas penampang, sambungan, katup-katup, belokan pipa dan kerugian-kerugian khusus yang lain. Pada belokan pipa atau lengkungan, kerugian energi aliran yang terjadi lebih besar dibandingkan dengan pipa lurus. Kerugian energi ini harus diperhatikan dalam membangun sistem yang melibatkan fluida agar perpindahan dapat terjadi. Perpindahan energi dapat berlangsung secara alami maupun buatan. Berdasarkan sistem aliran, terdapat dua metode yang lazim digunakan dalam sistem perpipaan air bersih, yakni pipa dengan sistem aliran gravitasi, dan pipa dengan sistem aliran bertekanan (Raswari, 1986). Dalam instalasi perpipaan secara alami, perpindahan fluida cair terjadi dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Perpindahan alami fluida menggunakan prinsip gravitasi karena berat fluida mengalir dari permukaan tinggi ke permukaan yang lebih rendah. Sifat alamiah fluida cair atau air yakni mengalir dari permukaan yang lebih tinggi menuju permukaan yang lebih rendah. Pompa digunakan untuk memindahkan fluida cair ke tempat yang lebih tinggi dengan menerapkan prinsip perbedaan tekanan. Pompa bekerja dengan meningkatkan energi fluida sehingga dapat menuju ketinggian tertentu. Pompa digunakan pada aliran fluida incompressible bertekanan. Compressor digunakan pada fluida compressible. Ada bermacam cara pemasangan pompa pada kasus aliran fluida untuk merekayasa keadaan. Macam instalasi pompa yakni seri dan parallel. Pompa dirangkai berseri agar head yang dicapai dapat lebih tinggi daripada dipasang tunggal. Pada rangkaian seri pompa, terdapat 2 tipe rangkaian yaitu single stage dan multi stage. Pompa dipasang berjajar dengan dua atau lebih source bertujuan agar debit yang dihasilkan lebih besar daripada dipasang tunggal. Dalam sistem sprayer, nozzle berfungsi memecah aliran menghasilkan butiran fluida. Nozzle merupakan pipa atau tabung yang memiliki luas penampang bervariasi. Nozzle dapat digunakan untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran cairan (cairan atau gas). Nozzle digunakan untuk mengontrol laju aliran,

3 3 kecepatan, arah, massa, bentuk, dan tekanan dari aliran yang muncul dari mereka. Pada sistem spray, nozzle berfungsi untuk memecah cairan menjadi butiran partikel halus yang menyerupai kabut. Proses pembentukan partikel dengan menggunakan tekanan (hydraulic atomization) dilakukan untuk memperoleh butiran halus. Hydraulic atomization dilakukan dengan menggunakan air yang dipompa sehingga tekanan air meningkat. Air melewati pipa pipa menuju ke alat pengabut dengan celah yang sempit, sehingga cairan akan pecah menjadi partikelpartikel yang sangat halus. Besar butir-butir larutan yang terpencarkan dan penyebaran butir-butir tergantung pada gaya tekan udara dan lubang nozzle. Untuk nozzle yang sama, jika semakin tinggi tekanan yang diberikan, maka ukuran droplet akan semakin kecil, jika semakin rendah tekanan, maka ukuran droplet akan semakin besar (Tas, 2008). Keseragaman penyemprotan dipengaruhi oleh jenis nozzle, jarak nozzle, tinggi semprot, kondisi nozzle, tekanan operasi, dan kondisi lapangan (Srivastava, 1993). Keberhasilan sistem sprayer dalam menghasilkan butiran yang halus dipengaruhi oleh bentuk nozzle dan kecepatan aliran dari fluida air. Kecepatan gerak suatu fluida memiliki dua efek utama tentang bagaimana karakteristik hasil semprotan setelah meninggalkan nozzle. Pertama, kecepatan perjalanan yang lebih cepat menyebabkan peningkatan udara tegangan geser pada lembar semprot yang muncul dari nozzle. Hal ini meningkatkan lembar perpisahan dan menyebabkan butiran lebih halus, hasil semprot lebih melayang. Kedua, kecepatan lebih cepat menyebabkan lebih halus, semprot lebih melayang-layang tetap tinggi, oleh karena itu akan menyapu kembali hambatan udara. Hasil akhir sistem sprayer adalah semprotan halus ringan sehingga memenuhi ruangan. (Wikipedia, 2013) Penerapan pinsip-prinsip mekanika fluida dapat dijumpai pada bidang industri, transportasi maupun bidang keteknikan yang lain. Kerugian energi terjadi pada pengguanaan prinsip prinsip mekanika fluida. Dengan mengetahui kerugian energi pada suatu sistem yang memanfaatkan fluida mengalir sebagai media, tingkat penggunaan energi dapat ditentukan. Salah satu penerapan mekanika fluida di bidang industri adalah perancangan sistem Cathodic Electro Deposition (CED) di PT Mekar Armada Jaya Magelang.

4 4 Cathodic Electro Deposition atau CED adalah proses pelapisan sebuah objek yang memiliki permukaan konduktif terhadap listrik menggunakan material organik. Permukaan konduktif tersebut dihubungkan dengan arus listrik sebagai katoda, sedangkan pelapisan menggunakan cat bermuatan positif berupa medium air bermuatan listrik. Objek Cathodic Electro Deposition (CED) berupa logam, mudah bermuatan listrik. Material organik yang digunakan terkandung dalam cat atau dapat disertakan melalui tahapan proses. Cathodic Electro Deposition (CED) digunakan pada pelapisan komponen kendaraan. Electro-deposition sebagai cara praktis dalam mengecat telah dikembangkan dalam industri otomotif selama akhir 1950 dan awal 1960 untuk mengecat mobil dan bagian bagian mobil. Material yang terbawa air yang digunakan dalam sistem awal semua jenis resin anodik berdasarkan exsisting air ditanggung teknologi cat primer. Teknologi ini bukan merupakan hal langka di dunia industri. Kegunaan electro-deposition sebagai metode mengecat mobil telah tumbuh dengan cepat selama bertahun tahun. Saat ini, semua mobil jepang, sebagian besar eropa dan sekitar 50 % dari U.S menggunakan metode ini. Sebelum 1977, semua mobil dicat dengan proses elektro-deposition menggunakan primer tipe anodic. Electro-deposition semakin berkembang mengikuti kebutuhan dunia otomotif sejak awal dipopulerkan. Cathodic Elektro Deposition (CED) pertama kali dipasarkan pada 1971 untuk alat industri. Cathodic Electro Deposition (CED) memiliki sifat yang diinginkan yakni tahan korosi dan bahan kimia yang baik. Selain itu juga muncul sifat sifat lain yang memenuhi persyaratan industri tertentu. Cathodic material tidak memenuhi kebutuhan industri pada area throw power dan kompatibilitas dengan keberadaan sistem otomotif electro-deposition. Proses electro-deposition sangat serupa dengan proses pelapisan logam seperti nikel, krom, tembaga, dan lain lain. Perbedaan mendasar electrodeposition dengan pelapisan logam adalah zat organik yang digunakan untuk melapis bukan logam. Bak electro-deposition adalah disperse terdiri dari partikel resin dan partikel pigmen dilapisi dengan resin. Resin non logam inilah yang menjadi nilai lebih dari sistem Cathodic Electro Deposition (CED).

5 5 Elektro-deposition menyediakan banyak manfaat sebagai metode pelapisan mobil, tetapi yang paling penting untuk industri adalah: 1. Perlindungan terhadap korosi 2. Otomatisasi 3. Kehandalan 4. Ekologi 5. Energi Sistem katodik memiliki manfaat yang inheren (yang menjadi sifat) untuk menyediakan ketahanan korosi karena cat berpindah ke katoda dalam banyak cara yang sama dengan ion logam pada electroplating. Resin katodik ditandai sebagai alkalin (ph > 7). Inhibitor (zat yang memperlambat atau menghentikan kegiatan) karat terbentuk ketika electro-deposited. Industri otomotif mengeluarkan jumlah modal dan usaha yang cukup untuk meningkatkan ketahanan dari mobil mobil dan truk truk mereka. Ketahanan korosi bertujuan untuk perlindungan kosmetik (penampilan) selama lima tahun dan sepuluh tahun perforasi (perlindungan dari lubang kecil). Perlindungan dipertimbangkan untuk daerah rentan korosi dunia seperti pada area sektor utara dimana garam digunakan untuk mengontrol salju di jalan. Perlindungan juga dipertimbangkan untuk daerah pantai dekat dengan air garam. Sistem Cathodic Electro Deposition (CED) sangat penting untuk perlidungan logam, modal yang dikeluarkan akan terbayar dengan hasil yang memukau. Sistem Cathodic Electro Deposition (CED) dibangun oleh beberapa peralatan yang bekerja secara terencana, berurutan, dan teratur, peralatan ini terdiri dari: 1. Dip tank dan overflow tank 2. Paint Circulation 3. Anolyte 4. Electric Equipment 5. Ultra-filter 6. Rinsing System 7. Baking Oven

6 6 Saat ini, sistem Cathodic Electro Deposition (CED) telah dibangun di PT Mekar Armada Jaya atau New Armada. (Nippon Paint Company Limited Japan, Tanpa Tahun) New Armada adalah merek dagang PT Mekar Armada Jaya. PT Mekar Armada Jaya Magelang merupakan sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang karoseri atau autobody manufakturing. Perusahaan yang berlokasi industri di Jalan Mayjen Bambang Soegeng No. 7 Magelang Jawa Tengah ini sudah menggunakan sistem Cathodic Electro Deposition (CED). Saat ini, PT Mekar Armada Jaya Magelang ingin memperbesar kapasitas sistem Cathodic Electro Deposition (CED). Equipment yang telah ada diubah dan diperbaiki. Sistem rinsing yang baru disesuaikan dengan kapasitas PT Mekar Armada Jaya Magelang. PT Mekar Armada Jaya Magelang telah mandiri dalam sistem pengecatan hasil produksi. Sistem pengecatan dengan Cathodic Electro Deposition (CED) merupakan yang pertama kali di Jawa Tengah (Maret 2013). PT Mekar Armada Jaya Magelang perlu mengupgrade kinerja dari Cathodic Electro Deposition (CED) agar lebih optimal. Sebuah pabrik baru dibangun khusus untuk Cathodic Electro Deposition (CED). Konstruksi Cathodic Electro Deposition (CED) yang ada dinilai terlalu banyak melibatkan tenaga manusia. Pengoperasian dinilai masih kurang efektif. Bagian rinsing masih melibatkan banyak man power, bagian tertentu dari benda yang akan di-rinsing sulit dijangkau oleh manusia, lead time atau waktu total yang lama, cycle time yang lama, hasil spray yang tidak teratur dan lingkungan yang kotor. Rinsing menjadi sebuah sistem yang berkaitan dan penting. Sistem ini memiliki banyak metode. Rinsing dalam bahasa asing dapat diartikan mencuci. Dari hasil observasi, metode yang digunakan dalam sistem rinsing pada sistem Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang yakni dicelup dan disemprot. Aliran fluida (air) yang digunakan berbeda-beda, ada yang menyerupai kabut, water jet, maupun menyebar seperti rintik hujan. Sistem celup berarti menyelupkan suatu benda yang akan di-rinsing ke dalam sebuah wadah atau bejana yang berisi air bersih. Sistem semprot menggunakan sistem perpipaan atau

7 7 selang yakni saluran tertutup dengan nozzle di ujung saluran keluar. Alat alat ini dirakit menjadi sistem perpindahan fluida dari suatu titik ke titik yang dituju. Sistem spray sangat penting untuk meningkatkan hasil produksi. Poin keenam menunjukkan bahwa rinsing sistem menjadi salah satu fokus dalam sistem Cathodic Electro Deposition (CED). Bagian rinsing memegang peranan yang penting. Tidak ada alat rinsing yang handal memicu hasil rinsing kurang maksimal yang dapat mengakibatkan cat menetes sehingga menjadi masalah dalam tahap akhir dan juga mempercepat kontaminasi di dalam oven. Untuk mengendalikan kerugian material minimum, keefektifan rinsing harus tercapai. (Nippon Paint Company Limited Japan, Tanpa Tahun). Perancangan sebuah sistem rinsing otomasi baru yang menggantikan sistem deeping dan mengurangi man power serta mengondisikan sistem sesuai dengan standar mutu pabrik perlu dibangun sehingga tercipta sistem rinsing yang efektif dan efisien Rumusan Masalah Pada tanggal 23 Januari hingga 23 Maret 2013, penulis melaksanakan praktik kerja lapangan di PT Mekar Armada Jaya Magelang. Praktik kerja lapangan dilaksanakan selama 2 bulan. Penulis berkesempatan belajar mengenai proses produksi. Dalam proses produksi di PT Mekar Armada Jaya Magelang, penulis turun langsung ke lapangan. Penulis mengamati sistem Cathodic Electro Deposition (CED) di PT Mekar Armada Jaya Magelang. Banyak ilmu mengenai proses produksi yang penulis peroleh. Penulis diperkenalkan dengan cara kerja sistem Cathodic Electro Deposition (CED) di PT Mekar Armada Jaya Magelang. Penulis ditugaskan pada material, proses dan fasilitas, MPF. Pada saat praktik kerja lapangan, penulis ditugaskan untuk merancang sebuah sistem rinsing yang merupakan kebutuhan PT Mekar Armada Jaya Magelang. Kehandalan unit Cathodic Electro Deposition (CED) di PT Mekar Armada Jaya Magelang perlu diperbaiki dengan mengubah sistem rinsing manual menjadi otomatis.

8 8 Diantara kehandalan unit Cathodic Electro Deposition (CED) yang perlu diperbaiki: jumlah man power yang terlalu banyak, tercipta keteraturan hasil spray, kepraktisan, dan kesesuaian dengan desain pabrik. Pabrik terlihat kotor diakibatkan loncatan rinsing cat. Rancangan cover diperlukan untuk menghindari loncatan cat. Pada desain, cover digunakan untuk menutup aktivitas rinsing. Cover bertujuan agar pabrik terhindar dari semprotan rinsing cat. Sistem perpipaan bertujuan memudahkan para pekerja pabrik. Man power less, keteraturan, dan kepraktisan tercipta karena sistem perpipaan saat benda dikerjakan. Jalur perpipan merupakan sesuatu yang penting disamping konstruksi rangka. Penulis bersama Sub Section MPF Engineering di New Armada department engineering memvisualisasikan kebutuhan akan sistem rinsing yang memenuhi standar produksi masa kini. Desain yang dibuat dalam perancangan alat rinsing spray ini menerapkan sistem perpipaan cabang dengan discrete diameter approach ukuran pipa utama 1,5 inchi dengan cabang 1 inchi dan lubang nozzle sebagai sub cabang 0,5 inchi. Pada desain optimalisasi, nozzle by order digunakan, sistem dilengkapi dengan cover dan pompa dengan sumber tunggal. Dari permasalahan yang ada penulis ingin mengkaji: 1. Bagaimana proses optimalisasi alat rinsing spray sistem Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang? 2. Apakah perpipaan dengan sistem cabang dengan sumber tunggal merupakan pilihan terbaik untuk sistem rinsing spray Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang? 3. Bagaimana analisis hidrolik jalur perpipaan sistem cabang dan pompa yang digunakan pada alat rinsing spray Cathodic Electro Deposition (CED) di PT Mekar Armada Jaya Magelang? 4. Bagaimana unjuk kerja alat rinsing spray Cathodic Electro Deposition (CED) yang telah dirancang? 5. Efektifkah hasil rancangan tersebut untuk menggantikan sistem deeping/spray konvensional?

9 Batasan Masalah Pada pembuatan tugas akhir ini penulis membatasi masalah agar lebih terarah: 1. Perancangan mengacu/mempertimbangkan pada kebutuhan dan kondisi lapangan, meliputi reservoir, pipa, pompa, nozzle, dan cover. 2. Perancangan berlaku dengan mengasumsikan fluida yang mengalir adalah air bersih dan belum terkontaminasi cat. 3. Optimalisasi jaringan pipa menggunakan discrete diameter approach, yang berarti dalam pendekatan diameter diskrit dari desain, ukuran pipa komersial dianggap langsung dalam sintesis sistem distribusi air. 4. Nozzle yang digunakan dalam perancangan ini ialah by order. 5. Perancangan reservoir mengacu kepada ketersediaan air tiap menit, berapa liter yang dikeluarkan oleh sistem. 6. Khusus perhitungan pada perancangan ini hanya dibatasi analisis hidrolik untuk menghitung energi pompa yang dibutuhkan. 7. Perubahan desain mengacu pada kondisi lapangan dan instalasi. 8. Hasil dan tingkat keefektifan dari produk akan menjadi koreksi dari hasil perancangan Tujuan Perancangan Penyusunan tugas akhir ini bertujuan melakukan optimalisasi alat rinsing spray dengan discrete diameter approach dan analisis hidrolik jaringan perpipaan untuk kebutuhan pompa sistem Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang dengan maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui proses optimalisasi alat rinsing spray sistem Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang. 2. Untuk mengetahui apakah perpipaan dengan sistem cabang dengan sumber tunggal merupakan pilihan terbaik untuk sistem rinsing spray Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang.

10 10 3. Untuk mendapatkan hasil perhitungan dari analisis hidrolik jalur perpipaan sistem cabang dan pompa yang digunakan pada alat rinsing spray Cathodic Electro Deposition (CED) di PT Mekar Armada Jaya Magelang. 4. Untuk mengetahui unjuk kerja alat rinsing spray Cathodic Electro Deposition (CED) yang telah dirancang. 5. Untuk mengetahui efektifitas hasil perancangan menggantikan sistem deeping/spray konvensional Manfaat Perancangan Dari perancangan alat rinsing spray Cathodic Elektro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang, penulis berharap dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Menambah pengetahuan di bidang perancangan alat berbasis fluida yakni rinsing spray Cathodic Elektro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang. 2. Memberi solusi terhadap permasalahan yang terjadi di bagian sistem rinsing Cathodic Electro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang. 3. Jika alat rinsing yang dirancang efektif untuk menggantikan sistem yang lama, maka alat ini dapat digunakan sebagai alat produksi di PT Mekar Armada Jaya Magelang, dan bahkan dikembangkan dalam skala yang lebih besar Metode Pengumpulan Data Dalam tugas akhir ini, penulis mencari bahan dan data-data dengan cara sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan dengan meninjau secara lebih dekat dan pengamatan langsung agar semua proses dapat dipahami secara visual.

11 11 2. Dokumentasi Dokumentasi merupakan suatu bentuk kegiatan pengumpulan data dengan meminta/mengambil/memfoto data yang diperoleh dari arsip arsip, diantaranya adalah: layout pabrik Cathodic Electro Deposition (CED) secara keseluruhan, perpipaan sprayer tes hujan, proses pengerjaan benda CED, serta arsip arsip pendukung lain. 3. Interview Interview dilakukan dengan cara menanyakan secara langsung kepada Sub Section MPF Engineering berpengalaman yang berhubungan langsung dengan perancangan maupun perawatan sistem Cathodic Electro Deposition (CED) Metode Penulisan Langkah perancangan, optimalisasi alat rinsing spray dengan discrete diameter approach, perhitungan energi pompa dengan analisis hidrolik jaringan pipa dibahas pada penulisan tugas akhir ini. Unjuk kerja alat hasil perancangan ditampilkan secara visual. Pembahasan dibagi menjadi enam bagian/bab. Pada bab I akan dibahas latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, metode pengumpulan data, dan metode penulisan. Pada bab II dan bab III dijelaskan dasar dasar teori fluida yang digunakan sebagai dasar perhitungan untuk perancangan dan optimalisasi alat. Pada bab ini juga dijelaskan dasar-dasar perancangan sistem perpipaan, teori-teori yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan perhitungan dan perancangan. Pada bab IV dijelaskan perhitungan karakteristik fluida yang bekerja pada alat rinsing, yaitu: 1. Mencari jumlah kebutuhan air untuk nozzle sprayer 2. Menghitung kecepatan fluida yang bekerja 3. Menghitung Reynolds number 4. Menghitung faktor gesekan 5. Menghitung koefisien rugi bentuk

12 12 6. Mencari head losses mayor dan head losses minor 7. Menghitung kapasitas reservoir Pada bab V akan dibahas perancangan alat rinsing spray Cathodic Elektro Deposition (CED) PT Mekar Armada Jaya Magelang yaitu: 1. Proses perancangan alat rinsing spray 2. Analisis hidrolik jalur perpipaan sistem cabang 3. Pemilihan pompa Bab VI yaitu penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran dari penulis.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bus merupakan alat transportasi yang semakin populer untuk dimanfaatkan pada transportasi darat, karena memiliki kemampuan untuk memindahkan orang maupun barang dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan

Lebih terperinci

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko

PENGECATAN. Oleh: Riswan Dwi Djatmiko 1 PENGECATAN Oleh: Riswan Dwi Djatmiko Salah satu proses finishing yang terpopuler di kalangan masyarakat adalah proses pengecatan (painting). Proses ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan beaya yang

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS

PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS PENERAPAN KONSEP FLUIDA PADA MESIN PERKAKAS 1. Dongkrak Hidrolik Dongkrak hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat pengisap

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal

Lebih terperinci

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK Dalam ilmu hidraulik berlaku hukum-hukum dalam hidrostatik dan hidrodinamik, termasuk untuk sistem hidraulik. Dimana untuk kendaraan forklift ini hidraulik berperan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3

BAB II DASAR TEORI. m (2.1) V. Keterangan : ρ = massa jenis, kg/m 3 m = massa, kg V = volume, m 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,,2013

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hidrodinamika 2.1.1 Definisi Hidrodinamika Hidrodinamika merupakan salah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan gerak liquid atau lebih dikhususkan pada gerak air. Skala

Lebih terperinci

BAB FLUIDA A. 150 N.

BAB FLUIDA A. 150 N. 1 BAB FLUIDA I. SOAL PILIHAN GANDA Jika tidak diketahui dalam soal, gunakan g = 10 m/s 2, tekanan atmosfer p 0 = 1,0 x 105 Pa, dan massa jenis air = 1.000 kg/m 3. dinyatakan dalam meter). Jika tekanan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antar molekul

Lebih terperinci

Oleh: STAVINI BELIA

Oleh: STAVINI BELIA FLUIDA DINAMIS Oleh: STAVINI BELIA 14175034 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa dapat menjelaskan prinsip kontinuitas dan prinsip bernaulli pada fluida dinamik dalam kehidupan seharihari. 2. Siswa dapat menganalisis

Lebih terperinci

MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT

MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT MENGENAL DAN MERAWAT MESIN PENYEMPROT Pada budidaya tanaman untuk mengendalikan gulma, hama dan penyakit tanaman umumnya digunakan pestisida berbentuk cair dan tepung. Untuk mengaplikasikannya pestisida

Lebih terperinci

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI

FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI FISIKA STATIKA FLUIDA SMK PERGURUAN CIKINI MASSA JENIS Massa jenis atau kerapatan suatu zat didefinisikan sebagai perbandingan massa dengan olum zat tersebut m V ρ = massa jenis zat (kg/m 3 ) m = massa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Kerja Pompa Hidram Prinsip kerja hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke

Lebih terperinci

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA

MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN HIROLIKA MODUL KULIAH : MEKANIKA FLUIDA DAN SKS : 3 HIROLIKA Oleh : Acep Hidayat,ST,MT. Jurusan Teknik Perencanaan Fakultas Teknik Perencanaan dan Desain Universitas Mercu Buana Jakarta 2011 MODUL 12 HUKUM KONTINUITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Kenaikan tekanan cairan tersebut

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN 1 PEMBUATAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGIKAT PARTIKEL - PARTIKEL LOGAM YANG TERKANDUNG DALAM PELUMAS AKIBAT GESEKAN PADA MESIN Dani Nurdarojat (2010013005) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK 4.1 Perhitungan Beban Operasi System Gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat movable bridge kapasitas 100 ton yang akan diangkat oleh dua buah silinder hidraulik kanan

Lebih terperinci

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis

BAB FLUIDA. 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis 1 BAB FLUIDA 7.1 Massa Jenis, Tekanan, dan Tekanan Hidrostatis Massa Jenis Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Yang termasuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Pipa Sistem perpipaan dapat ditemukan pada hampir semua jenis industri, dari sistem pipa tunggal yang sederhana sampai sistem pipa bercabang yang sangat kompleks. 1. Sistem

Lebih terperinci

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia

FLUIDA. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika FMIPA Universitas Indonesia FLUIDA Fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk ke

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal

ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal ANTIREMED KELAS 10 FISIKA Fluida Statis - Latihan Soal Doc. Name: K13AR10FIS0601 Version : 2014-09 halaman 1 01. Seorang wanita bermassa 45 kg memakai sepatu hak tinggi dengan luas permukaan bawah hak

Lebih terperinci

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut : SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

ELECTRONIC FIELD APPLICATION. Saya akan membahas sedikit Dn memberikan contoh atas beberapa jenis atau pemanfaatan dari Electronic Field Application.

ELECTRONIC FIELD APPLICATION. Saya akan membahas sedikit Dn memberikan contoh atas beberapa jenis atau pemanfaatan dari Electronic Field Application. ELECTRONIC FIELD APPLICATION Saya akan membahas sedikit Dn memberikan contoh atas beberapa jenis atau pemanfaatan dari Electronic Field Application. ELECTRO PAINTING Lukisan elektrostatik merupakan metode

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan Perkembangan dunia industri khususnya dunia otomotif mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan adanya globalisasi perdagangan, transparasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tekanan Atmosfer Tekanan atmosfer adalah tekanan yang ditimbulkan oleh bobot udara di atas suatu titik di permukaan bumi. Pada permukaan laut, atmosfer akan menyangga kolom air

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI. dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Laju Aliran Fluida dapat dilakukan berdasarkan persamaan kontinuitas yang mana prinsif dasarnya berasal dari hukum kekekalan massa seperti yang terlihat pada Gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES)

BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES) BAB IV PENGUKURAN KEHILANGAN ENERGI AKIBAT BELOKAN DAN KATUP (MINOR LOSSES) 4.1 Pendahuluan Kerugian tekan (headloss) adalah salah satu kerugian yang tidak dapat dihindari pada suatu aliran fluida yang

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM NASKAH PUBLIKASI PENGARUH VARIASI VOLUME TABUNG TEKAN TERHADAP EFISIENSI PADA POMPA HIDRAM Naskah Publikasi ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DELUGE SYSTEM SPRINKLER MENGGUNAKAN SMOKE DETECTOR PADA GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS. Ricki Paulus Umbora ( )

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DELUGE SYSTEM SPRINKLER MENGGUNAKAN SMOKE DETECTOR PADA GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS. Ricki Paulus Umbora ( ) TUGAS AKHIR PERANCANGAN DELUGE SYSTEM SPRINKLER MENGGUNAKAN SMOKE DETECTOR PADA GEDUNG DIREKTORAT PPNS-ITS Disusun Oleh : Ricki Paulus Umbora ( 6506 040 025 ) PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN

Lebih terperinci

F L U I D A TIM FISIKA

F L U I D A TIM FISIKA L U I D A TIM ISIKA 1 Materi Kuliah luida dan enomena luida Massa Jenis Tekanan Prinsip Pascal Prinsip Archimedes LUIDA luida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir.

Lebih terperinci

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure)

Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Minggu 1 Tekanan Hidrolika (Hydraulic Pressure) Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan ST MT Team Teaching: Ir. Chandra Hassan Dip.HE, M.Sc Pengantar Fluida Hidrolika Hidraulika merupakan satu topik

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA

PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA PENGARUH DEBIT ALIRAN TERHADAP HEAD LOSSES PADA VARIASI JENIS BELOKAN PIPA Syofyan Anwar Syahputra 1, Aspan Panjaitan 2 1 Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Tanjungbalai Sei Raja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM : 2008430039 Fakultas Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Jakarta 2011 PENGOSONGAN

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia

Lebih terperinci

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika K3 Antiremed Kelas 0 Fisika Persiapan UTS Semester Genap Halaman 0. Sebuah pegas disusun paralel dengan masingmasing konstanta sebesar k = 300 N/m dan k 2 = 600 N/m. Jika pada pegas tersebut diberikan

Lebih terperinci

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI

STRUKTURISASI MATERI. Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida statis ALFIAH INDRIASTUTI STRUKTURISASI MATERI Fluida Statis Tekanan hidrostatik Zat Cair Gas Fluida Fluida statis Hukum Pascal Hukum Archimedes Tegangan Permukaan A. Tekanan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMBUATAN DAN PERAKITAN ALAT Pembuatan alat dilakukan berdasarkan rancangan yang telah dilakukan. Gambar rancangan alat secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5.1. 1 3

Lebih terperinci

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA

PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA PERTEMUAN III HIDROSTATISTIKA Pengenalan Statika Fluida (Hidrostatik) Hidrostatika adalah ilmu yang mempelajari perilaku zat cair dalam keadaan diam. Konsep Tekanan Tekanan : jumlah gaya tiap satuan luas

Lebih terperinci

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA

ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA 48 ANALISIS DEBIT FLUIDA PADA PIPA ELBOW 90 DENGAN VARIASI DIAMETER PIPA Sandi Setya Wibowo 1), Kun Suharno 2), Sri Widodo 3) 1 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tidar email:sandisetya354@gmail.com

Lebih terperinci

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2 Sistem Hidrolik No HP : 082183802878 Tujuan Training Peserta dapat : Mengerti komponen utama dari sistem hidrolik Menguji system hidrolik Melakukan perawatan pada sistem hidrolik Hidrolik hydro = air &

Lebih terperinci

Panduan Praktikum 2012

Panduan Praktikum 2012 Percobaan 4 HEAD LOSS (KEHILANGAN ENERGI PADA PIPA LURUS) A. Tujuan Percobaan: 1. Mengukur kerugian tekanan (Pv). Mengukur Head Loss (hv) B. Alat-alat yang digunakan 1. Fluid Friction Demonstrator. Stopwatch

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk mendistribusikan aliran fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Berbagi jenis pipa saat ini sudah beredar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pompa Pompa adalah alat untuk memindahkan fluida dari tempat satu ketempat lainnya yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi energi kinetik.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pompa adalah mesin yang mengkonversikan energi mekanik menjadi energi tekanan. Menurut beberapa literatur terdapat beberapa jenis pompa, namun yang akan dibahas dalam perancangan

Lebih terperinci

JURNAL ANALISA KERUGIAN ALIRAN AKIBAT PERLUASAN DAN PENYEMPITAN ANTARA DIAMETER PIPA AWAL 2 INCHI KE DIAMETER 1 INCHI

JURNAL ANALISA KERUGIAN ALIRAN AKIBAT PERLUASAN DAN PENYEMPITAN ANTARA DIAMETER PIPA AWAL 2 INCHI KE DIAMETER 1 INCHI JURNAL ANALISA KERUGIAN ALIRAN AKIBAT PERLUASAN DAN PENYEMPITAN ANTARA DIAMETER PIPA AWAL 2 INCHI KE DIAMETER 1 INCHI The Analysis Of Conduit Loss Cause Of Expansion And Constriction Between Pipa In Diameter

Lebih terperinci

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida

MEKANIKA FLUIDA. Ferianto Raharjo - Fisika Dasar - Mekanika Fluida MEKANIKA FLUIDA Zat dibedakan dalam 3 keadaan dasar (fase), yaitu:. Fase padat, zat mempertahankan suatu bentuk dan ukuran yang tetap, sekalipun suatu gaya yang besar dikerjakan pada benda padat. 2. Fase

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1. Galvanisasi Sistem Panas Hot dip galvanizing Manual ini disusun untuk membantu dan memahami proses Hot Dip Galvanizing ( HDG) dan desain untuk komponen - komponen yang akan

Lebih terperinci

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah

Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah Fluida adalah zat aliar, atau dengan kata lain zat yang dapat mengalir. Ilmu yang mempelajari tentang fluida adalah mekanika fluida. Fluida ada 2 macam : cairan dan gas. Ciri dari fluida adalah 1. Mengalir

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Fluida Aliran fluida atau zat cair (termasuk uap air dan gas) dibedakan dari benda padat karena kemampuannya untuk mengalir. Fluida lebih mudah mengalir karena ikatan molekul

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON

TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON TUGAS AKHIR PERENCANAAN SYSTEM HYDROLIK PADA MOVABLE BRIDGE DERMAGA KAPASITAS 100 TON Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah 11 BAB II PEMBAHASAN MATERI Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah ke tempat lebih tinggi alau dari

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida

Fisika Dasar I (FI-321) Mekanika Zat Padat dan Fluida Fisika Dasar I (FI-321) Topik hari ini (minggu 11) Mekanika Zat Padat dan Fluida Keadaan Zat/Bahan Padat Cair Gas Plasma Kita akan membahas: Sifat mekanis zat padat dan fluida (diam dan bergerak) Kerapatan

Lebih terperinci

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 PERANCANGAN ALAT PENGUJIAN Desain yang digunakan pada penelitian ini berupa alat sederhana. Alat yang di desain untuk mensirkulasikan fluida dari tanki penampungan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas Fisika Fluida Dinamis - Latihan Soal Halaman 0. Perhatikan gambar penampang pipa berikut! Air mengalir dari pipa A ke B terus ke C. Perbandingan luas penampang A dengan penampang C adalah

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 10 A. Fluida Statis Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL AUFA FAUZAN H. 03111003091 TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL Pompa adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan kedokteran,daya, pemanasan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik.

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin. sebagai penggerak mekanik melalui unit transmisi mekanik. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kerja Pompa Torak Menggunakan Tenaga Angin Pompa air dengan menggunakan tenaga angin merupakan sistem konversi energi untuk mengubah energi angin menjadi putaran rotor

Lebih terperinci

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN Page 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penggunaan efflux time dalam dunia industri banyak dijumpai pada pemindahan fluida dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan pipa tertutup serta tangki sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekitar abad ke 19 pelapisan tembaga dengan emas banyak dilakukan orang, baik secara manual maupun secara listrik terhadap benda-benda logam. Pelapisan logam dapat

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida

Fisika Umum (MA101) Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Fisika Umum (MA101) Topik hari ini: Zat Padat dan Fluida Kerapatan dan Tekanan Gaya Apung Prinsip Archimedes Gerak Fluida Zat Padat dan Fluida Pertanyaan Apa itu fluida? 1. Cairan 2. Gas 3. Sesuatu yang

Lebih terperinci

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan

Tegangan Permukaan. Fenomena Permukaan FLUIDA 2 TEP-FTP UB. Beberapa topik tegangan permukaan Materi Kuliah: - Tegangan Permukaan - Fluida Mengalir - Kontinuitas - Persamaan Bernouli - Viskositas Beberapa topik tegangan permukaan Fenomena permukaan sangat mempengaruhi : Penetrasi melalui membran

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump). BAB II DASAR TEORI 2.1. Dasar Teori Pompa 2.1.1. Definisi Pompa Pompa merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI 3 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Tinjauan Pustaka II.1.1.Fluida Fluida dipergunakan untuk menyebut zat yang mudah berubah bentuk tergantung pada wadah yang ditempati. Termasuk di dalam definisi ini adalah

Lebih terperinci

FLUIDA. Alfiah indriastuti

FLUIDA. Alfiah indriastuti FLUIDA Alfiah indriastuti fluida fluida merupakan sesuatu yang dapat mengalir sehingga sering disebut sebagai zat alir. Fasa zat cair dan gas termasuk kedalam jenis fluida. Fenomena fluida Kenapa kayu-kayu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prinsip Dasar Hidrolik Hidrolika adalah ilmu yang menyangkut berbagai gerak dan keadaan keseimbangan zat cair. Pada penggunaan secara tekni szat cair dalam industri, hidrolika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pompa merupakan pesawat angkut yang bertujuan untuk memindahkan zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang berfungsi untuk mengalir

Lebih terperinci

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit

TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit 180 TES DIAGNOSTIK I POKOK BAHASAN TEKANAN ( Tekanan Pada Zat Padat, Tekanan Dalam Zat Cair, Hukum Pascal) Waktu : 90 menit Petunjuk : Kerjakanlah soal-soal berikut dengan sebaik-baiknya! 1. Suatu benda

Lebih terperinci

PERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU. Aditya Ayuningtyas

PERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU. Aditya Ayuningtyas PERANCANGAN HIDRAN DAN GROUNDING TANGKI DI STASIUN PENGUMPUL 3 DISTRIK 2 PT.PERTAMINA EP REGION JAWA FIELD CEPU Aditya Ayuningtyas Latar Belakang SP 3 Distrik 2 Nglobo Ledok PT.Pertamina EP Field Cepu

Lebih terperinci

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui

Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui Teknik Perpipaan Instalasi hydrant kebakaran adalah suatu sistem pemadam kebakaran tetap yang menggunakan media pemadam air bertekanan yang dialirkan melalui pipa-pipa dan slang kebakaran. Sistem ini terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu material dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya baik secara kimia maupun secara

Lebih terperinci

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM

PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM PENGUJIAN PENGARUH VARIASI HEAD SUPPLY DAN PANJANG LANGKAH KATUP LIMBAH TERHADAP UNJUK KERJA POMPA HIDRAM Franciscus Manuel Sitompul 1,Mulfi Hazwi 2 Email:manuel_fransiskus@yahoo.co.id 1,2, Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembuatan alat simulator radiator sebagai bentuk eksperimen. Dan team membuat alat simulator radiator agar dapat digunakan dan dimanfaatkan sebagai praktikum

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD ) Mata Pelajaran Materi Pokok : FISIKA : Fluida Statik NAMA KELOMPOK : ANGGOTA : 1.. 3. 4. 5. Kompetensi Dasar Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida

Lebih terperinci

Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas).

Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas). Fluida Statis Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah bentuk sesuai dengan wadahnya dan dapat mengalir (cair dan gas). Fluida statis adalah fluida diam atau fluida yang tidak mengalami perpindahan bagianbagiannya

Lebih terperinci

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... ix Abstract...

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-05 PROSES PELAPISAN PERMUKAAN (PENGECATAN DAN ELEKTROPLATING)

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-05 PROSES PELAPISAN PERMUKAAN (PENGECATAN DAN ELEKTROPLATING) LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-05 PROSES PELAPISAN PERMUKAAN (PENGECATAN DAN ELEKTROPLATING) OLEH : KELOMPOK : ANGGOTA : TANGGAL PRAKTIKUM : ASISTEN : LABORATORIUM TEKNIK PRODUKSI PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET

PENGARUH DIAMETER NOZEL UDARA PADA SISTEM JET i Saat ini begitu banyak perusahaan teknologi dalam pembuatan satu barang. Salah satunya adalah alat penyemprotan nyamuk. Alat penyemprotan nyamuk ini terdiri dari beberapa komponen yang terdiri dari pompa,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN SISTEM HIDROLIK Sistem hidrolik adalah sistem penerusan daya dengan menggunakan fluida cair. minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. prinsip dasar

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN 4.1. KONDENSOR Penggunaan kondensor tipe shell and coil condenser sangat efektif untuk meminimalisir kebocoran karena kondensor model ini mudah untuk dimanufaktur dan terbuat

Lebih terperinci

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI

PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI ANALISIS LOSSES PADA INSTALASI ALAT PENGUJI ALIRAN FLUIDA CAIR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Perpipaan Dalam pembuatan suatu sistem sirkulasi harus memiliki sistem perpipaan yang baik. Sistem perpipaan yang dipakai mulai dari sistem pipa tunggal yang sederhana

Lebih terperinci

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT

PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT MEKANISME KERJA POMPA SENTRIFUGAL RANGKAIAN SERI NAMA : YUFIRMAN NPM : 20407924 PEMBIMBING : Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT JURUSAN TEK NIK MESIN UNIVERSITAS GUNADARMA 2014 LATAR BELAKANG Pompa adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korosi merupakan salah satu permasalahan penting yang harus dihadapi oleh berbagai macam sektor industri di Indonesia terutama industri perkapalan. Tidak sedikit

Lebih terperinci

JUDUL TUGAS AKHIR ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI

JUDUL TUGAS AKHIR  ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI JUDUL TUGAS AKHIR http://www.gunadarma.ac.id/ ANALISA KOEFISIEN GESEK PIPA ACRYLIC DIAMETER 0,5 INCHI, 1 INCHI, 1,5 INCHI ABSTRAKSI Alat uji kehilangan tekanan didalam sistem perpipaan dibuat dengan menggunakan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma

Fisika Umum (MA-301) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 4) Sifat-sifat Zat Padat Gas Cair Plasma Sifat Atomik Zat Molekul Atom Inti Atom Proton dan neutron Quarks: up, down, strange, charmed, bottom, and top Antimateri

Lebih terperinci

BAB III SET-UP ALAT UJI

BAB III SET-UP ALAT UJI BAB III SET-UP ALAT UJI Rangkaian alat penelitian MBG dibuat sebagai waterloop (siklus tertutup) dan menggunakan pompa sebagai penggerak fluida. Pengamatan pembentukan micro bubble yang terjadi di daerah

Lebih terperinci

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan)

Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan) Panduan Praktikum Fenomena Dasar 010 A. Tujuan Percobaan: Percobaan 5 Losses in Bends and Fittings (Kerugian energi pada belokan dan sambungan) 1. Mengamati kerugian tekanan aliran melalui elbow dan sambungan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Hidram Pompa merupakan salah satu jenis alat yang berfungsi untuk memindahkan zat cair dari suatu tempat ke tempat yang diinginkan. Zat cair tersebut contohnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas Perpindahan kalor (heat transfer) ialah ilmu untuk meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di antara benda atau material.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil

BAB II LANDASAN TEORI. panas. Karena panas yang diperlukan untuk membuat uap air ini didapat dari hasil BAB II LANDASAN TEORI II.1 Teori Dasar Ketel Uap Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air menjadi uap dengan jalan pemanasan, dimana energi kimia diubah menjadi energi panas.

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci