PERAN PRODUCTION ASSISTANT DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS PROGRAM DANGDUT ACADEMY DI INDOSIAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN PRODUCTION ASSISTANT DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS PROGRAM DANGDUT ACADEMY DI INDOSIAR"

Transkripsi

1 PERAN PRODUCTION ASSISTANT DALAM MEMPERTAHANKAN KUALITAS PROGRAM DANGDUT ACADEMY DI INDOSIAR PT. Indosiar Visual Mandiri, Jl. Daan Mogot Raya No. 11, Jakarta Barat, (62-21) , , Willa Meiriska Pratiwi, Rahmat Edi Irawan ABSTRAK Tujuan Penelitian, untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis mengenai peran dan tanggung jawab seorang production assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy di Indosiar. Mulai dari proses pra produksi, produksi, sampai pasca produksi program Dangdut Academy. Metode Penelitian, metode kualitatif deskriptif, dimana peneliti melakukan penelitian ini dengan pencariannya menjadi observasi partisipan dan wawancara mendalam untuk mengetahui pengaruh- pengaruh secara langsung dan menarik kesimpulan secara umum sesuai judul skripsi peneliti. Analisis Data, dengan penelitian ini melalui observasi partisipan dan wawancara mendalam dari penelitian ini dilakukan pada tempat, pihak yang bersangkutan, proses kegiatan di dalam proses program Dangdut Academy untuk mendapatkan hasil atau jawaban yang terpercaya dari sumbernya. Kesimpulan, mengetahui peran dan tanggung jawab seorang production assistant secara keseluruhan tahap proses produksi dan memberikan solusi terhadap hambatan yang dialami oleh production assistant dalam memproduksi program Dangdut Academy. Kata Kunci: Production Assistant, Dangdut Academy, Tahap Proses Produksi. ABSTRACT The Research, to make a picture or description systematically as regards the role and responsibilities of a production assistant to maintain the program dangdut academy of

2 indosiar.ranging from pre-prosperous production process production until after the program dangdut academy. Research Methodology, descriptive qualitative method, in which the researchers conducted this study with the search into participant observation and in depth interviews to determine the effects of direct and draw general conclusions according to the title of thesis research. Data Analysis, with this research through participant observation and indepth interviews of this research was conducted at the site, the parties concerned, the activities in the process of Dangdut Academy program to obtain reliable results or answers from the source. Conclusion, knowing the role and responsibilities of a production assistant on the whole stage of the production process and provide solutions to the barriers experienced by a production assistant in producing Dangdut Academy program. Keywords: Production Assistant, Dangdut Academy, Stage Production Process. PENDAHULUAN Keberhasilan suatu program tidak lepas dari kerja keras orang- orang dibelakangnya. Eksekutif produser sebagai pemimpin utama dan bertanggung jawab penuh dalam keberhasilan sebuah program. Produser, asisten produser, dan production assistant bertanggung jawab terhadap interpretasi konten yang dibuat oleh tim kreatif. Production assistant dan asisten produser bertugas membantu produser dalam mempersiapkan kru, dan semua kebutuhan produksi dari pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Produser merupakan salah satu orang yang paling bertanggung jawab dari awal sampai akhir sebuah produksi program atau acara. Seorang produser merupakan sosok netral yang menjalankan sebuah produksi program atau acara melalui visi, bukan dengan uang (Rusdi, 2007 : 4). Tugas dan peran seorang produser adalah multi tasking, harus fokus dari awal persiapan, yaitu dari pengembangan ide sampai skrip atau skenario jadi, setelah itu masuk ke persiapan produksi, kemudian masuk ke tahap produksi, paska produksi, dan terakhir adalah promosi serta distibusi (Saroengallo, 2008:7-9). Production assistant adalah sebuah profesi penting dalam dunia broadcast. Tanpa seorang Production assistant, produser- produser tidak bisa menjalankan programnya dengan lancar, dan jika dilihat dari profesi ini, production assistant adalah pembantu acara dan benar- benar sangat membantu. Production assistant bisa dikatakan juga adalah asisten produser studio, sebelum produksi dimulai, Production assistant mengikuti rencana apa yang produser inginkan, kemudian Production assistant menyiapkan secara teknis, crew, dan alat, karna jika pekerjaan ini dilakukan sendiri oleh produser, maka proses produksi tidaklah maksimal. Orang yang bertanggung jawab secara teknis atas kelancaran satu acara televisi. Kedudukan suatu program terkait langsung dengan penampilan pada suatu acara pada saat ditayangkan. Jika produser bekerja untuk mempersiapkan rundown maka pengarah acara bekerja di controlroom, adalah orang- orang yang melaksanakan rundown itu. Mereka yang bertanggung jawab membantu produser menyiapkan pra produksi program, proses produksi sangat penting, hingga pascaproduksi. Production assistant harus mengetahui bagaimana lampu studio itu diarahkan, mengontrol durasi pada saat produksi, secara teknis peran production assistant sangat mempengaruhi kualitas produksi program. (Mabruri, 2010: 38) PT. Indosiar Visual Mandiri berhasil mempopulerkan musik dangdut ke dalam ajang kontes pencarian bakat Dangdut Academy atau D Academy sehingga menjadi program nomor 1 di Indonesia. Animo masyarakat untuk menjadi artis dangdut tidak pernah surut. Buktinya setiap Indosiar menggelar program talent search selalu dibanjiri peserta. Dari program ini diharapkan akan lahir penyanyi generasi terbaru dari dunia musik dangdut, musik

3 dangdut yang fresh dan energic. Program ini juga telah ditunggu masyarakat pecinta musik dangdut. Musik dangdut adalah musik yang sudah memasyarakat serta dapat dinikmati oleh beragam kelas sosial. Program Dangdut Academy 2014 menggandeng para juri yang kompeten, fenomenal, sukses, dan popular di dunia entertaintment Indonesia seperti Inul Daratista, Iis Dahlia, Zaskia Gotik, Saipul Jamil, dan Beniqno. Karakter yang kuat dan berbeda dari masing- masing juri diharapkan dapat memberikan sebuah tayangan interaktif yang menghibur dan tentunya mampu melahirkan generasi dangdut masa kini yang berkualitas tinggi. Dengan adanya beragam juri maka akan menjadi acara dangdut yang berkualitas dan tidak garing. ( diakses 28 Agustus 2014 Pada saat melakukan praktek kerja lapangan, peneliti diberikan kesempatan untuk menjadi seorang production assistant pada program D Academy. Peneliti banyak melakukan kegiatan, dimana sebelum melakukan kegiatan produksi, peneliti melakukan meeting terlebih dahulu dengan seluruh tim produksi program D Academy untuk mengumpulkan ide- ide cerita yang menarik, alur cerita yang seru, apa yang akan ditampilkan saat program itu berlangsung, membuat naskah, mendiskusikan biaya produksi yang akan dikeluarkan dan sebagainya. Pada tahap produksi, seorang production assistant biasanya ikut serta dalam proses produksi, misalnya membantu produser dalam mempersiapkan kebutuhan- kebutuhan syuting. Pada tahap produksi, mengamati serta melengkapi apa saja keperluan pada saat syuting, dan tahap pasca produksi, seorang production assistant mengedit, mixing atau menyelaraskan suara di program atau acara yang sudah di produksi dan kemudian didistribusikan untuk ditayangkan.. Terjadi persaingan ketat untuk memperebutkan sebagai juara rating, (21/2) dimana terdapat dua ajang pencarian bakat yaitu Indonesian Idol dan Dangdut Academy. Program Dangdut Academy menjadi juaranya ditahun 2014, yang mendapatkan rating 4,8% dan share 19,9% sedangkan Indonesian Idol harus berpuas di peringkat 5 dengan rating 3,4% dan share 17,5%. Konser nominasi Dangdut Academy menjadi peringkat nomor 1 dengan rating 4,0% dan share 17,7%. Dangdut Academy berhasil mengungguli sinetron Diam- diam Suka (SCTV), Tiba- tiba Cinta (SCTV), dan Yuk Keep Smile (Trans TV) yang secara urut menempati peringkat 2-4, dengan masing- masing rating 3,8%: 3,7%: 3,4%. Sabtu, (22/2) host Dangdut Academy digantikan Bianca Liza, ratingnya tetap bagus, Hari Sabtu, Dangdut Academy menghuni posisi 3 dengan rating 3,8 dan share 15,7%. Setelah berkali- kali menjadi acara televisi peringkat 1, program Dangdut Academy juga mengantar Indosiar menjadi stasiun televisi yang paling banyak ditonton. Selasa, (25/2) Indosiar meraih rating 17,6% dan share 17,3%. Dibawah Indosiar, ada RCTI yang meraih rating 14,1% dan share 14,2%, disusul SCTV dengan raihan rating 13,4% dan share 13,6%. Saat durasi Dangdut Academy diperpanjang tetap menjadi peringkat 1, dengan rating dan share semakin tinggi dengarn rating 5,3% dan share 24,1%. ( diakses 12 Maret 2015 Penelitian ini berjudul Peran Production Assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy (D Academy) di Indosiar. Alasan peneliti memilih judul ini karena peneliti ingin mengetahui dan membagi informasi mengenai pentingnya peran dan tugas seorang Production Assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy di Indosiar dengan menampilkan segment dan gimmick yang menarik setiap episodenya. Dampak Globalisasi Media Terhadap dan Budaya Indonesia, Teori Dampak, Globalisasi, Media, Budaya. Metode kualitatif, Globalisasi ternyata telah membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup masyarakat. Dengan adanya media, masyarakat kian terbuka dengan informasi dan budaya baru yang akan mengubah sikap perilaku masyarakat (Afdjani. H, 2007). Peranan Teknologi Komunikasi Terhadap Perubahan Sosial, Teori Komunikasi, Komunikasi Massa, Teknologi. Metode Kualitatif, Komunikasi dijadikan sebagai teknologi atau media yang memunculkan perubahan sosial karena adanya informasi dari masyarakat (Sutopo, 2009). Peran Production Assistant dalam mempertahankan kualitas program D Academy di indosiar, Teori umum dan teori khusus (tahapan produksi program tv dan komunikasi organisasi). Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan, maka permasalahan penelitian dalam penelitian ini diantaranya: 1. Bagaimana tugas dan peran Production Assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy?

4 2. Bagaimana hambatan yang dialami oleh Production Assistant dalam memproduksi program Dangdut Academy? Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk: 1. Mengetahui tugas dan peran Production Assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy. 2. Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai kendala yang timbul atau terjadi selama proses produksi. METODE PENELITIAN Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Sarwono, 2007). Definisi menunjukkan beberapa kata kunci dalam riset kualitatif, yaitu: proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian, peneliti lebih berfokus pada proses dari pada hasil akhir, karena proses memerlukan waktu dan kondisi yang berubah- ubah atau bersifat fleksibel. Pemahaman mengandung makna pemahaman dari dalam yang mempunyai arti bahwa penelitis dalam melakukan penelitian hendaknya memahami permasalahan dari dalam konteks masalah yang diteliti, oleh karena itu peneliti kualitatif tidak menggambil jarak dengan yang diteliti sebagaimana penelitian pendekatan kuantitatif yang membedakan antar peneliti sebagai subyek dan yang diteliti sebagai obyek. Dalam penelitian kualitatif peneliti berbaur menjadi satu dengan yang diteliti sehingga peneliti dapat memahami persoalan dari sudut pandang yang diteliti itu sendiri. Kompleksitas memberikan gambaran pada kita bahwa sasaran yang diteliti bersifat kompleks, rumit, dan saling terkait satu dengan yang lain sebagaimana karakteristik kehidupan sehari- hari. Konsekuensi logis dari kondisi yang seperti ini, maka dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif masalah harus dipandang secara holistic tidak dapat difragmentasi dalam pecahan- pecahan atau bagian- bagian masalah seperti dalam penelitian kuantitatif. Masalah yang kompleks mempunyai ciri utama tidak berdiri sendiri dan terkait dengan masalah yang lain, oleh karena itu pemecahan masalahnya harus secara menyeluruh tidak dilakukan secara sepotong- sepotong. Interaksi terjadi dikalangan mahluk hidup, terutama manusia. Kata interaksi menyiratkan adanya hubungan satu dengan yang lain sehingga dalam melakukan penelitian kualitatif, seorang peneliti sebaiknya selalu bertanya apakah masalah yang diteliti berkaitan dengan masalah lain atau kondisi lain dan tidak berdiri sendiri. Sasaran penelitian kualitatif adalah manusia karena manusialah sumber masalah dan sekaligus penyelesai masalah. Sekalipun demikian, penelitian kualitatif tidak hanya membatasi penelitian terhadap manusia saja. Sasaran lain dapat berupa kejadian, sejarah, benda berupa foto, artefak, peninggalan- peninggalan peradaban kuno, dan lain sebagainya. Sasaran penelian kualitatif ialah manusia dengan segala kebudayaan dan kegiatannya. Analisis kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada adanya hubungan semantis antar variable yang sedang diteliti. Tujuannya ialah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variable- variable sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antar semantis sangat penting karena dalam analisis kualitatif, peneliti tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisis kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisis data- data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna. Prosedur analisis data kualitatif dibagi dalam lima langkah, yaitu: 1. Mengorganisasi data, cara ini dilakukan dengan membaca berulang kali data yang ada sehingga peneliti dapat menemukan data yang sesuai dengan penelitiannya dan membuang data yang tidak sesuai; 2. Membuat kategori, menentukan tema, dan pola, langkah kedua ialah menentukan kategori yang merupakan proses yang cukup rumit karena peneliti harus mampu mengelompokkan data yang ada kedalam suatu kategori dengan tema masing- masing sehingga pola keteraturan data menjadi terlihat secara jelas; 3. Menguji hipotesis yang muncul dengan menggunakan data yang ada, setelah proses pembuatan kategori maka peneliti melakukan pengujian kemungkinan berkembangnya suatu hipotesis dan mengujinya dengan menggunakan data yang tersedia;

5 4. Mencari eksplanasi alternatif data, proses berikutnya ialah peneliti memberikan keterangan yang masuk akal data yang ada dan peneliti harus mampu menerangkan data tersebut didasarkan pada hubungan logika makna yang terkandung dalam data tersebut; 5. Menulis laporan, penulisan laporan merupakan bagian analisis kualitatif yang tidak terpisahkan. Dalam laporan ini peneliti harus mampu menuliskan kata, frasa, dan kalimat serta pengertian secara tepat yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan data dan hasil analisisnya. Penelitian ini berjudul, Peran Production Asistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy, menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang akan peneliti jelaskan beserta tahap produksi program Dangdut Academy. Dalam setiap penelitian, peneliti dituntut untuk menguasai teknik pengumpulan data sehingga menghasilkan data yang relevan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis data kualitatif dari sumber primer dan sumber sekunder. 1. Sumber Primer Sumber primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:225). Sumber primer ini berupa catatan hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara yang penulis lakukan. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi lapangan dan mengumpulkan data dalam bentuk catatan tentang situasi yang terjadi. 2. Sumber Sekunder Sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak memberikan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Sumber data sekunder ini dapat berupa hasil pengolahan lebih lanjut dari data primer yang disajikan dalam bentuk lain atau dari orang lain (Sugiyono, 2012: 225). Data ini digunakan untuk mendukung infomasi dari data primer yang diperoleh baik dari wawancara, maupun dari observasi langsung ke lapangan. Penulis juga menggunakan data sekunder hasil dari studi pustaka. Dalam studi pustaka, penulis membaca literatur-literatur yang dapat menunjang penelitian, yaitu literatur-literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data merupakan faktor penting dalam penelitian, untuk itu diperlukan teknik tertentu dalam pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mendekatkan peneliti ke orang-orang yang ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan mereka yang sebenarnya dan peneliti dapat terjun langsung ke lingkungan yang ditelitinya atau yang dikenal dengan observasi partisipatif. Pada observasi ini, peneliti mengamati peristiwa, kejadian, dan sejenisnya disertai dengan daftar yang perlu diobservasi (Sulistyo-Basuki, 2010:149). 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan (Moleong, 2012:118). Melalui wawancara ini pula peneliti menggali informasi secara mendalam dari informan mengenai peran asisten produser dalam mempertahankan kualitas program D Academy. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur dengan harapan dapat menemukan informasi lebih terbuka dari informan. 3. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang datanya diperoleh dari buku kegiatan, internet, atau dokumen lain yang menunjang penelitian yang dilakukan. Dokumen merupakan catatan mengenai peristiwa yang sudah berlalu. Peneliti mengumpulkan dokumen yang dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:240). Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumen resmi dari perusahaan, buku referensi, dan buku jurnal ilmiah.

6 Informan, dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi, karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan pada populasi, tetapi ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial dalam kasus yang dipelajari. Sampel dalam penelitian kualitatif tidak disebut responden melainkan narasumber, partisipan atau informan (Sugiyono, 2012:216). Subjek penelitian ini menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian melalui wawancara. Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan atau permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat, dan terpercaya (Moleong, 2000:97). Informasi tersebut dapat berupa pernyataan, keterangan, atau data-data yang dapat membantu dalam memahami persoalan atau permasalahan yang diteliti. Informan dalam penelitian ini, penulis tentukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:216). Dengan menggunakan purposive sampling, diharapkan kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang dilakukan dan mampu menjelaskan keadaan sebenarnya tentang obyek yang diteliti. Kriteria informan yang penulis pilih adalah orang- orang yang bersangkutan atau berkaitan dengan program Dangdut Academy, terutama production assistant yang menjadi judul peneliti. Informan terdiri dari beberapa orang yang berkaitan dengan program Dangdut Academy diantaranya adalah Eksekutif produser, Produser, dan Production Assistant. Penelitian ini menggunakan teknik analisis atau interpretasi data yang di gunakan adalah teknik naratif. Teknik naratif ini berbentuk lisan yang memberikan gambaran pada suatu peristiwa atau kejadian yang di hubungkan secara kronologis. Penelitian ini akan dilakukan secara bertahap : 1. Pengumpulan data salah satunya akan di lakukaan dengan cara wawancara mendalam yang nantinya isi dari rekaman tersebut akan di ubah dari file audio ke dalam bentuk teks 2. Setelah wawancara tersebut sudah di transkrip maka akan di bagi lagi menjadi beberapa kategori dengan tanda kode untuk memudahkan penganalisisan 3.Menurut Strauss dan Corbin kategori analisis data kualitatif ada tiga jenis pengkodean (coding) utama yaitu: pengkodean terbuka (open coding),pengkodean berporos (axial coding), dan pengkodean selektif (selective coding), (Basrowi dan Suwandi, 2008: ) 4.Setelah data di kodingkan,hasil nya akan menjadi narasi pada pembahasan hasil penelitian Keabsahan data adalah kegiatan yang dilakukan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan dari segala sisi. Keabsahan data dalam penelitian ini meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability). Hal ini sesuai pendapat Sugiyono (2009:366) yang menyatakan bahwa uji keabsahan data pada penelitian kualitatif meliputi uji validitas internal (credibility), validitas eksternal (transferability), reliabilitas (dependentbility), dan obyektivitas (confirmability). 1. Uji validitas internal (credibility) Uji validitas internal dilaksanakan untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca secara kritis dan dari responden sebagai informan. Kriteria ini berfungsi melakukan inquiry sedemikian rupa sehingga kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Menurut Sugiyono (2009: ) Untuk hasil penelitian yang kredibel, terdapat tujuh teknik yang diajukan yaitu. a. Perpanjangan pengamatan Dalam penelitian kualitatif, keikutsertaan peneliti sangat menetukan dalam pengumpulan data. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lokasi penelitian yaitu Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten

7 Banjarnegara dalam waktu yang cukup panjang, hal ini dimaksudkan untuk mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. b. Meningkatkan ketekunan. Meningkatkan ketekunan berarti peneliti akan melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan. c. Triangulasi Trianggulasi dalam pengujian kredibilitas adalah pengecekan data dari berbagai sumber, berbagai cara, dan berbagai waktu. d. Diskusi dengan teman Peneliti melakukan diskusi dengan orang lain agar data lebih valid. e. Analisis kasus negative Jika peneliti menemukan data yang bertentangan dengan data yang sudah ditemukan, maka peneliti akan merubah temuannya. f. Menggunakan bahan referensi Peneliti menggunakan pendukung rekaman wawancara untuk membuktikan data penelitian. g. Mengadakan member check Data yang ditemukan peneliti akan diklarifikasikan kepeda pemberi data agar data benar-benar valid. 1. Validitas Eksternal (transferability) Uji validitas eksternal dilaksanakan apakah hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks (setting) tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki tipologi yang sama. Validitas eksternal sebagai persoalan empiris bergantung kepada kebersamaan antara konteks pengiring dan penerima. 2. Reliabilitas (dependability). Uji reliabilitas dilaksanakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak, dengan mengecek apakah si peneliti sudah cukup hati-hati, apakah membuat kesalahan dalam mengkonseptualisasikan rencana penelitiannya, pengumpulan data, dan pengintepretasiannya. 3. Obyektivitas (confirmability) Uji obyektivitas dilaksanakan dengan menganalisa apakah hasil penelitian disepakati banyak orang atau tidak..penelitian dikatakan obyektif jika disepakati banyak orang. HASIL DAN BAHASAN a. Hasil Penelitian Program pencarian bakat atau talent search, yang dibidang tarik suara dengan musik genre dangdut. Program ini mulai audisi pada bulan Desember 2013 silam, namun banyak achievement yang didapatkan oleh Indosiar setelah munculnya program ini, misalnya program Dangdut Academy dan Indosiar menjadi nomor satu (1) di Indonesia, kemudian masuk ke Trending Topic. Share dan ratting yang meningkat drastis, yang biasanya Indosiar menjadi televisi dengan urutan kesekian, sekarang bisa mengunggulin program- program yang sangat sulit dikalahkan pada waktu itu, yaitu YKS di Trans TV dan Tukang Bubur Naik Haji di RCTI. D Academy adalah suatu ajang pencarian bakat yang ditayangkan di Indosiar ajang ini merupakan pencarian bakat menyanyi dangdut. Acara ini mulai tayang perdana pada tanggal 3 Februari 2014 setiap hari selama minimum 180 menit dan maksimum 270 menit, kecuali babak konser final hanya Senin- Jumat dan konser grand final tiap Kamis dan Jumat, sedangkan memasuki konser final 6 besar tampil tiap hari Jumat. Konser final 10 besar dan 8 besar ditayangkan selama sekitar 360 menit per episode, sedangkan konser final 6 Besar dan seterusnya ditayangkan sekitar 390 menit.

8 Program Dangdut Academy, program talent search atau ajang pencarian bakat, namun bisa agak sedikit berubah dari ajang pencarian bakat atau talent search yang lain. Perbedaannya selain peserta membawakan lagulagu dangdutnya, Dangdut Academnya juga mempunyai gimmick- gimmick yang menarik dari host dengan dewan juri, yang membuat Dangdut Academy tidak pernah bosan, kemudian kualitas suara peserta itu terjamin, mengangkat juri- juri yang kompeten, Dangdut Academy memberikan kesan yang mewah dalam packagingnya (tatanan lighting, panggung, lagu, sound system, konsep atau konten, dll) sehingga orang atau penonton tetap mempertahankan program Dangdut Academy sebagai program talent search unggulan. Terbukti saat digelar audisi Dangdut Academy kedua, antusias masyarakat terhadap program ini sangat luar biasa. Biasanya musik dangdut adalah musik kampung, namun setelah munculnya program Dangdut Academy, musik dangdut kembali terangkat dan disukai oleh semua segmentasi dari kelas bawah hingga atas. Musik dangdut yang sempat menghilang dan tidak ada kabar baik musik ataupun musisi- musisinya, kini dangdut dapat bersaing secara ketat dengan musik- musik pop karena adanya program Dangdut Academy ini. Dangdut Academy mampu mengubah beda lagu dangdut yang terlihat seperti murah atau begitu begitu saja, namun lagu dangdut sekarang jadi mewah tidak seperti lagu aslinya. Sebelum melakukan produksi, pada tahap pra produksi seorang production assistant dan seluruh tim produksi melakukan meeting. Setelah itu production assistant melakukan kegiatan booking- membooking mulai dari membooking studio, alat, transportasi, art dan property, sesuai dengan keputusan yang diambil pada saat meeting. Kemudian production assistant mengcopy rundown untuk dibagikan ke semua kru tanpa terkecuali. Setelah itu mengadakan yang namanya gladiresik atau GR untuk seluruh peserta. Di gladiresik ada production assistant yang menghitung durasi lagu yang dinyanyikan peserta yang diberi nama calledshoot. Gladiresik selesai, kemudian pada tahap produksi, production assistant bergabung dengan tim kreatif, produser, dan eksekutif produser di dalam control/ panel room untuk menghitung durasi opening dan closing, durasi iklan, dan menyiapkan ID serta Bumper. Namun jika mengalami masalah production assistant yang akan diberi tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut, yang telah diberi perintah oleh produser atau eksekutif produser sebagai atasannya. Kemudian masuk ke tahap pasca produksi, dimana production assistant bertugas mengedit materi yang sudah diberi, kemudian production assistant mengawasi jalannya proses editing itu. Setelah melakukan proses editing, proses mixing audio untuk memasukan suara kedalam rekaman atau materi yang sudah diediting tersebut. Kendala yang biasa dialami seorang production assistant adalah masalah waktu, seorang production assistant bisa memegang 2 program atau lebih dalam waktu yang bersamaan. Kemudian kendala lain adalah ketika, kita sudah mengkoordinasi untuk membooking alat atau studio, art atau property, kadang suka tidak ada, jadi harus mensiasati dengan menggunakan cadangan yang lain, hal itu yang menghambat kerjaan seorang production assistant. Ada juga dimasalah teknis, misalnya tiba-tiba alat yang dipakai saat shooting rusak ketika dipakai, maka harus mengganti dengan alat lain untuk shooting. Untuk masalah editing, apabila ada kamera yang menggunakan memori, karena berbeda format akhirnya tidak terbaca di komputer, dan harus mengulang jalannya shooting lagi. Kerja keras tim produksi sangat hebat, dari kerja sama, memberikan profesionalitas dalam pekerjaan, sehingga program Dangdut Academy yang ditampilkan pada jam prime time mampu menghipnotis penonton untuk beralih ke channel indosiar. Banyaknya kejutan- kejutan atau gimmick- gimmick menarik, panggung yang mewah, juri yang kompeten, peserta yang memiliki suara bagus, dari yang masih belum dikenal sekarang sudah menjadi diva, konsepnya bagus, jadi menurut peneliti, Dangdut Academy patut diacungin jempol karena merupakan program talent search yang mempunyai perbedaan konsep dengan program talent search yang lain, sehingga bisa membuat penonton selalu menanti program Dangdut Academy.

9 b. Teori Penelitian Komunikasi Organisasi Program Dangdut Academy merupakan jenis non drama yang semacam talent search, dan ditayangkan pada saat prime time. Program talent search ini sekarang menjadi program unggulan yang ditunggu- tunggu oleh masyarakat. Pada program Dangdut Academy peneliti menggabungkan dengan teori proses produksi dan teori komunikasi organisasi. Menurut peneliti, dengan adanya penggabungan dua teori yaitu proses produksi dan teori komunikasi organisasi ini, dapat dijelaskan bahwa bagaimana proses komunikasi yang terjadi didalam suatu organisasi berjalan dengan baik dan sehingga menghasilkan jalan atau alur proses produksi dari awal sampai akhir produksi. Komunikasi organisasi sangat berperan dari awal jalannya suatu program. Peran- peran tim Indosiar, terutama tim produksi berhasil membuat penonton sangat menyukai program ini. Banyak peran orang- orang dibelakang program Dangdut Academy sehingga menjadi program talent search unggulan. Pada tahapan pra produksi yang pasti seluruh tim mencari ide, kemudian membuat konsep sehingga menjadi suatu program lalu melakukan meeting pada tahapan awal. Tim produksi terdiri dari, eksekutif produser dan produser adalah orang yang mempunyai tanggung jawab penuh dengan program yang dibuat ini, Dangdut Academy. Kemudian tim kreatif mempunyai tugas memberikan idenya untuk dijadikan isi atau konten dalam program Dangdut Academy setiap harinya dan membuat rundown, urutan jam berapa opening, closing, durasi, kapan si peserta pertama tampil, kapan pengumumang tersenggol atau yang pulang, tim kreatif mempersiapkan itu. Production assistant, mempersiapkan kebutuhan- kebutuhan yang diperlukan saat produksi misalnya bookingan untuk studio, alat, transportasi, art atau property, kemudian menghitung durasi opening, closing, calledshoot, dan iklan. Production assistant juga mempersiapkan ID, bumper, tayangan- tayangan yang akan ditampilkan di LED berupa twitter, foto keluarga, VT- VT profile peserta, kemudian mengecheck alat- alat sebelum shooting, supaya saat shooting berjalan dengan baik dan lancar. Floor manager atau floor director, mempunyai tugas untuk mengatur mobilisasi penonton, bintang tamu atau talent, dan panggung pada saat jalannya acara. Tim teknis, lighting, soundman, cameraman, art atau property, diperlukan pada saat produksi atau liveshow berlangsung dan sesuai dengan namanya masing- masing misalnya lighting, bagian lampu- lampu sorot atau lampu lainnya, berapa intensitas cahaya yang diperlukan pada peserta ini, pada opening, pada closing. Soundman, bertanggung jawab dalam teknis audio, suaranya terlalu rendah atau hilang- hilang, mic untuk peserta, dan untuk host pun, soundman mempunyai tugas dalam hal itu. Cameraman adalah orang yang menggambil gambar proses produksinya acara, dan kapan harus melakukan longshoot, medium shoot, close up, si cameraman akan tahu sesuai dengan permintaan produser. Art atau property, mengatur desain- desain panggung dan apa saja yang diperlukan oleh peserta yang akan tampil, misalnya bunga, bangku, piano, lampion, balon, tirai, itu semua art atau property yang menyiapkan. Pada tahapan produksi, semua bekerja sama di panel atau control room. Eksekutif produser dan produser akan mengamati jalannya proses produksi, karena mereka- mereka yang bertanggung jawab terhadap program itu kepada atasan. Kemudian, tim kreatif juga berperan di panel atau control room, tim kreatif yang memberikan abaaba dari eksekutif produser, produser, ia peserta standby dipanggung atau bagaimana, kemudian memberi aba- aba juga ke host, setelah opening apa selanjutnya, terus durasi yang diperlukan oleh si juri untuk mengomentari peserta itu berapa lama, dan sebagainya. Kemudian production assistant menghitung durasi pada saat jalannya produksi, kemudian mempersiapkan bumper atau ID program, dan apabila ada gangguan teknis atau tidak sesuai, biasanya production assistant yang bertanggung jawab kepada eksekutif produser atau produser untuk segera dibetulkan atau mengcomplain ke tim teknisnya. Pada tahapan pasca produksi, pada tahap ini sangat penting peranan seorang production assistant, dimana seorang production assistant itu melakukan proses editing, dan mixing. Setelah materi atau bahan didapat, maka proses editing dilakukan dan biasanya program itu sudah memiliki editornya masing- masing, seorang production assistant hanya bertugas untuk mengawasi kegiatan editing, dan production assistant harus tahu bagian mana atau segmen atau scene mana yang harus diediting serta menghitung total durasi dari opening sampai closing, durasi iklan, durasi calledshoot atau lagu yang di nyanyikan oleh peserta. Kemudian tahap editing selesai, maka tahap berikutnya adalah tahap mixing, yaitu tahap memasukan audio atau suara kedalam tayangan tersebut, agar tidak

10 terjadi misscomm, dan ditahap mixing biasanya production assistant sudah mengetahui berapa ukuran suara dalam bentuk (DB) dalam liveshow, yaitu sekitaran 10 DB, tidak boleh terlalu over atau warna merah, jadi ditengahtengah seperti itu. Kemudian baru di masukkan kedalam kaset untuk dapat ditayangkan dan diberikan kepada produser atau eksekutif produser. c. Hasil Pengamatan Program Dangdut Academy merupakan jenis program hiburan non drama yang berupa ajang pencarian bakat atau talent search. Program ini tayang setiap hari pada pukul WIB atau early prime time, namun walaupun hanya berupa program talent search dengan genre dangdut, program Dangdut Academy ini berhasil mengungguli program variety show YKS dan sinetron tukang bubur naik haji yang sebelumnya share dan ratingnya sangat baik. Program Dangdut Academy memiliki packaging yang sangat menarik, dari mulai tatanan lighting, panggung, peserta yang berkualitas, tidak salah banyak penonton menyukai program Dangdut Academy daripada program talent search yang lain atau serupa. Para tim produksi berjanji akan selalu menampilkan yang berbeda setiap episodenya, dan selalu update dengan apa yang lagi booming atau lagi hits pada saat itu. Peran- peran tim produksi yang terlibat didalamnya Dangdut Academy sangatlah penting dalam menjaga dan mempertahankan kualitas itu. Namun peran production assistant yang peneliti pilih sebagai judul skripsi peneliti, sangat berperan penting karena production assistant menjadi ujung tombak acara itu. Hasil kerja keras production assistant dan tim produksi sangat terlihat, dimana rating dan share dari indosiar yang biasanya turun namun setelah munculnya program ini, indosiar dan program Dangdut Academy bisa memiliki share dan rating menjadi nomor satu di tv nasional, serta masuk trending topic. Tim produksi pun tidak mau puas diri, karena tim produksi mulai mencari yang berbeda lagi di produksi program Dangdut Academy berikutnya. Jika program Dangdut academy yang pertama dan yang kedua dan seterusnya mirip, maka banyak penonton yang akan pindah channel, kemudian share dan ratting indosiar serta program Dangdut Academy akan turun. Persiapan- persiapan yang akan dilakukan dalam Dangdut Academy berikutnya ya seperti masalah packagingnya akan dibuat lebih mewah lagi dari Dangdut academy yang pertama. Penonton lebih mudah bosan dengan program- program yang seperti itu saja, dan tim produksi Indosiar terutama eksekutif produser, produser, tim kreatif, tim teknis, production assistant program Dangdut Academy akan tetap mempertahankan kualitasnya dari kualitas kerja, packaging keseluruhan program yang lebih menarik lagi dari sebelumnya. Peran production assistant dalam melakukan komunikasi organisasi yaitu seperti meeting, koordinasi, dengan seluruh tim produksi dan divisi- divisi lain, membuat kegiatan pra produksi, produksi, dan pasca produksi berjalan dengan baik dan matang, sehingga program yang dihasilkan itu benar- benar baik dan total. Program yang baik dan memiliki serta mempertahankan kualitas dari packaging dan keseluruhannya, program Dangdut Academy memiliki banyak penonton sehingga dapat menaikkan share dan rating program Dangdut Academy sebagai achievement hasil kerja keras dan kerja sama yang dihasilkan oleh production assistant dengan tim produksi lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dari hasil penelitian yang berjudul Peran production assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy di Indosiar adalah sebagai berikut yaitu: 1. Peran dan tugas tanggung jawab production assistant didalam program Dangdut Academy sangat penting. Production assistant ikut serta pada tahap awal sampai akhir produksi program. 2. Hambatan yang biasanya dialami oleh production assistant pada program Dangdut Academy adalah hambatan- hambatan yang dialami minim dan tidak begitu fatal.

11 Saran yang dapat peneliti bisa berikan dalam penelitian laporan yang berjudul Peran production assistant dalam mempertahankan kualitas program Dangdut Academy di Indosiar adalah yaitu: 1. Untuk penayangan program Dangdut Academy di Indosiar, segmen- segmennya ditambahkan dan segmennya juga harus mendidik. 2. Kurangi durasi program Dangdut Academy yang mempunyai durasi terlalu panjang, diganti program lain diluar dari program sejenis talent search yang lebih menarik, agar penonton tidak bosan dengan programprogram seperti itu saja. 3. Melengkapi fasilitas- fasilitas perusahaan misalnya : komputer, internet yang mudah diakses, fasilitas umum yang rusak seperti jalanan, lift yang kadang rusak untuk diperbaiki dan menambahkan perlengkapan lain yang diperlukan untuk kebutuhan kegiatan produksi. REFERENSI Buku Angipora, Marius, P. (2006).Dasar-DasarPemasaran. Jakarta: Raja GrafindoPersada. Ardianto, Elvinaro. (2004). Komunikasi Massa SuatuPengantar. Bandung: SimbiosaRekatama Media. Badjuri, Adi. (2010). JurnalistikTelevisi. Yogyakarta: GrahaIlmu. Badjuri, Adi. (2011). JurnalistikTelevisi. Yogyakarta: GrahaIlmu. Basrowi, Suwandi. (2008). MemahamiPenelitianKualitatif. Jakarta: RinekaCipta. Effendy,Onong, Uchyana.(2000). Ilmu, TeoridanFilsafatKomunikasi. Bandung: Citra AdityaBakti. Effendy,Onong, Uchyana. (2004).IlmuKomunikasiTeoridanPraktek. Bandung:RemajaRosdakarya. Hasan, Erliana. (2011). FilsafatIlmudanMetodologiPenelitianIlmuPemerintahan.Bandung: Galia Indonesia. Jefkins, Frank. (2004).Public Relations Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Lumintang.(2013). PengantarIlmu Broadcasting dan Cinematography. Jakarta: In media. Mabruri, Anton. (2010). ManajemenProduksi Program Acara TV.Depok: Mind 8 Publishing House. Moekijat.(2003). ManajemenKepegawaian. Jakarta: BumiAksara. Moleong, L. (2012). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: RosdaKarya. Morissan, JB. (2008). Media PenyiaranStrategiMengelola Radio dantelevisi,jakarta:kencana. Morissan, MA. (2005). JurnalistikTelevisiMutakhir.Tangerang: Ramdina Prakarsa. Morissan, MA. (2010). Manajemen Media PenyiaranStrategiMengelola Radio &TelevisiCetakan ke-3. Jakarta: KencanaPrenada Media Group. Mulyana, D. (2009). IlmuKomunikasiSuatuPengantar.Bandung: RemajaRosdakarya Offset. Naratama.(2004). MenjadiSutradaraTelevisiDengan Single dan Multi Camera.Jakarta: GramediaWidiasarana Indonesia. Naratama.(2006).MenjadiSutradaraTelevisi, Jakarta: Grasindo. Nuruddin.(2007). PengantarKomunikasi Massa. Jakarta: RajagrafindoPersada. Rakhmat, Jalaludin.(2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

12 Ruslan, Rosady. (2006). Manajemen Public relations dan Media Komunikasi, KonsepsidanAplikasi.Jakarta: Raja GrafindoPersada. Sarwono, Jonathan. (2007). AnalisisJalurUntukRisetBisnisdengan SPSS. Yogyakarta: PenerbitAndi. Set, S. (2008). MenjadiPerancang Program TelevisiProfesional.Yogyakarta: ANDI. Setyobudi,Ciptono. (2006). Teknologi Broadcasting TV. Yogyakarta: GrahaIlmu. Setyobudi, Ciptono. (2012). Teknologi Broadcasting TV. Yogyakarta: GrahaIlmu. Soenarto, R., M.(2007).Program TelevisidariPenyusunanSampaiPengaruhSiaran. Jakarta:FFTV-IKJ Press. Sugiyono.(2009). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2012). MetodePenelitianKuantitatifKualitatifdan R&B. Bandung: Alfabeta. Suprapto, Tommy. (2006). Pengantar Teori Komunikasi. Yogyakarta : Media Pressindo. Utterback, A. (2007). Studio Based Television Producing and Directing. Oxford: Focal Press. Wahdi, Mohamad. (2011). KeterampilandanStrategiKomunikasiBisnisdenganPendekatanPraktis.EdisiPertama. Jakarta: CAPS. Wibowo, Fred. (2007). Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakarta : Pinus Book Publisher. Zettl, Herbert. (2009). Television Production Handbook TenthEdition.USA : WadsWorth Cengage Learning. Jurnal Afdjani H. (2007). DampakGlobalisasi Media TerhadapdanBudaya Indonesia. Journal Blcom 2 (1-3). Altom team. (2009). Television talent shows teach recruiting lessons 30 (10) 22. Arie S. (2002). KajianBudayaKontemporer. Jurnalilmusosialdanpolitik 6 (2). Bennetdan Strange.(2011). Television as new media.oxford journals 53 (4) Rondonuwu R. (2004). MemahamiPerspektifKomunikasiDalamKonteksInterpersonal.Journal Communique 1(1), Sutopo.(2009). PerananTeknologiKomunikasiTerhadapPerubahanSosial.JurnalKomunikasi Massa 2 (2). Internet ( diakses 28 Agustus ( diakses 12 Maret 2015 RIWAYAT PENULIS Willa Meiriska Pratiwi lahir di kota Jakarta pada 24 Mei Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Komunikasi Pemasaran pada tahun 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu program tidak lepas dari kerja keras orang- orang dibelakangnya. Eksekutif produser sebagai pemimpin utama dan bertanggung jawab penuh dalam keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Laju perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisai sekarang ini sangatlah berpengaruh terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat. Informasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan. penelitian merupakan pola pokir yang menunjukan hubungan antara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian bertujuan untuk memudahkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Sugiyono menjelaskan bahwa: Paradigma penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan definisinta penelitian dengan metode kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan definisinta penelitian dengan metode kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Metedelogi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Berdasarkan definisinta penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality Show Bagi-Bagi Berkah di Trans TV dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Divisi Kreatif suatu divisi di dalam dunia pertelevisian atau broadcasting yang diberi tanggung jawab untuk berkreasi dengan pemikiran dari setiap anggotanya untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan data yang telah

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM

PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM PROSES PRODUKSI PROGRAM HOT SPOT DI GLOBAL TV DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PROGRAM Rey Erlingga Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 ABSTRAK Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa saja yang sedang terjadi disekitarnya. Media massa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang terdapat dalam skripsi ini adalah penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian yang tujuan utamanya untuk menerangkan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Untuk memperjelas arah dan mempermudah pencapaian tujuan penelitian, perlu adanya metode yang harus dilakukan agar hasilnya harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam

BAB III METODE PENELITIAN. proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN Metode diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam ilmu pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Jenis metode analisis data kualitatif digunakan penulis untuk melakukan penelitian skripsi ini. Metode analisi data kualitatif didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan lingkungan sekitarnya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program televisi di Indonesia kian beragam jenisnya. Setiap stasiun televisi berlomba-lomba untuk membuat program-program acara yang menarik, yang informatif dan menghibur,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Di era modern saat ini, setiap manusia memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar,

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA A. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) Selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media, penulis didampingi oleh Ine Yudhawati selaku PA (production assistant)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang manajemen pemasaran yang difokuskan pada bauran pemasaran menurut Islam. Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, bahkan untuk mengetahui hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar manusia perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di awal perkembangannya di Indonesia, siaran televisi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan vindonesia

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan dalam program ini (Planet Remaja) adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini televisi merupakan salah satu media massa yang paling sering digunakan oleh manusia. Hampir semua orang membutuhkan media massa untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bisa meraih rating share yang mencapai atau melebihi target. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hiburan menjadi sesuatu hal yang penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Media komunikasi berperan besar dalam menyajikan hiburan yang tidak hanya menarik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, masyarakat lebih modern ditandai dengan adanya perkembangan teknologi secara besar-besaran. Komunikasi manusia tidak mengenal jarak dan waktu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. 43 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2008) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan 0 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Production assistant dalam proses produksi program Islam Itu Indah di Trans TV periode 2015 sampai 2016, ini menggunakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metode Penelitian Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Berdasarkan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka jenis metode penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian

Bab III. Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN

PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN PENGEMBANGAN ISI PROGRAM PESBUKERS DI ANTV DALAM MENYAJIKAN TAYANGAN YANG MEMATUHI REGULASI PENYIARAN SHANDY ARISAPUTRA 1401081936 Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program variety show The New Eat 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari wawancara dan observasi yang peneliti lakukan, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dalam proses pra produksi program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengadakan penelitian di MI NU Banat Kudus untuk menggali data dengan menggunakan metode sebagai berikut : A. Jenis dan pendekatan penelitian 1. Jenis penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, jenis Studi Kasus (Case Studies). Metode studi kasus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Tujuan penelitian studi kasus atau lapangan adalah untuk mengetahui implementasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan deskritif kualitatif. Deskritif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian kualitatif 51 III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Adapun dalam penelitian ini,penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:9) metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pertelevisian semakin meningkat setiap tahunnya. Dengan makin bermunculannya stasiun-stasiun televisi baru, baik lokal maupun nasional, bahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Peneliti harus dapat memilih dan menentukan metode yang tepat dan mungkin dilaksanakan (feasible) guna mencapai tujuan penelitiannya. Karena itu, seorang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menambah wawasan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, penulis

BAB V PENUTUP. menambah wawasan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, penulis BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dengan adanya kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) ini sangat berguna bagi penulis dalam menambah wawasan serta pengalaman dalam dunia kerja yang sesungguhnya. Selain itu, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian mengenai Peran Tim Kreatif Rumah Produksi Ekomando Dalam Program Pesbukers di ANTV (Episode Tukang Sayur ), penulis menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat tertentu. Peneliti sudah mempunyai BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (fieldresearch), yaitu jenis penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah.1

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mencari

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mencari BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mencari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari menjadi kebutuhan untuk bersosialisasi dengan individu atau masyarakat. Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kehidupan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Dalam halaman ini, membahas tentang langkah-langkah metodologi dan perancangan karya yang digunakan dalam menyelesaikan karya. 3.1 Metodologi Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2010) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO

SEGMEN VIDEO SCREENSHOOT EFFECTS AUDIO BAB 5 Evaluasi 5.1 Editing Setelah melalui tahapan pra produksi dan produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Dalam tahapan ini hasil shooting dan kumpulan hasil stock shoot dipilih dan ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan ialah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dalam suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe Penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualilatif yang bertujuan untuk mengembarkan status atau fenomena dalam suatu penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (grounded research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 ranah afektif ini sebagai pondasi bagi siswa dalam menghadapi setiap kejadian ataupun permasalahan ia alami dalam kehidupan sehari-hari. Ranah afektif dapat mengarahkan seseorang untuk dapat berbuat

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode go a round dalam meningkatkan kecakapan sosial siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MA Darul Hikmah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu 1. Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis daya tarik konsumen melalui sistem member produk Sophie Paris pada masyarakat desa Jurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat Penelitian ini berupa penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe ini hanya terbatas pada bahasan untuk menggambarkan suatu masalah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif dengan pendekaran deskriptif adalah memaparkan situasi, peristiwa, tidak mencari atau menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemasaran merupakan segala kegiatan usaha untuk membujuk, mempromosikan, mempublikasi kepada masyarakat luas. Pemasaran adalah suatu konsep yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia penyiaran khususnya penyiaran televisi di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi serta kesiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci