Gambar 1.1 BP Statistical Review of World Energy 2007.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 1.1 BP Statistical Review of World Energy 2007."

Transkripsi

1 BAB 1 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia membuat konsumsi bahan bakar tidak terbarukan seperti Minyak Bumi, Gas Alam, dan Batu Bara semakin meningkat. Energi tak terbarukan ini terutama dimanfaatkan sebagai kebutuhan listrik untuk keperluan industri dan transportasi. Sementara proses pembentukan sumber energi tak terbarukan ini memerlukan waktu yang sangat lama, ribuan bahkan jutaan tahun lamanya, kebutuhannya terus meningkat tiap tahun. Konsumsi energi dunia sampai dengan tahun 2006 yang dikeluarkan oleh British Petroleum (BP) Statistical Review of World Energy 2007 dapat dilihat pada Gambar 1.1 Gambar 1.1 BP Statistical Review of World Energy Beberapa grup konsultan di bidang energi mencoba untuk memprediksikan kebutuhan dan penyediaan dari energi ini yang dirangkum pada Gambar 1.2 Pendahuluan 1-1

2 Gambar 1.2 Prediksi kebutuhan dan penyediaan energi Keterbatasan jumlah minyak dan gas, walaupun penemuan beberapa ladang minyak dan gas baru yang di prediksi bisa bertahan untuk beberapa tahun ke depan lamanya. Oil & Gas Journal memperkirakan pada awal tahun 2004, cadangan minyak mentah dunia 1.27 triliun barrel dan untuk gas alam triliun kaki kubik (TCF). Jumlah ini meningkat 53 milliar barrel dan 575 TCF dari tahun sebelumnya disebabkan adanya penemuan-penemuan ladang minyak baru dan perbaikan teknologi. Estimasi optimis ini membuat kita sebagai konsumen BBM tidak bisa selalu mengandalkan energi tak terbarukan ini sebagai suatu sumber energi utama, karena di prediksikan juga oleh Departemen Energi AS dalam International Energy Outlook 2005, bahwa konsumsi energi dunia akan meningkat 57 persen dari tahun 2002 hingga tahun Permasalahan lain yang juga membuat kita tidak bisa terlalu mengandalkan sumber daya ini sebagai bahan utama energi kita antara lain, masalah harga pasaran minyak bumi dan batu bara yang terus naik. Selain itu, timbul juga berbagai rekomendasi untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Prediksi harga minyak bumi internasional dapat dilihat pada Gambar 1.3. Pendahuluan 1-2

3 Gambar 1.3 Prediksi harga minyak bumi internasional Terutama untuk negara berkembang seperti Indonesia dimana minyak bumi merupakan sumber energi utama seperti dapat dilihat pada Gambar 1.4 permasalahan harga minyak bumi di dunia dan batu bara yang terus naik seperti ditunjukkan pada Gambar 1.3 dapat menimbulkan masalah baru yang banyak kepentingan terlibat didalamnya. Gambar 1.4 Energi mix nasional tahun 2006 Pendahuluan 1-3

4 Permasalahan harga minyak bumi ini dapat mengganggu ketahanan energi yang akan berpengaruh terhadap ketahanan ekonomi yang pada akhirnya akan mempengaruhi ketahanan nasional, terlebih jika terjadi oil shock, seperti ditunjukkan pada grafik harga minyak bumi dari tahun 1971 sampai dengan 2006 pada Gambar 1.5 $90 $ 2005 konstan/barel $80 $70 $60 $50 $40 $30 I Awal perang Iran- Irak II Revolusi Iran Imported RAC Resesi ekonomi, Non OPEC membanjiri pasar S Arabia membanjiri pasar Perang Irak, ekonomi dunia menguat, permintaan meningkat, kapasitas cadangan mengecil, stok terbatas, dll OPEC memotong Perang Teluk produksi, permintaan Selesai meningkat III $20 $10 $- Saudi Light Embargo minyak Arab 1973 Perang Iran- Irak selesai Invasi Irak ke Kuwait Serangan 11 Sept, Krisis ekonomi Asia, ekonomi melemah, pasokan minyak berlebihpermintaan turun OIL SHOCK Source: EIA Gambar 1.5 Grafik harga minyak tahun Pada tanggal 21 November 2007 harga minyak mentah bahkan telah menembus nilai US$ per barel merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah. Oleh karena itu.kita harus mulai mencoba mencari sumber-sumber energi alternatif yang tidak habis lainnya yang juga bisa kita dapatkan dari alam. Negara-negara maju di dunia terutama negara-negara Eropa dan Amerika Serikat beserta Jepang sudah mulai beralih menuju sumber energi lain yang lebih bersih. Dana besar di sediakan untuk penelitian-penelitian energi alternatif juga untuk penerapannya di lapangan. Penelitian dan penerapan mulai dari pembangkit listrik tenaga angin sampai solar sel masih terus dalam proses perkembangan sampai saat ini. Berbagai jenis energi terbarukan dapat dilihat pada Gambar 1.6, dan Tabel 1.1 menunjukan potensi energi terbarukan, dimana nilai produksi dari energi terbarukan ini dapat dilihat pada Tabel 1.2 Pendahuluan 1-4

5 Gambar 1.6 Berbagai jenis energi terbarukan. Tabel 1.1 Penggunaan, potensi teknis dan potensi teoritis dari energi terbarukan The Renewable Energy Resource Base (Exajoules a year) Current use (2001) Technical potential Theoretical potential Hydropower Biomass energy 50 >276 2,900 Solar energy 0.1 >1,575 3,900,000 Wind energy ,000 Geothermal energy 0.6 5, ,000,000 Ocean energy not estimated not estimated 7,400 Total 60 >7,600 >144,000,000 Current use is in primary energy equivalent. For comparison, the current global primary energy use (2001) is 402 Exajoules a year. Source: World Energy Assessment 2001[49] Pendahuluan 1-5

6 Tabel 1.2 Nilai produksi energi terbarukan Electricity 2001 energy costs Potential future energy cost Wind 4-8 /kwh 3-10 /kwh Solar photovoltaic /kwh 5-25 /kwh Solar thermal /kwh 4-20 /kwh Large hydropower 2-10 /kwh 2-10 /kwh Small hydropower 2-12 /kwh 2-10 /kwh Geothermal 2-10 /kwh 1-8 /kwh Biomass 3-12 /kwh 4-10 /kwh Coal (comparison) 4 /kwh Heat Geothermal heat /kwh /kwh Biomass - heat 1-6 /kwh 1-5 /kwh Low temp solar heat 2-25 /kwh 2-10 /kwh All costs are in 2001 $-cent per kilowatt-hour. Source: World Energy Assessment, 2004 update Salah satu sumber energi alternatif yang potensial untuk dikembangkan adalah Energi dari gelombang laut. Energi gelombang laut telah mulai dilirik sejak lama, karakteristik gelombang di laut memberikan suatu kesimpulan jika suatu mekanisme yang tepat dapat dirancang, maka manusia dapat mengeksploitasi tenaga alam yang tidak terbatas dan gratis ini. Peneliti-peneliti dunia, terutama di negara-negara maju, mengisyaratkan bahwa penelitian di bidang ekstraksi energi gelombang ini masih dalam tahap penelitian sampai didapatnya suatu mekanisme yang efisien, ekonomis, dan ramah lingkungan. Pembangkit listrik tenaga gelombang yang ada sekarang ini, yang telah dipasang di inggris, baru mampu menghasilkan listrik dengan biaya rata-rata 7.5 sen per kwh, sementara listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga batu bara memerlukan 2.5 sen per kwh, dan teknologi Combined-cycled gas turbine (Co-Gen) menghasilkan listrik seharga 3 sen per kwh. Sebuah perusahaan Israel bahkan telah mengklaim bahwa mereka mampu menghasilkan listrik dari tenaga gelombang dengan harga 2 sen per kwh. Penelitian yang diperlukan memang masih lama karena penelitian di berbagai belahan dunia masih dalam tahapan awal, disisi lain potensi yang dimilki oleh Gelombang sebagai salah satu sumber energi listrik sangatlah menakjubkan. David Navarro, pakar dari California Energy Commision, mengatakan pada lokasi yang sesuai energi ombak bisa menghasilkan sekitar 65 Pendahuluan 1-6

7 megawatt per mil panjang pesisir. Dimana satu megawatt dapat mengalirkan listrik bagi 750 rumah tangga Amerika. Beberapa tempat pengembangan energi alternatif dari laut di tunjukkan pada Gambar 1.7 Gambar 1.7 Tempat-tempat pengembangan energi dari laut Indonesia sebagai suatu negara yang mayoritas daerahnya adalah lautan seharusnya bisa menjadikan energi alaternatif dari laut ini sebagi suatu sumber energi terbarukan yang potensial. Sebagai negara dengan panjang pesisir pantai mencapai km, maka bisa dikatakan sumber energi terbarukan Indonesia yang berasal dari laut sangatlah melimpah ruah jika kita bisa memanfaatkannya. Oleh karena pengembangan energi alternatif Gelombang laut sangat potensial untuk diteliti dan dikembangkan. Konversi energi dari Gelombang laut ini memerlukan studi dan penelitian yang intensif dan tentu saja tidak dalam waktu yang relatif pendek. Inggris, dengan DTI sebagai pusat pengembangan energi alternatifnya, sebagai salah satu negara yang sangat intensif dalam melakukan penelitian di bidang energi dari laut ini mengatakan bahwa setidaknya proses pengembangan dan penelitian masih akan berlangsung sekitar 10 tahun lagi. Penelitian di Indonesia harus kita mulai melalui penelitian-penelitian yang sederhana, simpel dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut. Pendahuluan 1-7

8 1.2 Rumusan Masalah Pada tahun 2003, sebuah pembangkit listrik tenaga gelombang telah berhasil dioperasikan di pantai Muaro Penjalinan, Padang, dengan menggunakan bandul untuk menghasilkan energi listrik. Satu unit PLTGL buatan Zamrisyaf ini mampu menghasilkan listrik sebesar 500 kw (Republika, 2 September 2006). Berdasarkan pengalaman tersebut penelitian ini mencoba untuk mendesain suatu perangkat sederhana dari alat ekstraksi energi gelombang yang dapat menyediakan kebutuhan listrik untuk satu rumah. Selain itu, konsep awal dari pembangkit listrik pada penelitian ini, adalah ukuran dari prototip tidak terlalu besar (kurang lebih 2 m), sehingga mudah dibawa dan dipasang, dan generator dipasang di atas permukaan air. Konsep pembangkit listrik sederhana dapat dilihat pada Gambar 1.8. generator Listrik yg dihasilkan Pembangkit listrik sederhana Gambar 1.8 Konsep pembangkit listrik sederhana Pendahuluan 1-8

9 1.2.1 Mekanisme Kerja PS.Frog Gambar 1.9 Desain Konsep PS.FROG Penelitian yang dilakukan oleh Robert H. Bracewell di Universitas Lancaster dengan studi yang dilakukan terhadap dua desain konsep mekanisme ekstraksi energi gelombang Frog dan PS.Frog sebagai thesis dalam menyelesaikan PhD nya, menjadi dasar dari desain sederhana yang dicoba dirancang oleh penulis. Desain Konsep PS.FROG dapat dilihat pada Gambar 1.9. PS.FROG yang didesain Dr. Robert H. Bracewell terdiri dari suatu flap vertikal, yang didesain untuk beroperasi pararel dengan puncak gelombang yang menghantam struktur, dan mengekstraksi energi dengan kombinasi gerakan pitching dan surging akibat hempasan gelombang. Dasarnya di buat lebih tebal yang diperuntukkan suatu ruangan untuk sebuah internal moving mass, dimana massa ini di tahan sedemikian rupa sehingga bisa berosilasi dengan arah bidang normal dari flap vertikalnya dan harus mempunyai ujung-ujung dengan radius yang besar untuk mencegah vortex-shedding. Pada keadaan resonansi terdapat kecenderungan dari model untuk menyesuaikan gerakannya dengan puncak gelombang jika didesain suatu kondisi mooring yang tepat. Secara sederhana, dapat dilihat bahwa ketika gelombang menghantam flap dan menyebabkan struktur untuk mengalami gerakan pitch, massa akan meluncur ke depan dan Pendahuluan 1-9

10 belakang karena gravitasi. Gerakan ini jika ditahan dapat digunakan untuk mengekstraksi energi. Energi akan dibangkitkan melaui suatu mekanisme linear generator yang berfungsi sebagai pembangkit listrik ketika massa internal bergerak bolak-balik. PS.Frog memiliki beberapa bentuk turunan, salah satunya adalah Flat-plate bentuk inilah yang kemudian akan diujicobakan dalam percobaan ini. Flat-plate dapat dilihat pada Gambar 1.10 Gambar 1.10 Flat plate. Sumber : Mc Cabe, A.P, et al.developments in the Design of the PS FROG Wave Energy Converter Mekanisme Kerja Benda Uji Konsep yang dicoba untuk di desain menggunakan cara kerja Flat plate sebagai wave collector dalam mengekstraksi gelombangnya. Ekstraksi gelombang di fokuskan pada gerakan pitching yang ditimbulkan oleh hempasan gelombang, modifikasi juga dilakukan di instrumen pembangkit energinya. Secara simpel, mekanisme kerja benda uji bisa dijelaskan sebagai berikut. Ketika gelombang menghantam flap vertikal benda uji, maka struktur akan meresponsnya dengan suatu gerakan pitching. Gerakan ini diteruskan oleh suatu mekanisme rantai yang nantinya akan mentransfer gerakan pitching ke gerakan memutar generator mobil, dan menghasilkan listrik Gerakan yang diperhitungkan adalah gerakan pitching saja. Dimana efisiensi dari perangkat tidak diperhitungkan terlebih dahulu Pendahuluan 1-10

11 Dari konsep desain yang dikembangkan, penelitian dilakukan untuk melihat kemungkinan desain dengan 1. Geometri model yang berbeda-beda 2. Berdasarkan perlakuan gelombang dan kedalaman yang berbeda-beda 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tahap 2 yang meneruskan penelitian awal yang dikerjakan secara interdisiplin dan dikerjakan oleh mahasiswa dari dua program studi yang berbeda yaitu program studi Teknik Kelautan dan program Studi Teknik Elektro sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung. Percobaan dilakukan di tangki uji gelombang (wave tank) di Laboratorium Uji Hidrolika, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung. Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian tugas akhir ini adalah : Memperoleh karaktristik dari model yang dicobakan akibat perlakuan hidrodinamika Menentukan desain Perangkat Konversi Energi Gelombang Sederhana Pendahuluan 1-11

12 1.4 Sistematika Laporan Bab 1 Pendahuluan Memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika pembahasan dari penelitian ini. Bab 2 Dasar Teori Memuat teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, pengolahan data dan desain alat Bab 3 Rencana dan Metodologi Penelitian Bab ini memuat penjelasan mengenai waktu dan tempat penelitian, pelaksana dan organisasi, rencana kerja, metode penelitian yang digunanakan, set up model dan pengambilan data di Laboratorium Bab 4 Analisa Data Bab ini memuat tentang analisa yang dilakukan terhadap data yang didapat dari hasil penelitian. Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari percobaan dalam Tugas Akhir ini. Pendahuluan 1-12

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi

Lebih terperinci

Otonomi Energi. Tantangan Indonesia

Otonomi Energi. Tantangan Indonesia Otonomi Energi Salah satu masalah yang paling besar di dunia saat ini adalah energi atau lebih tepatnya krisis energi. Seluruh bagian dunia ini tidak dapat mengingkari bahwa berbagai persediaan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia masih belum dapat mencapai target pembangunan di bidang energi hingga pada tahun 2015, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri masih ditopang oleh impor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia termasuk Indonesia adalah masalah energi. Saat ini Indonesia telah mengalami krisis energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika

BAB I PENDAHULUAN. minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ekonomi dunia saat ini berada pada posisi tiga kejadian penting yaitu harga minyak dunia yang turun, dollar yang menguat dan revolusi shale gas oleh Amerika Serikat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber. energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-21, bahan bakar fosil 1 masih menjadi sumber energi yang dominan dalam permintaan energi dunia. Dibandingkan dengan kondisi permintaan energi beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatan. Salah satu sumber energi utama adalah bahan bakar. Bentuk bahan bakar bisa berupa banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Topik tentang energi saat ini menjadi perhatian besar bagi seluruh dunia. Pentingnya peran energi dalam kebutuhan sehari-hari mulai dari zaman dahulu hingga sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah manusia kemajuan-kemajuan besar dalam kebudayaan selalu diikuti oleh meningkatnya konsumsi energi. Salah satu sumber energi yang banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi saat ini merupakan kunci semua kegiatan dalam peradaban umat

BAB I PENDAHULUAN. Energi saat ini merupakan kunci semua kegiatan dalam peradaban umat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi saat ini merupakan kunci semua kegiatan dalam peradaban umat manusia. Sebagian besar konflik yang terjadi di dunia disebabkan oleh kebutuhan energi dan perebutan

Lebih terperinci

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan terhadap penyediaan energi listrik terus mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi energi

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, penggunaan sumber energi fosil tak pelak lagi merupakan sumber energi utama yang digunakan oleh umat manusia. Dalam penggunaan energi nasional di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa matahari adalah sumber penghidupan bagi makhluk hidup, yang diciptakan Tuhan sebagai suatu kelengkapan unsur jagat raya. Energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan kebutuhan energi yang sangat besar. Data dari British Petroleum (BP) dalam Statistical Review of World Energy pada Juni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik juga semakin meningkat. Hal ini menciptakan peluang dalam

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik juga semakin meningkat. Hal ini menciptakan peluang dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini kebutuhan energi, terutama energi listrik meningkat dengan lonjakan yang sangat besar. Tingkat ketergantungan manusia terhadap energi listrik juga

Lebih terperinci

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia Soal-soal Open Ended Bidang Kimia 1. Fuel cell Permintaan energi di dunia terus meningkat sepanjang tahun, dan menurut Proyek International Energy Outlook 2013 (IEO-2013) konsumsi energi dari 2010 sampai

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT

PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT MAKALAH SUMBER ENERGI NON KONVENSIONAL PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI PASANG SURUT OLEH: PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana

Bab I. Pendahuluan. Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang tersimpan dalam arus listrik, dimana energi listrik ini di butuhkan peralatan elektronik agak mampu bekerja seperti kegunaannya. Sehingga

Lebih terperinci

Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair

Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-145 Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri

Lebih terperinci

PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA

PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA PEMENUHAN SUMBER TENAGA LISTRIK DI INDONESIA Oleh : Togar Timoteus Gultom, ST, MT Dosen STT-Immanuel, Medan Abstrak Penulisan bertujuan untuk mengetahui supply dan demand tenaga listrik di Indonesia. Metode

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil merupakan suatu hal penting yang dianggap mampu membantu mempermudah hidup manusia. Untuk dapat dipergunakan sebagai mana fungsinya mobil menggunakan tenaga mesin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian tentang penilaian energi. Hal-hal yang melatarbelakangi dan tujuan dari penelitian dijelaskan pada bagian ini. 1.1. Latar Belakang Energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik menjadi kebutuhan utama manusia baik sektor rumah tangga, industri, perkantoran, dan lainnya. Kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan bakar minyak (BBM) dan gas merupakan bahan bakar yang tidak dapat terlepaskan dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi

Lebih terperinci

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN l.1 LATAR BELAKANG Konsumsi per kapita sumber energi non terbarukan di bumi yang meliputi gas, minyak bumi, batu bara, merupakan salah satu kekayaan ekonomi yang dimiliki suatu Negara

Lebih terperinci

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG

V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA DAN PELUANG V. PENGEMBANGAN ENERGI INDONESIA 2015-2019 DAN PELUANG MEMANFAATKAN FORUM G20 Siwi Nugraheni Abstrak Sektor energi Indonesia mengahadapi beberapa tantangan utama, yaitu kebutuhan yang lebih besar daripada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM

BAB I PENDAHULUAN. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang sangat vital. BBM punya peran penting untuk menggerakkan perekonomian. BBM mengambil peran di hampir semua

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN A. Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki cadangan gas yang cukup besar dan diperkirakan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi hingga 59 tahun mendatang (ESDM, 2014). Menurut Kompas

Lebih terperinci

EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh

EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI. Oleh EFEK REDAMAN PADA SIMULASI KONVERVI ENERGI GELOMBANG LAUT MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN PRINSIP RESONANASI Oleh Drs. Defrianto, DEA Jurusan Fisika Fmipa UNRI Abstrak Sistem mekanik yang terdiri dari tabung,

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL

Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-119 Analisa Kinerja Bandul Vertikal dengan Model Plat pada PLTGL Honey Rambu Anarki, Irfan Syarif Arief Jurusan Teknik Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batubara telah digunakan sebagai sumber energi selama beratus-ratus tahun dan telah diperdagangkan secara internasional mulai jaman Kekaisaran Romawi. Batubara tidak

Lebih terperinci

Generation Of Electricity

Generation Of Electricity Generation Of Electricity Kelompok 10 : Arif Budiman (0906 602 433) Junedi Ramdoner (0806 365 980) Muh. Luqman Adha (0806 366 144) Saut Parulian (0806 366 352) UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

VI. SIMPULAN DAN SARAN

VI. SIMPULAN DAN SARAN VI. SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Selama tahun 1999-2008, rata-rata tahunan harga minyak telah mengalami peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gbr 1.1 Grafik kenaikan suhu global antara tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Gbr 1.1 Grafik kenaikan suhu global antara tahun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG [1] Masalah yang dihadapi dibelahan dunia manapun saat ini adalah masalah energi, dimana Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan salah satu energi utama yang digunakan oleh

Lebih terperinci

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No., (05) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) G-0 Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat Agus Suhartoko, Tony Bambang Musriyadi, Irfan Syarif Arief Jurusan Teknik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam

I. PENDAHULUAN. alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan minyak bumi dan gas alam. Meskipun minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan,

Lebih terperinci

9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah

9 BAB I 10 PENDAHULUAN. minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah 9 BAB I 10 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak lokasi pengolahan minyak, yang dimiliki oleh berbagai perusahaan minyak baik itu milik pemerintah maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, yang di dalamnya dibahas mengenai konsep yang digunakan, variabel-variabel yang berkaitan, fenomena dan setting penelitian. Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang sarana transportasi.sektor transportasi merupakan salah satu sektor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya laju pertumbuhan perekonomian masyarakat Indonesia menyebabkan kebutuhan masyarakat juga semakin tinggi. Salah satunya adalah dalam bidang sarana transportasi.sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peningkatan kebutuhan akan energi di Indonesia terus meningkat karena makin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Lebih terperinci

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S

TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH : PUTRI MERIYEN BUDI S TUGAS ESSAY EKONOMI ENERGI TM-4021 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA OLEH NAMA : PUTRI MERIYEN BUDI S NIM : 12013048 JURUSAN : TEKNIK GEOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2015 POTENSI INDUSTRI CBM DI INDONESIA

Lebih terperinci

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR TUGAS AKHIR ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80%

Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80% Tahap II Proyeksi Peningkatan Rasio Elektrifikasi 80% Jika dilihat kembali proyeksi konsumsi energi pelanggan rumah tangga, pada tahun 2014 dengan : Jumlah pelanggan = 255.552 pelanggan Konsumsi energi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.

I. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyediaan energi dimasa depan merupakan permasalahan yang senantiasa menjadi perhatian semua bangsa, karena bagaimanapun juga kesejahteraan manusia dalam kehidupan

Lebih terperinci

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA)

OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) OCEAN ENERGY (ENERGI SAMUDERA) HASBULLAH, S.Pd.MT Electrical Engineering Dept. TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2008 FPTK UPI 2009 ENERGI GELOMBANG SAMUDERA Energi gelombang laut adalah satu potensi laut dan samudra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini, dimana hampir semua aktivitas manusia berhubungan dengan listrik. Tenaga

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT BAB I PENDAHULUAN

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT BAB I PENDAHULUAN Pembangkit listrik yang terdapat di Indonesia sebagian besar menggunakan sumber daya tidak terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik

Lebih terperinci

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan

Audit Energi. Institut Teknologi Indonesia. Teddy Dharmawan Audit Energi Institut Teknologi Indonesia Teddy Dharmawan 114132512 Pendahuluan Pada awalnya, ISO 50001 berasal dari permintaan sebuah lembaga di bawah PBB, yaitu United Nations Industrial Development

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT...

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRACT... viii DAFTAR ISI SAMPUL DALAM... LEMBAR PENGESAHAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040

KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA LAPORAN PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA Oleh : 1. Ir. Chris Timotius, MM Ketua 2. Drs. I Wayan Ratnata, ST, MPd Anggota 3. Drs. Yadi Mulyadi, MT Anggota

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia bukanlah negara pengekspor besar untuk minyak bumi. Cadangan dan produksi minyak bumi Indonesia tidak besar, apalagi bila dibagi dengan jumlah penduduk. Rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi, terutama energi fosil dalam hal ini minyak bumi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi, terutama energi fosil dalam hal ini minyak bumi. Kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dan banyak negara di dunia masih sangat bergantung dengan kebutuhan energi, terutama energi fosil dalam hal ini minyak bumi. Kebutuhan akan minyak bumi terus

Lebih terperinci

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK

SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK SOLUSI KEBIJAKAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN GAS DOMESTIK OLEH : SATYA W YUDHA Anggota komisi VII DPR RI LANDASAN PEMIKIRAN REVISI UU MIGAS Landasan filosofis: Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, semakin moderen serta canggih. Kebutuhan manusiapun semakin meningkat dan beraneka ragam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya alamnya terutama energi, baik yang berasal dari hasil tambang, air dan udara. Berdasarkan jenisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Proses terjadinya pasang surut secara umum Pasang surut dikatakan sebagai naik turunya permukaan laut secara berkala akibatnya adanya gaya tarik benda-benda

Lebih terperinci

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02

ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN. Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH ID 02 ARTIKEL TUGAS INDUSTRI KIMIA ENERGI TERBARUKAN Disusun Oleh: GRACE ELIZABETH 30408397 3 ID 02 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA 2011 ENERGI TERBARUKAN Konsep energi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak

I. PENDAHULUAN. Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketergantungan akan energi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas akan semakin meningkat. Pada beberapa dasawarsa mendatang, kita harus mengurangi ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan minyak bumi yang semakin menipis diakibatkan sumber daya alam ini tidak dapat diperbaharui dan juga diakibatkan jumlah penduduk di dunia yang meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 )

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Posisi Energi Fosil Utama di Indonesia ( Dept ESDM, 2005 ) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sektor energi memiliki peranan penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan karena segala aktivitas manusia membutuhkan pasokan energi, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi merupakan isu yang sangat krusial bagi masyarakat dunia, terutama semenjak terjadinya krisis minyak dunia pada awal dan akhir dekade 1970-an dan pada akhirnya

Lebih terperinci

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik

BAB I. bergantung pada energi listrik. Sebagaimana telah diketahui untuk memperoleh energi listrik BAB I 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan energi yang hampir tidak dapat dipisahkan lagi dalam kehidupan manusia pada saat ini adalah kebutuhan energi listrik. Banyak masyarakat aktifitasnya

Lebih terperinci

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI

SUMBER DAYA ENERGI MATERI 02/03/2015 JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA MINYAK BUMI MATERI SUMBER DAYA ENERGI Energi fosil Dampak penggunaan energi fosil Energi alternatif Upayapenurunan penurunan emisi gas rumah kaca Kyoto Protocol JENIS ENERGI DAN PENGGUNAANNYA Apakah ada aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Pengukuran keluaran agregat pada akun pendapatan nasional disebut

BAB I. Pendahuluan. Pengukuran keluaran agregat pada akun pendapatan nasional disebut BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Pengukuran keluaran agregat pada akun pendapatan nasional disebut produk domestik bruto atau gross dometic product (yang sering disingkat GDP). Ada banyak definisi

Lebih terperinci

MAKALAH. Teknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Laut

MAKALAH. Teknik Tenaga Listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Laut MAKALAH Teknik Tenaga Listrik Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Laut Dosen: Alfith. S.Pd. M.Pd Kelompok: Hanafi Harahap (2014110046) Yudha Andika Putra (2014110039) Sandre Ulfayanda (2014110029) S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi fosil masih menjadi sumber energi utama yang paling banyak digunakan oleh manusia terutama di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik telah menjadi kebutuhan mendasar dan sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini. Pertumbuhan penduduk yang meningkat di Indonesia mempengaruhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri minyak dan gas bumi (migas) di tanah air memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini dapat dilihat dari struktur perekonomian fiskal

Lebih terperinci

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi)

APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi) APLIKASI GENERATOR INDUKSI PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBANG LAUT Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (Generator Induksi) Mesin induksi dapat dioperasikan sebagai motor maupun sebagai generator.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional Kelompok Kajian Kebijakan Mineral dan Batubara, Pusat Litbang Teknologi Mineral dan Batubara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai energi. Dapat dikatakan demikian karena hampir semua negara di dunia memerlukan energi untuk

Lebih terperinci

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1 Pendahuluan Energi Primer Kelistrikan 3 Energy Resources Proven Reserve Coal 21,131.84 million tons Oil Natural Gas (as of 2010) 3,70

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pesatnya kemajuan teknologi dan bertambahnya populasi penduduk dunia, kebutuhan energi dunia semakin meningkat. Sementara persediaan energi dari bahan bakar fosil yang

Lebih terperinci

Kajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column)

Kajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-8 Kajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan utama bagi manusia. Energi listrik digunakan dalam kehidupan masyarakat yang hanya berkapasitas rendah sampai ke dunia Industri dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari, misalnya dalam bidang industri, dan rumah tangga. Saat ini di Indonesia pada umumnya masih menggunakan

Lebih terperinci

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER

Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Studi Perencanaan Pembangkit Listrik Hibrida di Pulau Panjang Menggunakan Software HOMER Ade Irawan, Chairul Saleh, Ibnu Kahfi Bachtiar Jurusan Teknik Elektro, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Kepulauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data dari BPPT (2013) dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia sebagai salah satu negara berkembang di dunia terus mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu wilayah membutuhkan peranan energi untuk dapat berkembang dengan baik, khususnya energi listrik. Dapat diketahui bahwa listrik sangat bermanfaat

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen) 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini pertumbuhan ekonomi dunia mengalami

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG BAB

1.1 LATAR BELAKANG BAB BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Sebagian besar dari wilayah kepulauan Indonesia memiliki banyak cadangan minyak bumi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan bakar (minyak, gas dan batu bara) merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya

Lebih terperinci

Satria Duta Ninggar

Satria Duta Ninggar Satria Duta Ninggar 2204 100 016 Pembimbing : Ir. Syariffuddin Mahmudsyah, M.Eng NIP. 130 520 749 Ir. Teguh Yuwono NIP. 130 604 244 Pertumbuhan pelanggan di Jawa Tengah yang pesat mengakibatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1]

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Potensi Sumber Daya Energi Fosil [1] BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ketersediaan sumber daya energi tak terbarukan semakin lama semakin menipis. Pada Outlook Energi Indonesia 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan

Lebih terperinci

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi

Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Upaya Penghematan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Menteri Negara PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 27 April 2006 Permasalahan Konsumsi BBM Sektor Transportasi Dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan terkait dengan kelangsungan berjalannya sebuah negara.

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan terkait dengan kelangsungan berjalannya sebuah negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keamanan energi saat ini menjadi isu yang sangat penting untuk dibicarakan terkait dengan kelangsungan berjalannya sebuah negara. Pentingnya ketersediaan sumber

Lebih terperinci

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Elektro Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi ABSTRAK Ketergantungan pembangkit listrik terhadap sumber energi seperti solar, gas alam dan batubara yang hampir mencapai 75%, mendorong dikembangkannya energi terbarukan sebagai upaya untuk memenuhi

Lebih terperinci