DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NO.1, TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) NEGARA - BALI

2 i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sanghyang Widhi Wasa, Rencana Kerja (Renja) Dinas, Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana tahun 2016 telah selesai disusun. Sesuai rencana strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana telah tersusun Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Kebijakan dan Program. Selanjutnya Rencana Strategis (RENSTRA) dipakai acuan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) tahun 2016 dan Rencana Kerja Tahun 2016 ini dapat dipakai pedoman dalam melaksanakan kegiatan selama tahun Renja merupakan perencanaan atas kinerja seluruh kegiatan yang dilaksanakan sebagaimana yang tertuang di dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. Kami sampaikan ucapan terima kasih, kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan RENJA Tahun 2016 ini, semoga Ida Sanghyang Widhi Wasa /Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua. Negara, Maret 2015 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, Ir. I Ketut Wiratma Pembina Tk. I NIP Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014

3 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR BAGAN... iv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Renja Tujuan Penyusunan Renja Sistematika Penulisan... 7 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Struktur Organisasi,Tugas Pokok dan Fungsi Susunan dan Struktur Organisasi Permasalahan/Hambatan Pemecahan Masalah BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Tujuan Sasaran Renja Program dan Kegiatan BAB IV P E N U T U P LAMPIRAN LAMPIRAN Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014

4 i DAFTAR TABEL TABEL 1. RENCANA KERJA TAHUN TABEL 2. JADWAL KEGIATAN TABEL 3. DATA PEGAWAI MENURUT GOLONGAN TABEL 4. DATA PEGAWAI MENURUT ESELON TABEL 5. DATA ASET YANG DIMILIKI TABEL 6. REALISASI MASING-MASING BELANJA TIDAK LANGSUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN TABEL 7. REALISASI MASING-MASING BELANJA LANGSUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN TABEL 8. PERKEMBANGAN KOMODITAS PADI 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR TABEL 9. PERKEMBANGAN POPULASI TERNAK 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR TABEL 10. PERKEMBANGAN KOMODITAS PERKEBUNAN (LIMA) TAHUN TERAKHIR TABEL11. TUJUAN DAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN TABEL12. PENJABARAN SASARAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PADA MASING-MASING KEGIATAN TAHUN TABEL13. SASARAN KEGIATAN TERPILIH DAN INDIKATOR KINERJA UTAMANYA TAHUN Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014

5 i DAFTAR BAGAN BAGAN 1. BAGAN 2. HUBUNGAN RENJA SKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA... 2 KETERHUBUNGAN ANTAR DOKUMEN (RENSTRA SKPD vs RENJA SKPD)... 3 BAGAN 3. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN dan PETERNAKAN Rencana Kerja (Renja) Tahun 2014

6 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dan sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional berfungsi dalam Pengelolaan Perencanaan Umum Pemerintah Daerah, Pengendalian Hasil Pembangunan dan Pengendalian Tata Ruang, wajib membuat Rencana Kerja berdasarkan Rencana Strategis dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah guna mewujudkan Good Governance. Pelaksanaan pembangunan dan penerapan program yang terencana, tepat sasaran, jelas dan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga dapat diukur sejauhmana keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi kolusi dan nepotisme. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 sebagai wujud implementasi Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi juga memperhatikan PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Renja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 untuk menetapkan rencana program kegiatan sesuai dengan Rencana Strategis dalam pencapaian sasaran dan dapat digunakan sebagai panduan pengendalian dan pemantauan kinerja secara berkala sehingga sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolok ukur untuk menentukan target keberhasilan Dinas dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Rencana Kerja (Renja) yang merupakan penjabaran dari Renstra ini akan memberikan pedoman perencanaan tahunan tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.

7 2 Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan perencanaan tahunan yang mengacu pada Renstra SKPD yang memuat tentang strategi dan kebijakan yang tertuang dalam program dan kegiatan prioritas seperti yang tertuang dalam rancangan awal RPJMD sebagai input RKPD yang nantinya akan tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran sebagai pedoman penyususnan APBD. Hal tersebut tertuang dalam Bagan 1 berikut ini: BAGAN 1. HUBUNGAN RENJA SKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA RPJM NASIONAL (5 TAHUN) RPJP NASIONAL (20 TAHUN) RPJP-DAERAH PROPINSI (20 TAHUN) RPJM-DAERAH PROPINSI/ RENSTRADA-PROPINSI DAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL RPJP DAERAH KAB/KOTA (20 TAHUN) RPJM-DAERAH KAB/KOTA (5 TAHUN) RANCANGAN RENSTRA SKPD RKPD KAB/KOTA (1 TAHUN) RENSTRA-SKPD (5 TAHUN) RKP RENJA-SKPD (1 TAHUN) RAPBD KAB/KOTA (1 TAHUN) Sumber: Bappeda Kabupaten Jembrana, Tahun 2010

8 3 Renja SKPD sangat terkait dengan Renstra yang merupakan penjabaran dari program dan kegiatan prioritas sebagai pelaksanaan visi dan misi yang memuat sasaran kinerja dengan pagu indikatif dan pendanaan dengan perkiraan maju di tahun-tahun berikutnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Renja SKPD merupakan penjabaran tahunan yang jika dikumpulkan akan disusun dalam Renstra. Hal ini tertuang dalam Bagan 2 berikut ini: BAGAN 2. KETERHUBUNGAN ANTAR DOKUMEN (Renstra SKPD VS Renja SKPD) RENSTRA SKPD VISI DAN MISI 5 TAHUN TUJUAN DAN SASARAN 5 TAHUN SASARAN TH I SASARAN TH II SASARAN TH III SASARAN TH IV SASARAN TH V Strategi & Kebijakan Strategi & Kebijakan Strategi & Kebijakan Strategi & Kebijakan Strategi & Kebijakan RANC. AWAL RPJMD Program Prioritas Program Prioritas Program Prioritas Program Prioritas Program Prioritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas Kegiatan Prioritas RENJA TAHUN I RENJA TAHUN II RENJA TAHUN III RENJA TAHUN IV RENJA TAHUN V Sumber: Bappeda Kabupaten Jembrana Tahun LANDASAN HUKUM Rencana Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut: (1). Landasan Idiil yaitu Pancasila, (2). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945,

9 4 (3). Landasan Operasional : a. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); f. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); g. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); h. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

10 5 i. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); j. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); k. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); l. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); m. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503); n. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 nomor 89; Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741) o. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor 21; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517)

11 6 r. Peraturan Daerah Kabupaten Jemberana Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Perubahan Daerah Kabupaten Jembrana tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun ; s. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 51 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Lampiran Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun ; t. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15); u. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana; v. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 52 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2013 (Berita Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 347). 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Penyusunan Renja Maksud penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai berikut: 1. Memberikan arah bagi seluruh jajaran manajemen Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. 2. Sebagai dokumen perencanaan satu tahun guna membangun kinerja yang lebih akuntabel pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana.

12 Tujuan Penyusunan Renja Tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 adalah: 1. Penjabaran tahunan dari perencanaan strategis yang tertuang dalan Renstra sebagai penjabaran visi dan misi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. 2. Sebagai acuan untuk pelaksanaan program dan kegiatan prioritas Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika Renja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2016 terdiri atas: BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Renja, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan serta sistematika penyusunan Renja. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU Pada bab ini menguraikan evaluasi pelaksanaan Renja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan pada tahun lalu, analisis kinerja, permasalahan/hambatan yang dihadapi serta pemecahan masalah. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Pada bab ini menguraikan tentang telaahan terhadap kebijakan nasional dan memuat tujuan dan sasaran Renja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. PENUTUP

13 8 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA 2014 Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, berkewajiban untuk menjalankan pemerintahan dan pembangunan sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai salah satu pelaksana kewenangan daerah otonom sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Perda Nomor 3 Tahun 2008, menjalankan 1 (satu) urusan wajib yaitu Ketahanan Pangan dan 1 (satu ) urusan Pertanian. Daftar usulan program dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahun 2016 yaitu seperti pada Tabel 1. berikut ini: TABEL 1. RENCANA KERJA TAHUN 2016 No. Program/Kegiatan Indikator Target Anggaran (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) 1. PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN PERTANIAN/PERKE BUNAN a. Kegiatan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahanan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan Jumlah Pompa Air dan Kelengkapannya, Sepeda Motor, Pembangunan Dam Parit , Paket/unit ,00 b. Kegiatan Pengembangan Balai Benih / Bibit Pertanian Terpadu c. Kegiatan Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Organik (PEPADU) Ketersediaan perbanyakan benih unggul Jumlah Gapoktan yang mendapat Bantuan 1 Paket ,00 3 gapoktan ,00

14 9 d. Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Hortikultura Meningkatnya luas tanam dan produksi hortikultura 6 Ha ,00 e. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi 2. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor c. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja d. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor e. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor g. Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor h. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman i. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah j. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi Perkantoran Tersalurnya bantuan benih unggul padi Tersedianya jasa materai dan perangko Jumlah alat kebersihan kantor yang tersedia Jumlah peralatan kerja yang diservice/perbaiki Tersedianya alat tulis kantor Tersedianya cetakan penggandaan barang dan Jumlah instalasi listrik dan penerangan kantor Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor Jumlah ketersediaan makanan dan minuman Jumlah rapat-rapat dan konsultasi yang dapat dilaksanakan Jumlah ketersediaan tenaga administrasi/ honorarium kg , lbr materai dan 75 lbr perangko , ,00 11 jenis ,00 25 unit ,00 37 jenis ATK ,00 13 jenis dan lbr ,00 6 jenis ,00 6 unit ,00 5 jenis makanan ,00 1 tahun ,00 5 Orang ,00

15 10 k. Kegiatan Upakara/upacara keagamaan Jumlah keagamaan upacara 1 tahun ,00 3. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR ,00 a. Pengadaan mebeleur Jumlah mebelair yang tersedia b. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 4. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR a. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 5. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINEJA DAN KEUANGAN a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 6. PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI a. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani b. SLPHT Kakao Petani Perkebunan Tersedianya pemeliharaan Gedung Kantor Jumlah unit ketersediaan barang dan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas operasional Jumlah cakupan ketersediaan pakaian hari-hari tertentu Jumlah dokumen/laporan kinerja tersedia Jumlah Kelompok Tani Wanita/PKK yang dilombakan Jumlah kelompok tani/subak abian yang mendapat pelatihan Budidaya Kakao 1 paket ,00 1 tahun ,00 27 unit ,00 40 stel pakaian olga 4 Dokumen SKPD , , , , ,20 5 Kelompok ,00 8 Subak Abian ,20

16 11 c. Rembug KTNA Jumlah KTNA yang mendapat bantuan keg. Rembug KTNA 7. PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI PERTANIAN/ PERKEBUNAN a. Kegiatan Intensifikasi Tanaman Tembakau 8. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/ PERKEBUNAN a. Kegiatan Penyediaan Produksi Pertanian/Perkebunan b. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Perkebunan 9. PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN a. Kegiatan Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan b. Kegiatan Kelembagaan pada Kelompok Tani Gapoktan, Petani, Penyuluh dan BPP Berprestasi 10. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK a. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak 11. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN Tersedianya saprodi untuk intensifikasi tanaman tembakau Jumlah Kelompok Tani yang mendapatkan Good Agriculture Practice (GMP). Jumlah Kelompok Tani yang mendapat bantuan Cakupan prosentase tenaga penyuluh yang berprestasi Frekwensi pembinaan terhadap kelompok tani, gapoktan, petani dan penyuluh Tersedianya vaksin dan obat-obatan hewan 5 kecamatan , ,00 4 kelompok ,00 20 kelompok tani/subak abian 55 Kelompok Tani/Subak Abian , , , ,00 51 Penyuluh ,00 15 Kelompok/15 Gapoktan/15 Petani/46 Penyuluh/5 BPP , ,00 1 Paket, , ,00

17 12 a. Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat b. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan (GEMPITA) 11. PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN a. Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna Cakupan pemberian bibit ternak yang didistribusi kepada masyarakat Jumlah kelompok ternak yang mendapat bantuan sarana peternakan Jumlah kelompok tani yang melaksanakan penerapan teknologi tepat guna 18,65 % ,00 17 Kelompok , ,00 5 kelompok ,00 JUMLAH ,20 1. Dana dan Sumber Dana 1. Untuk melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan dalam mencapai tujuan/ sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana tahun 2016, didukung dengan dana sebesar Rp ,20 yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana yang merupakan dari Dana DAK Rp ,00, Dana Pendamping Rp ,00, Dana Penunjang Rp ,00, dan dari Dana DAU ,20 2. Jadwal Kegiatan TABEL 2. JADWAL KEGIATAN No Jenis Kegiatan Jadwal Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1. PROGRAM PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN PERTANIAN/PERKEBUNAN a. Kegiatan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahanan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan

18 13 No Jenis Kegiatan Jadwal Kegiatan b. Kegiatan Pengembangan Balai Benih / Bibit Pertanian Terpadu c. Kegiatan Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Organik d. Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Hortikultura e. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi 2. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor c. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja d. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor e. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor g. Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor h. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman i. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

19 14 No Jenis Kegiatan Jadwal Kegiatan j. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi Perkantoran k. Kegiatan Upakara/upacara keagamaan 3. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR a. Pengadaan mebeleur b. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor c. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 4. PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu 5. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN KINEJA DAN KEUANGAN a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 6. PROGRAM PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI a. Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani b. SLPHT Kakao Petani Perkebunan c. Rembug KTNA 7. PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN/ PERKEBUNAN a. Kegiatan Intensifikasi Tanaman Tembakau 8. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN/ PERKEBUNAN

20 15 No Jenis Kegiatan Jadwal Kegiatan a. Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan b. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Perkebunan 9. PROGRAM PEMBERDAYAAN PENYULUH PERTANIAN a. Kegiatan Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan b. Kegiatan Kelembagaan pada Kelompok Tani Gapoktan, Petani, Penyuluh dan BPP Berprestasi 10. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK a. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak 11. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN a. Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak kepada Masyarakat b. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan 12. PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEKNOLOGI PETERNAKAN a. Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna

21 STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Sebagai bagian dari Pemerintah Kabupaten Jembrana, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagaimana Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 50 Tahun Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih ( Good Governance ) maka penyusunan rencana kerja setiap awal tahun merupakan suatu keharusan. Rencana Kerja Tahun 2015 didasarkan pada struktur orgaisasi daerah, di mana Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD), sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah berfungsi dalam Pengelolaan Perencanaan Umum Pemerintah, Pengendalian Hasil Pembangunan dan Pengendalian Tata Ruang wajib melaporkan hasil kerjanya guna mewujudan Good Governance Susunan dan Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai berikut : a. Sekretariat; b. Bidang; c. Sub Bagian; d. Sub Bidang; e. Jabatan Fungsional; f. UPTD Sedangkan untuk struktur organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, yaitu seperti pada tabel berikut ini :

22 17 BAGAN 3. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sekretariat Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian Sub-Bagian Program,Evaluasi dan Pelaporan Sub-Bagian Keuangan Bidang PERTANIAN Bidang PERKEBUNAN Bidang PETERNAKAN Bidang SARANA PRASARANA Seksi Produksi Seksi Produksi Seksi Produksi Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman UPT Seksi Kesehatan Hewan Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan Sumber: Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana

23 Tugas Pokok dan Fungsi 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai tugas pokok merumuskan konsep sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan sarana prasarana pertanian berdasakan azas otonomi dan tugas pembantuan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan teknis dinas; b. penyusunan rencana stratejik dinas; c. penyelenggaraan pelayanan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; d. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dinas; e. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan dinas; dan f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai berikut : a. menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan daerah di bidang pertanian, peternakan, perkebuanan dan sarana prasarana pertanian; b. merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas; c. menyusun data/bahan untuk perencanaan daerah di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; d. menyusun perencanaan, pengelolaan, pengembangan dan pengendalian di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; e. mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; f. mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian;

24 19 g. mengkoordinasikan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, KUA dan PPAS; h. mengkoordinasikan penyusunan capaian kinerja Dinas dan Kabupaten; i. mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kegiatan dan serah terima kegiatan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan sarana prasarana pertanian; j. mengawasi pelaksanaan ketatausahaan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; k. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang pertanian, peternakan, peternakan dan sarana prasarana pertanian; l. mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masing masing; m. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; n. memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanakan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku; o. menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; p. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. 2. Sekretaris Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, maka sekretaris mempunyai fungsi : a. penyusun kebijakan teknis kesekretariatan sesuai kebijakan teknis dinas; b. penyelenggara program dan kegiatan kesekretariatan;

25 20 c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Sub bagian; dan d. penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian. Rincian tugas Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai berikut : a. merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, program,evaluasi dan pelaporan, serta keuangan; b. memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan; c. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya; d. menyelengarakan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta penata usahaan keuangan dinas; e. menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan perawatan/pemeliharaan sarana prasarana, perlengkapan, peralatan dan inventaris dinas; f. melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas dan penetapan kinerja dinas; g. melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dalam melaksanakan tugas; h. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; i. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; j. memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; k. mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub bagian; l. menyusun laporan hasil kegiatan; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 2.1 Sub Bagian Umum Sub bagian umum dipimpin oleh seorang kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian.

26 21 Kepala sub bagian umum mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub bagian; dan d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian. Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala sub bagian umum mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Sub Bagian umum; b. mengendalikan surat masuk dan surat keluar, arsip, kegiatan pengetikan, administrasi barang dan perlengkapan dinas, pelaksanaan administrasi penggunaan dan pemakaian kendaraan; c. melaksanakan pengaturan urusan rumah tangga; d. melaksanakan tugas humas dan keprotokoleran dinas, mengumpulkan, mengelola, dan menyimpan data kepegawaian dinas; e. mempersiapkan rencana kebutuhan pegawai dinas dan bahan usulan kenaikan pangkat, gaji berkala pegawai, penyiapan bahan dan data pegawai yang akan mengikuti pendidikan pelatihan kepegawaian; f. mempersiapkan bahan pemberhentian, teguran pelanggaran disiplin, pensiun dan surat cuti pegawai dinas; g. melaksanakan pengelolaan perpustakaan Dinas; h. melaksanakan pengurusan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perlengkapan dinas; i. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan gedung kantor, perlengkapan dan kendaraan dinas; j. menyelenggarakan administrasi kepegawaian meliputi penempatan, kenaikan pangkat, gaji berkala dan administarsi pensiun; k. membuat laporan kepegawaian dan Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) dan bahan pembuatan DP-3 setiap pegawai; l. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; m. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; n. mengevaluasi hasil program kerja Sub Bagian;

27 22 o. menyusun laporan hasil kegiatan Sub Bagian; dan p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 2.2 Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan Sub bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas di bidang program, evaluasi dan pelaporan. Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian; d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian; Untuk melaksanakan fungsinya, maka Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana operasionalisasi kegiatan kerja sub bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan; b. mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk kepada staf; c. mengendalikan rencana tahunan; d. menyiapkan bahan laporan bulanan, triwulan dan tahunan; e. mengumpulkan dan mengolah data laporan hasil kegiatan dinas; f. melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan dan penyajian data statistik serta informasi Dinas; g. melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas, IKU, dan Penetapan Kinerja; h. melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan dinas; i. melaksanakan penyiapan bahan dan penyusunan RKA dan DPA Dinas; j. melaksanakan Penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas;

28 23 k. melaksanakan inventarisasi permasalahan penyelenggaraan program dan kegiatan; l. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; m. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; n. membuat laporan hasil kegiatan Sub Bagian; o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 2.3 Sub Bagian Keuangan Sub bagian keuangan dipimpin oleh seorang kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawan dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD); Kepala sub bagian keuangan mempunyai fungsi : a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian; b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian; d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub bagian. Untuk melaksanakan fungsinya, Sub Bagian Keuangan memiliki rincian tugas sebagai berikut : a. membuat rencana operasionalisasi program kerja Sub bagian Keuangan; b. membuat daftar usulan kegiatan; c. membuat daftar gaji dan melaksanakan penggajian; d. menyiapkan proses administrasi terkait dengan penatausahaan keuangan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; e. menyiapkan pembukuan setiap transaksi keuangan pada buku kas umum; f. melaksanakan perbendaharaan keuangan dinas; g. melaksanakan Pengendalian pelaksanaan tugas pembantu pemegang kas;

29 24 h. mengajukan SPP untuk pengisian kas, SPP beban tetap dan SPP gaji atas persetujuan pengguna anggaran (kepala satuan kerja perangkat daerah/lembaga teknis daerah yang ditetapkan sebagai pengguna anggaran dengan keputusan bupati; i. memeriksa pembayaran gaji SKPP pegawai yang mutasi; j. mendistribusikan uang kerja kegiatan kepada pemegang kas kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan atas persetujuan pengguna anggaran; k. melaksanaan kegiatan meneliti, mengoreksi dan memaraf Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas penerimaan dan pengeluaran kas beserta lampirannya dan laporan bulanan; l. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; m. menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; n. mengevaluasi hasil Program kerja; o. membuat laporan hasil kegiatan Sub Bagian; p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan q. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 3. Bidang Pertanian Bidang Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Pertanian mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis bidang; b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; dan e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Bidang Pertanian sebagai berikut :

30 25 a. menyusun rencana kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan kebijakan Dinas; b. menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; c. membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; d. menyelenggarakan pengelolaan,bibimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; e. menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan tanaman pangan dan hortikultura; f. menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 3.1 Seksi Produksi Seksi Produksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan

31 26 penyelenggaran tugas urusan produksi serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Produksi mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; dan d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Seksi Produksi sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis di bidang tanaman pangan dan hortikultura; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan produksi serta pengembangan dan pengkajian teknologi tanaman pangan dan hortikultura; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyediaan, penyimpanan, peredaran dan penggunaan pupuk untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura; d. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam penyediaan, perbanyakan, penyimpanan, distribusi, pemanfatan benih/ bibit tanaman pangan dan hortikultura sesuai standar mutu; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian untuk pencapaian sasaran tanam, panen dan produksi serta diversifikasi bahan pangan alternatif tanaman pangan dan hortikultura; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian pengkajian dan penerapan teknologi pertanian tanaman pangan dan hortikultura;. g. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian statistik dan sistem informasi pertanian tanaman pangan dan hortikultura; h. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. m. menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

32 27 n. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 3.2 Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi pengolahan dan pemasaran hasil dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Hortikultura mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Seksi Hortikultura sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis di bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan pembinaan usaha, pasca panen dan pengolahan hasil, sarana usaha dan pemasaran serta kerjasama kemitraan dan pembiayaan tanaman pangan dan hortikultura; c. menyelenggarakan pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan kelembagaan, manajemen, usaha dan kerjasama kemitraan serta pembiayaan untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura; d. menyelenggarakan pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam penerapan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil, dan peningkatan mutu produksi tanaman pangan dan hortikultura; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian penyebarluasan informasi pasar dan promosi komoditas tanaman pangan dan hortikultura;

33 28 f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian sarana usaha penyimpanan, pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura;. g. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku; h. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 3.3 Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu. Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pengendalian organisme pengganggu tanaman, sarana pengendalian dan pestisida komoditas tanaman pangan dan hortikultura. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan pengendalian OPT, sarana pengendalian dan pestisida komoditas tanaman pangan dan hortikultura;

34 29 c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan peramalan, pengamatan, pemetaan, pengendalian, penanggulangan eksplosif dan analisis dampak kerugian OPT/phenomena iklim; d. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyediaan, penyimpanan, penyaluran dan pemanfaatan pestisida/ bahan pengendalian, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)/ Pupuk Pelengkap Cair (PPC) dan sarana pengendalian; e. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyebaran informasi keadaan dan rekomendasi pengendalian serangan OPT/phenomena iklim; f. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. g. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 4. Bidang Peternakan Bidang Peternakan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang budidaya peternakan dan kesehatan hewan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Peternakan mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis bidang; b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.

35 30 Rincian tugas Kepala Bidang Peternakan sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja bidang peternakan berdasarkan kebijakan Dinas; b. menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; c. menyelenggarakan pengelolaan,bibimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; d. menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan peternakan dan kesehatan hewan; e. menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; f. membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 4.1 Seksi Produksi Seksi Produksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan

36 31 penyelenggaran tugas urusan produksi, penyebaran dan pengembangan ternak serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Produksi mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Produksi sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan produksi, penyebaran dan pengembangan ternak serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan ; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyediaan, penyimpanan, peredaran dan penggunaan pupuk untuk komoditas tanaman pakan ternak, bahan baku dan pakan ternak buatan sesuai standar mutu; d. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam penyediaan, perbanyakan, penyimpanan, distribusi, pemanfatan bibit ternak, semen dan benih/ bibit hijauan dan tanaman pakan ternak sesuai standar mutu; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian untuk pencapaian sasaran populasi dan produksi ternak serta diversifikasi bahan pangan alternatif komoditas peternakan; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian pengkajian dan penerapan teknologi peternakan;. g. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian statistik dan sistem informasi peternakan dan kesehatan hewan; h. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. o. menyelenggarakan sistem pengendalian intern;

37 32 p. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok danfungsinya, dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 4.2 Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan pembinaan usaha, pasca panen dan pengolahan hasil, sarana usaha dan pemasaran serta kerjasama kemitraan dan pembiayaan usaha peternakan; c. menyelenggarakan pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan kelembagaan, manajemen usaha dan kerjasama kemitraan serta pembiayaan untuk komoditas peternakan; d. menyelenggarakan pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam penerapan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil, serta peningkatan mutu komoditas peternakan; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian penyebarluasan informasi pasar, promosi dan pemasaran komoditas peternakan ;

38 33 f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian sarana usaha penyimpanan, pengolahan, pemasaran (pasar hewan), dan Rumah Potong Hewan/Unggas (RPH/RPU) sesuai standar mutu ; g. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. h. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan 4.3 Kepala Seksi Kesehatan Hewan Seksi Kesehatan Hewan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Kesehatan Hewan mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Kesehatan Hewan sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang;. b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, sarana keswan dan kesmavet, serta obat dan vaksin hewan ; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan peramalan, pengamatan, pemetaan, pengendalian, penanggulangan dan analisis dampak kerugian wabah dan penyakit hewan;

39 34 d. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyediaan, penyimpanan, penyaluran dan pemanfaatan vaksin, sera, bahan diagnostik biologis dan premik untuk ternak sesuai standar mutu; e. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyebaran informasi keadaan dan rekomendasi pengendalian wabah dan penyakit hewan, lalu lintas hewan serta pelayanan keswan ; f. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan laboratorium keswan dan kesmavet, praktek dokter hewan, klinik/ rumah sakit hewan dan pos kesehatan hewan (Poskeswan) sesuai standar; g. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. h. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 5. Bidang Perkebunan Bidang Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang perkebunan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis bidang; b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

40 35 Rincian tugas Kepala Bidang Perkebunan sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja bidang perkebunan berdasarkan kebijakan Dinas; b. menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; c. membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; d. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; e. menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan perkebunan; f. menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 5.1 Seksi Produksi Seksi Produksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan produksi serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan.

41 36 Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Produksi mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Produksi sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan produksi serta pengembangan dan pengkajian teknologi perkebunan; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyediaan, penyimpanan, peredaran dan penggunaan pupuk untuk komoditas perkebunan; d. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam penyediaan, perbanyakan, penyimpanan, distribusi, pemanfaatan benih/ bibit perkebunan sesuai standar mutu; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian untuk pencapaian sasaran tanam, panen dan produksi serta diversifikasi bahan pangan alternatif komoditas perkebunan; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian pengkajian dan penerapan teknologi tanaman perkebunan;. g. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian statistik dan sistem informasi tanaman perkebunan; h. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. l. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; m. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; n. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

42 Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan Pengolahan dan Pemasaran Hasil komoditas perkebunan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Pengolahan Hasil mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan pembinaan usaha, pasca panen dan pengolahan hasil, sarana usaha dan pemasaran serta kerjasama kemitraan dan pembiayaan komoditas perkebunan ; c. menyelenggarakan pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan kelembagaan, manajemen usaha dan kerjasama kemitraan serta pembiayaan untuk komoditas perkebunan ; d. menyelenggarakan pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam penerapan teknologi penanganan pasca panen dan pengolahan hasil, serta peningkatan mutu produksi komoditas perkebunan ; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian penyebarluasan informasi pasar dan promosi komoditas perkebunan ; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian sarana usaha penyimpanan, pengolahan dan pemasaran hasil komoditas perkebunan ;

43 38 g. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan berlaku. p. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; q. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 5.3 Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pengendalian organisme pengganggu tanaman, sarana pengendalian dan pestisida komoditas perkebunan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang;. b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan pengendalian OPT, sarana pengendalian dan pestisida komoditas perkebuanan; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan peramalan, pengamatan, pemetaan, pengendalian, penanggulangan eksplosif dan analisis dampak kerugian OPT/phenomena iklim komoditas perkebunan;

44 39 d. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyediaan, penyimpanan, penyaluran dan pemanfaatan pestisida/ bahan pengendalian, Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)/ Pupuk Pelengkap Cair (PPC) dan sarana pengendalian komoditas perkebunan; e. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan penyebaran informasi keadaan dan rekomendasi pengendalian serangan OPT/phenomena iklim komoditas perkebunan; f. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. g. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; h. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; i. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan 6. Bidang Sarana Prasarana Pertanian Bidang Sarana Prasarana Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas di bidang sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin pertanian, perkebunan dan peternakan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis bidang; b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian sebagai berikut :

45 40 a. menyusun rencana kerja bidang sarana prasarana pertanian berdasarkan kebijakan Dinas; b. menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; c. membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; d. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; e. menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; f. menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; g. mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan.

46 Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian Seksi Sarana Prasarana Pertanian dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Sarana Prasarana Pertanian mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas bidangnya; Rincian tugas Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin pertanian tanaman pangan dan hortikultura; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, tata ruang dan tata guna lahan, kawasan pertanian terpadu dan sentra komoditas pertanian tanaman pangan dan hortikultura; d. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian kelembagaan petani dan sumberdaya manusia petani, serta penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian tanaman pangan dan hortikultura; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani (JITUT, JIDES,JUT, embung, empelan, tangkis, dll), serta sumber-sumber dan teknologi pemanfaatan air dan irigasi pertanian tanaman pangan dan hortikultura; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian alat dan mesin pertanian agar sesuai standar yang ditentukan;

47 42 g. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. r. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; s. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; h. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya; dan i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 6.2 Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin peternakan, keswan dan kesmavet. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan mempunyai fungsi, : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; Rincian tugas Kepala Seksi Sarana Prasarana Peternakan sebagai berikut: a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin peternakan, kesehatan hewan dan kesmavet; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, tata ruang, serta tata guna lahan, kawasan budidaya dan industri peternakan, keswan dan kesmavet; d. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian kelembagaan petani dan sumberdaya

48 43 manusia petani, serta penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan peternakan; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian inprastruktur peternakan, keswan dan kesmavet tingkat desa dan tingkat usaha tani, serta sumber-sumber air dan teknologi optimalisasi pemanfaatan air untuk usaha peternakan, kesehatan hewan dan kesmavet; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian alat dan mesin peternakan, keswan dan kesmavet agar sesuai standar yang ditentukan; g. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian pembangunan sarana fisik penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta hasil peternakan, keswan dan kesmavet; h. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. i. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan. 6.3 Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin perkebunan. Dalam menyelenggarakan tugas, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis seksi; b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi; c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup seksi; d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

49 44 Rincian tugas Kepala Seksi Sarana Prasarana Perkebunan sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja Seksi sesuai kebijakan teknis Bidang; b. menyiapkan petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis dalam urusan sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin perkebunan; c. menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian dalam urusan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi, tata ruang dan tata guna lahan, kawasan perkebunan terpadu dan sentra komoditas perkebunan; d. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian kelembagaan petani dan sumberdaya manusia petani, serta penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan perkebunan; e. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian inprastruktur perkebunan tingkat desa dan tingkat usaha tani, serta sumber-sumber air dan teknologi irigasi pemukaan untuk komoditas perkebunan; f. menyelenggarakan pengelolaan, pengembangan, bimbingan teknis, pembinaan dan pengendalian alat dan mesin perkebunan agar sesuai standar yang ditentukan; g. memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku. h. menyelenggarakan sistem pengendalian intern; i. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; j. melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

50 45 7. Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,pada tahun 2014 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan di dukung oleh 103 (seratus tiga) orang pegawai terdiri dari : 1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak : 100 orang 2. Pegawai Harian sebanyak : 3 orang Dilihat dari komposisi pendidikannya, dari 109 orang jumlah pegawai Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana terdiri atas : S2 sebanyak 2 orang, S1 sebanyak 41 orang, Diploma sebanyak 27 orang, SLTA sebanyak 28 orang, dan SLTP sebanyak 2 orang. Berdasarkan komposisi jabatan, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana memiliki 22 orang Pejabat Struktural terdiri dari : 1. Kepala Dinas : 1 Orang. 2. Sekretaris : 1 Orang. 3. Kepala Bidang : 4 Orang. 4. Kepala UPTD : 1 Orang. 5. Kasi/Kasubag : 15 Orang. Selain Jabatan Struktural juga didukung dengan Jabatan Fungsional sebanyak 59 orang dan Staf sebanyak 23 orang. Dari 104 orang PNS dengan kualifikasi kompetensi berdasarkan kepangkatan sebagai berikut : TABEL 3. DATA PEGAWAI MENURUT GOLONGAN No Golongan Jumlah 1 IV b 2 orang 2 IV a 9 orang 3 III d 36 orang 4 III c 14 orang 5 III b 28 orang 6 III a 5 orang 7 II d - 8 II c 1 orang

51 46 9 II b 5 orang 10 II a 2 orang 11 I d 1 orang 12 I c - 13 I b 1 orang 14 I a - Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Setdis, Tahun 2014 TABEL 4. DATA PEGAWAI MENURUT ESELON No Eselon Jumlah 1 II b 1 orang 2 III a 1 orang 3 III b 4 orang 4 IV a 16 orang Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Setdis, Tahun 2014 TABEL 5. DATA ASET YANG DIMILIKI No Uraian Jumlah 1 Tanah Rp ,00 2 Peralatan dan Mesin Rp ,00 3 Gedung dan Bangunan Rp ,00 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp ,00 5 Aset Tetap Lainnya Rp ,00 Total Rp ,00 Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian Setdis 2014 Sesuai Peraturan Pemerintahan Nomor 41 Tahun 2007 dan Perda Nomor 3 Tahun 2008, Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dibentuk sebagai salah satu pelaksana kewenangan satu urusan wajib yaitu Ketahanan Pangan dan 1 urusan pilihan yaitu urusan Pertanian. Capaian kinerja keuangan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Realisasi belanja tahun 2014 sebesar Rp ,- (96,13 %) terbagi ke dalam dua jenis belanja yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Realisasi belanja tidak langsung Rp ,- (95,37 %) dan

52 47 realisasi belanja langsung sebesar Rp ,- (96,61 %). Belanja Langsung tersebut terdiri dari 10 program dan 27 kegiatan. Dengan demikian, sisa dana belanja tidak langsung sebesar Rp ,- (4,63 %) dan belanja langsung sebesar Rp ,20,- (3,39 %). Dengan rincian selengkapnya sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung TABEL 6. REALISASI MASING-MASING BELANJA TIDAK LANGSUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014 No. Uraian Pagu Dana (Rp) Realisasi (Rp) % 1. Gaji Pokok PNS/Uang Representasi , ,00 97,66 2. Tunjangan Keluarga , ,00 100,00 3. Tunjangan Jabatan , ,00 85,50 4. Tunjangan Fungsional , ,00 98,46 5. Tunjangan Fungsional Umum , ,00 100,00 6. Tunjangan Beras , ,00 95,59 7. Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus , ,00 91,92 8. Pembulatan Gaji , ,00 83,14 9. Iuran Asuransi Kesehatan , ,00 93, Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja 11. Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya , ,00 91, , ,00 75,64

53 48 No. Uraian Pagu Dana (Rp) Realisasi (Rp) % 12. Tunjangan Bendahara , ,00 100, Tunjangan Bendhara Pembantu , ,00 100, Tunjangan PPTK , ,00 100, Tunjangan Pengurus Barang , ,00 100, Tunjangan Pejabat Pengadaan , ,00 100, Tunjangan PPK-SKPD , ,00 100,00 JUMLAH , ,00 95,37 2. Belanja Langsung Belanja langsung pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan pada tahun 2014 sebesar Rp ,00 terdiri atas 11 program dan 24 kegiatan. Semua program/kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan baik. Uraian selengkapnya adalah : TABEL 7. REALISASI MASING-MASING BELANJA LANGSUNG DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014 No Kegiatan Capaian Fisik (%) Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Keterangan 1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian / Perkebunan a. Kegiatan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahahan Pangan, Hortikultura, 100, , ,00 99,02 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 99,44 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00

54 49 No Kegiatan Capaian Fisik (%) Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Keterangan Perkebunan dan Peternakan b. Kegiatan Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu c. Kegiatan Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Organik d. Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Hortikultura e. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi 2. Program Administrasi Pelayanan Perkantoran a. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat b. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 100, , ,00 96,29 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 99,79 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 98,40 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 92,74 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 95, , ,00 95,22 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 99, , ,00 99,25 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 98,11 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 c. Kegiatan Penyedian Jasa Perbaikan Peralatan Kerja d. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor 52, , ,00 46,28 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 97,48 Sudah Selesai/ Sisa Rp

55 50 No Kegiatan Capaian Fisik (%) Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Keterangan ,00 e. Kegiatan Penyedian Barang Cetakan dan Penggandaan f. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkaan Kantor g. Kegiatan Penyediaan makanan dan Minuman h. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah i. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / berkala kendaraan dinas / Oprasional 4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus harihari Tertentu 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan 91, , ,00 83,83 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 92,53 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 77, , ,00 77,51 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 99, , ,00 99,17 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 98,74 Sudah Selesai/ Sisa Rp 0,00 92, , ,00 92,59 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 92, , ,00 92,59 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 Sudah Selesai/ Sisa Rp 0,00 100, , ,00 100,00 Sudah Selesai/ Sisa Rp 0,00 100, , ,00 98,25 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00

56 51 No Kegiatan Capaian Fisik (%) Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Keterangan a. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar realisasi kinerja SKPD 6. Program : Program Peningkatan Kesejahteraan Petani a. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Kelembagaan Petani b. Kegiatan SLPHT Kakao Petani Perkebunan c. Kegiatan Pekan Nasional KTNA d. Kegiatan Kemampuan Kelembagaan Petani KTNA 7. Program Peningkatan Produksi Pertanian /Perkebunan 100, , ,00 98,25 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 96,80 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 96,66 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 99,08 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 95,85 100, , ,00 71,38 100, , ,00 93,20 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 a. Kegiatan Penyediaan sarana produksi pertanian / perkebunan b. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman 100, , ,00 98,45 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 92,13

57 52 No Kegiatan Capaian Fisik (%) Pagu Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Capaian Keterangan Perkebunan 8. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak a. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan pencegah penyakit menular ternak 9. Program Peningkatan Produksi Hasil Perternakan a. Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat b. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan 10. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan a. Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna 100, , ,00 99,54 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 99,54 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 91,33 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 99,73 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 91,30 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 93,79 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 100, , ,00 93,79 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 TOTAL KEUANGAN , ,00 Sudah Selesai/ Sisa Rp ,00 Rata-rata Capaian 99, ,60

58 53 Program/kegiatan tersebut di atas sebagaian besar diarahkan untuk komoditas padi karena beras merupakan kebutuhan pokok. Selama lima tahun terakhir ( ) perkembangan komoditas padi masih mampu untuk memenuhi kebutuhan beras di Kabupaten Jembrana seperti ditunjukkan pada tabel di bawah ini. TABEL 8. PERKEMBANGAN KOMODITAS PADI 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR No. Tahun Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Rata-rata Produksi (Kw/Ha) Produksi (Ton) Keterangan ,15 53, , ,45 Gabah Kering Giling (GKG) , , , , , ,93 Sumber : Jembrana Dalam Angka 2014-Badan Pusat Statistik Kabupaten Jembrana Pada tahun 2014 terjadi kenaikan produksi padi yang diakibatkan oleh cuaca/iklim yang mendukung dan kurangnya intensitas serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti penggerek, wereng, tikus, penggerek batang dan penggerek buah. Selain diarahkan untuk komoditas padi, dengan dukungan anggaran tersebut, program dan kegiatan telah dapat dilaksanakan dengan hasil yang dapat dilihat dari capaian terhadap indikator kinerja pada sektor Peternakan dan Perkebunan masingmasing sebagai berikut :

59 54 TABEL 9. PERKEMBANGAN POPULASI TERNAK 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR No. Jenis Ternak Populasi Ternak (Ekor) Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Babi Ayam Pedaging Ayam Petelur Ayam Buras Itik Aneka Ternak Sumber : Jembrana Dalam Angka Badan Pusat Statistik Kabupaten Jembrana TABEL 10. PRODUKSI KOMODITAS PERKEBUNAN 5 (LIMA) TAHUN TERAKHIR No. Jenis Komoditi Produksi (Ton) Kakao 2.886, , , , ,32 2. Kelapa Dalam , , , , ,00 3. Kelapa Genjah 234,43 295,99 229,39 255,20 250,45 4. Kopi Robusta 290,45 267, ,34 257,73 5. Cengkeh 686,53 75, ,65 772,34 785,36 6. Panili 41,57 40,19 43,76 2,26 0,96 Sumber : Jembrana Dalam Angka Badan Pusat Statistik Kabupaten Jembrana

60 PERMASALAHAN/HAMBATAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan urusan pertanian adalah sebagai berikut : 1. Menurunnya debit air irigasi dan sebagian besar jaringan irigasi Subak yang dalam keadaan rusak. 2. Masih banyaknya Jalan Usaha Tani (JUT) yang rusak/jalan tanah. 3. Terjadinya alih fungsi lahan pertanian (sawah) menjadi non pertanian; 4. Masih tingginya konsumsi beras dan masih rendahnya diversifikasi pangan, sehingga gizi kurang berimbang. 5. Adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) PEMECAHAN MASALAH Dalam mengantisipasi dan meminimalkan kendala yang terjadi, maka strategi pemecahan masalah yang digunakan dimasa yang akan datang adalah, sebagai berikut : 1. Pemanfaatan air secara efisien dengan pola tanam yang bergilir dan pembangunan/ rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT), Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT); 2. Membuat berbagai kebijakan inovasi dibidang pertanian seperti Pemberian Dana Talangan, berbagai bantuan sarana/prasaran pertanian, subsidi pupuk dan bantuan benih; 3. Melaksanaan pembinaan dan pameran dengan membuat menu dengan gizi yang berimbang dan makan non beras yang puncaknya disajikan pada peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS); 4. Memohon dana (diamprah) sesuai dengan dana yang dibutuhkan untuk membiayai kegiatan dimaksud. 5. Melaksanakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) melalui prinsip PHT (pergiliran varietas, pola tanam, penggunaan pestisida secara bijaksana).

61 56 BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 TELAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL Kebijakan pembangunan nasional jangka menengah seperti tertuang dalam Peraturan Presiden RI nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Kebijakan dimaksud merupakan perencanaan pembangunan tahap kedua dari pelaksanaan RPJPN yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun RPJMN ini selanjutnya akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan pembangunan daerahnya dalam rangka mencapai sasaran nasional. Urusan Ketahanan Pangan dan Urusan Pertanian menjadi prioritas keempat dalam perencanaan pembangunan nasional jangka menengah, bersama-sama dengan urusan bidang infrastruktur lainnya, untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum di seluruh bagian Negara kepulauan Republik Indonesia dengan mendorong partisipasi masyarakat. 3.2 TUJUAN Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan organisasi harus konsisten dengan tugas dan fungsinya. Secara kolektif, tujuan organisasi menggambarkan arah strategis organissai dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi. Penetapan tujuan didasarkan kepada faktor-faktor kunci keberhasilan yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi. Tujuan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana yang ditetapkan lima tahun ke depan meliputi : a. Meningkatkan akses ketahanan pangan. b. Meningkatkan pengelolaan pertanian 3.3 SASARAN Setelah ditetapkan tujuan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, selanjutnya ditentukan sasaran. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh instansi pemerintah dalam jangka

62 57 waktu tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Sasaran diusahakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat diukur. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sementara itu menurut Peraturan Menteri Daam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah menjadi Sementara itu menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, sasaran (target) hasil yang diharapkan dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Dari dua pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sasaran adalah hasil yang ingin dicapai dalam jangka waktu bulanan, triwulanan paling lama satu tahun. Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai penjabaran dari tujuan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai berikut : a. Meningkatnya ketersediaan bahan pangan. b. Meningkatnya pengembangan komoditas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan yang potensial. c. Meningkatnya kegiatan agroindustri, Pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan, dan peternakan. d. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan petani. e. Meningkatnya kegiatan diberbagai sektor yang berwawasan lingkungan. TABEL 11. TUJUAN DAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2016 No. Tujuan Sasaran 1. Meningkatkan akses ketahanan pangan 2. Meningkatkan pengelolaan pertanian sebagai Agribisnis Meningkatnya Keaneka ragaman Sumber Daya Pangan Meningkatnya Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

63 58 Masing-masing sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan dijabarkan dalam sasaran kegiatan, sebagai berikut : TABEL 12. PENJABARAN SASARAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PADA MASING-MASING KEGIATAN TAHUN 2016 No. Sasaran Dinas Sasaran Kegiatan 1. Meningkatnya akses Ketahanan Pangan dan Keanekaragaman Sumber Daya Pangan 2. Meningkatnya Produktivitas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan DAK Pertanian untuk Pembenihan, Ketahanan Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu Berbasis Organik Pengembangan Budidaya Tanaman Hortikultura Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi Peningkatan Kemampua Lembaga Petani SLPHT Petani Kakao Perkebunan Kegiatan Rembug KTNA Intensifikasi Tanaman Tembakau Pekan Daerah KTNA Provinsi Bali Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Perkebunan Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan Pembinaan Kelembagaan pada Kelompok Tani Gapoktan, Petani, Penyuluh dan BPP Berprestasi Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular ternak Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat Pengembangan Agribisnis Peternakan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna

64 59 Sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Tahun 2016 adalah : TABEL 13. SASARAN KEGIATAN TERPILIH DAN INDIKATOR KINERJA UTAMANYA TAHUN 2016 Sasaran Dinas Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Utama (1) (2) (3) a. Meningkatnya akses ketahanan pangan b. Meningkatnya keanekaragaman sumber daya pangan Meningkatnya pertanian untuk pembenihan, ketahanan pangan, holtikultura, perkebunan dan peternakan Meningkatnya pengembangan balai benih /bibit pertanian terpadu Meningkatnya pengembangan kawasan penggunaan pupuk organik Jumlah JUT yang dapat dipelihara Jumlah JITUT yang dapat dipelihara Pompa Air dan Kelengkapannya Pembangunan irigasi air tanah Prosentase ketersediaan saprodi Luas sawah yang mendapat bantuan pupuk organik a. Meningkatnya produktivitas pertanian b. Meningkatnya produktivitas perkebunan c. Meningkatnya produktivitas peternakan Meningkatnya pengembangan kawasan Terpadu berbasis organik Meningkatnya Pekan Daerah KTNA di Provinsi Bali Meningkatnya demontrasi pengembangan tanaman tembakau Meningkatnya penyediaan sarana produksi pertanian/ perkebunan Meningkatnya gerakan serentak pengendalian hama/penyakit perkebunan Meningkatnya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit Jumlah kelompok gapoktan yang mendapat bantuan sarana... Frekuensi Pekan Daerah (PEDA) KTNA Luas pengembangan tanaman tembakau Luas sawah yang mendapat bantuan saprodi Jumlah kelompok tani/ subak abian yang mendapat kegiatan gertakdal OPT/ hama penyakit Ketersediaan sapronak

65 60 (1) (2) (3) menular ternak Meningkatnya pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat Meningkatnya pengembangan agribisnis peternakan Cakupan pemberian bibit ternak Jumlah kelompok ternak yang mendapat bantuan sarana peternakan Meningkatnya penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna Frekuensi penyuluhan teknologi peternakan tepat guna Strategi merupakan cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sesuai dengan visi dan misi, tujuan dan sasaran, maka strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut : 1. Sosialisasi keanekaragaman pangan. 2. Merubah mentalitas petani. Selanjutnya strategi tersebut ditempuh melalui dari 3 ( tiga ) komponen yaitu Kebijakan, Program dan Kegiatan 1. Kebijakan Kebijakan merupakan pedoman pelaksanaan serta tindakan-tindakan tertentu yang mengandung persepsi dan tekanan khusus yang diperlukan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Perumusan kebijakan tidak lepas dari penilaian keterkaitan antara visi, Misi dan isu-isu strategis yang telah ditentukan. Kebijakan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dalam lima tahun kedepan per sub sektor diarahkan sebagai berikut : a. Pemanfaatan keanekaragaman pangan. b. Mendorong produktivitas pertanian. 2. Program Program adalah penjabaran dari kebijakan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam bentuk upaya nyata yang berisi satu atau lebih kegiatan dengan menggunakan sumberdaya yang disiapkan untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengan misi SKPD. Selanjutnya program merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan sasaran serta kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistimatis dan

66 61 terpadu sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 3. Kegiatan Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. 3.3 SASARAN RENJA Sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakantindakan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Sasaran akan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan bersifat spesifik, terinci dapat diukur dan dapat dicapai. Adapun sasaran Renja 2016 adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya ketersediaan pangan 2. Meningkatnya keanekaragaman sumber daya pangan 3. Meningkatnya produktivitas pertanian 4. Meningkatnya produktivitas perkebunan 5. Meningkatnya produktivitas peternakan 3.4 PROGRAM DAN KEGIATAN Program yang akan dilaksanakan selama Tahun 2016 terdiri atas 12 ( sebelas ) program, yaitu : 1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Ada 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan dalam program ketahanan pangan, yaitu : Kegiatan (DAK) Pertanian untuk Pembenihan, Ketahanan Pangan, Hortikultura,Perkebunan dan Peternakan (DAK), dengan pagu sebesar Rp ,- yang bersumber dari dana DAK sebesar Rp ,- dana pendamping sebesar Rp.

67 ,-, dana pendukung sebesar Rp ,-, dan Dana DAU Rp ,20 Kegiatan Pengembangan Balai Benih/Bibit Pertanian Terpadu, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Pengembangan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Organik, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Hortikultura, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Padi, dengan pagu anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 2. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Ada 11 (sebelas) kegiatan yang dilaksanakan yang merupakan kegiatan rutin, untuk memenuhi kebutuhan kesekretariatan, yaitu : Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan benda-benda pos, berupa materai,perangko dan paket pengiriman. Target yang ingin dicapai pada Tahun 2016 adalah 900 lembar materai. Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan alat dan bahan pembersih selama 1 tahun. Dana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan terhadap pemeliharaan peralatan kantor berupa komputer (25 unit). Total anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp ,- Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan alat tulis berupa kertas, tinta, pulpen, map, dan lain-lain, dengan total anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana.

68 63 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan dokumen cetakan dan foto copy dokumen, berupa blangko surat ijin, surat cuti, DP3, dan penggandaan surat kedinasan. Anggaran yang dibutuhkan untuk Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melengkapi dan mengganti komponen alat-alat listrik dan instalasi listrik dan penerangan kantor kedinasan berupa kabel, lampu, cuk, Anggaran yang dibutuhkan untuk Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menunjang kegiatan pada sekeretariat dalam melaksanakan tugas kedinasan berupa computer, AC, dan kamera, Anggaran yang dibutuhkan untuk Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan makanan dan minuman untuk rapat-rapat serta makanan dan minuman tamu dengan total anggaran adalah sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan perjalanan dinas luar daerah dalam propinsi, dan luar daerah luar provinsi selama 1 tahun, dengan anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Jasa Tenaga Adminstrasi Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya tenaga administrasi untuk kebutuhan selama 1 (satu) tahun dengan total anggaran adalah sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Penyediaan Upakara/upacara keagamaan Tujuan dari kegiatan ini adalah tersedianya penyediaan sarana upacara keagamaan untuk kebutuhan selama 1 (satu) tahun dengan total anggaran adalah sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana.

69 64 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini difokuskan untuk memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana aparatur untuk kelancaran operasional perkantoran dengan kegiatan yg dilaksanakan: Kegiatan Mebeleur Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan mebeleur pada sekretariat seperti rak buku dan sekat dengan jumlah yang dianggarkan sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak dan pelumas untuk operasional kendaraan dinas. Untuk tahun 2016 jumlah yang dianggarkan adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 4. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program ini diharapkan dapat meningkatkan disiplin aparatur melalui pelaksanaan kegiatan berikut: Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu Tujuan kegiatan ini adalah terlaksananya pengadaan pakaian khusus hari tertentu yaitu pengadaan pakaian olahraga. Jumlah yang dianggarkan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program ini difokuskan untuk menjaga kebutuhan penyusunan perencanaan dan pelaporan terhadap keuangan dan kinerja, dengan kegiatan yang dilaksanakan : Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan akan penyelesaian pelaporan administrasi keuangan, pembukuan dan pelaporan, termasuk untuk pemenuhan kebutuhan akan foto copy/penggandaan terhadap laporan keuangan dan kinerja dengan anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana.

70 65 6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Program ini diharapkan dapat meningkatkan Pengetahuan dan ketrampilan petani, adapun pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: Kegiatan Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani Tujuan kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Lomba kelompok tani wanita/pkk. Jumlah yang dianggarkan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan SLPHT Kakao Petani Perkebunan Tujuan kegiatan ini adalah terlaksananya kegiatan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu untuk petani kakao. Jumlah yang dianggarkan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp ,20 yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Rembug KTNA Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kelembagaan petani KTNA melalui Rembug2 KTNA. Jumlah yang dianggarkan untuk tahun 2016 adalah sebesa Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 7. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan penerapan teknologi pertanian/perkebunan melalui pelaksanaan kegiatan berikut : Kegiatan Intensifikasi Tanaman Tembakau. Tujuan kegiatan ini adalah tersedianya saprodi untuk intensifikasi tanaman tembakau. Jumlah yang dianggarkan adalah sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produk dan mutu tanaman perkebunan melalui pelaksanaan kegiatan berikut : Kegiatan Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/perkebunan, Tujuan kegiatan ini adalah menyediakan sarana produksi perkebunan khususnya pupuk serta pelaksanaan sertifikasi UTZ untuk komodity unggulan kakao. Jumlah yang dianggarkan adalah sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana.

71 66 Kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Perkebunan, Tujuan kegiatan ini adalah upaya peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan melalui bantuan bibit tanaman berupa tanaman kelapa dan bantuan sepeda motor kepada subak abian dengan anggaran sebesar Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 9. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan tenaga penyuluh dan peningkatan kelembagaan pada kelompok tani gapoktan, petani, penyuluh dan BPP berprestasi melalui pelaksanaan kegiatan berikut : Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kesejateraan penyuluh sebanyak 52 penyuluh Jumlah yang dianggarkan adalah Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Pembinaan kelembagaan pada kelompok tani gapoktan, petani, penyuluh dan BPP berprestasi. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya meningkatkan kelembagaan melalui Lomba2 pada 15 kelompok tani, 15 gapoktan, 15 petani, 46 penyuluh dan dan 5 BPP berprestasi. Jumlah yang dianggarkan adalah Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 10. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program ini diharapkan dapat meningkatkan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak melalui pelaksanaan kegiatan berikut : Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak. Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya pemeliharaan kesehatan dan pecegahan penyakit menular ternak melalui obat2an. Jumlah yang dianggarkan adalah Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 11. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat dan meningkatkan pengembangan agribisnis peternakan melalui pelaksanaan kegiatan berikut :

72 67 Kegiatan Pendistribusian Bibit Ternak, Tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya pendistribusian bibit ternak sapi kepada masyarakat. kepada Masyarakat dengan anggaran Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan, Tujuan kegiatan ini adalah Terbentuknya kelompok kambing, kelompok Babi dan terbinanya kelompok gempita dengan anggaran Rp ,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana. 11. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program ini diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan penerapan teknologi tepat guna melalui pelaksanaan kegiatan berikut : Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna, Tujuan kegiatan ini adalah adanya peningkatan wawasan kelompok tani melalui penerapan teknologi peternakan tepat guna dengan anggaran Rp ,- bersumber dari APBD Kabupaten Jembrana.

73 68 BAB IV PENUTUP Sebagaimana amanat dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah menyiapkan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang mengacu pada Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan berpedoman pada Renstra SKPD. Rencana Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan peternakan Kabupaten Jembrana memuat tujuan, sasaran, kebijakan, program serta kegiatan prioritas yang nantinya akan diusulkan pula ke Bappeda Kabupaten Jembrana. Semoga Rencana Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan peternakan Kabupaten Jembrana ini dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja dan Kegiatan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun Negara, Maret 2015

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejalan dengan adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dari dilayani

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NOMOR 1 TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) 41010 http://www.jembranakab.go.id N E G A R A - B A L I ii PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Jalan Surapati Nomor 1 Telp.

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA.

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, bahwa dengan

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PERUBAHAN PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 Jalan Mayor Sugianyar No. 3 Kompleks Civics Centre Negara Bali 2012 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011 2016 REVIEW TAHUN 2015 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 31 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 429 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KLATEN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN SUSUNAN ORGANISASI TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KETAHANAN PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA

REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 REVIU TAHUN 2012 RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN JEMBRANA 2011-2016 PEMERINTAH

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NO 1 NEGARA TLP. (0365) 41210 2014

Lebih terperinci

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

https://esakip.bantulkab.go.id/bpsyslama/www/monev/laporan/daftar/bulan/12 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM 1 of 8 7/31/17, 9:02 AM Laporan Program/Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2016 (Belanja Langsung) s/d Bulan Desember Dinas Pertanian dan Kehutanan 1 01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 424,049,000

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN JEMBRANA Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Tangerang

Pemerintah Kota Tangerang KATA PENGANTAR Segala puji dan rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, bahwa Rencana Kerja (Renja) Dinas Ketahanan Pangan APBD Perubahan Tahun 2017 ini dapat disusun tepat waktu, sehingga dokumen

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NOMOR 1 TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) 41010 http://www.jembranakab.go.id N E G A R A - B A L I KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH KECAMATAN DI KABUPATEN

Lebih terperinci

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 534 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DINAS KEHUTANAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI, Mengingat

GUBERNUR BALI, Mengingat GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN, PENCATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp) JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015 No. Program/Kegiatan I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran II. III. IV. Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Penyediaan jasa surat menyurat

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JOMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN PENGAWASAN BANGUNAN KOTA BANJARBARU

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG

- 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG - 1 - Bupati Cirebon PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN, PETERNAKAN DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA MOJOKERTO Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2. 01 Urusan Pilihan Pertanian Organisasi : 2. 01. 01 DINAS PERTANIAN Sub

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA

MEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Formulir DPPA SKPD 2.2 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan : 2 Urusan Pilihan Bidang Pemerintahan : 2. 01 Pertanian

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 66 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA BADAN PENDAPATAN DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PETERNAKAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 80 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 108 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci