PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA"

Transkripsi

1 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NOMOR 1 TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) N E G A R A - B A L I

2 ii PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) 41210, Fax. (0365) N E G A R A KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 88 / TAN / 2014 TENTANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014 KEPALA KABUPATEN JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna bersih dan bertanggungjawab dipandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi; b. bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dipandang perlu menetapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana; c. bahwa untuk tujuan dimaksud huruf a dan b diatas, Penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 17..

3 iii 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggungjawab Keuangnan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 12. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2008 Nomor 3; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3);

4 iv 14. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 55 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. Menetapkan : MEMUTUSKAN : KESATU KEDUA : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014; : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dimaksud dalam diktum KESATU merupakan laporan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana kepada Bupati Jembrana sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana. KETIGA : Naskah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana 2014 dimaksud dalam diktum KESATU, sebagaimana terlampir merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini. KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Negara pada tanggal 31 Desember 2014 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, IR. I KETUT WIRATMA NIP Tembusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Bupati Jembrana di Negara. 2. Ketua DPRD Kabupaten Jembrana di Negara. 3. Wakil Bupati Jembrana di Negara. 4. Sekretaris Daerah Kabupaten Jembrana di Negara. 5. Kepala Badan/Dinas/Kantor/instansi dan Bagian di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana sebagai laporan. 6. Para Camat se-kabupaten Jembrana. 7. A r s i p.

5 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asung Kerta Wara NugrahaNya, maka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 dapat diselesaikan sesuai dengan rencana. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 merupakan laporan capaian kinerja, setelah berlakunya Perda Nomor 3 Tahun Sesuai dengan Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, dimana setiap eselon II ke atas wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan berdasarkan Renstra Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun Tanpa menyebutkan satu persatu dan dengan rasa hormat yang sedalamdalamnya diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun LAKIP pelaksanaan Kegiatan pada Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun Kami menyadari LAKIP ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu, kami mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan. Mudah-mudahan laporan ini dapat dipergunakan atau dimanfaatkan sebagai salah satu dasar pengambilan kebijakan Pemerintah Kabupaten Jembrana. Negara, 31 Desember 2014 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, IR. I KETUT WIRATMA Pembina Tingkat I NIP LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 v

6 DAFTAR ISI Halaman SK PENETAPAN LAKIP KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... RINGKASAN EKSEKUTIF... ii v vi viii viii BAB I PENDAHULUAN Gambaran Organisasi Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Susunan Organisasi Aspek Strategis Visi Misi SKPD Visi Misi Tujuan dan Sasaran Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih... BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Capaian Kinerja Organisasi Realisasi Anggaran Tahun BAB IV P E N U T U P Kesimpulan Saran-Saran LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 : Penetapan Kinerja. Lampiran 2 : Pengukuran Kinerja LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 vi

7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Tujuan Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Tujuan SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Tahun Tabel 2 Sasaran Pemerintah Kabupaten Jembrana dan Sasaran SKPD Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan Tahun Tabel 3 Skala Pengukuran Kinerja... Tabel 4 Target dan realisasi kegiatan dak pertanian untuk pembenihan, ketahanan pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan tahun Tabel 5 Realisasi target kegiatan dak pertanian untuk pembenihan, ketahanan pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan tahun 2013 dan tahun Tabel 6 Target dan realisasi kegiatan pengembangan balai benih/bibit pertanian terpadu tahun 2014 Tabel 7 Realisasi target kegiatan pengembangan balai benih/bibit pertanian terpadu tahun 2013 dan tahun Tabel 8 Realisasi target kegiatan pengembangan kawasan pertanian terpadu berbasis organik Tahun 2013 dan tahun Tabel 9 Daftar gabungan kelompok tani (gapoktan) penerima bantuan kegiatan pengembangan kawasan pertanian terpadu Tabel 10 Juara lomba kegiatan pengembangan kawasan pertanian terpadu berbasis organik(pepadu) tingkat kabupaten jembrana tahun 2014 Tabel 11 Nama kelompok penerima saprodi tanaman semangka kegiatan pengembangan budidaya tanaman hortikultura Tahun Tabel 12 Nama kelompok penerima saprodi tanaman melon kegiatan pengembangan budidaya tanaman hortikulturatahun Tabel 13 Target dan realisasi kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun 2014 Tabel 14 Jumlah subak penerima bantuan benih kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun Tabel 15 Nama gapoktan penerima bantuan alat pengolahan pupuk organik (appo) kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas padi tahun Tabel 16 Realisasi target kegiatan peningkatan kemampuan kelembagaan petani tahun 2013 dan tahun Tabel 17 Realisasi target kegiatan sekolah lapang pengendalian hama terpadu (slpht) kakao petani.. Tabel 18 Realisasi target kegiatan penyediaan sarana produksi pertanian perkebunan tahun 2013 dan tahun LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 vii

8 Tabel 19 Realisasi target kegiatan peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan tahun 2013 dan tahun 2014 Tabel 20 Realisasi target kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Tahun 2013 dan tahun 2014 Tabel 21 Realisasi target kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak Tahun 2013 dan tahun 2014 Tabel 22 Nama-nama kelompok penerima barang/bantuan kegiatan pengembangan agribisnis peternakan Tahun anggaran Tabel 23 Nama-nama kelompok penerima bibit babi kegiatan Pengembangan agribisnis peternakan Tahun anggaran Tabel 24 Realisasi target kegiatan pengembangan Agribisnis peternakan Tahun 2013 dan tahun Tabel 25 Realisasi target kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat gunatahun 2013 dan tahun Tabel 26 Alokasi dan realisasi anggaran/program dan kegiatan Pada dinas pertanian,perkebunan dan peternakan kabupaten Jembrana tahun LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 viii

9 IKHTISAR EKSEKUTIF Mengacu pada Intruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dimana diamanatkan agar setiap penyelenggara pemerintah mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik yang diterapkan dalam bentuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP merupakan sistem manajemen pemerintahan berfokus pada peningkatan akuntabilitas yang berorientasi pada hasil (Outcomes oriented). Sistem AKIP diimplementasikan secara self assesment oleh masing-masing instansi pemerintah, dimana instansi pemerintah membuat perencanaan dan pelaksanaan, serta mengukur/mengevaluasi kinerjanya sendiri dan melaporkannya kepada instansi yang lebih tinggi. Penerapan manajemen pemerintahan berbasis kinerja pada dasarnya adalah mengubah mind-set para birokrat dari sistem yang birokratis ke arah sistem yang bertujuan untuk lebih mewirausahakan birokrasi pemerintah. Dalam bahasa lain, transformasi sektor pemerintahan yang mengubah fokus akuntabilitas dari orientasi pada masukanmasukan (inputs oriented accountabillity) dan proses ke arah akuntabilitas pada hasil (result oriented accountabillity), terutama berupa outcomes. Salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan manajemen pemerintahan adalah dengan melakukan reformasi pengelolaan dan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten dengan sumber dana dan daya manusia yang ada telah berusaha secara maksimal meningkatkan Kinerja dalam rangka peningkatan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat di Kabupaten Jembrana. Dalam Rencana Kinerja (Renja) Tahun 2014 ditetapkan sebanyak 5 (lima) arah kebijakan dan 5 (lima) sasaran strategis Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana yang selanjutnya didukung oleh 10 (sembilan) program serta 27 (dua puluh tujuh) sasaran kegiatan strategis yang harus dicapai selama Tahun 2014, dan semuanya telah terlaksana. Secara umum capaian sasaran strategis tersebut menunjukkan tingkat keberhasilan yang baik, dengan rata-rata persentase keuangan belanja tidak langsung sebesar 95,37% serta belanja langsung persentase capaian fisiknya sebesar 100 % dan persentase keuangan sebesar 96,60 %. LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 ix

10 Untuk melaksanakan kebijakan, program dan kegiatan dalam mencapai tujuan / sasaran Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana tahun 2014, didukung dengan dana sejumlah Rp ,20,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp ,- dan Belanja Langsung sebesar Rp ,20 Bila dibandingkan antara belanja langsung (61,24 %) dengan belanja tak langsung (38,76 %), maka sebagian besar dana APBD digunakan sebagai belanja langsung. Program dan Kegiatan Dinas Peertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun anggaran 2014 sudah bisa terlaksana dengan baik. Realisasi belanja tahun 2014 sebesar Rp ,- (96,13 %) terbagi ke dalam dua jenis belanja yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Realisasi belanja tidak langsung Rp ,- (95,37 %) dan realisasi belanja langsung sebesar Rp ,- (96,61 %). Belanja Langsung tersebut terdiri dari 10 program dan 27 kegiatan. Dengan demikian, sisa dana belanja tidak langsung sebesar Rp ,- (4,63 %) dan belanja langsung sebesar Rp ,20,- (3,39 %). Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pertanian, Perkebunan dan peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 sebesar Rp ,- (176,39 %) dari pagu yang ditargetkan sebesar Rp ,- yang terdiri dari Retribusi Daerah Rp ,- (77,23 %) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp ,- (270,59 %). Sampai bulan Desember 2014, Laporan Neraca per 31 Desember 2014, jumlah aset Dinas Pertanian, Perkebunan dan peternakan Kabupaten Jembrana adalah sebesar Rp ,850,-. Akhirnya dengan tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja yang telah dicapai tahun 2014 dan dimanfaatkan sebagai penjabaran pelaksanaan TUPOKSI di tahun berikutnya. Agar dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan program di masa yang akan datang, maka LAKIP ini perlu dipahami dan dikomunikasikan secara terus menerus oleh semua staf di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan dan peternakan Kabupaten Jembrana. Negara, 31 Desember 2014 Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, IR. I KETUT WIRATMA Pembina Tingkat I NIP LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 x

11 BAB I PENDAHULUAN Dinamika Keberhasilan Pembangunan, pada Negara berkembang seperti Indonesia sangat tergantung pada upaya pemanfaatan sumber daya alam dan manusia. Kontribusi sektor Pertanian, Perkebunan dan Peternakan terhadap pendapatan daerah, penyedia lapangan dan kesempatan kerja cukup besar guna meningkatkan pendapatan daerah dari ekspor non migas. Kontribusi sektor tersebut selama ini terhadap penerimaan pendapatan lebih banyak diperoleh dari produk dasar atau segar (primer) yang relative memberikan nilai tambah yang kecil dan belum mengandalkan produk olahan (hilir) yang dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar. Menyadari nilai tambah yang diperoleh dari pengembangan produk olahan (hilir) jauh lebih tinggi dari produk primer, maka pendekatan pembangunan pertanian ke depan diarahkan pada pengembangan produk (product development), dan bukan lagi pengembangan komoditas serta lebih difokuskan pada pengembangan nilai tambah produk melalui pengembangan agroindustri yang berdaya saing. Permasalahan yang sering timbul antara lain penguasaan data informasi dilapangan, kelembagaan, sumber daya manusia, sarana alat dan mesin pengolahan dan penguasaan teknologi pengendalian mutu hasil. Pengembangan serta strategi pertanian kedepan adalah pengembangan agroindustri pedesaan, diarahkan bagi terwujudnya sistem pengolahan yang terintegrasi dengan sentra-sentra produksi dan terintegrasi dengan industri ikutannya. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan upaya yang terpadu dan berkelanjutan, mulai dari hilir sampai ke hulu seperti: Perencanaan sistem, pembinaan sistem, penyediaan peralatan dan mesin, pengolahan, modal kerja, pelatihan kerjasama kemitraan, pengendalian dan pendampingan secara berkelanjutan. Sebagai upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut, arah pembangunan pertanian dilakukan melalui pendekatan agribisnis yang pada hakekatnya menekankan pada pendekatan pembangunan ditingkatkan dari pendekatan produksi ke pendekatan bisnis, dengan aspek usaha tani dan pendapatan, pembangunan pertanian bukan semata-mata pembangunan sektoral, namun juga terkait dengan sektor lain, pembangunan pertanian bukan pembangunan komoditas secara parsial melainkan terkait dengan pembangunan wilayah, yang berkaitan erat dengan upaya peningkatan kesejahteraan petani. LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

12 Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undangundang Nomor 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN kemudian diimplementasikan melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta memperhatikan PP. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka peranan LAKIP ini menjadi sangat penting untuk mengukur apakah sasaran, program dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan Tahun 2013 tercapai atau tidak. Maka dilakukan pengukuran kinerja, Pengukuran Kinerja yang akan dilakukan selama Tahun 2013 dan kemudian menentukan jenjang tanggungjawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaannya secara berjenjang yaitu : Staf dan Eselon IV bertanggungjawab pada kegiatan, Eselon III bertanggungjawab pada program dan Eselon II bertanggungjawab pada kebijakan. Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten dengan sumber dana dan daya manusia yang ada telah berusaha secara maksimal meningkatkan Kinerja dalam rangka peningkatan pelayanan dan pendampingan kepada masyarakat di Kabupaten Jembrana. Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undangundang Nomor 28 Tahun 1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN kemudian diimplementasikan melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi serta memperhatikan PP. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka peranan LAKIP ini menjadi sangat penting untuk mengukur apakah sasaran, program dan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan Tahun 2015 tercapai atau tidak. Maka dilakukan pengukuran kinerja, Pengukuran Kinerja yang akan dilakukan selama Tahun 2014 dan kemudian menentukan jenjang tanggungjawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaannya secara berjenjang yaitu : Staf dan Eselon IV bertanggungjawab pada kegiatan, Eselon III bertanggungjawab pada program dan Eselon II bertanggungjawab pada kebijakan. LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

13 1.1 GAMBARAN ORGANISASI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA Kabupaten Jembrana sebagai salah satu dari 9 (sembilan) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Bali, secara geografis terletak di ujung barat Pulau Bali membujur dari barat ke timur tepatnya terletak pada posisi 8 o o Lintang Selatan dan 114 o o Bujur Timur. Permukaan bumi Kabupaten Jembrana bergelombang dan berbukit di bagian Utara, dan landai di bagian Selatan. Ketinggian wilayah Kabupaten Jembrana mencapai 306,84 meter di atas permukaan laut dengan titik tertinggi hanya 700 meter. Kabupaten Jembrana memiliki pantai sepanjang 78 km dan memiliki 37 sungai dengan panjang seluruhnya sebanyak 495,8 kilometer. Secara administrasi Kabupaten Jembrana dibagi atas 5 (lima) wilayah Kecamatan, yaitu: 1). Kecamatan Melaya, 2). Kecamatan Negara, 3). Kecamatan Jembrana, 4). Kecamatan Mendoyo, dan 5). Kecamatan Pekutatan. Kabupaten Jembrana memiliki 51 Desa/Kelurahan terdiri dari 207 Banjar dinas (Dusun) dan 43 Lingkungan. Di samping Desa dinas, Kabupaten Jembrana juga memiliki Desa Pakraman sebanyak 64 buah dengan Banjar Pakraman sebanyak 232 buah. Secara keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana adalah Km² atau 14,94 % dari luas Propinsi Bali, dengan rincian luas masing-masing Kecamatan, yaitu sebagai berikut : a. Kecamatan Melaya seluas Ha b. Kecamatan Negara seluas Ha c. Kecamatan Mendoyo seluas Ha d. Kecamatan Pekutatan seluas Ha e. Kecamatan Jembrana seluas Ha. Ditinjau dari segi penggunaan tanah, Kabupaten Jembrana terdiri dari 49,07% kawasan hutan 49,07%, tanah tegalan 28,4 %, tanah sawah 11,54 %, permukiman 6,34 %, tambak 0,44 %, pertambangan 0,15 %, industri 0,02 %, pariwisata 0,02 %, dan lain-lain. Dengan pemanfaatan lahan seperti tabel tersebut di atas, maka Kabupaten Jembrana memiliki potensi ekonomi dalam berbagai sektor seperti; pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, industri mikro, industri kecil dan industri menengah hingga industri besar. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

14 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana, maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai Dinas Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : 1). Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2). Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. 3). Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan 4). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya SUSUNAN ORGANISASI Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 dan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011, Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana terdiri dari : 1). Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. c. Sub Bagian Keuangan. 2). Bidang Pertanian terdiri dari : a. Seksi Produksi Pertanian b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertaian c. Seksi Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman Pertanian 3). Bidang Perkebunan terdiri dari : a. Seksi Produksi Perkebunan b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan c. Seksi Pengendalian Organisme Penganggu Tanaman Perkebunan 4). Bidang Peternakan terdiri dari : a. Seksi Produksi Peternakan b. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan c. Seksi Kesehatan Hewan Peternakan LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

15 5). Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari : a. Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian b. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan c. Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan 6). Kelompok Jabatan Fungsional. 7). UPTD. Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian tugas pokok Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana diatur dengan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun Adapun Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana seperti pada gambar berikut ini: DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sekretariat Sub-Bagian Umum dan Kepegawai an Sub-Bagian Program,Evaluasi dan Pelaporan Sub- Bagian Keuangan Bidang PERTANIAN Bidang PERKEBUNAN Bidang PETERNAKAN Bidang SARANA PRASARANA Seksi Produksi Seksi Produksi Seksi Produksi Seksi Sarana dan Prasarana Pertanian Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Pengolahan dan Pemasaran Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Seksi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman UPT Seksi Kesehatan Hewan Seksi Sarana dan Prasarana Peternakan LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

16 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15), maka Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut secara struktur organisasi, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana sebagai Dinas Daerah menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1) Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya. 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya. 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya, dan 4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana, maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas sebagai berikut : Berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana maka masing-masing pejabat mempunyai tugas pokok. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut maka masing2 pejabat mempunyai fungsi dan rincian tugas seperti pada uraian dibawah ini : 1. Kepala Dinas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai tugas pokok merumuskan konsep, sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang kelautan, perikanan dan kehutanan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

17 sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas Pertanian,Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi : Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dinas; b. Penyusunan rencana stratejik dinas; c. Penyelenggaraan pelayanan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; d. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dinas; e. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan dinas; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rincian tugas Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai berikut : a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan daerah di bidang pertanian, peternakan, perkebuanan dan sarana prasarana pertanian; b. Merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas; c. Menyusun data/bahan untuk perencanaan daerah di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; d. Menyusun perencanaan, pengelolaan, pengembangan dan pengendalian di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; e. Mengkoordinasikan penelitian dan pengembangan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; f. Mengkoordinasikan monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; g. Mengkoordinasikan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), RKPD, KUA dan PPAS; h. Mengkoordinasikan penyusunan capaian kinerja Dinas dan Kabupaten; LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

18 i. Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi kegiatan dan serah terima kegiatan di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan sarana prasarana pertanian; j. Mengawasi pelaksanaan ketatausahaan, Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan sarana prasarana pertanian; k. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam bidang pertanian, peternakan, peternakan dan sarana prasarana pertanian; l. Mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing; m. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; n. Memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanakan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku; o. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan rencana kerja, hasil yang dicapai sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; p. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; q. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas. 2. Sekretaris Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas kesekretariatan, meliputi urusan umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan keuangan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, maka sekretaris mempunyai fungsi : a. Penyusun kebijakan teknis kesekretariatan sesuai kebijakan teknis dinas; b. Penyelenggara program dan kegiatan kesekretariatan; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan Sub bagian; dan d. Penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian. Rincian tugas Sekretaris Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah sebagai berikut : LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

19 a. Merencanakan operasionalisasi pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, program,evaluasi dan pelaporan, serta keuangan; b. Memberi tugas dan petunjuk kepada bawahan dalam pengelolaan urusan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, perencanaan, evaluasi dan pelaporan serta keuangan; c. Mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan dan naskah dinas dibidang tugasnya; d. Menyelengarakan pengelolaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian, program, evaluasi dan pelaporan serta penata usahaan keuangan dinas; e. Menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan perawatan/pemeliharaan sarana prasarana, perlengkapan, peralatan dan inventaris dinas; f. Melaksanakan penyusunan bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dinas dan penetapan kinerja dinas; g. Melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dalam melaksanakan tugas; h. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan karier; j. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan; k. Mengevaluasi tugas yang diberikan kepada kepala sub bagian; l. Menyusun laporan hasil kegiatan; m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. n. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 3. Bidang Pertanian Bidang Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Pertanian mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis bidang; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

20 c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; dan e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Bidang Pertanian sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura berdasarkan kebijakan Dinas; b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; c. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; d. Menyelenggarakan pengelolaan,bibimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; e. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan tanaman pangan dan hortikultura; f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi tanaman pangan dan hortikultura; g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

21 4. Bidang Peternakan Bidang Peternakan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang budidaya peternakan dan kesehatan hewan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Peternakan mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis bidang; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan. Rincian tugas Kepala Bidang Peternakan sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja bidang peternakan berdasarkan kebijakan Dinas; b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; c. Menyelenggarakan pengelolaan,bibimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; d. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan peternakan dan kesehatan hewan; e. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; f. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, penyebaran dan pengembangan ternak, kesehatan hewan dan kesmavet, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi peternakan; LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

22 g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 5. Bidang Perkebunan Bidang Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan bidang perkebunan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Perkebunan mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis bidang; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Bidang Perkebunan sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja bidang perkebunan berdasarkan kebijakan Dinas; b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; c. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

23 dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; d. Menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; e. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan perkebunan; f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang produksi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengkajian dan pengembangan teknologi perkebunan; g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 6. Bidang Sarana Prasarana Pertanian Bidang Sarana Prasarana Pertanian dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas di bidang sarana prasarana, sumberdaya dan alat mesin pertanian, perkebunan dan peternakan. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan teknis bidang; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan bidang; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

24 d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala Bidang Sarana Prasarana Pertanian sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja bidang sarana prasarana pertanian berdasarkan kebijakan Dinas; b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; c. Membimbing dan memotivasi Kepala Seksi dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; d. Menyelenggarakan pengelolaan, bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; e. Menyelenggarakan pelayanan umum dalam urusan sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang sumberdaya lahan dan air irigasi, inprastruktur pertanian tingkat desa dan tingkat usaha tani, alat dan mesin pertanian, kelembagaan dan sumberdaya manusia petani, penyuluh dan sistem penyelengaraan penyuluhan pertanian; g. Mengkoordinasikan Kepala Seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. Memberi petunjuk kepada Kepala Seksi dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

25 j. Menilai hasil kerja Kepala Seksi dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; dan l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan. 7. UPTD Pertanian UPTD Pertanian dipimpim oleh seorang Kepala UPT, Kepala UPT mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tugas dalam urusan pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala UPT mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan kebijakan teknis UPT; b. Penyelenggaraan program dan kegiatan UPT; c. Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan UPT; d. Penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala sub bagian dan pejabat non stuktural dalam lingkup UPT; e. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. Rincian tugas Kepala UPT sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja UPT berdasarkan kebijakan Dinas; b. Menyusun pedoman kerja dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan; c. Membimbing dan memotivasi Kepala Sub Bagian dan bawahan untuk mewujudkan dan memantapkan urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan; LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

26 d. Menyelenggarakan pengelolaan,bimbingan teknis, pembinaan, pengembangan dan pengendalian dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan; e. Menyelenggarakan pelayanan umum dan sistem informasi manajemen dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan; f. Menyeleggarakan pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam urusan bidang pengkajian dan pengembangan teknologi pembenihan/pembibitan, pengolahan hasil dan limbah Pertanian, Perkebunan dan Peternakan; g. Mengkoordinasikan Kepala Sub Bagian dan Pejabat Fungsional agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; h. Memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bagian dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan sistem pengendalian intern; j. Menilai hasil kerja Kepala Sub Bagian dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; l. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Dinas. 8. Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

27 1.2 ASPEK STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses awal dalam usaha menuju tujuan yang ingin dicapai. Dalam Perencanaan Strategis harus memperhatikan Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta Lingkungan Eksternal (Peluang dan Tantangan) suatu organisasi. Aspek Strategis meliputi; visi, misi, tujuan, sasaran, sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA), sebagai berikut; VISI DAN MISI SKPD VISI Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana Tahun yang dituangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 11, bahwa konsep pembangunan Kabupaten Jembrana yaitu Mari Lakukan Perbaikan, Bersama Rakyat, Membangun Jembrana. Selanjutnya konsep pembangunan tersebut dijabarkan menjadi Visi yang disampaikan oleh Bupati dan Wakil Bupati Jembrana yang terpilih hasil pemilihan Kepala Daerah langsung pada tanggal 27 Desember 2010, yaitu Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat Jembrana, Melalui Peningkatan Perekonomian, dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia, Yang Dilandasi Semangat Kebersamaan, Kewirausahaan, dan Pemberdayaan Masyarakat. Visi tersebut dijabarkan dalam 5 (lima) Misi, namun diantara kelima Misi yang terkait dengan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan adalah : Misi kedua yaitu Meningkatkan perekonomian daerah, melalui optimalisasi potensi basis, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan memperhatikan kondisi riil potensi pertanian di Kabupaten Jembrana, maka ditetapkan Visi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan sebagai berikut : TERWUJUDNYA PERTANIAN YANG BERORIENTASI AGRIBISNIS DAN KETAHANANPANGAN BERFALSAFAH TRI HITA KARANA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT. Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam visi tersebut perlu dijelaskan pengertiannya sebagai berikut : LAKIP Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NOMOR 1 TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) 41010 http://www.jembranakab.go.id N E G A R A - B A L I KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejalan dengan adanya perubahan paradigma dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sesuai dengan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dari dilayani

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA

DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NO.1, TELP. (0365) 41210, FAX. (0365) 41010 NEGARA - BALI i KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA,

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 608 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah

Lebih terperinci

( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH )

( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) duk@ ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2013 1 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Kompleks Civic Center, Jalan Mayor Sugianyar No. 9 NEGARA 82218 KEPUTUSAN KEPALA KABUPATEN JEMBRANA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1 Kota Prabumulih 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Keinginan Pemerintah dan tuntutan dari publik saat ini adalah adanya transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan keuangan negara. Dasar dari

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA, PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG Menimbang : a. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T ) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T ) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN ( R K T ) TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NO 1 NEGARA TLP. (0365) 41210 2015 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH )

( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN Kompleks Civic Center, Jalan Mayor Sugianyar No. 9, Negara 82218 Telp

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN JEMBRANA JALAN SURAPATI NO 1 NEGARA TLP. (0365) 41210 2014

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN

KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 206-202 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG 206 PROVINSI BALI BUPATI BADUNG KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas Asung Kerta Wara NugrahaNya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN, PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS SANGGAR KEGIATAN BELAJAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA OLAHRAGA PARIWISATA DAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana;

Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Jembrana; BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 76 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS BALAI BENIH/BIBIT DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA.

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA. BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH Menimbang KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2. BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN CILACAP

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 5 2009 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) 351191 Tegal - 52111 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan sektor Kelautan dan Pertanian secara kontinyu dan terarah

Lebih terperinci

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN SALINAN BUPATI TOLITOLI Menimbang Mengingat PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI,

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Luwu Timur dan Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN KABUPATEN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2010-20014 DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI BADAN PELAKSANA PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BIMA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, bahwa dengan

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 44 2011 SERI. A PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 44 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN PENDIDIKAN FORMAL

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN PENDIDIKAN FORMAL BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SATUAN PENDIDIKAN FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP Jalan Jenderal Sudirman (Gedung Kesenian Bung Karno Lt. I) Telp. ( 0365 ) 41322 - Negara KEPUTUSAN KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

.000 WALIKOTA BANJARBARU

.000 WALIKOTA BANJARBARU SALINAN.000 WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN

Lebih terperinci

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D

29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN /D 29 Januari LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN 2003 Menimbang PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG

TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG BUPATI BENGKAYANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR i2- TAHUN 2014 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI BENIH/BIBIT PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 17 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PERTANIAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang

Lebih terperinci

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id -1- GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN PROVINSI BALI

Lebih terperinci

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN

Lebih terperinci

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016 -1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG 1 BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN, HORTIKULTURA DAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN TENTANG LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2002 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 20002 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA

Lebih terperinci

JALAN MAYOR SUGIANYAR NO. 19 NEGARA - BALI

JALAN MAYOR SUGIANYAR NO. 19 NEGARA - BALI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTALASI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PENDAPATAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2013 JALAN MAYOR SUGIANYAR NO. 19 NEGARA - BALI PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS PENDAPATAN Jalan

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PETERNAKAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG i V I S I Terwujudnya perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif dan akuntabel untuk mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dua kali lipat Tahun 2018 M I S I 1. Mengkoordinasikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) BALAI BENIH PADI DAN BIBIT PADA DINAS PERTANIAN

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, 90 BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BADAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan salah satu alat instrument untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya. Pendekatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN SALINAN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya.

perencanaannya yang harus mengacu pada Rencana Strategis SKPD, pelaksanaan teknis di lapangan, maupun pengawasan/ monitoringnya. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara Nugraha-Nya, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015

Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 Review RENCANA STRATEGIS (RENSTRA SKPD) TAHUN 2010-2015 DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN BADUNG Mangupura, 2013 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS CIPTA KARYA PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA MANDALA JALAN RAYA

Lebih terperinci

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi A.1. Kedudukan 1. Dinas Pertanian dan Peternakananian merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang Pertanian

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) Negara

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) Negara DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA 2014 17 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL Jalan Surapati Nomor 1 Telp. (0365) 41210 Negara KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2008 2013 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN BADUNG TAHUN ANGGARAN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIT 11 (LANTAI 2 DAN 3)

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Subang

Lebih terperinci

L A K I P ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN

L A K I P ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN L A K I P ( LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ) TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBRANA FEBRUARI 2014 i PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DINAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL Alamat

Lebih terperinci

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH KELURAHAN DI KABUPATEN JEMBRANA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH KELURAHAN DI KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMERINTAH KELURAHAN DI KABUPATEN JEMBRANA Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci