BAB I PENDAHULUAN. Strain bakteri yang menguntungkan dalam meningkatkan pertumbuhan
|
|
- Hendri Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Strain bakteri yang menguntungkan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman dikelompokkan sebagai Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) (Kloepper, 99). Secara umum, mekanisme PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman adalah (i) sebagai biostimulan, PGPR mampu menghasilkan atau melepaskan hormon tanaman seperti indole-3-acetic acid (IAA), asam giberelin, sitokinin, dan etilen atau prekursornya (- aminosiklopropena--karboksilat deaminase) di dalam tanaman, berperan dalam fiksasi N 2, serta mampu melarutkan fosfat anorganik; (ii) sebagai bioprotektan, PGPR memberikan efek antagonis terhadap patogen tanaman melalui beberapa cara yaitu produksi antibiotik, siderofore, enzim kitinase, kompetisi sumber nutrisi dan niche, menginduksi ketahanan tanaman secara sistemik (Fernando et al., 2005). Actinomycetes adalah kelompok bakteri gram positif yang paling banyak terdistribusi di alam dan dikenal sebagai mikroorganisme tanah yang bersifat saprofit (Takizawa et al., 993). Sebagian besar actinomycetes yang ditemukan di tanah adalah strain anggota genus Streptomyces (Suzuki et al., 2000) dan 60% sumber senyawa biologis aktif seperti antijamur dan antibakteri serta senyawa pemacu pertumbuhan tanaman yang telah dikembangkan untuk pertanian berasal dari genus ini (Ilic et al., 2007).
2 2 Streptomycetes yang ditemukan di rhizosfer mampu memproduksi substansi pemacu pertumbuhan berupa auksin, giberelin (Brown, 972; Aldesuquy et al., 998) dan sitokinin (Aldesuquy et al., 998). Hal ini disebabkan karena melimpahnya nutrien yang tersedia dalam eksudat akar sehingga isolat Streptomyces spp. mampu untuk mensintesis IAA (Kravchenko et al., 99; Martens & Frankenberger, 994). Auksin adalah kelompok senyawa cincin indol yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman dengan merangsang pemanjangan sel, inisiasi akar, perkecambahan biji dan pertumbuhan benih (El-Tarabily, 2008). Indol-3-acetic acid (IAA) adalah auksin alami umum dan merupakan produk metabolisme L-tryptophan pada mikroorganisme. Sekitar 80% bakteri rhizosfer dapat mensekresi IAA (Bhavdish et al., 2003). Beberapa spesies anggota genus Streptomyces, yaitu S. olivaceoviridis, S. rimosus, S. rochei, dan Streptomyces spp. dari rhizosfer tomat memiliki kemampuan untuk menghasilkan IAA sehingga dapat meningkatkan perkecambahan biji, pemanjangan akar dan berat kering akar tanaman gandum dan legum Pisum sativum (Aldesuquy et al., 998; El-Tarabily, 2008). Penelitian oleh Khamna et al. (200), menunjukan bahwa Streptomyces sp. CMU-H009 yang diisolasi dari tanaman Cymbopogon citratus memiliki kemampuan untuk menghasilkan IAA, meningkatkan perkecambahan, serta pemanjangan akar pada tanaman jagung dan kacang-kacangan. Saat ini, beberapa anggota genus Streptomyces telah dipelajari dan dikembangkan sebagai produk komersial. Sebagai contoh, Mycostop, yang diproduksi dari S. griseoviridis K6 dan S.
3 3 lydicus WYEC08 dapat menghasilkan IAA untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman (Mahadevan & Crawford, 997). Pada bakteri terdapat beberapa jalur yang berbeda dalam mensintesis IAA dan strain bakteri mampu melakukan sintesis lebih dari satu jalur (Costacurta & Vanderleyden, 995). Dua jalur utama yang paling umum ditemukan pada bakteri adalah jalur indole-3-acetamide (IAM) dan indole-3-pyruvat (IpyA). Jalur IAM telah diidentifikasi dalam beberapa spesies bakteri misalnya, Pseudomonas syringae pv. syringae (White & Ziegler, 99), Bradyrhizobium japonicum dan Rhizobium fredii (Sekine et al., 989), Azospirillum brasilense (Bar & Okon, 993), patogen tanaman Agrobacterium tumefaciens dan Pseudomonas savastanoi (Comai & Kosuge, 982;. Yamada et al., 985) dan Streptomyces spp. (Manulis et al. 994). Pada jalur IAM, terdapat dua enzim yang berperan yaitu, enzim triptofan monooksigenase (IaaM) yang dikode oleh gen iaam dan enzim IAM hydrolase (IaaH) yang dikode oleh gen iaah (Spaepen et al., 2007). Hal ini menunjukkan bahwa pada isolat Streptomyces spp. yang mampu menghasilkan IAA dapat dideteksi gen fungsional yang terlibat dalam biosintesis IAA. Berdasarkan latar belakang diatas maka penggunaan PGPR berpotensi besar sehingga penelitian mengenai pemanfaatannya sangat penting dilakukan dalam usaha untuk meningkatkan produksi pertanian. Oleh karena itu, penelitian ini telah dilakukan untuk mengkaji kemampuan isolat Streptomyces spp. yang diperoleh dari rhizosfer Cyperus rotundus L. untuk menghasilkan IAA.
4 4 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:. Apakah isolat Streptomyces spp. yang telah diisolasi dari rhizosfer Cyperus rotundus L. dapat menghasilkan IAA? 2. Apakah gen iaam dapat terdeteksi pada isolat Streptomyces spp. yang mampu menghasilkan IAA? 3. Bagaimana pengaruh konsentrasi triptofan terhadap kemampuan isolat Streptomyces spp. dalam menghasilkan IAA? 3. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:. Mengevaluasi kemampuan isolat Streptomyces spp. yang mampu menghasilkan IAA. 2. Mengetahui keberadaan gen iaam pada isolat Streptomyces spp. yang mampu menghasilkan IAA. 3. Mengetahui pengaruh konsentrasi triptofan terhadap kemampuan isolat Streptomyces spp. dalam menghasilkan IAA.
5 5 4. Manfaat Penelitian. Memberikan informasi tentang kemampuan isolat Streptomyces spp. dalam menghasilkan IAA sehingga dapat dimanfaatkan sebagai agen biostimulan. 2. Memberikan informasi tentang jalur biosintesis IAA pada isolat Streptomyces spp. melalui deteksi gen iaam yang mengkode enzim Tryptophan Monooxigenase. 3. Selain itu, diharapkan penelitian ini dapat menjadi salah satu bentuk pengembangan ilmu melalui publikasi ilmiah.
TINJAUAN PUSTAKA Bradyrhizobium japonicum Penambat Nitrogen
4 TINJAUAN PUSTAKA Bradyrhizobium japonicum Penambat Nitrogen Bradyrhizobium japonicum merupakan salah satu bakteri bintil akar yang bersimbiosis dengan tanaman kedelai. Bakteri ini termasuk Gram negatif
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Enzim ACC Deaminase dan Etilen
TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman (PGPR) Rizobakteri pemacu tumbuh tanaman yang populer disebut plant growth promoting rhizobacteria (PGPR) diperkenalkan pertama kali oleh Kloepper
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Endofit Bakteri endofit merupakan sumber keanekaragaman genetik yang kaya dan dapat diandalkan, dengan sumber berbagai jenis baru yang belum dideskripsikan (Prasetyoputri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga untuk mendukung
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai [Glycine max (L.) Merril] merupakan komoditas strategis di Indonesia. Oleh karena itu, upaya untuk berswasembada kedelai tidak hanya bertujuan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. mengalami peningkatan. Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Produksi kedelai di Indonesia dari tahun 2009 sampai 2013 secara terus menerus mengalami penurunan, walaupun permintaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Bacillus sp. Karakter Bacillus sp. sebagai PGPR
TINJAUAN PUSTAKA Bacillus sp. Bacillus sp. merupakan bakteri gram positif, berbentuk batang yang mempunyai kemampuan membentuk endospora pada kondisi yang kurang menguntungkan. Bakteri ini dapat ditemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas strategis di Indonesia. Kedelai menjadi tanaman terpenting ketiga setelah padi dan jagung (Danapriatna, 2007).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bunga anggrek yang unik menjadi alasan bagi para penyuka tanaman ini. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang tersebar di seluruh dunia dan digemari oleh berbagai kalangan. Bentuk struktur dan warna bunga anggrek yang unik
Lebih terperinciBAB I. PENGANTAR. sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Salah satu
BAB I. PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Produktifitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan baik biotik maupun abiotik. Kedua kondisi ini merupakan faktor penentu utama yang sangat berpengaruh
Lebih terperinciMikroba Penghasil Fitohormon
ABSTRAK Mikroba Penghasil Fitohormon I Nyoman.P. Aryantha, Dian P. Lestari & Nurmi P. Dwi Dept. Biologi FMIPA ITB Jalan Ganesha 10 40132 Telah dilakukan penelitian awal mengenai potensi beberapa isolate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sorgum manis [Sorghum bicolor (L.) Moench.] merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sorgum manis [Sorghum bicolor (L.) Moench.] merupakan salah satu tanaman sereal penting. Tanaman ini menduduki peringkat empat di dunia dalam hal produksi, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangan yang terus meningkat. Segala upaya untuk meningkatkan produksi selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oryza sativa) merupakan tanaman yang memegang peranan penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia sebagai bahan utama pangan. Peningkatan produksi padi
Lebih terperinciPEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh
PEMBAHASAN Kualitas Pupuk Kompos dengan Penambahan Mikroba Pemacu Tumbuh Penambahan pupuk hayati ke dalam pembuatan kompos mempunyai peran penting dalam meningkatkan kandungan hara dalam kompos, terutama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pupuk Anorganik Pupuk anorganik atau disebut juga sebagai pupuk mineral adalah pupuk yang mengandung satu atau lebih senyawa anorganik (Leiwakabessy dan Sutandi, 2004). Fungsi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil
3 mengukur turbiditas dari pengenceran 1:1, 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, sedangkan hitungan cawan dengan menyebar inokulum pada pengenceran 10-6, 10-8, 10-9, 10-10. Uji Pelarutan Fosfat. Dua belas isolat bakteri
Lebih terperinciTERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays)
TERM OF REFFERENCE (TOR) PENINGKATAN SERAPAN HARA, PENGISIAN TONGKOL, DAN PENCEGAHAN SERANGAN PENYAKIT HAWAR DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) 2016 PENDAHULUAN Daerah rhizosper tanaman banyak dihuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculantum Mill.) merupakan salah satu komoditas yang bersifat multiguna dan banyak diminati oleh masyarakat, khususnya di Indonesia, saat ini tomat
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI BAKTERI PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L.) HARMOKO NPM ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN KONSENTRASI BAKTERI PGPR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L.) HARMOKO NPM. 7 483 699 ABSTRAK Terjadinya penurunan produktivitas tanaman kacang tanah di
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo Propinsi
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Kabupaten Wonogiri Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah 182.236,02 Hektar atau 5,59% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah. Secara geografis terletak antara
Lebih terperinciFiksasi Nitrogen tanah : proses pertukaran nitrogen udara menjadi nitrogen dalam tanah oleh mikroba tanah yang simbiotik maupun nonsimbiotik.
PERTEMUAN III BAKTERI FIKSASI NITROGEN Kandungan Nitrogen di udara sekitar 76,5% s.d 78%, adapun supply nitrogen ke dalam tanah sekitar 0,1 0,2%. Masuknya nitrogen dari udara ke dalam tanah melalui curah
Lebih terperinciTabel 1 Persentase penghambatan koloni dan filtrat isolat Streptomyces terhadap pertumbuhan S. rolfsii Isolat Streptomyces spp.
4 Tinggi tanaman kumulatif dikonversi menjadi LADKT (luasan area di bawah kurva perkembangan tinggi tanaman) menggunakan rumus sama seperti perhitungan LADKP. KB dihitung dengan rumus (Sutopo 2002): Perhitungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kesuburan tanah menurun cepat, pencemaran air dan tanah, bahaya residu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gerakan kembali ke alam (back to nature) yang dilandasi oleh kesadaran pentingnya kesehatan dan kelestarian lingkungan kini menjadi sebuah gaya hidup masyarakat dunia.
Lebih terperinciAktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82
Lampiran 1. Tabel rataan pengukuran tinggi bibit sengon, bibit akasia mangium, dan bibit suren pada aplikasi aktivator EM 4, MOD 71, dan Puja 168. Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ 1 2 3 A0 T1 20,75 27,46
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Varietas Jagung Hibrida
6 TINJAUAN PUSTAKA Varietas Jagung Hibrida Varietas atau kultivar adalah sekelompok individu tanaman yang dapat dibedakan berdasarkan sifat morfologi, fisiologis, atau sifat lainnya apabila diproduksi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sebagian besar produk perkebunan utama diekspor ke negara-negara lain. Ekspor. teh dan kakao (Kementerian Pertanian, 2015).
12 PENDAHULUAN Latar Belakang Sub-sektor perkebunan merupakan penyumbang ekspor terbesar di sektor pertanian dengan nilai ekspor yang jauh lebih besar dibandingkan nilai impornya. Sebagian besar produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi pertanian, khususnya dalam pengendalian penyakit tanaman di Indonesia masih banyak mengandalkan penggunaan pestisida. Penggunaan pestisida yang tidak bijaksana
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika Tanaman Kedelai Menurut Irwan (2006), Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan semakin berkembangnya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Endofit Bakteri endofit adalah mikroba yang hidup di dalam jaringan membentuk koloni dalam jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya. Setiap tanaman tingkat tinggi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Perkembangan Koloni Bakteri Aktivator pada NA dengan Penambahan Asam Humat Pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa pada bagian tanaman tomat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merill) Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia, karena memiliki harga jual yang tinggi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Area akar tanaman merupakan tempat berkembangbiak yang baik bagi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bakteri Tanah (Rhizobakteri) 2.1.1 Deskripsi Bakteri Tanah Area akar tanaman merupakan tempat berkembangbiak yang baik bagi pertumbuhan mikroba terutama bagi rhizobakteri. Hubungan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Rizobakteria Pemacu Pertumbuhan ( Plant Growth-Promoting Rhizobacteria)
TINJAUAN PUSTAKA Rizobakteria Pemacu Pertumbuhan (Plant Growth-Promoting Rhizobacteria) Mikroorganisme tumbuh subur di tanah, terutama di daerah rizosfer tanaman. Sejumlah spesies bakteri dan cendawan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan mikroorganisme antagonis sebagai agen pengendali hayati memberikan harapan baru untuk pengendalian hama pertanian terutama fungi yang bersifat patogen. Secara
Lebih terperinciHSJ. Hasanuddin Student Journal. Vol. 1(1): 16-21, Juni 2017
HSJ Hasanuddin Student Journal. Vol. 1(1): 16-21, Juni 2017 Diserahkan: 2017-03-01; Diterima 2017-04-14 ISSN: 2579-7859, E-ISSN: 2579-7867 Artikel Penelitian Teknologi Formulasi Rhizobakteria Berbasis
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Adapun sistematika tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) yaitu :
4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kacang Kedelai Adapun sistematika tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) yaitu : Kingdom : Plantae Divisio : Tracheophyta Subdivisio : Spermatophytina Kelas Ordo Famili
Lebih terperinciMANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN
MANIPULASI TUMBUHAN MENGGUNAKAN HORMON PERTUMBUHAN TANAMAN Sebagai organisme yang bersifat sesil tumbuhan tidak dapat pindah dari habitatnya. Tumbuhan harus mampu mengatasi kondisi di sekitarnya termasuk
Lebih terperinciKuliah VII HORMON TUMBUHAN (AUKSIN) OLEH: Dra. Isnaini Nurwahyuni, M.Sc Riyanto Sinaga, S.Si, M.Si Dra. Elimasni, M.Si
Kuliah VII HORMON TUMBUHAN (AUKSIN) OLEH: Dra. Isnaini Nurwahyuni, M.Sc Riyanto Sinaga, S.Si, M.Si Dra. Elimasni, M.Si senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Isolasi Bakteri Rizosfer dari Tanaman Jagung (Zea mays)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Isolasi Bakteri Rizosfer dari Tanaman Jagung (Zea mays) Matrik tanah merupakan tempat perkembangan akar tanaman, produksi eksudat akar tumbuhan yang umumnya banyak mengandung
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas pertanian perkebunan rakyat. Tanaman ini menjadi andalan bagi petani dan berperan penting bagi perekonomian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Budidaya Kedelai Tanaman kedelai dapat mengikat Nitrogen di atmosfer melalui aktivitas bakteri Rhizobium japonicum. Bakteri ini terbentuk di dalam akar tanaman yang diberi nama
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Isolasi bakteri pelarut fosfat Dalam penelitian ini, isolasi bakteri pelarut fosfat menggunakan media Pikovskaya. Media Pikovskaya adalah media selektif untuk
Lebih terperinciEKSPLORASI Pseudomonad fluorescens DARI PERAKARAN GULMA PUTRI MALU (Mimosa invisa)
EKSPLORASI Pseudomonad fluorescens DARI PERAKARAN GULMA PUTRI MALU (Mimosa invisa) A. Pendahuluan Pseudomonad fluorescens merupakan anggota kelompok Pseudomonas yang terdiri atas Pseudomonas aeruginosa,
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Populasi Bakteri Penambat N 2 Populasi Azotobacter pada perakaran tebu transgenik IPB 1 menunjukkan jumlah populasi tertinggi pada perakaran IPB1-51 sebesar 87,8 x 10 4 CFU/gram
Lebih terperinciBradyrhizobium japonicum TOLERAN ASAM-ALUMINIUM PENGHASIL ASAM INDOL ASETAT DAN TELAAH SIMBIOSISNYA DENGAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI
Bradyrhizobium japonicum TOLERAN ASAM-ALUMINIUM PENGHASIL ASAM INDOL ASETAT DAN TELAAH SIMBIOSISNYA DENGAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI IRNI MAHAGIANI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai macam penyakit infeksi yang membutuhkan antibiotik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya berbagai macam penyakit infeksi yang membutuhkan antibiotik dan adanya sifat beberapa kuman patogen yang resisten terhadap antibiotik yang ada, mendorong
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Plant Growth-Promoting Rhizobacteria
TINJAUAN PUSTAKA Plant Growth-Promoting Rhizobacteria Plant Growht-Promoting Rhizobacteria (PGPR) pertama kali didefinisikan oleh Kloepper dan Schroth (1978) sebagai bakteri disekitar perakaran tanaman
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi dan Reaksi Hipersensitif Bakteri Penghasil Siderofor Asal Cipanas dan Lembang Daerah perakaran tanaman tomat sehat diduga lebih banyak dikolonisasi oleh bakteri yang bermanfaat
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN
KAJIAN PENGARUH AUKSIN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH DAN PERTUMBUHAN TANAMAN Zaki Ismail Fahmi (PBT Ahli Muda) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sangat penting di Indonesia. Kedelai sangat bermanfaat sebagai bahan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting di Indonesia. Kedelai sangat bermanfaat sebagai bahan pangan, pakan ternak, maupun bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk pertanian yang dihasilkan terbebas dari bahan bahan kimia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pupuk organik merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami. Pupuk organik merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Kimia Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada lampiran 2. Penilaian terhadap sifat kimia tanah yang mengacu pada kriteria Penilaian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pemanasan Global dan Pertanian Sawah
TINJAUAN PUSTAKA Pemanasan Global dan Pertanian Sawah Pemanasan global berkaitan dengan peningkatan gas rumah kaca (GRK) di atmosfer dan perubahan iklim. Metan (CH 4 ) dan dinitrogen oksida (N 2 O) merupakan
Lebih terperinciKALIN merangsang pembentukan organ. Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin
KALIN merangsang pembentukan organ Rhizokalin Filokalin Kaulokalin Anthokalin PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN Kompetensi Dasar KD 3.1 Menganalisis hubungan antar faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang bersifat organik ataupun anorganik, dan jika ditambahkan ke dalam tanah atau ke tanaman. Pupuk dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi
Lebih terperinciFauziah Aini Rohmawati *), Roedy Soelistyono dan Koesriharti
1294 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8, Agustus 2017: 1294 1300 ISSN: 2527-8452 PENGARUH PEMBERIAN PGPR (PLANT GROWTH PROMOTING RHIZOBACTERIA) DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI TERHADAP HASIL TANAMAN TERUNG
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Ditinjau dari aspek pertanaman maupun nilai produksi, cabai (Capsicum annuum L. ) merupakan salah satu komoditas hortikultura andalan di Indonesia. Tanaman cabai mempunyai luas
Lebih terperinciPERANAN TRYPTOPHAN DAN KONSENTRASI AWAL INOKULAN DALAM PENINGKATAN KANDUNGAN IAA, NITROGEN TOTAL DAN KEPADATAN SEL PADA PUPUK HAYATI CAIR Azospirillum
PERANAN TRYPTOPHAN DAN KONSENTRASI AWAL INOKULAN DALAM PENINGKATAN KANDUNGAN IAA, NITROGEN TOTAL DAN KEPADATAN SEL PADA PUPUK HAYATI CAIR Azospirillum Nana Danapriatna 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOSINTESIS IAA OLEH AZOSPIRILLUM
Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No. 2 April-Juni 2014: 82-88 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIOSINTESIS IAA OLEH AZOSPIRILLUM Nana Danapriatna Fakutas Pertanian Universitas Islam 45 Bekasi, Jl. Cut Mutiah 83 Bekasi
Lebih terperinciRIZOBAKTERIA BACILLUS SP. ASAL TANAH RIZOSFER KEDELAI YANG BERPOTENSI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN RINA PUJI ASTUTI
RIZOBAKTERIA BACILLUS SP. ASAL TANAH RIZOSFER KEDELAI YANG BERPOTENSI SEBAGAI PEMACU PERTUMBUHAN TANAMAN RINA PUJI ASTUTI SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
Lebih terperinciPEMBAHASAN Isolasi dan Karakterisasi Fisiologi Parsial Bacillus sp.
PEMBAHASAN Isolasi dan Karakterisasi Fisiologi Parsial Bacillus sp. Bacillus merupakan kelompok bakteri yang banyak ditemukan pada habitat tanah. Kelompok bakteri ini diperkirakan terdapat sangat melimpah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan merupakan sumber
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kacang Hijau 2.1.1 Klasifikasi tanaman kacang hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antraknosa merupakan salah satu penyakit tanaman yang dapat menurunkan produksi tanaman bahkan dapat mengakibatkan gagal panen. Penyakit ini menyerang hampir semua tanaman.
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA UNTUK ANALISIS KUANTITATIF PRODUKSI PLANT GROWTH-PROMMOTING RHIZOBACTERIA DALAM LOW-COST SUBSTRAT DENGAN PROSES ANAEROB
Model Matematika Untuk Analisis Kuantitatif MODEL MATEMATIKA UNTUK ANALISIS KUANTITATIF PRODUKSI PLANT GROWTH-PROMMOTING RHIZOBACTERIA DALAM LOW-COST SUBSTRAT DENGAN PROSES ANAEROB Mathematical Model for
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serangan hama karena buahnya yang berupa polong berada dalam tanah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman pangan kacang-kacangan yang menempati urutan terpenting kedua setelah kedelai. Tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan pangan dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Azospirillum sp
TINJAUAN PUSTAKA Azospirillum sp Bakteri penambat nitrogen dibagi menjadi dua yaitu bakteri yang membentuk bintil akar dan bakteri yang tidak membentuk bintil akar. Contoh dari bakteri yang membentuk bintil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciHIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II
HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL BATCH II KAJIAN PEMBIAKAN BAKTERI KITINOLITIK Pseudomonas fluorescens dan Bacillus sp PADA LIMBAH ORGANIK DAN FORMULASINYA SEBAGAI PESTISIDA HAYATI
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kacang Tanah Kacang tanah berasal dari Amerika Selatan, namun saat ini telah menyebar ke seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Cina dan India merupakan penghasil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Fosfor (P) dan Perannya pada Tanaman Rizobakteria Pemacu Pertumbuhan Tanaman
3 TINJAUAN PUSTAKA Fosfor (P) dan Perannya pada Tanaman Fosfor merupakan unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman agar tumbuh dengan sehat. Jumlah yang diperlukan oleh tumbuhan diperkirakan mencapai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Umum Tanaman Cabai Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Tanaman ini dapat diusahakan di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai ketinggian 1400
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1. Pengaruh Perendaman Benih dengan Isolat spp. terhadap Viabilitas Benih Kedelai. Aplikasi isolat TD-J7 dan TD-TPB3 pada benih kedelai diharapkan dapat meningkatkan perkecambahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Sayuran sawi ditaneim dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan S perlakuan dan 3 kali pengulangan. Perlakuan tersebut adalah : (1) ETT MS = Bokashi + ETT daun mimba
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rhizobium sp. merupakan hal yang penting dalam bidang pertanian saat ini. Salah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman Leguminoceae merupakan tanaman yang sudah lama diketahui sebagai penyubur tanah. Simbiosis antara tanaman Leguminoceae dengan bakteri Rhizobium sp. merupakan
Lebih terperinciDari latar belakang diatas maka kami melakukan percobaan tentang Pengaruh Hormon Terhadap Pemanjangan Jaringan Akar Dan Batang Kecambah Jagung.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perkembangan dan pertumbuhan bagian tubuh tumbuhan tidak lepas dari pengaruh zat kimia tertentu berupa protein yang disebut hormon. Hormon dibutuhkan dalam jumlah
Lebih terperinciPOTENSI Bacillus sp. ASAL RIZOSFER GIAM SIAK KECIL BUKIT BATU SEBAGAI RHIZOBACTERIA PEMACU PERTUMBUHAN DAN ANTIFUNGI PADA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT
POTENSI Bacillus sp. ASAL RIZOSFER GIAM SIAK KECIL BUKIT BATU SEBAGAI RHIZOBACTERIA PEMACU PERTUMBUHAN DAN ANTIFUNGI PADA PEMBIBITAN KELAPA SAWIT Fifi Puspita 1, Delita Zul 2, Amrul Khoiri 1 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum Manis merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah tropis dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sorghum Manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) Sorgum Manis merupakan tanaman asli dari wilayah-wilayah tropis dan subtropis di bagian Pasifik Tenggara dan Australia, wilayah yang
Lebih terperinciHORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH. Hormones and plant growth regulator
HORMON DAN ZAT PENGATUR TUMBUH Hormones and plant growth regulator Istilah hormon pertama kali digunakan pada hewan sebagai : senyawa yang diproduksi di suatu kelenjar, diedarkan ke bagian tubuh lain melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. 2.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat pada umumnya banyak beranggapan bahwa di sekitar pohon jati sulit ditumbuhi jenis tanaman lainnya terutama tanaman palawija. Sehingga petani jarang memanfaatkan
Lebih terperinciPotensi Konsorsium Tiga dan Empat Isolat Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Ubi Jalar varietas Papua Patippi dalam Memproduksi IAA
ISSN: 32 2252-3979 LenteraBio Vol. 6 No. 2, Mei 2017: 32 37 http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio Potensi Konsorsium Tiga dan Empat Isolat Bakteri Endofit dari Akar Tanaman Ubi Jalar varietas
Lebih terperinciKEMAMPUAN ISOLAT BAKTERI PENGHASIL INDOLE ACETIC ACID (IAA) DARI TANAH GAMBUT SAMPIT KALIMANTAN TENGAH
KEMAMPUAN ISOLAT BAKTERI PENGHASIL INDOLE ACETIC ACID (IAA) DARI TANAH GAMBUT SAMPIT KALIMANTAN TENGAH Sofyan Fauzi Larosa 1, Endang Kusdiyantini 1, Budi Raharjo 1, Antonius Sarjiya 2 Departemen Biologi,
Lebih terperinciKARAKTERISASI RIZOBAKTERI UNTUK MENINGKATKAN MUTU FISIOLOGIS BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT TETUA BETINA JAGUNG HIBRIDA
19 KARAKTERISASI RIZOBAKTERI UNTUK MENINGKATKAN MUTU FISIOLOGIS BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT TETUA BETINA JAGUNG HIBRIDA Abstract Rhizobacteria has ility in increasing plant growth, yield, and improve plant
Lebih terperinciAuksin Auksin disintesis di meristem apical batang dan akar, primordial daun, daun mudaserta biji yang sedang tumbuh, ditransport melalui sumbu tubuh
Pertemuan : Minggu ke 10 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Peran hormon pada pertumbuhan Sub pokok bahasan : 1. Jenis-jenis hormon pada tumbuhan 2. Peran dan cara kerja masing-masing hormon 3.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
6 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembiakan Streptomyces katrae pada Formulasi Media Beras, Jagung dan Limbah Baglog Jamur S. katrae merupakan aktinomiset dari golongan Streptomyces yang pertama diisolasi dari tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan. pengembangannya di Indonesia (Suwarno, 2008).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Kentang merupakan bahan pangan dari umbi tanaman perennial Solanum tuberosum dari family Solanaceae. Kentang juga termasuk salah satu pangan utama dunia setelah padi,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pembiakan P. fluorescens pada Beberapa Formulasi Limbah Organik Populasi P. fluorescens pada beberapa limbah organik menunjukkan adanya peningkatan populasi. Pengaruh komposisi limbah
Lebih terperinciTugas Kelompok. Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat. Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn
Unsur Hara Tugas Kelompok Bentuk tersedia bagi tumbuhan Fungsi Gejala Kahat Kelompok: N, P, K, Ca, Mg, S, B, Cu, Cl, Fe, Mn, Mo, Zn Unsur hara Esensial Non esensial Mako Mikro Unsur Hara esensial Syarat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan simbiosis yang saling menguntungkan antara akar tanaman dengan fungi tertentu. Melalui
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. A. Benih Kedelai. penyediaan benih berkualitas tinggi. Pengadaan benih kedelai dalam jumlah yang
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Benih Kedelai Salah satu faktor pembatas produksi kedelai di daerah tropis adalah cepatnya kemunduran benih selama penyimpanan hingga mengurangi penyediaan benih berkualitas tinggi.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Unsur Hara sebagai Salah Satu Aspek Penting Pertumbuhan Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Unsur Hara sebagai Salah Satu Aspek Penting Pertumbuhan Tanaman Tanaman memerlukan sejumlah umsur hara dalam takaran cukup, seimbang, dan berkesinambungan untuk terus tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di dunia. Tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang baik pada berbagai kondisi lingkungan. Luas lahan pertanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ageratum conyzoides L. merupakan tumbuhan sejenis gulma pertanian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ageratum conyzoides L. merupakan tumbuhan sejenis gulma pertanian anggota famili Asteraceae yang lebih dikenal sebagai babadotan (Pujowati, 2006). Tumbuhan ini merupakan
Lebih terperinciHORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN. Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13)
HORMON PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN Adhisye Rahmawati (02) Mei Rizqinaa Zahara Latifa (09) Sayyidati Rokhimah (11) Tiea Khatija (13) Hormon Tumbuhan (fitohormon) adalah sekumpulan senyawa organik bukan hara
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Di Laboratorium 4.1.1. Karakterisasi Sifat Morfologi Bakteri Pseudomonas Berfluorescens Asal Perakaran Kelapa Sawit Pada Lahan Gambut di Medium NA Hasil pengamatan karakterisasi
Lebih terperinciPOTENSI CENDAWAN RHIZOSFER DALAM MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN
POTENSI CENDAWAN RHIZOSFER DALAM MENGINDUKSI KETAHANAN TANAMAN Jumriani Rusli & Hafsan Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke-20. Kemampuannya dalam menghasilkan senyawa antibiotik dapat memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eksplorasi mikroorganisme sebagai agen terapetik sudah dimulai sejak abad ke-20. Kemampuannya dalam menghasilkan senyawa antibiotik dapat memberikan manfaat dalam mengatasi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENGUJIAN ANTIBIOTIK ISOLAT STREPTOMYCES DARI RIZOSFER FAMILIA POACEAE TERHADAP Escherichia coli
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENGUJIAN ANTIBIOTIK ISOLAT STREPTOMYCES DARI RIZOSFER FAMILIA POACEAE TERHADAP Escherichia coli SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. kimia diantaranya pupuk sintetis, fungisida dan pestisida yang justru dapat
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian modern saat ini sangat bergantung pada penggunaan bahan-bahan kimia diantaranya pupuk sintetis, fungisida dan pestisida yang justru dapat mengakibatkan tekanan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus L. (Merr)) merupakan salah satu tanaman yang banyak
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Nanas (Ananas comosus L. (Merr)) merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemukan di hampir semua daerah di Indonesia karena mudah dibudidayakan di lahan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan yang penting di Indonesia sebagai penghasil minyak nabati beserta beberapa produk turunan lainnya. Pada saat
Lebih terperinci