RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2009 SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2009 SKRIPSI"

Transkripsi

1 RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : Antika Velashifa NIM : KONSENTRASI PERBANKAN SYARI AH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

2

3

4 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi merupakan hasil karya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Jakarta, 22 Juni 2011 Antika Velashifa ii

5 بسم الله الرحمن الرحیم KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur Alhamdullilah kepada Allah SWT yang melimpahkan rahmat, pertolongan dan petunjuk-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih banyak kelemahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Namun dengan banyaknya pihak yang memberikan bantuan serta dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof.Dr.H.M.Amin Suma, SH, M.A., M.M, selaku dekan Fakultas Syariah and Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu min Roup, S.Ag, MA selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM dan Ibu Ir. Ela Patriana, MM.,AAAIJ, selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan kesabaran hati memberikan bimbingan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Bapak Drs.H.Odjo Kusnara N, M.Ag, selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan nasehat dan saran kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

6 5. Dosen dan Karyawan di Lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Keluarga tercinta : Ayah, Umi, Adik-adikku, serta semua keluargaku untuk doa, perhatian, support, dan kasih sayang yang tak ternilai. 7. Sahabat-sahabatku tercinta PS C 2007 putri : Dwi, Mae, Atikah, Pewe, Maya, Farah, Ratna, Azizah, Hilwa, Yuke, Layaly, Afi, Amel, Nur, Ovi atas semangat dan doanya. 8. Sahabat-sahabatku PS C 2007 putra : Fahmi, Didin, Fitoy, Fayruz, Fikri, Furqan, Sae, Hadi, Dholenk, Rifky, Sanda, Mukhlas, Asep, Awan, Cahyo, Burhan, Radhi, Aziz, Inal, Rananda, Try, dan lainnya atas doa dan semangatnya. 9. Semua pihak yang ikut serta membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Semoga semua bantuan dan jerih payah yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT. Dan penulis juga berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat. Atas semua perhatian yang idberikan penulis mengucapkan terima kasih. Penulis Antika Velashifa

7 RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2009 Kata Pengantar... Daftar Isi... BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6 D. Review Terdahulu 7 E. Kerangka Teori 11 F. Kerangka Pemikiran 15 G. Sistematika Penulisan BAB II. LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan B. Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan.. 24 C. Rasio keuangan Bank D. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank E. Kinerja Keuangan

8 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Jenis dan Sumber Data C. Objek Penelitian D. Teknik Penentuan Sampel E. Teknik Pengumpulan Data F. Teknik Analisis Data G. Hipotesis Penelitian BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Rasio Profitabilitas Bank Konvensional.. 68 B. Analisis Rasio Profitabilitas Bank Syariah.. 76 C. Analisis Perbandingan Kinerja Bank Konvensional dan Bank Syariah berdasarkan rasio profitabilitas.. 87 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan 93 B. Saran.. 94 DAFTAR PUSTAKA

9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Faktor yang dinilai Komponen Bobot...53 Tabel 2.2 Nilai Predikat Kredit Tabel 3.1 Sampel Penelitian 63 Tabel 4.1 Rasio Keuangan Bank Konvensional. 68 Tabel 4.2 Rasio Keuangan Bank Mandiri.. 69 Tabel 4.3 Rasio Keuangan Bank Rakyat Indonesia Tabel 4.4 Rasio Keuangan Bank Negara Indonesia Tabel 4.5 Rasio Keuangan Bank Central Asia Tabel 4.6 Rasio Keuangan Bank Danamon Tabel 4.7 Rasio Keuangan Bank Syariah Tabel 4.8 Rasio Keuangan Bank Syariah Mandiri. 78 Tabel 4.9 Rasio Keuangan Bank Muamalat Tabel 4.10 Rasio Keuangan Bank Syariah Mega Indonesia 82 Tabel 4.11 Rasio Keuangan Bank Syariah Bukopin 84 Tabel 4.12 Rasio Keuangan BRI Syariah 86 Tabel 4.13 Uji Homogeitas.. 88 Tabel 4.14 Deskriptif Tabel 4.15 Uji t... 91

10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga intermediasi antara orang yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana. Menurut Undang-Undang perbankan No. 10 Tahun 2008 tentang perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank terdiri dari dua jenis yaitu bank umum, bank perkreditan rakyat. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran; Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum terbagi lagi menjadi dua yaitu bank umum konvensional dan bank umum syariah. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya 1

11 2 berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Tahun 1998 merupakan tahun yang cukup berat yang dialami oleh Bangsa Indonesia terutama pada masalah ekonomi, pada tahun itu, keadaan ekonomi Indonesia mengalami krisis dimana harga barang-barang melambung tinggi sehingga mengalami inflasi yang sangat tinggi. Kondisi perbankan juga mendapatkan imbas dari krisis moneter ini. Akibatnya banyak bank yang harus ditutup akibat tidak mampu memenuhi likuiditasnya dan sudah tidak sehat lagi. Namun masa-masa sulit itu sudah terlewati hingga saat ini walaupun belum pulih sepenuhnya. Bank syariah merupakan salah satu bank yang tetap bertahan pada saat krisis ekonomi tahun Karena bank syariah tidak menggunakan bunga yang menjadi instrument utama pada bank konvensional. Bank syariah yang tetap bertahan pada saat krisis adalah Bank Muamalat Indonesia yang juga merupakan bank syariah pertama yang ada di Indonesia. Tahun 2008, saat Amerika mengalami krisis yang disebabkan oleh subprime mortgage, Indonesia pun mendapatkan dampak dari krisis tersebut. Karena adanya hubungan internasional yang terjalin baik dalam segi ekspor dan impor maupun dalam urusan lainnya, Amerika membatasi ekspornya dari Negara-negara lain termasuk Indonesia dalam rangka memperbaiki keadaan ekonomi mereka seperti semula. Dalam kasus ini pula, perbankan Indonesia pun mendapatkan imbasnya.

12 3 Perkembangan perbankan tahun 2009 mulai membaik. Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia periode Juni hingga Desember menunjukkan pertumbuhan asset perbankan, Dana pihak ketiga dan penyaluran kredit. Peningkatan ini menjadi bukti bahwa perbankan di Indonesia sudah mulai pulih dari krisis. Sepanjang tahun 2009, asset perbankan mencapai Rp. 223 Triliun atau tumbuh sebesar 10% dari tahun sebelumnya. Sedangkan kredit tahun 2009 sebesar Rp. 130 Trilliun atau tumbuh sebesar 10%. Namun, tumbuhnya tingkat kredit ini belum memulihkan fungsi perbankan sebagai lembaga intermediasi yang disebabkan karena persepsi perbankan terhadap risiko sector riil yang masih terimbas krisis keuangan global tahun NIM yang diperoleh bank pun tetap tebal, BRI merupakan bank yang mempunyai NIM paling tebal yaitu sebesar 9,99% namun tingginya perolehan NIM pada bank BRI merupakan perolehan dari tinggat suku bunga yang ditetapkan oleh BRI. Karena tugas bank yang menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, menjaga kepercayaan masyarakat menjadi sangat penting. Maka dari itu, kesehatan bank harus selalu diperhatikan. Seperti CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, dan Liquidity, Sensitivity) yang dapat dilihat melalui laporan keuangan bank. Hal ini berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia Nomor : 6/10/PBI/TAHUN 2004 tentang system penilaian tingkat kesehatan Bank Umum. Dalam pasal 3 disebutkan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai mana yang telah disebutkan diatas dengan tambahan yaitu sensitivitas terhadap risiko

13 4 pasar. Untuk melihat bagaimana kesehatan suatu bank, kita dapat melihat pada laporan keuangannya. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan suatu bentuk komunikasi antara pemilik dan manajemennya. Dengan melihat laporan keuangan, pemilik perusahaan dapat mengetahui kinerja yang telah dicapai oleh menajemennya. Indicator baik atau tidak kondisi suatu perusahaan dapat dilihat salah satunya dengan perolehan laba perusahaan. Bagi para investor, analisis laporan keuangan dengan melihat pada rasio-rasio keuangan yang biasa digunakan yaitu dengan melihat pada aspek Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity. Analisa rasio seperti halnya alat analisa yang lain adalah future oriented, oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan faktor-faktor yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. 1 Untuk itu, ketika perbankan di Indonesia mulai kembali mengalami keguncangan pada tahun 2008, maka perlu diadakannya analisis mengenai kinerja perbankan setelah krisis pada tahun tersebut dan tahun 2009 sebagai tahun pembanding. Mengadakan analisa hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan adalah merupakan dasar untuk dapat menginterpretasikan kondisi keuangan dari kondisi keuangan suatu perusahaan atau bank. Dengan menggunakan laporan yang diperbandingkan, termasuk data tentang perubahan yang terjadi dalam jumlah 1 Munawir, Analisis Laporan Keuangan. (Liberti: Yogyakarta), 2004, h.64

14 5 rupiah, prosentase serta trendnya, penulis menyadari bahwa beberapa rasio secara individu akan membantu dalam menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan suatu perusahaan atau bank. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul RASIO KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PERBANKAN NASIONAL TAHUN 2009 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar tidak terjadi pembahasan yang melebar, penulis membataskan masalah pada: 1. Rasio keuangan yang dipakai untuk mengukur kinerja keuangan bank adalah ROA, ROE dan NIM 2. Perbankan Nasional yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah 10 bank umum. Di antaranya adalah: NO BANK KONVENSIONAL NO BANK SYARIAH 1 Bank Mandiri 1 Bank Muamalat 2 Bank Rakyat Indonesia 2 Bank Syariah Mandiri 3 Bank Negara Indonesia 3 Bank Syariah Mega Indonesia 4 Bank Central Asia 4 Bank Syariah Bukopin 5 Bank Danamon 5 BRI Syariah

15 6 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional berdasarkan rasio ROA, ROE, dan NIM? 2. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja bank syariah dan bank konvensional berdasarkan rasio ROA, ROE dan NIM? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisa kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah tahun 2009 berdasarkan ROA, ROE dan NIM. 2. Untuk membandingkan kinerja bank syariah dengan bank konvensional berdasarkan rasio ROA, ROE dan NIM. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai media yang dapat berguna untuk menambah dan memperluas wawasan serta pengalaman didalam menganalisis rasio keuangan bank dimana penulis dapat menerapkan teori-teori yang yang diperoleh selama berada di bangku perkuliahan.

16 7 2. Bagi perbankan, diharapkan dapat berguna dalam pengambilan keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh serta untuk meningkatkan kinerja perbankan di Indonesia. 3. Dengan mengetahui analisis rasio keuangan bank, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan dalam mengambil kebijaksanaan berikutnya dalam menilai kinerja perbankan. D. Review Studi Terdahulu Berdasarkan telaah yang sudah dilakukan dilakukan terhadap sumber kepustakaan, penulis berpendapat bahwa apa yang merupakan permasalahan pokok dalam penelitian ini tampaknya sangat berbeda dengan apa yang sudah ada. Adapun kajian kepustakaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Asna dan Andi Nu Graha Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang, Volume 2 No. 3, Oktober 2006 : ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA. Dalam jurnal ini dijelaskan mengenai minat investor terhadap saham suatu perusahaan didasari oleh keyakinannya terhadap kinerja perusahaan. Cara umum yang digunakan untuk melihat kelayakan kinerja suatu perusahaan adalah dengan cara menganalisa kinerja finansialnya dan return yang akan diterima atas investasi pada saham tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh CAR, LDR, ROA, dan BOPO terhadap return saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta,

17 8 serta menganalisis diantara variabel-variabel tersebut yang berpengaruh dominan terhadap return saham perbankan. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode Purposive Sampling, dengan kriteria perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ selama tiga tahun yaitu Sampel yang memenuhi criteria tersebut adalah 16 perusahaan perbankan. Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap return saham perbankan yang terdaftar di BEJ adalah LDR dan BOPO, sedangkan CAR dan ROA tidak berpengaruh yang signifikan terhadap return saham. Di antara LDR dan BOPO, ternyata LDR memiliki pengaruh yang dominan terhadap return saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 2. Isti Fadah, Markus Apriono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jember dan M. Shodiqin Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Volume 1 No. 1 Februari 2005 : ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN SEBAGAI DASAR PENILAIAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG LISTED DI BURSA EFEK JAKARTA. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan dalam mengklasifikasi perusahaan yang berkinerja keuangan baik dan tidak baik, serta mengetahui rasio-rasio keuangan yang dominan dalam membedakan kinerja keuangan perusahaan pada industri barang konsumsi yang listed di Bursa Efek Jakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini 43 perusahaan, sedangkan sampel yang diambil sebanyak 27

18 9 perusahaan dengan metode purposive sampling berdasarkan kriteria rata-rata Price Earning Ratio (PER), Dari 27 sampel perusahaan perusahaan berkinerja keuangan baik sebanyak 12 perusahaan dan perusahaan berkinerja keuangan tidak baik sebanyak 15 perusahaan,. Data yang dianalisis berupa rasio keuangan selama tahun Hasil analisis menunjukkan bahwa rasio keuangan yang telah dirumuskan dapat menjelaskan secara nyata atas terjadinya perbedaan kelompok perusahaan yang berkinerja keuangan baik dan tidak baik. Dari kedelapan belas rasio yang terpilih secara Discriminant Simultaneous Methode tersebut, net profit margin merupakan rasio keuangan yang paling dominan sebagai pembeda dalam pengelompokan perusahaan yang berkinerja keuangan baik dan tidak baik yaitu sebesar 4,378. Sedangkan secara Discriminant Stepwise Methode, yang paling dominan adalah total debt to total capital assets yaitu sebesar 2, Anita Febriyani Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Trisakti dan Rahadian Zulfadin Staf pada Pusat Statistic dan Peneliti Keuangan. Volume 7 No. 4, desember 2003 : ANALISIS KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA. Dalam penelitian ini variable yang digunakan adalah ROA, ROE dan LDR pada Bank Devisa dan Non Devisa. Penelitian ini metodologi yang digunakan adalah metode uji hipotesis yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara bank devisa dan non devisa. Objek dari penelitian ini adalah bank-bank devisa dan non devisa yang tercatat di Bank Indonesia. hasil dari penellitian tersebut adalah pada tahun

19 tidak terdapat perbedaan kinerja antara bank devisa dan non devisa jika dilihat dari ROA, ROE dan LDR. Hal ini kemungkinan terjadi karena bank devisa tidak secara maksimal memanfaatkan peluang memperoleh laba dari transaksi dengan mempergunakan mata uang asing. Faktor lain adalah besarnya kredit macet yang dimiliki oleh bank devisa akibat melambungnya tingkat suku bunga bank. Hasil uji statistik untuk tahun 2001 juga menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja antara bank devisa dengan bank non devisa jika dilihat dari ROA dan ROE. Sedangkan untuk indikator LDR hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja yang cukup signifikan antara bank devisa dan non devisa. Hal ini disebabkan oleh membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, yang diikuti penurunan tingkat suku bunga perbankan sehingga berdampak positif untuk sektor perbankan. Sedangkan dalam penelitian ini penulis akan menganalisis mengenai rasio keuangan yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah tahun Pengukuran kinerja keuangan ditentukan dengan rasio profitabilitas diantaranya: ROA, ROE dan NIM. Dan bank syariah dan konvensional yang menjadi objek penelitian adalah 5 bank syariah dan 5 bank konvensional dan dianalisis menggunakan alat uji statistic yaitu independent sample t-test dan analysis of varians.

20 11 E. Kerangka Teori 1. Pengertian Laporan Keuangan laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. 2 Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan secara lengkap, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Laporan keuangan merupakan hasil kombinasi daripada fakta yang tercatat anggapan atau kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi, sehingga penentuan standar rasio sebagai pembanding tidak dapat digunakan sebagai ukuran yang pasti. Karena standar rasio untuk industri merupakan hasil rata-rata dari beberapa perusahaan yang sejenis mempunyai kondisi keuangan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan dalam data keuangan dan hasil operasi perusahaan yang sejenis adalah sebagai berikut: 3 1) Letak perusahaan dengan tingkat harga dan biaya operasi yang berbeda. 2 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. (Raja Grafindo:Jakarta), 2008 h.7 3 Munawir, Analisis Laporan Keuangan. (Liberti:Yogyakarta), 2004, h.65

21 12 2) Jumlah aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang digunakan dalam operasi berbeda dengan perusahaan yang lain. 3) Adanya perbedaan umur kekayaan yang dimiliki diantara perusahaan tersebut. 4) Perbedaan kebijaksanaan masing-masing perusahaan. 5) Perbedaan struktur permodalan yang dimiliki. 6) Perbedaan system dan prosedur akuntansi yang digunakan termasuk perbedaan dalam klasifikasi biaya, klasifikasi rekening dalam penyajian laporan keuangan serta periode akuntansi (tahun buku). 2. Jenis Rasio Keuangan Bank Rasio keuangan bank terdiri dari tiga rasio, yaitu rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas bank, dan rasio rentabilitas bank. 4 Masing-masing rasio tersebut mempunyai berbagai macam jenis. A. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar peruahaan relativ terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban bank). Suatu bank dikatakan liquid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utangutangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. 4 ibid

22 13 Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Dalam rasio likuiditas, rasio yang dapat diukur antara lain: quick ratio, banking ratio, dan loans to assets ratio. 5 1) Quick Ratio Rasio ini untuk mengetahui kemampuan dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan aktiva lancar yang lebih liquid yang dimilikinya. 2) Banking Ratio/Loan to Deposit Ratio (LDR) 6 Rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. 3) Loan to Assets Ratio Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitur dengan aset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya semakin rendah tingkat likuiditasnya. B. Rasio Solvabilitas (Capital) Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini 5 Sovi, Jenis Rasio Keuangan Bank. artikel diakses pada 5 Desember 2010 dari 6 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. (Raja Grafindo:Jakarta), 2008, h.225

23 14 merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut. 7 Pada rasio permodalan, dapat diukur antara lain: 1) Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian didalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. 2) Capital to Debt Ratio Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh dana disediakan oleh kreditor. C. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas selain bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Pada rasio rentabilitas (keuntungan), rasio yang dapat diukur antara lain: return on assets, biaya operasi/pendapatan operasi, gross profit margin, dan net profit margin. 1) Return On Assets (ROA) Rasio ini mengukur kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan. 7 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan. (Raja Grafindo:Jakarta), 2008, h. 229

24 15 2) Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO) Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka rasio BO/PO, maka semakin baik kondisi bank tersebut. Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan biaya operasi/biaya intermediasi terhadap pendapatan operasi yang diperoleh bank. Semakin kecil angka rasio BO/PO, maka semakin baik kondisi bank tersebut. 3) Gross Profit Margin Rasio ini untuk mangetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi rasionya, semakin baik hasilnya. 4) Net Profit Margin Rasio ini untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih sebelum pajak (net income) ditinjau dari sudut pendapatan operasinya. F. KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu cara untuk melihat kemajuan kinerja suatu organisasi adalah dengan melakukan penilaian pada organisasi tersebut. Penilaian dapat dilakukan terhadap karyawan dan manajer. System penilaian dipergunakannya metode yang dianggap paling sesuai dengan bentuk dari organisasi tersebut, sebab kesalahan

25 16 penggunaan metode akan membuat penilaian yang dilakukan tidak mampu member jawaban yang dimaksud. Dalam suatu perusahaan penilaian kinerja dapat dilakukan melalui dua sisi yaitu dari sisi keuangannya dan dari sisi non keuangan. Untuk menilai kinerja suatu bank, yang dilihat adalah dari sisi laporan keuangannya. Suatu laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan, apabila dengan laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi dimasa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses perbandingan, evaluasi dan analisis tren, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin akan terjadi di masa mendatang, sehingga laporan keuangan tersebut sangat diperlukan. Yang nanti hasilnya akan membantu dalam memberikan pertimbangan mengenai kondisi perusahaan di masa mendatang. Semakin baik kualitas laporan keuangan suatu bank, maka akan semakin baik kinerja keuangan bank tersebut. Lebih jauh bank diprediksikan akan memperoleh profitabilitas secara kontinuitas yang otomatis pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan perusahaan akan merasa puas tanpa ada masalah dimasa mendatang. Untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan bank konvensional dan bank syariah berdasarkan rasio keuangannya, maka dilakukan analisis dengan menggunakan alat uji statistic yaitu Analisis varian dan uji-t dengan menggunakan perangkat SPSS 16.0 dalam mengolah data.

26 17 Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sekunder dimana metode pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi yang didapat dari Bank Indonesia, dan situs internet. Untuk memperjelas mekanisme dalam penelitian ini, maka penulis akan menyajikan dalam bentuk gambar sebagai berikut: Bagan kerangka pemikiran: BANK INDONESIA LAPORAN KEUANGAN 5 BANK SYARIAH DAN 5 BANK KONVENSIONAL RASIO PROFITABILITAS BANK: ROA, ROE, NIM Uji homogenitas Uji t INTERPRETASI DATA Gambar 1.1

27 18 G. Sistematika Penulisan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 5 bab dengan beberapa sub bab. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penelitian dalam skripsi ini. Maka akan dijelaskan sistematika penulisan masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini sebagai pengantar karya ilmiah ini yang merupakan gambaran umum latar belakang masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Secara rinci dalam bab ini dijelaskan latar belakang permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini merupakan kajian kepustakaan yang menjadi dasar pemikiran dalam penelitian ini. Secara rinci bab ini menjelaskan tentang pengertian laporan keuangan, pengertian rasio keuangan, jenis rasio keuangan bank dan pengertiannya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini akan membahas mengenai jenis penelitian yang dipakai, objek, teknik penentuan sampel, teknik pengumpulan

28 19 data dan teknik analisis data dan hipotesis yang akan digunakan. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas analisis rasio keuangan masing-masing bank dan membandingkan rasio keuangan bank konvensional dan bank syariah. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan jawaban dari masalah penelitian meliputi kesimpulan dari pembahasan dan saran serta rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.

29 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Pada praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku di Indonesia. Hal ini menjadi perlu untuk dilakukan agar laporan keuangan dapat dengan mudah untuk dibaca dan dipahami. Bagi suatu perusahaan, penyajian laporan keuangan secara khusus merupakan salah satu tanggung jawab manajer keuangan. Hal ini sesuai dengan fungsi manajer keuangan, yaitu: 8 1. Merencanakan sumber dana yang akan didapat; 2. Mencari dana dari berbagai sumber; 3. Memanfaatkan dana perusahaan; 4. Memaksimalkan dana perusahaan. Dengan kata lain, tugas seorang manajer keuangan adalah mencari dana dari berbagai sumber dan membuat keputusan tentang sumber dana yang dipilih. Hal yang tidak kalah penting adalah pencapaian tujuan manajer keuangan dalam hal memaksimalkan nilai perusahaan. Tercapai atau tidaknya tujuan ini dapat dilihat dan diukur dari harga saham perusahaan yang bersangkutan. 9 Manajer 8 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan.(Raja Grafindo:Jakarta), 2008, h.6 9 ibid 20

30 21 keuangan bukan hanya memerhatikan kepentingan pemegang saham semata tetapi juga memerhatikan kepentingan manajemen, kreditor, supplier, dan pelanggan. Melaporkan keuangan dan membuat laporan keuangannya merupakan suatu kewajiban setiap perusahaan pada suatu periode tertentu. Dari laporan tersebut akan dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Selain itu, laporan keuangan juga berguna untuk menentukan langkah apa yang akan diambil bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya. Jadi, dalam pengertian sederhana, laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : a. Neraca Neraca adalah suatu laporan tentang posisi keuangan perusahaan pada suatu titik tertentu. 10 Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada saat tertentu. Dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan komponen yang ada di neraca, meliputi: Jenis-jenis aktiva yang dimiliki; 2. Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva; h Ali Akbar yulianto, Dasar-dasar manajemen keuangan (Jakarta : Salemba Empat),2009, 11 Kasmir, Analisis laporan keuangan, h. 8

31 22 3. Jenis-jenis kewajiban atau utang; 4. Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban; 5. Jenis-jenis modal; 6. Jumlah rupiah masing-masing jenis modal. b. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun. 12 c. Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas atau modal menggambarkan jumlah modal yang dimiliki perusahaan saat ini. d. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana. Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar merupakan biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan 12 Ali Akbar yulianto, Dasar-dasar manajemen keuangan, h. 50

32 23 informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami dengan jelas data yang disajikan. 2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tujuan laporan keuangan adalah Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan dan penyusunan laporan keuangan yaitu: a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat ini. b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu baik yang seharusnya maupun yang sebenarnya terjadi. d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan pada suatu periode tertentu baik yang seharusnya maupun yang sebenarnya terjadi.

33 24 e. Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan. f. Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan. B. Pihak-Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan Pembuatan dan penyusunan laporan keuangan ditujukan bagi berbagai pihak yang berkepentingan. Berikut adalah pihak-pihak yang memerlukan laporan keuangan: Pemilik Kepentingan laporan keuangan bagi pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang sudah dibuat adalah: a. Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini. b. Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan pada suatu periode tertentu. Kemajuan dilihat dari kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba dan pengembangan asset perusahaan. c. Untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah ditetapkan. 2. Manajemen Bagi pihak manajemen, laporan keuangan merupakan cerminan kinerja mereka selama periode tertentu. Berikut merupakan nilai penting laporan keuangan bagi manajemen: a. Dengan laporan yang dibuat manajemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka dalam satu periode. 13 Kasmir, Analisis laporan keuangan, h. 19

34 25 b. Manajemen juga akan melihat kemampuan mereka dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. c. Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini sehingga dapat dijadikan pengambilan keputusan di masa mendatang. 3. Kreditor Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan. Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Kepentingan pihak kreditor antara lain: a. Pihak kreditor tidak ingin usaha yang dibiayainya mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali pinjaman tersebut. b. Pihak kreditor juga perlu untuk memantau kredit yang sudah berjalan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya. c. Pihak kreditor juga tidak ingin pinjamannya menjadi beban bagi nasabah dalam pengembalian apabila kemampuan perusahaan ternyata tidak sesuai dengan perkiraan. 4. Pemerintah Arti penting laporan keuangan bagi pemerintah adalah: a. Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhnya.

35 26 b. Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dari hasil laporan keuangan yang dilaporkan. 5. Investor Investor adalah pihak yang menanamkan dananya pada perusahaan. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya pada suatu perusahaan haruslah memikirkan secara matang. Dasar pertimbangannya adalah dari laporan keuangan yang disajikan. Dalam hal ini investor akan melihat prospek usaha sekarang dan masa yang akan datang. Prospek yang dimaksud adalah keuntungan yang akan diperoleh (deviden) serta perkembangan nilai saham kedepan. C. Rasio Keuangan Bank 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio dapat dipahami sebagai perbandingan antara satu jumlah dengan jumlah yang lainnya untuk dapat memberikan gambaran relatif tentang kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain Rasio Keuangan, diakses tgl 16 februari

36 27 Pengertian rasio keuangan menurut James C Van Home merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Dari hasil rasio keuangan ini akan dilihat kondisi kesehatan suatu perusahaan. 15 Suatu rasio dapat menghubungkan besaran dengan besaran lainnya, seperti laba bersih terhadap total aktiva atau kewajiban lancar terhadap aktiva lancar. Namun manfaat sebenarnya dari setiap rasio sangat ditentukan oleh tujuan spesifik analisis. Lebih lanjut, rasio-rasio itu bukan merupakan kriteria yang mutlak. Rasio-rasio yang bermanfaat dapat menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau kinerja operasi. 16 Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain 15 Kasmir, Analisis laporan keuangan, h Erich A. helfert, Teknik analisis keuangan. Alih bahasa Herman wibowo (Erlangga:Jakarta),1997,h

37 28 dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri. 2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan Bank 17 Rasio keuangan bank dan non bank sebenarnya relatif tidak jauh berbeda. Perbedaannya terutama terletak pada jenis rasio yang digunakan. Rasio yang digunakan bank lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan non bank. Hal ini wajar karena laporan keuangan bank berbeda dengan laporan keuangan non bank. Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak dalam memberikan layanan keuangan kepada masyarakat dengan mengandalkan kepercayaan dalam mengelola dananya. Rasio keuangan bank terdiri dari tiga rasio, yaitu rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas bank, dan rasio rentabilitas bank. 18 a. Rasio Likuiditas Bank 17 Kasmir, Analisis laporan keuangan, h Munawir, Analisis Laporan Keuangan. ( Liberti: Yogyakarta), 2004, h.65

38 29 Rasio likuiditas bank merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain bank dapat membayar kembali pencairan dana kepada deposan serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan. Untuk melakukan pengukuran rasio ini, terdapat beberapa jenis rasio yang masing-masing memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Adapun jenis-jenis rasio likuiditas sebagai berikut: Quick Ratio Quick Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank. Ketentuan Bank Indonesia untuk Quick Ratio adalah 100%. Rumus untuk mencari quick ratio adalah sebagai berikut: Cash Assets Quick ratio = x 100% Total deposit Contoh: Cash Assets: - Kas Rp Giro pada Bank Indonesia Rp Giro pada Bank Lain Rp Aktiva likuid dalam valuta asing Rp Jumlah Cash Assets Rp Kasmir, Analisis laporan keuangan, h. 221

39 30 Deposit: - Giro Rp Tabungan Rp Deposito berjangka Rp Jumlah deposito Rp Quick Ratio = x 100% = 60,72% Investing Policy Ratio Investing policy ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposan dengan cara melikuidasi surat-surat berharga yang dimilikinya. Rumus untuk mencari investing policy ratio adalah: Contoh: Securities: securities Investing policy ratio = x 100% Total deposit Efek-efek Rp Deposito Rp Jumlah securities Rp Total deposito Rp Banking Ratio Investing policy ratio = x 100% = 17,34%

40 31 Banking ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Contoh: Loans Rumus untuk mencari banking ratio adalah: Total loans Banking ratio = x 100% Total deposit Pinjaman yang diberikan dalam rupiah Rp Pinjaman dalam valuta asing Rp Jumlah loans Rp Total deposit Rp Banking Ratio = x 100% = 135% 4. Assets to Loan Ratio Assets to loan ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki oleh bank. Contoh: Rumus untuk mencari assets to loan ratio adalah: Total loans Assets to loan ratio = x 100% Total assets Total loans = Rp Total Assets= Rp

41 32 Assets to loan ratio = x 100% = 54% 5. Investment Portofolio Ratio Investment portofolio ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas dalam investasi pada surat-surat berharga. Untuk mengetahui rasio ini, sebelumnya perlu diketahui terlebih dahulu securities yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun, yang digunakan untuk menjamin deposito nasabah jika ada. 6. Cash Ratio Cash ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut. Besarnya cash ratio menurut peraturan pemerintah adalah 2%. Contoh: Rumus untuk mencari cash rasio adalah: Liquid assets Cash Ratio = x 100% Short Term Borrowing Liquid assets Rp Short Term Borrowing: Giro Rp Kewajiban yang harus segera dibayar Rp Dalam rupiah

42 33 Kewajiban yang harus segera dibayar Rp Dalam valuta asing Jumlah Rp Cash Ratio = x 100% = 50,3% Loan to Deposit Ratio (LDR) Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut peraturan pemerintah adalah sebesar 110%. Contoh: Rumus untuk mencari LDR adalah: Total loans LDR = x 100% Total deposit + equity Total loan Rp Total deposit Rp Equity Capital: - Modal disetor Rp Dana setoran modal Rp Cadangan umum Rp Cadangan lainnya Rp Sisa laba tahun lalu Rp

43 34 - Laba tahun berjalan Rp Jumlah equity capital Rp b. Rasio Solvabilitas Bank 20 LDR = x 100% = 112% Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut. 1. Primary Ratio Primary ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity. Rumus untuk mencari primary ratio adalah: Equity capital Primary ratio = x 100% Total assets Contoh: Equity Capital: - Modal disetor Rp Dana setoran modal Rp Cadangan umum Rp Kasmir, Analisis laporan keuangan. h.229

44 35 - Cadangan lainnya Rp Sisa laba tahun lalu Rp Laba tahun berjalan Rp Jumlah equity capital Rp Total assets Rp Risk Assets Ratio Primary ratio = x 100% = 8% Risk assets ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets. Rumus risk assets ratio adalah: Contoh: Equty capital Risk assets ratio = x 100% Total assets cash assets securities Equity capital Rp Total asset Rp Cash Assets Rp Securities Rp Risk assets ratio = x 100% Secondary Risk Ratio = 10,4%

45 36 Secondary risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan asset yang mempunyai risiko yang lebih tinggi. Rumus untuk mencari secondary risk ratio adalah: Contoh: Secondary risk ratio = equity capital x 100% Secondary risk assets Equity capital Rp Secondary risk assets Rp Capital Ratio Secondary risk ratio = x 100% = 12% Capital ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama risiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih. Rumus capital ratio adalah: Contoh: Equity capital +reserve for loans loses Capital ratio = x 100% Total loans Equity capital Rp Reserve for loans loses Rp Total loans Rp

46 x 100% = 26,7% Capital ratio = Capital Adequacy Ratio (CAR 1) Untuk mencari rasio ini perlu diketahui terlebih dahulu estimasi risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan risiko yang akan terjadi dalam perdagangan surat-surat berharga. Batas minimum CAR adalah 8%. a. Capital Adequacy Ratio (CAR 2) Rumus untuk mencari CAR 2 adalah: Contoh: Equity capital fixed assets CAR 2 = x 100% Total loans + securities Equity capital Rp Fixed assets Rp Total loans Rp Securities Rp CAR 2 = x 100% = 11,1% b. Capital Adequacy Ratio (CAR 3)

47 38 Rumus untuk mencari CAR 3 adalah: c. Rasio Rentabilitas Bank Equity capital CAR 2 = x 100% Total loans + securities Contoh: CAR 2 = x 100% = 13,3% Rentabilitas rasio sering disebut juga profitabilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank bersangkutan. Rentabilitas rasio bank terdiri dari sebagai berikut: Gross Profit Margin Rasio ini digunakan untuk mengetahui representasi laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. Rumus untuk mencari gross profit margin adalah: Operating income-operating expense Gross profit margin = x 100% Operating income Contoh : Pendapatan operasional Rp Beban operasional Rp Ibid.,234

48 Gross profit margin = x 100% = 24% Net Profit Margin Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rumus untuk mencari net profit margin adalah: Net income Net profit margin = x 100% Operating income Contoh: Net income Rp Operating income Rp Net profit margin = x 100% = 18,3% Return on Equity Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola equitasnya untuk mendapatkan net income. Standar BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan ROE berkisar antara 5% - 12,5%. Rumus untuk mencari ROE adalah: Net income

49 40 ROE = x 100% Equity capital Contoh: ROE = x 100% = 28,2% Return on Total Assets a. Gross yield on total assets Gross yield on total assets merupakan rasio yang mengukur kemampuan manajemen menghasilkan income dari pengelolaan aset. Standar BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan ROA berkisar antara 0,5% - 1,25%. Rumus untuk mencari gross yield on total assets adalah: Operating income gross yield on total assets = x 100% Contoh: Total assets gross yield on total assets = x 100% = 12,4% b. Net income total assets

50 41 Net income total asset digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overall. Rumus untuk mencari net income total assets adalah: Net income Net income total assets = x 100% Total assets Contoh: Net income total assets = x 100% = 23% Rate Return on Loans Analisis ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perkreditannya. Rate return on loans = interest income x 100% Total loans Contoh: Rate return on loans = x 100% = 9,4% Interest Margin on Earning Assets Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya. Interest income interest expense Interest margin on earning assets= x100% Total earning assets

51 42 Contoh: Interest income Rp Interest expense Rp Earning assets: - Efek-efek Rp Deposito berjangka Rp Pinjaman Rupiah Rp Pinjaman valas Rp Jumlah earning assets Rp Interest margin on earning assets= x100%= 3,8% Interest Margin on Loans Interest income interest expense Interest margin on loans = x100% Total loans Interest income Rp Interest expense Rp Jumlah loans Rp Interest margin on loans = x100%=4,3%

52 43 8. Leverage Multiplier Merupakan alat untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola asetnya karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva. Leverage multiplier Total assets Total equity Contoh: Leverage multiplier = 9. Assets Utilization = 12,5 kali Rasio ini digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset dalam rangka menghasilkan operating income dan non operating income. Operating income + non operating income Assets utilization= x 100% Total assets Contoh: Operating income Rp Non operating income Rp Total income Rp Total assets Rp

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang diolah dalam Tugas Akhir ini diambil dari PT. Central Asia Tbk. Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan adalah data time series,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH. Oleh : Junaedi,SE,M.Si ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Oleh : Junaedi,SE,M.Si Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh membagi satu angka dengan angka lainnya. Jadi, rasio

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan empat peneliti terdahulu sebagai bahan acuan yang dilakukan oleh: 1. Yuda Dwi Nurcahya (2014) Penelitian terdahulu pertama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini menggunakan dua peneliti terdahulu sebagai rujukan. Rujukan yang pertama menggunakan penelitian yang dilakukan oleh Anggraini Pudji

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah : 1. Dimas Maulana, (2012) Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki 2. Memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata "to manage" yang dapat diterjemahkan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata to manage yang dapat diterjemahkan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata "to manage" yang dapat diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang berarti "mengatur (mengelola)".

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BANK OCBC NISP, Tbk.

KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BANK OCBC NISP, Tbk. KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PT BANK OCBC NISP, Tbk. Iman Sary iman_sary93@yahoo.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Merger adalah penggabungan usaha dimana

Lebih terperinci

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI ANALISA RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan oleh : Zulfa Rizkiana 0513010358/FE/EA Kepada FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu beserta

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK Muniya Alteza Laporan Keuangan Bank Tujuan pembuatan laporan keuangan bank: 1. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva da jenis aktiva yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh : 1. Tan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jurnal yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Ayu Yanita Sahara (2013) Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari hasil penelitian terdahulu. Dimana peneliti menganggap bahwa penjelasan dari penelitian terdahulu memiliki keterkaitan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Menurut James C. Van Horne, (2013:36) menyebutkan bahwa : Laporan adalah suatu proses akhiran dari suatu kegiatan yang sebelumnya atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menyangkut perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut: 1. Fitri Yuliana (2012) Permasalahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Edhi Satriyo Wibowo & Muhammad Syaichu (2013) Penelitian yang kedua dari Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu berjudul tentang Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Ibnu Fariz (2012) Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada empat penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh: 1. Nisrina Yuli Astrie (2015) Penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan( NPL), Likuiditas dan Efisiensi Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan pada penelitian ini ada 3 (tiga) rujukan yaitu penelitian dari Maria Kristina Isabella R. Da Gama (2009), Novita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 21 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Analisis Kinerja Keuangan Suatu pengukuran tingkat kesehatan Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kemampuan kerja dan produktifitasnya adalah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan perbankan memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana merupakan elemen utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Pengertian dan Fungsi kredit Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pasal 1 angka 11, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan institusi yang berpengaruh signifikan dalam menentukan kelancaran aktivitas perekonomian dan keberhasilan pembangunan sehingga wajar menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penilitian pertama yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) dengan topik mengenai Pengaruh LDR, IPR,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertin Kinerja Keuangan Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS MUNGNIYATI STIE TRISAKTI mungniyati@stietrisakti.ac.id PENDAHULUAN K esehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan

Lebih terperinci

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Bab 9 Teori Rasio Keuangan D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perbankan syariah di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember 2003 terdapat 2 Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan

Lebih terperinci

yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun.

yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal dalam Paulus (2008: 3) memberikan rumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian mengunakan dua peneliti terdahulu sebagai bahan acuan. Penelitian yang pertama yaitu Tri Yulianina Wulandari (2013) dengan topik Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis moneter sebagai akibat jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap valuta asing

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian Ardiani (2007) menunjukkan bahwa secara simultan CAR, RORA, ROA, LDR, NPM dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul Pengaruh LDR, IPR, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan rujukan adalah penelitian yang ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN (Studi pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk dan PT. Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2009-2012) Candra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi perusahaan. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah pendapatan dan biaya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya berubahnya waktu dan situasi yang terjadi saat ini, serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis perbankan mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak

BAB II LANDASAN TEORI. kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya. Banyak BAB II LANDASAN TEORI A. Bank 1. Pengertian Bank Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiata usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tinjauan dari dua penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai referensi atau rujukan dalam penelitian, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PT BANK SINAR MAS, Tbk. DAN PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk. MENGGUNAKAN METODE CAMELS Dessy Ratna Sari email: DesZ_CenX93@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejauh ini krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 telah membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan bangsa Indonesia. Hampir

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal sangat penting pada peranan dalam sistem keuangan. Keberadaan sistem keuangan dalam sektor perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan masyarakat, tempat untuk meminjam, menukar, memindahkan dan menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1980-an pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan perbankan. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan kinerja perekonomian Indonesia menurun. Pengelolaan perekonomian dan sektor usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Pengertian Bank Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998 adalah segala sesuatu yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perbankan a. Pengertian Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 Perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah 1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut : 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Perbankan di Indonesia Perbankan secara umum merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan berupa pengumpulan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 1998 tentang perubahan dari Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 yang menjelaskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Perbankan a. Bank Pengertian bank menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit kepada masyarakat, yang membutuhkan

Lebih terperinci