HORTIKULTUR TANAMAN CANGKOK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HORTIKULTUR TANAMAN CANGKOK"

Transkripsi

1 HORTIKULTUR TANAMAN CANGKOK Dosen Pengampu : I GUSTI AGUNG AYU NOVA MARHAENI, S.Pd. Nama Penulis : GUSTI AYU ALIT MIRAH PURNAMI ( /V) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SARASWATI TABANAN 2016

2 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur penulis ucapkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat dan rahmatnya penulis bisa bekerja dan berhasil menyelesaikan tugas dengan tema Tanaman Cangkok tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan tugas ini sebagai salah satu syarat untuk dapat memenuhi nilai tugas semester V (lima) serta untuk mengulas materi yang berhubungan dengan mata kuliah Hortikultura. Dalam penulisan ini penulis mendapat bantuan dari pihak lain dalam penyelesaian tugas ini. Untuk itu, penulis mengucakan terima kasih kepada : 1. Ibu, I Gusti Agung Ayu Nova Marhaeni S.Pd. selaku dosen mata kuliah Hortikultura serta yang memberikan tugas didalam pembuatan makalah. 2. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa tugas yang penulis buat masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis. Untuk itu saran dan kritik yang konstuktif dari pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan pembuatan tugas selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Sebagai akhir kata penulis ucapkan terimakasih. Tabanan, 5 Oktober 2016 Ttd, Penulis ii

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..ii DAFTAR ISI...iii BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG MASALAH RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN...2 BAB II LANDASAN TEORI PENGERTIAN MENCANGKOK SEJARAH TANAMAN CANGKOK DESKRIPSI TANAMAN DENGAN CARA CANGKOK KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI MENCANGKOK.8 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ALAT DAN BAHAN PENELITIAN PROSES DAN DOKUMENTASI PROSES PENCANGKOKAN..12 BAB IV PENUTUP KESIMPULAN SARAN..15 DAFTAR PUSTAKA...17 iii

4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa sekarang ini, manusia dituntut untuk menghasilkan produkproduk yang bermanfaat yang dihasilkan dalam waktu singkat dan dengan modal yang tidak banyak. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang lebih cepat, unggul, dan tidak memakan banyak biaya adalah dengan mencangkok. Lalu sesungguhnya bagaimana cara mencangkok yang benar? banyak masyarakat yang belum mengetahui secara mendalam tentang hal ini. Maka, dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam cara - cara mencangkok yang benar dan untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat dihasilkan dengan tidak memakan banyak biaya, maka penulis memutuskan untuk melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan cara mencangkok dengan benar. 1.2 RUMUSAN MASALAH Walaupun mencangkok sudah banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Tetapi banyak juga masyarakat yang jarang menggunakan cangkok, kebanyakan dari mereka beranggapan bahwa mencangkok itu rumit dan kemungkinan untuk tumbuhnya sangat kecil. Sebagian masyarakat ini lebih memilih membeli biji tumbuhan yang biasa dijual di pertanian, meskipun jangka waktu tumbuhnya lebih lama. Padahal, sebenarnya mencangkok itu tidak rumit dan akan berhasil jika kita tahu langkah - langkah yang benar. Lagi pula, hasil tumbuhan yang dicangkok akan sama persis dengan induknya. Dengan demikian, perlunya pengetahuan tentang mencangkok sangat penting diktahui untuk semua orang. 1.3 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penelitian yang penulis lakukan diantaranya : 1. Mengetahui lebih dalam cara - cara mencangkok yang benar. 1

5 2. Menghasilkan produk yang bermanfaat dan dapat menghasilkan dengan tidak menghabiskan terlalu banyak biaya. 1.4 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat yang penulis dapat dari penelitian ini diantaranya : 1. Untuk memberi suatu pengetahuan kepada khalayak tentang bagaimana cara mencangkok yang benar dan menghasilkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat dihasilkan dengan tidak memakan banyak biaya. 2. Membudidayakan kegiatan mencangkok untuk menjaga tanaman dari ancaman kepunahan. 2

6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MENCANGKOK Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk memperbanyak tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Selain itu, pohonnya juga tidak terlalu tinggi. Mencangkok dilakukan dengan cara menguliti hingga bersih dan menghilangkan kambium pada cabang atau ranting sepanjang 5cm - 10cm pada tanaman dikotil untuk kemudian dipindahkan ke dalam wadah lain saat akar telah tumbuh. Pada saat mencangkok, kambium pada cabang atau ranting harus dihilangkan agar kulit tidak terbentuk kembali. Bila kulit terbentuk kembali, maka akar tidak akan dapat terbentuk. Sebaliknya, jika lapisan cambium tersebut bersih, maka hasil fotosintesis akan terkumpul di tempat kambium yang telah dibersihkan dan pertumbuhan akar dapat terangsang dengan baik. 2.2 SEJARAH TANAMAN CANGKOK Dalam pertanian, pencangkokan adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Dalam pengertian teknis di Indonesia, pencangkokan di literatur bahasa Inggris sebagai air layering. Jenis layering lain dikenal di Indonesia sebagai perundukan (ground layering). Pada pencangkokan (dikenal juga sebagai marcotting), suatu bagian batang (biasanya adalah cabang) dikerat kulitnya hingga terlihat kayu. Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus dengan bahan yang dapat menyimpan air dan kemudian dibebat dengan bahan kedap air, seperti plastik. Hormon tumbuhan perangsang perakaran kadang - kadang diberikan. Setelah beberapa minggu biasanya akar telah cukup banyak terbentuk dan anakan ini dipisahkan dari pohon induk. 3

7 2.3 DESKRIPSI TANAMAN DENGAN CARA CANGKOK Jenis Tanaman : Seperti pengertian cangkok diatas, cukup banyak jenis tanaman yang dapat hidup dengan cara di cangkok jika dilakukan dengan cara yang tepat dan benar. Diantaranya yaitu jenis tanaman : Pohon Rambutan Pohon Jambu Biji Tanaman Sawo Tanaman Durian Tanaman Mangga Gambar 1. Beberapa Jenis Tanaman Yang Dapat Tumbuh Dengan Cara Cangkok Dalam penelitian ini, penulis melakukan percobaan mencangkok tanaman dengan menggunakan jenis tanaman mangga Madu, berhubung buah tersebut merupakan salah satu jenis buah mangga yang cukup banyak yang digemari dan berhubung juga ada di pekarangan rumah penulis. Di sekitar kita tentu banyak tumbuh tanaman mangga. Tanaman mangga bermacam - macam, di antaranya mangga Golek, Manalagi, Arum Manis, Gadung, Kueini, Gayam, Syam, Janis, Santok, Bacang, Dermayu, Durian, Madu, dan mangga Telur. Tiap jenis tanaman mangga memiliki ciri 4

8 khusus yang membedakannya dengan mangga yang lain. Tanaman mangga jenis Arum Manis, Gadung, Kueni, Gayaffi, Janis, Durian, dan mangga Santok berbatang tinggi. Jenis mangga tersebut yang biasa dicangkok yaitu mangga Arum Manis dan mangga Gadung. Kedua mangga itu memiliki daun yang berukuran lebih panjang dari jenis mangga yang lain. Mangga Kueni berdaun lebih lebar dan pendek. Mangga Gayam, Janis dan mangga santok berdaun sedang. Tanaman mangga jenis Golek, syam, Madu dan mangga Telur tinggi pohonnya berkisar 3-10 meter. Mangga Golek, syam, Madu dan mangga Telur berbatang sedang. Mangga Golek ukuran daun kecil dan panjang, sedangkan mangga Syam, Madu dan mangga Telur berdaun kecil serta pendek. Mangga Manalagi berdaun sedang, batangnya bisa rnembesar dan meninggi. Mangga jenis Madu adalah mangga yang cukup banyak dikembangkan karena cukup mudah tumbuh di berbagai tempat Sejarah Buah Mangga Mangga yang berkembang di Indonesia diperkirakan berasal dari India yang dipercaya pemeliharaannya telah ada seiring peradaban India. Bahkan, di India dikenal akan dongeng rakyatnya yang mengatakan bahwa mangga adalah penjelmaan Dewa Prajapati. Oleh karena itu, tak heran bila hampir disetiap negara bagian India banyak dijumpai tanaman mangga. Sejarah mencatat bahwa mangga pertama kali ditemukan oleh Alexander Agung di lembah Indus, India. Sedangkan orang pertama yang menulis mengenai mangga di India diperkirakan Huien T'Sang, yakni pada tahun SM. Pada tahun 1741, seorang ahli botani, Rumphius menyimpulkan bahwa penanaman tanaman yang berbatasan dengan Birma telah lebih, dari 4000 tahun atau mungkin lebih dari 6000 tahun silam. Maka dari itu, Rumphius berpendapat bahwa mangga berasal dari daerah perbatasan India - Birma. Kata Mangga sendiri berasal dari bahasa Tamil, India, yaitu mangas atau man-kay. Dalam bahasa botani, mangga disebut Mangifera Indica L, yang berarti tanaman mangga berasal dari India. 5

9 2.2.3 Penyebaran Buah Mangga Dari India, sekitar abad ke-4 atau ke-5 SM, tanaman mangga menyebar ke berbagai negara, yakni melalui para pedagang India yang berkelana ke timur sampai ke Semenanjung Malaysia. Mereka berdagang sekaligus menyebarkan agama Hindu dan Budha. Pada tahun 1400 dan 1450, mangga mulai ditanam di Kepulauan Sulu dan Mindanau, Filipina, di Pulau Lizon sekitar tahun 1600, dan kepulauan Maluku pada tahun Penyebaran tanaman mangga di negara barat baru terjadi pada abad pertengahan, yakni pada pertengahan abad ke-18 di Lasabon dan Brasil oleh orang Portugis. Sekitar abad ke-19 diperkirakan orang Portugis membawa tanaman mangga dari Goa (India) ke Afrika Timur dan akhirnya menyebar ke Somali Afrika Barat dan Kepulauan Canari. Selanjutnya, Penyebaran tanaman mangga tercatat di beberapa negara barat, yakni di Mexico pada tahun 1779 (bibit mangga pertama kali ditanam oleh orang Spanyol yang membawa bibit mangga dari Filipina), di Italia bagian selatan pada tahun 1905, di Queensland sekitar tahun 1870 dan di Inggris pada tahun 1690 (ditanam dalam rumah kaca). Di Amerika Serikat, tanaman mangga pertama kali ditanam di Florida, yakni pada tahun Bibit yang digunakan berasal dari Meksiko. Pada tahun 1885, Amerika Serikat sengaja mendatangkan bibit mangga okulasi dari India, tetapi semuanya mati. Sebanyak 35 bibit pohon mangga sambungan lengkung pun kembali didatangka dan upaya penanaman tersebut akhirnya membuahkan hasil. Hingga kini, Florida dikenal sebagai salah satu produsen mangga dengan daerah pemasaran Florida dan California Syarat Tumbuh Syarat tumbuh tanaman mangga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni : 1. Iklim 6

10 Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga / buah jika bunga muncul pada saat hujan. 2. Media Tanam Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur yang mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Derajat keasaman tanah (ph tanah) yang cocok adalah Jika ph di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit. 3. Ketinggian Tempat Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500m dapat menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi. Secara umum mangga sangat cocok di tanam di Indonesia, itulah sebabnya banyak masyarakat yang dengan mudah memiliki pohon mangga di depan rumahnya Manfaat Dalam Buah Mangga Seperti yang diketahui, adapun manfaat yang terkandung dalam buah mangga diantaranya : 1. Sumber Antioksidan Di dalam buah mangga terdapat sumber beta-karoten, vitamin C dan kalium. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminc) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. 2. Kandungan Vitamin C Yang Tinggi Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok 7

11 vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (½ buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki - laki dan perempuan dewasa per hari (masing - masing 60 mg) dapat terpenuhi. 3. Kandungan Kalium Yang Melimpah Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harum manis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang ( g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi. 4. Membantu Pencernaan Mangga memiliki enzim pencernaan yang dapat membantu pemecahan protein serta membantu proses pencernaan. 5. Baik Untuk Ingatan Glutamin terdapat di dalam buah mangga. Glutamin ini merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan memori. 2.4 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DARI MENCANGKOK Keuntungan Mengcangkok Secara Umum Adapun beberapa keuntungan dari dilakukannya mencangkok pada tanaman yaitu : 1. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji. Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya. 2. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada proses mencangkok akar akan tumbuh ketika masih berada di pohon induk. Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya. 3. Tanaman asal cangkok bisa ditanam pada tanah yang letak air tanahnya tinggi atau di pematang kolam ikan. 8

12 2.3.2 Keuntungan Mencangkok Pada Tanaman Mangga Adapun beberapa keuntungan dari dilakukannya mencangkok tanaman mangga adalah : 1. Kita bisa mendapatkan tanaman mangga yang berbuah lebih cepat dari biasanya. 2. Mutu buah hasil pencangkokan biasanya sama bahkan lebih baik daripada tanaman induknya Kerugian Mencangkok Secara Umum Adapun beberapa kerugian yang dapat terjadi saat mencangkok tanaman yaitu : 1. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering. 2. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang karena tidak berakar tunggang. 3. Pohon induk tajuknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong 4. Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa dilakukan dengan cara ini Kerugian Mencangkok Pada Tanaman Mangga Adapun beberapa kerugian yang dapat terjadi saat mencangkok tanaman mangga adalah : 1. Pohon mangga yang diperoleh dari hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut yang cenderung rapuh, hal ini kemudian akan menyebabkan pohon mangga lebih mudah roboh jika dibandingkan dengan tanaman yang murni berasal dari perkembangbiakan dengan biji. 9

13 2. Memiliki produksi yang lebih sedikit dan terbatas jika dibandingkan hasil produksi yang dihasilkan oleh pohon indukannya. 10

14 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kegiatan praktikum biologi pembiakan vegetatif dengan cara mencangkok tanaman mangga dilaksanakan di rumah penulis yang beralamat di Asrama Polisi, Jalan Diponegoro Blok A/I No. 2, Desa Kelurahan Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Peratikum dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Oktober 2016 sekitar pukul Wita. 3.2 ALAT DAN BAHAN PENELITIAN Alat Penelitian Bahan Penelitian Sendok Semen Tanah Gambut Pisau Air Gunting Plastik / Kresek 11

15 Ember Dupa dan Korek Tali Rafia Tanaman Yang Akan Dicangkok (Mangga) Gambar 2. Alat dan Bahan Penelitian 3.3 PROSES DAN DOKUMENTASI PROSES PENCANGKOKAN Gambar Keterangan Gambar Terlebih dahulu, siapkan alat dan bahan untuk penelitian. 12

16 Pilih pohon yang tidak terlalu tua dan terlalu muda. Pilih cabang yang sehat, lebih baik yang tumbuh vertikal dan dekat dengan pangkal pohon. Kupas kulit batang atau cabang sepanjang 8 cm melingkari batang. Kemudian bersihkan lapisan kambium yang menempel pada kayu. Apabila memakai plastik, plastik tersebut harus diberi beberapa lubang kecil sebagai jalan masuknya air terlebih dahulu. 13

17 Setelah lapisan kambium bersih, lapisi bagian tersebut dengan tanah gembur dan balut bagian yang telah terlapisi tanah dengan plastik. Ikat balutan tersebut dengan menggunakan tali plastik dibagian ujung atas dan bawah. Sirami bagian yang telah dicangkok secara teratur. Setelah kurang lebih satu bulan, akar mulai tumbuh. Jika pertumbuhan akar sudah cukup baik, balutan plastik dan cangkokan siap ditanam di wadah baru. Gambar 3. Proses dan Dokumentasi Proses Pencangkokan Tanaman Mangga 14

18 4.1 KESIMPULAN BAB IV PENUTUP Adapun kesimpulan yang dapat penulis rangkum yaitu : Mencangkok pohon khususnya mangga pada penelitian yang penulis lakukan tidaklah semudah dan secepat yang dibayangkan, hasil cangkok akan berhasil apabila benar - benar diperhatikan dengan pemiliknya, yaitu dengan cara rajin memberinya air saat tanah kering. Hasil cangkok akan terlihat setelah beberapa bulan, kemudian saat akar tumbuh disekitarnya, maka batang yang dilapisi tanah dan dibungkus dengan plastik tersebut siap untuk dipotong dan ditanam kembali untuk menghasilkan pohon yang baru, yang cepat berbuah dan bersifat sama dengan induknya, namun pohon tersebut tidak kokoh sehingga tak panjang umurnya. Hasil cangkok yang penulis lakukan sampai hari ini belum terlihat tumbuhnya akar dikarenakan proses mencangkok yang sangat singka yaitu kurang dari seminggu. Kemungkinan akar akan mulai tumbuh pada minggu pertama atau kedua setelah proses cangkok dan berlanjut hingga minggu ketiga. Dan jika akar yang tumbuh pada tanaman cangkok tersebut sudah mulai banyak maka akan siap untuk dipotong. 4.2 SARAN Hal - hal dibawah ini yang dapat dilakukan untuk menjaga kesuburan tanaman hasil cangkokan: 1. Berikan pupuk kompos untuk menjaga kesuburan tanah 2. Sirami tanaman secara rutin yaitu setiap pagi hari dan sore hari Hal - hal yang perlu diperhatikan sebelum mencangkok : 1. Waktu mencangkok, sebaiknya pada musim hujan karena tidak perlu melakukan penyiraman berulang - ulang 15

19 2. Memilih batang cangkok, pohon induk yang digunakan adalah yang umurnya tidak terlalu tua atau terlalu muda, kuat, sehat dan subur serta banyak dan baik buahnya. 3. Pada peemeliharaan cangkokan, pemeliharaan sudah dianggap cukup bila media cangkokan cukup lembab sepanjang waktu. 16

20 DAFTAR PUSTAKA Al-Rasyid, Ulfa Mutia Makalah Mencangkok. Aceh. Blogger. (Diakses Sabtu, 1 Oktober 2016 pada : Icuk Sugiarto Laporan Hasil Pengamatan Pencangkokan Pohon Mangga. Blogger. (Diakses Sabtu, 1 Oktober 2016 pada : Revansadiva Makalah Biologi Tentang Mencangkok Mangga. Blogger. (Diakses Sabtu, 1 Oktober 2016 pada : Saka Wardana Contoh Makalah IPA Mencangkok. Buku Pintar Anak Indonesia. (Diakses Sabtu, 1 Oktober 2016 pada : Wikipedia Pencangkokan (Pertanian). Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. (Diases Sabtu, 1 Oktober 2016 pada : 17

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula

PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN...2 A. Latar belakang...2

Lebih terperinci

Cara Mencangkok Pohon Mangga

Cara Mencangkok Pohon Mangga Cara Mencangkok Pohon Mangga Alat-alat yang diperlukan : 1. Pisau yang kuat dan tajam. 2. Serabut kelapa atau plastik. 3. Tali pengikat atau memakai tali rafia. 4. Paku untuk menusuk bagian bawah plastik.

Lebih terperinci

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada

Lebih terperinci

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan

Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu

Lebih terperinci

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot

Makalah. Tanaman Buah dalam Pot. Tabulampot Makalah Tanaman Buah dalam Pot Tabulampot Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia tiap tahunnya menunjukan angka peningkatan. Lahan di Indonesia yang dulunya luas pun kini menjadi

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih BUDIDAYA SUKUN Sukun merupakan tanaman tropis sehingga hampir disemua daerah di Indonesia ini dapat tumbuh. Sukun dapat tumbuh di dataran rendah (0 m) hingga dataran tinggi (700 m dpl). Pertumbuhan optimal

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sawo

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sawo II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Sawo Tanaman sawo memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Magnoliophyta Subdivisio : Magnoliopshida Classis : Dicotyledoneae Subclassis : Sympetalae

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN Peningkatan produksi karet yang optimal harus dimulai dengan pemilihan klon yang unggul, penggunaan bibit yang berkualitas sebagai batang bawah dan batang atas serta pemeliharaan yang

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CARA SAMBUNGAN (GRAFTING)

PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CARA SAMBUNGAN (GRAFTING) PETUNJUK TEKNIS PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CARA SAMBUNGAN (GRAFTING) SUWANDI Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan Yogyakarta I. PENDAHULUAN Perbanyakan tanaman banyak dilakukan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini

BAB I PENDAHULUAN. buah ini sudah lama menjadi salah satu makanan khas dari kota Medan.Buah ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG USAHA Durian merupakan salah satu jenis buah yang sangat di idolakan di Indonesia. Sesuai dengan sebutan durian yang di duga berasal dari istilah melayu, buah ini sudah

Lebih terperinci

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat Elvira Syamsir Budidaya Tanaman Obat untuk Murid Sekolah Dasar Pengarang: Elvira Syamsir ilustrator: yanu indaryanto Penerbit: Seafast Center IPB DISCLAIMER This publication is made

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan peremajaan, dan penanaman ulang. Namun, petani lebih tertarik BAB II TUJUAN BAB I PENDAHULUAN Beberapa program terkait pengembangan perkebunan kakao yang dicanangkan pemerintah adalah peremajaan perkebunan kakao yaitu dengan merehabilitasi tanaman kakao yang sudah tua, karena

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA

BUDIDAYA TANAMAN MANGGA BUDIDAYA TANAMAN MANGGA (Mangifera indica) Balai Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian ReGrI Tanaman mangga (Mangifera indica L.) berasal dari India, Srilanka, dan Pakistan. Mangga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan

Lebih terperinci

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun, umbi dan akar, untuk

Lebih terperinci

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG) PERBANYAKAN TANAMAN ANGGUR DENGAN STEKBUNG (STEK-SAMBUNG) SAMBUNG) Perbanyakan anggur yang banyak dilakukan adalah dengan stek batang/cabang Cabang/ranting yang digunakan adalah hasil dari pangkasan lanjutan/produksi

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis

TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Manggis Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk famili Clusiaceae yang diperkirakan berasal dari Asia Tenggara khususnya di semenanjung Malaya, Myanmar, Thailand, Kamboja,

Lebih terperinci

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Cara Menanam Tomat Dalam Polybag Pendahuluan Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl,

Lebih terperinci

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR 13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono A. Stek Stek merupakan teknik pembiakan vegatatif dengan cara perlakuan pemotongan pada bagian vegatatif

Lebih terperinci

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian

Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian Sambung Pucuk Pada Tanaman Durian Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP GRAFTING atau ent, istilah asing yang sering didengar itu, pengertiannya ialah menggambungkan batang bawah dan batang atas dari

Lebih terperinci

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar 1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar Nama Daerah : Benuang bini, benuwang, banuang, bunuang, benua, wenuang Nama Ilmiah : Octomeles Sumatrana Miq Family

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT

MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT iptek hortikultura MEMBUAHKAN TANAMAN BUAH DALAM POT Tanaman buah dalam pot (tabulampot) semakin banyak digemari di kawasan perkotaan karena tabulampot menjadi solusi hobi berkebun tanaman buah dengan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Mangga

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Mangga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Tanaman Mangga Mangga merupakan tanaman buah tahunan (parennial plants) berupa pohon berbatang keras yang tergolong kedalam famili Anarcadiaceae. Mangga diperkirakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar

TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar xii TINJAUAN PUSTAKA Jeruk Besar Jeruk besar (Citrus grandis (L.) Osbeck) yang sering disebut pamelo berasal dari Asia Tenggara, yaitu Indonesia, India, Cina Selatan dan beberapa jenis berasal dari Florida,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan

TINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian Tanaman salak yang digunakan pada penelitian ini adalah salak pondoh yang ditanam di Desa Tapansari Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Lebih terperinci

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH Oleh: Dr. Desi Hernita BPTP Jambi Duku Kumpeh memiliki rasa manis, legit, daging buah bening, tekstur daging kenyal, tidak berserat, dan hampir tidak berbiji. Rasa

Lebih terperinci

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa @ 2012 Penyusun: 1. Ujang S. Irawan, Senior Staff Operation Wallacea Trust

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim.

TINJAUAN PUSTAKA. antara cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. 19 TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Bawang merah merupakan tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi antara 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman semusim. Perakarannya berupa akar serabut yang tidak

Lebih terperinci

BAB II. Penyuluhan Reproduksi Vegetatif Buatan. II.1 Vegetatif Secara Buatan

BAB II. Penyuluhan Reproduksi Vegetatif Buatan. II.1 Vegetatif Secara Buatan BAB II Penyuluhan Reproduksi Vegetatif Buatan II.1 Vegetatif Secara Buatan Reproduksi adalah suatu proses biologis di mana individu organisme baru diproduksi. Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Menurut Aak (1990) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut Kingdom Divisio Sub Divisio Class Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembanding. Penelitian eksperimen adalah suatu percobaan yang berhubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembanding. Penelitian eksperimen adalah suatu percobaan yang berhubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen dengan skala lapangan, karena adanya perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding.

Lebih terperinci

AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM. Oleh : Medi Humaedi

AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM. Oleh : Medi Humaedi AGRIBISNIS PANEN TANAMAN BUAH GEDONG GINCU DI LUAR MUSIM Oleh : Medi Humaedi BAB I 1.1. 1.2. 1.3. DAFTAR ISI PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan. Rumusan Masalah.. 1 1 2 3 BAB II 2.1. 2.2. TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Saccharum officinarum TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Tebu Dalam taksonomi tumbuhan, tebu tergolong dalam Kerajaan Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas Monocotyledoneae, Ordo Glumaceae, Famili Graminae, Genus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS BUDIDAYA TANAMAN BUAH SIRSAK DISUSUN OLEH : NAMA : YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELAS : 11-S1TI-11 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN HORTIKULTURA 1.1 Ruang Lingkup Hortikultura... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.18 Tes Formatif 1..... 1.18 Perkembangan

Lebih terperinci

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula. PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan

Lebih terperinci

Kompos Cacing Tanah (CASTING)

Kompos Cacing Tanah (CASTING) Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN TEKNIS PERAWATAN GAHARU

BUDIDAYA DAN TEKNIS PERAWATAN GAHARU BUDIDAYA DAN TEKNIS PERAWATAN GAHARU ketiak daun. Bunga berbentuk lancip, panjangnya sampai 5 mm, berwarna hijau kekuningan atau putih, berbau harum. Buah berbentuk bulat telur atau agak lonjong, panjangnya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Buah jeruk manis berasal dari India Timur Laut, Cina Selatan, birma Utara, dan Cochin Cina. Yang memebudidayakan pertama kali adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya

Lebih terperinci

KARYA TULIS. Perbanyakan Bibit Durian Melalaui Biji, Penyambungan (Grafting), Dan Okulasi. Oleh Irwanto, SST (Widyaiswara Pertama) I.

KARYA TULIS. Perbanyakan Bibit Durian Melalaui Biji, Penyambungan (Grafting), Dan Okulasi. Oleh Irwanto, SST (Widyaiswara Pertama) I. KARYA TULIS Perbanyakan Bibit Durian Melalaui Biji, Penyambungan (Grafting), Dan Okulasi Oleh Irwanto, SST (Widyaiswara Pertama) I. PENDAHULUAN Durian (Durio zibethinus Murray) adalah buah yang memiliki

Lebih terperinci

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015 TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015 SIDIK CEPAT PEMILIHAN JENIS POHON HUTAN RAKYAT BAGI PETANI PRODUKTIFITAS TANAMAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH FAKTOR KESESUAIAN JENIS DENGAN TEMPAT TUMBUHNYA, BANYAK PETANI YANG

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik

Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik Panduan Budidaya Salak Pondoh yang Baik Salak pondoh adalah salah satu buah khas dari Indonesia, terutama wilayah Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Buah ini cukup digamri oleh banyak orang. Bahkan produk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan.

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam jawa (Tamarindus indica) merupakan tanaman tropis penghasil buah yang termasuk dalam famili Caesalpiniaceae. Asam jawa juga dikategorikan pohon multiguna karena

Lebih terperinci

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN

BUDIDAYA TANAMAN DURIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA BUDIDAYA TANAMAN DURIAN Dosen Pengampu: Rohlan Rogomulyo Dhea Yolanda Maya Septavia S. Aura Dhamira Disusun Oleh: Marina Nurmalitasari Umi Hani Retno

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cengkeh adalah tumbuhan asli Maluku, Indonesia. Cengkeh dikenal dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman asli Indonesia ini tergolong

Lebih terperinci

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH (Camellia sinensis L.) Disusun Oleh: Danni Ramadhan H0712052 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon

TINJAUAN PUSTAKA. Teknik Budidaya Melon TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Diskripsi Tanaman Melon Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu anggota famili Cucurbitaceae genus Cucumis. Melon berasal dari Afrika Timur dan Afrika Timur-Laut. Melon

Lebih terperinci

ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING)

ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING) ACARA VI. PERBANYAKAN/ PERKEMBANGBIAKKAN BERBAGAI TANAMAN DENGAN MACAM-MACAM BENTUK SAMBUNGAN (GRAFTING) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembiakan dengan cara vegetatif adalah pembiakan yang menggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau

TINJAUAN PUSTAKA. pada posisi 10 cm diatas mata okulasi dengan akar tunggang tunggal atau TINJAUAN PUSTAKA Stum Mata Tidur Karet Bibit stum mata tidur adalah bibit yang diokulasi dilahan persemaian dan dibiarkan tumbuh selama kurang dari dua bulan setelah pemotongan batang atas pada posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas 23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung pada bulan Desember 2013

Lebih terperinci

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB 1/7 Pepaya merupakan tanaman buah-buahan yang dapat tumbuh di berbagai belahan dunia dan merupakan kelompok tanaman hortikultura

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran

Lebih terperinci

IV. PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi

IV. PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi IV. PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Lokasi 1. Sejarah berdirinya Kebun Benih Hortikultura Tejomantri Berdirinya Kebun Benih Hortikultura Tejomantri berasal dari tanah kas Desa Wonorejo. Pada awalnya Kebun Benih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta menimbulkan perubahan diri sehingga

Lebih terperinci

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Jambu biji disebut juga Jambu Klutuk (Bahasa Jawa), Jambu Siki, atau Jambu Batu yang dalam bahasa Latin disebut Psidium Guajava. Tanaman jambu biji merupakan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING

PEMBENTUKAN PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING PEMBENTUKAN DAN PEMANGKASAN TRAINING AND PRUNING Pengertian Pembentukan dan pemangkasan tanaman merupakan bagian penting dari program pengelolaan (management) tanaman buah-buahan. Pembentukan (training)

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS Oleh : Nama : Heriadi Setyawan NIM : 11.02.7918 Kelas : 11.D3-MI.01 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2011/2012 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Ditinjau dari hasil produksinya,

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan secara taksonomi (Rukmana, 2003) Caisim diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub-Kingdom : Tracheobionta

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi

Lebih terperinci

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN Saat ini, permintaan dan harga durian tergolong tinggi, karena memberikan keuntungan menggiurkan bagi siapa saja yang membudidayakan. Sehingga bertanam durian merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asal dan Penyebaran Tanaman Murbei Usaha persuteraan alam merupakan suatu kegiatan agroindustri yang memiliki rangkaian kegiatan yang panjang. Kegiatan tersebut meliputi penanaman

Lebih terperinci

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Budidaya Pala Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt) dapat tumbuh baik di daerahdaerah yang mempunyai ketinggian 500-700 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2012 dilaksanakan di Kebun Kelompok Wanita Tani Ilomata Desa Huntu

Lebih terperinci

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao. Lingkungan alami tanaman cokelat adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan,

Lebih terperinci