BAB I PENDAHULUAN To be a Trusted Postal Service Company, PT Pos Indonesia
|
|
- Yohanes Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan buku Rencana Jangka Panjang PT Pos Indonesia (Persero) To be a Trusted Postal Service Company, PT Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan dengan jaringan terluas di Indonesia. Layanan terpadu Pos Indonesia mencakup pengiriman surat, barang, jasa keuangan yang dilakukan melalui kantor pos di Indonesia yang didukung oleh jaringan teknologi yang terintegrasi. Suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan (profit oriented), sehingga perusahaan dituntut untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan berupaya untuk mengembangkan usahanya. Dalam mewujudkan kelangsungan hidup dan kesinambungan operasi perusahaan, maka oleh sebab itu perusahan membutuhkan manajemen yang baik yang dapat bekerja secara efektif untuk pengelolaan perusahaan dalam mengatur penerimaan dan pengeluaran dana perusahaan, dan kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan dan laba yang maksimal. Dalam suatu perusahaan, manajemen keuangan memegang peranan penting terhadap kelangsungan perusahaan, sehingga kebijakan manajemen piutang dapat dilakukan secara efektif dan efisien, baik berupa pelaksanaan kebijakan pengelolaan piutang yaitu dari penagihan piutang sampai dengan penyelesaian piutang. Piutang muncul akibat adanya transaksi penerimaan pendapatan atas jasa secara kredit. Dengan banyaknya persaingan didunia bisnis, 1
2 2 maka perusahaan dituntut untuk bersaing dan berusaha untuk berbagai usaha untuk mendapatkan pendapatan dalam berbagai cara, yaitu dengan melakukan penjualan secara kredit. Namun demikian konsekuensi dari kebijakan tersebut akan mengakibatkan jumlah piutang, piutang tak tertagih dan beban-beban yang timbul dengan adanya peningkatan jumlah piutang. Piutang adalah salah satu akun yang terdapat pada aset lancar pada laporan posisi keuangan dan pengelolaan piutang atas tingkat pengembalian akan menimbulkan kemapuan perusahaan dalam mengelola modal kerja. Peningkatan piutang akan disertai pula dengan meningkatnya piutang tak tertagih. Pengendalian terhadap piutang merupakan hal yang penting yang dilakukan perusahaan, dimana sistem pengendalian piutang yang baik akan mempengaruhi keberhasilan aktivitas perusahaan dalam menjalankan ke bijakan penjualan, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan. ( Bambang Riyanto, 2008). Kelancaran aktivitas suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, salah satunya adalah tersedianya dana dalam perusahaan sebagai modal kerja, dimana modal kerja salah satunya dipengaruhi dari tingkat pengembalian piutang ( C. Handoyo Wibisono, 1997). Tiap perusahaan menginginkan perusahaannya agar dapat bertambah besar, oleh karena itu perusahaan dituntut baik dalam mengelola dana yang tersedia untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Perusahaan dalam hal ini harus memilih sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba, namun demikian diperlukan pengawasan dan dikendalikan dalam penggunaan modal. Perusahaan harus tepat dalam mengambil keputusan agar perusahaan dapat
3 3 berjalan secara efektif dan efisien atas dana investasi yang dikeluarkan terutama modal kerja perusahaan. Peran modal kerja sangat penting bagi setiap perusahaan, walaupun bentuk peranan itu berbeda pada setiap perusahaan. Modal kerja sangat berpengaruh terhadap operasi perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien akan memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Modal kerja (working capital) merupakan dana atau modal yang diinvestasikan kedalam aktiva lancar yang sifatnya jangka pendek. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu membutuhkan dana, dimana dana tersebut dipergunakan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang dialokasikan untuk operasional diharapkan akan diterima kembali dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dan dana yang diperoleh dipergunakan kembali untuk kegiatan operasional perusahaan dan seterusnya selama perusahaan masih beroperasi. Modal yang dipergunakan untuk kegiatan usaha ini disebutnya adalah Modal Kerja. Modal kerja harus dikelola secara efisien sehingga penggunaan modal kerja tersebut dapat dipergunakan operasional secara optimal untuk perolehan profitabilitas perusahaan. Modal Kerja merupakan kekayaan atau aktiva yang diperlukan oleh perusahaan untuk menyelenggarakan kegiatan operasional, sedangkan perolehan modal kerja dipengaruhi tingkat pengembalian piutang oleh mitra diubah menjadi kas. Oleh karena itu perusahaan berupaya untuk memulihkan piutang menjadi kas, sehingga perusahaan selalu dapat beroperasi ( C. Handoyo Wibisono,1997). Piutang Usaha adalah Piutang Pendapatan yang menjadi hak tagih perusahaan pada pihak lain yang timbul dari kegiatan usaha terkait dengan jasa
4 4 yang memberikan sesuai dengan kontrak. Piutang diukur dengan melakukan metode cadangan dan metode penghapusan langsung. Metode cadangan dilakukan sesuai dengan umur masing-masing piutang dan metode penghapusan langsung yaitu dialihkan ke piutang kerugian perusahaan sebagai piutang tidak tertagih. Tiap perusahaan menghendaki hasil penjualan meningkat sehingga modal kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan akan kembali dalam jangka waktu yang pendek dan dengan laba yang maksimum. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang berlomba untuk mencapai tingkat yang maksimal dalam berproduksi. Keefektifan perusahaan dalam mengelola modal kerja dengan mengukur tingkat pengembalian piutang menjadi kas untuk perolehan profitabilitas perusahaan. Untuk mengetahui keberhasilan suatu perusahaan dalam memperoleh laba dapat dilihat dari kesuksesan dan kemampuan perusahaan menggunakan modal kerja secara produktif. Hal ini dikarenakan perputaran modal kerja merupakan hal yang penting dalam aktiva yang memang harus dikelola oleh perusahaan dengan efektif dan efisien (Munawir, 2010). Investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan diharapkan dapat kembali dalam waktu singkat. Pengelolaan modal kerja dan piutang berpengaruh pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba berpengaruh pada perusahaan dalam mengelola modal kerja (C. Handoyo Wibisono, 1997) Pengukuran profitabilitas perusahaan dilakukan dengan rasio-rasio untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dimana dalam memperoleh laba, selalu berhubungan dengan penjualan, sedangkan total aktiva
5 5 dan modal sendiri sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang dipergunakan untuk operasi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan untuk menilai profitabilitas perusahaan. Perusahaan dapat memaksimalkan labanya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap profitabilitas perusahaan ( Supriyono ). Peneltian sebelumnya pernah dilakukan oleh Anshari Ihsan (2014), dengan judul tentang pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (survey pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ), disimpulkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 20 secara parsial, perputaran persediaan memberikan kontribusi sebesar 37,5%, perputaran kas sebesar 3,4% dan piutang sebesar 1,9% serta secara simultan memberikan kontribusi sebesar 42,8% terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perputaran modal kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas secara simultan dan secara parsial perputaran kas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh sigifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Penelitian lainnya dilakukan oleh Utami Nurul Pratiwi (2014), dengan judul tentang pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan
6 6 terhadap profitabilitas perusahaan Non Perbankan yang terdaftar pada LQ-45 periode , disimpulkan bahwa secara parsial perputaran kas memiliki nilai t hitung sebesar - 4,633 > -2,306, perputaran piutang t hitung sebesar - 1,490 < - 2,306 dan perputaran persediaan nilai t hitung sebesar - 0,446 < - 2,306 serta secara simultan memliki signifikan sebesar 0,016 < 0,05. Rasio ini menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA), perputaran piutang dan perputaran persediaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA) dan secara simultan dapat disimpulkan bahwa perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Assets (ROA). Penelitian lainnya adalah dilakukan oleh Rama Eka Fauzi (2011), dengan judul tentang analisis modal kerja dan perputaran piutang terhadap profitabilitas (ROA) pada PT Pos Indonesia (Persero), disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan SPSS versi 15 secara parsial perputaran modal kerja t hitung sebesar 4,193 < -2,571, perputaran piutang t hitung sebesar -0,114 < 2,571 dan secara simultan F hitung sebesar 9,534 > 5,786. Perhitungan ini menunjukan bahwa secara parsial modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya adalah Naufal Ubaidillah (2014), dengan judul tentang pengaruh arus kas dan piutang terhadap tingkat profitabilitas perusahaan ( Studi kasus pada perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ), disimpulkan bahwa secara
7 7 parsial perputaran kas nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel adalah 2,953 > 1,699, sedangkan perputaran piutang nilai t hitung dibandingkan t tabel adalah 0,148 < 1,699 dan secara simultan pengaruh kas dan perputaran piutang nilai F hitung > F tabel yaitu 4,420 > - 3,328. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan perputaran piutang berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas serta secara simultan perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada perusahaan Industri Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Sub Sektor Farmasi yan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian lainnya adalah Hera Rizky Amboinawaty ( 2004 ), dengan judul tentang analisis pengaruh kuantitas modal kerja dan perputaran modal kerja terhadap tingkat profitabilitas perusahaan studi kasus pada PT INTI (Persero), disimpulkan bahwa secara parsial kuantitas modal kerja nilai t hitung dibandingka dengan t tabel yaitu 0,497 < 2,178, perputaran modal kerja t hitung dibandingkan t tabel yaitu 1,798 < 2,178 dan secara simultan F hitung dibandingkan F tabel yaitu 2,46 < 3,88. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial kuantitas modal kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas, perputaran modal kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas dan secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan. Penelitian lainnya adalah Bangun Prakoso, Zahroh Z.A, Nila Firdausi Nuzula (2014) dengan judul tentang pengaruh perputaran modal kerja dan perputaran piutang terhadap profitabilitas (Studi pada perusahaan pembiayaan
8 8 listing di BEI periode ), penelitian menggunakan perhitungan SPSS dan disimpulkan bahwa secara parsial perputaran modal kerja nilai thitung dibandingkan dengan t tabel yaitu -2,749 < -2,0218, perputaran piutang nilai t hitung dibanding dengan t tabel yaitu > 2,0218 dan secara simultan nilai Fhitung dibandingkan Ftabel yaitu 6,630 > 3,23. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran modal kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas, perputaran piutang signifikan berpengaruh terhadap profitabilitas dan secara simultan terdapat pengaruh simultan antara perputaran modal kerja dan perputran piutang terhadap profitabilitas. Penelitian lainnya adalah Irfan Rusydi (2012), dengan judul pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas (studi pada koperasi serba usaha syariah BMT Al-Fath Tarakan), perhitungannya menggunakan SPSS dan disimpulkan adalah secara parsial perputaran kas diperoleh t hitung berbanding dengan t tabel yaitu 2,133 > 1,995, perputaran piutang diperoleh t hitung berbanding dengan t tabel yaitu 5,186 > 1,995, perputaran persediaan diperoleh t hitung berbanding dengan t tabel yaitu 1,758 < 1,995 dan secara simultan diperoleh F hitung berbanding dengan F tabel sebesar 13,237 > 3,130. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas, perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas dan secara simultan perputaran kas, perputaran piutang, perputaran berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
9 9 Penelitian lainnya adalah Amtsal Khairy Hanra (2015), dengan judul pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan (studi kasus pada perusahaan PT Unilever Tbk), disimpulkan bahwa secara parsial perputaran kas nilai t hitung berbanding dengan t tabel yaitu 2,682 > 1,696, perputaran piutang nilai t hitung berbanding dengan t tabel yaitu 5,393 < 1,696 dan secara simultan perputaran kas dan perputaran piutang terhadap net profit margin dengan F hitung berbanding dengan F tabel yaitu 14,939 > 4,17. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap net profit margin, perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap net profit margin dan secara simultan perputaran kas dan perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap net profit margin. Berdasarkan uraian-uraian diatas dan data-data yang diperoleh peneliti dari PT Pos Indonesia (Persero) dari tahun yaitu sesuai dengan tabel 1.1 adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Modal Kerja, Piutang dan Profitabilitas (ROA) PT Pos Indonesia (Persero) Tahun Tahun Modal Kerja Rata-rata Piutang Profitabilitas (ROA) , , , , ,39
10 10 Tahun Modal Kerja Rata-rata Piutang Profitabilitas (ROA) , , , , , , , ,43 Sumber : ( Laporan Keuangan PT Pos Indonesia (Persero) tahun ) Berdasarkan data PT Pos Indonesia (Persero) dan dari uraian penelitian sebelumnya, penulis melakukan penelitian yaitu berupa fenomena perusahaan mengalami peningkatan profitabilitas dan perusahaan mengalami peningkatan terhadap modal kerja, berhubung kenaikan modal kerja, akan mengakibatkan unefisiensi penggunaan modal kerja. Naik turunnya modal kerja disebabkan oleh naik turunnya utang lancar terutama pada utang usaha sebagai utang dari pihak ke tiga yang dimungkinkan pada saat akhir tahun utang tersebut belum terbayarkan ke pihak ke-tiga. Hal ini tidak sesuai dengan Handono Mardiyanto (2008:99) yang menyatakan bahwa Peningkatan Modal Kerja justru akan menurunkan profitabilitas perusahaan. Sedangkan untuk piutang usaha perusahaan yang fluktuatif naik dan turun, namun ternyata tahun 2008 piutang mengalami paling tinggi dan profitabilitas yang diperoleh justru rendah. Sedangkan menurut teori
11 11 Bambang R ( 2008:85) bahwa Semakin besar piutang, maka akan memperbesar profitabilitas. Sehubungan hal tersebut, maka penulis berusaha menganalisa pengaruh modal kerja dan tingkat pengembalian piutang dengan profitabilitas. Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk menguji kembali tentang PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA DAN TINGKAT PENGEMBALIAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Pos Indonesia (Persero) tahun ). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan identifikasi masalah adalah sebagi berikut : 1. Bagaimana efisiensi modal kerja, tingkat pengembalian piutang, profitabilitas pada PT Pos Indonesia (Persero) tahun Seberapa besar pengaruh secara parsial efisiensi modal kerja, tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas pada PT Pos Indonesia (Persero) tahun Seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) tahun
12 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk dapat memberikan ilmu lebih atas pengetahuan peneliti mengenai pengaruh modal kerja, piutang terhadap profitabilitas terutama pada perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui, mengkaji, mengdeskripsikan pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero). 2. Untuk mengetahui dan menganalisa seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero) secara parsial. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh efisiensi modal kerja dan tingkat pengembalian piutang terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Pos Indonesia (Persero ) secara simultan. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan memberikan informasi tentang modal kerja dan perputaran piutang dan profitabilitas sehingga dalam perkembangan praktek berikutnya akan semakin lebih baik.
13 13 Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yaitu antara lain : 1. Bagi Penulis Sarana untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman mengenai modal kerja, perputaran piutang, dan profitabilitas. 2. Bagi Perusahaan Dengan hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam mengoptimalkan modal kerja perusahaan dengan mempertimbangkan tingkat pengembalian piutang untuk memperoleh keuntungan yang optimal. 3. Bagi Peneliti lain Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan dapat menjadi bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, barang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu perusahaan, para investor biasanya melakukan analisis profitabilitas. Oleh karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan perluasan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan dunia usaha yang banyak bermunculan dan tumbuh dengan semakin cepat, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya suatu persaingan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi yang dimana pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini dunia usaha dan indsutri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usahanya. Kondisi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan akan selalu berusaha dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Kondisi seperti ini bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama berdirinya setiap badan usaha secara umum adalah untuk menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan penjualan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang dagang, jasa maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh laba dan menjaga kesinambungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dunia usaha mempunyai peran aktif untuk mencapai tujuan utama dalam sebuah perusahaan yaitu untuk menghasilkan laba yang optimal. Seiring perkembangan perekonomian
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, dengan judul: Pengaruh Profitabilitas,
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, dengan judul: Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Arus Kas Operasi Terhadap Financial Distress: Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah untuk mencari keuntungan, profit atau laba. Untuk keperluan tersebut dibutuhkan upaya inovatif yang berkesinambungan sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan, sehingga hal ini dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja, Piutang dan Profitabilitas 2.1.1 Modal Kerja Modal kerja merupakan salah satu unsur yang paling penting dalam aktivitas yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and beverages) mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin sengitnya persaingan antar perusahaan, kini perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan makanan dan minuman merupakan satu alternatif investasi yang diminati investor. Perusahaan industri makanan dan minuman memiliki prospek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset lancar perusahaan yang sifatnya paling likuid, kas berada pada posisi teratas dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri dasar dan kimia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai Pengaruh perputaran modal kerja (X 1
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah Perusahaan dalam melakukan kegiatannya pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan utama suatu perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan. Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam menjalankan operasinya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan yang profit oriented maka tujuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi negaranya. Bagi negara yang pertumbuhan dan perkembangan ekonominya baik, tidak akan terlepas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang ditargetkan, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya, dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang Menurut Gitosudarmo (2002:81), piutang merupakan aktiva atau kekayaan perusahaan yang timbul sebagai akibat dari dilaksanakannya kebijakan penjualan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Laba merupakan tujuan utama setiap perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Harga Saham Harga saham adalah harga jual beli yang sedang berlaku di pasar efek yang ditentukan oleh kekuatan pasar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari tugas akhir ini. Berikutnya diuraikan mengenai batasan masalah dan sistematika
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan dituntut untuk lebih memaksimalkan kinerjanya untuk memperoleh laba, karena pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut. Selain digunakan dalam operasi perusahaaan sehari-hari, modal kerja
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan pada dasarnya membutuhkan modal yang cukup dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Tanpa adanya modal aktivitas usaha tidak dapat dijalankan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini telah berkembang dunia usaha yang semakin bermunculan serta adanya persaingan yang semakin kompetitif, mengingat pentingnya suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Masalah likuiditas merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya karena perusahaan merupakan organisasi profit oriented
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama perusahaan berdiri adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya karena perusahaan merupakan organisasi profit oriented ( berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia usaha yang sudah semakin cepat pada zaman sekarang, hal ini merupakan suatu bukti bahwa sudah semakin meningkatnya persaingan usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan yang semakin komplek dan perubahan yang demikian cepat menyebabkan banyak perkembangan pemikiran dan peran pada segala bidang usaha. Untuk perusahaan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Menurut Warren (2005 : 392) Piutang (receivables) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sektor industri barang konsumsi. Perusahan manufaktur sektor konsumsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang berorientasi pada laba dengan menjual barang dan/atau jasa kepada masyarakat. Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan dengan pembiayaan dan kelancaran kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan mengeluarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut (Reksoprayitno: 1997) Pengawasan industri perbankan merupakan salah satu faktor paling penting disemua Negara didunia. Dalam perekonomian suatu negara perbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui produksi Australia, Indonesia kemudian menjadi eksportir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan. modal tersebut mengandung begitu banyak aspek.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan teknologi dan semakin pentingnya spesialisasi dalam perusahaan serta semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi besar,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang mencerminkan pembangunan perekonomian Indonesia dalam menentukan tercapai tidaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama berdirinya suatu perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi para pelaku ekonomi di Indonesia dituntut untuk segera dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Masalah krisis finansial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Saham 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Selembar saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara parsial
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siklus konversi kas (Cash Conversion Cycle) dapat digunakan untuk mengukur dari working capital management (WCM). Siklus konversi kas secara definitif adalah interval
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan bagian yang menyatu dengan keputusan pendanaan perusahaan yang menyangkut pembelanjaan internal perusahaan sehingga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat berkembang dalam mengikuti dan memenuhi kebutuhan pasar yang berubahubah serta bersaing untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan, khususnya perusahaan sejenis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tujuan lain perusahaan. Untuk meningkatkan laba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan menurut Brigham dan Houston (2009) adalah untuk memaksimalkan kekayaan bagi para pemegang sahamnya atau kepada pemilik perusahaan (stakeholder).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dengan semakin tingginya tingkat persaingan bisnis di Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa mungkin mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang saling bermunculan, sehingga mendorong perusahaan untuk lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan jenis perusahaan manufaktur dimana perusahaan tersebut bergerak dibidang produksi semen. Pembangunan disuatu negara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen terutama kebutuhan mengenai fashion, baik di bidang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang bermunculan untuk memenuhi kebutuhan konsumen terutama kebutuhan mengenai fashion, baik di bidang manufaktur atau non
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktif (Nur Azlina, 2009). Untuk itu, perusahaan memerlukan manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan produk. Salah satu tujuan dari perusahaan adalah mendapatkan laba yang optimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan jumlah penduduk, maka volume kebutuhan terhadap Industri Barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dewasa ini meningkat dengan pesat. Salah satu perusahaan yang meningkat dengan pesat adalah perusahaan Industri Barang Konsumsi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba. Keuntungan yang dicapai perusahaan dibatasi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi guna menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Tujuan pendirian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia masih dirasakan berdampak negatif sampai sekarang ini. Penyebabnya yaitu didahului dengan terjadinya krisis moneter, krisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sama akan semakin ketat. Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia usaha diera globalisasi seperti saat ini, maka persaingan antar perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dibidang yang sama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang cukup pesat di dunia bisnis, sering kali kita dihadapkan dengan persaingan yang ketat antar perusahaan dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan dalam mendirikan usahanya adalah untuk memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua unsur yang ada diperusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi pasar bebas, banyak perusahaan saat ini semakin giat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tatanan perekonomian yang telah berkembang dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, banyak perusahaan saat ini semakin giat dan terdorong untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini sudah tergolong sangat pesat. Ini tercermin dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan. Keadaan ini memaksa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin meningkat. Semakin pesatnya perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap aktivitas ekonomi pasti mempunyai objective function yang merupakan tujuan akhir dari pencapaian suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan ( inventory ) adalah suatu istilah umum yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya perusahaan yang disimpan dalam antisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan - perusahaan pada dasarnya akan melakukan berbagai aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan - perusahaan pada dasarnya akan melakukan berbagai aktivitas kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal perusahaan didirikan, para pimpinan perusahaan sudah menetapkan maksud dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Tujuan ini disusun, baik tujuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini, setiap perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar saling bersaing dengan tujuan untuk mempertahankan dan memajukan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat mengharuskan perusahaan untuk membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memperoleh profit atau laba. Laba tersebut dapat diperoleh dari aktivitas atau kinerja perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan setiap bangsa di dunia. Indonesia merupakan negara berkembang yang juga mengharapkan hal yang
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Sebelum melanjutkan bahasan tenatang analisis terhadap rasio keuangan ini sebelumnya harus mengetahui terlebih dahulu mengenai arti dari Return on Assets, Return
Lebih terperinci