PERANCANGAN FILM KARTUN 3 DIMENSI JEJAK SANG SAKA DENGAN TEKNIK REALISTIC RENDERING UNTUK MEMBERIKAN EFEK NYATA PADA ANIMASI NASKAH PUBLIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN FILM KARTUN 3 DIMENSI JEJAK SANG SAKA DENGAN TEKNIK REALISTIC RENDERING UNTUK MEMBERIKAN EFEK NYATA PADA ANIMASI NASKAH PUBLIKASI"

Transkripsi

1 PERANCANGAN FILM KARTUN 3 DIMENSI JEJAK SANG SAKA DENGAN TEKNIK REALISTIC RENDERING UNTUK MEMBERIKAN EFEK NYATA PADA ANIMASI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Bonar Muhzachri kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

2

3 Design Of Cartoon Movie 3 Dimension Jejak Sang Saka With Realistic Rendering Technique to Give Real Effect in Animation Perancangan Film Kartun 3 Dimensi Jejak Sang Saka Dengan Teknik Realistic Rendering Untuk Memberikan Efek Nyata Pada Animasi Bonar Muhzachri M. Rudyanto Arief Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Development film Cartoon currently this growing evolve, where every television station vying with each other cartoon showing 2-dimensional and 3-dimensional increasingly interesting to watch. With the development of the more cartoon industry media software and new hardware that had a role in making cartoons. Development of the animation industry in Indonesia is now increasingly a positive impact. It is characterized by the existence of competition in the animation industry in Indonesia. The number of animation industry in Indonesia today every industry has a strategy - the strategy itself in making animation. There are many field that can be animated industrial markets such as architecture, interiors, film series, games, advertising and much more. With so many industries are required to understand the animation creation technology - new technology in producing animation. With the 3D processing software is diverse, is expected to facilitate the animator in the process of making animated films. Therefore, in this paper the author tried to make 3D animation work using Autodesk 3D Studio Max software through several stages, namely the manufacture of pre-production, production and post-production. Keywords : Animation, 3D Cartoon, 3D Studio Max

4 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang dimana setiap manusia dituntut untuk mengenal teknologi, Karena teknologi sudah menjadi kebutuhan yang harus cepat dipahami setiap manusia. Maka dari itu, teknologi dimasa sekarang yang semakin hari semakin berkembang mulai dikenalkan dari usia dini baik secara keluarga, teman dan masyarakat melalui sosialisasi pembelajaran tentang teknologi secara positif. Teknologi saat ini bermacam macam jenisnya dan juga sebagai lahan usaha untuk mendapatkan keuntungan. Teknologi yang saat ini sedang berkembang salah satunya adalah 3 Dimensi seperti film animasi atau film kartun. Film animasi di indonesia sudah semakin berkembang dengan adanya sumber daya manusia yang semakin hari semakin menunjukan bakat dan kreatifitas masing - masing. dalam dunia animasi 3 dimensi di indonesia sendiri sudah banyak di produksi dan bermacan - macam ceritanya. tetapi beberapa film animasi di indonesia mempunyai banyak kelemahan pada segi output yang jika ditonton kurang menarik, dikarenakan kurangnya pemahaman tentang proses rendering begitu juga editor sering kali melupakan proses setting rendering. maka akan menimbulkan efek yang kurang realistis dan nyata Untuk mengurangi permasalahan tersebut, maka penulis mengambil judul Perancangan Film Kartun 3 Dimensi Jejak Sang Saka Dengan Teknik Realistic Rendering Untuk Memberikan Efek Nyata Pada Animasi Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dirumuskan masalah yaitu Bagaimana Merancang Film Kartun 3 Dimensi Jejak Sang Saka Dengan Teknik Realistic Rendering Untuk Memberikan Efek Nyata Pada Animasi Batasan Masalah Dalam pengerjaan skripsi, permasalahan di atas dibatasi dengan asumsi sebagai berikut: 1. Software yang digunakan meliputi Autodesk 3DsMax 2010, Adobe After Effect CS3, Adobe Premiere Pro CS3, Adobe Photoshop CS3, Adobe Soundbooth CS3, Celtx dan Freemake Video Converter Merancang dan membuat objek 3D yang akan digunakan dalam film animasi ini, meliputi karakter, objek statis dan dinamis, bangunan, pemandangan dan lingkungan film animasi. 1

5 3. Perancangan storyboard dan informasi yang ingin disampaikan secara lengkap melalui film animasi ini. 4. Dalam menampilkan animasi realistis dan nyata, render engine yang digunakan adalah Mental Ray Renderer. 5. Pemodelan dengan metode Lowpoly model. 6. Analisis yang digunakan adalah SWOT. 7. Film animasi ini berdurasi kurang lebih 4 menit. 8. Sasaran penonton semua umur di Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam perwujudan karya yang berjudul Perancangan Film Kartun 3 Dimensi Jejak Sang Saka Dengan Teknik Realistic Rendering Untuk Memberikan Efek Nyata Pada Animasi, adalah sebagai berikut : 1. Sebagai syarat kelulusan dan menyandang gelar Sarjana dalam bidang Informatikan dan Komputer. 2. Untuk membuat film animasi berbasis 3 Dimensi yang berjudul Jejak Sang Saka dengan menggunakan Teknik Realistic Rendering Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam perwujudan karya dengan judul Perancangan Film Kartun 3 Dimensi Jejak Sang Saka Dengan Teknik Realistic Rendering Untuk Memberikan Efek Nyata Pada Animasi, adalah sebagai berikut : 1. Berguna untuk kelangsungan pembelajaran film animasi 3 dimensi mengenai teknik realistic rendering dengan software Autodesk 3Ds Max. 2. Mengetahui cara pemakaian render engine Mental Ray Renderer. 3. Memahami proses pembuatan film animasi 3D. 4. Memanfaatkan ilmu yang pernah didapat dalam menggunakan Autodesk 3DsMax 2010, Adobe After Effect CS3, Adobe Premiere Pro CS3, Adobe Photoshop CS3, Adobe Soundboth CS Metode Penelitian Metode penilitian dalam perancangan animasi 3 dimensi ini agar penyusunan skripsi berjalan dengan baik maka dalam pembuatan skripsi ini penyusun menerapkan metode penelitian dengan runtut sebagai berikut : 1. Metode Study Literatur 2

6 Merupakan metode pengambilan data menggunakan fasilitas yang ada seperti menggunakan fasilitas internet yang berhubungan dengan animasi 3 Dimensi melalui fasilitas web seperti pada dan situs web lainya. 2. Metode kepustakaan Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengkajian beberapa sumber referensi tertulis seperti pengkajian dengan buku buku yang relevan dan sumber dari internet. 3. Metode perancangan sistem Merupakan metode perancangan sistem secara runtut dari dari awal sampai akhir/final perancangan. 2. Landasan Teori 2.1. Tentang Animasi 3Dimensi Animasi 3D dan 2D Jenis animasi ini merupakan penggabungan antara animasi 3D dengan animasi 2D. Biasanya tokoh atau karakter animasinya berupa animasi 2D dengan latar belakang (background) maupun peralatan. Serta propertinya menggunakan animasi 3D. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses pembuatan animasi karena pembuatan karakter 3D memiliki tingkatan kerumitan yang lebih tinggi dan proses yang lebih mendetail dibandingkan dengan karakter 2D Animasi 3D dan live shoot Jenis animasi ini menggabungkan antara animasi 3D dengan syuting langsung (live shoot). Animasi jenis ini banyak diterapkan pada film film Hollywood. Teknik ini digunakan untuk membuat film dengan adegan yang rumit, yang tidak mungkin, dan bahkan yang mustahil dilakukan dalam kondisi yang sebenarnya Modeling 3 Dimensi Modeling atau Pemodelan adalah membentuk suatu benda benda atau objek. Membuat dan mendesain objek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan objek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer. Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan objek bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi (3D modelling). 3

7 2.3. Material Material adalah pemetaan berupa peta tekstur ke permukaan objek kemudian memproyeksikannya ke bidang proyeksi (Project Plane) Rigging Rigging adalah pemberian tulang pada objek, agar objek bisa bergerak dan di animasikan. Dalam software 3DsMax untuk pemberian tulang/rigging menggunakan Panel Biped. Biped adalah sebuah komponen yang memiliki banyak tulang. Setiap tulang dapat memiliki beberapa vertex yang ditugaskan untuk bergerak Motion Teknik Motion Mixer Menggunakan Mixer, tool yang sudah di sediakan software 3DsMax. Tool ini untuk merangkai beberapa objek dengan fasilitas transisi, sehingga pergerakan objek dari satu gerakan bip ke bip (file format biped) lainnya berlangsung dengan alami, walaupun gerakan tidak berkaitan Teknik Freeform Animation Teknik Freeform digunakan untuk membuat gerakan yang diciptakan sendiri oleh editor, misalnya gerakan untuk sekenario dari sebuah cerita. Teknik freeform juga difasilitasi dengan pengeditan gerakan bip yang sudah ada jadi lebih mudah untuk melakukan pemberian gerakan yang diinginkan oleh editor Lighting Lighting pada 3DsMax Pencahayaan Standard Fleksibilitas membuat pencahayaan standard sangat atraktif. Melalui teknik Radiosty, pencahayaan standar ini bisa mendapatkan hasil yang cantik dan realistic. Pada pencahayaan standard pengontrolan yang mudah dan waktu produksi yang cepat terutama pada kecepatan rendering yang tinggi. 1 NANOZiP, Mudah Menguasai Pemodelan Karakter Animasi 3 Dimensi dengan Menggunakan 3D Studio Max. Yogyakarta: Penerbit ANDI, hal G, Djalle, Zaharuddin D Animation Movie Using 3D Studio Max. Bandung: Penerbit Informatika Bandung, hal

8 Photometric Lights Photometry adalah ukuran dari cahaya. Jika sistem ini dipergunakan maka 3DsMax akan menyediakan simulasi pencahayaan fisik yang ada didunia nyata. Hasilnya akan sangat realistis dan presisi dibandingkan dengan Standar Lights. Pada Photometric Lights pencahayaan ini biasa digunakan pada lampu dengan kekuatan 5 watt 11 watt dan sebagainya. Ada enam pilihan yaitu Point, Line, Rectangle, Disc, Sphare Rendering Ray Tracing Rendering Sebagai metode rendering pertama kali di gunakan pada tahun Metode rendering ini diyakini sebagai salah satu metode yang menghasilkan gambar bersifat paling Fotorealistik Wireframe Rendering Yaitu Objek 3D dideskripsikan sebagai objek tanpa permukaan. Pada wireframe rendering, sebuah objek dibentuk hanya terlihat garis-garis yang menggambarkan sisi-sisi edges dari sebuah objek Hidden Line Rendering Metode ini menggunakan fakta bahwa dalam sebuah objek, terdapat permukaan yang tidak terlihat atau permukaan yang tertutup oleh permukaan lainnya Shaded Rendering Pada metode ini, komputer diharuskan untuk melakukan berbagai perhitungan baik pencahayaan, karakteristik permukaan, shadow casting dan sebagainya. Metode ini menghasilkan citra yang sangat realistik, tetapi kelemahannya adalah lama waktu rendering yang dibutuhkan Realistic Rendering Realistic/Photorealistic Rendering adalah teknik realistik yang bermaksud untuk menampilkan output secara realistis atau hampir seperti nyata. Teknik realistic rendering 3 Wahana Komputer, Kupas Habis Teknik Pencahayaan dengan V-Ray dan Mental Ray. Yogyakarta: Penerbit ANDI, hal Fazmah Arif Y,ST.,MT. Fakultas Informatika IT Telkom Pengantar Grafika 3D. ( Pengantar%20Grafika%203D.ppt) 5

9 dengan menggunakan render engine bawaan dari software atau plug-in seperti pada software 3DsMax Mental Ray Mental Ray, sebuah paket render yang terintegrasi dengan baik dalam beberapa aplikasi 3D Autodesk Maya, Autodesk 3ds Max dan Softimage XSI, misalnya sebagai plugi-in perangkat lunak. Sebagai aplikasi plug-in untuk program ini, mental ray mengkhususkan diri dalam menghasilkan gambar yang realistis, dengan kemampuan yang tak tertandingi untuk menciptakan natural phenomena. Seperti yang di lihat, Mental ray juga dapat digunakan untuk membuat Nonphotorealistic Countour Renderings (NPRs). Mental Ray Photorealistic terdiri dari camera, light, surface dan volume shading simulation. simulasi pada rendering yang realistis dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tentang desain arsitektur, film animasi dan efek visual, televisi comercial, desain industri dan permainan Analisis dan Perancangan 3.1. Analisis SWOT pada Teknik Realistic Rendering Kekuatan (Strenght) Teknik realistic rendering menpunyai kekuatan dalam segi render output, yang menyajikan tampilan grafis seperti nyata dan realistis hampir seperti keadaan sebenarnya Kelemahan (Weakness) Kelemahan dari teknik realistic rendering dari segi waktu rendering yang sangat lama, harus didukung oleh Hardware yang compatible dengan anggaran yang cukup besar Peluang (Opportunity) Peluang menggunakan teknik realistic rendering yaitu, menjadi daya tarik bagi penikmat film animasi dalam menonton film animasi dengan gambar yang nyata dan realistis Ancaman (Threat) Banyaknya editor film animasi yang menggunakan teknik realistic rendering dengan render egine yang semakin berkembang, akan membuat persaingan di dunia animasi 3D semakin ketat. 5 G, Djalle, Zaharuddin D Animation Movie Using 3D Studio Max. Bandung: Penerbit Informatika Bandung, hal Livny, Boaz Mental Ray For Maya, 3Ds Max, and XSI: A 3D Artist to Guide Rendering, Canada: Penerbit Wiley Publhising, Inc., Hal : 1 6

10 Tabel 3. 1 Analisis SWOT 3.2. Analisis Kebutuhan Sistem Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras/hardware minimum yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan perancangan film animasi 3D adalah sebagai berikut : Tabel 3. 2 Kebutuhan Perangkat Keras Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Kebutuhan perangkat lunak bisa didapatkan hanya dengan mendownload atau meminjam CD bajakan di rental CD dikarenakan software versi lama dan jarang ada yang menjualnya lagi, kecuali versi yang baru begitu juga dengan software open source yang 7

11 mudah untuk didapatkan. Berikut perangkat Lunak/Software yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan laporan perancangan film animasi 3D adalah sebagai berikut : Tabel 3. 3 Kebutuhan Perangkat Lunak 3.3. Perancangan Tahap Pra Produksi Tahap ini merupakan tahap awal dalam proses kerja proyek film animasi 3D. Tahap pra produksi terdiri dari beberapa proses, berikut prosesnya: Ide Cerita Ide cerita film Jejak Sang Saka adalah tentang semangat sesorang anak yang ingin mengikuti upacara 17 Agustus tetapi terkena musibah ketika terjatuh Tema Cerita Setelah semua ide terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tema sebuah cerita. Dalam perancangan film animasi kartun 3 Dimensi ini penulis menentukan sebuah tema yaitu tentang SEMANGAT NASIONALISME Longline Adapun longline dari film animasi 3D ini, yaitu Bagaimana jika Saka terlambat dan terjatuh karena terburu - buru berangkat upacara di sekolahan dan kemudian muncul semangat nasionalisme di benaknya untuk bisa mengikuti upacara bendera 17 Agustus Sinopsis Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk mengembangkan cerita Diagram Scene Cerita Seperti standar film Hollwood, sebuah cerita didasarkan pada diagram scene yang secara umum terdiri dari 3(tiga) babak, yaitu awal Babak 1 (25%), tengah Babak 2 (50%), dan akhir cerita Babak 3 (25%) seperti yang sudah di utarakan pada bab 2. 8

12 Concept Art Character Development Sebuah cerita dipadu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk tidaklah menjadi masalah, yang paling penting karakter harus baku karena tanpa karakter, maka pembuatan animasi tidak akan bisa menceritakan sebuah kisah. Berikut karakter film animasi Jejak Sang Saka : Gambar Karakter Saka Storyboard Storyboard adalah penyajian visual pertama dari cerita yang diproses. Seperti yang sudah dipaparkan pada penjelas di bab 2. Berikut gambar storyboard cerita jejak sang saka. Gambar 3.3. Storyboard Jejak Sang Saka 9

13 Realistic Rendering dengan Mental Ray Rancangan Alur Pencahayaan/Lighting Light Standard Omni Light Skylight Mr Area Spot/Area Light Gambar 3. 1 Diagram Perancangan Pencahayaan/Lighting Rancangan Alur Material Rendering Assign Render Mental Ray Material Property Enviroment Modeling Character Arch & Design Standard : Bitmap Pro material: Ceramic Arch & Design Standard : Bitmap Ink n Paint SSS : Fast Skin Material Gambar 3. 2 Diagram Perancangan Material Rancangan Alur Render Engine Mental Ray pada 3DsMax 10

14 1. Render Setup Mental Ray Renderer Rendering Assign Render Mental Ray Renderer Indirect Illumination Renderer Gambar 3. 3 Diagram Perancangan Render Engine Mental Ray Renderer 1 2. Setting Indirect Illumination Indirect Illumination Final Gather FG Precision Presents Multiplier Max. Dept Max. Reflections Max. Refraction Gambar 3. 4 Diagram Perancangan Render Engine Mental Ray Renderer 2 3. Setting Renderer Renderer Camera Effects Dept of Field Global Tuning Parameters Sampling Quality Sample per Pixel Mini Focus Plane Near Far Min Max Filter Glossy Reflections Soft Shadows Precision Glossy Refractions Gambar 3. 5 Diagram Perancangan Render Engine Mental Ray Renderer 3 11

15 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1. Implementasi Tahap Produksi Tahap ini merupakan tahap dimana proyek animasi 3D membutuhkan proses pembuatan animasi. Tahap ini meliputi pemodelan, texturing, pencahayaan, penganimasian dan rendering menggunakan render engine Mental Ray. Dalam penulisan tahap produksi penulis hanya menjelaskan sebagian dari proses perancangan. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut Modeling 3D Modeling atau Pemodelan adalah membentuk suatu benda benda atau obyek. Membuat dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di Komputer. Gambar 4. 1 Modeling Saka Rigging Rigging adalah pemberian tulang pada objek, agar objek bisa bergerak dan di animasikan. Dalam software 3DsMax untuk pemberian tulang/rigging menggunakan Panel Biped. Gambar 4. 2 Karakter dan Biped 12

16 Texturing Texturing berfungsi untuk memberikan material secara pemetaan pada objek. Dengan menentukan posisi dan warna apa saja yang cocok dengan objek. Pada tahap ini hanya menjelaskan tentang texturing pada exterior rumah. menggunakan material bawaan Mental Ray. Gambar 4. 3 Tekstur Exterior Rumah Saka Penganimasian Penganimasian menggunakan Motion dengan teknik Freeform Animation untuk memberikan gerakan pada benda hidup seperti yang sudah dijelaskan di bab 2. Objek menggunakan badan Saka untuk menggerakanya dan ada penambahan motion capture yang sudah ada. Gambar 4. 4 Motion Capture Run Lighting/Pencahayaan Pada pencahayaan terdapat unsur kekuatan penerangan dan bayangan atau shadow seperti yang sudah di jelaskan pada bab 2. Penggunaan cahaya pada film animasi Jejak Sang Saka menggunakan pencahayaan standar dari 3DsMax

17 Gambar 4. 5 Pencahayaan Omni Light Rendering Tahap rendering pokok bahasan utama dalam pengerjaan film animasi ini. Peniliti memfokuskan proses rendering dengan teknik realistic rendering. Dalam proses rendering, render dilakukan pada tiap Scene dan Camera seperti storyboard yang sudah dijelaskan. Agar dapat menampilkan output yang realistis harus didukung oleh pencahayaan yang baik dan pemberian material yang sesuai dengan keadaan nyata. Peniliti menggunakan teknik realistic rendering dengan render engine Mental Ray Renderer. 1. Setting Render Engine Gambar 4. 6 Setting Render Engine Mental Ray 14

18 2. Setting Indirect Illumination 3. Setting Renderer Gambar 4. 7 Setting Final Gather Gambar 4. 8 Setting Renderer 4. Proses Rendering Gambar 4. 9 Indikator Proses Render Output 15

19 5. Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan penerapan Teknik Realitic Rendering untuk Memberikan Efek Nyata pada Animasi yang berjudul Jejak Sang Saka, maka bisa diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk menghasilkan efek realistis/nyata pada animasi dengan menggunakan Teknik Realistik rendering maka harus menerapkan 4 tahapan penting dalam proses produksi yaitu pencahayaan/lighting, pemodelan/modeling, pemberian tekstur dengan material dan penganimasian. 2. Hasil render output dari animasi Jejak Sang Saka menggunakan render engine Mental Ray Renderer dengan menerapkan settingan pada menu Indirect Illumination dan Renderer. 3. Perlunya Kebutuhan perangkat keras (Hardware) dengan spesifikasi yang baik seperti standar minimum hardware pada bab 3 yang berfungsi untuk mengoptimalkan kinerja dalam proses rendering Saran Saran dalam pengembangan penelitian dari penerapan Teknik Realistic Rendering dalam film animasi yang berjudul Jejak Sang Saka, adalah sebagai berikut : 1. Jika spesifikasi hardware komputer minim dan rendah, dalam melakukan proses rendering tidak berat dan lama maka dalam melakukan proses modeling disarankan agar tidak membuat modeling rumit atau Highpoly. 2. Pada tahap pengaturan/setting Render Engine Mental Ray disarankan untuk memngatur intensitas cahaya keseluruhan pada menu Indirect Illumination agar pembiasan pada cahaya keseluruh permukaan objek tidak terlalu terang yang berdapak pada saat proses rendering. 3. Dalam melakukan proses rendering disarankan render menurut scene scene adegan yang sesuai dengan storyboard, agar mempermudah saat rendering dan editing. 4. Usahakan mempelajari teknik pencahayaan terlebih dahulu untuk mengurangi kesalahan kesalahan pada lighting/cahaya pada animasi, agar menhasilkan output yang realistis dan nyata. 16

20 DAFTAR PUSTAKA Anonim Pemodelan Wajah 3D Berbasis Foto Diri Menggunakan Maya Embedded Laguage (MEL) Script. Diakses pada tanggal 14 Januari Anonim Pengantar Grafika 3D. Pengantar%20Grafika%203D.ppt. Diakses pada tanggal 29 Januari G, Djalle, Zaharuddin D Animation Movie Using 3D Studio Max. Bandung: Penerbit Informatika Bandung. Hanif, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. Hendratman, Hendi. dan Robby, The Magic of 3D Studio Max. Bandung: Penerbit Informatika Bandung. Livny, Boaz Mental Ray For Maya, 3Ds Max, and XSI: A 3D Artist to Guide Rendering, Canada: Penerbit Wiley Publhising, Inc. NANOZiP, Mudah Menguasai Pemodelan Karakter Animasi 3 Dimensi dengan Menggunakan 3D Studio Max. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. Sofyan. dan Purwanto, A Digital Multimedia : Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. Sugianto, M, Jam Belajar Komputer: 3D Studio Max Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. Suyanto, M Multimedia: Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. Suyanto, M. dan Yuniawan, A Merancang Film Kartun Kelas Dunia. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. Wahana Komputer, Menguasai Adobe Photoshop CS3. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. Wahana Komputer, Kupas Habis Teknik Pencahayaan dengan V-Ray dan Mental Ray. Yogyakarta: Penerbit ANDI Offset. 17

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI LILO MENGGUNAKAN TEKNIK TOON SHADER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eva Wahyu Fitriana 10.12.4890 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION Naskah Publikasi diajukan oleh Kholis Fathoni Avrianto 05.12.1114 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI TOMAS MENGGUNAKAN AUTODESK 3Ds MAX Naskah Publikasi. diajukan oleh Ardian Yuligar Safagi

PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI TOMAS MENGGUNAKAN AUTODESK 3Ds MAX Naskah Publikasi. diajukan oleh Ardian Yuligar Safagi PERANCANGAN ANIMASI 3 DIMENSI TOMAS MENGGUNAKAN AUTODESK 3Ds MAX 2010 Naskah Publikasi diajukan oleh Ardian Yuligar Safagi 08.12.3112 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERJUDUL GO OUT FROM DUNGEON DENGAN TEKNIK KAMERA POV DAN 3D MATTE PAINTING PADA BACKGROUND NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Ramadhan Rizki Haryono 13.11.7289 kepada FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI

ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI ANIMATION PIPELINE PROSES PRODUKSI SEBUAH FILM ANIMASI Mengapa Animasi? Cave Painting = Animasi tertua di dunia Telah ada sekitar 30.000 32.000 tahun yang lalu, cave painting didesain seolah menjelaskan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN GEDUNG BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) OLEH PT ARSIDEA BERBASIS 3D HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI

RANCANG BANGUN GEDUNG BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) OLEH PT ARSIDEA BERBASIS 3D HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI RANCANG BANGUN GEDUNG BKPP (BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN) OLEH PT ARSIDEA BERBASIS 3D HALAMAN JUDUL NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Febriana Zupitasari 10.12.5102 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Di awal dekade millenium ketiga ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang demikian pesatnya sehingga menghasilkan inovasi inovasi baru seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D YANG BERJUDUL EMPAT MONSTER PADA KOMUNITAS MULTIMEDIA AMIKOM SURAKARTA Herdika Melia Putra, Agus Purwanto AMIK Cipta Darma Jl. Ahmad Yani No. 181 Kartasura 57164 Abstract This

Lebih terperinci

Keefektifan Komunikasi Pembelajaran

Keefektifan Komunikasi Pembelajaran Prosiding Seminar Nasional XI Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2016 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Keefektifan Komunikasi Pembelajaran Melalui Penggunaan Animasi E-Learning Nurcahyani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual.

BAB 1 PENDAHULUAN. grafis, mampu menutupi kelemahan teknik persentase dalam hal keterbatasan. menggambarkan suatu ide menjadi sebuah karya visual. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perkembangan yang menarik dari dunia komputer adalah pada bidang grafika dan multimedia. Perkembangan komputer grafis, terutama 3D Studio saat ini mengalami

Lebih terperinci

PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Devi Anjarsari

PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Devi Anjarsari PEMBUATAN IKLAN 3D PADA CV DIVREN PRAKARSA SEBAGAI MEDIA PROMOSI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Devi Anjarsari 11.12.5833 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya: BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Untuk dapat melakukan proses produksi video klip animasi 3 dimensi ada beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya: 4.1.1 Spesifikasi Peralatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan

Lebih terperinci

BATASAN MASALAH

BATASAN MASALAH 1. PENDAHULUAN Listrik adalah suatu sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Listrik merupakan energi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid 2.1 Definisi Film BAB II LANDASAN TEORI Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

7.3 Animasi Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup,

7.3 Animasi Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup, 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang begitu pesat sehingga menuntut kita untuk mendapatkan informasi cepat dan mudah dalam segala hal, dalam perkembangannya informasi yang cepat dan mudah di berbagai

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN ANIMASI FILM COLOR ICON MENGGUNAKAN 3D MAX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Agus Saputra 08.12.3072 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2014 ii MAKING ANIMATED

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah

SILABUS MATAKULIAH. Ceramah Tanya Jawab. Kontrak kuliah, aturan perkuliahan, dan pengenalan mata kuliah SILABUS MATAKULIAH Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September 2012 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A14.17601/ Animasi 3D 2. Program Studi : Desain Komunikasi Visual-S1 3. Fakultas : Ilmu Komputer 4. Bobot

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : Film Animasi Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 4 SKS Tgl revisi : 1 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 2 x 100

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. tentang 3D Interior Design. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di Astha

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. tentang 3D Interior Design. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di Astha BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis guna penyusunan penulisan dan dokumentasi-dokumentasi yang akan menunjang pembelajaran tentang 3D Interior Design. Pelaksanaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN VIDEO IKLAN TIGA DIMENSI INSTITUT TEKNOLOGI DEL

PERANCANGAN VIDEO IKLAN TIGA DIMENSI INSTITUT TEKNOLOGI DEL PERANCANGAN VIDEO IKLAN TIGA DIMENSI INSTITUT TEKNOLOGI DEL Maya Marselia 1, Kusrini 2, Hanif Al Fatta 3 1,2,3 Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta e-mail: 1 maya.marselia@ymail.com, 2 kusrini@amikom.ac.id,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Stop Motion Dalam pembuatan animasi ini maka akan ada penggabungan antara stop motion dan animasi 2D di mana cerita yang diambil yaitu cerita rakyat si Kancil dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION

PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION PERANCANGAN ANIMASI FILM PENDEK 2D BAHUREKSO DENGAN PENGGABUNGAN OBYEK NYATA DAN ILUSTRASI GAMBAR MENGGUNAKAN TEKNIK STOP MOTION Eka Muhamad Nur Rosid 1), Dhani Ariatmanto 2), 1) Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

FILM ANIMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN 3DS MAX : CHARACTER ANIMATION STUDI KASUS UNIVERSITAS BINA DARMA

FILM ANIMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN 3DS MAX : CHARACTER ANIMATION STUDI KASUS UNIVERSITAS BINA DARMA FILM ANIMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN 3DS MAX : CHARACTER ANIMATION STUDI KASUS UNIVERSITAS BINA DARMA Amran Kaman 1, Jemakmun 2, Andri 3 Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Pos-el

Lebih terperinci

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK

BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK BAB IV PENGALAMAN KERJA PRAKTIK 4.1. Keterlibatan Praktikan dalam Proyek Kreatif Pada proses pengerjaan modeling booth 3D, praktikan menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Karena mengoprasikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI STOP MOTION JENDUL MENGGUNAKAN TEKNIK CUT TO CUT NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Meitriana Putri Purnama Hapsari 12.11.6721 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

II. METODE PERANCANGAN

II. METODE PERANCANGAN II. METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of Art) Para kreator film 8 detik saat ini sudah mulai banyak memproduksi karya nya. Durasi yang singkat membuat siapapun bias membuat film 8 detik. Namun

Lebih terperinci

ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING. Naskah Publikasi

ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING. Naskah Publikasi ILUSTRASI 3D KECELAKAAN KERETA API DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK POLYGONAL MODELING Naskah Publikasi disusun oleh : Tedi Kisworo 07.01.2161 Aditya Wicaksono 07.01.2174 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama

PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh El Johan Kristama PEMBUATAN ANIMASI 2D BELAJAR HIRAGANA DENGAN PENDEKATAN PRINSIP ANIMASI POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh El Johan Kristama 09.11.2906 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV ini membahas tentang proses produksi dan pasca produksi pembuatan film animasi 3D berjudul SuperHeru. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah.

BAB 1 PENDAHULUAN. emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR. Naskah Publikasi. diajukan oleh Veri Vesiano PERANCANGAN DAN PEMBUATAN FILM KARTUN 2D SPIRIT TODAY MENGGUNAKAN GAMBAR VEKTOR Naskah Publikasi diajukan oleh Veri Vesiano 06.12.1546 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D UNTUK INTRO GAME THE LEGEND OF PAJANG KINGDOM MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D UNTUK INTRO GAME THE LEGEND OF PAJANG KINGDOM MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D UNTUK INTRO GAME THE LEGEND OF PAJANG KINGDOM MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Tendy Triyudi Zein 12.11.6441 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Film Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK POLY MODELING DALAM FILM ANIMASI 3 DIMENSI PACIFIER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Beni Arif Budiono

PENERAPAN TEKNIK POLY MODELING DALAM FILM ANIMASI 3 DIMENSI PACIFIER NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Beni Arif Budiono PENERAPAN TEKNIK POLY MODELING DALAM FILM ANIMASI 3 DIMENSI PACIFIER NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Beni Arif Budiono 09.11.3529 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna komunikasi visual dalam menggambarkan suatu ide menjadi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pengguna komunikasi visual dalam menggambarkan suatu ide menjadi sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu perkembangan yang menarik dari dunia komputer adalah pada bidang grafika dan multimedia. Perkembangan komputer grafis, terutama 3D Studio saat ini mengalami

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Dalam perancangan sebuah animasi, dibutuhkan komponen-komponen seperti objek, pergerakan objek, dan hal lain yang berguna untuk menunjang karya animasi perancangan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia

Rancang Bangun Game Pertempuran Lakon Wayang Sebagai Sarana Pengenalan Tokoh Pewayangan Indonesia RANCANG BANGUN GAME PERTEMPURAN LAKON WAYANG SEBAGAI SARANA PENGENALAN TOKOH PEWAYANGAN INDONESIA Oleh: Aditya Yoga Prahara 1, Taqwa Hariguna 2 Mahasiswa 1, dosen 2 Teknik Informatika, STMIK Amikom Purwokereto

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN BAB III ANALISA DAN PERANCAGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Dalam dunia simulasi, animasi sudah mulai menjadi salah satu bidang yang digunakan selama beberapa tahun terakhir. Simulasi bisa menimbulkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang menjadi landasan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi, karena topik yang ditulis adalah aplikasi multimedia

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF AUTODESK 3DSTUDIO MAX MENGGUNAKAN METODOLOGI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA VERSI LUTHER-SUTOPO Diki Setiadi 1, Dewi Tresnawati 2, Asep Deddy Supriatna 3 Jurnal Algoritma

Lebih terperinci

PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D

PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D PERANCANGAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNSRAT DENGAN PERSPEKTIF ANIMASI 3D Marfil Vialli Rompas, Alicia Sinsuw, Jimmy Robot, Xaverius Najoan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sam

Lebih terperinci

ANIMASI E-LEARNING PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN FISIKA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS 1

ANIMASI E-LEARNING PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN FISIKA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS 1 ANIMASI E-LEARNING PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN FISIKA BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KELAS 1 Nurcahyani Dewi Retnowati 1, Mahmuda Ghazni Rahmawan 2 Prodi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi

Lebih terperinci

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan

PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST. Naskah Publikasi. disusun oleh Muhamad Fauzan PEMBUATAN IKLAN BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK CV. CHOCOLATE FOREST Naskah Publikasi disusun oleh Muhamad Fauzan 06.02.6355 kepada JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. 1. Identitas Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. 1. Identitas Mata Kuliah SILABUS MATA KULIAH 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Pembelajaran Berbasis Komputer Nomor Kode : TP409 Jumlah SKS : 3 SKS Semester : 4 lompok Mata Kuliah : TP405 Program Studi/Program : Teknologi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Animasi ini merupakan simulasi singkat mengenai perbedaan daging dengan struktur 3 dimensi agar mudah dipahami, dimana pengenalan menggunakan animasi

Lebih terperinci

Perancangan dan Pembuatan Animasi 3D Simulasi Peledakan Pesawat Terbang berbasis Autodesk Maya 2012 NASKAH PUBLIKASI

Perancangan dan Pembuatan Animasi 3D Simulasi Peledakan Pesawat Terbang berbasis Autodesk Maya 2012 NASKAH PUBLIKASI Perancangan dan Pembuatan Animasi 3D Simulasi Peledakan Pesawat Terbang berbasis Autodesk Maya 2012 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Erlangga 11.11.4820 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM KARTUN 2D SPORTIF MENGGUNAKAN TEKNIK ANIMASI TERBATAS NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yudhin Purba Tanjung 10.21.0524 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan

BAB I PENDAHULUAN. juga sudah mulai mengantisipasi perfilman animasi. Media periklanan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan animasi saat ini sudah merambat ke area produksi yang lebih baik dan dinikmati oleh segala kalangan. Acara televisi, bioskop, majalah dan radio juga sudah

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Try Widodo

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Try Widodo PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Try Widodo 13.01.3273 kepada SEKOLAH TINGGII MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman

PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY. Naskah Publikasi. diajukan oleh Catur Arrahman PENGGABUNGAN ANIMASI 2D DAN VIDEO DENGAN TEKNIK ROTOSCOPING MENGGUNAKAN TOON BOOM HARMONY Naskah Publikasi diajukan oleh Catur Arrahman 06.11.1170 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga mempunyai sifat seperti aslinya. Model animasi 3D BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan

BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI. cerita dan konsep yang dipadukan dengan elemen audio visual dan BAB IV KONSEP DESAIN DAN TEKNIS PRODUKSI 4.1 Konsep Desain Desain iklan layanan masyarakat yang berupa media utama yang berbasis media elektronik sebagai sarana untuk mensosialisasikan iklan layanan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. produksi membuat design 3D interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS MEDIA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. produksi membuat design 3D interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS MEDIA BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan gambaran nyata akan proses pengerjaan produksi membuat design 3D interior Kantor Cabang Surabaya ALMAS MEDIA dalam menggunakan 3D Arch-Viz yang dilaksanakan

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BERBASIS 2D MENGGUNAKAN TEKNIK CELL SHADING BERJUDUL THE POSTMAN STORY Adindha Miftania D4 Komputer Multimedia, STIKOM Surabaya, email: dindambem@yahoo.com Film animasi adalah

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 3 DIMENSI KOBOY KAMPUS DENGAN KONSEP COMPUTER GENERATED IMAGERY NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 3 DIMENSI KOBOY KAMPUS DENGAN KONSEP COMPUTER GENERATED IMAGERY NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM PENDEK ANIMASI 3 DIMENSI KOBOY KAMPUS DENGAN KONSEP COMPUTER GENERATED IMAGERY NASKAH PUBLIKASI COVER diajukan oleh Riyadus Solihin 09.11.2735 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan efek realistis dari penyajiannya. Dengan kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan efek realistis dari penyajiannya. Dengan kemampuan yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan komputer grafis terutama 3D Studio saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Penyajian dengan menggunakan komputer grafis mampu menutupi kelemahan

Lebih terperinci

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN DAN PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DENGAN JUDUL JALAN HIDUP SEORANG SAMURAI NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Daniel Yitzak Umboh Rawung 08.12.3182 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada BAB IV akan membahas tentang proses produksi dan pasca produksi film animasi 3D berjudul The Cambo. 4.1 Produksi Setelah proses pra produksi selesai, tahap selanjutnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis animasi yang sering diproduksi, mulai dari animasi yang 2 dimensi atau

BAB I PENDAHULUAN. jenis animasi yang sering diproduksi, mulai dari animasi yang 2 dimensi atau BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terutama teknologi multimedia dewasa ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi sedemikian

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D KAPTEN BLANGKON DENGAN TEKNIK RENDER PASSES MENGGUNAKAN VIEWPORT 2.0 PADA MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D KAPTEN BLANGKON DENGAN TEKNIK RENDER PASSES MENGGUNAKAN VIEWPORT 2.0 PADA MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D KAPTEN BLANGKON DENGAN TEKNIK RENDER PASSES MENGGUNAKAN VIEWPORT 2.0 PADA MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Alfian Ndaru Primantoro 11.11.5082 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI)

1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI) 1.1 Program Studi Strata-1 Teknologi Informasi (S1-TI) Visi Program Studi S1-TI adalah : Pada tahun 2030 menjadi Program Studi Teknologi Informasi unggulan Dunia dalam Bidang Animasi dan Game yang berbasis

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION

PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION PEMBUATAN FILM ANIMASI 2D BERJUDUL NGEBEL INDAH SEBAGAI MEDIA INFORMASI SALAH SATU LOKASI WISATA ALAM DI PONOROGO MENGGUNAKAN TEKNIK CELL ANIMATION SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA. penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan BAB III TINJAUAN PUSTAKA Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan pembuatan design 3D interior

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX

PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX PEMBUATAN ANIMASI 3 DIMENSI PROSES TERJADINYA TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI MENGGUNAKAN APLIKASI AUTODESK 3D MAX LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI

ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI Analisis Penerapan Penggunaan Graphic Editor Pada Pembuatan Objek 3 Dimensi ANALISIS PENERAPAN PENGGUNAAN GRAPHIC EDITOR PADA PEMBUATAN OBJEK 3 DIMENSI Nurcahyani Dewi Retnowati Teknik Informatika Sekolah

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MEL SCRIPT UNTUK LIGHTING DAN RENDERING PADA FILM ANIMASI 3D ROBOCUBE

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MEL SCRIPT UNTUK LIGHTING DAN RENDERING PADA FILM ANIMASI 3D ROBOCUBE 27 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI MEL SCRIPT UNTUK LIGHTING DAN RENDERING PADA FILM ANIMASI 3D ROBOCUBE Rangga Pramudia 1, Meyti Eka Apriyani2 dan Sandi Prasetyaningsih 3 1,2,3 Politeknik Negeri Batam Parkway

Lebih terperinci

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio

Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio Desain Interior Rumah dengan 3DS Max untuk Keperluan Pembuatan Video Image di Masterpiece Studio Agustinus Sirumapea 1, Budi Setiawan 2, Rian Sujana 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK

Lebih terperinci

BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING

BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING BAB V ANIMASI ILLEGAL LOGGING A. Proses Perancangan Perancangan animasi dimulai dengansketsa dasar yang dibuat dengan sederhana untuk menentukan objek yang akan di buat melalui proses modelling, ide yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi.

BAB IV IMPLEMENTASI. dari beberapa tahapan hingga menjadi sebuah karya film animasi 3 dimensi. BAB IV IMPLEMENTASI Pada bab implementasi ini peneliti akan menjelaskan tentang penerapan semua rancangan yang telah dibuat dalam proses perancangan karya yang terdiri dari beberapa tahapan hingga menjadi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX. Naskah Publikasi

IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX. Naskah Publikasi IMPLEMENTASI CROWD SIMULATION UNTUK PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D PADA SOFTWARE 3DS MAX Naskah Publikasi diajukan oleh Yosep Irawan Hindriatmoko 10.21.0536 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PENERAPAN ANIMASI 2D PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT STOP! PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN TEKNIK BONE TOOL DAN LIPSYNC

PENERAPAN ANIMASI 2D PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT STOP! PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN TEKNIK BONE TOOL DAN LIPSYNC PENERAPAN ANIMASI 2D PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT STOP! PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK USIA DINI MENGGUNAKAN TEKNIK BONE TOOL DAN LIPSYNC NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Dewinda Karina Maharani 10.11.3620

Lebih terperinci

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi

Tabel 3-1 Kerangka Tugas Akhir. Studi Literatur. Pra Produksi BAB 3 SKEMA PENELITIAN Bab Analisis dan Perancangan ini mengungkap data-data yang telah diperoleh penulis dalam pelaksanaan Tugas Akhir baik secara langsung maupun tidak langsung, yang kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Metodologi pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan Tugas Akhir ini adalah metodologi penelitian kualitatif. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan. membangun citra jangka panjang untuk suatu produk tertentu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan adalah bentuk komunikasi untuk memotivasi seseorang dan menjual suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik atau masyarakat, memenangkan dukungan

Lebih terperinci

PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN ANIMASI 2D MATERI PENGLIHATAN PADA MANUSIA SEBAGAI MEDIA BANTU GURU DALAM MENGAJAR DI SD NEGERI TIMBULHARJO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Fembri Satria P 11.02.7940 Andi Norianto 11.02.7964

Lebih terperinci

SIMULASI KECELAKAAN MOBIL YANG DI AKIBATKAN KERETA API MENGGUNAKAN 3D MAX ELSA MARTIS DAMANIK NIM

SIMULASI KECELAKAAN MOBIL YANG DI AKIBATKAN KERETA API MENGGUNAKAN 3D MAX ELSA MARTIS DAMANIK NIM SIMULASI KECELAKAAN MOBIL YANG DI AKIBATKAN KERETA API MENGGUNAKAN 3D MAX T U G A S A K H I R Oleh : ELSA MARTIS DAMANIK NIM. 1030000146 JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA - 3 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM SEMUT SANG TELADAN BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM SEMUT SANG TELADAN BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM SEMUT SANG TELADAN BERBASIS 3D ANIMASI DENGAN EDITABLE POLY MENGGUNAKAN AUTODESK 3D STUDIO MAX 2012 NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Finanta Panji Radika 10.21.0475 kepada SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA PEMBUATAN FILM ANIMASI PENDEK RIWAYAT SYEKH YUSUF SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Dikwan Moeis Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar dikwan.moeis@gmail.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah yang ingin penulis angkat dalam rancang bangun 3 dimensi simulasi pembuatan kapal selam berbasis multimedia adalah bagaimana merancang

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Penggabungan live shot dan animasi pada film pendek yang berjudul ABIMANYU ini berfungsi sebagai alat media komunikasi visual tentang

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Gambar 2.1 Animasi Adab Berpakaian Sumber : Youtube Selama ini animasi 2D berbasis bitmap dengan konten adab - adab Islami yang beredar memiliki alur cerita yang

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah model proses Prototype. Model prototype (Prototyping model)

Lebih terperinci

1. Identitas Mata Kuliah. Semester : 4 Kelompok Mata Kuliah : MKK-PS Program Studi/Program : Teknologi Pendidikan

1. Identitas Mata Kuliah. Semester : 4 Kelompok Mata Kuliah : MKK-PS Program Studi/Program : Teknologi Pendidikan UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN SILABUS PERKULIAHAN TP409 MEDIA 3D DAN ANIMASI Mata kuliah ini merupakan salah satu matakuliah di Program

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DANBO NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DANBO NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM ANIMASI 3D DANBO NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Abdulloh Adi Prabowo 10.12.5111 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014 DESIGN FILM OF

Lebih terperinci

AUGMENTED REALITY SYARAT DAN PROSES PENGAMBILAN KARTU UJIAN DI PRODI D3 TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL

AUGMENTED REALITY SYARAT DAN PROSES PENGAMBILAN KARTU UJIAN DI PRODI D3 TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL AUGMENTED REALITY SYARAT DAN PROSES PENGAMBILAN KARTU UJIAN DI PRODI D3 TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL Kresna Nanda Perdana, Rais S.Pd, Donna Wirabuana P, S D3 Teknik Komputer Politeknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D ASAL-USUL NUSAKAMBANGAN STUDI ADEGAN PERTARUNGAN NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D ASAL-USUL NUSAKAMBANGAN STUDI ADEGAN PERTARUNGAN NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN FILM ANIMASI 2D ASAL-USUL NUSAKAMBANGAN STUDI ADEGAN PERTARUNGAN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yogi Syafril Suryana 09.11.2711 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI

PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI PEMBUATAN FILM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT YANG BERJUDUL AWAS CALO SIM BERBASIS ANIMASI 3 DIMENSI SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memenuhi Pelaksanaan Tugas Akhir Pada Prodi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Perancangan (Harsokusoemo, 2000) Perancangan adalah kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap perancangan tersebut dibuat keputusan

Lebih terperinci

KELEBIHAN DAN FITUR 3D MAX

KELEBIHAN DAN FITUR 3D MAX KELEBIHAN DAN FITUR 3D MAX Nama Penulis istiyana@raharja.info Abstrak 3D Studio Max (kadangkala disebut 3ds Max) adalah sebuah perangkat lunak grafik vektor 3-dimensi dan animasi, ditulis oleh Autodesk

Lebih terperinci

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA Oleh : Sutandi, ST, M.Pd Animasi merupakan gambar hidup yang digerakkan dari sekumpulan gambar, yang memuat tentang objek dalam posisi gerak yang beraturan. Objek tersebut

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MODEL SEPEDA CUSTOM 3D MENGGUNAKAN TEKNIK POLYMODELLING DAN V RAY NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yusuf Budiar Ridwan 09.11.3513 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D RUNO, THE GREEN CATERPILLAR MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI

PEMBUATAN FILM KARTUN 2D RUNO, THE GREEN CATERPILLAR MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI PEMBUATAN FILM KARTUN 2D RUNO, THE GREEN CATERPILLAR MENGGUNAKAN TEKNIK STRAIGHT AHEAD AND POSE TO POSE NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Puspasani 09.11.2988 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah yang ingin penulis angkat dalam perancangan aplikasi simulasi perakitan laptop berbasis multimedia adalah bagaimana merancang aplikasi

Lebih terperinci

Animation. Semua gerakan yang Anda pikirkan, dapat dilakukan dalam Maya.

Animation. Semua gerakan yang Anda pikirkan, dapat dilakukan dalam Maya. Pengenalan Autodesk Maya 2009! BAB 1 Pada maya versi ini Anda akan diberi kemudahan dalam pembuatan games, film, TV, dan desain grafis. Maya 2009 memberikan sejumlah fitur baru dan perangkat tambahan yang

Lebih terperinci

Perancangan Iklan tv kopi-kopi cafe di ta tv. Naskah Publikasi

Perancangan Iklan tv kopi-kopi cafe di ta tv. Naskah Publikasi Perancangan Iklan tv kopi-kopi cafe di ta tv Naskah Publikasi diajukan oleh Damel Fitra Sazuli 03.12.0490 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Perancangan Film Kartun 2 Dimensi Lindungi Ciptaan Tuhan. Naskah Publikasi

Perancangan Film Kartun 2 Dimensi Lindungi Ciptaan Tuhan. Naskah Publikasi Perancangan Film Kartun 2 Dimensi Lindungi Ciptaan Tuhan Naskah Publikasi diajukan oleh Alif Fatturohman 07.12.2348 Kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Design

Lebih terperinci