PEDOMAN PENYELENGGARAAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GANJIL TA 2017/2018 M O D E L

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENYELENGGARAAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GANJIL TA 2017/2018 M O D E L"

Transkripsi

1 Kode Dokumen : BP-UII-DPPM-P.KKN-01 Versi/Revisi : II/3 Tanggal Berlaku : 3 Juli 2017 PEDOMAN PENYELENGGARAAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GANJIL TA 2017/2018 M O D E L REGULER UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT P U S A T K K N Jl. Kaliurang km 14.4 Gedung Ulil Albab Lt. 4, Telp (62-274) ekst 2505 ; HP : Fax (62-274) ekst website Pusat.kkn@uii.ac.id Yogyakarta Indonesia. i

2 Buku ini diterbitkan untuk digunakan sebagai pedoman bagi penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Islam Indonesia (KKN PPM UII). Diharapkan kepada yang berkepentingan dengan buku pedoman ini untuk menggunakan sebagaimana mestinya. PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Edisi lima puluh lima, Juli 2017 Hak cipta : Pusat Kuliah Kerja Nyata Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Islam Indonesia Tim Revisi dan Editor : PUSAT KKN DPPM UII Diijinkan mengutip sebagian atau seluruhnya dengan mencantumkan Pusat Kuliah Kerja Nyata Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia. ii

3 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL i DAFTAR ISI iii KATA PENGANTAR v BAB 1 - PENDAHULUAN 1 Visi, Kebijakan mutu dan Sasaran Mutu DPPM UII 1.1. Visi Kebijakan Mutu Sasaran Mutu DPPM UII 1 2 Pengertian dan Dasar Kebijakan Pengertian KKN PPM Dasar Kebijakan KKN PPM Paradigma KKN PPM UII 1 3 Konsep KKN PPM UII Prinsip Dasar Pendampingan Langkah-langkah Pendampingan 3 4 Kompetensi Dasar KKN PPM Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian KKN PPM 3 5 Pengorganisasian KKN Pengorganisasian Penyelenggaraan KKN PPM Pembimbing 1 dan Pembimbing Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Pembimbing 1, 2, DPPM, Fak/Prodi, dan Pemerintah 5 6 Proses Pembimbingan Bentuk Pembimbingan Mekanisme Pembimbingan Tujuan Pembimbingan Target Pembimbingan 8 7 Peran Stakeholders KKN PPM Peran Mahasiswa Peran Pembimbing Peran Pembimbing Peran Pusat KKN DPPM Peran Pemerintah Peran Lembaga Mitra KKN PPM Peran Masyarakat Sasaran KKN PPM Peran Monitoring dan Evaluasi Kedisiplinan 9 iii

4 BAB 2 - KULIAH KERJA NYATA MODEL REGULER 1. Pengantar Bidang kerja Sifat Kegiatan Kegiatan Individu Kegiatan Unit/Kelompok Kegiatan Bantu Volume Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Observasi Penyusunan rencana program dan kegiatan bersama masyarakat Sosialisasi rencana kegiatan Pelaksanaan kegiatan bersama masyarakat Laporan dan Responsi Penilaian Penilai Aspek-aspek Penilaian Pedoman Penilaian Pedoman Penilaian dari Pembimbing, PKKN dan Antar Teman Pedoman Penilaian dari tokoh masyarakat Prosedur Pengambilan Sertifikat KKN Prosedur Penyampaian ketidak puasan Nilai 20 BAB 3 KEWAJIBAN (DO) DAN LARANGAN (DON T) Selama Tinggal di Lokasi Menjaga Nama Baik Almamater Laporan Observasi Pengisian Matriks Daftar Hadir Harian Tanda Tangan Buku Catatan Kegiatan Harian / Buku Hijau Surat Ijin Meninggalkan Lokasi (SIM-L) Pencairan Dana Kegiatan Pamitan 25 BAB 4 - TATA TERTIB 1. Pasal 1 Ketentuan Umum Pasal 2 Pelaksanaan Pasal 3 Masa Setelah Selesai di Lokasi Pasal 4 Bentuk-bentuk Pelanggaran Pasal 5 Sanksi-sanksi Pasal 6 Prosedur Penjatuhan Sanksi Pasal 7 Penutup 37 iv

5 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 : Pengorganisasian Penyelenggaraan KKN 4 Gambar 2.1 : Bagan Alir Kegiatan KKN PPM Reguler 11 DAFTAR TABEL 1. Tabel 1.1 : Tugas, Wewenang dan Tanggungjawab Pembimbing 1, 2 dan Monev 5 2. Tabel 2.1 : Distribusi Jam Kegiatan KKN PPM Reguler Tabel 2.2 : Rincian Jumlah Jam Kegiatan KKN PPM Reguler Tabel 2.3 : Tahapan Pelaksanaan KKN PPM Reguler Tabel 2.4 : Distribusi Pembobotan Nilai KKN PPM Reguler Tabel 3.1 : Kewajiban dan Larangan Selama Tinggal di Lokasi Tabel 3.2 : Kewajiban dan Larangan Menjaga Nama Baik Almamater Tabel 3.3 : Kewajiban dan Larangan Laporan Observasi dan pengisian Matriks Tabel 3.4 : Kewajiban dan Larangan Daftar Hadir Harian Tabel 3.5 : Kewajiban dan Larangan Tanda Tangan Tabel 3.6 : Kewajiban dan Larangan Buku Catatan Kegiatan Harian/Buku Hijau Tabel 3.7 : Kewajiban dan Larangan Surat Ijin Meninggalkan Lokasi (SIM-L) Tabel 3.8 : Kewajiban dan Larangan Pencairan Dana Kegiatan Tabel 3.9 : Kewajiban dan Larangan Pamitan 25 LAMPIRAN Lampiran 1 : Format Laporan KKN ( Individu ) Lampiran 2 : Contoh Format Lembar Pengesahan Lampiran 3 : Contoh Format Halaman Depan (cover) Lampiran 4 : Format Artikel Ilmiah Lampiran 5 : Format Poster Ilmiah Lampiran 6 : Contoh Surat Keterangan Selesai Unit dan Individu Lampiran 7 : Contoh format bukti serah terima laporan ke Desa dan Kecamatan Lampiran 8 : Ketentuan Pembuatan Proposal Lampiran 9 : Prosedur Pengurusan Asuransi Kecelakaan Lampiran 10 : Prosedur Pengurusan Bantuan Air Bagi Mahasiswa KKN Lampiran 11 : Prosedur Pengambilan Sertifikat KKN Lampiran 12 : Prosedur Penyampaian Ketidak Puasan Nilai v

6 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta ala, yang telah memberikan kenikmatan sehingga kita semua dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Islam Indonesia (KKN PPM UII) edisi ke lima puluh satu ini terdapat sedikit perbedaan dengan edisi lima puluh. Perbedaan tersebut disebabkan revisi dalam point pelaksanaan, Evaluasi, dan Pelaporan. Perubahan yang berkaitan dengan sistematika pelaporan kegiatan KKN PPM dan luaran (outcome) kegiatan KKN PPM yang berupa laporan kegiatan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa untuk program individu dan artikel ilmiah serta poster ilmiah untuk program unggulan (unit) sesuai format terlampir. Hal itu dimaksudkan untuk meningkakan fungsi dan manfaat dari luaran kegiatan KKN PPM yang sudh dilakukan secara bersama antara dosen dan mahsiswa. Semoga buku ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua pihak yang berkepentingan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan KKN PPM UII. Untuk itu DPPM UII mengucapkan terima kasih kepada Tim Revisi yang telah bekerja keras menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga buku pedoman KKN PPM UII dapat diterbitkan. Kami mengharapkan kritik dan saran konstruktif yang berkaitan dengan penyempurnaan dan pelaksanaan KKN PPM UII Model Reguler. Terima kasih, selamat melaksanakan KKN PPM Reguler dan semoga Allah meridhoi UII. Amin. Yogyakarta, 3 Juli 2017 Direktur Prof. Akhmad Fauzy, S.Si, M.Si, Ph.D. vi

7 BAB I PENDAHULUAN 1. Visi, Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu 1.1 Visi Terwujudnya UII sebagai lembaga pendidikan yang rahmatan lil alamin, yang memiliki komitmen pada kesempurnaan (keunggulan) dan risalah Islamiyah di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan dakwah, setingkat universitas yang berkualitas di negara maju. 1.2 Kebijakan Mutu UII sebagai universitas yang bermutu, menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat, menguasai ilmu ke-islam-an, dan mampu menerapkan nilai-nilai Islam, dan berdaya saing tinggi. 1.3 Sasaran Mutu PUSAT KKN DPPM UII 1. Nilai kinerja Pembimbing 1 dan 2 3,0 (skala 0 s.d 4) minimal 90% 2. Nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap program KKN minimal 80% 3. Jumlah program yang dibiayai pihak eksternal minimal 20 program kegiatan setiap tahun 2. Pengertian dan Dasar Kebijakan 2.1 Pengertian Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah wahana bagi mahasiswa untuk belajar, berdakwah, dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan pada masyarakat dan prosesnya mencakup seluruh komponen Catur Dharma UII (pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan dakwah Islamiyah) yang dilakukan secara berkelompok dan interdisipliner. KKN PPM UII adalah termasuk mata kuliah intrakurikuler. 2.2 Dasar Kebijakan Dasar kebijakan KKN PPM UII adalah : 1. Amanat Rapat Koordinasi Kerja UII tahun 2002 yang telah meggariskan bahwa KKN UII tetap menjadi bagian dari implementasi Catur Dharma UII yang strategis terutama misi dakwah Islamiyah yang penyelenggaraan perlu memperhatikan dinamika dan kebutuhan serta perkembangan di sekitarnya. 2. Surat Keputusan Rektor UII, nomor : 766/SK-REK/BAU/X/2005 tentang Kuliah Kerja Nyata UII, tanggal 24 Oktober Bab 1 Pendahuluan KKN Model Reguler

8 2.3 Paradigma KKN PPM UII KKN PPM UII adalah pemberdayaan kemampuan masyarakat (local capacity building) yang humanis, religius, dan berbasis Information Technology (IT). 3. Konsep KKN PPM UII Mahasiswa KKN PPM UII bersama stakeholders secara aktif bertindak sebagai pendamping sekaligus sebagai fasilitator dalam pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Pendamping adalah mahasiswa yang memotivasi masyarakat agar mampu menyelesaikan permasalahan aktual yang mereka hadapi. Fasilitator adalah mahasiswa dengan kemampuan yang dimilikinya dengan upaya secara sistematik untuk mengaktualisasikan, meningkatkan, atau memulihkan kemampuan masyarakat agar mereka mampu menjalani kehidupan sebagai manusia yang beragama dan sebagai warga Negara yang bertanggung jawab dan bermartabat. Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang tinggal dalam lokasi yang sama, tergabung dalam komunitas yang sama dan bersedia atau berinisiatif untuk mengorganisir diri dan dapat diajak oleh mahasiswa untuk melakukan proses perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi program kerja secara bersama-sama. 3.1 Prinsip dasar pendampingan meliputi: Menumbuhkembangkan Kesadaran Program yang dijalankan harus mampu membangkitkan kesadaran masyarakat setempat tentang permasalahan, sifat dan penyebabnya, dan kemungkinan cara mengatasinya. Tanpa pendampingan yang tepat, masyarakat tidak akan termotivasi untuk bertindak Partisipatif Program yang dijalankan harus mampu melibatkan segala lapisan masyarakat setempat mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya. Pada esensinya, partisipasi dapat tercermin dalam situasi di mana setiap orang mengelola urusannya sendiri, mempengaruhi keputusan publik dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang memberi nilai tambah dalam kehidupan sosial dan ekonominya Keberlanjutan Program yang dijalankan harus mampu memberikan manfaat kepada masyarakat setempat jauh melintasi rentang waktu program. Hasilnya bisa menjamin mereka keluar dari permasalahan yang dihadapi secara mandiri dan menyediakan kesempatan agar dapat secara terus menerus meningkatkan kapasitas mereka tanpa bimbingan mahasiswa KKN PPM Kemandirian 2 Bab 1 Pendahuluan Model Reguler

9 Program yang dijalankan harus mampu menjamin bahwa segala sesuatu yang dijalankan betul-betul mengarah kepada upaya memperkuat kepercayaan diri pada masyarakat, sehingga mereka mampu menyikapi situasi yang dihadapi dan mengurangi ketergantungan pada pihak lain Langkah-langkah Pendampingan Melakukan Observasi Bersama Pembimbing di Masyarakat 1. Kontak awal dan penyepakatan tahapan proses kegiatan 2. Pengumpulan data di lokasi KKN Menyusun Program Bersama Pembimbing 1. Identifikasi masalah (analisis kondisi wilayah) 2. Identifikasi potensi 3. Identifikasi program 4. Rumusan tujuan 5. Penyusunan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) sebagai acuan proses pelaksanaan program Mensosialisasikan Program, Bersama Pembimbing di Masyarakat Penyepakatan program antara mahasiswa dan masyarakat (waktu, dana, tahapan pelaksanaan) Melaksanaan Program Bersama Masyarakat 1. Pelaksanaan tahapan kegiatan (sesuai dengan RKTL) 2. Pemantauan dan Evaluasi (Kordes) Menyusun Laporan Mendokumentasikan keberhasilan dan kegagalan program KKN PPM sebagai pembelajaran atau acuan program serupa di masa yang akan datang. (Lihat Lampiran 4 untuk Format Laporan Program KKN PPM) 4. Capaian Pembelajaran KKN PPM UII 4.1. Capaian Pembelajaran Lulusan Mahasiswa mampu merumuskan peran kontributif untuk memajukan masyarakat 4.2. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah 1. Mahasiswa mampu menyusun analisis potensi dan masalah yang dihadapi masyarakat secara nyata 2. Mahasiwa mampu merencana, mengkoordinasi, melaksanakan, dan mengevaluasi program sesuai bidang ilmu yang melibatkan masyarakat secara langsung 3. Mahasiswa dapat bekerja sama dengan disiplin ilmu lain untuk merancang dan melaksanakan program solutif bagi persoalan masyarakat secara nyata 4. Mahasiwa mampu melakukan dakwah Islamiyyah bilhal atau bilkhitabah atau bil-kitabah 3 Bab 1 Pendahuluan KKN Model Reguler

10 4.3. Indikator Capaian Pembelajaran Mata Kuliah 1. Mahasiswa mampu mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi masyarakat secara komperhensif 2. Mahasiswa dapat mengindentifikasi dan memetakan masalah-masalah di masyarakat dengan benar. 3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menggali potensi-potensi yang ada di masyarakat dengan benar. 4. Mahasiswa mampu menyeleksi potensi-potensi yang relevan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan benar 5. Mahasiswa mampu membuat program sesuai bidang ilmu yang dimiliki berdasarkan hasil observasi secara rasional 6. Mahasiswa dapat bekerjasama dengan masyarakat dalam merencanakan program pemberdayaan masyarakat dengan baik 7. Mahasiwa mampu melaksanakan program yang telah direncanakan dengan baik 8. Mahasiwa mampu mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dengan benar 9. Mahasiswa mampu bekerjasama secara sinergis (interdisipliner) dalam pembuatan program kelompok berdasarkan hasil observasi 10. Mahasiswa mampu menjalankan program kelompok yang telah dirancang dengan benar 11. Mahasiswa mampu menunjukan kesungguhan dalam menegakan kedisiplinan dalam berprilaku dan bekerja di masyarakat 12. Mahasiswa mampu menunjukan kesungguhan dalam menjalin kerja sama dengan rekan se-tim maupun masyarakat 13. Mahasiswa berbusana sopan, rapi dan sesuai ketentuan syari at Islam selama proses KKN berlangsung 14. Mahasiswa mampu menunjukan akhlak al-karimah dalam bersikap dan prilaku di masyarakat 15. Mahasiswa mampu menjadi khatib dan imam shalat berjamaah jika diminta oleh masyarakat 5. Pengorganisasian 5.1 Pengorganisasian Penyelenggaraan KKN PPM UII KKN PPM UII diatur oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) dan dikoordinasikan dan dilaksanakan oleh PUSAT KKN, beserta stafnya, Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 yang keduanya sebagai Dosen Pembimbing Lapangan. Direktur DPPM UII sebagai penanggungjawab KKN PPM UII yang pelaksanaannya diarahkan dan dikendalikan oleh Kepala PUSAT KKN. Untuk mewujudkan kelancaran pelaksanakan di lapangan, maka dibuat mekanisme pengorganisasian KKN PPM dalam bentuk bagan, sebagai berikut: 4 Bab 1 Pendahuluan Model Reguler

11 Pembimbing 1 Pembimbing 2 DPPM Fak/Prodi Pemerintah Direktur DPPM Kepala PUSAT KKN Evaluasi dan Pengembangan KKN Pengembangan Kewilayahan Pembimbing 1 Dosen MKU KKN Kaur Adm dan Keuangan Pembimbing 2 Sekretariat Data dan Informasi Logistik Tim Pemantauan dan Evaluasi Kedisiplinan Driver Gambar 1.1. Pengorganisasian Penyelenggaraan KKN PPM 5.2 Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 Pembimbing 1 adalah staf edukatif tetap UII yang membantu proses edukasi mahasiswa KKN. Pembimbing 2 adalah staf yang kualifikasinya telah memenuhi standar mutu yang bertugas membantu Pembimbing 1 dalam melakukan proses edukasi mahasiswa KKN. 5.3 Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab Pembimbing 1, Pembimbing 2, DPPM, Fak/Prodi, dan Pemerintah Tabel 1.1 Tugas, Wewenang, dan Tanggungjawab Pembimbing 1, Pembimbing 2, DPPM, Fak/Prodi, dan Pemerintah No Tugas 5 Persiapan Penerjunan 1 Persiapan administrasi dan logistic x 2 Pembekalan Keprodian x 3 Pembekalan Bidang Teknologi Terapan dan Bidang Pengelolaan x Lingkungan dan Dakwah Islamiyah/Pesantrenisasi 4 Pembekalan Kewilayahan x 5 Persamaan Persepsi Pembimbing I dan II x x x 6 Pembekalan administrasi dan logistik KKN (penjelasan tentang: buku x x x pedoman, teknik observasi, penyusunan program dan kegiatan, sosialisasi Bab 1 Pendahuluan KKN Model Reguler

12 Pembimbing 1 Pembimbing 2 DPPM Fak/Prodi Pemerintah program, penyusunan proposal dan menjalin kerjasama). 7 Kunjungan ke lokasi KKN (untuk orientasi). x x x Pelaksanaan, Evaluasi, dan Pelaporan 1 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pembimbingan dan pengarahan mahasiswa selama KKN. x x 2 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti hasil koordinasi dan tatap muka dengan mahasiswa dan masyarakat baik di kampus maupun di lokasi KKN. 3 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pendampingan mahasiswa pada saat (a) penerjunan, (b) penempatan, (c) observasi, (d) x x sosialisasi program, (e) koordinasi tingkat desa, dan (f) penarikan mahasiswa di lokasi KKN. 4 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti penyelesaian semua permasalahan yang timbul selama KKN. x x 5 Menghadiri semua undangan rapat koordinasi KKN yang diselenggarakan oleh DPPM. x x x 6 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pembimbingan dan pengarahan mahasiswa KKN untuk menyusun laporan observasi, x x program, membuat matrik kegiatan, membuat proposal kegiatan, menyusun laporan akhir, merekap kegiatan dan pemanfaatan dana oleh mahasiswa. 7 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti pembimbingan, pengarahan, dan pengendalian mahasiswa KKN untuk menyusun laporan x x akhir, merekap kegiatan, penggalian dan pemanfaatan dana oleh mahasiswa sebelum diperiksa oleh Pembimbing 1. 8 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti dalam mengurus penilaian dari: (a) tokoh masyarakat, dan (b) antar teman dalam bentuk x x hard dan soft copy dan menyerahkannya kepada DPPM. 9 Melaksanakan, mengevaluasi, dan menindaklanjuti dalam kegiatan responsi mahasiswa KKN. x x Tugas (lanjutan) No. Tugas 10 Terlibat secara aktif dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi responsi yang dilaksanakan oleh Pembimbing Mengendalikan dan bertanggungjawab pada kegiatan penggalian dana oleh mahasiswa KKN. 12 Mengendalikan dan bertanggungjawab pada pelaporan mahasiswa KKN (laporan, artikel ilmiah & poster). 13 Mengisi dan bertanggungjawab terhadap form-form isian yang disiapkan oleh Pusat KKN. 14 Memantau dan mengevaluasi kedisiplinan mahasiswa KKN yang meliputi penjadwalan, pembekalan TIM, teknis pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi kedisiplinan mahasiswa KKN x x x x x x x x 6 Bab 1 Pendahuluan Model Reguler

13 kepada DPPM. 15 Memantau dan mengevaluasi kedisiplinan dan memeriksa kelengkapan administrasi mahasiswa KKN di lokasi lalu melaporkan hasilnya kepada DPPM. 16 Menindaklanjuti hasil pemantauan dan evaluasi kedisiplinan mahasiswa KKN. 17 Mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu pada Pembimbing lapangan dan pemantauan dan evaluasi kedisiplinan mahasiswa. Keterangan: X = tugas, wewenang, dan tanggung jawab x x x x 6. Proses Pembimbingan Pembimbingan mahasiswa yang berkualitas oleh Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 diawali dan dibangun dengan penyamaan ide dan langkah melalui pelatihan, penyamaan persepsi, dan rapat koordinasi Pembimbing mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan konsep dan teknis pembimbingan. Agar pembimbingan memberi hasil yang optimal, hal-hal yang berikut perlu dicermati untuk kelancaran selama proses pembimbingan: Bentuk Pembimbingan Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, kegiatan pembimbingan mahasiswa oleh Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 secara garis besar dikelompokkan menjadi: 1. Pembimbingan awal yang terdiri atas penjelasan tentang buku pedoman, teknik observasi, penyusunan program, sosialisasi program, penyusunan proposal, dan menjalin kerjasama. 2. Pembimbingan proses adalah bimbingan selama melaksanaan program KKN PPM baik di lokasi maupun di kampus. 3. Pembimbingan akhir adalah bimbingan evaluasi program dan penyusunan laporan kegiatan Mekanisme Pembimbingan Untuk kelancaran kegiatan pembimbingan oleh Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 digunakan mekanisme sebagai berikut: 1. Melakukan observasi di lokasi sebelum penerjunan, baik sendiri atau bersama-sama dengan Pusat KKN DPPM untuk keperluan orientasi. 2. Melaksanakan sosialisasi tugas dan kewajiban mahasiswa selama di lokasi nanti secara tatap muka dengan mahasiswa yang berupa: (a) pelatihan dan pretes, (b) penjelasan buku petunjuk, (c) pengenalan lokasi, (d) penjelasan cara berinteraksi dengan masyarakat (tentang pentingnya silaturahmi, sensitifitas terhadap lingkungan, dan sopan santun, pentingnya bersosialisasi dengan masyarakat) dengan jadwal yang sudah ditentukan. Jadwal dan tempat pertemuan didasarkan Bab 1 Pendahuluan KKN Model Reguler

14 atas kesepakatan antara mahasiswa dan Pembimbing 1 dan atau Pembimbing Mendampingi mahasiswa pada saat (a) penerjunan, (b) penempatan, (c) observasi di lokasi, (d) sosialisasi program, (e) kordus/kordes, dan (f) penarikan mahasiswa. 4. Mengevaluasi hasil observasi mahasiswa terhadap permasalahan dan potensi yang ditemukan di lokasi, dan memberikan arahan untuk langkah-langkah berikutnya. 5. Melakukan kunjungan ke lokasi secara merata di setiap unit sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 6. Melakukan pemeriksaan, pembimbingan lapangan, dan melaporkan perkembangannya pada pertemuan koordinasi yang diselenggarakan oleh Pusat KKN PPM. 7. Melakukan bimbingan penyusunan laporan akhir. 8. Melakukan responsi dan memberi penilaian kinerja selama mengikuti kegiatan KKN PPM. 9. Membimbing mahasiswa menyusun program dengan memperhatikan: (a) kepentingan dan kelayakan, dan (b) kesesuaian dengan kemampuan mahasiswa, masyarakat, pemerintah, dan prioritas kebutuhan masyarakat. Dalam menyusun program, mahasiswa perlu mendapatkan bimbingan dan arahan dengan memperhatikan proses berpikir akademis. Program yang disusun oleh mahasiswa tidak semata-mata untuk memenuhi kewajiban tetapi lebih ditekankan kepada pemahaman terhadap proses secara keseluruhan. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 dalam pembimbingan penyusunan program: 1. Mengarahkan mahasiswa untuk melakukan identifikasi masalah, memecahkan masalah, mengambil keputusan, melaksanakan kegiatan, dan mengevaluasi 2. Mendorong terbentuknya nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan kemandirian yang didasarkan pada nilai-nilai Islami 3. Mengarahkan mahasiswa untuk melaksanakan misi Dakwah Islamiyah 4. Mengarahkan mahasiswa untuk menguraikan program dalam tahapan kegiatan. 8 Bab 1 Pendahuluan Model Reguler

15 6.3. Tujuan Pembimbingan 1. Mahasiswa memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan kemasyarakatan khususnya tentang pentingnya silaturahmi, sensitifitas terhadap lingkungan, dan sopan santun di masyarakat (sosialisasi dengan masyarakat) 2. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi masalah, memecahkan masalah, mengambil keputusan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi 3. Mahasiswa mampu mengaktualisasikan nilai-nilai kebersamaan, kejujuran, kesetaraan, dan kemandirian yang didasarkan pada nilai-nilai Islami 4. Mahasiswa mampu melaksanakan misi Dakwah Islamiyah 5. Mahasiswa mampu menguraikan program dalam tahapan kegiatan dan melaksanakannya secara sistematis dalam konteks proses pemberdayaan masyarakat Target Pembimbingan Target yang hendak dicapai dalam pembimbingan adalah mahasiswa mampu melakukan langkah-langkah pendampingan masyarakat secara sistematis. 7. Peran Stakeholders KKN PPM 7.1. Peran Mahasiswa 1. Sebagai motivator, dan pelopor dalam pengabdian masyarakat, yaitu lebih mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam wujud swakelola dan swadana. 2. Sebagai pendamping dan fasilitator masyarakat dalam merencanakan program yang berkelanjutan. 3. Sebagai mediator masyarakat dalam berkomunikasi ke luar desa Peran Pembimbing 1 1. Sebagai pembimbing mahasiswa dalam melaksanakan KKN PPM khususnya berkaitan dengan program kegiatannya. 2. Sebagai pemecah masalah yang timbul selama proses pelaksanaan KKN PPM. 3. Sebagai penilai kinerja mahasiswa melalui observasi selama di kampus dan lokasi, dan responsi kepada mahasiswa sesudah kegiatan KKN PPM selesai Peran Pembimbing 2 1. Sebagai mitra Pembimbing 1 dalam membimbing mahasiswa melaksanakan KKN PPM khususnya berkaitan dengan teknis dan administrasinya. 9 Bab 1 Pendahuluan KKN Model Reguler

16 2. Sebagai pembantu Pembimbing 1 dalam memecahkan masalah yang timbul selama proses pelaksanaan KKN PPM. 3. Sebagai pembantu Pembimbing 1 dalam menilai kinerja mahasiswa melalui observasi selama di kampus dan di lokasi, dan responsi kepada mahasiswa sesudah program kegiatan KKN PPM selesai Peran Pusat KKN DPPM UII 1. Sebagai pengendali penyelenggaraan KKN PPM 2. Sebagai koordinator dengan seluruh stakeholders 3. Sebagai pemantau dan evaluator penyelenggaraan KKN PPM keseluruhan Peran Pemerintah 1. Sebagai pengendali semua aktivitas mahasiswa selama di lokasi 2. Sebagai fasilitator dalam berkomunikasi di antara masingmasing stakeholders dalam melaksanakan program di lokasi 3. Sebagai transformer kewilayahan yang terkait dengan kegiatan KKN PPM 4. Sebagai koordinator kepada pihak terkait yang berhubungan dengan kegiatan KKN PPM di lokasi 5. Sebagai pengarah kepada mahasiswa dan masyarakat selama pelaksanaan KKN PPM di lokasi 6. Sebagai mediator antara mahasiswa, masyarakat, dan PUSAT KKN di lokasi 7. Sebagai pendukung dana program Peran Lembaga Mitra KKN PPM 1. Sebagai mitra kerja dalam proses pendampingan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan mahasiswa 2. Sebagai pendukung program yang direncanakan mahasiswa dan masyarakat 3. Sebagai penilai terhadap kinerja mahasiswa KKN PPM Peran Masyarakat Sasaran KKN Selama pelaksanaan program KKN PPM masyarakat berperan sebagai subjek aktif yang berkepentingan secara langsung dalam memajukan wilayahnya. Untuk itu, masyarakat diharapkan aktif mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan serta evaluasi program yang ada di wilayahnya Peran Pemantauan dan Evaluasi Kedisiplinan 1. Sebagai pengontrol yang memantau dan mengevaluasi kedisiplinan mahasiswa di lokasi sesuai dengan jadwal. 10 Bab 1 Pendahuluan Model Reguler

17 2. Sebagai administrator yang (a) memeriksa semua berkas administrasi yang dilakukan oleh mahasiswa, yaitu : Buku Catatan Kegiatan Harian, Surat Ijin Meninggalkan Lokasi, Lembar Presensi, dan berkas administrasi lainnya, (b) melakukan koordinasi dengan Bidang Evaluasi dan Pengembangan (PUSAT KKN) sebelum dan atau ketika menjalankan tugasnya, dan (c) melaporkan serta memberikan catatan-catatan yang diperlukan pada temuan lapangan kepada PUSAT KKN (melalui Bidang Evaluasi dan Pengembangan). 11 Bab 1 Pendahuluan KKN Model Reguler

18 BAB II PELAKSANAAN KKN PPM UII MODEL REGULER 1. Pengantar Pelaksanaan KKN PPM UII Model Reguler berlangsung selama 32 hari kalender secara berkesinambungan dan selama ini mahasiswa wajib tinggal di lokasi. Aktivitas selama di lokasi meliputi: (a) perencanaan yang berupa koordinasi, sosialisasi dan persiapan segala kebutuhan yang diperlukan selama menjalankan program; (b) pelaksanaan program. Waktu selama 32 hari itu tidak dapat dipercepat walaupun mahasiswa memiliki kemampuan untuk menyelesaikan program-programnya. Wilayah kerjanya (lokasi) adalah Desa/Kelurahan di mana mahasiswa ditempatkan. Oleh karena itu, setelah penempatan, mahasiswa dilarang melakukan aktifitas apapun di luar lokasi yang telah ditentukan. Untuk mengendalikan kegiatan mahasiswa selama KKN, pihakpihak yang terkait (Pembimbing, Pemerintah Desa, dan Mahasiswa) akan mengadakan pertemuan koordinasi yang dijadwalkan secara periodik. Semua mahasiswa KKN dalam satu unit di desa wajib mengikuti semua kegiatan koordinasi tingkat desa yang diselenggarakan oleh koordinator desa dan mengundang perwakilan tokoh masyarakat tingkat dukuh di mana mahasiswa melaksanakan kegiatan KKN PPM serta Pembimbing 1 dan/atau Pembimbing 2. Adapun urutan proses seluruh kegiatan KKN PPM adalah sebagai berikut: Mulai Pelatihan Mahasiswa oleh Pusat KKN DPPM UII Pelatihan Mahasiswa oleh Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 Penerjunan dan Penempatan Observasi Penyusunan Rencana Kegiatan bersama Masyarakat Sosialisasi Realisasi / Pelaksanaan Program Penarikan Penyusunan Laporan Responsi Selesai Gambar 2.1 Bagan Alir Kegiatan KKN PPM Reguler 11 Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler

19 2. Bidang Kerja Bidang kerja KKN PPM Model Reguler dikelompokkan menjadi 5 (lima ) bidang garapan, di mana masing-masing mahasiswa diperkenankan mengambil 1 dari 5 bidang garapan yang ditawarkan. Mahasiswa disarankan untuk mengambil bidang kerja yang relevan dengan disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan. Lima bidang kerja yang dimaksud adalah: 1. Sosial, Budaya, dan Pemerintahan (SBP). 2. Ekonomi dan Peningkatan Wirausaha (EPW). 3. Prasarana, Sarana, dan Teknologi (PST). 4. Kesehatan dan Lingkungan Hidup (KLH). 5. Dakwah Islamiyah dan Pendidikan (DIP). 3. Sifat Kegiatan Menurut sifatnya, kegiatan mahasiswa KKN PPM Model Reguler dapat dibedakan menjadi 3 (t iga), yakni kegiatan Individu/Pokok, kegiatan Unit/Kelompok, dan kegiatan Bantu. 3.1 Kegiatan Individu adalah kegiatan setiap individu mahasiswa, di mana yang bersangkutan harus bertanggung jawab secara penuh dari perencanaan hingga pelaksanaan programnya. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya dapat dibantu oleh teman-teman se-unitnya. Selain itu, setiap mahasiswa harus mempunyai kegiatan individu/pokok yang berbeda-beda karena satu kegiatan individu/pokok tidak dapat dimiliki oleh dua atau lebih dari satu mahasiswa, kecuali apabila situasi dan kondisi yang menurut hasil penilaian dari Pembimbing 2 dapat dibenarkan dengan persetujuan tertulis dari Pembimbing 1. Untuk kegiatan Individu, setiap mahasiswa harus merumuskan dan melaksanakan minimal 1 program dengan bobot sekurang-kurangnya 38 jam efektif, dengan ketentuan satu dari dua program individu itu sesuai dengan disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan atau setidak-tidaknya sesuai dengan kemampuan/keahliannya (ability). Luaran ( outcome) dari pelaksanaan program individu ini adalah laporan kegiatan pengabdian masyarakat (format terlampir). 3.2 Kegiatan Unit/Kelompok adalah kegiatan kelompok dalam satu unit. Setiap unit wajib membuat minimal 1 program unggulan dengan melibatkan seluruh anggota unit. Kegiatan Unit ini dilaksanakan oleh mahasiswa se-unit maksimal 52 jam kegiatan dari 90 jam kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan kegiatan unit yang dilaksanakan tersebut dikelompokkan dalam Kegiatan Pokok Unit. Luaran (outcome) dari pelaksanaan program unggulan unit ini adalah Artikel Ilmiah dan Poster Ilmiah (format terlampir). Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler 12

20 3.3 Kegiatan Bantu meliputi: 1. Kegiatan untuk membantu masyarakat, misalnya, bimbingan belajar kerja bakti, ta ziah, pertemuan rutin warga, karang taruna, dan semacamnya. 2. Kegiatan untuk membantu program teman satu unit atau unit lain. 4. Volume Kegiatan Volume kegiatan mahasiswa merupakan proporsi volume kegiatan antara Kegiatan Individu dan Kegiatan Bantu sebanyak 150 jam. Jumlah waktu 150 jam, proporsi untuk Kegiatan Individu dan Kegiatan Unit adalah 90 jam kegiatan pokok dan untuk Kegiatan Bantu adalah 60 jam kegiatan. Tabel 2.1 Distribusi Jam Kegiatan Reguler Sifat Jam Pokok Jam Bantu Prapelaksanaan: Individu 6 Jam Unit 7 Jam Operasional/Pelaksanaan: Individu 32 jam Unit 45 Jam Antar teman 30 Jam Kemasyarakatan 30 Jam Jumlah: 90 Jam 60 Jam Total: 150 Jam Tabel 2.2 Rincian Jumlah Jam Kegiatan Reguler Kegiatan Jumlah Jam Prapelaksanaan a. Komunikasi dengan tokoh masyarakat dan kesepakatan tahapan kegiatan bersama masyarakat 5 b. Pengumpulan Data, Penyusunan Data dan Analisa 6 Lapangan 1. Identifikasi masalah (analisis kondisi wilayah) 2. Identifikasi potensi 3. Identifikasi program dan tahapan kegiatan 4. Rumusan tujuan 5. Penyusunan Program dan Kegiatan c. Sosialisasi (kesepakatan pelaksanaan program) 2 Operasional/Pelaksanaan 73 Pemantauan dan Evaluasi Program KKN Bersama 4 Masyarakat Jam Bantu Masyarakat 30 Jam Bantu Teman 30 Pasca Pelaksanaan : Penyusunan Laporan 8 JUMLAH Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler

21 Waktu selama 150 jam dihitung sebagai jam kerja efektif ketika melaksanakan program bersama masyarakat. Sedangkan waktu untuk persiapan tempat, pembelian dan atau pencarian bahan, mencari dan menghubungi nara sumber, pembuatan makalah atau modul, pembuatan distribusi undangan, tidak dapat dihitung sebagai jam kegiatan, kecuali saat mahasiswa sebagai penanggungjawab kegiatan melakukan antar jemput nara sumber, maka dapat dihitung jam efektifnya maksimal 1/2 dari jumlah jam antar jemputnya. 5. Tahapan Pelaksanaan Pelaksanaan KKN PPM model Reguler dilakukan dalam 5 tahap, yaitu: Tabel 2.3 Tahapan Pelaksanaan KKN PPM Reguler Minggu Tahap/Kegiatan Ke-1 1. Observasi bersama masyarakat 1.1. Komunikasi awal dan kesepakatan tahapan proses kegiatan Pengumpulan data dan informasi di lokasi KKN PPM. 2. Penyusunan Program Bersama Pembimbing 1& Identifikasi masalah (analisis kondisi wilayah) 2.2. Identifikasi potensi 2.3. Identifikasi program 2.4. Merumuskan tujuan 2.5. Penyusunan Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) (tahapan proses pelaksanaan kegiatan) Ke-2 3. Sosialisasi Rencana Kegiatan. Kesepakatan program dan kegiatan antara mahasiswa dan masyarakat (waktu, dana, tahapan pelaksanaan) Ke Pelaksanaan Kegiatan Bersama Masyarakat 4.1. Pelaksanaan tahapan kegiatan (sesuai dengan RKTL) 4.2. Pemantauan dan Evaluasi (kordes) 4.3. Menyusun laporan kegiatan pengabdian masyarakat (individu) 4.4. Menyusun artikel Ilmiah dan Poster (unit) Ke-5 5. Responsi dan Revisi Luaran 5.1. DPL 1 berperan aktif dalam menjamin kualitas laporan dan luarannya (artikel dan poster) 5.2. DPL 2 berperan aktif dalam menjamin keabsahan administrasi pelaporan kegiatan Ket. Mhs sudah menginap Mhs sudah menginap Mhs sudah menginap Mhs sudah menginap Mhs sudah kembali 5.1 Observasi Tujuan Untuk mendapatkan data dan informasi awal tentang kondisi sosiolkultural masyarakat dan potensi yang ada Sasaran 1. Tokoh formal Tokoh formal adalah pejabat yang memiliki kewenangan secara formal didalam pemerintahan maupun birokrasi, seperti : Camat, Lurah/Kades, BPD, Kaur-Kaur, Kadus, Ketua RW, dan Ketua RT. Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler 14

22 2. Tokoh informal Tokoh informal adalah orang yang berpengaruh di masyarakat, seperti : Tokoh agama, takmir masjid, tokoh pemuda, ibu-ibu PKK, Ketua Dasawisma dan orang yang tidak menjabat apapun tetapi dihormati dan dipanuti. 3. Kelompok masyarakat sasaran Kelompok masyarakat sasaran adalah sekumpulan individu atau kelompok masyarakat yang ada di lokasi KKN PPM. 4. Lingkungan Lingkungan adalah keadaan geografis, demografis, dan topografis di lokasi KKN PPM. 5. Metode a. Pengamatan b. Pengukuran c. Wawancara 5.2 Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan bersama masyarakat Penyusunan rencana kegiatan dilakukan dalam 2 tahap: (a) tahap diskusi dengan Pembimbing 1 dan atau Pembimbing 2, dan (b) tahap diskusi dengan masyarakat. Secara teknis mahasiswa melakukan diskusi penyusunan Rencana Program dengan Pembimbing 2 baru kemudian Unit dengan diwakili pengurus unit (didampingi oleh Pembimbing 2) mendiskusikan program secara umum dan kegiatan Unit serta program scope Desa (jika diperlukan dengan Pembimbing 1). Diskusi dengan Pembimbing 1 dan/atau Pembimbing 2 dimaksudkan untuk simulasi sebelum mahasiswa melakukan proses penyusunan kegiatan bersama masyarakat yang sebenarnya. Dengan demikian, mahasiswa akan menjadi lebih siap dan memiliki cukup materi guna melakukan diskusi penyusunan kegiatan bersama masyarakat. Materi pokok diskusi adalah sebagai berikut : 1. merumuskan permasalahan yang akan diangkat 2. menentukan tujuan yang hendak dicapai yang menggambarkan upaya pemecahan masalah 3. menentukan target atau kriteria tercapainya tujuan. 4. menentukan metode dan strategi untuk mencapai tujuan di atas. 5. menggambarkan calon kelompok masyarakat sasaran. 6. menentukan lingkungan / kelompok masyarakat sasaran, jumlah dan tempat kegiatannya 7. menentukan program yang menggambarkan pemecahan masalah 8. membuat rincian kegiatan yang relevan dengan programnya 9. menentukan tujuan setiap rincian kegiatan (bila kegiatan lebih dari 1) 10. menggambarkan proses pelaksanaan setiap kegiatan 15 Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler

23 11. menyusun dan menentukan materi pendukung, seperti : bahan, materi alat, dan hal-hal lain yang dapat memperlancar setiap kegiatan 12. membuat rencana pembiayaan seluruh dan setiap kegiatan 13. membuat rencana waktu pelaksanaan setiap kegiatan. 5.3 Sosialisasi Rencana Kegiatan Sosialisasi rencana kegiatan dimaksudkan sebagai media informasi bagi masyarakat yang tidak terlibat langsung dalam proses penyusunan rencana kegiatan. Tahap ini menjadi penting bila dalam menyusun program bersama masyarakat hanya melibatkan kelompok masyarakat yang terbatas dan belum mewakili aspirasi seluruh kelompok masyarakat yang terdapat di lokasi dan sekaligus juga untuk memberikan pemahaman langsung tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. 5.4 Pelaksanaan Kegiatan Bersama Masyarakat Untuk melaksanakan program dan kegiatan, mahasiswa wajib melibatkan masyarakat di lokasi KKN PPM. Jika ada alasan tertentu yang menyebabkan kegiatan tersebut tidak dapat dilaksanakan di lokasi, maka harus mendapat ijin tertulis dari Pembimbing 1. Peran yang akan dilakukan mahasiswa KKN PPM lebih ditekankan sebagai fasilitator. Apabila ada kegiatan mahasiswa yang tidak mampu dikerjakan sendiri karena keterbatasannya atau ada hal-hal teknis lain, maka mahasiswa dapat meminta bantuan teman se-unit, namun ia harus selalu terlibat langsung dan/atau hadir di dalam kegiatan tersebut. Selama menjalankan kegiatan KKN PPM, mahasiswa wajib mengikuti kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti, ta ziah, pertemuan rutin warga dan sebagainya. Untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan mahasiswa di lapangan maka diadakan pertemuan koordinasi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat yang dijadwalkan secara periodik, dalam bentuk koordinasi tingkat desa (kordes). Kordes diselenggarakan oleh mahasiswa dengan mengundang Pembimbing 1 dan/atau Pembimbing 2, perwakilan tokoh masyarakat tingkat dukuh, serta perwakilan mahasiswa dari masing-masing unit. Pada event ini, Pembimbing 2 berkoordinasi dengan Pembimbing 1 mendesain suatu program yang berskala desa yang pelaksanaannya melibatkan mahasiswa, dan pada kordes berikutnya sebagai media pelaporan dan evaluasi perkembangan pelaksanan program di tingkat dusun dan desa. Setiap kegiatan KKN PPM yang akan dilakukan oleh mahasiswa dengan melibatkan pihak selain masyarakat sasaran (seperti instansi swasta maupun pemerintah) guna mendapatkan dukungan dana, Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler 16

24 material ataupun lainnya harus dituangkan dalam bentuk Proposal Kerjasama. Proposal tersebut harus dikonsultasikan dengan Pembimbing 1 dan atau Pembimbing 2 dan disyahkan oleh Pembimbing 1. Proposal yang dibuat harus dapat menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan rencana kegiatan mahasiswa (format terlampir). 5.5 Laporan dan Responsi Laporan Setelah seluruh program selesai dilaksanakan, maka mahasiswa dapat mengakhiri kegiatan KKN PPM dan dibuktikan dengan Surat Keterangan Selesai dari Kepala Dukuh setempat yang diketahui Kepala Desa/Lurah (format terlampir), Surat Keterangan Selesai diserahkan kepada Pembimbing 1 untuk persyaratan pembuatan laporan. Laporan dibuat oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan program yang dilaksanakan (format terlampir). Mahasiswa mengajukan pengesahan laporan setelah mendapatkan validasi program oleh kepala wilayah dan setelah melalui pembimbingan serta pertanggungjawaban program dihadapan Pembimbing 1 (format laporan terlampir) dan dijilid dalam satu bendel yang dikumpulkan kepada Kepala Wilayah setempat (Kepala Dukuh, Lurah Desa dan Camat). Sedangkan Laporan dalam bentuk soft copy (format laporan, cover dan pengesahan terlampir) dikumpulkan ke Pusat KKN DPPM UII setelah proses responsi dan revisi bersama Pembimbing 1, maksimal 2 (dua) minggu setelah penarikan. Apabila Laporan belum terkumpul maka nilai tidak diposting ke unysis. Soft copy berisi laporan seluruh program KKN PPM baik individu maupun unit (unggulan) dan disertai artikel ilmiah dan poster ilmiah (format terlampir) Responsi Responsi adalah pengujian/penilaian serta revisi terhadap hasil kegiatan lapangan mahasiswa KKN PPM yang berupa laporan kegiatan pengabdian (individu), artikel ilmiah dan poster (unit) oleh Pembimbing Penilaian Penilaian merupakan tahapan akhir dari proses evaluasi kegiatan mahasiswa selama mengikuti KKN PPM. 6.1 Bentuk Penilaian 1. Observasi 2. Wawancara 3. Kuisioner 4. Responsi: Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat, artikel, dan poster. 17 Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler

25 6.2 Penilai program kegiatan KKN PPM, terdiri dari: 1. Pembimbing 1 2. Pembimbing 2 3. Pusat KKN 4. Tokoh Masyarakat (tokoh masyarakat formal dan atau informal) 5. Antar Teman Se-Unit 6.3 Aspek-aspek penilaian KKN PPM adalah sebagai berikut: Penilai Pembimbing, PKKN DPPM, dan Antar Teman Kognisi, yang terdiri atas komponen sebagai berikut : 1. Kemampuan mengumpulkan data dan informasi mengenai kondisi masyarakat 2. Kemampuan mengindentifikasi dan memetakan masalah yang dihadapi masyarakat 3. Kemampuan mengidentifikasi dan menggali potensi-potensi yang ada di masyarakat. 4. Kemampuan menyeleksi potensi-potensi yang relevan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. 5. Kemampuan membuat program sesuai bidang ilmu yang dimiliki berdasarkan hasil observasi. 6. Kemampuan menjalin kerjasama secara sinergis (interdisipliner) dalam pembuatan program kelompok Aspeksi, yang terdiri atas komponen sebagai berikut : 1. Kesungguhan dalam menunjukan akhlak al-karimah dalam bersikap dan prilaku di masyarakat. 2. Kesungguhan dalam menjalankan syariat Islam dengan melaksanakan shalat fardhu secara berjamaah di masjid/ musholla (atau shalat sunah) dan berbusana muslim/muslimah (sopan, rapi, dan berjilbab bagi perempuan) 3. Kesungguhan dalam menegakan kedisiplinan dalam berprilaku dan bekerja di masyarakat. 4. Kesungguhan dalam dalam menjalin kerja sama dengan rekan se-unit atau masyarakat Psikomotorik, yang terdiri atas komponen sebagai berikut : 1. Kemampuan melaksanakan dan mengendalikan kegiatan yang telah direncanakan baik program individu maupun kelompok 2. Kemampuan menjalin kerjasama dengan masyarakat dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat Penilai Tokoh Masyarakat 1. Kesungguhan 2. Kemampuan 3. Sopan Santun Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler 18

26 7. Pedoman Penilaian Penilaian merujuk peraturan universitas No : 01/PER.Univ/VII/2005 Pasal 6 tentang penilaian hasil belajar. Penilaian dilakukan oleh Pembimbing, PUSAT KKN DPPM UII, dan teman-teman satu unit pada setiap aspek yang dinilai dengan menggunakan acuan penilaian sebagai berikut: 7.1 Pedoman Penilaian dari Pembimbing, PKKN dan Antar Teman A > 9.00 B > 7.00 C > 5.00 A- > 8.50 B- > 6.50 C- > 4.50 A/B > 8.00 B/C > 6.00 C/D > 4.00 B+ > 7.50 C+ > 5.50 D < 4.00 rdasarkan I SO Pedoman Penilaian dari Tokoh Masyarakat Pedoman penilaian masyarakat adalah : SB : Sangat Baik K : Kurang B : Baik SK : Sangat Kurang Tabel 2.4. Distribusi Pembobotan Nilai KKN Model Reguler Komponen Penilai Pelatihan Afeksi Kognisi Psikomotor Total Pusat KKN Pembimbing 1-10,5 10, Pembimbing 2-7, Tokoh Masyarakat Teman Jumlah Catatan : 1. Semua bobot dalam persen (%) 2. Komponen Nilai Pelatihan terdiri dari 40% kehadiran pelatihan bersama pembimbing dan 60% kehadiran mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh DPPM. 8. Prosedur Pengambilan Sertifikat KKN Mahasiswa yang dinyatakan lulus berhak mendapatkan sertifikat KKN PPM UII, dengan prosedur pengambilan sebagai berikut: 1. Menyerahkan bukti telah mengumpulkan laporan pelaksanaan program kepada Kepala Wilayah ( Kepala Dusun, Lurah Desa, dan Camat) berupa satu bendel hard copy yang telah disyahkan. 2. Menyerahkan laporan pelaksanaan program dalam bentuk CD (soft copy) berisi laporan seluruh program KKN PPM baik individu 19 Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler

27 maupun unit (unggulan) dan disertai artikel ilmiah dan poster ilmiah (format terlampir ), Lembar Hasil Observasi (LHO) dalam bentuk scan, dokumentasi foto / video kegiatan KKN disertai dengan halaman pengesahan dari Pembimbing 1 dan Surat Keterangan Selesai dari masyarakat (Kepala Wilayah setempat) yang di-scan ke dalam laporan. 3. Menyerahkan form rekapitulasi pelaksanaan program individu yang telah disyahkan oleh oleh Pembimbing 1 dan Pembimbing 2 4. Menyerahkan laporan pertanggungjawaban support program 5. Pengambilan sertifikat diambil oleh perwakilan unit dengan Menyerahkan seluruh kartu identitas KKN yang telah disyahkan oleh Pusat KKN DPPM UII. Apabila kartu tersebut hilang maka mahasiswa wajib menyerahkan bukti kehilangan yang berupa surat keterangan kehilangan dari kantor polisi setempat. 9. Prosedur Penyampaian ketidakpuasan Nilai Mahasiswa dapat mengajukan komplain nilai apabila tidak puas dengan nilai yang telah didapatkan. Adapun prosedur pengajuan ketidak puasan nilai adalah sebagai berikut. 1. Telah mengambil sertifikat KKN 2. Mengajukan surat pengaduan nilai dilampiri dengan bukti yang mendukung 3. Batas pengajuan pengaduan nilai selambat-lambatnya 2 [dua] minggu sejak nilai KKN mahasiswa yang bersangkutan diumumkan. 4. Pusat KKN akan memberi jawaban ketidakpuasan nilai paling lambat 2 (dua) minggu setelah surat pengaduan masuk ke Pusat KKN. Bab 2 Kuliah Kerja Nyata Model Reguler 20

28 BAB III KEWAJIBAN (DO) DAN LARANGAN (DON T) SELAMA TINGGAL DI LOKASI Tabel 3.1 Kewajiban dan Larangan selama di lokasi DO DON T SANKSI Selalu berpakaian yang islami, rapi, dan sopan Berpakaian (a) tanpa kerudung, (b) pakai short, (c) pakai baju tidur, atau (d) pakaian yang tidak rapi, tidak sopan, dan tidak mencerminkan kepribadian Muslim/ Muslimah di tempat umum sehingga menimbulkan keresahan/melanggar nilai-nilai susila masyarakat. < 20% Selalu berperan aktif selama observasi dan sosialisasi program Selalu melaksanakan semua kegiatan individu, unit, dan bantu DI LOKASI/BUKAN DI TEMPAT LAIN Selalu berkoordinasi dengan pembimbing, pemerintah, dan unit lain dalam setiap langkah. Selalu menjalankan kegiatan sesuai dengan pedoman dari PUSAT KKN Selalu kembali ke posko sebelum jam 21 pm Selalu saling mengingatkan dan mengontrol anggota lain dalam satu unit yang melanggar Selalu mematuhi peringatan baik tertulis maupun lisan dari pihak terkait Selalu menginap di lokasi Selalu minta ijin tertulis apabila suami/istri/anak menginap atau membawa kendaraan roda 4 di lokasi. Mangkir/ijin selama observasi dan sosialisasi program. Tidak melaksanakan program dan kegiatan KKN di lokasi yang telah ditentukan PUSAT KKN dengan alasan apapun tanpa ada persetujuan tertulis dari Pembimbing. (Misal pesan plang di tempat lain) Tidak mengadakan koordinasi baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut pelaksanaan program, ataupun kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas-tugas KKN. Tidak melaksanakan proses KKN sesuai dengan Buku Pedoman KKN dan keputusan-keputusan PUSAT KKN. Berkunjung antar unit atau ke warga masyarakat melebihi jam WIB. Lemah dalam mengingatkan dan mengendalikan anggotanya yang melanggar aturan KKN serta melanggar kesepakatan yang terkait dengan tanggungjawab di unit kepada Pembimbing 1 atau 2. Tidak mematuhi peringatan secara lisan dan atau tertulis dari tokoh masyarakat, Rt/Rw, Dukuh, Kades/Lurah, Pembimbing 1 dan 2, Tim Monev (Tim Monitoring dan Evaluasi Kedisiplinan PUSAT KKN) Meninggalkan lokasi lebih dari 2 x 24 jam dan atau lebih dari 1 x 24 jam berturut-turut dengan alasan apapun. Meninggalkan lokasi lebih dari 4 (empat) orang dalam satu unit dengan alasan apapun Menerima kunjungan anggota keluarga untuk menginap tanpa mendapat ijin tertulis dari Pembimbing 1 dan 2. Membawa/menggunakan kendaraan roda empat di lokasi tanpa mendapatkan ijin tertulis dari Pembimbing 1 dan 2. < 10% < 10% < 10% < 30% < 10% < 10% < 20% < 20% < 20% < 10% < 10% Bab 3 Tata Tertib KKN Model Reguler 21

29 SELAMA TINGGAL DI LOKASI (LANJUTAN) DO DON T SANKSI Selalu berlaku jujur Anggota unit tidak melaporkan anggota lain yang < 20% sering tidak hadir atau tidak menginap di lokasi kepada Pembimbing 1 dan 2. Dengan sengaja menyatakan bahwa salah satu atau beberapa teman anggota unitnya hadir atau menginap di lokasi, padahal yang bersangkutan sebenarnya tidak hadir atau tidak menginap di lokasi pada hari/tanggal yang telah ditentukan. < 20% MENJAGA NAMA BAIK ALMAMATER DO DON T SANKSI Selalu menyesuaikan diri Melakukan perbuatan yang oleh masyarakat < 30% dengan adat istiadat di lokasi setempat dianggap sebagai suatu perbuatan yang melanggar etika hidup dan pergaulan (sopan santun, adat istiadat dan norma-norma) yang dapat meresahkan masyarakat dan merugikan almamater. Tidak dapat menjaga etika dan perilaku hidup serta < 30% hubungan baik dengan tuan rumah pondokan. Selalu berperilaku yang Melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan < 30% bersusila Selalu menjauhkan diri dari kegiatan politik praktis Selalu menjauhkan dari kegiatan yang berhubungan dengan minuman keras dan obat terlarang Selalu menjauhkan diri dari semua kegiatan yang berhubungan dengan tindak pidana dan masalah perdata Selalu menjaga kebersihan posko dan fasilitas umum sebagai tindakan asusila. Ikut campur tangan dalam pilkades, unjuk rasa, dan kegiatan yang menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat. Membawa, memiliki, menyimpan, mengedarkan, memperdagangkan, dan menggunakan minuman keras dan atau obat-obatan terlarang dan atau sejenisnya. Melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan perbuatan pidana, dan atau masalah keperdataan yang dapat merugikan masyarakat dan almamater. < 30% < 30% < 30% Tidak dapat menjaga kebersihan pondokan atau < 20% fasilitas umum milik masyarakat yang dapat menimbulkan kondisi yang tidak nyaman bagi pemilik pondokan atau warga masyarakat di lokasi. Selalu berinteraksi secara proaktif dengan masyarakat setempat Tidak dapat bekerjasama dan tidak dapat melakukan interaksi sosial dengan masyarakat di lokasi, baik pada saat kegiatan ataupun di luar kegiatan. Selalu menjaga kebersamaan dan kekompakan unit Tidak dapat menjaga kebersamaan atau kekompakan unit dalam pergaulan dan pelaksanaan kegiatan KKN di masyarakat. Membuat laporan hasil Tidak membuat laporan hasil observasi < 20% observasi Tidak memintakan paraf pengesahan pada laporan hasil observasi kepada Pembimbing < 10% 22 Bab 3 Tata Tertib KKN Model Reguler

30 LAPORAN OBSERVASI DAN PENGISIAN MATRIKS DO DON T SANKSI Mengisi matrik program Tidak mengisi matrik program dan minta < 10% mengesahan kepada Pembimbing 1 Tidak menyerahkan copy matriks program kepada < 10% pihak-pihak terkait. Menempel matrik program di posko Tidak menempelkan matrik program di posko < 10% DAFTAR HADIR HARIAN DO DON T SANKSI Menempel Daftar Hadir Tidak menempelkan Daftar Hadir Harian < 10% Harian di posko Mahasiswa di posko Tidak dapat menunjukkan Daftar Hadir Harian. Selalu menandatangani/ paraf pada Daftar Hadir Harian setiap hari Tidak menandatangani atau paraf pada Daftar Hadir Harian setiap hari kecuali disertai Surat Ijin Meninggalkan Lokasi. Tidak menandatangani atau paraf pada Daftar Hadir Harian yang telah disediakan pada setiap tenggang waktu yang telah ditentukan atas keberadaannya di lokasi 2 (dua) hari dan atau lebih tanpa disertai SIM-L. Selalu jujur dalam mengisi Mengisi Daftar Hadir Harian di lokasi sebelum < 20% jam/tanggal/hari kegiatan dilaksanakan Menyetujui atau membiarkan orang lain yang < 20% mengisikan paraf kehadiran pada Daftar Hadir Harian Mahasiswa di lokasi Paraf untuk kehadiran mahasiswa lain seunitnya < 20% pada Daftar Hadir Harian di lokasi Menandatangani Daftar Hadir Harian di lokasi di < 20% luar hari atau jam-jam yang telah ditentukan Dengan sengaja paraf pada kolom paraf Daftar Hadir Mahasiswa di lokasi sementara yang bersangkutan tidak hadir atau belum hadir di lokasi pada hari/tanggal/jam yang dituliskan. < 20% TANDA TANGAN DO DON T SANKSI Selalu minta tanda tangan kepada orang yang bersangkutan Memalsukan tanda tangan pejabat dan/atau tokoh masyarakat dengan maksud untuk mengesahkan kegiatan yang telah dilaksanakan dan/atau tidak dilaksanakan. < 30% Bab 3 Tata Tertib KKN Model Reguler 23

31 BUKU CATATAN KEGIATAN HARIAN/BUKU HIJAU DO DON T SANKSI Tidak dapat menunjukkan Buku Hijau di posko < 10% ketika meninggalkan lokasi. Selalu menunjukkan Buku Hijau ketika meninggalkan posko Selalu melengkapi Buku Hijau sesudah selesai menjalankan kegiatan hari itu Selalu menulis dengan pena tinta Selalu mencoret kesalahan tulisan. Selalu berlaku jujur dalam mengisi setiap kolom Selalu minta tanda tangan pengesahan kepada orang yang bersangkutan Selalu menjalankan program sesuai dengan volume jam yang sudah ditetapkan oleh PUSAT KKN Tidak mengisi Buku Hijau antara 1 s/d 2 kali < 10% sesudah menjalankan kegiatan. Tidak mengisi Buku Hijau 3 hari atau lebih secara < 10% berturut-turut Tidak minta paraf pengesahan untuk kegiatan < 10% yang telah dilaksanakan hingga 3 kegiatan secara berturut-turut. Tidak minta paraf pengesahan untuk kegiatan < 10% yang telah dilaksanakan 4 hari atau lebih secara berturut-turut. Tidak mengisi tanggal dan jam kegiatan atau < 10% keterangan lainnya yang telah dilaksanakan. Lupa/alpha melengkapi hal-hal yang yang terkait < 10% dengan pengisian Buku Hijau. Memakai pensil dalam mengisi Buku Hijau < 10% Menggunakan Tipp-Ex (cairan penghapus) untuk < 10% menutup kesalahan tulisan pada Buku Hijau Memalsukan pengisian Buku Hijau < 20% Mengisi Buku Hijau sebelum jam/tanggal/hari < 20% kegiatan dilaksanakan Menulis kegiatan di Buku Hijau padahal tidak < 20% melaksanakan kegiatan yang dituliskan tersebut Membiarkan teman lain atau malah membantu < 20% mengisikan Buku Hijau teman (20) Dengan sengaja menuliskan jam kegiatan melebihi < 20% durasi waktu yang sebenarnya dilakukan (mark up jam) Dengan sengaja menggandaan/penambahan jam < 20% kegiatan. Dengan sengaja meminta atau membiarkan adanya < 20% paraf dalam kolom masyarakat tanpa ada penjelasan rinci pada kolom hari/tanggal dan/atau uraian kegiatan dan/atau Lokasi dalam Buku Hijau Dengan sengaja menyatakan bahwa program < 20% kegiatannya telah dilaksanakan oleh mahasiswa bersama masyarakat, tetapi sesungguhnya dilakukan di luar lokasi dan atau memesan dengan pihak tertentu tanpa keterlibatan masyarakat. Memalsukan tanda tangan pejabat/tokoh masyarakat < 30% dengan maksud untuk mengesahkan kegiatan yang telah dilaksanakan/tidak dilaksanakan. Menjalankan program dan kegiatan individu/pokok < 20% dan unit kurang dari 90 jam. Menjalankan kegiatan bantu (teman se-unit dan < 20% bantu masyarakat kurang dari 60 jam 24 Bab 3 Tata Tertib KKN Model Reguler

32 SURAT IJIN MENINGGALKAN LOKASI (SIM-L) DO DON T SANKSI Selalu mengisi SIM-L apabila Tidak mengisi SIM-L jika meninggalkan Lokasi < 20% meninggalkan lokasi. dengan alasan apapun. Tidak mengisi SIM-L secara lengkap terutama jam berangkat dari lokasi dan jam rencana kembali ke lokasi. < 20% Selalu meminta paraf kepada masyarakat atau tuan rumah Selalu mendapat ijin dari Pembimbing sebelum meninggalkan lokasi Selalu jujur dalam mengisi PENCARIAN DANA KEGIATAN Tidak dapat menunjukkan SIM-L di pondokan. < 10% Tidak minta paraf kepada tokoh masyarakat atau < 20% tuan rumah pondokan atau warga setempat yang mewakili tokoh masyarakat. Tidak hadir dan menginap di lokasi tanpa disertai Surat Ijin dari Pembimbing 1 dan 2 Tidak mematuhi ijin yang telah diajukan/ditetapkan pada saat meninggalkan lokasi Tidak mendapatkan ijin meninggalkan lokasi karena ada bukti tidak diparafnya SIM-L oleh tokoh masyarakat atau tuan rumah pondokan atau warga setempat yang mewakili tokoh masyarakat. Memalsukan pengisian SIM-L (menuliskan surat ijin yang bukan oleh pemiliknya) Menyetujui dan/atau membiarkan orang lain yang mengisikan SIM-L < 20% < 20% < 20% < 20% < 20% DO DON T SANKSI Selalu minta ijin dalam mencari dana kegiatan Mencari dana ke luar Lokasi tanpa ijin dan pengesahan dari Pembimbing, Kepala Dukuh dan Kepala Desa/Lurah setempat < 10% Selalu mencari dana di luar lingkungan UII Selalu menghabiskan dana program yang diperoleh Mencari dana dan bantuan kepada Universitas, Fakultas, Lembaga dan Pegawai (dosen dan karyawan) di lingkungan kampus UII. Tidak mempergunakan semua dana yang diperoleh sepenuhnya untuk KKN dan dipertanggungjawabkan kepada Pembimbing dan UII dalam bentuk Laporan Rekapitulasi Dana < 10% < 20% PAMITAN DO DON T SANKSI Seluruh anggota unit wajib Meninggalkan lokasi tanpa berpamitan secara formal < 10% melaksanakan pamitan secara formal di tingkat padukuhan setelah seluruh kegiatan dinyatakan selesai. di tingkat pedukuhan. Tidak mengkonsultasikan tentang materi acara perpisahan kepada Pembimbing 1 dan 2, tokoh masyarakat dan penduduk setempat. < 10% Bab 3 Tata Tertib KKN Model Reguler 25

33 BAB IV TATA TERTIB PASAL 1 Ketentuan Umum 1. Tata tertib adalah segala peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan KKN kepada mahasiswa. 2. Pelanggaran ringan adalah bentuk perbuatan mahasiswa yang tidak sesuai dengan tata tertib mahasiswa KKN dan/atau Peraturan yang dikeluarkan oleh Universitas Islam Indonesia tentang Peraturan Universitas Nomor: 460/SK- Rek/X/2001 yang dikategorikan melanggaran pasal-pasal dengan bobot pelanggaran ringan sebagaimana tercantum pada Bab III Tata Tertib Buku Pedoman KKN. 3. Pelanggaran sedang adalah bentuk perbuatan mahasiswa yang tidak sesuai dengan tata tertib mahasiswa KKN dan/atau Peraturan yang dikeluarkan oleh Universitas Islam Indonesia tentang Peraturan Universitas Nomor: 460/SK- Rek/ /X/2001 yang dikategorikan melanggaran pasal-pasal dengan bobot pelanggaran sedang sebagaimana tercantum pada Bab III Tata Tertib Buku Pedoman KKN. 4. Pelanggaran berat adalah bentuk perbuatan mahasiswa yang tidak sesuai dengan tata tertib mahasiswa KKN dan/atau Peraturan yang dikeluarkan oleh Universitas Islam Indonesia tentang Peraturan Universitas Nomor: 460/SK- Rek/Rek/X/2001 yang dikategorikan melanggaran pasal-pasal dengan bobot pelanggaran berat sebagaimana tercantum pada Bab III Tata Tertib Buku Pedoman KKN. 5. Pelanggar adalah mahasiswa peserta KKN yang menyimpang atau tidak sesuai dengan tata tertib. 6. Saksi adalah orang yang mengetahui, melihat atau mengalami peristiwa yang dapat memberikan keterangan di persidangan tentang pelanggaran tata tertib KKN. 7. Sanksi adalah hukuman yang dijatuhkan kepada mahasiswa pelanggar sebagai konsekwensi terhadap pelanggaran yang telah dilakukan oleh mahasiswa. 8. Lokasi yaitu suatu wilayah kerja mahasiswa KKN yang terbatas pada wilayah setingkat Desa/dukuh dimana masyarakat sasaran berada. 9. Masa pelaksanaan adalah rentang waktu dari sejak penempatan mahasiswa di Wilayah sampai dengan penarikan dari Wilayah. 10. Masa setelah selesai di Wilayah adalah waktu setelah selesai penarikan dari Wilayah sampai dengan pengumuman nilai. 11. Sopan santun adalah budi pekerti, tata krama, tindakan, kesusilaan, tutur kata yang baik menurut adat istiadat dan norma-norma yang berlaku. 12. Adat istiadat adalah tata aturan kelakuan, kebiasaan yang lazim diikuti atau dilakukan disuatu tempat atau daerah tertentu. 13. Norma-norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat sekelompok warga dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan dan pengendalian tingkah laku. 14. Pemalsuan adalah : proses perbuatan, cara memalsukan, yang membuat sesuatu tidak tulen, tidak sah, tidak asli, curang atau tidak jujur dan tiruan. Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler 27

34 15. Penipuan adalah suatu perbuatan atau perkataan yang tidak jujur dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung. 16. Penyertaan dalam melakukan pelanggaran adalah segala bentuk perbuatan yang berupa menganjurkan, membantu, turut serta, dan atau membiarkan terjadinya segala bentuk pelanggaran dalam tata tertib ini yang dilakukan oleh rekan sejawat dalam unitnya. 17. Kealpaan adalah suatu bentuk kelalaian atau ketidaksengajaan dalam melakukan tindakan pelanggaran tata tertib KKN. 18. Penggandaan dan/atau penambahan jam kegiatan adalah segala bentuk perbuatan penulisan kegiatan mahasiswa yang dimaksudkan untuk menambah jumlah dari jam riil yang sebenarnya dilakukan. 19. Responsi adalah pengujian yang dilakukan oleh Pembimbing kepada mahasiswa untuk mempertanggungjawabkan segala kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN. PASAL 2 Pelaksanaan 1. Kewajiban Individu a. Wajib menjaga nama baik almamater Universitas Islam Indonesia. b. Wajib berpakaian rapi, sopan dan mencerminkan kepribadian Muslim/Muslimah selama mengikuti KKN, sesuai dengan SK Rektor No: 460/SK-Rek/X/2001 tentang Disiplin Mahasiswa UII. No. Surat Edaran Rektor No: 203/PR/90/BAAK/II/2005 tentang Berbusana Muslimah. c. Wajib menjaga sopan santun, adat istiadat dan menjunjung tinggi normanorma masyarakat setempat. d. Wajib menghayati dan menyesuaikan diri dengan lingkungan di Wilayah KKN, sepanjang tidak melanggar tuntunan agama Islam. e. Wajib menjaga norma-norma masyarakat dengan tidak diperbolehkan melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat merusak Ukhuwah Islamiyah dan persatuan bangsa. f. Wajib menjaga norma-norma hukum dengan tidak diperbolehkan membawa, memiliki, menyimpan, memperdagangkan, mengedarkan dan menggunakan minuman keras dan atau obat-obatan terlarang dan atau sejenisnya. 2. Kewajiban Pelaksanaan : a. Wajib mengikuti semua tahapan proses dan/atau prosedur yang telah ditentukan untuk melaksanakan tugas-tugas KKN dengan penuh rasa tanggung jawab dan berdedikasi tinggi. b. Wajib mengikuti observasi dan menyerahkan Laporan Hasil Observasi serta Matriks Program dan kegiatan kepada Pembimbing dan Kepala Wilayah setempat. c. Wajib mengikuti sosialisasi program sesuai jadual yang telah ditentukan mahasiswa bersama masyarakat di wilayah. d. Wajib memintakan pengesahan matrik program dan kegiatan secara tertulis dari Kepala Wilayah setempat dan Pembimbing. 28 Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler

35 e. Wajib melaksanakan semua program dan kegiatan KKN di Lokasi yang telah ditentukan DPPM pada saat penempatan kecuali ada kegiatan penting yang secara terpaksa dilakukan di luar Lokasi maka harus mendapat persetujuan secara tertulis dari Pembimbing 1. f. Wajib mengadakan koordinasi, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi program kerja atau masalah-masalah lain, berkaitan dengan tugas-tugas KKN dengan masyarakat, Kepala Wilayah terkait, teman satu unit dan Pembimbing 1 serta Pembimbing 2. g. Wajib melaksanakan koordinasi di tingkat Desa bagi koordinator desa dengan ketentuan dua kali pada masa penempatan setiap dua minggu sekali. h. Seluruh anggota unit wajib melaksanakan pamitan secara formal di tingkat pa dukuhan setelah seluruh kegiatan dinyatakan selesai. i. Koordinator Desa wajib melaksanakan pamitan secara formal di tingkat desa pada akhir masa penempatan. j. Seluruh anggota unit wajib mengikuti acara penarikan yang diselenggarakan oleh Pusat KKN DPPM UII dengan Pemerintah Kecamatan/Desa setempat. 3. Kewajiban Administrasi: a. Wajib hadir dan berada di lokasi KKN UII setiap harinya. b. Wajib menandatangani atau paraf pada Daftar Hadir Harian yang telah disediakan pada setiap tenggang waktu yang telah ditentukan atas keberadaannya di Lokasi. c. Tidak diperkenankan meninggalkan Lokasi untuk kegiatan pribadi melebihi 2 x 24 jam (sekali ijin diberi kesempatan maksimum 24 jam atau bila kurang dari 24 jam dianggap telah menggunakan waktu 24 jam tersebut) dan apabila meninggalkan lokasi tersebut merupakan akumulasi dari kegiatan KKN dan kegiatan pribadi, maka kegiatan tersebut sudah dihitung 1 x 24 jam sebagai kegiatan pribadi. d. Wajib mengisi Surat Ijin Meninggalkan Lokasi (SIM L) ketika akan meninggalkan Lokasi. e. Wajib meninggalkan dan menempelkan Daftar Hadir Harian dan Matriks program dan kegiatan di pondokan. f. Wajib meninggalkan Buku Catatan Kegiatan Harian di pondokan, kecuali saat melaksanakan program dan kegiatan. g. Wajib mencatat semua kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan KKN dalam Buku Catatan Kegiatan Harian. h. Wajib mengisi Buku Catatan Kegiatan Harian dan paraf masyarakat sasaran secara langsung setiap kegiatan selesai laksanakan. i. Wajib untuk setiap kegiatan yang melibatkan pihak luar (instansi, lembaga swasta maupun pemerintah) dituangkan dalam proposal kerjasama dan harus diketahui dan disyahkan oleh Pembimbing, Kepala Dukuh dan Kepala Desa/Lurah setempat. j. Wajib bagi mahasiswa yang mengajukan permohonan dana harus mendapat persetujuan Pembimbing, Kepala Dukuh dan Kepala Desa/Lurah setempat Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler 29

36 k. Wajib mempergunakan seluruh dana yang diperoleh untuk kegiatan KKN serta mempertanggungjawabkannya kepada Pembimbing dan Pusat KKN DPPM UII dalam bentuk Laporan Rekapitulasi Dana. l. Wajib bagi mahasiswa yang keluarga dan atau suami/istrinya akan menginap di pondokan KKN, harus mengajukan ijin tertulis dengan mengisi form yang sudah disediakan Pusat KKN UII. Form ijin harus sudah disahkan pembimbing 1 dan 2, selanjutnya diserahkan kepada Pusat KKN melalui pembimbing paling lambat 3 hari sebelum keluarga dan atau suami/istri menginap di lokasi. Ketentuan ijin maksimal 1 kali per mahasiswa dengan batas menginap 1 malam. m. Wajib bagi mahasiswa yang akan membawa dan atau menggunakan kendaraan roda 4 untuk kegiatan mahasiswa di lokasi KKN harus mengajukan ijin tertulis dengan mengisi form yang sudah disediakan Pusat KKN UII. Form ijin harus sudah disahkan pembimbing 1 dan 2, selanjutnya diserahkan kepada Pusat KKN melalui pembimbing paling lambat 3 hari sebelum penerjunan KKN. Ketentuan ijin penggunaan kendaraan roda 4 maksimal 1 kendaraan per unit di lokasi KKN. Segala hal yang terkait dengan kerusakan dalam penggunaan kendaraan roda 4 tersebut menjadi tanggung jawab sendiri. n. Tidak diperkenankan berkunjung antar unit atau ke warga masyarakat melebihi jam WIB. 4. Wajib bagi seluruh anggota unit untuk memperhatikan peringatan secara lisan dan atau tertulis dari tokoh masyarakat, pembimbing 1 dan 2 dan atau Pusat KKN DPPM UII yang ditujukan kepada satu atau beberapa mahasiswa seunitnya yang telah terbukti melakukan pelanggaran.peringatan yang diberikan kepada seorang mahasiswa atau beberapa mahasiswa hakekatnya juga menjadi peringatan bagi anggota yang lain dalam satu unit atas terjadinya suatu pelanggaran di unit tersebut. Pasal 3 Masa Setelah Selesai di Lokasi 1. Wajib mengikuti kegiatan responsi yang diadakan oleh Pembimbing. 2. Wajib menyerahkan laporan pelaksanaan KKN, yang disatukan dari masingmasing kegiatan individu dan/atau unit mahasiswa KKN se-unit dalam bentuk Laporan Tertulis yang dijilid dalam satu bendel yang dikumpulkan kepada Kepala Wilayah setempat (Kepala Dukuh, Lurah Desa dan Camat). Sedangkan Laporan dalam bentuk soft copy dikumpulkan ke Pusat KKN DPPM UII setelah mendapat pengesahan dari Pembimbing pada saat responsi. Laporan berisi seluruh kegiatan dalam unit baik program unit maupun individu serta 1 program unggulan dalam bentuk pdf. 3. Wajib menyerahkan rekapitulasi pemanfaatan dana secara tertulis yang telah ditandatangani oleh Pembimbing kepada Pusat KKN DPPM UII melalui Pembimbing Nilai akan dikeluarkan setelah seluruh kewajiban no.1, 2 dan 3 di atas telah diserahkan mahasiswa ke Pusat KKN DPPM UII selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah Sidang Penetapan Nilai. 30 Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler

37 1. Pelanggaran Administrasi No a b c d e Pasal 4 Bentuk-Bentuk Pelanggaran Keterangan Observasi meliputi : 1) Tidak membuat Laporan Hasil Observasi 2) Tidak memintakan paraf pengesahan pada Laporan Hasil Observasi kepada Pembimbing 1 Matrik program meliputi : 1) Tidak melakukan pengisian Matrik Program dan mengesahkannya kepada Pembimbing 1 2) Tidak menempelkan Matrik Program di pondokan atau posko mahasiswa. 3) Tidak menyerahkan copy Matriks Program dan Kegiatan kepada pihak-pihak yang terkait. Buku Catatan Kegiatan Harian meliputi : 1) Tidak dapat menunjukkan Buku Catatan Kegiatan Harian di pondokan. 2) Tidak mengisi Buku Catatan Kegiatan Harian antara 1 (satu) hingga 2 (dua) kali setelah melakukan kegiatan oleh yang bersangkutan secara langsung. 3) Tidak mengisi Buku Catatan Kegiatan Harian 3 (tiga) hari atau lebih secara berturut-turut 4) Tidak memintakan paraf pengesahan kepada pihak yang mengetahui tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hingga 3 (tiga) kegiatan secara berturut-turut pada Buku Catatan Kegiatan Hariannya. 5) Tidak memintakan paraf pengesahan kepada pihak yang mengetahui tentang kegiatan yang telah dilaksanakan dengan batas waktu 4 (empat) hari atau lebih secara berturut-turut. 6) Tidak menulis kegiatan yang telah terlaksana secara lengkap : tanpa tanggal atau jam atau keterangan kegiatannya pada Buku Catatan Kegiatan Harian 7) Tidak menulis Buku Catatan Kegiatan Harian dengan menggunakan pena bertinta. 8) Menggunakan cairan penghapus untuk menutup kesalahan tulisan pada Buku Catatan Harian (Contoh : Tip-Ex) Daftar Hadir Harian di Lokasi meliputi : 1) Tidak dapat menunjukkan Daftar Hadir Harian di pondokan 2) Tidak menempelkan Daftar Hadir Harian Mahasiswa di pondokan/posko KKN. 3) Tidak menandatangani atau paraf pada Daftar Hadir Harian yang telah disediakan pada setiap tenggang waktu yang telah ditentukan atas keberadaannya di lokasi 1 (satu) hari tanpa disertai Surat Ijin Meninggalkan Lokasi. 4) Tidak menandatangani atau paraf pada Daftar Hadir Harian Mahasiswa yang telah disediakan pada setiap tenggang waktu yang telah ditentukan atas keberadaannya di lokasi 2 (dua) hari dan atau lebih tanpa disertai Surat Ijin Meninggalkan Lokasi. Surat ijin Meninggalkan Lokasi : 1) Tidak dapat menunjukkan Bendel Surat Ijin Meninggalkan Lokasi di pondokan 2) Tidak mengisi Surat Ijin Meninggalkan Lokasi bagi yang akan meninggalkan Lokasi dengan alasan apapun. Bobot Pelanggaran Sedang 20% Ringan 10 % Berat 30 % Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler 31

38 1. Pelanggaran Administrasi (lanjutan) No e f g Keterangan Surat ijin Meninggalkan Lokasi : 3) Tidak mengisi Surat Ijin Meninggalkan Lokasi secara lengkap terutama jam berangkat dari lokasi dan jam rencana kembali ke lokasi. 4) idak memintakan paraf kepada tokoh masyarakat atau tuan rumah pondokan atau warga setempat yang mewakili tokoh masyarakat setempat. Melakukan segala bentuk kegiatan yang dianggap sebagai suatu tindakan penyertaan dalam melakukan pelanggaran adalah segala bentuk perbuatan yang berupa menganjurkan, membantu, turut serta, dan atau membiarkan terjadinya segala bentuk pelanggaran dalam tata tertib ini yang dilakukan oleh rekan sejawat dalam unitnya. Melakukan segala bentuk kegiatan yang dianggap sebagai suatu tindakan kealpaan yang terkait dengan penulisan buku catatan kegiatan harian, daftar hadir harian, daftar peserta kegiatan mahasiswa, surat ijin meninggalkan lokasi dan semua form administrasi KKN yang telah diberikan kepada mahasiswa. 2. Pelanggaran Proses No a b c d Keterangan Tidak berpakaian rapi, tidak sopan dan tidak mencerminkan kepribadian Muslim/Muslimah selama mengikuti KKN, sesuai dengan SK Rektor No: 460/SK-Rek/X/2001 tentang Disiplin Mahasiswa UII. No. Surat Edaran Rektor No: 203/PR/90/ BAAK/II/ 2005 tentang Berbusana Muslimah, sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat dan melanggar nilai-nilai susila masyarakat di lokasi KKN. Tidak aktif selama pelaksanaan observasi dan/atau sosialisasi program yang dibuat kepada masyarakat di lokasi masing-masing unit sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Pembimbing dan Pusat KKN DPPM UII. Tidak mengadakan koordinasi baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut pelaksanaan program dan kegiatan atau masalah-masalah lain yang berkaitan dengan tugastugas KKN. Tidak melaksanakan program dan kegiatan KKN di lokasi yang telah ditentukan Pusat KKN DPPM UII dengan alasan apapun tanpa ada persetujuan tertulis dari Pembimbing. Bobot Pelanggaran Sedang 20% Ringan 10 % Ringan 10 % Berat 30 % Bobot Pelanggaran Sedang 20% Berat 30 % e Kehadiran di lokasi meliputi : 1) Tidak hadir dan menginap dilokasi tanpa disertai Surat Ijin dari Pembimbing 1 dan pembimbing 2 2) Tidak mematuhi ijin yang telah diajukan atau ditetapkan pada saat meninggalkan Lokasi 3) Tidak mendapatkan ijin meninggalkan lokasi karena ada bukti tidak diparafnya Surat ijin Meningggalkan Lokasi oleh tokoh masyarakat atau tuan rumah pondokan atau warga setempat yang mewakili tokoh masyarakat setempat. 4) Tidak berada di Lokasi lebih dari 2 x 24 jam dan atau lebih dari 1 x 24 jam berturut-turut dengan alasan apapun. 3% 3% 3% 32 Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler

39 2. Pelanggaran Proses (lanjutan) No e f g h i j k Keterangan Kehadiran di lokasi meliputi : 5) Tidak hadir dan menginap dilokasi tanpa disertai Surat Ijin dari Pembimbing 1 dan pembimbing 2 6) Tidak mematuhi ijin yang telah diajukan atau ditetapkan pada saat meninggalkan Lokasi. 7) Tidak mendapatkan ijin meninggalkan lokasi karena ada bukti tidak diparafnya Surat ijin Meningggalkan Lokasi oleh tokoh masyarakat atau tuan rumah pondokan atau warga setempat yang mewakili tokoh masyarakat setempat. 8) Tidak berada di Lokasi lebih dari 2 x 24 jam dan atau lebih dari 1 x 24 jam berturut-turut dengan alasan apapun. 9) Meninggalkan Lokasi KKN lebih dari 4 (empat) orang dalam satu unit dengan alasan apapun. 10) Unit tidak melaporkan anggotanya yang sering tidak hadir menginap di lokasi KKN UII kepada pembimbing 1 dan pembimbing 2. Unit tidak membuat pernyataan tertulis atas ketidakmampuannya dalam mengingatkan dan mengendalikan satu atau beberapa anggotanya yang sering melanggar aturan KKN serta melanggar kesepakatan yang terkait dengan tanggungjawab di unit kepada pembimbing 1 atau pembimbing 2 Berkunjung antar unit atau ke warga masyarakat melebihi jam WIB. Pendanaan meliputi : 1) Pencarian dana keluar Lokasi tidak mendapatkan pengesahan dari Pembimbing, Kepala Dukuh dan Kepala Desa/Lurah setempat 2) Mencari dana/bantuan kepada Universitas, Fakultas, Lembaga dan Pegawai (Dosen dan karyawan) di lingkungan kampus UII. 3) Tidak mempergunakan semua dana yang diperoleh sepenuhnya untuk KKN dan dipertanggung-jawabkan kepada Pembimbing dan DPPM Universitas Islam Indonesia dalam bentuk Laporan Rekapitulasi Dana Seluruh anggota unit wajib melaksanakan pamitan secara formal di tingkat padukuhan setelah seluruh kegiatan dinyatakan selesai. Tidak mengkonsultasikan tentang materi acara perpisahan kepada Pembimbing 1 dan/atau Pembimbing 2, tokoh masyarakat dan penduduk setempat. Melakukan segala perbuatan yang dapat dikatagorikan sebagai pemalsuan dan atau penipuan, seperti : 1) Pemalsuan berupa mengisi/ menuliskan Buku Catatan Kegiatan Harian dan/atau Surat Ijin Meninggalkan Lokasi oleh bukan pemiliknya. 2) Pemalsuan dan/atau penipuan berupa menyetujui dan/atau tidak melakukan penolakan terhadap tindakan orang lain yang mengisikan Buku Catatan Kegiatan Harian dan/atau Surat Ijin Meninggalkan Lokasi 3) Penipuan berupa mengisi Buku Catatan Kegiatan Harian dan Daftar Hadir Mahasiswa Di Lokasi sebelum jam dan/atau tanggal dan/atau hari kegiatan tersebut dilaksanakan 4) Penipuan berupa menulis kegiatan di Buku Catatan Kegiatan Harian sementara yang bersangkutan tidak melaksanakan kegiatan yang dituliskan tersebut 5) Penipuan dengan sengaja menuliskan jam kegiatan melebihi durasi waktu yang sebenarnya dilakukan (mark up jam). Bobot Pelanggaran Sedang 20% Ringan 10 % Berat 30 % Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler 33

40 2. Pelanggaran Proses (lanjutan) No k l Keterangan Melakukan segala perbuatan yang dapat dikatagorikan sebagai pemalsuan dan atau penipuan, seperti : 6) Penipuan dengan sengaja melakukan penggandaan dan atau penambahan jam kegiatan. 7) Penipuan dengan sengaja meminta atau membiarkan adanya paraf dalam kolom masyarakat tanpa ada penjelasan rinci pada kolom hari/tanggal dan/atau uraian kegiatan dan/atau Lokasi dalam Buku Catatan Kegiatan Harian. 8) Penipuan dengan sengaja melakukan paraf pada kolom paraf Daftar Hadir Mahasiswa di Lokasi sementara yang bersangkutan tidak hadir atau belum hadir di lokasi pada hari/tanggal/jam yang dituliskan. 9) Pemalsuan dan/atau penipuan berupa menyetujui dan/atau tidak melakukan penolakan terhadap tindakan orang lain yang mengisikan paraf kehadiran pada Daftar Hadir Mahasiswa di Lokasi. 10) Pemalsuan dan/atau penipuan berupa mengisikan paraf kehadiran mahasiswa lain seunitnya pada Daftar Hadir Mahasiswa di Lokasi. 11) Pemalsuan berupa menandatangani Daftar Hadir Mahasiswa Di Lokasi di luar hari atau jam-jam yang telah ditentukan. 12) Penipuan, dengan sengaja menyatakan bahwa salah satu atau beberapa teman anggota unitnya yang dimaksud adalah hadir dan menginap di lokasi sesuai hari dan tanggal yang di tentukan oleh Pusat KKN, padahal yang bersangkutan tidak hadir dan tidak menginap di lokasi sesuai hari dan tanggal yang telah ditentukan tersebut 13) Penipuan dengan sengaja menyatakan bahwa program kegiatannya telah dilaksanakan oleh mahasiswa bersama masyarakat, tetapi sesungguhnya dilakukan di luar lokasi dan atau memesan dengan pihak tertentu tanpa keterlibatan masyarakat. 14) Penipuan berupa Daftar Hadir Peserta Kegiatan tidak ada keterangan kegiatan, hari, tanggal dan jam kegiatan tetapi sudah ada paraf peserta kegiatannya dengan nama dan atau tanpa nama pesertanya. Etika, sosial dan kemasyarakatan meliputi : 1) Tidak dapat mengikuti etika hidup dan pergaulan yang baik yang berlaku di masyarakat di wilayah lokasi KKN 2) Tidak dapat mengikuti etika hidup dan pergaulan yang baik yang berlaku di masyarakat di wilayah lokasi KKN 3) Tidak dapat menjaga etika dan perilaku hidup serta hubungan baik dengan tuan rumah pondokan. 4) Tidak dapat bekerjasama dan tidak dapat melakukan interaksi sosial dengan masyarakat di lingkungan Lokasi KKN, baik pada saat kegiatan ataupun di luar kegiatan KKN. 5) Tidak dapat menjaga kebersihan pondokan atau fasilitas umum milik masyarakat yang dapat menimbulkan kondisi yang tidak nyaman bagi pemilik pondokan atau warga masyarakat di lokasi KKN. 6) Tidak dapat menjaga kebersamaan atau kekompakan unit dalam pergaulan dan pelaksanaan kegiatan KKN di masyarakat. Bobot Pelanggaran Sedang 20% Ringan 10 % Berat 30 % 34 Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler

41 2. Pelanggaran Proses (lanjutan) No m n o Keterangan Peringatan lisan dan tertulis : 1) Tidak memperhatikan dan mematuhi peringatan secara lisan dan dari tokoh masyarakat, Rt/Rw, Dukuh, Kades/Lurah, pembimbing 1 dan pembimbing 2. 2) Tidak memperhatikan dan mematuhi peringatan secara tertulis dari tokoh masyarakat, Rt/Rw, Dukuh, Kades/Lurah, pembimbing 1 dan pembimbing 2. 3) Tidak memperhatikan dan mematuhi peringatan secara tertulis dari Tim Monev (Tim Monitoring dan Evaluasi Kedisiplinan Pusat KKN UII) sehingga melakukan tindakan pelanggaran untuk yang kedua kalinya, baik pelanggaran tingkat I dan atau tingkat II. Mahasiswa tidak memenuhi volume jam kegiatan efektif dalam batas waktu yang telah ditentukan oleh Pusat KKN UII meliputi : 1) Jam pokok / individu, berupa jam kegiatan dari program unit dan jam kegiatan dari program individu. 2) Jam kegiatan bantu, berupa jam kegiatan bantu program teman seunit dan jam bantu kegiatan masyarakat Penggunaan fasilitas KKN meliputi : 1) Tidak mendapatkan ijin tertulis dari pembimbing 1 dan 2 perihal keluarga, dan atau suami/istrinya menginap di pondokan KKN.. 2) Tidak mendapatkan ijin tertulis dari pembimbing 1 dan 2 perihal mahasiswa membawa dan/atau menggunakan kendaraan roda empat di lokasi KKN. Bobot Pelanggaran Sedang 20% Ringan 10 % Berat 30 % 3. Pelanggaran Kedisiplinan No a b c d e f g Keterangan Tidak melaksanakan proses KKN sesuai dengan yang diatur dalam Buku Pedoman KKN dan keputusan-keputusan Pusat KKN DPPM UII mengenai proses KKN. Melakukan perbuatan yang oleh masyarakat setempat dianggap sebagai suatu perbuatan yang melanggar sopan santun, adat istiadat dan norma-norma masyarakat setempat yang dapat meresahkan masyarakat dan merugikan almamater. Pemalsuan tanda tangan pejabat dan/atau tokoh masyarakat dengan maksud untuk mengesahkan kegiatan yang telah dilaksanakan dan/atau tidak dilaksanakan. Tidak dapat menjaga diri dari perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai tindakan asusila. Membawa, memiliki, menyimpan, mengedarkan, memperdagangkan, dan menggunakan minuman keras dan atau obat-obatan terlarang dan atau sejenisnya. Kegiatan yang menjurus ke arah kegiatan politik praktis, ikut campur tangan dalam pilkades, unjuk rasa dan kegiatan yang menyebabkan timbulnya keresahan masyarakat. Melakukan perbuatan yang dapat dikategorikan perbuatan pidana, dan atau masalah keperdataan yang dapat merugikan masyarakat dan almamater. Bobot Pelanggaran Sedang 20% Ringan 10 % Berat 30 % Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler 35

42 Pasal 5 Sanksi-sanksi 1. Pelanggaran ringan dikenakan sanksi kepada pelanggar berupa peringatan tertulis dan atau pengurangan nilai kumulatif pengali 3% (tiga persen) apabila melanggar pasal dengan bobot ringan sebanyak 3 s/d 4 pasal; dan pengurangan nilai komulatif pengali 5% (lima persen) apabila melanggar pasal dengan bobot ringan sebanyak 5 s/d 6 pasal, sedangkan sangsi setinggi-tingginya 10% (sepuluh persen) apa bila melanggar pasal dengan bobot ringan sebanyak 7 pasal dengan tetap meneruskan kegiatan di lokasi KKN. 2. Pelanggaran sedang dikenakan sanksi berupa peringatan keras dan atau pengurangan nilai kumulatif pengali komulatif 8% (delapan persen) apabila melanggar pasal dengan bobot sedang sebanyak 2 s/d 3 pasal; dan pengurangan nilai kumulatif pengali 15% (lima belas persen) apabila melanggar pasal dengan bobot sedang sebanyak 4 s/d 5 pasal, sedangkan sangsi setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) apabila melanggar pasal dengan bobot sedang sebanyak 6 pasal dengan tetap meneruskan kegiatan di lokasi KKN. 3. Pelanggaran sedang khususnya point 2.e.1), 2.e.3) dan 2.e.4) dikenakan sanksi berupa pengurangan nilai komulatif pengali 3% (tiga persen) setiap 1 harinya dengan tetap meneruskan kegiatan di lokasi KKN. 4. Pelanggaran berat dikenakan sanksi pengurangan nilai kumulatif 10% (enam persen) apabila melanggar pasal dengan bobot berat sebanyak 1 pasal; dan pengurangan nilai kumulatif pengali 20% (lima persen) apabila melanggar pasal dengan bobot berat sebanyak 2 pasal, sedangkan pengali serendahrendahnya 30% (tiga puluh persen) atau dinyatakan gugur KKNnya dengan Nilai E apabila melanggar pasal dengan bobot berat sebanyak 3 pasal. 5. Pelanggaran sedang dan berat ditentukan, diputuskan dan ditetapkan oleh Pusat KKN DPPM UII berdasarkan buku Pedoman KKN Universitas Islam Indonesia dan atau Surat Keputusan Rektor Nomor: 460/SK-Rek/Rek/X/2001 tentang Disiplin Mahasiswa Universitas Islam Indonesia setelah mendengar penjelasan dari mahasiswa yang bersangkutan melalui prosedur penjatuhan sanksi. Pasal 6 Prosedur Penjatuhan Sanksi Prosedur penjatuhan sanksi dilakukan secara bertingkat dengan melihat tingkat pelanggaran yang dilakukan. 1. a. Sanksi pelanggaran ringan yang berupa peringatan tertulis diputuskan oleh Pusat KKN DPPM UII, pada saat ditemukannya pelanggaran atau setelah dilakukan pemberkasan. Surat Peringatan dimaksud dapat disampaikan kepada mahasiswa secara langsung maupun melalui Pembimbing 1 atau Pembimbing 2. b. Sanksi pelanggaran ringan yang berupa pengurangan nilai, diputuskan oleh Pusat KKN DPPM UII melalui rapat internal. Surat Keputusan dimaksud dapat disampaikan kepada mahasiswa secara langsung maupun melalui Pembimbing 1 atau Pembimbing Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler

43 2. Sanksi pelanggaran sedang yang berupa pengurangan nilai diputuskan oleh Pusat KKN DPPM UII melalui rapat internal. Surat Keputusan dimaksud dapat disampaikan kepada mahasiswa secara langsung maupun melalui Pembimbing 1 atau Pembimbing Sanksi pelanggaran berat dapat diputuskan oleh DPPM melalui rapat internal Pusat KKN UII Surat Keputusan dimaksud dapat disampaikan kepada mahasiswa secara langsung maupun melalui Pembimbing 1 atau 2. Pasal 7 Penutup Apabila ditemukan permasalahan yang belum diatur dalam Buku Pedoman KKN UII ini akan diatur lebih lanjut berdasarkan persetujuan Dosen Pembimbing dan Pusat KKN UII. Bab 4 Tata Tertib KKN Model Reguler 37

44 LAMPIRAN Lampiran 1. FORMAT LAPORAN KKN (Program Individu) Laporan ditulis menggunakan font Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi dan ukuran kertas A-4 serta mengikuti template sebagai berikut: HALAMAN DEPAN (cover) HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. ANALISIS SITUASI (Uraikan kondisi eksisting masyarakat/desa, Persoalan yang dihadapi masyarakat/ desa, dan peta akses jarak dari UII). BAB II. PROGRAM KEGIATAN (Uraikan program kegiatan pengabdian masyarakat yang disesuaikan dengan permasalahan masyarakat/desa). BAB III. METODE PELAKSANAAN (Uraiakan metode/cara pelaksanaan program kegiatan untuk mengatasi permasalahan masyarakat/desa). BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN (Uraikan hasil kegiatan dan pembahasannya lengkap dengan gambar/foto kegiatan yang diberi penjelasan/uraian pembahasan). BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN (Uraikan rangkuman singkat atas hasil dan pembahasan, sampaikan saran/rekomendasi sesuai keadaan nyata di lapangan ). DAFTAR PUSTAKA Tuliskan daftar pustaka yang diacu dalam laporan ini, contoh penulisannya: Goldman, C. R. and A. J. Horne Limnology. International Student Edition. Mc. Graw Hill. Int. Book. Co. Tokyo. Rapaglia, John P., and Henry J. Bokuniewicz The effect of groundwater advection on salinity in pore waters of permeable sediments. Limnology and Oceanography. Vol. 54(2) : Lestari, I., Yanuwiadi, B., Soemarno Analisis Kesesuaian Vegetasi Lokal Untuk Ruang Terbuka Hijau Jalur Jalan di Pusat Kota Kupang, J-PAL, ISSN: , E-ISSN: , Vol. 4, No. 1, 2013.

45 Lampiran Laporan KKN ( Program Individu ) Lampiran 1. Foto Dokumentasi Kegiatan Lampiran 2. Contoh Format Lembar Pengesahan Mahasiswa yang tersebut di bawah ini : Nama : No. Mahasiswa : Fak/Jurusan :.. Setelah melalui proses validasi program di hadapan kepala wilayah / instansi, serta pembimbingan dan pertanggungjawaban program dihadapan Pembimbing 1, laporan KKN PPM model Reguler ini dapat DISAHKAN Mengetahui/Menyetujui, 2017 Kepala Desa / Lurah Kepala Dusun Pembimbing 1 Pembimbing 2

46 Lampiran 3. Contoh Format Halaman Depan (Cover) LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KULIAH KERJA NYATA (KKN) Judul Kegiatan: PEMBUATAN PETA KAWASAN DAN SOSIALISASI RUMAH SEHAT di Desa Pagergunung, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah Oleh : Baiq Drestanta LM NIM: Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan PUSAT KULIAH KERJA NYATA (KKN) DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2017

47 Lampiran 4. FORMAT ARTIKEL ILMIAH (Program Unggulan/Unit, bisa juga diambilkan dari salah satu program individu yang paling unggul) JUDUL ARTIKEL HASIL PROGRAM KKN YANG DIANGGAP UNGGUL (MAKSIMUM 20 KATA) Nama Lengkap Penulis (Pembimbing 1 dan 2, dan semua mahasiswa dalam 1 unit) Universitas Islam Indonesia Abstract Abstract ditulis dalam bahasa Inggris yang berisikan isu-isu pokok, tujuan, metoda dan hasil dan implikasi. Abstract ditulis dalam satu alenia, tidak lebih dari 300 kata. (Times New Roman 11, spasi tunggal, dan cetak miring). Keywords: Maksimum 5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma. [Font Times New Roman 11 spasi tunggal, dan cetak miring] Abstrak Abstract ditulis dalam bahasa Indonesia yang berisikan isu-isu pokok, tujuan, metoda dan hasil dan implikasi. Abstract ditulis dalam satu alenia, tidak lebih dari 300 kata. (Times New Roman 11, spasi tunggal, dan cetak miring). Keywords: Maksimum 5 kata kunci dipisahkan dengan tanda koma. [Font Times New Roman 11 spasi tunggal, dan cetak miring] 1. PENDAHULUAN Pendahuluan mencakup latar belakang atas isu atau permasalahan serta urgensi dan rasionalisasi kegiatan. Tujuan kegiatan dan rencana pemecahan masalah disajikan dalam bagian ini. Tinjauan pustaka yang relevan dan analisis situasi dimasukkan dalam bagian ini. [Times New Roman, 11, normal, spasi 1,5]. 2. METODE PELAKSANAAN Metode menjelaskan cara kerja kegiatan yang dilakukan sesuai dengan spesifikasi program yang dilakukan dalam rangka mencapai tujuan/target program. [Times New Roman, 11, normal, spasi 1,5].

48 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini menyajikan hasil dengan diskripsi yag jelas. Hasil dilengkapi dengan Gambar/Foto hasil program kegiatan yang dilakukan dan diberi ulasan/uraian pembahasan. [Times New Roman, 11, normal, spasi 1,5]. 4. KESIMPULAN Kesimpulan berisi rangkuman singkat atas hasil dan pembahasan. [Times New Roman, 11, normal, spasi 1,5]. 5. REFERENSI Tuliskan daftar pustaka yang diacu dalam artikel ini, contoh penulisannya: Goldman, C. R. and A. J. Horne Limnology. International Student Edition. Mc. Graw Hill. Int. Book. Co. Tokyo. Rapaglia, John P., and Henry J. Bokuniewicz The effect of groundwater advection on salinity in pore waters of permeable sediments. Limnology and Oceanography. Vol. 54(2) : Lestari, I., Yanuwiadi, B., Soemarno Analisis Kesesuaian Vegetasi Lokal Untuk Ruang Terbuka Hijau Jalur Jalan di Pusat Kota Kupang, J-PAL, ISSN: , E-ISSN: , Vol. 4, No. 1, 2013.

49 Lampiran 5. FORMAT POSTER ILMIAH (Program Unggulan/Unit, bisa juga diambilkan dari salah satu program individu yang paling unggul)

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO

Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar Pelaksanaan KUKERTA UNIVERSITAS MUARA BUNGO Prinsip Dasar KUKERTA UMB Prinsip dasar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Universitas Muara Bungo adalah mahasiswa secara berkelompok dan interdisipliner

Lebih terperinci

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i PEDOMAN KKN BER-BUDAI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2016 Kuliah Kerja

Lebih terperinci

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018

KKN Terintegrasi Multisektoral BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN 2018 BUKU PANDUAN KKN STAIN KUDUS TAHUN KKN Terintegrasi Multisektoral PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KUDUS KKN Terintegrasi Multi Sektoral BAB

Lebih terperinci

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbudaya Akademik Islami - i PEDOMAN KKN BER-BUDAI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2016 Kuliah Kerja

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi kerja praktek Kerja praktek merupakan kegiatan akademik, berupa mata

Lebih terperinci

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015

PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 PERATURAN DEKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PEMBINAAN KARAKTER BERBASIS RELIGI(PKBR) BAGI MAHASISWA BARU DI FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Nur Ani ST, MMSI Bagus Priambodo ST, MTI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Deskripsi

Lebih terperinci

Tata Tertib,Penyusunan Program Kerja, Pelaporan, dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 2016

Tata Tertib,Penyusunan Program Kerja, Pelaporan, dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 2016 Tata Tertib,Penyusunan Program Kerja, Pelaporan, dan Penilaian Kuliah Kerja Nyata Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Jember 2016 Apa Saja Tata Tertib KKN Peserta KKN WAJIB : Mengikuti Pembekalan

Lebih terperinci

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP) KKN / PKL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA STANDART OPERATING PROSEDURE (SOP) KKN / PKL 1. TUJUAN Menetapkan suatu prosedur pelaksanaan KKN / PKL untuk memastikan bahwa persiapan dan pelaksanaan KKN / PKL dapat berjalan dengan baik. 2. PIHAK YANG TERKAIT 1. Mahasiswa 2. Dosen Pembimbing Lapangan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Sabar Rudiarto, M.Kom Dr. Harwikarya, MT Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA PEDOMAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA Tim Penyusun : Sabar Rudiarto, M.Kom Dr. Harwikarya, MT Nia Kusuma Wardhani, S.Kom, MM TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING

PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING 1 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI 2016 2 PRAKTIK KERJA LAPANG PEMBIMBING Cetakan ke 3 Diterbitkan oleh : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) [POLITEKNIK KOTA MALANG]

PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) [POLITEKNIK KOTA MALANG] 2015 PEDOMAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) [POLITEKNIK KOTA MALANG] [Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract

Lebih terperinci

PROSEDUR. Tgl. Berlaku : Des 2008 Versi/Revisi : Kode Dok. : Tgl. Revisi : Juni 2008 MP.UJM-JMSP-FPIK-UB.12 PKL

PROSEDUR. Tgl. Berlaku : Des 2008 Versi/Revisi : Kode Dok. : Tgl. Revisi : Juni 2008 MP.UJM-JMSP-FPIK-UB.12 PKL 1. TUJUAN Menjamin terselenggaranya pelaksanaan di Jurusan Menejemen Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. 2. RUANG LINGKUP Program S1 di Jurusan Menejemen Sumberdaya Perairan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL KULIAH KERJA NYATA

PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL KULIAH KERJA NYATA BUKU PANDUAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL KULIAH KERJA NYATA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Dei PUSAT KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 1 Pengantar Dewasa ini globalisasi menjadi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 NOMOR 6 TAHUN 2013 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud

Lebih terperinci

I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH

I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH I. TATA TERTIB DAN SANKSI PELANGGARAN PPL- KKN- TERINTEGRASI FKIP UNSYIAH Tata tertib ini merupakan pedoman yang menyangkut etika dan tata krama yang harus dilaksanakan dan dihindari bagi para mahasiswa

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LD. 6 2008 R PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) BUKU PEDOMAN KKL D.3 PERBANKAN SYARI AH 1 BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL) Undang Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat

Lebih terperinci

DOKUMEN: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU

DOKUMEN: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Kode : 00/UN11./SOP/2016 Tanggal dikeluarkan : 20 Maret 2016 Area : Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (PPs Unsyiah) No. Revisi : 0 TUJUAN Prosedur Monitoring dan evaluasi proses pengajaran ditujukan

Lebih terperinci

DOKUMEN: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU

DOKUMEN: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU TUJUAN Prosedur Monitoring dan evaluasi proses pengajaran ditujukan untuk menjelaskan prosedur monitoring dan evaluasi proses pengajaran di lingkungan PPs Unsyiah yang berguna untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang :

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR BUKU PEDOMAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS BUDI LUHUR DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BUDI LUHUR 2017 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... iii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) web site :

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS MIPA Kampus Ketintang Surabaya Telp. (031) Fax (031) web site : Kampus Ketintang Surabaya - 60231 web site : www.fmipa.unesa.ac.id No. PM/11/GPM/FMIPA Unesa Nomor Revisi : Tanggal Terbit : Disusun oleh: Disetujui oleh: Nama Dr. Fida Rachmadiarti, M.Kes. Nama Prof.

Lebih terperinci

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.513, 2011 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. Kode Etik. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

PANDUAN TUGAS AKHIR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN TIM PENYUSUN

PANDUAN TUGAS AKHIR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN TIM PENYUSUN PANDUAN TUGAS AKHIR MAHASISWA JURUSAN TEKNIK MESIN TIM PENYUSUN POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JURUSAN TEKNIK MESIN TAHUN 2013 1 PRAKATA Tugas Akhir merupakan bentuk karya ilmiah yang menjadi salah satu syarat

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENGAKRABAN DENGAN LINGKUNGAN II (PROBALING II)

PANDUAN PROGRAM PENGAKRABAN DENGAN LINGKUNGAN II (PROBALING II) PANDUAN PROGRAM PENGAKRABAN DENGAN LINGKUNGAN II (PROBALING II) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

Panduan Praktik Kerja Lapangan

Panduan Praktik Kerja Lapangan Halaman Judul Panduan Praktik Kerja Lapangan PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Gedung K.H.A. Wahid Hasyim Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km. 14,5 Yogyakarta

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 2016 KATA PENGANTAR Program Pendidikan Profesi Akuntan Fakultas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEDOMAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA A. LATAR BELAKANG Perguruan tinggi mempunyai misi yang dinyatakan

Lebih terperinci

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN

PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN 1 PENILAIAN, MONITORING, DAN EVALUASI PROGRAM KKN A. Penilaian KKN yang ditetapkan sebagai mata kuliah wajib, memiliki kriteria penilaian yang meliputi tiga aspek yaitu pengetahuan (cognitive), sikap (affective),

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN REGULER

PROSEDUR PENELITIAN REGULER Halaman 1 No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 02 03 04 1. Prosedur kegiatan penelitian disesuaikan dengan hibah dalam Peraturan Yayasan Nomor 4 Tahun 2013 dan Peraturan Rektor Nomor III/PRT/2013-01/013

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS KATA SAMBUTAN Institut Pemerintahan Dalam Negeri berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kompetensi peserta didik/praja. Selain memberikan materi pengajaran, pelatihan, pengasuhan dan praktek lapangan,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI UTARA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA A. DASAR HUKUM Pedoman KKN ini disusun berdasarkan SK Rektor Universitas MuhammadiyahYogyakarta No. 240/SK-UMY/V/2012 tentang

Lebih terperinci

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED

Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED Pedoman Organisasi Mahasiswa FOR/SPMI-UIB/PED.03-001 SURAT KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM NOMOR: 021/REK/KEP-UIB/VII/I2016 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN ORGANISASI MAHASISWA UNIVERSITAS INTERNASIONAL

Lebih terperinci

PANDUAN. Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PANDUAN. Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA PANDUAN Peraturan Akademik Studek, Magang, KKN FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA November 2017 PERATURAN AKADEMIK STUDI EKSKURSI, MAGANG, DAN KULIAH KERJA NYATA FAKULTAS

Lebih terperinci

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARRU, Menimbang:

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I S A L I N A N P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

Lebih terperinci

Panduan Ujian Komprehensif

Panduan Ujian Komprehensif HALAMAN JUDUL Panduan Ujian Komprehensif PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Gedung K.H.A. Wahid Hasyim Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km. 14,5 Yogyakarta

Lebih terperinci

PROSEDUR PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA, UAD T.A 2017 / 2018

PROSEDUR PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA, UAD T.A 2017 / 2018 PROSEDUR PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA, UAD T.A 2017 / 2018 NO KEGIATAN WAKTU PELAKSANAAN PIC 1 Monitoring peserta Kerja Praktek via sia.uad.ac.id Diberikan ke koorditaor KP

Lebih terperinci

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA, Menimbang :

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1

KATA PENGANTAR. Padang, 16 Februari SOP Skripsi Prodi Psikologi S1 KATA PENGANTAR Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan pimpinan Fakultas Kedokteran Unand dan Ketua Prodi Psikologi Universitas Andalas, telah membantu memberikan masukan sehingga Tim dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KAMPUNG DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM MAGANG

PANDUAN PROGRAM MAGANG PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AHMAD DAHLANYOGYAKARTA PANDUAN PROGRAM MAGANG PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN TIM MAGANG EKONOMI PEMBANGUNAN (TIMEP) Panduan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO NOMOR : 2208/UN29/SK/PP/2014 Tentang KULIAH KERJA NYATA (KKN) MAHASISWA UNIVERSITAS HALU OLEO REKTOR UNIVERSITAS HALU OLEO Menimbang : a. Bahwa dalam rangka kelancaran

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTIK (KKP) STIE BANK BPD JATENG BAB I PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN Pasal 1 (1) KKP adalah kegiatan perkuliahan intra kurikuler yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa

Lebih terperinci

FORM PENILAIAN KKN. Form Penilaian 1 PENILAIAN PRA PELAKSANAAN KKN. Kelompok : Desa : Kecamatan : DPL : Tahun Pelaksanaan : 2017

FORM PENILAIAN KKN. Form Penilaian 1 PENILAIAN PRA PELAKSANAAN KKN. Kelompok : Desa : Kecamatan : DPL : Tahun Pelaksanaan : 2017 FORM PENILAIAN KKN Form Penilaian PENILAIAN PRA PELAKSANAAN KKN No Nama I II III IV V Jml Rata2 2 3 4 6 7 8 9 0 2 3 4 6 7 8 9 20 2 22 23 24 2 I. Kemampuan Menyusun Program Dosen Pembimbing Lapangan II.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 TIB MAHASISWA PESERTA KKN

LAMPIRAN 1 TIB MAHASISWA PESERTA KKN Lampiran 1 LAMPIRAN 1 TATA A TERTIB TIB MAHASISWA PESERTA KKN TAHAP PEMBEKALAN 1 Mahasiswa peserta KKN UMM, telah dinyatakan sah tercantum dalam Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS

KATA SAMBUTAN. Jatinangor, 01 Desember Rektor IPDN. Prof. Dr. H. ERMAYA SURADINATA, SH, MH, MS KATA SAMBUTAN Institut Pemerintahan Dalam Negeri berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan kompetensi peserta didikpraja. Selain memberikan materi pengajaran, pelatihan, pengasuhan dan praktek lapangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai dunia kerja bagi para mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)-UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKN TEMATIK

PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKN TEMATIK PROGRAM KERJA DAN EVALUASI KKN TEMATIK Pembekalan DPL & Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, 2017 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Lebih terperinci

1. TUJUAN Menetapkan prosedur pengabdian dimulai dari informasi proposal pengabdian sampai desiminasi hasil pengabdian sesuai pedoman DP2M.

1. TUJUAN Menetapkan prosedur pengabdian dimulai dari informasi proposal pengabdian sampai desiminasi hasil pengabdian sesuai pedoman DP2M. Telp. (024) 8508081, 86458337, Fax. (024) 85081. http://www.unnes.ac.id 1 dari 9 1. TUJUAN Menetapkan prosedur pengabdian dimulai dari informasi proposal pengabdian sampai desiminasi hasil pengabdian sesuai

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG HUBUNGAN LEMBAGA DESA DENGAN PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007.

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007. PENDAHULUAN Untuk memenuhi dan menjawab tantangan pasar kerja serta menyiapkan mahasiswa akrab dan mengetahui seluk beluk dunia kerja, maka Fakultas MIPA UNLAM melakukan pembinaan terhadap mahasiswa melalui

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I S A L I N A N P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA LAINNYA

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA

BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA BUKU PANDUAN KULIAH KERJA NYATA SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA SURABAYA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) SEKOLAH TINGGI KESENIAN WILWATIKTA (STKW) SURABAYA 2017 KKN STKW SURABAYA

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Disiplin Mahasiswa IKIP Veteran Semarang ini, yang dimaksud dengan : 1.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL NOMOR : 001 K/70.RB/SJD/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN ENERGI NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, SEKRETARIS

Lebih terperinci

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL KEPALA DESA KALITEKUK KECAMATAN SEMIN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN KEPALA DESA KALITEKUK NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB PENJARINGAN DAN PENYARINGAN ATAU SELEKSI CALON PERANGKAT DESA KALITEKUK

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang

BAB II PELAKSANAAN. A. Peserta Magang. B. Tahap Kegiatan Magang 5 BAB II PELAKSANAAN A. Peserta Magang Peserta magang adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman yang telah memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR (YPKJG) AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (AMIK) JABAL GHAFUR

YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR (YPKJG) AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (AMIK) JABAL GHAFUR YAYASAN PEMBANGUNAN KAMPUS JABAL GHAFUR (YPKJG) AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (AMIK) JABAL GHAFUR BUKU PEDOMAN & LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) T/A 2009 2010 Nama : - Nim : - Jurusan :

Lebih terperinci

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa

Peraturan Rektor. Nomor : 01 Tahun Tentang. Peraturan Disiplin Mahasiswa Peraturan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Nomor : 01 Tahun 2007 Tentang Peraturan Disiplin Mahasiswa Bismillahirrohmanirrohim Rektor Universitas Muhammadiyah Malang : Menimbang : a. Bahwa Universitas

Lebih terperinci

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT Menimbang : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA / KELURAHAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018 PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 A. Latar Belakang Amanat undang-undang guru dan dosen mensyaratkan

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 48 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN KAWASAN TERTIB BERBASIS MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester.

Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester. 1 Definisi Proyek Akhir adalah mata kuliah dengan kode BC014 yang dilaksanakan pada Semester 6 (enam), memiliki bobot 4 (empat) Satuan Kredit Semester. 2 Tujuan Menilai kemampuan dalam memandang suatu

Lebih terperinci

Pranata Kegiatan Pembelajaran

Pranata Kegiatan Pembelajaran UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN Pranata Kegiatan Pembelajaran 2015-1 - Pranata Kegiatan Pembelajaran di Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada I.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : bahwa sebagai wujud pelaksanaan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 23 TAHUN 2007 T E N T A N G LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA PANDUAN MAGANG PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA 2017 Kata Pengantar Mulai Semester Ganjil 2017/2018 magang menjadi mata kuliah wajib di Prodi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP, Menimbang :

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH KOTA SURABAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG PERATURAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA

MENTERI NEGARA BADAN USAHA MILIK NEGARA SALINAN PERATURAN NOMOR : PER 04/1VIBU/2012 TENTANG KODE ETIK APARATUR KEMENTERIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan aparatur Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang bersih, berwibawa, dan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUANTAN SINGINGI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD

B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD A. B. C. PROSEDUR PELAKSANAAN SISTEM TATA PAMONG SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id

Lebih terperinci

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 10 2006 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN MENGHARAP BERKAT DAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHU WATA ALA,

Lebih terperinci

BUPATI KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LOKASI

BUPATI KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LOKASI BUPATI KONAWE UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KONAWE UTARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci