Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies Bunga Potong Tropis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies Bunga Potong Tropis"

Transkripsi

1 Koleksi, Karakterisasi dan Pemanfaatan Beberapa Spesies Bunga Potong Tropis Debora Herlina Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang Segunung, Pacet Cianjur PO. Box 8 SDL, Jawa Barat, Indonesia ABSTRAK. Koleksi, karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman tropis memiliki aspek yang penting dalam pengembangan bunga potongnya. Sejak tahun 2003 sudah dikoleksi sejumlah spesies dan varietas bunga tropis dari famili Zingiberaceae, Costaceae and Marantaceae dan ditanam di kebun percobaan Balai Penelitian Tanaman Hias di Segunung, Cianjur, Jawa Barat. Untuk mengoptimalkan pemanfaatan plasma nutfah yang ada, karakterisasi dan pengamatan karakter morfologi diperlukan untuk mengetahui sifat unggul yang berguna dalam program pemuliaan. Dipelajari pula Teknologi budidaya standard pada tanaman yang sudah dilepas. Bahan tanaman yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4 spesies dari genus Zingiber, 4 spesies dari genus Etlingera, 5 spesies dari genus Alpinia, 5 spesies dari genus Curcuma, 2 spesies dari genus Hedychium, 5 spesies dari genus Costus, 2 varietas dari genus Tapeinochillos, 4 spesies dari genus Calathea, 1 spesies dari genus Pleiostachya. Evaluasi karakter morfologi dibuat berdasarkan Sistem Evaluasi Standar pada tanaman jahe yaitu tinggi tanaman, panjang dan lebar daun, panjang dan diameter braktea, warna batang, daun dan braktea, bunga biologi, susunan daun juga posisi braktea. Hasil penelitian menunjukan telah terkarakterisasi 18 spesies dari famili Zingiberaceae dan Costaceae dan 7 varietas telah dirilis yaitu Zingiber spectabile Silvana, Tapeinochilos ananassae Sekar Manise dan Sekar Souli, Alpinia purpurata Fatra, Kusuma, Bethari dan Amorina. Zingiber spectabile,tapeinochilos ananassae, Alpinia purpurata Kusuma dan Bethari sudah digunakan dalam program pemuliaan. Hibridisasi antara Alpinia purpurata Kusuma dan Bethari dapat menghasilkan biji. Telah dihasilkan pula teknologi budidaya standar pada tanaman yang sudah di rilis. Kata kunci : tanaman tropis, koleksi, karakterisasi, pemanfaatan ABSTRACT. Collection, characterization and utilization of tropical flowers are important aspect in developing the flowers. The tropical flowers of Zingiberaceae, Costaceae and Marantaceae have been collected since 2003 and planted at the Segunung experimental garden of Indonesian Ornamental Crop Research Institute, Cianjur, West Java. To optimize the germplasm utilization, characterization of morphological characters in conjunction to determine superior characters that are important on breeding program and developing agronomical technology was 174

2 carried out in the study. The materials used in the experiment were 4 species from genus Zingiber, 4 species from genus Etlingera, 5 species from genus Alpinia, 5 species from genus Curcuma, 2 species from genus Hedychium, 5 species from genus Costus, 2 varieties from genus Tapeinochillos, 4 species from genus Calathea, 1 species from genus Pleiostachya. The morphological characters were evaluated based on Standard Evaluation System for ginger such as plant height, length and wide of leaf, length and diameter of bractea, the color of stem, leaf, bractea and flower biology, arrangement of leaf and bractea existence. The result showed that 18 species of Zingiberaceae and Costaceae families had finished characterized and 7 varieties had already released i.e. Zingiber spectabile Silvana, Tapeinochilos ananassae Sekar Manise and Sekar Souli, Alpinia purpurata Fatra, Kusuma, Bethari and Amorina. Zingiber spectabile,tapeinochilos ananassae. Alpinia purpurata Kusuma and Bethari have been used in breeding program. Hybridization between Alpinia purpurata Kusuma and Bethari could produce seed. Plant production technology of the released varieties was available in Indonesian Ornamental Crop Research Institute. Key words: tropical flower, collection, characterization, utilization PENDAHULUAN Plasma nutfah merupakan bahan dasar dalam program pemuliaan. Pengelolaannya meliputi beberapa kegiatan yaitu eksplorasi, konservasi, karakterisasi / evaluasi, dokumentasi dan penelitian. Kegiatan eksplorasi tanaman hias dilakukan dengan mengoleksi varietas potensial dari luar dan dalam negeri juga varietas unggul daerah (Fagi, 1994). Selanjutnya deskripsi tiap kultivar yang dikoleksi menjadi langkah penting yang perlu dilakukan guna mempermudah pemulia menemukani karakter penting yang diperlukan untuk perakitan varietas unggul. Sementara karakterisasi merupakan pengamatan/evaluasi terhadap sifat-sifat kualitatif yang mudah dikenal, baik yang dipengaruhi maupun tidak dipengaruhi oleh lingkungan serta kuantitasnya (Soewito, 1994). Data karaketrisasi ini sangat berguna untuk pengelolaan plasma nutfah, menghindarkan duplikasi genotipe, salah pemberian nomor, dan dapat juga dipakai sebagai alat penilai keragaman plasma nutfah. Untuk mendapatkan plasma nutfah baru dalam rangka pengkayaan keragaman sumber daya genetik tanaman, koleksi dan karakterisasi 175

3 merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan plasma nutfah. Plasma nutfah yang terkoleksi diidentifikasi terkait dengan taksonomi dan potensi pemanfaatannya. Tambahan spesies dan kultivar baru dikumpulkan sebagai koleksi dasar. Tahap berikutnya yaitu perbanyakan, produksi untuk skala luas, pengaturan jadwal untuk uji coba, evaluasi fisiologi, distribusi material, penyampaian informasi budidaya, dan pembelajaran untuk konsumen (Roh and Lawson, 1990). Sejak tahun 2003, Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) sudah mengumpulkan sejumlah plasma nutfah bunga tropis dari genus Zingiber, Etlingera, Curcuma, Alpinia, Hedychium (familia Zingiberaceae), genus Costus, Tapeinochilos (familia Costaceae), genus Calathea (Marantaceae). Dalam taksonominya, ordo Zingiberales terbagi dalam 8 familia yaitu Musaceae, Srelilziaceae, Lowiaceae, Heliconiaceae, Zingiberaceae, Costaceae, Cannaceae dan Marantaceae. Kebanyakan anggota dari 8 familia tersebut merupakan tanaman asli daerah tropis dan banyak yang dibudidayakan sebagai tanaman hias (Berry and Kress, 1991). Dua familia terbesar adalah Zingiberaceae dan Marantaceae. Zingiberaceae banyak diketemukan di daerah- daerah tropis Asia, sedangkan Marantacea terdapat di daerah tropis Amerika. Kelompok jahe-jahean (Zingiberaceae) banyak dikenal sebagai obat tradisional, bumbu atau penyedap, tetai sekarang dikenal pula sebagai tanaman hias atau tanaman taman. Beberapa memiliki rangkaian bunga, braktea dan bagian- bagian bunga yang menarik seperti Alpinia purpurata, Hedychium coronarium, H. coccineum, Globa winitii, Etlingera elatior, Curcuma roscoeana, C. alismatifolia, Kaempferia pulchra juga Zingiber spectabile (Larsen et. al, 1999). Pemanfaatan langsung beberapa spesies tersebut sebagai tanaman induk telah menghasilkan varietas baru yaitu: Alpingera martinica yang merupakan hasil persilangan intergenerik antara Alpinia purpurata dan Etlingera elatior (Cayol dan Fereol, 1997), hasil persilangan varietas Jungle King dan Jungle Queen didapatkan varietas Federation Lady (Faag, 2001). Ini menunjukkan bahwa koleksi dan pemenfaatan plasma nutfah kelompok tanaman ini telah memberikan dampak positif terhadap pengembangannya. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan koleksi, karakterisasi, evaluasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman hias tropis. Melalui 176

4 kegiatan ini diharapkan akan terkoleksi dan terkarakterisasi tanaman hias tropis potensial yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman tropis di Indonesia. BAHAN DAN METODE Tanaman di koleksi dan ditanam di kebun percobaan Segunung, Jawa Barat yang terletak pada ketinggian 1100 m dpl. sejak tahun Jenis tanaman yang di koleksi yaitu spesies dan kultivar dari familia Zingiberaceae, Costaceae, dan Marantaceae. Sedang yang telah dilakukan karakterisasi dan dimanfaatkan yaitu spesies dan kultivar dari familia Zingiberaceae dan Costaceae. Tanaman ditanam dalam plot percobaan dengan jarak tanam 1m dalam bedengan dan 2 m jarak antar bedeng. Untuk Alpinia tanaman ditanam dalam rumah tanaman beratapkan plastik uv sedangkan Tapeinochilos ananassae, Zingiber spectabile dan Costus ditanam dalam rumah paranet dengan kerapatan 55%, Etlingera, Hedychium, Calathea dan Pleiostacya ditanam di lahan terbuka tanpa naungan. Bahan tanam awal berupa bibit yang berasal dari pemisahan tanaman dari rumpun sejumlah 3 batang. Dengan bertambahnya umur tanaman, maka tanaman makin besar, batang makin tinggi dan jumlah rumpun bertambah. Tanaman tidak pernah dibongkar dari lahan. Tanaman yang berbunga terminal setelah berbunga dipotong beserta batangnya, sedangkan tanaman dengan braktea terpisah dari tanaman, batang yang menua dan mengering dibuang dari tanaman. Pada Z. spectabile setelah masa berbunga selesai, batang beserta daun menguning, maka batang-batang tersebut dibuang maka akan tumbuh batang-batang baru. Curcuma ditanam dalam rumah plastik dengan jarak tanam 20 cm dalam bedengan dan 50 cm antar bedengan. Bahan tanamnya berupa umbi (corm) yang diintroduksi dari Thailand pada tahun Setelah tanaman berbunga, daun mulai menguning umbi beserta anakan umbi hasil perbanyakannya diangkat dari tanah dan disimpan di ruangan dengan suhu kamar selama 3 bulan, kemudian umbi ditanam kembali. 177

5 Karakterisasi dilakukan terhadap sifat kuantitatif (ukuran tanaman, daun, braktea dan bunga) dan kualitatif (warna: batang, daun, braktea, bunga, susunan dan kedudukan: daun dan braktea). Jumlah tanaman yang diamati tiap spesies adalah 5 tanaman dan 5 bunga. Karakter yang diamati pada spesies dan kultivar dari familia Zingiberaceae dan Costaceae : Ukuran tanaman, Batang (tipe tanaman, panjang ruas, jumlah ruas, bentuk,warna ), daun (warna, bentuk, ukuran, susunan, permukaan, kedudukan), braktea (warna, susunan, ukuran, bagian-bagian braktea), inflorescence yaitu rangkaian braktea yang berbentuk seperti cone, letaknya terminal atau terpisah dari tanaman), bunga biologi dan bagian bagiannya yaitu ukuran bunga, warna mahkota, panjang kepala putik dan panjang benang sari. Pedoman karakterisasi berdasarkan karakterisasi tanaman jahe. Pengukuran tanaman dilakukan pada saat tanaman tumbuh maksimal dengan menggunakan alat ukur meteran dan penggaris,pengamatan warna dilakukan dengan menggunakan Horticulture Color Chart. Pemanfaatan tanaman berdasarkan ringkasan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu penelitian budidaya, penelitian biologi tanaman, persilangan, sosial ekonomi. HASIL DAN PEMBAHASAN Koleksi Zingiberaceae dan Marantaceae merupakan dua familia terbesar dalam ordo Zingiberales, Zingiberaceae terutama berasal dari Asia tropis sedang Marantaceae pusat diversitasnya berada di Amerika tropis (Larsen et.al., 1999). Telah dikoleksi sejumlah spesies dari familia Zingiberaceae, Costaceae dan Marantaceae. Costacae dibedakan dari Zingiberaceae dari beberapa sifat yaitu bagian-bagian tanaman tidak mempunyai aroma, susunan daun spiralis dan leaf sheath berbentuk turbular dan tertutup (gambar 1). 178

6 Susunan daun Zingiber Susunan daun Costus Gambar 1. Perbedaan susunan daun Zingiber dengan Costus Tabel 1. Tanaman yang sudah terkoleksi di Balai Penelitian Tanaman Hias No Familia dan genus Spesies 1. Zingiberaceae a. Genus Zingiber b. Genus Etlingera c. Genus Alpinia d. Genus Curcuma e. Genus Hedycium Z. spectabile, Z. zerumbet, Z. ottensii, Z. venosa E. elatior merah tulip, E. elatior merah, E. elatior pink, E. elatior light pink A. purpurata merah kecil, A. purpurata Jungle King, A. purpurata Jungle Queen, A. purpurata Eileen Mc Donald, A. zerumbet C. alismatifolia, C. cordata, C. rhabdota, C. aeruginosa, C. roscoeana H. coronarium, H. gardnerianum 2. Costaceae a. Genus Costus b. Genus Tapeinochilos 3. Marantaceae a. Genus Calathea b. Genus Pleiostachya C. speciosus, C. speciosus Variegata, C. foliaceus, C. erythrocrinus Eskimo Kiss, C. sp.(coklat) T. ananassae C. lutea, C. crotalifera, C. Burle marxii Green ice, C. Burle marxii Blue ice P. pruinosa Koleksi berupa tanaman hidup yang ditanam di kebun percobaan Segunung. Untuk tanaman yang memiliki masa dormansi seperti Curcuma alismatifolia, C. cordata jika daun tanaman mulai menguning rhizome 179

7 dipanen dengan menggali dari tanah kemudian di kering anginkan dan disimpan dalam wadah di ruangan dengan suhu ruangan. Penyimpanan rhizome ini dilakukan selama 3 bulan, setelah itu zhizome ditanam kembali di lapang. Karakterisasi 1. Genus Zingiber Contoh tanaman dari genus ini yang digunakan sebagai bunga potong yaitu Z. zerumbet dan Z. spectabile. Z. zerumbet memiliki braktea yang terpisah dari tanaman, dengan ukuran panjang tangkai berkisar dari cm dan panjang braktea 5-13 cm,diameter braktea 5-6,5 cm, warna braktea pada awalnya berwarna hijau dan berubah menjadi merah setelah tua. Tanaman ini secara alami menghasilkan biji dalam jumlah yang besar, karena pada tiap basal braktea muncul biji-biji tersebut. Bunga biologi berwarna kuning. Z. spectabile biasa disebut tepus tanah (Malaysia) atau beehive ginger. Tanaman ini berbunga musiman, berkisar pada bulan Oktober sampai bulan Juni pada setiap tahun. Setelah masa berbunga habis maka semua batang dengan daunnya menguning, kemudian batang batang tanaman dibuang. Setelah itu akan muncul tunas-tunas baru. Tanaman dapat mencapai ketinggian lebih dari 3 m, braktea terpisah dari tanaman, berukuran panjang tangkai berkisar 73 cm dan panjang braktea dapat mencapai 16 cm dengan diameter berkisar 8 cm, berwarna kuning ketika masih muda dan akan berubah warna menjadi kuning oranye kemudian menjadi merah jika semakin tua. Braktea ini dapat dimanfaatkan sebagai bunga potong dari ukuran yang masih kecil sampai berwarna merah yang sudah tua. Bunga biologi berwarna dasar kuning dan berwarna coklat keunguan dengan bintik-bintik kuning pada mahkotanya. Ciri khas yang unik dari bunganya yaitu ukuran stamen yang panjang dengan bentuk yang melengkung seperti tanduk. 180

8 Zingiber spectabile Z. zerumbet Gambar 2. Bunga Zingiber spectabile dan Z. zerumbet 2. Genus Etlingera Beberapa varietas dari genus ini diantaranya adalah Etlingera elatior Red Torch Ginger, braktea berwarna merah dan Etlingera elatior Pink Torch Ginger dengan warna braktea pink. Ukuran tanaman dapat mencapai ketinggian hingga 8 m (Larsen et.al. 1999). Braktea muncul terpisah dari tanaman berbentuk runcing pada bagian terminalnya, ukuran panjang tangkai mencapai 120 cm, diameter braktea 6-10 cm, ketahanan bunga potong tidak panjang, pada umur 4 hari setelah mekar, helaian braktea terluar sudah mulai rusak. Braktea yang masih menguncup sudah dapat dimanfaatkan sebagai bunga potong. Bunga biologi berwarna merah muncul pada helaian braktea. 3. Genus Alpinia Alpinia purpurata dengan banyak varietasnya adalah contoh dari genus ini yang dimanfaatkan sebagai bunga potong. Braktea berada pada bagian terminal dari tanaman, bunga potong ini dapat bertahan segar hingga 6 hari (Herlina et.al. 2008), warna braktea dari pink sampai merah dengan ukuran panjang berkisar 20 cm dengan diameter 5,5 9 cm. Memiliki ketinggian sampai 3 m. Bunga biologi berwarna putih yang muncul pada basal braktea. 181

9 4. Genus Costus Banyak spesies maupun hibrida dari genus Costus ini yang dimanfaatkan sebagai bunga potong diantaranya C. erythrocrinus Eskimo Kiss, C. foliaceus, Costus sp. Yang mempunyai braktea berwarna coklat, C. stenophyllus. Tanaman berukuran tinggi dari 60 cm sampai lebih dari 2 m. Susunan daun spiralis dengan permukaan daun rata-rata berbulu. Braktea yang dimanfaatkan sebagai bunga potong dapat muncul dari bawah terpisah dari tanaman dan ada pula yang terletak pada bagian terminal tanaman atau kedua-duanya ada. Warna braktea hijau pada C. foliaceus, pada C. stenophyllus berwarna merah demikian juga pada C. erythrocrinus Eskimo Kiss dan ada pula spesies yang memiliki braktea yang berwarna coklat. Bunga biologi muncul diantara braktea dan mempunyai mahkota yang menonjol dan menarik. 5. Genus Tapeinochilos T. ananassae merupakan speies dari genus ini, ada yang berwarna merah oranye dan merah darah. Tanaman ini termasuk herba perenial yang mempunyai rhizoma tidak aromatik. Tinggi tanaman bisa mencapai 2-4 m. Rhizoma berdaging. Daun tersusun spiral, dengan lamina tunggal, berbentuk lonjong dengan permukaan daun licin. Cabang udara sekunder muncul dari ketiak daun dan selanjutnya akan muncul pula cabang udara tersier dari cabang sekunder dan akan berakhir dengan cabang udara kwarter yang muncul dari cabang tersier. Daun terkonsentrasi pada batang bagian atas. Rangkaian bunga berbentuk seperti cone, terletak terminal pada tunas atau terpisah dari batang berasal dari rhizoma. Braktea mempunyai lapisan lilin dan kaku, berbentuk seperti nenas, berukuran besar dan berwarna merah darah atau merah oranye, bunga berwarna kuning terang muncul dari basal braktea, terdiri dari calyc dan corolla, satu stamen dengan filament yang lebar, anther dilengkapi dengan anther crest. Panjang bibir atau labelum sama atau lebih panjang dari corolla. Braktea ini tidak kenal musim dan muncul sepanjang tahun, berukuran panjang tangkai yang sangat bervariasi, kurang dari 20 cm sampai lebih dari 1,5 m. Diameter tangkai bunga berkisar 1,5 cm, kokoh dan kuat. Rangkaian bunga yang terdiri dari susunan braktea berawal dari 182

10 kuncup berukuran diameter berkisar cm dengan panjang kira-kira 4 cm berwarna kemerahan. Adanya warna merah pada tunas generatif inilah yang dapat dibedakan dengan tunas vegetatif yang muncul dalam waktu 2,5 bersamaan sepanjang musim. Kuncup ini terus berkembang dengan ukuran diameter makin membesar. Ukuran bunga yang ideal yaitu mempunyai lebar dan panjang braktea yang hampir sama lebih kurang 9 cm. Bunga biologi akan muncul di setiap braktea, dalam satu rangkaian braktea yang berjumlah sampai 189 helai (Herlina, 2007). Gambar 3. Tanaman Tapeinochilos ananassae Pemanfaatan Selain telah dilakukan karakterisasi untuk mengetahui sifat-sifat yang diperlukan dalam pemuliaan tanaman, dilakukan pula budidaya tanaman dalam skala luas untuk analisis input-output budidaya juga teknologi produksi bunga potong tersebut. 1. Pelepasan varietas Telah dilepas dengan SK Mentan 2 varietas Tapeinochilos ananassae pada tahun 2007 dan 2008, T. ananassae dengan braktea warna merah orange diberi nama Sekar Manise (Sk Mentan Nomor : 537/Kpts/SR.120/9/2007), dan varietas yang memiliki warna braktea merah 183

11 darah diberi nama Sekar Souli (Sk Mentan Nomor : 614/Kpts/SR.120/5/2008). Pada tahun 2008 telah dilepas pula 1 varietas Zingiber spectabile (SK Mentan Nomor: 1762/Kpts/SR.120/12/2008) dengan nama Silvana, juga 4 varietas Alpinia purpurata yaitu A. purpurata dengan braktea yang berwarna merah dengan diameter braktea 5,4-6,4 cm,diberi nama Fatra (SK Mentan Nomor: 1760/Kpts/SR.120/12/2008), A. purpurata Jungle King dengan braktea yang berwarna merah dengan diameter braktea 9,1-9,2 cm dilepas dengan nama Kusuma (SK Mentan Nomor: 1762/Kpts/SR.120/12/2008), A. purpurata Jungle Queen dengan braktea yang berwarna Light pink dengan diameter braktea 6,2-7,7 cm, diberi nama Bethari (SK Mentan Nomor: 1759/Kpts/SR.120/12/2008), sedang A. purpurata Eileen McDonald yang berwarna pink dengan diameter braktea 5,9-7,1 cm, dinamakan Amorina (SK Mentan Nomor: 1761/Kpts/SR.120/12/2008). 184 Amorina Kusuma Bethari Fatra Gambar 4. Empat varietas Alpinia purpurata 2. Biologi bunga Yang disebut bunga potong secara umum pada jahe-jahean ini sebenarnya adalah susunan braktea yang terangkai membentuk susunan seperti cone aneka warna tergantung spesies atau hibridanya. Lama kesegaran bunga potong ini bervariasi sampai lebih dari 1 minggu. Bunga biologi berukuran kecil muncul pada bagian bawah braktea, kemudian bergantian muncul ke bagian atas braktea, umur bunga biologi ini biasanya hanya 1 hari kemudian layu. Jumlah bunga tidak selalu sama dengan jumlah

12 braktea. Dari hasil penelitian Oktaviani, 2009 pada A. purpurata Fatra dan Amorina jumlah helaian braktea lebih banyak daripada jumlah bunga karena tiak semua braktea menghasilkan bunga. Pada A. purpurata Kusuma dan Bethari jumlah bunga dua kali lipat jumlah helaian braktea karena dalam satu braktea akan muncul 2 bunga yang tidak mekar bersamaan. Umumnya pada saat mekar posisi putik lebih tinggi dari benang sari. Masa reseptif stigma menentukan waktu penyerbukan. Penyerbukan buatan berhasil dilakukan pada A. purpurata Kusuma dan Bethari pada pk dan menghasilkan buah maupun biji dalam jumlah yang banyak yaitu 178 butir. Ada fenomena self incompatibility pada Alpinia, penyerbukan selfing gagal menghasilkan buah. Dari penelitian Megaria, 2010 pada tanaman Z. spectabile, hasil penyerbukan terbuka tidak menghasilkan biji, sedangkan penyerbukan sendiri dan silang secara buatan dapat menghasilkan biji. Jumlah biji yang dihasilkan dari kedua penyerbukan ini hampir sama yaitu berkisar 24 buah. Keberhasilan penyerbukan sendiri menunjukan bahwa spesies ini self incompatible. Sedangkan pada T.ananassae hasil penyerbukan sendiri membentuk biji lebih sedikit daripada penyerbukan silang, tanaman ini diduga bersifat partly self incompatible. 3. Teknologi produksi Secara umum spesies dan varietas dari familia Zingiberaceae, Costaceae dan Marantaceae tumbuh baik dibawah sedikit naungan dengan tingkat naungan minimal 25%. Sepanjang tahun menghendaki kelembaban tinggi disekitar pertanaman. Agar tanaman berproduksi optimal diperlukan pemupukan yang intensif dan menjaga nilai EC tanah tidak dibawah 0,75 ds/cm. Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara perbanyakan vegetatif dengan pemisahan rumpun atau dapat pula menggunakan setek pada Costus, Tapeinochilos, Zingiber. Dalam proses pasca panen bunga potong tropis ini tidak memerlukan suhu rendah selama penyimpanan dan kebanyakan tidak responsif terhadap bahan pengawet bunga (Herlina, 2007; Herlina 2008). 185

13 4. Potensi ekonomi Telah dilakukan analisis input-output budidaya Alpinia purpurata Amorina, Tapeinochilos ananassae Sekar Manise dan Zingiber spectabile Silvana pada tahun Budidaya dimulai dari penanaman awal dalam rumah berparanet untuk Tapeinochillos dan Zingiber, sedangkan A.purpurata menggunakan rumah plastik. Analisa data dilakukan dengan tabulasi silang serta analisis R/C ratio. Investasi awal untuk bunga potong ini cukup tinggi untuk pembuatan naungan. Biaya variabel tertinggi dikeluarkan untuk pembelian bibit. R/C ratio tahun pertama dan kedua masih dibawah satu, sedangkan R/C ratio tahun ketiga bernilai 2,27 yang berarti penerimaan usahatani mulai bernilai positif (Nurmalinda et.al., 2006) KESIMPULAN Dari hasil kegiatan penelitian ini, 18 species family Zingiberaceae dan Costaceae telah berhasil dikarakterisasi dan 7 varietas telah dilepas sebagai kultivar baru, yaitu: Zingiber spectabile Silvana, Tapeinochilos ananassae Sekar Manise dan Sekar Souli, Alpinia purpurata Fatra, Kusuma, Bethari dan Amorina. Zingiber spectabile,tapeinochilos ananassae,. Alpinia purpurata Kusuma dan Bethari telah digunakan dalam program pemuliaan. Hibridisasi antara Alpinia purpurata Kusuma dan Bethari dapat menghasilkan biji. SARAN Masih perlu dilakukan penelitian pada bunga potong tropis terutama penanganan pasca panen, hal ini dibutuhkan karena bunga potong tropis mempunyai ukuran besar dan berat sehingga dalam dibutuhkan biaya yang besar dalam transportasi melalui udara. 186

14 Penangan pasca panen yang tepat diharapkan memperpanjang umur bunga potong tersebut sehingga pengiriman bunga potong jarak jauh dapat dilakukan melalui laut maupun darat. UCAPAN TERIMAKASIH Penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada Dian Susana, Dimayati, Suyono, Eva Oktaviani dan Megaria yang telah berperanan dalam pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Berry, F. And W. John Kress Heliconia an identification guide. Smithsonian Institution Press Washington and London. 334 p. Cayol, F. L and L. Fereol X Alpingera martinica (Zingeberaceae): Intergeneric Hybrid between Alpinia purpurata and Etlingera elatior. CBI, The EU Market For Tropical Flowers. Faag, M Alpinia Federation Lady. NT. Dept. of Primary Industry and Fisheries. Aus. Nat. Bot. Garden. Fagi, A. M Sambutan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Pertanian. Review Hasil dan Program Penelitian Plasma Nutfah Pertanian. Bogor. Herlina, D Usulan Pelepasan Varietas Bunga potong Tapeinochilos ananassae. Makalah Pelepasan Usulan Pelepasan Varietas Bunga potong Alpinia purpurata. Makalah Pelepasan Usulan Pelepasan Varietas Bunga potong Zingiber spectabile. Makalah Pelepasan. Larsen, K., H. Ibrahim, S.H. Khaw and L.G. Saw Gingers of Peninsular Malaysia and Singapore. Natural History Publication (Borneo).137 p. Megaria, Biologi Pembungaan dan Keberhasilan Reproduksi Zingiber spectabile dan Tapeinochilos ananassae. Skripsi. Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih. Fak. Pertanian, IPB. Nurmalinda, D. Herlina, Nur Qomariah Hayati dan Donal S Potensi ekonomi Tanaman Hias Tropis. Laporan Penelitian Balai Penelitian Tanaman Hias. 187

15 Oktaviani, E Biologi dan Fenologi Pembungaan Genus, Alpinia, Etlingera dan Zingiber. Skripsi. Program Studi Pemuliaan Tanaman dan Teknologi Benih. Fak. Pertanian, IPB. Roh, M. S. and R. H. Lawson New Floricultural crops. P In: J. Janick and J. E. Simon (eds.) Advances in new crops. Timber Press, Portland, OR. Soewito,T Koleksi, Rejuvinasi, Karakterisasi, dan Pemanfaatan Plasma Nutfah Serealia. Koleksi dan Karakterisasi Plasma Nutfah Pertanian. Review Hasil dan Program Penelitian Plasma Nutfah Pertanian. Bogor. P

BUNGA POTONG TROPIS YANG DIRILIS BALITHI

BUNGA POTONG TROPIS YANG DIRILIS BALITHI BUNGA POTONG TROPIS YANG DIRILIS BALITHI Indonesia dikenal di dunia sebagai sumber plasma nutfah tanaman hias tropis terutama anggrek. Dua pertiga spesies anggrek di dunia terdapat di Indonesia. Kalimantan

Lebih terperinci

BIOLOGI DAN FENOLOGI PEMBUNGAAN GENUS Alpinia, Etlingera DAN Zingiber. Oleh: Eva Oktaviani A

BIOLOGI DAN FENOLOGI PEMBUNGAAN GENUS Alpinia, Etlingera DAN Zingiber. Oleh: Eva Oktaviani A BIOLOGI DAN FENOLOGI PEMBUNGAAN GENUS Alpinia, Etlingera DAN Zingiber Oleh: Eva Oktaviani A34404057 PROGRAM STUDI PEMULIAAN TANAMAN DAN TEKNOLOGI BENIH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu 14 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Segunung dengan ketinggian 1 100 m dpl (di atas permukaan laut). Penelitian dilakukan pada Februari

Lebih terperinci

Curcuma alismatifolia Berbunga di Indonesia

Curcuma alismatifolia Berbunga di Indonesia Curcuma alismatifolia Berbunga di Indonesia Kunyit yang disebut dalam bahasa latin Curcuma longa Linn atau Curcuma domestica Val merupakan salah satu bahan jamu maupun bumbu yang hampir tidak terpisahkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Zingiberaceae

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Zingiberaceae 4 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Zingiberaceae Famili Zingiberaceae terdiri atas 1300 spesies yang terbagi ke dalam 50 genus. Tanaman ini ditemukan di sepanjang wilayah tropis dan subtropis, dengan populasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

Floribunda 5(2) 2015 PERBEDAAN VEGETATIF DUA JENIS EKONOMI ETLINGERA YANG DIPAKAI PENDUDUK BOGOR

Floribunda 5(2) 2015 PERBEDAAN VEGETATIF DUA JENIS EKONOMI ETLINGERA YANG DIPAKAI PENDUDUK BOGOR 48 PERBEDAAN VEGETATIF DUA JENIS EKONOMI ETLINGERA YANG DIPAKAI PENDUDUK BOGOR Dina Handayani 1,2 & Nunik Sri Ariyanti 3 1 Program Studi Magister Biologi Tumbuhan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Nama Zingiber kemungkinan berasal dari bahasa Arab Zanjabil yang dalam bahasa sansekerta Singabera dalam bahasa Yunani menjadi Zingaberi dan dilatinkan menjadi Zingiber. Secara botani,

Lebih terperinci

KAIFA, CLARA, FATIMAH, DAN GENTINA Gladiol merah balithi

KAIFA, CLARA, FATIMAH, DAN GENTINA Gladiol merah balithi iptek hortikultura KAIFA, CLARA, FATIMAH, DAN GENTINA Gladiol merah balithi Gladiol merupakan salah satu bunga potong yang sudah lama dikenal di Indonesia. Sentra produksi bunga ini di Pulau Jawa tersebar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman annual berbentuk semak dengan tinggi mencapai 0.5-1.5 cm, memiliki akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang.

Lebih terperinci

BIOLOGI PEMBUNGAAN DAN KEBERHASILAN REPRODUKSI Zingiber spectabile DAN Tapeinochilos ananassae. Oleh: Megaria A

BIOLOGI PEMBUNGAAN DAN KEBERHASILAN REPRODUKSI Zingiber spectabile DAN Tapeinochilos ananassae. Oleh: Megaria A i BIOLOGI PEMBUNGAAN DAN KEBERHASILAN REPRODUKSI Zingiber spectabile DAN Tapeinochilos ananassae Oleh: Megaria A24061455 DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gladiol termasuk ke dalam famili Iridaceae dan memiliki daun yang 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Bunga gladiol yang berasal dari daratan Afrika Selatan ini memang sangat indah. Bunga ini simbol kekuatan, kejujuran, kedermawanan, ketulusan

Lebih terperinci

iptek hortikultura VIOLETA

iptek hortikultura VIOLETA iptek hortikultura VIOLETA Ê» «²¹¹«² ««³ ± ¾ ¼ ¼ Î ¾ Anthurium merupakan salah satu tanaman yang tergolong dalam famili Araceae dan sangat potensial dikembangkan sebagai tanaman hias. Selain sebagai bunga

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM

KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM KAJIAN KERAGAAN PERTUMBUHAN, PRODUKSI DAN PENAMPILAN BUNGA BEBERAPA VARIETAS DAN GENOTIP SEDAP MALAM DI DATARAN MEDIUM Donald Sihombing, Wahyu Handayati dan R.D. Indriana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. spesies. Klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani ubikayu: taksonomi dan morfologi Dalam sistematika tumbuhan, ubikayu termasuk ke dalam kelas Dicotyledoneae. Ubikayu berada dalam famili Euphorbiaceae yang mempunyai sekitar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Konsep formal

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Konsep formal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kemitraan Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh kedua belah pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Zingiberaceae Zingiberaceae berada dalam kelas Monocotyedoneae dan salah satu famili dari ordo Zingiberales. Ordo ini mempunyai beberapa anggota famili lainnya yaitu Musaceae,

Lebih terperinci

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L.

Subdivisio : Angiospemae. : Monocotyledoneae. Spesies : Allium ascalonicum L. B. Pembahasan Pencandraan adalah teknik penggambaran sifat-sifat tanaman dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, dan manfaat dari golongan tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk kedalam famili Solanaceae. Terdapat sekitar 20-30 spesies yang termasuk kedalam genus Capsicum, termasuk diantaranya

Lebih terperinci

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING

MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING SKRIPSI MORFOLOGI TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) KULTIVAR BELIMBING Oleh: Rizky Ari Setiawan 11082100056 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis

I. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu tanaman palawija jenis Leguminosa yang memiliki kandungan gizi sangat tinggi. Kacang tanah merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai telah dibudidayakan sejak abad ke-17 dan telah ditanam di berbagai daerah di Indonesia. Daerah utama penanaman kedelai

Lebih terperinci

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik

Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik Mangga Hibrid Agri Gardina 45 Genjah dan Unik Agri Gardina 45 merupakan mangga hibrid yang terdaftar sebagai varietas unggul baru melalui SK Mentan No: 125/Kpts /SR.120/D.2.7/3/2014. Mangga ini dihasilkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Ubikayu Dalam taksonomi tumbuhan, klasifikasi tanaman ubikayu adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae (tumbuhan)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING

MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING MENGENAL ORSINA SEBAGAI VARIETAS BARU TANAMAN KUMIS KUCING Agung Mahardhika, SP ( PBT Ahli Pertama ) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan I. Pendahuluan Kumis kucing (Orthosiphon aristatus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik

I. PENDAHULUAN. Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bunga Gladiol (Gladiolus hybridus L) merupakan bunga potong yang menarik dan cukup popular. Bunga gladiol memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi dan menduduki

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Kacang Tanah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berasal dari benua Amerika Selatan, diperkirakan dari lereng pegunungan Andes, di negara-negara Bolivia, Peru, dan

Lebih terperinci

PERAKITAN VARIETAS SALAK :

PERAKITAN VARIETAS SALAK : PERAKITAN VARIETAS SALAK : SARI INTAN 48 : SK Mentan No.3510/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 541 : SK Mentan No.3511/Kpts/SR.120/10/2009 SARI INTAN 295 : SK Mentan No.2082/Kpts/SR.120/5/2010 KERJASAMA ANTARA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies

Lebih terperinci

Peningkatan Pertumbuhan dan Mutu Alpinia purpurata melalui Pupuk P dan K

Peningkatan Pertumbuhan dan Mutu Alpinia purpurata melalui Pupuk P dan K J. Hort. 16(4):307-313, 2006 Peningkatan Pertumbuhan dan Mutu Alpinia purpurata melalui Pupuk P dan K Utami, P.K., R. Tedjasarwana, dan D. Herlina Balai Penelitian Tanaman Hias Jl. Raya Ciherang, Sindanglaya,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai

2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai 3 2 TINJAUAN PUSTAKA Perkembangan dan Biologi Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) bukanlah tanaman asli Indonesia. Kedelai diduga berasal dari daratan China Utara atau kawasan subtropis. Kedelai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Gladiol Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis (Herlina, 1991). Tanaman gladiol berasal dari Afrika Selatan dan menyebar di Asia dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Tanaman Kedelai Hitam Tanaman kedelai merupakan tanaman budidaya yang berasal dari daerah Cina Utara sekitar 2500 SM yang kemudian menyebar ke bagian selatan cina,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) 4 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.) Setelah perkecambahan, akar primer awal memulai pertumbuhan tanaman. Sekelompok akar sekunder berkembang pada buku-buku pangkal batang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang ( Musa spp.) 2.2. Tanaman Pisang ( Musa spp.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Morfologi Tanaman Pisang (Musa spp.) Indonesia pisang merupakan tanaman yang sangat penting karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pisang adalah tanaman herba yang berasal

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap LAMPIRAN Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap P2.1 P2.1 P2.1 P2.1 P0.2 P0.2 P0.2 P0.2 P3.2 P3.2 P3.2 P3.2 P1.3 P1.3 P1.3 P1.3 P0.1 P0.1 P0.1 P0.1 P4.1 P4.1 P4.1 P4.1 P4.3 P4.3 P4.3 P4.3

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Tinjauan Pustaka Bawang merah telah dikenal dan digunakan orang sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Dalam peninggalan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA.1 Kacang Panjang.1.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Panjang Tanaman kacang panjang diklasifikasikan sebagai berikut : Kerajaan Divisi Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Permintaan akan tanaman hias di Indonesia semakin berkembang sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan lingkungan hidup yang indah dan nyaman. Cabai (Capsicum sp.) disamping

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO

BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO PENGENALAN DAN PENCANDERAAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO Hendro Winarno PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Jl. PB. Sudirman 90 Jember, Telp: (0331) 757130,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA Chrysanthemum morifolium Ramat DAN VARIETASNYA ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA Chrysanthemum morifolium Ramat DAN VARIETASNYA ABSTRAK KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI BUNGA PADA Chrysanthemum morifolium Ramat DAN VARIETASNYA Anika Sindhya Dewi, Hery Purnobasuki, Dwi Kusuma Wahyuni Prodi S-1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas bunga di Indonesia sangatlah berlimpah. Menurut Dirjen Hortikultura Indonesia tahun 2006-2007, permintaan bunga hias di pasar dunia cenderung meningkat setiap

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU BOL GONDANG MANIS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Morfologi tanaman kedelai ditentukan oleh komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji. Akar kedelai muncul dari belahan kulit biji yang muncul di sekitar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2

G3K2 G1K1 G2K3 G2K2. 20cm. Ulangan 2 20cm G3K3 G3K1 G3K2. Ulangan 3 20cm. 20cm G1K1 G1K3 G1K2 Lampiran 1 : Bagan Plot Penelitian 1 G3K2 20cm G2K3 G1K1 G3K1 G2K2 G1K3 G3K3 20cm G2K1 G1K2 2 20cm G2K2 20cm G3K3 G1K2 G2K1 20cm G3K1 G1K3 G2S3 G3K2 G1K1 3 20cm G3K3 20cm G1K1 G2K3 G3K1 20cm G1K3 G2K1

Lebih terperinci

Penyediaan Bibit untuk Budi Daya Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.)

Penyediaan Bibit untuk Budi Daya Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.) Penyediaan Bibit untuk Budi Daya Tanaman Garut (Maranta arundinacea L.) Tanaman garut (sering pula disebut irut atau patat merupakan tanaman yang menghasilkan umbi yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea mays L. Jagung merupakan tanaman semusim, sama seperti jenis rumput-rumputan yang lain, akar tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu bunga potong yang sudah

I. PENDAHULUAN. Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu bunga potong yang sudah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Gladiol (Gladiolus hybridus L.) merupakan salah satu bunga potong yang sudah lama dikenal di Indonesia dan banyak disukai oleh masyarakat. Bunga gladiol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 :

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan hidupnya dan bermata pencaharian dari hutan (Pratiwi, 2010 : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam kehidupan. Hutan memberikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) termasuk ke dalam kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, kelas Dicotyledoneae, ordo Solanes, famili Solanaceae, dan genus Capsicum. Tanaman ini berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Jagung Menurut Purwono dan Hartono (2005), jagung termasuk dalam keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan

Lebih terperinci

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SL - SH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA VARIETAS SL 8 SHS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan 4 baris petakan dan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.

MATERI DAN METODE Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif. III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 sampai dengan bulan April 2015, di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN SUSKA RIAU. 3.2.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Gladiol 2.1.1 Taksonomi Tanaman Gladiol Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 17 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kualitatif Karakter kualitatif yang diamati pada penelitian ini adalah warna petiol dan penampilan daun. Kedua karakter ini merupakan karakter yang secara kualitatif berbeda

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Tanaman Pisang Pisang (Musa spp.) merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan kini sudah tersebar luas ke seluruh dunia termasuk Indonesia (Prihatman,2000).

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini berlangsung sejak bulan September 2013 sampai dengan Juli 2014 di Desa Sotol Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan. 3.2. Bahan dan Alat Bahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut: LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut: Jarak tanam = 60 cm x 50 cm = 3.000 cm 2 Luas 1 ha =.000.000 cm 2 Jumlah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN Menimbang Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan (Solanaceae). Famili ini memiliki sekitar 90 genus dan sekitar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Rukmana (1997) jagung merupakan tanaman berumah satu (monocieus), letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Dalam sistematika

Lebih terperinci

Bunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai

Bunga lili termasuk bunga potong yang memiliki nilai Buletin 16 Teknik Pertanian Vol. 16, No. 1, 2011: 16-20 Abdul Muhit: Teknik pengujian tingkat suhu dan lama penyimpanan umbi terhadap pembungaan lili TEKNIK PENGUJIAN TINGKAT SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Agronomis Wortel atau Carrot (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi 3 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi Pertumbuhan tanaman padi dibagi kedalam tiga fase: (1) vegetatif (awal pertumbuhan sampai pembentukan bakal malai/primordial); (2) reproduktif (primordial

Lebih terperinci

PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA (L.) WILCZEK)

PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA (L.) WILCZEK) PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA (L.) WILCZEK) AGUS SUPENO Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Jalan Raya Kendalpayak, Kotak Pos 66, Malang RINGKASAN Persilangan

Lebih terperinci