BAB IV ANALISA PERENCANAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA PERENCANAAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1 ANALISA PENGEMBANGAN DAN PENATAAN IV.1.1 Alasan Pengembangan Kondisi Rumah Sakit Kanker Dharmais saat ini membutuhkan pengembangan pada ruang rawat inapnya dan fasilitas penunjangnya, hal tersebut ditunjang dari data yang memperlihatkan pertumbuhan pasien penyakit kanker yang dari tahun ketahun meningkat. Untuk pengembangan bangunan baru akan dibangun pada area B dikarenakan pada area A sudah terbangun bangunan 9 lantai dan dengan keadaan tersebut sangat sulit untuk mengembangkan bangunan baru diarea tersebut. Pengembangan pada area B disesuaikan dengan kondisi eksisting bangunan yang ada dan memaksimalkan Batasan Intesitas Pemanfaatan Lahan yang ada. Lihat gambar tapak perencanaan (gambar 4.1) A B Gambar 4.1 Tapak Perencanaan Pemanfaatan bangunan yang kurang maksimal pada bangunan service dan genset yang seharusnya dapat ditempatkan dibasement dapat dilihat pada gambar

2 Gambar 4.2 Kondisi Bangunan service dan genset Kurang tertatanya area parkir di area bangunan service dan genset sehingga dapat membuat sirkulasi kendaraan lain terganggu. Dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Kondisi kendaraan yang parkir tidak pada area parkir Pada Area kantin pegawai sangatlah tidak teraturdan tidak tertata dengan baik dan terlihat sangat kecil dan kurang memadai untuk pegawai rumah sakit. Dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Kondisi kantin pegawai rumah sakit yang kurang memadai dan kurang tertata dengan baik Penempatan parkir motor pada area depan tapak dan pemagaran membuat akses ke area tapak sangat sulit, dan kurang tertatanya area tersebut menjadikan area tersebut menjadi kurang nyaman untuk dilihat. Dapat dilihat pada gambar

3 Gambar 4.5 Kondisi parkiran motor dan pagar bagian depan rumah sakit dharmais IV.1.2 Aspek Penataan Perbaikan akses masuk rumah sakit sehingga mempermudah pengunjung rumah sakit masuk. Memperbaiki pengerasan jalan diarea tapak agar dapat menyerap air dengan baik dan tidak ada genangan pada saat hujan Memperindah lingkungan didalam tapak dengan penghijauan. Penataan ruang parkir. Penataan ruang service dan genset yang akan dipindahkan pada basement bangunan baru. IV.1.3 Aspek Rencana Pengembangan Pembuatan bangunan baru untuk ruang rawat inap dan fasilitas penunjang. Penataan kantin baru pada bangunan baru. Pembuatan jembatan penghubung antara gedung utama dengan gedung baru. Penghijauan dan penambahan area taman. Pengolahan air bersih dan pengumpulan air hujan yang dapat digunakan kembali. IV.2 ANALISA MANUSIA IV.2.1 Analisa Pelaku Pelaku dalam Rumah Sakit Kanker Dharmais a. Pelaku yang mendapat pelayanan medik Penderita yang datang untuk konsultasi / periksa oleh dokter ahli (out patient). Penderita yang dirawat karena perlu perawatan khusus (in patient) Penderita rujukan dari rumah sakit lain. Terdiri dari pria, wanita, lanjut usia, dewasa dan anak-anak. b. Pelaku yang tidak mendapatkan pelayanan medik 32

4 Pengunjung yang mengantar atau menjenguk pasien. Pengunjung yang berhubungan dengan bagian administrasi. Tamu yang mengadakan seminar, pertemuan, dll. c. Pelaku yang memberi pelayanan medik Tenaga medis terdiri dari : i. Dokter Spesialis. ii. Dokter Sub Spesialis. iii. Asisten dokter. Tenaga para medis perawatan, terdiri dari : i. Penata Perawat. ii. Perawat Kesehatan. iii. Perawat Khusus. Tenaga para medis non perawatan terdiri dari : i. Penata rontgen. ii. Bagian gizi. iii. Asisten apoteker. d. Pelaku yang menunjang pelayanan medis Tenaga administrasi. Tenaga bagian teknis. Tenaga bagian ilmu sosial. e. Pelaku yang menggunakan sarana akomodasi Dokter -> diutamakan bagi yang berasal dari daerah dan belum berkeluarga. Perawat -> diutamakan yang berasal dari daerah dan belum berkeluarga dan yang sedang mengadakan pendidikan dan penelitian. f. Pelaku kegiatan service. Bagian dapur. Dll. Bagian pengadaan barang. Bagian kebersihan. 33

5 IV.2.2 Analisa Aktivitas dan Kebutuhan Ruang JENIS PELAYANAN PELAYANAN MEDIS a.pelayanan Rawat Inap b.pelayanan Rawat ICU c,pelayanan Rehabilitasi Medik AKTIVITAS Mengadakan perawatan. Mengadakan pemeriksaan dan pengobatan. Menunggui pasien. Menjenguk pasien. Memonitor kebutuhan pasien Mengadakan perawatan intensif. Mengadakan pemeriksaan dan pengobatan intensif. Menunggui pasien. Istirahat dokter dan pasien. Melayani rehabilitasi medik secara intensif maupun psikis. Sehingga penderita kanker yang sudah menjalani pengobatan dapat pulih kembali secara tuntas. Terapi dengan menggunakan alat-alat yang bersifat mekanis dan elektris. Terapi dengan uap air atau air. Terapi dengan menggunakan alat-alat olahraga. Terapi dengan pemijatan. RUANG YANG DIBUTUHKAN R.Perawatan. R.Tunggu. Nurse Station. R.Perawat. R.Istirahat. Loker. R.Periksa. R.Obat. Linen Kotor. Linen Bersih. Bed Stretcher. Cleaning Service. Gudang. R. Perawatan. Nurse Station. R. Dokter dan perawat. R. Rapat. R.Obat. Loker. Bed stretcher. R. Istirahat. Toilet. Hall. R. Tunggu. R. Administrasi. R. Periksa. R. Psikologi. R. Psikiatris. R. Terapi. Loker pasien. Cleaning Service.. Gudang. R. Infus Open Bay. R. Infus Cubical. R. Infus Private. 34

6 Terapi dengan alam luar. Chemoteraphy PENUNJANG MEDIS Mengadakan sterilisasi a.pelayanan Strelisasi (CSSD) peralatan dan bahan-bahan di unit-unit tertentu. Mengadakan pekerjaan sterilisasi. Mengadakan pendistribusian. Mengadakan penyimpanan b.pengolahan Makan dan Gizi Melayani kesehatan gizi makanan baik dalam pengadaan, pengolahan, dan distribusi makanan biasa dan diet. Memasak. Mengadakan penyimpanan dan pendistribusian. Mengadakan pencucian alat. PENUNJANG UMUM Pengunjung dan pegawai dapat a.pelayanan Publik makan. Membeli souvenir atau makanan. Mengambil uang. b.pelayanan Administrasi Pelayanan administrasi medik yang mengelola informasi dalam menyangkut masalah pasien. c.pelayanan Bahan Linen Menyeleksi bahan linen. Pencucian dan pengeringan. Pemeliharaan dan perbaikan. Toilet. R. Staff. R. Storing. R. Sterilize. R. Wrapping. R. Glass. R. Gloves. R. Trolleys. R. Administrasi. R. Delivery. R. Instrument. Loker. R. Ka Gizi. R. Pegawai. Dapur. R. Penyimpanan. Gudang. R. Penerimaan bahan. R. Pencucian. R. Disposal. R. Elektrikal. Cafetaria. Toko buku, souvenir. Toko bunga. Minimarket. Atm center. R.Tunggu. R.Informasi. R.Pegawai. R.Fotocopy. R.Komputer. R.Arsip. Pantry. Cleaning Service. Toilet. R.Administrasi. R.Pelayanan. R.Cuci. 35

7 Penyetrikaan. Penyimpanan dan distribusi linen. d.pelayanan Keamanan Menyediakan komunikasi untuk publik. Mengawasi keamanan rumah sakit. Memanggil mobil. e.mushola Tempat sholat. Tempat berwudhu. R.Setrika. R.Pegawai. R.Penerimaan. R.Pembasmian kuman. R.Penyimpanan. R.Jahit. R.Steam boiler. R.Elektrikal. R.Monitor. R.Penjaga pusat. Car call. R. Penitipan barang. R.sholat. Tempat wudhu dan toilet. Tabel 4.1 Analisa Aktivitas dan Kebutuhan Ruang IV.2.3 Perhitungan Kapasitas Rumah Sakit Kanker IV Kapasitas Tempat Tidur Kapasitas Tempat Tidur yang sudah ada pada Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah 265 tempat tidur, berdasarkan pengembangan sebesar 40% jadi : 265 x 40% = 106 Penambahan Tempat Tidur Klasifikasi Ruang Perawatan : Berdasarkan Departemen Kesehatan RI VVIP = 5% x 106tt = 5 tt VIP = 5% x 106tt = 5 tt Kelas I = 15% x 106tt = 16 tt Kelas II = 40% x 106tt = 42 tt Kelas III = 25% x 106tt = 26 tt Anak = 10% x 106tt = 11 tt dibulatkan menjadi 12 tempat tidur. VI Kapasitas Tenaga Pelayanan Kesehatan Menurut peraturan Departemen Kesehatan RI 1, untuk jumlah tenaga pelayanan kesehatan minimum bagi rumah sakit khusus, disetarakan dengan rumah sakit Kelas C, dan 1 Mentri Kesehatan RI, No 262 tahun 1979, Standarnisasi Ketenagaan Rumah Sakit Pemerintah. Pasal 1 36

8 berikut ini penambahan tenaga pelayanan rumah sakit kanker dharmais untuk pengembangan bangunan baru : Dharmais adalah TT : Tenaga Medis = 9 : 1 = 12 orang TT : Para Medis Perawatan = 1 : 1 = 106 orang TT : Para Medis Non Perawatan = 5 : 1 = 23 orang TT : Non Medis = 4 : 3 = 80 orang Total untuk keseluruhan tenaga pelayanan kesehatan Rumah Sakit Kanker Status Jenis Tenaga Pelayanan Lama Tenaga Pelayanan Baru Total Tenaga Pelayanan Medis Paramedis Perawatan Paramedis non Perawatan Non Medis Jumlah Tabel 4.4 Tabel Total Tenaga Pelayanan 37

9 38

10 39

11 40

12 41

13 42

14 43

15 Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Bangunan Pengembangan Total Luas Total Keseluruhan Bangunan Pengembangan dan Sirkulasi 8620 m 2 Total Luas Kebutuhan Parkir dan Sirkulasi m 2 TOTAL m 2 Tabel 4.4 Tabel Rekapitulasi Besaran Ruang IV.2.5. Analisa Jalur Aktifitas Pelaku Pelaku yang dimaksud adalah pasien, tenaga medis, karyawan, tenaga service, dan pengunjung. Yang termasuk pelaku dalam Rumah Sakit Kanker Dharmais adalah sebagai berikut: a. Pasien Aktivitas yang dilakukan oleh Pasien Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjukkan oleh diagram 4.1. Tidak Menggunankan kendaraan Diagram 4.1 Skema Kegiatan Pasien. b. Tenaga Medis Aktivitas yang dilakukan oleh Tenaga Medis Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjukkan oleh diagram 4.2. Diagram 4.2 Skema Kegiatan Tenaga Medis. 44

16 c. Karyawan dan Tenaga Service Aktivitas yang dilakukan oleh Karyawan dan Tenaga Service Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjukkan oleh diagram 4.3. Diagram 4.3 Skema Kegiatan Karyawan dan Tenaga Service. d. Pengunjung Aktivitas yang dilakukan oleh Pengunjung Rumah Sakit Kanker Dharmais ditunjukkan oleh diagram 4.4. Diagram 4.4 Skema Kegiatan Pengunjung. IV.2.6. Analisa Pengelompokan Ruang Kelompok Ruang Publik Kelompok Ruang Private Kelompok Ruang Service Cafetaria Administrasi Genset Minimarket Ruang Rawat Inap Bahan Linen Toko Bunga Ruang ICU Mushola Atm Center Ruang Rehabilitasi Medik Pengolahan Makanan dan GIzi Toko Buku Ruang Sterilisasi Toko Souvenir 45

17 IV.3. ANALISA SISTEM BANGUNAN IV.3.1. Analisa Struktur 1. Sub Struktur Sistem Sub Struktur pada bangunan lama rumah sakit kanker dharmais menggunakan tiang pancang, sedangkan pada bangunan pengembangan yang cocok dengan kondisi tanah, dan lingkungan rumah sakit yang membutuhkan ketenangan dan dengan kondisi lingkungan yang padat, maka pondasi pelat beton sangat cocok untuk sub struktur pada bangunan pengembangan. 2. Upper Struktur Karena proyek ini adalah Pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan melalui beberapa pertimbangan maka sistem struktur pada bangunan lama tidak ada perubahan. Sistem struktur yang dipakai adalah Portal. Dengan menggunakan beton bertulang. Sedangkan untuk pengembangannya akan direncanakan menggunakan sistem struktur yang sama yaitu Portal dengan material beton bertulang. Dan untuk struktur atap, pada bangunan lama Rumah Sakit Kanker Dharmais menggunanakan struktur atap kuda-kuda.bangunan pengembangan Rumah Sakit Kanker Dharmais menggunakan atap dak beton, dengan sistem solar green roof yang sesuai dengan tinjauan tema. IV.3.2. Analisa Utilitas a. Sistem Sirkulasi Sirkulasi merupakan kriteria dasar di dalam perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Kanker Dharmais. Sistem sirkulasi harus mampu menyediakan kemudahan, kelancaran, serta kenyamanan pengguna bangunan dalam beraktifitas, dengan dimensi ruang sirkulasi yang memadai bagi penyandang cacat dan lalu lintas tempat tidur. Sirkulasi rumah sakit hendaknya dapat dicapai sesingkat mungkin dalam hal hubungan pelayanan cepat tanggap terhadap pasien. Adanya zona sirkulasi bagi pegawai, pasien, serta barang dan bahan. Sirkulasi Horizontal Pola sirkulasi yang terjadi secara horizontal atau menerus di dalam satu lantai. Pola ini akan menentukan perletakan ruang-ruang kegiatan berdasarkan perletakan sistem koridornya. Sistem koridor yang akan digunakan pada bangunan pengembangan adalah : 46

18 Cahaya matahari akan optimal pada ruangan Koridor mendapat cahaya matahari ( dengan sistem ventilasi kaca pada atap dak yang memungkinkan cahaya matahari masuk). Efisien di dalam penempatan ruang-ruang. Cocok untuk penempatan kamar-kamar. Sirkulasi Vertikal Sirkulasi ini menghubungkan lantai ke lantai, dengan penggunaan sistem sirkulasi yang mampu mengakomodasikan penyandang cacat, pengguna kursi roda, dan tempat tidur. Alat transportasi vertikal yang akan digunakan yaitu : Tangga, merupakan transportasi utama, khususnya pada bangunan rendah, memiliki lebar minimal 1,20 M, tinggi anak tangga cm, dan lebar anak tangga cm. Lift, dengan penggunaan lift khusus rumah sakit (mampu mengangkut tempat tidur), lift barang, dan lift penumpang biasa. Ramp, dengan kemiringan maksimal 7º, mampu mengakomodasi penyandang cacat dan kursi roda di saat penggunaan lift tidak dimungkinkan. b. Sistem Air Bersih Sumber air yang dipergunakan berasal dari PAM dan deep well. Pendistribusian air dengan menggunakan sistem down feed distribution. PAM Treated water tank (TWT) bawah Reservoir bawah Pompa transfer Roof Tank Distribusi Sumur Dangkal Ground Tank 47

19 c. Sistem Air Kotor Pembuangan Air Kotor Air kotor cair berasal dari kamar mandi, dapur, laundry, dll. Disalurkan ke Sewage Treatment Plant lalu dibuang ke riool kota. Air kotor padat berasal dari kamar mandi disalurkan ke septic tank, resapan ke Sewage Treatment Plant lalu dibuang ke riool kota. Pembuangan Air Hujan Distribusi air hujan ke dalam bangunan akan terjadi dengan cara berikut: Hujan Roof Tank Reservoir Distribusi Air hujan akan digunakan untuk beberapa keperluan teknis bangunan, seperti: a. Air flush kloset toilet b. Air untuk penyiraman tanaman (irigasi secara otomatis) Pembuangan Air Kotor Kimiawi Air kotor kimiawi berasal dari ruang radiology, sisa pembedahan, kamar mayat, dsb. Menjalani proses di Water Chemical dilanjutkan ke Treatment Process Sewage Treatment Plant baru ke riool kota. d. Penanganan Sampah Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah menerapkan sistem distribusi per lantai agar tidak membuat sampah hancur dan berserakan (jika menggunakan shaft sampah). Dipisahkan antara sampah medis dan non-medis. 48

20 Sampah Non-medis dapur Umum Medis Seleksi basah atau kering Seleksi menurut potensi bahaya kontainer incenerator TPA kota Sanitary landfill offsite Sampah yang dibuang diklasifikasikan dengan jenis sampah, seperti sebagai berikut: Sampah biasa langsung diangkut menuju tempat pembuangan sampah. Sampah terinfeksi berasal dari ruang operasi, laboratorium, dsb yang sebelumnya dibakar/dikremasi dalam incinerator. e. Jaringan Listrik Sumber energi listrik yang dipakai menggunakan sumber dari PLN untuk mencukupi penerangan pada bangunan. Pada saat aliran listrik PLN mati, listrik akan otomatis menggunakan tenaga genset. f. Sistem Kebakaran A. Sistem Kebakaran Pasif Penggunaan standar tangga darurat setiap jarak 25 m 2 tanpa penyempitan border, dan lebar minimal 15 m 2 untuk setiap jalurnya yang mudah pencapaiannya. - Penggunaan material dan struktural yang tahan api, terutama pada ruang yang dekat tangga darurat. B. Sistem proteksi kebakaran aktif Pelayanan penggunaan smoke detector pada daerah yang strategis, jelas dan mudah dijangkau, terutama pada bangunan yang banyak pengunjungnya. Penempatan fire alarm dan call box yang ditempatkan 1 unit per 5 m 2 pada daerah yang strategis, jelas dan mudah dalam pencapaian. - Penempatan fire extinguisher pada bangunan, penempatan fire sprinkler dengan jangkauan 1 unit per 25 m 2 dan selang dengan panjang 30 m pada setiap penjuru bangunan. - Perancangan fire hydrant dengan luas area 400 m 2 per unit. 49

21 IV.3.3. Analisa Pengudaraan dan Pencahayaan 1. Sistem Pengudaraan Bagian-bagian ruang dari Rumah Sakit yang menggunakan pengkondisian udara, seperti pada ruang bedah, ruang pulih sadar, ruang rawat inap, laboratorium, poliklinik, dll. Karena pada ruang-ruang ini terdapat peralatan-peralatan yang membutuhkan persyaratan temperature dan kelembaban tertentu. Sistem yang digunakan : Sebagian ruangan menggunakan AC split, untuk menghindari terjadinya pertukaran kuman melalui udara. Untuk ruang-ruang yang membutuhkan tingkat kesterilan khusus seperti ruang bedah, ruang pulih sadar yang membutuhkan sirkulasi udara yang sangat bersih menggunakan sistem AC filter agar bebas dari debu dan kuman. Khusus laboratorium menggunakan Exhaust Fan untuk mengeluarkan bau zat kimia. 2. Sistem Pencahayaan Pencahayaan alami dapat dimaksimalkan dengan memberi bukaan berupa jendela atau kaca atau bukaan lain seperti courtyard dalam ruangan sekaligus sebagai penghawaan alami. Selain itu, dapat pula diberi skylight pada bagian-bagian tertentu seperti selasar. Penggunaan energi listrik dari solar cell dioptimalkan untuk pencahayaan ruangan, sehingga mengurangi penggunaan energy fosil. 50

22 IV.4. ANALISA PENGEMBANGAN IV.4.1. Analisa Perancangan Pengembangan a. Luas area pengembangan dan luas bangunan yang dapat dibangun L.Tapak = m 2 KDB = 51.32% Lt.Dasar = 51.32% x m 2 = 5337 m 2 KLB = 3.44 Luas Bangunan = Luas Lahan x KLB = 3.44 x m 2 = m 2 b. Luas bangunan eksisting pada area pengembangan Area yang akan di Kembangkan dengan memaksimalkan Intesitas Pemanfaatan Lahan. Area bangunan eksisting yang fungsi dan bangunan dipertahankan, mungkin hanya pengembangan fasade pada bangunan eksisting. Denah Lantai Basement : 7.766,02 m 2 Denah Lantai Dasar : 7.418,02 m 2 Denah Lantai 2 dan 3 : 9.814,8 m 2 ( per lantai 4.907,40 m 2 ) Denah Lantai 4 8 : ,1 m 2 ( per lantai 3.352,42 m 2 ) Denah Lantai 9 : 2.861,8 m 2 Denah Lantai 2-7 : m 2 ( per lantai m 2 ) Denah Lantai 8 : 1.101,6 m 2 Denah Rumah Duka 2 lantai : m 2 ( per lantai 952 m 2 ) Denah Bangunan Service : m 2 Denah Genset & Incenerator : 240 m 2 Denah IPRS 2 lantai : 2.238,58 m 2 ( per lantai 1.119,29 m 2 ) Total Luas Keseluruhan Eksisting : ,67 m 2 51

23 IV.4.2. Analisa Bentuk Gubahan Massa Pengembangan Pertokoan Pemukiman Bangunan Eksisting RS. Harapan Kita Bangunan eksisting tidak ada yang dirubah bentuk atau pun fungsinya, hanya akan menambah bangunan baru di area samping bangunan utama sebagai penambahan fasilitas ruang rawat inap dan penunjangnya. Bangunan baru dibuat dengan bentuk masa balok memanjang menghadap utara dan selatan, untuk menghindari panas matahari langsung yang masuk keruangan nantinya.bangunan baru tersebut dibuat untuk menambah daya tampung Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Penunjang Medis, Pelayanan Penunjang Umum dan Parkir.Sedangkan bangunan eksisting hanya perubahan zona ruang yang akan dirubah. Pertokoan Pemukiman Bangunan Eksisting Bangunan Baru RS. Harapan Kita IV.4.3. Analisa Perencanaan Pengembangan Sirkulasi di Dalam Tapak Akses Rumah Duka seharusnya mempunya akses sendiri melalui jalur pintu belakang sehingga tidak ada penumpukan kendaraan. Pintu akses keluar masuk kendaraan yang seharusnya dapat dipergunakan, tetapi tidak dipergunakan menjadikan akses keluar hanya menjadi satu yang sering menyebabkan kemacetan pada pintu keluar utama. Pintu masuk dan keluar service maupun limbah, seharusnya dapat mempergunakan akses ini, tetapi akses ini ditutup dan semua menggunakan akses utama. Pintu keluar utama semua kendaraan dari dalam rumah sakit sering menyebabkan kemcetan, tidak adanya perbedaan akses pintu keluar kendaraan pribadi, motor dan kendaraan service. Pintu masuk utama tidak adanya perbedaan akses pintu masuk kendaraan pribadi, ambulance, motor dan kendaraan service. 52

24 Sirkulasi ambulance Sirkulasi kendaraan pribadi Sirkulasi service Sirkulasi pengembangan seperti di atas untuk meminimalisir kemacetan yang ada, dan keteraturan sirkulasi kendaraan yang masuk dan keluar area rumah sakit. Jalur akses service pun menjadi satu melalui akses belakang rumah sakit, hal tersebut agar mempermudah kendaraan service untuk loading barang tanpa harus terganggu oleh kendaraan pribadi. IV.4.4. Analisa Perencanaan Ruang Penghubung Ruang Penghubung antara bangunan menggunakan jembatan penghubung atau skywalk, dapat dijadikan ruang tunggu, dan terdapat taman sebagai innercorut. Taman tersebut bisa dijadikan filter terhadap matahari langsung yang datang dari arah timur, dan juga sebagai penyejuk. Jembatan Penghubung tersebut langsung terhubung dengan ruang operasi dan ICU untuk mempermudah akses operasi pasien rawat inap pada bangunan baru. 53

25 IV.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang, Fungsi Ruang, dan Luasan Ruang Bangunan Pengembangan (pada Area B) No. Kebutuhan Ruang Kapasitas Standard Ruang Orang M 2 Sumber 1. Pelayanan Medis Luas Pelayanan Rawat Inap 1.1 Ruang Perawatan Kelas VVIP /tt 3 75 Kelas VIP /tt 3 75 Kelas I /tt 3 48 Kelas II ,23/tt Kelas III 5 6 7,8/tt Anak /tt Ruang Tunggu 106 0,6/tt 2 63,6 1.3 Nurse Station 106 0,4/tt 2 42,4 1.4 Ruang Perawat 106 0,7/tt 2 74,2 1.5 Ruang Periksa 106 0,7/tt 2 74,2 1.6 Ruang Obat 106 0,8/tt 2 84,8 1.7 Ruang Administrasi / Kantor 2 3~5 / petugas 1 10 (min.9 m2) 1.8 Ruang Dokter Jaga Ruang Loker 106 0,1/tt 1 10, Pantry 106 0,6/tt 1 63, Ruang Linen Bersih 106 0,4/tt 1 42, Ruang Linen Kotor 106 0,4/tt 1 42, Gudang Bersih 106 0,2/tt 1 21, Gudang Kotor (Spoolhoek/Dirty Utility) 1.15 Toilet (pasien, petugas, pengunjung) Toilet 1 16 pria/wanita luas Janitor/ Ruang Petugas Kebersihan 106 0,2/tt 1 21, High Care Unit (HCU) /tt Ruang Perawatan Isolasi 6 6 Min. 12/tt 1 72 Pelayanan Rawat ICU Sub Total 4.117,72 m Ruang Perawatan 38

26 ICU Isolasi Ruang Istirahat 10 21, ,5 2.3 Ruang Rapat 5 21, , Nurse Station Ruang Perawat 1 12, , Ruang Dokter Ruang Obat Ruang Stretcher Loker Toilet 1 Toilet pria/wanita luas 2 3 Pelayanan Rehabilitasi Medik 5 16 Sub Total 293,5 m Hall Ruang Tunggu Ruang Administrasi Ruang Periksa 2 21,6 1 43,2 3.5 Ruang Perawat Ruang Dokter Ruang Istirahat Ruang Rapat 1 5 2, Ruang Psikologi Ruang Psikiater Ruang Gymnasium Ruang Macanotherapy Ruang Spectheraphy Ruang Ocupansitherapy Ruang Elektrotheraphy Ruang Whirpool Ruang Infus Open Bay Ruang Infus Cubical 6 3,6 21, Ruang Infus Private 4 10,

27 3.20 Toilet Toilet 1 16 pria/wanita luas Loker Pasien 1,5/or Loker 0,8/or Gudang Cleaning Service Sub Total 878,8 m 2 Pelayanan Sterilisasi 2. Pelayanan Penunjang Medis Total Luas Ruang Pelayanan Medis 5290 m Ruang Staff Ruang Storing Ruang Sterilize Ruang Wrapping Ruang Glass Ruang Gloves Ruang Trolleys Ruang Administrasi Ruang Delivery Ruang Instrument Loker 1 0,8/or Ruang Steam Generating Water Soft Gudang Toilet 1 Toilet pria/wanita luas 2 3 Pengolahan Makanan dan Gizi 1 16 Sub Total 285 m Ruang Ka Gizi Ruang Pegawai Ruang Pelayanan Ruang Administrasi Ruang Pengolahan Dapur Umum

28 5.7 Gudang Peralatan Gudang Penyimpanan Ruang Penerima Bahan Loker Ruang Persiapan Ruang Pencucian Alat Ruang Disposal Ruang Elektrikal Sub Total 341m 2 Pelayanan Publik 3. Pelayanan Penunjang Umum Total Luas Ruang Pelayanan Penunjang Medis 626 m Ruang Cafetaria Toko Buku Toko Bunga Toko Souvenir Mini Market Atm Center Pelayanan Administrasi Sub Total 172 m Ruang Tunggu ,25/or Ruang Informasi Ruang Pegawai Ruang Fotocopy Ruang Komputer Ruang Arsip Pantry Cleaning Service Gudang Toilet Pelayanan Bahan Linen Sub Total 210 m Ruang Administrasi 1 13, ,75 41

29 8.2 Ruang Cuci 1 26,5 2 26,5 8.3 Ruang Penyabunan 1 17,5 2 17,5 8.4 Ruang Pengeringan 1 17,5 2 17,5 8.5 Ruang Penyetrikaan ,5 8.6 Ruang Pegawai Gudang Ruang Penerimaan Ruang Pembasmian Kuman , Ruang Penyimpanan Ruang Jahit Ruang Steam Boiler Ruang Elektrikal Toilet Pelayanan Keamanan Sub Total m Ruang Monitor CCTV Ruang Penjaga Pusat Car Call Sub Total 32 m Ruang Wudhu dan Toilet Ruang Sholat Sub Total 37 m 2 Genset 4.Genset dan Sanitasi Total Luas Ruang Pelayanan Penunjang Umum m Ruang Genset Sanitasi 12.1 Ruang Kerja dan Arsip / Petugas 1 30 (min 6 m 2 ) 12.2 Ruang Laboratorium Kesehatan 1 1 1,5 / Orang 1 15 Lingkungan (min 12 m 2 ) 12.3 Area Pengolahan Limbah 1 Sesuai 1 40 Kebutuhan 12.4 Area Incenerator Area TPS 1 Sesuai Kebutuhan

30 12.6 KM/WC Petugas 1 Toilet pria/wanita luas Total Luas Ruang Genset dan Sanitasi 532 m 2 Total Keseluruhan Bangunan Pelayanan Medis, Penunjang Medis, Penunjang Umum, Genset dan Sanitasi 7183,25 m Unit Keperawatan Luas Sirkulasi Bangunan 20% 1.436,65 m 2 Total Keseluruhan Bangunan Pengembangan dan Sirkulasi 8620 m 2 5.Parkir VVIP 1 TT= 1 mobil 5 TT = 5 mobil 12,5 m 2 /mobil VIP 1 TT= 1 mobil 5 TT = 5 mobil 12,5 m 2 /mobil Kelas I 5 TT= 1 mobil 16 TT = 4 mobil 12,5 m 2 /mobil 4 50 Kelas II 10 TT= 1 mobil 42 TT = 5 mobil 12,5 m 2 /mobil Kelas III 20 TT= 1 mobil 26 TT = 2 mobil 12,5 m 2 /mobil 4 25 Anak 5 TT = 1 mobil 12 TT = 3 mobil 12,5 m 2 /mobil Pengunjung Mobil sama dengan jumlah mobil pasien perawatan dan perkiraan 25% motor 24 mobil 12,5 m 2 /mobil % x 371 TT= 93 motor 1,5 m 2 /motor Tenaga Medis 12 mobil 12,5 m 2 /mobil Staff Diasumsikan 50% dari jumlah mobil pengunjung 12 mobil 12,5 m 2 /mobil motor 1,5 m 2 /motor 69 Total Luas Kebutuhan Parkir 1.108,5 m 2 Luas Sirkulasi Parkir 100% 1.108,5 m 2 Total Luas Kebutuhan Parkir dan Sirkulasi 2217 m 2 Tabel 4.3 Analisa Kebutuhan Ruang, Fungsi Ruang, dan Luasan Ruang Bangunan Pengembangan (pada Area B) Keterangan : 1. Standar Departemen Kesehatan RI. 2. Neufert, Architect Data. 3. Sleeper, Harold R. Building Planning and Design Standard. 4. Asumsi. 5. Studi Perbandingan. 6. Hospital Planning and Design Process 43

31 PENGEMBANGAN RUANG RAWAT INAP DAN FASILITAS Bangunan Eksisting IV.4.4. Analisa Penzoningan Bangunan Eksisting Penunjang Rawat Inap VIP Rawat Inap Kelas I Bangunan Pengembangan Atap Lantai 8 Penunjang Poliklinik VIP General Day Care Perkantoran RS Lantai 7 Penunjang Rawat Inap VIP Rawat Inap Kelas1 GSG dan Cafe Lantai 6 Penunjang Rawat Inap Pediatric Rawat Inap Jamkesmas Diklat Lantai 5 Penunjang GSG dan Cafe Rawat Inap Pediatric Rawat Inap Jamkesmas Diklat Lantai 4 ICU HCU HCU VVIP Ruang Pra Operasi Ruang Operasi Registrasi Kanker Lantai 3 Farmasi R.Diskusi Staff Medis Rehab dan Therapy Poli oncology Endoscopy Cafe Laboratorium Litbang Lantai 2 Kantor Humas IGD Gizi Laboratorium Klinik Poliklinik GSG dan Cafe Lantai Dasar CSSD Medical Record Radio Therapy Laboratorium Pet Scan Lantai Basement 54

BAB V 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar dari perancangan Pusat Rehabilitasi Medik ini adalah menciptakan suasana nyaman yang membuat pasien merasa baik. Artinya jika pasien merasa baik, maka pasien akan lebih

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 BAB I PENDAHULUAN Laporan perancangan ini sebagai tindak lanjut dari Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dan menjadi satu rangkaian dengan perancangan fisik Rumah sakit Islam Madinah

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Perencanaan 6.1.1 Program Ruang A. Berdasarkan Kelompok Ruang Pada gedung paviliun II garuda RSUP Dr. Kariadi, ruang-ruang dibuat sesuai No. dengan

Lebih terperinci

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan

Lebih terperinci

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal

Lebih terperinci

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115 LOKASI TAPAK Jl. Ngunut I, Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung-Jawa Timur Terletak di luar perencanaan BWK Kabupaten Tulungagung Luas Lahan ±14.823,28 m 2 Jl. Jatiwayang Jl. Jatiwayang 7.00 PERATURAN

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut:

BAB V KONSEP. Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: 128 BAB V KONSEP 5.1. Konsep Dasar Konsep Dasar dari Balai Pengobatan Kanker terpadu adalah Thibbun Nabawi. Adapun pemaparan konsep adalah sebagai berikut: Gambar 5.1 Konsep Dasar Sumber : Hasil Analisis,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Perencanaan Didasari oleh beberapa permasalahan yang ada pada KOTA Kudus kususnya dibidang olahraga dan kebudayaan sekarang ini, maka dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH AKULTURASI BUDAYA KAMPUNG LAYUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Rumah Akulturasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga. BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Perencanaan dan perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga bertujuan untuk meningkatkan minat siswa di keahlian kuliner di kecamatan Banyumanik,

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN 5.1 Program Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Tabel 5.1 Program ruang Sumber : Analisa Jenis Ruang Luas Kegiatan Administrasi Kepala Dinas 42,00 Sekretariat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Wisma Atlet Jatidiri Semarang bertujuan untuk mendapatkan suatu rancangan sarana beristirahat atlet yang mewadahi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang. BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi. BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Laporan Tugas Akhir Konsep dasar dari perancangan kampus fakultas kedokteran gigi dan mulut yaitu keselarasan dengan lingkungan sekitar dimana berada dalam kawasan kampus Universitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG... 1 1.2. TUJUAN DAN SASARAN...

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID BAB V PROGRAMMING 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Kelompok Kapasitaiber Perhitungan Un- Sum- Luas No (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID Masjid 1000 Jumlah

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan V.1.1 Kebutuhan Luas Ruangan Gedung Asrama Putri Ruang Standart Sumber Kapasitas Jumlah Luas (m 2 ) Unit 2 orang 12,25 m 2 / kmr Asumsi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1 Program Dasar Perencanaan Dalam perencanaannya, asrama ini merupakan tempat tinggal sementara bagi mahasiswa

Lebih terperinci

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas Bab V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang No Kelompok Kegiatan Luas 1 Kegiatan Administrasi ± 1.150 m 2 2 Kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Dasar Pendekatan Gedung paviliun garuda RSUP Dr. Kariadi kota Semarang akan berfungsi secara optimal jika mempunyai kriteria umum yang

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya tentang analisis maka ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Perancangan yang mengangkat konsep hemat energi listrik merupakan salah satu upaya dalam penerapan arsitektur berkelanjutan.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang serta proses penerapan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Program dasar perencanaan Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro terdiri dari program ruang dan daya

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di BAB V KONSEP V. 1. KONSEP PENGGUNA Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di Kemanggisan Jakarta Barat adalah sebagai berikut : 1. Target pasar utama adalah mahasiswa yang

Lebih terperinci

STADION AKUATIK DI SEMARANG

STADION AKUATIK DI SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan V.1.1. Luas Total Perancangan Total luas bangunan adalah 6400 m 2 Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan

Lebih terperinci

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG]

[RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KOTA SEMARANG] BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Semarang sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Dasar Perancangan Perancangan Rumah sakit Sulianti Saroso ini menggunakan tema Arsitektur sirkulasi. Hal ini ditekankan pada : 1. Pemisahan akses dari dan ke instalasi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan. Hasil ini berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Cafe and Chocolate Factory di Semarang dibagi menjadi 2 bagian yaitu program ruang dan tapak terpilih.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Ruang Dari hasil perhitungan besaran ruang pada bab sebelumnya, maka didapat program ruang sebagai berikut: GEDUNG

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan ini pada dasarnya diperoleh dari hasil analisis pada bab analisis perancangan yang kemudian disimpulkan (sintesis). Sintesis di dapat berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Stasiun KA Merak ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP 5.1 Dasar Pendekatan Kolam Renang Universitas Diponegoro merupakan kolam renang tipe C. Program perencanaannya berdasarkan pada tinjauan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 KONSEP PROGRAMATIK 5.1.1 Konsep Kebutuhan dan Besaran Ruang Tabel V.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang ( Sumber : Analisis Penulis ) 151 Tabel V.2 Besaran Ruang

Lebih terperinci

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG 5.1 KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan dari uraian bab sebelumnya mengenai analisis dan pemikiran didasarkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan dari bangunan kostel ini adalah adanya kebutuhan akan hunian khususnya kos-kosan bertaraf

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO 7.1 Program Ruang Pembagian ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya,

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL 5.1. Konsep Dasar Perancangan Konsep utama yang mendasari perencanaan dan perancangan Budget Hotel di Yogyakarta adalah: 1. Konsep budget hotel yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Tapak 5.1.1 Perletakan Bangunan Adapun konsep tapak diuraikan sebagai berikut: Bangunan RSO ini bermassa banyak Letak bangunan diberi jarak dengan jalan raya Rawat inap

Lebih terperinci

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR PERANCANGAN GEDUNG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN KELAS B SATELIT DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAS SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR Disusun Oleh:

Lebih terperinci

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. PRODUCED BY AN AUTODESK EDUCATIONALPRODUCT PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis. Berangkat Dari Ide Ban Kendaraan yang Bersifat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik. BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tapak Setelah merangkum hasil dari analisa dan studi tema maka dijadikan acuan untuk mengeluarkan konsep tapak dengan pendekatan ruang publik dengan cara sebagai berikut: a. Memberikan

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 28 Pusat Rehabilitasi Bagi Pengguna Narkoba Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Pelaku dan Kegiatan. Konsep Pelaku Pelaku kegiatan yang beraktivitas

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan Dasar dari perencanaan dan perancangan Kostel (kos-kosan hotel) dengan penerapan arsitektur berkelanjutan hemat energi: Rancangan

Lebih terperinci

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016) BAB V PROGRAM PERENCANAAN N PERANCANGAN SMK GRAFIKA 1.1. Program Dasar Perencanaan 1.1.1. Program Ruang Berdasarkan analisa mengenai kebutuhan dan besaran ruang pada Sekolah Menengah Kejuruan Grafika di

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang

BAB V. KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN. Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN V. 1. Konsep Perancangan Makro Konsep perancangan makro meliputi perancangan skema organisasi ruang luar, konsep pencapaian dan sirkulasi pada tapak, perletakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE 4.1. Konsep Dasar Rumah susun sederhana sewa di Kalurahan Pandean Lamper ini direncanakan untuk masyarakat berpenghasilan

Lebih terperinci

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL 5.1. Pendekatan Perancangan 5.1.1. Kelompok Pelaku Kegiatan Pelaku yang ada di Terminal Bus Bahurekso yaitu: a) Pemimmpin

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang a. Aktivitas Utama Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang 1. Kelompok Ruang Penghuni BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TIPE UNIT VIP Tempat tidur klien 1 orang 18,1m 2 Tempat tidur suster 1 orang 7,8

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut : BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang digunakan pada Pasar Modern adalah mengutamakan konsep ruang dan sirkulasi dalam bangunannya,

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb : BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG 4.1. Program Ruang Besaran ruang dan kapasitas di dalam dan luar GOR Basket di kampus Undip Semarang diperoleh dari studi

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Dasar dari perancangan Rumah Susun dan Pasar di Jakarta Barat ini disesuaikan dengan tema bangunan yaitu sebuah fasilitas hunian yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang a. Kegiatan Pelayanan Umum Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Jenis Ruang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Data Proyek Gambar 5.1 RUTRK Tapak Luas Lahan : 10.150 m 2 KDB : 20% x 10.150 m 2 = 2.030 m 2 KLB : 2,5 x 10.150 m 2

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala

Lebih terperinci

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut : BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Pemikiran yang melandasi perancangan mixed use building adalah kebutuhan akan hunian yaitu rumah susun bagi masyarakat menengah

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih BAB IV: KONSEP 4.1. Pendekatan Aspek Kinerja 4.1.1. Sistem Pencahayaan System pencahayaan yang digunakan yaitu system pencahayaan alami dan buatan dengan presentase penggunaan sebagai berikut : a. Pencahayaan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG 5.. Program Dasar Perencanaan Konsep program perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pendekatan

Lebih terperinci

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA JUDUL : PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA Nama : Trika Prijayanto NPM : 20399052 Jurusan : Teknik Arsitektur Dosen Pembimbing : 1. Dr. Ing. Dalhar Susanto 2. Agung

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang

Lebih terperinci

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perancangan 6.1.1 Program 1. Kelompok Kendaraan Tabel 6.1 Kelompok Kendaraan Emplasement kedatangan Bus AKAP Bus AKDP Angkuta Angkudes Emplasement

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Untuk mendukung tema maka konsep dasar perancangan yang di gunakan pada Sekolah Tinggi Musik di Jakarta ini adalah perjalanan dari sebuah lagu, dimana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN PINTAR DI KOTA SOLO DENGAN METAFORA ARSITEKTUR VI.I Konsep Dasar Permasalahan dalam dari perencanaan dan perancangan bangunana Taman Pintar ini adalah, bagaimana

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Pasar Yaik Semarang Program ruang pasar Yaik Semarang berdasarkan hasil studi

Lebih terperinci