LEMBAGA BANTUAN HUKUM MEDAN DAHULU SEKARANG DAN KEDEPAN
|
|
- Doddy Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LEMBAGA BANTUAN HUKUM MEDAN DAHULU SEKARANG DAN KEDEPAN I. PENDAHULUAN Setelah 24 (duapuluh empat) tahun melakukan kiprahnya, Lembaga Bantuan (LBH) Medan telah menjadi sebuah organisasi berjangkauan Nasional bahkan Internasional dengan konsekwensi dengan menyuarakan permasalahan rakyat, mengontrol penyalahgunaaan kekuasaan, ketidakadilan serta prilaku aparatur negara terhadap rakyat. Namun keseluruhan kinerja para pengabdi bantuan hukum di Lembaga Bantuan Medan tetap berpijak pada koridor nilai-nilai standart hukum dan penghormatan Hak Asasi Manusia dengan orientasi terwujudnya negara hukum yang demokratis. Dalam perjalan panjangnya sejumlah perubahan telah terjadi didalam tubuh organisasi, baik itu pada tataran konsep (bantuan hukum), orientasi kegiatan, struktur kerja dan juga corak hubungan dengan berbagai kekuatan ataupun kelompok sosial politik yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan yang terakhir krisis pendanaan masih terasa dalam tubuh organisasi. Komitmen organisasi Lembaga Bantuan Medan untuk masuk dalam kancah perjuangan transisi menuju negara hukum yang demokratis bersama-sama rakyat melalui celah-celah ruang politis sesungguhnya telah muncul sejak awal berdirinya LBH. Namun bantuan sesungguhnya menjadi entri point yang dipandang strategis dalam upaya realisasi demokratisasi dan hak asasi manusia, namun artikulasinya tampak tidak selalu konstan, megingat konstalasi politik yang berkembang ditanah air baik dalam konteks rezim orde lama, orde baru sampai pada pemerintahan kabinet Gotong Royong dibawah kepemimpinan Megawati Soekarno Putri dengan Hamzah Haz yang mengedepankan nilai-nilai demokratis dan penghormatan hak asasi manusia dalam menyikapi permasalahan serta penderitaan rakyat yang telah berkepanjangan, dalam kondisi krisis kepercayaan ini tidak ada pilihan lain Lembaga Bantuan Medan bersama-sama organisasi rakyat dan jaringan kerja (elemen-elemen pro perubahan) melibatkan diri mendorong terciptanya satu kesadaran kolektif ditingkat para pengambil kebijakan. Dengan penuh rasa keyakinan keoptimisan serta didukung dengan kepercayaan masyarakat maka organisasi Lembaga Bantuan (YLBHI) dan khususnya LBH Medan akan tetap eksis kedepan dalam menyuarakan permasalahan rakyat dan mendorong terciptanya nilai-nilai perubahan yang berorientasi pada penegakan supremasi hukum dan penghormatan hak-hak asasi manusia. II. SEJARAH LBH MEDAN Kongres Nasional V Persatuan Advokat Indonesia (PERADIN) tahun 1976 di Hotel Ambarukmo, Yogyakarta mencetuskan gagasan bahwa PERADIN merupakan organisasi perjuangan untuk menegakkan hukum dan keadilan serta menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia. Gagasan tersebut mendapat sambutan baik dari seluruh peserta yang hadir untuk membentuk LBH. Adnan Buyung Nasution, pada waktu itu menjabat Ketua DPP PERADIN, juga direktur LBH Jakarta mencoba menantang tekad tersebut dengan mengatakan, "Apakah PERADIN berani mendirikan LBH?" Ucapan tersebut menantang utusan dari Medan seperti, H. Syarif Siregar, SH, Mahjoedanil, SH, dan MD. Sakti Hasibuan, SH untuk segera mendirikan LBH di Medan. 1
2 Dengan semangat tinggi didorong oleh keinginan luhur memperjuangkan kebenaran, keadilan, dan dukungan sejumlah Advokat dan Pengacar yang ingin menyumbangkan tenaga, maka pada tanggal 28 Januari 1978 diresmikanlah LBH Medan dibawah pimpinan Mahjoedanil, SH. Pelantikannya sendiri dihadiri oleh pengurus DPP PERADIN, A.Rahman Saleh, SH, dan Direktur LBH Jakarta, Adnan Buyung Nst, SH. Pimpinan LBH Medan sejak berdiri, adalah : : Mahjoedanil, SH : Kamaluddin Lubis, SH : HASANUDDIN, SH : ALAMSYAH HAMDANI, SH (meneruskan) : ALAMSYAH HAMDANI, SH : ALAMSYAH HAMDANI, SH : KUSBIANTO, SH : IRHAM BUANA NASUTION, SH : IRHAM BUANA NASUTION, SH I. STRUKTUR ORGANISASI No N A M A JABATAN KETERANGAN 1 IRHAM BUANA NASUTION, Direktur Pembela Umum SH.,M.Hum 2 SEDARITA GINTING, SH. Wakil Direktur Pembela Umum Bid.Operasional 3 HADININGTYAS, SH Koordnator Bid.Litigasi Pembela Umum 4 ADIMANSYAR, SH.,M.Hum Koordinator Bid. Non Pembela Umum Litigasi 5 NURIYONO,SH Koordinator Bid. Fun Reising 6 IKHWALUDDIN SIMATUPANG, Staf Koor.Bid. Litigasi Pembela Umum SH.,M.Hum 7 ALKAF MASRI, SH Staf Koor. Bid. Fun Reising 8 FERERIUS PURBA, SH Staf Koor.Bid.Litigasi Pembela Umum 9 ADE LESMANA, SH Asisten Koor.Bid.Litigasi Asisten Pembela Umum 10 MUSLIM MUIS, SH Asisten.Koor.Bid.Non Litigasi Asisten Pembela Umum 11 RIFIAN Staf.Informasi & Karyawan Dokumentasi 12 NINA WATI MANURUNG Staf Keuangan & Kasir Karyawan 13 RENI LORENSA Staf Administrasi Karyawan 14 ABDUL GANI Ofice Boy Karyawan 15 JAMALUDDIN Jaga Malam Karyawan 16 JASNIS SULUNGS Koordinator LBH Pos Asahan & Tj. Balai 17 R.SUJOKO, SH Koordinator LBH Pos Pembela Umum 2
3 Labuhan Batu 16 YOPI MARIADI, SH Voluntir Magang 17 HELMIDAH LUBIS, SH Voluntir Magang Dari seluruh personil yang aktif di LBH Medan yang memiliki kartu Advokad sebanyak 7 (tujuh) orang. Disamping itu LBH Medan saat sekarang ini sedang menjalankan proses pendidikan magang (in clas) sebanyak 30 orang. III. AKTIVITAS LEMBAGA Aktivitas Yang pernah dilakukan LBH Medan oleh masing-masing Koordinator Divisi yang terangkum di bawah ini, diantaranya : a. Pengorganisasian masyarakat korban ketidak adilan seperti sengketa pertanahan/lingkungan dan masyarakat adat; b. Pengorganisasian masyarakat nelayan pantai Timur dan pantai Barat (Kabupaten Mandailing Natal dan Tapanuli Tengah) Sumatera Utara. c. Kampanye dan publikasi terhadap isu sengketa pertanahan/lingkungan; d. Pendampingan terhadap korban pelanggaran HAM; e. Kampanye dan publikasi terhadap korban pelanggaran HAM serta kebijakan pemerintah yang tidak peduli akan HAM; f. Pendampingan terhadap korban kesewenangan pengusaha terhadap buruh; g. Kampanye dan publikasi terhadap isu dan kebijakan pengusaha/penguasa terhadap perburuhan; h. Pendidikan dan Pelatihan bagi Organisasi Rakyat (OR) dampingan seperti, petani, nelayan, dan buruh. Agenda kegiatan Yang sedang dilakukan, diantaranya : a. Pendidikan dan koonsolidasi bagi OR petani, nelayan, dan buruh; b. Pendidikan demokrasi dan HAM (PILKADA) bagi OR petani, nelayan dan buruh; c. Pendampingan terhadap korban kekerasan & pelanggaran HAM; d. Penguatan jaringan dengan lembaga funding untuk program tertentu; e. Diskusi kampung ditingkat komunitas dampingan f. Konsultasi & Advokasi hukum dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten dan Kota. Pola dan Srategi Pelayanan dan Penanganan Kasus Tingkat kepercayaan masyarakat Sumatera Utara terhadap kinerja Lembaga Bantuan Medan masih relatif tinggi, hal ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang datang ke kantor LBH Medan melaporkan permasalahan yang sedang dihadapi, namun demikian dari laporan & pengaduan masyarakat tersebut LBH Medan memproritaskan kasus-kasus struktural, kekerasan dan prilaku kebijakan publik, serta pola penanganannya tidak mengedepankan penandatanganan surat kuasa, akan tetapi lebih cendrung mengutamakan bentuk partisipasi dan kerja sama dalam melakukan kontrol terhadap aparat penegak hukum, metoda ini dianggap lebih efektif dalam konteks membangun resistensi maupun proses pembelajaran masyarakat untuk berani mengkritisi kinerja pejabat publik, dan tidak terkesan menciptakan pola ketergantungan yang diartikan mengarah pada bentuk pembodohan terhadap masyarakat. Dalam konteks kasus kasus publik dengan issu pertanahan, lingkungan, perburuhan maupun pengungsi yang nota bene merupakan dampingan LBH Medan yang telah terorganisir beberapa tahun sebelumnya, 3
4 masih tetap melakukan pengorganisasian ditingkat komunitas petani, buruh, nelayan dan pengungsi. Upaya Loby - loby kebijakan, kampaye dan langkah -langkah strategis lainnya merupakan bagian dari proses perjuangan rakyat. Jaringan LSM, Akademisi, Mahasiswa maupun elemen lainnya adalah merupakan bagian dari mitra kerja organiasai dalam konteks membangun satu kesadaran kongkrit guna mendorong lahirnya nilai-nilai perubahan KASUS TAHUN 2004 No Jenis Kasus Pola Penanganan Keterangan 1 P E R D A T A Konsultasi 42 Kasus Tanda Tangan Kuasa 1. Perdata 3 Kasus Permasalahan masyarakat dengan perusahaan 2. PTUN 2 Kasus 1. Permasalahan antara masyarakat Polonia dengan Masyarakat yang mengklaim dari komunitas Melayu 2. Permasalahan antara masyarakat dengan BPN dan Perkebunan 47 Kasus P I D A N A Konsultasi 29 Kasus Tanda Tangan Kuasa 6 kasus 1. Kasus kekerasan Kepolisian 35 Kasus 2. Praperadilan KASUS TAHUN 2005 No Jenis Kasus Pola Penanganan Keterangan 1 P E R D A T A Konsultasi 25 Kasus Tanda tangan Kuasa : Permasalahan masyarakat 1. Perdata miskin kota dengan 2 Kasus perusahaan 2. PTUN 3 Kasus Permasalahan KPU dengan Partai Politik 30 Kasus 2 P I D A N A Konsultasi 25 Kasus Tanda Tangan Kuasa 5 Kasus 1.Korban kerja sama Polisis dengan Perusahaan 30 Kasus 2. Praperadilan 4
5 IV. SUMBER PENDANAAN No Nama Lembaga Donor Program Kegiatan Keterangan 1 TIFA 1. Diskusi Kampung 2. Institusional Suport 1. Program 1 Tahun dalam bentuk diskusi ditingkat komunitas masyarakat di 6 Kabupaten & Kota 2. Honor Staf & Karyawan 2 FES 1. Seminar 2. Trening For Trainers (TOT) 1. Sosialisasi menyangkut Pilkada 2. Partisipasi Pilkada 3 PPA Consultan Retooling Program 3 Bulan 4 Sumbangan Masyarakat Administrasi, Konsultasi 1. Konsultasi Kasus dan Advokasi 2. Pendampingan Kasus 5 KPU Provinsi Konsultasi & Advokasi Gugatan Partai Politik & Calon Kepala 6 Panwas Kabupaten & Kota Konsultasi & Advokasi Gugatan Partai Politik & Calon Kepala 7 Panwas Pemilu Provinsi Konsultasi & Advokasi Gugatan Partai Politik & Calon Kepala V. PROGRAM Lembaga Bantuan Medan saat sekarang masih komitmen dengan program-program strategis baik dalam proses penguatan dan pemberdayaan ditingkat komunitas maupun dampingan maupun yang sifatnya bekerja sama dengan jaringan LSM, aparat penegak hukum dan berbagai elemen lainnya. Dalam menghadapi berbagai permasalahan yang sifatnya monitoring evaluasi internal eksternal sekaligus dalam rangka penyusunan program strategis tahunan, Lembaga bantuan Medan mengadakan rapat kerja daerah. Medan, 15 Juli
BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Didalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pasal 28 D Ayat 1 tertulis bahwa Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
Lebih terperinciPROPOSAL MALAM SAVE LBH JAKARTA
PROPOSAL MALAM SAVE LBH JAKARTA I. LATAR BELAKANG Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta berdiri sejak tahun 1970 sebagai jawaban atas gagasan yang disampaikan pada Kongres Persatuan Advokat Indonesia (Peradin)
Lebih terperinciBAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN
46 BAB IV DEKSKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Lembaga Swadaya Masyarakat Samitra Abhaya Kelompok Perempuan Pro Demokrasi (LSM SA KPPD) Surabaya Lembaga Swadaya Masyarakat Samitra Abhaya Kelompok Perempuan
Lebih terperinciPosisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat
Posisi dan Peran LBH Bandar Lampung Dalam Promosi dan Perlindungan Hak-hak Ekosob Masyarakat Perjalanan panjang LBH Bandar Lampung selama satu dasawarsa tidak bisa dipisahkan dari dinamika usaha-usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas Pancasila dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang berdasarkan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, pengakuan terhadap HAM terkait dengan equality before the law (persamaan
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN GERAKAN ACEH MERDEKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciLAPORAN RAKERNAS YLBHI TAHUN 2005 KANTOR LBH PADANG
LAPORAN RAKERNAS YLBHI TAHUN 2005 KANTOR LBH PADANG I. Pendahuluan Satu tahun 5 bulan pasca rapat kerja nasional (Rakernas) YLBHI di Bandung, YLBHI-LBH kantor tidak ada perubahan yang signifikan. Ketika
Lebih terperinciBAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM. Munculnya Lembaga-lembaga Bantuan Hukum di negara-negara
BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM A. Sejarah Lembaga Bantuan Hukum Munculnya Lembaga-lembaga Bantuan Hukum di negara-negara berkembang pada dekade
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH DAN GERAKAN ACEH MERDEKA PRESIDEN, Dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN
Lebih terperinciAnggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH
Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat
Lebih terperinciAD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN
AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan
Lebih terperinciPENETAPAN KINERJA (TAPKIN)
www.kpud-banyumaskab.go.id PENETAPAN KINERJA (TAPKIN) KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS www.kpud-banyumaskab.go.id PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANYUMAS PENETAPAN
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI JARIIBU BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Persyaratan Menjadi Anggota 1. Persyaratan menjadi Anggota Partai Jariibu adalah sebagai berikut : a. Setiap Warga Negara Indonesia yang ingin
Lebih terperinciSUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH
SUSUNAN ANGGARAN DASAR K O B R A KOMANDO BERSAMA RAKYAT MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah untuk melindungi
Lebih terperinciPERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 217/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN
Komisi Penyiaran Indonesia PETUNJUK TEKNIS GUGUS TUGAS PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PEMBERITAAN, PENYIARAN, DAN IKLAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI SUMATERA UTARA KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK: SERTA TANTANGAN TAHUN 2019 Drs. Jumsadi Damanik, SH, M. Hum
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Lebih terperinciNota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka
Lampiran Terjemahan resmi ini telah disetujui oleh delegasi RI dan GAM. Hanya terjemahan resmi ini yang Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Gerakan Aceh Merdeka Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada uraian yang telah diuraikan pada bab hasil dan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada uraian yang telah diuraikan pada bab hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian dari kemajemukan identitas perempuan adalah identitas
Lebih terperinciTerm Of Reference. Diskusi Publik Proyeksi Penegakan Hukum Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah Kedepan. Jakarta, 13 November 2014
Jalan Tebet Timur IVA No. 1, Tebet Jakarta Selatan, Indonesia Telp. 021-8300004, Faks. 021-83795697 perludem@cbn.net.id, perludem@gmail.com www.perludem.or.id Term Of Reference Diskusi Publik Proyeksi
Lebih terperinciBAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang
BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan
Lebih terperinciPada Sekretriat KPU Kabupaten/Kota terdapat 4 (empat) Sub Bagian. Berikut ke-4 Sub Bagian beserta tugas masing-masingnya :
Pada Sekretriat KPU Kabupaten/Kota terdapat 4 (empat) Sub Bagian. Berikut ke-4 Sub Bagian beserta tugas masing-masingnya : TUGAS SUB BAGIAN PROGRAM DAN ANGGARAN 1. Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2014-2015 A. PENDAHULUAN Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 42 tahun 2014
Lebih terperinciRESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO
RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO Membangun kembali fundamental ekonomi yang sehat dan mantap demi meningkatkan pertumbuhan, memperluas pemerataan,
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Universitas Indonesia. Pengawasan dalam..., Ade Nugroho Wicaksono, FHUI, 2009
72 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pengawas pemilu adalah Panitia Pengawas dengan tingkatan yang berbeda yang melakukan pengawasan terhadap seluruh proses penyelenggaraan pemilu. Pengawas pemilu adalah lembaga
Lebih terperinciRAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA INDONFSIA BARU. Oleh: Dr Hafid Abbas Dirjen Perlindungan HAM
RAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA INDONFSIA BARU Oleh: Dr Hafid Abbas Dirjen Perlindungan HAM RAN HAM SEBAGAI KERANGKA DASAR PROSES REKONSTRUKSI SOSIAL MEMASUKI ERA
Lebih terperinci2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu
No.992, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kampanye. Pilkada. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN KAMPANYE
Lebih terperinciAnggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH
Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN GERAKAN ACEH MERDEKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciPERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) DALAM PROSES PERADILAN PIDANA (Studi Di Lembaga Bantuan Hukum Medan) SKRIPSI
PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) DALAM PROSES PERADILAN PIDANA (Studi Di Lembaga Bantuan Hukum Medan) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPROGRAM KERJA JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK POS BANTUAN HUKUM ADVOKAT INDONESIA (POSBAKUMADIN)
PROGRAM KERJA JANGKA PANJANG DAN JANGKA PENDEK 2015-2018 POS BANTUAN HUKUM ADVOKAT INDONESIA (POSBAKUMADIN) 1. PENGERTIAN : BAB I PENDAHULUAN a. Program Umum ini dibuat dengan tujuan antara lain bahwa
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. KPUD sebagai penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah harus. menjunjung tinggi netralitas. KPUD adalah birokrasi
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. KPUD sebagai penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah harus menjunjung tinggi netralitas. KPUD adalah birokrasi harusnya bersikap netral. Tudingan tidak netral yang dialamatkan
Lebih terperinciMEDIA WATCH DAN PELAKSANAAN KEBEBASAN PERS. Djoko Walujo 1
Tinjauan Buku MEDIA WATCH DAN PELAKSANAAN KEBEBASAN PERS Djoko Walujo 1 Penulis : Muis, A. Judul Buku : Indonesia di Era Dunia Maya Teknologi Informasi dalam Dunia Tanpa Batas Penerbit : Remaja Rosdakarya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peralihan kekuasaan dari rezim Orde Baru ke Orde Reformasi merubah tata pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan tuntutan
Lebih terperinciKOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia
KOMISI B KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia Mukadimah Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI (Bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau bukan tingkat kenegaraan, masih tingkat desa yang disebut demokrasi desa. Contoh pelaksanaan
Lebih terperinciLampiran 3.1 Foto Kegiatan Penyelenggaraan Pilkada Kota Salatiga Tahun 2011
LAMPIRAN Lampiran 3.1 Foto Kegiatan Penyelenggaraan Pilkada Kota Salatiga Tahun 2011 Gambar 2.4 Rakor KPU dengan Asisten I kesbangpol, camat dan lurah Gambar 2.5 Proses seleksi wawancara salah satu calon
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG KONSOLIDASI DUKUNGAN PENYELENGGARAAN PEMILU 2004 OLEH JAJARAN PEMERINTAH DAERAH MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang
Lebih terperinci2 Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur Bupati dan Walikota Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 6 Tahun 2012
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.995, 2015 BAWASLU. Penghitungan Suara. Pilkada. Pemungutan Suara. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL
SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR : 49.a /Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN AKREDITASI PEMANTAU PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI
Lebih terperinciPartisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Pelanggaram HAM dan Pengingkaran Kewajiban
Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Pelanggaram HAM dan Pengingkaran Kewajiban Nama Kelompok: 1. Rizeki Amalia 2. Setiawan Hartanto 3. Rizki Saputra 4. Sarah Julianti 5. Yessy Dwi Yulianti 6. Yuniar
Lebih terperinciPjs. WALI KOTA BANDUNG
WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN Pjs. WALI KOTA BANDUNG PADA UPACARA PENGIBARAN BENDERA DIRANGKAIKAN DENGAN DEKLARASI DAN PENANDATANGANAN PAKTA INTEGRITAS NETRALITAS APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) KOTA BANDUNG
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG PETUNJUK TEKNIS PEMANTAU PEMILIHAN, LEMBAGA SURVEI ATAU JAJAK PENDAPAT DAN PENGHITUNGAN CEPAT
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BULELENG PETUNJUK TEKNIS PEMANTAU PEMILIHAN, LEMBAGA SURVEI ATAU JAJAK PENDAPAT DAN PENGHITUNGAN CEPAT PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BULELENG TAHUN 2017 PETUNJUK TEKNIS
Lebih terperinciAD/ART KM UGM PEMBUKAAN
AD/ART KM UGM PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan Republik Indonesia harus diisi dengan kegiatan pembangunan yang bervisi kerakyatan sebagai perwujudan rasa syukur bangsa Indonesia atas rahmat Tuhan
Lebih terperinciKomitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan oleh Pusham UII bekerjasama dengan
HAK SIPIL DAN POLITIK (Civil and Political Rights) Oleh: Suparman Marzuki Disampaikan pada PERJAMUAN ILMIAH Tentang Membangun Komitmen Dan Kebersamaan Untuk Memperjuangkan Hak Asasi Manusia diselenggarakan
Lebih terperinciProfil PBHI Wednesday, 07 September :45 - Last Updated Tuesday, 25 February :36
Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) adalah perkumpulan yang berbasis anggota individual dan bersifat non-profit yang didedikasikan bagi pemajuan dan pembelaan hak-hak manusia
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PEMANTAU DAN TATA CARA PEMANTAUAN PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KENDAL TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : I SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 21/Kpts/KPU-Kab-012.329248/TAHUN 2015 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di seluruh dunia. Saking derasnya arus wacana mengenai demokrasi, hanya sedikit saja negara yang
Lebih terperinciH. TOTOK DARYANTO, SE A-489 / FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN PADA MASA RESES MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2015-2016 DAERAH PEMILIHAN JAWA TIMUR V ----------- H. TOTOK DARYANTO, SE A-489
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Pengantar 1) kepentingan-kepentingan keadilan, dan 2) tidak mampu membayar Advokat.
BAB I PENDAHULUAN A. Pengantar Hukum telah diterima secara universal yang dijamin dalam Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)).
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI)
RENCANA STRATEGIS FREEDOM OF INFORMATION NETWORK INDONESIA (FOINI) TENTANG FOINI Freedom of Information Network Indonesia (FOINI) merupakan jaringan organisasi masyarakat sipil dan individu yang intensif
Lebih terperinciKOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN
KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN NOMOR : 033/Kpts/PBWB/KPU-Kab 002.969538/2015 T E N T A N G PEDOMAN TEKNIS PENDAFTARAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS Pada Penandatanganan MoU
Lebih terperinciPengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014
Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,
Lebih terperinciDaftar Riwayat Hidup
Daftar Riwayat Hidup Nama : Dra. Evi Novida Ginting Manik, M.SP Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 11 November 1966 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Status Perkawinan : a. Menikah b. Nama Suami:
Lebih terperinciDr. Ali munhanif, MA.
Dr. Ali munhanif, MA. Orientasi politik adalah suatu cara pandang dari golongan masyarakat dalam struktur masyarakat.yang melatarbelakangi orientasi politik yaitu nilai-nilai yang da di dalam masyarakat
Lebih terperinciPelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development)
4 Pelaku dan Praktek Pengembangan Masyarakat (Community Development) Negara adalah suatu entitas yang terdiri dari komponen Pemerintah, kalangan swasta, dan masyarakat, yang masing-masing punya peran,
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 PPID
Page1 LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2015 PPID KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA BALIKPAPAN Ppid.kpukotabalikpapan@gmail.com
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PANWASLU KECAMATAN SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 10 JUNI 2015
1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PANWASLU KECAMATAN SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 10 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum
Lebih terperinciKEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI. NOMOR : 08/Kpts/KPU-Kab /V/2016 TENTANG
KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PATI NOMOR : 08/Kpts/KPU-Kab-012.329311/V/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMANTAU, TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN AKREDITASI BAGI PEMANTAU DALAM NEGERI SERTA
Lebih terperinciBAB III. butuhkan dalam pemilihan suatu kepala daerah atau negara. serta deskripsi kerja pada bagian-bagian yang ada di KPU
BAB III 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Dengan perkembangan teknologi pada saat ini sehingga kebutuhan akan informasi semakin meningkat serta semakin instan dan higienis nya informasi yang di butuhkan dalam
Lebih terperinciBab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi dan Kerangka Kelembagaan 3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Komisi Pemilihan Umum Arah kebijakan dan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengalaman masa lalu telah memberikan pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia, bahwa pembangunan yang dilaksanakan dengan pendekatan top-down dan sentralistis, belum berhasil
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA KESBANGPOL KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Lebih terperinciWalikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat
- 1 - Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PELINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 KONDISI UMUM Sebagai lembaga pemerintah yang mandiri, KPU memiliki tugas dan fungsi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu. Peraturan
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PEMILHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA DI TEMPAT PEMUNGUTAN SUARA DALAM PEMILIHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan adalah dimensi penting dari usaha United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengurangi separuh kemiskinan dunia
Lebih terperinciPOLITIK HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG POLITIK DI INDONESIA
1 POLITIK HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG POLITIK DI INDONESIA Oleh : TRI HERMINTADI, SH, MH 1. A. Pengantar Jika konfigurasi politik demokratis maka akan melahirkan karakter hukum yang responsif. Konfigurasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS
BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1365, 2013 KOMISI YUDISIAL. Pembidangan Kerja. Susunan Organisasi. Pecabutan. PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal
Lebih terperinci2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent
No.1711,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU.Pemilihan.Gubernur.Bupati.Walikota.Pelanggaran Administrasi. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG
Lebih terperinciKODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA
KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA MUKADIMAH Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi masyarakat dalam segala proses perubahan membutuhkan pendekatan dan pentahapan yang
Lebih terperinciINSTRUMEN ASSESSMENT PENERAPAN KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA
INSTRUMEN ASSESSMENT PENERAPAN KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA No I. INTEGRITAS. I.a Non Pemerintah. ASPEK 1. Aktivis Konsil LSM menduduki jabatan struktural di pemerintahan: 1. Ada aktivis Konsil LSM menduduki
Lebih terperinciPERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL
KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN PEMBIDANGAN KERJA KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KOMISI
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kota Bandar Lampung sebagai pusat perdagangan, industri, dan pariwisata.
59 IV. GAMBARAN UMUM A. Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung. Oleh karena itu selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial, politik, pendidikan dan kebudayaan,
Lebih terperinciSTRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1
STRATEGI MEMAJUKAN PERAN & KEBERLANJUTAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL DI INDONESIA 1 Handoko Soetomo 2 Peran organisasi masyarakat sipil (OMS) di Indonesia tak dapat dilepaskan dari konteks dan tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan
BAB I PENDAHULUAN 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi 1.1.1 Sejarah Instansi Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan berdirinya kabinet Reformasi dibawah pemerintahan Abdul
Lebih terperinciLAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012
LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG
- 1 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR 186 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA
PEMBENTUKAN TIM PENGAWAS INTELIJEN NEGARA SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG INTELIJEN NEGARA Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima : 24 September 2014; disetujui : 13 Oktober 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pemilu merupakan salah satu arena ekspresi demokrasi yang dapat berfungsi sebagai medium untuk meraih kekuasaan politik. Karenanya, berbagai partai politik
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Pancasila sebagai
Lebih terperinciPenguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik
Penguatan Partisipasi dan Perbaikan Keterwakilan Politik Melalui Pembentukan Blok Politik Demokratik Pendahuluan Pokok Pokok Temuan Survei Nasional Demos (2007 2008) : Demokrasi masih goyah: kemerosotan
Lebih terperinci10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor Tahun 2005 tentang Pedoman Fasilitas Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2005 tentang Pedoman Bagi pemerintah Daerah Dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12
Lebih terperinciOleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1
Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le
No.1279, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENSOS. Pemberdayaan. Sosial. Adat. Terpencil. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPULIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PRESIDEN NOMOR
Lebih terperinciTAHAPAN PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR SUMATERA UTARA TAHUN 2013
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 01/KPTS/KPU PROV-002/2012 TANGGAL 8 AGUSTUS 2012 TENTANG TAHAPAN, PROGRAM DAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN
Lebih terperinciBAB 1 Pendahuluan L IHA PEMILIHAN UMUM
BAB 1 Pendahuluan SI L IHA N PEM UMUM MI KO I 2014 PEMILIHAN UMUM A. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan yang telah mengalami
Lebih terperinci- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PELAYANAN PUBLIK I. UMUM Negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ADMINISTRASI TERKAIT LARANGAN MEMBERIKAN
Lebih terperinci