BAB VI URAIAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI URAIAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR"

Transkripsi

1 BAB VI URAIAN SYARAT-SYARAT TEKNIS PEKERJAAN INTERIOR 6.1. PENDAHULUAN 1. Spesifikasi teknis ini berisi perincian syarat-syarat mutu kekuatan, syarat keindahan (estetika) serta syarat syarat teknis pasangan/ pemasangan dari bahan-bahan atau campuran-campuran maupun alat-alat atau mesin-mesin kelengkapan bangunan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada proyek ini. 2. Apabila dalam spesifikasi teknis disebutkan suatu merk dagang atau produsen tertentu, maksudnya semata-mata untuk menunjang mutu yang diinginkan. 3. Penjelasan umum dan persyaratan teknis, termasuk gambar-gambar perencanaan serta instruksi dan informasi resmi kepada para calon kontraktor paket pekerjaan interior adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen keseluruhan seta prosedur penawaran paket pekerjaan ini. 4. Spesifikasi ini di susun dengan urutan sebagai berikut : A. PEKERJAAN PERSIAPAN & PEMBONGKARAN B. PEKERJAAN LANTAI C. PEKERJAAN DINDING D. PEKERJAAN PLAFOND E. PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA F. PEKERJAAN FIXTURES & FITTINGS G. PEKERJAAN FURNITURE & AKSESORIS H. PEKERJAAN KHUSUS IN- 1

2 6.2. PEKERJAAN LANTAI Umum : 1. Pekerjaan lantai pada proyek ini meliputi : 1. Pekerjaan lantai keramik/ granite tile 2. Pekerjaan lantai marmer 3. Pekerjaan lantai granit 4. Pekerjaan lantai karpet 5. Pekerjaan lantai panggung Keseluruhannya termasuk pemasangan lantai kerja. 2. Kontraktor harus meneliti keadaan permukaan lantai sebelum pekerjaan dimulai, permukaan lantai harus dalam keadaan kering, rata dan bersih. 3. Apabila kondisilapangan tidak memenuhi persyaratan untuk penyelesaian pekerjaan secara sempurna, maka kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada konsultan pengawas. 4. Pekerjaan tidak boleh dimulai apabila kerusakan dan kekurangannya belum diselesaikan Pekerjaan Lantai Keramik/ Granito Tile : Bahan : 1. Bahan keramik/ granito tile yang dipergunakan adalah bahan keramik/ granite tile dengan kualitas baik/ KW I, atau sesuai dengan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity Persyaratan : 1. Bahan keramik/ granito tile yang dipergunakan adalah keramik/ granito tile yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masingmasing unit sama, tidak ada yang gompal, retak atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan konsultan pengawas. 2. Pemotongan keramik/ granito tile harus mempergunakan alat potong khusus, sesuai dengan petunjuk pabrik Pemasangan : 1. Bahan keramik/ granito tile dipasang diatas lantai kerja yang telah memenuhi persyaratan tersebut pada pasal Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman. 3. Pattern/ pola lantai harus sama diperhatikan dan disesuaikan dengan gambar pola lantai atau petunjuk dari konsultan pengawas. 4. Lebar siar-siar harus sama dan kedalamannya maksimum 3 mm membentuk garis lurus. 5. Siar-siar diisi dengan semen berwarna yang dibuat khusus untuk itu (grouting) yang warnanya akan ditentukan kemudian. IN- 2

3 6. Awal pemasangan keramik/ granito tile pada lantai kerj dan kemana sisa ukuran harus diadakan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan perencana/ konsultan pengawas sebelum pekerjaan dimulai. 7. Bekas kotoran semen harus segera dibersihkan dan selanjutnya dipoles dengan J-Wax Kit dan dipelihara kebersihannya hingga serah terima pekerjaan ke 2 (dua) Lokasi Pemasangan : Sesuai dengan gambar Pola Lantai dan Bill of Quantity Pekerjaan Lantai Marmer : Bahan : 1. Bahan marmer adalah jenis marmer alam, dengan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity Persyaratan : 1. Marmer yang dipasang diatas lantai kerja yang telah memenuhi persyaratan tersebut pada pasal Setelah marmer terpasang, jarak antara masing-masing unit marmer harus sama dsan membentuk garis lurus, bidang permukaan lantai harus rata, waterpas dan tidak ada bagian yang bergelombang. Naad diisi dengan semen khusus laticrete, warna sesuai dengan warna marmer. 3. Bekas kotoran semen harus segera dibersihkan dan selanjutnya dipoles dengan J-Wax Kit dan dipelihara kebersihannya hingga serah terima pekerjaan ke 2 (dua) Lokasi Pemasangan : 1. Sesuai dengan gambar Pola Lantai dan Bill of Quantity Pekerjaan Lantai Granit : Bahan : 1. Bahan granit adalah jenis granit alam, dengan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity Pesyaratan : 1. Granit yang dipasang adalah granit yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada yang gompal, retak atau cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Perencana. 2. Pemotongan granit harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong, bekas potongan harus digerinda sampai halus/ rata. IN- 3

4 Pemasangan : 1. Bahan granit dipasang diatas lantai kerja yang telah memenuhipersyaratan tersebut pada pasal Setelah granit terpasang, jarak antara masing-masing unit granit harus sama dan membentuk garis lurus, bidang lantai harus rata, waterpass dan tidak ada bagian yang bergelombang. Naad diisi dengan semen khusus laticrete, warna sesuai dengan warna granit. 3. Bekas kotoran semen harus segera dibersihkan dan selanjutnya dipoles dengan J-Wax Kit dan dipelihara kebersihannya hingga serah terima pekerjaan ke 2 (dua) Lokasi Pemasangan : Sesuai dengan gambar Pola Lantai dan Bill of Quantity Pekerjaan Lantai Karpet : Bahan : 1. Bahan karpet yang dipergunakan adalah dengan spesifikasi sebagaimana tersebut dalam finishing schedule/ Bill of Quantity Persyaratan : 1. Bahan karpet harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat. 2. Beberapa bahan karpet tertentu masih harus dalam kemasan aslinya yang masih tersegel dan berlabel pabriknya. 3. Bahan karpet harus disimpan ditempat yang terlindung dan tertutup, kering/ tidak lembab, dan bersih seseuai persyaratan dari pabrik. 4. Bahan karpet harus memenuhi persyaratan atas kebakaran, kekorotan, kelembaban, anti static, tahan terhadap kaki meja serta roda ( trolley ). 5. Underlayer yang dipergunakan adalah dalam bentuk sponge foam atau rubber sheet dengan ketentuan berat Oz (1,5-1,7 Liter) setiap 0,9 m² Pemasangan : 1. Bahan karpet jenis wall to wall carpet/ carpet tile dipasang diatas lantai kerja yang tidak lembab, keras dan telah memenuhi persyaratan tersebut pada pasal B Pekerjaan pemasangan harus dilakukan oleh pekerja yang ahli dan berpengalaman dalam pemasangan karpet sejenis. 3. Sebelum pemasangan harus diperhatikan pula apabila ditempat tersebut ada pekerjaan pemasangan elektrikal, plumbing atau lainnya. 4. Pekerjaan pemasangan baru dapat dimulai apabila pekerjaanpekerjaan tersebut telah siap terpasang. IN- 4

5 5. Sebelum pemasangan karpet dimulai juga harus diperhatikan ukuran dan pola serta warna dari bahan tersebut yang harus disesuaikan dengan gambar perencanaan atau petunjuk dari Perencana dan Konsultan Pengawas. 6. Pengukuran yang tertera dalam gambar harus disesuaikan dengan kondisi lapangan dan keadaan lainnya, ssehingga tidak akan terjadi kekurangan bahan. 7. Dalam pemasangan ditentukan lebih dahulupeil yang dikehendaki (sesuai perencanaan). 8. Pemasangan underlayer harus dilakukan dengan baik, sambungan rapat dan permukaan rata, serta sesuai dengan persyaratan dari pabrik. 9. Dalam pemasangan karpet karpet untuk peletakan arah ditentukan oleh perencana/ konsultan pengawas atau sesuai petunjuk dari pabrik. 10.Pada dasarnya pemasangan wall to wall carpet tidak memerlukan perekat (kecuali pada jenis karpet tile). Perekat hanya digunakan apabila diperlukan untuk memperkuat pemasangan karpet pada penurunan peil lantai. 11.Pemasangan carpet gripper harus dilakukan dengan baik, dan penempelan harus kuat, sesuai persyaratan dari pabrik. 12.Sambungan-sambungan yang terjadi harus rapi sekali sehingga tidak terlihat. 13.Apabila diperlukan, pemotongan karpet merupakan tanggung jawab dari supplier karpet, terutama menyangkut pekerjaan lain seperti electrical outlet atau penambahan lainnya. 14. Hasil pemasangan harus rata, kuat dan tidak mengembung. 15.Setelah pemasangan, seluruhkarpet harus dibersihkan dan siap untuk dipakai. 16.Suppilar bertanggung jawab atas kerusakan-kerusakan yang timbul karena pekerjaan sendiri ataupun oleh kontraktor lain Lokasi Pemasangan : 1. Sesuai dengan gambar pola dan Bill of Quantity. IN- 5

6 6.3. PEKERJAAN LANTAI Umum : 1. Pekerjaan dindingmeliputi penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik. 2. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh-contohnya kepada konsultan pengawas dan perencanaan untuk mendapatkan persetujuan. 3. Spesifikasi teknis untuk pekerjaan dinding terdiri dari 2 (dua) pekerjaan dinding dasar, yaitu : 1. Dinding Bata. 2. Dinding Partisi Yang diikuti dengan uraian tentang jenis-jenis masing-masing pekerjaan dinding tersebut yang pada intinya mengacu pada penutup atau finishingnya Pekerjaan Dinding Bata : Bahan : 1. Batu Bata ex Local Ukuran : 5,5 x 11 x 22 cm 2. Semen Portland Mutu : I 3. Pasir aduk Memenuhi NI-3 pasal Air Memenuhi PUB I 1982 pasal Persyaratan : 1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, siku, dan sama ukuran, sama warna serta telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. 2. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk. 3. Air untuk adukan pasangan harus air bersih, tidak mengandung lumpur/ minyak/ asam/ basa Pemasangan : 1. Sebelum digunakan, batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh. 2. Seluruh dinding dari pasangan bata merah dipasang dengan adukan yang merupakan campuran 1 PC : 5 Pasir Pasang, kecuali pasangan batu bata semen raam. 3. Untuk dinding rapat air dipasang dengan adukan campuran 1 PC : 3 Pasir Pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan sloof/ balok/ pondasi, sampai minimum 20 cm diatas permukaan lantai setempat IN- 6

7 untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah, serta pasangan batu bata dibawah permukaan tanah. 4. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap minimum 24 lapis per harinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata setengah batu yang luasnya maksimal 9 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan kolom ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan pokok 4 diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak antara kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter. 5. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan batu merah sama sekali tidak diperkenankan. 6. Bagian pasangan bata yang berhubungan engan tiap bagian pekerjaan beton diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih tertanam dalam pasangan sekurang-kurangnya30 cm, kecuali bila disebabkan satu dan lain hal ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas. 7. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari 2 (dua) bagian. 8. Pasangan dinding batu bata tebal setengah batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapid an bemar-benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata. 9. Pasangan batu bata semen raam bawah permukaan tanah/ lantai harus dibrapen dengan adukan 1 PC : 3 Pasir. 10.Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/ diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1 cm (sebelum diaci/ diplester) Plesteran dinding bata : 1. Semen Portland yang dipergunakan untuk pekerjaan plesteran dinding bata harus dari satu produk, mutu I dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/ MK serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 dan PUB I Air harus memenuhi NI-3 pasal Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran dan melalui ayakan 1,6 2,0 mm (diameter lubang). 5. Seluruh plesteran dinding bata dengan adukan campuran 1 PC : 5 Pasir, kecuali pada dinding bata rapat air adukan campuran 1 PC : 3 Pasir. 6. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan. IN- 7

8 7. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi dibutuhkan dari jenisnya dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. 8. Semen Portland yang dikirim kelokasi harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak cacat. 9. Bahan harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik, bersih, dan terlindung sesuai persyaratan dari pabrik. 10.Semua bahan sebelum dikerjakan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas. 11.Tabal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai gambar detail perencanaan. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran, pada bagian pekerjaan yang diijinkan Konsultan Pengawas. 12.Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain (kusen dan lain sebagainya), dibuat naad (tali air) lebar minimal 7 mm dalam 5 mm, kecuali bila ditentukan lain Plesteran halus (acian) : 1. Untuk plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogeny, acian dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sampai betul-betul kering. 2. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang terlihat kering dan melidungi dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang bias mencegah penyerapan air secara cepat. 3. Selama masa pelaksanaan dan garansi, Kontraktor wajib memperbaiki/ mengulang/ mengganti apabila ada kerusakantanpa biaya tambahan selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas Pekerjaan Finishing Dinding Bata : Finishing cat tembok : Bahan : 1. Untuk dinding bata dengan finishing cat tembok, maka cat tembok yang dipergunakan adalah sebagaimana yang tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity. 2. Cat dasar yang digunakan yaitu Dulux Alkali Resisting Primer A-931/ Persyaratan : IN- 8

9 1. Bahan-bahan yang akan dipergunakan, sebelumnya harus diajukan terlebih dahulu contoh-contohnya untuk mendapatakan persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana. 2. Kapasitas/ daya sebar cat minimal 10 m2/ liter untuk pengecatan 1 lapis dengan pengencer air bersih maksimum 20 %. 3. Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu, dan pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya (misalnya instalasi listrik, air, dsb) telah selesai terlebih dahulu. 4. Apabila terjadi pengkristalan pada tembok, harus dikeringkan dan tunggu 48 jam atau sampai betul-betul tidak terjadi pengkristalan kembali, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan permukaan dri bekas percikan plesteran atau kotoran lainnya Pelaksanaan pekerjaan : 1. Bagian-bagian dinding yang retak atau kurang sempurna sebelum pekerjaan pengecatan dimulai diratakan terlebih dahulu dengan plamur tembok. 2. Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang dan percobaan warna telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Perencana, bidang plamur diamplas dengan amplas besi halus, kemudian dibersihkan permukaan tembok yang akan dicat. 3. Setelah dinding yang akan dicat dihaluskan, pekerjaan pengecatan dapat dimulai dengan aplikasi cat dasar alkali resistance primer, dengan pengenceran air maksimum 50 %. 4. Lapisan cat dasar dilakukan minimal 1 lapis sampai rata dan sama tebalnya. 5. Setelah kering tempo 24 jam siap dicat dengan cat yang telah disetujui perencana dan Konsultan Pengawas. 6. Pengecatan disyaratkan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik/ halus. 7. Setiap lapisan cat dilaksanakan, harus dihindarkan terhadap sentuhan benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 (dua) jam. 8. Lapisan pengecatan terdiri dari 3 lapis : Lapisan Pertama encer, Lapisan Kedua Kental dan Lapisan Ketiga encer. 9. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, tidak ada bagian yang belang-belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran Finishing cat tembok : Bahan : IN- 9

10 Silicate based inorgranic polymer spray body texture coat, dengan spesifikasi sebagaimana yang tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity. Cat dasar yang digunakan adalah jenis acrylic resin solvent-borne sealer dengan kapasitas/ daya sebar maksimal kg/m2 untuk pengecatan 1 lapis. Pengecatan : Thinner sesuai petunjuk cat dasar Persyaratan : 1. Bahan yang akan dipergunakan, sebelumnya harus diajukan terlebih dahulu contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan Pengawas. 2. Sebelum pekerjaan pelapisan dimulai, permukaan bidang yang akan dilapis harus rata, kering dan bersih dari segala kotoran, minyak dan debu, dan pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya (misalnya instalasi listrik, air, dsb) telah selesai terlebih dahulu. 3. Apabila terjadi pengkristalan pada tembok, harus dikeringkan dan tunggu 48 jam atau sampai betul-betul tidak terjadi pengkristalan kembali, kemudian dilanjutkan dengan pembersihan permukaan dari bekas percikan plesteran atau kotoran lainnya Pelaksanaan pekerjaan : 1. Bagian-bagian dinding yang retak atau kurang sempurna sebelum pekerjaan texture spray coating dimulai diratakan dengan plamur tembok. 2. Sesudah 7 (tujuh) hari plamur terpasang dan percobaan warna serta texture telah mendapat persetujuan dari perencana dan Konsultan Pengawas, bidang plamur diamplas dengan amplas besi halus, kemudian bersihkan permukaan tembok yang akan dicat. 3. Setelah dinding yang akan dicat dihaluskan, pekerjaan pengecatan dapat dimulai dengan aplikasi cat dasar jenis acrylic resin solvent borne sealer. 4. Lapisan cat dasar dilakukan minimal 1 lapis sampai rata dan sama tebalnya. 5. Setelah kering tempo 24 jam siap dilakukan pelapisan dengan coating material yang telah disetujui Perencana dan Konsultan Pengawas. 6. Setiap lapisan coating dilaksanakan, harus dihindarikan terhadap sentuhan benda-benda dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam. 7. Aplikasi coating material dilaksanakan dengan sprayer serta sesuai dengan petunjuk produk yang dipergunakan. 8. Coating material setelah kering ditutup dengan top coat jenis semi gloss reactive polyurethane solvent base. IN- 10

11 9. Setelah pekerjaan pelapisan selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata (tidak bergelombang), tidak ada bagian yang belang-belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoranpengotoran Finishing wall covering : Bahan : 1. Material wall cover yang dipergunakan adalah sebagaimana yang tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity Persyaratan : 1. Pengiriman material wall cover ke proyek dilakukan bila seluruh areal dinding yang akan dilapisi telah selesai konstruksinya. 2. Penyimpanan material wall cover sedemikian rupa sehingga terhindar dari proses detriosasi, staining dan soiling, dengan kelembaban normal dan temperature sekitar 400 derajat farenheit Pemasangan : 1. Pemasangan wall covering dilakukan bila semua persiapan telah selesai dan ruangan bebas dari debu. 2. Permukaan dinding harus bersih, kering dan bebas dari cacat. Semua keretakan dan tonjolan harus diratakan sesuai kondisi yang dipersyaratkan oleh produsen wall cover. 3. Pemasangan wall cover menggunakan perekat yang direkomendasikan oleh produsen wall cover. 4. Penyambungan harus dikerjakan dengan teliti sehingga sambungan tidak terlihat dan pola atau tektur terpasang sesuai dengan perencana. 5. Setelah wall cover terpasang bidang permukaan dinding harus rata, bersih dengan wall cover yang menempel kuat Finishing panelling : Bahan : 1. Untuk dinding yang dilapisi paneling dengan material dan teknis pelaksanaan yang memenuhi persyaratan Persyaratan : 1. Panelling yang dipasang adalah paneling dengan material dan teknis pelaksanaan yang memenuhi persyaratan. 2. Bentuk dan ukuran paneling dapat dilihat pada gambar perencanaan. 3. Dalam keadaan dimana kondisi lapangan berbeda dengan perencanaan, maka Kontraktor wajib mengajukan usulan penyelesaian terkait keadaan tersebut berupa shop drawing untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana. IN- 11

12 4. Sebelum dipasang pada dinding, paneling harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Perencana Pemasangan : 1. Bahan paneling dipasang diatas dinding yang telah memenuhi persyaratan. 2. Untuk paneling yang berfungsi sebagai penutup dinding yang bersifat akustik, maka pemasangannya menggunakan rangka metal hollow dan/ atau kayu kamper 5/7 cm, ruang antaranya diberi material pengisi berupa glasswool 1 atau 2 (density 32 kg/ m3) dan wire mesh dengan panel penutup dari bahan plywood 18 mm diperforasi diameter 10 mm dan total open area sebanyak 22 %. Sementara finishing panel penutup disesuaikan dengan material yang tercantum dalam finishing schedule/ Bill of Quantity. 3. Lokasi pemasangan sesuai deengan gambar perencanaan dan finishing schedule/ Bill of Quantity Pekerjaan Dinding Pastisi : Bahan : 1. Material dinding partisi ada 2 jenis : Dinding partisi gypsum Dinding partisi kayu 2. Untuk partisi gypsum, material panel yang dipergunakan adalah gypsum board 12 mm ex. Jaya Board, Elephant Brand atau setara. 3. Untuk partisi kayu, material panel yang dipergunakan adalah plywood 18 mm sesuai persyaratan (lihat ) 4. Material rangka adalah metal hollow atau kayu kamper dengan ukuran sesuai perencanaan serta memenuhi persyaratan (lihat ) Pemasangan : 1. Sebelum pemasangan dinding partisi, Kontraktor harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. 2. Jika dipandang perlu diadakan penggantian bahan, maka bahan pengganti harus mendapatkan persetujuan Perencana dan Konsultan Pengawas. 3. Sebelum dilaksanakan pemasangan bahan-bahan pekerjaan tersebut, harus diperhatikan pula apabila ditempat pemasangan terdapat pelokasian instalasi elektrikal. 4. Pemasangan harus dilakukan oleh seorang ahli yang berpengalaman. 5. Pelaksanaan dinding partisi harus dilakukan sebaik-baiknya sesuai gambar perencanaan. 6. Untuk dinding partisi gypsum, sambungan antara gypsum board menggunakan paper tape dan plester joint compound. IN- 12

13 Pekerjaan Finishing Dinding Pastisi : Finishing cat tembok : Bahan : Lihat ( Finishing cat tembok) Persyaratan : Lihat ( Finishing cat tembok) Pelaksanaan Pekerjaan Lihat ( Finishing cat tembok) Finishing texture spray coating : Bahan : Lihat ( Finishing texture spray coating ) Persyaratan : Lihat ( Finishing texture spray coating ) Pelaksanaan Pekerjaan : Lihat ( Finishing texture spray coating ) Finishing wall cover : Bahan : Lihat (Finishing wall cover) Persyaratan : Lihat (Finishing wall cover) Pemasangan : Lihat (Finishing wall cover) Finishing panelling : Bahan : Lihat (Finishing paneling) Persyaratan : Lihat (Finishing paneling) Pemasangan : Lihat (Finishing paneling) IN- 13

14 6.4. PEKERJAAN PLAPOND Umum : 1. Pada pekerjaan plafond perlu diperhatikan adanya pekerjaan lain yang terkait pada area setempat. Pekerjaan lain termasuk ialah : a. Instalasi elektrikal, mencakup lighting, air conditioning, sound system, fire alarm/ detector, dsb. b. Instalasi mekanikal mencakup sprinkler, dsb. c. Pemasangan elektrikal fixtures mencakup lampu-lampu, AC diffuser, speaker, dsb. 2. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafon, pekerjaan terkait yang terletak diatas plafon harus sudah terpasang. 3. Bila pekerjaan-pekerjaan terkait yang terletak pada gambar rencana plafon, maka harus diteliti pula gambarperencanaan M & E, special lighting, sound system atau conference system. 4. Rangka penggantung plafon, material panel dan polanya harus sesuai dengan gambar perencanaan dan spesifikasi material pada Bill of Quantity. Disamping itu harus pula diperhatikan benar-benar peilnya. 5. Rangka-rangka dasar harus waterpass dan yang miring harus sesuai dengan detail perencanaan. 6. Pertemuan plafon harus benar-benar diperhatikan dan dilaksanakan sesuai perencanaan. 7. Spesifikasi teknis untuk pekerjaan plafon menguraikan pekerjaan plafon dasar dengan menggunakan bahan : d. Gypsum Board Pekerjaan plafon gypsum : Bahan : 1. Rangka : Metal Hollow 2/4 & 4/4 cm dizincromate 2. Hanger : dia. 6 mm dan kawat SWG 14. Hubungan rangka dengan kawat rivet. 3. Rangka tambahan : Kayu kamper 5/7 cm untuk detail-detail tepi. Kelembaban kayu max. 12 %. 4. Aksesoris : Sekrup-self tapping screw joint. Compound-jointing cement M 400 multi bond. Joint tape-special paper tape. 5. Panel : Gypsum board 9 mm ( area kering ) Gypsum board wet area 10 mm ( area basah ) Ex. Jaya board, Elephant Brand atau setara. IN- 14

15 Persyaratan : 1. Gypsum board yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unti sama, padat tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat lainnya. 2. Pemotongan gypsum board harus dilakukan dengan pisau yang tajam Pemasangan : 1. Gypsum board dipasang dengan menggunakan sekrup, dipasang tenggelam pada permukaan gypsum board dengan jarak 20 cm. Sambungan antara gypsum board dengan gypsum board diisi joint cement dan selanjutnya ditutup dengan perforated tape. 2. Pemasangan dilakukan pada temperatur maksimum 30 derajat celcius. 3. Setelah gypsum board terpasang, permukaannya harus rata, bebas dari ketidak beresan pemasangan, bersih serta kering. 4. Selanjutnya plaofon gypsum siap untuk difinish dengan material finishing sesuai perencanaan Pekerjaan finishing plafond : 1. Finishing plafond : sesuai finishing schedule/ Bill of Quantity terdiri dari 2 (dua) jenis pengecatan, yaitu : 1. Flushpaint finish 2. Stucco spraypaint finish 2. Material cat yang dipergunakan ialah Acrylic Emulsion Paint ex. ICI atau setara, dengan warna/ code nr. Sesuai finishing schedule/ Bill of Quantity atau ditentukan kemudian. Sementara untuk stucco spraypaint dipergunakan powder dengan besar butiran terhalus yang sebelumnya harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan perencana. 3. Selanjutnya untuk persyaratan dan pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond : lihat pasal C.03 ( finishing cat tembok ). 4. Disamping itu untuk finishing plafond terdapat kemungkinan penyelesaian plafond khusus yang disebut ceiling treatment/ plafond dekoratif, untuk mana kontraktor diiwajibkan mempelajari Dokumen Gambar dan finishing schedule/ Bill of Quantity sebelum melaksanakannya. IN- 15

16 6.5. PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA Pekerjaan Kusen : Pekerjaan kusen Kayu : 1. Untuk pekerjaan kusen kayu maka bahan yang dipakai adalah : 3. Kusen : Kayu dengan kwalitas baik sesuai persyaratan dalam NI-5 Kelas keawetan I Kelas keawetan I II 4. Aksesoris : Angker besi baja beton dia. 8 mm Jika ada harus diberi anti korosif Plat baja ketebalan 2 mm Sekrup dan baut jika ada harus diberi anti korosif 2. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya. 3. Kelembaban kayu yang disyaratkan maksimum 15% diproyek, dengan menunjukan hasil test dilapangan. Diawetkan dengan bahan lain yang memenuhi syarat serta disetujui Konsultan Pengawas. 4. Bentuk dan ukurann sesuai dengan gambar perencana, dibuat dengan lubang dan pen. 5. Sebelum melaksanakan pemasangan, penimbunan kayu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada area dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung, dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. 6. Apabila pembuatan dilakukan diluar proyek, kontraktor harus meminta pemeriksaan dan persetujuan dari Konsultan Pengawas, sebelum melakukan penyetelan kusen. 7. Detail kusen dan sambungan dengan material lain harus disesuaikan dengan type kusen kayu yang akan dipasang. Tiap yang berhubungan dengan dinding, harus diberi angker dari besi beton sebanyak 6 buah untuk setiap kusen pintu dan 4 buah untuk kusen jendela, kemudian di cor dengan adukan 1 PC : 3 Pasir : 3 Koral. 8. Harus diperhatiakan semua sambungan dalam pemasangan klosklos, baut, angker dan penguat lain yang diperlukan, hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan serta menjaga kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan. 9. Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku satu sama yang lain sisi-sisinya. IN- 16

17 10. Setelah kusen terpasang, bidang permukaan kusen harus rata, waterpass serta lot dan tidak terdapat cacat lainnya, serta diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran akibat pelaksanaan pekerjaan lain. 11. Pertemuan antara tembok dan kusen ditutup dengan list kayu berprofil, bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar perencanaan. 12. Selanjutnya kusen difinish dengan material finishing sesuai dengan perencanan. Pelaksanaan finishing sesuai persyaratan finishing untuk masingmasing material Pekerjaan Daun Pintu : Pintu Kayu : Persyaratan : 1. Sebelum pekerjaan pintu kayu dilaksanakan, Kontraktor/ Pelaksana wajib mempelajari type-type pintu berikut hardwarenya pada door & hardware schedule/ spesifikasi pada Bill of Quantity serta gambar rencananya. 2. Apabila pada pintu-pintu kayu terdapat artwork treatment, maka kontraktor/ pelaksana harus melakukan koordinasi dengan artwork artist yang bersangkutan sehingga hasil akhir dari pada pekerjaan pintu sesuai dengan perencanaan dan terpasang dengan baik. 3. Untuk persyaratan pekerjaan dari material pintu kayu, lihat : - Pasal (Pekerjaan Kayu) - Pasal (Pekerjaan Plywood) - Pasal (Pekerjaan finishing kayu) Pemasangan 1. Untuk pemasangan pintu-pintu kayu, lihat : Pasal (Pekerjaan Kayu) Pasal (Pekerjaan Plywood) Pasal (Pekerjaan Finishing Kayu) Pintu Kayu : Bahan : 1. Tempered Glass 12 mm Persyaratan 1. Sebelum melaksanakan pekerjaan pintu frameless glass, kontraktor/ Pelaksana wajib mempelajari gambar perencanaan dan melakukan pengukuran dilapangan. 2. Untuk persyaratan selanjutnya lihat pasal E.08 (Pekerjaan Kaca) Pemasangan 1. Lihat (Pekerjaan Kaca). IN- 17

18 Pekerjaan Daun Jendela : 1. Untuk pekerjaan dan jendela, kontraktor/ Pelaksana wajib mempelajari gambar perencanaan serta door & hardware schedule/ Spesifikasi pada Bill of Quantity yang mencantumkan type-type daun jendela berikutnya hardwarenya. 2. Selanjutnya untuk persyaratan pekerjaan, lihat pasal-pasal yang menguraikan tentang material pekerjaan terkait Pekerjaan Perlengkapan Pintu & Jendela (Iron Mongeries) : 1. Untuk pekerjaan perlengkapan pintu & jendela : lihat door & hardware schedule/ spesifikasi pada Bill of Quantity Pekerjaan Kayu : Bahan : 1. Untuk rangka dalam, maka kayu yang dipakai adalah kayu kamper dengan mutu baik, keawetan kelas I dan kekuatan kelas I-II. 2. Untuk rangka luar/ tampak, maka bahan yang digunakan ialah kayu kamper dengan mutu baik, keawetan kelas I dan kekuatan II Persyaratan : 1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5 (PKKI th. 1961). 2. Kelembaban yang dipersyaratkan maksimum 15% diawetkan dengan bahan tanahlith CT 106 sistem vacuum pressure atau dengan bahan lain yang memenuhi syarat. 3. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus kering dengan permukaan rata, bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainya Pemasangan : 1. Dalam melaksanakan pekerjaan kayu, Kontraktor/ Pelaksana harus melakukan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja detail-detail dan persyaratan teknik yang telah ditentukan. Kecuali jika oleh suatu sebab, ditentukan lain oleh perencanaan dan Konsultan Pengawas. 2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor/ Pelaksana diwajibkan meneliti gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola, layout/ penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail. 3. Kecuali ditentukan lain oleh Perencana dan konsultan pengawas, semua ukuran yang tertera dalam dokumen gambbar perencanaan adalah ukuran jadi, yaitu ukuran kayu setelah selesai dikerjakan dan terpasang. IN- 18

19 4. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu ditempat pekerjaan harus ditempatkan pada area dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban. Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan harus sedemikian rupa, sehingga kalau terjadi penyusutan karena kondisi tertentu, tidak akan mempengaruhi bentuk dan kekuatan pekerjaan kayu yang sudah jadi. 5. Pemotongan kayu sebagian/ seluruhnya, atau pada jenis sambungan yang telah ditentukan, harus lurus, rata dan presisi. Jika dalam sambungan ada kemiringan, sudutnya harus sesuai dengan petunjuk gambar kerja detail. 6. Harus diperlihatkan semua sambungan siku/ sudut untuk rangka kayu dan penguat lain yang diperlukan sehingga terjamin kekuatannya dengan memperlihatkan kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas penyetelan. 7. Setiap sambungan kayu baik dengan kontruksi kayu itu sendiri, maupun sekrup dan paku harus diperkuat dengan perekat kayu. 8. Pemasangan sekrup, paku dan lem pada sambungan harus sedemikian sehingga sambungan kuat, dan permukaan kayu bebas dari tonjolan. 9. Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik Ex. Acia Aibon atau setara. 10.Semua kayu tampak harus diserut halus, rata, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya. 11.Jarak sisi daun pintu terhadap kusen yang diperkenanankan maksimum 2mm. 12.Untuk pekerjaan kayu pada permukaan daun pintu, harus menutup betul terhadap skonengan kusen dan rata terhadap permukaan kusen yang dipasang. 13.Untuk pekerjaan lis kayu maka sambungan antara unit-unit kayu pada bagian pojok harus dikerjakan dengan sambungan adu manis, alur-alur profil harus tepat bertemu. Finishing lis kayu sebaiknya dilakukan sebelum lis dipasang agar pekerjaan finishing dapat dilakukan dengan sempurna. 14.Apabila pekerjaan kayu dilakukan diluar proyek, kontraktor/ Pelaksana harus meminta pemeriksaan dan persetujuan dari konsultan Pengawas sebelum pemasangan/ penyetelan Pekerjaan Plywood : Pekerjaan pemasangan plywood meliputi seluruh detail yang disebutkan dalam dokumen gambar perencanaan atau sesuai petunjuk Perencana dan Konsultan Pengawas Bahan : IN- 19

20 1. Plywood/ Nyatoh plywood produk local Ex. ASAHI atau setara Kelas mutu : 1 Ketebalan sesuai gambar Persyaratan : 1. Plywood harus dipilih yang padat, dengan sambungan antara lapisan tidak ada yang lepas Pemasangan : 1. Sambungan antara plywood atau dengan kayu menggunakan sekrup atau paku dan diperkuat dengan lem kayu merk PONAL atau setara. 2. Lubang-lubang bekas paku, sekrup pada permukaan plywood harus ditiadakan dengan bahan penutup ( dempul kayu ), sehingga menghasilkan permukaan yang rata. 3. Pada bagian-bagian tertentu akhiran dari bidang plywood dilapisi lis kayu dengan ketebalan dan bentuk sesuai dengan gambar perencanaan. 4. Plywood dipergunakan juga sebagai rangka pembentuk untuk bidangbidang lengkung, kalau perangkatnya tidak bias dicapai oleh kayu kamper 5/7 cm Pekerjaan Finishing Kayu : 1. Pekerjaan finishing kayu meliputi berbagai aspek mulai dari persiapan permukaan, penggosokan, peralatan, pengajuan contoh panel yang diifinish proses pelapisan sampai dengan pembersihan dan penyelsaian akhir. 2. Sebelum memulai pekerjaan finishing, Kontraktor/ Pelaksana terlebih dahulu mengajukan contoh material untuk disetujui Perencana dan Konsultan Pengawas. 3. Finishing kayu sepenuhnya mengikuti gambar detail dan spesifikasi material Perencana, kecuali terdapat perubahan yang secara tertulis telah disetujui perencana Finishing Melamic : Bahan : Wood Fillter : Ultran SH- Wood Stain : Ultran WS- Sending Sealer : Ultran MSS- : Melamine lack jenis dof/ semi gloss/ gloss Pengencer : Thinner KMA/ SQ Persyaratan : 1. Merk atau pabrik dari bahan-bahan finishing harus sesuai dengan daftar material. 2. Pengiriman barang harus dalam keadaan baik dan tidak terbuka. IN- 20

21 3. Untuk pelaksanaan finishing kayu dengan spray painting harus memakai peralatan yang disetujui oleh Perencana. 4. Pengecatan harus dilakukan dalam keadaan kering dan bersih Pemprosesan : 1. Seluruh permukaan kayu yang akan difinish harus dibersihkan dari segala macam kotoran: debu, minyak, dsb. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu sehingga rata dan licin, tidak terdapat lagi serat kayu. 2. Apabila seluruh permukaan kayu sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup melamic wood filler secukupnya. Wood filler dilaburkan pada permukaan kaayu dengan memakai kain, kemudian digosok dengan kain bal hingga halus. Permukaan kayu yang telah diplamir dengan wood filler, selanjutnya diamplas dengan amplas duco no. 360 s/d 400 yang halus, kemudian debu bekas amplas dibersihkan. 3. Seluruh permukaan kayu yang telah licin dan tertutup wood filler tersebut diberi warna dengan memakai pengecer thiner yang sesuai sehingga didapat suatu panduan warna yang disetujui Perencana. 4. Cara memberikan warna pada kayu adalah dengan kuas sampai rata dan mengikuti alur/ urat kayu. Apabila warna belum sesuai harus diulang sampai dua kali atau lebih. Diantara pengulangan pemberian warna kayu, permukaan yang difinish dapat dihaluskan dengan amplas halus agar tidak terdapat bintik debu yang tertinggal. 5. Apabila seluruh permukaan telah diberi warna dengan rata, perlu ditutup dengan melamine sanding sealer terdiri dari 2 (dua) campuran yaitu: 10% hardener, 90% sealer, pengecer melamic yang thiner sebanyak 40%-30%. Cara pelapisan dengan semprot agar didapat hasil merata. 6. Lapisan terakhir disemprotkan, tunggu sampai 5 jam sebelum diberikan pengulangan penyemprotan melamic yang kedua dan kalau perlu yang ketiga. Antara penyemprotan permukaan kayu harus diamplas halus agar tidak ada debu yang tertinggal Finishing Plastik Laminate : Bahan : 1. Plastik laminate : Merk, nomor catalog, warna, dsb - Sesuai finishing schedule/ spesifikasi pada Bill of Quantity. 2. Lem : Ex. Aica atau setara IN- 21

22 Persyaratan : 1. Pelapisan tidak boleh diterapkan pada kayu dengan kadar kelembaban lebih dari 15% atau diruangan yang bersuhu kurang dari 15 C. 2. Lem yang dipergunakan, bahan dasarnya urea dan harus tahan air, sesuai intruksi dari pabrik. 3. Untuk permukaan yang datar, digunakan plastic laminate dengan ketebalan 0,8 mm. 4. Arah serat dari plastic laminate harus sesuai yang ditunjukkan dalam gambar kerja/ detail. 5. Finish plastic laminate adalah standard satin atau furniture, sesuai dengan yang disarankan. Sample yang memperlihatkan permukaan bertekstur/ berpola harus disetujui oleh Perencana Pemasangan : 1. Laminasi apabila mungkin dilakukan dengan menggunakan mesin press di work shop. 2. Pelapisan diusahakan pada bidang yang sesuai dengan plastic laminate Pekerjaan Kaca : Jenis kaca yang dipakai adalah : a. Kaca polos tebal 5 mm b. Kaca tempered polos tebal 12 mm c. Kaca cermin tebal 5 mm Ex. ASAHIMAS atau setara Persyaratan : 1. Seluruh kaca jenis dari proses float, dipasang pada kusen, pintu kaca, jendela kaca atau yang disebutkan dalam gambar. 2. Kaca yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang bergelombang, gompal dan cacad lainnya Pemasangan : 1. Kontraktor/ Pelaksana harus memberi contoh jenis kaca tersebut diatas sebelum kaca dipasang untuk dimintakan persetujuannya Perencana dan Konsultan Pengawas. 2. Untuk kaca-kaca frameless, pemasangan menggunakan sealant warna sesuai warna kaca. 3. Kaca yang telah selesai dipasang harus rapih, kokoh dan tidak bergetar. 4. Untuk pengaman kaca diberikan tanda-tanda dari potongan kertas yang direkatkan dengan lem kanji yang dibersihkan setelah penyerahan pekerjaan. IN- 22

23 5. Setelah penyerahan seluruh pekerjaan kaca harus bersih, dan apabila terdapat kaca yang dipecah, retak atau gompal, Kontraktor atau Pelaksana harus menggantinya PEKERJAAN FIXTURES & FITTINGS Pekerjaan Fixtures & Fittings : Umum : 1. Lighting fixtures & fittings yang termasuk dalam pekerjaan interior dalam hal ini bersifat general lighting fixtures & fittings. 2. Apabila terdapat lighting fixtures & fittings khusus, maka yang dimaksud adalah lighting fixtures & fittings yang ditentukan oleh disainer interior dalam kaitannya lebih kepada estetika. 3. Untuk lighting fixtures & fitting khusus yang lebih terkait fungsional teknis (contoh: stage ligting), Kontraktor/ Pelaksana wajib mempelajari perencanaan special lighting dan M & E. 4. Ligting fixtures & fitting terdiri dari : - Armature berikut komponen-komponennya. - Switches, dan outlets 5. Kontraktor/ Pelaksana wajib mempelajari tipe-tipe fixtures & fittings schedule/ Bill of Quantity serta gambar perencanaan. 6. Semua material yang disuplay dan dipasang oleh kontraktor/ Pelaksana disamping harus sesuai spesifikasi, juga baik dan baru, hal mana ditunjukkan melalui surat order pengiriman dari dealer/ agen/ pabrik. 7. Kontraktor/ Pelaksana wajib mengisi daftar material lighting fixtures & fittings yang akan disuplay serta dipasang dengan menyebutkan merk, type, kelas serta jumlahnya yang dilengkapi dengan brosur/ catalog produk yang bersangkutan. 8. Apabila terjadi bahwa kontraktor/ Pelaksana tidak dapat mengadakan material termasuk diakibatkan oleh suatu alas an yang kuat dan dapat diterima oleh pemberi Tugas, Perencana dan Konsultan Pengawas, maka kontraktor/ Pelaksana dapat mengajukan usulan penggantian yang setara Armatur : 1. Semua armatur harus dipasang sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi, dimana sebelum dilaksanakan pemasangannya harus mendapatkan persetujuan Perencanaa/ Konsultan Pengawas. 2. Pemasangan komponen-komponen armatur seperti ballast, capacitor, starter lamp holder, dsb. Harus dapat memudahkan pemeliharaan. IN- 23

24 Switches & Outlets : 1. Pemasangan switches & outlets pada dinding atau partisi dilakukan sesuai petunjuk dalam gambar rencana. 2. Switches & outlets dipasang dengan roset-roset yang terbuat dari bahan galvanis (tidak berkarat) AC Diffuser, Sprinkler & Speaker : - AC diffuser : Lihat Spesifikasi Perencanaan M&E - Sprinkler : Lihat Spesifikasi Perencanaan M&E - Speaker : Lihat Spesifikasi Perencanaan M&E Toilet Fixture & Fitting : Pekerjaan toilet fuxture & fitting mencakup pengadaan, pemasangan peralatan serta perlengkapan toilet pada : a. Executive Toilet 1. Sebelum mengadakan barang, pelaksana wajib meneliti gambar kerja dan spesifikasi perencana. Apabila ditemukan ketidak sesuaian antara toilet fixtures & fittings yang ditentukan, maka hal tersebut harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas/ MK dan Perencana. 2. Untuk spesifikasi toilet fixtures & fittings items : lihat fixtures & fitting schedule/ spesifikasi pada Bill of Quantity. 3. Sebelum dilakukan pemasangan, Pelaksana diwajibkan mengadakan pengukuran kembali atas lokasi pemasangan. 4. Seluruh fixtures dan fittings items harus terpasang sesuai persyaratan. Lavatory, closet dan urinal dipasang pada posisi sesuai perencanaan, waterpass, tidak goyang, tidak ada bocoran, tidak tersumbat dan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Demikian pula halnya dengan faucets, floor drain dan toilet accessories. 5. Selesai pemasangan harus dibersihkan dari segala kotoran, dan selanjutnya dijaga kebersihannya agar tidak mampet IN- 24

25 6.7. PEKERJAAN FURNITURE & AKSESORIS Pekerjaan Furniture : Umum : 1. Pelaksanaan pekerjaan furniture harus dilakukan dengan sebaikbaiknya, sesuai dengan gambar rencana, baik yang ada maupun yang akan diusulkan oleh Konsultan Pengawas. 2. Contoh beberapa jenis pekerjaan harus dibuat untuk diuji sesuai dengan kondisi pemakaian sesungguhnya kelak dan disetujui sebelum produksi yang sesungguhnya dimulai. 3. Kontraktor/ Pelaksana harus memberi jaminan sedikitnya satu tahun atas pekerjaannya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan akibat mutu bahan yang digunakan maupun mutu pekerjaannya, yang ditunjukan dengan surat jaminan dari Kontraktor/ Pelakasana kepada Pemberi Tugas. 4. Semua contoh bahan-bahan lunak yang mempunyai kecendrungan terbakar seperti textile, upholstery, wall cover yang diajukan untuk mendapatkan persetujuan harus disertai dengan spesifikasi detail yang menunjukkan struktur maupun jenis serat yang digunakan. 5. Dan harus disertai dengan jaminan tertulis dari pabrik pembuatannya atau agen penjualannya, sesuatu keterangan yang menunjukan bahwa bahan-bahan tersebut sudah flame rated dan diproses untuk menjadi kondisi flame resistetance (diproses untuk mencegah penyebaran api melalui bahan-bahan tersebut) Khusus : 1. Furniture harus dibuat dengan persyaratan: a. Bersifat heavy duty dalam arti tahan untuk digunakan dalam batas maksimal pemakaian suatu furniture. Mutu kerja dan bahan harus kelas satu. b. Tidak diperbolehkan menggunakan chipboard atau particle board. c. Semua sambungan dibuat sekuat-kuatnya. d. Item yang selesai harus sesuai dengan gambar detail maupun spesifikasi. 2. Pembuatan shop drawing untuk furniture sesuai syarat-syarat teknis umum pekerjaan interior pasal D Contoh Prototip a. Kontraktor/ Pelaksana diwajibkan untuk membuat contoh prototip untuk setiap item dari furniture lepas yang jumlah totalnya 6 (enam) atau lebih. b. Prototip ini dibuat berdasarkan gambar detail untuk membandingkan kualitas bahan dan keahlian tukang dengan tujuan desainnya. IN- 25

26 c. Perencanaan akan melakukan pemeriksaan berkala pada waktu pekerjaan prototip untuk menilai metode pengerjaan, penyambungan dan penyetelannya, sehingga dapat memastikan pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan. d. Setelah prototip selesai dan disetujui secara tertulis oleh perencana, prototip ini menjadi standar acuan yang harus diikuti oleh kontraktor/ pelaksana. e. Untuk item yang disorder dan jumlahnya melebihi 25 (dua puluh lima) buah prototip harus dibuat sebagai bagian tambahan dan akan disimpan oleh perencanaan atau pemberi tugas sebagai pembanding dalam pembelian. f. Untuk item yang jumlah ordernya kurang dari 25 buah, prototip sudah termasuk dalam jumlah tersebut. 4. Penyimpanan dan proteksi furniture : a. Kontraktor/ pelakasana bertanggung jawab untuk menyimpan dan memelihara seluruh item furniture sebelum dilakukan penyerahan resmi kepada pihak Pemberi Tugas. b. Apabila pemilih tugas memina kontraktor/ pelaksana untuk menyimpan barangnya setelah tanggal penyerahan barang, maka atas persetujuan bersama biaya penyimpanan akan dinegosiasikan. c. Setiap item furniture harus dikirim kepada Pemberi tugas dalam keadaan terbungkus dan berlabel yang menunjukkan : - Nama pelaksana - Nomr gambar item furniture - Tempat tujuan d. Adanya perbedaan suhu dibengkel dan proyek, akan mempengaruhi kadar kelembaban dan finishing dari item furniture. Apabila setelah furniture ditempatkan diproyek diperlukan finishing kembali, maka biaya yang timbul ditanggung oleh kontraktor/ Pelaksanna Bahan-bahn dan pengerjaannya : 1. Bahan-bahan furniture dibagi menjadi : - Bahan kayu - Pekerjaan cat & melamic - Pekerjaan perlengkapan metal - Plastik laminate 2. Bahan kayu : - Kayu dalam bentuk solid dan blockboard atau coreboar baik yang dilapis veneer maupun tidak. Syarat utama bagi bahan dasar kayu adalah bahan kayu yang terbaik yang dipakai. - Semua bahan kayu harus sudah melalui proses pengawetan dan pengeringan baik alam, maupun mesin hingga mencapai dasar kelembaban antara 10%-12% (WMC). IN- 26

27 - Kayu harus bersih dari pecahan, mata kayu, pinggiran rusak dan lain kerusakan yang memungkinkan pihak Konsultan Pengawas memutuskan tidak menggunakan dalam proyek ini. Warna dan serat kayu harus sama. - Semua kayu harus sudah dianti rayap. - Pekerjaan kayu yang tertutup oleh upsholstery dapat terbuat dari kayu keras. Pekerjaan furniture kayu yang mensyaratkan kekuatan atau yang terliahat sebagian kayunya, harus diawetkan dan kontraktor/ Pelaksana harus membuktikan dengan suatu sertifikat. 3. Bahan kayu dalam bentuk Solid wood : - Solid wood yang digunakan untuk furniture adalah kayu nyatoh. Kayu harus lurus, tidak ada yang cacat atau tidak sama lekuknya. - Pemasangan harus betul-betul rata dengan permukaan kayu tidak boleh terdapat celah. Apabila terdapat profil pada garis lurus, pertemuan sudut diadu manis, dan alur-alur profil harus tepat bertemu. - Ontruksi pertemuan kayu adalah standard mortise dan tenon, dowel, ekor burung, cross halved, mitred, tongue and groove, tenon harus tepat bertemu dengan mortise. 4. Bahan kayu dalam bentuk semi manufactured board : - Plywood maupun boardboard berasal dari sumber yang harus disetujui Perencana/ Konsultan Perencana dan yang dianggap memenuhi syarat produk yang dapat dipakai dalam proyek ini. - Merupakan plywood dengan mutu terbaik dengan serat padat, memadai untuk dilapisi veneer, dicat rata, dilapisi plastik laminate sesuai dengan yang dipersyaratkan. - Untuk hal-hal tertentu seperti dasar laci, plywood harus dilapisi dengan plastik laminate ex. Local dengan warna yang akan ditentukan.. - Bahan penguat berupa sekrup, paku dan sebagainnya terbuat dari metal anti karat. Sekrup yang terlihat harus sesuai dengan penyelessaian hardware. Sekrup yang terlihat harus ditanam dan lubangnya ditutup kayu dengan warna dan serat yang sama. Lubang bekas paku pada permukaan yang terlihat, ditutup dempul kayu dengan warna yang sama. - Finishing sepenuhnya mengikuti gambar detail dan spesifiikasi perencanaan. Variasi diluar yang ditunjukkan tidak akan diterima kecuali apabila sebelumnya ada persetujuan tertulis dari perencana. IN- 27

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN

RSU KASIH IBU - EXTENSION ARSITEKTUR - BAB - 12 DAFTAR ISI PEKERJAAN PENGECATAN DAFTAR ISI 01. PENGECATAN SECARA UMUM 77 02. PENGECATAN LANGIT-LANGIT GYPSUM. 80 03. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING BETON EXPOSE. 81 04. PENGECATAN DINDING.. 82 05. PENGECATAN BESI. 84 06. PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI Pasal 1 : Material Plafond 1. Material utama plafond adalah GYPSUM BOARD 9 MM DAN ACRILYC 5 MM dengan ukuran panel standard adalah 1220 mm x 2440 mm. 2. Material

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan METODE & TAHAPAN PELAKSANAAN Untuk mencapai keberhasilan dalam hal mutu, efisiensi waktu dan optimalisasi biaya pelaksanaan, dimana Kontraktor harus dapat

Lebih terperinci

BAB XV PEKERJAAN CAT

BAB XV PEKERJAAN CAT BAB XV PEKERJAAN CAT Pasal 1 : Referensi 1. Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut : a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat. b. NI-3 1970 c. NI-4 Pasal

Lebih terperinci

BAB XVI PEKERJAAN CAT

BAB XVI PEKERJAAN CAT BAB XVI PEKERJAAN CAT Pasal 1 : Referensi 1. Seluruh Pekerjaan Cat harus sesuai dengan standard-standard sebagai berikut : a. Petunjuk-petunjuk yang diajukan oleh pabrik pembuat. b. NI-3 1970 c. NI-4 Pasal

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN SATUAN HARGA Harga Harga I PEKERJAAN PERSIAPAN 1.4 1 M' Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank 0.012 M 3 Kayu 5/7 kelas III 0.020 Kg Paku Biasa 0.007 M 3 Kayu Papan 3/20 0.100 Oh

Lebih terperinci

FINISHING. Fungsi dari bahan finishing: A. Melindungi material B. Memberikan nilai estetika

FINISHING. Fungsi dari bahan finishing: A. Melindungi material B. Memberikan nilai estetika FINISHING Merupakan suatu cara / teknik yang digunakan untuk memberikan suatu sentuhan akhir/finishing dalam suatu bangunan yang di aplikasikan untuk semua elemen bangunan supaya tampilan fisik suatu bangunan

Lebih terperinci

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED DESKRIPSI Semen Instan sebagai perekat untuk pemasangan Bata Ringan (AAC Block) dengan bahan dasar semen, pasir silika, filler dan adi>f yang dcampur secara

Lebih terperinci

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 1 Plafon. 2 Partisi. 3 Dinding Luar. 4 Substrat Atap. 5 Lantai MUDAH DIPASANG

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 1 Plafon. 2 Partisi. 3 Dinding Luar. 4 Substrat Atap. 5 Lantai MUDAH DIPASANG www.bbi.co.id Tentang BBI PT Bakrie Building Industries (BBI) adalah pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang telah menjadi market leader selama lebih dari 40 tahun dan meraih berbagai sertifikasi

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEUBELAIR

PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEUBELAIR PASAL 1. PEKERJAAN PERSIAPAN 1. Pemberitahuan PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEUBELAIR a. Sebelum memulai Pekerjaan, Pelaksana Pekerjaan harus memberitahukan kepada Konsultan Direksi guna pemeriksaan awal

Lebih terperinci

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN

BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN BAB X PEKERJAAN DINDING DAN PASANGAN Pasal 1 : Batu Bata 1. Batu bata harus mempunyai dimensi dan ukuran yang standar sesuai Peraturan Bahan Bangunan yang berlaku. 2. Batu bata mempunyai dimensi seperti

Lebih terperinci

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2 1. Varian I Varian I memiliki tiga buah komponen yaitu komponen D1 yang berfungsi sebagai dinding utama, komponen D2, komponen D3 dan komponen D4. Varian I dikembangkan dalam modul 70 x 60 cm. a. Komponen

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU.

PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING DINDING, LANTAI DAN PLAFON PADA BANGUNAN OFFICE AT PASAR BARU. NAMA : Ratna Handayani NPM : 26312045 JURUSAN : S1 TEKNIK ARSITEKTUR DOSEN PEMBIMBING : Sumaiyah Fitriandini,

Lebih terperinci

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR HARGA SATUAN ANALISA PEKERJAAN DAFTAR SATUAN ANALISA PEKERJAAN No SATUAN UPAH BAHAN A PEKERJAAN PERSIAPAN 1 PEMASANGAN BOWPLANK/ 10 M' 0,01000 Kepala Tukang 0,10000 Tukang 0,10000 Pekerja 0,05000 Mandor 0,01200 M3 Balok Klas IV 0,02000

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000.

URAIAN. Tenaga Oh Tukang 90, Oh Kepala Tukang 110, Oh Pekerja 75, Oh Mandor 120,000. NO URAIAN HARGA SATUAN (RP) I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 M' Pasangan Bouwplank + Pengukuran 0.012 M3 Kayu kls.iv 5/7 1,600,000.00 0.007 Btg Kayu kls.iv papan 1,300,000.00 0.020 Kg Paku biasa 18,000.00 0.100

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

Indah, Awet, dan Anti Rayap

Indah, Awet, dan Anti Rayap P E T U N J U K P E M A S A N G A N Indah, Awet, dan Anti Rayap KARAKTERISTIK Indah, bertekstur kayu. Awet, tidak lapuk, dan tahan terhadap cuaca. Anti rayap. Tidak mudah terbakar. Finishing dengan cat

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA Kegiatan : 0 PEKERJAAN : PENGEMBANGAN PENETASAN LOKASI : BPTU KDI KEC. TAMBANG ULANG NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH (Rp) I. PEKERJAAN PERSIAPAN II. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

Lebih terperinci

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE For EXPOSE Concrete Products www.exposeconcrete.com CONTENTS General Instructions 2 Preparations 3 Adhesives & Fixing 4 Cement base 5 Polymer base 8 After Fixing

Lebih terperinci

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong SNI 03-6367-2000 1 Ruang lingkup Spesifikasi ini meliputi pipa beton tidak bertulang yang digunakan sebagai pembuangan air

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK

METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK METODE PELAKSANAAN PEMASANGAN KERAMIK Pemasangan keramik pada suatu gedung terdiri dari pemasangan keramik didinding dan dilantai. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

Lebih terperinci

BORAL COMPOUND Build something great TM. jayacompound. Menyatukan & menyambung dengan sempurna

BORAL COMPOUND Build something great TM. jayacompound. Menyatukan & menyambung dengan sempurna BORAL COMPOUND Build something great TM jayacompound October 2012 Menyatukan & menyambung dengan sempurna 1 BORAL COMPOUND Mengapa jayacompound? Hasil Penyambungan Sempurna Trend interior design saat ini

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua)

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Sekolah Berlantai 2 (dua) METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan MTsN 2 Banda Aceh Lokasi : MTsN 2 Banda Aceh Tahun Anggaran : 2013 RUANG

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN ANALISA BIAYA KONSTRUKSI PEKERJAAN PERSIAPAN SNI.01.2.6.1 1 m² Membersihkan lapangan dengan peralatan 0,1000 Oh Pekerja Rp. - - 0,0500 Oh Mandor Rp. - - SNI.01.2.6.

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG LIST METODE KERJA No. Pekerjaan No. Metode Pasangan Bata Ringan 00 2 Pasangan Lantai Keramik 002 3 Kusen Alumunium 003 4 Pengecatan Dinding 004 5 Render 005 6 Acian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN 3.1 Umum Perencanaan adalah keputusan untuk waktu yang akan datang, apa yang akan dilakukan, bilamana akan dilakukan dan siapa yang akan melakukan. Sekalipun waktu yang akan

Lebih terperinci

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI

REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) REKAPITULASI REKAPITULASI TOTAL BILL of QUANTITY (BOQ) PROGRAM : PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA PASAR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PASAR LELANG KARET LOS 15 X

Lebih terperinci

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL

REKAPITULASI BIAYA NO URAIAN SUB TOTAL REKAPITULASI BIAYA KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP III LOKASI : BINCAU MARTAPURA KABUPATEN BANJAR NO URAIAN SUB TOTAL I. PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. II. PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV : TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Keterlibatan Praktikan Dalam proyek Selama kerja praktek, praktikan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung di lapangan (dalam hal ini proyek). Praktikan berkesempatan

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) adalah tolok ukur dalam perencanaan pembangunan,baik ruma htinggal,ruko,rukan maupun gedung lainya. Dengan RAB

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN DAFTAR ANALISA PEKERJAAN KEGIATAN : PEMBANGUNAN GEDUNG PUSAT INFORMASI PARIWISATA LOKASI : KANTOR PARIWISATA PANGKALPINANG VOLUME : 1 PAKET BIAYA : Rp. 375.000.000,00 TAHUN ANGGARAN : 2011 ANALISA URAIAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN JALAN: 13. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BERKALA JEMBATAN DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DAFTAR ISI 13. Standar Operasional Prosedur Pemeliharaan Berkala

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY (BQ)

BILL OF QUANTITY (BQ) BILL OF QUANTITY (BQ) Rekapitulasi Program : Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun Lokasi : SMP N 1 Palmatak Kec.Palmatak NO URAIAN PEKERJAAN Rp. HARGA I PEKERJAAN PENDAHULUAN Rp. II PEKERJAAN GALIAN

Lebih terperinci

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding, TOP 5 PRODUCTS WELDPRIME WELDPAINT WELDNAT WELDGROUT Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding, mencegah bocor dan lembab WELDCRETE COATING Waterproof Coating untuk mencegah

Lebih terperinci

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA

M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA M-System & Proses Instalasi PT. DUTA SARANA PERKASA M-SYSTEM Panel M-System : Single Panel Double panel Partisi kecil Partisi besar Panel partikon Single panel khusus (hp) Panel tangga Panel bordes Aksesoris

Lebih terperinci

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) Perubahan Aktivitas Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) (Rp) 1 1ls Pengukuran 1 Kepala Tukang Org 1,000 40000 40000 2 Pekerja Org 1,000 27500 27500 3 Perlengkapan ls 1,000 349200 349200

Lebih terperinci

HDF DOOR. Product Code :

HDF DOOR. Product Code : HDF DOOR Product Code : Economy : ADR-DHDF-(MODEL PANEL)-G-P-E-(UKURAN PINTU)-(WARNA) ADR-DHDF-3-G-P-E-36 X 800 X 2000-PRIME Economy+ : ADR-DHDF-(MODEL PANEL)-G-P-EP-(UKURAN PINTU)-(WARNA) ADR-DHDF-4-G-P-EP-36

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1 Volume Pekerjaan 8.1.1 Perkerjaan Persiapan 8.1.1.1 Pembersihan Lokasi panjang bangunan (p) = 40 m lebar bangunan (l) = 40 m Luas Pembersihan Lokasi = p x l = 1600 m2 8.1.1.2

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeliharaan Bangunan Gedung Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan

Lebih terperinci

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 5 Plint. 1 Siding 3 Sunshade. 2 Lisplank 4 Lambrisering TIDAK TERBAKAR MUDAH DIPASANG

Tentang BBI. Informasi Produk. Aplikasi Produk. Keunggulan. 5 Plint. 1 Siding 3 Sunshade. 2 Lisplank 4 Lambrisering TIDAK TERBAKAR MUDAH DIPASANG www.bbi.co.id Tentang BBI PT Bakrie Building Industries (BBI) adalah pionir produsen bahan bangunan di Indonesia yang telah menjadi market leader selama lebih dari 40 tahun dan meraih berbagai sertifikasi

Lebih terperinci

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN..

RSU KASIH IBU - EXTENSION STRUKTUR : BAB - 06 DAFTAR ISI PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 01. LINGKUP PEKERJAAN BAHAN - BAHAN.. DAFTAR ISI 01. LINGKUP PEKERJAAN.. 127 02. BAHAN - BAHAN.. 127 03. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN...... 127 PT. Jasa Ferrie Pratama 126 01. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi

Lebih terperinci

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA

BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA BAB 8 RENCANA ANGGARAN BIAYA 8.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Rencana anggaran biaya (RAB) merupakan perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT UNIT) Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai Telp/fax : 0527-62471 PENJELASAN TAMBAHAN pertanyaan : Dalam Daftar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI

ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN KOTA CIMAHI NO. URAIAN KOEF SAT. TOTAL 1 1 M2 PEK. PENGUKURAN KEMBALI (SITE) Tukang Batu 0,0100 org P e k e r j a 0,0200 org Peralatan 0,5000 lot 2 1 M1 PEK. PASANGAN BOUWPLANK

Lebih terperinci

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS Spesifikasi Teknis SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN 1. LINGKUP UMUM Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU ( RKB ) yang diadakan oleh Kementrian Agama Kab. Kep Selayar.

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I

KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I KOP PERUSAHAAN R E K A P I T U L A S I Pekerjaan : Pembangunan Gedung Perpustakaan SD Negeri 1 Gumanano Lokasi : Kecamatan Mawasangka Tahun Anggaran : 2016 NO JUMLAH (Rp.) 1 2 3 I PEKERJAAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout): FAQ Pengisi Nat (Tile Grout): Q: Apa kelebihan pengisi nat AM dengan pengisi nat semen konvensional? A: Kelebihan pengisi nat AM dibandingkan dengan pengisi nat semen konvensional adalah mengandung bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai

BAB III METODE PERANCANGAN. Mulai. Merancang Desain dan Study Literatur. Quality Control. Hasil Analisis. Kesimpulan. Selesai BAB III METODE PERANCANGAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Merancang Desain dan Study Literatur Proses Pembuatan Rangka -Pemotongan pipa -Proses pengelasan -Proses penggerindaan Proses Finishing -Proses

Lebih terperinci

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100

MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 MORTAR NUSANTARA PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 PLASTERAN DAN ADUKAN PASANGAN BATA MDU-100 PENGGUNAAN MDU Plasteran digunakan sebagai material penutup dinding bata konvensional ataupun bata

Lebih terperinci

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001 A DESKRIPSI PRODUK Simple Wall Shelf berukuran jadi 1.200 x 200 x 50 mm. Ukuran panjang dan lebar bisa ditambah/dikurangi sesuai dengan rencana penempatan anda. Varian ukuran panjang adalah 1.000 1.400mm,

Lebih terperinci

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON -

REKAPITULASI NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA A PEKERJAAN PERSIAPAN - B PEKERJAAN TANAH - C PEKERJAAN PASANGAN - D PEKERJAAN BETON - INTANSI REKAPITULASI : DINAS PU DAN PERUMAHAN KOTANJARBARU Tahun 2009 NO URAIAN JUMLAH HARGA A PERSIAPAN - B TANAH - PASANGAN - D BETON - E AT-ATAN - F LAIN-LAIN - JUMLAH - DIBULATKAN.. - RENANA ANGGARAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN

LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 82 LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN DAN ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 83 REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA PENAWARAN KSDA No. URAIAN TOTALJUMLAH BIAYA I PERSIAPAN 19,022,204.00 II TANAH & PASIR

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran;

BAB IV. LEMBAR DATA PEMILIHAN (LDP) G.Jaminan Penawaran; BERITA ACARA ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : 16.add/POKJA-DISDIK/2014 Hari/Tanggal : Senin/10 Maret 2014 Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Pagar TK Kasih Ibu (Kuala Umo) Tempat : Laman http://www.lpse.simeuluekab.go.id

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH

No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH R E K A P I T U L A S I PROYEK : PEMBUATAN PAGAR PASAR CIMINDI KEGIATAN : PENGAMANAN FISIK ASET PASAR MILIK PEMKOT LOKASI : KOTA CIMAHI TAHUN : 2012 REKAPITULASI No. URAIAN PEKERJAAN JUMLAH I II III IV

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN.

METODE PELAKSANAAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. METODE PELAKSANAAN I. TAHAP PERSIAPAN PAKET PEKERJAAN : PEMBANGUNAN PERUMAHAN RAKYAT DI PAPUA LOKASI : KABUPATEN WAROPEN. Setelah penanda tanganan Surat Perjanjian Kerja dan serah terima lapangan, kontraktor

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN Kegiatan : Pembangunan, Rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana Bandar Udara Pekerjaan : Pembangunan Gedung Administrasi Lokasi : Rokan Hulu Propinsi Riau NO SNI. 03-2835-2002

Lebih terperinci

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013

ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPD-ULP/POKJA-PASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 ADENDUM DOKUMEN PENGADAAN NOMOR : 784/VI/BP2MPDULP/POKJAPASCA/2013 TANGGAL : 24 JUNI 2013 UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN SMPN SATU ATAP (SATAP) SUNGAI LAUT KEC. TANAH MERAH KELOMPOK KERJA (POKJA)

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA A. Pendahuluan BAB X PINTU DAN JENDELA Pintu dan jendela merupakan konstruksi yang dapat bergerak, bergeraknya pintu atau jendela dipengaruhi oleh peletakan/penempatan, efisiensi ruang dan fungsinya. Dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN Kegiatan : Rencana Teknik Terinci Bandar Udara Pasir Pengarayan Pekerjaan : Pembangunan Power House Lokasi : Rokan Hulu Propinsi Riau NO SNI. 03-2835-2002 1 1 M2 MEMBERSIHKAN

Lebih terperinci

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi

Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Panduan Menghitung Volume Pekerjaan Pondasi Pekerjaan pondasi yang telah disetting dalam software rab meliputi pekerjaanpekerjaan sebagai berikut: 1. Galian tanah pondasi 2. Pasangan Pondasi Batu Kosong

Lebih terperinci

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap

kenaikan upah rata-rata per lantai. Harga upah mengalami kenaikan untuk tiap BAB VI PEMBAHASAN Menyusun rencana anggaran biaya proyek merupakan langkah awal dalam proses pembangunan suatu proyek, sehingga harus diiakukan dengan teliti dan secermat mungkin agar diperoleh biaya bangunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT

RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT RENCANA KERJA DAN SYARAT SYARAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH dengan sistim KONSTRUKSI SARANG LABA LABA seri 3 Proyek : Gedung

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone MEDAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI Jalan P. Diponegoro Nomor 30 Telephone 4156000 MEDAN BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN ( AANWIJZING ) Nomor: BA-08/PPBJ/SETDA-SU/PU-PK/2012

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN Pekerjaan : Pemeliharaan Lahan Parkir Dosen dan Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin Lokasi : Banjarmasin Tahun Angga : 2012 No. 1 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Produk permainan sekoci handcar anak ini termasuk permainan tradisional, yang awalnya terinspirasi dari sebuah kendaraan tradisonal Handcar. Digunakan sekitar

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN SPESIFIKASI TEKNIS Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN 1. Nama Kegiatan : Penataan Listrik Perkotaan 2. Nama pekerjaan : Penambahan Lampu Taman (65 Batang) 3. Lokasi : Pasir Pengaraian Pasal 2 PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2

ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2 Lampiran RKS No : 2413/LL/KCJ/RKS/X/2015, tanggal 21 Oktober 2015 ANALISA HARGA SATUAN PENGADAAN PEKERJAAN RENOVASI LOKET ST. LENTENG AGUNG UNTUK MENDUKUNG PELAYANAN PENUMPANG 1 MEMBUAT GUDANG ALAT KERJA/M2

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA KONSTRUKSI DINDING BATU BATA Mengambar Rekayasa HSKK 208 Pendahuluan Batu bata adalah salah satu jenis bahan bangunan yang dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa bahan lain, yang dibakar pada

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG HARGA KOMPONEN BANGUNAN DAN UPAH TENAGA KERJA SEBAGAI DASAR PENYESUAIAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK BANGUNAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

BAB IV HASIL & ANALISIS. Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa. Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai BAB IV HASIL & ANALISIS 4.1 Metode Konstruksi Pada proyek pembangunan rusunawa 4 lantai ini penulis memiliki beberapa kondisi kriteria proyek sebagai berikut : Bangunan berupa bangunan bertingkat 4 lantai

Lebih terperinci

Bidang permukaan yang disiapkan tidak boleh dibiarkan begitu saja selama beberapa menit untuk menghindari kontaminasi.

Bidang permukaan yang disiapkan tidak boleh dibiarkan begitu saja selama beberapa menit untuk menghindari kontaminasi. 207-1IG 07/12 Pemasangan Genesis Ubin Genesis disediakan dalam dua ketebalan dan ukuran standar. 1. ketebalan 25mm (ukuran ubin 625mm x 625mm dan 1200mm x 625mm) 2. ketebalan 50mm (ukuran ubin 625mm x

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. yang diharapkan. Tahap terakhir ini termasuk dalam tahap pengetesan stand BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND 4.1. Hasil Rancang Bangun Stand Engine Cutting Hasil dari stand engine sendiri adalah dimana semua akhir proses perancangan telah selesai dan penempatan komponennya

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung MODUL PELATIHAN KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung Pendahuluan Konsep rumah bambu plester merupakan konsep rumah murah

Lebih terperinci

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012 DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 202 Wilayah Jember NO. JENIS PEKERJAAN BAHAN UPAH JUMLAH BULAT 2 B. PEKERJAAN TANAH Analisa SNI Dinas PU. Cipta Karya

Lebih terperinci

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT

: MUHAMMAD IQBAL NPM : DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI, ST., MT PENGAMATAN PEKERJAAN FINISHING PENTHOUSE APARTEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN LA MAISON PADA LANTAI 28 DAN 29 BARITO DI JAKARTA SELATAN NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : 24312983 DOSEN PEMBIMBING : DIMYATI,

Lebih terperinci

BILL OF QUANTITY ( BQ )

BILL OF QUANTITY ( BQ ) BILL OF QUANTITY ( BQ ) KEGIATAN PAKET LOKASI : PENAMBAHAN RUANG KELAS SEKOLAH : PEMBANGUNAN RKB SDN 017 TANDUN : KEC. TANDUN HARGA SATUAN JUMLAH HARGA NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME ( Rp ) ( Rp ) A B C D

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Skema Alur Kerja Pembuatan - Skema proses pembuatan alat pneumatik transfer station adalah alur kerja proses pembuatan alat pneumatik transfer station

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah) KEMENTRIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN INSTANSI : DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PROGRAM : KESEJARAHAN, KEPURBAKALAAN DAN PERMUSEUMAN KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI

BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI BAB IV ANALISA PERBANDINGAN DATA TEKNIS PADA PASANGAN DINDING BATA DENGAN DINDING PARTISI 4.1 DESKRIPSI PROYEK Gambar 4 1 Perumahan Citraland Surabaya Nama Proyek Lokasi Proyek Fungsional : Pembangunan

Lebih terperinci