BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2014"

Transkripsi

1 BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 214 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA i

2 i

3 DAFTAR TABEL A. Sumber Daya Alam Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel tambahan SD-1A. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan di Kota Yogyakarta... 1 Tabel SD-2. Luas Hutan Menurut Fungsi/Status... 2 Tabel tambahan SD-2A. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Yogyakarta Berdasarkan Luas Wilayah... 2 Tabel SD-3. Luas berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya... 3 Tabel SD-4. Luas Penutupan Lahan dalam Hutan dan Luar... 5 Tabel SD-5. Luas Lahan Kritis... 5 Tabel SD-6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air... 6 Tabel SD-7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering... 6 Tabel SD-8. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah... 6 Tabel SD-9. Perkiraan Luas Kerusakan Hutan menurut Penyebabnya... 7 Tabel SD-1. Pelepasan Hutan yang dapat dikonversi Menurut Peruntukkan... 7 Tabel SD-11. Flora dan Fauna yang Dilindungi... 7 Tabel SD-12. Inventarisasi Sungai Tabel SD-13. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung Tabel SD-14. Kualitas Air Sungai Tabel SD-15. Kualitas Air Danau/Situ/Embung Tabel SD-16. Kualitas Air Sumur Tabel SD-17. Kualitas Air Laut Tabel SD-18. Kualitas Udara Ambien Tabel SD-19. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Tabel SD-2. Luas dan Kerusakan Padang Lamun Tabel SD-21. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove Tabel SD-22. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Tabel SD-23. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan Tabel SD-24. Kualitas Air Hujan... 2 B. Bencana Alam Tabel BA-1. Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian... 2 Tabel Tambahan BA-1A. Peristiwa Kebakaran Tabel BA-2. Bencana Kekeringan, Luas, dan Kekeringan Tabel BA-3. Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas, dan Kerugian Tabel BA-4. Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi, Korban, Kerugian ii

4 C. Demografi Tabel DE-1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Tabel DE-2. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Tabel Tambahan DE-2A. Jumlah Kartu Keluarga (KK) Tabel DE-3. Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut D. Demografi Sosial Tabel DS-1. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkatan Pendidikan Tabel Tambahan DS-1A. Jumlah Sekolah Tabel Tambahan DS-1B. Jumlah Siswa Tabel Tambahan DS-1C. Jumlah Guru Tabel DS-2. Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk Tabel Tambahan DS-2A. Banyaknya Rumah Sakit dan Puskesmas E. Sosial Ekonomi Tabel SE-1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Tabel SE-2. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum Tabel SE-3. Luas Lahan dan Produksi Perkebunan menurut Jenis Tanaman dan Penggunaan Pupuk Tabel SE-4. Penggunaan Pupuk untuk Tanaman Padi dan Palawija menurut Jenis Pupuk Tabel SE-5. Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian... 3 Tabel SE-6. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian... 3 Tabel SE-7. Luas Lahan Sawah menurut Frekuensi Penanaman, Produksi per hektar... 3 Tabel SE-8. Jumlah Hewan Ternak Tabel SE-9. Jumlah Hewan Unggas dari Jenis Unggas F. Sumber Pencemar Tabel SP-1. Jumlah Jenis Industri/Kegiatan Usaha Tabel Tambahan SP-1A. Jumlah Industri Tabel SP-2. Jumlah Kendaraan menurut Jenis Kendaraan dan Bahan Bakar yang digunakan Tabel SP-3. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Sektor Industri menurut Jenis Bahan Bakar Tabel SP-4. Konsumsi Bahan Bakar untuk keperluan Rumah Tangga Tabel SP-5. Perkiraan Volume Limbah Padat berdasarkan Sarana Transportasi Tabel SP-6. Perkiraan Jumlah Limbah Padat berdasarkan Lokasi Obyek Wisata, Jumlah Pengunjung, dan Luas Tabel SP-7. Perkiraan beban Limbah padat dan cair berdasarkan Sarana Hotel/Penginapan Tabel SP-8. Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tabel SP-9. Perkiraan Jumlah Timbulan Sampah per Hari Tabel SP-1. Perkiraan Volume Limbah Padat dan Limbah Cair dari Rumah Sakit Tabel SP-11. Perusahaan yang Mendapat Izin Mengelola Limbah B iii

5 G. Upaya Pengelolaan Tabel UP-1. Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi Tabel UP-2. Kegiatan Fisik Lainnya oleh instansi dan masyarakat Tabel UP-3. Dokumen Izin Lingkungan Tabel UP-4. Pengawasan Izin Lingkungan (AMDAL, UKL/UPL, Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) Tabel UP-5. Status Pengaduan Masyarakat Tabel UP-6. Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan Hidup Tabel UP-7. Penerima Penghargaan Lingkungan Hidup Tabel UP-8. Kegiatan Sosialisasi Lingkungan Hidup Tabel UP-9. Produk Hukum Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup Tabel UP-1. Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup Tabel UP-11. Jumlah Personil Lembaga Pengelola Lingkungan Hidup menurut Tingkat Pendidikan Tabel UP-12. Jumlah Staf Fungsional Bidang Lingkungan dan Staf yang telah mengikuti Diklat iv

6 Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tahun data : 214 Luas Lahan Non Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Luas Lahan Kecamatan Pertanian (Ha) Sawah (Ha) Kering (Ha) Perkebunan (Ha) Hutan (Ha) Badan Air (Ha) Tegalrejo 225,38 13,,,, 52,62 Jetis 15,44,,,, 19,56 Gondokusuman 362,35,,,, 36,65 Danurejan 97,33,,,, 12,67 Gedongtengen 84,97,,,, 11,3 Ngampilan 7,25,,,, 11,75 Wirobrajan 159,,,,, 17, Mantrijeron 225,77 1,,,, 34,23 Kraton 124,1,,,, 15,99 Gondomanan 1,19,,,, 11,81 Pakualaman 52,3,,,, 1,97 Mergangsan 194,55 5,,,, 31,45 Umbulharjo 644,75 4, 3,, 16,74 17,51 Kotagede 264,25 6, 1,, 8,42 27,33 Sumber Data : - Hasil olahan Tim Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Yogyakarta berdasarkan data dari Kantor Pertanahan, Dinas Perindagkoptan, Bappeda dan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Hutan yang dimaksud adalah kawasan hutan kota Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka, meskipun area tersebut belum ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat berwenang - () : dilakukan pemantauan tetapi tidak ditemukan kriteria tersebut Tabel Tambahan SD-1A. Luas Penggunaan Lahan Menurut Kecamatan di Kota Yogyakarta Tahun data : 214 Kecamatan Luas Lahan (Ha) Perumahan Jasa Perusahaan Industri Pertanian Non Produktif Tegalrejo 187,22 19,24 9,42 9,64 23,83,72 4,93 291, Jetis 13,8 18,25 25,68 2,88,54 19,57 17, Gondokusuman 223,57 69,25 62,76 6,34,3,42 36,63 399, Danurejan 49,2 16,98 3,83,32 12,67 11, Gedongtengen 64,53 3,68 16,76 11,3 96, Ngampilan 62,1 3,36 4,74,4 11,76 82, Wirobrajan 135,55 7,23 15,62,6,57 16,43 176, Mantrijeron 2,38 9,55 15,45,49 1,82,9 33,22 261, Kraton 14,36 11,3 8,35 15,99 14, Gondomanan 46,47 29,56 22,64 1,52 11,81 112, Pakualaman 33,55 1,88 6,96,32,32 1,97 63, Mergangsan 155,1 16,18 21,66 1,6 4,51,12 31,83 231, Umbulharjo 513,23 56,13 42,6 17,88 62,47 15,19 15,4 812, Kotagede 222,37 8,98 17,8 1,65 15,93 1, 3,27 37, Total 2.1,71 28,57 3,73 52,24 19,16 18,44 388, , Sumber Data : - Badan Pertanahan Nasional Kota Yogyakarta 213 dan Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta 214 () : dilakukan pemantauan tetapi tidak ditemukan kriteria tersebut Lainlain Total 1

7 Tabel SD-2. Luas Hutan Menurut Fungsi/Status Tahun data : 214 Fungsi Luas (Ha) Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata, Taman Buru, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Hutan, Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Konservasi, Hutan Kota 25,16 Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Hutan kota : Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka - () : tidak ditemukan kriteria tersebut Tabel SD-2A. Luas Ruang Terbuka Hijau Kota Yogyakarta Berdasarkan Luas Wilayah Tahun data : 214 Kecamatan Luas (Ha) Luas Wilayah RTH Publik RTH Privat Tegalrejo 291, 2,9 71,97 Jetis 17, 59,7 18,99 Gondokusuman 399, 26,65 31,33 Danurejan 11, 2,55 11,6 Gedongtengen 96, 25,52 12,36 Ngampilan 82, 8,2 8,4 Wirobrajan 176, 41,93 47,49 Mantrijeron 261, 16,96 91,57 Kraton 14, 2,62 1,1 Gondomanan 112, 141,53 12,21 Pakualaman 63, 2,8 6,36 Mergangsan 231, 26,21 37,23 Umbulharjo 812, 21,5 197,77 Kotagede 37, 111,21 71,96 Total 3.25, 561,65 628,98 Sumber Data : - Inventarisasi dan Identifikasi Ruang Terbuka Hijau Perkotaan Kota Yogyakarta, data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta 2

8 Tabel SD-3. Luas berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya Tahun data : 214 I II III IV Perlindungan Terhadap Bawahannya Perlindungan Terhadap Bawahannya Perlindungan Terhadap Bawahannya Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat Perlindungan Setempat Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya Rawan Bencana Rawan Bencana Rawan Bencana Hutan Bergambut Resapan Air Hutan Bergambut Resapan Air Tutupan Tutupan Tutupan Tutupan Luas Lahan Lahan Lahan Area Lahan Tanah Vegetasi Terbangun Badan (Ha) Terbuka (Ha) (Ha) Air (Ha) (Ha),,,,,,,,,,,,,,, Sempadan Pantai Sempadan Pantai,,,,, Sempadan Sungai Sempadan Sungai 9,59 67,56,, 23,3 Sekitar Sekitar Danau atau Waduk Danau atau Waduk Ruang Terbuka Ruang Terbuka Hijau Hijau Suaka Suaka Alam Alam Suaka Laut dan Perairan Lainnya Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Pantai Berhutan Bakau Taman Nasional dan Taman Nasional Laut Suaka Laut dan Perairan Lainnya Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut Cagar Alam dan Cagar Alam Laut Pantai Berhutan Bakau Taman Nasional dan Taman Nasional Laut,,,,, 1,94 1.8,28, 85,72,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Taman Hutan Raya Taman Hutan Raya 25,16,,,, Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Rawan Tanah Longsor Rawan Gelombang Pasang Rawan Banjir Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Rawan Tanah Longsor Rawan Gelombang Pasang Rawan Banjir,,,,, 74,,,,,,,,,,,,,,, 218,2,,,, 3

9 Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Geologi Lainnya Lainnya Lainnya Lainnya Lainnya Lainnya Lainnya Cagar Alam Geologi Cagar Alam Geologi Cagar Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi Rawan Bencana Alam Geologi yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air Tanah yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air Tanah Keunikan Batuan dan Fosil Keunikan Bentang Alam Keunikan Proses Geologi Rawan Letusan Gunung Berapi Rawan Gempa Bumi Rawan Gerakan Tanah yang Terletak di Zona Patahan Aktif Rawan Tsunami Rawan Abrasi Rawan Gas Beracun Imbuhan Air Tanah Sempadan Mata Air,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 3,381 1,8 2,263 85,72 23,3,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 3,381 1,8 2,263 85,72 23,3,,,,, Cagar Biosfer Cagar Biosfer,,,,, Ramsar Ramsar,,,,, Taman Buru Taman Buru,,,,, Perlindungan Plasma Nutfah pengungsian Satwa Perlindungan Plasma Nutfah pengungsian Satwa 1,953 1,953,,,,,,,, Terumbu Karang Terumbu Karang,,,,, Koridor bagi Jenis Satwa atau Biota Laut yang Dilindungi Koridor bagi Jenis Satwa atau Biota Laut yang Dilindungi,,,,, Budidaya Budidaya Budidaya Budidaya,,,,, Sumber Data : - Hasil olahan Tim Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Yogyakarta berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta dan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 4

10 Tabel SD-4. Luas Penutupan Lahan dalam Hutan dan Luar Tahun data : 214 Kecamatan Uraian KSA-KPA HL HPT HP HPK APL Kota Yogyakarta a. Hutan,,,,,, Kota Yogyakarta b. Non Hutan,,,,,, Kota Yogyakarta c. Data tidak lengkap,,,,,, Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta KSA-KPA : Suaka Alam - Pelestarian Alam - HL : Hutan - HPT : Hutan Produksi Terbatas - HP : Hutan Produksi Tetap - HPK : Hutan Produksi Konservasi - APL : Area Penggunaan Lain - () : di Kota Yogyakarta tidak terdapat kawasan hutan Tabel SD-5. Luas Lahan Kritis Tahun data : 214 Kecamatan Kritis (Ha) Sangat Kritis (Ha) Tegalrejo,, Jetis,, Gondokusuman,, Danurejan,, Gedongtengen,, Ngampilan,, Wirobrajan,, Mantrijeron,, Kraton,, Gondomanan,, Pakualaman,, Mergangsan,, Umbulharjo,, Kotagede,, Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, tahun 214 Keterangan : () : Tidak ada area lahan kritis di Kota Yogyakarta 5

11 Tabel SD-6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air Tahun data : 214 Tebal Tanah Ambang Kritis Erosi (PP 15/2) (mm/1 tahun) Besaran Erosi (mm/1 tahun) Status Melebihi / Tidak,, Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 () : belum terdapat data penelitian mengenai hal tersebut Tabel SD-7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Tahun data : 214 Parameter Ambang Kritis (PP 15/2) Hasil Pengamatan Status Melebihi / Tidak Ketebalan Solum < 2 cm, melebihi Kebatuan Permukaan > 4 %, tidak Komposisi Fraksi < 18 % koloid; 11,86 tidak Berat Isi > 1,4 g/cm3 1,86 tidak Porositas Total < 3 % ; > 7 % 38,94 tidak Derajat Pelulusan air <,7 cm/jam; > 8, cm/jam 1,73 tidak ph (H2O) 1 : 2,5 < 4,5 ; > 8,5 6,65 tidak Daya Hantar Listrik /DHL > 4, ms/cm,6 tidak Redoks < 2 mv 59, tidak Jumlah Mikroba < 12cfu/g tanah 1,1 tidak Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 data diambil dari hasil kajian kerusakan lahan untuk produksi biomasa tahun 214 Tabel SD-8. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah Tahun data : 214 Parameter Ambang Kritis (PP 15/2) Subsidensi Gambut di atas pasir kuarsa Kedalaman Lapisan Berpirit dari permukaan tanah > 35 cm/tahun untuk ketebalan gambut? 3 m atau 1% / 5 tahun untuk ketebalan gambut < 3 m Hasil Status Melebihi / Tidak Pengamatan, tidak ada gambut < 25 cm dengan ph? 2,5 3, melebihi Kedalaman Air Tanah dangkal > 25 cm 15, melebihi Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 data diambil dari hasil kajian kerusakan lahan untuk produksi biomasa tahun 214 6

12 Tabel SD-9. Perkiraan Luas Kerusakan Hutan menurut Penyebabnya Tahun data : 214 Penyebab Kerusakan Luas (Ha) Kebakaran Hutan, Ladang Berpindah, Penebangan Liar, Perambahan Hutan, Lainnya, Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 () : di Kota Yogyakarta tidak terdapat kerusakan kawasan hutan Tabel SD-1. Pelepasan Hutan yang dapat dikonversi Menurut Peruntukkan Tahun data : 214 Peruntukan Luas (Ha) Pemukiman, Pertanian, Perkebunan, Industri, Pertambangan, Lainnya, Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Tabel SD-11. Flora dan Fauna yang Dilindungi Tahun data : 214 Golongan Nama Spesies Diketahui Status Endemik Status Terancam Status Berlimpah Status Dilindungi Hewan menyusui / Mamalia 1. Babi Hutan 1 Hewan menyusui / Mamalia 2. Bekantan 1 Hewan menyusui / Mamalia 3. Beruang Madu 4 Hewan menyusui / Mamalia 4. Beruk 2 Hewan menyusui / Mamalia 5. Binturong 3 Hewan menyusui / Mamalia 6. Blacan 5 Hewan menyusui / Mamalia 7. Capybara 2 Hewan menyusui / Mamalia 8. Gajah Sumatera 6 Hewan menyusui / Mamalia 9. Garangan albino 2 Hewan menyusui / Mamalia 1. Harimau Sumatera 4 Hewan menyusui / Mamalia 11. Kalong/Kelelawar 3 7

13 Hewan menyusui / Mamalia 12. Kancil 9 Hewan menyusui / Mamalia 13. Kijang 4 Hewan menyusui / Mamalia 14. Kucing Hutan 7 Hewan menyusui / Mamalia 15. Kuda 9 Hewan menyusui / Mamalia 16. Kuda Nil 1 Hewan menyusui / Mamalia 17. Kuda Nil Kerdil 2 Hewan menyusui / Mamalia 18. Kukang 4 Hewan menyusui / Mamalia 19. Kus Kus Beruang 2 Hewan menyusui / Mamalia 2. Kus Kus Irian 1 Hewan menyusui / Mamalia 21. Landak Jawa 8 Hewan menyusui / Mamalia 22. Landak Putih/Albino 4 Hewan menyusui / Mamalia 23. Lingsang 14 Hewan menyusui / Mamalia 24. Lutung Jawa 4 Hewan menyusui / Mamalia 25. Lutung Jawa Merah 3 Hewan menyusui / Mamalia 26. Macan Dahan 1 Hewan menyusui / Mamalia 27. Macan Tutul 3 Hewan menyusui / Mamalia 28. Monyet Ekor Panjang Albino 1 Hewan menyusui / Mamalia 29. Musang 2 Hewan menyusui / Mamalia 3. Musang Albino 1 Hewan menyusui / Mamalia 31. Nilgai 6 Hewan menyusui / Mamalia 32. Onta Punuk Satu 7 Hewan menyusui / Mamalia 33. Orangutan Kalimantan 13 Hewan menyusui / Mamalia 34. Owa Kalimantan 3 Hewan menyusui / Mamalia 35. Owa Sumatera 6 Hewan menyusui / Mamalia 36. Rusa Jawa/Timorensis 34 Hewan menyusui / Mamalia 37. Rusa Tutul 3 Hewan menyusui / Mamalia 38. Sapi Bali 24 Hewan menyusui / Mamalia 39. Siamang 4 Hewan menyusui / Mamalia 4. Simpae 2 Hewan menyusui / Mamalia 41. Simpanse 5 Hewan menyusui / Mamalia 42. Tapir Brazil 2 Hewan menyusui / Mamalia 43. Tapir Asia 2 Hewan menyusui / Mamalia 44. Tupai tanah/peridok 9 Hewan menyusui / Mamalia 45. Tupai terbang besar 1 Hewan menyusui / Mamalia 46. Wallaby 12 Hewan menyusui / Mamalia 47. Zebra 1 Hewan menyusui / Mamalia Jumlah 31 Burung 1. Alap alap 1 Burung 2. Angsa/Banyak 26 Burung 3. Angsa Hitam 4 Burung 4. Angsa Putih 2 Burung 5. Ayam Mutiara 15 Burung 6. Ayam Viktori 3 Burung 7. Bangau Tong Tong 3 8

14 Burung 8. Bebek Benjot 2 Burung 9. Bebek Mandarin 6 Burung 1. Bebek Mliwis 3 Burung 11. Beluk Jampuk 1 Burung 12. Beo 2 Burung 13. Burung Onta 3 Burung 14. Cangak Merah 4 Burung 15. Cendrawasih Kawat 2 Burung 16. Cendrawasih King 5 Burung 17. Cendrawasih Minor 3 Burung 18. Cerek-pasir/Sand Power 5 Burung 19. Cormorant 12 Burung 2. Dusky Lory 21 Burung 21. Elang Bido 7 Burung 22. Elang Bondol 4 Burung 23. Elang Brontok Gelap 2 Burung 24. Elang Brontok Madu 1 Burung 25. Elang Brontok Terang 1 Burung 26. Elang Hitam 6 Burung 27. Elang Jawa 1 Burung 28. Elang Laut Perut Putih 1 Burung 29. Elang Setiwel 1 Burung 3. Gagak Sulawesi/Piping Crow 3 Burung 31. Ganggang 8 Burung 32. Gelatik Belong 9 Burung 33. Jalak Bali 4 Burung 34. Jalak Kebo 21 Burung 35. Jalak Nias 1 Burung 36. Jalak Orange 7 Burung 37. Jalak Peling / Perling Kecil 1 Burung 38. Jalak Papua 5 Burung 39. Jalak Pito 1 Burung 4. Jalak Sulawesi 6 Burung 41. Jalak Sutra 2 Burung 42. Julang Emas 4 Burung 43. Kakatua Amazon 4 Burung 44. Kakatua Galah 2 Burung 45. Kakatua Jambul Orange 4 Burung 46. Kakatua Jambul Kuning 28 Burung 47. Kakatua Jambul Putih 4 Burung 48. Kakatua Raja / Hitam 5 Burung 49. Kakatua Rawa / Little Corella 2 Burung 5. Kakatua Tanimbar 15 9

15 Burung 51. Kasturi Raja / Nuri Kabare 4 Burung 52. Kasturi Gelambir Dua 3 Burung 53. Kasturi Gelambir Satu 2 Burung 54. Kenanga 6 Burung Burung 55. Kengkareng Dada Putih 56. Kengkareng Dada Hitam 3 1 Burung 57. Kepodang 8 Burung 58. Kukuk Selupoto 1 Burung 59. Makau Merah / Scarlet Macaw 4 Burung 6. Makau Biru Emas 5 Burung 61. Mambruk Cristata 2 Burung 62. Mambruk Victoria 2 Burung 63. Merak Biru 2 Burung 64. Merak Hijau 1 Burung 65. Merak Putih 1 Burung 66. Nuri Abu-abu Afrika 6 Burung 67. Nuri Bayam 8 Burung 68. Nuri Hitam 2 Burung 69. Nuri Kepala Hitam 6 Burung 7. Pelatuk Bawang 4 Burung 71. Pelatuk Besi 3 Burung 72. Pelikan 2 Burung 73. Perkutut 35 Burung 74. Pheasant Green 1 Burung 75. Pheasant Silver 2 Burung 76. Pheasant Violet 2 Burung 77. Pinguin 6 Burung 78. Poksai 3 Burung 79. Rangkok Badak 3 Burung 8. Rainbow Lory 42 Burung 81. Red Lory / Nuri Maluku 18 Burung 82. Sri Gunting 2 Burung 83. Sun Canure 14 Burung 84. Toco Taucan 2 Burung 85. Toraka Green 4 Burung 86. Toraka Violet 3 Burung 87. Violet 1 Burung 37. Jalak Peling / Perling Kecil 1 Burung 38. Jalak Papua 5 Burung Jumlah 56 1

16 Reptil dan Amphibi 1. Biawak Ameiva Hijau 3 Reptil dan Amphibi 2. Biawak Cicak Garis 4 Reptil dan Amphibi 3. Komodo 4 Reptil dan Amphibi 4. Biawak Pohon Biru 4 Reptil dan Amphibi 5. Biawak Pohon Hijau 1 Reptil dan Amphibi 6. Biawak Pohon Hitam 3 Reptil dan Amphibi 7. Biawak Rotte 2 Reptil dan Amphibi 8. Biawak Savannah 14 Reptil dan Amphibi 9. Biawak Tegu 7 Reptil dan Amphibi 1. Biawak Tiga Warna 1 Reptil dan Amphibi 11. Buaya Caiman 2 Reptil dan Amphibi 12. Buaya Muara 14 Reptil dan Amphibi 13. Buaya Sinyulong 5 Reptil dan Amphibi 14. Bulus Jawa 1 Reptil dan Amphibi 15. Iguana Biru 9 Reptil dan Amphibi 16. Iguana Hijau 13 Reptil dan Amphibi 17. Iguana Merah 12 Reptil dan Amphibi 18. Kadal Api 6 Reptil dan Amphibi 19. Kadal Pensil 6 Reptil dan Amphibi 2. Katak Badut 2 Reptil dan Amphibi 21. Katak Bibir Putih 5 Reptil dan Amphibi 22. Katak Budget 2 Reptil dan Amphibi 23. Katak Jambul 2 Reptil dan Amphibi 24. Katak Kaisar 1 Reptil dan Amphibi 25. Katak Lembu Amerika / Bul Frog 19 Reptil dan Amphibi 26. Katak Pacman Crenwell 2 Reptil dan Amphibi 27. Katak Pasak 29 Reptil dan Amphibi 28. Katak Putih Bertelinga 4 Reptil dan Amphibi 29. Katak Red Rain 3 Reptil dan Amphibi 3. Kura kura Air Biuku 5 Reptil dan Amphibi 31. Kura kura Aldabra 4 Reptil dan Amphibi 32. Kura kura Aligator 3 Reptil dan Amphibi 33. Kura kura Ambon 35 Reptil dan Amphibi 34. Kura kura Bintik Kuning 3 Reptil dan Amphibi 35. Kura kura Bintik 2 Reptil dan Amphibi 36. Kura kura Callagur 3 Reptil dan Amphibi 37. Kura kura Dada Merah 5 Reptil dan Amphibi 38. Kura kura Hamilton 2 Reptil dan Amphibi 39. Kura kura Indiana Star 2 Reptil dan Amphibi 4. Kura kura Kepala Chery 5 Reptil dan Amphibi 41. Kura kura Leher Panjang 3 11

17 Reptil dan Amphibi 42. Kura kura Leopard 5 Reptil dan Amphibi 43. Kura kura Matahari 3 Reptil dan Amphibi 44. Kura kura Mata-Mata 3 Reptil dan Amphibi 45. Kura kura Moncong Babi 14 Reptil dan Amphibi 46. Kura kura Radiata 3 Reptil dan Amphibi 47. Kura kura Sulcata 4 Reptil dan Amphibi 48. Kura kura Emys 6 Reptil dan Amphibi 49. Salamander Axoloti 6 Reptil dan Amphibi 5. Salamander Jambul 3 Reptil dan Amphibi 51. Soa Layar Ambon 11 Reptil dan Amphibi 52. Soa Payung 3 Reptil dan Amphibi 53. Tokek Garis Putih 3 Reptil dan Amphibi 54. Tokek Macan Tutul 4 Reptil dan Amphibi 55. Tokek Tremperd Albino 1 Reptil dan Amphibi 56. Ular Anaconda Hijau 4 Reptil dan Amphibi 57. Ular Anaconda Kuning 2 Reptil dan Amphibi 58. Ular Ball Phyton 1 Reptil dan Amphibi 59. Ular Boa Pasir 2 Reptil dan Amphibi 6. Ular Boa Pelangi 2 Reptil dan Amphibi 61. Ular Gadung 2 Reptil dan Amphibi 62. Ular Jagung Biasa 1 Reptil dan Amphibi 63. Ular Jagung Garis 1 Reptil dan Amphibi 64. Ular Jagung Gelang 1 Reptil dan Amphibi 65. Ular Jagung Gelang Biasa 1 Reptil dan Amphibi 66. Ular Jagung Jingga 1 Reptil dan Amphibi 67. Ular Jagung Melanis 1 Reptil dan Amphibi 68. Ular Jagung Montley Reptil dan Amphibi 69. Ular Jagung Oliti 1 Reptil dan Amphibi 7. Ular Jagung Salju 1 Reptil dan Amphibi 71. Ular Jagung Sispila 1 Reptil dan Amphibi 72. Ular Kobra Jawa Albino 2 Reptil dan Amphibi 73. Ular Molu 3 Reptil dan Amphibi 74. Ular Molu Albino / Sanca bodo 2 Reptil dan Amphibi 75. Ular Mono Tanah 2 Reptil dan Amphibi 76. Ular Punisius 1 Reptil dan Amphibi 77. Ular Raja Apalasikola 1 Reptil dan Amphibi 78. Ular Raja Aprikot 1 Reptil dan Amphibi 79. Ular Raja Broksi 1 Reptil dan Amphibi 8. Ular Raja Garis 1 Reptil dan Amphibi 81. Ular Raja Putih 1 12

18 Reptil dan Amphibi 82. Ular Raja Hitam 1 Reptil dan Amphibi 83. Ular Raja Kobra 1 Reptil dan Amphibi 84. Ular Raja Kobra Jawa 3 Reptil dan Amphibi 85. Ular Raja Lavender 1 Reptil dan Amphibi 86. Ular Raja Putih Hitam 1 Reptil dan Amphibi 87. Ular Raja Tiga Warna 1 Reptil dan Amphibi 88. Ular Retic 13 Reptil dan Amphibi Reptil dan Amphibi Reptil dan Amphibi Reptil dan Amphibi 89. Ular Retic Albino/Sanca Albino 9. Ular Sanca Bibir Putih 91. Ular Sanca Hijau/Gtp Condro 92. Ular Susu Nelson Albino Reptil dan Amphibi 93. Ular Tikus Mata Bulat 1 Reptil dan Amphibi 94. Ular Truno Bamban 3 Reptil dan Amphibi 95. Ular Viper Gabon 1 Reptil dan Amphibi 96. Ular Viper Wagleri 1 Reptil dan Amphibi Jumlah 395 Pisces 1. Arwana Merah 2 Pisces 2. Aligator 5 Pisces 3. Arapaima 4 Pisces 4. Black Ghost 2 Pisces 5. Dararupa 5 Pisces 6. Red Fin 5 Pisces 7. Red Perod 15 Pisces 8. Sili 15 Pisces 9. Synodontis 15 Pisces 1. Tiger Red Tail 9 Pisces Jumlah 185 Sumber Data : Kebun Raya Kebun Binatang Gembiraloka 214 Keterangan : Pilihan status adalah endemik, terancam, dan berlimpah Tabel SD-12. Inventarisasi Sungai Tahun data : 214 Nama Sungai Panjang (km) Lebar Permukaan (m) Lebar Dasar (m) Kedalaman (m) Debit Maks (m3/dtk) Debit Min (m3/dtk) Sungai Winongo 7,6 1, 7,,6 7,5, Sungai Code 8,73 1, 5,,6 2,4, Sungai Gajah Wong 6,3 12, 9,,4 1,25, Sungai Manunggal 6,3 5, 3,,4,, Sumber Data : Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta 214 lebar dan kedalaman dihitung rata-ratanya - () : belum teridentifikasi 13

19 Tabel SD-13. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung Tahun data : 214 Jenis Inventarisasi Nama Luas (Ha) Volume (m3) Danau Danau Buatan Kebun Raya Kebun Binatang Gembira Loka 2,, Waduk,, Situ Situ Langensari 1,2, Embung,, Sumber Data : - Hasil olahan Tim Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Yogyakarta berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta dan Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 () : belum teridentifikasi - Situ Langensari pada saat ini sedang dalam poses revitalisasi, luasan tersebut merupakan luas total area Tabel SD-14. Kualitas Air Sungai Tahun data : 214 Nama Nama Lokasi Dera jat Lint ang Meni t Linta ng Deti k Lint ang Gajah Wong Jembatan Balirejo 7 46' 98,5 Der ajat Buj ur Tim ur Me nit Buj ur Ti mu r Deti k Buj ur Tim ur 11 23' 79,7 Wakt u Samp ling (tgl/bl n/thn ) Temp Residu eratur Terlarut (ºC) (mg/ L) Resid u Tersu spens i (mg/l) ph DHL (mg/ L) TDS (mg/ L) TSS (mg/ L) DO BOD (mg/ (mg/l) L) COD NO2 (mg/l) (mg/ L) NO3 (mg/ L) NH3 (mg/ dl) Klori n beba s (mg/ L) T-P (mg/ L) Feno l (µg /L) Miny ak dan Lem ak (µg /L) Deter Fecal Total gen colif colif (µg orm orm /L) (jmlh (jmlh /1 /1 ml) ml) Siani da (mg/ L) 21/1 27,7 28, 6, 7,1,,, 7,24 18,2 16,,9,1,64,22,,,,,,,, /214 H2S (mg/ L) Gajah Wong Jembatan Gembira Loka Gajah Wong Jembatan Logathok Gajah Wong Jembatan Winongo Gajah Wong Jembatan Tegalgendu Manunggal Jembatan Langensari Manunggal Jembatan Argolubang 7 46' 59,7 7 48' 8,2 7 48' 49, ' 47, ' 51, ' 36,2 7 49' ' 36,8 7 47' 14,8 7 47' 24, ' 52, ' 5,3 21/1 27,6 27, 11, 7,4,,, 7,41 11,2 23,,1 1,6,56,18,,,,,,,, /214 21/1 27,7 158,3 8, 6,51,,, 6,83 5,2 53,,1 1,7,57,26,,,,,,,, /214 21/1 28,7 221, 4, 6,97,,, 5,99 11,21 17,,13 2,4,82,8,,,,,,,, /214 21/1 26,9 147, 7, 7,1,,, 7,13 1,2 37,,9,3,74,7,,,,,,,, /214 21/1 29,1 235, 11, 7,1,,, 7,67,9 84,,2 2, 3,5,4,,,,,,,, /214 21/1 28, 316, 15, 7,1,,, 2,28 2,9 159,,2 1,8,66,11,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Gayam 7 47' 5, ' 5,6 21/1 29, 297, 3, 7,1,,, 2,85 2,9 88,,18 1,8,55,16,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Kusumanegara Manunggal Jembatan XT Square 7 48' 1,1 7 49' 2, ' 5, ' 22,5 21/1 28, 25, 5, 7,3,,, 3,15 14,9 45,,18 1,1,63,24,,,,,,,, /214 21/1 27,3 273, 5, 7,6,,, 2,82 6,9 15,,2 1,3 3,5,9,,,,,,,, /214 Winongo Jembatan Pingit 7 46' 57, ' 25,2 29/1 26,8 132,5 14, 7,1,,, 7,67 5,9 66,,4 1,,49,3,,,,,,,, /214 Winongo Winongo Winongo Jembatan Serangan Jembatan Taman Sari Jembatan Sugeng Jeroni 7 48' 3,7 7 48' 29,9 7 48' 44, ' 17, ' 13, ' 7,4 29/1 27,2 139,8 12, 7,1,,, 7,6 5,1 158,,5,9,94,3,,,,,,,, /214 29/1 27,8 136,7 9, 7,1,,, 6,78 5,5 158,,6 1,1,55,4,,,,,,,, /214 29/1 28, 14,1 15, 6,77,,, 7,52 5,8 5,,7 1,2,63,4,,,,,,,, /214 14

20 Winongo Jembatan Gedongkiwo 7 49' 2, ' 4,6 29/1 27,7 14,3 15, 6,99,,, 7,7 6,6 122,,7 1,,61,4,,,,,,,, /214 Code Jembatan Sarjito 7 46' ' 13,7 27/1 27,7 137,2 2, 7,1,,, 7,53 5,4 118,,44 1,7,55,3,,,,,,,, /214 Code Jembatan Gondolayu 7 46' 56, ' 16,8 27/1 27,8 139,2 24, 7,3,,, 7,52 5,6 98,,49 1,2,49,5,,,,,,,, /214 Code Jembatan Jambu 7 47' 23, ' 7,7 27/1 28,4 148,8 18, 6,77,,, 7,5 4,7 59,,62 2,3,47,5,,,,,,,, /214 Code Code Jembatan Sayidan Jembatan Tungkak 7 47' 38,4 7 48' 55, ' 11, ' 28,2 27/1 28,8 153,3 2, 7,2,,, 6,74 5,2 83,,73 1,8,63,4,,,,,,,, /214 27/1 28,9 155,2 17, 6,67,,, 6,44 6,6 87,,128 1,8,71,7,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Balirejo 7 46' 98, ' 79,7 27/3 29, 168,2 4, 7,2,,, 6,9 6, 2,1,2 1,4,58,6,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Gembira Loka Gajah Wong Jembatan Logathok 7 46' 59,7 7 48' 8, ' 47, ' 51,2 27/3 28, 174,5 2, 7,4,,, 7,2 6,4 14,6,6 1,,47,7,,,,,,,, /214 27/3 28,2 19,1 1, 7,,,, 6,42 5,9 4,6,12 1,6,54,8,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Winong 7 48' 49, ' 36,2 27/3 28,4 186,6 3, 7,9,,, 5,58 5,7 4,4,42 2,8,44,8,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Tegalgendu 7 49' ' 36,8 27/3 28,6 154,3 2, 7,1,,, 6,33 5,8 1,7,48 5,4,6,7,,,,,,,, /214 Winongo Jembatan Pingit 7 46' 57, ' 25,2 22/5 3,4 152,9 23, 7,23,,, 7,2 5,9 15,,35 2,1,6,4,,,,,,,, /214 Winongo Winongo Winongo Winongo Jembatan Serangan Jembatan Taman Sari Jembatan Sugeng Jeroni Jembatan Gedongkiwo 7 48' 3,7 7 48' 29,9 7 48' 44,7 7 49' 2, ' 17, ' 13, ' 7, ' 4,6 22/5 3,1 167,1 17, 7,8,,, 6,9 5,5 45,,47 2,4,69,4,,,,,,,, /214 22/5 3,3 17,2 14, 7,4,,, 7,2 5,2 8,,65 1,7,82,5,,,,,,,, /214 22/5 29,6 177,7 23, 7,13,,, 7,1 4,9 8,,76 2,2,97,6,,,,,,,, /214 22/5 29,4 177,9 2, 7,8,,, 7,3 5,7 9,,84 2,2,94,6,,,,,,,, /214 Code Jembatan Sarjito 7 46' ' 13,7 28/4 28,9 145, 19, 7,8,,, 6,44 5,7 3,8,4 1,,2,8,,,,,,,, /214 Code Jembatan Gondolayu 7 46' 56, ' 16,8 28/4 29,3 142, 22, 7,82,,, 6,46 5,9 5,2,4 1,2,33,6,,,,,,,, /214 Code Jembatan Jambu 7 47' 23, ' 7,7 28/4 29, 143, 22, 7,8,,, 6,7 5,6 5,2,4 1,3,33,6,,,,,,,, /214 Code Code Jembatan Sayidan Jembatan Tungkak 7 47' 38,4 7 48' 55, ' 11, ' 28,2 28/4 29,2 124, 19, 7,97,,, 6,63 5,5 7,5,6 1,2,45,4,,,,,,,, /214 28/4 29,2 123, 17, 7,87,,, 6,66 5,6 3,2,3 1,,27,1,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Langensari Manunggal Jembatan Argolubang 7 47' 14,8 7 47' 24, ' 52, ' 5,3 28/4 29,2 123,8 21, 7,87,,, 5,77 5,4,5,56 1,4,53,5,,,,,,,, /214 28/4 29,1 124, 2, 7,97,,, 5,26 5,6 17,8,48 1,2,61,7,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Gayam 7 47' 5, ' 5,6 28/4 29,2 143,9 29, 7,8,,, 4,49 5,8 21,2,48,62,62,9,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Kusumanegara Manunggal Jembatan XT Square 7 48' 1,1 7 49' 2, ' 5, ' 22,5 28/4 29,3 142,9 22, 7,81,,, 5,18 5,7 12,,39 1,8,92,12,,,,,,,, /214 28/4 29,1 145,7 13, 8,1,,, 4,77 5,8 19,2,42 1,7 1,12,9,,,,,,,, /214 Winongo Jembatan Pingit 7 46' 57, ' 25,2 9/6 28,7 172,3 7, 7,28,,, 7,52 5,6 24,,3 1,,68,6,,,,,,,, /214 Winongo Jembatan Serangan 7 48' 3, ' 17,4 9/6 28,6 172,3 9, 7,85,,, 7,78 5,7 19,,6 1,2,77,4,,,,,,,, /214 15

21 Winongo Winongo Winongo Jembatan Taman Sari Jembatan Sugeng Jeroni Jembatan Gedongkiwo 7 48' 29,9 7 48' 44,7 7 49' 2, ' 13, ' 7, ' 4,6 9/6 28,6 176,6 19, 7,87,,, 7,6 5,8 14,,4 1,3,78,4,,,,,,,, /214 9/6 28,6 18,3 16, 7,99,,, 7,76 5,6 26,,4 1,2 1,14,4,,,,,,,, /214 9/6 28,6 183,9 9, 8,1,,, 7,52 5,4 9,,4 1, 1,1,4,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Balirejo 7 46' 98, ' 79,7 5/6 28, 381, 7, 7,29,,, 6,8 5,7 3, 1,22 4,1,68,4,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Gembira Loka Gajah Wong Jembatan Logathok 7 46' 59,7 7 48' 8, ' 47, ' 51,2 5/6 27,9 193,8 1, 8,68,,, 6,58 6,2 1, 1,9 4,7,68,4,,,,,,,, /214 5/6 28,4 199,1 5, 8,95,,, 6,19 6, 3, 1,17 3,4,63,6,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Winong 7 48' 49, ' 36,2 5/6 28,3 24, 1, 8,56,,, 4,66 5,4 5, 1,32 4,6,81,6,,,,,,,, /214 Gajah Wong Jembatan Tegalgendu 7 49' ' 36,8 5/6 28,2 26, 1, 8,5,,, 6,2 5,8 3, 1,11 3,8,81,6,,,,,,,, /214 Code Jembatan Sarjito 7 46' ' 13,7 3/6 29, 169,4 15, 7,5,,, 6,48 5,6 23,,33 2,8,76,4,,,,,,,, /214 Code Jembatan Gondolayu 7 46' 56, ' 16,8 3/6 28,7 17,4 18, 7,56,,, 6,3 5,5 3,,36 2,4,89,4,,,,,,,, /214 Code Jembatan Jambu 7 47' 23, ' 7,7 3/6 28,6 17,3 17, 7,63,,, 6,22 5,3 41,,38 2,1,89,5,,,,,,,, /214 Code Code Jembatan Sayidan Jembatan Tungkak 7 47' 38,4 7 48' 55, ' 11, ' 28,2 3/6 28,7 173,3 22, 7,51,,, 6,49 5,4 36,,47 3,,95,3,,,,,,,, /214 3/6 28,5 182,1 21, 7,87,,, 6,24 5,7 53,,71 2,7 1,24,5,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Langensari Manunggal Jembatan Argolubang 7 47' 14,8 7 47' 24, ' 52, ' 5,3 27/3 27,7 148,4 4, 7,2,,, 4,49 7,4 7,4,59 5,7,64,4,,,,,,,, /214 27/3 27,5 149,9 1, 7,1,,, 5,6 6,7 13,3,58 5,8,44,5,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Gayam 7 47' 5, ' 5,6 27/3 28, 159,1 5, 7,5,,, 3,86 6,5,3,59 7,7,41,4,,,,,,,, /214 Manunggal Jembatan Kusumanegara Manunggal Jembatan XT Square 7 48' 1,1 7 49' 2, ' 5, ' 22,5 27/3 27,4 162,9 6, 7,8,,, 4,22 6,3 31,2,51 2,8,42,7,,,,,,,, /214 27/3 27,6 16,8 7, 7,4,,, 5,2 6,7 5,3,58 4,1,44,6,,,,,,,, /214 Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, 214 Keterangan : () : belum teridentifikasi / tidak dipantau Tabel SD-15. Kualitas Air Danau/Situ/Embung Tahun data : 214 Nam a Nam a Loka si Deraj at Linta ng Menit Detik Deraj Menit Detik Wakt Temp Resid Resid ph Linta Linta at Bujur Bujur u eratu u ng ng Bujur Timu Timu Sampr Terla Timu r r r ling (ºC) rut (tgl/bl n/thn ) (mg/ L) u Tersu spen si (mg/l ) DHL TDS (mg/l (mg/ ) L) TSS (mg/ L) DO (mg/ L) BOD (mg/ L) COD (mg/ L) NO2 (mg/ L) NO3 (mg/ L) NH3 (mg/ L) Klori n beba s (mg/ L) T-P (mg/ L) Fenol Miny Deter Fecal Total Siani H2S (µg/ ak gen colifo colifo da (mg/ L) dan (µg/ rm rm (mg/ L) Lema L) (jmlh/ (jmlh/ L) k (µg/ L) 1 ml) 1 ml) Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, 214 Keterangan : () : belum teridentifikasi / tidak dipantau 16

22 Tabel SD-16. Kualitas Air Sumur Tahun data : 214 Nam DeM De De M DeWakt Tem Resi Res a raj en tik raj en tik u perat du idu Loka at it Li at it B Sam ur Terl Ter si Li Li nt B B uj pling (ºC) arut sus nt nt an uj uj ur (tgl/ (mg/ pen an an g ur ur Ti bln/t L) si g g Ti Ti m hn) m m ur ur ur (mg /L) ph BO D (mg /L) CO DO Tot NO NH Ars KobBari Bor SelenKadm Khr Tem Besi Tim MangAir Sen Khlo Sian Fluo Nitri Sulfa Khlo Beler Feca Total Gro Gro D (mg al 3 3-N en alt um on ium ium om baga (mg/l bal an Rak g rida ida rida t t rin eng l colif ss- ss- (mg /L) Fos seb (mg (mg (mg (mg/(mg (mg/ (mg/l (VI) (mg/ ) (mg/ (mg/ sa (mg (mg/l (mg/ (mg/ seb (mg/ beba seba colif orm A B /L) fat agai /L) /L) /L) L) /L) L) ) (mg/ L) L) L) (mg /L) ) L) L) agai L) s gai orm (jml/ (Bq (Bq sbg N L) /L) N (mg/ H2S (jml/ 1 /L) /L) P (mg/ (mg/ L) (mg/ 1 ml) (mg L) /L) L) L) ml) lok. A lok. B lok. C lok. D lok. E lok. F 26- Feb Feb Apr Apr Mei Mei , 287, 29,1 212, 28,1 222, 28, 169, 29, 157, 1 32,6 381,, 7,79, 7,2, 6,34, 6,57, 6,5, 6,91,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 4,2 2, 2,5,6 3,45 2,5,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,2,,,2,,,1,,,5,,,4,,,8,,,,,,,,,,,,,,12,,,39,, 32,4, 9 49,4, 8 33,4, 9 19,7, 4 18,7, 4 2,2, 5,69,96,82 1,6,27,,2 5, 8,1 5 38,,3,, 26,,8,, 1,,5,,, 4,,65,, 3,1 18,19,7,,,11,8,5,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, lok. G 5- Jun- 14 3,9 168, 2, 6,14,,,,,9,,,,,,,,,,1,,7,, Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, 214 () : tidak diidentifikasi/tidak dipantau - tt : tidak terdeteksi <,5 - lok A : Air Sumur Bp. Muhammad, RT 49 RW 3 Karangkajen - lok B : Air Sumur Bp. Daryanto, UH II/827 RT 3 RW 7 - lok C : Air Sumur Bp. Jamal Ghozi, Jl. Krasak Barat no. 11, Yk - lok D : Air Sumur Bp. Windra, Karangwaru Lor TR 2/66 - lok E : Air Sumur Umum, RW 2 Bener, Yk - lok F : Air Sumur Kel. Gowongan, Yk - lok G : Air Sumur CV Crisma Offset, Karangwaru RT 52 RW 12 9,,,34,1 21,,1,,,,, Tabel SD-17. Kualitas Air Laut Tahun data : 214 Na ma Lok asi Dera Meni Deti jat t k Lint Lint Lint ang ang ang Der ajat Buj ur Tim ur Me nit Buj ur Ti mu r Det Wakt LokaWar ik u si na Buj Samp Sam (Mt) ur ling plin Ti (tgl/bl g mu n/thn) r Bau Kecer ahan (M) Keker uhan (NTU) TS Sam S pah (m g/l) Lapi san Miny ak Tem ph perat ur (ºC) Salin itas (â ) DO BO CO Amo NO NO PO Sian Sulf Klo Min Fe Pesti PC (m D5 D nia 2-N 3-N 4-P ida ida r yak nol sida B g/l) (m (m total (m (m (m (CN- (H2 (m bum (m (mg/l) (m g/l) g/l) (mg/ g/l) g/l) g/l) ) S) g/l) i g/l) g/l) l) (mg/ (mg/ (mg/ l) l) l),,,,,,,,,,,,,,, Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 () : tidak diidentifikasi/tidak dipantau, karena di kota Yogyakarta tidak ada laut,,,,, 17

23 Tabel SD-18. Kualitas Udara Ambien Tahun data : 214 Lok asi Lama Penguku ran SO2 (µg/N m3) CO (µg/N m3) N2 (µg/N m3) O3 (µg/N m3) HC (µg/N m3) PM1 (µg/N m3) PM2.5 (µg/N m3) TSP (µg/N m3) Pb (µg/N m3) Dustfall (µg/N m3) Total Fluorides sebagai F (µg/Nm3) Fluor Index (µg/N m3) Khlorine & Khlorine Dioksida (µg/Nm3) Sulphat Index (µg/N m3) 1 24 Jam 1,87, 1,87 1,9,,,,,,,,,, 2 24 Jam,63, 1,795,64,,,,,,,,,, 3 24 Jam,24, 1,95,22,,,,,,,,,, 4 24 Jam,69, 1,794,68,,,,,,,,,, 5 24 Jam,57, 1,75 2,1,,,,,,,,,, 6 24 Jam 1,24, 1,487,,,,,,,,,,, 7 24 Jam 2,35, 1,487,,,,,,,,,,, 8 24 Jam,67, 1,46 1,88,,,,,,,,,, 9 24 Jam,74, 1,555,31,,,,,,,,,, 1 24 Jam,56, 1,111,549,,,,,,,,,, Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Lokasi : 1. Kelurahan Giwangan 2. Kelurahan Klitren 3. Kelurahan Rejowinangun 4. Kelurahan Patangpuluhan 5. Kelurahan Cokrodinigratan 6. Kelurahan Terban 7. Kelurahan Sorosutan 8. Kelurahan Wirogunan 9. Kelurahan Suryodiningratan 1. Kelurahan Bener Tabel SD-19. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang Tahun data : 214 Kecamatan Luas Tutupan (Ha) Sangat Baik (%) Baik (%) Sedang (%) Rusak (%) Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Keterangan : Tidak ada terumbu karang Tabel SD-2. Luas dan Kerusakan Padang Lamun Tahun data : 214 Kecamatan Luas (Ha) Persentase Area Kerusakan (%) Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Keterangan : Tidak ada padang lamun 18

24 Tabel SD-21. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove Tahun data : 214 Lokasi Luas Lokasi (Ha) Persentase Tutupan (%) Kerapatan (pohon/ha),,, Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Tahun 214 Keterangan : (-) : tidak diidentifikasi/tidak dipantau, karena di Kota Yogyakarta tidak ada pesisir dan tidak ada hutan mangrove Tabel SD-22. Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Tahun data : 214 Nama dan Lokasi Stasiun Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Tegalrejo 262, 255, 229, 224, 45, 8, 63,,,, 391, 282, Jetis 262, 255, 229, 224, 45, 8, 63,,,, 391, 282, Gondokusuman 278, 33, 169, 189, 118, 32, 25,,,, 294, 276, Danurejan 22,5 375, 23, 139, 24, 15, 12,,,, 228, 38,5 Gedongtengen 262, 255, 229, 224, 45, 8, 63,,,, 391, 282, Ngampilan 262, 255, 229, 224, 45, 8, 63,,,, 391, 282, Wirobrajan 262, 255, 229, 224, 45, 8, 63,,,, 391, 282, Mantrijeron 22,5 375, 23, 139, 24, 15, 12,,,, 228, 38,5 Kraton 22,5 375, 23, 139, 24, 15, 12,,,, 228, 38,5 Gondomanan 278, 33, 169, 189, 118, 32, 25,,,, 294, 276, Pakualaman 278, 33, 169, 189, 118, 32, 25,,,, 294, 276, Mergangsan 22,5 375, 23, 139, 24, 15, 12,,,, 228, 38,5 Umbulharjo 278, 33, 169, 189, 118, 32, 25,,,, 294, 276, Kotagede 278, 33, 169, 189, 118, 32, 25,,,, 294, 276, Sumber Data : - Dinas Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta 214 data diperoleh dari 3 stasiun pemantau curah hujan, nilai karena tidak ada hujan di bulan tertentu Tabel SD-23. Suhu Udara Rata-Rata Bulanan Tahun data : 214 Nama dan Lokasi Stasiun Stasiun Geofisika Klas I Yogyakarta BMKG Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des 26, 27,5 26,5 28, 28,5 28, 26,5 27, 25,5 27, 27, 26,5 Sumber Data : - BMKG Stasiun Geofisika Kelas I Yogyakarta 214 Pengukuran suhu rata-rata di Kota Yogyakarta 19

25 Tabel SD-24. Kualitas Air Hujan Tahun data : 214 Waktu Pemantauan ph (umhos/em) DHL (mg/l) SO4 (mg/l) NO3 (mg/l) Cr (mg/l) NH4 (mg/l) Na (mg/l) Ca2+ Mg2+ (mg/l) Jan,,,,,,,,, Feb,,,,,,,,, Mar,,,,,,,,, Apr,,,,,,,,, Jun,,,,,,,,, Ags,,,,,,,,, Sep,,,,,,,,, Okt,,,,,,,,, Nop 6,21 2,, 2,7,1,34,,, Des,,,,,,,,, Sumber Data : - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, November 214 () : tidak ada hujan di bulan tertentu Tabel BA-1. Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian Tahun data : 214 Kecamatan Total Area Terendam (Ha) Jumlah Korban Mengungsi Jumlah Korban Meninggal Perkiraan Kerugian (Rp.) Tegalrejo, Jetis, Gondokusuman, Danurejan, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Kraton, Gondomanan, Pakualaman, Mergangsan, Umbulharjo, Kotagede, Sumber Data : Kantor Penanggulangan Kebakaran, Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta 214 Tidak ada bencana banjir di Kota Yogyakarta tahun 214 2

26 Tabel BA-1A. Peristiwa Kebakaran Tahun data : 214 Kecamatan Peristiwa Kebakaran Luka-luka Jumlah Korban Meninggal Perkiraan Kerugian (Rp.) Tegalrejo Jetis 3 Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron 2 Kraton 3 Gondomanan Pakualaman Mergangsan 1 Umbulharjo Kotagede 1 1 Sumber Data : Total Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta, Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta 214 Tabel BA-2. Bencana Kekeringan, Luas, dan Kekeringan Tahun data : 214 Kecamatan Total Area (Ha) Perkiraan Kerugian (Rp.) Sumber Data : Kantor Penanggulangan Kebakaran, Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta 214 Tidak ada bencana banjir di Kota Yogyakarta tahun

27 Tabel BA-3. Bencana Kebakaran Hutan/Lahan, Luas, dan Kerugian Tahun data : 214 Kecamatan Perkiraan Luas Hutan/ Lahan Terbakar (Ha) Perkiraan Kerugian (Rp.) Tegalrejo, Jetis, Gondokusuman, Danurejan, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Mantrijeron, Kraton, Gondomanan, Pakualaman, Mergangsan, Umbulharjo, Kotagede, Sumber Data : - Kantor Penanggulangan Kebakaran, Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta 214 Keterangan : - () : tidak ada / di Kota Yogyakarta tidak terjadi bencana kebakaran hutan Tabel BA-4. Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi, Korban, Kerugian Tahun data : 214 Kecamatan Jenis Bencana Jumlah Korban Meninggal (jiwa) Perkiraan Kerugian (Rp.) Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Sumber Data : - Kantor Penanggulangan Kebakaran, Bencana dan Perlindungan Masyarakat Kota Yogyakarta 214 () : tidak ada / di Kota Yogyakarta tidak terjadi bencana kebakaran hutan 22

28 Tabel DE-1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Tahun data : 214 Kecamatan Luas (km2) Jumlah Penduduk Pertumbuhan Penduduk (%) Kepadatan Penduduk (%) Tegalrejo 2, ,56 5,94 Jetis 1, ,52 7,7 Gondokusuman 3, ,34 5,4 Danurejan 1, ,57 9,16 Gedongtengen, ,18 1,27 Ngampilan, ,9 1,74 Wirobrajan 1, ,67 7,38 Mantrijeron 2, ,46 6,38 Kraton 1, ,3 7,52 Gondomanan 1, ,15 6,44 Pakualaman, ,76 8,6 Mergangsan 2, ,4 6,48 Umbulharjo 8, ,5 3,89 Kotagede 3, ,94 5, Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Yogyakarta November 214 Tabel DE-2. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Tahun data : 214 Kecamatan Laki-laki Perempuan Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta November

29 Tabel DE-2A. Jumlah Kartu Keluarga (KK) Tahun data : 214 Kecamatan Kartu Keluarga Laki-Laki Perempuan Jumlah Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Total Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta 214 Tabel DE-3. Penduduk di Wilayah Pesisir dan Laut Tahun data : 214 Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga Tidak ada wilayah pesisir Sumber Data : Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta 214 Keterangan : () : tidak ada penduduk di wilayah pesisir dan laut dikarenakan Kota Yogyakarta tidak memiliki laut 24

30 Tabel DS-1. Jumlah Penduduk Laki-Laki dan Perempuan Menurut Tingkatan Pendidikan Tahun data : 214 Kecamatan Jumlah Tidak Sekolah Laki-laki Jumlah Tidak Sekolah Peremp uan Jumlah SD Lakilaki Jumlah SD Peremp uan Jumlah SLTP Laki-laki Jumlah SLTP Peremp uan Jumlah SLTA Laki-laki Jumlah SLTA Peremp uan Diplo ma Lakilaki Diplo ma Pere mpua n S1 Lakilaki S1 Pere mpua n S2 Lakilaki S2 Pere mpua n Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta November 214 S3 Lakilaki S3 Pere mpua n Tabel Tambahan DS-1A. Jumlah Sekolah Tahun data : 214 Kecamatan TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Jumlah Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

31 Tabel Tambahan DS-1B. Jumlah Siswa Tahun data : 214 Kecamatan TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Jumlah Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta 214 Tabel Tambahan DS-1B. Jumlah Guru Tahun data : 214 Kecamatan TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMK Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Jumlah Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta

32 Tabel DS-2. Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk Tahun data : 214 Jenis Penyakit Jumlah Penderita Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit lain pada saluran pernafasan bagian atas Penyakit pada sistem otot jaringan pengikat Penyakit pulpa dan jaringan periapikal Diare (termasuk tersangka kolera) Penyakit kulit infeksi Penyakit kulit alergi Penyakit tekanan darah tinggi Penyakit mata lainnya Gingivitis dan penyakit periodental Penyakit lainnya Sumber Data : - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 214 Tabel Tambahan DS-2A. Banyaknya Rumah Sakit dan Puskesmas Tahun data : 214 Kecamatan RSU Puskesmas Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu Rumah Bersalin Klinik / Balai Kesehatan Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton 1 1 Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Jumlah Sumber Data : - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta

33 Tabel SE-1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Tahun data : 214 Kecamatan Jumlah Rumah Tangga Jumlah Rumah Tangga Miskin Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Sumber Data : - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta 214 dan Dinas Sosial Kota Yogyakarta Tahu Tabel SE-2. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum Tahun data : 214 Kecamatan Ledeng Sumur Sungai Hujan Kemasan Lainnya Tegalrejo Jetis Gondokusuman Danurejan Gedongtengen Ngampilan Wirobrajan Mantrijeron Kraton Gondomanan Pakualaman Mergangsan Umbulharjo Kotagede Sumber Data : - Hasil olahan Tim Penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Yogyakarta berdasarkan data dari Bagian Tata Pemerintahan Sekda Kota Yogyakarta

34 Tabel SE-3. Luas Lahan dan Produksi Perkebunan menurut Jenis Tanaman dan Penggunaan Pupuk Tahun data : 214 Jenis Tanaman Luas Lahan (Ha) Produksi (ton) Urea SP.36 ZA NPK Organik Karet,,,,,,, Kelapa,,,,,,, Kelapa Sawit,,,,,,, Kopi,,,,,,, Coklat,,,,,,, Teh,,,,,,, Cengkeh,,,,,,, Tebu,,,,,,, Tembakau,,,,,,, Kapas,,,,,,, Jarak,,,,,,, Kapuk,,,,,,, Kina,,,,,,, Jambu Mete,,,,,,, Pala,,,,,,, Kayu Manis,,,,,,, Lainnya (Sebutkan),,,,,,, Sumber Data : - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta 214 Keterangan : - () : Tidak ada lahan perkebunan di Kota Yogyakarta Tabel SE-4. Penggunaan Pupuk untuk Tanaman Padi dan Palawija menurut Jenis Pupuk Tahun data : 214 Jenis Tanaman Urea SP.36 ZA NPK Organik Padi 15, 1,, 1, 12, Jagung,,,,, Kedelai,,,,, Kacang tanah,,,,, Ubi kayu,,,,, Ubi jalar,,,,, Lainnya (sebutkan),,,,, Total 15, 1,, 1, 12, Sumber Data : - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta 214 () : Tidak ada tanaman perkebunan dimaksud di Kota Yogyakarta 29

35 Tabel SE-5. Luas Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian Tahun data : 214 Jenis Penggunaan Baru Luas (Ha) Permukiman 1,7 Industri, Tanah kering, Perkebunan, Semak belukar 3, Tanah kosong 4,3 Perairan/kolam, Lainnya (sebutkan), Total 18, Sumber Data : - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta 214 Tabel SE-6. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan Galian Tahun data : 214 Nama Perusahaan Jenis Bahan Galian Luas Areal (Ha) Produksi (Ton/Tahun),, Sumber Data : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta 214 Keterangan : Tidak ada areal Pertambangan di Kota Yogyakarta Tabel SE-7. Luas Lahan Sawah menurut Frekuensi Penanaman, Produksi per hektar Tahun data : 214 Kecamatan Luas (Ha) 1 Kali Luas (Ha) 2 Kali Luas (Ha) 3 Kali Produksi per Hektar Tegalrejo,, 14, 66,33 Jetis,,,, Gondokusuman,,,, Danurejan,,,, Gedongtengen,,,, Ngampilan,,,, Wirobrajan,,,, Mantrijeron,, 2, 66,33 Kraton,,,, Gondomanan,,,, Pakualaman,,,, Mergangsan,, 5,, Umbulharjo 4, 4, 4, 66,33 Kotagede,, 6, 66,33 Sumber Data : - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota Yogyakarta 214 () : Tidak ada jenis lahan sawah di kecamatan dimaksud 3

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Lampiran II. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : Tanggal : DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Tabel-1. Lindung Berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAFTAR TABEL Halaman DAFTAR TABEL... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan halaman Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29 Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2013 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1 BAB 1 KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA I-A. Lahan Dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan / Tutupan Lahan No. Kecamatan

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN KOTA YOGYAKARTA DAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP YOGYAKARTA 2.1 Profil Kota Yogyakarta 2.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Yogyakarta Kota Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB 5 RTRW KABUPATEN

BAB 5 RTRW KABUPATEN BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai merupakan acuan dalam pelaksanaan pengendalian

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014 LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK Kabupaten Dharmasraya dengan ibukota Pulau Punjung adalah salah satu

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian Disusun Oleh: Faisal Rahmad H. 1231010038 Fabian 1231010039 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv

Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Daftar Isi halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan... I-1 B. Keanekaragaman

Lebih terperinci

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan 24. LINGKUNGAN HIDUP 184 Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun 2010 No Nama Jumlah Titik Sampling Frekuensi Sampling Kisaran Status Mutu Air Sungai Berdasarkan KMA PP 82/2001

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit.

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit. BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN Deskripsi Kota Yogyakarta a. Geografi Luas wilayah Kota Yogyakarta kurang lebih hanya 1,02 % dari seluruh luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu 32, km2. Terbagi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

19 Oktober Ema Umilia

19 Oktober Ema Umilia 19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung

Lebih terperinci

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA

BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA BAB III TINJAUAN KHUSUS PUSAT OLAHRAGA PAPAN LUNCUR YANG EDUKATIF DAN REKREATIF DI YOGYAKARTA 3.1 Tinjauan Kondisi Pusat Olahraga Papan Luncur 3.1.1 Tinjauan Pusat Olahraga Papan Luncur di Yogyakarta Pusat

Lebih terperinci

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLaihan soal 10.3 1. Meningkatnya permukiman kumuh dapat menyebabkan masalah berikut, kecuali... Menurunnya kualitas kesehatan manusia Meningkatnya

Lebih terperinci

SOAL KONSEP LINGKUNGAN

SOAL KONSEP LINGKUNGAN 131 SOAL KONSEP LINGKUNGAN 1. Ciri-ciri air yang tidak tercemar adalah a. Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa b. Berkurangnya keberagaman biota perairan c. Banyak biota perairan yang mati d.

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI Rencana Pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Bentukan kawasan yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA BAB 3 TINJAUAN WILAYAH RUMAH SINGGAH PENDERITA KANKER LEUKEMIA DI YOGYAKARTA 3.1 Tinjauan Umum Kota Yogyakarta 3.1.1 Luas Wilayah Kota Yogyakarta Gambar 3.1 Peta Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sumber

Lebih terperinci

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA

Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Contoh Makalah Penelitian Geografi MAKALAH PENELITIAN GEOGRAFI TENTANG LINGKUNGAN HIDUP DI INDONESIA Disusun oleh: Mirza Zalfandy X IPA G SMAN 78 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. selain itu juga merupakan salah satu tujuan masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yogyakarta dikenal dengan julukan sebagai kota pelajar, kota budaya serta kota pariwisata. Julukan tersebut tersemat bukan tanpa alasan. Salah satunya tentu

Lebih terperinci

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013

RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI SKPD TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 RINGKASAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

ISU PRIORITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ISU PRIORITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ISU PRIORITAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Tahun 2016 adalah dokumen yang bertujuan untuk memberikan informasi tentang kecenderungan keadaan lingkungan hidup di DIY, kegiatan-kegiatan yang menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi

Lampiran 3. Interpretasi dari Korelasi Peraturan Perundangan dengan Nilai Konservasi Tinggi I. Keanekaragaman hayati UU No. 5, 1990 Pasal 21 PP No. 68, 1998 UU No. 41, 1999 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Pengawetan keanekaragaman hayati serta ekosistemnya melalui Cagar Alam

Lebih terperinci

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO Oleh: Firman Dermawan Yuda Kepala Sub Bidang Hutan dan Hasil Hutan Bidang Perencanaan Pengelolaan SDA dan LH I. Gambaran Umum DAS Barito Daerah Aliran Sungai (DAS)

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN

Lebih terperinci

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI

LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI LINGKUNGAN KEHIDUPAN DI MUKA BUMI Indonesia terdiri atas pulau-pulau sehingga disebut negara kepulauan. Jumlah pulau yang lebih dari 17.000 buah itu menandakan bahwa Indonesia merupakan suatu wilayah yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Intepretasi Variabel BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah paling awal dalam penelitian ini adalah penentuan lokasi penelitian. Lokasi penelitian ini ditentukan dengan membuat peta daerah aliran

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Menimbang : PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bab I. Pendahuluan Hal. 1. Tabel 1.1 Tabel Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Bab I. Pendahuluan Hal. 1. Tabel 1.1 Tabel Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Eksistensi Proyek Dari tahun ke tahun tidak dapat dipungkiri bahwa pertambahan penduduk pada suatu Negara tidak dapat dikurangi atau dihentikan.

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014 DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014 DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2010 BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 214 DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 21 PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KATA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (2) Undangundang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang perlu

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG LAPORAN BASIS DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG TAHUN 2007 Diterbitkan : Desember 2007 Data : Oktober 2006 Oktober 2007 PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG Dinas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kondisi Geofisik 1. Letak Geografis Desa Kepuharjo yang berada sekitar 7 Km arah Utara Kecamatan Cangkringan dan 27 Km arah timur laut ibukota Sleman memiliki aksesibilitas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TERHADAP KEBERADAAN KAWASAN LINDUNG TAMAN NASIONAL TESSO NILO DI KABUPATEN PELALAWAN, PROVINSI RIAU

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TERHADAP KEBERADAAN KAWASAN LINDUNG TAMAN NASIONAL TESSO NILO DI KABUPATEN PELALAWAN, PROVINSI RIAU IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN TERHADAP KEBERADAAN KAWASAN LINDUNG TAMAN NASIONAL TESSO NILO DI KABUPATEN PELALAWAN, PROVINSI RIAU Regi pernandes, Indarti Komala Dewi *), Woro Indriyati Rachmani

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KOTA BONTANG DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RINGKASAN EKSEKUTIF KOTA BONTANG DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RINGKASAN EKSEKUTIF DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA BONTANG 2016 PEMERINTAH KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

BUPATI KABUPATEN DONGGALA KATA PENGANTAR

BUPATI KABUPATEN DONGGALA KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN DONGGALA KATA PENGANTAR Segala Puja dan Puji dipanjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nyalah sehingga Tim Kerja Penyusun Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL. PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber: LN 1997/96;

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM WILAYAH 40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

Jenis-jenis Sumber Daya Alam

Jenis-jenis Sumber Daya Alam Jenis-jenis Sumber Daya Alam Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam? Sumber daya alam merupakan kekayaan alam di suatu tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Berbagai jenis tumbuhan,

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian mitigasi. 2. Memahami adaptasi

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16 KOMODITAS DAN SEKTOR UNGGULAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Pembangunan ketahanan pangan dan pertanian di Indonesia merupakan focus dari arus utama pembangunan nasional. Secara perlahan diarahkan secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan ibukota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan merupakan satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus Kota di samping empat daerah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

Makalah Baku Mutu Lingkungan

Makalah Baku Mutu Lingkungan Makalah Baku Mutu Lingkungan 1.1 Latar Belakang Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN LINDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA TENGAH, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

lainnya Lahan yang sebagian besar ditutupi oleh tumbuhan atau bentuk alami lainnya

lainnya Lahan yang sebagian besar ditutupi oleh tumbuhan atau bentuk alami lainnya KEAN PERWUJUDAN POLA RUANG (DENGAN KRITERIANYA) DIBANDINGKAN DENGAN HASIL ANALISIS TUTUPAN LAHAN (CITRA SATELIT) Klasifikasi Tutupan Lahan disesuaikan dengan SNI 7645:2010 Klasifikasi penutup lahan. 1.

Lebih terperinci

Kata Pengantar PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 2013

Kata Pengantar PEDOMAN PENYUSUNAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH 2013 Kata Pengantar Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak konstitusional bagi setiap warga negara Indonesia. Seluruh pemangku kepentingan berkewajiban untuk melakukan perlindungan

Lebih terperinci

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA 1 OLEH : Kelompok V Muslim Rozaki (A 231 10 034) Melsian (A 231 10 090) Ni Luh Ari Yani (A 231 10 112) Rinanda Mutiaratih (A 231 11 006) Ismi Fisahri Ramadhani (A 231

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak dan Luas Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42-107 0 33 Bujur

Lebih terperinci

KONDISI TUTUPAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN EKOREGION KALIMANTAN

KONDISI TUTUPAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN EKOREGION KALIMANTAN KONDISI TUTUPAN HUTAN PADA KAWASAN HUTAN EKOREGION KALIMANTAN oleh: Ruhyat Hardansyah (Kasubbid Hutan dan Hasil Hutan pada Bidang Inventarisasi DDDT SDA dan LH) Kawasan Hutan Hutan setidaknya memiliki

Lebih terperinci

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d).

penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan sampah (pasal 6 huruf d). TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 14 Informasi Geologi Untuk Penentuan Lokasi TPA UU No.18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah 1. Melaksanakan k pengelolaan l sampah dan memfasilitasi i penyediaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (2) Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Konsep Penelitian Penyusunan penelitian ini dilakukan dengan menentukan tingkat bahaya banjir yang kemudian dilanjutkan dengan menentukan tingkat kerentanan wilayah terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPAEN SUKAMARA

LAMPIRAN LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPAEN SUKAMARA LAMPIRAN LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPAEN SUKAMARA 1. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari air

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPAEN SUKAMARA

LAMPIRAN LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPAEN SUKAMARA LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPAEN SUKAMARA 1. PELAYANAN PENCEGAHAN PENCEMARAN AIR a. Jumlah usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi mencemari air yaitu : 1.

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH

PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN TANAH Lampiran I Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor : 2 TAHUN 2011 Tanggal : 4 Pebruari 2011 Tentang : Pedoman Pertimbangan Teknis Pertanahan dalam Penerbitan Izin Lokasi, Penetapan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang . 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di wilayah pesisir yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2016 T E N T A N G PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

L.III - 1 BUPATI SUKABUMI, H. SUKMAWIAJAYA

L.III - 1 BUPATI SUKABUMI, H. SUKMAWIAJAYA L.III - 1 LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : TANGGAL : TENTANG : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI 2012-2032 RENCANA POLA RUANG KABUPATEN A. PETA RENCANA POLA RUANG KABUPATEN

Lebih terperinci

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4.1. Letak dan Luas Wilayah 4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN BAB III METODE PERANCANGAN Bab ini membahas tentang cara dan metode yang digunakan dalam perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya Guna Memudahkan Informasi Wisatawan, berikut bagan perancangannya

Lebih terperinci

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis dan kamera digital. Dalam pengolahan data menggunakan software AutoCAD, Adobe Photoshop, dan ArcView 3.2 serta menggunakan hardware

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2016

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb.

KATA PENGANTAR. Assalamu alaikum wr.wb. KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr.wb. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan buku Penghitungan Deforestasi Indonesia Periode Tahun 2009-2011

Lebih terperinci