PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013"

Transkripsi

1

2 Bukuiniditerbitkanoleh DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No. 66 Pasuruan Telp. (0343) Fax (0343) kotapasuruan@dinkesjatim.go.id PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013

3 \\\ KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, bahwa buku Profil Kesehatan Kota Pasuruan tahun 2013 ini dapat diterbitkan setelah beberapa lama berproses dalam penyusunannya. Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan buku Profil Kesehatan ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena beberapa kendala dalam pengelolaan data dan informasi serta dikarenakan proses penyusunan atau pengumpulannya belum sepenuhnya memanfaatkan sarana elektronik/teknologi informasi. Atas terbitnya Buku Profil Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013, kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Kepala Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan, Direktur RS. Soedarsono Kota Pasuruan dan pemegang program Dinas Kesehatan serta Tim penyusun Profil Dinas Kesehatan yang telah berupaya memberikan kontribusinya, serta kepada semua pihak yang telah membantu memberikan data dan informasi guna penyusunan buku Profil Kesehatan ini. Di tahun mendatang, kiranya buku Profil Kesehatan dapat diterbitkan lebih awal dalam membuat data dan informasi berkualitas, serta tetap memperhatikan kedalaman analisa dan konsistensi datanya, sehingga buku Profil Kesehatan ini dapat dijadikan rujukan penting dan utama dalam proses manajemen pembangunan kesehatan khususnya di Kota Pasuruan. Semoga Profil Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik di lingkungan pemerintahan, akademisi, organisasi profesi, swasta maupun masyarakat umum yang membutuhkan informasi di bidang kesehatan. Kami tetap mengharapkan kritik, saran atau masukan dari para pembaca guna penyempurnaan Profil Kesehatan di masa datang. Pasuruan, 26 Mei 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN dr. BAMBANG PRAMONO, MM. NIP PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 i

4 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR LAMPIRAN... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xii BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang... 1 I.2 Tujuan... 2 I.3 Sistematika... 2 BAB II GAMBARAN UMUM KOTA PASURUAN II.1 Kondisi Geografis... 4 II.2 Kondisi Geologi, Topografi dan Hidrologi... 5 II.2.1 Kondisi Geologi... 5 II.2.2 Kondisi Topografi... 5 II.2.3 Kondisi Hidrologi... 6 II.3 Kondisi Demografi... 6 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN III.1 Angka Kematian (Mortalitas)... 8 III.1.1 Angka Kematian Ibu/AKI (Dilaporkan)... 9 III.1.2 Angka Kematian Bayi/AKB (Dilaporkan)... 9 III.1.3 Angka Kematian Balita (Dilaporkan) III.2Angka Kesakitan III.2.1 Penyakit Menular Langsung III.2.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang III.2.3 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). 21 III.2.4 Pola 10 Penyakit terbanyak III.2.5 AFP Rate (Non Polio)<15 tahun III.3 Status Gizi Masyarakat III.3.1 Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) III.3.2 Status Gizi Balita PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 ii

5 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN IV.1 Pelayanan Kesehatan IV.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak IV.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) IV.1.3 Penjaringan Kesehatan Kelas 1 SD Dan Sederajat IV.1.4 Pelayanan Imunisasi IV.1.5 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut IV.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Dan Khusus IV.2.1 Pelayanan Kesehatan Pra Lansia Dan Lansia IV.2.2 Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level IV.3 Ketersediaan Obat IV.4 Kejadian Luar Biasa (KLB) IV.5 Perbaikan Gizi Masyarakat IV.5.1 Bayi Dan Anak Balita Mendapat Kapsul Vit A IV.5.2 Bayi Diberi Asi Ekslusif IV.5.3 MP ASI Anak Usia 6-23 Bulan Gakin IV.5.4 Balita Ditimbang, Berat Badan Naik dan BGM IV.6 Perilaku Masyarakat IV.6.1 Penyuluhan Kesehatan IV.6.2 Rumah Tangga Ber-PHBS IV.7 Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan IV.7.1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar IV.7.2 Penduduk Miskin (Hampir Miskin) Dicakup Jamkesmas (Askeskin) Dan Dicakup Jamkesda-Kin (Jamkesmasda-Kin) 56 IV.7.3 Kuota Jamkesmas Dan Jamkesmasda/Jamkesda Kin Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan IV.7.4 Cakupan Rawat Jalan IV.7.5 Cakupan Rawat Inap IV.8 Pelayanan Kesehatan Lingkungan Dan Sanitasi Dasar IV.8.1 Rumah Sehat IV.8.2 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes IV.8.3 Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih.. 65 IV.8.4 Keluarga Yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar IV.8.5 Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat 68 IV.8.6 Insitusi Dibina Kesehatan Lingkungannya PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 iii

6 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN V.1 Sarana Kesehatan V.1.1 Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, UPK/GFK V.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta V.1.3 Sarana Kesehatan Dengan Laboratorium Kesehatan Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar V.1.4 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) V.1.5 Kelurahan Siaga Dan Poskeskel V.2 Tenaga Kesehatan V.2.1 Jumlah Dan Rasio Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Bidan, Perawat, Tenaga Gizi, Tenaga Kefarmasian dantenaga Sanitarian V.2.2 Tenaga Keteknisian Medis Dan Keterapian Fisik V.3 Pembiayaan Kesehatan V.3.1 Total Anggaran Kesehatan V.3.2 Anggaran Kesehatan Dalam APDB Kota V.3.2 Anggaran Kesehatan Per Kapita BAB VI KESIMPULAN& PENUTUP VI.1 Kesimpulan VI.2 Penutup LAMPIRAN PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 iv

7 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Luas wilayah,jumlah Kecamatan, Kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut Kecamatan Kota Pasuruan tahun 2013 Lampiran 2 : Jumlah penduduk menurut jenis kelamin, kelompok umur, rasio beban tanggungan, rasio jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan tahun 2013 Lampiran 3 : Jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur Kota Pasuruan tahun 2013 Lampiran 4 : Pesentase penduduk berumur 10 tahun ke atas yang melek huruf menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 5 : Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun ke atas menurut tingkat pendidikan dan ditjumlah kematian dan ditamatkan dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 6 : Jumlah kelahiran menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 7 : Jumlah kematian bayi dan balita menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan tahun 2013 Lampiran 8 : Jumlah kematian ibu menurut kelampok umur dan Kecamatan Kota Pasuruan tahun 2013 Lampiran 9 : Jumlah kasus AFP (non polio) dan AFP Rate (non polio) menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 10 : Jumlah kasus baru TB paru dan kematian akibat TB paru menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 10 A : Jumlah kasus baru TB dan kematian TB menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 11 : Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA + Lampiran 11 A menurut jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 : Jumlah suspek dan kasus TB serta angka penemuan TB paru BTA + menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 12 : Jumlah kasus dan kesembuhan TB paru BTA + menurut jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 13 : Jumlah penemuan kasus pneumonia balita menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 14 : Jumlah kasus baru HIV dan infeksi menular seksual lainnya menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 15 : Persentase donor darah diskrining terhadap HIV menurut jenis kelamin Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 16 : Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 17 : Jumlah kasus baru kusta menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 18 : Kasus baru kusta 0-14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 19 : Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 20 : Persentase penderita kusta selesai berobat menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 v

8 Lampiran 21 : Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 22 : Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 23 : Jumlah kasus dbd menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 24 : Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 24 A : Kesakitan dan kematian akibat malaria menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 25 : Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 26 : Bayi berat badan lahir rendah menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 27 : Status gizi balita menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 28 : Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 29 : Persentase cakupan imunisasi tt pada ibu hamil menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 30 : Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe1 Dan Fe3 Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 31 : Jumlah dan persentase komplikasi kebidanan dan neonatal risiko tinggi/komplikasi ditangani Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 32 : Cakupan pemberian vitamin a pada bayi, anak balita, dan ibu nifas menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 33 : Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 34 : Proporsi peserta kb baru menurut jenis kontrasepsi menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 35 : Jumlah peserta kb baru dan kb aktif menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 36 : Cakupan kunjungan neonatus menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 37 : Cakupan kunjungan bayi menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 38 : Cakupan desa/kelurahan UCI menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 39 : Cakupan imunisasi DPT, HB, dan campak pada bayi menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 40 : Cakupan imunisasi BCG dan polio pada bayi menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 41 : Jumlah bayi yang diberi asi eksklusif menurut jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 42 : Pemberian makanan pendamping asi anak usia 6-23 bulan keluarga miskin Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 43 : Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 44 : Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 vi

9 Lampiran 44 A : Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 45 : Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 46 : Cakupan penjaringan kesehatan siswa sd & setingkat menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 47 : Cakupan pelayanan kesehatan siswa sd dan setingkat menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 48 : Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 49 : Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat (gadar) level1 Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 50 : Jumlah penderita dan kematian pada klb menurut jenis KLB Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 51 : Desa/kelurahan terkena klb yang ditangani < 24 jam menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 52 : Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 53 : Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak sd dan setingkat menurut jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 54 : Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 55 : Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar menurut jenis jaminan, jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 56 : Cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin (dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 56 A : Cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin (dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 57 : Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin (dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin dan Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 57 A : Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin (dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin dan kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 58 : Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, dan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 59 : Angka kematian pasien di rumah sakit Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 60 : Indikator kinerja pelayanan di rumah sakit Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 61 : Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 62 : Persentase rumah sehat menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 63 : Persentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk aedes menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 64 : Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan per Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 65 : Persentase keluarga menurut sumber air minum yang digunakan per Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 vii

10 Lampiran 66 : Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 67 : Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 68 : Persentase institusi dibina kesehatan lingkungannya menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 69 : Ketersediaan obat menurut jenis obat Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 70 : Jumlah sarana pelayanan kesehatan menurut kepemilikan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 71 : Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan laboratorium dan memiliki 4 spesialis dasar Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 72 : Jumlah posyandu menurut strata per Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 73 : Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (ukbm) menurut Kecamatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 74 : Jumlah tenaga medis di sarana kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 75 : Jumlah tenaga bidan/ keperawatan di sarana kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 76 : Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 77 : Jumlah tenaga kesehatan masyarakat dan sanitasi di sarana kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 78 : Jumlah tenaga teknisi medis dan fisioterapis di sarana kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 Lampiran 79 : Anggaran kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 viii

11 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Luas Wilayah Kecamatan (Km 2 ) Kota Pasuruan Tahun Gambar 2.2 : Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kota Pasuruan Tahun Gambar 2.3 : Kepadatan Penduduk (Jiwa/km 2 )dan Jumlah Rumah 7 Tangga Kota PasuruanTahun 2013 Gambar 2.4 : Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pasuruan Th Gambar 3.1 : Angka Kematian Kota Pasuruan Th (per Kelahiran) Gambar 3.2 : Jumlah Kematian Ibu Kota Pasuruan Th Gambar 3.3 : Perkemangan capaian,target Renstra dan MDGs AKBKota 10 Pasuruan Th Gambar 3.4 : Penyebab Kematian Bayi Kota Pasuruan Th Gambar 3.5 : Distribusi Kematian Bayi berdasarkan kelompok umurkota 11 Pasuruan Th Gambar 3.6 : Tren Angka Insidens TB Paru Kota Pasuruan Th s/d Gambar 3.7 : Jumlah Kematian Akibat TB Paru Kota Pasuruan Th s/d 2013 Gambar 3.8 : Cakupan Penemuan Dan Penanganan Pasien Baru TB BTA 13 Positif Kota Pasuruan Tahun Gambar 3.9 : Tren Perkembangan Kasus Kusta Kota Pasuruan Gambar 3.10 : Kejadian HIV-AIDS Kota Pasuruan Gambar 3.11 : Tren Kasus Pneumonia (%) balita Kota Pasuruan Gambar 3.12 : Persentase Kasus Diare Kota Pasuruan Gambar 3.13 : Angka kesakitan (Insiden Rate/IR) DBD di Kota 19 PasuruanTahun 2010 s/d 2013 Gambar 3.14 : Persebaran Kasus DBD di Kota Pasuruan Tahun Gambar 3.15 : Jumlah Kasus DBD dan DBD Ditangani Di Kota 20 PasuruanTahun 2010 s/d 2013 Gambar 3.16 : Kasus Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan 22 imunisasi(pd3i) per wilayah kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 3.17 : Penyakit Terbanyak Dilayani di Puskesmas Kota Pasuruan 22 Th Gambar 3.18 : Penyakit Terbanyak Dilayani di Puskesmas Kota Pasuruan 23 Th Gambar 3.19 : Penyakit Terbanyak Dilayani di Puskesmas Kota Pasuruan 23 Th Gambar 3.20 : Cakupan Penemuan Penderita AFP AFP rate Kota 24 Pasuruan Tahun Gambar 3.21 : Jumlah Bayi BBLR Berdasarkan Wilayah di Kota Pasuruan 25 Tahun 2013 Gambar 3.22 : Distribusi Gizi lebih, Gizi Baik, Gizi Kurang dan Gizi 26 Buruk dari Balita Ditimbang Kota Pasuruan 2013 Gambar 3.23 : Persentase Balita Gizi lebih, Gizi Baik, Gizi Kurangdan 26 Gizi Buruk Ditimbang Kota Pasuruan Th 2011 s/d 2013 Gambar 4.1 : Tren Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 Kota Pasuruan Th s/d Hal PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 ix

12 Gambar 4.2 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.3 : Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 30 Dibanding Target SPMKota Pasuruan Tahun Gambar 4.4 : Tren Ibu hamil mendapat Tablet Fe 3 Kota Pasuruan Th 2011 s/d Gambar 4.5 : Cakupan Komplikasi Kebidanan DitanganiDibanding 32 Target SPMKota Pasuruan Tahun Gambar 4.6 : Cakupan Pelayanan Nifas Dibanding Target SPM Kota 32 Pasuruan Tahun Gambar 4.7 : Cakupan Kunjungan Neonatal Kota Pasuruan Th s/d Gambar 4.8 : Cakupan Neonatal Risti /Komplikasi Ditangani Dibanding 34 Target SPMKota Pasuruan Tahun Gambar 4.9 : Cakupan Kunjungan Bayi Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.10 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Dibanding Target SPM 36 Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.11 : Persentase Pengguna MKPJ dan Non MKPJ Kota Pasuruan 36 Th 2013 Gambar 4.12 : Persentase Pengguna MKPJ dan Non MKPJ Kota Pasuruan 37 Th 2013 Gambar 4.13 : Cakupan Peserta KB Aktif Dibanding Target SPM Kota 38 Pasuruan Tahun Gambar 4.14 : Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jenis MKJP dan Non 38 MKJP pada Peserta KB Baru di Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d 2013 Gambar 4.15 : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat 39 Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.16 : Cakupan UCI Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.17 : Kelurahan UCI Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.18 : Kelurahan UCI Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.19 : Kelurahan UCI Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.20 : Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap Per Wilayah Kerja 42 Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.21 : Capaian Murid SD/MI yang Mendapat Pelayanan Gigi 43 Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d 2013 Gambar 4.22 : Cakupan Murid SD/MI Yang Mendapat Perawatan (UKGS) 44 Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 Gambar 4.23 : Jumlah Lansia yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Per 45 Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.24 : Distribusi kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Pasuruan 46 menurut Kelurahan Tahun 2013 Gambar 4.25 : Distribusi kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Pasuruan 47 menurut Kelurahan Tahun 2012 Gambar 4.26 : Distribusi kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Pasuruan menurut Kelurahan Tahun Gambar 4.27 : Tren Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi dan Anak 48 Balita Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 Gambar 4.28 : Cakupan ASI Ekslusif Kota Pasuruan Th s/d Gambar 4.29 : Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif Per Wilayah 50 Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.30 : Jumlah Anak Usia 6-23 Bulan Dari Gakin Yang 51 Mendapatkan MP ASI Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 x

13 Gambar 4.31 : Persentase Balita Ditimbang, Berat Badan Naik, dan BGM 52 Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 Gambar 4.32 : Jumlah Balita Gizi Buruk Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d Gambar 4.33 : Persentse Rumah Sehat Kota Pasuruan Th s/d Gambar 4.34 : Persentase Peserta ASKES,Jamkesmas, Jamkesmasda danjamsostek di Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.35 : Persentase Penduduk Miskin (Dan Hampir Miskin) 57 Tercatat menurut Jamkesmas dan Jamkesda Kin Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.36 : Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pelayanan Kesehatan 58 RujukanPasien Masyarakat Miskin di Kota Pasuruan Tahun Gambar 4.37 : Jumlah Kunjungan Per Wilayah Kerja Puskesmas dan 59 RSUD Dr. R. Soedarsono di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.38 : Cakupan Rawat Jalan (%) Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d Gambar 4.39 : Persentase Rumah Sehat Kota Pasuruan Th s/d Gambar 4.40 : Persentase Rumah Sehat Per Wilayah Kerja Puskesmas di 62 Kota Pasuruan tahun 2013 Gambar 4.41 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk aedes 63 Per Wilayah Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.42 : Realisasi ABJ Dibanding Target Kota Pasuruan Tahun s/d 2013 Gambar 4.43 : Akses Terhadap Air Bersih (%) Kota Pasuruan Tahun s/d 2013 Gambar 4.44 : Jumlah KK Memiliki Tempat Sampah dan SPAL Rumah 66 Tangga dan Jumlah KK Memiliki Tempat Sampah dan SPAL Rumah Tangga Sehat di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.45 : Persentase Jamban Sehat, Tempat Sampah Sehat dan SPAL 66 Sehat Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 Gambar 4.46 : Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d Gambar 4.47 : Distribusi Jumlah Tempat Umum dan Pengelolaan 68 Makanan Sehat yang Ada, Diperiksa dan Memenuhi Syarat di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 4.48 : Institusi Dibina Kesehatan lingkungannya Kota Pasuruan Gambar 5.1 : Peta Wilayah Kerja Puskesmas se-kota Pasuruan Gambar 5.2 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan 72 Laboratorium dan Memiliki 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar di Kota Pasuruan Tahun 2013 Gambar 5.3 : Strata Posyandu di Kota Pasuruan Gambar 5.4 : Jumlah Posyandu dan Posyandu PURI berdasarkan 74 Puskesmasdi Kota Pasuruan 2013 Gambar 5.5 : Jumlah dan Persentase Posyandu Berdasarkan StrataKota 75 Pasuruan Tahun 2013 Gambar 5.6 : Rasio per.000 Penduduk Kota pasuruan terhadap 76 Kebutuhan Jenis Tenaga Kesehatan (dr. Spesialis, dr. Umum, drg, Kesmas, Bidan,Perawat, Farmasi, Gizi, dan Sanitarian) Tahun 2013 Gambar 5.7 : Proporsi Anggaran Kesehatan Kota Pasuruan Tahun Gambar 5.8 : Presentase anggaran Kesehatan dalam APBD Kota Pasuruan Th s/d PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 xi

14 DAFTAR TABEL Tabel 5.1 : Distribusi Jumlah Puskesmas Pembantu MenurutKelurahan dan PuskesmasSe-Kota Pasuruan Tahun 2013 Hal 71 Tabel 5.2 : Distribusi Tenaga Kesehatan di Kota PasuruanTahun PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN 2013 xii

15 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dankemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dalam konstitusi organisasi kesehatan dunia yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), disebutkan bahwa salah satu hak asasi manusia adalah memperoleh manfaat, mendapatkan dan atau merasakan derajat kesehatan setinggi-tingginya, sehingga Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam menjalankan kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya berpihak pada kaum tidak punya, namun juga berorientasi pada pencapaianmillenium Development Goals (MDGs). Dari 8 (delapan) agenda pencapaian MDGs, 5 (lima) di antaranya merupakan bidangkesehatan, yakni terdiri dari memberantas kemiskinan dan kelaparan (Tujuan1);menurunkan angka kematian anak (Tujuan 4); meningkatkan kesehatan ibu (Tujuan 5);memerangi HIV/AIDS, Malaria dan penyakit lainnya (Tujuan 6) dan melestarikanlingkungan hidup (Tujuan 7). Untuk mendukung keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan tersebut, salahsatunya dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Selain itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 17 Ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pada Pasal 168 juga menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui sistem informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Salah satu produk dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan adalah ProfilKesehatan Kota Pasuruan yang diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sarana untukmemantau dan mengevaluasi pencapaian program. Profil Kesehatan merupakan salah satu indikator dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun , yakni tersedianya buku Profil Kesehatan Kota Pasuruan. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

16 Profil Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 berisi data dan informasi kondisi status kesehatan, kesehatan lingkungan, perilaku kesehatan, pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sumberdaya kesehatanserta anggaran kesehatan di wilayah kerjanya yang datanya berasal dari Puskesmas, Rumah Sakit Daerah, Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan, Unit Perbekalan Kefarmasian, unit lintas sektor terkait serta sarana kesehatan lainnya. Akhirnya dengan pembangunan yang intensif, berkesinambungan dan merata, sertadidukung dengan data/informasi yang tepat, maka diharapkan pembangunan di bidang kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, khususnyamasyarakat di Kota Pasuruan. I.2TUJUAN Adapun tujuan dari penyusunan Profil Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013antara lain: 1. Menggambarkan kondisi derajat kesehatan masyarakat di Kota Pasuruan; 2. Menggambarkan upaya kesehatan di Kota Pasuruan; 3. Menggambarkan sumber daya kesehatan di Kota Pasuruan; 4. Memantau dan mengevaluasi pencapaian kinerja upaya kesehatan di Kota Pasuruan; 5. Penyediaan data dan informasi untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan manajemen kesehatan serta dapat digunakan oleh stakeholder dan masyarakat umum. I.3SISTEMATIKA Secara singkat sistematika penyusunan profil adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan latar belakang pembangunan kesehatan, maksud dan tujuanpenyusunan Profil Kesehatan serta sistematika penyajiannya. BAB IIGambaran Umum Bab ini menyajikan gambaran umum Kota Pasuruan meliputi keadaan geografis,data kependudukan dan informasi umum lainnya. BAB IIISituasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang berbagai indikator derajat kesehatan yang mencakup angkakematian, angka/umur harapan hidup, angka kesakitan dan status gizi masyarakat. BAB IV Situasi Upaya Kesehatan PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

17 Bab ini menguraikan pelaksanaan program pembangunan di bidang kesehatan, yangmeliputi pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular,perbaikan gizi masyarakat serta pembinaan kesehatanlingkungan dan sanitasi dasar. BAB VSituasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, kefarmasian dan perbekalan kesehatan, anggaran kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. BAB VI Kesimpulan dan Penutup LampiranData Profil Kesehatan PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

18 BAB II GAMBARAN UMUM II.1 KONDISI GEOGRAFIS Kota Pasuruan terletak antara 112 o o 55 BT dan 7 o 35-7 o 45 LS dan tergolong dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 4 meter dari permukaan laut. Kota Pasuruan memiliki panjang pantai 4,5km yang terbentang dari barat ke timur. Kota Pasuruan berada di persimpangan segitiga emas jalur regional Surabaya-Probolinggo- Malang dengan jarak 60km ke Surabaya, 38km ke Probolinggo dan 54km ke Malang. Oleh karena lokasinya yang strategis itulah maka memberikan kontribusi yang besar pada pergerakan perindustrian dan perdagangan. Kota Pasuruan berbatasan dengan wilayah administrasi Kabupaten Pasuruan kecuali disebelah utara yang berbatasan dengan Selat Madura. Batas-batas Kota Pasuruan adalah sebagai berikut : Sebelah Utara : Selat Madura Sebelah Timur : Kecamatan Rejoso Kabupaten Pasuruan Sebelah Selatan : Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan Sebelah Barat : Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan Secara administratif, Kota Pasuruan mempunyai daerah seluas ±36,58 km 2 atau 0,07% dari luas Jawa Timur yang terbagi atas 4 kecamatan yakni Kecamatan Gadingrejo dengan luas 8,48 km 2, Kecamatan Purworejo dengan luas 8,11 km 2, Kecamatan Bugulkidul dengan luas 10,94 km 2 dan Kecamatan Panggungrejo dengan luas 9,05 km 2 (Lampiran 1 Data Profil Kesehatan). Gambar 2.1 Luas Wilayah Kecamatan (Km 2 ) Kota Pasuruan Tahun Km Km Km Km 2 GADINGREJO PURWOREJO BUGULKIDUL PANGGUNGREJO Sumber: BPS Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

19 Seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia, Kota Pasuruan memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan yang berganti tiap 6 bulan sekali. Musim kemarau jatuh pada bulan Mei-September dan Musim penghujan jatuh pada bulan Oktober-April. Iklim tropik basah yang dimiliki Kota Pasuruan dipengaruhi oleh angin monsun barat dan monsun timur. Dari bulan November-Mei, angin bertiup dari arah utara barat laut dengan membawa banyak uap air yang menyebabkan musim penghujan dimana-mana. Sedangkan pada bulan Juni-Oktober, angin bertiup dari selatan tenggara dengan sedikit uap air yang menyebabkan musim kemarau/kering dimana-mana. Hampir lima puluh persen wilayah keempat Kecamatan di Kota Pasuruan dipergunakan untuk permukiman. Sementara sisanya merupakan lahan tanah sawah yang potensial untuk usaha bidang pertanian terutama tanaman padi. Khusus untuk wilayah Kecamatan Bugulkidul, selain berpotensi sebagai lahan pertanian sebagian wilayahnya berupa pantai menyebabkan berpotensi untuk usaha di bidang perikanan seperti tambak garam. Seperti halnya wilayah lain di Pulau Jawa, Kota Pasuruan yang memiliki 34 Kelurahan juga dilewati oleh banyak sungai. Meskipun tidak selebar sungai di daerah lain di Jawa Timur, keberadaannnya telah menunjang sektor pertanian. Ada 6 sungai yang mengalir di Kota di bagian utara Provinsi Jawa Timur yang panjang totalnya ±23,5 km. II.2 KONDISI GEOLOGI, TOPOGRAFI DAN HIDROLOGI II.2.1 Kondisi Geologi Datarannya termasuk jenis aluvium (tanah lumpur) dengan sifat batuannya intermedier sampai agak basis. Kondisi tanah bertekstur liat dengan kandungan Na dan Cl yang tinggi sehingga sesuai untuk budidaya tambak dan penggaraman. Budidaya tambak banyak dikembangkan di sepanjang bagian timur yang lebih luas daripada bagian barat. II.2.2 Kondisi Topografi Kota Pasuruan merupakan wilayah datar yang melandai dari selatan ke utara dengan kemirian 0-1% dan ketinggian 0-4 meter dari permukaan laut.maka keberadaan sungai selain menguntungkan sebagai irigasi teknis juga membawa dampak merugikan, yakni rawan banjir di musim penghujan terutama di wilayah bagian utara. Hal ini disebabkan karena di daerah tersebut terdapat bagian yang agak cekung sehingga menghambat pembuangan air ke laut. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

20 II.2.3 Kondisi Hidrologi Wilayah Kota Pasuruan dilalui beberapa sungai, antara lain: Sungai Gembong dengan panjang 7,5Km yang membelah pusat kota yang terletak di Kecamatan Purworejo, Sungai Welang dengan panjang 1,00Km terletak di Kecamatan Gadingrejo. Sedangkan di wilayah Kecamatan Bugul Kudul terdapat beberapa sungai, yaitu Sungai Petung panjang 6,00Km, Sungai Sodo 3,00Km, Sungai Kepel panjang 3,00Km dan Sungai Calung dengan panjang 3,00Km. II.3 KONDISI DEMOGRAFI Kota Pasuruan yang mempunyai luas ±36,58 km 2 dihuni oleh penduduk sebanyak jiwa dan rumah tangga dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata jiwa/km 2 (Lampiran1 & 3 Data Profil Kesehatan). Gambar 2.2 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Kota Pasuruan Tahun perempuan laki-laki Sumber : Data BPS Provinsi Jawa Timur, 2013 Berdasarkan gambar 2.2 di atas dapat diketahui bahwa Kota Pasuruan mayoritas berpenduduk golongan muda yang tak lain merupakan ciri dari negara berkembang termasuk Indonesia. Penduduk Kota Pasuruan didominasi oleh kelompok umur produktif yakni tahun dan tahun (Lampiran 3 Data ProfilKesehatan). Kondisi yang demikian berpengaruh pada rasio beban tanggungan di Kota Pasuruan tahun 2013 sebesar 0,45. Angka ini menunjukkan setiap orang produktif di Kota Pasuruan menanggung 45 orang tidak produktif. Adapun untuk rasio jenis kelamin Kota Pasuruan didapatkan angka 0,98 yang artinya ada 98 orang penduduk laki-laki dengan setiap orang penduduk perempuan di Kota Pasuruan (Lampiran 2 Data ProfilKesehatan). PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

21 Gambar 2.3Kepadatan Penduduk (Jiwa/km 2 )dan Jumlah Rumah Tangga Kota PasuruanTahun ,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 0 Gadingrejo Purworejo Bugulkidul Panggungrej o Kepadatan pendd 5,073 6,616 2,634 7,324 jml Rumah tangga 11,088 15,425 5,280 15,340 8,000 7,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 1,000 0 Sumber : Data BPS Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar 2.3 dapat diketahui bahwa Kota Pasuruan memiliki 4 kecamatan yakni Kecamatan Gadingrejo dengan jiwa, Kecamatan Purworejo dengan jiwa, Kecamatan Bugulkidul dengan jiwa dan Kecamatan Panggungrejo dengan jiwa. Adapun Kecamatan yang paling tinggi kepadatan penduduknya adalah Kecamatan Panggungrejo sebanyak jiwa/km 2 dengan 13 Kelurahan, disusul Kecamatan Purworejo dengan kepadatan penduduk sebanyak 6.616jiwa/km 2 dengan 7 Kelurahan, Kecamatan Gadingrejo dengan kepadatan penduduk sebanyak jiwa/km 2 dengan 8 Kelurahan dan Kecamatan Bugulkidul dengan kepadatan penduduk sebanyak 2.634jiwa/km 2 dengan 6 Kelurahan (Lampiran 1 data ProfilKesehatan). Gambar 2.4 Wilayah Kerja Puskesmas Kota Pasuruan Th Sumber : Sistem Informasi KesehatanDinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

22 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Situasi derajat kesehatan di Provinsi Jawa Timur digambarkan tiga indikator pembangunan kesehatan, yaitu angka kematian (mortalitas), angka kesakitan (morbiditas) dan status gizi masyarakat. III.1 ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) Peristiwa kematian pada dasarnya merupakan proses akumulasi akhir (outcome) dari berbagai penyebab kematian langsung maupun tidak langsung. Kejadian kematian di suatu wilayah dari waktu ke waktu dapat memberikan gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat, disamping seringkali digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan program pembangunan dan pelayanan kesehatan. Adapun angka kematian Kota Pasuruan tahun 2010 s/d 2013 tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 3.1 Angka Kematian (per Kelahiran)Kota Pasuruan Th angka lahir mati angka kematian bayi angka kematian anak balita angka kematian balita angka kematian ibu Th Th Th Th Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Angka lahir mati adalah jumlah lahir mati di suatu wilayah pada kurun waktu tertentu per kelahiran (hidup dan mati). Angka lahir mati di Kota Pasuruan dilaporkan sebesar0,0 dari jumlah kelahiran hidup dan mati (Lampiran 6 Data Profil Kesehatan). PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

23 III.1.1 Angka Kematian Ibu/AKI (Dilaporkan) Angka Kematian Ibu/AKImenggambarkan jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin, nifas dan bukan karena kecelakaan di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Untuk tahun 2013, jumlah kematian ibu sebanyak 2 kasus dan semuanya terjadi pada ibu nifas (Lampiran 8 Data Profil Kesehatan), 1 kasus kematian ibu dikarenakan Hypoglikemia. Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya maka dapat diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2012, jumlah kematian ibu sempat menurun(0 kasus) dan meningkat kembali sebanyak 2 kasus di tahun Pada tahun 2011 kematian ibu (2 kasus) terjadi pada 1 ibu nifas dan 1 ibu bersalin, untuk tahun 2010 kematian ibu terjadi pada 2 ibu nifas. Gambar 3.2 Jumlah Kematian Ibu Kota Pasuruan Th Th Th Th Th Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Untuk menekan AKI, Dinas Kesehatan dan jaringannya akan terus melakukan upaya penyuluhan yang lebih intensif kepada masyarakat terutama ibu hamil, peningkatan manajemen KIA serta pemberdayaan masyarakat dalam upaya Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) menuju persalinan yang aman dan selamat. III.1.2 Angka Kematian Bayi/AKB (Dilaporkan) Angka Kematian Bayi (AKB) dilaporkan menggambarkan jumlah bayi (umur < 1 tahun) yang meninggal di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama.terdapat 26kasus kematian bayi diantara kelahiran hidup di Kota Pasuruan atau AKB (dilaporkan) sebesar 7,14 per kelahiran hidup (Lampiran 7 Data Profil Kesehatan). Adapun perkembangan kejadian kematian pada bayi pada tahun 2010 s/d 2013 dibandingkan dengan target di Renstra dan MDGs tersaji pada gambar 3.3. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

24 Gambar 3.3Perkembangan Capaian, Target Renstra dan MDGs AKB Kota Pasuruan Th Th Th Th Target Renstra Target MDGs Capaian Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Berdasarkan gambar diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa jumlah kasus kematian bayi sempat menurun di tahun 2011 (23 kasus) dan meningkat di tahun 2012 (33 kasus) dan menurun kembali menjadi 26 kasus di tahun Diharapkan di tahun 2015, AKB sudah memenuhi target MDGs sebanyak 23 kasus per tahun. Apabila dibandingkan dengan target di Renstra, realisasi AKB sudah melampaui target. Pada tahun 2013, apabila di-breakdown berdasarkan penyebab, kematian bayi banyak disebabkan oleh asfiksia (10 kasus), infeksi (7 kasus) dan sepsis (3 kasus).bila dilihat dari kelompok umurnya, kematian bayi 15 kasus terjadi pada kelompok usia 0-7 hari, 8 kasus pada kelompok usia 8-28 hari dan 3 kasus pada kelompok usia 1-11 bulan. Gambar 3.4 Penyebab Kematian Bayi Kota Pasuruan Th trauma lahir asfiksia BBLR 11 infeksi TN kelainan bawaan sepsis 2 hipotermi Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

25 Gambar 3.5Distribusi Kematian Bayi berdasarkan kelompok umur Kota Pasuruan Th hari hari 1-11 bulan Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Pada masa yang akan datang Dinas Kesehatan dan jaringannya akan berupaya terus menekan angka kematian bayi melalui peningkatan upaya penyuluhan, manajemen KIA, serta pemberdayaan masyarakat (melalui posyandu maupun kelurahan siaga) didukung kerja sama lintas sektor. III.1.3 Angka Kematian Balita (Dilaporkan) Angka Kematian Balita menggambarkan jumlah anak berumur < 5 tahun yang meninggal di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2013, angka kematian balita 7,14 per kelahiran hidup (26 kasus). Bila dibandingkan dengan tahun 2012, pencapaian angka kematian balita per kelahiran hidup tahun 2013 cenderung menurun dari 10,23per kelahiran hidup di tahun 2012 menjadi 7,14 per kelahiran hidup (Gambar 3.1). III.2 ANGKA KESAKITAN (MORIDITAS) Selain menghadapi transisi demografi, Indonesia juga menghadapi transisi epidemiologi yang menyebabkan beban ganda. Di satu sisi, kasus gizi kurang serta penyakit-penyakit infeksi, baik re-emerging maupun new-emerging disease masih tinggi. Namun di sisi lain, penyakit degeneratif, gizi lebih dan gangguan kesehatan akibat kecelakaan juga meningkat. Masalah perilaku tidak sehat juga menjadi faktor utama yang harus dirubah terlebih dahulu agar beban ganda masalah kesehatan teratasi. Angka kesakitan (morbiditas) pada penduduk berasal dari community based data yang diperoleh melalui pengamatan (survailens), terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

26 insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi kejadian luar biasa (KLB). III.2.1 Penyakit Menular Langsung III Tuberkulosis (TB) A. Angka Insidens TB Paru Angka insidens TB paru Kota Pasuruan sebesar 217,97 per.000 penduduk, angka tersebut mempunyai arti bahwa di Kota Pasuruan (per.000 penduduknya) didiagnosis kasus baru TB Paru sebanyak 217 kasus (Lampiran 10 Data Profil Kesehatan). Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya karena tahun ini mendapatkan kontribusi data dari RSUD dr. Soedarsono dan KlinikParu YPP. Angka insidens TB Paru tahun 2013 meningkat (217,97 per.000 penduduk) dibanding tahun-tahun sebelumnya yakni tahun 2012 sebesar 156 per.000 penduduk dan tahun 2011 sebesar 110 per.000 penduduk. Adapun tren angka insidens TB Paru dalam kurun waktu 3 tahun terakhir tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 3.6 Tren Angka Insidens TB Paru (Per.000 Penduduk) Kota Pasuruan Th s/d Th Th Th Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 B. Angka Kematian Akibat TB paru Angka kematian TB Paru tahun 2013 adalah jumlah kematian akibat TB Paru pada tahun 2012 oleh karena proses evaluasi dan lama pengobatan TB Paru.Angka kematian akibat TB Paru tahun 2013 sebesar 2,61 per.000 penduduk artinya setiap.000 penduduk Kota Pasuruan ada yang meninggal akibat TB Paru sebanyak 2 orang (Lampiran 10A Data Profil Kesehatan). Dibandingkan dengan angka sebelumnya tahun PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

27 2012 sebesar 1,58 per.000 penduduk, angka kematian akibat TB Paru tahun 2013 ini meningkat. Adapun jumlah kematian akibat TB Paru (Angka Absolut) dalam kurun waktu 3 tahun terakhir tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 3.7 Jumlah Kematian Akibat TB Paru Kota Pasuruan Th s/d Th Th Th Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 C. Angka Penemuan Kasus TB paru (CDR) BTA Positif Angka penemuan kasus TB Paru (CDR) BTA+ sebesar 130,12% (Lampiran 11 Data Profil Kesehatan). Bila dibandingkan dengan target SPM, maka tahun ini telah memenuhi target SPM sebesar 75%. Adapun perbandingan capaian CDR dengan target di SPM pada kurun waktu tahun 2009 s/d 2013 terlihat dalam grafik berikut: Gambar 3.8 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Pasien Baru TB BTA Positif Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th Pencapaian Target SPM Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

28 D. Success RateTB paru dan Angka Kesembuhan Penderita Tb Paru BTA Positif Success Rate (SR) dapat diartikan sebagai angka keberhasilan pengobatan. SR di Kota Pasuruan sebesar 92,41% yang merupakan pertambahan dari angka kesembuhan dan angka Pengobatan Lengkap-PL-(Lampiran 12 Data Profil Kesehatan). SR tahun 2013 sebesar 85,34%. Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA positif sebesar 75,39%. Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA+ merupakan persentase cakupan penderita TB paru BTA+ yang ditemukan, diobatidan pada akhir pengobatan dinyatakan sembuh dibandingkan dengan cakupan penderita TB paru BTA+ yang ditemukan dan diobati di Kota Pasuruan selama periode 1 tahun yang lalu (tahun 2012). SR tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya (tahun 2012) sebesar 92,41%, senada dengan angka kesembuhan yang juga menurun dari tahun sebelumnya sebesar 86,21%.Pencapaian angka-angka tersebut cukup tinggi, secara logis berkaitan denganketepatan penerapan strategi pemberantasan DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dengan unsur-unsur komitmen politis, diagnosis berdasarkan mikroskopis, ketersediaan OAT/Obat Anti TB, Pengawas Menelan Obat/PMO dan pencatatan pelaporan. III Kusta A. Jumlah Kasus Baru Kusta PB, MB dan Angka Penemuan Kasus Baru Kusta (NDR) Penyakit kusta diklasifikasikan menjadi 2 yakni kusta tipe PB (Pause Baciller) atau tipe kering dan MB (Multi Baciller) atau tipe basah. Tipe PB mempunyai gejala macula/kelainan kulit antara 1-5 buah, kerusakan syaraf tepi 1 buah, pemeriksaan BTA negatif, tidak menular dan membutuhkan pengobatan tepat waktu 6 dosis dalam waktu 6-9 bulan. Sedangkan tipe MB mempunyai gejala macula/ kelainan kulit >5 buah, kerusakan syaraf tepi >1 buah, pemeriksaan BTA positif, menular dan membutuhkan pengobatan tepat waktu 12 dosis dalam waktu bulan. Gambar 3.9Tren Perkembangan Kasus Kusta Kota Pasuruan Th PB MB Cacat NCDR Th Th Th Sumber: Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan,2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

29 Di Kota Pasuruan tahun 2013 ditemukan 14 kasus baru (Laki-laki 9 orang& perempuan 4 orang) semuanya kasus MB dengan penderita usia 15 tahun (Lampiran 17 data profil kesehatan) dan dengan kecacatan tingkat 2 sebesar 7,14% (1 kasus) sesuai Lampiran18 Data Profil Kesehatan. Oleh karena 14 kasus baru ditemukan, maka NCDR/ New Case Detection Rate (Angka Penemuan Kasus Baru) Kusta sebesar 7,03 per.000 penduduk sesuai Lampiran 17 Data Profil Kesehatan. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tren perkembangan kasus kusta semakin menurun dalam kurun waktu 3 tahun terakhir. Pada tahun 2011 jumlah kasus kusta sebanyak 19 kasus (PB & MB) & 5 kasus cacat sedangkan pada tahun 2012 jumlah kasus kusta sebanyak 21 kasus (MB) & 3 kasus cacat. B. Angka Prevalensi Kusta Prevalensi kusta Kota Pasuruan berdasarkan Lampiran 19 Data Profil Kesehatansebesar 0,63 per penduduk, angka ini turun dari tahun sebelumnya sebesar 0,95 per penduduk di tahun 2012 dan 1,3 per penduduk di tahun Namun memiliki arti yang sama bahwa setiap penduduk Kota Pasuruan, ada yang menderita kusta sebanyak 1 orang. C. Penderita Kusta PB dan MB Selesai Berobat (RFT) Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan seluruh penderita kusta telah menyelesaikan pengobatan atau RFT (Release From Treatment) dengan jumlah penderita sebagai berikut (Lampiran 20 Data Profil Kesehatan): a. Persentase RFT PB sebesar 0%. Angka ini dikarenakan tidak ditemukannya kasus PB di tahun 2012 b. Persentase RFT MB sebesar %. Angka ini berasal dari kohort ditemukannya 18 orang penderita kusta MB pada tahun 2011(laki-laki 12 orang dan perempuan 6 orang) dan diberi pengobatan tepat waktu dengan dosis 12 bulan dan RFT-nya sudah berhasil % III HIV AIDS Pada tahun 2013 ditemukan 22ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Kota Pasuruan. Angka 22orang ini merupakan sumbangsih 15 kasus dari HIV dan 7 kasus dari AIDS.Sedangkan jumlah kematian akibat HIVAIDS sejumlah 0 orang (Lampiran 14 Data Profil Kesehatan).Jika melihat tren, maka kejadian HIV-AIDS tahun 2013 memiliki tren naik 37% bila dibandingkan tahun 2012 (16 kasus) dan di tahun 2011 sebesar 8 kasus. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

30 Gambar 3.10 Kejadian HIV-AIDS Kota Pasuruan Sumber : Data Seksi pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Pendekatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dalam pelaksanaan surveilans HIV adalah dengan cara unlinked anonymous (tanpa identitas/tidak dapat ditelusuri) sehingga faktor confidentiality atau kerahasiaan ODHA dapat terjaga.adanya komitmen Dinas Kesehatan dan jaringannya dalam membangun klinik VCT HIV/AIDS, melakukan deteksi dini pada kelompok berisiko tinggi melalui pemeriksaan darah/serosurvey dan pendampingan bagi ODHA serta mengupayakan adanya pengobatan ART (Anti Retroviral Treatment) merupakan suatu bentuk perhatian yang didapatkan ODHA di Kota Pasuruan. III Pneumonia Persentase balita pneumonia ditangani adalah persentase balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar dibandingkan dengan jumlah pneumonia balita di satu wilayah dalam waktu satu tahun.persentase balita pneumonia ditemukan dan ditangani tahun 2013 sebesar 52,8% (Lampiran 13 Data Profil Kesehatan). Angka ini jauh menurun dari tahun 2012 sebesar 69,6% dan tahun 2011 sebesar 76,93%. Adapun tren persentase balita pneumonia ditangani tahun 2011 s/d 2013 tersaji dalam gambar PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

31 Gambar 3.11Tren Kasus Pneumonia balita (%) Kota Pasuruan Th Th Th Capaian Target SPM Sumber : Data Seksi pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Bila dibandingkan dengan target SPM, Kota Pasuruan tahun 2013 jauh dari kata memenuhi target SPM yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90%. Hal ini mengindikasikan belum optimalnya upaya Dinas Kesehatan dan jaringannya dalam tatalaksana penemuan dan penanganan penderita pneumonia sesuai standar pelayanan. Bila dibandingkan dengan capaian tahun-tahun sebelumnya, maka di tahun 2012 capaian pneumonia yang ditangani juga tidak memenuhi target SPM (80%), tetapi di tahun 2011, capaian pneumonia yang ditangani sudah memenuhi target SPM (70%). III Diare Angka kesakitan diare menggambarkan jumlah penderita kasus diare di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah penduduk di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2013 ditemukan kasus diare diantara penduduk Kota Pasuruan (Lampiran16 Data Profil Kesehatan). Indikator kinerja SPM diare adalah penanganan penderita diare selama 1 tahun2013, dengan perkiraan kasus yang dihitung dari 10% x Angka kesakitan diare Nasional (214/1.000) x Jumlah Penduduk. Perkiraan kasus didapat untukkota Pasuruan tahun ini adalah sebesar kasus diare. Sehingga dengan kasus ditemukan Pencapaian Kota Pasuruan adalah sebesar 229,81%. Angka ini lebih menurun dari tahun sebelumnya sebesar 252,66%. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

32 Gambar 3.12Persentase Kasus Diare Kota Pasuruan % % % % % % % % % % % % Th Th Th Sumber: Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan,2013 Pencapaian tersebut memenuhi target SPM sebesar %.Bila dikaji lebih lanjut, angka tersebut terlalu besar untuk pencapaian kasus diare. Beberapa evaluasi telah dilakukan dalam sistem surveilans yang dijalankan di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya (posyandu maupun kelurahan siaga). Hasilnya, form pelaporan yang digunakan Puskesmas masih tidak mengakomodir kewilayahan (PWS/Pemantauan Wilayah Setempat) sehingga sejumlah besar angka diare dari masyarakat daerah berbatasan (Kabupaten Pasuruan) tercover dalam pelaporan. Disamping itu memang kasus diare cukup tinggi di Kota Pasuruan. Untuk keberhasilan program yang akan datang Dinas Kesehatan dan jaringannya berupaya terus meningkatkan sistem surveilans agar penemuan dan penanganan penderita diare sesuai standar dapat memenuhi target SPM dengan baik. III.2.2 Penyakit Menular Bersumber Binatang III Demam Berdarah Dengue (DBD) A. Insidens Rate (IR) DBD dan CFT Insiden Rate/IR (Angka Kesakitan)DBD menggambarkan jumlah penderita kasus DBD di suatu wilayah tertentu selama 1 tahun diantara jumlah penduduk di wilayah dan pada kurun waktu yang sama. Penderita DBD yang dimaksud adalah penderita yang demam tinggi mendadak, terus menerus berlangsung 2-7 hari tanpa sebab yang jelas, tanda-tanda perdarahan dari atau pembesaran hati serta hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan positif DBD. Semakin rendah angka kesakitan DBD mengindikasikan semakin berhasilnya program penanggulangan DBD. Pada tahun 2013 ditemukan 198 kasus DBD diantara penduduk Kota Pasuruan atau IR sebesar 103,25 per.000 penduduk (Lampiran 23data profil kesehatan). Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya. Secara PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

33 berturut-turut angka IR DBD di Kota Pasuruan dari tahun 2010 sampai dengan 2013 adalah 147,23; 41;49,46 dan 103,25 per.000 penduduk (Gambar 3.13). Gambar 3.13 Angka kesakitan (Insiden Rate/IR) DBD di Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d Th Th Th Th Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Dalam kurun waktu 4 tahun, IR DBD paling rendah pada tahun 2011 dan paling tinggi di tahun Pada tahun 2013, IR DBD meningkat menjadi 103,25 per.000 penduduk Kota Pasuruan. Perlu dilakukan kegiatan P2 DBD yang berkesinambungan untuk menekan angka IR DBD tersebut. Disamping itu, CFR sebesar 0% yang artinya tidak ada penderita DBD yang meninggal akibat DBD. Adapun persebaran kasus DBD di Kota Pasuruan dapat terlihat pada gambar Gambar 3.14 Persebaran Kasus DBD di Kota Pasuruan Tahun 2013 KA RA NGK ETU G GA DING RE JO RAN DUS A RI NG EM P LA KR EJO TAM BA A N PA NG G UN GRE JO MA NDA RA NR EJO TRA JE NG MA YA NG A N PE TA HUNA N KA RA NG A NY AR BA NGIL AN GE NTO N G KA NDA NGS A PI TAP A AN KE B ON SA RI BUGU L LOR SE B AN I KRA P YA K RE JO PE K UNCE N PUR W OR EJO BUGU L KID UL BUK IR KE B ON AG U NG PE TA MA NA N PUR UTRE JO KRA M PY A NG AN POHJE NTR EK W IR O G UNA N BA K AL AN SE K AR GA DU NG TEM BO K RE JO KE P EL BL AN DO NG A N Kasus DBD < 8 Kasus DBD shp BAK ALAN BAN GILAN BLAND ON GAN BUGUL KIDUL BUGUL LOR BUKIR GADIN GR EJO GE NTO NG KAN DAN GS API KAR ANG ANY AR KAR ANG KE TUG KEBO NAG UNG KEBO NS ARI KEP EL KRAMP YANG AN KRAPY AKR EJO MANDARANREJ O MAYANG AN NG EM PLAKRE JO PANG G UNGRE JO PE KUNCE N PE TAHUN AN PE TAM ANAN PO HJE NTRE K PURU TR EJO PURW O RE JO RAN DUSARI SE BAN I SE KAR GADU NG TAMB AAN TAPAAN TE MBO K REJO TRAJE NG WIR OG UN AN N W E Kasus DBD > Miles S PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

34 Berdasarkan gambar 3.14 maka diperoleh informasi bahwa Kelurahan Purworejo, Kelurahan Kebonagung, Kelurahan Tembokrejo dan Kelurahan Bugullor merupakan daerah dengan kasus DBD tinggi (jumlah kasus >15). B. Persentase DBD ditangani Persentase DBD ditangani di Kota Pasuruan pada tahun 2013 sebesar % artinya dari 198 kasus DBD yang ada, seluruhnya mendapatkan penanganan yang fokus dan terarah (Lampiran 23 data profil kesehatan). Apabila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya yaitu mulai tahun 2010 hingga 2013 persentase DBD ditangani tetap yakni sebesar % seperti tampak pada gambar 3.15 berikut: Gambar 3.15 Jumlah Kasus DBD dan DBD Ditangani Di Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d Th Th Th Th Jml Kasus DBD Ditangani Jml Kasus DBD Ditangani Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010 s/d 2013 Persentase DBD ditangani sebesar % dinilai sudah memenuhi target SPM Kesehatan Kota Pasuruan tahun 2013 sebesar %. Namun bila dilihat dari jumlah kasus DBD, tahun 2010 merupakan puncak kasus DBD tertinggi diantara 4 tahun terakhir. Terlepas dari itu semua, dari tahun ke tahun DBD masih menjadi permasalahan kesehatan yang serius di Kota Pasuruan meskipun setiap ada kasus mendapatkan penanganan. Alasan faktualnya adalah faktor alam (musim, iklim, kemiringan, ketinggian dan lain-lain) yang merupakan best habitat/bionomik nyamuk untuk perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypty Sp dan faktor sosial masyarakat Kota Pasuruan yang masih berpendapat bahwa fogging adalah upaya utama dalam penanggulangan DBD. Fogging bukanlah solusi utama penanggulangan DBD, tetapi fogging harus tetap dilakukan pada setiap ada kasus DBD yang berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi-nya direkomendasikan untuk dilakukan Fogging. Fogging kerapkali PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

35 dilakukan di daerah endemis seperti Kota Pasuruan. Meskipun kerapkali dilakukan, penyuluhan tentang efektifnya PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3M Plus) yang didukung abatisasi dan PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala) secara serentak dan intensif tetap dilakukan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan dan jaringannya akan terus berupaya meningkatkan penyuluhan, pemberdayaan masyarakat serta kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penanggulangan DBD agar angka kesakitan DBD dapat ditekan menjadi jauh lebih rendah. III Malaria Sepanjang tahun 2013 tidak ada kasus malaria di Kota Pasuruan atau angka kesakitan malaria = 0 (Lampiran 24Data Profil Kesehatan). Hal ini dikarenakan secara geografis Kota Pasuruan bukan merupakan daerah endemik yang mendukung bionomik nyamuk anopheles sp. III Filariasis Sepanjang tahun 2013 di Kota Pasuruan tidak ditemukan kasus filariasis. Namun di tahun 1997 ditemukan 1 penderita filariasis,dimana penderitanya berjenis kelamin perempuan yang berada di Kelurahan Krapyakrejo wilayah kerja Puskesmas Karangketug. Kasus tersebut merupakan kasus lama dan kasus filariasisnya merupakan kasus migrasi yang artinya merupakan kasus dapatan dari luar Kota Pasuruan. Namun penanganan tetap diberikan Puskesmas Karangketug kepada penderita sehingga persentase kasus filariasis ditangani sebesar %. Adapun angka kesakitan filariasis sebesar 0,52per.000 penduduk diantara penduduk Kota Pasuruan (Lampiran 25 Data Profil Kesehatan). III.2.3 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) PD3I yang dimaksud dalam hal ini adalah penyakit difteri, pertusis, tetanus non neonatorium, tetanus neonatorium, campak, polio, hepatitis dan hepatitis klinis. Adapun jumlah kasus PD3I di Kota Pasuruan sepanjang tahun 2013 seperti dinterpretasikan pada gambar 3.16 dan secara detail tertuang dalam Lampiran 21 & 22 Data Profil Kesehatan. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

36 Gambar 3.16 Kasus Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Per Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun Gadingr Karang Kebon Sekarga Bugul Kandan Trajeng ejo ketug Agung dung kidul gsapi Difteri Pertusis Tetanus (non neo) tetanus neo CAMPAK POLIO HEPATITIS B Sumber: Data Seksi Pencegahan Penyakit dan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan, 2013 III.2.4 Pola 10 Penyakit terbanyak Berdasarkan Laporan Kunjungan Dinas Kesehatan, maka 10 penyakit terbanyak di Puskesmas di wilayah Kota Pasuruan tahun 2013 tersaji dalam gambar dibawah Gambar 3.17 Penyakit Terbanyak Dilayani di Puskesmas Kota Pasuruan Th Diare and gastroenteritis tanpa dehidrasi Hipertensi esensial ringan(t140/90-159/99) Febris tanpa sebab yg jelas Dermatitis kontak alergika Gastritis, unspecified cephalgia /sakit kepala Influenza, virus tidak teridentifikasi Acute pharyngitis Myalgia Nasofaringitis Akut [common cold] Sumber: Data Seksi Yankessus Dinas Kesehatan, 2013 Penyakit yang berada pada posisi teratas adalah nosofaringitis sebanyak kasus disusul myalgia sebanyak kasus dan acute phryngitis sebanyak kasus PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

37 Sedangkan data 10 penyakit terbanyak dilayani Puskesmas Kota Pasuruan tahun 2012 dan 2011 tersaji dalam gambar 3.18 dan gambar 3.19 berikut. Gambar 3.18 Penyakit Terbanyak Dilayani di Puskesmas Kota Pasuruan Th Dermatitis kontak alergika Diare dan gasttroenteritis Gastritis, unspecified cephalgia /sakit kepala Febris tanpa sebab yg jelas Hipertensi esensial Influenza, virus tidak teridentifikasi Acute pharyngitis Myalgia Nasofaringitis Akut [common cold] Sumber: Data Seksi Yankessus Dinas Kesehatan, Gambar 3.19 Penyakit Terbanyak Dilayani di Puskesmas Kota Pasuruan Th Chephalgia/Headache/sakit kepala Dermatitis kontak Gastritis unspecified Diare and gastroentritis non spesifik Hipertensi esensial Myalgia Influenza,virus not identified Acute pharyngitis Nasofaringitis Akut ( common cold ) Sumber: Data Seksi Yankessus Dinas Kesehatan, 2011 Berdasarkan gambar 3.17; 3.18& 3.19 maka dapat diperoleh informasi perkembangan penyakit selama 3 tahun terakhir sbb: 1. Dilihat dari 3 penyakit terbesar di tahun 2012 dan tahun 2013, tidak jauh berbeda. Posisi pertama adalah nasofaringitis kemudian disusul oleh myalgia dan acute pharyngitis. Sedangkan di tahun 2011 posisi pertama tetap diduduki oleh nasofaringitis kemudian acute pharyngitis dan influensa 2. Kasus hipertensi di tahun 2013 semakin menurun ( kasus)dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni kasus PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

38 3. Kasus Influensa di tahun 2013 menurun ( kasus) dibandingkan tahun sebelumnya sebesar kasus 4. Kasus Gastritis di tahun 2013 menurun ( kasus) dibandingkan tahun sebelumnya (2012) sebesar kasus dan tahun 2011 sebesar kasus. 5. Kasus Cephalgia/sakit kepada di tahun 2013 meningkat sebanyak kasus dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar kasus III.2.5 AFP Rate (Non Polio)<15 tahun Penemuan penderita AFP (Acute Flaccyd Paralysis Rate) per.000 penduduk <15 tahun atau AFP rate adalah persentase jumlah penderita AFP (non polio) yang ditemukan dibandingkan dengan.000 penduduk < 15 tahun dalam wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2013 menetapkan target untuk AFP rate sebesar 2. Artinya bila diketahui penduduk <15 tahun Kota Pasuruan sebesar penduduk maka target penemuan kasus yang harus dipenuhi adalah sebesar 2kasus. Untuk tahun 2013 jumlah kasus AFP yang ditemukan sebanyak 2 kasus. Gambar 3.20 Cakupan Penemuan Penderita AFP AFP rate Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th AFP Rate Target SPM Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tren pencapaian AFP rate tahun ini mulai merangkak naik kembali. Puncaknya penurunan terjadi saat tahun Hal tersebut menjadi pacuan bagi penemuan kasus AFP (non polio) yang harus berjalan efektif seiring dengan penguatan surveilans aktif di Puskesmas dan jaringannya. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

39 III.3 Status Gizi Masyarakat Status gizi masyarakat dapat melalui indikator-indikator, antara lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR),status gizi balita, anemia gizi pada ibu dan pekerja wanita serta gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY). Status gizi merupakan salah satu indikator MDGs yang perlu mendapatkan perhatian dan akan dibahas (disamping BBLR) pada sub bagian berikut ini. III.3.1 Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Bayi baru lahir ditimbang adalah jumlah bayi lahir hidup yang ditimbang segera setelah lahir. Persentase bayi baru lahir ditimbang sebesar % dari kelahiran hidup.bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Persentase BBLR di Kota Pasuruan sebesar 4,5% atau sejumlah164 kasus BBLR per kelahiran hidup (Lampiran 26 Data Profil Kesehatan). Gambar 3.21 Jumlah Bayi BBLR Berdasarkan Wilayah Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa jumlah bayi BBLR tahun 2013 paling banyak berada di wilayah Puskesmas Bugulkidul sebanyak 50 kasus dan paling rendah di wilayah Puskesmas Kandangsapi sebanyak 12 kasus. III.3.2 Status Gizi Balita Berdasarkan data yang terekam sepanjang tahun 2013 (Lampiran 44 Data Profil Kesehatan), didapatkan hasil bahwa dari balita yang ada di Kota Pasuruan, sebanyak (87%) balita ditimbang di Puskesmas dan jaringannya (Pustu, posyandu, dll).dari balita ditimbang (Lampiran 27 Data Profil Kesehatan) PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

40 terdapat balita gizi lebih sejumlah 264 balita (1,74%), gizi baik sejumlah balita (88,66%), balita gizi kurang sejumlah 901 balita (5,94%), dan balita gizi buruk sejumlah 235 balita (1,55%). Gambar 3.22 Distribusi Gizi lebih, Gizi Baik, Gizi Kurang dan Gizi Buruk dari Balita Ditimbang Kota Pasuruan Gizi lebih Gizi baik Gizi kurang Gizi buruk Sumber: Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Balita gizi baik dimaksud adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan 2 >Z-score SD > -2. Balita gizi kurang dimaksud adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan -2 >Zscore SD > -3. Balita gizi burukdimaksud adalah balita dengan status gizi menurut berat badan (BB) dan umur (U) dengan Z-score < -3 SD, dan atau dengan tanda-tanda klinis (marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Bila dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya maka dapat diperoleh perbandingan sbb: Gambar 3.23 PersentaseBalita Gizi lebih, Gizi Baik, Gizi Kurang dan Gizi Buruk Ditimbang Kota Pasuruan Th 2011 s/d Gizi lebih Gizi baik Gizi kurang Gizi buruk Th Th Th Sumber: Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

41 Berdasarkan gambar diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa persentase balita dengan gizi lebih tahun 2013 lebih meningkat dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2012, persentase balita gizi baik di tahun 2013 lebih rendah dibandingkan di tahun 2012 tetapi masih tinggi dibandingkan di tahun 2011, persentase balita gizi kurang di tahun 2013 paling rendah dibandingkan 2 tahun sebelumnya dan persentase balita gizi buruk lebih rendah dibandingkan pencapaian di tahun PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

42 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu dilakukan upaya pelayanankesehatan yang melibatkan masyarakat sebagai individu dan masyarakat sebagai bagian dari kelompok atau komunitas. Upaya kesehatan mencakup upaya-upaya pelayanan kesehatan, promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, penanggulangan bencana dan sebagainya. Upaya kesehatan di Kota Pasuruan tergambar dalam uraian di bawah ini. IV.1 PELAYANAN KESEHATAN DASAR IV.1.1 Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak IV Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 memberikan gambaran ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di Puskesmas se-kota Pasuruan pada tahun 2013 (Lampiran28data profil kesehatan) sebanyak dari total ibu hamil sasaran (99,08%). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka tahun ini pencapaian K1 paling tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.1 Tren Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K1 (%) Kota Pasuruan Th s/d Th Th Th Th Th Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

43 Untuk selalu meningkatkan dan mempertahankan cakupan kunjungan ibu hamil K-1, Dinas Kesehatan terus mengoptimalkan upaya promotif dan preventif oleh Puskesmas dan jaringannya terutama dengan semakin didukungnya program BOK. IV Cakupan Pelayanan Ibu Hamil K4 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 yang dimaksud adalah cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan minimal satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan dan mendapat 90 tablet Fe selama periode kehamilannya di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan pelayanan pada masa kehamilan. Melalui kegiatan kunjungan ibu hamil antenatal care diharapkan deteksi dini dan perawatan kehamilan dapat dilaksanakan dengan baik dan berkualitas. Pada tahun 2013 cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Puskesmas se-kota Pasuruan sebanyak ibu hamil dari total ibu hamil sasaran (98,87%). Adapun tren cakupan kunjungan ibu hamil K-4 dalam kurun waktu 5 tahun terakhir seperti tampak pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 (%) Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 Pencapaian cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kota Pasuruan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun angka ini sudah memenuhi target SPM tahun 2013sebesar 93%.Penyuluhan lebih intensif baik melalui posyandu, kelurahan siaga maupun kegiatan pemberdayaan lain, manajemen KIA yang lebih optimal serta kerja sama lintas program dan lintas sektor sangat diperlukan untuk meningkatkan keberhasilan indikator ini agar riwayat ibu hamil dapat diikuti secara lengkap minimal sampai dengan persalinan. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

44 IV Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Sasaran ibu bersalin di Kota Pasuruan pada tahun 2013 sebanyak ibu bersalin. Cakupan ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yakni sebesar97,64%. Apabila dibandingkan dengan target SPM, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan di Kota Pasuruan selama 4 tahun terakhir telah memenuhi target sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah ini: Gambar 4.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan (%) Dibanding Target SPMKota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 Tingginya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanyang mempunyai kompetensi kebidanan dikarenakan telah dioptimalkannya pelayanan persalinan di Puskesmas dan jaringannya. Hal ini juga mengindikasikan keberhasilan kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk memotivasi masyarakat bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan didukung peningkatan kemampuan petugas dalam memberikan pertolongan persalinan. Namun yang penting untuk dilakukan perbaikan lagi adalah pelayanan yang lebih optimal dalam hal sumber daya (sarana dan SDM) maupun manajemen KIA. IV Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe-3 Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan tercatat ibu hamil mendapat 90 tablet Fe-3 dari ibu hamil yang ada atau cakupan sebesar 67,6%(Lampiran 30Data Profil Kesehatan). Pencapaian cakupan ini menurun dibanding tahun sebelumnya (tahun 2012)sebesar 68,5%. Adapun tren pencapaian ibu hamil mendapat tablet Fe3 dalam kurun waktu 3 tahun terakhir tersaji dalam gambar 4.4. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

45 Gambar 4.4 Cakupan Ibu hamil mendapat Tablet Fe 3 (%) Kota Pasuruan Th 2011 s/d Th Th Th Sumber: Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Th 2011 s/d 2013 Pencapaian cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe-3 jauh dari harapandikarenakan pemberian Fe-3 oleh Bidan Praktek Swasta (BPS) dan Dokter Praktek Swasta (DPS) belum tercatat dan terlaporkan seluruhnya atau dengan kata lain belum maksimalnya sistem pencatatan dan pelaporan. Contoh konkret di lapangan: 1) BPS sering memberi resep kepada ibu hamil pasiennya dan resep tersebut tidak tercatat sebagai pemberian Fe; 2)Pemberian Fe di BPS yang tidak berasal dari stok Dinas Kesehatan (Fe) dengan merk yang familiar di masyarakat) tidak tercatat sebagai pemberian (Fe).Upaya optimalisasi manajemen pencatatan, pelaporan dan perencanaan kebutuhan obat untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) terutama Fe untuk ibu hamil harus lebih ditingkatkan kualitasnya. IV Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani Ibu dengan komplikasi kebidanan yang ditanganimerupakan salah satu variabel SPM terpilih yang dihitung dari cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan yang mendapat penanganan definitif di satu wilayah kerja pada kurun waktu 1 tahun dibagi perkiraan/estimasi 20% dari total ibu hamil. Komplikasi kebidanan ditangani adalah kesakitan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau bayi yang mendapatkan pelayanan sesuai standar pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.adapun penanganan definitif dimaksud adalah pemberian tindakan terakhir untuk menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan. Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan terdapat 737 dari 781 perkiraan target sasaran ibu dengan komplikasi kebidanan ditangani sebesar 94,39% (Lampiran 31 Data Profil Kesehatan). Apabila dibandingkan dengan target SPM, cakupan komplikasi PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

46 kebidanan ditangani di Kota Pasuruan selama 4 tahun terakhir telah memenuhi target sebagaimana tertuang dalam gambar berikut. Gambar 4.5 Cakupan Komplikasi Kebidanan Ditangani (%) Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 IV Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan pelayanan nifas adalah cakupan pelayanan kepada ibu nifas sebanyak 3 kali pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan sesuai standar.pada tahun 2013 terdapat dari sasaran ibu nifas (97,4%) yang mendapatkan pelayanan (Lampiran 28 Data Profil Kesehatan) Gambar 4.6 Cakupan Pelayanan Nifas (%) Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

47 Apabila dibandingkan dengan target SPM selama 5 tahun terakhir, cakupan pelayanan nifas di Kota Pasuruan kembali sudah memenuhi target SPM di tahun 2013, hanya pada tahun 2009 dan 2012 yang belum memenuhi target sebagaimana terlihat pada gambar 4.6.Grafik yang meningkat dari tahun ke tahun mengindikasikan tingginya kesadaran ibu nifas untuk mendapatkan pelayanan pasca melahirkan. IV Cakupan Kunjungan Neonatal (KN) 1 Dan Lengkap Kunjungan Neonatus (KN)1 adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar pada 6-24 jam setelah lahir. Pada tahun 2013 ini cakupan KN1 Kota Pasuruan sebesar 99,88% dari bayi (Lampiran 36 data profil kesehatan). Angka ini naik dari tahun sebelumnya (tahun 2012 sebesar 99,25% dan tahun 2011 sebesar 97,7%). Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi ASI eksklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, pemberian vitamin K 1 injeksi dan imunisasi hepatitis B 1 bila tidak diberikan saat lahir, dan manajemen terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standar sedikitnya 3 kali, pada 6-24 jam setelah lahir, pada 3-7 hari, dan pada 8-28 hari setelah lahir yang dilakukan di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah.pada tahun 2013 ini cakupan KN Lengkap Kota Pasuruan sebesar 99,62% dari bayi (Lampiran 36 Data Profil Kesehatan). Angka ini naik dari tahun 2012 sebesar 98,41% dan capaian di tahun ,5%. Gambar 4.7 Cakupan Kunjungan Neonatal (%) Kota Pasuruan Th s/d 2013 Th Th Th KN 1 KN Lengkap Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 IV Cakupan Neonatal Komplikasi Ditangani PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

48 Cakupan neonatus risti/komplikasi yang ditangani adalah neonatus dengan komplikasi di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga kesehatan terlatih di seluruh sarana pelayanan kesehatan.adapun yang dimaksud dengan neonatus komplikasi adalah neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian yaitu neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan dan kelainan kongenital. Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan terdapat 470 dari 515 sasaran neonatus risti/komplikasi yang ditangani atau cakupan sebesar 91,19% (Lampiran 31 DataProfil Kesehatan).Apabila dilihat tren 5 tahunan, maka cakupan ini memiliki tren meningkat setiap tahunnya dan sudah memenuhi target SPM. Gambar 4.8 Cakupan Neonatal Risti /Komplikasi Ditangani(%) Dibanding Target SPMKota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber: Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 Tingginya cakupan dikarenakan optimalisasi pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan dan jaringannya disertai dengan keterjangkauan akses pelayanan kesehatan baik dari segi tempat, waktu maupun biaya. IV Cakupan Kunjungan Bayi PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

49 Kunjungan bayi pada Lampiran 37 Data ProfilKesehatanadalah cakupan kunjungan bayi (29 hari - 11 bulan) paling sedikit 4 kali yaitu 1 kali pada umur 29 hari- 3 bulan, 1 kali pada umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan.pelayanan kesehatan yang diterima bayi meliputi pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Adapun yang dimaksud penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS), pemantauan pertumbuhan dan pemberian vitamin A kapsul biru pada usia 6-11 bulan. Kunjungan bayi pada tahun 2013 sebanyak dari bayi sasaran atau sebesar 96,27%, angka ini naik dari tahun sebelumnya sebesar 93,52% (Lampiran37Data Profil Kesehatan).Apabila dibandingkan dengan target SPM,maka cakupan kunjungan bayi di Kota Pasuruan sudah memenuhi target seperti halnya pada tahun 2013 dari target 90% sebagaimana tertuang dalam gambar berikut: Gambar 4.9 Cakupan Kunjungan Bayi (%)Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber : Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 IV Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan pelayanan anak balita adalah jumlah anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun.pemantauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per-tinggi/panjang badan (BB/TB). Pemantauan ini dilaksanakan melalui posyandu, Taman Bermain, Pos Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak serta Raudhatul Athfal, dll. Gambar 4.10 Cakupan Pelayanan Anak Balita (%) Dibanding Target SPM PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

50 95 Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber : Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 Cakupan pelayanan anak balita tahun 2013 sebesar 89,91% meningkat dari tahun lalu (tahun 2012) sebesar 85,96% dan sudah memenuhi target 85%(Lampiran 43 Data Profil Kesehatan). Dalam kurun waktu 5 tahun, cakupan pelayanan anak balita tidak memenuhi target SPM pada tahun 2011 dimana cakupan pelayanan anak balita sebesar 79,7% sedangkan target SPM 81%. IV.1.2 Pelayanan Keluarga Berencana (KB) IV Cakupan Peserta Kb Aktif Peserta KB aktif adalah aseptor yang pada saat ini sedang memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan dan masih terlindungi oleh efek kontrasepsinya. Pada tahun 2013, peserta KB aktif sebagian besar 72,64%adalah pengguna non-mkjp (Non-Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Angka ini menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, 2012 sebesar 75,33%, 2011 sebesar 74,8% dan 2010 sebesar 74,59% dan sisanya peserta KB aktif (pengguna MKJP) sebesar 27,36%. Gambar 4.11 Persentase Pengguna MKPJ dan Non MKPJ Kota Pasuruan Th 2013 Pengguna non- MKPJ 73% Pengguna MKPJ 27% Sumber : Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

51 MKJP adalah metode kontasepsi bukan jangka panjang yang meliputi suntik, pil, kondom dan obat vagina sedangkan non-mkjp adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi IUD, MOP/MOW dan Implan.Yang dimaksud dengan MOP adalah Modus Operatif Pria atau sering disebut dengan vasektomi dan MOW adalah Modus Operatif Wanita atau sering disebut dengan tubektomi. Adapun persentase pengguna MKPJ dan non-mkjp tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.12 Persentase Pengguna MKPJ dan Non MKPJ Kota Pasuruan Th IUD MOP MOW IMPLANT SUNTIK PIL Kondom Obat vagina Sumber : Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Cakupan peserta KB aktif juga merupakan variabel terpilih dalam SPM yang dihitung berdasarkan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan cara/alat kontrasepsi dibagi jumlah PUS di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.data PUS tahun 2013; 2012; 2011; 2010; 2009 secara berturut-turut adalah ; ; ; , Angka ini didapat dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Berikut tren 5 tahunan cakupan peserta KB aktif Kota Pasuruan yang selalu memenuhi target SPM meskipun mengalami penurunan pencapaian di tahun 2013 sebesar 70,05% dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya (Th sebesar 88,24%, th sebesar 88%, th ,9% dan th 2009 sebesar 87,5%) Lampiran 35 Data Profil Kesehatan. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

52 Gambar 4.13 Cakupan Peserta KB Aktif(%)Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber : Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 IV.1.2.2Peserta Kb Baru Peserta KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi dan termasuk mereka yang pasca keguguran, sesudah melahirkan atau pasca istirahat. Pada tahun 2013 jumlah peserta KB baru sebanyak PUS, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (tahun 2012 mencapai2.547 PUS, tahun 2011sebesar PUS dan tahun 2010 sebesar PUS). Apabila dilihat menurut jenis penggunaan kontrsepsi baik MKJP maupun non MKJP pada peserta KB baru seperti tampak pada gambar dibawah ini Gambar 4.14 Persentase Penggunaan Kontrasepsi Jenis MKJP dan Non MKJP pada Peserta KB Baru di Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d IUD MOP/MOW IMPLANT SUNTIK PIL Kondom Sumber : Data Seksi Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

53 IV.1.3Penjaringan Kesehatan Kelas 1 SD Dan Sederajat Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat dilakukan pada siswa kelas 1 SD dan setingkat. Pemeriksaan dilakukan oleh tenaga kesehatan dan tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan di masing-masing wilayah kerja Puskesmas. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat di Kota Pasuruan pada tahun 2013 (Lampiran 46 data profil kesehatan)sebanyak dari siswa SD dan setingkat yang terdaftar (%). Angka ini mengalami kenaikan kembali dibandingkan dengan tahun 2012 yang persentase cakupannya sebesar 98,4%. Bila dibandingkan dengan target SPM sebesar % maka angka ini sudah memenuhi target SPM. Gambar 4.15 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat (%) Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th target SPM capaian Sumber : Data Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Untuk kesinambungan dan peningkatan capaian program di masa yang akan datang, sosialisasi dan penyuluhan kepada siswa untuk meningkatkan PHBS terus dilakukan diantaranya melalui kegiatan UKS serta pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat. IV.1.4Pelayanan Imunisasi IV Kelurahan UCI Persentase kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kota Pasuruan tahun 2013 adalah sebesar 82,35%. Dari 34 kelurahan di Kota Pasuruan, Kelurahan UCI sebanyak 28 Kelurahan (Lampiran38data profil kesehatan).kelurahan Universal Child Immunization (UCI) merupakan kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Imunisasi dasar lengkap sangat penting karena mencegah bayi terserang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

54 Gambar 4.16 Cakupan UCI (%) Dibanding Target SPM Kota Pasuruan Tahun Th Th Th Th Th Kel UCI Target Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2009 s/d 2013 Adapun kelurahan yang belum UCI di Kota Pasuruan tahun 2013 terlihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.17 Kelurahan UCI Kota Pasuruan Tahun 2013 KARANG KETUG GADING RE JO RA NDUSARI NG EM PLAKREJ O TAM BAAN PANG GUNG REJO TRAJ ENG MANDARANRE JO MAYANG AN PETAHUNAN KARANG ANYAR BANG ILAN GENTO NG KANDANG SAP I TAP AAN KEBO NSARI BUGUL LOR SEBA NI KRAPYA KREJO PEKUNCEN PURW O REJO BUGUL KIDUL BUKIR KEBO NAG UNG PETAMANA N PURUTREJ O KRAMPY ANGA N POHJ ENTRE K W IRO G UNAN BAKA LA N SEKA RGADUNG TEM BOK REJO KEPE L BLANDONG AN UCI TIDAK UCI W shp BAK ALAN BAN GILAN BLAND ON G AN BUGUL KIDUL BUGUL LOR BUKIR GADIN GR EJO GE NTONG KAN DAN GS API KAR ANG ANY AR KAR ANG KE TUG KEBO NAG UNG KEBO NS ARI KEP EL KRAMP YANG AN KRAPY AKR EJO MANDARANREJ O MAYANG AN NGEM PLAKRE JO PANG G UNG RE JO PE KUNCE N PE TAHUN AN PE TAM ANAN PO HJE NTRE K PURU TR EJO PURW O RE JO RAN DUSARI SE BAN I SE KAR GADU NG TAMB AAN TAPAAN TE MBOK REJO TRAJE NG WIR OGUN AN N E Miles S Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

55 Gambar 4.18 Kelurahan UCI Kota Pasuruan Tahun 2011 UCI TIDAK UCI Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 Gambar 4.19 Kelurahan UCI Kota Pasuruan Tahun 2010 UCI TIDAK UCI Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar 4.17; gambar 4.18 dan gambar 4.19 maka di tahun 2013 Kelurahan yang UCI sebanyak 28, sisanya 6 Kelurahan tidak UCI. Pada tahun 2012 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

56 semua kelurahan % UCI. Pada tahun 2011, 11 Kelurahan tidak UCI dan pada tahun 2010, Kelurahan yang tidak UCI sebanyak 3 Kelurahan IV Cakupan Imunisasi Bayi Dan Drop Out Rate Pada tahun 2013angka cakupan imunisasi di Kota Pasuruan secara berturutturut adalah imunisasi DPT1+HB1sebesar 92,81%; imunisasi DPT3+HB3 sebesar98,02%; imunisasi campak 91,15%; imunisasi BCG 95,87%; imunisasi polio399,71% (Lampiran 39&40 Data Profil Kesehatan) sedangkan angka DO (drop out)tercatat sebesar 1,79%. Angka 1,79% didapat dari jumlah bayi yang tidak mendapat imunisasi lengkap dengan cara mendeteksi bayi yang mendapat imunisasi DPT-HB1 tetapi tidak terdeteksi pada imunisasi campak. IV.1.5Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut IV Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap adalah perbandingan jumlah tumpatan gigi tetap dibagi jumlah pencabutan gigi tetap. Rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap di Kota Pasuruan pada tahun 2013 sebesar 2,07 (lampiran 52 data profil kesehatan). Rasio ini dikatakan baik karena jika rasio-nya sebesar minimal 1:1, berarti pelayanan gigi semakin baik oleh karena kemampuan petugas untuk mencegah tindakan pencabutan gigi tetap pasien. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap semakin meningkat dari tahun 2012 dan tahun 2011 sebesar 1,4. Rasio tambal/cabut gigi tetap pasien per wilayah kerja Puskesmas di Kota Pasuruan tahun 2013 seperti tampak pada gambar dibawah. Rasio tumpatan/pencabutan gigi tetap paling tinggi di Puskesmas Karangketug dan Bugulkidul Gambar 4.20 Rasio Tambal/Cabut Gigi Tetap Per Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun 2013 Kebonsari 2.39 Trajeng Kandangsapi Bugul kidul 5.24 Karang ketug 6.55 Gadingrejo 1.04 Sekargadung 2.57 Kebon Agung Sumber : Data Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

57 IV SD/MI Dengan Sikat Gigi Masal Persentase SD/MI dengan sikat gigi massal yang dimaksud dalam hal ini adalah persentase SD/MI dengan murid kelas I s/d VI yang telah melaksanakan paket promotif-preventif sikat gigi massal dengan pasta gigi fluor dalam pengawasan guru/tenaga kesehatan. Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan tercatat 87 SD/MI melaksanakan sikat gigi massal dari 88 SD/MI yang ada atau pencapaian sebesar 98,86% (Lampiran53Data Profil Kesehatan). IV Murid SD/MI Yang Mendapat Pelayanan Gigi Persentase murid SD/MI yang mendapat pelayanan menggambarkan perbandingan jumlah murid SD/MI yang diperiksa dibandingkan dengan jumlah seluruh murid SD/MI di suatu wilayah kerja.capaian indikator ini pada tahun 2013 di Kota Pasuruan sebesar 51,14% (dari murid SD/MI yang ada, sebanyak murid SD/MI mendapat pelayanan gigi dan atau diperiksa UKGS) seperti tampak pada Lampiran53Data Profil Kesehatan. Pencapaian ini menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 71,78%. Adapun tren capaiaan murid SD/MI yang mendapat pelayanan gigi dalam 4 tahun terakhir tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.21 Capaian Murid SD/MIyang Mendapat Pelayanan Gigi (%) Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d Th Th Th Th Sumber: Data Seksi Yankessus Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010 s/d 2013 Pemeriksaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) adalah pemeriksaan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi sulung, pengobatan, dan penambalan sementara gigi sulung dan gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun dirujuk ke Puskesmas minimal 2 kali dalam setahun. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

58 IV Murid SD/MI Yang Mendapat Perawatan (UKGS) Presentase murid SD/MI yang mendapat perawatan UKGS adalah perbandingan antara jumlah murid SD yang mendapat perawatan dari hasil pemeriksaan UKGS dengan jumlah murid SD yang dinyatakan memerlukan perawatan. Pada tahun 2013 dari 8.681murid SD/MI mendapat pelayanan gigi dan atau diperiksa UKGS yang memerlukan perawatan sebesar 3.541murid SD/MI. Namun persentase murid SD/MI yang mendapat perawatan UKGS di Kota Pasuruan pada tahun 2013 menurut lampiran53 data profilkesehatanadalah sebesar 64,79%. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2012 sebesar 33,24% dan tahun 2011 sebesar 38,7%. Gambar 4.22 Cakupan Murid SD/MI Yang Mendapat Perawatan/UKGS (%) Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d Th Th Th Sumber: Data Seksi Yankessus Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Angka tersebut diperoleh dari kontribusi murid SD/MI yang mendapatkan perawatan yang diperlukan sesuai indikasi di Puskesmas. Sisanya yang tidak terekam bisa saja mendapat pelayanan dari sektor swasta yang sampai saat ini datanya belum direkam oleh Dinas Kesehatan. IV.2 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN DAN KHUSUS IV.2.1 Pelayanan Kesehatan Pra Lansia Dan Lansia Yang dimaksud pra lansia adalah orang yang berumur tahun, sedangkan lansia (lanjut usia) adalah orang yang berumur lebih dari atau sama dengan 60 tahun. Dari usila yang ada di Kota Pasuruan, tercatat diantaranya mendapatkan pelayanan kesehatan (cakupan sebesar 46,30%) seperti tampak pada lampiran 48 data profil kesehatan. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

59 Cakupan tertinggi pada tahun 2013 terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sekargadung sebesar 66,21% atau usila dan terendah di wilayah kerja Puskesmas Kebonagung sebesar 24,25% atau usila, seperti tampak pada gambar 4.23 berikut: Gambar 4.23 Jumlah Lansia yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Per Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun ,000 6,000 5,000 4,000 3,000 2,000 4,023 3,996 2,387 1,808 5,555 5,682 1,347 3,762 6,467 6,404 3,017 2,036 4,077 2,506 4,750 2,099 1,000 0 jml pralansia+lansia mendapat pel kes Sumber : Data Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 IV.2.2 Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 Indikator kinerja pelayanan gawat darurat dinilai dari adanya sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang memiliki Dokter Umum on site (berada di tempat) 24 jam dengan kualifikasi GELS (General Emergency Life Support), dan/atau ATLS (Advance Trauma Life Support) + ACLS (Advance Cardiac Life Support), serta memiliki alat transportasi dan komunikasi.sejak tahun 2007 sampai tahun 2013 pencapaian indikator tersebut sudah mencapai %, hanya Rumah Sakit Umum yang masuk dalam kategori ini (Lampiran 49Data Profil Kesehatan).Cakupan tersebut sudah memenuhi target SPM tahun 2013 sebesar 90%. IV.3 KETERSEDIAAN OBAT Tingkat ketersediaan obat yang diukur sebanyak 85 item obat (tidak semua item obatyang ada di pelayanan kesehatan). 85 item obat tersebut yang diperkirakan bisa mewakili,yang merupakan obat emergency, fast moving, penunjang utama dan life saving, sertayang wajib tersedia untuk beberapa penyakit menular (Lampiran 69 data profil kesehatan). Yang dimaksud persentase ketersediaan obat adalah persentase tersedianya obat dan vaksin selama 18 bulan bagi pelayanan kesehatan dasar di sarana pelayanan kesehatan Pemerintah, sedangkan jumlah obat/vaksin yang tersedia adalah penjumlahan PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

60 sisa stock dan total penggunaan selama 1 tahun sedangkan definisi kebutuhan adalah persediaan ideal yang dibangun dengan perhitungan pemakaian rata-rata/bulan tahun sebelumnya x 18. IV.4 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Indikator ini menggambarkan kelurahan yang mengalami KLB dan dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam oleh Kota Pasuruan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) pada periode/kurun waktu tertentu.klb adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu kelurahan dalam waktu tertentu. Pada tahun 2013 terdapat 4 kelurahan yang mengalami KLB penyakit AFP di Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Bakalan serta KLB difteri di Kelurahan Blandongan dan Bugulkidul, kesemuanya telah ditangani dalam waktu< 24 jam (Lampiran 50 dan 51 data profil kesehatan). Capaian angka tersebut sudah memenuhi target SPM tahun 2013 yakni %. Gambar 4.24 Distribusi kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Pasuruan Menurut Kelurahan Tahun 2013 KARANG KETUG GADING RE JO RA NDUSARI NG EM PLAKREJ O TAM BAAN PANG GUNG REJO TRAJ ENG MANDARANRE JO MAYANG AN PETAHUNAN KARANG ANYAR BANG ILAN GENTO NG KANDANG SAP I TAP AAN KEBO NSARI BUGUL LOR SEBA NI KRAPYA KREJO PEKUNCEN PURW O REJO BUGUL KIDUL BUKIR KEBO NAG UNG PETAMANA N PURUTREJ O KRAMPY ANGA N POHJ ENTRE K W IRO G UNAN BAKA LA N SEKA RGADUNG TEM BOK REJO KEPE L BLANDONG AN Difteri AFP No case shp BAK ALAN BAN GILAN BLAND ON GAN BUGUL KIDUL BUGUL LOR BUKIR GADIN GR EJO GE NTO NG KAN DAN GS API KAR ANG ANY AR KAR ANG KE TUG KEBONAG UNG KEBONS ARI KEP EL KRAMP YANG AN KRAPY AKR EJO MANDARANREJ O MAYANG AN NG EM PLAKRE JO PANGGUNG RE JO PE KUNCE N PE TAHUN AN PE TAM ANAN PO HJE NTRE K PURU TR EJO PURW ORE JO RAN DUSARI SE BAN I SE KAR GADU NG TAMB AAN TAPAAN TE MBO K REJO TRAJE NG WIR OG UN AN W N E Miles S Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

61 Gambar 4.25 Distribusi kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Pasuruan Menurut Kelurahan Tahun 2012 KA RA NG K ETU G RAN DUS A RI KRA P YA K RE JO PE TA HUNA N BUK IR SE B AN I PO HJE NTR EK GE NTO N G KE B ON AGU NG GA DING RE JO W IR OGUNA N KA RA NGA NY AR PUR W O R EJO TEM BO K RE JO KA NDA NG S A PI KE B ON SA RI BUGU L LOR PUR UTRE JO NG EM P LA KR EJO TAM BA A N PA NGGUN G RE JO TRA JE NG MA YA NG A N BA NG IL AN PE K UNCE N PE TA MA NA N SE K AR GA DU NG BUGU L KID UL KRA M PY A NG AN BA K AL AN MA NDA RA NR EJO TAP A AN KE P EL BL AN DONG A N Difteri shp BAK ALAN BAN GILAN BLAND ON G AN BUGUL KIDUL BUGUL LOR BUKIR GADIN GR EJO GE NTO NG KAN DAN GS API KAR ANG ANY AR KAR ANG KE TUG KEBO NAGUNG KEBO NS ARI KEP EL KRAMP YANG AN KRAPY AKR EJO MANDARANREJ O MAYANG AN NG EM PLAKRE JO PANG G UNG RE JO PE KUNCE N PE TAHUN AN PE TAM ANAN PO HJE NTRE K PURU TR EJO PURW O RE JO RAN DUSARI SE BAN I SE KAR GADU NG TAMB AAN TAPAAN TE MBO K REJO TRAJE NG WIR OG UN AN Miles S AFP No case W N E Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2012 Gambar 4.26 Distribusi kejadian Luar Biasa (KLB) Kota Pasuruan Menurut Kelurahan Tahun 2011 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

62 KA RA NGK ETU G GA DING RE JO RAN DUS A RI NG EM P LA KR EJO TAM BA A N PA NG GUN G RE JO MA NDA RA NR EJO TRA JE NG MA YA NG A N PE TA HUNA N KA RA NG A NY AR BA NG IL AN GE NTO N G KA NDA NG S A PI TAP A AN KE B ON SA RI BUGU L LOR SE B AN I KRA P YA K RE JO PE K UNCE N PUR W O R EJO BUGU L KID UL BUK IR KE B ON AGU NG PE TA MA NA N PUR UTRE JO KRA M PY A NGAN PO HJE NTR EK W IR O GUNA N BA K AL AN SE K AR GA DU NG TEM BO K RE JO KE P EL BL AN DO NG A N Difteri AFP shp BAK ALAN BAN GILAN BLAND ON GAN BUGUL KIDUL BUGUL LOR BUKIR GADIN GR EJO GE NTO NG KAN DAN GS API KAR ANG ANY AR KAR ANG KE TUG KEBO NAG UNG KEBO NS ARI KEP EL KRAMP YANG AN KRAPY AKR EJO MANDARANREJ O MAYANG AN NG EM PLAKRE JO PANG G UNGRE JO PE KUNCE N PE TAHUN AN PE TAM ANAN PO HJE NTRE K PURU TR EJO PURW O RE JO RAN DUSARI SE BAN I SE KAR GADU NG TAMB AAN TAPAAN TE MBO K REJO TRAJE NG WIR OG UN AN N No case W Miles S E Sumber : Data Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 Bila dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, pada tahun 2012 terdapat 5 kelurahan yang mengalami KLB penyakit,2 kasus AFP antara lain di Kelurahan Gadingrejo dan di Kelurahan Kebonangung dan 3 kasus Difteri antara lain di Kelurahan Trajeng, Kelurahan Bugullor dan Kelurahan Kepel, sedangkan di tahun 2011 terdapat 3 kelurahan yang mengalami KLB penyakit. 1 kasus AFP di Kelurahan Karanganyardan 2 kasusdifteri di Kelurahan Trajeng, Kelurahan Blandongan (Puskesmas Bugulkidul). Capaian sebesar % seperti pada tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya komitmen kuat Dinas Kesehatan dan jaringannya dalam memberikan mutu pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat terbukti dengan adanya8 Puskesmas, 28 Puskesmas Pembantu, 278 posyandu, dan 34 kelurahan siaga yang tersebar di setiap kelurahan yang ada di Kota Pasuruan sehingga mampu melaksanakan penyelidikan epidemiologi < 24 jam dan penanganan sesuai prosedur pada kelurahan dengan KLB. IV.5 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT IV.5.1 Bayi Dan Anak Balita Mendapat Kapsul Vit A Pada tahun 2013cakupan bayi (6-11 bulan) mendapat vitamin A sebesar 105,1% atau sebanyak bayi mendapat vitamin A dari sasaran 3436 bayi di Kota Pasuruan, sedangkan cakupan anak balita yang mendapat vitamin A 2 kali di Kota Pasuruan sebesar 92,86% (12.683dari jumlah total balita 1-4 tahun yang ada).adapun tren pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita dari tahun 2011 s/d 2013 sbb: PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

63 Gambar 4.27 Tren Pemberian Kapsul Vitamin A pada Bayi dan Anak Balita (%) Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d Th Th Th Bayi mendapat vit A Anak balita mendapat vit A Sumber: Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Berdasarkan gambar 4.27maka dapat diperoleh informasi bahwa pencapaian pemberian vitamin A pada bayi (usia <1 tahun) tahun 2011 sebesar 88,2% kemudian meningkat di tahun 2012 sebesar 106,53% dan di tahun 2013 sebesar 105,01%. Sedangkan pencapaian pemberian vitamin A pada anak balita (usia 1-4 tahun) tahun 2011 sebesar 70,87% kemudian meningkat di tahun 2012 sebesar 90,93% dan meningkat kembali di tahun 2013 sebesar 92,86%. Pemberian vitamin A pada bayi dan anak balita balita (Lampiran32 data profil kesehatan) dilakukan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus setiap tahun. Untuk kemajuan program di masa yang akan datang dan pencapaian indikator yang lebih baik, Dinas Kesehatan dan jaringannya akan terus berupaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat terutama di posyandu-posyandu se-kota Pasuruan dan kelurahan siaga aktif dalam pelaksanaan program perbaikan gizi. IV.5.2 Bayi Diberi Asi Ekslusif Keberhasilan penyuluhan perilaku sehat juga dapat dilihat dari persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif. Berdasarkan data yang tercatat pada lampiran 41data profil kesehatan tahun 2013, dari total bayi yang terpantau dan terdistribusi di 8 wilayah kerja Puskesmas sebanyak 63,81% mendapat ASI eksklusif (1.573 bayi). Adapun tren pencapaian cakupan ASI Ekslusif bagi bayi tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.28 Cakupan ASI Ekslusif (%) Kota Pasuruan Th s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

64 Th Th Th Th Sumber: Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Pada tahun 2010 capaian asi ekslusif sebesar 16.19% atau 565 bayi telah mendapat ASI eksklusif dari bayi yang terpantau saat itu.sedangkan pada tahun 2011 jumlah bayi yang mendapat Asi Ekslusif sebesar 37% (613 bayi dari bayi yang terpantau). Pada tahun 2012, capaain asi eksklusif sebesar 43,62% (947 bayi dari bayi yang terpantau) dan pencapaian asi eksklusif semakin meningkat di tahun 2013 yakni sebesar 63,81%. Gambar 4.29 Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif Per Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun Sumber : Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Capaian persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif bervariasi pada tiap Puskesmas di Kota Pasuruan.Capaian tertinggi tahun ini di wilayah kerja Puskesmas Sekargadung sebesar 87,31% dan capaian ASI Ekslusif terendah tahun 2013 adalah Puskesmas Trajeng sebesar 40,92%. Pemberian ASI eksklusif sampai dengan saat ini masih menjadi hal yang kurang diperhatikan oleh masyarakat. Berbagai kepentingan dan alasan yang dianggap PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

65 wajar menjadi penguat untuk tidak dilakukannya pemberian ASI eksklusif, diantaranya alasan kecantikan, kekhawatiran bayi (0-6 bulan) kurang mendapatkan asupan makanan bila dari ASI saja, ibu yang bekerjadan berbagai alasan lain sehingga upaya pemberdayaan untuk memotivasi ibu menyusui menjadi kurang berhasil. Semua alasan ini pada dasarnya dapat dijelaskan dengan dasar keilmuan yang tepat. Oleh karena itu, penyuluhan yang lebih intensif disertai bukti riil dan penjelasan keilmuan yang mudah dicerna oleh ibu atau keluarga dengan bayi harus terus dilakukan. IV.5.3 MP ASI Anak Usia 6-23 Bulan Gakin Cakupan MP-ASI anak usia 6-23 bulan keluarga miskin tahun 2013 Kota Pasuruan (Lampiran 42 data profil kesehatan) sebesar %.MP-ASI adalah Makanan Pendamping Air Susu Ibu anak usia 6-23 bulan dari keluarga miskin dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah setempat dan diberikan selama 90 hari. MPASI bisa berupa makanan pabrikan (bubuk instan) untuk bayi usia 6 11 bulan dan biskuit untuk anak usia bulan. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (2012 dan 2011), pencapaian pemberian MP ASI anak usia 6-23 bulan Gakin sudah %, artinya semua anak usia 6-23 bulan dari keluarga miskin sudah mendapatkan MP Asi selama 90 hari. Adapun nilai absolute jumlah anak usia 6-23 bulan dari gakin yang mendapatkan MP ASI dapat terlihat dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.30 Jumlah Anak Usia 6-23 Bulan Dari Gakin Yang Mendapatkan MP ASI Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

66 Th Th Th Sumber : Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 IV.5.4 Balita Ditimbang, Berat Badan Naik dan BGM Jumlah balita (0-59 bulan) di Kota Pasuruan pada tahun 2013 adalah dan yang ditimbang sebesar 85,95% atau sebesar balita. Angka ini naik bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 82,78% dan tahun 2011 sebesar 69,9%. Pada tahun 2013, jumlah balita yang pada waktu ditimbang naik berat badannya sesuai ketentuan program adalah 74,60% atau sebesar balita dan ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 62,9% dan tahun 2011 sebesar 61,8% (Lampiran 44 Data Profil Kesehatan). Bila ditinjau dari hasil penimbangan berat badannya berada di Bawah Garis Merah (BGM) pada Kartu Menuju Sehat (KMS) tahun 2013 sebesar 1,58% atau 236 balita. Pencapaian ini menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 1,62% atau 237 balita dan tahun 2011 sebesar 3,1% atau 377 balita (Lampiran 44 data profil kesehatan). Pada tahun 2013, pencapaian persentase terbesar untuk balita yang naik berat badannya masih terdapat di wilayah kerja Puskesmas Gadingrejo (83,16%) dan persentase terkecil masih terdapat di wilayah kerja Puskesmas Bugulkidul (66,45%). Pencapaian persentase terkecil untuk balita BGM terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kebonsari yakni sebesar 0,59% atau 8 balita sedangkan persentase terbesar balita BGM terdapat di wilayah kerja Puskesmas Trajeng, yakni 2,33% atau 41 balita. Gambar 4.31Persentase Balita Ditimbang, Berat Badan Naik, dan BGM Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

67 BGM naik BB ditimbang Th Th Th Sumber : Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 IV.5.5 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Yang dimaksud balita gizi buruk mendapat perawatan dalam hal ini adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.kasus balita gizi buruk di Kota Pasuruan pada tahun 2013 sebanyak 46 balita. Dari jumlah tersebut, seluruhnya (%) sudah mendapatkan perawatan dari Puskesmas (Lampiran 45 Data Profil Kesehatan) sehingga sudah memenuhi target SPM sebesar %. Pencapaian ini sama dengan tahun sebelumnya dimana balita gizi buruk harus tertangani seluruhnya dan mendapat perawatan. Gambar 4.32Jumlah Balita Gizi Buruk Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

68 Th Th Th Sumber : Data Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Namun angka absolut kasus gizi buruk ini mengalami penurunan jumlah kasus, pada tahun 2011 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 79 kasus, kemudian menurun 65 kasus di tahun 2012 dan menurun lagi menjadi 46 kasus di tahun Dinas Kesehatan dan jaringannya berupaya mengoptimalkan perencanaan, pelaksanaan, maupun monitoring dan evaluasi kegiatan dalam program perbaikan gizi buruk sesuai standar. Manajemen pelayanan gizi, pemberdayaan masyarakat, kerja sama lintas program dan lintas sektor mendukung keberhasilan ini dan akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya. IV.6 PERILAKU MASYARAKAT IV.6.1 Penyuluhan Kesehatan Hasil kegiatan program pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan dalamrangka penyebarluasan informasi kepada masyarakat selain melalui penyuluhan langsungmaupun penyuluhan tidak langsung juga sangat didukung oleh adanya berbagai mediainformasi. Bentuk media informasi tersebut berupa media cetak, media elektronik,pameran dan media tradisional. Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas terhadap masyarakatdilaporkan oleh Dinas Kesehatan Kota Pasuruan didasarkan pada sasaran yaitu secarakelompok maupun dengan sasaran massa. Dari data yang diperoleh, frekuensipenyuluhan tahun 2013 mencapai kegiatan penyuluhan kelompok (Lampiran Data Profil Kesehatan Tabel 54). Adapun distribusi penyuluhan kelompok yang telah dilakukan berdasarkan Puskesmas tahun 2013 tersaji dalam gambar 4.43 Gambar 4.33 Distribusi Penyuluhan Kelompok Berdasarkan Wilayah Puskesmas Kota Pasuruan tahun 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

69 Sumber: Data Promkes Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar diatas dapat diperoleh informasi bahwa frekuensi penyuluhan kelompok paling banyak dilakukan di Puskesmas Kandangsapi sebanyak 863 kali dan paling rendah di Puskesmas Trajeng sebanyak 205 kali. IV.6.2 Rumah Tangga Ber-PHBS Rumah tangga ber-perilaku Hidup Bersih dan Sehat (ber-phbs) adalah rumah tangga yang seluruh anggotanya berperilaku hidup bersih dan sehat dalam kurun waktu tertentu yang meliputi 10 indikator, yakni : a. pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan b. bayi diberi ASI eksklusif c. menimbang bayi atau balita d. menggunakan air bersih e. mencuci tangan dengan air bersih dan sabun f. menggunakan jamban sehat g. memberantas jentik dirumah h. makan sayur dan buah setiap hari i. melakukan aktifitas fisik j. tidak merokok di dalam rumah Pada tahun 2013hanya sebagian Puskesmas di Kota Pasuruan melakukan pemantauan (survei) PHBS oleh karena keterbatasan anggaran dan SDM serta sarana prasarana yang ada sehingga didapatkan Rumah Tangga ber-phbs dari Rumah Tangga dipantau atau sebesar 39,65% (Lampiran 61 Data Profil Kesehatan).Adapun tren persentase rumah sehat di Kota Pasuruan dalam kurun waktu 2011 s/d 2013 tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.33 Persentase Rumah Sehat Kota Pasuruan Th s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

70 Th Th Th Sumber: Data Promkes Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Berdasarkan gambar diatas maka persentase rumah tangga ber-phbs di Kota Pasuruan semakin meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun 2011 persentase rumah tangga ber-phbs sebanyak 33,4%, pada tahun 2012 sebanyak 38,52% dan pada tahun 2013 sebanyak 39,65%. Untuk kemajuan dan keberhasilan pencapaian program di masa yang akan datang maka Dinas Kesehatan dan jaringannya akan terus mengoptimalkan secara berkelanjutan kegiatan yang berdampak baik langsung ataupun tidak langsung pada PHBS tentunya dengan dukungan lintas program dan lintas sektor terkait utamanya kebijakan pengambil keputusan di Kota Pasuruan. IV.7 AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN IV.7.1 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Prabayar Penyelenggaraan pembiayaan untuk pelayanan kesehatan perorangan dapat dilihat dari indikator cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra-Bayar adalah suatu cara penyelenggaraan kesehatan yang paripurna berdasarkan azas usaha bersama dan kekeluargaan, berkesinambungan, dengan mutu yang terjamin dan biaya yang terkendali.jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimaksud dalam hal ini di Kota Pasuruan adalah ASKES, Jamsostek dan Jamkesmas/Askeskin, Jamkesmasda/Jamkesda Kin. Dari jiwa penduduk pada tahun 2013, sebanyak penduduk (45,09%) telah mengikuti jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di Kota Pasuruan (Lampiran 55 Data Profil Kesehatan).Angka tersebut naik daripada tahun sebelumnya yakni sebesar 34,06% di tahun 2012 dan 27,7% di tahun Cakupan sebesar 45,09% ini tidak begitu berpengaruh karenaseluruh warga Kota Pasuruan walaupun tidak termasuk anggota jamkesda Kin, DIJAMIN oleh Jamkesda (non Kin) yang tetap mendapat jaminan kesehatan dasar kecuali TINDAKAN PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

71 di Puskesmas dengan dibiayai oleh Pemerintah setempat. Warga miskin yang bukan kuota-pun tetap bisa mendapat jaminan pelayanan kesehatan dengan Surat keterangan miskin untuk berobat ke RSD Soedarsono. Persentase kepesertaan masing-masing jenis jaminan pemeliharaan kesehatan dari penduduk yang menjadi peserta jaminan kesehatan pra bayar menunjukkan bahwa, sebanyak28,88% menjadi peserta Jamkesmas, 8,79% peserta Askes, 60,59% peserta Jamkesda dan 2,19% peserta Jamsostek, seperti tampak pada gambar berikut : Gambar 4.34 PersentasePeserta ASKES,Jamkesmas, Jamkesmasda danjamsostek di Kota Pasuruan Tahun 2013 Askes 9% Jamsostek 2% Jamkesda 60% Jamkesmas 29% Askes Jamsostek Jamkesmas Jamkesda Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 IV.7.2 Penduduk Miskin (Hampir Miskin) Dicakup Jamkesmas (Askeskin) Dan Dicakup Jamkesda-Kin (Jamkesmasda-Kin) Penyelenggaraan pembiayaan untuk masyarakat miskin dapat dilihat dari indikator cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan tercatat penduduk dalam kategori miskin (dan hampir miskin).sebesar (84,43%) telah tercatat sebagai masyarakat sasaran program penduduk miskin dan hampir miskin yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan mendapatkan subsidi Pemerintah dalam berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah tanpa dipungut biaya (Lampiran 56 Data Profil Kesehatan). Sebesar orang (15,57%) telah tercatat sebagai masyarakat sasaran program penduduk miskin dan hampir miskin yang telah ditetapkan oleh Pemerintah setempat mendapatkan subsidi Pemerintah setempat dalam berobat ke fasilitas kesehatan pemerintah setempat tanpa dipungut biaya (Lampiran 56 A Data Profil Kesehatan). PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

72 Gambar 4.35PersentasePenduduk Miskin (Dan Hampir Miskin) Tercatat menurut Jamkesmas dan Jamkesda Kin Kota Pasuruan Tahun % 84% Jamkesmas Jamkesda Sumber : Data Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 SELURUH warga Kota Pasuruan walaupun tidak termasuk anggota jamkesda Kin (bukan masyarakat miskin), DIJAMIN oleh Jamkesda (non Kin) yang tetap mendapat jaminan kesehatan dasar kecuali TINDAKAN di Puskesmas dengan dibiayai oleh Pemerintah setempat. Warga miskin yang bukan kuota-pun tetap bisa mendapat jaminan pelayanan kesehatan dengan Surat keterangan miskin untuk berobat ke RSD Soedarsono. IV.7.3 Kuota Jamkesmas Dan Jamkesmasda/Jamkesda Kin Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan masyarakat miskin yang dimaksud diperoleh dari jumlah kunjungan pasien baru dan lama pasien rawat jalan/rawat inap masyarakat miskin di sarana kesehatan Pemerintah dan swasta yang ditunjuk pada kurun waktu tertentu dibagi dengan jumlah masyarakat miskin di wilayah dan periode waktu yang sama (Lampiran 56, 56A, 57, 57A Data Profil Kesehatan). Kuota Jamkesmas yang mendapat pelayanan kesehatan di Kota Pasuruan pada tahun 2013 (Lampiran 56 dan 57 Data Profil Kesehatan), untuk pelayanan kesehatan dasar rawat jalan yang diberikan Puskesmas sebesar kunjungan. Angka ini naik daripada tahun kemarin 2012 sebesar kunjungan. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan RS sebesar kunjungan rujukan, angka ini juga naik dari tahun sebelumnya 2012 sebesar kunjungan. Kuota Jamkesda Kin yang mendapat pelayanan kesehatan di Kota Pasuruan pada tahun 2012 (Lampiran 56 A dan 57 A data profil kesehatan), untuk pelayanan kesehatan dasar rawat jalan yang diberikan Puskesmas sebesar kunjungan, angka ini menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sejumlah kunjungan. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

73 Sedangkan untuk pelayanan kesehatan rujukan rawat jalan RS sebesar205 kunjungan, angka ini jauh menurun dari tahun sebelumnya sebesar401 kunjungan. Gambar 4.36 Pelayanan Kesehatan Dasar dan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin di Kota Pasuruan Tahun Jml Peserta Rawat Jalan Pusk 2012 Rawat Jalan Pusk 2013 Rujuka n rawat jalan RS 2012 Rujuka n rawat inap RS 2012 Rujuka n rawat jalan RS 2013 Rujuka n rawat inap RS 2013 Jamkesmas Jamkesda Sumber : Data Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2012& 2013 Apabila pembahasan dilanjutkan pada indikator SPM, 2 indikator akan didapatkan yaitu : 1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin; dan 2) Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin dihitung berdasarkan jumlah kunjungan baru dan lama masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya dibagi jumlah seluruh masyarakat miskin rumus ini didapatkan berdasarkan Kepmenkes No. 828/2008 yang telah disesuaikan oleh Dinkes Propinsi Jatim di Hotel Sahid Surabaya pada tanggal 18 Mei 2009 dan telah mengalami revisi tanggal 13 April Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin tahun 2013 sebesar 124,65% (81,778/65.605*). Angka ini sudah memenuhi target SPM sebesar %. Angka ini jauh meningkat bila dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2012 sebesar 116,9% dan di tahun 2011 sebesar107%. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin dihitung berdasarkan jumlah kunjungan rujukan pasien baru dan lama masyarakat miskin di sarana kesehatan strata 2 dan strata 3 (RS) pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh masyarakat miskin rumus ini didapatkan berdasarkan Kepmenkes No. 828/2008 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

74 yang telah disesuaikan oleh Dinkes Propinsi Jatim di Hotel Sahid Surabaya pada tanggal 18 Mei 2009 dan telah mengalami revisi tanggal 13 April 2011 dan 23 April Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin tahun 2013 sebesar 6,8% (4.463/65.605*). Angka ini tidak berbeda dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2012 sebesar 6,05% IV.7.4 Cakupan Rawat Jalan Kunjungan rawat jalan diartikan sebagai pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik tanpa tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan. Selanjutnya yang disebut cakupan rawat jalan dalam hal ini adalah cakupan kunjungan rawat jalan baru dan lama di sarana kesehatan Pemerintah dan swasta di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan rawat jalan di Kota Pasuruan tercapai sebanyak kunjungan baru dari penduduk atau sebesar 59,85% seperti terlihat padalampiran 58 data Profil Kesehatan. Bila dibandingkan dengan cakupan kunjungan rawat jalan tahun 2012 tidak jauh berbeda sebesar 58,53%. Jumlah kunjungan rawat jalan per wilayah kerja Puskesmas dan RSUD Dr. R. Soedarsono tersebut seperti tampak pada gambar Gambar 4.37Jumlah Kunjungan Per Wilayah Kerja Puskesmas dan RSUD Dr. R. Soedarsonodi Kota Pasuruan Tahun ,000 50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 7,172 Kebonsari 4,908 Trajeng 8,703 Kandangsapi Bugul kidul 7,404 56,899 Sekargadung 9,674 Kebon Agung 7,519 Karang ketug 5,675 Gadingrejo 6,817 0 Puskesmas RSUD Sumber : Data Seksi Yankesdas Dinkes dan RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan, Gambar 4.37 menunjukkan bahwa dari 8 Puskesmas dan 1 RS yang ada, kunjungan rawat jalan terbanyak (kunjungan baru) terdapat di PuskesmasSekargadung sebanyak 9.674dan terendah di PuskesmasTrajeng sebanyak 4.908kunjungan. IV.7.5 Cakupan Rawat Inap PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

75 Kunjungan rawat inap diartikan sebagai pelayanan keperawatan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan tinggal di ruang rawat inap pada sarana kesehatan. Sedangkan cakupan rawat inap berarti cakupan kunjungan rawat inap baru dan lama di sarana pelayanan kesehatan swasta dan Pemerintah di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Jumlah kunjungan rawat inap yang terekam oleh Dinas Kesehatan adalah kunjungan rawat inap di rumah sakit daerah. Semua Puskesmas yang ada di Kota Pasuruan sampai dengan akhir tahun 2013 belum memberikan pelayanan rawat inap oleh karena jenisnya puskesmas non perawatan. Pencapaian cakupan rawat inap (baru dan lama) di RSUD Dr. R. Soedarsono pada tahun 2013 sebesar 8,4% ( kunjungan rawat inap dari total penduduk)seperti tampak pada Lampiran58data profil kesehatan. Adapun tren cakupan rawat inap dalam kurun waktu 2010 s/d 2013 tersaji dalam gambar Gambar 4.38 Cakupan Rawat Jalan (%) Kota Pasuruan Tahun 2010 s/d Th Th Th Th Sumber : Data Seksi Yankesdas Dinkes dan RSUD Dr. R. Soedarsono Kota Pasuruan, 2010 s/d 2013 Berdasarkan gambar diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa dalam kurun waktu 4 tahun, cakupan rawat inap di Kota Pasuruan tertinggi di tahun 2013, pada tahun 2012 sempat menurun sebesar 6,64% tetapi menaik kembali di tahun IV.8 PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR IV.8.1 Rumah Sehat Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. Rumah dikategorikan sehat jika memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

76 pembuangan sampah, pembuangan air limbah, ventilasi baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah. Jumlah rumah di Kota Pasuruan tahun 2013 sebanyak rumah dan % diantaranya telah diperiksa serta rumah (64,64%) dinyatakan memenuhi syarat kesehatan. Capaian tersebut meningkat bila dibandingkan dengan capaian di tahun Adapun tren/fluktuasi persentase rumah tangga sehat dalam kurun waktu 4 tahun tersaji dalam gambar Gambar 4.39 Persentase Rumah Sehat Kota Pasuruan Th s/d Th Th Th Th Sumber: Data Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2010 s/d 2013 Capaian rumah sehat masih harus ditindaklanjuti dengan upaya pembinaan yang lebih intensif kepada masyarakat agar memperhatikan kesehatan rumahnya karena rumah yang sehat dan nyaman akan berdampak bagi penghuninya dalam meningkatkan produktivitasnya. Adapun persentase rumah tangga sehat per wilayah kerja Puskesmas tahun 2013 tersaji di gambar dibawah ini Gambar 4.40 Persentase Rumah Sehat Per Wilayah Kerja Puskesmas di Kota Pasuruan tahun 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

77 Sumber : Data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Gambar 4.40 di atas sesuai dengan lampiran 62 data profil kesehatan menunjukkan bahwa persentase terbesar rumah sehat terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sekargadung yakni sebesar 79,18% dan persentase terkecil di wilayah kerja Puskesmas Trajeng sebesar 38,47%. Selain PHBS sebagai kunci pemberdayaan masyarakat, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) juga merupakan pendekatan terbaru dalam upaya pemberdayaan masyarakat yang berfungsi untuk menekan angka kesakitan akibat penyakit berbasis lingkungan. STBM mempunyai 5 pilar yakni: 1. Bebas Buang Air Besar Sembarangan atau Open Defecation Free (ODF); 2. Cuci Tangan dengan Sabun; 3. Pengelolaan Air Minum; 4. Pengelolaan Air Limbah; dan 5. Pengelolaan Sampah. Apabila STBM diterapkan dalam sebuah rumah, maka akan didapatkan gambaran sebuah rumah sehat, karena rumah sehat bukan hanya rumah yang selalu dijaga kebersihannya tetapi selain kondisi fisik bangunan rumah seperti luas ruangan, penerangan, ventilasinya harus memenuhi standar; juga harus mempunyai sarana sanitasi dasar. Apabila dikaji lebih lanjut, pencapaian yang lebih baik pada indikator ini membutuhkan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait selain upaya pemberdayaan yang harus dilakukan lebih intensif. IV.8.2 Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk aedes berarti rumah/bangunan di suatu wilayah yang dijadikan sasaran pemeriksaan jentik berkala yang diperiksa jentik nyamuknya sesuai jadwal yang ditetapkan. Sedangkan rumah/bangunan bebas jentik aedes berarti rumah/bangunan di suatu wilayah yang dijadikan sasaran pemeriksaan jentik berkala yang diperiksa jentik nyamuknya sesuai jadwal yang ditetapkan dan dinyatakan bebas jentik nyamuk. Jumlah rumah/bangunan bebas jentik aedes selanjutnya menunjukkan Angka Bebas Jentik (ABJ). PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

78 Pada tahun 2013 pencapaian persentase rumah/bangunan yang diperiksa dan rumah bebas jentik nyamuk aedes per wilayah Puskesmas seperti tampak pada lampiran 63 data profil kesehatan dan gambar 4.41 berikut : Gambar 4.41 Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk aedes Per Wilayah Puskesmas di Kota Pasuruan Tahun Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Gambar 4.41 menunjukkan dari sejumlah rumah/bangunan yang diperiksa diperoleh angka bebas jentik (ABJ). Pencapaian ABJ tertinggi masih terdapat di wilayah kerja Puskesmas Karangketug sebesar 85,40% Sedangkan ABJ terendah masih terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kandangsapi sebesar 71,61%. Perkembangan ABJ di Kota Pasuruan selama 3 tahun terakhir dalam dilihat dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.42 Realisasi ABJ Dibanding Target Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d Th Th Th ABJ Target Sumber : Data Seksi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Secara keseluruhan di tingkat kota, persentase rumah/bangunan bebas jentik (ABJ) sebesar 81,41%. Angka ini menurun sedikit dibanding tahun 2012 sebesar PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

79 81,82%. Kendati demikian, angka ini masih kurang dari target ABJ nasional yang 95%. ABJ merupakan indikator keberhasilan PSN DBD. Apabila lebih atau sama dengan 95% diharapkan penularan DBD dapat dicegah atau dikurangi karena jentik nyamuk aedes aegypti sudah terberantas sehingga vektor penular DBD dapat diputuskan daur hidupnya.untuk menjaga suatu daerah pemukiman aman dari ancaman penyakit DBD, maka ABJ harus dipertahankan terus sampai waktu tak tertentu. Apabila nilai ABJ kurang dari itu, berarti virus Dengue masih mempunyai peluang menular. Angka kesakitan DBD di Kota Pasuruan belum dapat ditekan dan program penanggulangan DBD belum berhasil karena alasan faktual bahwa sebagian masyarakat Kota Pasuruan masih beranggapan bahwa fogging adalah upaya utama dalam penanggulangan DBD. Fogging memang harus tetap dilakukan setiap ada kasus DBD terutama di daerah endemis seperti Kota Pasuruan. Namun yang harus tetap diingat di sini, PSN (Pemberantasan SarangNyamuk dengan 3M Plus) yang intensif didukung abatisasi dan PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala) adalah solusi utama penanggulangan DBD terutama bila dilakukan serentak dan intensif. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan dan jaringannya akan terus berupaya meningkatkan penyuluhan, pemberdayaan masyarakat serta kerja sama lintas program dan lintas sektor untuk penanggulangan DBD agar angka kesakitan DBD dapat ditekan menjadi jauh lebih rendah. IV.8.3Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Air Bersih Air bersih yang dimaksud adalah air ledeng (PDAM), sumur pompa tangan (SPT), sumur galian (SGL) dan air bersih dari sumber lainnya. Sedangkan persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih berarti jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap air bersih dibandingkan jumlah KK yang ada pada kurun waktu yang sama. Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan tercatat KK dan untuk memperoleh data keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih dilakukan pemeriksaan terhadap KK (% dari total KK yang ada). Dari KK, 35,06% memiliki akses terhadap air bersih jenis ledeng; 41,49% memiliki akses terhadap air bersih jenis SPT; dan 12,48% memiliki akses terhadap air bersih jenis SGL (Lampiran 64 Data Profil Kesehatan). Adapun tren keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih selama 3 tahun terakhir tersaji dalam gambar dibawah ini. Gambar 4.43 Akses Terhadap Air Bersih (%) Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

80 Th Th Th Sumber : Data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Akses air bersih menjadi sangat penting dalam upaya penyelenggaraan kesehatan lingkungan terutama untuk mencegah penularan penyakit yang ditularkan melalui air (water born disease). Hal tersebut menjadi sangat penting, karena masih banyak masyarakat Kota Pasuruan yang menggunakan Sumur Gali (SGL) dan Sumur Pompa Tangan (SPT) sebagai sumber air bersih, sedangkan kondisi air SGL dan SPT harus selalu dilakukan pengawasan baik dari sisi bakteriologis ataupun kimia apabila dipakai sebagai sumber air bersih. Untuk itu, Dinas Kesehatan dan jaringannya akan lebih mengoptimalkan kegiatan pengawasan sarana Sumber Air Bersih di masyarakat baik air PDAM maupun SGL dan SPT untuk mengendalikan prevalensi penyakit yang ditularkan melalui air (water born disease). IV.8.4 Keluarga Yang Memiliki Sarana Sanitasi Dasar Pada umumnya, sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh masyarakat di tingkat rumah tangga meliputi tempat sampah, sarana pembuangan air limbah (SPAL) dan jamban. Upaya peningkatan kualitas air bersih akan berdampak positif apabila diikuti perbaikan sarana sanitasi dasar, karena pembuangan kotoran baik sampah, air limbah maupun tinja yang tidakmemenuhi syarat kesehatan dapat menyebabkan rendahnya kualitas air dan menimbulkan penyakit SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah) adalah suatu bangunan yang digunakan untuk membuang air buangan dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan yang lainnya dan bukan dari jamban, dimana SPAL yang sehat hendaknya memenuhi persyaratan sehat antara lain tidak mencemari sumber air bersih, tidak menimbulkan genangan air yang dapat digunakan untuk sarang nyamuk, tidak menimbulkan bau dan tidak menimbulkan becek. Gambar 4.44 Jumlah KK Memiliki Tempat Sampah dan SPAL Rumah Tangga dan Jumlah KK Memiliki Tempat Sampah dan SPAL Rumah Tangga Sehat PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

81 di Kota Pasuruan Tahun Jml keluarga Jamban Tempat sampah SPAL diperiksa memiliki sehat Sumber : Data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar 4.44 diatas maka diperoleh informasi sbb: 1. Tahun 2013 di Kota Pasuruan dari KK yang ada, sebanyak KK diperiksa kepemilikan jambannya; sebanyak 45,263 KK diperiksa kepemilikan tempat sampahnya; dan 45,263 KK diperiksa kepemilikan SPAL rumah tangganya (Lampiran 66 data profil kesehatan). 2. Jumlah KK yang memiliki jamban di tahun 2013 sebanyak KK, jumlah KK yang memiliki tempat sampah sebanyak KK dan jumlah KK yang memilki SPAL sebanyak KK 3. Jumlah KK yang memiliki jamban sehat sebanyak KK, jumlah KK yang memiliki tempat sampah sehat sebanyak KK dan jumlah KK yang memiliki SPAL sebanyak KK Gambar 4.45 Persentase Jamban Sehat, Tempat Sampah Sehat dan SPAL Sehat Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d jamban sehat tempat sampah sehat SPAL sehat Th Th Th Sumber: Data Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

82 Berdasarkan 4.45 diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa persentase jamban sehat tahun 2013 cenderung menurun (86,04) bila dibandingkan dengan capaian di tahun 2012 (97,78%) dan tahun 2011 (92%), persentase tempat sampah sehat di tahun 2013 juga cenderung menurun (72,5%) bila dibandingkan dengan capaian di tahun 2012 (86,94%) dan tahun 2011 (93,6%). Sedangkan persentase SPAL sehat di tahun 2013 cenderung meningkat (82,63%) bila dibandingkan dengan capaian di tahun 2012 (79,91%) dan tahun 2011 (75,8%). Untuk kemajuan dan pencapaian yang lebih baik pada program di masa yang akan datang, maka Dinas Kesehatan dan jaringannya berupaya lebih meningkatkan pemeriksaan sarana sanitasi dasar di tiap rumah tangga beriringan dengan melakukan optimalisasi penyuluhan, pemberdayaan masyarakat serta kerja sama lintas program dan lintas sektor terkait disertai monitoring dan evaluasi internal. Hal ini diharapkan agar semakin banyak rumah tangga yang mengupayakan sarana sanitasi dasar di tempat tinggalnya demikian pula rumah tangga yang sudah mempunyai sarana dimaksud agar lebih meningkatkan kesehatan pribadi, tempat tinggal dan lingkungannya. IV.8.5Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan yang dimaksud dalam hal ini adalah hotel, restoran/rumah makan, pasar dan TUPM lain. Pada tahun 2013 di Kota Pasuruan terdapat 240 tempat umum dan pengelolaan makanan. Dari jumlah tersebut 117 tempat umum dan pengelolaan makanan diperiksa dan didapatkan 86 tempat umum dan pengelolaan makanan memenuhi syarat 73,5% (Lampiran 67 data profil kesehatan). Gambar 4.46 Persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Kota Pasuruan Tahun 2011 s/d Th Th Th Sumber: Data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2011 s/d 2013 Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka persentase TUPM yang memenuhi syarat pada tahun 2013 menurun sebesar 73,5% bila dibandingkan PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

83 dengan capaian di tahun 2012 sebesar 85,92% dan meningkat bila dibandingkan dengan capaian di tahun 2011 sebesar 45,07% Gambar 4.47 Distribusi Jumlah Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Sehat yang Ada, Diperiksa dan Memenuhi Syarat di Kota Pasuruan Tahun Hotel Restoran-makan Pasar TPUM lainnya Jumlah Diperiksa Sehat Sumber : Data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 IV.8.6 Insitusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Institusi yang dimaksud dalam hal ini meliputi sarana pelayanan kesehatan, instalasi pengolahan air minum, sarana pendidikan (SD,SMP,SMA), sarana ibadah, perkantoran, dan sarana lain.pada tahun 2013 tercatat 364 institusi yang ada di Kota Pasuruan. Dari jumlah tersebut, sebanyak274diantaranya (75,3%) dibinakesehatan lingkungannya(lampiran 68 data profil kesehatan). Secara terperinci dapat dideskripsikan melalui gambar 4.48 berikut : Gambar 4.48 Institusi Dibina Kesehatan lingkungannya Kota Pasuruan 2013 SARANA LAIN PERKANTORAN SARANA IBADAH SARANA PENDIDIKAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PELAYANAN KESEHATAN Sumber : Data Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

84 Belum terpenuhinya setiap target dalam indikator ini dikarenakan koordinasi lintas program dan lintas sektor terkait yang masih kurang. Kesehatan TTU bukan menjadi tanggung jawab Dinas atau sektor kesehatan saja, tapi semua sektor dan masyarakat. Koordinasi dan kerja sama semua pihak terkait sangat perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pencapaian indikator TTU yang memenuhi syarat kesehatan. Bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, persentase institusi yang dibina kesehatan lingkungnnya di tahun 2013 meningkat 75,3% bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 67,2% dan tahun 2011 sebesar 64%. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

85 I. BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Sumber daya kesehatan merupakan salah satu pendukung di segala level pelayanan kesehatan. Dan dengan terpenuhinya sumber daya kesehatan, diharapkan juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga derajat kesehatan masyarakat akan terjaga. Pada bab ini, situasi sumber daya kesehatan akan menyajikan gambaran sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan anggaran kesehatan. V.1 SARANA KESEHATAN V.1.1 Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, UPK/GFK Padatahun 2013 di Kota Pasuruan terdapat 1 Rumah Sakit (RSUD dr. Soedarsono), 8unit Puskesmas non perawatan dengan 28 Puskesmas Pembantu (Pustu)dan 1 Unit Perbekalan Kefarmasian/Gudang Farmasi Kota /pen-suplay obatobatan di Puskesmas. Sehubungan dengan pemekaran wilayah per 1 Januari 2013, dimana terbentuk 1 kecamatan baru maka ada beberapa perubahan wilayah Puskesmas (Lampiran70 Data Profil Kesehatan). Gambar 5.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas se-kota Pasuruan 2013 Sumber : Data Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

86 Tabel 5.1 Distribusi Jumlah Puskesmas Pembantu Menurut Kelurahan dan PuskesmasSe-Kota Pasuruan Tahun 2013 No Puskesmas Wilayah Kerja (Kelurahan) Jumlah Pustu 1 Bugulkidul 5 Jl. Irian Jaya No.5 RT.01 1 Tapaan 1 RW.06 Kel. Karanganyar Kec. Gadingrejo 2 Kepel 1 3 Blandongan 0 4 Bugulkidul 1 5 Bakalan 1 6 Krampyangan 1 2 Sekargadung 4 Jl. Sekarsono No. 1 RT.2 1 Pohjentrek 1 RW.5 Kel. Sekargadung 2 Wirogunan 1 Kec Purworejo 3 Tembokrejo 1 4 Sekargadung 1 3 Kandangsapi 4 Jl. W.R. Supratman No.7 1 Kandangsapi 0 RT.1 RW.2 Kel. Kandangsapi Kec. 2 Mandaranrejo 1 Panggungrejo 3 Panggungrejo 1 4 Bugullor 1 5 Pekuncen 0 6 Petamanan 1 4 Kebonagung 3 J l. P. Sudirman Pasar 1 Purworejo 1 Kebonagung RW.6, Kel. Kebonagung Kec. 2 Kebonagung 1 Purworejo 3 Purutrejo 1 5 Trajeng 2 Jl. Maluku No.1 Kel. 1 Ngemplakrejo 1 Trajeng Kec. Panggungrejo 2 Tambaan 1 3 Trajeng 0 4 Mayangan 0 6 Gadingrejo 5 Jl. Irian Jaya No.5 RT.01 1 Bukir 1 RW.06 Kel. Karanganyar Kec. Gadingrejo 2 Sebani 1 3 Gadingrejo 2 4 Gentong 1 7 Karangketug 3 Jl. Gatot Subroto No Karangketug 0 RT.07 RW.01 Kel. Karangketug, Kec. 2 Randusari 1 Gadingrejo 3 Petahunan 1 4 Krapyakrejo 1 8 Bukir 2 Jl. Gajah Mada 18 Kel. 1 Karanganyar 1 Kebonsari Kec. Panggungrejo 2 Kebonsari 0 3 Bangilan 1 Total 28 Sumber : Data Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan,2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

87 V.1.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Swasta Berdasarkan lampiran 70 data profil kesehatan, didapatkan informasi bahwa pada tahun 2013 di Kota Pasuruan terdapat beberapa fasilitas pelayanan kesehatan swasta diantaranya terdapat 4 Rumah Bersalin (RB Dewi Masyitoh, RB Ibu Bertha, RB estining, dan RB Mardi Waluyo), 10 Balai Pengobatan/ Klinik (klinik Mitra 82, klinik dr Kel Harry Joseph, klinik medika sudirman, klinik Al Aziz, klinik Rawat inap DSA, klinik Metamorf, klinik Dharma Pertiwi, klinik Bhayangkara,BP Kebonagung & klinik Dewi Masyitah), 3 Klinik Rawat Inap, 83 Praktik Dokter Perorangan (termasuk dokter umum, dokter spesialis, dan dokter gigi), 6 Praktik Pengobatan Tradisional, 17 Apotek, dan 3 Toko obat. V.1.3 Sarana Kesehatan Dengan Laboratorium Kesehatan Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Berdasarkan lampiran 71 data profil kesehatan, sarana kesehatan yang dimaksud di Kota Pasuruan adalah Puskesmas dan Rumah Sakit Umum saja dan yang dimaksud 4 Spesialis Dasar adalah spesialis kandungan dan kebidanan, bedah, penyakit dalam dan anak. Pada tahun 2013 dari 8 Puskesmas yang ada di Kota Pasuruan sebanyak 75% (6 Puskesmas) diantaranya sudah memiliki kemampuan laboratorium kesehatan dimana laboratorium tersebut mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, antara lain pemeriksaan Hb, urine, gula darah, cholesterol, asam urat, pemeriksaan gol darah dan widal. Puskesmas yang belum memiliki adalah Puskesmas Sekargadung dan Puskesmas Kebonsari. Dan satu-satunya rumah sakit di Kota Pasuruan yakni RSUD Dr. R. Soedarsono mampu menyelenggarakan pelayanan laboratorium sesuai standar rumah sakit (%) sehingga total indikator ini tercapai sebesar 77,78%. Gambar 5.2 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kemampuan Laboratorium dan Memiliki 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar di Kota Pasuruan Tahun Rumah Sakit Umum Puskesmas Jumlah Ada Punya Laboratorium Punya 4 dr. Spesialis Dasar Sumber : Data Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

88 V.1.4 Posyandu(Pos Pelayanan Terpadu) Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program KB dengan kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989). Program-program dimaksud adalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB (Keluarga Berencana), Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare. Rasio posyandu per balita tahun 2012 adalah 1,6 artinya setiap 1 posyandu menaungi 62 balita (hitungan berasal dari /1, 6 =62,5). Terdapat 4 tahapan posyandu yakni tahap pratama, madya, purnama, mandiri. Jumlah posyandu berdasarkan stratanya tampak pada gambar 5.3 Gambar 5.3. Strata Posyandu di Kota Pasuruan 2013 Pratama Madya Purnama Mandiri Puri (Purnama & Mandiri) total posy Rasio posy Rasio posy total posy Puri (Purnama & Mandiri) Mandiri Purnama Madya Pratama Sumber : Data Seksi Promkes Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Adapun strata posyandu di Kota Pasuruan pada tahun 2013 antara lain 3 posyandu berstrata pratama, 22 posyandu berstrata madya, 204 posyandu berstrata purnama dan 49 posyandu berstrata mandiri.total posyandu di Kota Pasuruan tahun 2013 sebanyak 278 (meningkat 2 posyandu dibanding tahun 2012). Persentase Posyandu aktif adalah perbandingan antara jumlah posyandu aktif (strata Purnama dan Mandiri) dengan Jumlah seluruh posyandu yang ada. Sehingga Persentase Posyandu aktif di Kota Pasuruan menurutlampiran 72 data profil kesehatansebesar 91,01% (253 posyandu aktif dari 278 Posyandu yang ada). Posyandu dikategorikan mandiri apabila memenuhi >80% indikator strata posyandu, purnama PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

89 apabila memenuhi 70-80% indikator strata posyandu, madya apabila memenuhi 60-70% indikator strata posyandu, pratama apabila memenuhi <60% indikator strata posyandu. Berikut ini adalah distribusi posyandu dan posyandu Puri (Purnama mandiri) berdasarkan Puskesmas tahun Gambar 5.4 Jumlah Posyandu dan Posyandu PURI berdasarkan Puskesmas di Kota Pasuruan Gadingr ejo Karang ketug Kebon Agung Sekarga dung Bugul kidul Kandan gsapi Trajeng Kebons ari Jml Posy Posyandu Puri Jml Posy Posyandu Puri Sumber: Data Promkes Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar diatas maka dapat diperoleh informasi antara lain: a. Jumlah posyandu di Kota Pasuruan sebanyak 278 posy, dan jumlah posyandu PURI (Purnama Mandiri) sebanyak 253 posy b. Jumlah posyandu di Puskesmas Gadingrejo sebanyak 30 posy dan semuanya berstrata purnama mandiri c. Jumlah posyandu di Puskesmas Karangketug sebanyak 28 posy, 22 posyandu berstrata purnama mandiri dan sisanya 3 posy berstrata pratama dan 3 posy berstrata madya. d. Jumlah posyandu di Puskesmas Kebonagung sebanyak 33 posy dan semuanya berstata purnama mandiri e. Jumlah posyandu di Puskesmas Sekargadung sebanyak 38 posy dan semuanya berstrata purnama mandiri f. Jumlah posyandu di Puskesmas Kandangsapi sebanyak 45 posy, 44 posyandu diantaranya berstrata purnama mandiri dan sisanya 1 posyandu berstrata madya g. Jumlah posyandu di Puskesmas Trajeng sebanyak 32 posy, 21 posyandu diantaranya berstrata purnama mandiri dan sisanya 11 posyandu berstrata madya h. Jumlah posyandu di Puskesmas Kebonsari sebanyak 32 posy, 28 posyandu diantaranya berstrata purnama mandiri dan sisanya 4 posyandu berstrata madya PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

90 V.1.5 Kelurahan Siaga Dan Poskeskel Kelurahan Siaga adalah kelurahan yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah kesehatan, bencana, dan kegawat-daruratan kesehatan, secara mandiri.sedangkan Kelurahan Siaga aktif adalah Kelurahan yang mempunyai Pos Kesehatan Kelurahan (POSKESKEL) atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawat-daruratan, surveilans berbasis masyarakat yang meliputi pemantauan pertumbuhan (gizi), penyakit, lingkungan, dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). POSKESKEL adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dibentuk di kelurahan dalam rangka upaya mendekatkan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat kelurahan. Poskeskel dikelola oleh 1 orang bidan dan minimal 2 orang kader dan merupakan koordinator dari UKBM yang ada. Gambar 5.5 Jumlah dan Persentase Posyandu Berdasarkan Strata Kota Pasuruan Tahun 2013 Kebonsari 3 Trajeng 4 Kandangsapi 6 Bugul kidul Sekargadung Kebon Agung Karang ketug Gadingrejo Poskeskel Kelsi aktif Jml Kelurahan Sumber : Data Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan grafik diatas dan lampiran 73 data profil kesehatan maka dapat diketahui bahwa di Kota Pasuruan dari 34 kelurahan terdapat 34 Kelurahan Siaga dan % aktif serta % memiliki Poskeskel. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

91 V.2 TENAGA KESEHATAN V.2.1 Jumlah Dan Rasio Dokter Spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Bidan, Perawat, Tenaga Gizi, Tenaga Kefarmasian, DanTenaga Sanitarian Untuk melihat RASIO tenaga kesehatan dilihat dari perbandingan tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kesehatan langsung di Puskesmas, Rumah Sakit, dan 15 sarana pelayanan kesehatan swasta tercatat (tanpa mengikutkan tenakes yang ada di Dinkes dan Akper). Pada tahun 2013 dapat diketahui rasio masing-masing tenaga kesehatan diatas dari jiwa penduduk yang akan dibandingkan dengan targetdi Renstra Dinas Kesehatan Kota Pasuruan tahun 2011 s/d Gambar 5.6 Rasio per.000 Penduduk Kota pasuruan terhadap Kebutuhan Jenis Tenaga Kesehatan (dr. Spesialis, dr. Umum, drg, Kesmas, Bidan,Perawat, Farmasi Gizi dan Sanitarian) Tahun 2013 Keadaan 2013 Target Gizi Sanitarian dr. Spesialist dr. umum dr. gigi Farmasi/Apt Kesmas (SKM) Perawat Bidan Sumber: Data Seksi PSDM Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 Berdasarkan gambar 5.6 diatas maka diperoleh informasi bahwa: a. Dokter spesialis hanya terdapat di rumah sakit (14 orang), namun rasio dokter spesialis tahun 2013 sebesar 7,3 dan angka ini belum memenuhi target di Rensta yakni 9 per.000 penduduk. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

92 b. Rasio dokter umum per.000 penduduk Kota Pasuruan tahun 2013 sebesar35,84. Angka ini sudah memenuhi targetdi Renstra yakni sebesar 30 per.000 penduduk. c. Rasio dokter gigi tahun 2013 sudah memenuhi target yakni 11,47 dari target 11 per.000 penduduk. d. Rasio tenaga kesehatan masyarakat tahun 2013sebesar 3,13, belum memenuhi target 11 per.000 penduduk. e. Rasio bidan tahun 2013 sebesar 82,39, angka tersebut sudah memenuhitarget yakni 60 per.000 penduduk f. Rasio tenaga perawat tahun 2013 sudah memenuhi targetdi Renstra yakni 165,3 dari target 132 per.000 penduduk. Angka perawat yang menjadi pembilang tidak termasuk perawat gigi dan perawat anestesi. g. Rasio tenaga kefarmasian tahun 2013 sudah memenuhi targetdi Renstra yakni dari target7 per.000 penduduk. h. Rasio tenaga ahli gizi tahun 2013 belum memenuhi target yakni 11,99 dari target 13 per.000 penduduk i. Rasio tenaga sanitarian tahun 2013 belum memenuhi target yakni 5,21 dari target 8 per.000 penduduk Sedangkan ketersediaan tenaga medis di sarana kesehatan Kota Pasuruan (Lampiran 74,75,76,77 data profil kesehatan) antara lain tersaji di tabel dibawah ini. Tabel 5.2Distribusi Tenaga Kesehatan di Kota PasuruanTahun 2013 Tenaga Kesehatan Puskesmas RS Klinik RB Akper Dinkes UPK Total dr.spesialist dr. umum dr. gigi bidan perawat tenaga kefarmasian tenaga gizi kesmas sanitarian Sumber: Data Seksi PSDM Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, 2013 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

93 V.2.2 Tenaga Keteknisian Medis Dan Keterapian Fisik Adapun ketersediaan tenaga teknisi medis di Kota Pasuruan tahun 2013 (lampiran 78 data profil kesehatan) antara lain: a. Jumlah analis laboratorium seluruhnya sebanyak 14 orang, dengan rincian di Puskesmas 5 orang, di RS 8 orang dan di Dinkes 1 orang b. Jumlah tenaga tem & P Rontgen (termasuk Radiografer, Radioterapis, dan teknisi elektromedis) sebanyak 12 orang dan semuanya berada di RS c. Fisioterapis di pelayanan kesehatan di Kota Pasuruan tahun 2013 hanya sejumlah 4 orang. 1 orang akupunturis di Puskesmas Kandangsapi dan selebihnya di rumah sakit yakni tenaga fisioterapi sebanyak 3 orang V.3 PEMBIAYAAN KESEHATAN V.3.1 Total Anggaran Kesehatan Anggaran Kesehatan di Kota Pasuruan pada tahun 2013 berdasarkan Lampiran 79 data profil kesehatan, baik di Dinas Kesehatan maupun RSUD(termasukgaji) sebesar Rp (meningkat Rp dari tahun 2012). Anggaran tersebut berasal dari APBD Kota Pasuruanm APBD Provinsi Jawa Timur dan APBN. Adapun proporsi anggaran Kesehatan Kota Pasuruan berdasar sumber anggaran tersaji dalam gambar 5.7. Gambar 5.7 Proporsi Anggaran Kesehatan Kota Pasuruan Tahun 2013 APBD Kota Pasuruan APBD Provinsi APBN 0% 10% 90% Sumber: Data Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Dinas Kesehatan, 2013 Anggaran kesehatan Kota Pasuruan 90% berasal dari APBD Kota Pasuruan termasuk penerimaan Jamkesmas dan Jampersal, 10% anggaran kesehatan berasal dari APBN yang berasal dari dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan (TP) sedangkan 0,06% anggaran kesehatan berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur yang ditujukan untuk belanja langsung. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

94 V.3.2 Anggaran Kesehatan Dalam APDB Kota Berdasarkanlampiran 79 data profil kesehatan, total anggaran kesehatan pos Dinas Kesehatan dan RSUD Dr. R. Soedarsono (termasuk gaji) adalah sebesar Rp ,- dari total anggaran (termasuk gaji) APBD Kota Pasuruan yang sebesar Rp ,51 atau sebesar 14,95% (meningkat 2,19% dari anggaran kesehatan tahun 2012). Adapun perkembangan prosentase anggaran kesehatan dalam APBD tahun 2011 s/d 2013 teraji dalam gambar 5.8. Gambar 5.8Presentase anggaran Kesehatan dalam APBD Kota Pasuruan Th s/d % 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% 14.95% 12.76% 11.31% th 2011 th 2012 th 2013 Sumber: Data Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi Dinas Kesehatan, 2011 s/d 2013 Dari gambar diatas maka dapat diperoleh informasi bahwa prosentase angggaran kesehatan semakin tahun semakin meningkat. Dari tahun 2011 prosentase anggaran kesehatan yang didanai dari APBD sebesar 11,31% dari total APBD Kota Pasuruan dan meningkat menjadi 12,76% di tahun 2012 serta meningkat lagi menjadi 14,95% di tahun V.3.3Anggaran Kesehatan Per Kapita Berdasarkan lampiran79 data profil kesehatan, alokasi anggaran kesehatan Pemerintah di Kota Pasuruan tahun 2013 (termasuk gaji) sebesar Rp ,- dengan jumlah penduduk sebesar jiwa. Dengan demikian alokasi anggaran kesehatan Pemerintah per kapita per tahun pada tahun 2013 di Kota Pasuruan sebesar Rp ,59. Angka ini menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya th yang sebesar Rp ,60 dan th sebesar Rp ,68. PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN TAHUN

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN P h o n e : 0 3 4 3-4 2 3 4 5 3 - F a x : 0 3 4 3-4 2 2 5 6 3 E m a i l : dinkeskopas2@gmail.com Buku ini diterbitkan oleh DINAS KESEHATAN KOTA

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1118KM2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 367 3 JUMLAH PENDUDUK 1 576,544 561,855 1,138,399 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 469,818 464,301 934,119.0 5 PENDUDUK 10 TAHUN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1.753,27 KM 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 309 3 JUMLAH PENDUDUK 1 2,244,772 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 KABUPATEN CIREBON NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM - 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 381/ 5 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 972 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 192 3 JUMLAH PENDUDUK 1 852,799 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 682,447 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 343 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI SMP+ 6 JUMLAH BAYI

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 8,5 Ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 68 3 JUMLAH PENDUDUK 50,884 493,947,004,83 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 407,97 382,66 790,533 5 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 299,019 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 417 desa/17 kel 3 JUMLAH PENDUDUK 1 5,077,210 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 17,650 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 20,994 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 DESA=309 KEL=8-3 JUMLAH PENDUDUK 1 869,767 819,995 1,689,232 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 673,079 551,261 1,224,340 5 PENDUDUK

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 203 K0TA TASIKMALAYA NO INDIKATOR TABEL A. GAMBARAN UMUM LUAS WILAYAH 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 3 JUMLAH PENDUDUK 4 PENDUDUK 0 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 0

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN P h o n e : 0343-423453 - F a x : 0 3 4 3-422563 E m a i l : k o t a p a s u r u a n @ d i n k e s j a t i m. g o. i d Bukuiniditerbitkanoleh

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 305,519 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 442 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1,277,610 1,247,873 2,525,483 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 belum mendapat data dari BPS 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 Kabupaten 3 JUMLAH PENDUDUK 1 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 1762,4 km2 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 desa 270+ kel 10 = 280 3 JUMLAH PENDUDUK 1 341700 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 2388161 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 167 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 151 3 JUMLAH PENDUDUK 1 1260565 1223412 2483977 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 1083136 1048577 2131713 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE

Lebih terperinci

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013

RESUME HASIL DESK PROFIL KESEHATAN 2013 A. GAMBARAN UMUM 1 LUAS WILAYAH 1 4037,6 ha 2 JUMLAH DESA/KELURAHAN 1 15 3 JUMLAH PENDUDUK 1 558178 4 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS MELEK HURUF 4 327536 5 PENDUDUK 10 TAHUN KE ATAS DENGAN PENDIDIKAN TERTINGGI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO A. GAMBARAN UMUM L P L + P Satuan 1 Luas Wilayah 37.116,5 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5.918 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 22.666.168 21.882.263 44.548.431 Jiwa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG i KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Matraman Tahun 2017 selesai disusun. Laporan Tahunan dan Profil

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas

KATA PENGANTAR. Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung system manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 -1- BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

KATA PENGANTAR. PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... DAFTAR ISI Sambutan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar Grafik... Daftar Bagan... Daftar Lampiran... i ii iii iv v vi Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 37,117 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 5891 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KABUPATEN/KOTA SE JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN KOTA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN 2012

PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN 2012 PROFIL KESEHATAN KOTA PASURUAN 2012 DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN Jl. Ir. Juanda No.66 PASURUAN P h o n e : 0 3 4 3-4 2 3 4 5 3 - F a x : 0 3 4 3-4 2 2 5 6 3 E m a i l : k o t a p a s u r u a n @ d i n

Lebih terperinci

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013

TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG TAHUN 2013 TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA PANGKAL PINANG RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 118.41 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 42

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA LHOKSEUMAWE TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 181 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 68 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 80.041 90.463

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013

KATA PENGANTAR. Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 kk KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013 ini dapat terselesaikan dengan baik. Buku

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA Dl JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a. bahwa sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan kesehatan, dan pencegahan penyakit.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan

KATA PENGANTAR. semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran, tenaga dan KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2012 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011

RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA PADANG TAHUN 2011 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 695 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 104 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 421.900 424.831

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang. B. Sistematika

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii -

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN ii - PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG - ii - DAFTAR ISI Judul Halaman Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Gambar... iv Daftar Tabel... v BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II GAMBARAN

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan upaya kesehatan yang bermutu dan mengikuti perkembangan IPTEK, harus lebih mengutamakan pendekatan promosi, pemeliharaan, peningkatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR [ ] PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR [ ] PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 2014 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR [ ] 20 13 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 i PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 Buku ini diterbitkan oleh DINAS KESEHATAN PROVINSI

Lebih terperinci

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47 2 KESEHATAN AWAL TARGET SASARAN MISI 212 213 214 215 216 217 218 218 Kunjungan Ibu Hamil K4 % 92,24 95 95 95 95 95 95 95 Dinas Kesehatan Jumlah Ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Derajat kesehatan yang tinggi merupakan salah satu perwujudan dari kesejahteraan umum masyarakat Indonesia. Oleh karena itu salah satu agenda pemerintah dalam rangka pembangunan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG

KATA PENGANTAR. Tulungagung, Juni 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULUNGAGUNG KATA PENGANTAR Dalam rangka penyediaan data atau informasi kesehatan, kualitas serta pemanfaatan guna mendukung sistem manajemen di Dinas Kesehatan, maka penyajian informasi kesehatan yang akurat, tepat

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 SKPD : Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi Tahun Anggaran : 2015 PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 2015

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Judul Tabel

DAFTAR TABEL. Judul Tabel DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel Tabel 1 : Tabel 2 : Luas wilayah, jumlah desa/kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk menurut kecamatan Kota Depok tahun 2007 Jumlah penduduk

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 Profil Kesehatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP

KATA PENGANTAR. Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO. dr.h.mohammad IMRON,M.MKes. NIP KATA PENGANTAR Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso telah dapat menyusun Profil Kesehatan Kabupaten Bondowoso Tahun 2012, yang berisi apa yang telah dikerjakan oleh Dinas

Lebih terperinci

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN Satuan Kerja Perangkat Daerah : DINAS KESEHATAN Tahun Anggaran : 2015 PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 Peningkatan Mutu Aktivitas Perkantoran Terselenggaranya

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2013 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 586.021

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN KANTOR PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH LANTAI V JL. JEND SUDIRMAN KM 12 CAMBAI KODE POS 31111 TELP. (0828) 81414200 Email: dinkespbm@yahoo.co.id KOTA PRABUMULIH Lampiran

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2012 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 1.281 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 460 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 581.947

Lebih terperinci

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP

Malang, 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2013. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA 1 BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja pada Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar secara umum sudah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang terukur berdasar Rencana Strategis yang mengacu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I

DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I DAFTAR ISI JATIM DALAM ANGKA TERKINI TAHUN 2012-2013 TRIWULAN I 1 DERAJAT KESEHATAN (AHH, AKB DAN AKI) 2 STATUS GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA 3 JUMLAH RUMAH SAKIT BERDASARKAN KEPEMILIKAN DAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP

Malang, 2013 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MALANG, Dr. SUPRANOTO, M.Kes. Pembina Tingkat I NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Dinas Kesehatan Kota Malang dapat menyelesaikan penyusunan Profil Kesehatan Kota Malang Tahun 2012. Profil Kesehatan ini disusun untuk

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam mencapai suatu tujuan organisasi diperlukan visi dan misi yang jelas serta strategi yang tepat. Agar lebih terarah dan fokus dalam melaksanakan rencana strategi diperlukan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 738 TAHUN : 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SERANG Menimbang : DENGAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan Masyarakat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat dengan Misinya Membuat Rakyat Sehat diperlukan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 2 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 2 3.297 Km 2 Jumlah Desa/Kelurahan 852 Desa/Kel 3 Jumlah Penduduk 262.351 267.400 529.751 Jiwa 4 Rata-rata

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO Puji syukur kepada Allah Subhanahuwata ala atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusunan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS PROVINSI BANTEN 2012-2017 DATA CAPAIAN Persentase Balita Ditimbang Berat 1 2 1 PROGRAM BINA GIZI DAN Badannya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MADIUN TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, serta atas berkat dan rahmat-nya, buku Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2012 dapat diterbitkan. Profil Kesehatan

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015

RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2015 RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. L P L + P Satuan Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 315 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 59 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 86,900 88,800

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN

JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH DESA/KELURAHAN DAN KECAMATAN PER KAB/KOTA DI PROV. SULUT TAHUN 2016 270 202 167 153 177 131 144 109 93 81 80 87 69 44 33 15 25 15 19 17 10 6 10 12 6 5 12 8 5 4 JMH DESA/KELURAHAN JMH KECAMATAN JUMLAH

Lebih terperinci

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Masyarakat No PROGRAM SI AWAL PENGGU NG WAB 1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2012 Profil Kesehatan Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci

RESUME PROFIL KESEHATAN

RESUME PROFIL KESEHATAN RESUME PROFIL KESEHATAN NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 203.269 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 1.581 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 3.164.800 Jiwa Tabel

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN DALAM PENCAPAIAN RPJMD KABUPATEN MALANG 2010-1015 Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan inayah-nya atas tersusunnya Profil

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2015 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI JAKARTA. dr. R. KOESMEDI PRIHARTO, Sp.OT,M.Kes NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015. Profil

Lebih terperinci

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR REVIEW INDIKATOR DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR 2015-2019 MISI 1 : Menyediakan sarana dan masyarakat yang paripurna merata, bermutu, terjangkau, nyaman dan berkeadilan No Tujuan No Sasaran Indikator Sasaran

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Dr. ALI SYOFII NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang. Dr. ALI SYOFII NIP KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kemurahan dari Alloh yang Maha Kuasa bahwasannya buku Profil Kesehatan Kabupaten Rembang tahun 2013 telah dapat diterbitkan. Buku Profil Kesehatan Kabupaten

Lebih terperinci