BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
|
|
- Susanto Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Riwayat Organisasi Sejarah Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah suatu kedinasan pemerintahan yang bergerak dibidang pekerjaan umum khususnya didaerah Ibukota Jakarta yang biasa disebut dengan DPU DKI Jakarta, berdasarkan keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 170 Tahun 2002 tentang Organisasi Dan Tata Kerja DPU DKI Jakarta. Dinas Pekerjaan Umum berlokasi di Jalan Taman Jatibaru No. 1 Jakarta telepon (021) DPU memiliki tugas pokok yang meliputi Pembinaan, Pengembangan dan Pengaturan. Pembinaan menangani kegiatan bidang pekerjaan umum meliputi penentuan sasaran dan pewujudan sasaran. Pengembangan menangani kegiatan peningkatan, pengusahaan, dan perluasan kerja sedangkan Pengaturan menangani kegiatan perundangundangan. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum; b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Penyusunan perencanaan umum, perumusan rencana operasional, dan penyusunan peraturan perundang-undangan lingkup pekerjaan umum; d. Penyusunan pedoman dan standar teknis, pelayanan masyarakat, 40
2 41 peningkatan kualitas dan pemberdayaan sumber daya manusia serta penelitian dan pengembangan lingkup pekerjaan umum; e. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan lahan, pelaksanaan konstruksi dalam rangka pembangunan dan/atau peningkatan prasarana dan sarana pekerjaan umum; f. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan umum; g. Pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengendalian sarana jaringan utilitas; h. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian atas rekomendasi dan/atau perizinan lingkup pekerjaan umum yang diterbitkan; i. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pekerjaan umum; j. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan dan pengelolaan prasarana dan sarana pekerjaan umum; k. Pemungutan, penatausahaan, penyetoran, pelaposan dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi lingkup pekerjaan umum; l. Pengelolaan kesekretariatan Dinas meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan dan anggaran, serta tata usaha keuangan; m. Pemberian dukungan teknis dan administratif kepada masyarakat dan institusi; n. Penyediaan dan pemberian layanan pemakaian alat-alat teknis dan alatalat berat, serta penelitian, pengukuran, dan pengujian laboratorium
3 42 lingkup pekerjaan umum; o. Pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan suku dinas Visi dan misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan DPU Visi dan misi yang diemban Dinas Perkerjaan Umum dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut: Visi DPU DKI Jakarta Mewujudkan prasarana dan sarana bidang perkerjaan umum yang berkualitas internasional. Handal dan bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka menuju Jakarta bebas banjir dan mendukung penurunan tingkat kemacetan lalu lintas. Misi DPU DKI Jakarta 1. Membangun tata kelola urusan pekerjaan umum yang baik dengan menerapkan prinsip profesionalisme, transparansi, akuntabilitas dan kemandirian; 2. Melayani masyarakat dalam urusan pekerjaan umum dengan prinsipprinsip kesetaraan, pelayanan yang mudah, cepat dan berorientasi kepada pemenuhan seluas-luasnya kebutuhan masyarakat; 3. Memberdayakan masyarakat dengan membangun kemitraan kerja antara aparatur dan segenap pemangku kepentingan, guna mengupayakan penyelesaian terbaik terhadap permasalahan pada setiap proses penyelenggaraan urusan pekerjaan umum; 4. Membangun prasarana dan sarana pekerjaan umum yang bermanfaat bagi masyarakat, berkualitas tinggi sesuai dengan perkembangan
4 43 teknologi dan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan; 5. Membangun prasarana dan sarana pekerjaan umum guna mendorong terciptanya lingkungan kehidupan kota yang dinamis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dan sasaran Dinas Perkerjaan Umum dalam pembinaan, pengembangan dan pengaturan prasarana dan sarana bidang perkerjaaan umum adalah: Tujuan Pertama: Berkurangnya lokasi/kawasan banjir diwilayah provinsi DKI Jakarta. Sasaran dari tujuan ini adalah berkurangnya 12 lokasi genangan air/banjir di DKI Jakarta. Tujuan Kedua: Bertambahnya sumber Air Baku(air Permukaan). Sasaran dari tujuan ini adalah terbangunnya situ/waduk retensi dan konservasi air pada 6 lokasi yaitu, waduk Sunter Hulu, waduk Cilangkap,Situ Babakan, Situ Mangga Bolong, Situ Munjul dan situ cimanggis. Tujuan Ketiga: Berkurangnya Sumber pencemaran Kali, waduk dan situ. Sasaran dari tujuan ini adalah terbangunnya IPAL pada pada lokasi-lokasi yang telah ditentukan (3 lokasi IPAL pada pasar tradisional, 5 lokasi IPAL pada kantor kecamatan, 7 lokasi IPAL kawasan) Tujuan Keempat: Berkembangnya sistem jaringan jalan. Sasaran dari tujuan ini meliputi:
5 44 1. Berkembangnya jaringan jalan sesuai dengan fungsi dan hirarki 2. Meningkatnya kapasitas jalan dan persimpangan 3. Terpeliharanya jalan guna pemantapan pelayanan Ada 4 strategi dasar yang digunakan oleh dimas perkerjaan umum dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, antara lain adalah : 1. Memanfaatkan kekuatan untuk meraih peluang 2. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi tantangan 3. Mengurangi kelemahan untuk mendapatkan peluang 4. Mengurangi kelemahan untuk meminimalkan tantangan 3.2 Struktur Organisasi Struktur Organisasi DPU Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum
6 Wewenang dan Tanggung Jawab 1. Kepala Dinas : Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut : Memimpin dan melaksanakan tugas dan fungsi perusahaan. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh Bagian, Subdinas, Suku Dinas, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional. 2. Kepala Dinas : Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut : Memimpin dan melaksanakan tugas dan fungsi perusahaan. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh Bagian, Subdinas, Suku Dinas, Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Kelompok Jabatan Fungsional 3. Wakil Kepala Dinas Wakil Kepala Dinas mempunyai tugas sebagai berikut : Membantu Kepala Dinas dalam memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi. Melaksanakan koordinasi dan pengendalian atas pelaksanaan segala kebijakan yang ditetapkan Kepala Dinas. Melaksanakan tugas Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugasnya.
7 46 Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. 4. Sekretaris Dinas Sekretariat Dinas mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengelolaan kesekretariatan Dinas meliputi administrasi umum, administrasi kepegawaian, perencanaan program dan anggaran, dan administrasi keuangan serta penatausahaan penerimaan retribusi lingkup pekerjaan umum. Sekretariat Dinas mempunyai fungsi : a. Penyusunan kebijakan dan pelaksanaan administrasi umum, perlengkapan kantor, dan kerumahtanggaan; b. Penatausahaan kepegawaian dan peningkatan sumber daya pegawai; c. Penyusunan rencana program dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum; d. Penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban keuangan dinas, dan pembinaan teknis keuangan, serta penerimaan retribusi lingkup pekerjaan umum. Sekretariat Dinas dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
8 47 5. Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a. Melaksanakan kegiatan pengendalian, penelitian, penggandaan dan pendistribusian naskah dinas/surat menyurat serta kearsipan/dokumentasi dan perpustakaan dinas; b. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan dinas, termasuk penyelenggaraan rapat-rapat kedinasan; c. Melaksanakan kegiatan penatausahaan barang inventaris dan pemeliharaan kendaraan operasional dinas; d. Menyusun dan mengajukan konsep standardisasi, usulan harga satuan, dan pengadaan barang inventaris kantor termasuk kendaraan operasional dinas; e. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan gedung kantor dan rumah jaga, pengaturan tata letak dan pemanfaatan ruang kantor dan pengamanan kantor; f. Mengatur penyelenggaraan kegiatan protokoler dan kehumasan dinas; g. Mengendalikan penggunaan telepon, air dan listrik; h. Mengendalikan kinerja perpustakaan; i. Melaksanakan tugas-tugas umum lainnya; 6. Subbagian Kepegawaian Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas sebagai berikut :
9 48 a. Menyelenggarakan kegiatan penatausahaan kepegawaian berbasis teknologi informasi meliputi formasi pegawai, kenaikan pangkat, pensiun, penghargaan, kesejahteraan pegawai, mutasi, promosi, disiplin pegawai, penyiapan daftar urut kepangkatan, dan penempatan pegawai; b. Melaksanakan dan mengevaluasi daftar hadir, menghimpun data evaluasi kinerja, menyiapkan proses hukuman disiplin dan menyiapkan pelaporannya; c. Menyiapkan data dan informasi kepegawaian dalam rangka pelaksanaan analisa jabatan d. Menyusun rencana dan sistem pengembangan sumber daya manusia berdasarkan rencana pembinaan dan program kerja DPU dan SDPU; e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknik substantif, serta pembinaan rohani dan jasmani. 7. Subbagian Program dan Anggaran Subbagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas sebagai berikut : a. Menyusun perumusan kebijakan rencana strategis Dinas Pekerjaan Umum; b. Menyusun rencana program kerja Dinas Pekerjaan Umum, meliputi program kerja jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek;
10 49 c. Menghimpun, merumuskan dan menyusun rencana kerja dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum; d. Mengevaluasi secara berkala (mingguan, bulanan dan tahunan) pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Dinas Pekerjaan Umum; e. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pelaporan dinas dan perumusan kebijakan teknik operasional Dinas Pekerjaan Umum; f. Menyiapkan laporan tahunan dan lima tahunan hasil penilaian dan pengendalian program kerja dan mekanisme kerja, laporan akuntabilitas kinerja dinas, serta laporan neraca anggaran Dinas; g. Menyiapkan dan mengembangkan sistem informasi data dan program dengan sistem komputerisasi; h. Melaksanakan pemutakhiran data aset prasarana dan sarana pekerjaan umum. 8. Subbagian Keuangan mempunyai tugas Subbagian Keuangan mempunyai tugas : a. Mengurus proses penerbitan penyediaan dana; b. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui PPTK; c. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainna yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; d. Melakukan verifikasi SPP;
11 50 e. Meyiapkan SPM; f. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan; g. Melaksanakan akuntasi SKPD; h. Melakukan montoring penggunaan anggaran dan menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan / akuntansi; i. Melakukan pembayaran gaji, tunjangan, honor, dan insentif pegawai; j. Melaksanakan dan mengadministrasikan pemungutan retribusi dan kompensasi lingkup pekerjaan umum; k. Melakukan tugas lain yang berhubungan dengan kegiatan ketatausahaan keuangan. 9. Subbagian Keuangan Subbagian Keuangan mempunyai tugas : a. Mengurus proses penerbitan penyediaan dana; b. Meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui PPTK; c. Meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU, dan SPP-LS gaji dan tunjangan PNS serta penghasilan lainna yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran; d. Melakukan verifikasi SPP;
12 51 e. Menyiapkan SPM; f. Melakukan verifikasi harian atas penerimaan; g. Melaksanakan akuntasi SKPD; h. Melakukan montoring penggunaan anggaran dan menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan / akuntansi; i. Melakukan pembayaran gaji, tunjangan, honor, dan insentif pegawai; j. Melaksanakan dan mengadministrasikan pemungutan retribusi dan kompensasi lingkup pekerjaan umum; k. Melakukan tugas lain yang berhubungan dengan kegiatan ketatausahaan keuangan. 10. Bidang Jalan Bidang jalan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi pembangunan dan peningkatan jalan. Bidang Jalan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan jalan; b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pembangunan jalan; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan peningkatan jalan. Bidang Jalan terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Jalan;
13 52 b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Pembangunan Jalan; c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Peningkatan Jalan Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Jalan. 11. Bidang Jembatan Bidang Jembatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi pembangunan dan peningkatan jembatan dan simpang tak sebidang. Bidang Jembatan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan jembatan dan simpang tak sebidang; b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan konstruksi jembatan; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan konstruksi simpang tak sebidang. Bidang Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Jembatan terdiri dari: a. Seksi Perencanaan jembatan; b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Jembatan; c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Simpang Tak Sebidang.
14 Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air Bidang Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan, dan pelaksanaan pengelolaan sumber daya air. Untuk menyelenggarakan tugasnya, Bidang Sumber Daya Air mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pengelolaan sumber daya air; b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan konservasi dan pendayagunaan sumber daya air; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengendalian banjir. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Air; b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Konservasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Air; c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Pengendali Banjir. Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Air.
15 Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Bidang Pemelihaaran Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan pedoman dan standar teknis, perencanaan, dan pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan sumber daya air. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pengoperasian dan pemeliharaan sumber daya air; b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana konservasi dan pendayagunaan sumber daya air; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan prasarana dan sarana pengendalian banjir. Bidang Pemelihaaran Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Pemeliharaan Sumber Daya Air; b. Seksi Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Konservasi dan Pendayagunaan Sumber Daya Air; c. Seksi Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pengendalian Banjir.
16 55 Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air. 14. Bidang Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunanan pedoman dan standar teknis, perencanaan, dan pelaksanaan pemeliharaan jalan, jembatan dan simpang tak sebidang. Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan perencanaan pemeliharaan jalan, jembatan dan simpang tak sebidang; b. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan jalan; c. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan jembatan dan simpang tak sebidang. Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pemelihaaran Jalan dan Jembatan terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Pemeliharaan Jalan; c. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Pemeliharaan Jembatan. Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
17 56 melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. 15. Bidang Bina Prasarana Pekerjaan Umum Dan Sarana Jaringan Utilitas Bidang Bina Prasarana Umum dan Sarana Jaringan Utilitas mempunyai tugas memberikan pelayanan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas rekomendasi/perijinan, pengendalian sarana jaringan utilitas, serta pengadaan dan pengamanan lahan untuk prasarana dan sarana pekerjaan umum. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Prasarana Pekerjaan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas mempunyai fungsi: a. Pelaksanaan kegiatan pemberian layanan masyarakat lingkup pekerjaan umum; b. Pelaksanaan dan pengendalian atas rekomendasi/perijinan lingkup pekerjaan umum; c. Pelaksanaan dan pengendalian pengadaan dan pengamanan lahan prasarana dan sarana pekerjaan umum. Bidang Bina Prasarana Pekerjaan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas terdiri dari : a. Seksi Pelayanan Masyarakat dan Perijinan; b. Seksi Pelaksanaan dan Pengendalian Perijinan; c. Seksi Pengadaan dan Pengamanan Lahan Prasarana dan Sarana Pekerjaan Umum. Tiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam
18 57 melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Bina Prasarana Pekerjaan Umum dan Sarana Jaringan Utilitas. 16. Unit Pelaksana Teknik Dinas Di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dibentuk Pelaksana Teknik Dinas sesuai dengan kebutuhan. Pembentukan, susunan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknik Dinas, ditetapkan dengan keputusan Gubernur. Bidang Pelaksana Teknik Dinas : a. UPT Prasarana dan Sarana Jaringan Utilitas b. UPT Peralatan dan Perbekalan c. UPT Penyelidikan, Pengujian, dan Pengukuran 17. SDPU Jalan Di setiap Pemerintah Kota Administrasi dibentuk Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Suku Dinas Jalan bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada Kepala Dinas dan secara komando operasional kepada Walikota yang bersangkutan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, pengendalian, dan pengamanan jalan dan jembatan, serta pengawasan sarana jaringan utilitas berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan kebijakan
19 58 operasional dari Walikota yang bersangkutan. Untuk menyelenggarakan tugas, Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum Jalan; b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan lahan, pelaksanaan konstruksi kegiatan pembangunan / peningkatan jalan dan jembatan; d. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan jalan dan jembatan; e. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendallian atas rekomendasi / perijinan, serta pengawasan sarana jaringan utilitas; f. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; g. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan jalan dan jembatan; h. Pelaksanakan kegiatan administrasi umum; i. Pembinaan kegiatan pekerjaan jalan dan jembatan di kecamatan. 18. SDPU Tata Air Di setiap Pemerintah Kota Adminisrasi dibentuk Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air. Suku Dinas Pekerjaan Umum
20 59 Sumber Daya Air dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Suku Dinas bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada Kepala Dinas dan secara komando operasional kepada Walikota yang bersangkutan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, pengendalian, dan pengamanan sumber daya air berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan kebijakan operasional dari Walikota yang bersangkutan. Untuk menyelenggarakan tugas, Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air; b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan lahan, pelaksanaan konstruksi kegiatan pengelolaan sumber daya air; d. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan sumber daya air; e. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendallian atas rekomendasi/ perijinan; f. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air; g. Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;
21 60 h. Pelaksanakan kegiatan administrasi umum; i. Pembinaan kegiatan pekerjaan pengelolaan sumber daya air di kecamatan. 19. SDPU Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Suku Dinas bertanggung jawab secara teknis dan administrasi kepada Kepala Dinas dan secara komando operasional kepada Bupati yang bersangkutan. Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pembinaan, pembangunan, peningkatan, pemeliharaan, pengendalian dan pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan umum meliputi jalan, jembatan, sumber daya air dan sarana jaringan utilitas berdasarkan kebijakan teknik dari Kepala Dinas dan kebijakan operasional dari Bupati yang bersangkutan. Untuk menyelenggarakan tugas, Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran Suku Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten; b. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan; c. Pemrograman dan penganggaran, perencanaan teknis, pengadaan lahan, pelaksanaan konstruksi kegiatan pembangunan/peningkatan
22 61 prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten; d. Pengoperasian dan pemeliharaan serta pengamanan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten; e. Pemberian layanan, pembinaan, pengawasan, dan pengendallian atas rekomendasi/ perijinan, serta pengawasan sarana jaringan utilitas; f. Pengembangan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten; g. Pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten; h. Pelaksanakan kegiatan administrasi umum; i. Pembinaan kegiatan pekerjaan prasarana dan sarana pekerjaan umum kabupaten di kecamatan. 3.3 Gambaran Umum Permasalahan Curah hujan yang tinggi di saat musim penghujan membuat sebagian wilayah Jakarta cepat sekali tergenang air. Selain karena curah hujan, banjir di Jakarta juga disebabkan oleh kontur wilayah Jakarta sendiri. Dari luas wilayah yang ada, sekitar hektar atau 40% dari luas wilayah Jakarta merupakan dataran rendah. Potensi terjadinya genangan berlangsung sangat cepat di musim hujan. Terutama di wilayah Jakarta Pusat sebagai daerah pusat pemerintahan dan bisnis dimana banyaknya infrastruktur seperti gedung-gedung perkantoran kurang memperhatikan sistem drainase di sekitarnya. Hal ini mempercepat
23 62 timbulnya genangan akibat kurangnya saluran resapan. Kurangnya daerah resapan menghambat laju air sehingga genangan semakin meluas. Perlu adanya penanganan cepat apabila terjadi banjir maupun genangan di Jakarta Pusat yang sudah diperkirakan oleh Dinas Pekerjaan Umum sehingga dapat meminimalkan dampak dari banjir maupun genangan yang terjadi. Untuk itu diperlukan sebuah solusi dimana DPU dapat dengan mudah mengatur sistem drainase serta mampu menganalisa secara cepat solusi tersebut sebelum datangnya musibah baru. Saat ini DPU mempunyai Suku Dinas Air Jakarta Pusat yang berperan dalam perencanaan dan pengawasan sistem drainase di Jakarta Pusat. Petugas lapangan melakukan survey ke lokasi sarana sistem drainase. Petugas mengumpulkan data di lapangan seperti pompa dan saluran. Permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagai berikut : Data yang telah dikumpulkan dikaji secara manual oleh bagian bina program lalu disimpan dalam bentuk arsip. Hasil kajian yang disimpan dalam arsip baru akan diproses secara komputerisasi kemudian. Jadi, data lebih dahulu diproses secara manual. Sistem yang ada pada DPU belum mampu mengkaji data lapangan secara langsung ke komputer dengan analisa spasial maupun atribut. Sistem yang ada pada DPU hanya bisa memaparkan lokasi-lokasi genangan tanpa menampilkan informasi spasial sistem drainase yang ada di jakarta pusat.
24 Kebutuhan Sistem dan Pemecahan Masalah Kebutuhan Sistem Melihat sistem yang berjalan selama ini di DPU yaitu hanya memaparkan lokasi-lokasi genangan tanpa menampilkan informasi spasial sistem drainase yang ada di Jakarta Pusat dengan jelas maka sistem yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Sistem yang dibutuhkan tersebut mampu menampilkan semua informasi seputar genangan, sarana penanggulangan genangan, lokasi-lokasi yang terkena dampak, dan lokasi yang berpotensi timbulnya genangan. Sistem yang dibutuhkan mampu menampilkan informasi spasial dan atribut saluran drainase yang ada di Jakarta Pusat Pemecahan Masalah Dari permasalahan yang ada diatas, maka disimpulkan bahwa perlu dirancang suatu SIG sebagai berikut : 1. Merancang sistem yang dapat mengelola data spasial dan non spasial dengan baik. 2. Sistem ini dapat pula menampilkan serta mengupdate data secara langsung. 3. Dalam sistem yang diusulkan ditambahkan simulasi untuk analisis spasial yaitu dengan buffering area genangan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam penambahan sarana drainase atau
25 64 pompa. Dari situ akan diketahui sarana apa saja yang dibutuhkan untuk mengurangi genangan yang ada. Dengan sistem ini, diharapkan mampu menghemat waktu dan biaya bagi petugas lapangan serta mempercepat dalam pengambilan keputusan penambahan sarana baru. Juga dengan sistem ini akan mempermudah pemeliharaan sarana seperti pompa secara berkala.
26 Data Flow Diagram Diagram Konteks Gambar 3.2 Diagram Konteks Sistem yang diusulkan
27 Diagram Nol Gambar 3.3 Diagram Nol Sistem yang diusulkan
28 Perancangan Database Kamus Data Berikut ini adalah kamus data dari tabel-tabel yang digunakan dalam Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Geografi Saluran Drainase di Wilayah Jakarta Pusat : User Jalan + password + id_kawasan + nama_jalan Saluran + id_pompa + id_kecamatan + nama_saluran + panjang_saluran Pompa + nama_pompa + jumlah_unit + kapasitas + maintenance + catatan Genangan + id_kecamatan + id_jalan + id_saluran + lokasi_genangan + luasgenangan Bangunan + id_kecamatan + id_kawasan + nama_bangunan Kawasan Kecamatan + nama_kawasan + luas _kawasan + nama_kecamatan + luas
29 ERD (Entity Relational Diagram) Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram
30 Spesifikasi Tabel 1. Tabel User Nama Tabel Deskripsi Key : User : Database untuk pengguna aplikasi : username Tabel 3.1 Spesifikasi Tabel User Nama Field Tipe Panjang Keterangan Username Varchar 6 Kode User password Varchar 6 Password 2. Tabel Jalan Nama Tabel Deskripsi : Jalan : Database untuk jalan yang berada di wilayah Jakarta Pusat Key : id_jalan Tabel 3.2 Spesifikasi Tabel Jalan Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_jalan Varchar 8 Kode jalan Id_kawasan Varchar 6 Kode kawasan Nama_jalan Varchar 15 Nama jalan
31 70 3. Tabel Saluran Nama Tabel Deskripsi : Saluran : Database untuk saluran yang berada di Jakarta Pusat Key : id_saluran Tabel 3.3 Spesifikasi Tabel Saluran Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_saluran Varchar 6 Kode saluran Id_pompa Varchar 6 Kode pompa Id_kecamatan Varchar 6 Kode kecamatan Nama_saluran Varchar 30 Nama saluran Panjang_saluran Int 5 Panjang saluran 4. Tabel Pompa Nama Tabel Deskripsi : Pompa : Database untuk pompa yang berada di Jakarta Pusat Key : id_pompa Tabel 3.4 Spesifikasi Tabel Pompa Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_pompa Varchar 6 Kode pompa Nama_pompa Varchar 20 Nama pompa Jumlah_unit Varchar 5 Jumlah pompa
32 71 Kapasitas Int 6 Daya tampung Maintenance Varchar 10 Waktu perbaikan terakhir Catatan Varchar 100 Informasi / keterangan tambahan mengenai pompa 5. Tabel Genangan Nama Tabel Deskripsi : Genangan : Database untuk genangan yang berada di Jakarta Pusat Key : id_genangan Tabel 3.5 Spesifikasi Tabel Genangan Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_genangan Varchar 5 Kode genangan Id_kecamatan Varchar 6 Kode kelurahan Id_jalan Varchar 8 Kode jalan Id_saluran Varchar 6 Kode saluran Lokasi_genangan Varchar 30 Lokasi genangan Luas_genangan Int 5 Luas genangan
33 72 6. Tabel Bangunan Nama Tabel Deskripsi : Bangunan : Database untuk bangunan yang berada di Jakarta Pusat Key : id_bangunan Tabel 3.6 Spesifikasi Tabel Bangunan Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_bangunan Varchar 6 Kode bangunan Id_kawasan Varchar 5 Kode kawasan Id_kecamatan Varchar 6 Kode kecamatan Nama_bangunan Varchar 30 Nama bangunan 7. Tabel Kawasan Nama Tabel Deskripsi : Kawasan : Database untuk kawasan yang berada di Jakarta Pusat Key : id_kawasan Tabel 3.7 Spesifikasi Tabel Kawasan Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_kawasan Varchar 5 Kode kawasan Nama_kawasan Varchar 30 Nama kawasan Luas_kawasan Int 5 Luas kawasan
34 73 8. Tabel Kecamatan Nama Tabel Deskripsi : Kecamatan : Database untuk kecamatan yang berada di Jakarta Pusat Key : id_kecamatan Tabel 3.8 Spesifikasi Tabel Kecamatan Nama Field Tipe Panjang Keterangan Id_kecamatan Varchar 6 Kode kecamatan Nama_kecamatan Varchar 20 Nama kecamatan Luas_kecamatan Int 5 Luas kecamatan 3.7 Perancangan Menu Di dalam menu utama terdapat empat sub menu, yaitu print, tools, about, update dan logout. Struktur hierarki menu ditunjukkan pada gambar 3.7. Sub menu tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Menu Print Untuk mencetak layer yang ada pada tampilan aplikasi. 2. Menu Tools Menu tools terdiri dari sembilan sub menu, yaitu : Select, untuk menampilkan data atribut yang diinginkan. Zoom in, untuk memperbesar tampilan layer. Zoom out, untuk memperkecil tampilan layer.
35 74 Pan, untuk menggerakkan peta yang ada di tampilan layer dan dapat digunakan apabila peta tidak dalam keadaan normal. Full Extend, untuk mengubah ukuran peta sesuai dengan besar layar. Layer select, untuk memilih layer yang aktif. Searching, untuk mencari lokasi yang diinginkan tetapi hanya yang berupa point. Buffer, untuk mengetahui informasi yang ada disekitar area buffer. Help, untuk menampilkan layar yang berisi tentang cara menggunakan aplikasi ini. 3. Menu Update Mengubah data atribut dari beberapa informasi spasial yang ada. 4. Menu About Menampilkan catatan tentang aplikasi yang dibuat untuk kepentingan pengguna dan cara penggunaan aplikasi tersebut. 5. Menu Logout Untuk keluar dari aplikasi secara keseluruhan.
36 Gambar 3.5 Diagram Hierarki Main Menu 75
37 Perancangan Layar Gambar 3.6 Rancangan Layar Pembuka Keterangan gambar : Tipe Login : 1. User 2. Admin
38 77 Gambar 3.7 Rancangan Layar Utama Keterangan Toolbars : 1. Select 2. Zoom In 3. Zoom Out 4. Pan 5. Full Extend 6. Layer Select 7. Searching 8. Help
39 78 Gambar 3.8 Rancangan Layar Searching Keterangan Toolbars : 1. Select 2. Zoom In 3. Zoom Out 4. Pan 5. Full Extend 6. Layer Select 7. Searching 8. Help
40 79 Gambar 3.9 Rancangan Layar Buffer Keterangan Toolbars : 9. Select 10. Zoom In 11. Zoom Out 12. Pan 13. Full Extend 14. Layer Select 15. Searching 16. Help
41 Gambar 3.10 Rancangan Layar Update 80
42 Gambar 3.11 Rancangan Layar Help 81
43 Gambar 3.12 Rancangan Layar About 82
44 Perancangan STD State Trantition Diagram (STD) merupakan suatu modeling tools yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. STD digunakan sebagai pedoman perancangan serta tampilan layar untuk mempermudah perancangan. Berikut ini akan dijelaskan tahap kondisi dan aksi serta status dari aplikasi SIG Gambar 3.13 STD Pembuka
45 Gambar 3.14 STD Menu Utama 84
46 85 Gambar 3.15 STD Proses Zoom In Gambar 3.16 STD Proses Zoom Out
47 86 Gambar 3.17 STD Proses Pan Gambar 3.18 STD Proses Full Extend
48 87 Gambar 3.19 STD Proses Searching Gambar 3.20 STD Proses Buffer
49 88 Gambar 3.21 STD Proses Print Gambar 3.22 STD Proses Select
50 89 Gambar 3.23 STD Proses Update 3.10 Spesifikasi Program Modul Menu Utama Panggil Modul Pembuka Menampilkan Menu MenuUtama Lakukan pilihan Pilih Print Panggil Modul Print Akhir Pilihan
51 90 Pilih Tools Menampilkan Menu Tools Lakukan pilihan Pilih Select Menampilkan data atribut yang diinginkan Pilih Zoom In Rubah MapMode ke Zoom In Pilih Zoom Out Rubah MapMode ke Zoom Out Pilih Pan Rubah MapMode ke Pan Pilih Skale
52 91 Rubah MapMode ke Skale Pilih Layer Select Pilih Searching Menampilkan pencarian yang diinginkan Pilih Buffer Rubah Mapmode ke Buffer Pilih Help Menampilkan Layar help Akhir pilihan Pilih About Menampilkan Layar About Akhir pilihan
53 92 Pilih Logout Keluar dari aplikasi secara keseluruhan Akhir pilihan Akhir Modul Modul Pembuka Menampilkan Layar Pembuka Mengisi Form pada layar Pembuka Tekan Tombol Login Tutup Layar Pembuka Akhir Modul Modul Print Menampilkan Form Print Lakukan pilihan jenis cetak Jika tekan tombol print, makacetak sesuai peta
54 93 Jika tekan tombol cancel, maka kembali ke Menu Utama Akhir Modul Modul Buffer Menampilkan Frame Buffer Memilih data yang ada di daerah Buffer Lakukan Pilihan Jika pilih jalan Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data jalan pada daerah buffer Selain itu jika pilih saluran Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data saluran pada daerah buffer Selain itu jika pilih pompa Tekan kiri mouse pada layer
55 94 Menampilkan informasi data pompa pada daerah buffer Selain itu jika pilih genangan Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data genangan pada daerah buffer Selain itu jika pilih bangunan Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data bangunan pada daerah buffer Selain itu jika pilih kawasan Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data kawasan pada daerah buffer Selain itu jika pilih kelurahan Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data kelurahan pada daerah buffer
56 95 Selain itu jika pilih kecamatan Tekan kiri mouse pada layer Menampilkan informasi data kecamatan pada daerah buffer Akhir Jika Akhir Pilihan Mengklik daerah diluar buffer, untuk menghapus buffer Akhir Modul Modul Searching Menampilkan Form Searching Memilih pilihan pada list/menu Mengetik data yang ingin dicari Tekan tombol search Menampilkan data yang dicari Pilih data yang dicari
57 96 Pilih tombol zoom to Menampilkan data spasial secara Zoom In, dengan warna berbeda Akhir Modul Modul Update Menampilkan Data Atribut Memilih Data yang akan di Update Mengupdate Data yang diinginkan Tekan Tombol Submit Akhir Modul
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi 3.1.1 Sejarah Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah suatu kedinasan pemerintahan yang bergerak dibidang pekerjaan umum khususnya didaerah
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG KOTA
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN
WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PERUMAHAN DAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH,
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Latar Belakang Terbentuknya Kementrian Kehutanan Pembangunan kehutanan sebagai suatu rangkaian usaha diarahkan dan direncanakan untuk
Lebih terperinciWALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG
WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN TAMAN PINTAR
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 22 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciDRAFT PER TGL 22 OKT 2008
DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN : 2002 NOMOR : 30 KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,
Lebih terperinciGUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 256 TAHUN 2014 TENTANG
I SALINAN I GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 256 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS BINA MARGA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUGAS, TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH
Lebih terperinciDRAFT PER TGL 17 OKT 2008
DRAFT PER TGL 17 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 48 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman
38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman Dinas Pertamanan dan Pemakaman adalah salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberi tugas dan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dinas Perumahan dan Gedung Pemda (DPGP) Provinsi DKI Jakarta
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Organisasi Dinas Perumahan dan Gedung Pemda (DPGP) Provinsi DKI Jakarta merupakan gabungan dua (2) instansi antara Dinas Perumahan dengan Kantor Tata Bangunan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS,FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA. Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah
BAB II GAMBARAN UMUM BADAN LINGKUNGAN HIDUP (BLH) KOTA YOGYAKARTA A. Sejarah Sebelum di bentuknya Badan Lingkungan Hidup, Instansi ini pernah mengalami beberapa perubahan antara lain : Dinas kebersihan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN DAN TATA RUANG DENGAN
Lebih terperinciBUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciGubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG
GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA
SALINAN BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, FUNGSI, TUGAS DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT
1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 106 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG, DAN PERTANAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciURAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KOTA MADIUN No 1 Kepala Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan pembangunan, pengelolaan sumber
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH
BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR : LAMPIRAN : 3 (TIGA) TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN KEUANGAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
Lebih terperinciTUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017
TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 62 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: : PERATURAN WALIKOTA TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KOTA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 44 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015
PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN
Lebih terperinciURAIAN TUGAS DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUKOMUKO
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MUKOMUKO NOMOR TAHUN 2016 TANGGAL 2016 URAIAN TUGAS DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUKOMUKO A. Kepala Dinas, Bertugas: 1. mengkoordinasikan penyusunan program
Lebih terperinciMENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI
BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2009 PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR : 44 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BUPATI BEKASI Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2011
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI INSPEKTORAT KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA
BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBagian Kedua Kepala Dinas Pasal 291 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 290 huruf a, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam melak
BAB XV DINAS BINA MARGA DAN TATA RUANG Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 290 Susunan Organisasi Dinas Bina Marga dan Tata Ruang terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan : 1. Sub Bagian
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciTaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG
TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciUrusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan pe
- 2-3 4. 5. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968
Lebih terperinciDRAFT PER TGL 22 OKT 2008
DRAFT PER TGL 22 OKT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 46 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BUPATI PURWAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA
WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BIMA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KOTA YOGYAKARTA DENGAN
Lebih terperinciBUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG
-1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K)
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 554 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN (BP4K) Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, bahwa
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciWALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA
WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA YOGYAKARTA
Lebih terperinci