BAB I PENDAHULUAN. yang cerah. Namun harapan memperoleh pendidikan tinggi tidak selalu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. yang cerah. Namun harapan memperoleh pendidikan tinggi tidak selalu"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Individu pada umumnya memiliki harapan ingin melanjutkan pendidikan setinggi mungkin. Dengan pendidikan seseorang akan mendapatkan taraf kehidupan yang lebih baik, terhindar dari pengangguran serta mampu bersaing di dalam dunia kerja sehingga memperoleh masa depan yang cerah. Namun harapan memperoleh pendidikan tinggi tidak selalu dimiliki setiap individu, hal ini dikarenakan keadaan ekonomi maupun prestasi akademik / non akademik yang dimiliki individu tersebut. Hal ini menjadi faktor pertama yang menghambat seorang individu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Keterbatasan ekonomi membuat individu yang berasal dari keluarga yang memiliki ekonomi kurang mampu harus bersaing dalam prestasi akademik / non akademik untuk mendapatkan pendidikan layaknya individu dari keluarga yang memiliki ekonomi mampu. Bagi individu yang memiliki ekonomi kurang mampubiaya pendidikan yang tinggi merupakan hambatan terbesar mereka untuk melanjutkan study sampai tingkat perguruan tinggi. Melihat fenomena ini bantuan pendidikan atau beasiswa merupakan salah satu alternatif yang dapat individu manfaatkan untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan yang di inginkannya. Pemerintah telah memberikan subsidi yang besar untuk sektor pendidikan, sesuai isi Pasal 31 ayat 4 Undang-undang dasar (UUD)

2 yaitu Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Dengan kata lain pemerintah memiliki tujuan ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya dengan cara pemberian bantuan pendidikan untuk menempuh pendidikan tinggi berupa beasiswabagi semua jenjang pendidikan yang diperuntukan mulai dari diploma, sarjana sampai pasca sarjana baik di dalam maupun di luar negeri (Beasiswa Dikti, 2013). Hal ini dimaksudkan agar pendidikan dapat terjangkau luas di kalangan anggota masyarakat, sehingga setiap individu yang memiliki bekal skill dan pengetahuan yang memadai pada gilirannya dapat menjadi modal untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik (Ariefa E. dalam Sujarwo, 2013:15). Untuk jenjang diploma dan sarjana, pemerintah menyediakan lima macam beasiswa yaitu Beasiswa Pendidikan bagi calon Mahasiswa Berprestasi (bidikmisi), beasiswa peningkatan Prestasi Akademi (PPA), Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), Beasiswa Olimpiade Sains Internasional (OSI) dan Beasiswa Ko-Ekstra Kulikuler (Beasiswa Dikti, 2013). Dalam Pasal 31 ayat 1 Undang-undang dasar(uud) 1945 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan. Dengan kata lain individu yang masuk golongan kurang mampu berhak mendapatkan pendidikan yang layak dan bermutu. Beberapa peraturan perundangan-undangan yang mendasari terbentuknya layanan bantuan biaya 2

3 pendidikan menurut Ditjen Dikti (2012:1) antara lain: Undang-undang (UU)No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab V pasal 12, Peraturan Pemerintah (PP) No. 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan pemerintah (PP) nomer 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. Dari peraturan peundang-undangan diatas, selanjutnya pemerintah merancang berbagai macam bantuan pendidikan seperti Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) sejak tahun 2008 sampai 2011 sebanyak mahasiswa PTS dan PTN kepada mahasiswa (Ditjen Dikti, 2012:2). Tidak hanya dari pihak pemerintah, beasiswa dapat diberikan oleh lembaga selain pemerintah, perusahaan, yayasan atau instansi-instansi yang lain. Beasiswa menjadi sarana bantuan pendidikan bagi pelajar maupun mahasiswa yang memiliki ekonomi tidak mampu namun ingin mengenyam pendidikan sampai pendidikan tinggi. Dengan beasiswa diharapkan bisa mambantu individu yang memiliki ekonomi kurang mampu agar dapat memperoleh pendidikan sebaik mungkin. Sejak tahun 2010 pemerintah dan direktorat jenderal pendidikan tinggi, kementrian pendidikan dan kebudayaan membuat program bantuan yang diperuntukan bagi mahasiswa kurang mampu namun memiliki prestasi akademik yang bagus. Program bantuan pendidikan ini dinamakan beasiswa bidikmisi. Program bantuan pendidikan bidikmisi diperuntukan bagi 3

4 mahasiswa baru yang memiliki potensi akademik yang memadai tetapi kurang mampu dalam segi ekonomi (Ditjen Dikti, 2012:2). Program bantuan bidikmisi ini memiliki misi dan tujuan sendiri yaitu seperti yang dijelaskan dalam buku paduan bidikmisi. Misi dari program beasiswa bidikmisi sendiri yangpertamamenghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi. Kedua Menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutus mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan tujuan program beasiswa Bidikmisi ini yaitu: 1) Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya mereka yang mempunyai masalah ekonomi, 2) Meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi peserta didik yang berpotensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, 3) Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu, 4) Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, kokurikuler maupun ekstra kurikuler, dan 5) Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Dari misi dan tujuan diatas maka beasiswa bidikmisi hanya khusus diperuntukan bagi mahasiswa baru yang memiliki potensi akademik tetapi kurang mampu dalam ekonomi. 4

5 Untuk menyelenggarakan suatu program tidak selamanya berjalan lancar dan pasti ada hambatan yang dialami. Seperti halnya bahwa dalam penyelenggaraan program bidikmisi pada tahun 2012, sembilan calon mahasiswa bidikmisi ditolak masuk Universitas Negeri Yogyakarta karena terbukti berpura-pura miskin. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta mengungkapkan bahwa UNY serius memberikan sanksi bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa yang sudah terdaftar sebagai mahasiswa bidikmisi yang berpura-pura miskin, Sanksi ini disiplin. Jadi pelajaran agar tidak berbohong. Sebab mereka hendak mengambil hak orang lain (Rochmat Wahab, 2012). Diungkapkan pada tempo.com tim verifikasi bidikmisi Universitas Negeri Yogyakarta menemukan salah satu calon penerima bidikmisi tinggal di rumah bertingkat. Mahasiswa lain keluarganya memiliki satu mobil dan satu motor. Ada juga calon mahasiswa yang keluarganya memiliki empat motor. Salah satu calon mahasiswa bahkan ketahuan hendak mengibuli petugas verifikasi. Ketika didatangi ke rumahnya, dia sendiri malah menuntun petugas ke rumah kakeknya. Selain itu kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M. Nuh (2012) mengatakan masih ada mahasiswa yang tidak memenuhi kriteria, namun mendapatkan beasiswa tersebut. Memang ada anak dosen dari perguruan tinggi yang diterima dalam program Bidikmisi, tetapi jumlahnya tidak banyak. Dengan demikian penyelenggaraan program bidikmisi haruslah memiliki monitoring yang baik dari pihak jurusan maupun universitas. Hal ini dikarenakan setiap individu memiliki dinamika kehidupan yang berbeda 5

6 antara individu satu dengan yang lainnya dan selalu mengalami pasang surut seiring dengan masa perkembangannya. Dinamika kehidupan itu meliputi: dinamika sosial, dinamika ekonomi, dinamika psikologi, dan dinamika pendidikan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti lakukan terhadap mahasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, banyak ditemukan fakta yang diungkapkan subjek secara diskriptif mengenai dinamika kehidupan mahasiswa Bidikmisi. Hal ini berupa fakta mengenai ketidaktepatan penyaluran program beasiswa bidikmisi yang dilakukan oleh perguruan tinggi, masalah ekonomi yaitu pemenuhan kebutuhan selama pendidikan dan tinggal di Jogja, tuntutan atau tanggung jawab sebagai mahasiswa bidikmisi, tuntutan terhadap target nilai dan masa studi kependidikan. Subjek yang pertama adalah AN (nama inisial) yaitu seorang mahasiswa bidikmisi angkatan 2010 yang berasal dari Jawa Barat. Dilihat dari aspek ekonomi AN termasuk mahasiswa yang berkecukupan. Hal ini dikarenakan selain uang dari bidikmisi, AN juga mendapatkan kiriman dari orangtuanya serta uang hasil kerja sebagai guru privat (SD/SMP), usaha photo copy, manajer lembaga (tidak disebutkan namanya), mengajar sekolah luar biasa (SLB) di Bantul, dan ikut proyek penelitian PKM. Dalam masalah ekonomi AN sendiri merasa dirinya sangat kecukupan bahkan berlimpah. Melihat dari aspek pribadi sosial, AN terlihat suka untuk menunjukan siapa dirinya dan kelebihannya, hal inilah yang menyebabkan pergaulan dengan 6

7 temannya di kelas kurang berjalan dengan baik, menurutan dirinya cenderung sombong sehingga teman-temanya tidak suka. Selain itu AN juga merasa minder dan risi dengan status sebagai mahasiswa bidikmisi karena dia merasa berasal dari keluarga yang mampu dari segi ekonomi. Subjek yang kedua adalah ST (nama samaran) yaitu seorang mahasiswi bidikmisi angkatan 2010 yang berasal dari Jawa Tengah. ST tergolong mahasiswa yang cerdas dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) lebih dari 3,5 namun terganjal oleh biaya pendidikan di perguruan tinggi yang tergolong tinggi. Dilihat dari aspek ekonomi ST berasal dari golongan keluarga yang sederhana, hal ini dapat dilihat dari penampilannya. Sebenarnya, setelah lulus dari SMA ST berencana untuk langsung bekerja, hal ini dikarenakan keadaaan ekonomi keluraganya yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah ST sampai di perguruan tinggi. ST sendiri tidak menetap di Jogja melainkan selalu pulang Magelang, hal ini dikarenakan ST bekerja sebagai guru privat bagi siswa SD. Ini dilakukan ST guna memenuhi sebagian keperluan kuliahnya dan keperluan sehari-hari. Dilihat dari aspek pergaulan sosial mahasiswi ini cenderung tertutup dengan lingkungan sosialnya. ST biasanya hanya bergaul dengan sahabat dekat ataupun dengan anak-anak SD yang mengikuti les privat dengannya. Hal itu juga yang mengakibatkan SE cenderung pasif dalam mengikuti organisasi kemahasiswaan atau UKM di kampus, dikarenakan setelah pulang kuliah waktunya dihabiskan untuk mengajar les privat anak-anak SD. 7

8 Mahasiswa penerima bidikmisi yang ketiga adalah MK (nama samaran) seorang mahasiswi yang berasal dari Jawa Tengah. MK mengaku alasan mengikuti program beasiswa bidikmisi bisa membantu orang tua karena biaya pendidikan yang gratis. Dilihat dari aspek ekonomi terlihat uang bidikmisi yang diberikan kepada MK sudah cukup, namun apabila bantuan itu hanya digunakan untuk keperluan-keperluan biasa, seperti makan dan foto copy. Dengan uang bantuan yang tergolong pas-pasan itu, MK mengaku pernah mencoba menambah uang jajannya dengan bekerja di toko, tetapi karena dirasa mengganggu perkuliahannya akhirnya pekerjaan itu ditinggalkan. Dilihat dari aspek psikologinya, terlihat MK merasa tertekan dengan prestasi yang didapat dan tak jarang dia merasa minder dengan prestasinya dikelas. MK menjelaskan bahwa, dia tertekan karena dia merasa tersaingi prestasi akademiknya oleh mahasiswa reguler, sedangkan dia merasa bahwa mahasiswa yang mendapatkan beasiswa itu seharusnya lebih bisa diatas mahasiswa reguler. Hal ini dikuatkan dengan pernyataan MK bahwa dirinya tertekan dengan peraturan perguruan tinggi yang mewajibkan mahasiswa bidikmisi untuk membuat PKM, karyatulis, dan harus meraih prestasi. Dia menerangkan bahwa peraturan tersebut membebani dirinya dan membuatnya sering merasa malas dalam kuliah. Kondisi ekonomi yang pas-pasan bahkan jauh dari orang tua senantiasa memaksa mahasiswa bidikmisi untuk menambah pendapatnnya denga bekerja. Sedangkan kondisi ekonomi yang berlimpah cenderung mengakibatkan mahasiswa bidikmisi memiliki gaya hidup yang berlimpah 8

9 pula. Hal ini dikarenakan dalam penjaringan program beasiswa bidikmisi tidak dilakukan secara teliti. Seperti yang disampaikan subjek MK, dia menerangkan mahasiswa bidikmisi yang seperti itu dikarenakan dalam proses seleksinya tidak pernah disurvey oleh pihak perguruan tinggi, karena hanya sebatas surat fisik dari kator kepala desa dan sekolah saja. Hal inilah yang mengakibatkan ketidaktepatan penyaluran bantuan pendidikan bidikmisi. Anggapan dan tuntutan bahwa mahasiswa bidikmisi harus terlibat aktif dalam kegiatan kemahasiswaan, membuat ketiga subjek mahasiswa bidikmisi cenderung aktif dalam pergaulan sosial dilingkungan organisasi mahasiswa, seperti Himpunan Mahasiswa (HIMA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), ataupun Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Interaksi sosial di lingkungan kelas dan lingkungan tempat tinggalnya dipengaruhi oleh tingkat kesibukan mahasiswa dengan kegiatan yang diikutinya. Semakin padat dan banyak kegiatan yang diikutinya maka waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat juga akan sedikit. Kebanyakan interaksi sosial yang terjadi hanya pada kelompok sosialnya tersebut. Hal ini juga sering menyebabkan pergaulan dengan rekan kelas juga terganggu. Seringkali mahasiswa yang demikian akan di anggap sombong dan sok menyibukkan dirinya, seperti yang terjadi pada subjek AN. Tuntutan yang mewajibkan mahasiswa bidikmisi memiliki prestasi baik biasanya membuat mahaiswa bidikmisi akan termotivasi. Dari ketiga subjek mahasiswa bidikmisi, mereka merupakan mahasiswa berprestasi dan aktif dalam kegiatan di perguruan tinggi. Akan tetapi tuntuan itupula dapat 9

10 mengakibatkan mahasiswa terikat oleh doktrin bahwa saya harus menjadi mahasiswa sempurna. Hal ini membuat mahasiswa bidikmisi tertekan dan mengalami stres yang berakibat pada penurunan prestasi akademik mereka. Hal inilah yang terjadi pada subjek MK, sebagai seorang mahasiswa bidikmisi yang tergolongmahasiswa berprestasi (Mapres) harusnya IPK MKlebih diatas dari mahasiswa reguler, akan tetapi hasil prestasi akademik yang didapat masih dibawah beberapa mahasiswa reguler dikelasnya. Hal ini menunjukan bahwa tekanan dan tuntutan yang berlebih dari perguruan tinggi juga memiliki dampak terkait nilai akademik mahasiswa bidikmisi. Melihat fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi. Alasannya yaitu dengan mengetahui dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi nantinya peneliti akan mengetahui penyebab-penyebab mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi mengalami masalah sosial, ekonomi, psikologi, serta penyebab mengapa mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi mempunyai prestasi akademik yang kurang memuaskan, guna membantu mahasiswa tersebut dalam memecahkan problematika dinamika kehidupannya. 10

11 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah yang ingin diperoleh jawabannya dari penelitian ini adalaha sebagai berikut: 1. Tuntutan seorang mahasiswa bidikmisi yang harus aktif dalam kegiatan kemahasiswaan membuat mahasiswa bidikmisi mengalami masalah pergaulan dengan rekan satu kelasnya, sehingga mereka mendapat sebutan sebagai mahasiswa yang individualis di kelas. 2. Mahasiswa bidikmisi tidak nyaman dengan pendapat bahwa, mahasiswa bidikmisi harus memiliki prestasi lebih tinggi dari mahasiswa reguler atau mahasiswa bidikmisi harus bisa menjadi mahasiswa berprestasi. Sehingga mahasiswa bidikmisi terbebani dengan tuntutan prestasi yang diberikan kepada mereka. 3. Beberapa mahasiswa bidikmisi tidak layak mendapatkan beasiswa tersebut. Karena sebagian dari mereka mempunyai kehidupan yang serba terpenuhi dan hal ini berbanding terbalik dengan visi dan misi beasiswa bidikmisi yang seharusnya ditujukan bagi mahasiswa kurang mampu. C. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti hanya berfokus kepada dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Pendidikan,Universitas Negeri Yogyakarta. Dinamika kehidupan yang dimaksud adalah dinamika sosial, dinamika 11

12 ekonomi, dinamika psikologis dan dinamika pendidikan mahasiswa bidikmisi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. F. Manfaat penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis: Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu sekaligus sebagai bahan untuk penelitian-penelitian selanjutnya, serta dapat menambah wawasan dan pemahaman pembaca tentang dinamika kehidupan mahasiswa penerima bantuan pendidikan bidikmisi. 12

13 2. Manfaat Praktis : a. Bagi mahasiswa penerima bidikmisi, penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengatasi masalah dinamika kehidupannya. Membantu mengatasi prestasi belajar mahasiswa yang belum memuaskan. Serta dapat membantu masalah pribadi sosial mahasiswa bidikmisi. b. Bagi orang tua/ Wali, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu orang tua atau wali mahasiswa bidikmisi dalam memberikan pengawasan dan perhatian yang tepat bagi anak. Dengan demikian anak akan dapat mengerti dan memahami perannya sebagai seorang mahasiswa. c. Bagi dosen BK, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dinamika kehidupan yang terjadi pada mahasiswa bidikmisi. Serta dapat ikut serta membantu dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan mahasiswa bidikmisi. 13

14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Beasiswa Bidikmisi 1. Dasar / Pengertian Bidikmisi Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran, hak setiap warga Negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945 (Ditjen Dikti,2012:1). Berdasarkan pasal tersebut dijelaskan pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi, dan masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam menyelenggarakan pendidikan Setiap individu dituntut untuk mampu mengeluarkan dana yang cukup banyak. Oleh karena itu pemerintah melalui derektorat pendidikan memberikan bantuan biaya pendidikan bagi individu kurang mampu dalam segi ekonomi serta individu yang memiliki potensi prestasi akademik yang bagus melalui program bantuan biaya pendidikan yang disebut beasiswa bidikmisi. Beberapa ketentuan peraturan perundang-undangan yang mendukung pemberian bantuan biaya pendidikan seperti yang dituliskan dalam pedoman bidikmisi Ditjen Dikti (2012) diantaranya: a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional, Bab V pasal 12 (1.c), menerangkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak 14

15 mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. Pasal 12 (1.d), menyebutkan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan, bagian kelima, Pasal 27 ayat (1), menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya memberi bantuan biaya pendidikan atau beasiswa kepada peserta didik yang orang tua atau walinya kurang mampu membiayai pendidikannya. Pasal 27 ayat (2), menyebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dapat memberi beasiswa kepada peserta didik yang berprestasi. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, Pasal 53A yang menegaskan bahwa satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing wajib menyediakan beasiswa bagi peserta didik berkewarganegaraan Indonesia yang berprestasi dan wajib mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik berkewarganegaraan Indonesia, yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah keseluruhan peserta didik baru. Dari peraturan perundang-undangan yang sudah jelas diatas, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun 2010 membuat program bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa baru. Program bantuan pendidikan tersebut diperuntukkan bagi mahasiswa baru yang memiliki potensi akademik yang memadai akan tetapi kurang mampu dalam segi ekonomi untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Program bantuan biaya pendidikan tersebut dinamakan program bantuan pendidikan bidikmisi. Sesuai Permendiknas No 34 tahun 2010, mulai tahun 2011 pola penerimaan mahasiswa baru jalur beasiswa bidikmisi 15

16 dilakukan secara nasional dan secara mandiri. Oleh karena itu seleksi penerimaan program bidikmisi diintegrasikan dengan SNMPTN, UMPN, dan jalur seleksi secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi negeri (Ditjen Dikti, 2012:2). Ditjen Dikti (2012:2) menerangkan dasar-dasar hukum dari beasiswa bidikmisi ini adalah: a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan. c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan. d. Program Kabinet Indonesia Bersatu II tahun e. Peraturan Menteri Nomor 34 tahun 2006 tentang Penghargaan bagi Siswa Berprestasi. f. Peraturan Menteri Nomor 34 tahun 2010 tentang pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. g. Peraturan Menteri Nomor 34 tahun 2010 tentang pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Ditjen Dikti (2012:3) menyebutkan misi dari beasiswa bidikmisi ini adalah sebagai berikut: a. Menghidupkan harapan bagi masyarakat kurang mampu dan mempunyai potensi akademik memadai untuk dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi. b. Menghasilkan sumber daya insani yang mampu berperan dalam memutuskan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Ditjen Dikti (2012:3) menerangkan tujuan diselenggarakannya program bantuan bidikmisi adalah untuk: a. Meningkatkan motivasi belajar dan prestasi calon mahasiswa, khususnya mereka yang mengalami kendala ekonomi. 16

17 b. Meningkatkan akses dan kesempatan belajar diperguruan tinggi bagi peserta didik yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. c. Menjamin keberlangsungan studi mahasiswa sampai selesai dan tepat waktu. d. Meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kulikuler. e. Menimbulkan dampak iring bagi mahasiswa dan calon mahasiswa lain untuk selalu meningkatkan prestasi. f. Melahirkan lulusan yang mandiri, produktif, dan memiliki kepedulian sosial, sehingga mampu berperan dalam upaya pemutusan mata rantai kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. 2. Ketentuan Umum Bidikmisi Ditjen Dikti (2012:4) merumuskan beberapa poin dari ketentuan umum program bantuan pendidikan bidikmisi ini, yaitu: a. Sasaran Lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2011 dan 2012 yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. b. Jangka waktu pemberian bantuan Pemberian bantuan biaya pendidikan diberikan sejak calon mahasiswa dinyatakan diterima di perguruan tinggi selama 8 (delapan) semester, untuk program Diploma IV dan S1, dan selama 6 (enam) semester untuk program Diploma III. Sedangkan untuk program studi yang memerlukan pendidikan keprofesian atau sejenis, perpanjangan pendanaan difasilitasi oleh perguruan tinggi negeri (PTN) penyelenggara bidikmisi. c. Peguruan tinggi penyelenggara Penyelenggara program bidikmisi adalah seluruh perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu perguruan tinggi negeri (PTN). d. Harga satuan dan sumber dana Harga satuan bantuan biaya pendidikan tahun 2012 adalah sebesar Rp ,00 (enam juta rupiah) per mahasiswa per semester, yang terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa dan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola oleh perguruan tinggi negeri (PTN). Sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). e. Seleksi 17

18 1) PTN menyeleksi penerima bidikmisi sesuai kuota melalui pola: a) Seleksi nasional yang terdiri atas SNMPTN (undangan dan ujian tulis). b) Seleksi mandiri sesuai dengan ketentuan masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN). c) UMPN bagi Politeknik. 2) Persyaratan, mekanisme dan prosedur penerimaan melalui seleksi nasional SNMPTN mengikuti ketentuan panitia seleksi yang berlaku. 3) Pendistribusian kuota penerimaan masing-masing pola seleksi ditetapkan oleh PTN melalui surat keputusan pimpinan PTN yang ditembuskan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sebelum pola seleksi dilaksanakan dan dipublikasikan melalui media. 3. Ketentuan Khusus Berdasarkan buku pedoman bidikmisi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Dikti, 2012:5) maka dapat dirumuskan beberapa ketentuan khusus penyelenggaraan bantuan pendidikan bidikmisi sebagai berikut: a. Persyaratan Persyaratan untuk mendaftarkan program bidikmisi tahun 2012 sebagai berikut: 1) Siswa SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang akan lulus pada tahun ) Lulusan tahun 2011 yang bukan penerima bidikmisi dan tidak bertentangan dengan ketentuan penerimaan mahasiswa baru di masing- masing perguruan tinggi negeri (PTN). 3) Usia paling tinggi pada saat mendaftar adalah 21 tahun. 4) Kurang mampu secara ekonomi sebagai berikut: 18

19 a) Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali sebesar-besarnya Rp ,00 setiap bulan. b) Pendapatan kotor gabungan orangtua/wali dibagi jumlah anggota keluarga sebesar-besarnya Rp ,00 setiap bulannya. c) Pendidikan orang tua/wali setinggi-tingginya S1 (Strata 1) atau Diploma 4. 5) Untuk peserta seleksi SNMPTN ujian tulis dan seleksi mandiri harus memiliki potensi akademik memadai, yaitu masuk dalam 30% terbaik di sekolah (semester 4 dan 5 bagi yang akan lulus tahun 2012 atau semester 5 dan 6 bagi lulusan tahun 2011). 6) Khusus SNMPTN jalur undangan hanya diperuntukkan bagi yang akan lulus tahun 2012 serta memiliki prestasi akademik tinggi dan konsisten berdasarkan pemeringkatan oleh kepala sekolah, yaitu masuk di dalam peringkat terbaik di sekolah yang sama pada semester 3, 4 dan 5 dengan ketentuan berdasarkan akreditasi (akreditasi sekolah untuk SMA dan MA atau akreditasi jurusan/bidang keterampilan untuk SMK dan MK), dengan rincian sebagai berikut: a) Akreditasi A: 50% terbaik dan konsisten di semester 3, 4 dan 5. b) Akreditasi B: 30% terbaik dan konsisten di semester 3, 4 dan 5. c) Akreditasi C: 15% terbaik dan konsisten di semester 3, 4 dan 5. d) Lainnya: 5% terbaik dan konsisten di semester 3, 4 dan 5. 7) Pertimbangan khusus diberikan kepada pendaftar yang memenuhi persyaratan 1 s.d. 6, serta mempunyai prestasi kokurikuler maupun ekstra kurikuler paling rendah peringkat ke-3 di tingkat kabupaten/kota atau prestasi non kompetitif lain yang tidak ada pemeringkatan (contoh ketua organisasi siswa sekolah/osis). 8) Potensi akademik dan prestasi yang dimaksud pada butir 5 dan 6 dinyatakan dengan surat rekomendasi Kepala Sekolah/Madrasah atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota sesuai dengan lampiran 2. 9) Pendaftar difasilitasi untuk memilih seleksi nasional dan/atau seleksi mandiri apabila mendaftar ke: a) Semua jenis seleksi nasional (SNMPTN undangan dan/atau ujian tulis) b) Seleksi mandiri di 1 (satu) PTN dengan 2 (dua) program studi pilihan. 19

20 10) Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di perguruan tinggi. 11) Tidak buta warna bagi program studi tertentu. b. Penggunaan Dana 1) Bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya sebesar Rp ,00 (enam ratus ribu rupiah) per bulan yang ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi perguruan tinggi negeri (PTN). 2) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak-banyaknya Rp ,00 (dua juta empat ratus ribu rupiah) per semester per mahasiswa. Dalam pelaksanaannya PTN dapat melakukan subsidi silang antar program studi. 3) Kelebihan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan digunakan untuk pembinaan mahasiswa penerima melalui berbagai bentuk kegiatan penunjang (seperti: pembinaan karakter / pelatihan kewirausahaan dan sejenisnya) yang sepenuhnya diatur oleh perguruan tinggi negeri (PTN). 4) PTN menetapkan besaran bantuan biaya hidup dan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan melalui SK Rektor/Direktur/Ketua. 5) Kekurangan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi negeri (PTN), ditanggung oleh perguruan tinggi yang bersangkutan. PTN dapat mengupayakan dana dari sumber/pihak lain. 6) perguruan tinggi negeri (PTN) memfasilitasi penyediaan dana, sarana dan prasarana belajar mengajar kepada penerima bidikmisi dengan sumber bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan bidikmisi atau sumber lain yang relevan. 7) Ditjen Dikti membebaskan biaya pendaftaran seleksi nasional bagi pendaftar bidikmisi. 8) perguruan tinggi negeri (PTN) membebaskan biaya pendaftaran seleksi mandiri bagi pendaftar bidikmisi. 9) Semua penggunaan dana harus dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sesuai penjelasan dalam Bab VI. 20

21 4. Mekanisme Seleksi Berdasarkan buku pedoman bidikmisi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Dikti, 2012:7) maka mekanisme seleksi program beasiswa bidikmisi dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Tata Cara Pendaftaran Tata cara pendaftaran bidikmisi melalui SNMPTN, UMPTN atau seleksi mandiri perguruan tinggi berdasarkan buku pedoman bidikmisi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Dikti, 2012). b. Seleksi Nasional 1) Perguruan tinggi negeri (PTN) melakukan seleksi terhadap penerima rekomendasi bidikmisi yang merupakan lulusan seleksi nasional (SNMPTN jalur undangan/ujian tulis) atau UMPN sesuai persyaratan dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing PTN. 2) Seleksi ditentukan oleh masing-masing PTN dengan memprioritaskan pendaftar yang paling tidak mampu secara ekonomi, pendaftar yang mempunyai potensi akademik yang paling tinggi, urutan kualitas sekolah, dan memperhatikan asal daerah pendaftar. Untuk memastikan kondisi ekonomi pendaftar, akan lebih baik kalau PTN melakukan kunjungan ke alamat pendaftar 3) Kunjungan ke alamat pendaftar dapat dilakukan dengan mendayagunakan mahasiswa PTN yang bersangkutan atau PTN dari domisili pendaftar dengan mekanisme yang disetujui bersama. 21

22 4) Hasil seleksi nasional calon mahasiswa diumumkan oleh panitia seleksi nasional dan diinformasikan ke Ditjen Dikti melalui sistem informasi manajemen bidikmisi. c. Seleksi Mandiri Perguruan tinggi negeri (PTN) dapat melakukan seleksi bidikmisi melalui seleksi mandiri perguruan tinggi dengan ketentuan: 1) PTN melakukan seleksi terhadap pendaftar menggunakan jalur, persyaratan dan kriteria khusus yang ditetapkan oleh masingmasing PTN. 2) Seleksi ditentukan oleh masing-masing PTN dengan memprioritaskan pendaftar yang paling tidak mampu secara ekonomi, pendaftar yang mempunyai potensi akademik yang paling tinggi, urutan kualitas Sekolah, dan memperhatikan asal daerah pendaftar. Untuk memastikan kondisi ekonomi pendaftar, dianjurkan kalau PTN melakukan kunjungan ke alamat pendaftar. Disamping itu dapat juga dilakukan verifikasi dan rekomendasi oleh penerima bidikmisi sebelumnya. 3) Apabila diperlukan tes lokal yang memerlukan kehadiran fisik pendaftar, maka seluruh biaya untuk mengikuti proses seleksi mandiri termasuk biaya transportasi dan akomodasi ditanggung oleh PTN yang bersangkutan. 4) Hasil seleksi calon mahasiswa diumumkan oleh Rektor/Direktur /Ketua atau yang diberi wewenang melalui media yang dapat diakses oleh setiap pendaftar dan diinformasikan ke Ditjen Dikti melalui sistem informasi manajemen bidikmisi. 5. Pengelolaan dan Pemberhentian Beasiswa Bidikmisi Berdasarkan buku pedoman bidikmisi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Dikti, 2012:12) maka pengelolaan dan pemberhentian pemberian beasiswa bidikmisi kepada mahasiswa terdaftar dapat dirumuskan sebagai berikut: 22

23 a. Pengelola 1) Pengelola bidikmisi di perguruan tinggi negeri (PTN )terdiri atas unsur pengelola akademik dan pengelola bidang Kemahasiswaan. 2) Rektor/Direktur/Ketua PTN menerbitkan surat keputusan tentang pengelolaan program bidikmisi, yang bertugas memperlancar pelaksanaan rekrutmen/seleksi, melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi internal penerima bidikmisi serta pelaporannnya. b. Dana 1) Dana untuk mahasiswa lama (on-going) perguruan tinggi negeri (PTN) di bawah Kemdikbud dialokasikan melalui DIPA masing-masing PTN dan Kemenag melalui kontrak antara Ditjen Dikti dengan PTN per semester atau per tahun anggaran. 2) Penyaluran dana untuk mahasiswa baru dilakukan melalui kontrak antara Ditjen Dikti dengan PTN per semester atau per tahun anggaran. 3) PTN menyalurkan bantuan biaya hidup kepada mahasiswa per bulan atau maksimal 3 (tiga) bulan terhitung dari awal kalender akademik yang diberikan pada awal periode penyaluran melalui rekening bank yang ditunjuk. PTN berkewajiban memfasilitasi pembuatan rekening untuk masing masing penerima. 4) Penyaluran bantuan biaya hidup mahasiswa on-going (sesuai nominal yang ditentukan) dilakukan oleh KPPN setempat melalui transfer ke rekening mahasiswa sesuai permintaanrektor/direktur/ketua PTN. Sedangkan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikandisalurkan ke rekening PTN. 5) Pada kondisi tertentu PTN/KPPN dapat menyalurkan dana bantuan tidak sesuai dengan butir (3) di atas, dengan pemberitahuan kepada Ditjen Dikti. 6) Rektor/Direktur/Ketua PTN menerbitkan surat keputusan tentang bantuan biaya hidup yang diberikan kepada mahasiswa; 7) Untuk penyelenggaraan program bidikmisi, PTN dapat mengalokasikan dana pengelolaan bersumber dari DIPA perguruan tinggi atau sumber lain yang relevan. 8) PTN membuat kesepakatan penentuan besaran dan periode bantuan biaya hidup dengan PTN dalam provinsi/kabupaten/kota yang sama. 23

24 c. Pembinaan 1) Setelah proses penetapan, perguruan tinggi negeri (PTN) memfasilitasi kedatangan pertama kali mahasiswa baru penerima bidikmisi yang berasal dari luar kota dalam bentuk penggantian biaya perjalanan/kedatangan dan biaya akomodasi sementara (resettlement). Kelebihan dana dapat digunakan untuk biaya pengelolaan. 2) Ditjen Dikti menyediakan dana dimaksud yang diberikan bersamaan dengan kontrak untuk mahasiswa baru. 3) PTN memfasilitasi dan mengupayakan agar penerima bidikmisi lulus tepat waktu dengan prestasi yang optimal. 4) PTN mendorong mahasiswa penerima bidikmisi untuk terlibat di dalam kegiatan ko-kurikuler dan ekstra kurikuler serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pembinaan karakter dan atau kecintaan kepada bangsa dan Negara. 5) Perguruan tinggi membuat perjanjian atau kontrak dengan mahasiswa penerima bidikmisi yang memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak termasuk ketaatan mahasiswa terhadap peraturan perguruan tinggi terkait program bidikmisi dan sanksisanksi terhadap pelanggarannya. 6) Penerima Bidikmisi yang merencanakan cuti wajib mengajukan ijin pada pengelola bidikmisi PTN selambat-lambatnya 1 (satu) semester sebelumnya. 7) Penerima bidikmisi yang mengundurkan diri dapat digantikan oleh mahasiswa yang memenuhi persyaratan penerima bidikmisi dari angkatan yang sama dan ditetapkan melalui SK Rektor/Pimpinan PT. 8) Penggantian penerima dilaporkan ke Ditjen Dikti melalui sistem informasi yang sudah disediakan. d. Penghentian Bantuan Perguruan tinggi negeri (PTN) dapat menerbitkan ketentuan khusus tentang penghentian pemberian bantuan. Secara umum pemberian bantuan dihentikan apabila mahasiswa penerima: 1) Terbukti memberikan keterangan yang tidak benar atau melakukan pelanggaran administratif pada berkas yang disampaikan. 2) Tidak memenuhi persyaratan akademik yang ditetapkan oleh perguruan tinggi penyelenggara. 24

25 3) Melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kehidupan kampus dan peraturan lain yang berlaku di perguruan tinggi penyelenggara. 4) Divonis pengadilan melakukan pelanggaran terhadap Hukum Negara Republik Indonesia dengan hukuman setidak-tidaknya 2 (dua) tahun. 5) Mengundurkan diri. 6) Meninggal dunia. e. Pelanggaran Peraturan dan Sangsi Hal yang dimaksud pelanggaran peraturan adalah sebagai berikut: 1) Telah memberikan keterangan yang tidak benar baik secara lisan atau tertulis. 2) Melakukan pemalsuan dokumen pendukung pendaftaran. 3) Mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai penerima bidikmisi karena diterima pada perguruan tinggi lain. 4) Terbukti tidak memenuhi syarat sebagai penerima bidikmisi. 5) Tidak menggunakan kesempatan yang telah diberikan sebagai penerima bidikmisi sebelumnya. Sedangkan sanksi yang diberikan dapat berupa hal sebagai berikut: 1) Teguran tertulis kepada pendaftar dan satuan pendidikan dari instansi terkait apabila terbukti melakukan pelanggaran butir (1), (2), (3), (4) dan (5). Surat tembusan akan dikirimkan pada Kepala Daerah kab / kota dan Propinsi. 2) Pencabutan status lulusan seleksi masuk PTN terhadap calon yang terbukti melakukan pelanggaran butir (1) dan (2). 3) Pengembalian biaya pendaftaran kepada negara dan pembatalan pemberian bidikmisi terhadap calon yang terbukti melakukan pelanggaran butir (5). 4) Pembatalan pemberian serta pengembalian bantuan biaya pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada negara terhadap penerima bidikmisi yang terbukti melakukan pelanggaran butir (1), (2), (3) dan (4). 5) Untuk satuan pendidikan yang terbukti melakukan butir (1),(2),(3), (4) dan (5) diberikan pembatasan hak pendaftaran 25

26 pada seleksi nasional atau seleksi mandiri pada tahun berikutnya. Sanksi ini juga berlaku pada penerima bidikmisi tahun sebelumnya yang didapati melanggar. B. Dinamika Kehidupan Mahasiswa 1. Kehidupan Mahasiswa Menurut Soerjono Soekanto (1984:178) dalam kamus sosiologi, definisi kehidupan adalah cara bertindak, bersikap dan berfikir yang hampir sama dengan orang-orang yang menjadi anggota kelompok masyarakat tertentu. Ini dilakukan secara berulang-ulang dalam menghadapi masalah tertentu sehingga menjadi suatu keteraturan. Nilai-nilai kehidupan menurut Spranger (Sumadi Suryobroto, 1988:103) dapat digolongkan menjadi enam lapangan nilai, dan ke enam lapangan nilai itu dikelompokkan menjadi dua kelompok. Yaitu: a. Lapangan nilai, manusia sebagai individu: 1) Lapangan pengetahuan 2) Lapangan ekonomi 3) Lapangan kesenian 4) Lapangan keagamaan b. Lapangan nilai, manusia sebagai anggota masyarakat: 1) Lapangan kemasyarakatan 2) Lapangan politik/kenegaraan. 26

27 Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kehidupan adalah cara berfikir, bertindak, serta bersikap sesuai dengan nilai atau norma kehidupan yang berlaku pada kelompok secara berulang-ulang dan menjadi suatu keteraturan. Mahasiswa merupakan masyarakat atau kelompok masyarakat yang secara formal menganyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Yahya Ganda (1987:10) mengatakan bahwa mahasiswa diartikan sebagai pelajar yang menimba ilmu pengetahuan tinggi, dimana pada tingkat ini mereka dianggap memiliki kematangan fisik dan perkembangan pemikiran yang luas, sehingga dengan nilai lebih tersebut dapat memiliki kesadaran untuk menentukan sikap diri serta lebih bisa bertanggung jawab terhadap sikap dan tingkah lakunya dalam wacana ilmiah. A.M. Fatwa (Anggia Yuliandra M.N., 2013) menerangkan bahwa mahasiswa adalah kelompok generasi muda yang mempunyai peran strategis dalam kancah pembangunan bangsa, dikarenakan mahasiswa merupakan bagian dari integral masyarakat tertentu yang mampu menganyam pendidikan formal tingkat tinggi. Di dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 1990 Tentang Perguruan Tinggi ditegaskan bahwa mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar secara sah pada Perguruan Tinggi. Tujuan manusia Menurut Yahya Ganda (1987:1) ialah untuk mencapai dan meraih taraf keilmuan yang matang, menguasai sesuatu ilmu, serta memiliki wawasan 27

28 ilmiah yang luas, sehingga mampu bersikap dan bertindak ilmiah dalam segala hal yang berkaitan dengan keilmuannya untuk diabdikan kepada masyarakat secara luas ataupun khusus. Dari beberapa pengertian mahasiswa diatas peneliti menyimpulkan bahwa mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang mempunyai peran penting dalam proses pembangunan bangsa yang secara sah terdaftar sebagai peserta didik pada Perguruan Tinggi yang memiliki wawasan luas sehingga mampu mengabdikan dirinya secara bertanggung jawab terhadap sikap dan perilakunya kepada pembangunan bangsa dan Negara. Kehidupan mahasiswa tentunya tidak jauh dari yang namanya perguruan tinggi atau kapus. Perguruan tinggi merupakan tempat dimana mahasiswa menuntut ilmu dan menyalurkan segala bakat minatnya pada bidang akademik maupun non akademik yang telah disediakan oleh perguruan tinggi. Menurut Taliduhu Ndraha (1999:56) Perguruan Tinggi adalah suatu instansi yang dipandang sebagai suatu proses, yaitu suatu proses produksi dimana perguruan tinggi memiliki peran dalam memproduksi mahasiswa yang siap dalam memasuki dunia kerja dan masyarakat, serta altar berbagai temuan ilmiah dan inovasi teknologi. Proses produksi ini digunakan dalam proses edukasi dan pengabdian masyarakat dan negara. Perguruan tinggi adalah tempat berkumpulnya pelajar terdidik dan memiliki intelektualitas yang disebut mahasiswa. Mahasiswa adalah 28

29 nafas dan roh perguruan tinggi dimana mereka sebagai penggerak dan pemberi sumbangsih yang dominan dari keberhasilan dan kemajuan perguruan tinggi, melalui prestasi mahasiswa perguruan tinggi dapat dikatakan sukses dalam pmbinaan kegiatan belajar mengajarnya. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 Tahun 1990 mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Knopfemacher (Sarlito Wirawan Sarwono, 1978) mengatakan mahasiswa merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatanya dengan perguruan tinggi, di didik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual. Sarlito Wirawan Sarwono (1978) sendiri mengatakan bahwa mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar tahun. Dari pengertian mahasiswa diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah setiap orang yang belajar dan terdaftar secara resmi di sebuah perguruan tinggi yang dididik sebagai calon sarjana dan sebagai calon intelektual. Menurut Hermanto S.P. (2010) Mahasiswa sebagaimana statusnya adalah pelajar atau peserta didik yang memiliki tugas utama untuk belajar, dalam arti mereka seharusnya banyak membaca, membuat karya yang merupakan penemuan, pengembangan atau kreasi dari yang mereka pelajari dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga mereka memiliki kemampuan berprestasi dan memiliki keunggulan kompetitif. Jadi sangat jelas diterangkan bahwa peran mahasiswa adalah sebagai 29

30 tolak ukur pembangunan dan ujung tombak suatu instansi dalam menunjukan bukti konsistensinya dalam pembinaan dan mencetak generasi baru yang sukses. Assael Henry (2002:294) mengatakan mahasiswa sebagai konsumen memiliki karakteristik tertentu yaitu salah satunya adalah gaya hidup. Gaya hidup ini merupakan tolak ukur dimana kita dapat melihat bagaimana setiap individu banyak menghabiskan aktifitasnya, apa yang menjadi ketertarikan individu terhadap lingkungannya (interest), dan yang berhubungan dengan masalah pribadi maupun masalah sosial (opini). Gaya hidup yang ditampilkan antara tingkatan sosial satu dengan yang lainnya dalam banyak hal tidak selalu sama. Bahkan kecenderungan tiap-tiap tingkatan sosial memiliki gaya hidupnya sendiri-sendiri. Mulai dari cara bertutur kata, cara berpenampilan, pemanfaatan waktu luang, serta pemilihan akan pendidikan (D.J. Narwoko & B. Suyanto, 2004 : 163). Terjadinya tingkatan sosial, budaya, agama, suku, ras dsb. yang berbeda beda pada perguruan tinggi khususnya mahasiswa tentunya akan menimbulkan permasalahan bagi kehidupan mahasiswa pada umumnya. Beberapa hal negatif yang biasanya timbul adalah perkelahian, mabukmabukan, begadang sampai malam, memasukkan tamu lawan jenis kedalam kamar sampai larut malam, pencurian, dsb. Menurut M. Syamsudin, (2002:1) kebiasaan dan akibat dari tingkatan sosial ini tak 30

31 terlepas dari pengaruh lingkungan sekitar tempat tinggal mahasiswa ataupun kebiasaan buruk yang masih dibawa dari daerahnya. Banyaknya animo individu dari luar kota untuk melanjutkan pendidikan hingga Perguruan Tinggi terutama di Yogyakarta tentunya berdampak pada makin meningkatnya pemesanan kos ataupun kontrakan. Ini didukung juga dari kebijakan Perguruan Tinggi yang tidak sepenuhnya menyediakan tempat tinggal buat mahasiswanya. Hal inilah yang memberikan peluang bagi masyarakat sekitar Perguruan Tinggi untuk menyediakan tempat penginapan, kos, ataupun kontrakan. Kos atau kontrakan adalah tempat tinggal yang biasa dicari mahasiswa yang berasal dari luar kota. Kehidupan anak kos identik dengan kehidupan yang mandiri dimana mereka jauh dari orang tua dan keluarganya. Kehidupan kos identik dengan kehidupan bebas itu dikarenakan mereka bebas melakukan aktifitas apapun tanpa sepengetahuan dari orang tua. Kehidupan anak kos yang berasal dari daerah lain atau pendatang berbeda dengan kehidupan tempat tinggal daerah asal mereka. Ini dapat dilihat dari segi sosial, budaya, bahkan ekonomi mereka. Dengan demikian individu haruslah bisa menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru tetapi tidak melupakan budaya baik yang berasal dari daerahnya. 31

32 Kehidupan anak kos yang jauh dari orang tau mengakibatkan individu melakukan sesuatu yang sesuai keinginannya sendiri. Mereka yang tidak bisa mengendalikan perilakunya sebagai anak kos yang baik berpotensi lebih besar terjerumus dalam pergaulan bebas. Hal ini juga didororong dari tidak berlakunya jam kunjung tamu dan jam keluar masuk kompleks kos. Kos yang baik adalah kos memberlakukan jam kunjung tamu sesuai ketentuan dari aparatur desa serta pemberlakuan membawa teman kos lawan jenis untuk masuk kamar individu penghuni kos. Selain dari sisi peraturan kos sendiri, bagi penghuni kos yang memiliki uang lebih mereka cenderung akan berfoya-foya dengan uang yang mereka miliki kalau individu tersebut tidak memiliki control diri yang baik. Dalam hal ini orang tua beserta pemilik kos sangat penting perannya. Orang tua yang memberikan perhatian dan pantauan dapat setidaknya meminimalkan perilaku individu yang nantinya berakibat tidak baik. Nasehat, komunikasi, serta arahan yang selalu diberikan seharusnya selalu dilakukan orang tau supaya anak masih dalam arahan yang baik, serta dimungkinkan orangtua juga dapat mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan anak. Bagi pemilik kos sendiri pembatasan jam tamu serta larangan penghuni kos memasukkan teman lawan jenisnya kedalam kamar juga membantu pencegahan dalam tindakan asusila serta perilaku 32

33 menyimpang dari individu penghuni kos itu sendiri. Koordinasi yang baik dengan lingkungan sekitar, Ketua RT setempat juga dibutuhkan dalam membatasi akses keluar masuk orang yang akan bertamu. 2. Dinamika Sosial Individu atau remaja pada dasarnya berada dalam situasi sosial. Situasi sosial yang merangsang individu sehingga individu bertingkah laku (Siti Partini, 1984:16). Siti Partini (1984:18) mengungkapkan bahwa hubungan manusia satu dengan manusia yang lain berada dalam suatu situasi yang disebut situasi sosial. Dalam situasi sosial terdapat empat jenis hubungan antara individu dengan lingkungan sosialnya, Yaitu individu dapat bertentangan dengan lingkungan sosialnya, individu dapat menggunakan lingkungan sosialnya, individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan sosialnya, individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (Abu Ahmadi, 2002:77). Situasi sosial merupakan suatu kondisi tertentu dimana berlangsung hubungan antara individu satu dengan individu lain atau saling terjadi hubungan antara dua individu atau lebih (Siti Partini, 1984:18). Situasi sosial ini dapat dibedakan atas: a. Togetherness situation atau situasi kebersamaan yaitu situasi dimana sejumlah individu berkumpul. Situasi ini berupa situasi dimana sejumlah individu berkumpul pada suatau tempat dan waktu tertentu. 33

34 b. Group situation disebut juga situasi kelompok atau kelompok sosial. Ini merupakan bentuk situasi sosial dimana terdiri dari dua atau lebih kindividu yang mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma tertentu yang khas bagi kelompok itu. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. (2008:137) pada usia remaja pergaulan dan interaksi sosial dengan teman sebaya sudah bertambah luas dan komplek dibandingkan dengan masa sebelumnya. Perluasan intelektual juga banyak didapat remaja dari interaksinya dalam berdiskusi, berdebat memecahkan masalah denga kelompoknya. Rita, dkk. menambahkan dalam bahwa dalam pergaulan agar seorang remaja dapat diterima kelompok sosialnya dengan baik diperlukan kompetensi sosial berupa kemampuan dan keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain. Keberhasilan dalam hubungan kelompok sosial akan menambah rasa percaya diri pada diri remaja, dan ditolak dalam kelompok merupakan hukuman yang paling berat bagi remaja, oleh karenanya setiap remaja akan berusaha untuk selalu diterima dengan baik oleh kelompok sosialnya. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. (2008:138) penerimaan sosial kelompok sangat tergantung oleh: kesan pertama perkenalan, penampilan yang menarik, partisipasi sosialnya, perasaan humor yang dimiliki, keterampilan berbicarqa dan kecerdasan seseorang. 34

35 Dalam kehidupan sosial remaja, perkembangan pola orientasi sosialnya mengikuti suatu pola tertentu. Broson (Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:138) menyimpulkan adanya tiga pola orientasi sosial, yaitu: a. Withdrawal vs. Expansive Anak yang tergolong withdrawal adalah anak yang memiliki kecenderungan menarik diri dalam kehidupan sosial, sehingga dia lebih senang hidup menyendiri. Sebaliknya anak yang expansive suka menjelajah, mudah bergaul dengan orang lain sehingga pergaulanya luas. b. Reactive vs Aplacidity Anak yang reactive pada umumnya memiliki kepekaan sosial yang tinggi sehingga mereka banyak kegiatan, sedangkan anak yang aplacidity mempunyai sifat acuh tak acuh bahkan tak peduli dengan kegiatan sosial. Akibatnya mereka terisolir dalam pergaulan sosial. c. Passivity vs Dominant Anak yang berorientasi passivity sebenarnya banyak mengikuti kegiatan sosial namun mereka cukup puas sebagai anggota kelompok saja, sebaliknya anak yang dominant mempunyai kecenderungan menguasai dan mempengaruhi teman-temannya sehingga memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadi pemimpin. Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja (Rita Eka 35

36 Izzaty, dkk. 2008:139). Rita Eka Izzaty, dkk. menambahkan tugas perkembangan sosial remaja memiliki tujuan antara lain: a. Memperluas kontak sosial Remaja cenderung memilih teman yang memiliki nilai-nilai yang sama, yang dapat memahami, membuiat rasa aman, dan mereka dapat mempercayakan pembicaraan yang tidak dapat mereka ungkapkan kepada orang tua b. Mengembangkan identitas diri Dalam kehidupan remaja, pola pikir seorang remaja cenderung ingin menjawab pertanyaan tentang jati diri dan bagaimana dirinya menjadi diri yang diharapkan. c. Menyesuaikan dengan kematangan seksual d. Belajar menjadi orang dewasa Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari tugas perkembangan sosial remaja adalah untuk memperluas kontak dengan sosial sehingga remaja dapat mengembangkan identitas dirinya agar dapat menjadi diri yang diharapkan sesuai dengan kematangan sosial guna belajar untuk menjadi orang dewasa yang mampu diterima dengan baik pada lingkungan atau kelompok sosialnya. Dalam kehidupan bersosial remaja, sikap merupakan masalah yang dipandang sebagai gambaran tindakan atau jawaban tertentu dari 36

37 seseorang yang merupakan keseluruhan dari interaksi seseorang terhadap orang lain atau objek tertentu yang saling berhubungan (Siti Partini, 1984:74). Dijelaskannya lagi sikap terbentuk dari berbagai macam faktor dan didalamnya faktor lingkungan sosial dan kebudayaan memberikan pengaruh besar terhadap masisng-masing individu, sehingga lingkungan sosial dan kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan tingkahlaku ataupun sikap yang berbeda pula. Sikap merupakan kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk positif atau negatif terhadap objek atau situasi (John Harvey dan William Smith, dalam Abu Ahmadi 2002:164). Sikap merupakan tingkatan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologi seperti: simbol, kata-kata, slogan, orang, lembaga, ide, dsb. orang dikatakan memiliki sikap positif terhadap objek apabila dia suka atau memiliki sikap yang favorable. Dan sebaliknya apabila individu tidak suka maka dia akan memiliki sikap negatif atau unfavorable terhadap objek (Thurstone, dalam Abu Ahmadi, 2002:163). Zimbarbo dan Ebbesen (Abu Ahmadi, 2002:163) menerangkan bahwa sikap adalah suatu predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide atau objek yang berisi komponen-komponen cognitive, affective, dan behavior. Sedangkan menurut D. Krech dan RS. Crutchfield (Abu Ahmadi, 2002) menjelaskan bahwa sikap adalah 37

38 organisasi yang tetap dari proses motifasi, emosi, persepsi, atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu. Menurut Siti Partini sikap bukan pembawaan dari lahir melainkan hasil pengaruh dari lingkungan yang berarti sikap ini dapat dipelajari. Pengaruh lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan kebuidayaan, lingkungan sosial, lingsungan pendidikan dan sebagainya. Siti Partini (1984:82) menjelaskan pembentukan dan perubahan sikap timbul karena stimulus, terbentuknya sikap itu banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kebudayaan misalnya: keluarga, norma kelompok, golongan agama, dan adat istiadat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan pembawaan dari interaksi dengan individu lain atau kelompok sosial berupa respon dalam bentuk positif dan negatif yang dipengaruhi oleh objek tertentu seperti cognitive, affective dan behavior yang mempengaruhi emosi, motifasi, serta persepsi individu sehingga menghasilkan tingkah laku yang disebut sikap. Dalam diri individu ada sesuatu yang menentukan perilaku yang bekerja dengan cara tertentu untuk mempengaruhi perilaku tersebut, penentu perilaku ini disebut dengan motif (Siti Partini, 1984:105). Siti Partini menambahkan lagi motif merupakan sesuatu yang menimbulkan perilaku pada organisme, motif tidak sealalu dapat diamati dari perilaku, atau dapat dikatakan bahwa perilaku yang nampak tidak selalu menggambarkan motif seseorang. Oleh karena itu seseorang bisa 38

39 memahami mengapa orang lain melakukan suatu hal kalau seseorang itu mampu memahami motif yang mendasarinya. Menurut Landzey Hall dan Thomson (Siti Partini, 1984:105) motif adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku. Menurut Atkinson (Siti Partini, 1984:105) motif adalah disposisi laten yang berusaha dengan sekuat tenaga menuju ke tujuan tertentu, tujuan ini bisa berupa prestasi, ifiliasi ataupun kekuasaan. Gerungan (Siti Partini, 1984:105) menerangkan bahwa motif adalah penggerak atau pendorong dalam diri seseorang manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Abu Ahmadi (2002:191) menjelaskan motif sebagai dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan, motif menunjuk hubungan sistematik antara suatu respon atau suatu himpunan respon dengan keadaan dorongan tertentu, dan apabila dorongan dasar itu bersifat bawaan maka motif itu hasil proses belajar. Melihat pengertian motif dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa motif adalah sesuatu yang mampu membentuk tujuan seseorang sehingga mengakibatkan seseorang memiliki tingkah laku tertentu untuk mewujudkan tujuannya. Motif timbul karna adanya kebutuhan kebutuhn sosial ataupun kebutuhan prinadi. Kebutuhan sosial ini meliputi interaksi denga kelompok lain, organisasi, dan lain lain. Dalam menjalin hubungan sosial tentunya seseorang tidak ingin mengalami kendala atau masalah sosial, masalah sosial ini bisa disebut 39

40 dengan prasangka sosial. Prasangka sosial adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan individu atau kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain (Siti Partini, 1984:120). Lebih lanjut Siti Partini (1984) mengatakan prasangka timbul dari adanya dimana perbedaan ini menimbulkan perasaan superior. Perbedaan yang dimaksud meliputi: perbedaan fisik, lingkungan geografis, kekayaan, status sosial, kepercayaan/agama, dan norma sosial. Prasangka juga timbul karena kesan menyakitkan atau pengalaman yang tidak menyenangkan. Prasangka juga timbul karena adanya anggapan yang sudah menjadi pendapat umum atau kebiasaan di dalam lingkungan tertentu. Menurut Siti Partini (1984:129) prasangka pada diri seseorang atau kelompok itu dapat dihilangkan sesuai derajat atau tebal tipisnya prasangka. Karena sebenarnya prasangka itu adalah salah sangka atau miss komunikasi. Oleh karena itu prasangka dapat dikurangi atau dihilangkan dengan beberapa cara berikut: a. Usaha preventif: usaha dimana kita mencegah agar diri sendiri atau kelompok terkena prasangka dari orang lain atau melakukan prasangka pada orang lain. Menciptakan suasana yang damai, tenteram, dan jauh dari rasa permusuhan. b. Usaha curatif: usaha untuk menyembuhkan orang lain yang terkena prasangka. Usaha disini berupa menyadarkan orang yang terkena prasangka maupun orang yang memiliki prasangka. 40

41 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahawa prasangka atau perilaku prasangka itu dapat kita cegah dan kita hilangkan, terutama semuanya harus melalui kesadaran oleh setiap manusia yang mengerti akan kaidah hidup bersosialisasi atau hidup bersosial. Dalam kehidupan remaja, penerimaan diri pada komunitas atau kelompok sisoal merupakan hal yang penting. Penolakan terhadap remaja oleh lingkungan sosial atau kelompok merupakan kegagalan dalam membina hubungan baik remaja dengan kelompoknya. Menurut Hurlock (Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:142) faktor yang mempengaruhi penerimaan sosial remaja adalah: a. Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik perhatian, sikap yang tenang dan gembira. b. Memiliki reputasi sebagai orang yang suportif, menyenangkan. c. Penampilan diri sesuai dengan penampilan teman sebaya. d. Perilaku sosial yang ditandai oleh kerjasama, tanggung jawab, panjang akal, kesenangan dengan orang lain, bijaksana serta berperilaku sopan. e. Matang, terutama dalam pengendalian emosi serta kemauan untuk mengikuti peraturan kelompok. f. Memiliki sikap kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti sifat-sifat jujur, setia, tidak mementingksn diri sendiri dan terbuka. g. Status ekonomi yang sama atau sedikit diatas anggota lain dalam kelompok dan hubungan yang baik dengan anggota-anggota keluarga. h. Tempat tinggal yang dekat dengan anggota kelompok sehingga mempermudah hubungan dan partisipasi dalam berbagai kegiatan kelompok. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahawa faktor yang mempengaruhi penerimaan seorang remaja dalam lingkungan sosial 41

42 adalah seorang remaja hendaknya memiliki sikap yang menyenangkan, matang dalam pengendalian diri atau pengendalian emosinya, jujur dan bertanggung jawab atas dirinya dan kelompok sosialnya, serta mempunyai penyesuaian diri terhadap lingkungan sosialnya sehingga menimbulkan rasa aman dan menyenangkan bagi lingkungan atau kelompok sosialnya. Kehidupan sosial bukan hanya terjadi dalam lingkup organisasi ataupun kelompok saja. Kehidupan sosial yang banyak ditemui dalam ruang lingkup kehidupan sosial remaja adalah kehidupan sosial dengan lawan jenis, atau bisa disebut dengan ketertarikan antar pribadi atau ketertarikan antar lawan jenis atau persahabatan. Masa remaja adalah masa dimana seseorang mulai mengenal lawan jenis sebagai teman akrabnya baik yang sebagai teman akrab atau teman yang mereka sukai. Dalam kehidupan remaja kebanyakan orang sudah mengalami masa dimana ketertarikan kepada lawan jenis yang menumbuhkan rasa cinta ataupun sebaliknya dimana pada masa remaja mengalami penolakan atau dibenci. Persahabatan merupakan konsep sosial yang murni, dimana persahabatan atau hubungan sosial antar remaja menuntut pemeliharaan dalam semua interaksinya, interaksi yang mengabaikan pemeliharaan akan mempengaruhi keharmonisan persahabatan atau hubungan (Siti Partini, 1984:140). Siti Partini (1984:14) menerangkan bahwa persahabatan timbul oleh adanya persamaan, dua orang yang semula 42

43 hanya berhubungan sebagai teman biasa akan berkembang menjadi persahabatan karena adanya persamaan diantara keduanya, misalnya: hoby, pola berfikir yang sama, keinginan atau cita-cita, nasib, dsb. Persahabatan dan hubungan pertemanan sebenarnya hampir sama, Menurut Suzanne Kurth (Siti Partini, 1984:14) Persahabatan adalah suatu hubungan antar pribadi yang akrab atau intim yang melibatkan setiap individu sebagai suatu kesatuan. Sedangkan hubungan pertemanan adalah hasil dari suatu hubungan formal dan suatu tingkat permulaan didalam perkembangan suatu persahabatan. Artinya hubungan pertemanan merupakan permulaan dari lahirnya hubungan persahabtan, dan hubungan pertemanan hanya bersifat formal dalam ruang lingkup sosial yang luas dan tidak masuk pada hubungan intim antar individu. Tak hanya sebatas hubungan antar sosial dan kelompok saja, kehidupan sosial remaja juga terdiri dari kehidupan sosial dalam keluarga. Keluarga merupankan unit sosial terkecil dari kehidupan sosial dalam masyarakat. Dalam keluarga terdiri dari ayah sebagai kepala keluarga, ibu sebagai ibu rumah tangga, anak sebagai anggota keluarga. Keluarga merupakan unit sosial terkecil sebagai landasan seorang individu belajar dalam hidup bersosial dalam interaksi sosial kecil antar sesama anggota keluarga. Dalam lingkungan keluarga tugas orang tua yang paling utama adalah mendidik anaknya. Sedangkan tugas utama seorang anak adalah untuk membanggakan orang tuanya. Faktor yang mempengaruhi 43

44 keberhasilan anak dalam karirnya salah satunya adalah dukungan orang tua. Dukungan yang baik dan doa yang baik kepada anak akan memberi motifasi dan semangat belajar bagi anak. Menurut J. Verkuyl (Siti Partini, 1984:152) Keluarga yang memberikan rasa aman, damai, kasih sayang, cinta dan kemesraan kepada anggota keluarganya akan mempengaruhi anak dalam perkembangan pendidikan dan karirinya. Karena anak akan merasa tentram dan damai serta tidak merasa kesepian apabila mengalami masalah dengan lingkungan belajarnya. Perkembangan anak sangat dipengaruh oleh peran orang tua dalam memperlakukan anak. Abu Ahmadi (2002:247) menjelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan remaja. a. Perimbangan perhatian Yang dimaksud perimbangan perhatian adalah perimbangan perhatian dari orang tua atas tugas- tugasnya. Tugas yang diberikan pada anak harus seimbang dan sesuai dengan porsinya. Artinya anak membutuhkan staabilitas keluarga, pendidikan, serta pemeliharaan psikis dan religiusitas. b. Keutuhan keluarga Kecenderungan keluarga broken home perhatian terhadap anaknya kurang. Sehingga anak kurang kasih sayang dari keluarganya hal ini dapat menyebabkan kenakalan pada remaja. 44

45 c. Status sosial Status sosial mempengaruhi tingkah laku dan pengalaman anak. Status sosial adalah kedudukan orang tua dalam kelompok atau lingkungan masyarakat. Secara sederhana status sosial di indonesia dapat dibagi menjadi petani, pegawai, angkatan bersenjata, pedagang. Dalam hal ini memiliki kaitan dengan keadaan ekonomi keluarga. Keluarga yang memiliki penghasilan cukup akan lebih mampu memberikan kebutuhan bagi anaknya, begitu sebaliknya. d. Besar kecilnya keluarga Besar kecilnya keluarga berpengaruh terhadap perkembangan anak. Pada keluarga besar anak sudah biasa bergaul dengan orang lain, sudah biasa memperlakukan dan diperlakukan orang lain. Daan sikap toleransi berkembang sejak kecil. 3. Dinamika Ekonomi Menempuh pendidikan sampai pada perguruan tinggi diperlukan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu seorang mahasiswa hendaknya bisa mengatur kebutuhan ekonominya dengan sebaik mungkin. Dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan mahasiswa ada yang didapat dari pemberian orang tua ataupun pemberian bantuan dari pemerintah atau instansi bukan pemerintah yang disebut beasiswa. Dinamika kehidupan ekonomi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi merupakan suatu 45

46 kendala dimana seorang mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi mengatasi atau mengalami masalah dalam kehidupan ekonominya, baik itu berupa pemenuhan kebutuhan pendidikan, pemenuhan kebutuhan konsumsi, pemenuhan kebutuhan tempat tinggal. Dan kebutuhan yang memerlukan dana dan biaya lainnya. Dinamika kehidupan ekonomi seoarang mahasiswa tak terlepas dari kehidupan ekonomi mahasiswa perantauan dan mahasiswa lokal. Mahasiswa perantauan merupakan mahasiswa yang berasal dari luar daerah atau luar provinsi, misalnya mahasiswa yang berasal dari papua yang berkuliah di Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan mahasiswa lokal adalah mahasiswa yang sedaerah atau satu kota dengan universitas yang di tempatinya, misalnya mahasiswa dari daerah Sleman yang berkuliah di Universitas Negeri Yogyakarta. Mahasiswa perantauan adalah mahasiswa yang mandiri karena jauh dari oranga tua. Kehidupan mahasiswa perantauan tidak akan jauh dari kendala ekonomi yang selalu pas-pasan. Dinamika kehidupan ekonomi mahasiswa perantauan biasanya cukup komplek, hal ini dikarenakan oleh: a. Pemenuhan kebutuhan tempat tinggal (kos) yang harus dipenuhi sendiri karena jauh dari orang tua. b. Pemenuhan kebutuhan komsumsi dan kebutuha primer lain yang secara keseluruhan dilakukan sendiri. 46

47 c. Keterbatasan uang saku yang diberikan orang tua dalam pemenuhan kebutuhan sehari dan juga pemenuhan kebutuhan pendidikan. Kehidupan ekonomi mahasiswa perantauan sering kali terganjal oleh keterbatasan dana yang diterima dari orang tua ataupun dari pihak terkait ysng memberi bantuan beasiswa. Tak jarang seorang mahasiswa perantauan menggunakan waktunya untuk bekerja sambilan sembari mengisi waktu luang mereka. Bagi mahasiswa yang ingin hidup mandiri dari keterbatasan dana, kerja sambilan menjadi solusi utama. Menurut R.F. Jacinta (2002) yang mendasari kenapa seorang mahasiswa memilih kuliah sambil bekerja adalah: Kebutuhan finansial, kebutuhan sosial relaisonal, kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan finansial inilah yang sangat mendasari seorang mahasiswa yang tergolong ekonomi kurang mampu untuk kuliah sambil bekerja. Kuliah sambil bekerja akan memberi dampak positif maupun negatif bagi mahasiswa. Menurut Watanabe (2005) dampak positif yang akan diperoleh bagi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah dapat menyalurkan hoby, memiliki pengalaman diluar kelas, memperoleh keterampilan, peengetahuan tentang berbagai macam pekerjaan, dan bertanggung jawab. Selain itu juga dapat melatih kemandirian dan menambah uang untuk pemenuhan kebutuhan pribadi maupun pendidikan. Sedangkan dampak negatif kuliah sambil bekerja menurut Watanabe (2005) adalah sulitnya mahasiswa untuk membagi waktu belajar atau waktu kuliah dengan bekerja, penurunan prestasi yang 47

48 diakibatkan waktu belajar yang berkurang karena digunakan untuk bekerja, mengalami keterlambatan kelulusan dari yang sudah ditargetkan. 4. Dinamika Psikologi Masa remaja (adolescence) menurut Yulia S.D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa (Agoes Dariyo, 2004) mengartikan remaja sebagai pubertiet, puberty, dan adolescentia. Istilah pubertas yang berarti kelakilakian, kedewasaan yang dilandasi oleh sifat dan tanda-tanda kelakilakian. Pubescence dari kata publis (publik hair) yang berarti rambut (bulu) pada daerah kemaluan (genital), pubescence berarti perubahan yang dibarengi dengan tumbuhnya rambut (bulu) pada daerah kemaluan. Yulia Gunarsa dan Singgih Gunarsa menyimpulkan fase perkembangan psikis remaja terjadi antara 12 sampai 22 tahun. Menurut Santrock, John W. (2003) pubertas sebagai masa pertumbuhan tulang-tulang dan kematangan seksual yang terjadi pada masa awal remaja. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita sedangkan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Agoes Dariyo (2002) menerangkan remaja (adolescence) adalah masa transisi atau peralihan dimana dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, psikism dan psikososial. 48

49 Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa remaja (adolescence) adalah masa peralihan atau perubahan kematangan seksual dan psikologi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa yang ditandai dengan perubahan bentuk fisik, psikis, dan psikososial yang berlangsung antara usia 12 tahun sampai 22 tahun. Masa remaja akhir menurut Konopka (Hendrianti Agustiani, 2006:29) terjadi pada usia 19 tahun sampai 22 tahun, masa remaja ini ditandai oleh persiapan akhir menuu peran remaja sebagai orang dewasa. Dalam periode remaja akhir, remaja berusaha menetapkan tujuan vaksional dan mengembangkan sense of personality identity. Selain itu remaja pada periode ini memiliki ciri-ciri keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan dapat diterima dalam kelompok sebaya dan orang dewasa. Dalam fase perkembangan remaja, tugas perkembangan remaja harus mereka lalui. Menurut Havighurst (Rita Eka Izzaty, dkk. 2008:128) menyebutkan tugas perkembangan remaja sebagai berikut: a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dari dengan teman sebaya baik pria maupun wanita b. Mencapai peran sosial pria dan wanita c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggungjawab e. Mempersiapkan karir ekonomi f. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi. 49

50 Tugas perkembangan remaja menurut Pikunas (Hendrianti Agustiani, 2006:37) adalah: a. Menerima bentuk tubuh orang dewasa yang dimiliki dan berkaitan dengan fisiknya b. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan figur-figur otoritas c. Mengembangkan keterampilan dalam komunikasi interpersonal, belajar membina relasi dengan orang teman sebaya dan orang dewasa d. Menemukan model untuk identifikasi e. Menerima diri sendiri dan mengandalkan dan kemampuan dan sumber-sumber yang ada pada dirinya f. Memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang ada g. Meninggalkan bentuk-bentuk reaksi dan penyesuaian yang kekanakkanakan. Dari beberapa teugas perkembangan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan seorang remaja adalah menerima bentuk fisik sebagai layaknya seorang dewasa dan mampu mengembangkan kemampuan atau keterampilan diri, mengembangkan psikososial maupun emosionalnya dengan baik dan secara mandiri dengan aturan atau nilai yang diterapkam dalam lingkup kehidupan bersama teman sebaya atau oarang dewasa guna mempersiapkan karir atau masa dewasanya. Stenley Hall (Agoes Dariyo, 2004) masa remaja terjadi ketegangan emosi yang unik disebut masa topan-badai dan stres (strom and stress), masa remaja telah memiliki kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri. Masa ini menggambarkan keadaan emosi seorang 50

51 remaja yang tidak stabil dan sering menggebu-gebu. Menurut Rita Eka Izzaty, dkk. (2008:135) meningginya emosi remaja dipengaruhi oleh keadaan sosial dan menghadapi kondisi lingkungan yang baru, karena selama dalam masa kanak-kanak mereka kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi keadaan-keadaan tersebut. Kepekaan emosi yang meningkat mengakibatkan remaja lekas marah, suka menyendiri, dan adanya kebiasaan nervous, seperti gelisah, cemas, sentimen, dll. Adanya peningkatan kepekaan emosi pada remaja diterangkan Rita Eka Izzaty, dkk. (2008:135) disebabkan oleh: a. Perubahan sistem endokrim menyebabkan perubahan fisik b. Hubungan kurang harmonis dalam keluarga c. Kurangnya model dalam berperilaku d. Adanya cacat tubuh e. Faktor sosial atau tuntutan masyarakat yang terlalu tinggi f. Tidak dapat mencapai cita-cita/frustasi g. Penyesuaian dengan jenis kelamin lain/hubungan dengan lawan jenis h. Dll. Sedangkan reaksi remaja terhadap bentuk frustasi menurut Rita Eka Izzaty, dkk. (2008:136) adalah: a. Agresi, ditunjukan orang lain melalui serangan fisik/kata-kata yang ditujukan diri sendiri (menyakiti diri sendiri) b. Pengalihan emosi marah, emosi marah dialihkan ke objek lain tetapi dibalik punggung kepada adik, orang tua, guru (secara tidak langsung) c. Withdrawl, menarik diri dalam lamunan atau fantasi. d. Regresi, kembali ke situasi masa perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan. 51

52 e. Kompensasi, mencari objek pemuasan dibidang lain sebagai pengganti kegagalan suatu bidang. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa perkembangan emosi remaja mengalami pasang surut dalam artian seorang remaja masih mencari jati dirinya. Seorang remaja lebih mudah marah, tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik, mudah gelisah, suka menyendiri dan terlihat sentimentil. Hal ini mengakibatkan reaksi remaja terhadap bentuk frustasinya seperti: agresi terhadap diri sendiri, pengalihan emosi atau merah terhadap orang lain, dan mencari objek pemuas emosi seperti narkoba dan minum-minuman keras. Semua hal ini dipengaruhi oleh kurangnya model berperilaku, tuntutan masyarakat atau lingkungan sosial yang terlalu tinggi serta penyesuaia/pengenalan diri terhadap lawan jenis. 5. Dinamika Pendidikan Pendidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Sugihartono, dkk. 2007:3) pendidikan berarti sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Poerbakawatja dan harahap (Sugihartono, dkk. 2007:3) menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkahlaku manusia baik secara individu 52

53 maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan penelitian. Jadi pendidikan dapat diartikan sebagai upaya secara sadar dan sengaja untuk membentuk dan mendewasakan sikap individu atau kelompok melalui proses pengajaran dan pelatihan. Menurut Sugihartono, dkk. (2007:74) Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkahlaku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Santrock dan Yussen (Sugihartono, dkk. 2007) belajar dapat diartikan sebagai berubahan yang relatif permanen karena adanya pengalaman. Sedangkan Reber (Sugihartono, dkk. 2007) mendefinisikan belajar menjadi dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan beraksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan perilaku, sikap dan pengetahuan sebagai hasil dari pengalaman berinteraksi dengan orang lain. a. Ciri ciri perilaku belajar Sugihartono, dkk. (2007:74) membagi ciri-ciri perilaku belajar menjadi enam perubahan, yaitu: 1) Perubahan tingkah laku Perubahan perilaku terjadi apabila individu menyadari terjadinya perubahan perilaku tersebut. 53

54 2) Perubahan bersifat berkelanjutan dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan akan mempengaruhi kehidupan dimasa kedepannya. 3) Perubaha bersifat positif dan aktif Sebagai proses belajar perubahan yang dialami individu harusnya bersifat positif dan aktif. Dapat dikatakan positif apabila perubahan itu tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan dapat dikatakan aktif apabila perubahan itu terjadi atas dasar keinginan dari dalam diri sendiri. 4) Perubahan bersifat permanen Perubahan dalam diri individu yang senantiasa harus dijaga itu hendaknya selalu melekat pada diri individu tersebut. 5) Perubahan dalam belajar dan bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang terarah yang akan dicapai oleh individu. 6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Jika individu belajar sesuatu, sebagai hasil ia akan mengalami perubahan tingkahlaku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. 54

55 b. Motivasi belajar Motivasi belajar menurut Wlodkowsky (Sugihartono, dkk. 2007) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan (Sugihartono, dkk. 2007:78). Bigg dan telfer (Sugihartono, dkk. 2007) menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi belajar itu dibedakan menjadi empat, yaitu: 1) Motivasi instrumental: individu mau berprestasi karena adanya dorongann hadiah atau hukuman. 2) Motivasi sosial: siswa belajar untuk menyelenggarakan tugas, dalam hal ini keterlibatan individu pada tugas menonjol. 3) Motivasi berprestasi: individu termotivasi belajar karena menginginkan prestasi dan keberhasilan yang telah ditetapkannya. 4) Motivasi instrinsik: individu termotivasi belajar karena kebutuhan dan keinginan diri sendiri. Sugihartono, dkk. (2007) mengatakan bahwa motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar individu. Motivasi yang dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa adalah: 1) Adanya kualitas keterlibatan individu dalam belajar yang sangat tinggi. 2) Adanya perasaan dan keterlibatan afektif individu yang tinggi dalam belajar 3) Adanya upaya individu untuk memelihara atau menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi. 55

56 Keller (Sugihartono, dkk. 2007:78) menyusun prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pendidikan menjadi 4 katagori kondisi motivasional, yaitu: 1) Attention (perhatian) Perhatian individu biasanya didorong oleh adanya rasa ingin tahu yang tinggi. Dalam hal ini rasa ingin tahu menjadi landasan seorang individu untuk menekuni sesuatu yang di rasa ingin diketahunya sampai individu tersebut merasa menguasainya. 2) Relevance (relevasi) Adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan individu serta kondisi individu. Individu akan sangat termotivasi apabila mereka merasa apa yang dipelajarinya telah sesuai dengan apa yang diperlukannya dan dapat memenuhi kebutuhan pribadinya. 3) Confidance ( kepercayaan diri) Memiliki keyakinan bahwa pribadi mampu melakukan suatu tugasnya dengan sendiri akan mendorong dan memotivasi individu untuk rajin belajar dan tekun dalam mencapai prestasinya secara maksimal. 56

57 4) Satisfaction (kepuasan) Keberhasilan dalam mencapai tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan individu akan senantiasa semakin termotivasi untuk lebih rajin belajar. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa movasi belajar individu terbentuk dari adanya faktor pendorong seperti motivasi berprestasi, rasa ingin tahu, keyakinan diri, hubungan kebutuhan belajar individu, serta kepuasan dalam mencapai hasil belajar. Faktor-faktor itulah yang kemudian menjadi landasan mengapa seorang individu termotivasi dan menunjukan kemampuan lebih dalam prestasi akademiknya. C. Bimbingan dan Konseling Mahasiswa Bidikmisi 1. Bimbingan Pribadi-Sosial a. Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial Menurut Natawidjaja (Syamsu Yusuf, 2009: 38) bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat. Dewa Ketut Sukardi (1993:11) menerangkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan menghadapi 57

58 dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan. Sedangkan Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani (1991:109) menerangkan bahwa bimbingan pribadisosial adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialami, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:11) mengatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan bimbingan untuk membantu individu dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan psikologis dan sosial, sehingga individu mampu mengembangkan kepribadian dan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah pribadi dan sosialnya. Berdasarkan beberapa pengertian bimbingan pribadi-sosial diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan layanan bimbingan yang ditujukan bagi individu secara berkesinambungan guna membantu individu dalam memecahkan masalah-masalah pribadi-sosial sehingga individu mampu mengembangkan kepribadian dan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah yang dialaminya. 58

59 b. Tujuan Bimbingan Pribadi-Sosial Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005 :14) menerangkan tujuan-tujuan dari bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial individu adalah: 1) Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan denga teman sebaya, sekolah, tempat kerja maupun masyarakat pada umumnya. 2) Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing. 3) Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang meneyenangkan (musibah), serta mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. 4) Memiliki pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan konstruktif, baik yang terkait dengan keunggulan maupun kelemahan, baik fisik maupun psikis. 5) Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain. 6) Memiliki kemampuan melakukan pilihan secara sehat. 7) Bersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak melecehkan martabat atau harga dirinya. 8) Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya. 9) Memiliki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship), yang diwujudkan dalam bentuk hubungan persahabatan, persaudaraan, atau silaturahim dengan sesama manusia. 10) Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain. 11) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif. Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (2004:29), tujuan bimbingan pribadi-sosial adalah untuk membantu siswa agar: 59

60 1) Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kehususan yang ada pada dirinya. 2) Dapat mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi. 3) Membuat pilihan secara sehat. 4) Mampu menghargai orang lain. 5) Memiliki rasa tanggung jawab. 6) Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi. 7) Dapat membuat keputusan secara efektif. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari bimbingan pribadi-sosial adalah untuk membantu individu agar dapat membentuk sikap pribadi yang positif sehingga mampu merespon situasi pada lingkungan sosialnya. 2. Bimbingan Belajar a. Pengertian Layanan Bimbingan Belajar Menurut Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani 1991:107) bimbingan belajar adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat membuat pilihan, mengadakan penyesuaian, dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pengajaran atau belajar yang dihadapinya. Sedangkan Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:10) menerangkan bahwa bimbingan belajar merupakan bimbingan yang ditujukan untuk membantu individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik dengan cara mengembangkan suasana belajar-mengajar yang 60

61 kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Senada dengan dua ahli diatas, Dewa Ketut Sukardi (2008:62) mengemukakan bahwa layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian. Dari pendapat ahli diatas, maka dapat diartikan bimbingan belajar adalah bantuan yang diberikan kepada peserta didik dengan maksud membantu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik dengan cara mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik serta mengembangkan suasana belajar-mengajar yang kondusif sehingga terhindar dari kesulitan belajar dan mampu memecahkan masalah-masalah belajar yang dihadapinya. b. Tujuan Layanan Bimbingan Belajar Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan (2005:15) menerangkan tujuan layanan bimbingan belajar sebagai berikut: 1) Agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. 2) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. 61

62 3) Memiliki keterampilan atau teknik belajar yang efektif, seperti keterampilan membaca buku, menggunakan kamus, mencatat pelajaran, dan mempersiapkan diri menghadapi ujian. 4) Memiliki keterampilan menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan, seperti membuat jadwal belajar, mengerjakan tugastugas, menetapkan diri dalam pelajaran tertentu, dan berusaha memperoleh informasi tentang berbagai hal dalam rangka mengembangkan wawasan yang lebih luas. 5) Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian. Menurut Tohirin (2007:131) tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal, sehingga tidak menghambat perkembangan siswa. Siswa yang perkembangannya terhambat atau terganggu akan berpengaruh terhadap perkembangan atau kemampuan belajarnya. Selain itu bimbingan belajar bertujuan membantu siswa agar mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar, serta siswa dapat mandiri dalam belajarnya. Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan bimbingan belajar adalah untuk membantu agar siswa memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif serta memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. Sehingga siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah belajar serta siswa dapat mandiri dalam belajarnya. 62

63 D. Dinamika Kehidupan Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi Dinamika kehidupan mahasiswa adalah masalah atau problematika yang sering terjadi pada kehidupan mahasiswa yaitu menyangkut dinamika sosial, dinamika ekonomi, dinamika akademik/pendidikan, serta dinamika psikologi. Masalah yang sering timbul pada kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Negeri Yogyakarta adalah mengenai biaya hidup selama tinggal di Yogyakarta, gaya berperilaku atau penampilan yang harus menyesuaikan dengan lingkungan pendidikan, serta perilaku psikologis yang dialami selama mengenyam pendidikan di yogyakarta. Masalah yang sering dihadapi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi adalah biaya hidup. Biaya hidup ini menyangkut pemenuhan kehidupan sehari-hari, seperti biaya kos atau penginapan (bagi mahasiswa dari luar daerah), biaya makan, biaya pendidikan (selain biaya operasional), dan biaya-biaya lain. Bagi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang berasal dari luar daerah, biaya hidup merupakan hal utama yang harus mereka penuhi. Apabila mahasiswa bidikmisi hanya mengandalkan dana bantuan dari pemerintah yang besaranya Rp per bulan, maka kemungkinan masih kurang untuk memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan mahasiswa. Penyesuaian dengan lingkungan sosial juga menjadi permasalahan sendiri bagi mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Universitas Negeri Yogyakarta. Permasalahan sosial ini menyangkut hubungan mahasiswa bidikmisi dengan lingkungan tempat tinggal, lingkungan organisasi atau lingkungan pendidikan dalam hal ini teman kelas, pertemanan/hubungan 63

64 dengan teman sebaya atau lawan jenis, serta penyesuaian diri dengan lingkungan adat dan budaya di kota Yogyakarta. Penyesuaian diri yang kurang baik terhadap lingkungan dapat menyebabkan individu atau mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi menjadi terisolir dari kelompok sosialnya. Permasalahan yang timbul akibat adanya penolakan lingkungan sosial atau kelompok sosial, serta permasalah pemenuhan kebutuhan yang tidak tercapai pada mahasiswa bidikmisi akan mengakibatkan permasalahan lain yang menyangkut psikologis mahasiswa tersebut, masalah ini juga disebut dengan dinamika psikologis. Masalah psikologis menyangkut masalah emosi, penentuan keputusan yang tidak tepat, pencarian jati diri atau cintra diri seorang remaja, serta frustasi dengan kondisi sosial atau keadaan ekonominnya. Masalahah ini apabila tidak dapat diatasi akan mengakibatkan mahasiswa bidikmisi mengalami kegagalan dalam fase perkembangan mentalnya. Yang nantinya dapat mengakibatkan individu tersebut setres dan mengalami tekanan batin. Permasalahan pada kehidupan mahasiswa bidikmisi di Universitas Negeri Yogyakarta mengacu pada kehidupan ekonomi, sosial, akademik/pendidikan, dan masalah psikologis. Ke empat permasalahan tersebut saling berhubungan serta mempengaruhi satu sama lain. Permasalahan pada kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi apabila tak bisa diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah bagi individu tersebut. Keseluruhan dari permasalahan ini yang kemungkinan akan 64

65 mengakibatkan permasalahan serius adalah penurunan nilai akademik, pencopotan hak beasiswa oleh pemerintah atau universitas, dan pengeluaran mahasiswa tersebut dari universitas yang pastinya akan mengancam pendidikan mahasiswa yang bersangkutan. E. Pertanyaan Penelitian Untuk mempermudah dalam proses pengumpulan data secara teliti dan akurat, maka peneliti mengarahkan pokok masalah yang akan diteliti kedalam bentuk pertanyaan penelitian. Dari rumusan masalah serta kajian teori, maka dirumuskan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah latar belakang subjek sehingga layak menerima beasiswa bidikmisi? 2. Bagaimana dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di lihat dari aspek sosial? 3. Bagaimana dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di lihat dari aspek psikologi? 4. Bagaimana dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di lihat dari aspek ekonomi? 65

66 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif (qualitative reseach). Bogdan dan Taylor (Lexy J. Moleong, 2010:4) mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jane Richie (Lexy J. Moleong, 2010:6) mengatakan penelitian kualitatif (qualitative reseach) adalah upaya menyajikan dunia sosial dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang subjek yang diteliti. Menurut Lexy J. Moleong (2005:6) penelitian kualitatif bermaksud untuk memahami fomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian Secara holistic dan dengan cara diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Jadi penelitian kualitatif ini mengulas dan mencari data secara mendetail dengan langkah-langkah pendekatan secara mendalam melalui pengamatan secara langsung yang dituangkan di dalam rangkaian bahasa ilmiah dengan memanfaatkan berbagai macam metode ilmiah. Secara spesifik penelitian ini lebih diarahkan dengan metode penelitian kualitatif diskriftif. Dengan pendekatan penelitian kualitatif 66

67 diskriftif diharapkan peneliti dapat mengungkap dinamika kehidupan mahasiwa penerima beasiswa bidikmisi secara detail, apa adanya dan mendalam. Sehingga nantinya data yang diungkapkan dalam hasil penelitian hanya berupa pengungkapan fakta. B. Langkah Langkah Penelitian Dalam penelitian diskriptif mengenai dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi, supaya penelitian dapat berjalan dengan sistematis maka diperlukan langkah-langkah penelitian secara tepat. Tahap atau langkah langkah dalam metode penelitian kualitatif menurut Lexy J. Moleong (2010: ) yaitu: 1. Tahap Pra Lapangan Dalam tahap pra lapangan terdapat beberapa tahap kegiatan yang dilakukan, yaitu: a. Menyusun rancangan penelitian b. Memilih lapangan penelitian Dalam tahapan ini peneliti memilih Fakultas Ilmu pendidikan, di Universitas Negeri Yogyakarta sebagai lapangan penelitiannya. c. Mengurus perijinan Mengurus perijinan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan peneliti sebelum memulai sebuah penilitian. Dalam hal ini 67

68 yang berwenang memberikan izin untuk mengadakan penelitian adalah rektor Universitas Negeri Yogyakarta. d. Menjajaki dan menilai lapangan Tahap penjajakan lapangan merupakan orientasi lapangan dimana peneliti sebelumnya menjajaki dan menilai keadaan, kondisi lapangan, dalam hal ini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta adalah sebagai lapangan penelitian. Tahap penjajakan lapangan ini dimaksudkan agar peneliti mengenal unsur-unsur yang ada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakartaseperti keadaan sosial, keadaan fisik, dsb. yang menunjang peneliti untuk mempersiapkan diri dengan kondisi lingkungan penelitian serta menunjang peneliti mempersiapkan perlengkapan penelitian yang diperlukan. e. Memilih dan memanfaatkan informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Informan yang dipilih peneliti merupakan informan yang dapat dipertanggung jawabkan informasinya, serta memiliki pandangan tertentu mengenai peristiwa yang terjadi. Karena informan dimanfaat sebagai alternatif efektifitas waktu penelian, karena informan dimanfaatkan untuk berbicara memberikan informasi, bertukar pikiran, atau untuk membandingkan suatu kejadian yang ditemukan pada subjek penelitian, Bogdan dan Biklen (Lexy J. Moleong, 2010:132). 68

69 f. Mempersiapkan perlengkapan penelitian Mempersiapkan perlengkapan penelitian sangat diperlukan guna memperlancar proses penelitian. Dalam hal ini perlengkapan penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi, buku catatan lapangan, alat perekam, dan kamera foto jika diperlukan. g. Persoalan etika penelitian Dalam penelitian kualitatif peneliti adalah alat atau instrumen utama dalam penelitian, oleh karena itu memahami etika, menghormati dan mematuhi nilai-nilai pribadi itu sangat diperlukan. Selama penelitian persoalan etika tetap terjaga karena peneliti berpegang pada latar belakang, norma, kebiasaan, dan kebudayaan yang ada dalam lingkungan penelitian. 2. Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan ini terdiri atas tiga tahap, yaitu: a. Memahami Latar Penelitian daan Persiapan Diri 1) Pembatasan latar dan peneliti Pembatasa latar dan peneliti merupakan pembatasan interaksi antara subjek dengan peneliti. Ada dua jenis latar, yaitu latar terbuka dan tertutup. Latar terbuka lebih menekankan pada lapangan umum, dalam penelitian ini peneliti hanya mengandalkan pengamatan secara jauh. Latar belakang ini lah 69

70 yang dipakai dalam penelitian, caranya adalah peneliti menggali informasi sebanyak-banyaknya menggunakan wawancara secara mendalam. 2) Penampilan Peneliti telah menyesuaikan penampilan sesuai adat, tata cara, dan nilai kesopanan yang berlaku. Hal ini bertujuan agar subjek merasa nyaman dan tidak terganggu dalam memberikan informasinya. 3) Pengenalan hubungan peneliti di lapangan Hubungan perkenalan yang baik antara peneliti dengan subjek membantu peneliti dalam memperoleh informasi dalam penelitian. 4) Jumlah waktu studi Pembatasan waktu studi penelitian ini antara satu sampai dua minggu. Pembatasan waktu penelitian ini dilakukan agar penelitian ini lebih bisa tersistematis. b. Memasuki Lapangan 1) Keakraban hubungan Saat memasuki proses penelitian di lapangan hubungan antara peneliti dengan subjek sudah saling melebur (raport) sehingga terjaling hubungan yang akrab antara peneliti dengan subjek. 70

71 Dengan demikian subjek lebih terbuka dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. 2) Peran peneliti Peran peneliti dalam hal ini hanya sekedar pasif, yaitu hanya memberikan pertanyaan terbuka kepada subjek ataupun memberikan pertanyaan kepada informan dan selebihnya mengamati perilaku subjek dari jarak jauh serta mengumpulkan studi dokumentasi yang dibutuhkan. c. Berperan Serta dan Mengumpulkan Data 1) Pengarahan batas studi Peneliti tidak menjadi partisipan dalam penelitian ini. Peneliti membatasi penelitian ini hanya pada wawancara dan observasi dilapangan saja. Dan memanfaatkan efektifitas waktu penelitian melalui wawancara kepada informan yang sudah ditetapkan dalam bagian subjek penelitian. 2) Mencatat data Untuk mencatat peristiwa penting saat penelitian dilapangan, peneliti dalam hal ini menggunakan catatan lapangan untuk mencatat peristiwa menarik dan sebagai pencatat pokok-pokok masalah yang ditemukan dilapangan. Selain itu peneliti menggunakan tape recorder yang digunakan untuk merekam proses wawancara. Tape Recorder digunakan karena praktis 71

72 dalam mengingat dan mencatat proses wawancara dengan subjek. 3) Analisis dilapangan Analasis lapangan ini bertujuan untuk menghidari kesalahan dalam pemahaman informasi yang terjadi saat pertama kali dilapangan. Sehingga data yang di didapat untuk dianalisis lebih rinci tidak ada penyimpangan dari data sebenarnya. 3. Tahap Analisi Data Pada tahap analisis data peneliti langsung mengolah data yang didapat dilapangan. Data yang dianalisis kemudian dituangkan dalam laporan penelitian yang berisi temuan-temuan dan fakta-fakta yang terjadi dilapangan penelitian. C. Subjek Penelitian Dalam hal ini penentuan subjek menggunakan teknik purposive (sampel bertujuan) yaitu berdasarkan tujuan dari penelitian. Menurut S. Nasution (1992:86) sampel bertujuan baik digunakan dalam pemilihan subjek pada penelitian kualitatif. Untuk mendapatkan Subjek peneliti menggunakan metode snowball (efek bola salju) melalui key informant (tokoh kunci). Tokoh kunci utama dalam penelitian ini adalah RH. Melalui Rh peneliti mendapatkan informasi mengenai salah satu subjek mahasiswa bidikmisi 72

73 yang berprestasi yaitu Mk, An dan St yang tak lain adalah teman satu kelas Rh. Pemilihan subjek penelitian ini dilakukan terhadap 3 mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Melihat keterbatasan peneliti serta pendekatan penelitian yang digunakan maka subjek yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan dan karakteristik tertentu. Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih subjek penelitian dinamika kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi adalah: 1. Mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Memiliki rata-rata usia tahun (semester 1-7). Maksud dari pemilihan subjek yang memiliki usia tahun adalah pada usia tersebut merupakan masa usia pubertas remaja, yaitu masa dimana seorang remaja mengalami pasang surut kehidupannya, sehingga nantinya dapat ditemukan banyak permasalah yang terjadi dalam dinamika kehidupannya. 3. Mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi masih terdaftar sah dan masih aktif mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Yogyakarta. 4. Mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang memiliki indeks prestasi komulatif (IPK) tinggi diatas 3,5. 5. Berdomisili di Yogyakarta. Dari tiga subjek yang digunakan dua diantaranya berasal dari luar Yogyakarta. Dan satu diantaranya berasal dari sekitar Yogyakarta. 73

74 Selanjutnya untuk memperoleh informasi secara lebih tepat dan lebih menyeluruh dibutuhkan informasi kunci (key informan). Dalam penelitian ini Key Informan tersebut adalah orang yang paling dekat dan mengetahui tentang pribadi dan keadaan informan. Key Informan dalam penelitian ini adalah: 1. Orang tua informanan, MKdan ST 2. Teman kuliah informan AN (Ml), MK (Rh) dan ST (Sm) 3. Dan teman dekat atau sahabatinformanan (Ba), MK (Tu) dan ST D. Setting Penelitian Setting penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Ini dikarenakan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta terdapat mahasiwa penerima bidikmisi yang sesuai dengan kriteria subjek dan kriteria pada latar belakang masalah sehingga pantas untuk di ungkap dinamika kehidupannnya, terdapat mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi yang berusia tahun, terdapat mahasiswa penerima bidikmisi yang sudah menempuh pendidikan antara semester 1 sampai semester 7, serta mahasiswa penerima bidikmisi yang berasal dari Yogyakarta dan dari luar Yogyakarta. 74

75 E. Metode Pengumpulan Data Metode teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Menurut Lexy J. Moleong (Haris Hendriansyah, 2010:118) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, pewawancara (interviewer) sebagai pemberi pertanyaan dan terwawancara (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan tersebut. Menurut Haris Hendriansyah (2010:120) bentuk wawancara dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Wawancara terstruktur Wawancara terstruktur merupakan model wawancara yang dilakukan sesuai pedoman wawancara (guidline interview). Sehingga segala bentuk pertanyaan sudah disediakan dalam form beserta dengan katagori pertanyaannya. Model wawancara ini cenderung kaku dan pertanyaan yang diberikan cenderung tertutup. b. Wawancara semi-terstruktur Model wawancara ini sangat cocok untuk menggali suatu fenomena tertentu. Model wawancara ini memiliki tipe pertanyaan yang terbuka namun memiliki batasan tema tertentu dan sudah tersistematis dengan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara ini membebaskan terwawancara (interviewee) untuk 75

76 memberikan informasinya secara fleksibel tetapi kontrol tetap dipegang oleh peneliti. c. Wawancara tidak-terstruktur Pertanyaan yang diberikan sangat terbuka, jawabannya lebih luas dan bervariasi. Model wawancara ini tidak menggunakan pedoman wawancara yang digunakan sebagai kontrol, karena pertanyaan yang diberikan muncul secara fleksibel menyesuakian keadaan dan momen tertentu. Wawancara dengan model ini digunakan untuk memahami fenomena tertentu, biasanya digunakan dalam penelitian kualitatif partisipan. Dari bentuk wawancara diatas peneliti menggunakan metode wawancara semi-terstruktur. Karena dalam menyusun pertanyaan, peneliti menggunakan pertanyaan terbuka dimana terwawancara (interviewee) dapat memberikan informasinya secara luas namun masih terkontrol sesuai dengan pedoman wawancara yang digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi. Metode wawancara tersebut di pakai karena peneliti lebih leluasa dalam mendapatkan informasi yang banyak dari subjek. Wawancara yang dilakukan menggunakan pedoman wawancara sehingga dalam proses wawancara lebih terarah secara tepat. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tape recorder serta catatan lapangan. Alat bantu penelitian ini digunakan untuk merekam dan mencatatat hasil wawancara dan pengamatan saat wawancara dengan subjek. 76

77 2. Observasi Observasi dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Lexy J. Moleong (2010:175) mengatakan bahwa pengamatan langsung dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, sehingga peneliti dapat melihat dunia yang dilihat subjek serta dapat merasakan apa yang dialami dan dirasakan subjek sehingga peneliti bisa menjadi sumber data. Namun dalam hal ini penelitian tidak menggunakan jenis observasi partisipan dimana peneliti hanya mengamati saja dan tidak ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan subjek. Menurut Patton (Sugiyono, 2010:67), manfaat observasi adalah sebagai berikut: a. Melalui observasi dilapangan peneliti mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial. Oleh karena itu peneliti memperoleh pandangan secara menyeluruh. b. Dengan observasi peneliti memperoleh pengalaman baru. Dimana pengalaman itu dipakai sebagai acuan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Sehingga pendekatan induktif ini telah membuka tenemuan baru atau discovery. 77

78 c. Dengan observasi peneliti melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang beda dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa sehingga tidak terungkap dalam wawancara. d. Dengan observasi, peneliti menemukan hal-hal yang sedianya tidak terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. e. Dengan observasi, peneliti menemukan hal-hal yang diluar persepsi subjek, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif. f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti. F. Instrumen Penelitian 1. Peneliti Sebagai Intrumen Penelitian Lexy J. Moleong (2010:168) menjelaskan bahwa intrumen penelitian itu adalah peneliti itu sendiri. Peneliti dalam hal ini berperan sebagai perancang, pelaksana, pengumpul data, analisis data, penafsir data, dan sebagai pelapor hasil data.. Guba dan Lincoln (Lexy J. Moleong, 2010:169) juga menyebutkan bahwa peneliti sebagai instrumen utama penelitian mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 78

79 1. Responsif 2. Dapat menyesuaikan diri 3. Menekankan keutuhan 4. Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan 5. Memproses data secepatnya 6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan mengikhtisarkan 7. Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak lazim dan idiosinkratik. Peneliti turun langsung dalam proses pengambilan data dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Untuk mempermudah penelitian ini, peneliti dibantu dengan alat bantu yaitu pedoman wawancara dan pedoman observasi 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara merupakan daftar pertanyaan yang dipakai sebagai acuan dalam proses wawancara pada penelitian. Pertanyaan pertanyaan yang digunakan merupakan gejala dan faktor-faktor yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi, meliputi aspek sosial, ekonomi, dan aspek psikologi. Pedoman wawancara dapat dilihat sebagai berikut: 79

80 Tabel 1. Pedoman Wawancara Aspek dalam Variabel Aspek akademik Aspek sosial Aspek ekonomi Aspek Psikologi Indikator Pertanyaan a. Prestasi akademik yang dimiliki b. Motivasi / alasan ikut program bidikmisi a. Interaksi sosial b. Aktivitas dilingkungan sosial c. Strategi dalam mengahadapi masalah a. Keadaan ekonomi b. Pemenuhan kebutuhan a. Penerimaan diri sebagai mahasiswa bidikmisi b. Tanggung jawab sebagai mahasiswa bidikmisi Pedoman wawancara hanya berupa alat dalam dalam penelitian, dalam proses penelitian peneliti tidak sepenuhnya bergantung pada pedoman wawancara, sehingga pertanyaan-pertanyan dalam proses wanwancara senantiasa keluar dengan sendirinya sesuai dengan kebutuhan dan bersifat situasional. 3. Pedoman Observasi Pedoman observasi merupakan istrumen penelitian yang digunakan untuk acuan dalam melakukan observasi. Pedoman observasi ini berisi beberapa aspek yang berkaitan dengan subjek yang diteliti, aspek tersebut adalah aspek sosial, aspek ekonomi, dan aspek psikologi. Observasi dilakukan guna mengamati aspek-aspek tersebut dalam kegiatan keseharian subjek. Pedoman observasi dapat dilihat sebagai berikut: 80

81 Tabel 2. Pedoman Observasi Aspek dalam Variabel Aspek akademik Aspek sosial Aspek ekonomi Aspek Psikologi Indikator Pertanyaan a. Prestasi akademik yang dimiliki b. Motivasi / alasan ikut program bidikmisi a. Interaksi sosial b. Aktivitas dilingkungan sosial c. Strategi dalam mengahadapi masalah a. Keadaan ekonomi b. Pemenuhan kebutuhan a. Penerimaan diri sebagai mahasiswa bidikmisi b. Tanggung jawab sebagai mahasiswa bidikmisi c. Tekanan terhadap tuntutan akademik d. Strategi dalam menghadapi masalah G. Uji Keabsahan Data Uji keabsahan data dilakukan peneliti dengan cara pengecekan kebenaran suatu data digunakan untuk menyanggah balik apa yang dituduhkan kepada penliti bahwa penelitan yang dilakukannya tidak ilmiah. Uji keabsahan data yang dilakukan secara cermat sesuai dengan teknik yang dipakai maka hasil penelitian dapat dikatakan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dari segala segi (Lexy J. Moleong, 2010:320) Dalam uji keabsahan data, pelaksanaan teknik pemerikasaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, yaitu Derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). 81

82 memenuhi: Lexy J. Moleong (2010) menerangkan bahwa uji keabsahan data harus 1. Mendemonstrasikan nilai yang benar 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan 3. Memperoleh keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Teknik pemerikasaan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Triangulasi data (Lexy J. Moleong, 2010:330). Denzim (Lexy J. Moleong, 2010:330) membedakan empat macam teknik triangulasi sebagai teknik keabsahan data dengan menggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam hal penggunaan teknik triangulasi ini peneliti akan memakai teknik triangulasi dengan sumber sebagai teknik uji keabsahan data. Menurut Patton (Lexy J. Moleong, 20010: 330) triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari subjek melalui waktu dan alat yang berbeda. Melalui teknik triangulasi ini tidak semua data diperoleh kesamaan dalam pandangan, pendapat dan pemikirannya, sehingga melalui teknik ini peneliti akan mengetahui alasan-alasan mengapa perbedaan itu terjadi. Menurut Lexy J. Moleong (2010:331) teknik triangulai data itu dapat digunakan dengan cara: 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara 82

83 2. Membandingkan apa yang dikatakan subjek di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi lewat wawancara observasi/pengamatan) 3. Membandingkan apa yang dikatakan subjek tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu (observasi/pengamatan) 4. Membandingkan keadaan dan perspektif subjek dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain (key informan) 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (studi dokumen) Jadi dengan teknik triangulasi ini peneliti membandingkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, pengamatan, key informan, dan studi dokumentasi guna mendapatkan keabsahan data pada penelitian ini. H. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen (Lexy J. Moleong, 2010) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Sugiyono (2010:89) mengemukakan bahwa analisis data adalah proses mencari menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara 83

84 mengorganisasikan data ke dalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Sugiyono (2010) juga mengatakan bahwa analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang yang dirumuskan pada data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis data kualitatif adalah proses menganalisis data yang didapat dari proses wawancara, observasi, dan studi dokumen, dengan cara mengorganisasikan data, mensintesiskan data, memilah-milah data menjadi satuan yang dapat dikelola, dan memilih data yang penting dan mudah dipelajari serta membuat kesimpulan dari analisis data sehingga lebih mudah dipahami ketika disajikan kepada orang lain. Menurut S. Nasution (Sugiyono, 2010) analisis data telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan 84

85 berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2010:88). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada konsep analisis menurut Miles & Huberman (1992:16-21) yaitu dengan Interactive model yang mengklarifikasikan data dengan tiga langkah, yaitu: 1. Reduksi Data (data reduction) Reduksi adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatancatatan tertulis di lapangan. Disamping mengumpulkan data secara tertulis lewat proses wawancara, studi dokumenter, dan observasi, peneliti mereduksi data yang didapat saat itu juga yaitu dengan memilah data yang perlu, membuat ringkasan agar data mempunyai makna, mengorganisasikan data dan menuliskan catatan lapangan. Reduksi berlangsung secara terus menerus sampai proses penelitian dilapangan selesai dan sampai laporan akhir penelitian selesai. Dapat dilihat pada halaman Penyajian Data (display data) Langkah berikutnya setelah reduksi data adalah penyajian data kedalam bentuk tabel. Data yang diperoleh dilapangan didiskripsikan dalam bahasa yang mudah untuk dipahami penyaji maupun penguji serta 85

86 di akhir penyusunan laporan penelitian, data yang telah di analisis kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Dapat dilihat pada halaman Penarikan Kesimpulan (verifikasi) Dalam penelitian ini peneliti mengungkap dan mencari makna dari data yang telah dikumpulkan. Dari situ peneliti mencari hubungan antara display data dan reduksi data sehingga data yang terverifikasi tidak melenceng dari hasil reduksi data dan display data yang telah dilakukan. Sehingga diperoleh penarikan kesimpulan (verifikasi) yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Dapat dilihat pada halaman

87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Setting Penelitian Penelitian dinamika kehidupan mahasiswa bidikmisi ini dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta juga sering disebut dengan UNY. Universitas Negeri Yogyakarta masuk di kecamatan Depok kabupaten Sleman yang terletak di jalan Colombo, Karangmalang, Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta sendiri memiliki 8 fakultas, satu diantaranya adalah Fakultas Ilmu Pendidikan atau sering di sebut FIP sebagai setting yang akan dipakai oleh peneliti. FIP sendiri terletak di sayap timur Universitas Negeri Yogyakarta yang dihapit oleh gedung Pasca Sarjana di sebelah selatannya, gedung Museum Pendidikan sebelah baratnya, Taman Pancasila disebelah baratnya dan gedung Fakultas Ilmu Sosial di sebelah utaranya. FIP memiliki 7 jurusan, diantaranya adalah Filsafat Sosiologi dan Pendidikan, Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Administrasi Pendidikan, Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Luar Sekolah dan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. 87

88 2. Diskripsi Subjek Penelitian Dalam penelitian ini peneliti telah memilih 3 kriteria subjek yaitu mahasiswa semester 7 yang menerima beasiswa bidikmisi dan memiliki prestasi akademik serta aktif di lingkungan organisasi maupun aktif dalam program yang diselenggarakan fakultas dan universitas. Sedangkan yang menjadi key informan adalah kerabat dekat subjek, bisa saudara maupun pemilik kos subjek yang dianggap dekat dan mengerti kegiatan keseharian subjek. selain itu key informan lainnya adalah sahabat maupun teman dekat subjek. Nama subjek dan key informan yang digunakan merupakan nama samaran, hal ini dimaksudkan agar rahasia dan identitas subjek maupun key informan tetap terjaga sehingga subjek maupun key informanlebih bersedia terbuka dalam menjawab pertanyaan yang di berikan peneliti. Profil ketiga subjek mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini: Tabel 3. Profil Subjek Mahasiswa Bidikmisi No Keterangan Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 1 Nama Mk (inisial) An (inisial) St (inisial) 2 Jenis Kelamin Perempuuan Laki-laki Perempuan 3 Usia 21 Tahun 21 Tahun 21 Tahun 4 Agama Islam Islam Islam 5 Alamat Asal Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Tengah 6 Semester IPK 3,61 3,7 3,74 88

89 Dari ketiga subjek diatas merupakan mahasiswa bidikmisi yang terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Berikut peneliti sajikan diskripsi mengenai profil subjek yang telah peneliti dapatkan dari hasil wawancara dan observasi. a. Subjek Mk ( nama samaran) Mk adalah mahasiswi bidikmisi berusia 21 tahun yang berasal dari Jawa Tengah. Secara fisik Mk memiliki tubuh kecil dan memiliki tinggi badan ±155 cm, berkulit sawo matang dan berkerudung. Secara administratif Mk tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2010 salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. b. Subjek An (nama samaran) An adalah mahasiswa bidikmisi yang berasal dari Jawa Barat. Secara fisik An bertubuh pendek, tinggi An kurang lebih 160 cm berbadan sedang, memiliki rambut agak ikal dan berkulit sawo matang. Secara administratif An tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2010 salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. An merupakan anak terakhir dari empat bersaudara, kakak kedua An sudah menikah dan Punya anak, sedangakan kakak pertama An sudah meninggal dunia dan kakak ke 3 An mengalami sedikit abnormal. Pekerjaan orang tua An adalah seorang penjual batu kapur, akan tetapi kemudian beralih menjadi kernek bus dan yang terakhir menjadi petani. 89

90 c. Subjek St (nama samaran) St adalah mahasiswi bidikmisi yang berasal dari Jawa Tengah. Secara fisik St bertubuh pendek dengan tinggi kurang lebih 155 cm, berbadan sedang, berkulit sawo matang dan berkerudung. Secara administratif St tercatat sebagai mahasiswa angkatan 2010 salah satu jurusan di Fakultas Ilmu Pendidikan UNY. Sejak kecil St tinggal dengan kakek neneknya, sedangkan orang tua St merantau di Jakarta. Pekerjaan orang tua St serabutan sedangkan kedua kakek dan nenek St bekerja sebagai buruh tani. Key Informan untuk subjek mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Profil Key Informan Mahasiswa Bidikmisi No. Keterangan Key Informan Mk 1. Nama a. Tu b. Rh 2. Jenis a. perempuan Kelamin b. perempuan 3. Usia a. 21 tahun b. 21 tahun 6. Hubungan a. sahabat dengan b. teman subjek Key Informan An a. Ml b. Ba a. perempuan b. laki-laki a. 21 tahun b. 21 tahun a. teman b. teman organisasi Key Informan St a. Sm a. perempuan a. 21 a. teman 90

91 3. Reduksi Data Berdasarkan hasil observasi dan wawancara selama penelitian, akan diungkap bagaimanakah latar belakang subjek bisa diterima bidikmisi, aspek ekonomi, aspek sosial, aspek akademik, aspek psikologi dan pengungkapan pendapat mengenai beasiswa bidikmisi. Berikut peneliti sajikan reduksi data mengenai dinamika kehidupan dari ketiga subjek: a. Subjek Mk 1) Latar belakang dapat diterima bidikmisi Dalam latar belakang ini hal yang diungkap adalah apa yang melatar belakangi subjek diterima bidikmisi, pekerjaan orang tua yang menguatkan syarat subjek dapat diterima secara sah di program bidikmisi, kondisi ekonomi keluarga subjek, dan prestasi yang didapat subjek selama di sekolah. Pada awalnya Mk ikut bidikmisi karena kondisi keuangan keluarganya tidak baik. Pas mau masuk kuliah, kondisi ekonomi bapak saya saat itu down banget mas, dan dari situ aku dekat sama guru Bk dan akhirnya saya dapat info ada beasiswa gratis. Hal ini juga di benarkan oleh key informan Tu. Iya bener, karna dulu kondisi fisiknya Mk juga kurang baik. jadi begini, Mk itu punya penyakit TB. Jadi selama 6 bulan itu untuk melanjutkan kuliah sih kemungkinannya kecil soalnya duitnya sudah dipakai untuk berobat itu. 91

92 Perkerjaan orang tua MK sendiri adalah seorang petani sayur dan tukang tebas sayuran. Bapak saya itu beliau hanya seorang petani sayur mas, selain itu beliau juga jadi penebas sayur dari petani disana. Menurut penuturan Tu. Ibu cuma ibu rumah tangga, dan bapak Cuma petani waktu itu. Saat Mk masuk di perguruan tinggi kondisi ekonomi keluarga Mk kurang begitu baik, hal ini dikarenakan masa panen sayuran yang hanya tiga bulan sekali dan saat itu juga sedang krisis sayuran. Kan bapak saya hanya petani mas, kan istilahnya petani itu panen 3 bulan sekali paling cepet itu lho ya, jadi kalo harga sayuran rendah ya gak bisa menutup semua kebutuhan, apalagi anak-anak sudah gedhe-gedhe. Sedangkan ibuku Cuma ibu rumah tangga biasa. Prestasi Mk lumayan membanggakan, selama di sekolah menengah Mk sempat mendapatkan beasiswa biaya operasional sekolah untuk bebereapa bulan. Karena pernah menang lomba MTQ saya dapat penghargaan dari sekolah. 3 bulan itu saya bebas SPP dan itu sangat membantu lah. 2) Aspek Ekonomi yang diungkap Dalam pengungkapan aspek ekonomi ini, pertanyaan hanya didasarkan pada kondisi ekonomi dalam artian untuk 92

93 memenuhi kebutuhan hidup subjek selama tinggal dan kuliah di jogja, berasal dari mana saja dana untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut, menejemen keuangan, serta gaya hidup subjek yaitu mengenai penampilan dan eksistensi diri terhadap kepada orang lain. Dari keadaan ekonominya, Mk sudah merasa cukup. Dia mengaku uang kiriman 600rb dari pemerintah itu cukup akan tetapi masih harus meminta tambahan orang tua. Kalo masalah ekonomi kan sudah ditanggung pemerintah mas. Disamping itu uang 600RB itu cukup tapi memang minim, apalagi kalo ditambah bayar kos bikin stres. Tapi untungnya orang tua sudah nanggung biaya kos. Tapi kalo biaya makan saya pakai bidikmisi... selain itu sekarang ini alhamdulilah lebih baik dari pada awal aku masuk perguruan tinggi ya. Selain itu agar kebutuhan Mk dapat tepenuhi semuanya, Mk tidak jarang masak sendiri dikos agar lebih irit dalam pengeluaran. Kadang saya masak, kadang juga tidak. Paling sering itu saya masak nasi saja, tapi lauknya saya beli di warung jadi lebih bisa irit. Menurut Tu, sebenarnya Mk itu terlalu memaksakan dana dari pemerintah. Kalo menurut aku 600rb dari dia itu memaksakan cukup. dia itu kalao sebenernya dibilang cukup ndak cukup yang namanya cewek itu kan ya mas ya kayaknya ndak cukup buat dia. Dana pemberian pemerintah sebesar 600rb perbulan merupakan dana yang dipakai Mk untuk memenuhi kebutuhan 93

94 hidupnya selama kuliah di UNY, selain itu Mk juga mendapat kiriman uang dari orang tuanya. Bahkan dulu Mk sempat bekerja untuk menambah uang jajannya. Kalo biaya makan itu dari bidikmisi, tapi kalo kekurangan kan bisa minta dari orang tua. Selain itu saya juga pernah bekerja di toko 2-3 bulan gitu, tapi karena tidak bisa membagi waktu antara belajar dan kerja jadinya saya berhenti. Mk jarang mendapat kiriman dari orang tuanya, bahkan dia tidak pernah meminta keorang tua kalo tidak benar-benar diperlukan. Enggak, kalo bapaknya lagi ada dikasih, tapi kalo lagi nggak ada gak dikasih. Tapi banyak nggaknya. Dan biasanya dia itu nanya dulu dan alasanya itu harus logis. Misalnya yaitu pak kirimi duit buat KKN duitnya sudah nggak cukup, bapak ada duit nggak? gitu. Dan ngiriminnya itu terserah bapaknya adanya berapa, tapi ya paling cuma , itupun kalo sudah kepepet, dan memang sebenernya dia itu nggak mau minta. Dalam menejemen keuangan Mk memiliki caranya sendiri untuk mengatur dana 600rb perbulan dari pemerintah agar tercukupi. Dana dari pemerintah itu cukup tetapi minim. Untuk mengakalinya kadang saya masak, tetapi kalo masak itu kan ribet. Apalagi kalo dihitung-hitung kan boros, soalnya harus beli gas, minyak, dan bumbu-bumbunya. Paling sering itu saya biasanya cuma masak nasi itu saja mas, nanti sayurnya dan lauknya beli, jadi lebih ngirit. Mk sering memaksakan diri untuk menghemat uang agar semua kebutuhannya dapat terpenuhi. 94

95 Kadang makan itu sehari dua kali itu aja di irit2in, trus kalo mau belanja atau mau beli sesuatu itu dia harus nabung berapa lama baru bisa beli, jadi dia itu kalo mau beli yang dia rasa nggak penting buat dia itu dia nggak mau. Dilihat dari penampilan dan gaya hidup, Mk termasuk individu yang sederhana. Dari segi pakaian Mk terlihat sederhana dan tidak mewah. Setiap hari Mk mengenakan pakain tertutup dengan kerudung panjang sampai bawah pinggang, hal ini juga dikarenakan Mk termasuk orang yang memegang kuat prinsip agamanya. Menurut pengakuan Mk dia tak pernah mempermasalahkan dan tidak pernah merasa minder dengan penampilanya tersebut. Saya ndak pernah minder mas, karena dari keluarga aku orangnya kan juga biasa saja. Jadi saya sudah terbiasa seperti ini dari dulu. Tu berpendapat bahwa Mk merupakan orang yang sederhana namun memaksakan sederhana. Kalo dibilang sederhana ya emang sederhana. Tapi dia itu memaksakan diri untuk jadi sederhana. Jadi gini dia itu memang dari dasarnya gaya hidupnya itu emang sederhana, sederhana tapi boros.. jadi kalo seandainya pengen beli ya dia itu beli. Tapi belinya itu bukan yang mewah 3) Aspek Sosial yang diungkap Dalam pengungkapan aspek sosial ini peneliti mengambil beberapa aspek sosial antara lain adalah kedekatan dengan sahabat dilingkungan kelas maupun diluar kelas, 95

96 kedekatan dengan keluarga, kegiatan yang dilakukan di rumah ataupun di kos, keaktifan di keorganisasian, pentingnya organisasi untuk subjek, hambatan dalam menjalin ataupun memulai hubungan sosial, serta cara mengatasi masalah sosial. Mk merupakan individu yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Bahkan menurut temanya Mk merupakan individu yang asyik untuk diajak ngobrol dan baik hati. Saya dikelas ada dekat dengan satu dua orang mas, tapi secara keseluruhan saya dekat dengan semua teman saya. Hanya saja kalo ada sesuatu yang saya ingin omongkan saya ada teman sendiri yang sering saya ceritakan masalah-masalah pribadi saya. Tadinya aku orang tertutup dan individualis. Tp kalo sekarang sudah enggak dan pengorbanan ku bensar banget lho mas. Dari yang sebelumnya aku pendiem tidak mau tau urusan orang lain menjadi manusia yang seperti ini. Misalnya aku hay lagi mau ngapain, dari mana... itu aku langsung debat sama batinku sendiri kamu tu sok sok akrab banget sama orang. Menurut Rh, Mk merupakan anak yang menyenangkan, mudah bergaul dan dia juga orangnya supel. Mk itu orangnya menyenangkan, meski saya tidak begitu dekat sekali seperti Tu (sahabat Mk) saya sudah merasa dekat apabila ngobrol-ngobrol dengan Mk. Mk merupakan individu yang tidak bisa jauh dari kelurganya. Bahkan keluarga adalah hal terpenting dalam hidupnya. Kedekatan dengan keluarga ini dibuktikan dari komunikasi yang selalu dilakukan Mk dengan orang tuanya. 96

97 Kecenderungan melibatkan orang tua dalam penentuan keputusan dapat dilihat dari penuturan Mk mengenai kedekatan dengan keluarganya. Sangat dekat banget mas, kalo di ukur dengan penggaris, skala 1 sampai 10 beliau ada di nomor 8. Bahkan paling tidak seminggu dua kali telfon. Kebiasaan Mk di kos adalah mengobrol dengan temantemanya, mengerjakan tugas, dan berinternet. Pagi kalo ada kuliah ya kuliah, setelah di kos ya ngobrol sama temen2.. nanti kalo sudah sore gitu biasanya ngerjain tugas. Tp kalo gk ada tugas biasanya internetan atau ngapa gitu. Diorganisasi Mk pernah tercatat ikut dalam HIMA, KMIP, UKMP, IMM. Pernah ikut di HIMA jadi statf difisi pengembangan media dan wawasan ilmiah, KMIP tapi ada masalah dengan ketidak jelasan pengurus lalu keluar, UKMP dalam penelitian dan sama mengalami tidak kenyamanan dengan orangorangnya juga, dan yang terakhir aku ikut di IMM, yaitu ikatan mahasiswa muhammadiyah. Inginmempunyai banyak teman dan relasi adalah alasan mengapa Mk ikut di berbagai organisasi di UNY. Pengen punya banyak teman dan relasi, terutama pengen bisa bekerja sama dengan tim dan punya banyak jaringan. 97

98 Hanbatan yang sering dialami Mk dalam menjali hubungan pertemannan adalah kebiasaanya yang suka nyeplos dan keras. Kalo sesama teman perempun itu kan harus pake perasaan ya mas kalo ngomong. Jadi aku ahus pinter memilih omongan. Soalnya aku tu orangnya langsung ceklek gitu. Atau nek ngomong tanpa basa basi. Hal ini dibenarkan oleh sahabat Mk. Dia itu emang oarangnya keras kali ya. Jadi bukan niatnya mbentak atau atos, karena emang adatnya keras gitu ya kalo ngomong itu ya sekenaknya dan nggak mikir itu nyakitin apa enggak gitu. Apabila Mk mengalami masalah biasanya dia menyendiri di kos, hal ini dikarenakan Mk merupakan individu yang reaktif terhadap sesuatu yang membuatnya emosi. Aku biasanya diam di kamar. Karna aku pernah jadi orang yang reaktif kalo ada masalah. Dan kalo marah itu biasanya ndak bisa menahan emosi aku. Dan kalo udah emosi itu omongan ku bisa nylekit. Jadi mending aku nggak ketemu dulu sama orangnya dan lebih memilih diam di kos. 4) Aspek akademik yang diungkap Aspek dalam dinamika akademik meliputi prestasi yang didapat subjek, motivasi dalam mengembakan prestasi akademik, serta hal yang menghambat subjek dalam mengembangkan prestasi akademiknya. Sewaktu masih di 98

99 sekolah menengah subjek selalu mendapat peringkat 5 besar. Kebanyakan prestasi yang didapat Mk berasal dari prestasi keagamaan.. Dari SMA subjek sudah pernah memenangkan lomba MTQ, hal itu juga dibuktikannya setelah kuliah di UNY. Selain itu Mk juga tercatat sebagai Mapres no 2 di FIP UNY. Berikut penuturan subjek mengenai prestasi-prestasi yang pernah diraihnya: Pernah menang lomba MTQ makanya adalah penghargaan dari sekolah. 3 bulan itu bebas SPP... Setelah di UNY ini waktu semester 1 pernah juara 3 lomba isai di fakultas,.... Trus semester 2 nya juara MTQ di UNY dan dikirim ke Makasar tapi nggak dapat. Semester 3 gak dapat trofi. Nah yang semester 4 nya dapat MTQ lagi di UNY dan akhirnya akhu jadi perwakilan ke Malaysia. Disamping itu dari semesster 4-5 aku ikut karya tulis juga dengan teman-temanku sampai akhirnya nembus dan sampai di jambi dan disana kita juga dapat juara 3. Dan kemaren juga juara MTQ lagi. Mk merupakan orang yang selalu ingin tampil show up dan memiliki target menjadi mahasiswa yang selalu mendapatkan prestasi disetiap semesternya. Aku tu nggak terlalu iri sama teman yang IPK nya di atas aku. Tp aku tu lebih iri sama orang yang bisa show up didepan dan bisa berprestasi dan punya keahlian lain... dan aku pengen seperti itu mas... aku dulu tu pernah narget minimal satu semester aku dapat trofi entah itu trofi apa. 99

100 Hal yang menjadi kendala dalam meraih target dan prestasi Mk salah satunya adalah malas. Selain itu Mk awalnya juga tidak minat dengan jurusan yang diambilnya sekarang. Karna aku ndak minat di jurusan ku. Dulu aku pengen banget masuk kesehatan, karna masalah ekonomi yang tidak mendukung maka asal masuk kuliah saja lah. Ya akhirnya aku ambil jurusan ini di UNY. Itupun dapat rekomendasi dari guru BK saya sewaktu SMA... awalnya sewaktu masuk UNY itu aku terlalu meremehin mata kuliah mata kuliah di jurusan saya makanya seperti ini. Menurut pendapat Tu, Mk merupakan orang yang selalu membebani pikiranya dengan pikiran yang negatif sebelum dia coba. Dan Mk cenderung menyalahkan dirinya sendiri apabila Mk tidak mendapatkan prestasi bahkan IPK nya dibawah mahasiswa lain. Dia itu cenderung nyalahin diri sendiri gitu. Sebenernya dia itu mampu, tapi karna mikirnya Just Negatif untuk diri dia yang harusnya bisa itu malah jadi ndak bisa. 5) Aspek Psikologi yang diungkap Aspek psikologi setiap subjek berbeda dari subjek satu dengan subjek lainnya. Hal ini dikarenakan setiap subjek memiliki karakter dan sensitifitasnya sendiri-sendiri dalam menyikapi masalah psikologisnya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara pengungkapan diri subjek terhadap perasaan yang 100

101 dialami subjek dalam bentuk pertanyaan yang diajukan peneliti disertai jawaban subjek: a) Kamu merasa bangga tidak menjadi mahasiswa bidikmisi yang mendapatkan beasiswa kuliah secara gratis dan masih mendapatkan uang saku disetiap bulannya? Itu malah menjadi beban mas. Itu beban sekali buat aku mas, gini aku kuliah pemerintah yang biayain jadi berarti aku ini asetnya pemerintah. Berarti pemerintah berharap besar ke aku. Tp kalo aku biasa aja, aku tidak mampu,itu akan menjadi beban untuk ku. b) Tertekan tidak dengan batasan masa studi yang hanya 4 tahun untuk mahasiswa bidikmisi? Tertekan, tapi saya rasa mahasiswa reguler lain juga tertekan kalau masa studinya sampai diatas 4 tahun. Menurut pendapat Tu: Seandainya dia gak dapat tuntutan-tuntutan gitu enjoy dia itu dan bisa ngelakuinnya. Jadi gara-gara ada tuntutan dan dia itu tipenya pemikir banget akhirnya ya jatohnya dia malah nyalahin dirinya sendiri gitu. c) pernah minder kalo IPK kamu dibawah IPK mahasiswa reguler? Dari IPK itu sekarang kamu puas? Agak minder. Tapi lebih minder lagi kalo sama orang yang bisa berprestasi dan dapat trofi......biasa aja. Karna ada yang lebih tinggi

102 d) Kamu tidak memiliki IPK seperti teman kamu yang lainnya diatas mu. Perasaanmu seperti apa? Kecewa lah mas, namun mau gimana lagi, mungkin kemampuanku memang kalah dibanding mereka. Dan kontrofersi hati selalu berkecambuk dalam diriku. e) Bidikmisi itu kan di khususkan untuk mahasiswa yang tidak mampu dari segi ekonomi. Pernah tidak kamu malu dengan hal itu? Kalo nggak mampu dari segi ekonomi keluarga ku itu enggak pernah merasa malu mas, tapi kalo aku gak bisa menjadi apa yang di mau bapak ku atau lebih dari ayah ku tu baru malu. Kalo dari pendapat lingkungan sih aku juga cuek dan gk ambil pusing. 6) Pendapat Mengenai Beasiswa Bidikmisi Banyak kendala-kendala yang terjadi pada angkatan pertama penyelenggaraan program bantuan pendidikan bidikmisi. diantaranya adalah program bidikmisi yang tidak tepat sasaran, dll. Dan banyak pendapat-pendapat dari ketiga subjek mengenai penyaluran program bantuan pendidikan bidikmisi di angkatanya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan subjek mengenai program bidikmisi yang salah sasaran serta pendapat-pendapat mengenai program bidikmisi: a) Bagaimana kalo nantinya mahasiswa bidikmisi itu harus aktif dalam organisasi dan berprestasi,apa pendapat kamu? 102

103 Jangan diwajibkan lah. b) Tapi kalau UNNES mahasiswa bidikmisi itu memang diwajibkan berprestasi,kalau nantinya UNY juga seperti itu bagaimana pendapat kamu? Kalo itu diwajibkan kan menjadi tuntutan. Kalau menjadi tuntutan nanti takutnya prestasi itu menjadi sebuah kewajiban dan menjadi beban. Mbok kalo bisa jangan diwajibkan. c) kalo nantinya sistem itu diterapkan di UNY, menerutmu potensi mahasiswa bidikmisi yang sekarang sudah ada ini bagaimana? Sebenarnya mereka semua berpotensi, contohnya An dan St, mungkin kalo St karna keadaan keluarga yang lebih menuntut dia untuk lebih sering berada dirumah jadi kegiatan di universitas itu menjadi jarang dan hanya sebatas kuliah saja. d) Menurut kamu sebagai mahasiswa bidikmisi, pendapat mengenai bidikmisi salah sasaran itu seperti apa? Kalo dulu mungkin banyak ya mas di angkatan pertama saya. Namun mungkin kalo di angkatan yang baru ini sudah banyak yang diperbaharui. Katanya kan di angkatan saya anak polisi gitu juga ada yang dapat bidikmisi. e) Dinilai dari kamu sendiri dan temen-teman bidikmisi di kelasmu, berapa banyak yang salah sasaran? Sekitar 2-3 orang mas... heheheee

104 f) Menurutmu kamu cocok tidak mendapatkan bidikmisi? Menurut Tu: Nah ya yang di awal itu tadi mas. Sebenernya aku tu masih bertanya tanya aku sudah pantas belum sih melepas bidikmisi aku. Secara ekonomi keluarga aku sudah mendingan daripada pertama aku kuliah dulu. Jangan-jangan ini semua karna aku dapat bidikmisi ini, sedangkan kalau nanti aku lepas ekonomi keluargaku akan kembali kayak dulu lagi. Trus kalo saya tidak melepas bidikmisi ini, apakah saya pantas mendapatkan bidikmisi ini gitu lho... Kalo aku bilang cocok... dari segi ekonomi, soalnya ibunya ibu rumah tangga dan bapaknya petani trus dan bener-bener petani yang berpenghasilan yang panen beberapa bulan sekali. b. Subjek An 1) Latar belakang dapat diterima bidikmisi Dalam latar belakang ini hal yang diungkap adalah apa yang melatar belakangi subjek diterima di jalur bidikmisi, pekerjaan orang tua yang menguatkan syarat subjek dapat diterima secara sah di program bidikmisi, kondisi ekonomi keluarga subjek, dan prestasi yang didapat subjek selama di sekolah. Awal mula An diterima di UNY adalah ketika mendaftar PBU namun tidak keterima, tetapi karena Universitas melihat potofolio dan sertifikat yang dilampirkan An, Universitas pun melalui SK Rektor kemudian menerima An sebagai mahasiswa bidikmisi. Berikut penuturan dari AN mengenai latar belakang dia diterima di bidikmisi: 104

105 Waktu saya mendaftar di PBU memang tidak diterima, tetapi karena ada tempat kosong di bidikmisi dan pak Rektor juga melihat portofilio saya yang tebal jadi beliau menurunkan SK Rektor buat saya. Dan dari WR1 yang saya tanyakan juga katanya itu mungkin dari sertifikat-sertifikat yang numpuk dari MTS sampai MAN, makanya mungkin saya dilihat berbeda serta banyak ikut organisasi dan termasuk landasan nilai yang bagus... Hal serupa juga dibenarkan BA, yang tak lain adalah teman kelas sekaligus teman organisasi An. An pernah berceritapada Ba mengenai hal tersebut. Dulu itu ceritanya dia dapat bidikmisi, alasannya kalo ndak salah dia dulu bilang ngurus sama WR 1 waktu masih ibuuu XXX itu kan waktu pertama kali bidikmisi ya, nah itu pasti banyak yang bocor dan orang yang mampu masih banyak yang dapat... Pekerjaan orang tua An adalah Petani, awalnya orang tua An bekerja sebagai penjual batu kapur kemudian beralih menjadi kernek bus dan terakhir adalah petani. Berikut penuturan An mengengai pekerjaan dari orang tuanya: Kalau dulu orang tua saya menjual batu kapur mas, trus kernek bus dan sekarang petani Hal ini juga dibenarkan oleh Ba: Kalo ndak salah dulu dia pernah bilang pekerjaan orang tuanya petani. Dilihat dari keadaan ekonomi An selama di Jogja, Ekonomi keluarga An termasuk golongan yang sudah terpenuhi. 105

106 Ya kalau crita-crita dengan orang tua melihat perjuangannya ya lumayan berat sekali. Dari dulu yang ndak punya sama sekali, dan sekarang alhamdulilah sudah terpenuhi Dari segi prestasi AN termasuk orang yang berprestasi dan sudah banyak mendapatkan sertifikat atau penghargaan dari MTS sampai dia di Universitas. Saya hampir selalu dapat beasiswa mas, pertama dari SPP ndak bayar di MTS dan ketika di MAN juga dulu tidak bayar buku karena saya selalu dapat peringkat 1. Selain itu saya juga aktif dalam organisasi dan pernah menjabat sebagi ketua Osis Menurut penuturan Ba: Dan dari karya ilmiah dia juga pernah dapet gitu, contohnya dapet penelitian gitu. 2) Aspek Ekonomi yang di Ungkap Dalam pengungkapan aspek ekonomi ini, pertanyaan hanya didasarkan pada kondisi ekonomi dalam artian untuk memenuhi kebutuhan hidup subjek selama tinggal dan kuliah di Jogja, berasal dari mana saja uang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut, cara untuk memenejemen keuangan, serta gaya hidup subjek yaitu mengenai penampilan. Dari keadaan ekonominya, An sudah merasa sangat tercukupi bahkan dia juga mengungkapkan bahwa keadaan ekonominya bisa dibilang berlimpah. 106

107 Lebih mas, malah kelebihan. Karena pemasukan saya selain dari bidikmisi itu yang lain saya dapat rejeki dari dosen bahkan ibu kos yang sering memberi makan gratis ke saya. Jadi semua itu lumayan lah bisa untuk menutup makan saya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lain, selain mengandalkan dana bidikmisi An juga kerja. Selain itu juga saya kan ikut kerja mas, entah kerja apa kan paling tidak kan bisa memenuhi. Usaha saya dulu adalah foto kopian mas, trus usaha pulsa, dan yang lain itu juga jualan buku. Tapi kalo sekarang sudah fokus kuliah. Selain dari usaha itu saya juga mengajar di SLB di bantul dan uangnya itu cukup lah untuk biaya makan... Dalam mengatur keuangan An memilih menyisihkan uang dari usaha dan menabung dana bidikmisi. Dan dari penuturanya An mengatakan bahwa dirinya termasuk orang yang tidak boros. Semuanya saya sisihkan, saya itu tidak mau boros. Makanya semuanya saya persiapkan dari semester satu mas biar bisa untuk waktu sekarang mas, kan banyak pengeluaran seperti KKN dan lain-lain... Dari segi penampilan, An mengalami perubahan dalam segi penampilan di akhir-akhir ini, dari yang awalnya sederhana kuno menjadi yang terlihat necis dan stylis. Saya itu orangnya cuek bebek mas sama penampilan, kalo dulu yang penting bisa maen atau apalah yang penting alakadarnya. Tapi sekarang tidak mas. jadi begini mas, setelah lulus PPL nampaknya saya perlu berubah dalam tanda kutip 107

108 saya perlu berubah jadi necis, stylis tapi murah dan rapi. Menurut Ml fasion dan penampilan An itu: Menurut saya dia itu orange rapi. Dari segi penampilan itu rapi. ya rapinya kayak,,,, kalo semester satu itu biasa saja pakaiannya Cuma hem biasa, tapi kalo sekarang itu kayak eksekutif muda gitu, jadi penampilannya udah berubah Sedangkan menurut Ba fasion An itu: Ya kalo dari orang bidikmisi ya menurutku menonjol, temen-temen dikelasku juga. 3) Aspek Sosial yang diungkap Dalam pengungkapan aspek sosial ini peneliti mengambil beberapa aspek sosial yang akan diungkap antara lain adalah kedekatan dengan sahabat dilingkungan kelas maupun diluar kelas, kedekatan dengan keluarga, kegiatan yang dilakukan di rumah ataupun di kos, keaktifan di organisasi, pentingnya organisasi untuk subjek, hambatan dalam menjalin ataupun memulai hubungan sosial, serta cara mengatasi masalah sosial. Meskipun aktif dilingkungan organisasi namun tak membuat An memiliki teman dekat atau sahabat. Saya kurang memiliki orang dekat, kalo di organisasi saya dulu punya teman dekat, tapi sekarang sudah sedikit menjauh karena beberapa hal. Dan kalau temen deket banget saya rasa tidak ada 108

109 Menurut penuturan Ba: Ya dia kalo dikelas itu dia kadang nggak jelas gitu lho, ya jadi dia pengen cari perhatian teman temannya, tapi kadang itu dia cari perhatian penempatanya itu salah dan biasanya malah ndak dapat gitu, jadi ya temen-temen mikirnya sama saya juga itu malah jadi krik-krikk gitu Kalau menurut penuturan Ml: Kalo secara umum hanya satu dua orang dia itu. Dan kalo di kelas menurut saya itu kurang apaya ya... mungkin karena bahasanya yang terlalu tinggi atau yang bagaimana gitu sehingga susah berbaur sama teman-teman yang lain... Meski terbiasa dengan lingkungan yang jauh dari keluarga bahkan 10 tahun dari masih sekolah di pondok pesantren MTS sampai kuliah di Jogja tidak pernah hidup bersama dengan keluarganya, An tergolong mahasiswa yang masih dekat dengan keluarganya. Komunikasi dan rasa peduli kepada keluarga juga dia tunjukan ketika kakak keduanya akan bercerai. 10 tahun lebih tidak pernah ketemu sama orang tua. Tapi semuanya itu bisa sikapi dengan komunikasi ya mas... trus ketika kakak saya mau bercerai. Dan waktu itu saya yang masuk disitu, dan disini saya memposisikan bukan sebagai anak terakhir tp bagaimana anak pertama yang bisa mengambil keputusan. 109

110 Keseharian An dihabiskannya di lingkungan kampus dan organisasi. Hanya saat tidur dan ingin istirahat saja An kembali kekos. Aku jarang dikos karena sibuk di luar mas. Paling kalo malam saja saya dikos. Paling tidur... An merupakan mahasiswa yang aktif di organisasi. Banyak organisasi yang sudah diikutinya sampai sekarang. HIMA, REALITI, DPM, BEM... selain di UNY saya pengajar Madrasah, menjadi manajer lembaga pendidikan di Masjid Mujahidin, KAMI, dan HNU... Bagi An organisasi adalah tempat mencari relasi serta teman yang banyak, selain itu organisasi adalah temapat dimana An belajar menjadi lebih dewasa. Sangat penting, yang pertama dengan organisasi kita mampu memecahkan masalah dengan cara yang berbeda karena sudah matang dalam berbagai masalah, yang kedua jaringan, yang ketiga prinsip pertemanan, menejemen waktu, menejemen konflik apalagi menjadi pimpinan dalam organisasi. Pasti akan mendapatkan pengalamnnya masingmasing... Sebagai mahasiswa yang aktif dalam organisasi An memiliki banyak teman, seringnya mewakili UNY dalam debat antar mahasiswa juga menambah pengalaman serta jaringan pertemanannya. Akan tetapi dari semua kesibukan tersebut An 110

111 cenderung melupakan lingkungan sosial sekitarnya, hal inilah yang mengakibatkan An kurang mendapatkan teman di kelas. Saya termasuk orang yang cepat akrab. Contoh kemaren saya di Kaltim dapat kenalan baru. Jadi saya punya banyak kenalan dimanapun... namun, kalau yang di kelas Saya kurang memiliki orang dekat,... Hal ini juga dikatakan Ba, namun Ba menambahkan bahwa: Ya memang mudah akrab, tp dia itu apa ya, kalo untuk tipe orangnya itu SKSD (sok kenal sok deket). Dan kadang dia itu orangnya nyebai gitu lho. Ya emang sih mudah akrab, tapi belum tentu juga orang lain bisa untuk akrab menerima keakraban dia gitu lho... Sedangkan menurut pandangan Ml: Kalo menurut saya sih dia itu mengakrabkan diri mungkin... lakukan.? Kalo ada masalah sama temen biasanya apa yang kamu Biasanya saya nonton TV dan nonton film. Atau curhat ke orang lain... 4) Aspek akademik yang diungkap Aspek dalam dinamika akademik meliputi prestasi yang didapat subjek, motivasi dalam mengembakan prestasi akademik, serta hal yang menghambat subjek dalam mengembangkan prestasi akademiknya. Dari sekolah menengah 111

112 An sudah banyak mendapatkan prestasi. An juga tercatat pernah menjadi mapres nomer 8 di FIP. Berikut penuturan An: Waktu MAN itu selalu peringkat 1 terus, yang tidak itu Cuma kelas dua semester 2 kalo gak salah... Dari situ saya banyak sekali ikut lomba-lomba dan menunjukkan potensi saya. Dan dari itu semua sertifikat-sertifikat saya kumpulkan... Dulu masuk sini tidak diterima waktu daftar jalur PBU... Tp setelah itu saya malah diterima di UNY dapat SK Rektor bidikmisi...dari WR 1 yang saya tanyakan juga katanya itu mungkin dari sertifikat-sertifikat yang numpuk dari MTS sampai MAN makanya mungkin saya dilihat berbeda karena landasan nilai yang bagus... Target, cita-cita dan impian menjadi memotivasi An untuk berprestasi lebih. Selain itu prinsip wajib berprestasi sebagai timbal-balik dari apa yang diberikan kepada UNY untuk dirinya sebagai mahasiswa bidikmisi harus diterapkannya. Berikut penuturan An: Saya inginnya mengejar cita-cita mas. Saya fan menjalani semuanya. Dan saya punya impian tersendiri yaitu menjadi guru pendidik, pengusaha dan pemilik yayasan. Dan dari ketiga hal itulah yang membuat saya aktif dalam organisasi. Itu malah memacu mas, bagaimana kita menjadi aktif inovatif dan kreatif. Saya melakukan semuanya karena saya fun... Hal ini juga dibenarkan oleh Ba: Kalo dari segi belajar ya.. mungkin sudah dari bawaan bidikmisi ya dibandingkan temen-temen yang lain itu bidikmisi itu memang dikejar 4 tahun 112

113 ya tamatnya jadi dia bener-bener ngejar nilai banget lah. Hal yang menghambat prestasi An adalah kejenuhan belajar dan masalah dengan orang terdekat. Berikut penuturan An mengenai hal yang biasanya menghambat prestasinya:...saya itu sering sekali mengalami kejenuhan belajar mas, tapi saya tutupi dengan maen dengan orang lain... Tapi yang paling khusus ya belum, palingan juga waktu putus sama pacar gitu atau lagi ada problem sama orang tua... 5) Aspek Psikologi yang diungkap Aspek psikologi setiap subjek berbeda dari subjek satu dengan subjek lainnya. Hal ini dikarenakan setiap subjek memiliki karakter dan sensitifitasnya sendiri-sendiri dalam menyikapi masalah psikologinya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara pengungkapan diri subjek terhadap perasaan yang dialami subjek dalam bentuk pertanyaan yang diajukan peneliti disertai jawaban subjek: a) Kamu orangnyaminderan tidak, atau malah cenderung pede? Kalo minder dan gak pede sering ngalami mas, contohnya kemaren waktu saya KKN PPL saya sempat minder dengan anak Sanata Dharma, waduh mereka penampilanya keren-keren semua... trus saya berfikir ahh saya juga punya potensi, saya akan buat sesuatu yang berbeda... disitu psikologi 113

114 saya maen mas.. saya itu orangnya mempedekan diri. b) Kamu kan mahasiswa bidikmisi, kamu bilang tadi kamu mampu dalam segi ekonomi. Tapi kog kamu dapat beasiswa itu. Bagaimana perasaanmu? Kamu merasa minder kalo dikatakan sudah mampu kog dapat bidikmisi. Pernah saya berfikir seperti itu, tapi saya tolak...! maksudnya saya tolak itu tolak miskinnya, jadi yaudah biasa saja nggak usah sok-sok an yang penting kita buktikan prestasinya. Dan saya tidak merasa minder karena masih dapat bidikmisi ini... c) Puas tidak dengan hasil akademik kamu. Misalkan IPK kamu? Dengan usaha yang saya lakukan saya puas. Tapi sedikit tidak puas, karena temen-temen itu ada yang 3,8. Dan saya termotivasi oleh hal itu... d) Banyak mahasiswa reguler lain yang IPK nya jauh di atas kamu, sedangkan kamu kan aktif di organisasi dan juga banyak mengabdi untuk UNY, bahkan kamu juga sebagai mahasiswa bidikmisi. kamu merasa malu tidak kamu dibawah mereka IPK nya? Kalo saya sih yang penting mampu menjadi yang terbaik buat diri sendiri, bukan untuk mengalahkan orang lain. Sedang IPK kan hanya data yang tertulis kalo keahlian lain kan belum tentu mas. Jadi saya lebih mementingkan mengembangkan kelebihan saya

115 6) Pendapat Mengenai Beasiswa Bidikmisi Banyak kendala-kendala yang terjadi pada angkatan pertama penyelenggaraan program bantuan pendidikan bidikmisi. diantaranya adalah program bidikmisi yang tidak tepat sasaran, dll. Dan banyak pendapat-pendapat dari ketiga subjek mengenai penyaluran program bantuan pendidikan bidikmisi di angkatanya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan subjek mengenai program bidikmisi yang salah sasaran serta pendapat-pendapat mengenai program bidikmisi: a) Bidikmisi kan ditujukan bagi mahasiswa yang berprestasi tapi kurang mampu. Menurut pendapatmu dan apa kamu cocok untuk mendapat bidikmisi? Menurut Ba: Saya kira itu tidak masalah mas, saya rasa itu hanya pendapat mereka saja. Tinggal kita lihat dari sudut pandang mana saja. Namun menurut diskusi saya dari WR 1 WR 3 WD 3 dekan dulu di jurusan. Kata beliau tidak masalah tinggal kitanya saja sebagai mahasiswa bidikmisi SI nya itu berprestasi kita tingkatkan. Ya kalo segi prestasi dia itu tekun.. ndak tau tekun itu karena dia ngejar prestasi apa emang sudah bawaan. Tapi yang jelas dari segi fasion ya menurut saya kurang lah, karna terlalu mencolok untuk bidikmisi... Sedangkan menurut pendapat Ml: 115

116 Kan itu tadi ada dua aspek ya dari segi kurang mampu dan berprestasi. Kalo dilihat dari prestasinya menurut saya itu masuk. Tapi kalo dari segi kurang mapunya itu dia cendong ke orang yang mampu. Namun kalo saya pribadi An itu pantas dapat beasiswa, tapi harusnya bukan dapat bidikmisi ini dan lebih tepat lagi dapat beasiswa lainnya... b) Kamu kan bidikmisi yang notabennya beasiswa untuk orang tidak mampu. Kan ada ni beasiswa yang diperuntukan bagi mahasiswa umum dan itu juga bisanya dalam bentuk kuliah gratis dari semester 1 sampai lulus. Nah dari segi kamu sendiri kamu cocok tidak di bidikmisi ini, apa seharusnya kamu dapat beasiswa lain selain bidikmisi biar bidikmisi ini dipakai untuk orang yang membutuhkan saja. Kalo menurut obrolan saya sama dosen, saya layaklayak saja. Kenapa saya layak, saya mengacu pada Bidikmisi yaitu SI nya saja berprestasi. Saya layak karena saya berprestasi. Dan saya juga totalitas memberikan apa yang saya punya untuk UNY. Kecuali saya akan berdosa apabila anggaran bidikmisi itu saya gunakan untuk foya-foya c) Kalo nantinya mahasiswa bidikmisi dibawah kamu diwajibkan ikut organisasi gimana? Itu kan hanya sudut pandang yang di atas. Pada dasarnya gak masalah, hanya mampang nama juga gak masalah. Kan yang penting itu datang dari diri sendiri mas. Seperti teman saya dia hobinyua karya tulis, dan diorganisasi dia Cuma ikut-ikutan yang penting karya tulisnya jalan. 116

117 d) Menurut kamu di angkatan pertama penyelenggaraan bidikmisi, menurut kamu sendiri sebagai mahasiswa bidikmisi angkatan pertama sukses apa tidak? Namanya saja ya angkatan pertama. Ndak masalah pasti banyak kekurangannya e) Pendapat kamu tentang mahasiswa bidikmisi yang mampu dari segi ekonomi tapi kurang berprestasi seperti apa? Kita serahkan saja pribadinya saja. Mungkin ada alasan tertentu yang melatar belakangi mereka ikut bidikmisi. kalo pendapat saya biarkan orang lain yang menilai. f) Berapa teman kamu yang tidak cocok dapat bidikmisi? Saya kira cocok semua mas, tapi ada beberapa yang mungkin kurang cocok mas. Mungkin ya 1-2 orang. Saya tidak mempersalahkan cocok tidaknya mereka. Tapi mungkin ada hal lain yang melatar belakangi dulu dia mendapat bidikmisi. kita harus melihat dari segi mana saja kan mas. mungkin ya dua orang tersebut harus ngaca gitu... (senyum) c. Subjek St 1) Latar belakang dapat diterima bidikmisi Dalam latar belakang ini hal yang diungkap adalah apa yang melatar belakangi subjek diterima sebagai mahasiswa bidikmisi, pekerjaan orang tua yang menguatkan syarat subjek dapat diterima secara sah di program bidikmisi, kondisi ekonomi keluarga subjek, dan prestasi yang didapat subjek selama di 117

118 sekolah. ST bisa kuliah dan bisa mendaftarkan bidikmisi karena mengetahui info dari guru nya di sekolah. Pada awalnya ST sendiri tidak berniat melanjutkan kuliah. Berikut penuturan ST: Dulu kan di SMA aku punya guru BK yang dekat banget dengan aku. Lalu dia menawarkan aku untuk didaftarkan di bidikmisi ini. Trus awalnya aku tuh gak mau, karena disuruh orang tuaku tuh untuk kerja. Tapi habis itu dikasih tau kalo bidikmisi itu gratis. Terus yasudah akhirnya saya mau, tapi kalo disuruh mbayar saya nggak mau. Dan akhirnya aku diterima bidikmisi ini. ST mengatakan waktu ST masih kecil, pekerjaan ayah ibunya adalah itu tidak jelas, kadang menjadi buruh tani dan juga kerja menjadi tukang masak dipabrik. Sedangkan kakek nenek ST adalah seorang buruh tani juga, namun lebih kepada tukang garap sawah orang. Kalo dulu waktu masih kecil kerja dipabrik, paling kalo sekarang kayaknya bapak ku nganggur. Kayaknya lhow soalnya aku tu ndak pernah komunikasi. Kalo ibukku paling juga nganggur. Kalo dulu pernah ke Jakarta masakke pabrik,,, trus kalo simbah itu kerjaanya gini, kan ada orang punya sawah nah simbahku tuh yang nggarap sawah itu lalu hasilnya dibagi dua... Dari kecil ST hidup dengan kedua kakek neneknya. Sedangkan kedua orang tuanya tinggal di Jakarta. Namun kedua orang tua ST tidak pernah memberikan kiriman atau uang kepada ST. 118

119 Nah setelah ada kejadian bapakku itu kan suka judi trus akhire ditembak polisi dan akhirnya sakit. Otomatis orang tuaku nggak kerja semua, trus tinggal di Jakarta orang tuaku tuh nggak ngasih uang. Trus apa-apa itu baju susu sampai apa aja itu nenek ku semua yang berikan. Dilihat dari segi kondisi ekonomi, ST merupakan mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Berikut penggalan interview dengan ST yang menguatkan dugaan peneliti: Orang tuaku nggak kerja semua, trus tinggal di Jakarta orang tuaku tuh nggak ngasih uang... kalo dulu waktu masih kecil kerja dipabrik, paling kalo sekarang kayaknya bapak ku nganggur... Aku kan dapat bidikmisi, tapi bidikmisi uange nggak langsung turun banyak, sedangkan kalo ngekos kan butuh uang banyak. Jadi dulu tuh aku hampir nggak nerusin di bidikmisi soale dulu kan aku dapet tiap bulan, kan ngekosnya harusnya bayar banyak satu tahun langsung, lha itu kan aku ndak ada uang akhirnya aku sempat memutuskan untuk tidak meneruskan... 2) Aspek Ekonomi yang diungkap Dalam pengungkapan aspek ekonomi ini, pertanyaan hanya didasarkan pada kondisi ekonomi dalam artian untuk memenuhi kebutuhan hidup subjek selama tinggal dan kuliah di Jogja, berasal dari mana saja uang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi tersebut, cara untuk memenejemen keuangan, serta gaya hidup subjek yaitu mengenai penampilan. ST mengaku dana dari bidikmisi cukup, namun dana itu hanya dipakai untuk 119

120 sekedar berangkat ke kampus dan membeli keperluan kampus saja. Ya aku sendiri ya cukup. soale kan aku sambil kerja. Kalo bidikmisi saja kan cukup untuk jalan, tapi ndak bisa untuk nabung... Dana bantuan bidikmisi digunakan ST untuk keperluan kuliah, sedangkan untuk tambahannya ST bekerja dengan ngelesin anak-anak SD dirumahnya. Berikut penuturan ST: Kalo segi ekonomi kan aku dapat bidikmisi itu. Ya aku gunakan bidikmisi itu paling buat jalan kekampus trus buat keperluan kuliah lah, trus untuk tambahan aku tuh ngelesin anak-anak di desaku. Untuk menghemat uang dan mempersiapkan kebutuhan sewaktu-waktu, ST biasanya menyisihkan uangnya untuk ditabung. Dan uang hasil kerja biasanya dia pakai untuk membeli kebutuhan primer. Iya kerja, jadi nanti kan misale aku kurang bisa nambahin trus bisa buat tabungan gitu sewaktuwaktu.. Nah ngelesin itu aku lakuin misale aku ingin beli laptop harus nabung gitu ya pokoknya duitnya dari aku ngelesin itu. Dari segi penampilan, ST merupakan pribadi yang sederhana dan menerima apa adanya yang diberikan tuhan kepadanya. Berikut penuturan ST: 120

121 Kalo aku sih biasa aja karena aku orange seperti ini yowes aku koyo ngene... Menurut key informan SM: Kalau dari segi penampilan dia itu sederhana sih, ndak terlalu wah banget gitu lho 3) Aspek Sosial yang diungkap Dalam pengungkapan aspek sosial ini peneliti mengambil beberapa aspek sosial antara lain adalah kedekatan dengan sahabat dilingkungan kelas maupun diluar kelas, kedekatan dengan keluarga, kegiatan yang dilakukan di rumah ataupun di kos, keaktifan di organisasi, pentingnya organisasi untuk subjek, hambatan dalam menjalin ataupun memulai hubungan sosial, serta cara mengatasi masalah sosial. ST merupakan individu yang cepat terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu ST banyak dekat dengan teman-teman dikelasnya karena sering bercerita atau sedikit mencurhatkan mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya. Akan tetapi dilingkungan rumahnya ST cenderung kurang memiliki teman, hal ini dikarenakan teman ST rata-rata sudah berkeluarga. Kalo aku temene dirumah kan sudah pada nikah dan punya anak ya. Dan aku juga gak ada waktu untuk bermain, maksudte kan kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak jadi ya gak ada yang diajak komunikasi. Kalo di kampus ya sama temen-temen sak jajarane aku gitu aja... kalo aku punya masalah itu gampang terbuka sama temen, misale aku lagi sedih apa seneng itu raiku gampang ketok gitu lho. 121

122 Misale aku lagi sedih atau ada masalah sama cowokku tu aku crito. Menurut SM: ST itu termasuk orang yang terbuka kalo sama temannya ST kurang dekat dengan orang tuanya. Hal ini dikarenakan sejak masih kecil ST tinggal bersama kedua kakek neneknya, sedangkan kedua orang tuanya tinggal merantau. Kalo sama orang tua nek menurut ku aku kurang deket. Aku tuh kalo ketemu sama orang tuaku tu kadang 4 tahun sampai 6 tahun sekali yo. Kayak aku sih terakhir ketemu bapakku itu waktu aku kelas 1 SMP, aku ketemu lagi wingi lho bulan januari, lha aku ketemu kie kayak ngak koyo wong tua ku gitu lho. Dan aku tidak ketemu lama itu waktu ketemu kemaren ya cuma satu kata apa dua kata, misalnya tanya gimana kabarnya kayak gitu aja gak ada yang lain. Kegiatan sehari-hari ST adalah kuliah dan ngelesin anakanak SD. Kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak... kalo SD itu aku ngelesi semua mata pelajaran, SMP mungkin yang lebih bersifat IPA, MATEMATIKA, FISIKA... Di organisasi St tercatat pernah ikut HIMA. Dulu pernah ikut waktu semester 1-4 itu HIMA... biasanya kalo aku ada perlu sama HIMA itu yang dirumah (jadwal ngajar anak SD) aku kabarin kalo hari ini ndak bisa gitu. Jadi nantinya aku ganti kehari lain

123 Alasan ST ikut organisasi adalah waktu pertama kali kuliah mahasiswa bidikmisi itu diwajibkan mengikuti organisasi. Waktu awal dulu sih syaratnya diwajibkan ikut organisasi di kampus. Kan kalau milih marcing band atau yang lain itu malah menyita waktu, dasarnya juga waktu SMA kan aku juga pernah ikut OSIS, jadi yaudah aku ikut HIMA. Karena setiap hari ST selalu pulang kerumah setelah kuliah untuk mengajar les privat anak-anak SD, maka aktifitas sosial ST pun juga kebanyakan dengan lingkungan rumahnya. Namun disini ST mengungkapkan bahwa dirumah tidak ada teman dekat karena teman-temannya sudah berkeluarga, sedangkan paman ST yang notabennya bersebelahan rumah dengannya juga kurang menyukai ST. Kalo aku temene dirumah kan sudah pada nikah dan punya anak ya. Dan aku juga gak ada waktu untuk bermain, maksudte kan kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak jadi ya gak ada yang diajak komunikasi... Dekat rumahku itu ada pakde aku. Tapi menurutku juga pakde aku tuh orange kurang suka sama aku... Menurut SM: Mungkin karena dikejar waktu untuk ngelesin anak-anak dirumahnya. Makanya kalo dari kampus langsung pulang ngelesin anak gitu 4) Aspek akademik yang diungkap Aspek dalam dinamika akademik meliputi prestasi yang didapat subjek, motivasi dalam mengembakan prestasi 123

124 akademik, serta hal yang menghambat subjek dalam mengembangkan prestasi akademiknya. Dari segi prestasi ST belum tercatat pernah mendapat prestasi yang menonjol di UNY, namun tercatat ST memiliki IPK 3,76. Dan sewaktu masih sekolah di SMA selalu mendaptkan peringkat satu dan dua. Menurut SM: Kalo dulu di SMA ringking 1-3, tapi 3 nya cuma sekali. Dan paling sering 1 sampai 2, pokoke itu dapatnya siji loro, siji loro terus. Kalo di UNY ini ndak ada deh mas, tapi kalo dari segi IPK saya dapat 3,76 an mas. Kalo prestasi ST dikelas itu dia aktif dikelas, trus IPK nya juga tinggi dikelas Hal yang membuat ST termotivasi dalam kuliah adalah ingin cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan. Aku pengen lulus 8 semester itu, bahkan kalo bisa lebih cepat dari itu mas... aku tuh pengen lulus karena biar cepat kerja dan membantu mbahku gitu lho mas.. Tapi kalo misale setelah lulus ini ada beasiswa lagi khusus buat bidikmisi yang IPK nya tertinggi di kuliahke dimana gitu aku gelem S2... Menurut SM: ST itu semnagat sekali. Dia itu kalo sedang mengerjakan tugas itu ndak mau diganggu. Kalau dikelas waktu pelajaran dia itu juga fokus dan ndak banyak bicara Hal yang menghambat dan mengganggu konsentrasi kuliah ST adalah kewajiban dia di rumah untuk mengajar les privat kepada anak-anak di desanya. 124

125 Ya sebenere tuh karena aku harus bolak-balek jogja rumah itu mas, tapi karena terbiasa jadi sudah biasa aja. Tapi dulu awal mutusin ndak ngekos lagi trus aku lajo dari rumah itu ya berat. 5) Aspek Psikologi yang diungkap Aspek psikologi setiap subjek berbeda dari subjek satu dengan subjek lainnya. Hal ini dikarenakan setiap subjek memiliki karakter dan sensitifitasnya sendiri-sendiri dalam menyikapi masalah psikologisnya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara pengungkapan diri subjek terhadap perasaan yang dialami subjek dalam bentuk pertanyaan yang diajukan peneliti disertai jawaban subjek: a) Dari sekian banyak aktifitas kamu dikampus dan di rumah, kamu pernah mengalami kebosanan tidak, apa malah seneng banget? Wah malah sering bosen lah mas, kadang aku tuh mikir aku harus kuliah setelah kuliah balik lagi keruah untuk ngelesi anak-anak SD lalu besoknya lagi harus kuliah dan ngelesi anak-anak SD lagi. Kadang semua itu aku ngerasa sebel gitu lho mas. b) Pernah tidak kamu terbebani dengan target bidikmisi yang harus lulus 8 semester? Kalo aku sih semisal ndak ditarget lulus 8 semster ya aku tetep pengen lulus 8 semester itu,,, Jadi aku ya ndak terbebani dengan target 8 semester itu mas... c) Pernah malu tidak kamu jadi mahasiswa bidikmisi? 125

126 Tidak, kalo menurutku aku nggak perlu malu karena kenyataane aku orang yang nggak mampu terus ginama lagi. Tapi aku malah bangga... 6) Pendapat Mengenai Beasiswa Bidikmisi Banyak kendala-kendala yang terjadi pada angkatan pertama penyelenggaraan program bantuan pendidikan bidikmisi. Diantaranya adalah program bidikmisi yang tidak tepat sasaran, dll. Dan banyak pendapat-pendapat dari ketiga subjek mengenai penyaluran program bantuan pendidikan bidikmisi diangkatanya. Berikut peneliti sajikan hasil wawancara dengan subjek mengenai program bidikmisi yang salah sasaran serta pendapat-pendapat mengenai program bidikmisi: a) Kamu cocok tidak dapat bidikmisi? Menurut SM: Kalo dari segi prestasi aku cocok. Kan soalnya prestasi disini yang dimaksud itu yaitu prestasi dari nilai raport kelas 1 sampai kelas 3 SMA ya mas. Kalo raport kan ndak menipu kalo hasil tes itu kan bisa bejan mas. Dan kalo di lihat dari segi Ipk kan saya juga layak mas... Kalo menurut saya dia itu prestasinya bagus, dari prestasi juga pinter dan dari segi ekonomi juga perlu dibantu b) Mahasiswa bidikmisi diangkatanmu itu seperti apa? Banyak mahasiswa bidikmisi itu tidak layak mendapatkan bidikmisi. Misale bidikmisi kan salah satu faktore ekonomi, tapi nyang aku lihat dari segi 126

127 rumah itu kan seharusnya yang biasa-biasa aja. Tapi aku pernah lihat itu dari foto rumahe temenku tuh baguuuuss sekali, tapi kenapa dia harus dapat... c) Kalo menurut kamu berapa orang yang ndak cocok dapat bidikmisi dikelasmu? Terus apa yang membuat mereka tidak layak mendapatkan bidikmisi. Kalo dikelasku yang ndak cocok itu 4., karna menurut aku kan sebenere banyak orang yang prestasinya baik namun tidak mampu karena ketidak tahuan informasi jadi dia tidak ikut. Sebenere itu kan banyak yang harus nya dapat bidikmisi Display Data (penyajian data) Dari data yang sudah direduksi diatas, data tersebut kemudian dirinci dalam bentuk displya data. Disini peneliti akan memilah display data menjadi 6 bagian, yang pertama display data latar belakang subjek ikut bidikmisi dapat dilihat pada tabel 5, display data aspek ekonomi mahasiswa bidikmisi pada tabel 6, aspek sosial mahasiswa bidikmisi pada tabel 7, aspek akademik mahasiswa bidikmisi pada tabel 8, aspek psikologis mahasiswa bidikmisi pada tabel 9, dan pendapat mengenai beasiswa bidikmisi dapat dilihat pada tabel 10. Berikut peeneliti sajikan display data sebagai berikut: 127

128 Tabel 5. Display Data Latar Belakang Subjek diterima Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Waktu pertama Mk masuk kuliah kondisi ekonomi keluarga Mk sedang tidak baik. Selain itu kondisi kesehatan Mk juga tidak memungkinkan, jadi kecil kemungkinan orang tua Mk mampu membiayai Mk masuk diperguruan tingggi waktu itu. b. Pekerjaan orang tua Mk adalah seorang petani dan ibu Mk hanya ibu rumah tangga. c. Saat masuk diperguruan tinggi orang tua Mk sedang mengalami krisis ekonomi karena masa panen yang panjang. d. Prestasi Mk juga baik, dia selalu mendapatkan peringkat 5 besar di sekolahnya. Selain itu Mk juga pernah menang dalam lomba MTQ. a. An bisa diterima di bidikmisi kurang bisa diketahui latar belakangnya secara pasti. Akan tetapi berdasarkan penuturannya An dapat diterima beasiswa bidikmisi karena dibantu oleh SK Rektor UNY dan dahulu sempat mengurus di WR 1. b. Pekerjaan orang tua An pertama kali adalah penjual batu kapur, terus kernek bus, dan sekarang petani. c. Dari kondisi ekonomi keluarga An tergolong berasal dari keluarga yang kecukupan. hal ini dapat dibuktikan dengan dimana An bersekolah. Karena biasanya orang yang menyekolahkan anaknya di Pondok pesantren adalah orang tua yang mampu dari segi ekonominya. d. Dari segi prestasi An selalu mendapat prestasi saat masih di sekolah. An hampir selalu mendapat peringkat pertama di sekolahnya. a. Awal mula ST mendaftar bidikmisi karena mendapat info dari guru. Pada awalnya ST ingin langsung bekerja karena kondisi ekonomi keluarganya yang kurang baik saaat itu. b. Orang tua St yang merantau dan notabenya pekerja serabutan membuat St tidak pernah mendapat kiriman uang dari orang tuanya. c. Dari kondisi ekonomi sendiri St termasuk berasal dari keluarga yang kurang mampu. Karena di rumah St hanya tinggal dengan kakek nenek nya yang hanya seorang buruh tani, sedangkan St juga tidak mendapat kiriman uang dari orang tuanya sendiri. d. St dapat diterima bidikmisi tak lain karena prestasinya baik. dari kelas 1 sampai 3 St selalu mendapat peringkat 1 kalo tidak ya peringkat

129 Tabel 6. Display Data Aspek Ekonomi Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Dana bantuan pemerintah sebesar 600rb dapat dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan Mk selama kuliah dijogja. Akan tetapi Mk sangat memaksakan untuk cukup dengan uang itu. b. Dengan dana bantuan 600rb tersebut Mk harus memanfaatkannya dengan baik. Mk sendiri jarang minta tambahan uang dari orang tuanya. Meskipun Mk minta terkadang dikasih terkadang juga tidak tergantung kondisi keuangan orang tuanya. c. Untuk menghemat uang, Mk biasanya masak nasi, sedangkan apabila Mk ingin makan diluar pasti Mk selalu memilih makanan yang murah biar irit. Selain itu Mk juga tidak menggunakan uangnya untuk kebutuhan yang tidak penting karena menghindari ketidak terpakaiannya barang itu. d. Dilihat dari gaya hidup, Mk termasuk individu yang sederhana. Pakaian yang dikenakannya juga terlihat sederhana dan tidak menunjukkan kemewahan. a. Selama di jogja ekonomi An serba kecukupan. selain mendapat uang dari bidikmisi, biasanya dosen dan ibu kos An juga sering kali memberikan makanan. b. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dijogja An juga bekerja. Sedangkan uang dari bekerja itu ditabung untuk kebutuhan yang tak terduga dan juga saat sudah banyak kegiatan dan butuh uang banyak. c. Dari segi penerimaan bulanan, An cenderung memiliki penerimaan yang berlebih. Akan tetapi semua itu tidak lantas dipakai buat foyafoya. An lebih suka menyisikan kelebihan uangnya untuk ditabung. d. Dari segi penampilan, An cenderung cuek dengan penampilan pakaiannya. Namun menurut penilaian temannya kalau dilihat dari segi mahasiswa bidikmisi An termasuk yang menonjol dan kelihatan hedon. a. Bagi St dana bidikmisi dari pemerintah cukup, namun dana itu hanya cukup untuk biaya berangkat kekampus dan membeli keperluan kuliah saja. b. Sedangkan untuk membeli kebutuhan seperti laptop, St bekerja sebagai guru Privat untuk anak-anak SD di desanya. c. Pemanfaatan uang bidikmisi hanya dipakainya untuk kebutuhan akademik saja. Sedangkan untuk kebutuhan lain St penuhi dari uang hasil memprivat anak-anak SD. Dan selebihnya St tabung untuk kebutuhan dadakan. d. Dari segi penampilan sendiri St termasuk orang sederhana dan menerima kondisinya dengan apa adanya. 129

130 Tabel 7. Display Data Aspek Sosial Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Mk merupakan individu yang mudah bergaul serta memiliki banyak teman di kampus maupun diluar kampus atau organisasi. b. Mk merupakan individu yang tidak bisa jauh dari keluarganya. Kedekatan dengan keluarga dibuktikan dengan komunikasi lewat telfon. Biasanya Mk telfon orang tua seminggu 2x. c. Kebiasaan Mk di luar kampus mengikuti organisasi. Akan tetapi apabila sedang tidak ada kegiatan organisasi Mk selalu menghabiskan waktunya di kos bersama teman-temannya. d. Diorganisasi Mk tercatat pernah ikut HIMA, KMIP, UKMP, dan IMM. e. Alasan Mk ikut organisasi agar mendapat banyak teman dan relasi, terutama Mk ingin bisa bekerjasama dengan tim dan punya banyak jaringan. f. Hambatan yang sering terjadi dalam kehidupan sosial adalah Mk orangnya kalau ngomong sekenanya dan kurang mikir kalau yang telah diomongkan itu menyakiti lawan bicaranya apa tidak. Selain itu Mk merupakan individu yang memiliki perwatakan atos dan a. Dikelas An kurang memiliki teman dekat. Terkadang kalau dikelas An sering mencari perhatian temannya tapi sebenernya malah membuat temannya itu malah risi terhadap An. Selain itu gaya bahasa An terlalu tinggi dan formal untuk diberlakukan di lingkungan pergaulan yang notabennya pada situasi yang santai. b. Meski jauh dengan orang tua, An selalu berkomunikasi dengan orangnya. c. Keseharian An banyak dihabiskan di lingkungan kampus dan organisasi. Kos bagi An hanya sebagai tempat istirahat saja. Selebihnya dia aplikasikan waktunya di luar. d. Di organisasi sendiri An tercatat pernah ikut HIMA, REALITI, DPM, BEM. Selain itu diluar UNY An juga pernah menjadi pengajar madrasah, aktif di organisasi KAMI, dan HNU. e. Menurut An organisasi merupakan wadah untuk belajar dalam memecahkan masalah, memperoleh jaringan, menambah teman, a. ST merupakan individu yang cepat terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu ST banyak dekat dengan temanteman dikelasnya karena sering bercerita atau sedikit mencurhatkan mengenai permasalahan yang sedang dihadapinya. Akan tetapi dilingkungan rumahnya ST cenderung kurang memiliki teman, hal ini dikarenakan teman ST dari kecil rata-rata sudah berkeluarga. b. ST kurang dekat dengan orang tuanya. Hal ini dikarenakan sejak masih kecil ST tinggal bersama kedua kakek neneknya, sedangkan kedua orang tuanya tinggal merantau. c. Kegiatan sehari-hari ST adalah kuliah dan ngelsin anak-anak SD d. Dioerganisasi Mk tercatat pernah ikut HIMA e. Alasan ST ikut organisasi adalah waktu pertama kali kuliah mahasiswa bidikmisi itu diwajibkan mengikuti organisasi. f. Aktifitas sosial ST pun juga kebanyakan dengan lingkungan rumahnya. Hal ini karena setiap hari ST selalu pulang kerumah setelah kuliah 130

131 ketus. belajar menejemen waktu, dan belajar menejemen konflik. f. Meski banyak mempunyai teman di lingkungan baru atau di organisasi, namun An cenderung kurang memiliki teman di lingkungan kelasnya. Permasalahnya biasanya adalah An kurang bisa menempatkan dirinya. Dan cenderung orangnya kaku. untuk mengajar les privat anak-anak SD. Namun disini ST mengungkapkan bahwa dirumah tidak ada teman karena teman-temannya sudah berkeluarga, sedangkan paman ST yang notabennya bersebelahn rumah dengannya juga kurang menyukai ST karena masalah kecemburuan. Tabel 8. Display Data Aspek Akademik Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Sewaktu masih di sekolah menengah subjek selalu mendapat peringkat 5 besar. Kebanyakan prestasi yang didapat Mk berasal dari prestasi keagamaan.. Dari SMA subjek sudah pernah memenangkan lomba MTQ, hal itu juga dibuktikannya setelah kuliah di UNY. Selain itu Mk juga tercatat sebagai Mapres no 2 di FIP UNY b. Mk merupakan orang yang selalu ingin tampil show up dan memiliki target menjadi mahasiswa yang selalu mendapatkan prestasi disetiap semesternya. c. Hal yang menjadi kendala dalam meraih target dan a. Dari sekolah menengah An sudah banyak mendapatkan prestasi. Bahkan latar belakang An dapat diterima di bidikmisi meskipun sebenarnya dia mampu dari segi ekonomi juga lantaran banyak prestasi yang didapatnya sewaktu masih sekolah. An juga tercatat sebagai Mapres nomer 8 di FIP b. Target, cita-cita dan impianlah yang memotivasi An untuk berprestasi lebih dari waktu ke waktu. Selain itu prinsip wajib berprestasi sebagai timbal-balik dari apa yang diberikan kepada a. Dari segi prestasi ST belum tercatat pernah mendapat prestasi yang menonjol di UNY, hanya tercatat ST memiliki IPK 3,76. Dan sewaktu masih sekolah di SMA selalu mendaptkan peringkat satu dan dua. b. Hal yang membuat ST termotivasi dalam kuliah adalah ingin cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan c. Hal yang menghambat dan mengganggu konsentrasi kuliah ST adalah kewajiban dia dirumah untuk mengajarkan les privat kepada anak-anak di desanya. 131

132 prestasi Mk salah satunya adalah malas. Selain itu Mk awalnya juga tidak minat dengan jurusan BK. Mk merupakan orang yang selalu membebani pikiranya dengan pikiran negatif sebelum dia mencoba sesuatu. Dan Mk juga cenderung menyalahkan dirinya sendiri apabila Mk tidak mendapatkan prestasi bahkan IPK nya dibawah mahasiswa lain. UNY untuk dirinya harus selalu dipegang teguh. c. Hal yang menghambat prestasi An adalah kejenuhan belajar dan masalah dengan orang terdekat. Tabel 9. Display Data Aspek Psikologis Subjek Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Menurut MK, mendapat bidikmisi malah membuat beban untuk dirinya. Mk menjelaskan bahwa mahasiswa bidikmisi itu merupakan aset pemerintah. Yang berarti Mk harus memenuhi segala harapan yang diberikan pemerintah untuk mahasiswa bidikmisi b. Mk juga merasa tertekan dengan batasan studi 8 semester bagi mahasiswa bidikmisi. menurutnya seandainya batasan dan tuntutan yang diberikan untuk mahasiswa bidikmisi dihapuskan, dirinya bisa dengan santai dan enjoy, sehingga lebih a. An sering mengalami minder dan kurang pede dengan penampilannya. contohnya waktu KKN/PPL dia pernah minder karena gaya berpenampilan orang lain lebih Ok dari pada dia. b. Meskipun An tergolong mahasiswa bidikmisi yang berasal dari keluarga yang berkecukupan, dia mengaku tidak malu karena mendapat beasiswa yang sejatinya diperuntukan bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. c. Sedangkan dari hasil a. St sering mengalami kebosanan karena dia harus bolak balik jogja rumah dan harus memenuhi kewajibannya sebagai guru privat untuk anak-anak. b. St tidak pernah merasa terbebani dengan batasan studi 8 semester bagi bidikmisi. menurut dia ada tidaknya batasan studi buat bidikmisi, dia akan berusaha untuk lulus lebih cepat. c. St tidak pernah malu karena menjadi mahasiswa bidikmisi. menurutnya dia malah bisa bangga karena bisa kuliah tanpa membayar biaya pendidikan, tetapi 132

133 bisa maksimal lagi dalam menjalankan aktifitas nya dan bukan karena paksaan dan kondisi yang memaksanya. c. Mk cenderung menyalahkan dirinya apabila sesuatu yang menurut dia tidak bisa dilakukannya. d. IPK yang masih berada dibawah mahasiswa reguler lain membuat Mk cenderung menyalahkan dirinya. Dia menganggap dirinya tak bisa memenuhi target yang diberikan pemerintah meskipun banyak prestasi yang sudah banyak diraihnya. usaha belajarnya selama ini An merasa puas. Sedangakn dengan IPK 3,7 yang di perolehnya dia merasa kurang puas karena masih ada yang berada di atasnya. d. Namun menurut An, IPK bagus belum berarti memiliki keahlian lain yang bisa dibanggakan. Menurutnya prestasi itu tidak hanya sekedar nilai diatas kertas. Dan dia bangga dengan apa yang sudah dirainya selama ini. malah diberikan dana setiap bulannya. Tabel 10. Display Data Pendapat Subjek Mengenai Penyaluran Beasiswa Bidikmisi Subjek 1 MK Subjek 2 AN Subjek 3 ST a. Menurut Mk, mahasiswa bidikmisi hendaknya jangan diwajibkan untuk berprestasi dan bisa mewakili Universitas di ajang Nasional ataupun Internasional. Menurutnya hal ini akan membuat mahasiswa terbebani. b. Menurut Mk potensi mahasiswa bidikmisi di UNY ini besar, tapi terkadang mereka terbentur dengan masalah pribadi yang membuat mereka tidak bisa menonjol dari segi predikat mahasiswa a. Menurut An dia tidak mempermasalahkan mahasiswa bidikmisi yang mampu dari segi ekonomi namun masih menerima bidikmisi, yang terpenting baginya adalah mahasiswa itu harus berprestasi. b. Menurut An dia layak mendapatkan bidikmisi karena dia berprestasi. Akan tetapi menurut teman-temannya An dirasa kurang layak mendapatkan bidikmisi karena terlalu mencolok dari segi gaya hidupnya a. Menurut St dia layak mendapatkan bidikmisi karena dari segi prestasi waktu di sekolah memenuhi kriteria agar dia diterima bidikmisi. sedangkan dari segi kondisi ekonominya St juga termasuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. b. Menurut St, bidikmisi di angkatan pertamanya masih banyak yang tidak tepat sasaran. c. St juga menilai 3-4 mahasiswa bidikmisi dikelasnya kurang layak 133

134 berprestasi. c. Menurut Mk, angkatan pertama penyelenggaraan bidikmisi masih banyak yang salah sasaran. Dia juga mengatakan di angkatan pertamanya ada anak polisi yang mendapatkan bidikmisi. d. Mk menilai di angkatan pertama bidikmisi, ada sekitar 2-3 teman dikelasnya yang kurang layak mendapatkan bidikmisi. e. Mk sendiri menilai bahwa dirinya juga kurang layak menerima bidikmisi apabila dilihat dari kondisi ekonomi keluarganya yang sudah lebih baik dari pada waktu pertama Mk masuk perguruan tinggi. untuk ukuran mahasiswa bidikmisi. c. Menurut An, mahasiswa bidikmisi wajib ikut diorganisasi itu tidak masalah meskipun hanya sekedar numpang nama. d. An sendiri menilai di kelasnya ada 1-2 orang yang tidak layak mendapat bidikmisi. dia mendasarkan pada segi fasion dan prestasi yang kurang ditunjukkan oleh mahasiswa tersebut. mendapatkan bidikmisi. menurut Mk sebenarnya masih ada teman dikelasnya yang seharusnya layak mendapatkan bidikmisi tapi dia tidak mendapat bidikmisi. 5. Penarikan Kesimpulan (Verifikasi) Berdasarkan hasil reduksi dan penyajian data mengenai latar belakang mahasiswa bidikmisi dapat diterima bidikmisi, kondisi ekonomi, kondisi sosial, kondisi akademik, kondisi psikologis, serta penilaian mengenai program beasiswa bidikmisidapat disimpulkan bahwa: a. Subjek Mk Berdasarkan hasil reduksi dan penyajian data mengenai latar belakang mahasiswa bidikmisi dapat diterima di program beasiswa 134

135 bidikmisiyang pertama adalah kondisi keuangan keluarga Mk saat masuk di UNY adalah kurang baik. Yang kedua adalah dari segi pekerjaan orang tua Mk yang notabennya seorang petani yang hanya panen 4 bulan sekali. Yang ketiga dikarenakan prestasi dari Mk dapat dibilang baik, Mk pernah menang lomba MTQ saat masih di SMA serta selalu masuk peringkat 5 besar di sekolahnya. Berdasarkan aspek ekonomi Mk merasa cukup dengan apa yang sudah dimilikinya sekarang. Mk menuturkan dana beasiswa 600 ribu dari pemerintah ini cukup untuk memenuhi kehidupannya selama di Jogja meski dia jarang mendapat kiriman dari orang tuanya. Dilihat dari penampilan dan gaya berpakaian yang sederhana dan rapi Mk juga termasuk katagori mahasiswa yang tidak mementingkan penampilannya. Dari itu pula dapat disimpulkan bahwa Mk merupakan mahasiswa bidikmisi dari golongan keluarga yang ekonominya menengah kebawah. Berdasarkan aspek sosial, Mk merupakan pribadi yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman yang baik kepadanya. Dari berbagai penuturan dari temannya Mk merupakan pribadi yang mudah untuk diajak mengobrol dan baik kepada semua temannya. Hal ini pula yang mempengaruhi Mk memiliki banyak teman baik dikelas maupun di lingkungan sosial lainnya. Di organisasi Mk tercatat pernah menjadi anggota HIMA, KMIP, UKMP, dan IMM. Dari berbagai kesempatan saat ingin mengadakan wawancara dengan 135

136 Mk, peneliti kesulitan menentukan waktu untuk bertemu, hal ini dikarenakan Mk sedang sibuk dengan kegiatan di IMM. Menurut Mk organisasi adalah tempat dia mencari banyak teman sekaligus relasi dan juga jaringan. Berdasarkan aspek akademik, Mk tercatat sebagai mahasiswa berprestasi kedua di FIP. Dari semua prestasi Mk yang paling menonjol adalah prestasi keagamaannya. Mk tercatat hampir setiap tahun mendapatkan trofi perlombaan MTQ di UNY. Selain itu Mk juga pernah mewakili UNY diajang perlombaan MTQ antar mahasiswa di Makasar. Dan yang paling membuatnya bangga, Mk pernah mewakili UNY diajang serupa yang diadakan di Malaysia. Sedangkan dari pencapaian nilai akademik Mk mendapatkan IPK 3,61. Dilihat dari aspek psikologis, Mk merupakan pribadi yang sering menyalahkan dirinya sendiri. Mk sering terbebani dengan tuntutan yang diberikan keluarganya maupun tuntutan akademik yang diberikan universitas. Mk selalu berpikiran bahwa dirinya tidak pernah mampu mewujudkan harapan yang diberikan orang lain kepadanya meskipun sebenarnya dia sudah mewujudkan harapannya itu. Selain itu Mk sering sekali membebankan pikirannya untuk selalu berusaha lebih agar dia mendapatkan pengakuan dari kedua orang tuanya. Orang tua Mk sendiri selalu memberikan tuntutan kepadanya agar selalu mampu memberikan prestasi, akan tetapi 136

137 tuntutan itu membuat Mk menjadi terbebani dan menjadi pikiran dia sehingga Mk tidak lepas dalam melakukan pekerjaanya. Mk memberi pendapat bahwa mahasiswa bidikmisi hendaknya jangan diberikan tuntutan harus berprestasi maupun wajib aktif dalam organisasi. Mk beranggapan tuntutan prstasi yang diberikan untuk mahasiswa bidikmisi hanya akan menjadikan beban. Mk juga berpendapat bahwa akatan pertama bidikmisi masih banyak yang belum sesuai dengan hakikat dari program bantuan pendidikan bidikmisi itu sendiri. Contohnya masih banyak mahasiswa yang seharusnya mendapatkan bidikmisi akan tetapi tidak mendapatkan bidikmisi, sedangakan yang seharusnya tidak mendapatkan bidikmisi malah mendapatkan beasiswa bidikmisi. Mk juga menyebutkan ada 1-2 orang kelasnya yang Mk rasa tidak layak mendapatkan bidikmisi. Sedangkan Mk menganggap dirinya yang sekarang juga kurang layak mendapatkan bidikmisi kalau dilihat dari kondisi ekonomi keluarganya sekarang yang sudah lebih baik dari saat pertama kali Mk memperoleh bidikmisi. b. Subjek An Berdasarkan hasil reduksi dan penyajian data yang dilakukan peneliti terhadap subjek An daapat disimpulkan bahwa latar belakang An dapat diterima dibidikmisi karena mendapat SK Rektor 137

138 bahwa dirinya diterima di bidikmisi karena memiliki beberapa prestasi di sekolahnya, hal ini dapat kuatkan dengan portofolio serifikat dan penghargaan yang dikumpulkannya sewaktu di sekolah serta An juga merupakan siswa yang termasuk pandai di sekolahnya, hal ini dapat dibuktikan dari prestasi An yang selalu mendapatkan peringkat teratas di sekolahnya. Pekerjaan orang tua An yang notabennya hanya seorang petani juga menguatkan kenapa An dapat diterima bidikmisi. Namun dilihat dari aspek ekonomi, An merupakan mahasiswa yang tercukupi. Dia juga mengungkapkan bahwa kondisi ekonominya juga berlimpah. Hal ini juga diungkapkan oleh teman An yang mengatakan bahwa An sering sekali mentraktir temannya saat ulang tahun. Selain memanfaatkan dana bantuan bidikmisi untuk keperluan hidup dan kuliahnyua An juga bekerja. Untuk menghemat uang An selalu menyisihkan uangnya dari semester pertama, dia beranggapan bahwa kebutuhan di akhir kuliah pasti akan lebih banyak dibandingkan dia sewaktu pertama masuk kuliah. Dari segi penampilan An, saat wawancara An berpakaian apa adanya. Namun dari beberapa kesempatan peneliti pernah mendapati An sering berpenampilan necis dan rapi. Hal ini juga dibenarkan oleh temanteman An, bawasanya An sekarang cenderung sering berpenampilan necis dan rapi. 138

139 Dilihat dari aspek sosial, selama 10 tahun An tidak tinggal dengan keluarga membuat An jarang sekali berkumpul dengan keluarganya, akan tetapi komunikasi selalu dia lakukan dengan keluarga meski hanya sekedar menanyakan kabar lewat telepon. Hal ini berbanding terbalik dengan kedekatan An dengan teman kelasnya. An merupakan individu yang kurang begitu dekat dengan teman dilingkungan kelasnya sendiri. Kebanyakan An lebih sering bergaul dan berkumpul dengan lingkungan organisasinya. An sendiri aktif di organisasi seperti HIMA, REALITI, DPM, serta BEM. An menganggap dengan organisasi dia mampu memecahkan masalah dengan cara yang berbeda karena sudah matang dalam berbagai masalah, memperoleh jaringan, prinsip pertemanan, menejemen waktu serta menejemen konflik.menjadi pimpinan dalam organisasi membuat An dapat mengambil pelajaran dan pengalaman di setiap organisasi yang diikutinya. Dilihat dari aspek akademik, selama di UNY An merupakan mahasiswa yang kuirang mendapatkan penghargaan prestasi, tercatat An hanya sekali mendapatkan predikat mahasiswa berprestasi urutan kedelapan di FIP. Mk memiliki IPK 3,7. Dilihat dari aspek psikologi, An merupakan mahasiswa yang cenderung ngotot mempertahankan pendapatnya. Ini dapat dibuktikan dari sedikit perdebatan dengan peneliti saat dia ditanya mengenai cocok tidaknya dia mendapat bidikmisi. Akan tetapi An 139

140 merupakan individu yang selalu termotifasi untuk menjadi mahasiswa yang berbeda dan mau menunjukan bahwa dirinya itu bisa lebih baik dan bisa selalu diatas mahasiswa lain. Hal ini ditunjukannya dengan tidak pernah merasa terbebani dengan tuntutan akademik maupun eksistensinya dalam organisasi. Dia beranggapan bahwa dirinya harus mampu memberikan apa yang terbaik untuk dirinya dan UNY. Menurut An dia layak mendapat bidikmisi karena dia berprestasi. An cuek terhadap anggapan bahwa dirinya mampu dari segi ekonomi namun masih mendapatkan beasiswa bidikmisi. An menambahkan bawasanya dia akan berdosa apabila anggaran bidikmisi itu dia gunakan untuk sesuatu yang tidak membangun pribadinya. Dan dia juga menganggap di angkatan pertama pasti banyak kekurangan, akan tetapi kekurangan itu harusnya ditutupi dengan prestasi yang harusnya berikan untuk Negara. An menyebutkan 1-2 orang tidak layak mendapatkan bidikmisi, An juga tidak mempermasalahkan semua itu, menurut An kemungkinan semua itu didasari atas berbagai latar belakang kenapa mereka dapat diterima dibidikmisi. 140

141 c. Subjek St Berdasarkan hasil wawancara dan obsrvasi yang dilakukan peneliti terhadap St dapat disimpulkan bahwa latar belakang St dapat diterima bidikmisi yang pertama adalah karena keluarga St yang hanya pekerja serabutan di luar Jawa Tengah, sedangkan kakek nenek St yang notabennya sebagai orang tua sambung ST sejak St masih kecil hanya bekerja sebagai buruh tani didesanya. Selain itu St juga tidak pernah mendapat kiriman dari orang tuanya sejak masih kecil sehingga semua kebutuhan hidup St menjadi tanggung jawab kakek dan neneknya. Berdasarkan aspek ekonomi St merasa dana yang diberikan pemerintah lewat bidikmisi dirasa hanya cukup untuk keperluan kuliah dan perjalanan menuju Universitas. Untuk mencukupi kebutuhan lain St sengaja bekerja sebagai guru privat untuk anakanak SD di desanya. Dari segi penampilan St merupakan pribadi yang sederhana dan menerima apa adanya. Berdasarkan aspek sosial, St merupakan pribadi yang mudah terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu St dekat dengan banyak teman-temannya di kelas. Namun untuk lingkungan sosial dirumahnya St cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan murid les privatnya. St sendiri kurang dekat dengan kedua orang tuanya dikarenakan orang tua St merantau sejak St masih kecil. 141

142 Untuk sekedar komunikasi saja dia merasa tidak pernah berkomunikasi dengan orang tuanya. St mengungkapkan pertemuan dengan kedua orang tuanya yang sudah 4 tahun tak bertemu, seperti halnya dia sendiri sedang tidak bertemu dengan kedua orang tuanya. St tercatat pernah ikut HIMA pada saat dia masih semester 1-4, St mengaku ikut HIMA karena tuntutan dari pihak Universitas yang mewajibkan mahasiswa bidikmisi untuk ikut organisasi. Dan dia memilih HIMA karena dirasa kegiatan organisasi HIMA tidak begitu menyita waktunya. Dari segi aspek prestasi, St merupakan mahasiswa bidikmisi yang tidak menonjol dibandingkan kedua subjek lain. Hanya saja St memiliki IPK tertinggi dibandingkan subjek lainnya, St memiliki IPK 3,78. Apabila peneliti simpulkan sebenarnya St memiliki potensi yang jauh lebih besar dibandingkan kedua subjek lain. Hanya saja situasi dan keadaan sebenarnya dari mahasiswa bidikmisi yang kurang mampu dari segi ekonominya lah yang membatasi St untuk menunjukkan prestasi yang lebih besar lagi. Selain itu keharusan untuk bekerja sebagai guru les privat bagi anak SD juga menghambat prestasi untuk mendapatkan penghargaan seperti Mk. Dari segi aspek psikologis, St merupakan pribadi yang menerima kondisinya dengan apa adanya. St tidak pernah menuntut lebih dari apa yang dimilikinya kepada orang tuanya. St lebih memilih berusaha sendiri dari pada sekedar menuntut orang lain. 142

143 Menurutnya motivasi terbesar dalam hidupnya sekarang ini hanyalah ingin segera bekerja atau mendapat beasiswa lagi untuk meneruskan S2. Hal ini ingin St wujudkan untuk mengangkat ekonomi keluarganya yang tidak baik menjadi lebih baik lagi. Menjadi mahasiswa bidikmisi membuat bangga dirinya, dia bangga karena dapat kuliah gratis dan masih diberikan uang saku setiap bulannya. St mengaku dengan dia bisa kuliah dari bidikmisi ini dia bisa membuat kedua orang tuanya juga neneknya menjadi bangga kepadanya. Dari segi ekonomi maupun akademiknya St merupakan mahasiswa yang sangat layak mendapatkan bidikmisi. St beranggapan beasiswa bidikmisi harusnya diperuntukkan bagi mahasiswa yang benar-benar dari keluarga kurang mampu namun berprestasi dari segi akademik. ST menilai masih banyak mahasiswa yang seharusnya mendapatkan bidikmisi akan tetapi tidak mendapat bidikmisi. St menilai dikelasnya ada 3-4 mahasiswa yang menurutnya kurang layak menerima bidikmisi. B. Pembahasan Dalam penelitian ini peneliti membahas tentang gambaran latar belakang subjek bisa diterima bidikmisi, kondisi ekonomi mahasiswa bidikmisi, dinamika sosial yang dialami mahasiswa bidikmisi, dinamika akademik mahasiswa bidikmisi, dinamika psikologis mahasiswa bidikmisi, 143

144 serta pendapat mengenai penyelenggaraan beasiswa bidikmisi menurut subjek. adapun pembahasan dari penelitian ini adalah sebagi berikut: 1. Latar Belakang Mahasiswa Bidikmisi Mendapat Beasiswa Bidikmisi Gambaran latar belakang mahasiswa bidikmisi mendapatkan beaasiswa bidikmisi dapat dilihat dari ketiga subjek melalui jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut informasi apa yang melatar belakangi subjek dapat diterima di bidikmisi, pekerjaan orang tua, kondisi keuangan keluarga, dan prestasi yang didapat subjek sebagai syarat pendaftaran bidikmisi. Yang melatar belakangi subjek diterima bidikmisi secara umum adalah faktor ekonomi, kondisi ekonomi Mk yang saat itu sedang kurang baik sempat membuat Mk hampir tidak meneruskan kuliah. Hal serupa juga terjadi pada St yang tinggal dengan kakek neneknya yang notabennya hanya seorang buruh tani. Hal lain yang berbeda adalah latar belakang kenapa An dapat diterima bidikmisi, An dapat diterima dibidikmisi karena mendapat SK Rektor bahwa dirinya diterima di bidikmisi dikarenakan memiliki beberapa prestasi di sekolahnya. Hal yang terjadi pada An dapat terjadi mana kala terdapat tempat kosong dari calon mahasiswa penerima bidikmisi lain yang mengundurkan diri lalu digantikan oleh mahasiswa yang memenuhi persyaratan penerimaan bidikmisi dari angkatan yang sama dan ditetapkan melalui SK Rektor/Pemimpin PT seperti dijelaskan pada buku pedoman bidikmisi (Ditjen Dikti, 2012). Subjek Mk dan St diatas sejalan dengan kriteria 144

145 ketentuan umum dalam buku pedoman bidikmisi (Ditjen Dikti, 2012) yaitu bidikmisi diperuntukan bagi lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi. Pekerjaan orang tua Mk adalah seorang petani sekaligus penebas sayur, pekerjaan orang tua An adalah seorang petani, sedangkan pekerjaan orang tua/kakek nenek St adalah buruh tani. Kondisi ekonomi keluarga ketika Mk melanjutkan di perguruan tinggi adalah kurang baik, hal serupa terjadi juga kepada St, saat itu kakek St sedang sakit dan berada dirumah sakit hal ini juga yang sempat membuat St tidak ingin melanjutkan ke sekolah keperguruan tinggi dan lebih memilih bekerja. Namun beda halnya dengan St dan Mk, meskipun berasal dari keluarga seorang petani namun An merasa bahwa kondisi keuangan keluarganya serba kecukupan. Persyaratan bidikmisi adalah diperuntukan bagi calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang memadai (Ditjen Dikti, 2012). Sesuai dengan ketentuan tersebuat, ketiga subjek masing-masing sudah memiliki kriteria prestasi akademik yang dibutuhkan sebagai syarat khusus mendafatar beasiswa bidikmisi. Subjek yang pertama Mk selalu masuk peringkat 5 besar di sekolahnya selain itu Mk juga pernah mendapat piagam dalam lomba MTQ. An juga merupakan mahasiswa berprestasi, di sekolahnya An selalu mendapat peringkat pertama dan 145

146 pernah menjabat sebagi ketua Osis. Sedangkan subjek St selalu konsisten mendapat peringkat 1 dan 2 selama di sekolahnya. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai gambaran latar belakang mahasiswa bidikmisi mendapatkan beasiswa bidikmisi dapat ditarik kesimpulan bahwa yang melatar belakangi mahasiswa bidikmisi mendapatkan beasiswa bidikmisi adalah kondisi pekerjaan orang tua, kondisi ekonomi keluarga, serta prestasi akademik. 2. Kondisi Ekonomi Mahasiswa Bidikmisi Gambaran kondisi ekonomi mahasiswa bidikmisi selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut informasi kondisi ekonomi subjek selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi serta aplikasi pemanfaatan dana bantuan beasiswa bidikmisi terkait dengan gaya hidup subjek selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Secara umum ketiga subjek mengaku cukup dengan dana bantuan bidikmisi dari pemerintah. Namun dana bantuan yang diberikan pemerintah hanya mampu dimanfaatkan untuk sekedar memenuhi keperluan perkuliahan dan biaya hidup selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Mk menuturkan bahwa dana bantuan yang diberikan pemerintah hanya cukup untuk sekedar makan dan hidup di Jogja, untuk keperluan lain seperti foto copy Mk harus meminjam uang pada temannya kemudian di ganti apabila sudah memiliki uang hal ini 146

147 dikarenakan Mk jarang mendapat kiriman dari orang tuanya. Sedangkan subjek St mengaku dana bantuan dari pemerintah hanya cukup untuk uang jalan dari rumah ke Universitas saja, selebihnya untuk memenuhi kebutuhan St meluangkan waktunya untuk bekerja. Sedangkan kondisi keuangan An serba kecukupan bahkan berlimpah. Selain mendapat uang dari dana bantuan bidikmisi An juga pernah bekerja. Selain itu An juga mengaku sering mendapatkan makan gratis dari dosen dan teman organisasinya. Sedangkan untuk menghemat uang An selalu menyisihkan uangnya dari semester pertama untuk kebutuhan sewaktu-waktu, dia beranggapan bahwa kebutuhan di akhir kuliah pasti akan lebih banyak dibandingkan sewaktu pertama masuk kuliah.. Jacinta, R.F. (2002) mengatakan yang mendasari kenapa seorang mahasiswa memilih kuliah sambil bekerja adalah kebutuhan finansial, kebutuhan sosial relaisonal, kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan finansial inilah yang sangat mendasari seorang mahasiswa yang tergolong memiliki ekonomi kurang mampu untuk kuliah sambil bekerja. Dilihat dari penampilan dan gaya berpakaian yang sederhana dan rapi Mk juga termasuk katagori mahasiswa yang tidak mementingkan penampilannya. dari itu pula dapat disimpulkan bahwa Mk merupakan mahasiswa bidikmisi dari golongan keluarga yang ekonominya menengah kebawah. Seperti halnya dengan St, St merupakan pribadi yang sederhana dan menerima apa adanya. Dari segi penampilan saat wawancara An mengenakan pakaian yang apa adanya. Namun dari 147

148 beberapa kesempatan peneliti pernah mendapati An sering berpenampilan necis dan rapi. Hal ini juga di benarkan oleh teman-teman An, bahwa An sekarang cenderung sering berpenampilan necis dan rapi. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai gambaran kondisi ekonomi mahasiswa bidikmisi selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi dapat ditarik kesimpulan bahwa, pertama dengan latar belakang ekonomi keluarga yang kurang mampu membuat mahasiswa bidikmisi yang berasal dari luar daerah hidup seadanya dengan dana bantuan bidikmisi. Mahasiswa bidikmisi yang berdomisili diluar memanfaatkan dana bantuan bidikmisi untuk uang jalan menuju kampus dan untuk memenuhi keperluan perkuliahan. Secara keseluruhan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan perkuliahan dana bantuan bidikmisi dari pemerintah sangat kurang. Yang kedua mahasiswa bidikmisi yang kurang ekonominya dapat dilihat dari penampilan yang sederhana, sedangakan mahasiswa bidikmisi yang kecukupan dari segi ekonominya dapat dilihat dari penampilan yang modis dan memiliki gedjed yang mahal. 3. Dinamika Sosial yang dialami Mahasiswa Bidikmisi Gambaran dinamika sosial yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut 148

149 informasi interaksi sosial mahasiswa bidikmisi, lingkungan sosial mahasiswa bidikmisi, serta ketertarikan dengan organisasi. Berdasarkan interaksi sosial mahasiswa bidikmisi, Mk merupakan pribadi yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman yang baik kepadanya. Sedangkan St merupakan pribadi yang mudah terbuka kepada orang lain. Oleh karena itu St dekat dengan banyak teman-temannya di kelas. Hal ini pula yang mempengaruhi Mk dan St memiliki banyak teman baik dikelas maupun di lingkungan sosial lainnya. Berbanding terbalik dengan MK dan St, An merupakan individu yang kurang begitu dekat dengan teman dilingkungan kelasnya sendiri, kebanyakan An lebih sering bergaul dan berkumpul dengan lingkungan organisasinya. An cenderung sukar dalam hal penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya. Hal ini dapat dilihat dari pendapat teman-teman mengenai penyusuaian sosial An yang kurang baik di kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (2002) dalam situasi sosial terdapat empat jenis hubungan antara individu dengan lingkungan sosialnya, yaitu individu dapat bertentangan dengan lingkungan sosialnya, individu dapat menggunakan lingkungan sosialnya, individu dapat berpartisipasi dengan lingkungan sosialnya, individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. An aktif di organisasi seperti HIMA, REALITI, DPM, serta BEM. Seperti halnya An, Mk juga aktif dalam organisasi seperti HIMA, KMIP, UKMP, dan IMM. Keduanya menganggap organisasi adalah 149

150 tempat mencari banyak teman sekaligus relasi dan juga jaringan.sedangkan St cenderung banyak menghabiskan waktunya untuk mengajar sebagai guru les privat untuk anak-anak SD. Berdasarkan gambaran dinamika sosial yang dialami Mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari informasi interaksi sosial yang diungkap, lingkungan sosial, penyesuaian diri dengan sosial, serta keaktifan dalam organisasi. 4. Dinamika Pendidikan Mahasiswa Bidikmisi Gambaran dinamika akademik yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut informasi raihan prestasi akademik mahasiswa bidikmisi serta hambatan yang dialami mahasiswa bidikmisi untuk meraih prestasinya. Berdasarkan prestasi akademik, ketiga subjek memiliki nilai akademik yang tinggi. Mk tercatat sebagai mahasiswa berprestasi kedua di FIP. Dari semua prestasi Mk yang paling menonjol adalah prestasi keagamaannya. Mk tercatat hampir setiap tahun mendapatkan trofi perlombaan MTQ di UNY. Selain itu Mk juga pernah mewakili UNY diajang perlombaan MTQ antar mahasiswa di Makasar. Dan yang paling membuatnya bangga, Mk pernah mewakili UNY diajang serupa yang diadakan di Malaysia. Sedangkan An dan St kurang begitu menonjol di segi prestasi seperti Mk. Akan tetapi An lebih menunjukan eksistensinya 150

151 di bidang keorganisasian sebagai aktifis mahasiswa dan pernah tercatat sebagai mapres urutan kedelapan di FIP. Sedangkan St lebih terfokus pada pencapaian nilai akademik dan merupakan mahasiswa bidikmisi yang memiliki nilai IPK tertinggi dikelasnya. Tercatat Mk memiliki IPK 3,61, An memiliki IPK 3,7, St memiliki IPK 3,78. Hal ini sudah sesuai dengan tujuan diselenggarakannya program bantuan bidikmisi pada buku pedoman bidikmisi (Ditjen Dikti, 2012:4) yaitu meningkatkan prestasi mahasiswa, baik pada bidang akademik/kurikuler, ko-kurikuler maupun ekstra kulikuler. Hal yang menghambat pencapaian akademik mahasiswa bidikmisi secara umum adalah burn out, mudah menyerah, takut terhadap tekanan. selain itu keadaan ekonomi keluarga yang mengharuskan mahasiswa bidikmisi untuk bekerja juga menjadi penghambat mahasiswa bidikmisi untuk meraih prestasi yang lebih maksimal. St memiliki potensi yang jauh lebih besar dibandingkan kedua subjek lain. Hanya saja situasi dan keadaan yang mengharuskan St bekerja untuk menutup kebutuhan ekonomi lah yang membatasi gerak St untuk menunjukkan potensi yang lebih besar lagi. Hal serupa juga pernah terjadi pada Mk yang mengaku pernah bekerja namun berhenti lantaran tidak bisa membagi waktunya. Berdasarkan gambaran dinamika akademik mahasiswa bidikmisi diatas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa bidikmisi ditekankan untuk berprestasi baik di bidang akademik, kulikuler, ko-kurikuler, ekstra 151

152 kulikuler maupun dibidang keorganisasian. Hal yang biasanya menghambat pencapaian prestasi mahasiswa bidikmisi adalah keterbatasan pada diri sendiri maupun keterbatasan dari segi ekonomi. Keterbatasan dari diri sendiri misalnya malas, mudah menyerah, dan takut terhadap tekanan dari luar. Sedangkan keterbatasan dari segi ekonomi adalah biaya hidup yang mahal sehingga mahasiswa bidikmisi harus memenuhi kebutuhan ekonominya dengan bekerja. 5. Dinamika Psikologis Mahasiswa Bidikmisi Gambaran dinamika psikologis yang dialami mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap yang menyangkut penyesuaian diri terhadap kondisi yang baru, kesejahteraan psikologis mahasiswa bidikmisi, hal yang bisa motivasi mahasiswa bidikmisi, serta penilaian kematangan psikologis mahasiswa bidikmisi. St merupakan pribadi yang menerima kondisinya dengan apa adanya. Dilingkungan perguruan tinggi maupun di lingkungan rumah St selalu bisa menempatkan dirinya dengan baik, begitupun MK yang mampu cepat beradaptasi dilingkungan yang baru. Sedangkan An mampu membatasi pergaulannya dengan pergaulan yang bermanfaat saja. Hal ini sesuai dengan pendapat Rita Eka Izzaty, dkk. (2008) mengenai tugas perkembangan remaja yaitu mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab serta menerima diri sendiri dan mengandalkan kemampuan dan sumber-sumber yang ada pada dirinya. 152

153 Berdasarkan kesejahteraan psikologis Mk merupakan pribadi yang sering menyalahkan dirinya sendiri. Mk sering terbebani dengan tuntutan yang diberikan keluarganya maupun tuntutan akademik yang diberikan universitas. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan An dan St, An menganggap tuntutan akademik membuat dirinya menjadi termotivasi untuk memberikan hal yang lebih. St tidak pernah menuntut lebih dari apa yang dimilikinya, St lebih memilih berusaha sendiri dari pada sekedar menuntut orang lain. Hal yang menjadi motivasi dalam diri St sebagai mahasiswa bidikmisi hanyalah ingin segera bekerja. Hal ini ingin St wujudkan untuk mengangkat ekonomi keluarganya yang tidak baik menjadi lebih baik lagi. Sedangkan menurut An dirinya harus mampu memberikan apa yang terbaik untuk dirinya dan UNY. Sedangkan hal yang mempengaruhi motivasi Mk adalah tuntutan dari kedua orang tuanya yang selalu menuntut Mk untuk selalu mendapat prestasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Bigg dan telfer (Sugihartono, dkk. 2007) yaitu individu termotivasi belajar karena menginginkan prestasi dan keberhasilan yang telah ditetapkannya. Berdasarkan pembahasan tersebut penilaian kematangan psikologis terhadap mahasiswa bidikmisi dapat dilihat dari pertama, mahasiswa bidikmisi yang sudah mencapai kemandirian emosional mampu menyesuaikan dirinya dengan baik terhadap lingkungan yang baru, serta mampu membatasi diri dari lingkungan yang bersifat negatif. 153

154 Kedua, mahasiswa bidikmisi yang memiliki kesejahteraan psikolgis yang baik tidak akan terpengaruh dengan keadaan dan situasi yang menuntut pribadinya. Mereka akan memperkuat kontrol diri berdasarkan nilai dan prinsip-prinsip yang ada. Ketiga, motivasi mahasiswa bidikmisi muncul dari latar belakang keadaan berbagai aspek. Namun secara umum yang memotivasi mahasiswa bidikmisi adalah kondisi ekonomi. 6. Pendapat Mengenai Penyelenggaraan Bidikmisi menurut Subjek Gambaran pendapat mengenai penyelenggaraan bidikmisi menurut subjek dapat dilihat dari jumlah informasi yang diungkap menyangkut pendapat mengenai program bidikmisi di angkatan pertama, pendapat mengenai mahasiswa bidikmisi yang salah sasaran, serta penilaian diri sendiri atas kelayakan menerima bidikmisi. Penyelenggaraan bidikmisi pada angkatan pertama banyak orang menilai masih banyak yang tidak tepat sasaran. Mk mengatakan dia pernah mendengar ada anak polisi yang mendapatkan bidikmisi. Menurut Mk sendiri sebenarnya potensi mahasiswa bidikmisi di UNY sangat besar, hanya saja terkadang mahasiswa tersebut terbentur oleh masalah pribadi yang menghambat prestasinya. Sedangkan An beranggapan tidak masalah mahasiswa bidikmisi yang mampu dari segi ekonomi namun masih menerima bidikmisi, yang terpenting baginya adalah mahasiswa itu harus berprestasi. Menurut An dia layak mendapat bidikmisi karena dia berprestasi. An cuek terhadap anggapan bahwa dirinya mampu dari 154

155 segi ekonomi namun masih mendapatkan beasiswa bidikmisi. Dalam hal ini An tidak bisa disalahkan karena tidak ada dasar hukum yang jelas untuk memberikan sangsi terhadap An semisal dinyatakan dari keluarga yang mampu. Menurut St beasiswa bidikmisi hendaknya diberikan hanya kepada calon mahasiswa yang benar-benar kurang mampu dari segi ekonomi namun memiliki prestasi yang baik. Menurut St dia layak mendapatkan bidikmisi karena dari segi prestasi dia memenuhi kriteria sebagai mahasiswa bidikmisi, sedangkan dari segi kondisi ekonomi St juga termasuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Berbeda dengan Mk, Mk menilai bahwa dirinya sekarang kurang layak menerima beasiswa bidikmisi apabila dilihat dari kondisi ekonomi keluarganya sekarang yang sudah lebih baik dari pada waktu pertama Mk masuk perguruan tinggi. Mk dan An menyebut ada 1-2 teman dikelasnya yang dirasa kurang layak mendapatkan bidikmisi. kedua subjek mendasari penilaiannya tersebut atas dasar gaya hidup yang serba kemewahan dari 2 temannya tersebut. Selain itu Ba juga menerangkan bahwa kebanyakan mahasiswa bidikmisi yang tidak tepat sasaran kecenderungan memiliki gaya hidup yang hedonis serta memiliki gadjed yang mahal, sedangkan dinilai dari segi prestasinya mereka juga masih kalah dengan mahasiswa reguler lain. St memiliki pendapat, menurutnya 3-4 temannya kurang layak mendapatkan bidikmisi. Hal ini didasari atas kemampuan ekonomi dari mahasiswa bidikmisi yang St maksud. Menurut St sebenarnya masih 155

156 banyak mahasiswa kurang mampu lain yang berhak mendapatkan bidikmisi. C. Keterbatasan Penelitian Selama melakukan penelitian ini peneliti menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan dalam proses penelitian. Kekurangan dan keterbatasan tersebut antara lain adalah peneliti tidak melakukan observasi langsung ketempat tinggal subjek. Hal ini dikarenakan tempat tinggal masing-masing subjek yang berada di luar daerah. Selain itu dalam penelitian ini peneliti tidak ikut serta dalam aktivitas yang dilakukan subjek, mengingat kedua subjek berbeda jenis kelamin dengan peneliti, sedangkan subjek lain memiliki banyak aktifitas sehingga sulit sekali untuk peneliti menghubungi ataupun mengikuti aktifitas subjek. Namun peneliti berharap dengan keterbatasan yang ada tidak akan mengurangi hasil penelitan yang telah dilakukan. 156

157 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan yang dilakukan kepada ketiga subjek mahasiswa bidikmisi dapat disimpulkan: 1. Latar Belakang Subjek diterima Bidikmisi a. Kondisi ekonomi kurang baik sempat membuat Mk hampir tidak meneruskan kuliah, penyakit TB yang diderita Mk membuat kondisi keuangan keluarganya semakin tidak baik. Selain itu Mk berasal dari keluarga seorang petani dan penebas sayur yang kala itu panen sayur sedang mengalami penurunan dan bukan musim panen. Awal mula MK mengetahui adanya beasiswa bidikmisi adalah dari informasi guru BK di sekolahnya. Dari guru BK sendiri melihat potensi yang ada pada diri Mk sehingga dia dipandang layak untuk didaftarkan pada jalur beasiswa bidikmisi selain dari kondisi keuangan keluarga yang tidak baik saat itu. Dari segi prestasi sendiri Mk selalu masuk peringkat 5 besar di sekolahnya, selain itu Mk juga pernah mendapat piagam dalam lomba MTQ. b. Awal mula An mendapatkan beasiswa bidikmisi adalah dari SK Rektor karena prestasi akademik maupun non akademik sewaktu disekolah. Awalnya An mendaftar di UNY lewat jalur PBU akan tetapi An tidak diterima. An ditunjuk oleh Rektor UNY sebagai pengganti mahasiswa tersebut lantaran Rektor UNY melihat hasil 157

158 portofolio dan sertifikat penghargaan yang pernah diterima An selama mengenyam pendidikan dari SD sampai SMA. Saat itu SK Rektor diberikan lantaran ada mahasiswa bidikmisi yang mengundurkan diri sebagai calon mahasiswa UNY jalur bidikmisi. An juga merupakan mahasiswa berprestasi, di sekolahnya, An selalu mendapat peringkat pertama dan pernah menjabat sebagi ketua Osis. Selain itu pekerjaan orang tua An yang notabennya seorang petani juga mempengaruhi kenapa An dapat diterima bidikmisi. c. Awal mula St mengetahui beasiswa bidikmisikarena mendapat info dari guru BK yang ada di sekolahnya. Saat itu St menunggui kakeknya yang sedang sakit di rumah sakit, karena beberapa hari tidak masuk sekolah guru Bk pun melakukan home visit kepada St sekaligus menjenguk kakek St dirumah sakit. Dari situlah kemudian guru BK menawarkan beasiswa bidikmisi kepada St. Karena merasa memiliki potensi dan juga berasal dari keluarga kurang mampu St kemudian mencoba mendaftar diri sebagai calon mahasiswa UNY melalui jalur bidikmisi dan kemudian dia diterima. Selain itu St juga selalu konsisten mendapat peringkat 1 dan 2 selama di sekolahnya sehingga layak apabila St menerima bidikmisi. St sendiri tinggal dengan kakek neneknya yang notabennya seorang buruh tani. 158

159 2. Kondisi Ekonomi Mahasiswa Bidikmisi a. Kondisi ekonomi Mk di Jogja sangatlah pas-pasan bahkan dapat dibilang minim. Dana bantuan yang diberikan pemerintah kepada Mk hanya cukup untuk sekedar makan dan hidup di Jogja. Untuk keperluan perkuliahan biasanya Mk menggunakan uang dari tabungan dan sisa uang makan yang ada, selain itu Mk juga sesekali meminta kiriman uang dari orang tuanya, akan tetapi orang tua Mk sendiri jarang memberikan kiriman uang. Untuk keperluan kos dan tempat tinggal Mk mendapatkan kiriman sendiri setiap tahunnya dari orangtua. Agar keperluan hidup di Jogja dapat terpenuhi tak jarang Mk memasak sendiri atau hanya sekedar membeli lauk-pauk seadanya untuk makan. Sering kali saat akhir bulan Mk kehabisan uang dan untuk mensiasatinya Mk meminjam uang kepada teman dekatnya untuk keperluan dadakan seperti photocopy buku dan lainlain. Dari segi penampilan Mk termasuk mahasiswa yang tidak mementingkan penampilannya, hal itu terlihat dari penampilan Mk yang sederhana dan pernah terlihat menggunakan berang-barang yang terlihat mahal dan mewah. b. Meskipun An menerima beasiswa bidikmisi yang notabennya beasiswa bagi mahasiswa yang kurang mampu dari segi ekonominya, akan tetapi kondisi keuangan An serba kecukupan bahkan berlimpah. Selain mendapat uang dari dana bantuan bidikmisi An juga pernah bekerja. Sedangkan untuk menghemat 159

160 uang An selalu menyisihkan uangnya dari semester pertama guna kebutuhan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Dari segi penampilan An sering berpenampilan necis dan rapi serta memiliki gadjed yang tergolong mahal. c. St mengaku dana bantuan dari pemerintah hanya cukup untuk uang kuliah dan membeli keperluan perkuliahan, selebihnya untuk memenuhi kebutuhan St meluangkan waktunya untuk bekerja. Dari uang bidikmisi biasanya St sisihkan untuk ditabung, hal ini dilakukan untuk keperluan dadakan apabila sewaktu-waktu diperlukan. Sedangkan uang hasil kerja St pakai untuk membeli laptop dan biasanya juga untuk keperluan makan. Dari segi penampilan St merupakan pribadi yang sederhana dan menerima apa adanya, hal ini terlihat dari penampilan St yang sederhana dan terlihat tidak mewah. 3. Hubungan Sosial Mahasiswa Bidikmisi a. Keseharian Mk sebagian besar dihabiskan dilingkungan organisasinya, hal ini membuat Mk memiliki banyak teman dan relasi. Mk juga merupakan individu yang terbuka dan cepat akrab dengan lingkungannya yang baru, oleh karena itu Mk dekat dengan banyak teman-temannya di kelas maupun di organisasi. Dari kedekatan dengan teman-temannya Mk memiliki dua orang sahabat dekat. Dari dua sahabat dekat itulah Mk mulai merubah perilaku diri 160

161 dari yang sebelumnya merupakan pribadi yang tertutup dan individualis kemudian menjadi pribadi yang selalu bisa terbuka dengan masalah yang dihadapinya. Kedekatan Mk dengan keluarganya juga dapat dibilang sangat dekat, bahkan dalam seminggu Mk selalu menghubungi kedua orang tuanya untuk memberikan kabar atau hanya sekedar bercerita dan melepas rindu. Mk sangat dekat dan tidak pernah memiliki masalah dengan temanteman kosnya. Apabila Mk tidak memiliki acara di organisasi ataupun memiliki tugas kuliah Mk menghabiskan waktu untuk nonton televisi dan sekedar bercakap-cakap dengan teman kosnya. Di organisasi Mk tercapat pernah mengikuti HIMA, KMIP, UKMP, dan IMM. Alasan Mk mengikuti banyak organisasi lantaran ia ingin memiliki banyak relasi dan teman sehingga nantinya dapat membantu apabila diperlukan. b. Dilingkungan sosial An membatasi pergaulannya dengan pergaulan yang bermanfaat saja seperti organisasi. An merupakan mahasiswa yang aktif di organisasi bahkan keseharian An banyak dihabiskan di lingkungan organisasinya. Meskipun begitu An cenderung kurang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial di kelasnya. Meski aktif dan menjabat sebagai orang tertinggi di organisasi An kurang disukai teman dikelasnya, hal ini diakibatkan karakteristik An yang kurang bisa membaur dengan teman-temannya. Sebagai mahasiswa yang aktif An tercatat pernah ikut dalam organisasi HIMA, 161

162 REALITI, DPM, BEM, KAMI, HNU dan pernah menjadi pengajar Madrasah serta pernah menjadi manajer lembaga pendidikan di Masjid Mujahidin UNY. c. St merupakan pribadi yang mudah bergaul dan memiliki banyak teman. Dilingkungan kelas St merupakan individu yang dikenal baik dan disukai oleh teman-temannya. Meskipun begitu St kurang memiliki teman di lingkungan rumahnya dikarenakan kesibukannya mengajar sebagai guru les privat untuk anak SD selain itu karena kebanyakan teman-teman seusia dengan St sudah banyak yang sudah menikah dan mempunyai anak. St sendiri kurang dekat dengan orang tua kandungnya lantaran sejak kecil St tinggal dengan kedua kakek dan neneknya sedangkan kedua orang tuanya tinggal di luar kota dan tidak pernah pulang. Hal itulah yang membuat St menganggap kakek dan neneknya adalah orang tua dia yang sebenarnya. Selain itu St juga kurang dekat dan berselisih dengan pamannya dikarenakan paman St cemburu terhadap St yang lebih dibanggakan kakek dan neneknya dibandingkan anak dari paman St. Kegiatan sehari-hari St adalah kuliah dan mengajar les privat untuk anak SD, sedangkan di organisasi St pernah ikut HIMA saat masih semeter 1 sampai semester 4. Di organisasi St kurang begitu aktif dan hanya sekedar ikut karena tuntutan dari universitas sebagai syarat wajib mahasiswa bidikmisi. 162

163 4. Prestasi Akademik Mahasiswa Bidikmisi a. Sebagai seorang mahasiswa bidikmisi berprestasi Mk pernah mewakili UNY di ajang perlombaan MTQ antar mahasiswa di Makasar. Selain itu Mk juga pernah mewakili UNY di ajang serupa yang diadakan di Malaysia. Namun Mk memiliki IPK terendah diantara ketiga subjek yaitu dengan IPK 3,61. Dilihat dari pencapaian akademiknya dan penghargaan yang sudah Mk dapatkan, tercatat Mk pernah mendapat predikat sebagai mahasiswa berprestasi (mapres) kedua di FIP. Akan tetapi dari prestasi yang sudah didapat Mk merasa belum puas karena masih memiliki IPK di bawah mahasiswa reguler lain. b. An kurang begitu menonjol di segi prestasi non akademik seperti Mk, meskipun An memiliki IPK 3,7 dan pernah tercatat sebagai mapres urutan delapan di FIP. Akan tetapi An merupakan mahasiswa yang tekun dan memiliki motivasi belajar yang baik. Ketekunan dan motivasi belajar yang baik itulah yang membuat IPK An setiap semesternya selalu meningkat. c. St merupakan mahasiswa yang aktif dan tekun dalam belajar, St selalu fokus dan selalu memperhatikan semua pelajaran yang diikutinya. Oleh karena itu St memiliki IPK tertinggi diantara ketiga subjek yaitu 3,78. Hal yang memotivasi belajar St adalah keinginan St lulus pada semester 8 atau apabila dimungkinkan lebih cepat. 163

164 Sedangkan hal yang menghambat pencapaian prestasi St adalah keharusannya untuk bekerja. 5. Keadaan Psikologis Mahasiswa Bidikmisi a. Mk merupakan individu yang menerima kondisi dirinya dengan apa adanya serta Mk mampu cepat beradaptasi dilingkungan yang baru. Akan tetapi Mk merupakan pribadi yang sering menyalahkan dirinya sendiri seperti halnya saat dia memiliki IPK dibawah mahasiswa reguler atau non bidikmisi. Mk juga sering terbebani dengan tuntutan yang diberikan keluarga maupun universitas mengenai prestasi akademik. Akan tetapi tuntutan dari kedua orang tuanya Mk tersebut yang membuat Mk lebih termotivasi dan selalu berusaha untuk memperoleh prestasi yang lebih baik seperti yang diharapkan orang tuanya. b. An merupakan pribadi yang selalu ingin tampil lebih baik dibandingkan orang lain. An juga merupakan pribadi yang memiliki konsep diri yang positif dan tidak pernah mengeluh. An selalu berusaha untuk percaya diri untuk menutupi kekurangan yang dimilikinya. An menganggap kekurangan pada dirinya harus membuatnya termotivasi sehingga dapat tampil lebih baik lagi. Bagi An menjadi yang terbaik untuk dirinya dan orang lain adalah suatu hal yang memotivasi dirinya. 164

165 c. Meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu dari segi ekonomi, St merupakan pribadi yang menerima kondisinya dengan apa adanya. St tidak pernah menuntut lebih pada kedua orang tuanya, St lebih memilih berusaha sendiri dari pada sekedar menuntut orang lain. Oleh karena itulah St tergerak untuk kuliah sambil bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal yang menjadi motivasi terbesar dalam diri St hanyalah ingin segera lulus dan bekerja. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai dinamika kehidupan mahasiswa bidikmisi, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa Bidikmisi Bagi mahasiswa bidikmisi yang merasa memiliki indeks prestasi akademik (IPK) dibawah mahasiswa bidikmisi lainnya, hendaknya lebih bersemangat dan memiliki rasa iri terhadap raihan prestasi mahasiswa lain. Dana beasiswa bidikmisi dari pemerintah hendaknya dimanfaatkan untuk keperluan perkuliahan maupun kebutuhan hidup dan jangan disalah gunakan. 2. Bagi Orang tua Bagi orangtua mahasiswa bidikmisi hendaknya lebih dapat mengawasi anaknya dengan baik serta selalu menjalin komunikasi yang 165

166 baik dengan anak, selalu memotivasi anak agar menunjukkan prestasinya dengan baik tanpa memberika tuntutan yang besar terhadap anaknya, serta selalu memberikan apresiasi terhadap keberhasilan anak. 3. Bagi JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi tenaga pengajar mengenai dinamika kehidupan mahasiswa bidikmisi serta dapat menjadi acuan dalam pengembangan program khusus bagi mahasiswa bidikmisi dalam pemberian layanan bimbingan pribadi-sosial dan bimbingan belajar. 166

167 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani. (1991). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta. Agoes Dariyo. (2004). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana. Anggia Yuliandra M.N. (2013). Ekonomi Islam dan Pengembangan SDM Ekonomi Syari ah. Diakses dari pada tanggal 16 juli Jam WIB. Assael Henry. (2002). Consumer Behavior and Marketing Action. Fourth Edition. Boston: PWS-KENT Publishing Company. Beasiswa Dikti. (2013). Info Beasiswa Dikti. Diakses dari pada tanggal 02 Desember 2013, Jam WIB. D.J. Narwoko. & B. Suyanto. (2004). Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan. Edisi Pertama. Jakarta: Prenada Media. Deddy Mulyana (2004). Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dewa Ketut Sukardi. (1993). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.. (2004). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.. (2008). Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Ditjen Dikti. (2012). Program Bantuan Biaya Pendidikan bagi Calon Mahasiswa yang tidak Mampu Secara Ekonomi dan Berpotensi Akademik Baik. Jakarta: Ditjen Dikti. Haris Hendriansyah. (2010). Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika. Hendrianti Agustiani. (2006). Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitanya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja. Bandung: PT. Refika Aditama. 167

168 Hermanto S.P. (2010). Analisis Kondisi Lingkungan. Prosiding, Materi Kuliah. Yogyakarta: PLB UNY. Jacinta, R.F. (2002). Wanita Bekerja. Web: Kompas Cyiber Media. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1991). Pengertian Pendidikan, Jakarta. Lexy J. Moleong. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.. (2010). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. M. Nuh. (2012). Bidikmisi Banyak Salah Sasaran. Diakses dari index.php/read/cetak/2012/05/14/ pada tanggal 28 Juli 2013, Jam WIB. M. Syamsudin. (2002). Pengaturan Hukum Indekos Potret Kehidupan Pelajar Mahasiswa di Indekos. Prosiding, Makalah pada Seminar Sehari. Yogyakarta: Pusat Studi Wanita LP UII. Miles dan Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta. Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Rochmat Wahab. (2012). Pura-pura Miskin, 9 Calon Mahasiswa Ditolak UNY. Diakses dari /07/11/ /Purapura-Miskin-9-Calon-Mahasiswa-Ditolak-UNY. pada tanggal 28 Juli 2013, Jam WIB. S. Nasution. (1992). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Balai Pustaka. S.W. Sofyan. (2002). Problem Remaja dan Pemecahannya. Bandung: Angkasa Santrock John W. (2003). Perkembangan Remaja. Alih Bahasa: Shinto B. Adeler dan Sherly Saragih. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sarlito Wirawan Sarwono. (1978). Perbedaan Antara Pemimpin & Aktivitas dalam Gerakan Protes Mahasiswa. Jakarta: Bulan Bintang Siti Partini. (1984). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Pere Studing. 168

169 Soerjono Soekanto. (1984). Kamus Sosiologi. Jakarta: CV. Rajawali. Sudarmawan Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.. (2007). Metode Penelitian untuk Ilmu-ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta. UNY Press Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2005). Menejemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sujarwo. (2013). Pendidikan Populis Berwawasan Budaya. Yogyakarta: PT. Ash- Shaff. Sumadi Suryobroto. (1988). Psikologi Kepribadian. Jakarta: CV. Rajawali. Syamsu Yusuf. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Rizqi Press. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan. (2005). Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya. Taliziduhu Ndraha. (1999). Pengantar Teori Pengembangan Sumberdaya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Tohirin. (2007). Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Gramedia. Undang-undang (UU) Nomor 20 Tahun Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Yahya Ganda. (1987). Cara Mahasiswa Belajar di Perguruan Tinggi. Bandung: Cipta Restu Perdana. 169

170 LAMPIRAN 1. Pedoman Wawancara 2. Pedoman Observasi 3. Wawancara Subjek 4. Wawancara Key Informan 5. Observasi 6. Catatan Lapangan. 7. Surat Izin Penelitian 170

171 Lampiran 1 Pedoman Wawancara A. Pedoman Wawancara untuk Subjek Identitas Subjek Nama :... Semester :... Jenis kelamin :... Alamat :... Usia :... Pedoman Wawancara : Latar Belakang Ikut Bidikmisi 1. Ceritakan riwayat hidup anda, mengenai hobi, dll. 2. Ceritakan mengenai keluarga kamu. Ekonomi, anak keberapa, jumlah saudara, pekerjaan orang tua. 3. Siapa saja teman dekat kamu. 4. Dan riwayat pendidikan anda? 5. Apa alasan anda sewaktu masuk di UNY melalui jalur bidikmisi? 6. Apakah sewaktu di sekolah (SMP dan SMA) pernah mendapatkan beasiswa juga? 7. Prestasi anda sewaktu di sekolah sampai di perguruan tinggi ini apa saja? 8. Perjuangan anda selama sekolah sampai di perguruan ini seperti apa? Apa saja kendala yang sering anda temui? Aspek Ekonomi 9. Kondisi ekonomi anda mencukupi untuk memenuhi kebutuhan anda selama di perguruan tinggi ini? 10. Kalo mencukupi, uang itu berasal dari mana saja? 11. Kalo tidak mencukupi, bagaimana upaya anda untuk memenuhinya? 12. Pernah anda merasa minder atau merasa ingin lebih mewah dibandingkan teman anda? 13. Mahasiswa bidikmisi kan identik dengan mahasiswa kurang mampu, apa pendapat anda dan apa yang anda rasakan dengan kondisi ekonomi anda saat ini? Aspek Sosial 14. Dengan siapa saja anda bergaul saat masih disekolah dan di perguruan tinggi ini? 15. Kegiatan apa saja yang biasa anda lakukan di rumah atau kos? 16. Pernah mengalami hambatan dalam memulai menjalin hubungan dengan orang lain Aspek Psikologis 17. Anda pede dengan diri anda ataukah merasa minder dengan diri anada? Apa sebabnya? 171

172 18. Saat anda sedang mendaapatkan masalah keluarga atau persahabatan anda, bagaimana cara anda mengahadapi masalah itu. 19. Jalur beasiswa bidikmisi kan dianggap sebagai jalur mahasiswa yang tidak mampu dalam hal pembiayaan pendidikan. Malu apa tidak anda sebagai mahasiswa bidikmisi? apa alasanya? 20. Pernah merasa minder karena menjadi mahasiswa bidikmisi? kenapa? Aspek Akademik 21. Mahasiswa bidikmisi harus berprestasi, Apakah anda keberatan dengan kata-kata itu? apakah pendapat anda? 22. Prestasi akademik yang baik harus dimiliki mahasiswa bidikmisi, bagaimanakah anda menyikapinya? 23. Tertekan tidak dengan batasan masa studi bagi mahasiswa bidikmisi yang hanya sampai pada semester 8? 24. Kalau nilai IPK anda dibawah IPK teman anda yang non bidimisi malu tidak? 25. Berapa nilai IPK anda? Boleh saya minta transcrip nilai dari DHS anda semester kemarin? 26. Kamu sudah puas dengan IPK kamu sekarang? 27. Bagaimana perasaan anda ketika anda di teriaki mahasiswa bidikmisi kok kalah sama mahasiswa non bidikmisi? 28. Apakah pernah mengikuti keorganisasian? Apa saja organisasi yang pernah anda ikuti selama di sekolah sampai di perguruan tinggi. 29. Apa pentingnya organisasi buat anda? 30. Kegiatan yang super sibuk membuat orang mengalami kejenuhan. Apa kamu pernah mengalami kejenuhan itu? Terus apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan rasa kebosanan karena kesibukanmu kamu itu? 31. Bagaimana pendapat anda kalau nantinya mahasiswa bidikmisi wajib ikut dan aktif dalam keorganisasian maupun dalam program mahasiswa berprestasi yang di lakukan UNY. 32. Pendapat anda mengenai penyaluran program beasiswa bidikmisi di angkatan anda? 33. Bagaimana pendapat anda mengenai program bidikmisi yang salah sasaran? 34. Beasiswa bidikmisi diperuntukan bagi calon mahasiswa atau mahasiswa yang pendapatan orang tuanya di bawah 3 juta perbulan. Menurut kamu sendiri apakah kamu pantas mendapatkan beasiswa ini? 35. Saran untuk penelitian saya apa? 172

173 B. Pedoman Wawancara Untuk Key Informan (teman dekat) Identitas Key Informan Nama :... Hubungan :... Jenis Kelamin :... Tempat Tinggal :... Pedoman Wawancara: 1. Seberapa kengenalkah anda dengan subjek? boleh ceritakan apa saja yang anda ketahui tentang subjek? 2. Bagaimana pendapat anda mengenai prestasi akademik subjek? 3. Seberapa uletkah subjek? 4. Kondisi ekonomi dia seperti apa? 5. Apa pendapat anda mengenai keadaan ekonomi dia sebagai mahasiswa bidikmisi? 6. Bagaimana pergaulan subjek dengan teman-teman? 7. Bagaimana pandangan anda mengenai perilaku sosial subjek? 8. Subjek ikut organisasi apa saja? 9. Bagaimana pendapat anda mengenai perilaku subjek? 10. Seperti apakah pribadi subjek? 11. Pantas tidak subjek mendapatkan beasiswa bidikmisi? apa alasanya? C. Pedoman Wawancara untuk Key Informan (Keluarga) Identitas Key Informan Nama :... Umur :... Hubungan :... Tempat tinggal :... Pedoman Wawancara: 1. Seperti apakah pribadi subjek itu? 2. Kenapa subjek ikut bidikmisi? 3. Apakah saat di SMP dan SMA juga pernah mendapatkan beasiswa? 4. Apakah subjek termasuk orang yang cerdas? Tolong anda ceritakan. 5. Apa saja yng sudah subjek lakukan demi bisa bersekolah sampai di perguruan tinggi? 6. Bagaimanakah kondisi ekonomi di kelurga ini? 7. Pernahkah subjek mengeluh karena kekurangan uang? 8. Apakah subjek termasuk orang menerima kondisi ekonomi keluarganya. Atau dia cenderung orangnya suka menuntut lebih? 9. Pegaulannya dengan lingkungan rumah seperti apa? 10. Dengan siapa saja biasanya subjek bergaul? 173

174 11. Kegiatan apa saja yang sering dilakukan subjek dirumah? 12. Apakah subjek pernah mengalami masalah dalam pergaulan? 13. Apakah subjek pernah mengatakan terbebani dengan aktifitas kuliahnya yang sibuk? 14. Apa yang biasanya subjek lakukan saat menghadapi masalah keluarga, pertemanan ataupun masalah di kampusnya? 15. Bagaimanakah ungkapan keseriusan subjek terhadap pendidikan yang di tempuhnya. 16. Kesibukan apa yang biasanya subjek lakukan di rumah? Apakah anda tahu kalo subjek aktif dalam kegiatan keorganisasian? 174

175 Lampiran 2 Pedoman Observasi Aspek yang di observasi meliputi: Aspek psikologis, kehidupan sosial, keadaan ekonomi, dan kondisi psikologis. A. Pedoman Observasi untuk Subjek Identitas Subjek Nama :... Pedoman Observasi: No. Aspek yg di Pedoman Observasi Observasi 1. Latar Belakang Alasan ikut program beasiswa bidikmisi tepat atau tidak dengan kondisinya sekarang? 2. Aspek Ekonomi Mengamati penampilan dan gaya hidup subjek Cara memenuhi kebutuhan ekonomi 3. Aspek Sosial Bagaimana attitude subjek kepada oarang lain Cara berbicara terhadap lawan bicara Aktifitas dilingkungan sosial subjek Kegiatan organisasi subjek 4. Aspek Psikologis Usaha dalam menyikapi masalah 5. Aspek Akademik Usaha dalam menyikapi masalah akademik Tanggung jawabnya sebagai mahasiswa bidikmisi Prestasi akademik Ketekunan dalam mengikuti studi Apakah subjek termasuk mahasiswa berprestasi Keterangan 175

176 Lampiran 3 Interview Subjek No Keterangan Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 1 Nama Mk (inisial) An (inisial) St (inisial) 2 Jenis Kelamin Perempuuan Laki-laki Perempuan 3 Usia 21 Tahun 21 Tahun 21 Tahun 4 Agama Islam Islam Islam 5 Alamat Asal Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Tengah 6 Semester IPK 3,61 3,7 3,74 176

177 Lampiran 3 Nama Semester Jenis kelamin Alamat Usia WAWANCARA SUBJEK : MK (nama inisial) : 7 (Tujuh) : perempuan : Jawa tengah : 21 Tahun Selamat pagi MK, makasih ya sudah meluangkan waktu buat wawancara ini.. bagaimana pagi kamu hari ini, sehatkan? iya mas sama-sama. alhamdulilah sehat mas, Ceritakan riwayat hidup kamu um, seperti hobi atau mengenai identitas kamu. Saya kan berasal dari bumi ayu, saya lahir tiga bersaudara. Saya anak pertama, dan adik saya dua. Adik saya yang pertama cowok dan dia sekrang dia sudah kuliah juga, sedangkan adiksaya yang paling kecil itu masih SD. Bapak saya itu beliau hanya seorang petani sayur, kan bumi ayu cocok dengan tanaman sayur ya mas. Disamping itu belia juga sebagai distributor sayur nya, jadi beliau nebas sayur dari petani misalnya mas punya sawah berapa petak gitu, kemudian beliau membeli sayurnya dan dijual ke mana gitu. Kan itu untuk menopang ekonomi juga ya, istilahnya petani itu kan panen 3 bulan sekali paling cepet itu lho ya, jadi kalo harga sayurnya masih rendah kan nggak bisa nutup semua kebutuhan. Apalagi anak anak kan sudah gedhegedhe. Trus piye carane bapakku mesti pontang panting cari uang. Ibuku itu Cuma ibu rumah tangga. Tp beliau kalo sore ngajar di madrasah, karna memang beliau itu agamanya bagus lah. Saya itu alhamdulilah pas sekolah juga pernah dapat beasiswa. Itu sewaktu SMA. Karena pernah menang lomba MTQ makanya adalah penghargaan dari sekolah. 3 bulan itu bebas SPP dan itu membantu banget lah. Nah ketika masuk universitas ekonomi nya bapak itu kan lagi beneran down banget. Aku tuh sebenernya pengen banget ngelanjutin di sekolah kesehatan menjadi bidan gitu. Tapi aku pengen kuliah aja kog rasanya kayak ndak berani ngomong. Ya akhirnya trus gak papa, kan ibuku juga rada sedih soale kan ibu tau kalo aku pengen sekolah di kesehatan. Trus akhirnya ibuku tu ngeneng-ngeneng, yasudah nanti ibu kuliahin semampu ibu, kamu kuliahnya di negeri saja biar agak murah saat itu aku down banget, kalo tidak kuliah mau apa, soalnya aku kan besiknya SMA jadi gak ada skilnya mas. Nah dari itu aku deket dengan guru Bk, alhamdulilah aku dapat info, akhirnya aku dikasih tau ada beasiswa yang kuliahnya gratis-tis. Awalnya kan saya nggak percaya, kemudian saya ngomong sama bapak dan awalnya bapak gak percaya masak sih ada kuliah gratis jaman sekarang ky gitu. yaudah pak di coba saja, siapa tau beneran, kalaupun ndak beneran kan paling bayarnya Cuma separohnya saja trus akhirnya piye carane itu aku harus dapat beasiswa itu. Bapakku tu emang orangnya sama pendidikan itu tinggi banget, pengennya anaknya tu sukses, biar tidak kayak bapaknya gitu. Dari SMP itu beliau kelihatan banget suka menuntut kamu itu harus dapat 177

178 peringkat segini dapat ini dapat itu, sampai ujian saja beliau tidak mau kalau saya ahanya sekedar lulus saja, tp harus dapat peringkat maksudnya agar akunya juga bangga gitu. Nah aku aja mikir bisa kuliah apa enggak belum lagi di target dapat peringkat gitu. Namun alhamdulilah semuanya lancar masuk UNY dan di terima di bidikmisi. karna dulu kita masih coba ya, maksudnya bidikmisi angkatanku kan masih coba2 ya belum seketat ini. Prestasi kamu sewaktu sekolah apa saja? Kalo SMP itu saya cenderung malah males malesan dan bandel mas, Bandelnya kenapa? Ya aku sering sekali telat, waktu itu kan sekolahku berapa langkah dari rumahku. Waktu itu tu nggak tau kenapa aku tu kayak gitu. Trus kalo kamu waktu SMA? Ada prestasi tidak? Kalo SMA mending mas, soalnya waktu SMA ekonomi nya bapakku tu lagi sulit, jadi aku ngerasa ya lebih serius dan lebih prihatin lagi mas. Oh iya waktu itu kan saya dengar km pernah mewakili UNY ke Malaysia, sebenarnya prestasi apa saja yang sudah kamu dapat selama di UNY ini? Dulu waktu semester 1 pernah juara 3 lomba isai di fakultas, aku dulu tu pernah narget minimal satu semester aku dapat trofi entah itu trofi apa. Trus semester 2 nya juara MTQ di UNY dan dikirim ke Makasar tapi nggak dapat. Semester 3 gak dapat trofi. Nah yang semester 4 nya dapat MTQ lagi di UNY dan akhirnya akhu jadi perwakilan ke Malaysia. Disamping itu dari semesster 4-5 aku ikut karya tulis juga dengan teman-temanku sampai akhirnya nembus dan sampai di jambi dan disana kita juga dapat juara 3. Dan kemaren juga juara MTQ lagi, dan itu jadi trofi terakirku sampai sekarang. Selama kamu di UNY ini perjuangan apa saja yang sudah kamu lakukan. Kendalanya apa saja? Kalo masalah pertemanan enggak, kalo masalah ekonomi itu kan sudah ditanggung pemerintah juga. Kalo kekurangan kan bisa minta kiriman orang tua. Yang paling berat itu ya aku kan mahasiswa bidikmisi masak aku diem saja kalo melihat temenku yang reguler wajahnya di papang di baliho kayak didepan rektorat itu. Aku tu kayak panas dingin gitu, kenapa aku nggak bisa seperti dia tp aku kayaknya juga nggak punya kemampuan kayak dia juga gitu. Dan itu yang bisa bikin aku yang stres sendiri gitu. Dan kalo aku tu nggak tau kenapa ya mas aku tu nggak terlalu iri sama teman yang IPK nya di atas aku. Tp aku tu lebih iri sama orang yang bisa show up didepan dan bisa berprestasi dan punya keahlian lain. Katanya kamu pernah nargetin setiap semester agar dapat trofi. Di semester 3 kan ndak dapat tuh.. kenapa kog bisa? Sepertinya alasanya umum mas.. yaitu males

179 Pernah kamu kekurangan duit? Pernah mas, itu karna akunya yng gak bisa ngatur uang, jadi orang yang bisa ngatur 600rb per bulan itu bisa mengatur. 600rb perbulan itu dari pemerintah ya, itu orang tua juga ngasih kiriman tidak? Soalnya kalo mas mikir 600rb perbulan untuk cewek itu sangat minim dan mepet lho. Cukup tapi memang minim. Apalagi kalo ditambah kos bikin stres juga mas. Tp untungnya kalo kos orang tua yang naggung semuanya. Tapi kalo biaya makan dari bidikmisi. Memang kamu di kos masak atau tidak? Kadang masak, kadang juga tidak mas. Kan soalnya kalo masak itu kan ribet. Apalagi kalo dihitung-hitung kan boros, karna harus beli gas, minyak, dan bumbunya. Paling sering saya biasanya Cuma masak nasi itu saja. Nanti sayur dan lauknya beli. Jadi lebih ngirit. Pernah merasa minder dengan penampilan kamu.? Ndak pernah mas, karena dari keluarga aku orangnya kan juga biasa saja. Mungkin orang tuaku masih dibawah jauh dari nenek-nenek ku. Tp merekat tidak menunjukan status ekonomi atau sosialnya gitu lho jadi aku sudah biasa kayak gini dari dulu. Kamu tau kan, mahasiswa bidikmisi ini diperuntukan bagi mahasiswa yang kurang mampu. Ada anggapan juga mahasiswa bidikmisi itu mahasiswa kurang mampu dari segi ekonomi. Menurut pendapatmu gimana? Kalo dikti kan ngasih peraturanya kayak gitu. Jadi ya sepakat-sepakat saja kalo mereka bikin peraturan seperti itu. Tp sekarang ini pengukuran orang tidak mampu itu sulit deh, soalnya semua kebutuhan itu jadi primer,dan gak ada kebutuhan sekunder dan tersier. Kalo misalkan dia gak dapat bidikmisi, nah apa iya dia juga bakal bisa beli motor atau beli laptop. Nah yang aku bingung tuh pengukuran orang tidak mampu itu seperti apa. Kalo di UNNES tuh mahasiswa yang dapat bidikmisi itu mahasiswa yang lantainya emang bener-bener dari tanah dan rumahnya jauh dari kota atau bahkan yang tembok rumahnya terbuat dari bambu itu. Tapi sata tanya, apa ada jaman sekarang yang masih ada rumahnya dari bambu? Kalaupun ada namun gk bisa ditemukan gampang kan. Itu kan dari mahasiswa bidikmisi secara umum ya. Trus kalo dari kamu nya sendiri seperti apa? Kalo sekarang ini alhamdulilah lebih baik dari pada awal aku masuk perguruan tinggi ya. Tapi aku masih ragu, dan aku sempat mikir apa aku harus lepas beasiswa bidikmisiku. Soalnya aku sewaktu awal masuk dan sekarang itu lebih diberi kemudahan yang sekarang gitu lho. Itu apa emang karna aku dibantu bidikmisinya. Atau memang karna ekonomi keluarga ku lebih baik dan aku bingungnya disitu. Aku sempat nanya ke ibuku, buk apa 179

180 berat nguliahin aku? trus ibuku jawab ya yang namanya nguliahin perlu biaya. Nah beliau itu gk pernah bilang berat apa tidak sama aku. Ibuku tu nggak pernah mau terbuka tentang kondisi ekonomi keluarga. Sekarang itu aku galau apa aku yang sekarang pantas ya mendapatkan bidikmisi itu. Secara kan ekonomi keluarga ku dari yang dulu awal masuk kuliah sampai yang sekarang kan jauh lebih mending kayak gitu. Itu yang bikin aku bingung sampai sekarang. Jadi menurut kamu sendiri, bidikmisi itu memang seharusnya di peruntukan bigi mereka yang benar-benar kurang mampu dari segi ekonominya ya? Yah bener mas, dan perlu catatan lagi. Mereka juga harus berprestasi Dari tadi kamu selalu membicarakan banyak sekali mengenai keluargamu, terutama ayah dan ibu.selama di jogja ini Seberapa dekatkah sih kamu sama beliau. Sangat dekat banget mas, kalo di ukur dengan penggaris, skala 1 sampai 10 beliau ada di nomor 8. Bahkan paling tidak seminggu dua kali telfon, kalo tidak pas aku lagi stres aku yang telfon ibuk. Komunikasi dengan ibu biasanya juga kebanyakan tidak cerita mengenai keluhan ku di jogja mas, biasanya Cuma pengen cerita atau ngobrol-ngobrol saja. Kalo biasa curhat masalah pribadi itu sama teman malahan. Kegiatan yang biasa kamu lakuin dirumah atau di kos apa? Pagi kalo ada kuliah ya kuliah, setelah di kos ya ngobrol sama temen2.. nanti kalo sudah sore gitu biasanya ngerjain tugas. Tp kalo gk ada tugas biasanya internetan atau ngapa gitu. Hambatan yang sering kamu alami kalo menjalin hubungan. Kalo sesama teman perempun itu kan harus pake perasaan ya mas kalo ngomong. Jadi aku ahus pinter memilih omongan. Soalnya aku tu orangnya langsung ceklek gitu. Atau nek ngomong tanpa basa basi. Kamu itu tipe oarang yang mudah bergaul gk to um? Tadinya aku orang tertutup dan individualis. Tp kalo sekarang sudah enggak dan pengorbanan ku bensar banget lho mas. Dari yang sebelumnya aku pendiem tidak mau tau urusan orang lain menjadi manusia yang seperti ini. Misalnya aku hay lagi mau ngapain, dari mana... itu aku langsung debat sama batinku sendiri kamu tu sok sok akrab banget sama orangg... Jadi sekarang kamu lebih pede Ya mas jadi lebih pede.. Kalo biasanya kamu lagi ada masalah sama keluarga atau temen, biasanya kamu ngapain. Aku biasanya diem di kamar. Karna aku pernah jadi orang yang reaktif kalo ada masalah. Dan kalo marah itu biasanya ndak bisa menahan emosi aku. Dan 180

181 kalo udah emosi itu omongan ku bisa nylekit. Jadi mending aku nggak ketemu dulu sama orangnya dan lebih memilih diam di kos. Bidikmisi itu kan di khususkan untuk mahasiswa yang tidak mampu dari segi ekonomi.. pernah tidak kamu malu dengan hal itu? Kalo nggak mampu dari segi ekonomi keluarga ku itu enggak pernah merasa malu mas, tapi kalo aku gak bisa menjadi apa yang di mau bapak ku atau lebih dari ayah ku tu baru malu. Kalo dari pendapat lingfkungan sih aku juga cuek dan gk ambil pusing. Mahasiswa bidikmisi itu kan mahasiswa yang berprestasi dan dapat biaya kuliah gratis, itu membuatmu bangga atau tidak? Itu malah menjadi beban mas. Itu beban sekali buat aku mas, gini aku kuliah pemerintah yang biayain jadi berarti aku ini asetnya pemerintah. Berarti pemerintah berharap besar ke aku. Tp kalo aku biasa aja, aku tidak mampu, itu akan menjadi beban untuk ku. Kalo mahasiswa bidikmisi itu harus berprestasi. Kamu keberatan tidak? Kalo keberatan tidak, soalnya kita kan harus punya timbal balik dari apa yang kita peroleh. Jadi kan orang dikasih tapi tak punya apa-apa. Dan aku kan biasa bangganya disitu karna aku dapat beasiswa gitu. Meski bebannya lebih berat. Kalo misalnya kamu di terima di STAN, apa kamu akan bangga atau malah menjadi beban seperti yang kamu katakan tadi. Secara STAN kan ikatan dinas, senagkan bidikmisi kan tidak ikatan dinas. Jadi bidikmisi lebih luas untuk kita mau kerja dimanapun. Kalo masuk STAN ya bangga lah mas, kalo beban tidak. Secara STAN dan UNY kan beda, kalo di STAN itu tidak di beda-bedakan status kaya miskin, kalo Bidikmisi UNY kan dibedakan dan harus ada tuntutan prestasinya. Tertekan dengan batasan masa studi yang hanya 4 tahun bagi mahasiswa bidikmisi. Tertekan, tapi saya rasa mahasiswsa reguler lain juga tertekan kalau masa studinya sampai diatas 4 tahun. Pernah minder kalo IPK kamu dibawah IPK mahasiswa reguler? Agak minder. Tapi lebih minder lagi kalo sama orang yang bisa berprestasi dan dapat trofi. Kamu sudah berkali kali menjadi mahasiswa berprestasi, tp kenapa IPK kamu masih dibawah beberapa IPK mahasiswa reguleh.? Apa yang menyebabkan itu? Karna aku ndak minat di BK. Dulu aku pengen banget masuk kesehatan, karna masalah ekonomi yang tidak mendukung maka asal masuk kuliah saja lah. Ya akhirnya aku ambil BK UNY ini. Itupun dapat rekomendasi dari guru BK saya sewaktu SMA... awalnya sewaktu masuk UNY itu aku terlalu meremehin mata kuliah mata kuliah di BK makanya seperti ini. 181

182 Dari IPK kamu sekarang kamu puas? Biasa aja. Karna ada yang lebih tinggi. Kamu tidak bisa seperti mereka yang IPK nya diatas mu. Perasaanmu seperti apa. Kecewa lah mas, namun mau gimana lagi, mungkin kemampuanku memang kalah dianding mereka. Dan kontrofersi hati selalu berkecambuk dalam diriku. Pernah ikut organisasi apa aja di UNY? Pernah ikut di HIMA jadi statf difisi pengembangan media dan wawasan ilmiah, KMIP tapi ada masalah dengan ketidak jelasan pengurus lalu keluar, UKMP dalam penelitian dan sama mengalami tidak kenyamanan dengan orang-orangnya juga, dan yang terakhir aku ikut di IMM, yaitu ikatan mahasiswa muhammadiyah. Lalu pentingnya organisasi buat kamu apa sih? Pengen punya banyak teman dan relasi, terutama pengen bisa bekerja sama dengan tim dan punya banyak jaringan. Kalo pas sibuk, cara ngatasi kejenuhan itu gimana? Aku lebih nyaman kalo di kos. Bagaimana kalo nantinya mahasiswa bidikmisi itu harus aktif dalam organisasi dan berprestasi. Apa pendapat kamu Jangan diwajibkan lah. Tapi kalau UNNES mahasiswa bidikmisi itu memang diwajibkan berprestasi. Kalau nantinya UNY juga seperti itu bagaimana pendapat kamu? Kalo itu diwajibkan kan menjadi tuntutan. Kalau menjadi tuntutan nanti takutnya prestasi itu menjadi sebuah kewajiban dan menjadi beban. Mbok kalo bisa jangan diwajibkan. Kalo nantinya sistem itu diterapkan di UNY. Menerutmu potensi mahasiswa bidikmisi yang sekarang sudah ada ini bagaimana sih.. Sebenarnya mereka semua berpotensi, contohnya AN dan IN, mungkin kalo IN karna keadaan keluarga yang lebih menuntut dia untuk lebih sering berada dirumah jadi kegiatan di universitas itu menjadi jarang dan hanya sebatas kuliah saja Menurut kamu sebagai mahasiswa bidikmisi. pendapat mengenai bidikmisi salah sasaran itu seperti apa? Kalo dulu mungkin banyak ya mas di angkatan pertama saya. Namun mungkin kalo di angkatan yang baru ini sudah banyak yang diperbaharui. Katanya kan di angkatan saya anak polisi gitu juga ada yang dapat bidikmisi. 182

183 Dinilai dari kamu dan temen angkatan pertama bidikmisi kamu, berapa banyak yang salah sasaran di jurusan kamu? Sekitar 2-3 orang mas. Heheheeee... Kalo dari kamu sendiri? Nah ya yang di awal itu tadi mas. Sebenernya aku tu masih bertanya tanya aku sudah pantas belum sih melepas bidikmisi aku. Secara ekonomi keluarga aku sudah mendingan daripada pertama aku kuliah dulu. Jangan-jangan ini semua karna aku dapat bidikmisi ini, sedangkan kalau nanti aku lepas ekonomi keluargaku akan kembali kayak dulu lagi. Trus kalo saya tidak melepas bidikmisi ini, apakah saya pantas mendapatkan bidikmisi ini gitu lho

184 Lampiran 3 Nama Semester Jenis kelamin Alamat Usia WAWANCARA SUBJEK : AN (nama inisial) : 7 (Tujuh) : laki-laki : Jawa barat : 21 Tahun Selamat sore An, terimakasih sudah bisa meluangkan waktunya untuk sedikit ngobrol-ngobrol dengan saya. Bagaimana keadaanmu hari ini? Baik mas, tadi seharian sibuk sekali makanya baru sore ini bisa nemuin mas. Wah terimakasih ya, oke kita langsung saja ya ngobrol-ngobrolnya siapa tau nanti kamu ada acara lagi ndak jadi kelamaan kita ngobrolnya.. langsung saja An boleh kamu ceritakan biografi dan riwayat hidup kamu? Saya lulus SD saya dipondokin di MTS NU di daerah cirebon, waktu di MTS saya masih di kasih uang per bulan itu 100rb sama kedua orang tua. Trus setelah lulus MTS saya masuk MAN dan masih mondok lagi di cerebon itu. Nah mulai dari situ naik lagi biaya hidup saya jadi 300rb per bulan. Dari MAN ini saya sudah mulai berkecimpung di dunia organisasi dan saya diangkat menjadi ketua Osis. Dari situ saya banyak sekali ikut lomba-lomba dan menunjukkan potensi saya. Dan dari itu semua sertifikat-sertifikat saya kumpulkan karena saya orangnya sangat tertib administrasi meski sekecil apapun saya simpan. Setelah lulus MAN kemudian saya mendaftar kuliah, dulu saya memilih tiga jurusan yang pertama sosiologi, yang kedua BBk, dan yg ketiga ekonomi. Tp mau kuliah dimanapun saya cenderung memilih BK, entah kenapa saya harus kuliah di BK. Landasanya kenapa, karena yang pertama kakak saya itu sedikit abnormal tapi bukan PLB. Dulu masuk sini tidak diterima waktu daftar jalur PBU. Nah setelah itu saya memutuskan daftar kuliah swasta. Tp setelah itu saya malah diterima di UNY dapat SK Rektor, disini awalnya saya numpang di tempat teman dan paman. Tadi kamu menyebutkan di terima di UNY karena dapat SK rektor, SK rektor yang seperti apa memang? SK rektor bidikmisi mas, Bidikmisi kan dari pendaftaran PBU program bidikmisi? katanya kamu tidak diterima di PBU? Nah itulah yang membedakan saya dari mahasiswa lain mas, dulu kan saya mendaftarkan di PBU dan masih ada tempat yang kosong, disamping itu kan dari daftar portofolio saya yang banyak. Ini masih digaan saya lhow mas. Dari WR 1 yang saya tanyakan juga katanya itu mungkin dari sertifikat-sertifikat yang numpuk dari MTS sampai MAN makanya mungkin saya dilihat berbeda dan banyak organisasi juga termasuk landasan nilai yang bagus 184

185 Jadi bisa dikatakan kamu masuk UNY jalur bidikmisi itu bukan dari ujian atau yang lain, melainkan dari hasil portofolio kamu itu yang dianggap potensial oleh rektor.? Nah itulah yang membedakan saya mas. Oh iya, kalau dari riwayat hidup atau kondisi keluargamu sendiri? Saya anak ke empat dari empat bersaudara, yang pertama meninggal, kakak kedua sudah menikah, sedang kakak ketiga sedikit ABK dan yang ke empat adalah saya. Dan sebagai anak terakhir secara tidak langsung beban dan tanggungjawab itu pada saya karena sebagai anak laki-laki sendiri. Pekerjaan orang tuamu apa? Kalau dulu orang tua saya menjual batu kapur mas, trus kernek bus, dan sekarang petani. Kalau dari segi keadaan ekonominya gimana? Ya kalau saya crita-crita dengan orang tua melihat perjuangannya ya lumayan berat sekali. Dari dulu yang ndak punya sama sekali, bapak saya kan tidak mau mengandalkan orang tua ya mas, jadi ya selalu berusaha dan berusaha lalu berkembang dan sampai sekarang alhamdulilah sudah terpenuhi. Kamu kan tergolong mahasiswa yang aktif di organisasi, biasanya temen kamu kali di lingkungan kampus atau kelas itu siapa saja? Kalau yang di kelas tanya ke pacar mas yang satu kelas sama saya mungkin. Saya kurang memiliki orang dekat, tanya saja sama pacar mas itu dia pasti tau saya bagaimana di kelas. Kalo di organisasi saya dulu punya teman dekat, tapi sekarang sudah sedikit menjauh karena beberapa hal. Dan kalau temen deket banget saya rasa tidak ada, semuanya soalnya sama. Kalo saya ada urusan apa selagi dia bisa pasti ada gitu. Latar belakang kamu masuk bidikmisi itu sebenernya apa to?? Apa dari hasil portofolio itu saja. Kalo dari landasan yang sementara saya tau ya itu, jadi poin ples bidikmisi dari yang berprestasi. Apa memang itu benar-benar dari pak Rektor sendiri yang memberi keputusan kamu masuk bidikmisi ini?? Ya bisa dikatakan seperti itu mas. Saya belum tau jelasnya tp bisa dikatakan ya seperti itu. Kamu waktu di sekolah sudah dapat beasiswa apa saja? Saya hampir selalu dapat beasiswa mas, pertama dari SPP ndak bayar di MTS, MAN dulu tidak bayar buku karena saya selalu dapat peringkat 1 terus. Jadi bisa dikatakan dari MTS sampai MA dulu kamu selalu juara umum terus ya? 185

186 Kalo MTS tidak ada peringkingan mas, tp kalo waktu MA itu selalu peringkat 1 terus, yang tidak itu Cuma kelas dua semester 2 kalo gak salah. Mungkin disitu sempat sakit dan masuk rumah sakit. Perjuangan kamu sendiri waktu di Sekolah sampai kuliah ini seperti apa? Kalo perjuangan banyak ya mas dari lahir dan batin. pertama dari lahir dulu ya mas yang kelihatan, saya itu harus bisa membagi waktu dengan kegiatan keorganisasian yang padat dan keagamaan yang padat. Dan disini setidaknya saya menyempatkan untuk belajar. Jadi ketika orang lain belajar saya tidur, dan ketika orang lain tidur saya belajar. Jadi kadang kadang saya memperbanyak diskusi. Karena saya itu orang nya tidak pandai belajar dengan cara baca buku saya cenderung lebih suka berdiskusi seperti berdiskusi dengan dosen, dengan guru dan sampai sekarang itu masih saya lakukan Trus kendalanya apa yng selama ini kamu alami sewaktu sudah di kuliah ini? Kadang banyak down dan kejenuhan. Tapi yang paling khusus ya belum, palingan juga waktu putus sama pacar gitu atau lagi ada problem sama orang tua. Pernah ada problem sama keluarga dan pacar, biasanyha masalah apa yang sering kamu alami sama keluarga dan kedekatan kamu sama mereka itu seperti apa? Problem sama orang tua ya paling Cuma selama 10 tahun lebih tidak pernah ketemu sama orang tua. Tapi semua ya itu bisa sikapi dengan komunikasi ya mas. Tapi dulu ada masalah yang paling parah itu waktu kakak saya mau bercerai. Dan waktu itu saya yang masuk disitu, dan disini saya memposisikan bukan sebagai anak terakhir tp bagaimana anak pertama yang bisa mengambil keputusan. Dan kebetulan kan saya punya link di dalam pengadilan agama. Disitu saya sering konsultasi saya tanya-tanya ke beliau bagaimana caranya biar bagus dan dari situ saya mulai berperan Uang bidikmisi itu cukup apa tidak? Trus apa ada kiriman lebih dari orang tua ke kamu itu. Selama ini cukup-cukup saja mas. Karena pemasukan saya dari berbagai hal, yang pertama ya dari bidikmisi itu, yang lainnya saya dapat rejeki dari dosen ataupun ibukos, soalnya kan saya orangnya aktif mas. Jadi itu ya lumayan lah bisa untuk nutup makan. Selain itu juga saya kan ikut kerja mas, entah kerja apa kan paling tidak kan bisa memenuhi. Usaha saya dulu foto kopian mas, usaha pulsa juaga dan buku. Tapi kalo sekarang sudah fokus kuliah karena pembagian waktunya yang kurang. Kalo ada kelebihan biasanya uangnya kamu pakai buat apa? Lebih mas, malah kelebihan. Tapi semuanya saya sisihkan, saya itu tidak mau boros, makanya semuanya itu saya persiapkan dari semester satu mas biar bisa untuk waktu sekarang mas kan banyak pengeluaran seperti kkn dan lainlainmas. 186

187 Kalo dari fasion kamu, kamu merasa kemewahan tidak? Saya itu orangnya cuek bebek mas sama penampilan, kalo dulu yang penting bisa maen atau apalah yang penting alakadarnya. Tapi sekarang tidak mas. Tidak yang seperti apa maksudnya? Jadi begini mas, setelah lulus PPL nampaknya saya perlu berubah dalam tanda kutip saya perlu berubah jadi necis, stylis tapi murah dan rapi. Karena kenapa? Orang lain akan bisa menghargai kita kalau kita berpenampilan rapi, bagus dan menarik tapi tidak mewah. Kenapa saya pengen berubah, karena agar orang lain bisa menghargai kita, kita harus bisa menghargai diri kita sendiri. Yang pertama adalah penampilan. Kan kalo ada orang lain nyapa hay executif muda, jelasssss... ya bukan sombong mas, ini penampilanku yang terbaru lhoww... dari segi sikap penampilan semuanya kita perbaharui. Kalo dari segi penampilan kamu merasa minder dengan penampilan kamu sekarang? Jelas...! kan ada perubahan... Lebih minder penampilan yang dulu waktu masih apa adanya apa sekarang yang sudah rapi dan stylis?? Sebenernya sih lebih minder yang sekarang. Karena jogja belum mampu, khususnya FIP ini belum mampu melihat stylis yang rapi dan seperti ini mas karena mereka masih urak-urakan mas. Coba mas lihat kaolo di FE itu, semua mahasiswanya penampilanya rapi dan stylis kan.. nah disini saya sudah membiasakan diri saya sendiri seperti itu biar nantinya kalo ketemu dosen kan ini mahasiswa rapiii... gitu mas.. Bidikmisi kan ditujukan bagi mahasiswa yang berprestasi tapi kurang mampu. Menurut pendapatmu dan apa kamu cocok untuk mendapat bidikmisi? Saya kira itu tidak masalah mas, saya rasa itu hanya pendapat mereka saja mas. Tinggal kita lihat dari sudut pandang mana saja. Namun menurut diskusi saya dari WR 1 WR 3 WD 3 dekan dulu di jurusan. Kata beliau tidak masalah tinggal kitanya saja sebagai mahasiswa bidikmisi SI nya itu berprestasi kita tingkatkan. Jadi menurut kamu embel-embel kurang mampu itu kamu tinggalkan saja. Tinggalkan saja mas, yang penting kita berprestasi. Kamu kan bidikmisi yang notabennya beasiswa untuk orang tidak mampu. Kan ada ni beasiswa yang diperuntukan bagi mahasiswa umum dan itu juga bisanya dalam bentuk kuliah gratis dari semester 1 sampai lulus. Nah dari segi kamu sendiri kamu cocok tidak di bidikmisi ini, apa seharusnya kamu dapat beasiswa lain selain bidikmisi biar bidikmisi ini dipakai untuk orang yang membutuhkan saja. 187

188 Kalo menurut obrolan saya sama dosen, saya layak-layak saja. Kenapa saya layak, saya mengacu pada Bidikmisi yaitu SI nya saja berprestasi. Saya layak karena saya berprestasi. Dan saya juga totalitas memberikan apa yang saya punya untuk UNY. Kecuali saya akan berdosa apabila anggaran bidikmisi itu saya gunakan untuk foya-foya. Namun, maaf saya bukanya riya atau pamer, saya gunakan anggaran bidikmisi ini tidak untuk diri saya sendiri. Saya dalam prinsip saya anggaran yang 600rb perbulan itu harus saya bagi tiga, yang pertama pribadi, yang kedua kebutuhan, yang ketiganya orang lain. Kalo untuk orang lain itu biasanya saya gunakan untuk sedekah dan menraktif teman saya. Jadi kita melihat situasi saja untuk membantu orang lain, dan ketiga hal itu harus saya pertahankan. Kamu orangnya dermawan? Kalo dermawan saya sendiri tidak tau ya, mungkin orang lain yang bisa menilai. Nampu dalam mprinsip saya selagi saya bisa membantu akan saya bantu kenapa tidak. Dan saya pernah pun ya impian itu untuk membantu dan kaya. Kekayaan itu nantinya bisa saya bagikan. Sebagai mahasiswa bidikmisi, dri segi ekonomi kamu merasa sudah mampu? Ya...! kalo dari segi ekonomi saya merasa mampu. Tapi dari segi nilai atau prestasi itu lah yang saya anut. Karena apa mas, saya bilang ke jajaran Dekan saya totalitas pak ke UNY... jujur saat saya berpergian apakah pernah UNY memberikan uang? apakah UNY pernah memberikan saku? Nah akhirnya dana dari bidikmisi itulah yang saya pakai dalam perjalanan... seperi kemarin ke kalimantan, jakarta, sermarang.. nah dana itu yang saya pakai buat perjalanan dan mengembangkan prestasi, dana dari mana itu, ya dari bidikmisi itu mas.. Kamu pernah mengalami kejenuhan setelah begitu banyaknya fisik dan otak kamu kamu abdikan untuk UNY? Saya itu sering sekali mengalami kejenuhan belajar mas, tapi saya tutupi dengan maen dengan orang lain.. Kamu orangnya termasuk ambisius dalam masalah prestasi ya? Kalo prestasi tidak. Namun dalam mengejar mimpi saya ambisius. Karena saya lebih memilih memberdayakan apa yang ada dalam diri kita. Bidikmisi itu kan bagi kalangan kurang mampu. Nah dari penilaianmu sendiri itu ndak penting mampu apa tidak mampu dari segi ekonomi mendapatkan bidikmisi, yang pentingkan berprestasi. Nah dari segi prestasi sendiri sendiri apa yang sudah kamu berikan untuk UNY dan pemerintah sebagai timbal balik dari prinsip kamu itu? Kalo secara normatif belum ada, tapi secara moral sudah ada, contonya saja aktif dalam organisasi, dari segi penelitian saya juga ikut minimal setahun itu dua kali penelitian, trus berikutnya untuk dosen apa yang bisa saya berikan 188

189 untuk membantu dosen dalam penelitian atau apa. Dan bagaimana terlibat andil dalam menyalurkan pendapat atau aspirasi. Trus kesibukan apa saja yang membuat kamu sulit sekali saya mintai waktu untuk wawancara ini? Nah disini mas ang membedakan saya dengan teman-teman yang lain. Saya 75 persen diluar kelas, sedangkan 25 persen saya di kelas. Karena kenapa, karena saya suka dengan konsepnya pak dosen saya. Andai bisa diliuar kelas lebih banyak dari pada di dalam kelas saya akan lakukan itu... kalau dosennya saja mengajarkan seperti itu saya harus mengikuti seperti itu juga kan mas. Jadi kesibukan apa? Kuliah saya itu santai-santai saja mas sampai hari ini, pagi bangun jam 7 kuliah, jam 9 ketemu dosen nyerahkan angket ke 6 sekolah. Setelah menyerahkan angket, saya ke UAD menyerahkan surat dan minta tandatangan, jam 11 saya ke LPPM ujian PPL sampai jam setengah 1, setengah 1 saya istirahat di kos sampai jam 1. Jam 1 saya kuliah lagi sampai jam 3, dan jam 3 saya sebenarnya saya mau ngantar surat lagi ke dekanat tapi nampaknya waktu tidak cukup, mungkin besok, trus ketemu sama mas sekarang. Dan nanti jam 7 saya ada kumpul lagi dengan teman-teman pengabdian masyarakat di depan Rektorat. Nah disini mas perlu digaris bawahi, selain aktif di organisasi saya juga bagaimana memenejemen waktu dan memiliki target. (karena sangat banyak sekali kegiatan yang disebutkan subjek, peneliti hanya membatasi sampai disini saja) Kamu cenderung orang yang lebih mengutamakan organisasi atau kuliah? Saya prinsipnya 2AT, akademik aktifis dan treveling. Di akademik alhamdulilah IPK saya bagus 3,7. Aktifis, alhamdulilah saya juga sudah menduduki jabatan tertinggi di fakultas BEM. Dan treveling saya sudah banyak berkeliling di berbagai kota di indonesia. Dan kalu milih mana akademik apa aktifis? Saya tidak pilih mana saja karena semuanya berkesinambungan. Organisasi apa saja yang sudah kamu ikuti di UNY ini? HIMA, Realiti, DPM dan BEM Kalo selain UNY? Selain UNY saya pengajar madrasah, menjadi menejer lembaga pendidikan di mujahidin, KAMI dan HNU. Kan kalau awal kuliah biasanya mahasiswa itu lebih suka nongkrong dan maen sama teman kelasnya. Kamu seperti itu tidak? Nampaknya saya nongkrong mas. Tapi saya seringnya nongkrong sama anak organisasi sembari membahas apa yang nantinya akan dikerjakan di organisasi itu lalu pulang. Kamu merasa kuper tidak? Kalo kuper memang kuper 189

190 Trus arti penting ngumpul sama teman kelas sama temen organisasi itu apa? Tergantung situasi dan kondisi mas, contoh dimana saya dibutuhkan dimana. Kita kan hidup sosial jadi saya gak mau dikatakan sombong. Kegiatan kamu di kos? Aku jarang dikos karena sibuk di luar mas. Paling kalo malam saja saya dikos. Paling tidur... Kamu termasuk susah untuk memulai perkenalan dan cepat akrab dengan orang lain apa tidak? Tidak mas, saya termasuk orang yang cepat akrab. Contoh kemaren saya di Kaltim cepet kenalan baru. Jadi saya punya banyak kenalan dimanapun. Kamu berarti orangnya tidak minderan dan cenderung pede dong?? Kalo minder dan gak pede sering ngalami mas, contohnya kemaren waktu saya KKN PPL saya sempat minder dengan anak Sanata Dharma, waduh mereka penampilanya keren-keren semua... trus saya berfikir ahh saya juga punya potensi, saya akan buat sesuatu yang berbeda... disitu psikologi saya maen mas.. saya itu orangnya mempedekan diri. Kalo ada masalah sama temen biasanya apa yang kamu lakukan.? Biasanya saya nonton TV dan nonton film. Atau curhat ke orang lain. Kamu kan mahasiswa bidikmisi, kamu bilang tadi kamu mampu dalam segi ekonomi. Tapi kog kamu dapat beasiswa itu. Bagaimana perasaanmu? Kamu merasa minder kalo dikatakan sudah mampu kog dapat bidikmisi. Pernah saya berfikir seperti itu, tapi saya tolak...! maksudnya saya tolak itu tolak miskinnya, jadi yaudah biasa saja nggak usah sok-sok an yang penting kita buktikan prestasinya. Dan saya tidak merasa minder karena masih dapat bidikmisi ini. Dan saya kan juga pernah ngobrol sama petinggi UNY seperti WR 1 dan WR 3, katanya...tidak apa-apa mas selagi masih berprestasi dan ini juga kan angkatan pertama... Mahasiswa bidikmisi harus berprestasi. Itu membuat kamu menjadi tertekan tidak.? Apa jangan-jangan keaktifan kamu di organisasi itu karena tuntutan dari itu? Itu malah memacu mas, bagaimana kita menjadi aktif inovatif dan kreatif. Saya melakukan semuanya karena saya fun. Apa jangan-jangan punya obsesi pengen menjadi apa gitu. Misalnya pengen jadi presiden BEM Univ atau dekat dengan dosen agar bisa dibantu segala urusan dan nilai kamu? Saya inginnya mengejar cita-cita mas. Saya fan menjalani semuanya. Dan saya punya impian tersendiri yang saya catat dalam buku harian saya mas. Yaitu menjadi guru pendidik, pengusaha dan pemilik yayasan. Dan dari ketiga hal itulah yang membuat saya aktif dalam organisasi. 190

191 Target kamu semester ini apa?? Semesterini saya punya target merampungkan skripsi, pergi keluar pulau atau keluar negeri dan yang terakhir mencapai jabatan tertinggi diorganisasi lalu meninggalkannya. Jadi kamu tidak merasa terbebani dengan terget 8 semester harus lulus bagi mahasiswa bidikmisi? Tidak mas, karna semua sudah berjalan lancar sampai saat ini. IPK kamu? 3,7 Puas tidak? Dengan usaha yang saya lakukan saya puas. Tapi sedikit tidak puas, karena temen-temen itu ada yang 3,8. Dan saya termotivasi oleh hal itu. Banyak mahasiswa reguler lain yang IPK nya jauh di atas kamu, sedangkan kamu kan aktif di organisasi dan juga banyak mengabdi untuk UNY, bahkan kamu juga sebagai mahasiswa bidikmisi. kamu merasa malu tidak kamu dibawah mereka IPK nya? Kalo saya sih yang penting mampu menjadi yang terbaik buat diri sendiri, bukan untuk mengalahkan orang lain. Sedang IPK kan hanya data yang tertulis kalo keahlian lain kan belum tentu mas. Jadi saya lebih mementingkan mengembangkan kelebihan saya. Pentingnya organisasi buat kamu apa? Sangat penting, yang pertama dengan organisasi kita mampu memecahkan masalah dengan cara yang berbeda karena sudah matang dalam berbagai masalah, yang kedua jaringan, yang ketiga prinsip pertemanan, menejemen waktu, menejemen konflik apalagi menjadi pimpinan dalam organisasi. Pasti akan mendapatkan pengalamnnya masing-masing. Kalo nantinya mahasiswa bidikmisi dibawah kamu diwajibkan ikut organisasi gimana? Itu kan hanya sudut pandang yang di atas. Pada dasarnya gak masalah, hanya mampang nama juga gak masalah. Kan yang penting itu datang dari diri sendiri mas. Seperti teman saya dia hobinyua karya tulis, dan diorganisasi dia Cuma ikut-ikutan yang penting karya tulisnya jalan. Menurut kamu di angkatan pertama penyelenggaraan bidikmisi, menurut kamu sendiri sebagai mahasiswa bidikmisi angkatan pertama sukses apa tidak? Namanya saja ya angkatan pertama. Ndak masalah pasti banyak kekurangannya. Pendapat kamu tentang mahasiswa bidikmisi yang mampu dari segi ekonomi tapi kurang berprestasi seperti apa? 191

192 Kita serahkan saja pribadinya saja. Mungkin ada alasan tertentu yang melatar belakangi mereka ikut bidikmisi. kalo pendapat saya biarkan orang lain yang menilai. Bidikmisi kan diperuntukan bagi mahasiswa yang orang tuanya berpenghasilan dibawah 3 juta. Manurut kamu sendiri apa kamu pantas menerima bidikmisi? Kalo dari segi prestasi saya cocok mas, selain itu juga dari keadaan orang tua yang wiraswasta. Namannya wiraswasta kan labil. Dikatakan layak ketika orang tua tidak ngirim saya dapat uang dari bidikmisi. meskipun orang tua saya mampu saya tidak pernah minta uang ke orang tua saya mas. Berapa teman kamu yang tidak cocok dapat bidikmisi. Saya kira cocok semua mas, tapi ada beberapa yang mungkin kurang cocok mas. Mungkin ya 1-2 orang. Saya tidak mempersalahkan cocok tidaknya mereka. Tapi mungkin ada hal lain yang melatar belakangi dulu dia mendapat bidikmisi. kita harus melihat dari segi mana saja kan mas. mungkin ya dua orang tersebut harus ngaca gitu... (senyum) 192

193 Lampiran 3 Nama Semester Jenis kelamin Alamat Usia WAWANCARA SUBJEK : ST (nama inisial) : 7 (Tujuh) : perempuan : Jawa tengah : 21 Tahun Siang ST, sudah lama menunggu saya ya.. heheheee maaf ya saya datang terlambat karena tadi mengikuti seminar di FIP.. makasih banget ya sudah mau meluangkan waktunya sebentar... Lumayan lama mas, iya mas sama-sama, saya siap membantu sebisa saya. Siapa tau nanti saya butuh bantuan mas juga jadi bisa saling membantu. Yasudah kita langsung saja ya. Tolong ceritain riwayat pendidikanmu, terus keadaan keluargamu dan sebagainya. Aku sih tinggalnya tidak sama orang tua, aku tinggalnya sama nenek dari kecil dari bayi aku lahir. Orang tua aku tu dua duanya di jakarta nyari uang untuk aku, maksudnya biar nanti tiap bulan dikirimin gitu. Kalo ibuku itu riwayat pendidikanya sampai SMK, kalo bapakku aku nggak tahu karena memang aku ndak deket sama bapakku. Nah setelah ada kejadian bapakku itu kan suka judi trus akhire ditembak polisi dan akhirnya sakit. Otomatis orang tuaku nggak kerja semua, trus tinggal di jakarta orang tuaku tuh nggak ngasih uang. Trus apa-apa itu baju susu sampai apa aja itu nenek ku semua yang berikan. Trus orang tuaku ke tasik sampai sekrang tinggal disana namun sampai sekrang intensitas ketemu sama mereka itu jarang. Trus kalo prestasi yang aku dapat itu Cuma nilai raport, ya alhamdulilah dari dulu ringkingnya kalo ndak satu ya dua. Kalo dulu itu pekerjaan orang tua kamu apa? Kalo dulu waktu masih kecil kerja dipabrik, paling kalo sekarang kayaknya bapak ku nganggur. Kayaknya lhow soalnya aku tu ndak pernah komunikasi. Kalo ibukku paling juga nganggur, paling kalo misale,,, di desa kan ada panen trus ikut. Kalo dulu pernah kejakarta lagi itu masakke pabrik, tapi bapak saya nesu trus akhirnya balik lagi ke tasik. Kalau ekonomi kamu sendiri seperti apa? Kuliah ini?? Kalo segi ekonomi kan aku dapat bidikmisi itu. Ya aku gunakan bidikmisi itu paling buat jalan kekampus trus buat keperluan kuliah lah, trus untuk tambahan aku tuh ngelesin anak-anak di desaku. Kamu kerja berarti?? Iya kerja, jadi nanti kan misale aku kurang bisa nambahin trus bisa buat tabungan gitu sewaktu-waktu. Jadi nanti misale kayak kemaren kan aku waktu semester awal kan ngekos. Aku kan dapat bidikmisi, tapi kan bidikmisi uange 193

194 nggak langsung turun banyak, sedangkan kalo ngekos kan butuh uang banyak. Jadi dulu tuh aku hampir nggak nerusin di bidikmisi soale dulu kan aku dapet tiap bulan, kan ngekosnya harusnya bayar satu tahun langsung lha itu kan ndak ada uang akhirnya aku memutuskan untuk tidak meneruskan. Tapi ibuke cowokku bilang yaudah diteruskan saja. Lalu dipinjamkan uang trus setiap bulan itu aku ngembaliin. Jadi misale aku dapat uang 600rb itu aku nyicil 300rb. Dan sisanya itu bagaimana sebisanya aku harus bisa memanfaatkanya untuk satu bulan di kos kayak gitu. Nah ngelesin itu aku lakuin misale aku ingin beli laptop harus nabung gitu ya pokoknya duitnya dari aku ngelesin itu Kalo kamu kan ngelesin anak-anak, sedangkan kamu juga jauh dari orang tua dan tidak pernah mendapat kiriman juga. Nah kalo simbah kamu itu sendiri kerjaannya apa to? Simbahku tuh kerjaannya gini,,, kan ada orang punya sawah nah simbahku tuh yang nggarap sawah itu lalu hasilnya dibagi dua. Namun itu Cuma dapatnya sedikit banget, kalo dulu masih ada kakekku, namun kakekku waktu aku SMA itu meninggal dan itu masa-masa terberatku. Maaf ya, mulai sekarang kamu harus sabar dalam menghadapi cobaan, dan usahakan selalu berkembang. Iya mas ndak apa-apa. nah dulu kan kalo nggarap sawah kan akeh mas, tapi pas aku kuliah ini ya tinggal sithiiik banget... Kan dari perjuanganmu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kuliah kan lumayan berat ya. nah kamu sendiri ngerasa kurang atau cukup sih? Ya aku sendiri ya cukup. soale kan aku sambil kerja. Kalo bidikmisi saja kan cukup untuk jalan, tapi ndak bisa untuk nabung. Oh iya katanya kamu kan kerja, kerjaan kamu itu seperti apa to? Ya kalo SD itu aku ngelesi semua mata pelajaran, SMP mungkin yang lebih bersifat IPA, MATEMATIKA, FISIKA. Kamu itu ikut ngajar dibimbel atau seperti apa to? Ohhh... aku dirumah, dulu itu kan ada tetangga satu orang yang pengen ngelesin anaknya kesaya. Yaudah terus tak lesin, habis itu yang lainnya nambah-nambah dengan sendirinya. Murid kamu itu dari jenjang sekolah apa saja? Kalo SD itu kelas 4-6, SMP 1-3, dulu pernah SMA itu Cuma waktu ujian tok. Kamu pernah ngembangin les kamu itu? Selama ini sih belum pernah Itu kamu ngelesin di rumah kamu sendiri apa di rumah orang lain seperti nyewa gitu? 194

195 Dirumahku sendiri, jadi kan sistemnya ada yang prifat ada yang bareng. Kalo dia ingin prifat ya akuyang dateng, kalo aku ndak bisa ya dianya yang dateng kerumahku.. Dari hasil ngeles itu lumayan tidak untuk menutup ekonomi kamu yang dari bidikmisi itu. Ya alhamdulilah cukup Pernah tidak dapat beasiswa dari riwayat kamu mendapat ringking bagus itu? Kalo dapat beasiswa ya waktu menang lomba PBB sampai kabupaten gitu, terus pernah dapat juara 2 lomba qiroah di kabupaten. Kalo misal dari mendapat ringking bagus, saya dulu ndak tau juga ya dapat karna peringkat ku bagus apa dari orang ndak mampu. Tapi dulu waktu SMA itu pernah dikasih uang terus akhire dapat bidikmisi ini. Memangnya ringking kamu waktu SMA itu berapa aja sih..? Kalo ringking dulu waktu SMA 1-3, tapi 3 nya cuma sekali. Dan paling sering 1 2, pokoke itu dapatnya siji loro, siji loro terus Balik lagi ke awal ya,,, maaf ya jadi acak kadul soalnya aku lupa gak bawa pedoman wawancara.heheheee... okey, kalo masalah sosial kamu siapa saja, dan temen yang biasa kamu ajak cerita gitu lho. Kalo aku temenee kalo dirumah kan sudah pada nikah dan punya anak ya. dan aku juga gak ada waktu untuk bermain, maksudte kan kalo pulang kuliah aku harus ngelesi anak-anak jadi ya gak ada yang diajak komunikasi. Kalo di kampus ya sama temen-temen sak jajarane aku gitu aja. Trus kedekatan kamu sendiri dengan teman kelas itu seperti apa? Aku itu orange terbuka yo, kalo aku punya masalah itu gampang terbuka sama temene, misale aku lagi sedih apa seneng itu raiku gampang ketok gitu lho. Misale aku lagi sedih atau ada masalah sama cowokku tu aku crito. Kalo ada masalah sama keluarga itu saya pilih-pilih teman curhatnya, kalo terlalu berat biasanya aku sering ceritanya sama cowokku. Kedekatan kamu sendiri sama orang tua itu seperti apa? Kalo sama orang tua nek menurut ku aku kurang deket. Aku tuh kalo ketemu sama orang tuaku tu kadang 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun sekali yo. Kayak aku sih terakhir ketemu bapakku itu waktu aku kelas 1 SMP, aku ketemu lagi wingi lho bulan januari, lha aku ketemu kie kayak ngak koyo wong tua ku gitu lho. Dan aku tidak ketemu lama itu waktu ketemu kemaren ya cuma satu kata apa dua kata, misalnya tanya gimana kabarnya kayak gitu aja gak ada yang lain. Kan kamu jauh sama orang tua ni, trus komunikasimu sendiri sama orang tua seperti apa? Ya jarang komunikasi. 195

196 Kan kamu sama orang tua lama banget ndak ketemu. Kalo sekarang yang menurutmu kamu anggap jadi orang tua kamu siapa? Kakek nenek ku. Tadi diawal kamu bilang kalo pas waktu dulu kamu ngekos kan dibantu sama ibuknya cowok kamu. Nah sejauh apa kedekatan kamu sama orang tau cowok kamu itu? Kalo sama dia aku malah deket banget,, soalnya kan aku dekat sama cokokku juga sudah dari SMP, walau aku pernah putus sama cowokku tu tapi ibukke udah nganggap aku kayak anaknya sendiri gitu lho. Jadi meskipun nantinya aku tidak jadi sama cowokku ibunya itu tetap menganggapku seperti anaknya perempuannya sendiri gitu. Kaloa aku misal punya masalah sama orang tua, kalo ndak cerita sama cowokku tuh biasane aku malah cerita masa ibune cowokku itu. Oh iya balik lagi ke awal lagi ya,, latar belakang kamu bisa diterima dibidikmisi itu seperti apa to? Nah ini juga kenapa aku masuk jurusan XX, dulu kan di SMA aku punya guru BK yang dekat banget dengan aku. Nah dari situ kan pas kakekku sakit dia juga menjenguk kakekku dirumah sakit. Lalu dia menawarkan aku untuk didaftarkan di bidikmisi ini. Trus awalnya aku tuh gak mau, karena disuruh orang tuaku tuh untuk kerja. Tapi habis itu dikasih tau kalo bidikmisi itu gini itu. Trus yasudah akhirnya saya mau, tapi kalo disuruh mbayar saya nggak mau. Dan akhirnya aku diterima bidikmisi ini. Sebenrnya kamu tinggal dirumah dengan mbahmu itu berapa orang dirumah itu? Aku sama mbahku aja. Tapi dekatku itu ada pakde aku. Tapi menurutku juga pakde aku tuh orange kurang suka sama aku. Dia itu sering sekali njelekne namkau gitu lho. Kan pakde itu sama-sama punya anak, kan sama-sama putu to, tapi kog dari lahir itu saya terus gitu yang di urus itu dan sampai sekarang dikuliahingitu. Lha aku kuliah sendiri kan dapat dari bidikmisi ya mas. Kamu kan orangnya cenderung lebih banyak dirumah untuk ngelesin anak-anak SD itu ya, selama di UNY ini kamu pernah ikut organisasi apa nggak to? Dulu pernah ikut waktu semester 1-4 itu HIMA. Kalo misalnya jadwal ngelesin anak SD kmau itu terbentur sama jadwal HIMA itu kamu ngaturnya gimana. Biasanya kalo aku ada perlu sama HIMA itu yang dirumah aku kabarin kalo hari ini ndak bisa gitu. Jadi nantinya aku ganti kehari lain. Kalo prestasi kamu di UNY ini apa saja?? Kayaknya kalo di UNY ini ndak ada deh mas, tapi kalo dari segi IPK saya dapat 3,76 an mas. Sebenarnya bidikmisi itu wajib ikut organisasi tidak sih? 196

197 Kalo HIMA itu ndak diwajibkan, tapi waktu awal dulu sih syaratnya diwajibkan ikut organisasi di kampus. Kan kalau milih marcing band atau yang lain itu malah menyita waktu, dasarnya juga waktu SMA kan aku juga pernah ikut OSIS, jadi yaudah aku ikut HIMA. Dari sekian banyak aktifitas kamu dikampus dan di rumah, kamu pernah mengalami kebosanan tidak, apa malah seneng banget? Wah malah sering bosen lah mas, kadang aku tuh mikir aku harus kuliah setelah kuliah balik lagi keruah untuk ngelesi anak-anak SD lalu besoknya lagi harus kuliah dan ngelesi anak-anak SD lagi. Kadang semua itu aku ngerasa sebel gitu lho mas. Kalo dari segi prestasi kamu cocok tidak dapat bidikmisi? Kalo dari segi prestasi aku cocok. Kan soalnya prestasi disini yang dimaksud itu yaitu prestasi dari nilai raport kelas 1 sampai kelas 3 SMA ya mas. Kalo raport kan ndak menipu kalo hasil tes itu kan bisa bejan mas. Dan kalo di lihat dari segi Ipk kan saya juga layak mas. Pernah gak sih kamu terbebani dengan target bidikmisi yang harus lulus 8 semester? Kalo aku sih semisal ndak ditarget lulus 8 semster ya aku tetep pengen lulus 8 semester itu, bahkan kalo bisa lebih cepat dari itu mas. Jadi aku ya ndak terbebani dengan target 8 semester itu mas. aku tuh pengen lulus karena biar cepat kerja dan membantu mbahku gitu lho mas, ini saja meski aku hanya kerja ngelesi aja apa-apa aku yang membelikan, seperti kalo awal bulan bumbu dapur sampai sabun aja selalu aku yang beli. Jadi ya kalo bisa aku itu lulus biar dapat kerja yang bagus. Target kamu kan kalo bisa sebelum 8 semester itu sudah lulus. Nah sebenernya cita-cita kamu itu pengen jadi apa sih.? Aku tuh sebenere bingung kalo sama cita-citaku, tapi kalo pandangan untuk hidup kedepannya itu aku sudah punya semua gitu. Tapi kalo misale setelah lulus ini ada beasiswa lagi khusus buat bidikmisi yang IPK nya tertinggi di kuliahke dimana gitu aku gelem S2. Kalo misale ndak ada aku tuh pengen ndaftar guru dimalaysia, kalo tidak ya aku pengen daftar SM3T, kalo aku rasa berat ninggalin nenek ku ya aku cari kerja di dekat dekat sini aja sambil cbuka les-lesan. Hal yang menghambat kamu apa to? Ya sebenere tuh karena aku harus bolak-balek jogja rumah itu mas, tapi karena terbiasa jadi sudah biasa aja. Tapi dulu awal mutusin ndak ngekos lagi trus aku lajo dari rumah itu ya berat. Kamu sendiri pengen ngembangin les kamu itu ndak? 197

198 Impianku tuh pengen ini tapi yang gurune itu dari orang yang pintar tapi tidak mampu. Jadi nanti aku ngambil gurunya dari anak SMA yang emang beneran mereka itu pintar tapi tidak mampu gitu jadi biar juga nambah sangu dia gitu. Orang bidikmisi diangkatanmu itu kayak apa sih? Banyak mahasiswa bidikmisi itu tidak layak mendapatkan. Misale bidikmisi kan salah satu faktore ekonomi, tapi nyang aku lihat dari segi rumah itu kan seharusnya yang biasa-biasa aja. Tapi aku pernah lihat itu dari foto rumahe temenku tuh baguuuuss sekali, tapi memang gak cuma bagus misale dikasih ndesone omahku tuh dia udah termasuk paling mewah lah, tapi kenapa dia harus dapat. Dan menurutku tuh yang kayak gitu biasanya dari luar jawa atau rumahnya yang jauh. Soalnya kan kalo rumahnya yang jauh pasti ndak dicek. Kalo menurut kamu berapa orang yang ndak cocok dapat bidikmisi dikelasmu? Kalo dikelasku yang ndak cocok itu 4. Apa yang membuat mereka kurang layak mendapatkan bidikmisi. Karna menurut aku kan sebenere banyak orang yang prestasinya baik namun tidak mampu karena ketidak tahuan informasi jadi dia tidak ikut. Sebenere itu kan banyak yang harus nya dapat bidikmisi itu. Balik lagi ke awal ya,, biasanya temen kamu sering gak to maen ketempat kamu? Pernah waktu aku kecelakaan itu, satu kelas itu kerumahku. Trus kalo lagi ndak ada kegiatan itu biasanya beberapa orang gitu maen ketempatku sampai pada tidur dirumahku gitu. Kamu termasuk orang yang mentingin penampilan tidak to? Kalo aku sih biasa aja karena aku orange seperti ini yowes aku koyo ngene. Pernah malu tidak kamu jadi mahasiswa bidikmisi? Tidak, kalo menurutku aku nggak perlu malu karena kenyataane aku orang yang nggak mampu terus ginama lagi. Tapi aku malah bangga soale aku kan cah ndeso ya, jadi mesti orang-orang itu bilang alhamdulilah to bisa kuliah tapi ndak bayar malah dibayar. Jadi kan malah mengangkat nama mbahku yang notabennya orang ndak punya tapi isoh nduwe putu biso kuliah malah dibayar. Jadi aku ndak pernah merasa malu. 198

199 Lampiran 4 Interview Key Informan No. Keterangan Key Informan Subjek Mk 1. Nama a. Tu b. Rh 2. Jenis Kelamin a. perempuan b. perempuan 3. Usia a. 21 tahun b. 21 tahun 6. Hubungan a. sahabat dengan subjek b. teman Key Informan Subjek An a. Ml b. Ba a. perempuan b. laki-laki a. 21 tahun b. 21 tahun a. teman b. teman organisasi Key Informan Subjek St a. Sm a. perempuan a. 21 a. teman 199

200 Lampiran 4 WAWANCARA KEY INFORMAN SUBJEK MK Nama Hubungan Jenis Kelamin Tempat Tinggal : TU : Sahabat dan Keluarga : Perempuan : Jogjakarta Malam Tu, wah sory ya jadi ganggu acaramu dengan pacar. Dari mana tadi? Wah ndak apa-apa mas. tadi Cuma makan saja kog Pokoke makasih ya buat waktunya untuk ngobrol-ngobrol. Tu kan tau maksud mas kesini untuk apa, jadi langsung aja ya wawancaranya nanti keburu malam. Okey Tu, Sedekat apakah kamu sama Mk? Sangat dekat sekali mas, bisa dibilang kayak kakak adek. Jadi saya sudah tau keluarga dia, sikap jelek buruk dia, kebiasaan-kebiasaan dia sampai masalah pribadipun juga tau. Kamu kan bilang sangat dekat sekali dengan Mk. Dia bilang hanya kamu dan Em yang paling dekat sama dia. Memang bener gitu? Iya mas, selama ini sih Mk memang agak jaga jarak sama cowok. Dia memang beneran memegang prinsip agamanya gitu ya? Kalo agama... itu sebenerenya sudah bawaan dari keluarganya kali ya, soalnya keluarganya kan agamnya kuat juga. Sebenernya dia itu pengen membuka diri untuk dekat dengan cowok, tapi ya karena keluarganya yang dulu itu masih melarang-larang gitu makanya dia nyampe sekarang masih jaga jarak, meski sebenerenya keluarganya itu sudah ngijinin tapi dia nya sendiri malahnan yang masih menjaga jarak gitu. Bener ya ekonomi keluarga umi itu waktu mau masuk di UNY ini lagi down banget..? Iya bener, karna dulu kondisi fisiknya Mk juga kurang baik. jadi begini, Mk itu punya penyakit XX. Jadi selama 6 bulan itu untuk melanjutkan kuliah sih kemungkinannya kecil soalnya duitnya sudah dipakai untuk berobat itu. Dan ditambah juga ibu Cuma ibu rumah tangga, dan bapak Cuma petani waktu itu dan adiknya kan juga masih SMK, kan SMK dananya juga gedhe mas, jadi Mk mau nglanjutin itu ya sudahh lahh gituu. Apalagi di lingkungan rumahnya itu tidak ada yang bisa nyampe kuliah.. akhirnya dia nyoba nanya-nanya ke guru gitu, akhirnya dapat bidikmisi ini. Katanya dari segi prestasi orang tua Mk itu nuntut banget harus berprestasi ya? Iya, karena orang tuanya dilingkungan rumahnya itu pendidikan kan nggak terlalu dipikirin, tapi karena ngelihat situasi kayak gitu akhirnya ibunya itu bilang gimanapun kondisi kita kamu bisa sukses itu yang penting. Jadi emang dari awal ibunya itu bilang kamu itu harus bisa dan kamu bisa. Dan 200

201 dari orang tuanya yang nuntut kayak gitu akhirnya orang tuanyapun juga ikut terbawa. Mk pernah bilang, Uang 600rb dari Bidikmisi itu cukup mas, tap iya mepet. Emang sesederhana apa kog uang 600rb itu bisa cukup untuk satu bulan.? Apa dia juga dapat tambahan dari orang tua juga? Kalo menurut aku 600rb dari dia itu memaksakan cukup. dia itu kalao sebenernya dibilang cukup ndak cukup yang namanya cewek itu kan ya mas ya kayaknya ndak cukup buat dia. Jadi dia itu ndak dapat kiriman dari orang tua makanya dia itu ya memanfaatkan semuanya dari 600rb itu. Kadang makan itu sehari dua kali itu aja di irit2in, trus kalo mau belanja atau mau beli sesuatu itu dia harus nabung berapa lama baru bisa beli, jadi dia itu kalo mau beli yang dia rasa nggak penting buat dia itu dia nggak mau. Kadang dia itu cuek, jadi kalo sudah dibeli gitu kadang ndak dipakai, trus di ending itu dia malah bingung sendiri karena uangnya ndak nyampe. Jadi dia seringnya minjemminjem kalo kehabisn. Mk itu orangnya kalo ngobrol sama orang itu suka nyeplos omonganya terkadang rada nyakitin orang ya? Bisa dibilang rada atos gitu..? Sebenerenya itu bukan atos, tapi mungkin dia itu emang oarangnya keras kali ya. Jadi bukan niatnya mbentak atau atos, karena emang adatnya keras gitu ya kalo ngomong itu ya sekenaknya dan nggak mikir itu nyakitin apa enggak gitu. Kalo curhat ke kamu, yang biasa dia ceritakan itu masalah opo sih? Kebanyakan masalah, dia itu cenderung suka nyalahain diri sendiri. Kayak kemaren pas mas tanya ke dia sebenernya kamu cocok tidak di bidikmisi dia itu cerita kesaya katanya apa aku lepas saja ya bidikmisi ini. Lalu trus dia itu diem seharian. Kalo gak ya pas orang tua bilang kamu itu mbok serius belajar trus dia itu juga langsung merenung gitu. Jadi dia tu pasti mikir kog aku gini ya, belajar nggak pernah serius, nggak dapat prestasi apa-apa jadi dia tu kerjaanya kayak gitu, jadi nggak pernah nyalahin orang lain tapi malah cenderung nyalahin diri sendiri gitu. Sebenernya dia itu mampu, tapi karna mikirnya Just Negatif untuk diri dia yang harusnya bisa itu malah jadi ndak bisa. Kalau sama teman itu oranya gimana,? Ya dia itu orangnya ceplas ceplos ya se enaknya gitu.. hehehee dan dia kalo dia dekat sama temen itu deket banget. Tapi kalo emang cuek ya cuek banget. Jadi kalo orang lain baru kenal orangnya pasti mikir Mk itu jutek judes gitu. Mk itu dulu orangnya tertutup ya? Dulu waktu SMA itu orangnya memang seperti itu, jadi dia itu emang susah untuk njalin hubungan sama orang lain trus karena belum ada temen yang sedeket itu sama dia, dai juga mau cerita sama orang lain itu susah banget. Dan kalo mau dekat sama orang lain itu selalu jaga jarak gitu lho mas. 201

202 Kalo yang sekarang? Kalo yang sekarang itu dia lebih terbuka, kalo dulu itu dia orangnya itu judes sama orang, dan yang pasti kalo sekarang itu dia jadi ramah sama orang. Balik lagi ke awal ya, umi itu memang beneran sederhana ya? Kalo dibilang sederhana ya emang sederhana. Tapi dia itu memaksakan diri untuk jadi sederhana. Jadi gini dia itu memang dari dasarnya gaya hidupnya itu emang sederhana, sederhana tapi boros.. jadi kalo seandainya pengen beli ya dia itu beli. Tapi belinya itu bukan yang mewah, biasanya belinya itu makanan dia sukanya. aku pengen beli makanan ini, ayo beli akhirnya beli tapi ujung-ujungnya duitnya gak cukup gitu. Mk itu sering merasa tertekan. Dia sering ngerasa aku kog ndak bisa seperti dia. Dalam satu minggu ini apa yang sudah di ceritakan umi ke kamu mengenai perasaanya itu? Jadi dia itu selalu kayak gitu. Contohnya bidikmisi itu harus IPK nya sekian gitu. Jadi pertamakali dia masuk kuliah gitu dia setres, mikirnya IPK nya itu nyampe apa tidak, ujian bisa ngerjain apa tidak gitu. Trus waktu nilai itu muncul dan dapat komentar mahasiswa bidikmisi itu harus berprestasi itu dia mikir lagi waduh kog aku gak berprestasi ya, karya tulis gak pernah lolos gak dapat prestasi, IPK masih dibawah yang lain gitu. Dan akhirnya dia bisa nunjukin dari MTQ itu mas. Tapi seandainya dia gak dapat tuntutan-tuntutan gitu enjoy dia itu dan bisa ngelakuinnya. Jadi gara-gara ada tuntutan dan dia itu tipenya pemikir banget akhirnya ya jatohnya dia malah nyalahin dirinya sendiri gitu. Kalo biasa cerita kekamu mengenai masalahnya dengan orang gitu, dia ceritanya masalah seperti apa sih? Kalo masalh itu kayaknya ndak pernah mas, biasanya itu Cuma pas ibunya nelfon tanya IP, trus dia langsung stres sendiri kog IP ku ndak nyampenyampe dan kalah sama orang lain. Trus misalnya dari dosen tanya ayo kamu gimana mau lomba kemana lagi, dia langsung stres lagi.. hehehee Kayaknya dalam beberapa hari ini umi ada pikiran ya? Sebenernya apa to yang lagi dipikirin dia akhir-akhir ini? Dia itu sering banget kayak gitu dan dia itu sebenernya ndak ada masalah. Cuman karena pikiranya dia itu banyak banget. Yang pertama dia itu belum bikin tugas, kedua belum kesekolah tanda tanganku tu bagaimana, yang ketiga besok, ini padahal cita-cita masih jauh gitu lho mas tapi dia sudah dipikirin sampai sekarang aku tuh pengen bikin usaha lho, tapi cara-caranya gimana ya, aku tuh juga pengen buka butik gitu itu sudah dipikirin dia sampai sekarang. trus akhirnya kita ngomong itu sampai nggak nyambung dan dia itu sebenernya kurang kerjaan aja.. hahahaa Aku tuh tanya sama Mk, Mk kamu itu cocok tidak masuk bidikmis? nah kalo sekarang kamu saya ibaratkan Mk, apa jawaban kamu? 202

203 Kalo aku bilaang cocok.. Dari segi opo kog kamu bilang cocok? Dari segi ekonomi, soalnya ibunya ibu rumah tangga dan bapaknya petani trus dan bener-bener petani yang berpenghasilan yang panen beberapa bulan sekali. Selain itu adiknya kan juga sudah masuk kuliah di keperawatan gitu, nah disana kan biaya kuliahnya juga gede banget. Jadi kalo seandainya dia mau ngelepas bidikmisi itu dapat duit dari mana. Dan kalau dia tidak dapat bidikmisi dia dapat duit dari mana, ditambah lagi kan sekarang banyak laporan-laporan khususnya PPL ini dan skripsi, kalo dia ndak dapat bidikmisi, ndak nyambi dan nggak kerja trus dia mau dapat duit dari mana lagi. Mk memang banyak prstasi ya dari sekoolah dulu.? Iya mas,... Umi suka ngumbar prestasinya apa cenderung nutup-nutupi.? Dia itu malah tertutup mas. Contohnya dari malaysia dulu dia itu bilang jangan beritahu orang-orang kalau aku dari malaysia ya malu he mesti kayak gittu gitu. Dai itu malu karena nanti pasti ditanya-tanyai trus suruh cerita apa gitu. Trus apalagi dia dari malaysia pulang-pulang kan ndak dapat apa-apa. Stres dia itu mas malahan waduh aku sudah ngecewain rektorat padahal rektorat kan belum tentu kecewa sama dia. Katanya dak mau ngasih tau ke orang, kog dia post di Facebook kalo dia lagi di Tower Petronas sama di bandara Kuala lumpur? hayooooo Heheheee... sebenernya dia baru bisa ngomong kalo emang sudah banyak orang yang tau gitu lho mas. Kan kalo ndak ditanya dulu gitu dia sebenernya nggak mau ngaku. Mk pernah bilang dia nggak cocok dibidikmisi?? Kemaren waktu mas tanyai dia tentang bidikmisi. waktu itu dia seharian langsung murung. Trus dia bilang apa bidikmisi ku kucabut aja ya dan dia baru pertama kali ngomong sama aku seperti itu. Dan disitu saya marah dan bener-bener marah karena Cuma sekedar ditanya dia itu sudah mikir seperti itu. Trus seandainya dia ngelepas bidikmisi itu dia mau kuliah dari mana. Disamping itu bagaimana dengan orang tuanya yang sudah bangga bisa ngelanjutin sekolah dengan tanpa biaya itu kan memang orang tuanya bisa bener-bener bangga dan sangat bangga. Tapi kalo emang bener mau ngelepasin itu adalah hal terbodoh yang pernah di lakukannya. Diliha dari semuanya. Mk kan banyak prestasinya tapi dar segi psikologi Mk orangnya kan cenderung merasa ketakutan kalau dia tidak bisa memenuhi expektasi yang diberikan orang lain ke dia. Hidupnya umi itu prihatin tidak.? Ya biasa aja sih mas, mungkin cukup prihatin. Jadi dia itu sering masak, jadi pas dia lagi ndak ada duit itu dia masak dan apa yang ada dilauknya dia itu seadanya dimakan. Jadi nggak belanja dan beli-beli gitu. Jadi pas sudah 203

204 pertengahan bulan gitu mau diajak jajan gitu susahhh banget, kalo diajak jajan gitu aja pasti ngirit-ngirit banget... biasa kalo diajak makan harganya berapa, misalnya 5rb, yaudah ingetin aku pokoknya kalo mau ngeluarin duit gak boleh lebih dari itu trus kalo pas ada kebutuhan dadakan misalnya photo copy di akhir bulan gitu dia minjem dulu gitu. Owh iya ketinggalan, ekonomi keluarganya dia sekarang itu seperti apa? Wah sudah lama nggak kesana we mas, tp waktu terakhir dai bilang itu katanya sudah lebih baik dari yang dulu. Jadi sekarang sudah biasa dikirimi duit sama bapaknya? Enggak, kalo bapaknya lagi ada dikasih, tapi kalo lagi nggak ada gak dikasih. Tapi banyak nggaknya. Dan biasanya dia itu nanya dulu dan alasanya itu harus logis. Misalnya yaitu pak kirimi duit buat KKN duitnya sudah nggak cukup, bapak ada duit nggak? gitu. Dan ngiriminnya itu terserah bapaknya adanya berapa, tapi ya paling cuma , itupun kalo sudah kepepet, dan memang sebenernya dia itu nggak mau minta. 204

205 Lampiran 4 WAWANCARA KEY INFORMAN SUBJEK MK Nama Hubungan Jenis Kelamin Tempat Tinggal : RH : Teman : Perempuan : Jogjakarta Malam Rh, malam ini terlihat segar dan cantik sekali ya. bagaimana kabarnya, Baik? wah trimakasih mas, mas juga terlihat ganteng sekali.. hehehe baik mas kabarnya Kedekatan kamu sama MK seperti apa? Ya sebatas teman dikelas dan saling berbagi informasi kalo ada tugas. Kadang aku ketempat dia, kadang dia ketempat aku kayak gitu. Kamu tau ndak kehidupan dia itu seperti apanya? Kalo kehidupan dia secara keseluruhan sih saya ndak tau ya, tapi kalo dikelas sih setahu saya dia itu hemat, dan ngelihat MK di kantin itu jarang. MK itu berasal dari keluarga kaya atau tidak to? Setahuku sih dari keluarga yang biasa-biasa saja, buktinya dia bisa ikut bidikmisi kan.. Kamu tau ndak prestasi apa saja yang pernah dia raih? Dia itu pernah lomba keluar negeri. Saya tau pas dia lomba itu ndak berangkat kuliah. Mk itu termasuk pribadi yang bagaimana kalau dikelas? Dia itu ndak rame kayak teman-teman dikelas, biasa kan kalo presentasi itu banyak yang rame kan dikelas. Lha kalo dia itu endak. Dia itu memperhatikan dan sebagian besar itu ikut aktif bertanya. Dan pernah dulu waktu ada temannya ngobrol didekat dia pas pelajaran itu disuruh diam sama dia. Dia itu termasuk orang yang fokus. Mk itu orangnya sederhana apa boros sih? Setahuku dia itu dia sederhana kalau dikampus ndak boros. Soalnya kalo di ajak kekantin itu dia ndak mau gitu. Kalo menurutmu dia pas seperti itu lagi nggak punya duit atau emang hemat? Mungkin emang hemat dan duitnya juga mepet mungkin. Tapi setahuku kalo misal dia nggak punya duit kan bisa minta temennya yang baru saja kekantin dan makanannya dibawa kekelas kan.. kan kalo misal dia ndak punya duit kan bisa minta kan. Tapi dia itu jarang. Biasanya kan kalo teman yang lain kalo 205

206 males kekantin apa lagi ndak ada duit kan biasa minta gitu. Tp kalo Mk itu ndak tau emang dia malu apa beneran hemat gitu. Penampilan Mk seperti apa menurut kamu.? Menurut aku tu dia itu sederhana dan ndak wah gitu lho dan menurutku ndak terlalu memikirkan penampilah sih dia.. Kalo dia bergaul dengan teman itu seperti apa? Dia itu orang supel, tapi ndak banyak bicara. Misalnya kalo ada teman yang tanya tentang tugas kuliah mesti ditanggapi, jadi dia itu orange enakan dan tidak pelit sama temannya. Katanya Mk pendiam, pendiamnya itu minderan apa tidak to? Nah pendiemnya itu kalo sama temen yang deket itu ndak pendiem. Kalo menurut ku dia itu ndak minderan sih. Soalnya dia itu aktif dikelas dan ndak jarang dia sering tanya kalo ada presentasi. Mk pantas tidak dapat bidikmisi? Menurut ku pantas, dari prestasi sih masuk. Kalo dari segi ekonomi itu menurutku fasionnya juga ndak wah, gaya hidupnya juga sederhana banget. Jadi menurutku pantas banget. Mk tipenya mudah bergaul atau tidak? Dia itu relatif, biasa standart saja. Pernah ngelus soal banyaknya tugas dan kegiatan organisasi dia ndak? Waktu terakhir ini dia pernah ngomong. eh RH ayo ngerjain skripsi bareng yuk, aku bingung beneran bingung.. dia itu paling ngeluhnya gitu aja.. Aktif diorganisasi tidak? Aktif kog, Kalo secara keseluruhan dia sudah pantas tidak mendapat bidikmisi? Ndak bisa disimpulkan gitu aja lah. Soalnya kan bidikmisi itu datang pas awal-awal kuliah, soalnya dulu waktu awal itu dia kelihatan sederhana banget. 206

207 Lampiran 4 WAWANCARA KEY INFORMAN SUBJEK AN Nama Hubungan Jenis Kelamin Tempat Tinggal : BA : Teman Organisasi : laki-laki : Jogjakarta Bagaimana kabarmu BA, ada kegiatan apa kog jam 5 sore masih ada di gedung Ormawa? Baik mas, wah ini Cuma sekedar main saja disini Terimakasih ya sudah mau tak wawancara terkait kroscek informasi An sebagai subjek penelitianku.. okey kalo begitu kita langsung saja ya. BA pernah tidak An cerita sama kamu waktu pertama masuk bidikmisi ini gara-gara apa? Dulu itu ceritanya dia dapat bidikmisi, alasannya kalo ndak salah dia dulu bilang ngurus sama WR 1 waktu masih ibuuu xxxxx itu kan waktu pertama kali bidikmisi ya, nah itu pasti banyak yang bocor dan orang yang mampu masih banyak yang dapat. Dia mengakui seperti itu ya? Ya dari akunya sendiri mungkin ya seperti itu. Dan dia sendiri juga mengakui kalo bidikmisi itu bisa diurus misal kita mau ngurus ke rektorat. Dia dulu pernah bilang gitu kog waktu pertama-tama masuk kuliah. Kog kayak rancu ya? Dia bilang bidikmisi itu bisa diurus kalo kita kerektorat, kamu bisa ceritakan lebih detailnya seperti apa? Ya intinya dia bilang dulu sih dia mampu katanya dan dia kenal sama orang dalam gitu. Tapi saya ndak nanya lagi gimana ngurusnya gitu. Pokoknya dia ngurus ke ibuuu xxx dan katanya dia mampu gitu... aku juga awalnya kaget ya, tp ya mungkin biasa lah karena 2010 kan baru pertama kali ya dan faktranya anak 2010 mampu tapi dia dapet gitu aja.. Kalo dari segi prestasi belajarnya itu seperti apa to An ini?? Kalo dari segi belajar ya.. mungkin sudah dari bawaan bidikmisi ya dibandingkan temen-temen yang lain itu bidikmisi itu memang dikejar 4 tahun ya tamatnya jadi dia bener-bener ngejar nilai banget lah. Dan dari karya ilmiah dia juga pernah dapet gitu, contohnya dapet penelitian gitu.. Kerjaan orang tuanya itu apa to? Kalo ndak salah dulu dia pernah bilang pekerjaan orang tuanya petani og... Dia kan aktif diorganisasi, lingkungan dia di kelas dan diorganisasi itu seperti apa to, kan secara kamu satu organisasi sama dia. Ya dia kalo dikelas itu dia kadang nggak jelas gitu lho, ya jadi dia pengen cari perhatian teman temannya. Ya memang kita itu boleh cari perhatian, tapi kadang itu dia cari perhatian dan penempatanya itu salah dan biasanya malah ndak dapat gitu lho dia cari perhatiannya jadi ya temen-temen mikirnya sama 207

208 saya juga itu malah jadi krik-krikk gitu lho, ya misalnya lagi cerita-cerita kadang dia itu pengen guyon tapi guyonannya itu ndak pas gitu lho jadi malah bingung... garingggg... gitu.. heheheee Menurut kamu sendiri dari segi ekonomi dia gimana? Kalo segi ekonomi itu.. kalo segi ekonomi keluarga saya ndak tahu... tapi dia pernah cerita kalo dia punya mobil gitu... aku tuh kemaren libur jalan jalan kemana gitu pake mobil sendirian kayak gitu. Ya pokoknya mobil siapa itu, pokoknya katanya dia pernah pake mobil gitu. Ya mungkin untuk dia dari kepantasan bidikmisi sih menurut ku ya kurang sreg soalnya masih ada yang membutuhkan. Jadi rata-rata anak bidikmisi yang sudah dapat itu ya fasionnya pada naik semua, ketika waktu pertama-tama masuk kuliah gitu kayaknya sengsara banget... tapi tiga bulan sudah cair langsung dah fasionnya berubah,. Trus rata-rata dikelasku itu bidikmisi punya blackberry sama gadjed semua kog. Dia pernah bilang gak kalo diterima di bidikmisi ini karena prestasinya banyak dan dapat SK dari Rektor.? Ahhh dia ndak pernah bilang kalo dia prestasi banyak. Tapi kan aku pernah denger langsung gitu dia ngaku dia kenal dengan ibuk XXX, nggak tau dia kenalnya apa kenal apa gitu. Tapi dia dulu punya link dengan WR 1, waktu itu WR 1 masih ibuuuu XXX gitu. Waktu ngurus itu dia langsung datang kerektorat kog waktu itu. Tapi dia ndak pernah kog bilang kalo dia juara gitu, dan rata-rata temen-temen bidikmisi itu juga misalnya lomba menang gitu ndak, atau yang begitu wah gitu.. sebenernya biasa-biasa aja kog mereka. Kalo di lingkungan kelasnya dia kan ndak begitu banyak yang akrab dan suka. Lha kalo dilingkungan organisasi sendiri? Ya dia itu sebenernya pengen mencoba akrab tapi ya seperti yang aku bilang tadi. Apa ya, kadang ndak nyambung gitu. Kalo dilingkungan organisasi sih banyak ya temennya. Tapi ya sama aja, ndak bisa akrab gitu tapi kadang ya ndak nyambung gitu lho apa yang diomongin, misalnya nggak bisa menempatkan diri gitu lho. Kalo dilihat dari segi fasion dia itu seperti apa? Dia itu mewah nggak? Ya kalo dari orang bidikmisi ya menurutku menonjol, temen-temen dikelasku juga. Kan banyak ya orang bidikmisi itu emang bener-bener dari segi fasion atau penampilanya ndak begitu wah gitu jadi ndak kelihatan hedon. Tapi kalo temen-temen dikelas itu kelihatan hedon, jadinyak punya gedjed kemudian pakainnya wah lah dibandingkan yang ibaratnya standar ya untuk kalngan mahasiswa biasa. Tapi untuk bidikmisi yang katanya ekonominya pas-pasan itu sangat menonjol lah menurutku. Kalo dari segi prestasi sendiri menurutmu juga biasa aja? Kalo prestasi belajar yang jelas dia ya IPK nya lumayan lah. Dia itu benerbener ngejar pengen lulus ya, dia kayak dikejar deadline lulus 4 tahun itu ya 208

209 untuk bisikmisi. Dan dibandingkan dengan teman-teman lain itu paling rajin dan fokus lah. Kata temen kamu yang lain, An itu orangnya suka menraktir temennya untuk makan-makan dan merayakan ulang tahunnya. Menurutmu dia itu orangnya gampang mengelurkan uangnya itu ndak to? Kalo itu ya pernah sekali, kalo untuk ngasih duit secar royal gitu ndak.. tapi kalo untuk ulang tahun itu sering banget. Dibandingkan organisasi sama kuliah. An kecenderungannya fokus sama yang mana? Kalo menurutku dia kecenderunganya milih kuliah. Dia kan jadi orang tertinggi di DPM ya, entah dia itu bisa ngatur waktunya atau menej anak buahnya untuk mewakilinya gitu lho. Pokoknya dia itu lebih mementingkan kuliah dulu ya. An itu pernah bilang, katanya dia mudah akrab sama orang lain dan kalo mau menjalin hubungan sama orang lain itu mudah katanya. Nah apa bener sih itu? Ya memang mudah akrab, tp dia itu apa ya,,, kalo untuk tipe orangnya itu SKSD (sok kenal sok deket). Dan kadang dia itu orangnya nyebai gitu lho. Ya emang sih mudah akrab, tapi belum tentu juga orang lain bisa untuk akrab menerima keakraban dia gitu lho. An itu cocok ndak sih jadi orang bidikmisi? Ya kalo segi prestasi dia itu tekun.. ndak tau tekun itu karena dia ngejar prestasi apa emang sudah bawaan. Tapi yang jelas dari segi fasion,, ya kita kan ndak pernah kerumahnya gitu ya,, ya menurut saya kurang lah, karna terlalu mencolok untuk bidikmisi. dan nggak cuma dia ya temen-temen dikelas itu juga. Kog kamu bisa bilang dia ndak cocok? Ya dari segi fasion itu. Dia juga pernah cerita-cerita katanya dia sebenernya mampu gitu, nah tapi ndak tau katanya ngurus ke WR 1 gitu aja kog. Dan akupun juga terkejut waktu itu, dan itu sudah lama kog semester 1-3 gitu kayaknya. 209

210 Lampiran 4 WAWANCARA KEY INFORMAN SUBJEK AN Nama Hubungan Jenis Kelamin Tempat Tinggal : ML : Teman : Perempuan : Jogjakarta Terimakasih atas waktunya ya ML, maaf nie sebelumnya sudah merepotkan. Mas Cuma pengen tanya-tanya saja mengenai An ke kamu. Okey langsung saja ya. An itu orangnya seperti apa sih dikelas? Kalo menurut q dia itu pintar berorganisasi kalo dikampus, kalo dikelas itu pas ada presentasi ya bertanya lah menanggapi lah, pokoknya aktif kayak gitu. Tapi kalo saya lihat itu dia kurang sosialisasinya seperti itu. Kalo saya lihat dari akademiknya dia itu aktif, tapi sosialisasinya sama temen itu kurang ya kayak gitu lah. Kalo dari segi ekonominya dia itu termasuk orang yang mampu atau tidak? Kalo mampu atau tidak itu saya tidak tahu. Soalnya kan saya tahunya Cuma dikampus. Jadi ndak tau keluarganya itu kayak gimana paling kalo saya lihat secara pintas itu dia berkecukupan menurut saya. Dan kalo dilihat kan dia juga bawa motor, handphone nya juga termasuk golongan atas menurut saya. Akrab tidak dengan teman kelasnya? Kalo menurut saya pribadi ya saya gak begitu akrab sama dia. Kalo secara umum hanya satu dua orang dia itu. Dan kalo di kelas menurut saya itu kurang apaya ya... mungkin karena bahanya yang terlalu tinggi atau yang bagaimana gitu sehingga susah berbaur sama teman-teman yang lain. Jadi dikelas ya kayak gitu lahhh... Menurutmu dia cerdas dan berprestasi apa tidak? Kalo setahu saya dia itu aktif dan bisa digolongkan cerdas, trus kalo berprestasi bisa digolongkan iya kalo dilihat dari banyaknya ikut organisasi dan PKM PKM kayak gitu. Orange itu prihatin tidak to? Kalo prihatin apa ndaknya ya gak tau, soalnya dari dulu ya seperti itu saja. Problem sosial An yang kelihatan sama kamu apa? Ya mungkin dia itu semisal ngomong sama orang itu pakai bahasa itu susah dipahami. Jadi temen-temen itu jadi nggak ngerti gitu. An orange itu fasionable tidak? Menurut saya dia itu orange rapi. dari segi penampilan itu rapi. ya rapinya kayak,,,, kalo semester satu itu biasa saja pakaiannya Cuma hem biasa, tapi 210

211 kalo sekarang itu kayak eksekutif muda gitu, jadi penampilannya udah berubah. Kan bidikmisi itu untuk orang miskin dan berprestasi, nah menurutmu sendiri dia cocok tidak? Kalo dari segi pinternya dapat bidikmisi itu masuk. Tapi kalo miskinnya menurut saya dia itu berkecukupan. Bener tidak kalo dia suka nraktir temen-temennya? Kalo menurut saya sih iya, contohnya kalo lagi ulang tahun pasti dia ngajak temen-temen kelasnya gitu. Menurut kamu dia itu termasuk orang ambisius tidak to? Kalo menurut saya dia itu semangat banget, entah itu dikelas atau diluar kelas gitu. Kalo diskusi gitu poasti gak diem gitu lho. Jadi pasti ngasih masukan atau apalah gitu. An itu orangnya lebih mementingkan kuliah atau organisasi menurutmu? Kalo menurut saya di organisasinya ndak tahu. Kalo kuliah itu rajin, hampir berangkat terus. Paling kalo ijin sekali dua kali tapi itu jarang banget... Suka nongkrong sama teman-temannya tidak ya? Kalo nongkrong sama teman-teman itu ndak tau, tapi kalo sama saya itu paling Cuma ngobrol dikelas saja waktu duduk didepan atau dibelakangku trus dia itu ikut nyambung gitu. Dia termasuk orang yang cepat akrab sama teman baru tidak.. Gimana yaaa... kalo menurut saya sih dia itu mengakrabkan diri mungkin. Kali dilihat dari pandangan kamu sendiri, An cocok tidak dapat bidikmisi.? Kan itu tadi ada dua aspek ya dari segi kurang mampu dan berprestasi. Kalo dilihat dari prestasinya menurut saya itu masuk. Tapi kalo dari segi kurang mapunya itu dia cendong ke orang yang mampu. Namun kalo saya pribadi An itu pantas dapat beasiswa, tapi harusnya bukan dapat bidikmisi ini dan lebih tepat lagi dapat beasiswa lainnya. Kan kalo masalah bidikmisi ini kan bisa dipakai untuk orang yang membutuhkan lagi yang memenuhi kedua aspek berprestasi dan kurang mampu ekonominya gitu. 211

212 Lampiran 4 WAWANCARA KEY INFORMAN SUBJEK ST Nama Hubungan Jenis Kelamin Tempat Tinggal : SM : Teman : Perempuan : Jogjakarta Malam SM, trimakasih atas waktunya buat ngobrol-ngobrol malam ini. iya mas, saya senang bisa membatu kalo saya dibutuhkan Pokoke makasih ya buat waktunya.. keperluan aku Cuma pengen tanya-tanya mengenai ST buat keperluan TAS aku. Berhubung waktu sudah agak malam langsung saja pada inti kedatanganku kesini. Sedekat apakah kamu sama ST? Ya kedekatan saya sama ST itu dia teman sekelasku Kamu tahu persis hubungan dan kedekatan ST dengan keluarganya tidak? kalau saya pribadi itu ndak paham banget hanya sekedar tahu,kalo setahu saya dia tinggal dengan neneknya di Magelang. Setelah pulang kuliah itu biasanya dia dilaju, kan dulu ngekos. Nah sekarang kalo setelah pulang itu dia kerja sambilan dengan ngelesin anak-anak gitu. Memang pekerjaan neneknya itu apa? kalo pekerjaan neneknya itu saya kurang paham Kalau pekerjaan orang tuanya sendiri? kalo pekerjaan orang tuanya saya juga kurang tau. Soalnya kalo membicarakan orang tuanya gitu dianya agak gimana gitu Kalau menceritakan orang tuanya agak gimana gitu? Bisa diceritakan apa maksudnya? dia itu kan ndak pernah cerita soal keluarganya kan, pokoknya dia itu tinggal sama neneknya gitu. Dulu juga kan waktu awal-awal ndak tau to, ada teman yang tanya mengenai orang tuanya to, tapi dianya ndak mau jawab. Kalo orang lain ditanya orang tuanya kan biasanya menjawab, tp kalo dia kelihatanya agak tersinggung gitu. Entah itu beneran apa saya salah tangkap dulu itu Oh iya, mengenai ekonominya, ST itu orang yang seperti apa? kalo menurut saya ekonominya itu perlu dibantu, ya mungkin dia itu merasa kurang ya. buktinya meski sudah dapat bidikmisi tapi dia masih ngelesin anakanak dirumahnya kan.mungkin itu menurut dia pengen nambah-nambah atau malah sebenernya dia kekurangan gitu Menurut kamu dia itu sudah kecukupan tidak? 212

213 menurutku dia kekurangan ya, kan dia hidup sama neneknya ya. kalo kuliah dan hidup dengan bidikmisi saja kalo menurut saya ndak cukup. makanya dia ngelesin anak-anak untuk memenuhi kebutuhannya kan. Kalo dari segi prestasinya sendiri ST itu seperti apa? kalo prestasi ST dikelas itu aktif kalo dikelas, trus IPK nya juga tinggi dikelas Kalau pergaulan dengan teman dikelas itu seperti apa? kalau dulu waktu masih awal-awal dia ngekos itu dia sering ngumpul dan maen bareng sama temen-temen kelas.trus pas mulai semester berapa gitu dia dilaju dan ngelesin anak-anak. Nah dulu itu kan sering kumpul sama temen kelas, tapi kalo sekarang itu sudah ndak pernah kumpul-kumpul lagi sama temen-temen. Mungkin karena dikejar waktu untuk ngelesin anak-anak dirumahnya. Makanya kalo dari kampus langsung pulang ngelesin anak gitu Kedekatan sama teman dikelas itu seperti apa? ya kedekatan dia dikelas itu seperti teman-teman, biasa kita ngobrol-ngobrol sebelum kuliah. Tapi kalo sudah masuk kuliah itu biasanya kita langsung fokus gitu Oh iya, latar belakang dia masuk bidikmisi itu seperti apa? Kalo menurut saya dia itu prestasinya bagus, dan menurut saya dia itu pinter ngomong, dari prestasi juga pinter dan dari segi ekonomi juga perlu dibantu. Kalau organisasi? kalau di organisasi dia dulu aktif, Pernah dia mengeluh karena kuliah? kalau setahu saya dia itu semnagat sekali ya. dia itu kalo sedang mengerjakan tugas itu ndak mau diganggu. Kalau dikelas waktu pelajaran dia itu juga fokus dan ndak banyak bicara Dia pernah ada masalah sosial dikelas? teman-teman dikelas itu suka sama dia, teman-teman itu respek sama dia Dari segi penampilan dan fasionnya menurut kamu ST seperti apa untuk ukuran mahasiswa bidikmisi? kalau dari segi penampilan dia itu sederhana sih, ndak terlalu wah banget gitu lho Terus pendapat kamu secara keseluruhan mengenai ST seperti apa? dia itu orangnya terkesan supel, ndak terkesan pendiem, trus dia juga orangnya sederhana dan nggak terlalu foya-foya, dan dia itu termasuk orang yang terbuka kalo sama temannya dan dia merasa nyaman gitu. 213

214 Lampiran 5 Observasi No Keterangan Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 1 Nama Mk (inisial) An (inisial) St (inisial) 2 Jenis Kelamin Perempuuan Laki-laki Perempuan 3 Usia 21 Tahun 21 Tahun 21 Tahun 4 Agama Islam Islam Islam 5 Alamat Asal Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Tengah 6 Semester IPK 3,61 3,7 3,74 214

215 Lampiran 5 Observasi Identitas Subjek Nama : Subjek MK (inisial) o. Aspek yg di Observasi Pedoman Observasi 1. Latar Belakang Alasan ikut program beasiswa bidikmisi tepat atau tidak dengan kondisinya sekarang? 2. Aspek Ekonomi Mengamati penampilan dan gaya hidup subjek 3. Aspek Sosial Bagaimana attitude subjek kepada oarang lain Cara berbicara terhadap lawan bicara 4. Aspek Psikologis 5. Aspek Akademik Kedekatan dengan teman Keterangan Tepat, subjek termasuk mahasiswa berprestasi dan layak mendapatkan bantuan pendidikan Penampilan rapi dan sederhana, gaya hidup sederhana. Baik, sopan kepada orang lain. Santun dan bisa menyesuaikan diri dengan lawan bicara, cerewet meskipun sulit untuk mengawali pembicaraan. Baik kepada teman, dan banyak teman dikelas Dihabiskan untuk kegiatan organisasi HIMA, IMM Aktifitas dilingkungan sosial subjek Kegiatan organisasi subjek Usaha dalam menyikapi masalah Curhat dengan teman dan browsing internet Usaha dalam menyikapi masalah Belajar dan diskusi akademik dengan teman Tanggung jawabnya sebagai mahasiswa bidikmisi Prestasi akademik IPK 3,61 Ketekunan dalam mengikuti studi Apakah subjek termasuk mahasiswa berprestasi Pernah mewakili UNY ke luar negeri dan aktif di organisasi Aktif selalu dalam mengikuti kuliah, terkadang sering terlambat Termasuk mahasiswa berprestasi 215

216 Lampiran 5 Identitas Subjek Nama Observasi : Subjek AN (inisial) o. Aspek yg di Observasi Pedoman Observasi 1. Latar Belakang Alasan ikut program beasiswa bidikmisi tepat atau tidak dengan kondisinya sekarang? 2. Aspek Ekonomi Mengamati penampilan dan gaya hidup subjek 3. Aspek Sosial Bagaimana attitude subjek kepada oarang lain Cara berbicara terhadap lawan bicara 4. Aspek Psikologis 5. Aspek Akademik Kedekatan dengan teman Keterangan Tepat, karena subjek termasuk mahasiswa berprestasi Penampilan rapi dan mewah, memiliki gadjed mahal, gaya hidup diatas rata-rata mahasiswa bidikmisi Baik, sopan kepada orang lain. Bahasa yang digunakan selalu formal dengan tingkat bahasa yang tinggi Kurang begitu dekat dan sering bergaul dengan teman organisasi Dihabiskan untuk kegiatan organisasi HIMA, DPM, BEM Aktifitas dilingkungan sosial subjek Kegiatan organisasi subjek Usaha dalam menyikapi masalah Nonton film dan browsing internet Usaha dalam menyikapi masalah Belajar dan diskusi akademik dengan dosen Tanggung jawabnya sebagai mahasiswa bidikmisi Aktif dalam kegiatan organisasi dan termasuk mahasiswa berprestasi Prestasi akademik IPK 3,7 Ketekunan dalam mengikuti Aktif selalu dalam studi mengikuti kuliah Apakah subjek termasuk Termasuk mahasiswa mahasiswa berprestasi berprestasi 216

217 Lampiran 5 Identitas Subjek Nama Observasi : Subjek ST (inisial) o. Aspek yg di Observasi Pedoman Observasi 1. Latar Belakang Alasan ikut program beasiswa bidikmisi tepat atau tidak dengan kondisinya sekarang? 2. Aspek Ekonomi Mengamati penampilan dan gaya hidup subjek 3. Aspek Sosial Bagaimana attitude subjek kepada oarang lain Cara berbicara terhadap lawan bicara 4. Aspek Psikologis 5. Aspek Akademik Kedekatan dengan teman Aktifitas dilingkungan sosial subjek Keterangan Tepat, subjek termasuk mahasiswa dengan nilai akademik tinggi dan layak mendapatkan bantuan pendidikan Penampilan rapi dan sederhana, gaya hidup sederhana. Baik, sopan kepada orang lain. Santun dan bisa menyesuaikan diri dengan lawan bicara Memilki teman dekat dan banyak teman Banyak dihabiskan untuk mengajar les privat di rumahnya Kegiatan organisasi subjek HIMA Usaha dalam menyikapi masalah Curhat dengan teman maupun pacar Usaha dalam menyikapi masalah Belajar dan diskusi akademik dengan teman Tanggung jawabnya sebagai Memiliki nilai mahasiswa bidikmisi akademik yang tinggi Prestasi akademik IPK 3,74 Ketekunan dalam mengikuti studi Apakah subjek termasuk mahasiswa berprestasi Aktif dalam mengikuti kuliah meskipun jarak kampus dengan rumah yang sangat jauh Termasuk mahasiswa bidikmisi dengan IPK tertinggi 217

218 Lampiran 6 Catatan Lapangan No Keterangan Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 1 Nama Mk (inisial) An (inisial) St (inisial) 2 Jenis Kelamin Perempuuan Laki-laki Perempuan 3 Usia 21 Tahun 21 Tahun 21 Tahun 4 Agama Islam Islam Islam 5 Alamat Asal Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Tengah 6 Semester IPK 3,61 3,7 3,74 218

219 Lampiran 6 CATATAN LAPANGAN SUBJEK MK Nama : MK (inisial) Tanggal : 28 September 2013 Tempat : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY Diskripsi: Wawancara dilakukan dengan subjek MK di Lab Program studinya, dalam proses wawancara terdapat beberapa catatan lapangan yang unik mengenai perilaku subjek, berikut peneliti sajikan: 1. Subjek Mk terlihat sedih dan menundukkan kepalanya saat ditanya perasaan dan kondisi psikologisnya, terlihat subjek Mk sedang banyak pikiran. Subjek terlihat murung dan menundukkan kepala saat ditanya mengenai tuntutan akademik yang diberikan pihak universitas terhadap mahasiswa bidikmisi. 2. Subjek Mk terlihat sering memegang HP dan mengecek isi SMS. Saat ditanya ternyata subjek Mk sedang memiliki janji akan mengantar teman kos yang sedang sakit ke rumah sakit. 3. Subjek Mk menggunakan pakaian hitam dengan kerudung panjang. Saat itu Mk sedang makan gado-gado. 219

220 Lampiran 6 CATATAN LAPANGAN SUBJEK AN Nama : AN (inisial) Tanggal : 30 September 2013 Tempat : Fakultas Ilmu Pendidikan UNY Diskripsi: Wawancara dilakukan dengan subjek AN didepan lab BK FIP UNY, dalam proses wawancara terdapat beberapa catatan lapangan mengenai perilaku subjek. berikut peneliti sajikan: 1. Saat mengadakan janjian wawancara dengan subjek An, peneliti mengalami kesulitan dalam penentuan waktu wawancara dikarenakan subjek sibuk dengan kegiatan organisasinya. Saat wawancara berlangsungpun subjek terlihat kecapekan dan sering sekali menguap. 2. Karena dilakukan pada sore hari dan didepan luar ruangan, subjek An terlihat sering sekali bertegur sapa dengan Dosen, Karyawan maupun mahasiswa yang berasal dari jurusan lain yang tak lain teman organisasinya. 3. Subjek An tak canggung memamerkan gadjednya (HP dan PB) kepada peneliti. Dan gadjed itu termasuk katagori gadjed mahal. Disamping itu saat proses wawancara terjadi terdapat mahasiswa bidikmisi yang tak lain teman subjek An sedang asyik di belakang An memainkan Gadjed Blackberrynya. 220

221 Lampiran 6 CATATAN LAPANGAN SUBJEK ST Nama : ST (inisial) Tanggal : 6 Oktober 2013 Tempat : Tempat Makan Diskripsi: Wawancara dilakukan dengan subjek St dilakukan di foodcort timur Fakultas MIPA UNY, dalam proses wawancara ini terdapat beberapa catatan lapangan yang unik mengenai perilaku subjek, berikut peneliti sajikan: 1. Subjek St terlihat sedih jika disinggung mengenai keadaan dan kondisi ayah dan ibunya. Hal ini dijelaskan subjek St karena sejak kecil dia tidak pernah mendapat asuhan kedua orang tuanya yang merantau. Selain itu subjek St juga sedih apabila ditanya mengenai kondisi ekonomi keluarganya dan perjuangan dia selama ini untuk bertahan menghadapi hidup. 2. Subjek St terlihat menunjukan muka musam dan nada bicara yang tidak terima saat dia ditanya mengenai pendapat tentang mahasiswa yang tidak pantas mendapatkan bidikmisi. 3. Saat ditengah-tengah wawancara, subjek St mendapat telfon dari murid les privatnya yang menginginkan tambahan les. 221

222 Lampiran 7 SURAT IZIN PENELITIAN 1. Permohonan Izin Penelitian di FIP UNY. 2. Surat Izin Penelitian di FIP UNY dari Rektorat 222

223 223

224 224

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN

PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN 2011 Di STAIN TULUNGAGUNG I. KETENTUAN UMUM A. SASARAN Lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2010 dan

Lebih terperinci

PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI

PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI KATA PENGANTAR PROGRAM BEASISWA BIDIK MISI BEASISWA PENDIDIKAN BAGI CALON MAHASISWA BERPRESTASI DARI KELUARGA KURANG MAMPU DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT

Lebih terperinci

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN NOMOR: 2485/E3/Kep/2013 PETUNJUK TEKNIS

LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN NOMOR: 2485/E3/Kep/2013 PETUNJUK TEKNIS LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN NOMOR: 2485/E3/Kep/2013 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN DAN PENYALURAN DANA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI TAHUN ANGGARAN 2013 A. Latar

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013 PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK 2013 DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2013 KATA PENGANTAR Pemerintah melalui

Lebih terperinci

http://kemdiknas.go.id http://dikti.kemdiknas.go.id http://bidikmisi.dikti.go.id http://facebook.com/program.bidik.misi http://twitter.com/bidikmisi KATA PENGANTAR Pemerintah melalui Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Intan Ahmad. ~ i ~

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2017 Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Intan Ahmad. ~ i ~ KATA PENGANTAR Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan berupaya mengalokasikan dana untuk memberikan bantuan biaya pendidikan kepada mahasiswa yang orang tuanya tidak mampu

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI IAIN WALISONGO SEMARANG

PEDOMAN PENYELENGGARAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI IAIN WALISONGO SEMARANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI IAIN WALISONGO SEMARANG A. DEFINISI Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2014 KATA PENGANTAR Pemerintah melalui Direktorat

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PROGRAM BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PENINGKATAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA DAN BIAYA PENDIDIKAN

PROGRAM BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PENINGKATAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA DAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PENINGKATAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA DAN BIAYA PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pedoman Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik 2017 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

Pedoman Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik 2017 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran. Hak setiap warga negara tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 31 (1) Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan pasal

Lebih terperinci

PENGUMUMAN B. JANGKA WAKTU PEMBERIAN BEASISWA

PENGUMUMAN B. JANGKA WAKTU PEMBERIAN BEASISWA PENGUMUMAN A.SASARAN Lulusan jenjang pendidikan menengah yang terdiri atas lulusan SMA/SMK/MA/MAK atau bentuk lain yang sederajat tahun 2010 dan 2011 yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2018 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad. ~ i ~

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2018 Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan TTD. Intan Ahmad. ~ i ~ KATA PENGANTAR Sejak tahun 2012 pemerintah telah meluncurkan Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) yang kemudian istilahnya disesuaikan menjadi Beasiswa Peningkatan

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 2015 KATA PENGANTAR Pemerintah melalui Direktorat

Lebih terperinci

PENDANAAN DAN PENGELOLAAN DATA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI KOPERTIS WILAYAH VII. Ida Ayu Siti Hamidah

PENDANAAN DAN PENGELOLAAN DATA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI KOPERTIS WILAYAH VII. Ida Ayu Siti Hamidah PENDANAAN DAN PENGELOLAAN DATA BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI KOPERTIS WILAYAH VII 2017 Ida Ayu Siti Hamidah ARTI KATA Bidikmisi terdiri dari kata Bidik dan Misi. Bidik --- diartikan membidik, mencari

Lebih terperinci

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017 KATA PENGANTAR Pemerintah melalui Direktorat

Lebih terperinci

PANDUAN BIDIK MISI [LEARN PRACTICE BE COMPETENT!] POLITEKNIK KOTA MALANG V

PANDUAN BIDIK MISI [LEARN PRACTICE BE COMPETENT!] POLITEKNIK KOTA MALANG V PANDUAN BIDIK MISI POLITEKNIK KOTA MALANG V1.1.2015 [LEARN PRACTICE BE COMPETENT!] Bagian Kemahasiswaan Politeknik Kota Malang Komplek Pendidikan Internasional Malang International Education Park (MIEP)

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1364, 2015 BERITA NEGARA KEMENDIKBUD. Bantuan. Biaya Pendidikan. Bidikmisi. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 96 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SOSIALISASI BEASISWA BIDIKMISI DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK TAHUN Kopertis Wilayah III Jakarta, 24 Juni 2014

SOSIALISASI BEASISWA BIDIKMISI DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK TAHUN Kopertis Wilayah III Jakarta, 24 Juni 2014 SOSIALISASI BEASISWA BIDIKMISI DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK TAHUN 2014 Kopertis Wilayah III Jakarta, 24 Juni 2014 Beasiswa BPP- PPA B- PPA Bidik misi Beasiswa Dasar Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA NOMOR: 065/SK/R/III/2015

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA NOMOR: 065/SK/R/III/2015 PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA NOMOR: 065/SK/R/III/2015 TENTANG PEDOMAN BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (BBP-PPA) UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

Lebih terperinci

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DAN BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM)

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DAN BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DAN BANTUAN BELAJAR MAHASISWA (BBM) KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT KELEMBAGAAN TAHUN 2010 PEDOMAN

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGANTAR Program Bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

DISEMINASI INFORMASI PROGRAM BIDIKMISI TAHUN Aula Ki Hajar Dewantara, 24 Juni 2016

DISEMINASI INFORMASI PROGRAM BIDIKMISI TAHUN Aula Ki Hajar Dewantara, 24 Juni 2016 DISEMINASI INFORMASI PROGRAM BIDIKMISI TAHUN 2016 Aula Ki Hajar Dewantara, 24 Juni 2016 Gambaran PTS Kopertis Wilayah III Tahun 2016 JUMLAH DAN PROSENTASE PTS BERDASARKAN BENTUK Akademi; 124; 38% Politeknik;

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA)

PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) PEDOMAN UMUM BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN BIDIKMISI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG

BUKU PEDOMAN BIDIKMISI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG 2018 BUKU PEDOMAN BIDIKMISI INSTITUT TEKNOLOGI PADANG ANDI MUHAMMAD NUR PUTRA YAYASAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI PADANG INSTITUT TEKNOLOGI PADANG TAHUN 2018 KATA PENGANTAR I nstitut Teknologi Padang terus berupaya

Lebih terperinci

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS) TAHUN 2014

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS) TAHUN 2014 PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM SWASTA (PTAIS) TAHUN 2014 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM Jln.

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGANTAR Program Bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018 PEDOMAN TEKNIS BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) TAHUN 2018 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII Jl. Dr. Ir. H. Soekarno No. 177,

Lebih terperinci

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, - 2 - PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DRAFT PETUNJUK TEKNIS DRAFT PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN DANA PENDIDIKAN PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK S-1/D-IV PADA JENJANG PENDIDIK ANAK USIA DINI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN

Lebih terperinci

REVISI PEDOMAN BIDIK MISI PROGRAM BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN TAHUN 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN TAHUN 2011 DAFTAR

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN BEASISWA

BUKU PEDOMAN BEASISWA POLITEKNIK KEDIRI BUKU PEDOMAN BEASISWA 1 J L. M A Y O R B I S M O N O. 2 7 K E D I R I 64121 T E L P. ( 0 3 5 4 ) 6 8 3 1 2 8 K E D I R I J A W A T I M U R I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-undang

Lebih terperinci

BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN

BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 1 PENGERTIAN Maret-2009 2 PP48/2008 Bantuan Biaya Pendidikan adalah dana pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi manifes adalah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi manifes adalah fungsi yang tercantum dalam kurikulum sekolah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian pendidikan, secara sederhana dapat dirujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses pengubahan

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PENGANTAR Program Bidikmisi merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN UNTUK PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM SWASTA (PTKIS) TAHUN 2015 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG DUKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DAN RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN KEPADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DENGAN

Lebih terperinci

Pedoman BIDIKMISI Oleh Odi Wayuna (Mahasiswa Ilmu Tanah Unsyiah dan Alumni SMA N 1 Beutong 15)

Pedoman BIDIKMISI Oleh Odi Wayuna (Mahasiswa Ilmu Tanah Unsyiah dan Alumni SMA N 1 Beutong 15) Pedoman BIDIKMISI 2017 Oleh Odi Wayuna (Mahasiswa Ilmu Tanah Unsyiah dan Alumni SMA N 1 Beutong 15) CV. Presentator Nama : Odi Wayuna Tempat Tanggal Lahir : Latong, 05 Oktober 1996 Alamat : Kulam Jeureneh

Lebih terperinci

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) F A K U L T A S T E K N I K TAHUN AKADEMIK 2016/2017

PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) F A K U L T A S T E K N I K TAHUN AKADEMIK 2016/2017 PEDOMAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) F A K U L T A S T E K N I K TAHUN AKADEMIK 2016/2017 FAKULTAS TEKNIK U N I V E R S I T A S W I R A R A J A SUMENEP KATA PENGANTAR Fakultas Teknik bersama

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PADANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PROGRAM BANTUAN KULIAH SISWA MISKIN

PROGRAM BANTUAN KULIAH SISWA MISKIN PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN KULIAH SISWA MISKIN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016 Lampiran I : Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik Nomor : 421.3 / 3417 /437.53/2016 Tanggal : 1 Agustus

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERIAN BEASISWA KULIAH PROGRAM S1/D4/D3 BAGI MAHASISWA BERPRESTASI YANG BERASAL DARI KELUARGA TIDAK

Lebih terperinci

PEDOMAN PENDAFTARAN DAN SELEKSI BEASISWA BIDIKMISI UNIVERSITAS SEMARANG (USM) TAHUN AKADEMIK 2017

PEDOMAN PENDAFTARAN DAN SELEKSI BEASISWA BIDIKMISI UNIVERSITAS SEMARANG (USM) TAHUN AKADEMIK 2017 PEDOMAN PENDAFTARAN DAN SELEKSI BEASISWA BIDIKMISI UNIVERSITAS SEMARANG (USM) TAHUN AKADEMIK 2017 1. PERSYARATAN UMUM Persyaratan untuk pendaftaran Beasiswa Bidikmisi di Universitas Semarang tahun 2017

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYELENGGARAAN

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BIDIKMISI PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM TAHUN 2013 DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI PENGANTAR

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENINGKATAN KUALIFIKASI AKADEMIK KE S-1/D-IV JENJANG PENDIDIKAN DASAR KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Salah satu tugas dan fungsi

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun 2016 Bahan Kajian 2 SUMBER BIAYA SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PEND DASAR PEND MENENGAH PEND DASAR DAN MENENGAH Pemerintah/

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G BUPATI AGAM PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 05 TAHUN 2012 T E N T A N G PELAKSANAAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR, TUGAS BELAJAR MANDIRI DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PERUBAHAN,

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 378/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 378/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor: 378/A.51.01/Unwidha/VII/2014 tentang PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK (PPA) DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN (BBP-PPA) Rektor

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN SELEKSI DAN PEMBERIAN BEASISWA KULIAH S-1 BAGI PESERTA DIDIK BERPRESTASI YANG BERASAL DARI KELUARGA

Lebih terperinci

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAM ISLAM NEGERI (PTAIN) TAHUN 2014

PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAM ISLAM NEGERI (PTAIN) TAHUN 2014 PEDOMAN BANTUAN PENDIDIKAN BAGI MAHASISWA MISKIN PERGURUAN TINGGI AGAM ISLAM NEGERI (PTAIN) TAHUN 2014 KEMENTERIAN AGAMA RI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM Jln.

Lebih terperinci

[Document title] [DOCUMENT SUBTITLE] WINDOWS USER

[Document title] [DOCUMENT SUBTITLE] WINDOWS USER [Document title] [DOCUMENT SUBTITLE] WINDOWS USER BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan tinggi dimaksudkan untuk mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 41/KEP-BPSDMKP/2014 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 41/KEP-BPSDMKP/2014 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 41/KEP-BPSDMKP/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI ANAK PELAKU UTAMA PADA SATUAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN BEASISWA BAGI CALON MAHASISWA DAN MAHASISWA DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN Jl. ARIEF RAHMAN HAKIM NO.02 GRESIK,TELP(031) , Website :

DINAS PENDIDIKAN Jl. ARIEF RAHMAN HAKIM NO.02 GRESIK,TELP(031) , Website : PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK DINAS PENDIDIKAN Jl. ARIEF RAHMAN HAKIM NO.02 GRESIK,TELP(031) 3981315,3978404 Website : www.dispendik-gresik.com Email : info@dispendik-gresik.com KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN KETERANGAN BELAJAR, IZIN BELAJAR, TUGAS BELAJAR, SURAT KETERANGAN TANDA LAPOR TELAH MEMILIKI

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan 0 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR52TAHUN 2017 TENTANG PEMBERIAN BEASISWA BAGI SISWA, SANTRI DAN MAHASISWA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PERAIH MEDALI BIDANG KO DAN EKSTRA KURIKULER

PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PERAIH MEDALI BIDANG KO DAN EKSTRA KURIKULER PEDOMAN PEMBERIAN BEASISWA PERAIH MEDALI BIDANG KO DAN EKSTRA KURIKULER KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN TAHUN 2011

Lebih terperinci

PETUNJUK SINGKAT PROGRAM BIDIKMISI 2013

PETUNJUK SINGKAT PROGRAM BIDIKMISI 2013 PETUNJUK SINGKAT PROGRAM BIDIKMISI 2013 DEFINISI Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa baru yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik baik. Proses perekrutan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012

PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012 PEDOMAN UMUM PEMBERIAN BEASISWA KEPADA PERAIH MEDALI OLIMPIADE SAINS INTERNASIONAL 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI ASTRA

KERANGKA ACUAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI ASTRA KERANGKA ACUAN PROGRAM BEASISWA PRESTASI ASTRA POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA TAHUN AKADEMIK 2014/2015 Kampus: Komplek Astra International Gedung B Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta Utara 14330

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.174, 2014 PENDIDIKAN. Pelatihan. Penyuluhan. Perikanan. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5564) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN KOMPILASI POIN-POIN PENTING ATURAN TENTANG PEMBIAYAAN PENDIDIKAN Pengantar Pembiayaan adalah persoalan yang sangat dinamis. Di samping secara langsung bersentuhan dengan masyarakat, masalah ini juga terkait

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK TAHUN 2016

PEDOMAN TEKNIS BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK TAHUN 2016 PEDOMAN TEKNIS BEASISWA DAN BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PENINGKATAN PRESTASI AKADEMIK TAHUN 2016 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VII Jl. Dr.

Lebih terperinci

PANDUAN SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR PMDK BIDIKMISI 2016 Untuk Siswa

PANDUAN SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR PMDK BIDIKMISI 2016 Untuk Siswa PANDUAN SELEKSI MAHASISWA BARU JALUR PMDK BIDIKMISI 2016 Untuk Siswa RINGKASAN Dokumen ini berisi panduan bagi siswa untuk mengikuti seleksi mahasiswa baru jalur PMDK Bidikmisi Polban Tahun 2016. Panitia

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

EDISI REVISI. Waktu. Dibayarkan 1 kali selama menjadi mahasiswa. Pengembangan Pendidikan (100%) sebanyak 2 lembar

EDISI REVISI. Waktu. Dibayarkan 1 kali selama menjadi mahasiswa. Pengembangan Pendidikan (100%) sebanyak 2 lembar EDISI REVISI UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR SK KEMENRISTEKDIKTI Nomor 302/KPT/I/2016 STATUS : TERAKREDITASI BAN-PT Jl. Masjid No. 22 Kota Blitar, Telp. (0342) 801120 Website: www.unublitar.ac.id, E-mail:

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BANDUNG, DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR 456 TAHUN 2018 TATA CARA PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK- KANAK/RAUDHATUL ATHFAL, SEKOLAH DASAR/MADRASAH

Lebih terperinci

KENAPA HARUS ADA BIDIKMISI

KENAPA HARUS ADA BIDIKMISI KENAPA HARUS ADA BIDIKMISI Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, ayat (1) mengamanahkan bahwa setiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan pasal tersebut, Pemerintah wajib memberikan layanan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 696A/SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang: a bahwa telah terjadi ketidakseragaman

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IJIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM MAGISTER BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULUNGAN Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat (long life education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan demikian

Lebih terperinci

SOSIALISASI PROGRAM BIDIKMISI KOPERTIS WILAYAH III TAHUN Aula Ki Hajar Dewantara, 8 Juni 2015

SOSIALISASI PROGRAM BIDIKMISI KOPERTIS WILAYAH III TAHUN Aula Ki Hajar Dewantara, 8 Juni 2015 SOSIALISASI PROGRAM BIDIKMISI KOPERTIS WILAYAH III TAHUN 2015 Aula Ki Hajar Dewantara, 8 Juni 2015 PROGRAM PRIORITAS BANTUAN BEASISWA Beasiswa / BBP PPA Beasiswa BIDIKMISI Beasiswa ADik Papua dan Daerah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya

Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Implementasi Kebijakan BOPTN dan UKT : Implikasinya Terhadap Universitas Indonesia dan Perguruan Tinggi Negeri Lainnya Oleh : 1 Alldo Fellix Januardy 1 Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia Unsur Mahasiswa

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. Permendikbud No 17 Tahun 2017 PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PADA TAMAN KANAK-KANAK, SEKOLAH DASAR, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, SEKOLAH MENENGAH ATAS, SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, ATAU BENTUK LAIN YANG SEDERAJAT Permendikbud No 17 Tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA FINAL HARMONISASI RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA

PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA PERJANJIAN PEMBERIAN BEASISWA Perjanjian ini dibuat pada tanggal.., oleh dan antara: 1. Swisscontact Wisata, yang diwakili oleh Ruedi Nuetzi selaku Program Manager, untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

a. bahwa sesuai dengan visi pendidikan nasional dalam

a. bahwa sesuai dengan visi pendidikan nasional dalam PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR o4t ranur't zotz TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN BAGI TENAGA KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA,

Lebih terperinci