BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi memberikan dampak yang cukup signifikan dewasa ini. Hal tersebut ditandai dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara pesat dan menyeluruh disemua belahan dunia. Berkembangnya IPTEK juga merasuk keberbagai bidang tak terkecuali pada bidang pendidikan. Perkembangan dalam bidang pendidikan meliputi penggunaan alat-alat peraga, media pembelajaran berbasis IT, peningkatan kualifikasi guru, diadakannya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan peningkatan standar kelulusan pada ujian nasional. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia (SDM). Pembelajaran di sekolah pada tahap ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan terutama pada pembelajaran matematika. Beberapa cara digunakan untuk mengembangkan kemampuan matematika siswa. Salah satunya adalah dengan aplikasi model dan pendekatan pembelajaran. Penggunaan model dan pendekatan pembelajaran tersebut dapat mendesain pembelajaran di kelas menjadi lebih terstruktur. Oleh sebab itu, siswa dapat ditampung dalam suatu pembelajaran yang berkualitas dan siswa dapat mengonstruk sendiri pengetahuannya sesuai dengan filsafat konstruktivisme. Filsafat konstruktivisme sendiri telah banyak dikembangkan dalam pembelajaran. Contohnya adalah penelitian dari Bimbola dan Daniel (2010) yang menyatakan bahwa if integrated science teachers could incorporate constructivist-based teaching strategy into their teaching methods, there would be an improvement in academic performance of Junior Secondary School Students in integrated science yang berarti jika guru sains dapat mengintegrasikan strategi pembelajaran berbasis konstruktivisme pada metode mengajarnya, maka akan terdapat peningkatan dalam akademik dari siswa Sekolah Menengah Pertama dalam sains. Hal ini adalah sebuah fakta dimana pembelajaran akan lebih baik jika guru mengitegrasikan strategi to user pembelajaran konstruktivisme. 1

2 2 Jika meninjau prestasi belajar matematika pada siswa saat ini, masih ada beberapa materi yang menyulitkan siswa sehingga prestasi belajar siswa tidak maksimal. Salah satunya adalah pada materi bangun ruang sisi datar. Di kota Madiun sendiri prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar relatif rendah. Berdasarkan data PAMER 2012/2013, daya serap siswa pada materi bangun ruang sisi datar disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Daya Serap Siswa SMP Negeri Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013 No Kemampuan yang Diuji Kota Prov Nas 1 Menentukan unsur-unsur pada bangun ruang 86,55 82,27 77,72 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 2 59,26 57,35 50,17 kerangka atau jaring-jaring bangun ruang Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 3 54,01 56,92 48,77 volume bangun ruang Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan 4 38,44 50,35 41,72 luas permukaan bangun ruang Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa penguasaan siswa pada sub pokok bahasan luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar masih relatif rendah. Ini ditunjukkan dari persentase daya serap siswa yang hanya sebesar 54,01% untuk volume bangun ruang dan 38,44% untuk luas permukaan bangun ruang. Oleh karena itu, perlu diadakan suatu identifikasi permasalahan dan memberikan solusi pada permasalahan tersebut. Untuk mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar dapat ditinjau dari beberapa hal. Jika ditinjau dari pembelajaran matematika pada saat ini, masih banyak sekali pembelajaran yang bersifat teacher centered. Buktinya adalah beberapa guru masih menganggap pembelajaran klasikal adalah pembelajaran yang efektif. Akibat dari hal tersebut adalah pembelajaran berpusat pada guru sehingga siswa menjadi kurang aktif selama pembelajaran. Siswa tidak difasilitasi untuk membentuk pengetahuannya sendiri, akan tetapi pengetahuan siswa dibentuk oleh guru dengan cara mentransfer ilmu secara to user langsung kepada siswa. Ada kemungkinan bahwa sistem pembelajaran yang

3 3 bersifat teacher centered inilah yang mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Hal tersebut juga bertentangan dengan paradigma pembelajaran yang mengarah pada filsafat konstruktivisme dimana siswa harus mengonstruksi pengetahuannya sendiri. Sistem pembelajaran yang bersifat teacher centered memang sangat mudah untuk dipraktekkan. Akan tetapi jika meninjau prestasi belajar matematika siswa saat ini, maka perlu dilakukan perubahan sistem pada pembelajaran. Perubahan yang pertama adalah membuat siswa menjadi lebih aktif. Salah satu solusi agar pembelajaran dapat berlangsung dengan siswa yang aktif adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). NHT menawarkan suatu pembelajaran yang berprinsip pada tanggungjawab siswa baik secara individu maupun kelompok. Hal tersebut ditandai dengan pemberian nomor pada masing-masing siswa sehingga siswa akan termotivasi dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Dengan sistem tersebut, maka siswa akan sangat aktif dalam pembelajaran. Keunggulan NHT juga diperkuat oleh hasil penelitian Maheady et.al. (2006) yang menyatakan bahwa Numbered Heads Together is an efficient and effective instructional technique to increase student responding and to improve achievement yang berarti Numbered Heads Together adalah teknik pengajaran yang paling efisien dan paling efektif untuk meningkatkan respon siswa dan memperbaiki prestasi. Haydon et.al. (2010) dalam penelitiannya juga menyatakan Numbered Heads Together, a cooperatif learning strategy, is more effective than traditional teacher-led instruction in academic areas such as social studies and science yang berarti Numbered Heads Together, sebuah strategi pembelajaran kooperatif lebih efektif dari pada pembelajaran tradisional dalam wilayah akademik seperti pembelajaran sosial dan sains. Maka dari itu model pembelajaran NHT perlu untuk diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas. Perubahan kedua adalah mengganti sistem pembelajaran yang bersifat teacher centered menjadi student centered. Pada model pembelajaran NHT, guru masih harus menyajikan materi kepada siswa secara langsung sehingga pembelajaran tidak sepenuhnya bersifat to user student centered. Selain itu pada penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian ini, prestasi belajar

4 4 matematika yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran NHT tidak lebih baik dari pada model pembelajaran yang lainnya. Seperti pada penelitian Dwi Handaja (2011) yang menyatakan bahwa penggunaan pembelajaran Think Pair Share pada materi pokok bahasan persamaan kuadrat memberikan prestasi matematika lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran NHT. Selain itu pada penelitian Yudom Rudianto (2012), yang menyatakan bahwa siswa yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran NHT memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang dikenai model pembelajaran STAD. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran NHT belum mampu mengungguli model pembelajaran lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model pembelajaran NHT sehingga pembelajaran dapat sepenuhnya menjadi student centered. Untuk memodifikasi model pembelajaran NHT agar bersifat student centered dan dapat memberikan prestasi belajar matematika yang baik, maka akan digunakan suatu pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). CTL merupakan suatu konsep pembelajaran yang bersifat student centered. Hal ini ditandai dengan adanya kegiatan inkuiri pada pembelajaran. CTL juga menawarkan suatu cara pembelajaran yang diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran akan menjadi lebih logis dan mudah diterima oleh siswa. Hal tersebut juga diperkuat oleh penelitian Febri Munda (2012) yang menyatakan bahwa pendekatan CTL sangat efektif digunakan dalam pembelajaran dari pada menggunakan pengajaran biasa. Pendekatan CTL memberikan suatu konsep belajar yang baru dalam pembelajaran. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian Shamsid-Deen dan Bettye (2006) yaitu pembelajaran kontekstual dapat memberikan gambaran pada guru dan menjadi suatu konsep baru dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dalam pembelajaran dimungkinkan untuk dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas dan membuat pembelajaran bersifat student centered. Hal ini disebabkan karena NHT dengan sistem penomorannya dapat to membuat user siswa menjadi lebih aktif dan CTL dengan kegiatan inkuiri didalam proses pembelajaran dapat membuat

5 5 pembelajaran yang berpusat pada siswa. Akibat lainnya adalah guru hanya menjadi fasilitator dan siswa dapat mengonstruk pengetahuannya sendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka ada kemungkinan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi bangun ruang sisi datar. Selain pada pembelajaran di kelas, maka perlu ditinjau juga pada siswa sendiri. Salah satu hal yang harus ditinjau pada diri siswa adalah kecerdasan majemuk. Kecerdasan majemuk sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa di sekolah. Hal ini disebabkan karena kecerdasan majemuk merupakan suatu kemampuan atau bakat yang ada pada diri siswa. Dalam kecerdasan majemuk sendiri terdapat beberapa tipe kecerdasan. Kecerdasan tersebutlah yang akan membantu siswa dalam mengatasi permasalahan yang ada ketika siswa tersebut berada dalam suatu pembelajaran. Hal tersebut juga telah diteliti oleh Abdulkarim dan Adnan (2012) dengan hasil there was a statistically significant difference at (α=0,05) in acquiring physical concepts due to the interaction between cooperative learning group division based on multiple intelligences theory and previous achievement yang berarti ada perbedaan signifikan secara statistik dengan α=0,05 dalam memperoleh konsep fisik dikarenakan interaksi antara pembagian kelompok pembelajaran kooperatif berdasarkan multiple intelligences dan prestasi sebelumnya. Penelitian Baş dan Őmer (2010) juga menghasilkan hal yang sama yaitu the students who are educated by multiple intelligences supported projectbased learning method are more successful and have a higher motivation level than the students who are educated by the traditional instructional methods yang berarti siswa yang mendapatkan pembelajaran multiple intelligences yang didukung dengan metode PBL lebih berhasil dan memiliki motivasi yang tinggi daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode tradisional. Maka dari itu, ada kemungkinan jika tipe dari kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa sangat relevan terhadap mata pelajaran matematika, maka siswa tersebut akan memiliki prestasi yang lebih baik. Kecerdasan majemuk juga memiliki hubungan dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dengan to user pendekatan CTL. Secara teoritis, pembelajaran dengan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL memiliki

6 6 unsur-unsur seperti konstruktivisme, inkuiri, kooperatif, dan lain-lain yang dapat memacu siswa agar memaksimalkan kecerdasan yang dimilikinya. Dengan situasi pembelajaran tersebut, kecerdasan siswa akan semakin berkembang dan kecerdasan tersebut dapat membantu siswa untuk memperoleh prestasi yang lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu diadakan suatu penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL. Selain penggunaan model pembelajaran, penelitian ini juga meninjau tentang kecerdasan majemuk. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran langsung? 2. Manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal? 3. Pada masing-masing tipe kecerdasan majemuk, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran langsung? 4. Pada masing-masing tipe model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui manakah yang mempunyai to user prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model

7 7 pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran langsung. 2. Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal. 3. Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model pembelajaran NHT, dan model pembelajaran langsung, pada masing-masing tipe kecerdasan majemuk. 4. Untuk mengetahui manakah yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik antara siswa yang memiliki kecerdasan bahasa, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, dan kecerdasan interpersonal, pada masing-masing tipe model pembelajaran. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Bagi siswa Memberikan siswa suatu pembelajaran yang sesuai dengan pandangan konstruktivisme sehingga siswa dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri dan mendapatkan pengalaman belajar yang efektif. 2. Bagi Guru Memberikan suatu referensi atau wawasan tentang penggunaan model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL. 3. Bagi Sekolah Dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dan kinerja guru khususnya pada pembelajaran matematika. 4. Bagi Peneliti Memberikan pengalaman dalam suatu research pada model pembelajaran yang dimodifikasi dan tinjauan kecerdasan majemuk. to user

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISI DATAR Lingga Nico Pradana Prodi PGSD FIP IKIP PGRI MADIUN Abstract The purpose of this research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan setiap manusia karena dengan pendidikan, manusia mampu mengembangkan potensi dirinya untuk mencapai kesejahteraan

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh Suharyanto NIM S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh Suharyanto NIM S 0 EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) YANG DIMODIFIKASI PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal. Sehubungan dengan itu, upaya

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL NUMBERRED HEAD TOGETHER SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK TAMTAMA KARANGANYAR

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL NUMBERRED HEAD TOGETHER SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK TAMTAMA KARANGANYAR EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL NUMBERRED HEAD TOGETHER SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK TAMTAMA KARANGANYAR Budi Siswanto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk BAB I PENDAHULUAN Pada Bab Pendahuluan ini akan diuraikan secara singkat mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NHT DAN TPS DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Asih Purwaningsih 1, M. Coesamin 2, Pentatito Gunowibowo 2 Asihpurwaningsih84@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program Studi

Lebih terperinci

Indra Puji Astuti 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI NGAWI

Indra Puji Astuti 1 1 Dosen Prodi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI NGAWI Komparasi Prestasi Belajar Siswa Dengan Penerapan Model Pembelajaran (Contextual Teaching Learning), Nht (Numbered Heads Together), Dan Tps (Think Pair Share) Di SMK Negeri 1 Geneng Indra Puji Astuti 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di negara berkembang seperti Indonesia, sebab kemajuan dan masa depan bangsa terletak sepenuhnya pada

Lebih terperinci

JMEE Volume V Nomor 2, Desember Arinta Rara Kirana 1, Tri Atmojo Kusmayadi 2, Riyadi 3

JMEE Volume V Nomor 2, Desember Arinta Rara Kirana 1, Tri Atmojo Kusmayadi 2, Riyadi 3 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN STRATEGI TALKING STICK DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA KELAS VII SMPN KOTA SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika selain merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain, matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika selain merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain, matematika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika selain merupakan dasar dan pangkal tolak penemuan dan pengembangan ilmu-ilmu lain, matematika juga merupakan landasan yang kuat bagi pengembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pemberian bekal bagi manusia untuk hidup bermasyarakat,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pemberian bekal bagi manusia untuk hidup bermasyarakat, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pemberian bekal bagi manusia untuk hidup bermasyarakat, karena dalam kehidupan bermasyarakat manusia dituntut untuk dapat menerima

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini menuntut semua lapisan masyarakat untuk bersaing dengan menguasai teknologi. Seiring dengan kemajuan Ilmu

Lebih terperinci

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) disertai Numbered Heads Together (NHT) Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) (NHT) Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Palembayan Kabupaten Agam OLEH: Ariska Putra*), Zulfitri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar

ABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar ABSTRAK Skripsi dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Togethet (NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD)

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: IKA NOVIANTARI NIM S digilib.uns.ac.id 0 EKSPERIMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Hal ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) umumnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) umumnya masih mengalami kendala. Kendala yang dihadapi antara lain: guru belum bisa mengembangkan materi

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA SMP

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TENTANG PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Candra Mayda Safitri 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara massal dan klasikal, dengan berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hasil belajar matematika itu penting, karena hasil belajar matematika akan menunjukkan sejauh mana pembelajaran matematika dapat berlangsung secara efektif.

Lebih terperinci

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Any Fatmawati 39

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Any Fatmawati 39 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN KREATIVITAS TERHADAP HASIL BELAJAR SAINS SISWA KELAS V SD GUGUS V AMPENAN KOTA MATARAM TAHUN PELAJARAN 2009/2010. ANY FATMAWATI Jur. Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK 6 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK Abdan Syakuro 1, Dedi Supriawan 2, Enda Permana 3 Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Istikomah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Istikomah, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap jenjang pendidikan dapat berperan serta dalam menyiapkan sumber daya manusia, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Dalam pembelajaran matematika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan suatu proses yang berkelanjutan. Pendidikan merupakan pengulangan yang perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN MAKE A MATCH (NHT MM) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN BAMBOO DANCING (NHT BD) DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL Arianti Puspita Dewi 1, Tri Atmojo

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X MAN MALANG II BATU Dwi Pudi Lestari 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha sadar agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan cara lain yang dikenal dan diakui oleh

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK PESERTA DIDIK Santi Widyawati 1, Mardiyana 2, dan Gatut Iswahyudi

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR Tri Wahyu Agung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak

I. PENDAHULUAN. manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Banyak kegiatan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang tidak terlepas dari peranan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi setiap bangsa merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan kemajuan zaman, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Demikian

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MEDIA INTERAKTIF PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA Elywati 1, Budiyono 2, Imam Sujadi 3 1,2,3 Program Magister Pendidikan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL GROUP INVESTIGATION MODIFIKASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI MODEL GROUP INVESTIGATION MODIFIKASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR IMPLEMENTASI MODEL GROUP INVESTIGATION MODIFIKASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Octarina Hidayatus Sholikhah IKIP PGRI Madiun octarinahs@ikippgrimadiun.ac.id

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MODEL MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL), GROUP INVESTIGATION (GI) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam tujuan ini.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pendidikan merupakan sarana penunjang dalam tujuan ini. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembukaan UUD 1945 telah dicantumkan bahwa salah satu tujuan Negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan hal tersebut maka perlu adanya

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Magister Psikologi Program Pendidikan Profesi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI

Lebih terperinci

Tesis. Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD

Tesis. Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD 1 Tesis Penerapan Metode Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Alat Peraga untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SD Diajukan Oleh: Harmelia Tulak 10.92.0068 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan berfungsi untuk menciptakan pribadi manusia yang berkualitas dan memiliki karakter sehingga dapat mencapai cita-cita yang diharapkan. Oleh karena

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH STUDI PERBANDINGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Lembang. Lembaga formal dalam pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada umumnya berada pada rentang usia antara

Lebih terperinci

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University 1 THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH STRUCTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) APPROACH TO IMPROVE MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT IN CLASS VII 3 SMP NEGERI 16 SIJUNJUNG Nadhilah Andriani

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1. Oleh STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE YANG BERBEDA 1 Oleh Mei Jayadi 1, R.Gunawan Sudarmanto 2, Eddy Purnomo 3 The study purpose is to find out the affectivity

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SDN WONOKROMO III/392 SURABAYA Nurul Sholichah PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (email:

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN GANDA SISWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Hamzah (2008), pada dasarnya inti dari pendidikan formal adalah proses belajar mengajar. Siswa dididik, dibimbing dan diarahkan untuk mendapatkan tujuan

Lebih terperinci

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita**

Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi Yunita** PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 15 PADANG Oleh: Via Vandella*, Yulia Haryono**, Alfi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna menggali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat erat kaitannya dengan pendidikan. Menurut UU No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN GABUNGAN MODEL STAD DENGAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN ANJIR PASAR KOTA 2

PENERAPAN GABUNGAN MODEL STAD DENGAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN ANJIR PASAR KOTA 2 PENERAPAN GABUNGAN MODEL STAD DENGAN NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN ANJIR PASAR KOTA 2 Ririen Utami Universitas Lambung Mangkurat E-mail: ririenutamiderpanser@yahoo.co.id

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CTL) DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (CTL) DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (GI) DAN (TAI) DENGAN PENDEKATAN (CTL) DITINJAU DARI SIKAP SISWA TERHADAP MATEMATIKA Swasti Maharani Abstrak: Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE NHT DENGAN TIPE STAD PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGGAL TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 THE DIFFERENCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berkembang. Perkembangan penduduk semakin lama semakin bertambah dengan adanya pergantian generasi ke generasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar**

Oleh: Desmita Junda*, Elfis Suanto**, Syarifah Nur Siregar** 1 PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA PESERTA DIDIK KELAS X

Lebih terperinci

Journal of Primary Education

Journal of Primary Education JPE 5 (2) (2016) Journal of Primary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING BERVISI SETS DALAM MENGOPTIMALKAN MULTIPLE INTELLIGENCE DAN HASIL

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia

Jurnal Pendidikan IPA Indonesia JPII 1 (1) (2012) 57-62 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii UPAYA MENGEMBANGKAN LEARNING COMMUNITY SISWA KELAS X SMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa ; pendidikan nasional adalah pendid ikan yang berdasarkan Pancasila dan

Lebih terperinci

MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MODIFIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS DAN NHT DENGAN PENDEKATAN CTL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Novi Andri Nurcahyono Prugram Studi Pendidikan Matematika, Universitas

Lebih terperinci

Prodi Magister Pendidikan Matematika, PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta 3

Prodi Magister Pendidikan Matematika, PPs Universitas Sebelas Maret Surakarta 3 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DAN JIGSAW DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KECERDASAN MAJEMUK SISWA SMP NEGERI KOTA MADIUN Rosa

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN OPERASI HITUNG DALAM KONSEP PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 JATIPURO KECAMATAN JATIPURO

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI MDEL PEMBELAJARAN KPERATIF TIPE TW STAY TW STRAY DAN NUMBERED HEADS TGETHER PADA MATERI PKK FUNGSI DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSNAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE-KTA SURAKARTA Zainuddin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Proses pembelajaran adalah suatu proses komunikasi edukatif antara pendidik dan peserta didik. Peran pendidik membantu dan membimbing peserta didik untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu Negara maka Negara tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi tingkat pendidikan di suatu Negara maka Negara tersebut dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu Negara, karena merupakan salah satu indikator keberhasilan atau kemajuan suatu Negara, semakin tinggi

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ 2 (2) (2013) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS EKSPERIMEN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika OLEH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN SEGI EMPAT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA VII-A SMP NEGERI 3 GUNUNGSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, serta mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Pemampu: Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Dra. Mitri Irianti, MSi FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Disampaikan pada: : PLPG 2008 Rayon V 1 Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sorotan yaitu pada sektor pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. sorotan yaitu pada sektor pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang terus-menerus melakukan pembangunan dalam segala bidang kehidupan. Salah satu yang mendapat sorotan yaitu pada sektor pendidikan.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi

I. PENDAHULUAN. Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional di era globalisasi seperti saat ini menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah memiliki peranan yang penting dalam pengembangan kemampuan komunikasi siswa. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN Mira Maryulis 1, Erman Har 1, Edrizon 1. 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STRUCTURED NUMBERED HEADS (SNH) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desti Amanda*), Anna Cesaria **),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun 2005). Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari oleh manusia. Menurut Suherman (2003: 25), matematika merupakan ratu ilmu pengetahuan atau dengan kata

Lebih terperinci

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi: PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar merupakan proses dan unsur dasar dalam setiap jenjang pendidikan. Dalam keseluruhan proses pendidikan, proses belajarlah yang menjadi kegiatan paling pokok

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: Vol.2, No.7, hal 68-69, September 214 EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN TIPE JIGSAW PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1] PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI Yurika, Syamsu, Muhammad Ali yurika_physic@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MODEL MMP PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DISERTAI IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI

KEEFEKTIFAN MODEL MMP PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DISERTAI IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI UJME 2 (1) (2013) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme KEEFEKTIFAN MODEL MMP PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DISERTAI IDENTIFIKASI TAHAP BERPIKIR GEOMETRI Dian Fitri Ariyani, Wuryanto, Ardhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan diartikan sebagai suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar dan penting bagi pembangunan suatu negara. Dengan adanya pendidikan maka akan tercipta

Lebih terperinci

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi perbandingan dan skala merupakan materi kelas VII semester 2 yang esensial karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi perbandingan dan skala merupakan materi kelas VII semester 2 yang esensial karena merupakan 331 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Materi perbandingan dan skala merupakan materi kelas VII semester 2 yang esensial karena merupakan prasyarat untuk materi pada Kompetensi Dasar (KD) berikutnya,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS X SMA N 2 KROYA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN: EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DITINJAU DARI KECERDASAN

Lebih terperinci

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 197-206 EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi telah membuat perubahan disegala aspek kehidupan manusia di seluruh penjuru dunia. Mereka saling bersaing satu sama lain untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Sebagaimana dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Sebagaimana dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam kemajuan suatu negara. Pendidikan merupakan suatu usaha dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang

Lebih terperinci