Analisis Berita Seputar Kesehatan Minggu Pertama Tanggal 2 8 April 2007
|
|
- Yuliani Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Berita Seputar Kesehatan Analisa berita minggu pertama ini merupakan hasil pemantauan berita harian dari tanggal 2 hingga 8 April Analisa mingguan terdiri dari trend berita mingguan, tendensi berita harian, tendensi berita mingguan dan tendensi media mingguan. Trend berita merupakan merupakan hasil tabulasi dari topik-topik pemberitaan yang ada diberbagai media massa. Tendensi berita merupakan hasil kalkulasi dan klasifikasi isu atau topik pemberitaan kesehatan berdasarkan preferensi positif, negatif maupun netral. Sedangkan tendensi media adalah kecenderungan pemberitaan sebuah media yang memiliki kecenderungan positif, negatif ataupun netral. Berikut ini adalah penjabaran dari analisa berita minggu pertama bulan April 2007 (2-8 April 2007) : I. TREND BERITA MINGGUAN Tabel 1 Trend Berita Seputar Kesehatan Mingguan Jenis Berita S Berita Flu Burung 77 Demam Berdarah 28 Apotek Rakyat 23 HIV/AIDS 19 Malpraktik 10 Lain-lain 82 Total Berita 239 1
2 Grafik 1 Prosentase Trend Berita Seputar Kesehatan Mingguan 11.72% 9.62% 7.95% 4.18% 32.22% 34.31% Flu Burung Demam Berdarah Apotek Rakyat HIV/AIDS Malpraktik Lain-lain Pada minggu pertama bulan April 2007 ini, berita-berita kesehatan yang bergulir di media massa nasional berkisar seputar pemberitaan mengenai Flu Burung (32,22%), Demam Berdarah (11,72%), Apotek Rakyat (9,62%), HIV/AIDS (7,95%), Malpraktik (4,18%) dan berita kesehatan lain-lain (34,31%). Topik pemberitaan mengenai flu burung pada minggu ini menempati posisi teratas, dengan jumlah berita sebanyak 77 berita dari total berita kesehatan sebanyak 239 berita. Prosentase pemberitaan topik ini mencapai 32,22%. Berikut pemberitaan tentang flu burung yang diangkat media massa nasional pada minggu ini : - Sukaesih (23), pembantu rumah tangga meninggal di RS Persahabatan akibat terinfeksi virus flu burung, korban lainnya korban Rizki Yulianti usia 14 tahun yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso dan Suramto yang meninggal di RSUD Dr Mowardi Surakarta. Dari 92 kasus flu burung, 74 di antaranya meninggal dunia. - Kasus dugaan flu burung terhadap satu keluarga warga jalan Pangeran Antasari, Gang Satria, Kabupaten Tanah Grogot, Kalimantan Timur. Hal tersebut dikarenakan dua anak dari keluarga tersebut telah meninggal dunia dengan ciri-ciri seperti flu burung. Sementara itu Sandra, 25, salah satu dokter di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat (Jabar), yang diduga tertular flu burung dari seorang pasien di rumah sakit tersebut, dinyatakan negatif terserang virus avian influenza. - Pemerintah Indonesia dan Mesir sedang menjalani penjajakan proses kerjasama pembangunan pabrik pembuatan kapsul anti virus flu burung di Mesir. Bentuk kerjasama itu, masih terus dibahas 2
3 - Dirjen WHO Margareth Chan dan Menkes Siti Fadilah Supari telah berhasil menyelesaikan kemelut yang berlangsung selama 2 bulan antara Organisasi Internasional dengan pemerintah Indonesia mengenai pengiriman sampel virus flu burung. Menkes mengumumkan pemerintah akan melanjutkan mengirimkan sampel virus H5N1 kepada WHO Laboratorium internasional setelah menerima jaminan dari WHO bahwa perusahaan tidak dapat menggunakan sampel tersebut untuk kepentingan komersial dalam pengembangan vaksin flu burung. - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta, agar badan kesehatan dunia (WHO) mengarahkan para perusahaan pembuat vaksin flu burung memproduksi vaksin yang harganya tercapai masyarakat di negara berkembang. Minggu ini media massa juga menyoroti kasus-kasus demam berdarah yang kembali merebak di Jakarta dan kota-kota lainnya. Total pemberitaan mencapai 28 berita dengan prosentase sebesar 11,72%. Topik mengenai demam berdarah ini mengulas tentang : - Jumlah pasien demam berdarah dengue mencapai rekor tertinggi selama tiga bulan terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan. Pada Maret ini jumlah penderita mencapai 429 orang. Karena membeludaknya jumlah pasien, rumah sakit menambah sejumlah perawat bantu dan menambah ruang perawatan khusus hal yang sama juga terjadi di Di RS Budi Asih, RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur, RS DR Soeselo Slawi, Jawa Tengah, di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) dan RS Sanglah Bali. - Hal yang sama juga terjadi di Kota Yogyakarta dimana sejak Januari hingga Maret 2007 telah mencapai 225 kasus. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengerahkan juru pemantau jentik untuk meminimalisasi jumlah penderita DBD itu. Sementara iru demam berdarah yang terjadi di Sumenep telah menambah dua korban lagi yang meninggal. Pemberitaan berikutnya yang juga diangkat oleh media massa adalah mengenai apotik Rakyat dengan prosentase sebesar (9,62%). Jumlah pemberitaan pada minggu ini mencapai 23 berita. Topik mengenai apotik rakyat mengulas tentang peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) nomor 284/Menkes/Per/III/2007 tentang apotek rakyat. Tujuannya untuk memerangi peredaran obat palsu di pasar gelap dan juga murah. Toko obat di sentra-sentra perdagangan obat secara bertahap akan dijadikan apotek rakyat guna mencegah penjualan obat-obatan keras (obat dalam daftar G) secara tidak sah. Menkes Siti Fadillah Supari juga menggratiskan perizinan bagi toko-toko obat yang akan menjadi apotek rakyat. 3
4 HIV/AIDS adalah topik pemberitaan yang juga diulas oleh media massa pada minggu ini. Prosentase pemberitaannya sebesar 7,95% dan jumlah berita sebanyak 19 berita. Topik HIV/AIDS ini membahas mengenai tiga narapidana yang menghuni Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II A Pemuda di Jalan TMP Taruna, Kota Tangerang, Senin (2/4) diduga terjangkit virus HIV/AIDS. Sedangkan berdasarkan data sebanyak orang telah terinfeksi HIV/AIDS di Sulawesi Selatan (Sulsel). Sekitar 74 persen atau 900 orang diantaranya tinggal di Kota Makasar. Sejak Januari hingga Maret 2007 tercatat sebanyak 216 pasien HIV/AIDS di RS Wahidin tersebut, sebanyak 11 orang diantaranya tak tertolong dan meninggal dunia. Sedangkan risiko warga Kota Bogor terjangkit penyakit AIDS ternyata cukup tinggi. Dari laporan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor menyebutkan, orang di Kota Bogor yang beresiko terjangkit penularan penyakit HIV/AIDS. Pada minggu ini topik malpraktik juga menjadi bahasan media massa dengan jumlah berita mencapai 10 berita dengan prosentase mencapai 4,18%. Topik ini membahas mengenai seorang pasien yang melaporkan Klinik Mata Jakarta Eye Center, Jakarta Pusat ke Polda Metra Jaya. Sang pasien yang mengaku terancam buta melaporkan pihak klinik dengan tuduhan dugaan malpraktik. Grafik 2 Prosentase Trend Berita Seputar Kesehatan Mingguan (Berita Lain-lain) 6.98% 6.98% 6.98% 6.98% 16.28% 13.95% 9.30% 9.30% 11.63% 11.63% dokter/tenaga medis Penyakit Chikungunya Pengadaan Obat Sarana Kesehatan ASI Kelainan Pada Bayi Gakin Gizi Buruk Pelayanan RS Penyakit Jantung Sekitar 34,31% pemberitaan kesehatan lainnya berkisar permasalahan mengenai Dokter/Tenaga Medis, Penyakit Chikungunya, Pengadaan obat, Sarana Kesehatan, ASI, Kelainan Pada Bayi, Gakin, Gizi Buruk, Pelayanan RS dan Penyakit Jantung 4
5 II. TENDENSI BERITA HARIAN Berikut adalah tendensi berita harian pada minggu pertama bulan April 2007 (2 8 April 2007). Data-data yang diperoleh dari tendensi berita harian ini digunakan sebagai bahan evaluasi untuk memperoleh tendensi berita mingguan. Tabel 2 Tendensi Berita Seputar Kesehatan Harian Tanggal Berita Positif Berita Netral Berita Negatif 02 April April April April April April April Tabel 3 Prosentase Tendensi Berita Seputar Kesehatan Harian Tanggal Berita Positif Berita Netral Berita Negatif 02 April % 52% 24% 03 April % 52% 12% 04 April % 38% 24% 05 April % 64% 29% 06 April % 84% 16% 07 April % 78% 17% 08 April % 57% 43% Grafik 3 Prosentase Tendensi Berita Seputar Kesehatan Harian 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2-Apr Apr Apr Apr Apr Apr Apr-2007 Berita Positif Berita Netral Berita Negatif 5
6 Pada grafik 3, kita dapat melihat fluktuatif prosentase tendensi pemberitaan setiap harinya pada minggu ini. Pemberitaan yang sifatnya positif dan negatif cenderung lebih variatif prosentasenya dari hari ke hari. Sebaliknya, pemberitaan yang sifatnya netral cenderung lebih stabil dan prosentasenya setiap hari lebih tinggi dari pada berita positif dan negative kecuali pada tanggal 4 April 2007 pemberitaan yang bersifat netral sama besar dengan pemberitaan yang sifatnya positif. III.TENDENSI BERITA MINGGUAN Berdasarkan data-data pada tendensi berita harian, dapat diperoleh tendensi berita mingguan untuk minggu pertama bulan April Tendensi minggu pertama pada bulan April 2007 dijabarkan sebagai berikut : Tabel 4 Tendensi Berita Seputar Kesehatan Mingguan Tanggal Berita Positif Berita Netral Berita Negatif Total Berita Minggu I (02 s/d 08 Apr 07) Tabel 5 Prosentase Tendensi Berita Seputar Kesehatan Mingguan Tanggal Berita Positif Berita Netral Berita Negatif Minggu I (02 s/d 08 Apr 07) 20% 57% 23% Grafik 4 Prosentase Tendensi Berita Seputar Kesehatan Mingguan 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Minggu I (02 s/d 08 Apr 07) Berita Positif Berita Netral Berita Negatif 6
7 Total jumlah berita kesehatan pada minggu ini sebanyak 239 berita. Sebagian besar adalah berita netral dengan jumlah berita sebanyak 136 berita dan prosentasenya sebesar 57%. Untuk berita-berita yang bertendensi netral dapat diartikan bahwa banyaknya berita kesehatan yang dimuat dimedia massa tidak memiliki dampak yang merugikan ataupun menguntungkan bagi pihak Departemen Kesehatan. Berita-berita tersebut umumnya berisi informasi kesehatan secara umum dan tidak secara langsung berhubungan dengan Departemen Kesehatan. Selanjutnya adalah pemberitaan yang cenderung kearah negatif sebesar 23% dengan jumlah berita sebanyak 55 berita. Walaupun demikian prosentase pemberitaan yang sifatnya positif juga tidak berbeda jauh dengan prosentase pemberitaan negatif, yakni sebesar 20% dengan total berita sebanyak 48 berita. Berita-berita yang bertendensi positif umumnya memuat langkah kebijakan yang diambil pemerintah khususnya dalam hal : - Kerjasama pemerintah dengan pihak WHO dalam hal pengiriman vaksin flu burung dan rencana kerjasama dengan pemerintaha Mesir dalam membangun pabrik pembuatan kapsul flu burung. - Penerbitan Peraturan Menteri Kesehatan (Menkes) nomor 284/Menkes/Per/III/2007 tentang apotek rakyat. Tujuannya untuk memerangi peredaran obat palsu di pasar gelap dan juga murah. Berita-berita yang bertendensi negatif mengenai kesehatan dan perlu mendapat perhatian pada umumnya menyoroti tentang: - Bertambahnya korban flu burung dari 92 kasus flu burung, 74 di antaranya meninggal dunia. - Masih tingginya penderita demam berdarah di Jakarta, Padang, Yogyakarta dan Slawi - Penderita HIV/AIDS masih tinggi khusunya di Sulawesi Selatan dimana sejak Januari hingga Maret 2007 tercatat sebanyak 216 pasien HIV/AIDS di RS Wahidin tersebut, sebanyak 11 orang diantaranya tak tertolong dan meninggal dunia. 7
8 IV. TENDENSI MEDIA MINGGUAN Tendensi berita berdasarkan sudut pandang media atau tendensi media mingguan pada minggu pertama bulan April 2007 terbagi atas tendensi media cetak, tendensi media elektronik maupun tendensi media online. Grafik 5 Tendensi Media Cetak Suara Merdeka Kedaulatan Rakyat Sinar Harapan Suara Pembaruan Waspada The Jakarta Post Indo Pos Republika Rakyat Merdeka Koran Tempo Bisnis Indonesia Media Indonesia Kompas Berita Positif Berita Netral Berita Negatif Pada grafik 5, dapat dilihat pada umumnya media-media cetak menyajikan beritaberita kesehatan yang bertendensi netral, kecuali harian Bisnis Indonesia, Waspada, Suara Merdeka. Minggu ini harian Bisnis Indonesia memetakan pemberitaan kesehatan dengan proporsi positif lebih besar dari pada pemberitaan negatif. Bahkan sama sekali tidak ada pemberitaan yang sifatnya netral. Sementara itu, harian Waspada dan Suara Merdeka menyajikan berita-berita yang sifatnya positif. 8
9 Grafik 6 Tendensi Media Elektronik RRI Radio Elshinta AnTV Trans TV TPI Indosiar TVRI Metro TV RCTI SCTV Berita Positif Berita Netral Berita Negatif Demikian pula halnya dengan media-media elektronik yang umumnya menyajikan berita-beritanya secara netral dan berimbang. Berdasarkan grafik 5, SCTV bahkan menyajikan semua berita-berita kesehatannya secara berimbang. Metro TV minggu ini cenderung ke arah negatif dan netral dengan jumlah yang sama besar. Sedangkan RRI lebih cenderung pemberitaan ke arah negatif. 9
10 Grafik 7 Tendensi Media Online Pos Kupang Kedaulatan Rakyat Online Rakyat Merdeka Online Liputan6 Online Depkes Online Elshinta Online RRI Online Detik.com Antara Online Pos Kota Online Bali Post Suara Karya Online Fajar Suara Merdeka Online Tempo Interaktif Bisnis Indonesia Online Media Indonesia Online KCM Berita Positif Berita Netral Berita Negatif Berdasarkan grafik 7, media-media online pada minggu ini menyajikan berita-berita kesehatan dengan sudut pandang yang lebih variatif. Beberapa media seperti Media Indonesia Online, Antara Online dan RRI Online cenderung menyajikan berita secara positif. Media-media yang memetakan berita kearah negatif antara lain Fajar, Bali Post dan Pos Kota Online. Sedangkan media-media lainnya lebih banyak menyajikan berita kesehatan secara netral dan berimbang kepada masyarakat. Demikian analisis berita dan media minggu pertama April 2007 (2 April 2007) agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 10
11 Rekomendasi Analisa Berita Seputar Kesehatan Berdasarkan analisa berita seputar kesehatan minggu pertama bulan April 2007 (2 8 April 2007), dapat disimpulkan bahwa ada pemberitaan yang patut di tanggapi agar tidak sampai berkembang dan dapat merugikan pihak Departemen Kesehatan. Pemberitaan yang terutama perlu ditanggapi oleh Departemen Kesehatan dan juga Menteri Kesehatan yaitu: - Keberhasilan Menkes Siti Fadilah Supari dan Dirjen WHO Margareth Chan dalam menyelesaikan kemelut yang berlangsung selama 2 bulan antara pihak Organisasi Internasional dengan pemerintah Indonesia mengenai pengiriman sampel virus flu burung, boleh di-sounding lagi kepada publik, dengan catatan jangan berkesan vulgar dalam penyampaiannya. Penyampaian pesan tersebut sebagai upaya peneguhan keberadaan dan komitmen Departemen Kesehatan dalam penuntasan masalah kesehatan di Tanah Air. Penyampaian bisa dilakukan melalui kesempatan interview atau talkshow bersama Menteri Kesehatan dalam acara built-in program di televisi atau radio. Pelaksanaan sebaiknya dilakukan pekan depan setelah Menkes kembali dari perjalanan dinas ke luar negeri (Spanyol). - Ada temuan monitoring yang relatif mengejutkan dalam minggu ini, di mana RRI sebagai stasiun siaran pemerintah namun cenderung menyiarkan berita negatif tentang program pemerintah. Hal ini memberikan kesan koordinasi yang dis-harmonis antara lembaga-lembaga pemerintah. Kami merekomendasikan pihak Departemen Kesehatan melakukan pendekatan ke pihak RRI. - Demikian juga tentang kecenderungan pemberitaan negatif di Media Indonesia (Media Group), Departemen Kesehatan dalam hal ini Menteri atau jajarannya diharapkan dapat melakukan kunjungan media (media visit), selain itu diupayakan Departemen Kesehatan dapat tampil dalam acara interview atau talkshow di MetroTV dan wawancara eksklusif dengan Media Indonesia (Media Group). - Pihak Departemen Kesehatan diharapkan lebih meningkatkan lagi pelaksanaan program 3M terkait dengan dengan pemberitaan demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi topik bahasan di berbagai media. Sebagai contoh adalah berita Gubernur DKI Sutiyoso yang menyatakan DBD sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) di wilayah DKI, sebagai pusat pemerintahan. 11
12 - Program apotik rakyat Departemen Kesehatan belum mendapatkan porsi pemberitaan yang relatif besar. Masih harus diupayakan lagi gaungnya pada tingkat publik. Dalam hal ini Menkes bisa menyampaikan informasi apotik rakyat ini dalam berbagai acara interview atau talkshow di televisi dalam waktu dekat, pekan depan. Demikian rekomendasi analisa berita seputar kesehatan minggu pertama bulan April 2007 (2 8 April 2007) agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 12
BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu kejadian luar biasa dalam dunia kesehatan di negara Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat negara kita baru mulai bangkit dari krisis, baik krisis ekonomi, hukum dan kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kasus avian influenza (AI) mulai muncul pertama kali di Italia 100 tahun yang lalu pada tahun 1878. Tercatat penyakit ini muncul di berbagai negara di dunia yaitu
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.127, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Keracunan Pangan. Kejadian Luar Biasa. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG KEJADIAN LUAR BIASA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Virus avian influenza tipe H5N1 yang dikenal dengan Flu Burung adalah suatu virus yang umumnya menyerang bangsa unggas yang dapat menyebabkan kematian pada manusia.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya.
No.503, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1501/MENKES/PER/X/2010 TENTANG JENIS PENYAKIT
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No Teror Paris Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 16/11/2015
Analisis Isi Media Judul: MIP No 257 Teror Paris Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 16/11/2015 Sebaran Media Pemberitaan pada hari ini mengenai Teror Paris Media online yang paling banyak mengangkat berita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Avian Influenza (AI) atau flu burung atau sampar unggas merupakan penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe H5N1 dari family Orthomyxoviridae.
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016
Analisis Isi Media Judul: MCA No33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016 Sebaran Media Monitoring media pada hari Kamis, 18 Februari 2016 mengenai Revisi UU KPK paling banyak diangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit demam berdarah dengue atau disingkat DBD merupakan salah satu masalah kesehatan dunia. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kasus DBD di dunia pada tahun 2010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.
BAB I PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus aedes
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA. Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti
PERANCANGAN DAN INTEGRASI SITEM PCM ANALYSIS PENCEGAHAN TERHADAP VIRUS ZIKA Oleh: Rika Puspitasari Rangkuti 2215 105 046 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperincimasyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional adalah masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam berdarah dengue merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat secara global, nasional, dan lokal. Lebih dari 40% populasi dunia beresiko terinfeksi DBD (Nurjanah,
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus dengue, virus ini ditularkan melalui
1 BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (Dengue Hemorrhagic Fever) atau lazimnya disebut dengan DBD / DHF merupakan suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Lebih terperincib. Peningkatan SDM pengelola kearsipan
1 Persentase pengelolaan arsip secara baku oleh SKPD 5 5 10 15 25 25 Sumber :Kantor Arsip,Perpustakaan dan Dokumentasi Kab.Temanggung 2013 b. Peningkatan SDM pengelola kearsipan Peningkatan SDM pengelola
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Sebaran Media MCA hari ini Senin 5 Mei 2014 teridentifikasi media online terbanyak yang memberitakan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah suatu penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus tipe A dan B dan ditularkan oleh unggas.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari genus Aedes,misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Penyakit DBD dapat
129 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus
Lebih terperinci12/10/2012. Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 2012 FFH
1/10/01 Politisi Muda di Media Hotel Century, 09 Desember 01 FFH The Founding Fathers House (FFH) adalah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang riset dan kajian terhadap kebijakan publik. Lembaga ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan subtropik di seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Flu burung yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah avian flu atau avian influenza (AI) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit akut bersifat endemik yang di sebabkan oleh virus dengue yang masuk ke peredaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization), penyebab kematian terbanyak pada wanita golongan reproduktif disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deman Berdarah Dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat gigitan nyamuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Influenza merupakan penyakit saluran pernafasan akut yang di sebabkan infeksi Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C. Penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era modern ini, salah satu media massa yang sangat mudah di akses dan paling berpengaruh adalah televisi. Televisi ibarat kotak ajaib yang tanpa kita sadari mampu
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Sydrome) merupakan masalah kesehatan di dunia sejak tahun 1981, penyakit ini berkembang secara pandemi.
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No.60 Antisipasi Pelemahan Rupiah. Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/03/2015
Analisis Isi Media Judul: MIP No60 Antisipasi Pelemahan Rupiah Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/03/2015 Sebaran Media Terdapat 60 pemberitaan yang memuat isu Antisipasi Pelemahan Rupiah hari ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan PL) Departemen Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Semakin berkembangnya media massa, masyarakat dapat semakin mudah untuk menjangkau informasi dan memenuhi
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP. No, 153 Kejanggalan Penghitungan Suara Pemilu Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/07/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP. No, 153 Kejanggalan Penghitungan Suara Pemilu Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 14/07/2014 Sebaran Media. MCA pada Senin 14 Juli 2014 tentang isu kejanggalan penghitungan
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: No.02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015
Analisis Isi Media Judul: No02 Kontroversi Izin Penerbangan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/01/2015 Sebaran Media Pada pemberitaan media hari ini, terdapat 12 media baik daring, cetak, maupun elektronik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu merupakan beban masalah kesehatan masyarakat terutama ditemukan di daerah tropis dan subtropis. DBD banyak ditemukan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan aset terpenting dari kehidupan. Kita bisa melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan aset terpenting dari kehidupan. Kita bisa melakukan segala aktifitas apabila tubuh kita sehat. Menjaga kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab
Lebih terperinciI. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup
I. Pendahuluan Pada awal tahun 2004 kita dikejutkan kembali dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dengan jumlah kasus yang cukup banyak. Hal ini mengakibatkan sejumlah rumah sakit menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang dengan pesat, begitu juga dengan teknologi informasi dan komunikasi yang perkembangannya mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi virus dengue dapat menimbulkan manifestasi yang serius yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap tanda-tanda syok pada penderita
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN
SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Jenis Data :Pemerintahan Tahun : 2015 KESEHATAN Nama Nilai Satuan Ketersediaan Sumber Data 1 2 3 4 5 A. Sarana Kesehatan
Lebih terperinciPETA MEDIA INDONESIA. Dyan Rahmiati. Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB
PETA MEDIA INDONESIA Dyan Rahmiati Mata kuliah : Hukum Media Massa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB Dandhy Laksono, WatchDoc, 2011 Pertumbuhan industri media dimanapun, berkaitan dengan sistem ekonomi
Lebih terperinci1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya. Kondisi tersebut jauh meningkat dibanding tahun 1994 lalu yang menurut WHO baru
Artikel 1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya Tidak dapat dipungkiri, epidemi HIV/AIDS telah berkembang begitu pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kasus ini paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal
Lebih terperinciLAPORAN ANALISA ISI MEDIA CETAK, TV, DAN ONLINE 01 Januari S/D 31 Desember 2012
/6/01 LAPORAN ANALISA ISI,, DAN 01 Januari S/D 1 Desember 01 Sirkuit Udara Antar Jurubicara: KPK, Istana, & Polri Jl Prapanca Raya 101, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Ph +6 1 86556/5655 GAMBARAN UMUM
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I
0 HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang awalnya menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, menyebabkan penyakit Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk mencapai persamaan makna melalui pesan dari komunikator ke komunikan, adapun penyampaian pesan tersebut disampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegeypti. Penyakit ini dapat menyerang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Menular Seksual merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui aktivitas seksual dengan pasangan penderita infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang mudah menular dan mematikan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu karakteristik manusia adalah bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi. Komunikasi adalah salah satu kegiatan manusia yang terpenting dan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/217/2017 TENTANG TIM PENYELENGGARA BIDANG KESEHATAN ASIAN GAMES XVIII TAHUN 2018
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/217/2017 TENTANG TIM PENYELENGGARA BIDANG KESEHATAN ASIAN GAMES XVIII TAHUN 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak (koran, dan majalah) bahkan sampai media elektronik (radio, televisi dan internet) yang
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi dapat didefinisikan sebagai media massa yang menampilkan sebuah tayangan yang berupa gambar dan suara dari jarak jauh. Media massa dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dengue Hemorragic Fever (DHF) adalah suatu infeksi arbovirus akut yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aedes. penyakit ini sering menyerang anak,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat yang sesuai dengan kondisi dan situasi serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenggara. Terdapat empat jenis virus dengue, masing-masing dapat. DBD, baik ringan maupun fatal ( Depkes, 2013).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditemukan di daerah tropis dan sub tropis, dan menjangkit
Lebih terperinciDEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui media massa saat ini mengalami perkembangan yang begitu cepat dan pesat. Ditandai dengan bermunculan berbagai macam media massa, baik itu
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/528/2017 TENTANG PENUNJUKAN RUMAH SAKIT PELAKSANA LAYANAN HEPATITIS C
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/528/2017 TENTANG PENUNJUKAN RUMAH SAKIT PELAKSANA LAYANAN HEPATITIS C DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi prioritas dan menjadi isu global yaitu Infeksi HIV/AIDS.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit menular saat ini masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia dan merupakan penyebab kematian bagi penderitanya. Penyakit menular adalah penyakit
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-I
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV dapat menyebabkan penderita
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG PENETAPAN PENYAKIT FLU BARU H1N1 (MEXICAN STRAIN) SEBAGAI PENYAKIT YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengeu Hemorragic Fever (DHF) saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung jumlah
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MIP No. 112 Kasus Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/05/2014
Analisis Isi Media Judul: MIP No 112 Kasus Dugaan Korupsi Penyelenggaraan Haji 2012-2013 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 23/05/2014 Sebaran Media Terkait isu yang disorot dalam analisis hari ini, media
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi
KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, yang jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi Kesehatan (Promkes) Dinas Kesehatan Kota Bandung termasuk salah satu bagian lembaga pemerintahan karena institusi tersebut di bawah Pemda Kota Bandung.
Lebih terperinciAnalisis Isi Media Judul: MCA No 107 Kenaikan Harga Pangan Bulan Ramadhan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/06/2016
Analisis Isi Media Judul: MCA No 107 Kenaikan Harga Pangan Bulan Ramadhan Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 07/06/2016 Sebaran Media Sebaran Media Monitoring pada tanggal 07 Juni 2016 mengangkat isu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang tertular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti, dengan ciri demam tinggi mendadak disertai
Lebih terperinciOleh Ketua KPID Sulsel Makassar, 26 Fabruari 2013
DASAR PEMIKIRAN PENERBITAN SURAT EDARAN KPID SULSEL TTG PENETAPAN HARI-HARI BESAR & AGENDA PUBLIK YANG PENTING DIBUATKAN ILM PADA MEDIA PENYIARAN DI SULAWESI SELATAN Oleh Ketua KPID Sulsel Makassar, 26
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat. Pembangunan kesehatan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Para ilmuwan meyakini bahwa HIV/AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Para ilmuwan meyakini bahwa HIV/AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara selama abad ke-20; kini penyakit pandemik HIV/AIDS diperkirakan telah menginfeksi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Televisi di Indonesia untuk pertama kalinya dimulai pada tahun 1962, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang ketika saat itu menayangkan secara langsung upacara
Lebih terperinciACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007
ACTION PLAN SOSIALISASI PENANGGULANGAN KEMACETAN 2007 NO URAIAN ACTION PLAN UNIT TERKAIT KETERANGAN 1. KOORDINASI RAPAT KOORDINASI : Rapat dgn Humprot 5 Wilayah (12/11/07) pukul 13.00 WIB Rapat dgn Unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat yang paling tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal budi yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak di dunia dan juga banyak dijumpai di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciWALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
Menimbang WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : a. bahwa untuk
Lebih terperinciSecara umum, berita-berita yang mereka tampilkan membawa pesan seperti yang disampaikan dalam muktamar.
Secara umum, berita-berita yang mereka tampilkan membawa pesan seperti yang disampaikan dalam muktamar. Muktamar Khilafah 2013 berlangsung di seluruh Indonesia. Muktamar bergulir sejak 5 Mei hingga 2 Juni
Lebih terperinciUNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN
UNGGULAN UTAMA RW SIAGA KESEHATAN Untuk meningkatkan derajat masyarakat, Pemerintah Kelurahan Kedungmundu bersama lembaga masyarakat telah mengupayakan kegiatan/gerakan menuju masyarakat sehat yang diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chikungunya merupakan penyakit re-emerging disease yaitu penyakit yang keberadaannya sudah ada sejak lama, tetapi kemudian merebak kembali. Chikungunya berasal dari
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]
PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang salah satu jenis sel darah putih yang berperan sebagai sistem kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS adalah gejala penyakit yang
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kesehatan pada umumnya, disebabkan tiga faktor yang timbul secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit, (2) adanya lingkungan yang memungkinkan berkembangnya
Lebih terperinciANALISA POTENSI LAYANAN KESEHATAN INDONESIA
ANALISA POTENSI LAYANAN KESEHATAN INDONESIA Biro Riset BUMN Center LM FEUI Industri layanan kesehatan sedikitnya memiliki lima jenis entitas bisnis yang terkait, yaitu rumah sakit yang dapat dibagi lagi
Lebih terperinciPenyakit Endemis di Kalbar
Penyakit Endemis di Kalbar 1. Malaria Penyakit Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2009 (tabel 11) terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). Jalur transmisi HIV adalah melalui kontak seksual;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). ISPA merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit saluran pernapasan akut yang mengenai saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang disebabkan oleh agen infeksius disebut infeksi saluran pernapasan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat virus yang ditularkan oleh vektor nyamuk dan menyebar dengan cepat. Data menunjukkan peningkatan 30 kali lipat dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal
Lebih terperinciBIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI
TANGGAL 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 BULAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES 1. Media Indonesia 7. Investor Daily 13. Bisnis
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 22 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinci